DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Haqi. My Life As Film Director, Plot Point, Jakarta, 2012. Beattie, Keith. Documentary Screens Nonfiction Film And Television, Palgrave Macmillan, New York, 2004. Densin, Norman.,dan Yvonna Lincoln, Handbook of Qualitative Research, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009. Descombe, Martin. A Good Research Guide : For Small Scale Research Projects Edisi Ketiga, McGraw Hill, London. Elvinaro, Ardianto,et.al. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2007. Graeme, Burton. Membincangkan Televisi Sebuah Pengantar Kepada Studi televisi, Jalasutra, Yogyakarta, 2007. Kountur, Ronny. Metode Penelitian Skripsi Dan Tesis, Jakarta : PPM, 2003. Mascelli, Joseph H. The Five C’s of Cinematography; Motion Picture Filming Techniques, Silman –James Press, Los angeles, 1998. McQuail. Teori Komunikasi Massa edisi 2, Erlangga, Jakarta : 1987. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012 Morissan. Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio & Televisi, Kencana, Jakarta 2008. Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, Rosdakarya, Bandung, 2011 Naratama. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single Dan Multi Camera, Grasindo, Jakarta, 2004. Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007. Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Ar-ruzz Media, Yogjakarta, 2011. Rahkmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995.
Rahmawati, Indah., dan Dodoy Rusnandi, Berkarier Di Dunia Broadcast Televisi & Radio, Laskar Aksara, Bekasi, 2011. Riswandi. Dasar- Dasar Penyiaran, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009. Robert, Allen C., and Hill Annette , The Television Studies Reader, Routledge, New York, 2004. Saroengallo, Tino. Dongeng Sebuah Produksi Film Dari Sudut Pandang Seorang Manajer Produksi, PT Intisari Mediatama, Jakarta, 2008. Soenarto, R M. Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, FFTV – IKJ Press, 2007. Sony, Set. Menjadi Perancang Program Televisi Profesional, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008. Subroto, Darwanto Sastro. Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Salatiga, 1994. Sutopo, H B. Pengantar Penelitian Kualitatif ; Dasar – Dasar Teori Praktis, Surakarta, UNS Pres, 1998. Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi, Media Pressindo, Yogyakarta, 2006 Tim Penulis FFTV – IKJ, Job Description Pekerja Film Versi 01, FFTV – IKJ, Jakarta, 2012. Vane, Edwin T., and Lynne S Gross; Programming for TV, Radio and Cable, Focal Press, Boston, London, 1994. Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007. Yin, Robert K. Studi Kasus Desain & Metode, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012. Zettl, Herbert., Television Production Handbook ; Eighth Edition, Wadsworth, US, 2003
Sumber Lain : Laporan Hasil Pelayanan CBN Indonesia Tahun 2011
Nama
: Rotua Hutagalung (Uthe)
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 5 September 1981 Jabatan
: Coordinating Producer
Deskripsi pekerjaan : Planning, Controling, Evaluate program SOLUSI dan membawahi beberapa Segment Producer dalam program SOLUSI Pendidikan Terakhir : s1 Lama Bekerja
: 8 tahun
Telepon
: 08121085733
Nama
: Daniel Salim
Tempat / tanggal lahir : Semarang, 13 juli 1986 Jabatan
: Segment Producer Solusi
Pengalaman kerja
:
-
Part time editor – record videowedding, surabaya.
-
Part time editor - pariwisata surabaya.
-
Asisten sutradara Erwin (Kemang Point) ftv,
-
Segment producer CBN indonesia
Pendidikan Terakhir : s1 Jurusan Desain Komunikasi Visual, Univ Kristen Petra Email
:
[email protected]
Telepon
: 0818458587
Nama
: Stefanus Moningka
Tempat / tanggal lahir : jakarta, 11 April 1981 Jabatan
: Cameraman Senior
Pengalaman kerja
:
-
Multi Camera Director for television program
-
Cameraman CBN Indonesia 10 Tahun Untuk CBN News, Promo, Reka ulang
-
Cemaraman Freelancer
-
Video trainer for CBN Media School
-
Wedding Cinematographer
Pendidikan Terakhir : SMIP PARAMITHA KALIMALANG BASIC TRAINING for directing and producing TV Program Email
:
[email protected]
Telepon
: 085214000124
Nama
: Rosmini
Tempat/ Tanggal lahir : Jakarta / 9 November 1973 Pekerjaan
: Pemilik Vidi Agency
No. Telp
: 081932344917
SOLUSI SCTV EPISODE 123 : Mon, 17 September 2012 at 25:54:00 - 02:24:59 HOST
SEGMENT
Host - 1
KN1
KN2
Fess Montezuma AnteshAndy YansheImelda
TIME
346
Up
01:55:00
329
Down
01:57:00 01:58:00 01:59:00 02:00:00 02:01:00
321 337 343 350 367 365
Down Up Up Up Up Down
02:02:00
365
Still
02:03:00
355
Down
KONSELING
PROMO
'000 TVR TVS rank Call SMS Salvation 360
'000 DOWN/UP
01:54:00
01:56:00
RATING
0.7 23.4
1
58 186
11(1)
Mitra CBN Imelda Fransiska
SEGMENT
DETAIL STORY
Short OBB KN 1: Andy Antesh KN 1: Andy Antesh KN 1: Andy Antesh KN 1: Andy Antesh
Saya ingat pada waktu itu semua rasanya benci
Dia pengen anaknya yang keras, disiplin, sementara saya sendiri lebih ke
02:10:00
354
Down
KN 2: Yanshe Imelda
Dijalan itu keluarga aku dibanding
kesenian, terutama sukanya ke
02:11:00
384
Up
KN 2: Yanshe Imelda
Keluarga kandung sendiri banyak orang tua banyak abang2ngan
Saya cuman tau bahwa pasti buruk reaksinya atau respon. Ternyata papa
02:12:00
380
Down
KN 2: Yanshe Imelda
Kelihatannya pas waktu itu udah mulai gak jelas gitu dia gak siap gitu
malah diem.
02:13:00
382
Up
KN 2: Yanshe Imelda
Pulang juga jarang dan aku keteemu gitu uda ada anaknya
Ya udah gapapa. Okay. Im ready to go gitu kan. Akhirnya aku pergi, memang
02:14:00
392
Up
KN 2: Yanshe Imelda
Aku emang uda kesel banget akhirnya aku langsung mukul
aku mau membuktikan
02:15:00
418
Up
KN 2: Yanshe Imelda
Dia lebih milih perempuan itu akhirnya tambah hari aku makin ngaco
KN 2: Yanshe Imelda
Ayo mau ikut gak ibadah dengar musik-musik dengar pujian-pujian aku
Saya memang bisa total dan sebagainya. Saya bisa lompat-lompat, saya bisa Ketika itu saya tidak mau dibayar dengan fee yang murah gitu loh. Hello? Itu kayaknya pengen dilampiaskan pake narkoba dan sebagainya kayak gitu. Saya harus mati ya, mati gitu loh jangan kayak begini gitu loh.Itu masa-masa
KN 1: Andy Antesh
02:04:00
348
Down
02:05:00
333
Down
Fess Montezuma Promo Mitra CBN
02:06:00
324
Down
Promo Mitra CBN: Imelda Fransiska
02:07:00
327
Up
Fess Montezuma Intro KN 2 Yanshe Imelda
02:08:00
334
Up
02:18:00
380 369
Down Down Down
merasa tenang KN 2: Yanshe Imelda
02:20:00
405
Up
KN 2: Yanshe Imelda
saya bisa nyanyi, saya ga
02:21:00
358
Down
Fess Montezuma Minstry Time + Pray
02:22:00
340
Down
02:23:00
337
Down
Kasih Yesus yang saya rasakan, yang saya alami, itu bisa membuat bahwa
Gitu dia bolos sekolah ikut ngamen saya dia happy kehidupan dia seperti itu saya liat
Apa yang aku buat itu hanyalah pelarian pelampiasan aja apaun alasannya aku udah melakukan yang salah
KN 2: Yanshe Imelda
Bahwa ini untuk gereja atau apa, I dont care. Yang penting saya tau lagunya, Ketika saya baca liriknya, wah ini tentang saya meninggalkan masa lalu gitu
Semenjak aku tergabung didalamnya itu banyak hal yang membuat aku itu berubah banget
KN 2: Yanshe Imelda
Up
saya bisa bilang kepada papa saya
KN 2: Yanshe Imelda
02:17:00
392
389
kan. Positif banget sih ni lagu... KN 1: Andy Antesh
02:16:00
02:19:00
the lowest point saya KN 1: Andy Antesh
DETAIL STORY
KN 2: Yanshe Imelda
Disitu awal mulanya saya KN 1: Andy Antesh
SEGMENT
Up
Jam terbang nih masalahnya... KN 1: Andy Antesh
'000 DOWN/UP 369
nyanyi dengan KN 1: Andy Antesh
TIME 02:09:00
Saat aku tau aku bisa temukan jawaban itu memang aku harus mengampuni orang tua aku
Fess Montezuma Promo Counseling Center+Next Episode Closing dan End Credits
Bisa peluk mama bisa cium bisa curhat-curhat gitu uda lama
Transcript Wawancara Coordinating Producer dalam program SOLUSI. PERTANYAAN : 1. Apakah jenis tayangan yang dibuat oleh program SOLUSI ? J: kalau dari genrenya adalah drama dokumenter, documentary yang dibuat dengan pendekatan drama. 2. Apakah perbedaan program SOLUSI dengan Program televisi lainnya ? J : mungkin kalau drama dokumenter dari stasiun televisi lain pun ada, Cuma cara penggarapannya yang berbeda, karena solusi mengutamakan otentisitas dari cerita itu sendiri, misalnya seperti cerita ini kan diangkat dari kisah nyata seseorang, jadi ada yang diceritakan langsung oleh orang yang bersangkutan dengan beberapa saksi biasanya jadi ada saksi pendukungnya. 3. Apakah Tujuan dari program televisi SOLUSI ? J : tujuan dari program ini adalah dengan menceritakan kepada masyarakat di indonesia mengenai kebaikan Tuhan lewat kisah – kisah orang yang diangkat ceritanya di solusi. 4. Bagaimana alur kerja pada tahapan produksi reka ulang? J : dari setiap kisah yang dijadikan sebuah script, termasuk hasil interview, soundbite yang akan digunakan dan juga script adegan nah itu baru setelah dibuat diberikan kepada devisi lain yaitu bagian unit production manager itu menyediakan berbagai hal seperti talent, lokasi, property trus wardrobe jika ada yang diperlukan berdasarkan tuntutan skript dari produser. Baru setelah itu persiapan sudah selesai, persiapan kira – kira 3 – 4 hari baru syuting day untuk reka ulang ini sendiri biasanya 2 hari. 5. Waktu pembuatan reka ulang sendiri berapa lama ? J : 1 kisah nyata kira – kira 13 – 14 hari kerja, dari pre production sampai finish. 6. Siapakah target audience dari Program televisi SOLUSI ? J : target audience itu sendiri pria – wanita, kelas A,B,C, young age dan white color, dan juga house wife.
7. Apa yang menjadi kekuatan atau strenght point dari program Televisi SOLUSI ? J : kekuatannya ya dari kisah nyata itu sendiri, karena diceritakan langsung oleh orang yang mengalami, tanpa melebih – lebihkan atau keluar dari kisah aslinya. Dan juga reka ulang di SOLUSI sendiri adalah memperkuat kisah nyata itu sendiri dalam artian kan tidak dapat dipungkiri dalam 1 kisah nyata itu ada unsur cerita, nah reka ulang itu membantu narasumber untuk membangun ceritanya. Jadi sebagai alat dari segment producer untuk membangun certitanya jadi cita rasa atau taste dari setiap kisah nyata berbeda – beda tergantung dari bagaimana segment produser mengkonsep dari kisah nyata ini. 8. Mengapa SOLUSI menggunakan Reka ulang dalam menggarap kisah nyata ? J : karena pendekatannya harus semirip mungkin dengan kejadian aslinya, karena reka ulang ini dibuat berdasarkan hasil interview dari segment producer terhadap narasumber jadi kita pakai talent untuk reka ulangnya agar tidak melenceng dari apa yang ada. Ini kejadian masa lalu yang diceritakan jadi kalau diceritakan saja mungkin bisa kuat atau tidak kuat, nah ini adalah penggambaran dari yang terjadi di masa lalu dari sumber kesaksian. 9. Apa pendapat anda tentang Reka Ulang ( definisi ) ? J : reka ulang menurut saya adalah visualisasi dari situasi yang pernah dialami oleh narasumber. 10. Bagaimana pendapat anda mengenai Reka ulang yang dibuat oleh tayangan SOLUSI dibandingkan dengan program yang lain ? J : balik lagi dari program solusi ini kita berusaha membuat kejadian mendekati aslinya, jadi mungkin diprogram lain yang saya liat, karena membutuhkan dramatisasi jadi mereka menciptakan itu tapi kalau di program kita itu kita menggambarkan yang bisa merepresentasikan kejadian nyatanya jadi tidak dibuat – buat. 11. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah tayangan program SOLUSI berdasarkan kisah nyata yang produksi ? J : keseluruhan 1 program kalo di jumlahkan kira – kira untuk kisah nyata sendiri selama 13 hari, dan untuk programnya sendiri kira – kira 7 hari jadi totalnya kurang lebih 3 minggu.
12. Bagaimana anda menjelaskan konsep tayangan program SOLUSI ini ? J : konsepnya adalah drama documentary kenapa? Karena kita menyajikan sebuah kisah nyata, yang sebenarnya adalah dokumentasi dari kisah seseorang, kalo pendekatannya hanya dibuat seperti sinetron ya bisa saja sih tapi itu bukan kekuatan kita, kita melihat pemirsa jika melihat ini bukan sebuah sinetron atau fiksi dari adanya sumber kesaksian yang bercerita langsung tentang dirinya, makanya kita memilih drama dokumenter ini karena kekuatannya ada di narasumber, program solusi ini ciri khasnya memang kisah nyata. 13. Bagaimana peranan anda dalam pembuatan sebuah kisah nyata khususnya dalam reka ulang ? J : saya sebagai line producer tidak banyak ambil bagian dalam pembuatan reka ulang,karena porsinya saya hanya sebagai supervisi segment producer, mereka di assign dan mereka akan membuat skript ataupun hasil editnya mereka dibawah supervisi saya, jadi ibaratnya quality controlnya di saya. 14. Apakah ada diskusi yang dilakukan antara segment produser sebagai sutradara dan line producer sebelum sebuah kisah nyata di produksi terlebih dalam reka ulang ? J : pasti, diskusi itu pasti, kalo sebelum kisah itu diangkat untuk menentukan ide cerita, pengadeganan kita ada diskusi, intinya kita ada diskusi dulu, untuk scene – scene atau adegan yang ada pesan yang mau disampaikan biasanya saya akan kasih tau gitu, lebih baik dicoba dibuat seperti ini tapi biasanya saya membebaskan atau memberi kebebasan segment produser itu berkreatifitas karena masing2 segment produser karena kita punya team jadi masing2 punya ciri khasnya masing2. Dalam 1 program itu kalo ada 2 kisah nyata pasti ada 2 cita rasa. 15. Apa yang menjadi penilaian anda sebagai line producer dalam sebuah kisah nyata khususnya dalam reka ulang ? J : kalau dalam sebuah kisah nyata yang menjadi penilaian highlight saya adalah cerita, apakah cerita ini bisa dinikmati oleh penonton, karena memang betul disatu sisi ini adalah kisah nyata, tapi karena kita ada pendekatan drama itu harus disampaikan secara baik, cara penceritaan, dan yang kedua yaitu cara memvisualisasikan pastinya karena itu penting
kalau ceritanya bagus tapi visualisasinya kurang bukan memperkuat kisah ini tapi menjadi sebuah point minus, jadi penggambaran itu harus baik. 16. Apakah anda memperhatikan teknik dan seni sinematografi dalam sebuah reka ulang ? J : ya, itu dalam setiap quality control saya selalu kasih notes bagian apa yang misalnya dalam sisi sinematografinya lighting seperti apa yang tidak boleh, atau penempatan kamera diposisi mana yang salah atau bener, karena sangat mempengaruhi hasil gambar itu sendiri sih. Hal ini dilakukan setelah produksi berlangsung, dan kalau perlu koreksi mereka harus syuting ulang. 17. Bagaimana pendapat anda mengenai teknik dan seni sinematografi dalam eps 123 ? J : menurut saya di kisah nyata yanse imelda itu teknik dan seni sinemtografinya bagus banget, tidak ada sesuatu yang mengganggu mood penonton, gak ada sesuatu yang mendistract mata penonton dalam menikmati kisah nyata ini, baik dari penempatan kamera, tata cahayanya, dan ketika di post production jadi lebih bagus lagi, iya termasuk shot dan angle kamera. 18. Apa kelebihan dari tayangan SOLUSI pada eps 123 ? J : cerita yang kuat, yang disampaikan dalam kisah Yanse Imelda ini pesannya sederhana tapi disampaikan dengan cara yang kuat, dan meninggalkan kesan yang kuat bagi yang menontonnya. Ibaratnya perasaan yang dimiliki dari narasumber bisa kita rasakan, kesan saya waktu pertama kali menonton seperti itu. jadi saya sendiri waktu pertama kali menonton bisa tersentuh trus bisa masuk didalam cerita itu. 19. Hal apa sih yang didapatkan dari kisah nyata ini ? J : kalau saya pribadi yang saya dapatkan adalah kalau mau berubah kita dulu yang berubah, itu yang terjadi sama Yanse dan bagian itu yang saya dapat, bagaimana perubahan itu bisa terjadi dimulai dari saya, gak menunggu orang lain berubah tapi saya duluan yang berubah, itu nilai – nilai yang saya dapat dari kisah nyata ini. 20. Bagaimana dengan hasil rating dari tayangan SOLUSI eps 123 ?
J : di eps 123 rating kita mendapatkan rating yang bagus, kita dapat rating 1 dengan tv share itu 23,4% dengan total everagenya penontonnya pada saat tayangan itu adalah 360ribu penonton. 21. Bagaimana reka ulang yang ada dalam tayangan SOLUSI eps 123 menurut anda ? J : reka ulang ini dibuat sepertinya sepertinya gini, ini kan penggambaran tentang seorang anak jalanan memang dibuat dengan cita rasa yang manis, ini dibuatnya sweat bukan anak jalanan yang keras, didalam reka ulang ini seperti ada sebuah rasa persahabatan yang dibuat dan bisa terasa, jadi kuat untuk setiap pengadeganannya, Cuma ada kekurangannya yaitu adalah karakter si pemeran utamanya yang adalah pemeran pengganti dari si yanse karena karakter dari Yanse sendiri adalah keras, kelihatan dari cara dia bercerita tapi ini dibuat terlalu manis, pemilihan tokoh untuk pemeran utamanya yang kurang. 22. Setelah reka ulang selasai apa yang anda lakukan ? J : yang pasti quality control pada saat tahapan produksi selesai. 23. Bagaimana peranan anda pada saat tahapan produksi reka ulang berlangsung ? J : sebagai line producer sih gak pernah terjun langsung ke lapangan, hanya supervisi di pra production dan post production, dan di productionnya sendiri memang di bebaskan untuk berkreatifitas bagi segment producer. 24. Bagaimana pendapat anda memproduksi reka ulang ?
mengenai
daniel
salim
dalam
J : yang jelas dikerjakan dengan antusias, dia personally orangnya yang jelas yang saya liat dia mengerjakan setiap pekerjaannya dengan ini dia memperlakukan setiap kesaksian ini dengan sesuatu yang spesial, dia selalu menthreat setiap kesaksian yang dia buat itu special atau khusus jadi setiap kesaksian yang dia buat itu suatu kisah akan berbeda rasanya dengan kisah yang lain yang dia buat, jadi dia pikirin baik – baik dan mateng – mateng scriptnya. 25. Lalu, menurut anda apakah dia ( Daniel Salim ) selalu membuat adegan yang mengandung pesan2 gak sih didalamnya ?
J : ada beberapa yang saya lihat tanpa dialog itu ada beberapa shot dan angle yang dia ambil itu menyampaikan sesuatu pesan yang kuat gitu ke penonton contohnya yang ada adegan penutup yang bagaimana yanse ini rindu untuk dekat dengan mamanya. 26. Menurut anda sebagai line producer SOLUSI, Kendala apa yang dialami oleh segment producer ketika tahapan produksi kisah nyata pada reka ulang dalam eps 123 berlangsung ? J : menentukan pemeran utamanya, yang bener – bener sesuai dengan karakter dari si yanse aslinya, trus kemudian lokasi yang sangat mempengaruhi beberapa audio kali, audionya jadi terganggu. 27. Lalu dari sisi pengambilan gambar apakah ada kendala yang dialami oleh daniel ? J : gak ada sih dia sudah bisa. 28. Bagaimana solusi atau jalan keluar yang diambil saat itu ? J : karena terjadi di lapangan jadi dia ( daniel salim ) secara reaktif ya cari pemecahannya gimana,padahal mungkin pembuatan dialog yang tidak terlalu panjang karena situasi lokasi sekitar yang agak bising, memang segment producer bertindak sebagai pimpinan produksi atas satu kesaksian atau kisah nyata di lapangan. 29. Bisa dijelaskan tentang peranan Seorang segment produser dalam program solusi ? J : seorang segment produser dalam program solusi adalah team creative yang pertama trus seorang sutradara sekaligus produser dalam pembuatan kisah nyata, dan dimana dia juga sekaligus pimpinan produksi dalam pembuatan kisah itu dan dia juga sebagai controler budget dalam pembuatan kisah nyata termasuk juga dengan reka ulang, plus script writer karena dia sendiri yang akan menuliskan script dari kisah nyata itu dan bagaimana reka ulang itu akan dibuat, ini seperti mini film. 30. Lalu didalam program solusi ini ada berapa orang sih teamnya ? J : kita ada satu team itu berempat, 1 line produser dan 3 segment producer, trus skarang ini kita baru ada 3 orang, 1 line produser dan 2 segment producer. Kalo untuk di lapangan untuk reka ulang kita punya 1 kameraman, 2 asisten kameraman, 1 orang UPM, 1 orang driver dan kadang – kadang ada 1 orang UPM lagi yang membantu. Sebenarnya sih
yang ideal seharusnya minimal 1 orang lagi, khusus yang menangani audio, karena ini adalah sebuah pendekatan drama dan didalam script ada tuntutan dialog, nah itu perlu banget sebenarnya makanya kadang – kadang kita mengatasinya dengan pemilihan lokasi yang gak bising, jauh dari keributan. 31. Kalo bisa dibilang ini kekurangan crew atau bagaimana untuk shooting reka ulang ? J : bisa di cukup – cukupin, tapi ideal minimalnya adalah 7 orang. Bisa aja 1 UPM tapi ada 1 audioman. 32. Bagaimana Kesimpulan mengenai program SOLUSI berkaitan dengan reka ulang ? J : kesimpulannya gini ya maksud saya, kekuatan dari SOLUSI adalah kisah nyata dan kisah nyata itu merupakan suatu cerita masa lalu dari sumber kesaksian, reka ulang menjadi bagian yang penting bukan hanya gambar penempel ataupun sebagai visualisasi ilustrasi tapi ini adalah bagian yang akan memperkuat apakah kisah ini akan memperkuat atau tidak, bisa memperindah atau memperburuk sebuah kisah nyata. Jadi setiap pengerjaan reka ulang ini memang perlu sekali hati – hati, perlu dipikirkan baik – baik, matang – matang bagaimana satu kisah nyata ini akan di eksekusi dan digarap seperti apa. Karena itu reka ulang itu harus dipersiapkan jauh – jauh pas pre production, pre production yang matang akan menghasilkan reka ulang yang bagus. 33. Bagaimana tanggung jawab crew terhadap segment produser? J : mereka bertanggung jawab memberikan gambar yang bagus serta memberikan masukan secara teknis dan seni sinematografi kepada segment produser tapi balik lagi qualiti control di lapangan adalah segment producer karena dia bukan hanya sutradara tapi juga adalah produser pada saat itu, dia yang memutuskan mana yang ok dan tidak karena dia adalah pemimpin di lapangan. 34. Bagaimana Kesimpulan dari line produser mengenai kisah nyata dalam program SOLUSI khususnya untuk reka ulang? J : di team kita kan ada beberapa orang didalamnya, menurutku perlu dari team SOLUSI sendiri untuk produsernya untuk terus belajar, improve they skill kalau gak atau puas dengan pekerjaan sekarang yang mereka lakukan itu justru akan membuat segment producer akan tertinggal dari yang lain
jadi perlu banget tuh pengembangan2 itu karena harapan saya itu setiap kisah nyata itu dibuat berbeda dengan yang lain, misalnya kisah tentang kesembuhan, untuk kesembuhan sakit jantung misalnya harus berbeda cara pembuatannya dengan kesembuhan dari sakit kusta dan itu dia segment produser harus bisa improve.
Transcript Wawancara with Daniel Salim, Segment Producer sekaligus Sutradara Saya Daniel salim, Producer program solusi yang tayang di SCTV 1. P : ini ttg analisa tahapan produksi kisah nyata pada reka ulang , apa jenis tayangan dari SOLUSI ini? J : Solusi itu basicnya itu drama documentary, kita melihat dari kisah nyata seseorang trus kita merangkai cerita itu menjadi drama sehingga alurnya bisa dimengerti dan memiliki kesan yang baik, basicnya kita mengangkat kisahnya dari interview narasumber setelah itu kita garap untuk alur dan sebagainya. 2. P : pendapat anda ttg reka ulang? J : reka ulang ada kurangnya ada lebihnya, bagusnya dari reka ulang kita bisa merasakan apa yang dirasakan sama narasumber, tapi kekurangannya dari reka ulang itu jika penggunaan reka ulang tidak bagus maka hasilnya akan kabur artinya dalam reka ulang sendiri kita gak boleh ceroboh 3. P : definisi reka ulang menurut daniel ? J : kita mereka ulang kisah dari narasumbernya,tujuannya jelas banget kita menjadi jelas untuk supaya penonton tau. Kadang kan narasumber ngomongnya kurang jelas dan perasaannya saja tanpa penggambaran peristiwa masa lalu jadi lewat reka ulang bisa kita gambarkan. Menggambarkan kejadian itu supaya penonton jelas. 4. P : pemahanan anda mengenai kisah nyata sebelum melakukan produksi reka ulang? J : kisah nyata itu jelas2 kita harus liat dulu medianya apa, kalo solusi itu adalah untuk tayangan program di televisi, medianya adalah televisi, menurutku apa yang dimaksud kisah nyata itu gak pure nyata karena kita punya media yang terbatas yaitu televisi, yang ada kendala2 misalnya tempat,waktu , yang kita ga bisa bener2 nyata, yang dimaksud nyatamenurut saya disini yaitu pesan yang disampaikan narasumber, situasi kejadiannya , yang dari narasumber itu menyutujui benar seperti itu yang dirasakan pada saat itu sedih ya sedih kalo patah hati , ya patah hati.
5. P : apa anda membuat skript sebelum memulai untuk memproduksi reka ulang ? J : ya, kalo aku sebelum memulai apapun sebelum interview, saya membuat skript kasar dulu, maksudnya skript ya alur, saya pra interview dengan narasumber dulu. Baru saya buat penggarapan alurnya. 6. P : untuk reka ulangnya gimana? J : untuk reka ulang saya buat juga tapi belum, ini kan ceritanya kita ada 2 tahap yaitu ada pra interview dengan tanpa kamera dan by phone, jadi bisa dibilang reka ulangnyasekitar 40% – 60% blom fix masih bisa berubah tapi yang sudah fix yaitu alur ceritanya. Karena kita kan memakai media televisi, secara formatnya adalah drama jadi alur itu penting banget, ya itu yang pertama aku garap yaitu alur. 7. P: untuk eps 123 ini, proses penemuan ide untuk reka ulang seperti apa ? J: kebetulan untuk yanse prosedurnya cukup jelas. Pertama kali aku telp narasumbernya konfirmasi bener gak kejadiannya seperti ini, kalo kejadiannya udah bener lalu aku mulai buatkisahnya, kapan dia merasa jatuh, kapan dia merasa paling drop, sampai dia menemukan kekuatan lagi, aku tanyain bener2 jangan sampai miss lalu aku buat alurnya dan kemudian pertanyaan kemudian interview. Setelah interview gak banyak berubah sih alurnya karena aku udah konfirmasi berulang kali 8. P : bisa dijelaskan singkat tentang kisah nyata dari Yanse imelda dalam eps 123 ini ? J : kisah yanshe tentang seorang anak yang ingin kabur dari rumahnya karena dia merasa tidak feel save di rumah dan di luar dia tidak merasakan apa2 dia menemukan kedamaian ya dirumahnya sendiri. 9. P : pada saat membuat skript, tujuan reka ulang dari kisah nyata yang ingin daniel sampaikan kepada pemirsa ? J: ini kan dia melarikan diri dari rumah, untuk menemukan kedamaian, kedamaian itu tidak bisa didapat kalau kita terus melarikan diri, masalah harus dihadapi kita harus menghadapi situasi kita.
10. P : untuk menggambarkan reka ulang ini , dalam persiapan setelah interview sudah terpikirkan adegan2nya blom ? J : sebelum reka ulang setelah interview sih aku udah buat seperti screenplay, itu udah fix banget sesuai penggambaran bahkan aku udah buat untuk editingnya. 11. P : langkah2 apa saja persiapannya untuk reka ulang ? J : untuk reka ulang itu kan pertama dari aku, dan aku juga banyak konsultasi dengan kameraman secara teknis dan secara shot, aku punya ide seperti ini kira – kira bisa gak diwujudkan, kan ada di adegan terakhir itu mau mengambil shot yang ada golden hour, untuk disesuaikan dengan warna waktu interviewnya, itu bisa terkejar atau gak, trus kameraman juga ngasih banyak masukan, jadi aku bisa combine gitu jadi misalnya coba seperti ini, aku juga dapat masukan untuk skript aku juga. Ya lebih banyak ngobrol sama kameraman sih. 12. P : kalo dari crew unit productionnya sendiri bagaimana? J : kalo untuk unit production sendiri untuk perencanaan reka ulang gak banyak kog, aku lebih banyak ngobrolnya setelah aku membuat skript ngobrolnya yang mereka perlu persiapin, aku gak banyak ngobrol banyak sih dalam reka ulang. 13. P : dalam reka ulang ini daniel berkoordinasi dengan siapa saja ? J : kalo untuk yanse ini sama kameraman dan editorlah, aku banyak nanya karena di pertengahan ada warna yang agak kebiru – biruan, jadi sama editor dan kameraman aja. 14. P : untuk setiap reka ulang daniel biasanya berkoordinasi dengan siapa aja ? J : selama ini sih Cuma sama kameraman dan editor saja. 15. P : kalo untuk unit productionnya sendiri bagaimana ? J : kalo untuk unit production aku lebih banyak untuk membantu mengenai property dan lainnya, jadi udah jadi dulu skriptnya aku baru minta untuk nyari misalnya untuk baju A, baju B, baju C, lokasi seperti ini, dsb. Karena untuk
yanse ini kebetulan aku merasa gak ada yang susah untuk dicari sama unit, kalo misalnya kesaksiannya butuh tempat seperti dalam kolam, pinggir pantai atau tengah laut nah itu baru aku koordinasi sama unit. Cuma untuk kisah yanse ini aku cuman liat lokasinya itu taman, rumah, trus juga baju gak aneh2, jadi aku gak banyak koordinasi sama unit sih. 16. P : jadi peranan unit production manager pada reka ulang ini seperti apa ? J : mereka mempersiapkan waktu itu unitnya jalan dengan baik sih..setelah skript jadi aku lebih banyak ngobrol bajunya udah dapet apa belom, lokasi juga, ada sih waktu itu lokasi yang ga dapet, unit langsung komunikasikan dengan aku jadi aku langsung mikir dengan cepat gimana untuk mengakalinya. Ya unit jadinya sebatas itu sih jadinya. Membantu lebih banyak walau kelihatannya seperti pembantu tapi mereka juga penting soalnya kalau ga ada mereka syuting juga ga bisa jalan dengan baik. 17. P : waktu itu apa saja yang disiapin oleh unit production manager ? J : lokasi, sama talent sama baju yang aku sorotin.. yang paling aku sorotin yaitu talent soalnya aku pake karakter di yanse ini yang childish jadi aku strick sesuai dengan karakternya dan minta untuk di casting. Sama lokasi yaitu taman sama danau. Itu aja sih 18. P : ada requestan khusus gak dalam reka ulang ini ? J : gak ada sih Cuma aku lebih sorotin ke pemeran utamanya 19. P : akhirnya menemukan karakter yang sesuai gak ? J : dapet, ya itu kita melihat unit kan seperti pembantu kelihatannya Cuma mereka itu penting banget, dan kalo pemeran utamanya gak dapet seperti yang diharapkan pasti ceritanya akan berubah, Menurutku sih aku suka banget, mainnya cocok seperti yang aku mau. 20. P : waktu cari pemain utamanya, nah waktu itu ikutan casting juga gak ? J : aku ikut, tapi gak ikut casting tapi aku ikut nanya2, aku tanya sama temenku dan dia pernah syuting dengan satu talent gitu dan aku tanya karakternya katanya sifatnya jail gitu, aku lihat wajahnya, aku lihat fotonya, ini cocok, aku suruh casting unitnya tapi waktu casting aku gak ikut sih. Aku
Cuma ngasih skript sama dialog, setelah dia ngapal skrip sama dialog kan sambil direkam dan udah ok aku percaya sih. 21. P : berarti waktu itu direkam yah ? J : waktu itu direkam, direkam pake handphone sih 22. P : dan waktu itu konsennya sama karakter ? J : iya sama karakter. 23. P : waktu itu ada talent atau karakter yang lain gak yang ditambahin dalam reka ulang ini ? J : waktu aku membuat suatu skript itu jadi aku pakai teori pasti, tadi aku bilang yang aku prioritaskan itu pemeran utama tapi aku juga punya prioritas – prioritas yang lain, aku udah buat listnya ini pemeran utama harus dapet, tapi ada juga pemeran2 yang lain yang aku punya syarat tp kalo misalnya kan kadang – kadang unitnya malas atau gak dapet aku masih bisa mengubah ceritanya, aku masih bisa okelah aku punya kompromi disitu, dan kebetulan disini unitnya cukup bagus, ada yang satu tokoh seperti orang keterbelakang mental, trus ada yang satunya preman, nah dia dapat tokoh itu tapi itu buka request yang pertama, nah aku selalu buat list sih 24. P : kalo untuk wardrobe dan property ada request khusus gak ? J : gak ada, wardrobe sendiri aku Cuma minta warna – warna yang cerah, bajunya sendiri Cuma kaos – kaos yang jelek untuk anak – anak jalanan, 25. P : untuk cameraman dan team technical bagaimana peranan mereka sebelum reka ulang ? J : mereka hanya sebatas itu sih, menurutku ini kurang dan mungkin karena kejar tayang sih yah jadi kita gak bisa kumpul, harusnya kita kumpul dulu itu idealnya tapi karena waktu gini, jadinya ide kalo bisa dibilang 80 % itu dari aku sih, yang lainnya hanya sebatas konsultan, kalo untuk kameraman sih Cuma sampai aku tanyain teknik ini bisa dilakuin atau gak gitu sih kalo untuk perannya sendiri waktu persiapannya gak terlalu sih 26. P : apakah sempet konsultasi mengenai teknik dan seni sinematografi gak sama mereka ?
J : sinematografi sendiri gak sih, mereka Cuma ngasih masukan beberapa dan aku masukin itu, misalnya waktu yanse itu jalannya jam setengah 5 mereka mau ambil shot wide karena cahaya ya itu aku masukin, mereka Cuma ngasih masukan beberapa sih gak dari awal sampe akhir. 27. P : trus berapa lama waktu yang diperlukan daniel untuk persiapan reka ulang ? J : kalo dari setelah interview itu 3 hari, karena skriptnya sudah dibuat lebih dulu, yang pertama kan sebelum interview saya udah buat alur, setelah interview aku Cuma benerin sedikit sih, gak sampe berubah banyak kog, waktunya 3 hari cukup setelah interview, cuman sebelum interview itu telpon2nya cukup lama sih, semingguan sih dari bener – bener aku coba – coba liat film, kira – kira mau dibuat seperti apa karakternya, 28. P : jadi penentuan karakter untuk yanse ini jauh sebelum shooting interview ? J : iya, ya melalui telpon2 itu, dan ceknya waktu interview sama atau gak , kalo pas interview beda berarti aku harus ganti sih, kalo pas waktu interview ternyata sifat – sifatnya sama ya pokoknya waktu ketelitian di waktu telepon itu sih kita ga Cuma bisa tanya tapi kita bisa ngerasain dari suaranya juga. 29. P : dengan waktu hanya 3 untuk mempersiapkan talent, lokasi, property, wardrobe untuk unit yang daniel liat cukup gak waktunya ? J : mungkin agak terlalu cepet yah, harusnya 4 – 5 hari, 3 hari itu agak terlalu mepet sebenarnya, ya pastilah setiap minggu harus tayang dan teamnja juga gak banyak, akhirnya kalo kita mau fokus pasti bisalah. Hari pertama lokasi langsung dapet, aku juga bantu tanyain, hari kedua PU udah dapet, untuk talent2 yang lain juga cepet udah gitu kita dibantu oleh talent agency juga kan yang jelas – jelas kita udah kenal dan taulah. 30. P : di dalam tahap produksi dalam reka ulang ini, apa yang daniel lakukan ? J : waktu di lapangan aku men-direct talent dan kedua memimpin jalan syuting tepat waktu yang ketiga memastikan setiap shot diambil dan tidak ada yang ketinggalan, pada saat direct talent aku mengatur blokingnya talent dan bantu pancing talentnya kalo talentnya ga paham skriptnya karena kita kan
pake talent2 yang gak mahal jadi kalau mereka gak paham aku harus jelasin, tapi kalo mereka udah bisa sendiri aku gak akan menginterupsi sih. 31. P : berapa lama waktu yang dibutuhkan waktu proses produksi reka ulang ini ? J : proses produksi untuk reka ulang ini 2 hari, rata – rata kalau aku hitung satu scenenya itu 1 jam, 1 hari bisa dapet 13 scene, hari kedua 13 scene juga, 1 kisah nyata sih rata – rata ada 24 – 26 scene. 32. P : lalu, bagaimana pembagian tugas dalam syuting reka ulang ini ? J : masing – masing yah, unit mempersiapkan lokasi, bajunya, talentnya, aku mempersiapkan blokingnynya, aku mempersiapkan talent kalo perlu dilatih, trus kameraman yang atur lightingnya, 33. P : lalu siapa saja yang punya peranan penting dalam reka ulang ini ? J : kalo ngomong peranan penting semua punya peranan penting ya, gak ada yang gak penting, kalo ada yang mikir mereka gak punya peranan penting jadi gak jalan langsung 34. P : jadi berapa jumlah crew yang ada dalam reka ulang ini ? J : aku di bantu sama 2 unit trus, kameraman 1 sama 2 assiten, trus sama aku sendiri jadi total ada 6 orang. Ada 1 unit yang memimpin, trus untuk asisten mereka membantu kameraman untuk angkat lightingnya, semua peralatan teknis. 35. P : dalam syuting reka ulang ini apakah jumlah crew sudah sesuai dengan standart prosedur crew yang seharusnya ? J : untuk jumlah kurang banget sih, aku aja megang direct sama shot list, itu juga belum ada time keeper, dan itu kurang banget kalo kita bilang ideal itu sangat kurang, tapi kita lakukan hal yang kreatif untuk hal yang kecil itu, tapi kalo mau berkembang kita harus tambahin sumber daya, karena film itu ada konsentrasinya masing – masing, unit itu juga pegang uang kan, tapi dia juga pegang talent pegang baju juga, jadi sangat kurang banget apalagi unit yah aku paling sorotin unit sih yang kalo di lapangan paling cape sih dia, banyak hal yang harus diperhatikan sama dia kayak lokasi, keamanan, ijin, keuangan
itu dipegang sama satu orang, kita bisa bayangin seperti apa yah jadi makanya kurang banget. 36. P : trus, bagaimana cara anda berkomunikasi dengan crew untuk menerjemahkan script yang ada ? J : yang pertama aku ceritain dulu ceritanya, mereka tau ceritanya tentang anak jalanan kisah anak yang kabur dari rumah, yang kedua aku jelasin secara tone nya, maksudnya tone yang aku inginkan itu komedi itu aja karena waktu masih persiapan udah ngomong sama mereka, untuk kameramannya makanya dia udah ada gambaran gitu, trus yang kedua yang aku bisa lakuin yaitu kan ada set lighting jadi aku set untuk bloking kan trus setelah itu aku udah membicarakan untuk scene berikutnya sama kameramannya, jadi langsung ngobrol, jadi selagi scene 1 selesai cameraman udah tau bakal melakukan apa untuk next scene, jadi udah gak aku breafing lagi, nah waktu mereka melakukan untuk scene 2 aku udah breafing untuk scene 3 dan seterusnya, pada waktu mau syuting aku udah tau urutan scene mana yang mau di ambil. Trus kalo besoknya produksi Yang aku udah siapin untuk produksi itu ada shot list yaitu shot – shot yang penting yang harus aku ambil, yang kedua yaitu urutan lokasi, jadi kalau kita mau ambil kamar tidur ya kamar tidur dulu, itu juga membantu kalo ada masalah – masalah jadi bisa change lokasi mana dulu yang mau diambil. 37. P : trus bagaimana cara komunikasi sama crew dengan cara kerja dan flow kerja daniel yang seperti ini ?
J : yang harus kita tau intinya gini, yang kameraman pasti butuh bloking, karena kameraman kan mereka itu teknis gitu, kita ga perlu kasih tau secara tentang ceritanya karena mereka teknis misalnya set lightingnya disini dan sebagainya, jadi untuk kameraman yang pertama aku jelasin yaitu bloking, unit yang aku jelasin yaitu baju dan lokasi, talent aku jelasin sifat dan karakternya dia, ya udah kalo mereka udah tau masing – masing mereka gak akan bingung karena mereka udah tau bagiannya kan , orang jadi bingung karena waktu di tanyain produsernya ini mau kemana, aku tanyain blokingnya orang masih bingung itu yang masalah, jadi kan mereka udah tau blokingnya mereka akan langsung adjust. 38. P : ada kendala gak dalam reka ulang di eps 123 ?
J : kebetulan yang di yanse gak banyak masalah, banyak kebetulannya tapi kalo melihat reka ulang yang lain bisa masalah cuaca, lokasi yang gak dapet, talent yang tiba – tiba kecelakaan nah itu yang pertama kali kita lakuin yaitu jangan marah – marah dulu. 39. P : dalam reka ulang ini ada gak masalah yang kecil aja tapi cukup mengganggu? J : kalo di yanse sendiri lebih ga ada, karena unit sudah memberikan yang terbaik, sesuai dengan permintaanku, kameraman juga sudah tau shot yang terbaik yang aku bakal ambil, talent juga sudah cukup paham dengan karakternya gitu, jadi aku gak banyak masalah, cuaca waktu itu tiba – tiba gak mendung gak apa, jadi kalo mau dibilang masalah gak ada masalah sebenarnya, waktu itu juga selesainya cepet, enak dan gak ada masalah. 40. P : ada yang sempet meleset dari perkiraan gak waktu syuting ? J : lebih cepat malah dari perkiraanku, ya itu waktu kita memberikan yang terbaik gak ada masalah sih sebenarnya, kan syuting itu yang penting pra produksi, kalo produksi itu istilahnya Cuma ujungnya doang, tapi kalo pra produksinya berantakan aku yakin produksinya juga berantakan, misalnya ada scene yang harus diambil setengah 5 itu kalau agak gak atur waktunya aku gak tau kalo itu gak keambil, soalnya aku udah atur scene ini paling ambil satu jam – satu jam dan memang bener sesuai gitu, pas kita pindah lokasi ke situ jamnya udah jam 4, jadi kita tinggal ambil shot – shot yang kita butuhkan. 41. P : waktu proses produksi berlangsung kerja sama dengan unit seperti apa ? J : yah dia lebih ke manggil talent, membersihkan lokasi kalo kita butuh lokasi yang bersih sedikit, sama baju, kalo aku yang paling gak seneng sih ya ga tau yah ini di luar eps yanse unit rada malas nyapin bajunya, dan untuk talent ini aku sempet kerjasama yang baik, aku lagi siapin lokasi talentnya udah nanya dan nyiapin bajunya, ya unitnya juga udah bawa sih.pernah ketingalan baju tapi ternyata talentnya juga bawa baju yang hampir sama, ya itu aja sih kendala tapi gak terlalu pengaruh. 42. P : hal apa saja yang sih yang dikoordinasikan oleh UM ?
J : hal yang dikoordinasiin ya ijin lokasi itu yang paling penting, trus talent yang mau main di scene ini dan talent yang mau main di scene berikutnya, dan aku kasih scriptnya soalnya scriptnya kan perlu di baca dulu. 43. P : dalam reka ulang ini ada lokasi yang bertempat di danau ada kesulitan ga sih dengan itu ? J : kalo kesulitan waktu syutingnya ga ada yah, tapi yang paling aku takut itu di preparationnya gimana caranya stengah 5 itu udah di danau, karena kita kan gak bisa cunggu hari itu Cuma ambil scene yang ada didanau, kejar – kejaran waktunya, aku ngomongin ke unitnya juga sih sebelum ambil scene yang didanau ada ambil scene di tempat lain tapi aku udah omongin ke unitnya sih untuk siapin mobil kesana jadi kita selesai langsung cabut. 44. P : Kalo untuk kerjasama dengan UM ada masalah atau gak ? J : kalo untuk reka ulang ini selama ini gak ada masalah 45. P : dalam reka ulang ini lokasi seperti apa saja yang diminta sama daniel untuk disiapkan ? J : lokasi yaitu taman, pinggir jalan, rumah, pinggir danau, ada ga lokasi yang ribet sih. Aku udah minta itu dari awal sih, waktu interview aku udah minta dicariin danau itu aja sih. 46. P : untuk proses ijinnya jadi gimana ? J : kalo itu gampang sih karena itu kan lokasi seperti untuk wisata jadi tinggal bayar tiket masuk aja. 47. P : lalu ada lokasi yang di setting gak sih ? J : ada pinggir jalan yang di set, tapi lebih banyak main di lighting sih sama aku kasih tong sama koran – koran bekas, jadi lokasinya udah di set ketika aku ngambil scene yang sebelumnya, jadi aku udah minta sebelumnya. 48. P : untuk kerjasama dengan team technical dan kameraman seperti apa ? J : waktu produksi reka ulang aku yang pertama kasih tau bloking pertanyaan kameraman disini pasti blokingnya mana, jadi kalo blokingnya udah bisa lalu
lightingnya udah aman ya udah, nah aku juga siapin shot – shot kalo misalnya ada shot – shot yang perlu revers jadi aku juga beritahu kameraman, jadi banyak ngobrol sama kameraman sih aku, trus juga ada lokasi yang lightingnya kira – kira susah nah aku juga tanya sama kameraman, di reka ulang yanse ada sih waktu itu yang di pinggir jalan seingat aku karena temboknya terlalu putih kameraman minta pindah lokasi, nah aku usahain ngobrol sama unitnya kira – kira dimana lokasi yang bisa dan ternyata di sudut di garasi yang warnanya gak putih jadinya bisa, jadi pindah lokasi. 49. P : Lalu bagaimana koordinasi sama kameraman seperti shot dan angle? J : yang pasti yang pertama master dulu sih, trus close up – close up itu udah pasti, itu sih yang pertama tapi yang kedua yaitu shot list sih, kalo misalnya kameraman mau ambil shot yang tidak ada di shotlist ku dan itu susah dan buang waktu aku akan bilang mending gak usah. Karena ada yang ngomong kan kita syuting bagi untuk di edit, kita ambil shot banyak banget setelah diedit gak dipake kan buang waktu. Waktu itu ada yang adegan pertama dia main sama orang yang keterbelakangan mental itu kan tepok – tepok di belakang aku hanya perlu shot ambil 2 shot dan close upnya doank, udah itu aja jadi aku gak ambil masternya, tepok tangannya karena memang itu hanya bener – bener beberapa detik gitu, dan itu udah tau. 50. P : jadi ambil anglenya & shotnya itu sesuai dengan kebutuhan saja gitu ? J : iya sesuai dengan kebutuhan trus diusahain aku selalu gitu karena gak suka juga buang waktu ngapain juga, di buang. 51. P : untuk kameraman dikasih kebebasan gak sih untuk berekspresi dengan shot – shot mereka ? J : kalo aku sendiri sih kalo sampe yang ribut aku gak kasih, gak usah gitu karena iya itu kalo mereka punya masukan yang bagus untuk dimasukin aku bisa kasih tapi kalo sampai dia harus atur lampu lagi, trus ngatur apa lagi, trus buang berjam – jam setelah itu akhirnya di editing aku tau shot ini bakal di buang, ya ngapain, itu buang – buang waktu lagi, kita disini kan mau syuting bukan mau belajar syuting, kalo mau belajar syuting dan mau eksplor ya di luar waktu syuting jangan pada waktu syuting, jangan pada waktu syuting kita jadi coba2 karena ada uang disitu ada talent, ada waktu juga
52. P : ada kendala2 lain ga waktu syuting di lapangan selain kameraman minta pindah lokasi ? J : gak ada, karena yang disebut gak ada masalah itu semua sesuai dengan rencana, jadi sesuai waktu persis, ya itu yang bisa dilakuin walaupun teamnya sedikit tapi bisa dimaksimalkan seperti itu ya karena preparation produksi kita sudah tau apa yang mau di buat seperti itu, 53. Bagaimana kerjasama dengan talent agency pada saat syuting reka ulang ini ? J : nah untuk talent agency kita harus agak ketat ya, mereka memang kita udah kenal tapi mereka juga cape kan cari talent gitu kan kadang – kadang ngasih talentnya ngawur, nah yang ini untuk pemeran utamanya sampe beberapa kali ganti karena salah kirim foto gitu, siapa tau gitu pokoknya ada dululah, nah itu harus ketat jangan gak enakan, ya ngomong ga bisa, ini gak cocok ya ga cocok gitu, untuk yang yanse ini ada beberapa yang aku tolak terus pemeran utamanya. 54. P : jadi kerjasama dengan talent agency seperti apa saja ?\ J : kita lebih ke talent doank sih, aku ngasih unit sih, unit yang ngasih apa aja yang diperluin, Cuma sebatas itu. 55. P : trus, komunikasi antara daniel dengan para talent pada saat produksi berlangsung seperti apa ? J : kenalan dulu yang pertama, kenal, ngobrol enak jadi teman, trus jelasin sifatnya dia, yang dibutuhkan, siapa dia, ini kisah siapa, trus kasih aja kertas (skenario) nanti dibaca sama dia, trus kalo ada pertanyaan bisa langsung tanya ke saya. Kalo kita deket kan enak, ada yang kadang – kadang talent juga bisa kasih masukan, karena skript itu sebagai panduan tapi jangan sampai skript itu jadi patokan mati, karena kan aku itu nulis skriptnya 3 kali, waktu nulis skript, waktu produksi, ketiga waktu edit. Kalo ternyata talentnya ngobrol aku bayangan pas nulis skript itu talentnya sepeti ini tapi kadang ada beberapa yang ga sesuai jadi aku bisa ganti , ganti dari cara ngomongnya sih. 56. P : pada saat produksi reka ulang ini ada masalah gak sama talent ?
J : talent hampir gak ada, talentnya menghafal cepet banget, talentnya juga cukup sportif, pertama dia itu agak canggung sih apalagi memerankan tokoh yanse, kalo aku jadi seperti itu aku gak akan ngomong yang nyantai aja karena dia gak akan berasa nyantai gitu, jadi aku akan ngajak dia becanda, aku gak ngomong nyantai aja tapi aku akan becanda dengan crew mau nunjukin ke dia tanpa sadar kalo kondusif dan nyantai gitu, gak tertekan, kalo kita Cuma ngomong nyantai aja tapi kalo muka kita marah aku gak pernah seperti itu, dan yang kedua sama talent sering sih karena talentnya takut keliatan jelek jadi aku suka ngomongin udah bagus kog, karena dengan kata – kata seperti itu walaupun kalo aku mungkin kurang gitu tapi kalo buat dia pede yang penting pede dulu kalo waktu akting mereka udah merasa bagus ya kita gak akan keluarin dia toh kalo mereka jelek banget dan gak bisa diubah kita ngomong mereka jelek juga gak akan merubah mereka. 57. P : trus bagaimana dengan pemeran utamany dalam reka ulang ini ? J : 3 – 4 scene pertama dia gugup, ya aku akan menahan stress ku, aku pertama akan mikir waduh dia agak gugup gitu, tapi aku akan sembunyiin sifat takut aku itu,aku gak akan keluarin kalo aku ikut gugup dia akan semakin pusing dan itu akan berantakan,ya aku nyantai – nyantai aja dan akhirnya mereka bisa nyatu, membaur jadinya sungguhan dan mereka keluar karakternya. Karena memang si talent punya karakter yang sama dengan yanse, dia juga hapal memang cepet, dan hari kedua juga udah gampang sih, ya pertama itu hari pertama ya kita paling susah itu sama talent selalu perkenalan pertama kali 58. P : Lalu kesimpulan apa yang daniel dapatkan dari reka ulang di eps 12 3 ini ? J : persiapan yang matang dan komunikasi yang baik itu kunci bahwa syuting berjalan dengan baik. Komunikasi itu yang paling penting kan, seperti pada saat unit komunikasikan ke aku kalo lokasi gak ada, trus kameraman nyampein ini semua bisa gak, ya itu namanya komunikasi, coba kalo aku nyiapin bloking tapi diam – diam aja trus aku nyampein bloking, topiknya tentang ini dan ini ya itu namanya komunikasi, kalo kita gak bisa mengkomunikasikan ya jadinya miss komunikasi, jadi yang penting itu komunikasi dan prepare, yang menjadi kendala kan produser gak tau mau ngapain nah komunikasinya gak tau apa yang mau diomong, kalo aku lebih
baik ke preparenya jadi komunikasinya bisa cepet, jadi semua gak ada yang ragu – ragu. 59. P : apakah ada kesimpulan setelah bekerja sama dengan unit, kameraman dan talent agency ? J : kesimpulannya kalo kita bisa koordinasi dengan baik dengan semua baik itu talent, kameraman dan unit syuting pasti berjalan dengan lancar, dan aku secara pribadi sederhana saja bahwa segment producer di acara solusi adalah kepala, jadi kita yang mengatur mood syuting,kalo kita tenang syuting pasti tenang, jadi kalo kita gelisah dan males syuting pasti jadinya males, jadi kita yang bawa tempo syuting itu mau dibawa kemana, kalo aku liat unitnya lambat, trus kalo aku geraknya cepet, unitnya pasti akan ikut gerak cepet gak lambat kecuali unitnya bener – bener males gitu, tapi ya itu dia kita yang jaga tempo, kita yang jaga mood, kalo kita udah males wah jadinya pasti semua males karena kita ini adalah kepala makanya itu dia yang perlu di koordinasiin. 60. P : apakah ada perbedaan antara produser di luar dengan produser dari program solusi ? J : aku belum tau juga sih, tapi dulu aku pernah di luar beda banget gitu, producer disini bukan hanya untuk produksi dia harus memastikan syuting ini dari dana, talent semuanya sampai ke promosi intinya karya ini sama si produser ini jadi. Tapi produser disini juga merangkap sebagai sutradara, itu yang gak ada diluar sih, menurut aku itu paradoks sih soalnya sutradara dan produser di luar selalu terpisah gitu tapi kalo disini dijadiin satu, itu yang susah. 61. P : apakah ada kekurangan dalam reka ulang ini selama proses produksinya ? J : kekurangannya kalau aku bisa perbaikin mungkin aku perlu banyak koordinasi sama kameraman karena kalau punya waktu lebih banyak kita bisa koordinasi banyak shot yang di eksplor pasti jadi lebih banyak, tapi aku gak stuju juga kalo eksplor shot itu waktu syuting, karena itu akan makan waktu, karena aku sebagai produser dan juga sebagai sutradara mungkin tau shot tapi pasti lebih tajam kameraman, jam terbang mereka lebih tinggi dan pasti pengambilan gambar lebih baik, dan kalo ada waktu lebih banyak serta
koordinasi yang lebih baik shot ku pasti akan lebih banyak yang di eksplor, maksudnya disini adalah waktu preparenya kalo waktu syutingnya percuma ya itu gunung es. 62. P : lalu apa kelebihan dari reka ulang ini sendiri ? J: kelebihannya ya cukup bisa untuk menyampaikan pesan yang sesuai dan itu yang paling aku suka, pesennya sederhana dan itu bisa tersampaikan dengan baik, 63. P : lalu bagaimana untuk reka ulang seperti ini dalam memproduksi lebih baik ? J : untuk reka ulang kita jangan terpaku dengan permukaan dan yang dimaksud dengan permukaan adalah kita terpaku dengan oh ini kejadiannya misalnya ini adalah cerita orang yang mau nembak pacaranya gitu kejadian kenyataannya itu di kamar mandi dia nembak cewek itu lewat hape di kamar mandi nah sekarang kalo kita buat reka ulang dikamar mandi sesuai dengan penampakan aslinya itu artinya kita males, kita gak pake kreatifitas kita berarti, maksudku reka ulang yang bagus itu gak terbatas dengan lokasi, dengan secara aktual dari penampakannya saja. Kalo kita liat penambakan ceweknya itu merupakan sesuatu yang penting bagi hidupnya kita harus ganti jangan seperti aslinya itu menurutku sah, karena lokasinya bagi narsum itu gak penting tapi yang jauh lebih penting adalah pesannya istilahnya lebih baik nembaknya itu ditaman giitu, atau dilokasi yang lebih hangat lebih bagus jadi pesannya lebih nyampe, ya reka ulang yang bagus itu sih bukan secara aktual yang kita tiru persis menurutku itu bukan reka ulang yang baik itu cuman niru doang itu buat apa? Gak ada kedalaman apa – apa kitajuga gak berbuat apa – apa, yang pasti intinya kita menyampaikan pesan kepada penonton dari narasumber nah kita tangkap dulu pesan yang mau disampaikan oleh narasumber kepada penonton dengan jelas. Maksud pesen dari narasumber itu apa? Misalnya sedih gitu ya kita buat shotnya duduk sampai terkapar dilantai. Nah itu, kita harus tangkap isinya kalo kreatif doang kita gak tau, reka ulang itu menyampaikan pesan dan penggambaran yang sesuai dalam menyampaikan pesan. 64. P : untuk reka ulang ini sudah sesuai blom pesan yang mau disampaikan ?
J : itu yang aku suka dari yanse karena pesannya sampai, stuju banget justru dari narasumber trus dia bilang iya yang aku pentingin sebenarnya bukan temen atau kesenangan tapi yang paling aku pentingin ya pulang rumah, gak kabur dari kenyataan, ya menurutku sesuai sih. 65. P : reka ulang yang dibuat oleh solusi kan berbeda dengan reka ulang yang dibuat oleh stasiun tv yang lain nah itu gimana maksudnya ? J : basicnya kita bisa belajar banyak sih dari mereka kalo aku ngomongnya beda ya beda dalam arti tampilannya, penggarapannya. Dan penggarapan itu artinya kayak baju gitu jadi kalo aku liat tampilannya adalah baju gitu . nah reka ulang memang tampilannya adalah baju tapi yang lebih penting kita harus tau fungsi, apapun bentuknya atau apapun bajunya kita harus tau fungsinya apa. Style yang bagus adalah style yang punya maksud, punya pesan dan punya fungsinya kenapa memilih style itu. 66. P : kalo reka ulang dari solusi yang daniel suka apanya ? J : kalo reka ulang dari solusi kita pake talent yang lain yang paling jelas, kita pakai talent yang beda dengan narasumbernya, kita akhirnya bisa eksplor gerakan, kita bisa eksplor dialog, kan lain kalo narasumbernya sendiri kita suruh –suruh kan kaku pastinya, kita juga gak bisa nyuruh asal – asalan sama narasumber karena mereka bukan talent, kalo secara cahaya dan tampilan cukup bertanggung jawab gak Cuma asal buat lighting, gak ngawur gitu, kalo mau buat adegan sedih lampunya gak asal tembak aja ya kita main teknik light juga, cukup bertanggung jawablah, kita berusaha terus sih sebisa mungkin setiap shot yang kita ambil gak asal buat dan gak asal jadi, asal buat ya maksudnya adegannya apa trus lampu asal tembak aja yang penting keliatan orangnya dan asal buat yang kedua yaitu supaya keliatan keren, kita kan berbicara lewat visual nah kita menyampaikan pesannya dengan cara yang visual nah kalo gak ada pesan yang mau disampein ya kita bikinnya jadi ngawur, gak Cuma lighting saja tapi berkaitan dengan baju juga misalnya adegan sedih tapi dikasih baju warna merah, nah itu udah ngawur. 67. P : nah reka ulang di solusi kan katanya memakai sisi sinematografi, bener gak sih? J : iya sih, seperti aku bilang tadi kita buat secara bertanggung jawab semuanya, sinematografi setau aku berbicara secara visual, nah kalo setiap
scene ada pesannya ya kita sudah berbicara secara visual, bukan sekedar warna cahaya doank tapi lebih luas, lighting, baju, looknya. 68. P : dalam reka ulang ini, apakah seni dan teknik sinematografinya sesuai dengan apa yang daniel mau ? J : kalo di rating nilai 0 – 100 untuk reka ulang ini aku kasih 80 soalnya cukup dapet seperti kita lihat waktu dia ngedrop waktu dia ketemu dengan masalah pertama kali yang membuat dia jadi ngedrop, tau suaminya punya cewek lain itu aku buat adegannya malem, itu bukan sengaja dibuat malam, coba aja adegannya diganti siang bagaimana feelnya? Sudah beda kan? Trus waktu dia jatuh juga aku gak buat dia tidur aku buatnya kan dilantai trus kita liat dia duduk di kursi pasti udah beda kan feelnya, keliatannya itu tanpa sengaja dibuat tapi itu dengan sengaja dibuat, nah menurutku dapet semuanya yah kenapa bisa dapet semua karena kameraman bisa berkoordinasi dengan baik tau maksud ku, unitnya juga berkoordinasi dengan baik dengan mencari lokasi yang pas. Kalo bilang kurang ya memang masih banyak yang kurang sih, masih bisa lebih detail lagi, dan masih bisa di buat lebih dramatis lagi, kekurangannya jelas tentang detail sih, tapi yang ini untuk reka ulang aku bisa bilang sudah lebih dari cukup sih tapi kalau kita mau lebih jauh lagi ya kita bisa tambahin property, tapi itu pasti butuh budget dan sumber daya seperti yang saya bilang kan dan menurutku dengan jumlah orang yang hanya segitu aku appreciate sih dengan hasil yang ada. 69. P : lalu bagaimana dengan budget untuk reka ulang ini sendiri ? J : jumlahnya yaitu 5 juta rupiah, kalo untuk reka ulang kalo kita bicara budget kita gak bisa tentuin sih tapi kita punya range sih kalo 5 juta kita buatnya seperti ini mentoknya 5 juta dan kita gak bisa membuat menjadi 100juta itu omong kosong, ya itu kalo kita ngomong budget itu ngomongin soal detail, soal yang baik dan lebih profesional tapi kalo alasannya budget kurang dan kita gak bisa buat yang bagus itu bukan alasannya sih menurut aku. 70. P : tapi apakah ada hubungan antara budget yang minim sama kreatifitas? J : gak sih, kalo kreatifitas sih gak, tapi kalo dengan perkembangan iya, maksudnya gini kreatifitas itu kita bisa buat sesuatu dari sesuatu yang
keliatannya biasa kan, gimana kita bisa bilang kreatifitas kita , membatasi kreatifitas misalnya kreatifitas itu kita dikasih gelas kosong maksudnya kita bisa bikin sesuatu yang menarik gitu itu namanya kreatifitas,tapi kalau keterbatasan iya, keterbatasan artinya kalau kita mau bikin film seperti holywood kita mau buat film dengan standart layar lebar ya gak mungkin kita Cuma pakai gelas kosong doang, gelas kosong ya sekreatif – kreatifnya kelasnya ya kelas youtube gitu. kalo budget lebih kesitu gitu, tapi kita gak bisa kreatifitas kalo itu terbatas, kreatifitas itu gak membatasi sama sekali gak pake budgetpun menurutku tetap bisa. 71. P : tapi kalo dengan perkembangannya maksudnya gimana ? J : ya perkembangannya maksudnya adalah kelasnya, kelas 5juta ya segini, kreatifitasnya mentoknya ya segini, perkembangan artinya kalo kita mau kelasnya lebih yang budgetnya harus nambah, misalnya kita kelasnya layar lebar tapi kita Cuma dikasih budget 5 juta gitu ya layar lebar seperti apa gitu, lebih kesitu doang sih sebenarnya. 72. P : untuk kisah nyata yanse ini dengan budget yang hanya 5 juta puas ga dengan hasilnya? J : ya itu puas yah, cukup puas dengan talentnya yang main bagus, dengan lokasi yang bagus juga. 73. P : lalu untuk lokasi yang di setting itu keluar budget ga sih? J : lokasi yang disetting gak keluar budget karena kita sudah punya beberapa property 74. P : trus untuk lokasi syuting dimana aja sih yang dipakai? J : lokasinya di kantor dan di rumah, dan untuk adegan pinggir jalan kita pakai lokasi kantor karena jelas gratis kan yang kedua ya lokasi rumah, intinya dengan aku tau pra produksi kita punya budget brapa, ya alokasi dananya itu ketempat yang paling efektif gitu, misalnya aku liat talentnya kurang penting bisa dikurangin aja deh atau aku hilangin aja ya pokoknya alokasi dananya itu untuk yang paling penting, 75. P : dengan keadaan yang serba terbatas jadinya reka ulang ini seperti apa ?
J : yang penting kita bisa maksimalin, kita punya apa sih? Kita punya waktu, kita punya crew, ya kita taulah kekuatan kita dimana ya udah efektifkan aja, kalo kita udah seefektif mungkin waktu dan lainnya ngikut. 76. P : acara solusi ini kan tayangnya setiap minggu, nah gimana caranya untuk bisa mengejar hal itu ? J : sebenarnya gak begitu parah sih, kita kan bukan per episode yang lanjut terus atau nyambung terus, kalo mau dibilang parah sih gak parah sebisa mungkin kita kejar karena yang bikin kita kejar – kejaran itu bukan soal waktunya tapi soal kualitasnya, untuk mengejar kualitas dengan budget yang minim itu seperti apa ya kita pakai waktu kan, pakai waktu dengan mengejar kualitas kita buat dialog yang bagus, kita buat karakter yang pas, pas tayang ok 77. P : Dalam tahapan produksi reka ulang, daniel sebagai segment produser berkoordinasi dengan siapa aja? J : dengan unit, kameraman, dan talent agency. 78. P : didalam breakdown yang dibuat oleh daniel itu apa saja isinya? J: didalam breakdown itu ada lokasi, baju, property, ambilnya siang atau malam, trus ada notes2 misalnya untuk adegan yang setengah 5 jangan sampe malam, atau perlu apa saja ya ada dibreakdown itu. biasanya kalo aku punya waktu luang aku udah list sendiri – sendiri apa saja yang dibutuhkan. 79. P : dalam tahapan produksi ini daniel ikut bantu gak seperti pengaturan lighting dan sebagainya? J : ya aku ikut bantu, kalo aku sudah kelar dengan bagianku aku pasti bantu yang lain seperti ikut gulung kabel dan sebagainya karena itu lagi balik ke efektif, aku kan punya waktu dan tenaga dan kalo aku mau istirahat itu sama aja kayak buang – buang sumber daya, ya aku kan punya tenaga jadi aku harus bantu juga. Jadi secara keseluruhan semua crew yang ada harus kerja semua orang teamnya Cuma ber 6 orang. 80. P : Dalam reka ulang ini, feeling yang mau daniel sampaikan sampe gak sih ke pemirsa?
J : menurut aku sih nyampe tapi kalo feeling ini aku gak mau mutusin sendiri, yang pertama sih liat rating, kan rating 1 trus yang kedua pada saat segment review beberapa leadernya nangis, ya artinya itu nyampe, intinya kalo masalah feeling kita perlu banyak masukan sih. 81. P : apakah reka ulang ini sudah sesuai dengan konsep tayangan solusi yang adalah drama documentary ? J : iya sama sih, karena kita drama documetary ya kita mendokumentasikan kesaksiannya si narasumber kita membuat dramanya. Dan itu sesuai dengan konsep tayangan solusi.
Transkrip Wawancara with Stefanus Moningka, Cameraman Nama saya stefanus moningka, posisi saya di eps 123 ini sbg cameraman mencakup juga DOP dan juga pergerakan alat didalam proses syuting Pertanyaan : bisa di jelaskan sebelum persiapan syuting apakah ada diskusi dengan produser? Jawab : persiapan dari proses syuting yanse Imelda ini sang sutradara yaitu Daniel salim menungkapkan bahwa ingin memasukkan unsur drama komedi, disitu yang dia ngobrol sama saya kemudian baru kita persiapan dari segi alat sampe persiapan syuting pada saat itu P : berapa lama waktu yang diperlukan sutradara atau producer untuk berkoordinasi pada saat sebelum syuting ? J : untuk koordinasinya tidak terlalu lama yah cukup satu hari setelah itu kita lakukan proses syuting, karena memang yang saya kenal karakter Daniel salim ini dia memang sudah cukup kuat di konsep tinggal saya mentransferkan secara gambar pada saat itu ? P : jadi apa yang diinginkan sutradara sudah dimengerti dan tau ? J : apa yang dia mau kita sudah tau kebetulan beliau juga sudah tau apa yang mau dia shot, kebutuhan daripada shot dari ceritanya dia sudah tau tinggal saya mengarahkan secara visualisasi dan gambarnya. P : waktu proses persiapan reka ulang ini apakah sang sutradara meminta masukan kepada cameraman untuk proses syutingnya? J : ya, dia meminta saran kepada saya lebih ke arah angle dan lighting dan posisi blocking, kerjasama kita sih lumayan kompak karena memang dia tidak membutuhkan tempat2 yang heboh dan setting yang susah simple yang terpenting dari dia itu isi cerita , konsep ceritanya dapet. P : pada saat itu berapa crew yang terlibat ? J : Crew dari saya, dari team technical tidak banyak hanya satu orang saya sebagai cameraman dan DOP dan 2 orang lagi yaitu sony dan dicky mereka khusus assisten dan mereka merangkap sebagai chief lighting dan audio, jadi team dari saya total kita Cuma 3 orang tapi dibantu oleh seorang unit manager
P : jadi secara keseluruhan itu crew yang bertugas saat itu ? J : total kira2 5 orang P : jadi minim sekali ya? J : minim sekali pada saat itu ? P : apakah saat itu memang di set dengan crew yang minim ? J : secara keseluruhan memang secara prosedur sesuai dengan SOP kita , dalam kisah nyata ini rata – rata kita jalan hanya dengan rata – rata crew yang minim sekitar 4 – 5 orang, kalaupun lebih itu karena ada yang standby dan tidak ada syuting jadinya mereka bantu, pada dasarnya kita minim hanya sekita 5 orang, crew secara technical ditambah unit production plus segment producer jadi totalnya hanya 5 orang P : jadi memang tidak sesuai dengan proses syuting yang sebenarnya untuk film ? J : sebenarnya tidak sesuai dengan prosedur yang shoting yang sementara ini kita tau, untuk crew dan alatnya P : pada saat tahap persiapannya dari cameraman sendiri sudah tau apa yang akan diambil untuk gambarnya ? J : pada saat sang sutradara dia kasih tau kebutuhannya ceritanya seperti apa dan dia kasih tau lokasinya lalu saya baru set blocking sesuai dengan lokasi yang ada jadi pada dasarnya persiapannya kurang begitu matang kita langsung on the spot cari di lokasi P : apakah pada saat tiba dilokasi dari cameraman sudah tau apa yang mau diambil shotnya? J : pada dasarnya sutradara juga membantu secara lokasi, letak blokingnya, ketika sutradara sudah menentukan dimana posisi blokingnya kita langsung menempatkan angle yang pas kita juga langsung menentukan posisi lighting sesuai dengan pergerakan kamera , itu yg sudah kita pikirin dari posisi lighting sampai audio, tapi selebihnya tentang masalah background, lighting, kita berhak dan punya andil untuk beritahu sutradara untuk pindah lokasi karena gak pas yang bisa kita lakukan hanya bisa pindah lokasi ?
P : apakah ada kendala untuk kameraman dalam proses produksi reka ulang ini ? J : sebenarnya kendala yang ada itu, pada saat itu kondisinya mendung yah kita lagi shooting di taman jadi kita cari waktusecepat mungkin ngambil blocking yang kita mau dan setlah itu kembali terang, cuaca cerah lagi, golden hour pas banget. Disatu sisi ada juga sekitar jam 11an cuaca udah mendung dan selepas itu cuaca berubah jadi terang lagi. P : pada saat itu ada permintaan khusus gak dari segment producer sebagai sutradara pada saat itu ? J : permintaan khusus sih tidak ada hanya dia menekankan saya ingin posisi dan blocking seperti ini selebihnya pengembangan secara angle dan pencahayaan lebih ke saya. Dia hanya menyarankan kira2 tempat seperti ini bagaimana? Kembali lagi kalo menurut saya secara gambar gak bagus dan pencahayaan yang gak bagus beliau akan mengikuti saran saya, tapi kalo misalkan dia bilang blocking pertama disini dan ok dan saya setuju kita sama2 menempati posisi disitu. P : pada saat shooting reka ulang berlangsung ada satu lokasi yang katanya sengaja di setting , ada kendala gak pada saat itu? J : kendala di lokasi setting disaat itu sebenarnya menceritakan posisi dipinggir jalan di trotoar tapi karena tidak dapat lokasinya sehingga si sutradara berpikir bagaimana mencapat posisi yang pas setelah dipikir2 ada satu lokasi di kantor ini yang punya rolling door seperti di jalan, sehingga kita setting disitu untuk shooting disitu , saat itu karena suasana malam saya set lightingnya seperti suasana malam pinggir jalan. P : jadi bermain seolah- olah dipinggir jalan ? J : seolah – olah dipinggir jalan dan memang saya mengambil angle tidak terlalu wide dan lebih padat – padat dan wide pun kita lebih ke medium yah jadi tidak terlalu wide yah lebih ke medium dan akhirnya disambut diediting dengan baik sehingga tidak terlalu keliatan seperti set yang disetting P : ada kesulitan gak dalam berkomunikasi dengan sutradaranya ? J : secara keseluruhan sih tidak ada yah paling kondisi2 seperti perbedaan cuaca dan sedikit konflik kecil Karena kita harus bergerak cepat dan sutradara mau tetap sementara shooting disitu sedangkan menurut saya sudah tidak ok namun si sutradara
meyakinkan untuk tetap mengambil gambar saat itu dan luar biasa disini si sutradara Daniel salim ini punya konsep yang kuat di editing sehingga dia setidaknya bisa bertanggung jawab terhadap shot2 yang ada dan berani bertanggung jawab terhadap shot yang saya ambil P : lalu bagaimana dengan cara berkomunikasi cameraman dengan para crew dan talent ? J : semuanya tidak ada masalah antara crew dan talent juga kebetulan dapet talent yang sangat menguasai dialog dan ekspresi mereka saat itu cukup komunikasitf dan proses syuting berjalan lancar P : dari kameraman dapet script ga dari sutadara? J : karena kita shootingnya minim jadi kita gak dapet script tapi sebelum shooting kita selalu berbincang soal kisah nyata ini saya juga pernah kerja sama dengan Daniel ini dalam segment yang lain dia selalu memandu dengan referensi tontonan P : apakah dalam reka ulang ini diberikan referensi dari sutradara ? J : dalam kisah ini saya melihat lebih kearah Korean style dengan color2 yang lembut dan bukan yang keras dia membuat suasana yg beda suasanya dibuat dramatical sedangkan menurut saya kalo segment tentang anak jalanan itu biasanya keras namun di segment ini diberikan cara yang berbeda dengan pencahayaan yang lembut dan bukan dengan pencahayaan yang kasar dan shadow2 dan disini tidak. P : kan ini tentang anak jalanan? J : nah ini yang lucu. Ini kan tentang anak jalanan saya pikir dari awal ini seru juga dengan angel yang crazy shot dan extreme shot sampai ke lightingnya namun disini dia mau membuat drama komedi yang shot – shotnya itu bukan sesuatu yang keras namun lembut. P : Nah dia kasih referensi gak untuk nonton film apa gitu ? J : Sebenarnya disini dia gak kasih referensi dia hanya bilang dia mau konsepnya drama komedi dan kita udah tau seperti apa maunya dia. Konsep bloking juga kita udah tau P : jadi secara keseluruhan ada kendala yang berarti gak ?
J : secara keseluruhan sih tidak ada kendala yang berarti yah lancar komunikasinya P : saat reka ulang ini berlangsung sang sutradara memimpin dengan baik gak sih ? J : ya dia sangat berusaha menjadi pemimpin yang baik orangnya tepat waktu soal masalah break ddia juga tau dan kebetulan dia juga bukan orang yang suka pulang malam dan sampai pagi . shotingnya sih untuk 2 hari itu dibawah jam 7 malam pada saat itu . secara keseluruhan sih lumayanlah untuk seorang sutradara muda untuk mulai berkarir P : dari sisi seni dan teknik sinematografi dalam reka ulang ini ada gak sih diterapkan ? J : yang pasti beberapa sih saya terapin namun tidak seperti film tapi secara standart sinematografi saya terapin pada pencahayaan khususnya karena kita rata – rata pada segment ini full hampir main di outdoor dan indoor hanya sedikit sekali, disitu kita lebih mengandalkan cahaya matahari dan pada saat itu yang saya ingat cahaya matahari tidak terlalu keras jadi pas banget dan memang mengarah – ngarah ke cerah jadi pas banget suasananya P : peralatan yang dipake pada saat itu ? J : karena kita hanya punya peralatan yang minim. Kita sudah menggunakan kamera yang digital itu ex1 adiknya dari EX3 yang terbaru, EX 1 itu mempunyai lensa fix dan lensa ini gak bisa dilepas, gak seperti yang generasi selanjutnya yang bisa dilepas, kita pake lighting ada red head 800 watt ada 2 lalu ada kino yang kita rakit sendiri, lalu kita ada ari yang 150 watt ada 3 buah lalu ada standart boom untuk audio untuk audio kita langsung masukin ke kamera jadi kita gak pakai proses mixing dank arena di outdoor jadi kita lebih mengandalkan reflector. P: dengan alat2 ini hasil syuting berjalan dengan lancar ? J : iya . berjalan dengan lancar karena kita dibentuk untuk mengandalkan peralatan yang minim jadi gak ada masalah buat kita. Jujur kita lebih main ke pikiran kita dengan kreatifitas kita P : waktu itu shot / angle yang diminta oleh sutradara untuk diambil seperti apa?
J : yang saya lihat dia tidak mau ke angle wide yah lebih ke close up yah.. dia sangat ingin melihat ekspresi terutama dalam 1 scene yang backgroundnnya danau. Dia mau melihat ekspresi jadi lebih banyak close up P : dari kameraman sendiri menangkap gak maksud dari pesan yang ingin disampaikan ? J : pesan yang ingin disamapikan sih saya nangkap yah.. dia membuat seseuatu yang unik awalnya karena dia membuat sesuatu yang lucu Cuma akhirnya dia membuat sesuatu yang dramatis, saya tidak mengerti tapi pada akhirnya saya mengerti maksudnya lebih dramatis P : pesan apa sih yang ditangkap oleh kameraman lewat reka ulang ini ? J : yang saya tangkap dari si sosok yanse ini sosok anak yang supel . sosok anak yang disayang banyak orang sebenarnya ketika dia bermasalah sama orang tuanya sampai dia keluar dari rumah dan disayang sama teman2nya. sampai akhirnya proses dia sama Tuhan dan dia kembali ke orangtuanya dengan kondisi yang berbeda. Yang intinya yanse ini tipe orang yang bisa mempengaruhi orang lain dan dia punya sisi menyanyangi teman2nya Cuma dia punya sisi berontak sama orang tua. P : dari sisi kameraman mengerti gak apa definisi dari Reka ulang ? J : reka ulang itu ingin membentuk suatu identitas seseorang yang ingin dilihat orang. Kondisi seseorang entah orang itu baik atau buruk secara visualisasi dan ditonton oleh banyak orang. Informasi dari seseorang akan disampaikan ke audience ya setidaknya audience bisa merasakan kehidupan seseorang melalui reka ulang ini . audience bisa mengerti identitas seseorang melalui reka ulang ini. P : apakah dalam proses syuting reka ulang ini konflik sampai bentrok satu dengan yang lain ? J : gak ada sih kalo konfliknya Cuma secara teknis saja antara saya sama crew karena koordinasi aja . karena saya bekerja sama dengan mereka apalagi ada satu scene di terminal tapi si sutradara mau audio clear dan ini cukup sulit dan kita lihat di background mobil lalu lalang . itu yang cukup membuat kita putar otak dan teknis untuk crew di lapangan P : itu solusi itu bagaiamana?
J : solusinya akhirnya kita ada setting di kamera untuk audio. Saya setting ada di posisi panah ada kalao di audio hitungannya didalamnya biasanya ada 0 – 10 saya taruh diposisi 6 tapi didalam lagi ada settingan db lagi dalam kamera lalu saya ambil angle untuk talent posisi close up lalu saya deketin boomnya dekat dengan talent dan saya minta dia untuk lebih keras suaranya nah itu ada pengaruhnya sedikit. Jadi kita buat seperti itu supaya tidak nabrak antara audio background dan audio talent P : ada scene yang berat ga untuk kameraman untuk lighting or dll ? J : ada satu scene yaitu pacarnya yanse sedang melakukan teatrikal dan disitu yanse datang untuk menonton. Di situ saya kurang puas dengan lokasinya. Ternyata tidak dapet lokasinya. Disitu si Daniel salim menentukan ambil lokasi disitu tapi secara gambar saya kurang puas untungnya alurnya dibuat pas oleh Daniel karena seperti agak maksa. Cara mengatasinya dengan mengambil adegan secara padat – padat atau close up. P : jadi dalam syuting reka ulang ini lebih fleksibel yah ? J : ya kita harus fleksibel karena kita bermain dengan cahaya matahari. Kita harus kejar – kejaran dengan matahari dan cuaca.jadi harus fleksibel , bagaimana caranya sebelum matahari terbenam scene2 outdoor udah harus kelar. P : ingat gak pada saat itu berapa scene yang diambil ? J : totalnya ada sekitar 20an scene dan lebih banyak outdoor P : ada gak 1 scene yang sama sutradara mengejar moment ? J : rata – rata semua scene itu kita mengejar moment tapi ada 1 scene yaitu di danau yang ingin diambil karena itu klimaks atau puncaknya disitu. Di scene ini ingin menggambarkan kalau yanse ini dekat banget dengan teman – temannya karena yanse merasa mereka adalah keluarga kedua dan dia harus tinggalkan untuk kembali bersama orang tuanya. Di scene ini hub yanse sama mereka sangat dekat dengan temen2nya . dia menemukan intimacy dengan mereka dan yanse sedikit berat meninggalkan mereka.tapi teman2 yanse tidak keberatan meninggalkan mereka. P : itu bagaimana dari kameraman memvisualisasikan adegan itu ? J : itu juga penting ,makanya di scene ini saya mengambil secara medium untuk mengambil ekspresi, dan ada change focus, konsep dramatislah dan lighting juga soft,
itu saya bilang secara sinematografi saya ambil close up untuk mengambil ekspresi senang, sedih P : puas gak untuk shot yang diambil dalam scene ini? J : saya puas walaupun tidak terlalu perfect, saya cocok disitu secera konsep ok dan terutama sang sutradara menambahkan karakter untuk menimbulkan sisi komedi apalagi konsepnya pada awalnya didalam scene ini dibuka dengan sisi jail dan iseng. P : dari sisi kameraman bagaimana mengambil gambar untuk menimbulkan sisi komedi? J : pengambilan gambar untuk yang komedi tidak ada yang khusus, tdak terlalu banyak wide shot, lebih close up dan ingin mengambarkan ekspresi. Sang sutradara tidak ingin memperlihatkan lokasi yang mewah tapi lebih kepada ekspresi. P : dari reka ulang ini kesimpulan apa yang dapat diambil oleh kameraman? J : semua bekerja sama dengan baik, secara teknis dan cuaca pun bekerjasama , setting juga gak bermasalah, secara keseluruhan bekerjasama dengan baik. Saya senang bekerja sama dengan sutradara seperti Daniel salim, beliau punya konsep yang kuat untuk sebuah cerita, jadi secara keseluruhan untuk segment ini komunikasinya lancar dan prosesnya sangat cepat dan untuk crew kami sudah cocok di lapangan, untuk unit juga beliau punya respon yang cepat untuk lokasi dan sebagainya trus dengan talent pas banget kami ketemu dengan talent yang punya sense of acting yang bagus walaupun mereka bukan talent yang professional tapi mereka mudah untuk diarahkan. P : trus secara keseluruhan dengan pengambilan gambar dan sinematografi dalam reka ulang ini bagaimana? J : kalo secara sinematografi kalo bisa dibilang 1 – 10 saya bilang 8.. karena memang sesuai dengan karakter dan sesuai dengan segmentnya dan sesuai dengan sutradara inginkan. P : apakah reka ulang ini sama gak dari script sama hasilnya ? J : secara keseluruhan sama sih, dari konsep si sutradara dan sifat fleksibel yang ada dilapangan sama sih dengan keinginan dari sutradara. P : ada gak kekurangan dalam reka ulang ini ?
J : kekurangannya memang secara teknis kurang karena alat sangat kurang, dan ada beberapa lokasi yang sebenarnya yang saya inginkan secara gambar tapi ternyata gak dapet. Tapi bersyukur bukan masalah yang berat karena kita bisa setting lokasi dan pas produksinya shotnya pas. Trus menyangkut crew kalo bisa dibilang kita kurang crew, contohnya kita butuh audioman tapi ternyata kita juga merangkap jadi kameraman nah itu sangat berat bagi kameraman kalo untuk news itu beda yah, dan untuk lighting juga. Untuk kisah nyata yang punya durasi 10 menit memang sangat kurang crew P : ada gak kelebihan dalam reka ulang ini ? J : seperti yang saya bilang dari posisi 1 – 10 saya bilang 8 artinya dalam posisi puas tapi tidak seperti film dan kalau seperti biasa yang kita lakukan saya bilang puas. P : dari sisi kameraman untuk membuat reka ulang itu ada saran gak ? J : yang musti ditambah untuk kameraman reka ulang untuk drama documentary ini yang paling kita harus mengerti adalah konsep dan alurnya, bloking dan pencahayaan. yang Dibutuhkan kameraman yang ditekankan disini harus tau ada adegan2 khusus yang ada, seperti adegan turning point atau adegan klimaks. Kita harus tau point2 adegan itu dan tidak menyamaratakan semua shot, dan mengerti alurnya seperti shot untuk sedih seperti apa, shot untuk konflik seperti apa, untuk kameraman drama documentary kita punya sisi dimana kita bisa membedakan khususnya shot2 penting , itu yang harus dikembangkan untuk kameraman drama documentary. Secara shot dan angle pun sama sih kita harus mengerti kebutuhan dalam shot ini seperti apa trus juga untuk lighting yang harus tau kebutuhannya untuk apa misalnya lighting untuk senang, sedih, nah itu yang harus dibedakan. Dan Yang pasti dari awal kita harus perlu persiapan untuk pra produksi itu harus dimengerti oleh kameraman kita harus tau konsep keseluruhan dari sutradara walaupun kita dikasih script, karena kita drama documenter seringkali ada fleksibilitas dilapangan tapi jangan terlalu keluar dari konsep. Bisa jadi dilapangan tidak sesuai dengan yang diinginkan jadi sutradara harus cepat – cepat memikirkan secara fleksibilitas lokasi dan pencahayaan yang tepat , setelah keputusan keluar dari sutradara dia harus cepat – cepat memberitahukan kepada kameraman dan meminta sugest seperti apa. Meskipun keputusan dari sutradara atau segment producer yang adalah leader dilapangan saat itu.
INTERVIEW YANSHE IMELDA KENAKALAN WAKTU DI JALANAN 1. Apakah ada kenakalan-kenakalan iseng yang dulu sering dilakukan? Misalnya mencuri? Atau memetik buah di suatu rumah tanpa ijin? 2. Apa perbuatan iseng yang paling berkesan waktu itu? 3. Apakah ada pengalaman lucu yang berkesan waktu itu? 4. Apakah pernah dikejar oleh satpol PP? 5. Apakah pernah mencuri sampai ketahuan? 6. Apakah anda sering mabuk? (Harapan Jawaban : Mabuk udah jadi kebiasaan la sehari-hari...mabuk, nanti muntah...mabuk lagi...) DIPAKSA PULANG 1. Bagaimana ceritanya sampai ketemu dengan tante dan diseret pulang? Bisa diceritakan? (Harapan jawaban : Waktu itu ternyata tante saya tahu....) 2. Pada waktu itu apakah anda kaget? Sempat lari? 3. Apakah anda melawan? Sampai terjadi baku hantam disana? SAMPAI DI RUMAH 1. Bagaimana kondisi rumah waktu pulang? (Harapan jawaban : Dingin seperti biasa, ga ada komunikasi....rasanya seperti tidak di rumah) 2. Bagaimana reaksi orang tua? 3. Apa yang anda rasakan waktu itu? Apa anda merasa bersalah? 4. Apa yang anda rasakan ketika anda justru malah didiamkan? apa anda jadi merasa tidak diperhatikan? (Harapan jawaban : Dengan orang tua diam begitu, saya jadi merasa justru semakin sakit, seolah tidak ada yang memperhatikan saya... saya malah kadang ingin dipukul atau dimarahin...) KONDISI RUMAH 1. Bisakah anda ceritakan sifat ibu anda? (Harapan jawaban : Sifat ibuku sangat keras, dulu suka banget waktu kecil memukul...) 2. Lalu apa akibat yang ditimbulkan terhadap diri anda? (Harapan jawaban : Saya jadi selalu merasa takut, tidak nyaman ketika dekat dengannya, atau berada di rumah...) 3. Saat anda bali rumah, apa anda pernah merindukan hidup di jalanan? (Harapan jawaban : Saya sangat rindu kehidupan di jalan, bertemu dengan temanteman...) 4. Bagaimana kondisi ekonomi di rumah? Bukankah jauh lebih di jalan? Mengapa anda lebih memilih hidup di jalan? (Harapan jawaban : Memang kondisi kehidupan di rumah semua tersedia, namun rasanya tidak nyaman aja, lebih baik di jalan...rasanya lebih bebas...) IMELDA KABUR LAGI 1. Lalu bagaimana anda bisa kabur lagi? Bagaimana bisa dapat kesempatan itu? 2. Apa yang sebenarnya anda cari di jalanan? Mengapa anda sampai kabur? 3. Apa ada kerinduan untuk bertemu dengan pacar? 4. Apa perasaan anda saat kembali lagi ke jalan? (Harapan jawaban : Saya merasa seperti kembali ke dunia dan rumah saya...)
TENTANG BOY 1. Siapa boy itu? Kapan anda mengenalnya? 2. Bisakah anda ceritakan sedikit latar belakang Boy? (Harapan jawaban : Dia hidup sendirian.....) 3. Bagaimana sikap boy terhadap anda? apa dia selalu mensupport anda? 4. Apa dia sering mengingatkan anda untuk berdoa dan bangkit, merubah hidup? 5. Apa karakter positif atau yang anda sukai dari diri Boy? (Harapan jawaban : Dia selalu berpikir kita harus bangkit, ga bisa hidup ga berguna terus...) KEMBALI KE JALAN SETELAH KABUR DARI RUMAH 1. Waktu itu apa Boy sering mengingatkan anda untuk kembali kerumah? Atau berdamai dengan ibu anda? (Harapan jawaban : Beberapa kali sih kadang Boy mengingatkan untuk berdamai dengan ibu...) 2. Pernahkah Boy bertanya kepada anda mengapa anda kabur dari rumah? 3. Apa yang sering Boy katakan untuk membangun semangat anda? (Harapan Jawaban : Dia selalu mengatakan kita harus berubah...) 4. Bagaimana reaksi anda saat pertama Boy sering mengingatkan anda? Apa anda merasa terganggu? Atau anda cuek saja? (Harapan jawaban : Cuek aja sih... karena....) BERTEMU SUAMI 1. Kapan anda pertama bertemu suami anda? 2. Bagaimana sifatnya sehingga anda bisa mencintainya? 3. Apa kenangan pertama kali yang membuat anda jatuh hati? Apa perhatian yang pertama kali dia lakukan? mengapa perbuatan itu begitu berarti bagi anda? HUBUNGAN LUAR NIKAH 1. Kapan terjadinya hubungan diluar nikah? Bisakah ceritakan bagaimana anda akhirnya bisa jatuh dalam freesex? 2. Apa yang membuat anda terlena seperti itu? Kemauan anda sendiri?atau ada sedikit paksaan? 3. Apa yang dia janjikan waktu itu sehingga anda percaya kepada anda? 4. Apa anda merasa pada waktu itu bisa menggantungkan hidup anda sepenuhnya kepada dirinya dan teman2 anda? (Harapan jawaban : Saya merasa dia bisa melindungi saya, menyayangi saya, kita bisa hidup lebih baik dari keluarga saya....) HAMIL 1. Kapan anda mengetahui anda hamil? 2. Lalu apa reaksi pacar anda? 3. Apa yang anda pikirkan ketika hamil? Takut? Resah? Biasa saja? 4. Mengapa anda berpikir untuk pulang? Apakah tidak ada jalan lain? Apa anda tidak takut dimarahi? (Harapan jawaban : Karena mau bagaimana lagi, ini masalah yang tidak bisa aku tanggung sendiri...) 5. Apakah anda merasa ketakutan untuk pulang atau merasa berat untuk pulang waktu itu? (Harapan jawban : Rasanya berat banget, disisi lain aku ga mau pulang rumah..tapi ga ada pilihan lain) PULANG KE RUMAH 1. Bagaimana saat anda pulang ke rumah? Apa reaksi orang tua? (Harapan jawaban : Lagi-lagi mereka tidak ada reaksi...)
2. Saat melihat anak anda,apa reaksi anda? apa anda merasa harus ada dirumah mengurus anak anda? (Harapan jawaban : Saya mulai merasakan, ada rasa tanggung jawab...) 3. Apa perasaan keibuan anda muncul? 4. Apa perasaan anda waktu pertama melihat wajah anak anda pertama kali? senang? Takut? Khawatir? DITINGGAL PACAR 1. Lalu bagaimana reaksi pacar anda setelah itu? Apa dia bertanggung jawab? (Harapan jawaban : Dia mulai berusaha menghindar dari saya...) 2. Mengapa dia meninggalkan anda? apa alasannya? (Harapan jawaban : Ternyata dia telah menghamili orang lain...) 3. Bagaimana perasaan anda? (Harapan jawaban : saya ga menduga..janjinya itu bohong...) 4. Apa waktu itu anda memintanya untuk bertanggung jawab dan mencoba untuk membangun sebuah keluarga? 5. Apa yang anda rasakan waktu itu? Apa anda merasa begitu hancur dan tak berharga? (Harapan jawaban : Waktu itu rasanya hancur banget, aku ga tau mau bergantung lagi ma sapa...) 6. Apa anda sampai memohon kepadanya untuk kembali? KEHIDUPAN SELANJUTNYA 1. Apa sejak anda kehilangan kedua cowok anda anda jadi merasa hidup anda tak berarti? 2. Apa lalu pelampiasan anda? Apa anda setiap hari minum, setiap hari nyimenk, apa anda jadi tak pernah pulang rumah? (Harapan jawaban : Minum setiap hari, tidur, nyimenk, ga pernah pulang rumah...ga ada tujuan...) 3. Apa tujuan pelarian anda seperti itu? (Harapan jawaban : Saya rasanya ingin balas dendam atau marah..tapi tidak tahu kepada siapa.) 4. Apa yang ada dalam pikiran anda waktu itu? (Harapan jawaban : Rasanya hidup kok hancur banget..bingung mau dibawa kemana...) 5. Lalu bagaimana dengan anak anda? apa anda tinggalkan diasuh oleh ibu anda? (Harapan jawaban : saya biarkan tinggal dengan orang tua saya, ga pernah saya urus) MERASA HIDUP TAK BERARTI 1. Apa anda mulai merasa kosong lagi dalam hidup anda? 2. Apa anda mulai merasa bosan lagi dalam hidup anda? apa anda merasa membutuhkan kasih sayang namun tidak ada yang memperhatikan anda lagi? 3. Apa yang anda pikir membuat anda merasa bosan? Apakah anak2 jalanan jadi tampak tak asyik lagi? Mengapa? MENCOBA BERDOA 1. Apa yang membuat anda sekali lagi berani mengucapkan nama Tuhan? (Harapan jawaban : Saya pernah teringat Boy beberapa kali mengingatkan untuk berdoa...) 2. Apa yang anda ucapkan kepada Tuhan waktu itu? (Harapan Jawaban : Tuhan, saya sudah putus asa...) 3. Apa karena anda teringat akan Boy yang suka menyuruh anda berdoa? BOY MENGAJAK UNTUK IKUT KEGIATAN 1. Bagaimana Boy mengajak anda untuk ikut kegiatan ibadah suatu hari? Bisa anda ceritakan? 2. Bagaimana anda lalu bisa mengikuti kegiatan tersebut? (Harapan jawaban : Daripada nganggur lebih baik saya coba ikut aja...)
3. Apa yang Boy katakan? (Harapan jawaban : Ayo bangkit...kamu ga bisa begini terus...) 4. Kegiatan-kegiatan apa saja yang anda ikuti? (Harapan jawaban : Melayani orang lain, mulai melihat orang lain... diisi oleh kesibukan...) BERUBAH KONDISI 1. Ketika anda mulai ikut kegiatan-kegiatan yang positif, apa yang paling anda rasakan? (Harapan jawaban : Hidup mulai bangkit, ga berpikir masalah terus...) 2. Apa yang membuat hidup anda merasa lebih berarti? 3. Apa karena anda menyibukan diri jadi anda mulai bisa bangkit dan merasa berarti? MEMINTA MAAF KEPADA IBU 1. Siapa yang mengingatkan anda untuk memaafkan ibu anda? Apa Boy pernah sekali lagi mengingatkan anda juga untuk mengampuni orang tua anda? (Harapan jawaban : Beberapa kali Boy mengingatkan saya...) 2. Apa anda lalu mulai sadar bahwa kasih Ibu itu tidak bisa digantikan juga kepada yang lain? (Harapan jawaban : Saya mulai sadar bahwa saya mencoba mencari dari teman, dari lingkungan, namun sebenarnya yang saya butuhkan itu sebuah kasih dari seorang ibu...dan itu tak tergantikan...) 3. Apakah anda mulai merasa lelah lari dari rumah terus? (Harapan jawaban : Saya juga mulai sadar, saya ga bisa jadi pelarian terus...saya capek.) 4. Apa anda mulai sadar bahwa sebenarnya kehadiran ibu anda begitu penting? (Harapan jawaban : Saya tahu sekarang, sebenarnya saya hanya butuh cinta dari seorang yang justru paling saya benci) 5. Apakah anda sadar satu-satunya jalan adalah mengampuni dia? (Harapan jawaban : Dan saya tahu, bagaimanapun juga aku harus berhenti membenci dia...) 6. Apakah anda yakin bahwa Tuhan bisa mengampuni orang berdosa, dengan kekuatan itulah anda bisa mengampuni ibu anda? (Harapan jawaban : Jika Tuhan bisa ngampuni saya yang hancur seperti ini, saya juga pasti bisa mengampuni ibu saya....) BERINISIATIF PULANG DAN HUBUNGAN DENGAN IBU SEKARANG 1. Bagaimana hubungan dengan ibu? apa sering menjenguk ibu? (Harapan jawaban : sekarang kadang-kadang pulang untuk menjenguk ) 2. Apakah sejak saat itu anda mulai tinggal dan belajar mengasihi ibu? (Harapan jawaban : sampai hari ini saya terus belajar mengasihi ibu saya siapapun dia, sedingin apapun dia... aku tetap ingin mengasihi dia) 3. Apakah anda sudah meminta maaf kepadanya? (Harapan jawaban : Memang sampai selama ini saya belum sempat mengatakan maaf secara langsung, tapi itu salah satu kerinduan saya...) 4. Apakah ada kerinduan anda untuk anda lakukan pada ibu anda? (Harapan jawaban : Saya hanya rindu suatu hari hubungan keluargaku dipulihkan, kita bisa saling mengasihi... dan aku yakin suatu hari nanti ada saaatnya aku bisa cium dia dan katakan aku sayang mama...aku bangga punya mama.)
PERTANYAAN BOY MENGENAL IMELDA Bagaimana bisa kenal dengan Imelda? Menurut pendapat anda Imelda dulu hidupnya seperti apa? MENSUPPORT IMELDA Apa yang membuat anda mensupport Imelda terus? Apa anda tidak merasa bosan kadang mengingatkan dia terus? Apa yang membuat anda terus menyemangati dia? BERDAMAI DENGAN IBUNYA Apa anda pernah mengingatkan dia untuk berdamai dengan ibunya? Apa anda pernah mengingatkan dia untuk pulang ke rumah? Apa anda pernah bertanya mengapa dia tidak pernah pulang rumah? IKUT KEGIATAN GEREJA Kegiatan apa saja yang dia ikut saat anda mengajaknya ke gereja? Di bidang apakah dia mulai terlibat aktif? Apakah mulai ada perubahan dalam hidupnya waktu itu?
Transcript Wawancara dengan Talent Agency Tanya : bagaimana keterlibatan talnt agency dalam reka ulang ini ? Jawab : disini unitnya pepey, nah dia minta cari talent , pertama kirim2 foto dulu lewat bb, ada 5 photo yang dikirim, kemudian di liat sama daniel trus akhirnya kepilih yang namanya tiara untuk pemeran utama tapi di casting dulu,kalo karakter yang lain Cuma lewat foto aja. Tanya : trus bagaimana kerjasama dengan tim solusi ? Jawab : kerjasamanya baik Tanya : kerjasamanya dari ninin ke pepey atau ke danielnya ? Jawab : semuanya, ke pepey sama ke danielnya juga, dan itu tergolong enak ya udah enak aja Tanya : Bagaimana dengan karakter imelda yang dicari waktu itu ? Jawab : imelda itukan karakternya anak nakal, nah si tiara itu kan kelihatannya kalem Cuma ternyata karakternya tiara itu cocok untuk karakternya si imelda itu, karakter yang anak nakal yang gak betah dirumah. Tanya : lalu bagaimana dengan pemeran yang lain untuk proses castingnya? Jawab : hanya lewat foto semua, oh ini mamanya seperti ini, kebetulan yang jadi mamanya mirip dengan mama aslinya sedikit, Tanya : trus dimana tempat castingnya waktu itu ? Jawab : di PGC, di MCD Tanya : jadi yang ketemu sama pepey itu gimana? Jawab : di MCD, aku ajak tiara, karena pemeran utamanya di calling harus casting. Tanya : trus untuk pemeran yang lain kenapa gak dicasting juga ? Jawab : karena kan kalo di solusi yang dicasting hanya pemeran utamanya saja, Tanya : Ada kendala gak waktu nyari pemeran utamanya ? Jawab : Gak banyak sih, waktu dikirim fotonya tiara pas dilihat kayaknya cocok
P : Berapa orang yang kira 2 waktu itu dicari ? J : 5 orang deh kalo gak salah P : Waktu itu yang dicasting sama mba ninin n pepey juga, karakter seperti apa yang dicari ? J : Karakternya ini loh, cariin aku talentnya, anak SMA tapi dia anak nakal, pokoknya cari2 yang umur2 anak SMA, trus waktu dikasih liat fotonya tiara itu mukanya mirip. P : Tiara umurnya brapa yah ? J : 2o tahun, tapi masih masuk P : Waktu syutingnya, mba ninin ikut gak ke lokasi ? J : Ikutnya pasudah mau terakhir aja, kebetulan anak – anak udah pada nyaman karena syutingnya agak nyantai dan juga sudah enak. Kan syutingnya ada 2 tim jadi saya Cuma liat waktu pas adegan tiara di lokasi yang disetting P : Ada kendala gak dari mba ninin untuk menghubungi anak – anak ini ? J : Gak, kan udah ada continity orang2nya, jadi mereka udah gak ambil job dari lain. Karena continity 2 hari atao 3 hari P : Dari pihak talent agency tanggapannya mengenai reka ulang tim solusi gimana? J : Pendapatnya bagus, karena ini buat anak –anak yang dijalanan juga, yang anak – anak sekolah jangan ngikutin contoh dari si imelda juga, karena dia kabur hamil lagi kan. P : Kalau mengenai syutingnya sendiri bagaiamana? J : Syutingnya sendiri mengenai talent2nya enak, kebetulan talent2 aku gampang diarahinnya, jadi udah nyaman gitu, jadi gak perlu di ulang – ulang. P : Kalo dari mba ninin paham gak tentang syuting reka ulang kayak gini ? pengertiannya apa tau ga? J : Sama yah, reka ulang ini sama kayak sinetron juga, tergantung ceritanya, pokoknya Cuma beda di cerita doang. P : Dari mba ninin, ada pelatihan khusus untuk para talent2nya ?
J : Untuk akting Gak ada, gak pernah,jadi mereka ini udah biasa syuting, jadi kalo di luar ini kayak dari yang biasa syuting,tinggal belajar dialog aja, misalnya jadi seketaris bisa gak dia memerankan di depan kamera dan dialog untuk itu kan yang di record dia aja jadi mimiknya yang dilihat sesuai gak dengan yang diperanin paling gitu aja. P: Jadi mereka ini udah bisa berarti ya? J : Iya, kan mereka ini udah biasa jadi ekstra kadang – kadang ada dialog sedikit dari skenario yang ada, kalo di solusi kan mereka improve sendiri, dikasih kebebasan untuk itu. P : Jadi dari agencynya gak ada pelatihan apa – apa gitu yah? J : Gak ada, kadang – kadang mereka yang minta untuk syuting di solusi karena bisa jadi tempat belajar mereka gitu karena kalo diluar kan mereka hanya dapet dialog, nah di solusi itu mereka belajarnya karena mereka bilang kalo sekolah akting kan bayar kalo di solusi mereka yang dibayar. P : Agency ninin sudah berapa lama berdirinya ? J : Awalnya saya itu ekstra, dulu ikut2 syuting gitu tahun 2006 trus saya mikir gak bisa terus – terus begini trus ada agency besar di multivision saya bantu disitu seperti Jeremi ( koordinator talent ) trus tahun 2008 saya ikut syuting ada crew yang saya kenal minta di bawain talent untuk program kayak pintu hidayah, dsb trus kenal sama mas agung dia yang suka masukin talent untuk solusi nah dari situ saya bawa orang untuk solusi kebetulan mas agung mau pindah ke jogja jadi saya yang gantiin dia untuk masukin orang di solusi P : Bagaimana pendapat mba ninin dari pihak agency Setelah kerjasama dengan solusi selama ini ? J : Kerjasamanya nyaman dengan pihak solusi padahal ada temen yang suka bilang itu kan acara kristen tapi nyaman sih kerjasama dengan solusi, crewnya enak – enak kalo di luar kan lue – gue gitu udah kayak teman deh P : Waktu syuting ini talent2nya udah maksimal blom ? J : Sepertinya sudah maksimal Cuma yang berperan jadi suaminya yang kurang maksimal karena dia baru jadi kayaknya blom maksimal dia, masih perlu banyak belajar. Kalo yang lain udah, kalo pemeran utamanya sudah bagus. P : Pesannya ninin sebagai agency yang bekerjasama dengan crew solusi
J : Buat produksi kalo pulang jangan sampe pagi mending sama kayak daniel salim, kasian talentnya pulang jauh2 kalo pulang jam 12 sampe rumah jam 1 apalagi kalo sampe jam 2 itu sampe rumah bisa jam 3 pagi. Trus masih continity lagi kan jadi tolong pulangnya jangan malem – malem Tapi semuanya enak kog. P : Kalo sama pepey gimana kerjasamanya ? J : Kalo sama pepey itu enak karena dia udah lama dan baik sih disuruh apa aja saya bantu dia deh.
SCREENPLAY SOLUSI SCTV KN. Yanshe Imelda Sc 1. EXT-HALTE BUS DAY BOY, PEMUDA 25 TAHUN, badan besar, seorang anak jalanan. Berjalan santai sambil memegang gitarnya. Tiba-tiba ia berdiri terperangah. IMELDA, 19 TAHUN, teman si Boy, mengenakan seragam SMA berantakan, sedang iseng mengerjai EKO, 40 TAHUN, preman jalanan yang sedang tertidur karena mabuk. Imelda sedang mengenakan lipstick pada bibir Eko, wajahnya begitu antusias. Boy geleng-geleng kepala melihat aksi Imelda, geli campur was-was. Eko tiba-tiba mulai sadar, Imelda kaget. Eko sadar Imelda sedang mengerjainya, EKO Hehhh... !!! Imelda keburu lari, melewati Boy, Eko mau bangkit dan mengejar, namun masih terpengaruh minuman keras. EKO Apaan sihh !!! awas kamuuu... (Hanya duduk dan berteriak) Lalu Eko tertidur lagi dengan lipstik masih di mulutnya, Boy tersenyum geli. SB BOY- “pertama kali kenal ma melda itu 10- tahun lalu, dia bolos2 sekolah ikut ngamen bolos sekolah, keliatannya happy banget” Sc.2 EXT-JALANAN DAY Wajah Imelda terpesona bercampur ngeri,ketika seorang anak jalanan memamerkan sebuah pisau komando/parang kepada dia, SEORANG AUTIS, BAPAK-BAPAK UMUR 35, juga ikut terpesona disana. Si preman seperti memperagakan gerakan menusuk, wajah Imelda ngeri. [MOONTAGE – IMEL MUNTAH] Sc.3A EXT-JALANAN DAY Imelda mencoba minum minuman keras. Ekspresinya kepahitan, lidahnya menjulur karena kepahitan. Dia seperti mau muntah. Sc.3B EXT-ATAS GEDUNG DAY Imel muntah karena kebanyakan minum-minuman keras. Sc.3C EXT-BAWAH POHON DAY Imel muntah-muntah karena banyak minum-minuman keras. Sc.4 EXT-HALTE DAY Imel berjalan terhuyung, wajahnya kecapekan karena muntah-muntah akibat minuman keras. Boy berjalan mengikuti dari belakangnya. IMELDA
Minuman gini kok bisa banyak yang suka... hhh.. SB BOY – “Kehidupan seperti itu dia jalani, dibilang kangen ma ortu, jawabannya selalu,ah gampang, besok2 juga bisa kok.” BOY Heyy... kamu kok ga pernah pulang si? (penasaran karena Imelda tak pernah pulang rumah) IMELDA Biarr..biarr..biarrinn... (Sambil berjingkat, wajahnya bahagia) Tiba-tiba Imelda berhenti, wajahnya yang tadi bahagia berubah jadi tegang, seorang wanita setengah baya, TANTENYA IMELDA, 40 TAHUN, berdiri dibalik tembok, matanya menatap tajam ke arah Imelda. Imelda segera kabur di balik Boy, tantenya segera mengejar, beberapa saat mereka berkejar-kejaran, mengelilingi Boy, lalu Imel berlari ke arah sebuah tiang, dia memeluk erat tiang itu, tantenya menarik bajunya dan berusaha melepaskan tangannya. Boy melihat tingkah laku kedua orang tersebut dengan geli. IMELDA Ga mauuuuu !!! gaaa...!!!! TANTE Ayo pulanggg ngapainn kamu disini !!! tangan Imelda akhirnya berhasil diringkus oleh tantenya, seakan seperti membekuk seorang penjahat. Imelda digiring pulang oleh tantenya. Wajah Imelda kesal. SB BOY “Kalo dibilang heboh, bisa dibilang lucu, dramatis, seru, kalo orang2 yang lain sendiri lihat2..” SB IMELDA “Ga sempet lari sudah ditarik baju aku, ayo pulang ngapain disini, jangan telpon2 melda ya katanya...” Sc.5 INT-RUMAH IMELDA NIGHT Imelda duduk berhadapan dengan IBU IMELDA, UMUR 40 TAHUN. Imelda terdiam, kakinya dilipat, tangannya terlipat di dadanya. Pandangannya memandang kesana kemari, namun tidak berani menatap pandangan Ibunya yang dari tadi menatap ke arahnya. AYAH IMELDA, UMUR 40 TAHUN. Duduk disebelah ibunya diam terpaku. IBU Kamu kemana aja? IMELDA Cuman maen ke.... Imelda belum selesai bicara ibunya langsung menyela habis-habisan dengan nada yang cepat. IBU
Kamu tahu ga, sudah setiap hari kami nyariin kamu, kamu ga tahu kalo ibu juga kerja, bapak juga kerja, kalo kamu ga mau sekolah ato mau minggat ya uda sana, ngapain kamu balik..dasar anak tak tahu diri... Imelda hanya menunduk, wajahnya cemberut, ia hanya bisa menarik nafas saat ibunya terus menceramahinya. SB IMELDA –“Ya rasanya waktu itu sih rasanya benci banget si, kita ngomong sendiri, dia ngomong banyak, kalo ketemu mamah itu kesel, marah aja” Sc.6 INT-RUMAH IMELDA NIGHT Imelda duduk di ranjangnya, kamarnya nampak rapi dan nyaman, namun wajah Imelda sedih. Ia duduk sambil memeluk bantal dan gulingnya. Ia mencoba tidur, namun tidak bisa, ia menatap ke jendela kamar yang terbuka. Pandangannya menerawang jauh ke luar. Ia rindu dengan jalanan. SB IMELDA – “Aku uda lebih nyaman hidup di jalan, kalo di rumah suka kangen di jalan, bisa kangen bisa ngobrol ma temen-temen di jalan.” Sc.7 INT-TEMPAT NONGKRONG NIGHT Boy masih tertidur lelap saat tiba-tiba sebuah tissue mengusik-usik hidungnya, ia terbangun. Boy kaget setengah mati. Imel duduk dihadapannya dengan ekspresi wajah mengerikan. BOY Hahhhh... !!! (Boy terbangun dan terduduk) Imelda tersenyum manis saat berhasil mengerjai Boy. BOY Kok balik sini lagi kamu... Imelda tertawa-tawa, dia masih mengenakan piyama dan tas ransel,Imelda kabur dari rumah lagi. ORANG TUA JALANAN Eh...Imelda, seharian ga kelihatan. Pake piyama lagi, masuk angin kamu... Dengan lembut orang tua itu menutupkan selimut kumal ke tubuh Imelda. EKO Ahhh.. balik lagi... hhhh... (Masih berbaring, berbicara kemudian tertidur lagi) IMELDA Aku bawa makanannn... (Sambil mengeluarkan sekotak roti dari tasnya) ORANG-ORANG JALANAN Wahhh.....hh Mereka makan bersama, bercanda bersama, tertawa bersama seperti layaknya keluarga.
Hanya Eko yang cuek dan tertidur pulas. SB IMELDA-“rasanya malah lebih happy, lebih ga inget masalah di rumah, krena sudah ketemu temen2. Aku lebih ngerasa di jalan itu keluarga aku, daripada di rumah. Punya banyak ortu, adik2an yang memperhatikan ketika aku sakit, meeka sungguh perhatian banget.” Sc.8 INT-TEMPAT NONGKRONG DAY Imelda baru saja bangun tidur, ia melihat seorang lelaki duduk di depannya sedang menggambar Imelda, RIO, 30 TAHUN, seorang anak jalanan juga, menggunakan baju keren, cool. Imelda ketika mau bangun, Rio buru-buru menyela RIO Oi.oi... jangan bangun dulu... sebentar... (Rio dengan semangat menggoreskan pensilnya ke kertas, wajahnya sok asik) Imelda menuruti perintahnya dengan wajah mengantuk, masih tiduran. RIO(Cont.) Oke... Rio mendekat ke arah Imelda menyerahkan gambarnya kepada Imelda. Gambarnya ternyata gambar kartun Rio sedang bergandengan tangan dengan Imelda. Wajah Imelda geli campur jijik. RIO Ini masa depan kita... Gimana? IMELDA Aku keliatan gemuk... (sambil menunjuk ke arah gambar) RIO Ya kamu isinya tidur ama makan melulu, bukan salahku lah... Imelda melirik beberapa saat ke Rio sebelum akhirnya dengan wajah datar langsung menjambak rambut Rio. RIO Aaahh... iya...iya... (kesakitan) SB IMELDA-“aku ketemu dia dia ngamen juga, mulai pdkt, waktu itu aku belum tau orangnya gimana-gimana.” Sc.9 INT-PERTUNJUKAN SENI DAY Imelda duduk bersama penonton yang lain, memperhatikan Rio yang sedang berlatih pentas bersama pemain yang lain, Imel nampak terpesona sambil terus memperhatikan Rio ketika bermain pentas.
RIO Jika kita tidak melawan, Belanda akan terus menyerang kita, REKAN PENTAS Kalo begitu kita harus bersiap, kita tidak boleh hanya melakukan hal seperti ini... REKAN PENTAS 2 Stock makanan kita tidak ada, bagaimana ini... RIO Oke... bagus kita berlatih dari awal lagi ya, penampilan kita harus bagus... semangat !!! (Rio tampak memberi tanda jempol kepada yang lain) REKAN-REKAN LAIN Okeee !!! Saat Rekan-rekan lain bersiap di posisi, Rio menengok ke arah Imelda, Imelda dan Rio saling tersenyum penuh arti. Mereka saling jatuh cinta. SB IMELDA-“Aku lihat dia pementasan teater, waktu lihat dia,ok juga ya kalo dia mentas” MOONTAGE SC.10-14 Sc.10 EXT-PERTUNJUKAN SENI DAY Rio masih mengenakan seragam pentas, mengenakan topinya kepada Imelda, lalu berpura-pura hormat kepada Imelda, mereka saling bercanda sebelum kemudian kedua tangan mereka saling bergandengan, mereka berjalan bersama sebagai sepasang kekasih. SB IMELDA-“Harapan aku ya, yang bisa memperhatikan aku, perduliin aku, segala macem” Sc.11 EXT-HAMPARAN RUMPUT NIGHT Mereka tidur berdua sambil ngobrol di hamparan rumput, kemudian tiba-tiba telepon Imelda berbunyi. Imelda hanya memandangi HP tersebut sebelum tangan Imelda digapai oleh Rio, Rio meletakan HP yang bunyi itu disamping, dan kemudian mencium tangan Imelda. Sc.12 INT-PONDOK DAY Imelda duduk di sebuah pondok sambil menangis, Rio mendatanginya. Imelda mengelus perutnya. Rio hanya tersenyum, mengelus rambut Imelda dengan lembut kemudian menggenggam tangan Imelda. RIO Jangan takut, yok kita pulang... aku akan tanggung jawab. Sc.13 INT-RUMAH IMELDA NIGHT Rio didorong oleh Bapak Imelda, Ibu Imelda ikut memarahi Rio, Imelda berlindung dibalik Rio yang dimarahi oleh kedua orang tuanya. Tangan Imelda menggenggam erat tangan Rio. Sc.14 INT-RUMAH IMELDA NIGHT Imelda sudah melahirkan, Rio duduk disampingnya sambil mengelus rambut Imelda dengan lembut, Imelda dengan wajah senang menggendong bayinya.
[FADE OUT] Sc.15 EXT- LUAR RUMAH IMELDA DAY Imelda duduk dibawah pohon, dia menelepon Rio, wajahnya nampak gelisah. IMELDA Eh...kamu kemana aja si... haa.. sibuk... Imelda seperti melihat kesana kemari, IMELDA Ini ditanyain lagi, kapan kita menikah, uda setahun... Imelda diam sejenak mendengar jawaban, IMELDA Kapan siapnya, sibuk terus...Aku hari ini masak dirumah ya, pulang kalo bisa... Imelda menutup HP’nya. SB IMELDA-“waktu itu ga tau kenapa, kelihatannya sesudah itu, dia mulai ga jelas gitu, dia ga ngga siap gitu, ya nanti aja dulu, mulai ga jelas, pulang juga jarang.” Sc.16 EXT-JALAN DEPAN SUPERMARKET NIGHT Imelda sedang jalan pulang di depan supermarket, ia melihat suaminya menggendong seorang anak, bersama seorang wanita lain disisinya. Wajah Imelda seperti tidak percaya, Ia diam sejenak, sebelum kemudian mencoba mengikuti mereka berdua. SB IMELDA- “Aku ketemu itu, uda ada anaknya, dan dia sudah setahun, dan anakku itu persis seperti kayak anakku yang pertama gitu.” Sc.17 EXT-DEPAN WARNET NIGHT Imelda berjalan dengan ragu-ragu, sampai akhirnya melihat wanita yang tadi jalan bersama suaminya. Wanita tersebut sedang merokok dan membuang sampah. IMELDA Permisi... Wanita itu tidak menggubris, sibuk dengan merapikan sampah-sampahnya. IMELDA Permisi, kenal Rio... Wanita itu menoleh, waahnya nampak galak. WANITA Ya dia di atas, kenapa? Siapa kamu? Ada urusan apa? Ngapain? (Suara cepat, tidak bersahabat) IMELDA
Mau ketemu bisa? Bilang aja dicariin pacarnya... WANITA Ha... lu gila ya, lu pikir gw siapa... Rio itu uda menikah ma gw. Jangan asal ngaku-ngaku pacar orang ya, kamu darimana? Siapa? Hah? Salah orang kali .. IMELDA Ngga... tadi... WANITA Jangan asal ya, dasar murahan, kamu ngawur ya, mabuk ya... (wanita tersebut terus mencerocos tidak bisa berhenti bicara) Imelda yang tadi sabar, mulai diam. Imelda tiba-tiba melempar belanjaannya ke arah wanita tersebut. Wanita itu langsung berhenti bicara. Tak lama Imelda langsung menarik rambut wanita itu, dan menendanginya. IMELDA Dengarkan aku duluuuu bicaraaaa !!!!! Imelda mengangkat kursi dia langsung melemparkannya ke wanita itu, wanita itu berjongkok, Imelda menendanginya. Tak lama orang-orang langsung berkumpul memisahkannya. Seorang memegangi Imelda menjauhi wanita tersebut, Imelda juga terus berontak dan kakinya menendang ke segala arah. Imelda lalu melihat Rio muncul dari balik tikungan melihat apa yang sedang terjadi. Imelda langsung berusaha melepaskan diri dari orang yg memegangi dirinya. IMELDA Pilih aku ato wanita ituuuuu !!!! (Dengan suara keras, berteriak) Rokok di mulut Rio terjatuh melihat Imelda, dia hanya bisa diam. Tidak bisa berkata-kata. Rio hanya berdiri terpaku. Imelda tersengal-sengal, sebelum kemudian menjauhi keramaian itu, berjalan sendirian. SB IMELDA- “aku memang uda kesel bnget, akhirnya aku langsung pukul langsung, aku tarik, aku tampol dia, aku angkat bangku, akhirnya orang yng main warnet pada keluar, aku seret keluar, sampai orang-orang diluar pisahin, aku baru sekali itu bener2 marah seperti kesetanan, aku injek2 dia, aku tampol dia,aku sempet tendang lagi, sampai orang2 pisahin.” Sc.18 EXT-JALANAN NIGHT Imelda rambutnya berantakan, dia kembali duduk di jalanan. Botol miras ada disampingnya. Imelda sejenak teringat akan rumahnya, dia mengambil HP’nya, ia membuka kontak number “Mama”. Ia mencoba menelepon ibunya sebelum kemudian ragu dan langsung mematikan lagi. Imelda diam sejenak, sambil kemudian tidur meringkuk sambil menangis sendirian. Ia merasa kesepian tidak tahu lagi siapa yang bisa diajak bicara.
SB IMELDA- “apa ya dia orang yg pertama, bapak dari kedua anakku, pertama yg aku pikirkan anakku ya, pasti dia kehilangan sosok bapak. Disitu aku merasa kok pahit banget, ancur banget si, sudah jatuh ketimpa tangga, aku makin hari makin ngaco, ga inget lagi rumah, isinya mabok, nenggak obat, pulang malem, ga ada duit, cuman mabok aja.” Sc.19 INT-HALTE DAY Imelda berjalan di halte sendirian, dia merenung. Berjalan sempoyongan wajahnya cuek. Dia mendengar seseorang bernyanyi lagu. Ia melihat Boy tengah asik berkumpul dengan teman-temannya. SB IMELDA- “ga tau mau ngapain lagi, karena sudah kelihatan jenuh, tapi mau ngapain lagi, ga tau gimana lagi, ga tau la, harus gimana, lagi duduk gitu, ngomong dalam hati, Tuhan kok hidupku kayak gini, kok kayak org ga ada yg peduli, kok hidup ini ga adil banget, Tuhan aku ga mau kayak gini terus, aku sempet aku ngomong kayak gitu sendiri waktu itu.” Sc.20 INT-TEMPAT KOMSEL DAY Boy menyanyikan sebuah lagu, Imelda bertanya pada Boy IMELDA Ngapain Boy disini BOY Latian sama temen-teman, kami sekarang suka kunjungin panti jompo, anak-anak jalana, kita nyanyi dan doain buat mereka. Mau join? Imelda menggeleng, dia diam saja dibalik tembok. Boy menyanyi, kemudian Imelda menangis. Mereka jadi bingung. Imelda berkata, mau gabung dengan pelayanan tersebut. SB IMELDA- “disitu aku mulai, o iya-ya. Aku ga pernah doa, ga pernah inget Tuhan, rasanya aku perlu berdoa lagi, dateng ibadah lagi” Sc. 21 INT-TEMPAT KOMSEL DAY Imelda disuruh ikut bergabung dengan pelayanan itu. Dia duduk pegang gitar, main gitar, lalu dia mulai main gitar. Orang-orang kaget ternyata dia mainnya lihai. Jadi dia disuruh ikut main MOONTAGE SC.22, 23, 24 Sc. 22 EXT-JALANAN Dia nyanyi di jalan ketemu pacarnya.
NIGHT
SB BOY – “Besok harus siap2 lagi, dengan gaya anak jalann dulu, kesana-kesini. Saya ngelihat dia menemukan sesuatu, senyumnya berbeda.”
SB IMELDA – “Waktu bergabung didalamnya itu aku mulai melihat berubah banget, ternyata hidup yang aku ubah itu sia2 banget sampe aku menga,lami kecewa, sakit hati bahkan dendam.” Sc. 23 INT-TEMPAT KOMSEL DAY Imelda bangun kesiangan oleh Boy disuruh cepat-cepat karena mereka mau pergi kunjungan untuk menyanyi di panti jompo, Imelda matanya masih mengantuk, Boy menyuruh Imelda untuk cepatcepat bangun. Sc. 24 INT-PANTI JOMPO NIGHT Imelda dan Boy menyanyikan sebuah lagu , semua orang tua jompo disana mendengarkan dan menikmati lagu tersebut. terpesona dan diam saja. Imelda waktu beres-beres setelah nyanyi, Ia disapa oleh seorang panti jompo. ORANG JOMPO Aku jadi keingat akan anakku kalo liat kamu, kangen juga sama anakku. Ibumu pasti bangga dengan kamu nak. Imelda hanya tersenyum saja. Lalu menunduk. Imelda jadi keinget ibunya. Sc. 25 EXT-JALANAN INDAH DAY Imelda mulai mau menelepon ibunya lagi, dia melihat Hpnya dengan nama ibunya lagi, namun dia ragu, Boy tiba-tiba datang dari belakang, BOY Kenapa kamu ga pulang aja? terus temannya mendukungnya, si autis membawakan. Si Eko terharu dan menangis. Ada temannya yang berkata “kita bisa membwakan dan menyenangkan orang tua, kini saatnya orang tuamu dan kamu harus bahagia.” Dia merasa bersemangat, teman-temannya merasa mendukungnya. Kita merasa susah berpisah dengan mereka, kita merasa bahwa teman-temannya tidak mungkin melakukan untuk mendukungnya. Si Imelda harus lari jangan cuman diam. Harus melakukan kegiatan yang semangat. Si imelda mengendarai sepedanya dengan semangat. Si Imelda berlari karena suatu kegiatan yang mau dikatakan kepada orang tuanya. Si imelda sebenarnya uda berpikir mau pulang ke rumah, namun ternyata karena tidak punya uang. Temennya mau mengumpulkan uang untuk dia, tapi tetap belum cukup. Tiba-tiba yang tak pernah dipikirkan seseorang, entah si autis atau siapa dia melakukan sesuatu yg tidak pernah dipikirkan. Sehingga Imelda dapat pulang. SB BOY- “mel cuman satu kata, sebaik apapun lo, sebaik apapun lo, jika kamu tak bisa mengampuni ortu, maaf kata, Tuhan aja bisa mengampuni kok, masak kita ga bisa.” SB IMELDA-“Apa yang aku perbuat itu ternyata hanya pelarian saja,pelampiasan saja,apapun alasannya aku memang sudah melakukan hal yang salah sampai kabur dari rumah.”
SB IMELDA- “saat aku tahu bahwa aku bisa itu ya aku harus memaafkan orang tuaku, saat aku tahu bahwa aku harus memaafkan ortu itu aku menemukan ketenangan kedamaian di hati sebelum yg aku rasakan.” (Lagu naik) Sc. 26 EXT-DEPAN RUMAH NIGHT balik ruma. Dia baru bisa merasakan kehangatan rumah. Ibunya sedang tidur dengan anaknya. Terus si cewek tersenyum. Melihat di luar rindu berpelukan juga, Dia lepas sandal, masuk rumahnya. Pake shot establish Fade out, SB IMELDA-“aku selalu berdoa, Tuhan aku cuman minta pemulihan keluarga, supaya hubungan baik keluargaku itu bisa rukun antara aku sama ortu, aku sama kakak adikku, aku bisa meluk mama, bisa cium, bisa ngobrol2 gitu, uda pengen banget aku kayak gitu.” SB IMELDA-“aku tahu karakter mamaku tu nyakitin banget, tapi mereka itu orang tua aku, aku belajar mengucap syukur, seburuk2nya orang tuaku, aku bilang Tuhan terima kasih, buat papa dan mamaku yang kau berikan kepadaku.”
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Victor Albert Manopo
Tempat Tanggal Lahir
: Tomohon, 30 Maret 1986
Jenis Kelamin
: Laki – Laki
Agama
: Kristen
Kebangsaan
: Indonesia
Status
: Single
Hobbi
: Menyanyi, Membaca
Karakter
: Disiplin, Pekerja Keras dan Open Minded
Berat Badan
: 75 Kg
Tinggi Badan
: 170 cm
Alamat
: Jl. Raya Pulo Gebang, Rt 016/Rw 06 No. 50 Kel. Pulo Gebang, Kec. Cakung Jakarta - Timur
Nomor Telepon
: 081294804665
Email
:
[email protected]
Twitter
: @VictorAsLife
♦ Pendidikan Formal 1. Tahun 2008 - sekarang
Univ. Mercubuana S1 Jurusan Broadcasting
2. Tahun 2001 – 2004
SMA Kr 1 Tomohon
3. Tahun 1998 – 2001
SLTP Negeri 1 Tomohon
4. Tahun 1992 – 1998
SD Negeri 010 petang Jakarta Timur
♦ Pendidikan Informal Tahun 2005
Basic Training Directing & Producing TV Program CBN Indonesia
Tahun 2009
Discipleship Ministry School (DMS) At Melbourne, Australia
Tahun 2011
Script Writing Training From CBN Virginia Beach, USA
Tahun 2012
Producer Training From CBN Virginia Beach, USA
♦ Pengalaman Organisasi 1. Anggota Osis SMA Kr 1 Tomohon bdg Kesenian, Sulawesi Utara 2. Anggota MPK SMA Kr 1 Tomohon, Sulawesi Utara 3. Anggota Choir Jemaat Kuranga Talete 2 Tomohon, Sulawesi Utara 4. Anggota Choir SMA Kr 1 Tomohon, Sulawesi Utara 5. Team Praise and Worship Jakarta Life Christian Church ( JLCC ), Lippo Cikarang
♦ Pengalaman Kerja Maret 2006 – sekarang 2006 – 2008
: Segment Producer at CBN Indonesia : Segment Producer at Solusi on Ochannel TV Jakarta
2008 – 2012
: Segment Producer and Host Reality Segment at Onecubed.tv on Global TV Jakarta
2012 - sekarang
: Segment Producer and Script writing Episode at Solusi
Life on Ochannel TV & B Channel Tv
Jakarta Juli 2012 – Sekarang
: Crew The Crown Indonesia (@TheCrownID) , (Wedding & Event Planner, Organizer, Fashion rental, Videography and Photography )
♦ Expertise Dapat mengoperasikan komputer dengan baik ; Microsoft office, dll., dapat mengoperasikan Editing Software yaitu Adobe Premiere, dapat mengoperasikan Video Camera, Produser Program Televisi.
♦ Quote “ Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” 1Tim 4:12