Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
ISSN: 2460-1896
DAFTAR ISI Mud}a>rabah Prespektif Kaidah Fikhiyah (Analisa Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia tentang Mud}a>rabah) Mohamad Deny Irawan.................................................................. 1 Asa>libu Muassasah Az-Zaka>h fi> Rofahiyah Al-Mujtama’ wa A
Hayatihim Al-Iqtishodiyyah: Dira>satu Halah fi> Muassasah az-Zaka>h al-Hukumiyyah far’u Madi>nati Simarang, Ja>wa al-Wustha, Indu>ni>siya Muhammad Taufiq Zam-Zami ..................................................... 23 Konsep Kesejahteraan Dalam Ekonomi Islam (Perspektif Maqasid Asy-Syari’ah) Martini Dwi Pusparini ................................................................ 45 Pembangunan Ekonomi Islam pada Perbankan Syari’ah: Telaah Beberapa Problem Dalam Transaksi Mud}a>rabah Kontemporer Rahmad Hakim ............................................................................. 61 Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah (Studi Kasus di Baitu-t Tamwil At-Tamziz cabang Magelang tahun 2012-2013) Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution ..................... 85
Perilaku Permintaan Uang Islam: Antara Otentisitas dan Inovasi Khoirul Umam ............................................................................ 107 Determinan Total Aset Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Pulau Jawa Tahun 2014 Anton Sudrajat ........................................................................... 133
Pengaruh Pembiayaan Mud}ar> abah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah (Studi Kasus di Baitu-t Tamwil At-Tamziz cabang Magelang tahun 2012-2013) Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution* Universitas Darussalam Gontor (UNIDA GONTOR) Email: [email protected] [email protected]
Abstract Mud}a>rabah is a high risk product in Sharia banking and Islamic financial institutions. However, in Baitu-t Tamwil At-Tamzis, Mud}a>rabah becomes as a superior product. The Mud}a>rabah financing reaches Rp 6.592.378.131,- with profit rate Rp 219.235.450,- in 2013. After researching directly at Baitu-t Tamwil At-Tamzis, its capital and its clients’ finacing increase each year. The researcher aims to know the mecanism of mud}a>rabah financing in Baitu-t Tamwil At-Tamzis and to know the influence of mud}a>rabah financing to its clients’ income. This research is a field research using quantitative approach. To analyze the mecanism of mud}a>rabah in Baitu-t Tamwil At-Tamzis, the researcher used analyzing/controlling method and interview, in other words the researcher controls the situation and work procedurs in Baitut Tamwil At-Tamzis. Whereas, to analyze its influence to its clients’ income, the researcher used analyzing/controlling method, interview, and documentation, it means that the researcher controls the activities of clients and interviews them, then referrs to the existing documentation as the first basis in formulating the research. To analyze the data obtained from the controlling, interview, and documentation method, the researcher use deductive and inductive method, and for analyzing approach, he uses
* Kampus Pusat UNIDA Gontor, Jl. Raya Siman Km. 06, Siman, Ponorogo Jawa Timur, Telp. +62 352 483762 Fax. +62 352 488182.
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 85
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
statistics (regression) by employing SPSS 19 to analyze the influence of mud}a>rabah financing to clients’ income. The result of analyzing statistic data is Adjusted r2 0,571. It means 57,1% income variation can be explained by the variation of all three indepedent variables, namely trading times, capital, and experience. Whereas, the rest (100% - 57,1%= 42,9%) was explained by other reasons beyond the research model. The result of f-count is 45,012 larger than ftable. Therefore, H0 was rejected. In other words, the independent variables which consist of trading times, capital, and experience simultaneously influence dependent variable (clients’ income). The capital has a significant value, t-count (4,090) > t-table (1,660) with significance 0,000 < (0,05), therefore H0 was rejected and H1 was accepted. Keywords: Mud}a>rabah, Income, Baitu-t-Tamwil at-Tamzis
Abstrak Mud}a>rabah adalah produk unggulan dalam perbankan syari’ah dan lembaga keuangan syari’ah. Seperti halnya di Baitu-t Tamwil At-Tamzis, mud } a > r abah menjadi sebuah produk unggulan. Pembiayaan kepada Nasabahnya mencapai Rp.6.592.378.131,- dengan tingkat keuntungan Rp.219.235.450,- ditahun 2013. Setelah peneliti melihat langsung keadaan yang terjadi di Baitu-t Tamwil At-Tamzis bahwasanya modal pembiayaan dan anggota/nasabahnya semakin meningkat dan bertambah setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembiayaan mud}a>rabah di Baitu-t Tamwil At-Tamzis dan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mud}a>rabah terhadap pendapatan anggota/nasabah Tamzis cabang Magelang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Untuk menganalisa mekasnisme mud}a>rabah di Baitu-t Tamwil At-Tamzis, peneliti menggunakan metode analisa/pengawasan dan interview dengan artian peneliti mengawasi keadaan dan tata kerja yang terjadi di Baitu-t Tamwil At-Tamzis. Sedangkan untuk menganalisa pengaruhnya terhadap pendapatan peneliti menggunakan pendekatan metode analisis/pengawasan, wawancara dan dokumentasi dengan artian bahwa peneliti mengawasi aktifitas kerja para nasabah dan melakukan wawancara atasnya kemudian merujuk pada dokumentasi yang ada sebagai landasan dasar dalam penetapan penelitian. Dan untuk analisis data yang didapat dari metode pengawasan, wawancara dan dokumentasi peneliti menggunakan metode deduktif dan induktif, dan pendekatan analisisnya menggunakan statistik (regresi) yang mana peneliti menggunakan aplikasi spss 19 untuk menganalisa adanya pengaruh pembiayaan mud } a > r abah terhadap pendapatan nasabah.
86 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
Dari hasil analisis data statistik didapatkan nilai Adjusted r2 sebesar 0,571, ini berarti 57,1% variasi pendapatan dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yaitu jam dagang, modal dan pengalaman. Sedangkan sisanya (100% - 57,1% = 42,9%) dijelaskan oleh sebab yang lain diluar model penelitian ini. Dan didapat hasil f-hitung sebesar 45,012 lebih besar dari f-tabel dengan demikian H0 ditolak, dengan artian secara bersamaan variabel independen yang terdiri dari jam dagang, modal dan pengalaman mempengaruhi variable dependen pendapatan anggota/nasabah Tamzis. Modal yang memiliki nilai sangat sifnifikan dengan bukti bahwasannya t-hitung (4,090) > dari t-tabel (1,660) dengan signifikansi 0,000 < ± (0,05) untuk itu H0 ditolak dan H1 diterima. Kata kunci: Mud}a>rabah, Pendapatan, Baitu-t Tamwil At-Tamzis
Pendahuluan aitu-t Tamwil At-Tamziz adalah sebuah lembaga yang sederhana, sebagai lembaga keuangan Islam mengaktifkan masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi, produktivitas, dan meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum Syariah dalam kegiatan ekonomi.1 Baitu-t Tamwil At-Tamzis sekarang sedang berfokus pada usaha/perusahaan kecil dan menengah, tetapi akan terus berkembang dalam masalah pendanaan dan juga pembiayaan kelini usaha yang lebih besar. Pada saat ini tamzis cabang Magelang telah menyediakan pembiayaannya keanggotanya yang berjumlah 12.641 orang. Pembiayaan Al-Mud } a > r abah adalah bagian dari produk sebuah lembaga keuangan syariah, dan pembiayaan ini juga menjadi produk unggulan di Baitu-t Tamwil At-Tamziz. Seperti yang kita ketahui bahwa pembiayaan mud } a > r abah adalah pembiayaan yang mana terjadinya sebuah kerja sama antara dua belah pihak antara pemilik modal dengan pengelola modal, pihak pertama yaitu pemilik modal yang memberikan modalnya secara penuh kepada pengelola sedangkan pengelola bertanggung jawab atas jalannya usaha dari modal yang telah diberikan oleh pemilik modal. Dan keuntungan akan dibagi sesuai dengan persetujuan pertama yang telah diatur dalam akad kontrak.2 Mayoritas anggota
B
1
Tamziz,Uraian Kerja Manajemen Kantor Cabang, Buku yang tidak dicetak, (Wonosobo: Tamzis), h. 1. 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 172.
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 87
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
tamzis menggunakan produk ini untuk kegiatan usaha perdagangan mereka. Dari hasil laporan tahunan baitu-t tamwil at-tamzis, bahwasannya asset tamziz meningkat setiap tahunnya itu terbukti dari hasil laporannya pada tahun 2012 yaitu: pada tahun 2011, terjadi peningkatan asset yaitu 58,9 M atau 32,6 % lebih meningkat dibandingkan dari tahun 2010. Diakhir tahun 2010, total asset Baitu-t Tamwil At-Tamziz mencapai 180,9 M. dan diakhir tahun 2011 asset Baitu-t Tamwil At-Tamziz mencapai 239,8 M. 3 baitu-t tamwil at-tamzis cabang magelang juga berkembang setiap tahunnya, dan juga akad pembiayaan mud}a>rabah telah menjadi produk unggulan setiap tahunnya yang mana berhasil mempertahankan keuntungan dan pendapatan bagi anggota tamziz lebih baik dari sebelumnya dan itu terbukti dengan bertambahnya anggota setiap tahunnya. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui: 1. Mekanisme pembiayaan mud}a>rabah yang ada di Baitu-t Tamwil At-Tamziz cabang Magelang. 2. Sebesar apa pengaruh pembiayaan mud}a>rabah terhadap pendapatan anggota Tamziz cabang Magelang.
Pembahasan Baitu-t Tamwil At-Tamziz Pusat berdiri pada 22 Juli 1992 Masehi dan membangun Baitu-t Tamwil At-Tamziz cabang Magelang di Tanggal 1 Januari 2006, berkat ketekunan dan kepercayaan diri dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan, Baitu-t Tamwil At-Tamziz sekarang memiliki lebih dari tujuh puluh ribu anggota. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pengelolaan usaha mikro Baitu-t Tamwil At-Tamziz telah mendirikan kantor perwakilan sebagai pembantu kantor pusat dengan sejumlah kantor cabang dan Asisten Pusat. Pada tahun 2003, kinerja yang baik dan meningkat, Baitu-t Tamwil At-Tamziz mendapat izin dari Kementerian Koperasi Republik Indonesia untuk pengembangan cabang di berbagai kota di Indonesia. Selain di Wonosobo, Baitu-t Tamwil At-Tamziz saat ini memiliki kantor di 3 Tamziz, 2012, Rapat Anggota Tahunan (RAT) Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Koperasi Jasa Keungan Syariah (KJKS), (Wonosobo: Baitut Tamwil Tamziz, 2011), h.18.
88 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Klaten, Banjar Negara, Purwokerto, Temanggung, Magelang dan akan terus mengembangkan diri ke kota lain. Visi Baitu-t Tamwil At-Tamziz adalah menjadi LKM utama Islam, yang terbaik dan dapat diandalkan. Misi Baitu-t Tamwil AtTamziz adalah 1) untuk membantu masyarakat setempat mengembangkan dan memfasilitasi kegiatan ekonomi produktif. 2) mendidik masyarakat untuk bersikap jujur , bertanggung jawab, profesional dan bermartabat. 3) menjaga kesucian praktek usaha dalam akad perbankan atau lembaga keuangan terjauhkan dari riba dan represif dilarang. 4) mengembangkan dan memperluas sistem ekonomi yang adil, tepat dan sesuai hukum. 5) menciptakan sistem kerja yang efektif dan inovatif.4 Ekonomi yang kuat tidak akan menggoyahkan perekonomian sebuah bangsa, begitu juga dengan jumlah modal hingga miliaran diseluruh cabang. Baitu-t Tamwil At-Tamziz dapat bertahan ketika perekonomian Indonesia sedang goyah. Bahkan Baitu-t Tamwil At-Tamziz memiliki perkembangan pembiayaan modal hingga Rs 6.592.378.131, dan laba mencapai Rp 928.412.603 pada tahun 2012, dengan keuntungan bulanan di tahun 2013 sampai dengan Rp.219.235.540. Dan Baitu-t Tamwil At-Tamziz atas dasar Syariah diperkirakan dapat bersaing dengan bank konvensional hanya saja masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang lembaga ini dan pemanfaatannya serta tujuannya, padahal lembaga ini dapat menopang perekonomian daerah itu sendiri. Dan asset dari akhir tahun lalu pun meningkat sebanyak 100%, dan dengan demikian, terutama untuk menstabilkan kondisi ekonomi, serta dukungan dari masyarakat sangatlah penting untuk menjadikan kekuatan ekonomi Magelang meningkat. Penggalangan Dana menjadi keunggulan Baitu-t Tamwil AtTamziz. Tamziz melakukan penggalangan dana dari masyarakat Magelang dengan jenis deposito dan tabungan, dimana pihak Tamziz bertanggung jawab atas semua keamanan uang atas pemilik modal. Oleh karena itu pihak Tamziz memiliki system otoritas pengawasan keuangan dalam pendanaan.
4
www.tamzis.com Situs Resmi Baitu-t Tamwil Tamzis, 28/10/2012, diakses pada 5.30am.
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 89
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
Sumber keunggulan pendanaan berasal dari sumber tabungan, yang memiliki beberapa macam sebagai berikut: 1. Tabungan mutiara Tabungan ini menyimpan uang untuk dijaga dan dapat diambil setiap saat namun tetap sesuai dengan prosedur kebijakan yang ada. 2. Tabungan pendidikan Tabungan ini digunakan oleh orang tua untuk menyimpan dana pendidikan sebagai persiapan untuk anak-anak mereka yang masih pada tahap sekolah. 3. Tabungan qurma Tabungan ini digunakan oleh anggota/nasabah Tamziz untuk keperluan qurban di bulan haji / menabung dana untuk persiapan berqurban dibulan haji. 4. Tabungan haji Tabungan ini digunakan oleh para anggota tamziz, bagi siapa yang menghajatkan untuk melakukan perjalanan ketanah suci untuk umrah/haji. 5. Tabungan ijabah (investasi berjangka mud}a>rabah) Tabungan ijabah yaitu investasi dalam bentuk mud}a>rabah (bagi hasil) yang digunakan oleh para anggota tamziz yang mana tidak ada ikatan atasnya dalam investasi ini dengan artian boleh digunakannya dana investasi itu untuk jenis usaha apapun dibawah pengawasan Baitu-t Tamwil At-Tamziz dan hal ini tentunya tidak bertentangan dengan maqashid syariah atau hukum islam. Dari Sumber Fiqhiyah, jenis kontrak yang berkaitan dengan transaksi keuangan, dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis: akad mu’awadhah, akad musyarakah dan akad tabarru’. Salah satu akad dalam koperasi adalah mud}a>rabah, dan mud}a>rabahh dari model pembiayaan Islam yang paling penting, terutama karena kita tahu bahwa Bank Islam dan Baitu-t Tamwil At-Tamziz memiliki perbedaan yang besar antara konstruksi teoritis dan aplikasi dengan perbankan kontemporer. Banyak yang memiliki uang namun tidak memiliki pengalaman individu, dan mungkin memiliki pengalaman namun tidak memiliki uang, maka dalam mud } a > r abah pemilik modal memberikan dana kepada orang yang memiliki pengalaman, dan berkolaborasi melakukan kesepakatan dalam produksi, investasi dari pemilik modal dapat menguntungkan orang yang bekerja
90 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
sehingga dana/modal menjadi bermanfaat bagi masyarakat. Jenis kesepakatan yang dikenal ulama disebut mud}a>rabah dan disebut oleh orang-orang Hijaz al-qard.5 Al-Mud}a>rabah dalam bahasa yaitu mufa’alah dari kata dharb yaitu pemukulan di bumi: Jika berjalan diatasnya, Allah berfirman: “ Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah” 6 Hal ini untuk memberikan manusia keuntungan dari yang diperdagangkan diantara mereka, atau memiliki pangsa dikenal keuntungan. Dan penunjukan spekulasi bahwa nama dalam bahasa rakyat Irak, rakyat Hajjar menyebut mud}a>rabah kontrak Qard atau muqaradhah. Dan menurut Dr.Hasan Al-Amin, Al-Mud } a> r abah dalam bahasa artinya mufaa’alah dan kata kerja dari dharb, diambil dari kata “adh-dharbu” yaitu memukul atau mencari pekerjaan dibumi yaitu yang melakukan perjalanan hidup dibumi secara muthlaq. Seperti firman Allah SWT “Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah” Hal ini identik dengan pinjaman dalam terminologi istimewa sebagaimana tercantum pada arti satu. Dikatakan Pinjaman karena, karena pemilik uang/modal dana memberikan dan mengirimkannya kepada pekerja/pengelola dana telah dikatakan oleh orang Irak dengan memilih kata kedua Hijaz.7 Dan definisi mud}a>rabah dalam istilah adalah: kesepakatan antara dua pihak/bagian, yang mana pihak pertama sebagai pihak pemilik modal dan pihak kedua sebagai pedagang yang aktif dalam bekerja dengan modal yang telah diberikan pihak pertama, harus ditentukan pada awal akad di antara mereka bagi hasilnya dengan setengah atau sepertiga atau seperempat, dll. Jika pengelola tidak berhasil dalam usahanya yaitu terjadinya sebuah kerugian atau dengan kata lain tidak mendapatkan keuntungan. Dan ketika pengelola modal kehilangan/ rugi atas akad mud}a>rabah maka si 5
Syeikh Hasan Siri, Al Iqtishad Al Islami mabadiu wa khashaishu wa ahdaf, (Mekah AlMukarramah: Pusat Buku Iskandaria, 1998) h.249 6 QS. Al-Muzammil: 20. 7 Hasan Al-Amien, Mudharabah Syar’iyah Tathbiqatiha Al-Haditsah, (Lembaga Pengembangan Islam, Indek Perpustakaan Raja Fahd negri Atsnai,1421), h.1.
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 91
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
pengelola tidaklah harus mebagi keuntungan karna memang tidak ada keuntungan dari usaha tersebut. Dan tidak dibebankan oleh pemilik modal kepada pengelola modal jika terjadi suatu kerugian. Jika tidak terjadi keuntungan/rugi dalam usahanya maka kerugian akan ditanggung bersama, namun dalam catatan bahwa kerugian bukan karena kelalaian pengelola modal dan juga dengan buktibukti yang jelas bahwa kerugian bukan dari kelalainnya. Dr Gharib Nasser mengatakan, mud}a>rabah adalah kontrak antara dua pihak, pihak yang pertama membayar/memberi uang kepada pihak kedua, dana digunakan untuk sebuah bisnis yang prospek keuntungannya jelas, maka dana yang digunakan untuk mud}a>rabah menjadi Modal Pokok. Dan pengelola dari pihak lain, dan keuntungan disepakati antara kedua belah pihak seperempat atau setengah untuk setiap pihak, dan sisanya ke pihak lain. Dan pengelola berpartisipasi dalam mencari keuntungan dan jika tidak mendapat keuntungan maka kedua belah pihak tidak dapat melakukan pembagian keuntungan karena pengelola mengalami kerugian, asalkan kerugian bukan karena kesalahan pengelola maka pihak kedua tidak wajib mengganti modal pokok tapi akan ditanggung oleh kedua belah pihak dan tidak melanggar apa yang disyaratkan pemilik modal pokok, namun jika terbukti kerugian karena kesalahan pengelola maka pihak pengelola harus mengganti modal pokok yang telah diberikan oleh pihak pertama8 Para pemikir tidak berbeda pendapat tentang pengertian makna mud}a>rabah, al-mud}a>rabah berasaskan dalil naqli dan dalil aqli. Dalil naqli berasal dari ayat Al-Qur’an dan Sunnah dan Ijma’. Sedangkan aqli berasal dari pemikirin pakar ekonomi islam. Al-mud}a>rabah dibagi menjadi dua bagian: yang pertama adalah mud}a>rabah mutlaqah yang tidak terikat dengan waktu atau tempat atau jenis dan tidak menentukan sektor ekonomi dalam perdagangan.9 Dan yg kedua mud}a>rabah muqayyadah, yaitu yang terikat dengan waktu atau tempat dan dibatasi atas barang-barang tertentu dan perdagangan tertentu10
8
Ghorib Nasr, Ushulu-l Masyrufiyah Al-Islamiyah Wa Qadhaya AtTasyghil, Cetakan Pertama, (Kairo : Daaru Abu Luwa, 1996), h. 149 9 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, Cetakan Pertama, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 97 10 Ibid., h. 97.
92 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
Dr Nasser Gharib berpendapat bahwa al-Mud } a > r abah memiliki dua jenis: mutlaqah dan muqayyadah, pertama mud}a>rabah mutlaqah yang tidak terikat waktu, tempat, dan pekerjaan, dan tidak terikat dengan apa-apa yang lainnya. Mud}a>rabah muqayyadah yang terikat atas sesuatu dan memiliki batasan-batasan dan sejenisnya, dan akad ini terikat dengan sayarat yang dibenarkan.11 Al-Mud } a > r abah memiliki rukun-rukun dibenarkannya sebuah akad, agar akad yang terjadi benar adanya yaitu: a. Dua belah pihak yang melakukan akad b. Shighah c. Modal d. Untung e. Pekerjaan Adapun syarat sahnya akad mud}a>rabah meliputi: Harus tersedianya akad mud}a>rabah yang diperlukan, dan dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing berhubungan dengan pokok modal dan yang lainnya berhubungan dengan keuntungan dan sisanya berkaitan dengan syarat pelaksanaan, berikut ini adalah yang paling penting dari kondisi ini 12 Pertama : Ketentuan pokok modal mud}a>rabah 1. Pokok modal menjadi dana berkembang 2. Pokok modal tidak boleh menjadi hutang 3. Pokok modal harus jelas Jangan sampai tidak diketahui 4. Pokok modal harus diberikan kepada pengelola 5. Pokok modal yang digunakan harus ditentukan dalam penggunaanya dan siapa yang menggunakannya harus jelas
Kedua : Kondisi yang berkaitan dengan pembagian laba Keuntungan menjadi faktor informasi umum dalam pembagiannya. Para ahli hukum mensyaratkan adanya laba dalam sebuah pekerjaan, dan tidak mensyaratkan kepada pemilik modal, dan jika perjanjian disepakati oleh pengelola dan pemilik modal maka harus ditentukan keuntungan secara konstan13
11
Ghorib Nasr, Op.Cit, h. 149. Ghorib Nasr, Op.Cit, h. 151. 13 Ghorib Nasr, Op.Cit, h.152. 12
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 93
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
Ketiga: Istilah yang berkaitan dengan sayarat pelaksanaan 1. 2. 3. 4. 5.
Otoritas pengelola dibatasi atau muthlaq Pengelola bertanggung jawab atas modal Adanya pengelola Keamanan dalam pengelolaan Melakukan kontrak dengan non-muslim perlu dipertimbangkan Dan Nabi SAW telah mempergunakan harta “Sayyidah Khadijah” yang telah dikirimkan bersamaan dengan anaknya musayiroh/masieroh. Dan telah disyariatkan dengan ketetapan para ulama atas diperbolehkannya sejak munculnya Islam. Telah ditetapkan Khalifah ke2 “Umar bin Khatab” oleh anaknya ‘Abdillah dan ‘Ubaidillah dalam kisahnya yang terkenal dengan Abi Musa Al Asy’ari tanpa adanya keingkaran (tanpa dipungkiri), Dan ada yang meriwayatkan, bahwa yang termasuk Sahabat Nabi, diantaranya: ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, dan banyak lainnya selain mereka yang telah membayar harta anak yatim secara muda} >rabah. Dan adapula yang mengingkari mereka bahwa itu dijadikan kesepakatan. Akal dibutuhkan untuk legalisasi muda} r> abah untuk kepentingan manusia yang mendesak terhadap muda} r> abah. Dan apabila dari pemilik modal tidak mengarahkan kepada perubahan di dalamnya meskipun dengan sedikitnya pengalaman dengan aspek-aspek perubahan yang bermanfaat, walaupun dengan kesibukannya, tidak ada waktu untuknya bekerja pada hartanya, dan diantaranya ada yang menjadi lawannya atau kebalikannya, maka disyariatkannyalah mud}a>rabah untuk menertibkan kebutuhan mereka. Ibnu Rusyd mengatakan tidak ada pertentangan antara Muslim dalam legalisasi al-qard. Dan ini pengecualian dari penyewaan yang tidak jelas barangnya. Dan Ibnu Qudamah berkata: Telah ditetapkan oleh para ulama atas diperbolehkannya mud}a>rabah. Ibnu Mundzir menyebutkan dengan kesepakatan ulama atas disyariatkannya, sesungguhnya ada perbedaan qiyas diantara para ahli hukum atau ahli fiqh. Setelah melihat pandangan para fuqaha/ahli fiqih kita dapat mengambil kesimpulan bahwasannya al-Mud}a>rabah atau al-qard diperbolehkan karena nabi dan para sahabat pernah melakukannya dan para ahli fiqih telah sepakat atas disyariatkannya dan legalisasinya.14 14
‘Ali bin Muhammad AlJum’ah,. Mu’jam Al-Mushtalahat Al-Iqtishadiyah Al-Islamiyah. Cetakan Pertama. (Riyadh, Perpustakaan Al ‘Abiekan,2000), h.460.
94 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
Laba dalam bahasa disebut berkembang dalam perdagangan. Dan dalam istilah disebut bertambahnya harga jual barang dagangan dari harga awal sebuah emas atau perak.15 Laba dalam Ekonomi adalah perbedaan antara biaya total pendapatan. Total pendapatan adalah harga pokok penjualan, sedangkan biaya pengeluaran adalah pembiayaan barang yang tertulis/terjadi.16 Dan keuntungan disebutkan dalam istilah fiqhiyah yaitu bertambahnya pokok modal sebagai hasil dari pertuakaran modal dari waktu ke waktu dalam pergantian pekerjaan yang berbeda.17 Sedangkan Keuntungan dalam arti ekonomi mengandung beberapa makna, menurut konsepnya modal memiliki empat elemen: pertama adalah pengembalian atas risiko. Tiga unsur lainnya adalah variabel yang terjadi pada nilai usaha dan tidak dapat diprediksi, dan keuntungan permanen, atau insidentil dinikmati oleh proyek, seperti: kecukupan manajemen, yang memegang perintah18 Akad mud}a>rabah dalam koperasi terdapatanya keuntungan, menjadikan pengelola pekerja dan pemilik modal memiliki hak atas keuntungan dari usaha sipengelola dan pengelolapun berhak atas keuntungan usahanya. Dan hendaknya keuntungan kedauanya agar disepakati terlebih dahulu seperti akadnya dan syarat-syarat yang telah disepakati atasnya. Sedangkan Kerugian adalah kekurangan modal bagi pengelola dan tidak boleh menjadi persyaratan yang diikuti menjadi simpanan, antara pemilik modal dan pengelola akan tetapi pemilik modal menjadi penanggung tunggal tidak dari pengelola. Jika kontrak yang dipersyaratkan tersebut rusak maka tidak ada pengaruh atas kebenaran akadanya(menurut pengikut hanafi) dan akadnya menjadi rusak (menurut pengikut syafi’i).19 Batalnya mud}a>rabah itu kapan pun terjadi, dan itu akan batal dengan batalnya perwakilan sebagai mana pengelola memenuhi 15
Yusuf Kamal Muhammad, Perkembangan Islam, Bab 1, Cetakan Kedua, (Mesir, Perpustakaan Al Wafa,1996), h.107. 16 Ibid., Yusuf Kamal Muhammad, h.107. 17 Fikri Ahmad Nu’man, Pandangan Ekonomi dalam Islam, Cetakan Pertama, (Beirut, Kantor Islam,1985), h.270. 18 ‘Ali bin Aljum’ah, Op.Cit, h.281. 19 Fikri Ahmad Nu’man, Op.Cit, h. 270.
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 95
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
dengan mendatangkan modal pokok yang serupa. Walau sekalipun pemilik mengambil sebagain sebelum adanya keuntungan dan kerugian maka pokok modal sisanya dikembalikan atau setelah adanya keuntungan maka yang diambil keuntungan dari modal pokok. Contohnya, modalnya 100 dan keuntungannya 20 maka yang diambil 1/6 dari 20 tersebut dan yang lainnya tetap pada pengelola seperti yang disyaratkan darinya atau jika mengalami kerugian maka kerugian akan ditanggung bersama. Dan pengola bersaksi atas kerugiannya sesuai dengan yang dikelola, Dan akan adanya kerugian atau kerusakan apabila berbeda dengan apa yang disyaratkannya, berbeda pula dengan upahnya.20 Rusaknya akad mud}a>rabah disebabkan oleh sebagai berikut: 1. Meniggalnya pemilik modal atau pengelola 2. Hilangnya syarat antara keduanya 3. Rusaknya akad mud}a>rabah 4. Rusaknya modal mud}a>rabah 5. Pemilik modal meminta kembali pokok modalnya 6. Berpalingnya pemilik modal atau pengelola Syariah telah melegalkan akad mud}a>rabah di perbakan islam dan di Tamziz yang mana memiliki manfaat untuk para pelaku ekonomi diantaranya: 1. Perbankan dan Baitu-t Tamwil mendapatkan keuntungan dari hasil laba para pengelola dana 2. Perbankan dan Baitu-t Tamwil tidak mewajibkan untuk membayar atas pengelola dana dengan dana tertentu, akan tetapi pengelola hanya membayar seperti apa yang telah disepakati antara perbankan atau Baitu-t Tamwil dengan pengelola dari keuntungan yang ada agar tidak terjadi negative spread. 3. Mengembalikan modal cash flow dari para anggota hingga tidak memberatkan atas mereka. 4. Perbankan dan Baitu-t Tamwil mejauhi semua produk yang berpaling dari ketentuan syariah kehalalan yang digunakan, karena keuntungan tidak dibagi kecuali pada produk yang jelas kehalalannya.
20
Syeikh Islam Abi Yahya Zakariyya AlAnshory, Fathu Al Wahhab bi Syarh Manhaj Ath Thullab, (Semarang, Perpustakaan dan Percetakan Karya Toha Putra, 1421), h. 243.
96 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
5. Al-Mud } a > r abah berbeda dengan akad ribawi yang lainnya, karena akad ribawa menuntut para anggota untuk menghasilkan keuntungan dari pekerjaannya sekalipun mengalami krisis ekonomi. Pendapatan dalam bahasa yang digunakan oleh ulama fiqih adalah apa yang masuk atas seseorang tentang kekayaan dan bisnisnya. Dan didefinisikan oleh beberapa ulama bahwa apa yang masukkan atas seseorang dari apa yang dimiliki. Dalam ekonomi pendapatan adalah pendapatan seseorang yang dihasilkan dari pekerjaannya atau kekayaannya, biasanya diukur dengan uang, biasanya disebut pendapatan tunai. Pendapatan riil adalah harga barang dan jasa yang dapat dibeli seseorang dengan pendapatan tunai, Jika penghasilan kas yang stabil, pendapatan riil bergantung pada tingkat harga komoditas. Naiknya harga komoditas berarti penurunan pendapatan tunai.21 Pendapatan seperti kembalinya uang tunai seperti yang telah dihasilkan dari berbagai pekerjaan yang dikelola baik itu secara akal atau keterampilan yang dicapai oleh pemilik pokok modal atau pengelola lahan usaha seperti halnya produksi sebuah barang atau pengadaan jasa.22 Setelah kita melihat apa yang telah diteliti oleh Rika Maya Sari Lubis dalam artikelnya “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pakaian”, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang memengaruhi pendapatan adalah;23 1. Modal 2. Waktu berdagang 3. Pengalaman kerja Ada banyak jenis pendapatan per kapita dan nasional terbaru, tetapi yang menarik perhatian kepadanya adalah pendapatan per kapita dari semua jenis:24 21
‘Ali bin Muhammad Aljum’ah, Op.Cit, h.251. Doktor Jasim Alkhuwajah, Annumth Al Istihlakiy Wa Atsaruhu ‘Ala-l ‘Alaqati-l Usrah Fi-l Mujtama’ Al-Kuwaiti, (Dinasti Kuwait, Idarotul Istisyarat Al Usriyah, 2011) h.16. 23 Rika Sari Maya Lubis, Ananalisis Factor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kain, Studi Kasus Lapangan Di Pasar Kota Tanjung Morawa Medan, Skripsi yang tidak dicetak, (Medan, Program Studi Manajemen Fakulatas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2010) h. 64. 24 Doktor Jasim Muhammad alkhuwajah, Op.Cit, h.17. 22
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 97
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
Pendapatan pribadi pertama adalah pendapatan yang diperoleh oleh individu yang bertentangan dengan tawaran pekerjaan, jasa atau keduanya modal dan diterima oleh individu dalam setiap gambar tunai sejumlah dan Ihwal uang memiliki bagian dari itu akan dalam bentuk dalam bentuk barang Pendapatan nasional kedua adalah jumlah pendapatan dari ekspor dan impor bahan baku yang dimiliki oleh negara dan dibagi oleh semua warga negara Bekerja kumpulkan dari para pelanggan, (dalam bahasa: dari pekerjaan). Dan dalam konvensi ahli hukum bernilai pahala, atau bagian dari keuntungan atau imbal hasil dibandingkan dengan apa yang dia lakukan. Apakah pada lidah ulama petani, Musaqah dan partai spekulatif untuk kontrak terhadap pemilik tanah atau pemilik pohon, atau pemilik modal25
Penelitian Terdahulu Adapun penentuan karakteristik demografi yang peneliti pilih berdasarkan dari hasil penelitian-penelitian terdahulu dari berbagai sumber jurnal sebagaimana tercantum dalam tabel 1 dibawah ini:
25
98 |
‘Ali bin Muhammad Aljum’ah, Op.Cit, h.374
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana hasil penelitian menggambarkan secara jelas keadaan variabel yang ditelusuri. Analisis ini ditunjukan untuk memperoleh deskripsi mengenai variabel pendapatan (Y) atau disebut dengan variable terikat, berhubungan dengan variabel bebas yang terdiri dari: modal (mud}a>rabah) (X1), pengalaman bekerja (X2) dan jam dagang (X3). Berikut adalah tabel 1 yang menyajikan definisi setiap variable bebas serta skala pengukurannya.
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 99
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
Variabel-variabel tersebut dipilih karena diduga dapat mewakili komponen yang mempengaruhi pendapatan para nasabah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penyebaran kuisioner dan dokumentasi. Sample diambil dengan metode non probability sampling di pasar, yaitu pasar blabak Magelang yang telah mendapat pembiayaan dari tamziz cabang Magelang.
Hasil Analisis 1. Analisis Deskriptif Berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang berjumlah 200 orang didapat bahwa sebagian besar anggota Baitut Tamwil At-Tamziz adalah sayuran yaitu 80 responden (40%) dan pedagang kelontong 60 responden (30%) dan pedagang makanan 60 responden (30%). Berikut gambar grafik tingkatannya:
Sumber: data primer, 2013
100 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
Sedangkan untuk jenis kelamin, sebagian besar anggota tamziz yang berada dipasar Blabak adalah berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 160 responden (80%) dan sisanya adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sejumlah 40 responden (20%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini:
Sumber: data primer, 2013
Dan untuk waktu dagang/berdagang anggota tamziz memiliki berbagai macam waktu bervariasi, mulai dari 3 jam hingga 14 jam. Jam dagang responden pada penelitian ini cukup bervariasi. Jam dagang responden pada penelitian ini sebagian besar menggunakan waktu yang mendominan yaitu pada tingkat skala 3-5 jam/hari, yaitu sejumlah 46 responden (46%). Sedangkan yang lainnya adalah waktu jam dagang responden 6-8 jam/hari sejumlah 40 orang (40%), selanjutnya jam dagang responden 9-11 jam/hari sejumlah 13 responden (13%) dan jam dagang responden yang terakhir 12-14 jam/hari sejumlah 1 responden (1%). Data responden berdasarkan jam dagang ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Sumber: Data Primer, 2013
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 101
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
Berdasarkan pengalaman usaha, responden yang paling banyak adalah ditunjukkan oleh mereka yang sudah menjalankan usaha selama 6-10 tahun, yaitu sebanyak 38 responden (38%), sedangkan sisanya adalah responden yang menjalankan usaha 1-5 tahun yaitu sebanyak 25 resoponden (25%), selanjutnya responden yang mejalankan usahanya 11-15 tahun yaitu sebanyak 27 responden (27%) dan terakhir responden yang menjalankan usahanya 16-30 tahun yaitu sebanyak 10 respoden (10%). Grafik responden berdasarkan lama usaha dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan modal, responden yang paling banyak mengajukan pembiayaan kepada pihak tamziz adalah mereka yang mayoritas pedagang sayuran dan juga yang telah lama berdagang yaitu Rp.500,000-2.000.000 sebanyak 31 responden (31%), dan yang lainnya yaitu Rp.2.100.000-3.500.000 sebanyak 21 responden (21%), selanjutnya Rp.3.600.000-5.000.000 sebanyak 22 responden (22%), dan yang terakhir Rp.5.100.000-keatas sebanyak 25 responden (25%). Grafik responden berdasarkan modal pembiayaan (Mud}a>rabah) dapat dilihat pada gambar berikut ini:
102 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
Sumber: Data Primer, 2013
2. Analisis Regresi pada bagian penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi berganda, dengan variabel terikat (dependen) pendapatan (Y) dan variabel bebas (independen) yaitu Modal (X1), Pengalaman Dagang (X2), dan Jam Dagang (X3). Pengaruh pembiayaan mud}a>rabah terhadap pendapatan anggota tamziz dapat dilihat pada tabel berikut ini: Ringkasan Hasil Estimasi Regresi
Sumber: Lampiran Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 103
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
Dari hasil uji F menunjukkan F hitung 45,012 dan F tabel sebesar 3,09 pada = 0,05. Besarnya R 2 yang dihasilkan menunjukkan sebesar 0,584 atau 58,4 persen dan oleh karena F hitung masih lebih besar dari F tabel, maka model tersebut manghasilkan uji F yang menjelaskan bahwa model signfikan secara statistic pada = 0,05, didukung oleh nilai signifikansi F hitung sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua koefisien secara bersama-sama signifikan secara statistik, dengan kata lain semua variabel (modal, pengalaman dan jam dagang) secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan anggota tamziz yang berada di pasar blabak sebesar 58,4 persen dan sisanya 41,6 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel penting lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Kesimpulan 1. Al-Mud}a>rabah menjadi produk unggulan di Baitu-t Tamwil AtTamziz, dalam akad pembiayaan mud } a> r abah pihak tamziz memiliki sistem proteksi tersendiri. Tujuan dari pada sistem proteksi sendiri untuk perlindungan pada laba akad pembiayaan yaitu menggunakan minimum keuntungan, sedangkan yang ada di tamziz sendiri sistem proteksinya berukuran 0,5 %. Tujuan dari ini adalah untuk menjadikan para anggota bertanggung jawab dan meminimalisir kecurangan kemudian agar mereka dapat mengorganisir dagangan mereka dan dapat mengembangkannya. Karena dengan menggunakan sistem proteksi akan membantu kinerja pihak Tamziz dan anggota, saling percayanya kedua belah pihak dalam berdagang. 2. Dari hasil data statistic yang didapat dalam bentuk R2 yaitu 0,571 yang berari 57,1% variabel pendapatan secara bersamaan dipengaruhi oleh variabel independen yang tiga yaitu: modal, pengalaman berdagang dan waktu berdagang. Sedangkan pengaruh yang lainnya (100%-57,1 = 42,9%), yaitu pendapatan dipengaruhi oleh sebab-sebab variabel lain diluar variabel pembahasan ini. Kemudian didapatkan nilai F hitung 45,012 yang lebih besar dari F tabel 3,09. ( F hitung 45,012 > F tabel 3,09). Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak, yaitu semua variable yang ada masing-masing memiliki pengaruh secara bersamaan. Sedangakan secara parsial modal menjadi variabel yang paling memiliki peran dalam mempengaruhi pendapatan
104 |
Islamic Economics Journal
Royyan Ramdhani Djayusman, Achmad Nasution
yaitu memiliki nilai signifikasi 0,05. Dari sini dapat kita ambil kesimpulan bahwa variabel yang paling mempengaruhi adalah modal (mud}a>rabah). Dan juga modal memiliki pengaruh yang signifikan, ini dibuktikan dengan adanya hasil dari statistika T hitung 4,090 lebih besar berbanding T tabel 1,660 dengan nilai statistik 0,000 < 0,05 dengan demikian bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
Daftar Pustaka Al-Qur’anu-l Karim Al-Amin, Hasan. 2001. Al-Mud }a>rabah Asy-Syariyah Tathbiqatiha Al-Haditsah. Lembaga Pengembangan Islam. Fihris Perpustakaan Nasional Raja Fahd Negeri Atsna. Al-Anshory, Zakariyya, Abi Yahya. 1421. Fathu Al Wahhab bi Syarh Manhaj Ath Thullab, Semarang: Perpustakaan dan Percetakan Karya Toha Putra. Al-Jum’ah, Ali bin Muhammad. 2000. Kamus Istilah Ekonomi Islam. Cetakan Pertama. Riyadh: Perpustakaan Al ‘Abiekan. Al-khuwajah, Jasim Muhammad. 2011. Annumth Al Istihlakiy wa atsaruhu ‘ala-l ‘alaqati-l usrah fi-l mujtama’ al-kuwaiti. Dinasti Kuwait: Idarotul istisyarat al usriyah. Antonio, Muhammad Syafi’i, Dr. 2001. Bank Syariah dari teori ke praktek. cetakan 1. Jakarta: Gema Insani. Ar-rahman, Muhammad Habib. 2006. Pengaruh pembinaan pembiayaan mud } a > r abah terhadap pertumbuhan usaha nasabah. Skripsi tidak dipublikasikan. Gontor Ponorogo: fakultas syariah prodi muamalat. Baitu-t Tamwil At-Tamzis. 2011. Tamzis: Uraian Kerja Manajemen Kantor Cabang. Kantor Pusat Wonosobo. Baitu-t Tamwil At-Tamzis. 2012. Rapat Anggota Tahunan (RAT) Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Koperasi Jasa Keungan Syariah (KJKS). Baitu-t Tamwil At-Tamzis Wonosobo. Baitu-t Tamwil At-Tamzis. Situs resmi Baitu-t Tamwil Tamzis. Dalam situs www.tamzis.com Hastuti, Sakti Puji. 2009. Pengaruh system bagi hasil terhadap minta menabung. Skripsi tidak dipublikasikan. Gontor Ponorogo: fakultas syariah prodi muamalat.
Volume 1, Nomor 1, Juni 2015
| 105
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pendapatan Anggota/Nasabah
Kasmir, S.E., M.M., Dr. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers. Lubis, Rika Maya Sari. 2010. Ananalisis Factor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kain. studi kasus lapangan di pasar kota tanjung morawa Meda. Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara Muhammad, Yusuf Kamal. 1996. Al-Masyrufiyah Al-Islamiyah. Bagian I. cetakan pertama. Mesir: Perpustakaan Al-Wafa. Nashir, Gharib. 1996. Ushulu-l mashrufiyah al-islamiyah wa qadhaya-t tasyghil. Cetakan pertama. Cairo: Daaru Abu Lu. Ni’maan, Fikri Ahmad. 1985. An-nazhriyah al iqtishadiyah fi-l islam. Cetakan pertama. Beirut: perpustakaan Islami. Siri, Hasan. 1998. Al-iqtisha al-islami mabadiu wa khashaishu wa ahdaf. Makkah Al-Mukaramah: Pusat Buku Iskandaria. Soeratno, M.Ec, Dr. dan Lincon Arsyad, M.Sc,Dr. 1993. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Jogjakarta: UPP STIM YKPN. Sugiono,.Dr Prof. 2011. Statistic untuk Penelitia, Bandung: Alfabeta. Ya’kub, Sukur. 2005. Pengaruh bagi hasil terhadap peningkatan kesejahteraan nasabah. Gontor Ponorogo: fakultas syariah prodi muamalat.
106 |
Islamic Economics Journal