Cyber Security & Pentingnya Dunia Usaha Memahaminya: Sebuah Pengantar Ardi Sutedja K. Ketua & Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) & Indonesia Chief Information Officers Forum (id.CIO)
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Perkenalan Singkat Dengan Pembicara Ardi Sutedja K., adalah Direktur Utama dari PT Indonesia Dirgantara Expo (IDEX), sebuah perusahaan Event Organiser (EO) nasional yang fokus pada kegiatan- kegiatan yang terkait dengan tehnologi, antara lain, Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tehnologi Ke-Dirgantaraan (Aviasi) dan Tehnologi Ke-Maritiman. Saat ini selain memimpin IDEX, Ardi juga menjadi salah satu pendiri dan pengurus dari Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) dan Indonesia Chief Information Officers Forum (id.CIO), dua organisasi nirlaba yang fokus kepada pembangunan kewaspadaan, pembangunan kapasitas, dan pengembangan tehnologi keamanan dan ketahanan siber di Indonesia.. Pengalaman kerja Ardi selama kurang lebih 28 tahun meliputi berbagai pengalaman baik di pemerintahan maupun swasta, termasuk diantaranya pengalaman merumuskan hal-hal yang terkait dengan, cybersecurity strategy, governance & compliance, IT risk assessment, ancaman siber, vulnerability assessment, IT security design & implementation, incident management & data loss protection/privacy services. Ardi juga kini fokus kepada pengelolaan resiko dampak dari munculnya tehnologitehnologi yang bersifat mobile dan portable, media-media Sosial, Cloud Computing, dan tehnologi-tehnologi lainnya. Ardi Sutedja K CEO - PT Indonesia Dirgantara Expo (IDEX) Pendiri & Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Pendiri & Ketua Indonesia Chief Information Officers Forum Co-Founder ASEAN Chief Information Officers Association Sekretaris DPA - MASTEL Indonesia Chapter Chairman - AFCEA
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Memiliki pendidikan dasar di bidang Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia, dan pendidikan Pasca Sarjana di bidang Administrasi Bisnis dari State University of New York (SUNY), serta beberapa sertifikasi keahlian khusus di bidang Keamanan Siber, Intelijen Siber dan Ketahanan Siber, yang diperolehnya dari berbagai lembaga sertifikasi dan pelatihan global, termasuk sertifikat pelatihan ilmu kajian khusus dari beberapa lembaga/institusi pemerintah/militer negara- negara sahabat, antara lain, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jerman.
Latar belakang Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditas yang sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan bahwa masyarakat kita sudah berada di sebuah “information- based society”. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat penting bagi sebuah organisasi, seperti perusahaan, perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual. Begitu pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi. Masalah keamanan menjadi aspek penting dari sebuah manajemen sistem informasi. Sayang sekali masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, atau bahkan di urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Apabila menggangu kinerja dari sebuah sistem, seringkali keamanan dikurangi atau ditiadakan.
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Mengapa kita berkumpul di Balai Kartini pada hari ini? “National Security” is an Ambiguous Symbol‘”
“…the decision to classify a threat as being one to national security, and measures that will be taken, are political decisions, not technological or legal”. (Arnold Worlfers, 1952)
Dalam perkataan lain, bila terdapat persoalanpersoalan yang dapat mengancam negara, dan memerlukan penanganan secara darurat atau penanganan yang tidak bisa diselesaikan melalui upaya-upaya penyelesaian politik, maka hal tersebut menjadi masalah keamanan nasional. Untuk itu, pemahaman dan proses penanganan atas ancaman, korban dan dampak-dampak lainnya memerlukan keterlibatan semua pemegang kepentingan (multi-stakeholder approach).
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Fenomena Keamanan Siber di Indonesia adalah hal yang baru
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Ruang Siber : Apa itu? Cyberspace — from the Greek Κυβερνήτης (kybernētēs, steersman, governor, pilot, or rudder) — is the global domain of electromagnetics accessed through electronic technology and exploited through the modulation of electromagnetic energy to achieve a wide rooted in range of communication and control system capabilities. The term is the science of cybernetics . William Gibson coined the term "cyberspace" in his short story "Burning Chrome" and later popularized the concept in his debut novel, Neuromancer (1984)
Ruang siber atau cyberspace pada dasarnya menyediakan apa yang disebut Jones (1997:22) sebagai “new public space”. Secara digital karakteristik public space, atau dengan menyebutnya sebagai virtual space, bisa dimaknai sebagai "sesuatu yang umum atau yang sifatnya pribadi, antarbudaya atau lintas bahasa, hingga pada publik yang terkontrol atau yang bebas." Ibarat alun-alun, di mana kita bisa menemukan beragam karakteristik termasuk juga latar belakang entitas yang berada di sana.
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
PAPARAN PADA SEMINAR HADFEX-2015 – UII, Jogjakarta, 28 November 2015
Apa yang dimaksud dengan ‘Ancaman Siber’? From the information security perspective, a ‘threat’ is defined as the potential to cause an unwanted incident in which an asset, system or organization may be harmed. ‘Cyber threat ‘ is a threat that percolates or infiltrates through the use of computers , internet or interconnected communication devices and could comprise of information stealth, cyber warfare, singly virus attacks, cyber terrorism, hacking attempts , phishing, sabotage, or in combination.
Ancaman dan gangguan yang berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang berbasis komputer dan jaringan telekomunikasi ini dapat disebut sebagai “Ancaman Siber” Dan ini dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk sesuai modus operandi yang ada, antara lain:
• Cyber Espionage • Cyber Warfare • Cyber Crime • Cyber Terrorism
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Cyber Espionage
Cyber espionage describes the stealing of secrets stored in digital formats or on computers and IT networks.
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Cyber Warfare
Cyber warfare involves the actions by a nation-state or international organization to attack and attempt to damage another nation's computers or information networks
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Cyber Crime
Cyber crime encompasses any criminal act dealing with computers and networks (called hacking). Additionally, cyber crime also includes traditional crimes conducted through the Internet. For example; hate crimes, and Internet fraud, identity telemarketing theft, and credit card account thefts are considered to be cyber crimes when the illegal activities are committed through the use of a computer and the Internet.
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Cyber Terrorism
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
4 Tahapan Serangan Siber
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Siapakah pelaku-pelaku ancaman siber?
Di ruang siber atau dunia maya, para pelaku ancaman siber adalah perorangan (kriminal,hacker, dsb.), organisasi ( teroris) dan negara. Dan potensi yang dapat menjadi korban-pun beragam. Para actor intellectualis ancaman siber bisa juga adalah mereka-mereka yang juga mungkin memiliki kegiatan “usaha” mencuri identitas pribadi korbannya dengan tujuan penipuan. Atau bisa juga mereka-mereka ini juga adalah pelaku mata-mata industri (industrial espionage) yang ,berniat mencuri data-data tentang rahasia dagang ataupun hak milik intelektual dari korbannnya, yang biasanya adalah institusi dan korporasi. Dalam hal korban adalah negara dan institusinya, maka ancaman bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah atau bisa juga bertujuan untuk memisahkan dari negara kesatuan. Dan bilamana masyarakat secara luas ikut terdampak dari ancaman siber ini, maka hal ini dapat menjadi justifikasi bahwa ancaman tersebut sudah menjadi isu keamanan nasional mengingat masalah keamanan dan ketahanan nasional sudah merupakan sebuah “public goods”.
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Harus diingat bahwa….
Abad ke – 21 bukan lagi abad ke – 20 Hampir 90% Infrastruktur Kritis kini dikuasai sektor swasta
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Harus diingat bahwa….
Infrastruktur Kritis ADALAH Sasaran! Segala bentuk serangan dapat melumpuhkannya!
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Apa yang dimaksud dengan Infrastruktur Kritis?
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Harus diingat bahwa….
Ada beragam kepentingan! Serangan Siber = Kerugian Materiil & Finansial, dan juga Kerugian Sosial (hilangnya kepercayaan) Keuntungan Perusahaan
Sektor Swasta: Efisiensi
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Ancaman & Target
Sektor Publik: Keamanan Nasional & Kesejahteraan Bangsa
Anatomi Serangan Siber
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Anatomi Serangan Siber : FOKUS
Yang Harus Mendapatkan Perhatian: • Cyber Espionage • Cyber Warfare • Cyber Crime • Cyber Terrorism Dengan tujuan: 1. Mendapatkan pengetahuan 2. Mengembangkan solusi pertahanan 3. Pemahaman dan mitigasi dari serangan Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Anatomi Serangan Siber : TARGET & MOTIF
• Korporasi
Bentuk Serangan - DOS – SYN – ICMP – Port – DNS – Trojans #1 attack and access method – diatas 79% Pencurian • Data-data karyawan dan personalia • Data-data dan informasi terkait dengan perusahaan Defacement Pengambil-alihan /Pengendalian Finansial (langsung) Pemerasan (ransomware) Dendam Citra dan Integritas Perusahaan serta karyawannya
• Perorangan/Pribadi keluarga kita – seluruh pribadi
– Kita dan aspek kehidupan
• Pemerintahan/Militer
Rahasia Negara Kebijakan PengendalianPersenjataan/Alutsista
• Politik & Keagamaan…… Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Anatomi Serangan Siber : TUJUAN
• • • • • • • • •
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Uang/Materi Kekuasaan Pengendalian Pencitraan Dendam Crackers Belajar Perlindungan/Uji Coba atau, Cuma hanya iseng
Anatomi Serangan Siber : Data & Sumbernya Intelijen Sumber Data Intelijen itu terdiri dari elemen2 kecil yang terhimpun menjadi satu kesatuan, antara lain:
Pria /Wanita Inisial ketimbang nama asli Alamat Tempat bermukim Riwayat pekerjaan Sistim yang dipergunakan Kelemahan2
Sumber Data
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Med Sos Benda2 curian; laptop, hp dsb-nya Shoulder surfing – mengintip, recon Phishing Orang dalam /insider threat
Anatomi Serangan Siber : Apa yang diperlukan?
Tujuan – Alasan Untuk Menyerang – Hasil Akhir? Intelijen
Banyaknya Data & Informasi
5 Langkah Awal Serangan Siber Recon Probing /uji coba – testing the
water Serangan Sesungguhnya Menjaga kehadiran Menutupi Jejak Serangan 1. Bagaimana dilakukannya 2. Pintu Masuknya 3. Residu atau sisa-sisa dari serangan untuk kepentingan yang akan datang Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Anatomi Hacking
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Anatomi Mobile Attack
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Sumber Informasi & Sumber Intelijen Serangan Siber
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Threat Intelligence Cycle
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
1.
Apakah masalah keamanan siber kini juga menjadi masalah bagi kita semua?
2.
Mengapa?
3.
Apa yang menjadi indikatornya?
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Is All About Common Sense!
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Attack : Sumber Data & Akses Masuk
Cara-cara Lama
Café wifi School networks Guest networks Airplane & airport wifi
Sasaran-sasaran Baru
3 G and 4 G networks Public WLANs Corporate tunnels The cloud WiFi Cell phone &tablet platforms WLAN’s Physical attacks - Botting - Keyloggers - BIOS - Firmware
Pintu Belakang/Backdoor – Intel &Apples access Kecerobohan & Kebodohan Jangan dilupakan yang tradisional – Akses Fisik Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Namun kita tetap harus mengedepankan kewaspadaan dengan mengoptimalkan pemanfaatan indera kita
Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Karena semua persoalan yang kita hadapi bersama sebagai bangsa adalah tetap pada persoalan
90 / 10 Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.
Terima kasih atas kesempatan untuk berbagi
Salam Cyber!
a 2012 Qualified & Certified Cyber Defender Recipient
[email protected] /
[email protected] Copyrights© 2015. Ardi Sutedja K.