ARMINIANISME Written by Daniel Ronda Monday, 06 May 2013 13:06 - Last Updated Tuesday, 14 May 2013 06:56
By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat
Istilah ini muncul sebagai akibat dari pertikaian pada awal abad ke 17 di Belanda tentang ajaran predestinasi. Jacobus Arminius (1560-1609), seorang guru besar Leiden dan juga seorang gembala dari gereja Dutch Reformed. Dia berjuang untuk memodifikasi ajaran Calvin terutama dia menentang ajaran dari Gomarus, seorang teolog Belanda dan Theodore Beza, pengganti Calvin. Arminius menolak ajaran tentang anugerah yang tidak dapat ditolak (irresistible grace), walaupun dia juga sepakat bahwa tidak seorang pun dapat berbalik kepada Allah tanpa anugerah Allah.[1] Pengikut-pengikut Arminus membela ajaran Arminius dalam suatu pernyataan atau remonstrasi. Itu sebabnya mereka dinamakan kaum Remonstran.
Pernyataan ini memuat sanggahan ajaran tentang predestinasi yang dikembangkan oleh teolog Calvinis. Karena perselisihan ini ada unsur politiknya maka menjadi berkepanjangan. Pertikaian ini akhirnya diselesaikan dengan diadakannya Sinode di Dordrecht atau Dort tahun 1619. Keputusan sinode ini menolak ajaran kaum Remonstran yang menyebabkan gereja Reformed Belanda terpecah. Remonstran kemudian membentuk gereja sendiri dengan nama
1/6
ARMINIANISME Written by Daniel Ronda Monday, 06 May 2013 13:06 - Last Updated Tuesday, 14 May 2013 06:56
Persaudaraan Remnonstran (Remonstrantse Broederschap). Dan ini masih ada sampai sekarang. [2]
Kaum Remonstran memproklamirkan 5 point (ini setelah setahun Arminius meninggal): 1. Kristus mati untuk semua orang yaitu bahwa kematiannya adalah untuk semua orang; 2. Pra pengetahuan Allah tentang siapa yang akan menerima kasih karunia Kristus telah ada sebelum predestinasi dan pemilihanNya atas mereka; 3. Kasih karunia Allah di dalam Kristus dapat ditolak manusia; 4. Manusia memerlukan kasih Allah, tetapi manusia mempunyai kemampuan dan kebebasan untuk menyatakan sambutannya atas kasih karunia itu; 5. Ada kemungkinan seseorang untuk murtad.[3]
Beberapa pengajaran pokok Arminiansime:
1. Teologi
Teologi Arminian sangat berbeban untuk memelihara keadilan Allah. Bagaimana mungkin Allah yang adil minta tiap orang bertanggung jawab untuk perintah-perintah yang mana mereka sendiri tidak dapat melaksanakannya. Teologi menekankan pengetahuan Allah sebelumnya (divine foreknowledge), tanggung jawab umat manusia, dan anugerah Allah secara universal.
2. Allah
Allah adalah berdaulat tetapi Ia memilih untuk memberikan kehendak bebas kepada manusia.
3. Keselamatan:
2/6
ARMINIANISME Written by Daniel Ronda Monday, 06 May 2013 13:06 - Last Updated Tuesday, 14 May 2013 06:56
Allah menetapkan untuk keselamatan kepada mereka yang Dia ketahui sebelumnya yang akan bertobat dan percaya (conditional election). Kristus menderita atas dosa-dosa umat manusia, karenanya penebusan Allah tidak terbatas. Keselamatan dapat hilang dalam kehidupan orang percaya, jadi seseorang harus berjuang untuk tidak jatuh dan hilang. Kristus tidak membayar hukuman atas dosa-dosa manusia. Tetapi Kriostus menderita untuk dosa-dosa manusia sehingga Bapa dapat mengampuni mereka yang bertobat dan percaya. Kematian Kristus adalah suatu contoh atau teladan atas hukuman dosa dan harga dari sebuah pengampunan.
John Wesley, Wesleyan, dan Gereja Metodis John Wesley (1703-) adalah seorang pengkhotbah yang hebat dan dikenal sebagai seorang pemimpin gerakan Kebangunan Rohani di Inggris pada abad kedelapanbelas bersama saudaranya Charles Wesley.[4] Di Universitas Oxford di mana dia kulia, dia sudah memulai mengadakan kelompok pertemuan pada tiap Minggu petang, di mana mereka berkumpul untuk berdoa, berpuasa dan mengadakan penyelidikan Alkitab dengan langsung belajar bahasa Yunani. Karenanya kelompok ini dinamakan “klub kudus” atau karena banyaknya metode yang dipakai maka mereka diberi nama sindiran “metodis”. Mereka suka pergi melakukan kegiatan mengadakan kegiatan sosial, mengadakan perkunjungan ke penjara dan rumah sakit.
Wesley yang telah melayani di gereja Anglikan suatu ketika pergi ke AS. Ternyata kapal itu tertimpa badai yang hebat sehingga dia takut. Tetapi di dalam itu ada kelompok orang Moravia yang tidak takut akan badai bahkan mereka memuji Tuhan. Dalam percakapan dengan mereka, Wesley ditanya tentang hubungannya dengan Kristus yang memeberikan kesan dalam dalam hidupnya yang kemudian mengubah hidupnya secara radikal. Ia mengalami kegagalan dalam pelayanan di Amerika dan pada kembali balik ke Inggris. Di sana dia bertobat mendengar pendeta Moravia yang berkhotbah. Dia mengalami kelahiran kembali sebagai dialaminya di mana hatinya menjadi hangat ketika mendengar pembacaan Pengantar Surat Roma karangan Martin Luther. Dari sinilah pelayanan barunya dimulai. Dia keluar dari gereja Anglikan dan mulai berkhotbah secara independen. Dia berhasil mengumpulkan banyak massa dan membentuk kelompok “Metodisme”.
Umumnya dikatakan bahwa John Wesley, Wesleyan, dan kaum Metodis dalam buku pokok kepercayaannya mencerminkan ajaran Calvin.[5] Namun dalam hal teologi, John Wesley mengikuti ajaran atau pandangan Jocobus Arminius. Karenanya dapat dikatakan bahwa John Wesley, Wesleyan dan gereja-gereja Metodis adalah pengikut Arminianisme. [6]
3/6
ARMINIANISME Written by Daniel Ronda Monday, 06 May 2013 13:06 - Last Updated Tuesday, 14 May 2013 06:56
Kemungkinan John Wesley mengikuti faham ini sebagai reaksi atas dominannya pengaruh Calvinisme pada abad ke 17 lalu di Eropa. [7]
Ada beberapa ajaran pokok dari John Wesley dan kaum metodis. Bagian di bawah merupakan penyajian dari Jan S. Aritonang yang mencoba memaparkan kekhasan dari ajaran John Wesley.[8] Beberapa pokok yang disampaikan Aritonang adalah hal yang biasa dalam dunia evangelikal. Namun penulis merasa perlu memaparkannya kembali untuk memberikan dasar bagi setiap pembaca darimana pengajaran kaum evangelikal itu berasal. Karena jelas bahwa kaum evangelikal berhutang banyak dari mereka. Untuk dipaparkan beberapa ajaran pokok mereka:
1. Ajaran tentang kelahiran kembali atau lahir baru. Ini adalah karya Allah di dalam kehidupan manusia sehingga dia perindah dari kehidupan maut kepada kehidupan yang kekal. Proses kelahiran kembali adalah hal yang penting karena ini merupakan pengalaman yang harus dilalui oleh setiap orang agar dapat menjadi Kristen yang sungguh. Dia harus bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatNya. Gereja tidak dapat menyelamatkan. Hanyalah percaya kepada Kristus seseorang dapat diselamatkan. Yang menjadi kunci dari ajaran ini adalah perlunya pengalaman akan kelahiran kembali.
2. Kesaksian Roh. Ini merupakan pengajaran bahwa keselamatan yang diberikan oleh Allah adalah pasti.
3. Penebusan yang bersifat universal. Wesley mengikuti pengajaran Arminian bahwa keselamatan dan penebusan telah disediakan oleh Allah bagi semua orang yang mau menerimanya. Kristus telah mati untuk semua orang dan janji ini untuk setiap orang yang mau percaya kepada Kristus.
4. Seseorang dapat jatuh dan bisa kehilangan kasih-karunia. Keselamatan yang telah disediakan bagi semua orang harus dipelihara dengan pertolongan Tuhan dalam doa. Sebab dapat terjadi seseorang jatuh dan kemudian murtad. Mereka tidak mengharapkan seseorang untuk jatuh dan murtad, namun karena kelemahan manusia seseorang dapat saja sudah percaya Kristus menjadi murtad.
4/6
ARMINIANISME Written by Daniel Ronda Monday, 06 May 2013 13:06 - Last Updated Tuesday, 14 May 2013 06:56
5. Pentingnya kesucian dan kesempurnaan hidup Kristiani. Umumnya padangan mereka saat ini lebih moderat. Pada waktu lalu mereka berpandangan bahwa orang yang sudah lahir baru dan dengan penyerahan yang total maka seseorang bisa mencapai kesempurnaan dan tidak berdosa lagi. Namun pandangan ini telah ditinggalkan. Saat ini mereka percaya bahwa kesempurnaan adalah tujuan yang kiranya bisa dicapai dalam hidup ini, tetapi harus diakui bahwa pengejaran ini merupakan tugas setiap orang percaya seumur hidupnya. Kesempurnaan harus menjadi motivasi dan kerinduan yang terus menerus dikejar. Ajaran inilah yang menarik minat orang-orang di Amerika pada abad ke 19 untuk masuk gereja Metodis atau mengembangkan ajaran Wesley.
6. Pengutamaan penginjilan dan memiliki semangat Injili. John Wesleylah yang mula-mula mengobarkan semangat penginjilan dan kebangunan rohani. Karenanya dia dan pengikut-pengikutnya dipandang sebagai pelopor gerakan evangelikal. Kelebihan mereka adalah mendorong seluruh jemaat untuk terlibat dalam penginjilan karena masih banyak orang yang dalam kesesatan dan perlu diselamatkan. Metode penginjilan yang dipakai adalah melalui khotbah kebangunan rohani (revival preaching) dan perkunjungan penginjilan (visitation evangelism ).
7. Orang Kristen diperboleh mengangkat sumpah yang sesuai dengan iman, kasih dan kebenaran.
[1] Leith, Introduction to the Reformed Tradition, 38.
[2] Jonge, Apa Itu Calvinisme?, 25.
[3] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam Dan di Sekitar Gereja (Jakarta: BPK, 1995), 66.
5/6
ARMINIANISME Written by Daniel Ronda Monday, 06 May 2013 13:06 - Last Updated Tuesday, 14 May 2013 06:56
[4] Untuk catatan biografi singkat tentang John Wesley dan dampak pelayanan gereja Metodis di Indonesia, lihat: F. D. Willem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja (Jakarta: BPK GM, 1989), 241-3.
[5] Aritonang, Berbagai Aliran, 161.
[6] Ibid., 162.
[7] Ibid.
[8] Ibid., 162-5.
6/6