BURUH TANI PEREMPUAN (Suatu Studi Di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo )
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran serta informasi yang mendalam tentang “Buruh Tani Perempuan di Desa Tanjung Harapan”.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi penelitian adalah mendeskripsikan tentang kondisi Buruh Tani Perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Banyaknya kaum perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan memutuskan untuk bekerja sebagai buruh tani perempuan, karena desakan ekonomi keluarga, membantu suami, tidak punya pekerjaan lain, tidak punya suami, ikut arisan, ingin menyekolahkan anak, dan membayar hutang piutang. Poin-poin tersebut merupakan faktor utama yang mendorong kaum perempuan untuk bekerja sebagai buruh tani perempuan. Kata Kunci : Buruh Tani, Keluarga, Peran Ganda Dan Ekonomi. Nunriyanti Manjoe.1 Nim 281410104. Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Gorontalo. Di bawah bimbingan Bapak Farid Th. Musa,2 S.Sos.,MA dan Ibu Yowan Tamu, S.Ag.,MA.3
1
Peneliti Dosen Pembimbing 1 (Satu) 3 Dosen Pembimbing 2 (Dua) 2
Page 1
Keluarga merupakan kumpulan anggota keluarga batih yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah memiliki peran yang banyak berhubungan di area publik sedangkan ibu memiliki peran di area domistik. Kekurangan ekonomi dalam keluarga membuat seorang ibu atau istri ikut pula dalam menopang ekonomi keluarga, sehingga ibu memiliki dua peran yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja. Peran ganda seorang ibu dalam keluarga pun akhirnya akan berpengaruh pada kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi keluarga pekerja buruh tani perempuan tersebut. Sesuai dengan anggapan umum masyarakat, seorang wanita atau seorang ibu dianggap tabuh atau menyalahi kodratnya sebagai seorang wanita apabila terlalu sering keluar rumah. Terlebih lagi apabila keluar rumah tanpa memperhatikan alasan mengapa dan untuk apa perbuatan itu dilakukan. Namun jika kita mau melihat dari fakta yang ada dilapangan sering kali kaum ibu menjadi penyelamat perekonomian keluarga. Fakta ini terutama dapat terlihat pada keluarga-keluarga yang perekonomiannya tergolong rendah, banyak dari kaum ibu yang ikut menjadi pencari nafkah tambahan bagi keluarga. Pada keluarga yang tingkat perekonomiannya kurang atau prasejahtera peran ibu tidak hanya dalam areal pekerja domestik tetapi juga areal publik. Istri petani ternyata memiliki peranan yang penting dalam menyiasati serta mengatasi kemiskinan yang dialaminya. Masyarakat di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo adalah salah satu bukti nyata yang ada didalam masyarakat mengenai peranan kaum perempuan pada masyarakat petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. Sebagai salah satu desa yang terletak jauh dari keramaian Kota Gorontalo, mata pencaharian masyarakat Tanjung Harapan adalah sebagian sebagai petani. Sebagian besar perpotensi sebagai pemilik lahan dan pekerja.
Perempuan masih mengalami nasib yang menyedihkan akibat perlakuan diskriminatif dan penghargaan yang tidak berimbang dari struktur yang tidak di dominasi oleh laki-laki dan perempuan. dalam pekerjaan perempuan masih
Page 2
menghadapi persoalan. Pekerjaan rumah tangga yang dilakukan oleh perempuan dianggap sebagai pekerjaan, tetapi hanya sebagai subsidi dan kebaikan perempuan dalam kelangsungan rumah tangganya. Meskipun pekerjaan tersebut menguras energi dan menyita waktu yang sangat banyak.4 Seperti halnya yang terjadi pada masyarakat yang ada di Desa Tanjung Harapan, banyak para kaum wanita yang turun langsung membantu suaminya dalam mencari nafkah demi untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Mereka turun membantu suami mereka meskipun harus berperan sebagai buruh ataupun petani untuk bekerja di sektor pertanian lahan kering. Padahal umumnya orang menganggap bahwa tugas wanita sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus dan mendidik anak-anaknya. Sesuai dengan observasi awal yang penulis lakukan di lapangan, banyak perempuan bekerja terutama dalam bidang pertanian seperti mencangkul, menanam jagung, dan memetik coklat, dan masih banyak lagi. Tanjung harapan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo, dengan jumlah penduduk 831 jiwa, yang terdiri dari 416 perempuan sedangkan laki-laki ada 415. Dan di Desa tanjung harapan ada 288 KK, dan jumlah perempuan yang bekerja sebagai buruh tani ada 286 orang, data ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat tanjung harapan bekerja sebagai petani yakni petani lahan kering, dan dengan data ini juga menunjukan bahwa ada sebagian besar perempuan yang bekerja sebagai buruh tani. Namun yang menjadi perhatian penulis di Desa tersebut adalah buruh tani perempuan yang berjuang untuk mencari nafkah, demi kebutuhan keluarga mereka. Hal ini merupakan masalah sosial yang akan penulis teliti untuk mendapatkan data dan informasi yang jelas mengenai petani buruh perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan. Kegiatan inilah yang di jumpai penulis saat melakukan observasi di lapangan sehingga hal ini pula yang mendorong penulis untuk melakukan
4
Nurhayati. 2012. Psikologi perempuan dalam berbagai persperpektif. Penerbit :Pustaka Pelajar Yogyakarta. Hal 311
Page 3
penelitian tentang fenomena Buruh Perempuan di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui (i) bagaimana kehidupan buruh tani perempuan ? (ii) dan bagaimana status dan peran buruh tani perempuan di dalam maupun di luar rumah ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan buruh tani perempuan, serta status dan peran buruh tani perempuan di dalam keluarga maupun di sektor pertanian yang ada di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Sementara itu, secara akademik penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca mengenai masalah isu-isu tentang buruh tani perempuan, dan secara praktis sebagai bahan perbandingan dengan teori yang peneliti dapat di bangku kuliah serta menjadi acuan bagi para peneliti selanjutnya mengenai buruh tani perempuan. Menurut teori struktural fungsional, “masyarakat sebagai suatu sistem memiliki struktur yang terdiri atas banyak lembaga. Masing-masing lembaga memiliki fungsi sendiri-sendiri. Struktur dan fungsi dengan kompleksitas yang berbeda-beda ada pada setiap masyarakat, baik masyarakat moderen maupun masyarakat primitif. Misalnya, lembaga sekolah mempunyai fungsi mewariskan nilai-nilai yang ada kepada generasi baru. Lembaga keluarga berfungsi menjaga kelangsungan perkembangan jumlah penduduk. Lembaga politik berfungsi menjaga tatanan sosial agar berjalan dan ditaati sebagaimana mestinya. Semua lembaga tersebut saling berinteraksi dan saling menyesuaikan yang mengarah pada keseimbangan. Bila terjadi penyimpangan dari suatu lembaga masyarakat, maka lembaga yang lainnya akan membantu dengan mengambil langkah penyesuaian” Zamroni (1988:27) dalam Wirawan (2012: 46) Struktural fungsional secara tidak langsung menyinggung tentang perempuan, karena seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa struktural fungsional adalah suatu sistem yang terstruktur yang terdiri atas bagian-bagian,
Page 4
dan setiap bagian-bagian itu memiliki fungsi sendiri-sendiri, misalnya dalam keluarga, ayah memiliki fungsi sendiri begitupun ibu memiliki fungsi sendiri, namun kenyataannya yang peneliti jumpai di lokasi khususnya di Desa Tanjung Harapan banyak kaum ibu yang sudah menjalankan fungsinya sebagai sebagai ayah yaitu turun langsung mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarganya, padahal di atas sudah dijelaskan secara jelas bahwa ayah memiliki fungsi sendiri yaitu mencari nafkah demi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sedangkan ibu tugasnya memelihara dan mengurus rumah tangganya dengan sebaik-baiknya, sehingganya peneliti mengambil teori struktural fungsional. Buruh adalah orang yang bekerja pada orang lain (lazim disebut majikan) dengan menerima upah , dengan sekaligus mengesampingkan persoalan antara pekerjaan bebas dan pekerjaan yang dilakukan, di bawah pimpinan orang lain, dan mengesampingkan pula persoalan antara pekerjaan dan pekerja.5 Petani meupakan orang yang melakukan kegiatan bercocok tanam hasil bumi dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan-kegiatan itu. Petani juga sebagai pengelola usaha tani berarti ia harus mengambil berbagai keputusan di dalam memanfaatkan lahan yang di miliknya untuk kesejahteraan hidup keluarga.6 Usaha tani kecil yang mengelolah lahan yang terbatas itu, menggunakan itu semua atau sebagian besar tenaga keluarganya sendiri dalam kesatuan usaha ekonomi yang mandiri. “Petani juga merupakan masalah pembangunan yang benar-benar sulit. Tidak mudah untuk mengikutsertakan mereka dalam kemajuan ekonomi sosial petani mempunyai hubungan positif dengan produktifitas petani, berarti makin positif sikap inovatif petani maka semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan dalam menggarap lahan pertaniannya, dan sebaliknya. Oleh sebab itu dalam usaha peningkatan produktivitas petani dalam menggarap lahan pertanian 5
Halili Toha, S.H. hubungan kerja antara majikan dan buruh, penerbit: PT. Asdi Mahasatya.hal 3 6 Ulrich Planck.1993. Sosiologi Pertanian.penerbit: yayasan Obor Indonesia Jakarta
Page 5
sangat diperlukan sikap inovatif yang positif dalam mengadopsi teknologi pertanian yang baru dan sesuai dengan ekologi setempat”.7 Adapun hubungan buruh dengan majikan secara socilogis adalah tidak bebas, sebab sebagai orang yang tidak mempunyai bekal hidup selain dari pada tenaganya itu, terpaksa untuk bekerja pada orang lain. Dan majika inilah yang pada dasarnya menentukan syarat-syarat kerja.8 “Perempuan merupakan permata kehidupan. Dalam setiap lekuk hidupnya, Tuhan menganugrahkan permata yang indah dan menawan. Dari ini menjadi perempuan adalah sebuah kebanggaan. perempuan merupakan ibu kehidupan. Dari rahim perempuan, kehidupan juga dilahirkan, kehidupan diperjuangkan, dan kehidupan mendapat hakekat dan martabat. Peradaban dunia tak bisa hidup dengan penuh kebanggaan tanpa hadirnya sosok perempuan. Nafas perempuan selalu menghadirkan kedamaian, kesejukan, dan ketentraman”.9 “Sejarah umat manusia menempatkan perempuan sangat luhur.walaupun juga sejarah umat manusia telah menempatkan perempuan dalam jalan yang nista dan buruk. Iya sejarah memang bukan linear. Akan tetapi ruh perempuan selalu menghiasi jalannya peradaban dengan penuh rasa. Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa yang di cari adam ketika diciptakan tuhan, tak lain adalah perempuan. Dari hawalah mendapatkan kehidupan, sehingga perjalanan hidupnya di masa depan bisa semakin sempurna lewat kehadiran anak-anaknya. Hawa adalah ibu kehidupan bagi adam”.10
7 Pakaya Sumiati. 2013. Etos kerja petani di Desa sukamaju Kecamatan Wonosari. Universitas negeri Gorontalo. Hal 16-17 8 ibid…hal 3 9 Nurhayati. 2012. Psikologi Perempuan Dalam Berbagai Perspektif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 9 10 Ibid...Hal 10
Page 6
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan suatu gambaran atau melukiskan secara rinci mengenai fenomena yang berhubungan dengan permasalahan yang dalam hal ini penelitian tentang buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Metode deskriptif “merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarakan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Usaha mendeskripsikan fakta-fakta itu pada tahap permulaan tertuju pada usaha mengemukakan gejala-gejala secara lengkap didalam aspek yang diselidiki, agar jelas
keadaan
atau
kondisinya”.11
Metode
deskriptif
digunakan
untuk
mengambarkan bagaimana kehidupan buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi digunakan untuk mengamati lokasi penelitian dalam hal ini keadaan Desa Tanjung Harapan, wawancara digunakan untuk mewawancarai informan (buruh tani perempuan ) yang ada di Desa Tanjung Harapan guna untuk mendapatkan informasi atau data mengenai buruh tani perempuan, dan dokumentasi menggunakan kamera untuk mengambil gambar sebagai bukti dalam penelitian. Teknik analisis data merupakan bagian terpenting dalam metode ilmiah, karena analisis data digunakan untuk memecagkan masalah penelitian. Konsep analisis data kualitatif Bogdan & Biklen (1982) dalam Moleong (2013: 248) merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mengadakan sintensis, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, membuat keputusan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Basrowi &
11
Nawawi.1995. Metode Penelitian Bidang Sosial Gadjah Mada University Press, Hal : 63
Page 7
Suwandi (2008: 209)
teknik analisis data mencakup tiga kegiatan yang
bersamaan: (1) reduksi data (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan (verifikasi). PEMBAHASAN Desa Tanjung Harapan merupakan salah satu desa yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah di Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Sumber daya alam yang dimaksud khusunya di sektor perkebunan dan sektor pertanian. Dalam sektor perkebunan masyarakat Desa Tanjung Harapan mengolah lahan mereka dan menanam tanaman tahunan dan musiman. Namun banyak masyarakat Desa Tanjung Harapan lebih dominan untuk menanam tanaman musiman di lahan perkebunan mereka seperti cabe, tomat, jagung, kacang, dan umbi-umbian. Alasan mereka lebih banyak menanam tanaman musiman karena tanaman musiman lebih cepat untuk di panen dan hasilnya bisa digunakan untuk menopang perekonomian rumah tangga mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Desa Tanjung Harapan bahwa kehidupan buruh tani perempuan memang sangat memprihatinkan karena kaum perempuan banyak yang mengemban peran ganda. Peran ganda yang dimaksud adalah kaum perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan banyak yang berperan sebagai buruh tani perempuan yang setiap harinya bekerja mengambil gaji di lahan perkebunan. Pekerjaan yang setiap hari mereka kerjakan adalah mengupas jagung, mencangkul kacang, memetik rica dan bekerja di perkebunan kelapa sawit. Selain bekerja sebagai buruh tani perempuan para kaum perempuan ini juga bekerja di dalam rumah mereka seperti mengurus anak, memasak, mencuci pakaian dan melayani suami sebagaimana mestinya yaitu melayani secara lahir maupun batin. Peran ganda buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan merupakan salah satu contoh bahwa kaum perempuan itu bukan seorang yang kita kenal sebagai insan yang lemah lembut atau sebagai ibu rumah tangga yang sering kita dengar. Buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan bukan
Page 8
hanya sebagai ibu rumah tangga akan tetapi sebagai tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah guna untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Meskipun harus memikul beban dan tanggung jawab yang berlipat-lipat buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan mau tidak mau harus turun bekerja karena tidak ada pilahan lain, serta tidak ada yang bisa mereka harapakan untuk mencari nafkah guna untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa di dalam sebuah keluarga terdapat seorang bapak dan seorang ibu yang berperan sebagai orang tua. Lakilaki sebagai kepala rumah tangga skaligus pencari nafkah untuk keluarganya dan perempuan sebagai ibu rumah tangga yang bertugas untuk mengurus segala pekerjaan yang berada di dalam rumah. Namun realitas yang ada di Desa Tanjung Harapan tidak seperti itu, karena kaum perempuan yang lebih banyak berperan untuk membantu suami mencari nafkah, bahkan bagi mereka yang sudah tidak bersuami harus membanting tulang sendiri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Sehingga dari pemaparan di atas, dalam penelitian buruh tani perempuan ini penulis menggunakan teori struktural fungsional agar bisa meneropong apa yang menjadi permasalahan penelitian dan bagaimana cara memecahkan permasalahan penelitian penulis. Karena menurut hemat penulis teori ini merupakan teori yang relevan untuk menganalisa permasalahan penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang penulis lakukan, Buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan memilih pekerjaan tersebut dengan alsan-alasan tertentu untuk bagaimana cara menjaga kestabilan atau keseimbangan ekonomi di dalam rumah tangga mereka, hal tersebut terungkap dari para informan yang berhasil penulis wawancarai di Desa Tanjung Harapan yang telah di paparkan pada hasil penelitian di atas. Untuk menciptakan keseimbangan dan menjaga kestabilan ekonomi keluarga, para kaum perempuan memilih untuk menjadi buruh tani perempuan agar mereka bisa membantu suami dalam mencari nafkah dan memenuhi
Page 9
kebutuhan keluarga mereka, meski harus mengemban peran ganda. Peran ganda yang dimaksud adalah mereka melakukan pekerjaan di dalam maupun di luar rumah. Ini merupakan suatu fenomena yang sangat menarik untuk kita kaji karena kaum buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan, bisa mencegah kepincangan dalam keluarga meraka dan terutama dalam hal pembagian kerja. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa dalam keluarga itu lakilaki dan perempuan sudah mempunyai pekerjaanya masing-masing. Laki-laki sebagai kepala rumah tangga dan mencari nafkah, sedangkan perempuan berperan sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak-anak di rumah. Namun realitas yang penulis temukan dari hasil penelitian tersebut keadaannya sudah tidak seperti itu, karena dengan adanya desakan ekonomi proses pembagian kerja tersebut sudah tidak di perdulikan lagi. Karena tujuan mereka adalah bagaimana caranya bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan cara bekerja meskipun harus menjadi buruh tani perempuan dan mengemban peran ganda. Selain itu juga penelitian ini membuktikan bahwa teori yang penulis gunakan untuk menganalisis bisa digunakan, karena teori ini mempunyai asumsi bahwa dalam menciptakan suatu keseimbangan di dalam masyarakat maka semua elemen atau lembaga yang ada di dalam masyarakat harus berfungsi, sama halnya dengan di dalam keluarga bahwa semua anggota keluarga harus menjalankan fungsinya masing-masing agar bisa menciptkan suatu keseimbangan. Sebagai salah satu contoh atau realitas yang ada, bahwa kaum perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan harus bekerja sebagai buruh tani perempuan agar bisa membantu suami dan menjaga ke stabilan keluarganya terutama dalam memenuhi ekonomi maupun kebutuhan keluarga mereka masing-masing.
Page 10
PENUTUP Kesimpulan Sesuai dengan hasil penelitian, maka dapat diterik kesimpulan sebagai berikut: 1. Banyaknya kaum perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan memutuskan untuk bekerja sebagai buruh tani perempuan, karena desakan ekonomi keluarga, membantu suami, tidak punya pekerjaan lain, tidak punya suami, ikut arisan, ingin menyekolahkan anak, dan membayar hutang piutang. Poinpoin tersebut merupakan faktor utama yang mendorong kaum perempuan untuk bekerja sebagai buruh tani perempuan. 2. Dari penelitian ini penulis mengetahui bahwa di dalam keluarga bukan hanya seorang laki-laki atau kepala keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah, tetapi kaum perempuan juga mempunyai kontribusi yang sangat besar di dalam memenuhi kebutuhan keluarga, meskipun mereka harus mengemban peran ganda yang menurut penulis ini sangat berat, yaitu bekerja sebagai buruh dan juga bekerja di dalam rumah. Namun bagi buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan hal ini sudah biasa karena mereka juga tidak punya pilihan lain. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka penulis ingin memberikan saran kepada buruh tani perempuan serta pemerintah setempat khusunya yang ada di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo sebagai berikut : 1. Bagi buruh tani perempuan penulis menyarankan, di dalam mengahadapi zaman yang sekarang ini semakin moderen dan desakan ekonomi juga semakin meningkat, perlu adanya peningkatan kreativitas dan keterampilan dalam bekerja, agar dikemudian hari tidak mudah tersingkirkan oleh zaman dan bisa bertahan hidup meskipun hanya sebagai buruh tani. 2. Bagi pemerintah penulis menyarankan agar tetap meningkatkan dan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) agar dapat mengimbangi
Page 11
sumber daya alam (SDA) yang ada. Selain itu, perlu adanya keterlibatan serta partisipasi dari pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan khusunya buat para buruh tani perempuan yang ada di Desa Tanjung Harapan supaya mereka mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kodratnya.
DAFTAR PUSTAKA Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, J. Lexi. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Nawawi. Hadari. (1995). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurhayati. (2012). Psikologi perempuan dalam berbagai Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
persperpektif.
Planck.Ulrich. (1993). Sosiologi Pertanian.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia Pakaya, Sumiati. (2013). Etos Kerja Petani (Suatu Studi di Desa Sukamaju Kecamatan Wonosari Barat Boalemo). Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Toha.Halili.(1982).hubungan majikan dan Buruh. Jakarta : PT Rineka Cipta Wirawan. (2012). Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Prenada Media Group.
Page 12