1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA METODE PEMBELAJARAN “FUN SCIENCE EDUCATION” SEBAGAI LANGKAH MENGASAH KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI SD NEGERI 1 MUSUK BOYOLALI BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT (PKMM)
Diusulkan Oleh : 1. Puspita Wahyuningsih
H 0708138 (Angkatan 2008)
2. Maryati
H 0708126 (Angkatan 2008)
3. Winarni
H 0708157 (Angkatan 2008)
4. Rifka Afifah
H 3107098 (Angkatan 2007)
5. Nurul Rofi’ Itsanaini
H 0106088 (Angkatan 2006)
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
2
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan
:
Metode
Pembelajaran
“Fun
Science
Education” Sebagai Langkah Mengasah Kreativitas Anak Usia Dini di SD Negeri 1 Musuk Boyolali 2. Bidang Kegiatan/Bidang Ilmu
: PKMM
3. Ketua Pelaksana Kegiatan a) Nama Lengkap b) NIM c) Jurusan d) Universitas e) Alamat Rumah f) No. Telp 4. Anggota Pelaksana Kegiatan
: Puspita Wahyuningsih : H0708138 : Agroteknologi : Sebelas Maret Surakarta : Musuk Timur RT 03 RW 04 Musuk, Musuk, Boyolali : 085725005789 : 4 orang
5. Dosen Pendamping a) Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, MSi b) NIP : 19591205.1985032.001 c) Alamat Rumah dan No Tel./HP : 6. Biaya Kegiatan Total DIKTI Sumber lain 7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Rp. 10.000.000,:: 6 Bulan Menyetujui,
a.n. Dekan Pembantu Dekan III
Ketua Pelaksana Kegiatan
Ir. Sugihardjo, MS NIP.19590351.985031.004 Pembantu Rektor III
Puspita Wahyuningsih NIM H0708138 Dosen Pendamping
Drs. Dwi Tiyanto, SU NIP. 19540414.1980031.007
Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, MSi NIP. 19591205.1985032.001
3
A. JUDUL PROGRAM Metode Pembelajaran “Fun Science Education” Sebagai Langkah Mengasah Kreativitas Anak Usia Dini di SD Negeri 1 Musuk Boyolali B. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu hal terpenting bagi setiap manusia. Khususnya pendidikan di masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak bisa dibilang sebagai masa keemasan, di mana mereka mempunyai daya pikir dan daya ingat yang baik, karena saraf-saraf otak pada anak-anak lebih mudah dan lebih cepat menangkap semua bentuk pengajaran. Kreativitas merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang bagi masa depan anak. Anak yang kreatif diharapkan mampu menciptakan ide-ide baru, memiliki daya imajinasi yang baik serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kreativitas merupakan proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan meguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengujinya lagi sampai pada akhirnya menyampaikan hasilnya. Melalui kreativitas, anak diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga akan muncul ide-ide kaya yang progresif dan divergen sehingga pada akhirnya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah (Thohar, dalam Anonim, 2009). Gowan dan Erikson (dalam Goleman, 1997) cit. Maula (2008) menjelaskan bahwa pembebanan otak dengan pengetahuan hafalan, latihan ulangan, drill yang berlebihan akan menjadikan anak tidak berpikir kreatif, sehingga mempengaruhi pola pikir menjadi konvergen yaitu bentuk pemikiran yang terfokus pada satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah, padahal dalam memecahkan suatu masalah dibutuhkan cara berpikir kreatif yang membawa seseorang menemukan metode atau cara baru. Pada saat usia sekolah dasar, anak diharapkan dapat lebih kritis dalam melihat ide-ide baru yang orisinal, akan tetapi pada kenyataannya potensi kreativitas tersebut cenderung menurun saat anak masuk sekolah dasar, karena pengajaran disekolah dasar terlalu menekankan pada penyelesaian tugas-tugas yang mengharuskan
4
siswa mencari satu jawaban benar (berpikir konvergen), sementara kemampuan berpikir divergen atau kreatif, yaitu menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah jarang diperhatikan. Hal tersebut menyebabkan kemampuan kreativitas anak menurun. Fakta tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hans Jellen dari Universitas Utah, AS dan Klaus Urban dari Universitas Hannover, Jerman bulan Agustus 1987 terhadap anak-anak berusia 10 sampai 12 tahun (dengan sample 50 anak-anak di Jakarta). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kreativitas anak-anak Indonesia adalah terendah diantara anak-anak seusianya dari 8 negara lainnya. Berturut-turut dari skor tertinggi sampai terendah adalah Filipina, AS, Inggris, Jerman, India, RRC, Kamerun, Zulu, dan Indonesia (Djunaedi, 2005). Pembelajaran yang efisien adalah belajar sambil bermain karena rata-rata usia anak jenjang pendidikan dasar (SD) lebih senang bermain daripada belajar mengerjakan pekerjaan rumah. Banyak cara sebenarnya dalam mengajarkan pendidikan atau ilmu-ilmu yang ada di lingkungan sekitar salah satunya dengan teknik permainan dan
secara tidak sadar anak-anak bermain sambil belajar
sehingga esensi dari pelajaran yang mendukung kegiatan belajar dapat mudah terserap dengan aplikasi dari permainan yang ada manfaatnya. Salah satu metode pembelajaran yang dianggap paling efektif adalah dengan fun science education pada anak usia jenjang sekolah dasar karena dinilai sangat tepat dan merupakan kegiatan untuk membuat anak-anak menganggap kegiatan belajar mereka tak ubahnya seperti bermain dan bahkan memang berbentuk sebuah permainan. Dan sekaligus mengenalkan ilmu science yang menarik yang terdapat di kehidupan kita sehari-hari. Dengan kegiatan metode fun science education ini diharapkan mengasah imajinasi dan kreativitas anak SD Negeri 1 Musuk Boyolali sehingga pemahaman science meningkat dan dapat menumbuhkan kemandirian dalam hal belajar science.
5
C. PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang ada maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana menumbuhkan kreatifitas anak dalam bidang science ? 2. Bagaimana mengefektifitaskan pembelajaran dengan metode pembelajaran science yang menyenangkan terhadap anak ? 3. Bagaimana membuat anak lebih peka, kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta membuat anak menyukai science?
D. TUJUAN PROGRAM Adapun tujuan program ini : 1. Memperkenalkan science terhadap anak usia dini khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Musuk Boyolali. 2. Memberikan metode pembelajaran fun science education yang efektif dan menyenangkan terhadap anak usia dini khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Musuk Boyolali. 3. Mengasah kreativitas anak di bidang science sehingga dapat meningkatkan pengetahuan anak usia dini khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Musuk Boyolali.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini : 1. Anak-anak di SD N 1 Musuk Boyolali lebih mengenal science. 2. Pengajar dapat memberikan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan kepada anak didiknya khususnya anak SD Negeri 1 Musuk Boyolali. 3. Membuat anak SD N 1 Musuk Boyolali lebih mandiri, peka, kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta membuat anak menyukai science.
6
F. KEGUNAAN PROGRAM Melalui kegiatan ini diharapkan pengajar dapat menerapkan metode pembelajaran yang menyangkut bidang science bagi anak SD N 1 Musuk yang menarik dan menyenangkan serta aplikatif sesuai kehidupan sehari-hari.
G. GAMBARAN UMUM SEKOLAH DASAR (SD) SASARAN SD Negeri 1 Musuk terletak di Desa Musuk yang berada di Kabupaten Boyolali, yang ada di bagian barat kota Boyolali. Karena letaknya di pinggiran kota, siswa-siswa di SD tersebut masih di bawah dibanding dengan anak-anak SD lainnya yang berada di kota, khususnya mental mereka dan pengetahuannya di bidang science. Meskipun begitu, sebenarnya mereka memiliki potensi yang tidak kalah saing dengan mereka yang berada di kota. Asalkan mereka diasah, dibimbing dan diarahkan oleh guru-guru yang berpotensi. Yang menjadi kelemahan dari siswa-siswi ini yaitu mental mereka untuk bersaing dengan lawan mereka yang dari siswa-siswi unggulan.dan pendidikan sekarang yang hanya one way atau satu arah sehingga anak-anak tidak kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga diperlukan metode pembelajaran yang menarik sehingga anak-anak diharapkan terasah jiwa kritis dan kreativitasnya dalam mengikuti berbagai ajang perlombaan yang diselenggarakan dari berbagai instansi pemerintahan. Anak-anak dari SD ini memiliki nilai plus dibanding siswa-siswa dari sekolah lain yang berupa: kemauan untuk membantu orangtua mereka setelah usai dari sekolah dan juga kewajiban mereka yang tetap menjadi prioritas yaitu belajar walau dengan keterbatasan. Hal ini pula yang dapat menjadikan mereka mempunyai rasa tanggung jawab, meskipun dalam batas usia kanak-kanak dengan rasa keingintahuan mereka yang tinggi. Dengan adanya penerapan metode fun science education ini anak-anak SD Negeri 1 Musuk Boyolali dapat terasah kreativitasnya dan menciptakan individu yang mandiri dan kritis terhadap permasalahan yang ada di sekitar serta mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di hadapan mereka dan melalui kegiatan
7
ini anak SD Negeri 1 Musuk Boyolali dapat menerapkan science dalam kehidupan sehari-hari dan meningkat pengetahuannya dalam bidang science. H. METODOLOGI PELAKSANAAN 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program Program ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Musuk, Boyolali selama 6 bulan dengan intensitas pertemuan sebanyak 10 kali sesuai jadwal kegiatan yang telah disusun. 2. Bahan dan Alat yang digunakan a. Bahan Bahan yang digunakan untuk program ini adalah soda kue, asam sitrat, teh, deterjen, jeruk nipis, lilin, minyak goreng, pastilin, gula batu, pewarna, telur puyuh, garam, susu bubuk, balon, ragi roti, gulapasir, cuka, telur ayam, mangan dioksida, hidrogen peroksida, benang, kertas, catton bud.
b. Alat Alat yang akan digunakan adalah botol, baskom, pipet, sendok makan, corong, plastik klip, tang, piring, gunting, tisu, tabung gelas, gelas bekker, korek api, lakban, lampu meja, seng, kaca lilin malam, bolpoint, dan
kamera digital. 3. Tata Laksana Program 1. Pra Pelaksana Yaitu kegiatan persiapan untuk pengenalan dan pelatihan metode fun science education bagi anak-anak usia dini di SD Negeri 1 Musuk Boyolali. Kegiatan ini meliputi survei sekolah sasaran penerapan metode fun science, pembuatan pengajuan proposal, modul pelatihan, pembelian bahan yang akan digunakan, peminjaman peralatan, survei dan perizinan kegiatan serta pembuatan undangan peserta. 2. Pelaksanaan Sasaran peserta dari pelatihan ini adalah anak-anak SD setempat. Di harapkan dari kegiatan ini, siswa SD Negeri 1 Musuk Boyolali mengenal dan dapat meningkat pengetahuannya tentang science serta dapat meningkatkan kreativitas anak tentang science saat ini sehingga
8
diharapkan dari kegiatan ini anak SD Negeri 1 Musuk dapat meningkat pengetahuannya serta melalui metode ini anak-anak lebih atraktif dan senang belajar science. Metode Fun Science Education ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan praktek langsung yang meliputi sub kegiatan sebagai berikut : a) Presentasi materi dan penerapan metode Fun Science Education pada anak-anak SD Negeri 1 Musuk Boyolali. Merupakan kegiatan pendahuluan untuk memberikan wacana tentang pengetahuan science di lingkungan sekitar serta materi dan praktek simulasi langsung dengan cara game fun science dan mengenalkan permainan science dengan menjelaskan langkah kerja tentang suatu materi dan pengertiannya sehingga anak-anak memahami arti dari permainan science yang diberikan. Materi diambil dari Kim Seok-Cheon (2004) dan
Marpaung (2008). Adapun materi yang
diberikan adalah sebagai berikut : 1) Water and Oil a. Alat dan Bahan
Air
Minyak Goreng
Pewarna Makanan
Sedotan Plastik
Gelas Plastik
Piring Stirofom
Sendok
b. Langkah Kegiatan
Siapkan 3 buah gelas plastikdan diisi masing-masing dengan air sampai seperempatnya.
Tambahkan pewarna yang berbeda pada setiap gelas dan aduk rata.
Tuang minyak ke piring stirofom.
9
Menggunakan sedotan, teteskan masing-masing dengan air warna ke permukaan minyak.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Air tidak suka minyak. Keduanya tidak mau bercampur. Minyak menekan air dari segala sisi, membuat air berbentuk lingkaran. Karena air lebih berat daripada minyak, air berada di bawah. 2) Rain Colour a. Alat dan Bahan Gelas 2 buah Sendok makan Pengaduk Pewarna makanan biru Air Minyak Goreng b. Langkah Kegiatan
Isi gelas pertama dengan air hingga kira-kira 2 cm di bawah mulut gelas.
Isi gelas kedua dengan satu sendok makan minyak goreng.
Tambahkan 10 tetes pewarna ke gelas kedua.
Aduk hingga minyak goring dan pewarna bercampur.
Tuang minyak dan pewarna ini ke gelas pertama.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Pewarna biru rupanya bermusuhan juga dengan minyak. Ketika diaduk, butiran pewarna menyebar di dalam minyak. Ketika campuran ini dituang ke air, pewarna berusaha melepaskan diri dari minyak. Akhirnya, berhasil! Dan, pewarna terjun bebas ke bawah air. Bentuknya tidak bulat karena pewarna suka dengan air. Oleh karena itu, kita melihat pewarna
10
memiliki bentuk, seperti benang hujan yang bertgerak ke bawah. 3) Pemadam Kebakaran a. Alat dan Bahan Gelas bening Sendok the Lilin Lilin plastisin Asam Sitrat Soda kue Air b. Langkah Kegiatan
Tegakkan lilin di dalam gelas menggunakan lilin plastisin.
Isi gelas dengan air sampai sepinggang lilin. Air jangan mengenai ujung atas lilin.
Masukkan satu sendok soda kue. Soda kue jangan mengenai ujung atas lilin.
Nyalakan lilin dengan korek api. Mintalah orang tua untuk mendampingi kalian.
Lalu, masukkan satu sendok Asam Sitrat.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Ada tiga syarat supaya api menyala, yaitu sumber panas, bahan baker, dan oksigen. Kalau satu saja syarat tersebut tidak ada, api padam. Dalam percobaan ini, yang tidak ada adalah oksigen. Bagaimana ceritanya? Soda kue dan asam sitrat menghasilkan gas karbon dioksida. Gas ini lebih berat daripada oksigen sehingga semua oksigen di dalam gelas dan disekitar lilin didorong oleh karbon dioksida ke atas. Dengan demikian, tidak ada lagi oksigen yang dapat dipakai oleh api untuk terus menyala. Akhirnya, api padam.
11
4) Lava Kimia a. Alat dan Bahan Gelas Sendok teh 2 buah Air Pewarna merah Soda kue Asam sitrat Minyak goreng b. Langkah Kegiatan
Isi gelas dengan air sampai setinggi kira-kira 1 cm.
Tambahkan beberapa tetes pewarna
Aduk hingga larut.
Tambahkan 1 sendok the soda kue.
Tuang minyak sampai ¾.
Masukkan asam sitrat sedikit demi sedikit.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Karena ringan, gas karbon dioksida yang terbentuk akibat pencampuran soda kue dan asam sitrat bergerak ke atsa sambil membawa air. Gerakan gas dan air mirip lava yang sedang mendidih. Karena lebih berat dari minyak, air yang terbawa oleh gas ke atas kembali ke bawah. 5) Telur Berkulit Bersih a. Alat dan Bahan Gelas Sendok makan Tisu Telur puyuh yang sudah direbus Asam sitrat Air
12
Pengaduk b. Langkah Kegiatan
Isi gelas dengan air sampai 2 cm di bawah mulut gelas.
Tambahkan 1 sendok makan asam sitrat dan aduk hingga larut.
Masukkan telur puyuh ke gelas. Biarkan selama 10-15 menit.
Bersihkan kulit telur dengan tisu.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Lihat gelembung-gelembung yang menyebar di air dan mengangkat telur yang tenggelam menjadi terapung. Itu adalah gas karbon dioksida. Apakah di dalam telur ada soda kue? Tidak. Kulit telur terbuat dari zat yang disebut zat kapur. Orang juga menyebutnya dengan kalsium karbonat. Sama seperti soda kue, kalsium karbonat juga menghasilkan gas karbon dioksida kalau bercampur dengan asam sitrat. Karena bereaksi, zat kapur terlepas dari telur. Bersamaan dengan itu, terlepas pula semacam selaput tipis berwarna cokelat yang membungkus kulit telur puyuh. Hasilnya, telur puyuh menjadi bersih. 6) Genie In The Bottle a. Alat dan Bahan
Baterai
Botol air mineral 1,5-2 ltr
Cairan Hidrogen Peroksida (H2O2)
b. Langkah Kegiatan
Masukkan sekitar 50 ml cairan Hidrogen peroksida (H2O2) ke botol.
Masukkan bubuk baterai ke botol.
c. Reaksi yang terjadi dan Arti Permainan Tidak lama muncul asap yang membumbung keluar botol, seperti sosok jin di dongeng-dongeng. Di sertai panas
13
yang tinggi, ditandai dengan melelehnya botol. Bubuk baterai adalah mangaan dioksida (MnO2). Zat ini menjadi katalisator bagi reaksi pelepasan oksigen dari hidrogen peroksida, dengan reaksi seperti ini 2 H2O2 ------ H2O + O2 + panas. Gabungan oksigen dan uap air inilah yang tampak sebagai asap yang keluar dari botol 7) Secret Message a. Alat dan Bahan Cotton Bud Air perasan jeruk nipis Lilin Korek api Kertas putih Lilin plasyisin b. Langkah Kegiatan
Celupkan catton bud kedalam air jeruk
Tuliskan surat atau kata rahasia pada kertas putih polos menggunakan cotton bud tersebut
Berdirikan lilin dengan lilin plastisin, lalu nyalakan. Dekatkan kertas ke nyala lilin. Jangan terlalu dekat supaya tidak terbakar.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Pada air jeruk, terdapat banyak bahan organik, yaitu bahan yang biasa terdapat pada makhluk hidup dan biasanya memiliki atom karbon. Bahan organic ini lebih mudah terbakar dibandingkan dengan kertas. Itu sebabnya, tulisan kalian muncul dengan warna lebih gosong daripada warna kertas yang tidak ditulisi. 8) Teh yang berubah a. Alat dan Bahan Gelas 2 buah
14
Sendok Cuka Deterjen Air the Air Sendok the pengaduk b. Langkah Kegiatan
Isi gelas pertama dengan cuka sampai setinggi 1 cm.
Isi gelas kedua dengan 1 sendok deterjen.
Tambahkan air ke gelas kedua sampai setinggi 1 cm dan aduk.
Tuang 1/3 bagian air the ke gelas berisi cuka, 1/3 bagian lagi ke gelas berisi air deterjen.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Warna dan rasa yang khas pada teh disebabkan oleh bahan kimia yang dikenal dengan nama teharubigin dan teha flavin. Teharubigin mempunyai sifat yang unik. Warnanya berubah menjadi cokelat muda, bahkan tak berwarna jika bertemu cairan yang bersifat asam, dan berubah menjadi cokelat tua jika bertemu dengan cairan yang bersifat basa. Cuka, asam sitrat, dan air jeruk adalah contoh zat yang bersifat asam. Soda kue, deterjen, dan obat sakit mag adalah contoh zat yang bersifat basa. 9) Lukisan di Atas Susu a. Alat dan Bahan Piring stirofom Cotton bud Susu cair Pewarna merah
15
Pewarna kuning Pewarna biru Sabun cair b. Langkah Kegiatan
Tuang susu ke piring.
Teteskan pewarna merah, lalu kuning dan biru ke permukaan susu. Masing-masing pewarna jangan sampai bersentuhan.
Celupkan sabun cair ke permukaan susu menggunakan cotton bud.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Susu terdiri atas bagian cair dan bagian lemak. Bagian lemak berbentuk bola-bola yang sangat kecil yang menyebar di seluruh permukaan air. Sistem semacam ini disebut sebagai emulsi. Adanya lemak tersebut membuat pewarna merah, kuning, dan biru bersifat larut air tidak mudah bergerak dan tertahan di tempatnya. Ketika sabun cair dicelupkan, pewarna mulai bergerak dan bercampur satu sama lain. Ini disebabkan oleh sifat sabun yang unik. Molekul sabun memiliki dua buah gugus, yang satu bersifat suka air dan yang lainnya bersifat suka minyak. Gugus yang suka air bergerak mencari air pada susu, gugus yang suka minyak bergerak mencari lemak pada susu. Gerakan ini menyeret pewarna makanan untuk bergerak dan mulai bercampur satu sama lain. 10) Gula Batu yang Menyala a. Alat dan Bahan Gula batu Plastic klip Tang Ruang yang gelap
16
b. Langkah Kegiatan
Masukkan gula batu ke dalam plastic klip. Lalu, tutup plastic klip.
Jepit gula batu dengan tang. Jika sulit melakukan, mintalah bantuan orang dewasa.
Matikan lampu ruangan. Usahakan afar ruang segelap mungkin. Tekan tang dengan kuat.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Gula batu yang pecah tiba-tiba, melepaskan energi dalam bentuk percikan listrik. Perrcikan listrik ini muncul akibat pergerakan
electron
di
udara.
Peristiwa
ini
disebut
triboluminescence dan pertama kali dijelaskan oleh fisikawan terkenal, Niels Bohr. 11) Meniup Balon dengan Gula a. Alat dan Bahan Botol bekas obat batuk Corong Sendok the Sendok makan Balon Ragi roti Gula pasir Air hangat b. Langkah Kegiatan
Isi botol dengn air hangat sampai ¾.
Masukkan 2 sendok makan gula pasir.
Masukkan pula ½ sendok the ragi roti.
Tutup botol dengan tangan kalian, lalu kocok.
Pasang balon pada mulut botol da biarkan kira-kira 1 jam.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
17
Kalian sudah mengamati sendiri. Gula pasir tidak sendirian meniup balon, tetapi dibantu ragi roti. Ragi roti sebenarnya adalah makhluk hidup. Supaya dapat tumbuh dan berkembang biak, ragi perlu makanan dan air. Gula pasir adalah makanan lezat baginya. Kalau ada yang dimakan, pastilah ada yang dibuang. Nah, ragi membuang atau mengeluarkan gas karbon dioksida. Gas inilah yang membuat balon menjadi besar. Suhu yang agak tinggi dari air hangat membuat ragi mendapatkan lingkungan yang nyaman untuk tumbuh. 12) Mengangkat Es dengan Benang a. Alat dan Bahan Garam Es Benang b. Langkah Kegiatan Letakkan benang di atas es. Taburi es dengan garam. c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Bila garam ditaburkan di atas es, titik beku jadi turun. Ada selaput air yang sangat tipis di atas es. Dengan menaburkan garam diatasnya, garam akan menembus selaput ini sehingga lapisan ini mencair. Setelah itu, akan terbentuk lapisan tipis garam dan air. Titik beku air garam ini lebih rendah daripada titik beku air murni. Bahkan saat garam mengubah es menjadi air, terjadilah panas sehingga esnya terus mencair. Semakin banyak garam yang ditaburkan diatasnya, proses ini menjadi makin cepat. Tetapi bila garam yang ditaburkan hanya sedikit, es akan mencair, namun kekentalan garam menjadi tipis sehingga titik beku kembali naik dan menjadi es kembali. Saat itu benang juga ikut membeku.
18
13) Membuat Xlofon a. Alat dan Bahan Gelas 3 buah Air Tongkat pemukul b. Langkah Kegiatan
3 buah gelas diisi air, dengan takaran yang berbeda-beda.
Pukul gelas dengan tongkat pemukul.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Tinggi rendahnya suara tergantung jumlah getaran, yaitu berapa kali getaran dalam satu detik. Kita bisa memainkan musik seperti main xylofon hanya dengan mengatur isi air dalam gelas karena adanya hubungan antara suara dengan getaran. Bila jumlah getarannya sedikit, suaranya rendah. Bila jumlah getarannya banyak, suaranya tinggi. Semakin banyak airnya, semakin banyak hambatan pada jumlah getaran, sehingga suara getarannya menjadi kecil. Sebaliknya semakin sedikit airnya, semakin rendah densitas udara yang bersentuhan dengan kaca, sehingga jumlah getarannya menjadi banyak. Karena itu, suaranya menjadi tinggi. 14) Membuat Kabut a. Alat dan Bahan Lampu meja Es Botol kaca Air b. Langkah Kegiatan Bersihkan botol dengan air panas Isi botol dengan air hangat Tutup mulut botol dengan es
19
Sinari botol tersebut dengan lampu meja c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Kabut terjadi karena adanya proses pembekuan uap pada titik jenuh. Percobaan ini menggunakan prinsip pembentukan kabut. Karena biasanya suhu udara pada siang hari tinggi, udara mengandung banyak uap. Tetapi pada malam hari, suhu udaranya turun dan uap keluar dari udara. Karena suhunya turun, keadaan udara yang mengandung uap itu melebihi batas. Dengan kata lain, melebihi titik jenuh udara. Uap yang dikeluarkan dari udara langsung membeku lalu terapung dalam bentuk gumpalan air. Ini adalah kabut. Kabut terlihat putih karena cahaya memantulkan atau membiaskan cahaya tersebut. 15) Membuat Lilin Menyala dalam Air a. Alat dan Bahan Plastisin Kaca Kotak kecil Lilin Korek api Gelas Air b. Langkah Kegiatan
Bentuk plastisin memanjang
Letakkan atau dirikan kaca diatas palstisin.
Letakkan lilin diatas kotak kecil disalah satu sisi kaca.
Lalu, letakkan gelas yang telah diisi air di sisi kaca yang satu lagi.
Nyalakan lilin denga korek api.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan
20
Kita melihat benda karena efek pemantulan cahaya. Benda di sekitar bisa terlihat karena ada cahaya yang memantulkan benda sampai ke mata kita. Percobaan ini menggunakan prinsip pemantulan cahaya. Seperti dalam percobaan ini, gelas dan lilin ditaruh pada posisi yang pas, sehingga cahaya yang memantulkan gelas dan lilin sekaligus mencapai mata kita. Seolah-olah kita melihat lilin terbakar di dalam air di dalam gelas. Ini bisa dikatakan semacam ilusi mata. 16) Memasukkan Telur Rebus ke dalam Botol a. Alat dan Bahan Telur ayam rebus Botol kaca Korek api b. Langkah Kegiatan
Nyalakan korek api, kemudian masukkan ke dalam botol kaca.
Letakkan telur ayam rebus di atas mulut botol.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Percobaan yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar botol. Bila memasukkan api ke dalam botol, suhu udara di dalam botol akan naik. Karena suhu udaranya naik, pergerakan molekul udara menjadi agresif, sehingga telur pun bergerak. Beberapa saat kemudian, oksigen di dalam botol tersebut akan terpakai semuanya untuk mengeluarkan api. Akhirnya api di korek pun padam. Bila apinya padam, suhunya menurun drastis dan tekanan pun menurun. Ini membuat tekanan udara lebih tinggi daripada tekanan udara dalam botol, sehingga kan mendorong telur masuk ke dalam botol. Bila mau mengeluarkan telur lagi,
21
tinggal tiupkan udara ke dalam botol dan naikkan tekanan udara di dalam botol. 17) Make a Rainbow a. Alat dan Bahan Tabung reaksi 7 buah Pewarna Air Gula pasir Sendok Gelas bekker b. Langkah Kegiatan
Isi tabung reaksi dengan air (takaran sama).
Beri pewarna yang berbeda pada setiap tabung tersebut.
Masukkan gula pasir mulai pada tabung yang kedua sampai ketujuh, kemudian larutkan gula tersebut.
Tuangkan air berwarna tadi pelan-pelan ke dinding gelas bekker sesuai dengan urutannya.
c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Percobaan ini menggunakan prinsip perbedaan kerapatan. Mengisi 7 buah tabung dengan air yang sama banyak, dan hanya 6 tabung yang diisi gula dengan jumlah yang berbeda. Kemudian campurka 7 bahan warna kedalam 7 tabung yang berbeda. Ungu dicampurkan di tabung yang mengandung gula paling banyak, merah dicampurkan di tabung yang tidak dicampur dengan gula. Kemudian mulaidari tabung warna ungu, tuangkan ke dalam gelas bekker. Dengan cara ini, warnanya sesuai susunan menurut jumlah gula, bertumpuk berlapis dan tidak tercampur dengan lapisan lain. Ini dikarenakan perbedaan kerapatan air gula. 18) Membuat Senja a. Alat dan Bahan
22
Air Susu Plastik Senter b. Langkah Kegiatan Campur air dengan susu Masukkan dalam plastik Sinari dengan senter. c. Reaksi yang Terjadi dan Arti dari Permainan Membuat
senja
dengan
memanfaatkan
prinsip
penghamburan cahaya selektif. Langit kelihatan biru karena saat sinar matahari melewati atmosfer bumi, warna biru yang memiliki gelombang pendeklah yang paling banyak menyebar. Ini menggunakan prinsip penghamburan cahaya selektif. Kalau air dicampur denga susu dan dikenai sinar senter, warna biru dari senter terus-menerus menyebar, namun warna merah menembus kantong tersebut sampai ke sisi lain. Semakin kental susunya, semakin besar penyebaran warna biru dan warna merah kelihatan semakin pekat. b) Diskusi dan Tanya jawab Setelah presentasi materi kegiatan dan praktek penerapan metode Fun Science Education dilanjutkan Tanya jawab berkenaan materi dan praktek yang telah disampaikan. Selain itu pada kegiatan ini juga dilakukan diskusi dengan peserta untuk mengetahui tanggapan keterkaitan dengan permainan yang diberikan dan aplikasi di kehidupan sehari-hari. 3. Pemantauan Kegiatan pemantauan dilaksanakan setelah penerapan metode fun science ke anak-anak untuk memantau perkembangan dari kreativitas anak dan peningkatan daya kritis anak untuk mengenal lingkungan yang ada di sekitar serta diharapkan setelah kegiatan ini dilakukan dapat dimasukkan
23
sebagai kurikulum pembelajaran yang ada di SD Negeri 1 Musuk Boyolali. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendampingi para peserta pelatihan untuk mengenalkan metode fun science yang merupakan kegiatan belajar sambil bermain serta mengetahui makna dari aplikasi yang telah diberikan untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Diharapkan dari kegiatan ini daya kreativitas anak muncul sehingga anakanak SD usia dini telah mengenal lingkungan sekitar dan mengkritisi tentang yang ada di lingkungan yang muncul dan tujuan kegiatan ini dapat tercapai. 4. Evaluasi Merupakan kegiatan monitoring yang dilaksanakan oleh tim pelaksana untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak tentang daya kreativitasnya dengan mengisi angket yang berisi pertanyaanpertanyaan dari aplikasi metode fun science bagi anak-anak SD di SD Negeri 1 Musuk Boyolali.
24
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram di bawah ini. Survei Lapangan pra pelatihan Koordinasi antara Mahasiswa dengan Dosen Pembimbing
Koordinasi dan Sosialisasi dengan SD Sasaran
Persiapan Alat dan Bahan
Pengumpulan Masyarakat untuk Pelatihan
Pengantar yang Berisi Deskripsi Mengenai Metode Pembelajaran “Fun Science Education” Berikut Alat, Bahan Cara Kerja
Forum Tanya Jawab dan Diskusi
pelatihan
Pelaksanaan Metode Pembelajaran “Fun Science Education” kepada SD sasaran
Monitoring evaluasi Pembuatan Laporan Gambar 2. Diagram Tahapan Pelaksanaan Program
25
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Bulan ke No
Jenis kegiatan
1
2
minggu
minggu
1
1
2
3 4
Persiapan a. survei lapangan b. Pengurusan perijinan dan koordinasi dengan SD setempat c. Persiapan bahan dan alat Pelaksanaan metode pembelajaran fun science education Monitoring Penyusunan Laporan
2
3
4
1
2
3
4
1
3
4
5
6
minggu
minggu
minggu
minggu
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
26
J. RANCANGAN BIAYA JENIS 1. Bahan a. Soda Kue b. Asam Sitrat c. Teh d. Deterjen e. Jeruk Nipis f. Lilin g. Minyak Goreng h. Pastilin i. Gula Batu j. Pewarna k. Telur Puyuh l. Garam m.Susu Bubuk n. Balon o. Ragi Roti p. GulaPasir q. Cuka r. Telur Ayam s. Mangan dioksida t. Hidrogen peroksida u. Benang v. Kertas w. Catton Bud Jumlah Sub Total 1 2. Sarana Pendukung a. Botol b. Baskom c. Pipet d. Sendok Makan e. Corong f. Plastik Klip g. Tang h. Piring i. Gunting j. Tisu k. FC. Buku Panduan l. Tabung Gelas m. Gelas Bekker n. Korek Api o. Lakban p. Lampu Meja q. Door price anak-anak r. Seng
JUMLAH
6 kg 6 kg 2 pak 2 kg 4 kg 10 pak 5 botol 10 pak 4 kg 10 4 kg 2 bungkus 2 dus 10 buah 4 kg 8 kg 5 botol 1 kg 2 kg 5 liter 5 gulung 2 rim 2 pak
HARGA SATUAN (Rp.) 10.000 10.000 15.000 25.000 5.000 8.000 15.000 5.000 15.000 2.500 5.000 3.000 30.000 2.000 6.000 10.000 4.000 20.000 30.000 50.000 5.000 30.000 5.000
HARGA TOTAL (Rp.) 60.000 60.000 30.000 50.000 20.000 80.000 75.000 50.000 60.000 25.000 20.000 6.000 60.000 20.000 24.000 80.000 20.000 20.000 60.000 250.000 25.000 60.000 10.000 1.165.000
50 buah 30 buah 50 buah 2 lusin 20 buah 10 paket 20 buah 30 buah 75 buah 4 gulung 75 paket 50 buah 25 buah 5 buah 5 buah 5 buah 75 buah
5.000 6.000 5.000 20.000 3.500 7.000 35.000 5.000 5.000 3.500 5.000 5.000 25.000 5.000 5.000 35.000 10.000
250.000 180.000 250.000 40.000 70.000 70.000 700.000 150.000 375.000 14.000 375.000 250.000 625.000 25.000 25.000 165.000 750.000
27
s. t. u. v.
Kaca Lilin malam
Spanduk Bolpoint
Jumlah Sub Total 2 3. Transportasi a. Pencarian alat dan bahan (dalam kota) b. Survei dan perijinan tempat c. Transportasi ke tempat sasaran Jumlah Sub Total 3 4. Laporan a. Penggandaan Laboran b. CD c. Penelusuran Pustaka d. Dokumentasi e. Kertas f. Tinta Printer Jumlah Sub Total 4 5. Lain-lain Jumlah Sub Total 5 Jumlah Total
2 lembar 10 buah 5 kg 2 buah 30 buah
50.000 25.000 50.000 150.000 3.000
100.000 250.000 250.000 300.000 90.000 3.292.500
5 orang x 4
30.000
600.000
5 orang x 3
30.000
450.000
5 orang x 10
30.000
1.500.000 2.550.000
10 buah 4 buah
1 rim 2 sheet
25.000 5.000 150.000 400.000 30.000 25.000
250.000 20.000 150.000 400.000 30.000 50.000 900.000 200.000 200.000 9.173.500
28
K. LAMPIRAN 1. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 1) Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap
: Puspita Wahyuningsih
b. Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 30 Juli 1990 c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Program Studi
: Agroteknologi
e. Alamat
: Musuk Timur Rt 03 Rw 04 Musuk
Boyolali f. No. Telp
: 085725005789
g. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK BA Walisonggo
SD
: SD N 1 Musuk
SMP
: SMP N 1 Boyolali
SMA
: SMA N 3 Boyolali
PT
: Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi
:
Sie Kerohanian Karang Taruna Periode 2006 – 2008 Sie Pusbit Rohis Firman SMA Periode 2007 - 2008 Bendahara Umum Karang Taruna Periode 2008 – 2009 Staff Humas FUSI Periode 2009 Staff Kesekretariatan KSI Periode 2009 i.
Motto
: Jangan Pantang Menyerah Menjalani Hidup dan Tetap Semangat!
Surakarta, September 2009
Puspita Wahyuningsih
29
2) Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Maryati
b. Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 31 Desember 1990 c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Program Studi
: Agroteknologi
e. Alamat
: Jatisari Rt 04 Rw 01, Sobokerto, Ngemplak
Boyolali f. No. Telp
: 081567616362
g. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Pertiwi
SD
: SD N 3 Sobokerto
SMP
: SMP N 1 Ngemplak
SMA
: SMA N 1 Simo
PT
: Agroteknologi
h. Riwayat Organisasi
:
Staff Pengembangan Keilmiahan Himagron Periode 2009 i. Motto
: Kesabaran membawa keberhasilan
Surakarta, September 2009
Maryati
30
3) Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Winarni
b. Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo, 22 Juni 1990 c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Program Studi
: Agroteknologi
e. Alamat
: Ngrombo Rt 03 Rw V Mertan Bendosari
Sukoharjo f. No. Telp
: 085727388586
g. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Aisyiah
SD
: SD N 4 Mertan
SMP
: SMP N 1 Sukoharjo
SMA
: SMA N 1 Sukoharjo
PT
: Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi
:
Staff Humas FUSI Periode 2009 i. Motto
: Hadapi semua dengan senyuman
Surakarta, September 2009
Winarni
31
4) Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Rifka Afifah
b. Tempat / Tanggal Lahir : Surakarta, 24 Februari 1989 c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Program Studi
: Diploma III Teknologi Hasil Pertanian
e. Alamat
: Pucang Sawit RT 03/ RW XIII Jebres
Surakarta f. No. Telp
: 085647237197
g. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Aisyiah Kp. Sewu
SD
: SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta
SMP
: SMP N 4 Surakarta
SMA
: SMA N 5 Surakarta
PT
: D3 THP FP UNS
h. Riwayat Organisasi
:
Staff Bidang Pembinaan KSI Periode 2008 Staff Bidang Sekretaris Umum HIMADIPTA Periode 2008 Kabid Bidang Sekretaris Umum HIMADIPTA Periode 2009 i. Motto
: Hari esok harus lebih baik dari hari ini
Surakarta, September 2009
Rifka Afifah
32
5) Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Nurul Rofi’ Itsnaini
b. Tempat / Tanggal Lahir
: Surakarta, 12 April 1988
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Program Studi
: Agronomi
e. Alamat
: Iroranan RT./RW. 004/009 Kel.
Joyosuran Kec. Pasar Kliwon 57116 f. No Telp
: 085647187611
g. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Islam Al-Irsyad Surakarta
SD
: SDN Islam Al-Irsyad Surakarta
SMP
: SMP Islam Diponegoro Surakarta
SMA
: SMA Islam Diponegoro Surakarta
Perguruan Tinggi
: Agronomi FP UNS
a. Riwayat Organisasi OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta Periode 2004/2005 Kabid Bendahara Umum KSI FP UNS Periode 2007 Staff SIDIK FUSI FP UNS Periode 2007 Kabid Kebendaharaan KSI FP UNS Periode 2008 Kabid Keilmiahan KSI FP UNS Periode 2009 j. Motto
: Semangat
Surakarta, September 2009
Nurul Rofi’ Itsnaini
33
2. Biodata Dosen Pendamping a. Nama Lengkap
: Dr. Ir. MTh. Sri Budiastuti, MSi
b. Tempat dan Tanggal lahir
: Bogor, 5 Desember 1959
c.
: 19591205-198503-2-001
NIP
d. Pendidikan Universitas dan Lokasi Fak. Pertanian UNS (S1) UI Jakarta (S2) UNIBRAW, Malang (S3)
Gelar Insinyur Magister Sains Doktor
Tahun 1984 1993 2006
Bidang Studi Agronomi Ilmu Lingkungan Ekologi Tanaman
e. Jurnal (Akreditasi Nasional) 1.
2.
3.
Evaluasi dan Parameterisasi Model RAINS pada DAS Konto Resapan Air Agroforestri Mahoni (Swietania mahagoni L.) Bentuk dan Kepadatan Tajuk Pohon pada Hutan Produksi: Pola Percabangan dan Tipe Daun Sebagai Pengendali Aliran Air Hujan Peningkatan Mutu Potensi dan Kualitas Brokoli Kopeng di Semarang Jawa Tengah
Agrivita 28 (1): 64-78
2006
Agrivita 29 (2): 162173
2007
Agrivita 31 (2): 149158
2009
f. Penelitian 1.
2.
Pengembangam Model Pengelolaan Sistem Tata Guna Sumberdaya Air (STASDA): Optimalisasi Hidrologi DAS Dengan Perubahan Tutupan Lahan Pengelolaan Hidrologi Lahan Berbasis Pohon Dalam Skala Plot: Peran Tajuk Pohon Sebagai Pengatur Aliran Air Hujan
2004 RUT/Kementrian Riset dan Teknologi
2005 Depdiknas
Anggota
Ketua
34
3.
4.
5.
Kajian Arsitektur Tajuk Pohon Pada Area Resapan Air: Percabangan dan Tipe Daun Sebagai Pengendali Aliran Air Hujan Karakterisasi Jenis Pohon Ideal Untuk Konservasi Fungsi Hidrologi Tanah Di Kawasan Penyangga DAS Samin Peran Pohon Dalam Perlindungan Kawasan Konservasi DAS Bengawan Solo: Model Kepadatan Tajuk Sebagai Deteksi Awal Pencegahan Kerusakan Permukaan Tanah
2006 Depdiknas
Ketua
2008 DIPA UNS
Anggota
2009 Hibah Bersaing DIKTI
Ketua
g. Pengalaman Dalam Kegiatan Ilmiah (Seminar Nasional) 1.
2.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
Model Aliran Air Hujan Pada Beberapa Kharakteristik Arsitektur Tajuk Pohon Hidrologi Individu Pohon Dalam Area Resapan Air: Model Aliran Air Hujan Pada Beberapa Kharakteristik Arsitektur Tajuk Keberhasilan Sistem Pertanian Lahan Kering: Pohon dan Tanaman Pangan Sebagai Kendali Aliran Air Hujan Menguak Peran Tajuk Pohon Pada Suatu Area Resapan Air Pemanfaatan Hutan Produksi Sebagai Resapan Air Pada Suatu DAS: Peran Tajuk Pohon Dalam Mengatur Aliran Air Hujan Arsitektur Tajuk Pohon Dalam Sistem Agroforestri Sederhana: Percabangan dan Tipe Daun Sebagai Penentu Kecepatan Tetesan Tajuk Ketahanan Pangan Potensi dan Kendala Dalam Mencapai Millenium Development Goal’s Kharakteristik Kedelai Wil.Ska:
Seminar Nasional FMIPA ITS Surabaya
Okt. 2006
Seminar Nasional PPS USAHID Jakarta
Nop. 2006
Seminar Nasional Fak. Pertanian UNS
Maret. 2007
Seminar Bulanan Fak. Pertanian UNS Seminar Nasional Fakultas Biologi Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto Seminar Nasional Agroforestri Universitas Sebelas Maret Surakarta
Juni.2007 Agustus. 2007
Maret 2008
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi IX
Agustus 2008
Semnas Pengembangan
Agustus
35
9.
10.
Deteksi Tingkat Keanekaragaman Dan Hubungan Kekerabatan Jenis Tanaman Melalui Aspek Morfologi Respon Tanaman Kedelai Dalam Sistem Agroforestri Terhadap Taraf Irradiasi Potensi Usaha Tani Dalam Hadapi Krisis Global Pasca Revitalisasi Pertanian
11.
Tantangan IPTEK Bidang Pertanian Dalam Memenuhi Kecukupan Pangan Dan Mengatasi Krisis Global
12.
Kepadatan tajuk pohon sebagai pengatur tetesan air hujan dalam sistem pertanian lahan kering
13.
Empowerment Of Upland System With Agroforestry For Sustaining Food Production And Ecological Functions
Kacang-kacangan & Umbi-umbian Semnas Pengembangan Kacang-kacangan & Umbi-umbian Seminar Nasional “Revitalisasi Pertanian dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global” Seminar Nasional Pemanfaatan IPTEK Sebagai Upaya Mengatasi Krisis Global Seminar Nasional Memangun NTB dan Masyarakat Akademik yang Berdaya Saing melalui Pengembangan IPTEKS Seminar Internasional “Upland For Safety Food”
2008
Agustus 2008 Maret 2009
Maret 2009
Oktober 2009
Nov.2009
Surakarta, 28 September 2009
(MTh. Sri Budiastuti)
36
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
Saya Yang Bertandatangan di bawah ini: Nama Jabatan Alamat
: : :
Menyetujui dan bersedia bekerjasama untuk membantu dalam kegiatan tim Pogram Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat UNS. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Metode Pembelajaran “Fun Science Education” Sebagai Langkah Mengasah Kreativitas Anak Usia Dini di SD Negeri 1 Musuk Boyolali. Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan berupa: 1. Menginformasikan dan mendorong partisipasi siswa-siswi untuk mengikuti kegiatan tersebut di atas 2. Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan Demikian surat ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Musuk, September 2009 Yang Membuat Pernyataan
( .....................................)