BAB V Penutup 5.1
Kesimpulan Selain sebagai mahluk individu, manusia juga merupakan mahluk sosial
yang membutuhkan bantuan orang lain demi memenuhi segala kebutuhan hidupnya guna dapat bertahan hidup. Seiring perkembangan jaman, kebutuhan hidup manusia semakin beragam dan kompleks. Untuk dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya tersebut seseorang membutuhkan bantuan dari orang lain dan interaksi soisal merupakan media terbaik bagi manusia untuk dapat dapat bertahan hidup khususnya hidup di tengah-tengah masyarakat. Interaksi sosial hanya dapat terjadi bila antara dua individu atau pun kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial pada umumnya merupakan aksi dari individu atau kelompok dan mempunyai makna dari pelakunya, yang kemudian ditangkap oleh individu atau pun kelompok lain. Kontak sosial dapat bersifat posistif ataupun negatif. Yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada sutau pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Kontak sosial dapat terjadi apabila ada hubungan langsung mau pun melalui perantara dengan bertemu atau pun bertatapan muka. Kontak dapat terbagi menjadi tiga bentuk yaitu, antara individu dengan individu lain, antara individu dengan kelompok atau pun sebaliknya, dan yang terakir adalah antara kelompok dengan kelompok lainnya.
80
Sedangkan komunikasi akan muncul setelah berlangsungnya kontak. Komunikasi adalah tindakan seseorang dengan memberi tafsiran kepada pihak lain yang merupakan perasaan atau sesuatu yang ada di pikirannya, kemudian pihak lain memberikan reaksi terhadap orang tersebut. Komunikasi merupakan awal mula terjalinnya suatu hubungan, baik hubungan kerjasama ataupun hubungan apapun itu dalam kehidupan manusia. Di sisi lain komunikasi juga terkadang mengakibatkan sutau pertentangan atau pertikaian. Hal ini disebabkan karena adanya kesalah pahaman atau masing-masing pihak tidak ada yang mau mengalah ketika berkomunikasi satu sama lain. Sebagai seorang perantau, anak kos tentu membutuhkan bantuan orang lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu anak kos perlu menjalin hubungan baik dengan masyarakat disekitarnya, karena hal ini akan sangat mempermudah hidup perantauan mereka. Terdapat tiga jenis orang atau kelompok orang yang penting bagi anak kos, membangun hubungan baik dengan ketiga orang atau kelompok ini akan sangat meringankan hidup perantauan anak kos. Ketiga orang atau kelompok itu adalah pemilik atau pengelola kos, penghuni satu kos dan masyarakat disekitar lingkungan kos. Pemilik atau pengelola kos dapat menjadi pengganti orang tua atau wali bagi anak kos. Dengan menjadi pengganti orang tua, tentunya mereka akan memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga anak-anak kos mereka. Membangun hubungan baik dengan penghuni satu kos selain banyak manfaatnya, hal tersebut juga menyenangkan. Karena jika memiliki banyak teman kos tentunya anak kos tidak akan kesepian, jika kita sedang dalam masalah
81
mereka bersedia membantu sesuai kemampuannya atau pun sekedar melakukan kegiatan menyenangkan atau hiburan bersama seperti menonton sepak bola bareng atau jalan-jalan. Mungkin berinteraksi dengan masyarakat sekitar lingkungan kos tidak sepenting membangun hubunga baik dengan pemilik atau pengelola kos dan teman kos. Namun hal ini juga dapat bermaanfaat karena dengan membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar lingkungan kos dapat meringankan kebutuhan hidup kita, contohnya jika anak kos berlangganan makan di warung yang ada didekat kos mungkin pemilik warung akan memberi diskon pada harga makanan yang mereka jual, selain contoh tersebut masih banyak manfaat lainnya yang bisa didapat oleh anak kos dengan membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar kos. Dengan menjalin hubungan baik dengan ketiga orang atau kelompok tersebut akan membentuk pola relasi sosial yang sangat bermanfaat dan baik bagi anak kos. Namun sayangnya pola relasi sosial ini sulit didapat oleh anak-anak kos eksklusif. Kenyamanan untuk tinggal di kos eksklusif memang tidak perlu diragukan lagi, dengan fasilitas-fasilitas mewah seperti hotel yang ditawarkan oleh kos eksklusif membuat penghuninya betah berada didalam kamar. Dengan adanya fasilitas seperti TV kabel dan Wifi dapat membuat anak kos tidak keluar kamar kecuali ada urusan penting. Hal ini membuat kesempatan untuk berkomunikasi dengan penghuni satu kos menjadi sangat kecil.
82
Pemilik kos yang tidak tinggal di satu area dengan kos miliknya membuat pergeseran nilai pada hubungan antara anak kos dengan pemilik kos, peran pemilik kos sebagai orang tua pengganti berubah menjadi produsen jasa kos, dan tentunya hubungan antara anak kos dengan pemilik kos tidak lagi bersifat kekeluargaan tetapi cenderung bersifat ekonomis. Jika hubungan antara anak kos dengan pemilik kos atau pengelola kos dan penghuni satu kos saja sudah tidak terjadi interaksi sosial maka kecil kemungkinannya anak kos membaur dengan masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seperti apakah pola relasi sosial yang terbentuk dalam lingkungan kos eksklusif. Peneliti melihat bahwa pola relasi sosial yang terbentuk dalam lingkungan kos eksklusif lebih menyerupai lingkungan hotel dimana interaksi sosial sangat minim terjadi, tidak seperti kos reguler dimana anak-anak kos masih sering berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Kurangnya interaksi sosial dalam lingkungan kos eksklusif juga mungkin dikarenakan adanya pengaruh negatif dari globalisasi yang membuat sifat manusia di jaman modern ini menjadi lebih individualis, dimana sikap kebersamaan mulai memudar dan orang lebih mementingkan diri sendiri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dengan narasumber terkait. berbagai faktor menjadi penyebab terhambatnya proses interaksi sosial pada lingkungan kos eksklusif. Faktor-faktor tersebut antara lain, yaitu: 1. Kurangnya kesempatan untuk melakukan komunikasi. 2. Berlebihan dalam memanfaatkan fasilitas
83
3. Pergeseran nilai kekeluargaan pada kos menjadi nilai ekonomis 4. Sikap tidak peduli pada lingkungan sosial 5. Sifat individualis Interaksi sosial memang tidak dapat terjadi tanpa adanya kontak sosial dan komunikasi dari kedua belah pihak, namun sebagai mahluk sosial kita harus terus mencoba untuk menjalin hubungan dengan individu atau kelompok lainnya. hal tersebut memang sulit dilakukan jika kita tidak mendapat respon seperti yang kita harapkan dari pihak lain, namun sebagai mahluk sosial kita harus terus mencobanya. Mungkin dengan kita terus berusaha menjalin komunikasi dengan pihak lain tersebut dapat membuat mereka berubah pikiran dan mau berinteraksi sosial dengan kita. Namun sebagai mahluk individu, kita tetap harus ingat untuk menghargai dan menghormati privasi setiap orang, dan tidak memaksakan kehendak kita untuk berinteraksi jika individu lain atau kelompok lain tersebut tidak menginginkannya juga. Intinya adalah kita sebagai mahluk sosial harus terus mencoba untuk menjalin interaksi sosial dengan siapa saja, khususnya dengan orang-orang yang berada di sekitar kita, tetapi kita juga tidak boleh mengabaikan keinginan dan privasi pihak lain yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
5.2
Refleksi Kritis Kebanyakan orang mungkin hanya melihat dan menilai kos eksklusif dari
sudut pandang ekonomi saja, yaitu sebagai tempat tinggal sementara dengan fasilitas dan harga yang mewah. Namun terlepas dari hal tersebut, banyak hal
84
yang bisa kita lihat khususnya dari aspek sosialnya. Kebanyakan orang mungkin tidak melihat atau menganggap penting hubungan sosial di lingkungan sekitarnya, hal ini bisa saja menjadi potensi masalah sosial karena pada dasarnya manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial untuk bertahan hidup atau sekedar memudahkan hidupnya. Penelitian ini hanya sebatas menganalisis bentuk dari pola relasi sosial yang ada di lingkungan kos eksklusif, peneliti menganalisis sebatas rumusan masalah yang dibentuk saja. Namun jika penelitian ini diperdalami, masih ada aspek lain yang dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya. Dalam proses penelitian ini ternyata masih banyak hal yang dapat diangkat dan dijadikan bahan penelitian selanjutnya, contohnya aspek kepribadian. Globalisasi memberikan pengaruh pada terhadap aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali aspek kepribadian. Salah satu pengaruh globalisasi terhadap kepribadian adalah munculnya sifat individualis yang membuat orang tidak perduli oleh lingkungan sekitarnya, padahal jati diri bangsa kita adalah mengutamakan sifat gotong royong atau kebersamaan. Penelitian ini masih perlu untuk diperdalami lagi, karena kemungkinan akan masih kurangnya observasi terhadap lingkungan kos dan sifat manusia tetap ada, khususnya sifat manusia di jaman modern yang sudah terkena dampak globalisasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap pola relasi sosial yang ada dalam lingkungan kos eksklusif secara umum. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam kajian mengenai interaksi sosial serta menambah wawasan bagi pembacanya.
85