BAB V IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT ANEKA TAMBANG TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR 5.1. Bentuk Program Corporate Social Responsibility PT Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Program-program Corporate Social Responsibility PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk daerah di sekitar lokasi pertambangan dibagi menjadi tiga bentuk, yakni program yang program pengembangan masyarakat, program kemitraan dan program bina lingkungan. Secara umum program-program yang telah diimplementasikan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk wilayah sekitar pertambangan antara lain sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Kemasyarakatan : Program-program pengembangan kemasyarakatan yang telah dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor antara lain :
Pengembangan pertanian wilayah Kecamatan Nanggung bekerjasama dengan PUPUK dan Garuda Food, mulai tahun 2003.
Pengembangan tanaman obat-obatan
bekerjasama dengan BPPT dan Dinas
Pertanian & Kehutanan Kabupaten Bogor, mulai tanggal 15 Desember 2004. (Pembangunan Kawasan Agromedika Hambaro Kabupaten Bogor).
Pelatihan Pemuda Pelopor Warga bekerja sama dengan Yayasan Darut Tauhid Bandung tangal 14 Mei 2005, diikuti oleh 20 orang perwakilan Desa seKecamatan Nanggung.
Pelatihan kepemimpinan bekerja sama dengan LPSDM Gentra, tanggal 16–19 September 2005, diikuti oleh perwakilan seluruh Kecamatan di Bogor Barat. Program pengembangan masyarakat untuk wilayah Desa Bantar Karet sendiri
yang pernah terealisasi antara lain program pengembangan pertanian, pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan tanaman obat-obatan, dan sebagainya. Gambar di bawah ini merupakan dokumentasi program pelatihan pengembangan SDM yang diikuti oleh Desa Bantar Karet, dimana peserta yang dilibatkan adalah perwakilan dari kampung-kampung yang ada di Desa Bantar Karet, yaitu Kampung Bantar Karet. Program pengembangan masyarakat lainnya yang pernah diikuti oleh masyarakat Kampung Bantar Karet yaitu pelatihan pengembangan tanaman obat-obatan. Pelatihan pengembangan masyarakat tersebut biasanya diikuti oleh para pemuda, karena para orang tua terkadang merasa malas, selain itu menurut para orang tua pemuda diharapkan dapat menjadi generasi penerus untuk mengembangkan wilayahnya kelak. Bapak H (nama menggunakan inisial) menuturkan kata-kata seperti berikut : “Saya sering ikut-ikut pelatihan dari PT Antam, misalnya pelatihan budidaya pertanian dan pengembangan tanaman obat, namun saya suka malas juga. Saya pikir mah lebih baik anak-anak muda yang ikut, karena mereka bisa jadi penerus untuk mengembangkan kampung”.
Gambar 2. Pelatihan Pengembangan SDM
2. Program Kemitraan dan Swa Kelola Program kemitraan adalah suatu program dimana PT Antam Tbk UBPE Pongkor memberikan pinjaman dana kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, untuk kemudian masing-masing unit usaha tersebut dijadikan mitra binaan PT Antam Tbk UBPE Pongkor agar usaha tersebut dapat lebih berkembang. Pelaksanaan Program Kemitraan di PT Antam Tbk. dimulai sejak tahun 1992 yang pada saat itu masih bernama Program Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi (PUKK). pengusaha kecil dan koperasi yang menjadi binaan atau disebut Mitra Binaan PT Antam Tbk berada di berbagai sektor usaha antara lain : sektor industri, sektor perdagangan, sektor pertanian, sektor peternakan, sektor perkebunan, sektor perikanan, sektor jasa, dan sektor lainya. Pada suatu acara-acara tertentu PT Antam Tbk UBPE Pongkor akan menyertakan mereka untuk mempromosikan kegiatan usaha mereka kepada khalayak.
Tujuan mengikut sertakan mereka pada acara tersebut adalah memperkenalkan pasar pada mereka. Misalnya mereka diikutsertakan untuk mendirikan stand-stand usaha mereka di Jakarta Conventional Center (JCC) atau yang belum lama ini yaitu di Botani Square dalam acara Community Expo yang diadakan oleh Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), dimana PT Antam Tbk UBPE Pongkor menyertakan salah satu mitra binaanya di bidang industri kerajinan tas pada acara tersebut. Program Kemitraan PT Antam Tbk UBPE Pongkor tergolong sebagai program yang dapat mengembangkan perekonomian lokal karena program tersebut dapat membantu membangun perekonomian di suatu wilayah, namun program tersebut pernah mengalami kegagalan akibat kelemahan-kelamahan yang ada dalam program kemitraaan tersebut. Hasil laporan akhir studi evaluasi dan perencanaan pengembangan masyarakat di sekitar PT Aneka Tambang Tbk yang ditulis oleh Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan PT Aneka Tambang Tbk pada tahun 2006, dirumuskan beberapa kelemahan program kemitraan PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Adapun beberapa kelemahan program PUKK (Program Kemitraan PT Antam Tbk UBE Pongkor) menurut para penerima program antara lain : 1. PT Antam Tbk UBPE Pongkor dianggap mempunyai motif tersendiri, dimana pemberian bantuan bukan untuk warga yang benar-benar mengelola usaha, tetapi lebih kepada warga yang sering mengkritik PT Antam Tbk UBPE Pongkor. 2. Bantuan PUKK tahap 1 diberikan tidak langsung pada penerima program, melainkan melalui pihak ketiga.
3. Bantuan bukan didasarkan keinginan penerima. 4. Penerima bantuan ada yang belum berpengalaman usaha, sehingga usaha yang disarankan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk dikembangkan sebenarnya merupakan usaha baru baginya. 5. Dana bantuan kemitraan untuk modal yang direalisasikan tidak memadai untuk digunakan sesuai usulan. 6. Pendekatan kelompok memiliki kelemahan bila kelompok dibuat asal jadi dan belum terbangun kepercayaan diantara anggota kelompok. Pendekatan yang disyaratkan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk mengajukan permintaan bantuan PUKK adalah “kelompok”. Realisasinya, dana yang diterima kelompok dibagi-bagi diantara anggota kelompok secara merata, bukan untuk usaha bersama. 7. PT Antam Tbk UBPE Pongkor tidak secara serius menyeleksi kesiapan manajerial dan kelayakan usaha bagi penerima program. 8. Pendampingan belum intensif. PT Antam tetap mengusahakan program kemitraan meskipun memiliki berbagai kelemahan tersebut dan tetap berusaha untuk memperbaiki program-program yang dinilai gagal. Melalui pelibatkan berbagai lembaga-lembaga pendikan dan instansi terkait PT Antam Tbk UBPE Pongkor berusaha melakuakan pengkajian tentang program yang paling tepat dengan kebutuhan masyarakat, sehingga program-program CSR PT Antam Tbk UBPE Pongkor dapat berjalan terus (sustainable) dan terbangun kemandirian kelak jika PT Antam sudah tidak beroperasi lagi di wilayah tersebut.
Kini Program Kemitraan tersebut sudah terealisasi di hampir semua wilayah yang dekat dengan lokasi pertambangan. Beberapa program kemitraan yang telah dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk wilayah sekitar pertamangan antara lain :
Pengembangan perbengkelan CV Jaya Abadi.
Pengembangan industri kerajinan tas.
Pengembangan perbengkelan las listrik CV. Barokah.
Koperasi simpan pinjam sistem tanggung renteng Kecamatan Nanggung.
Pemberdayaan pengusaha :PT. MMU, CV. Bukit Tumaritis, CV Mustika Kencana Jaya, CV. Mudiana Sejahtera, dan lain-lain.
Pemberdayaan masyarakat lokal melalui program Swakelola Bina Usaha Comdev. Program kemitraan untuk Desa Bantar Karet sendiri yang sudah terealisasi
antara lain program ternak ayam arab, pengembangan perbengkelan, pengembangan perdagangan kayu, pengembangan perdagangan bakso, dan sebagainya. Gambar di bawah ini merupakan salah satu contoh program kemitraan yang ada di Desa Bantar Karet dan masih berjalan hingga saat ini, yaitu pengembangan CV Jaya Abadi. Pengembangan CV Jaya Abadi ini tergolong program kemitraan PT Antam Tbk UBPE Pongkor yang sukses di Desa Bantar Karet, karena program tersebut sangat dirasakan sekali manfaatnya bagi pemilik CV Jaya Abadi ini.
Gambar 3. Pengembangan Bengkel CV Jaya Abadi
Program kemitraan untuk Kampung Bantar Karet, yang merupakan salah satu kampung di Desa Bantar Karet, baru terealisasi Program Ternak Ikan Mas Mesjid. Ternak Ikan Mas Mesjid ini adalah suatu program, dimana hasil dari ternak tersebut sebagian akan digunakan untuk keperluan mesjid yang terdapat di Kampung Bantar Karet, dan sebagian lagi untuk membangun masyarakat di Kampung Bantar Karet. Program ini diungkapkan oleh salah satu warga masyarakat Kampung Bantar Karet sebagai satu-satunya program kemitraan yang pertama kali terealisasi di Kampung Bantar Karet. Sebelumnya masyarakat Kampung Bantar Karet pernah meminta bantuan
pada PT Antam Tbk UBPE Pongkor berupa bantuan untuk program kemitraan, namun tidak pernah ditanggapi oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Berikut pernyataan salah seorang warga menganai program bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor : “Kampung Bantar Karet baru kali ini disetujui permintaannya, dulu-dulu masyarakat pernah meminta pada Antam tapi ga’ pernah dikasih. Walaupun banyak yang bilang Desa Bantar Karet paling banyak dapat bantuan, tapi untuk kampung bantar karet belum pernah sama sekali. Untuk program swakelola aja belum tentu lima tahun sekali dapatnya”.
Dana yang diberikan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk realisasi Ternak Ikan Mas Mesjid tersebut sebesar Tujuh Juta Rupiah, namun untuk kasus ini dana tersebut diberikan cuma-cuma oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Masyarakat menilai uang sebesar Tujuh Juta Rupiah tidak cukup untuk mendirikan usaha Ternak Ikan Mas Mesjid, karena untuk membuat kolam saja tidak cukup. Alhasil dana untuk pembuatan kolam merupaka iuran dari Bapak H, Bapak D dan Bapak A selaku orang yang mengusulkan program Ternak Ikan Mas Mesjid tersebut. Bapak H, Bapak D dan Bapak A meskipun demikian sudah sangat bersyukur karena PT Antam Tbk UBPE Pongkor masih mau membantu. Harapan ke depannya masyarakat Kampung Bantar Karet berniat mengusahakan Ternak Ayam Arab yang sudah teralisasi di wilayah-wilayah lain, namun dana tersebut berupa pinjaman kepada PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Program Swa Kelola adalah program bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor, dimana PT Antam Tbk UBPE Pongkor memberikan pekerjaan untuk masyarakat, seperti mengecat kantor, membangun jalan, dan sebagainya. Di Kampung Bantar Karet yang masyarakatnya sebagian besar dari mata pencahariannya adalah tukang ojek, buruh, petani, tentunya sangat mengandalkan program swa kelola tersebut untuk menambah penghasilan mereka. Salah seorang warga Kampung Bantar Karet yang
sangat mengandalkan program swa kelola adalah Bapak H. Namun Ia mengatakan program swa kelola tersebut sangat jarang, menurutnya lima tahun sekali pun belum tentu Ia dapatkan pekerjaan tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya sering ke Kantor PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk meminta pekerjaan, tetapi PT Antam Tbk UBPE Pongkor tidak memberikannya, dikarenakan belum ada proyek.
Gambar 4. Program Swa Kelola PT Antam Tbk UBPE Pongkor
3.
Program Bina Lingkungan PT Antam Tbk UBPE Pongkor memfokuskan CSR-nya pada wilayah-wilayah
yang paling dekat dengan lokasi pertambangan dan memiliki kemungkinan dampak yang paling besar. Adapun wilayah-wilayah tersebut sebagian besar adalah desa-desa di Kecamatan Nanggung, yaitu antara lain Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Curug Bitung, Desa Hambaro, Desa Kalong Liud, Desa Malasari, Desa Nanggung, Desa Pangkal Jaya, Desa Parakanmuncang, dan Desa Sukaluyu. Program-program bina
lingkungan yang telah dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk wilayah sekitar pertambangan antara lain :
Pembangunan sarana dan prasarana : Pembangunan gedung sekolah (SDN Hambaro 02, SDN Parakan Muncang 02, SDN Bantar Karet 01, MI Ciketug), Pengaspalan jalan Malasari-Nyuncung-Nanggung, pembangunan puskesmas pembantu Desa Malasari, pembangunan lapangan sepak bola Desa Bantar karet, Desa Cadas Leueur, Desa Pangkal Jaya, serta pembuatan sarana air bersih.
Sarana Ibadah / Keagamaan : Pembangunan Kantor KUA Kecamatan Nanggung dan Majlis Ta’lim Desa Cisarua
Peningkatan kesehatan: Penanggulangan gizi buruk / busung lapar di wilayah Kecamatan Nanggung, dengan program pemberian makanan tambahan selama 6 (enam) bulan.
Bencana Alam: Bantuan musibah gempa bumi, tsunami dan tanah longsor.
Pendidikan dan Pelatihan : Pemberian bantuan kepada Karima Foundation Program Bantuan Pendidikan anak yatim di kota Bogor, Yayasan Hilal (pemberdayaan masyarakat secara terpadu), Yayasan Giri Taman, serta Yayasan Baitul Mustahiq (Penampungan dan pendidikan yatim piatu / dhuafa), bantuan rutin bulanan honor guru SD, Madrasah, SMP, SMU ABI, Madrasah Aliyah Unggulan, serta bantuan biaya operasioal TK Parempeng. Desa Bantar Karet sebagai desa yang letaknya paling dekat dengan PT Antam
Tbk UBPE Pongkor merupak desa yang paling sering mendapatkan bantuan dari PT Antam Tbk UBPEPongkor, salah satunya program bina lingkungan. Pogram Bina
Lingkungan yang telah dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk Desa Bantar Karet periode 2007-2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk Desa Bantar Karet Tahun 2007 Bulan Juli
Jenis Bantuan Bantuan Pembangunan SDN Kampung Cilanggar Desa Bantar Karet (Tahap I) Bantuan Pemsangan Instalasi Listrik Kampung Babakan Gunung Dahu, Desa Bantar Karet Bantuan Sound System Kampung Cadas Leueur Desa Bantar Karet Bantuan Pembangunan Mushola Sirojul Falah, Kampung Cadas Leueur, Bantar Karet
Agustus
Bantuan Pembangunan SDN Gunung Dahu, Desa Bantar Karet Bantuan Pembangunan Rumah Jompo di Wilayah Desa Bantar Karet
September
Bantuan Pembersihan Lingkungan Desa Bantar Karet
Oktober
Bantuan Pengedaman Jalan Kampung Cimanganten Desa Bantar Karet
November
Bantuan Pembangunan pagar SDN Bantar Karet
Desember
Pembangunan SDN Cilanggar, Desa Bantar Karet (Tahap I)
Tabel 3. Bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk Desa Bantar Karet Tahun 2008 Bulan Januari
Jenis Bantuan Bantuan pembangunan sarana air bersih Kampung Pasir Eurih, Desa Bantar Karet Bantuan pembangunan majelis ta'lim Kampung Cipanas, Kampung Nunggul Desa Bantar Karet Bantuan pengadaan mebel SDN Nunggul Desa Bantar Karet
Februari
Bantuan biaya pembangunan dinding pengaman sekolah SDN Nunggul Desa Bantar Karet
Maret
Bantuan pembangunan SDN Cilanggar Desa Bantar Karet (tahap 2)
Gambar 5. Pembangunan TPA As-Sodiqin, Kampung Nunggul Desa Bantar Karet
Desa Bantar Karet merupakan desa yang paling banyak memperoleh programprogram bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor, namun untuk salah satu kampung
yang berada di Desa Bantar Karet, yaitu Kampung Bantar Karet merasa jarang tersentuh oleh bantuan-bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor jika dibandingkan dengan kampung-kampung lain yang ada di Desa Bantar Karet. Adapun program-program bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor yang tergolong program bina lingkungan, yang diimplementasikan di Kampung Bantar Karet antara lain : 1. Pembangunan Rumah Jompo Pembangunan rumah jompo ini diperuntukkan bagi warga masayarakat Kampung Bantar Karet yang sudah tua, yang tergolong masyarakat yang tidak mampu (miskin) dan juga bagi janda-janda tua, yang rumahnya tidak lagi layak huni. Di Kampung Bantar Karet terdapat 16 unit rumah jompo. 2. Pembebasan Sawah Untuk Digarap Pembebasan lahan PT Antam Tbk UBPE Pongkor yang dibebaskan untuk dijadikan sawah dan digarap oleh masyarakat Kmpung Bantar Karet, khususnya bagi warga masyarakat Kampung Bantar Karet yang tidak memiliki sawah atau tergolong masyrakat tidak mampu (miskin) juga merupakan salah satu bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya sawah tersebut, masyarakat yang kurang/tidak mampu sangat terbantu sekali dalam pemenuhan kehidupan mereka sehari-hari. Namun yang dikhawatirkan oleh masyarakat Kampung Bantar Karet adalah jika sewaktu-waktu PT Antam Tbk UBPE Pongkor memerlukan lahan tersebut untuk keperluan perusahaan, dimana masyarakat yang tidak mampu akan kehilangan sumber penghidupan mereka.
3. Pemberian Tanaman Jengjeng atau Tanaman Ambon Bapak E adalah salah seorang warga Kampung Bantar Karet, Desa Bantar Karet. Ia juga merupakan salah seorang penerima program bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Bantuan yang Ia terima saat ini ialah benih Tanaman Jengjeng atau Tanaman Ambon. Tanaman Jengjeng atau Tanaman Ambon adalah sejenis tanaman yang dapat digunakan sebagai kayu untuk bahan bangunan. Benih Tanaman Jengjeng atau Tanaman Ambon yang diberikan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor kini sedang disemaikan di sawah garapannya, yang merupakan sawah milik PT Antam Tbk UBPE Pongkor.
5.2. Mekanisme Perolehan Bantuan Program Corporate Social Responsibility PT Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Mekanisme di sini ditekankan pada teknis pemberian bantuan untuk masyarakat sekitar PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Perusahaan yang memiliki komitmen untuk menerapkan konsep keberlanjutan dalam kegiatan operasi perusahaan, mereka akan memiliki mekanisme yang dapat meninggalkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat dan lingkungan di sekitar daerah tersebut (Alizar, dkk, 2006). Mekanisme pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor tergolong pada bootom up process, dimana beneficiaries (penerima manfaat), dalam hal ini masyarakat mengidentifikasi dan merumuskan sendiri kebutuhannya untuk kemudian dilakukan evaluasi oleh perusahaan. Implementasi tersebut dapat dilihat dari prosedur untuk mendapatkan bantuan yang ditetapkan oleh perusahaan, dimana masyarakat mengajukan proposal terlebih dahulu, untuk kemudian proposal tersebut diproses oleh perusahaan dan dinilai
kelayakannya. Setelah proposal dievaluasi, perusahaan akan mensurvey langsung di lapang dan baru membuat keputusan apakah proposal tersebut disetujui atau tidak. Mekanisme tersebut tergolong cukup baik, walau mungkin masyarakat yang menerima program bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor tidak merata, dikarenakan hanya sebagian masyarakat yang mengerti prosedur untuk perolehan bantuan. Bahkan ada juga masyarakat yang merasa tidak tersentuh oleh programprogram bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor dan mengatakan bahwa program tersebut tidak tepat sasaran, dimana masyarakat yang menerima program kebanyakan masyarakat yang sudah mampu, sementara masyarakat miskin tidak tersentuh sama sekali. Hal tersebut cukup diterima jika dilihat dari alasan PT Antam Tbk UBPE Pongkor dalam hal keterbatasan tenaga untuk mensurvey langsung ke lokasi dan merumuskan bersama masyarakat tentang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan PT Antam Tbk UBPE Pongkor bekerja sama dan melibatkan lembaga-lembaga lain dalam pengkajian dan merumuskan kebutuhan masyarakat, mengindikasikan bahwa PT Antam Tbk UBPE Pongkor telah cukup baik dalam menjalin hubungan dengan semua pihak dan telah responsif terhadap masyarakat sekitar pertambangan. Terdapat beberapa kritik masyarakat terhadap program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor adalah sebagai berikut : 1. Program dirasakan oleh sebagian masyarakat tidak tepat dan kurang adil, karena apabila terdapat beberapa kegiatan membangun infrastruktur (misalnya : pembuatan / perbaikan jalan), oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor sering disebut semata-mata sebagai bantuan pada masyarakat dan
menggunakan dana Comdev. Masyarakat menilai bahwa dana yang digunakan lebih tepat adalah dana operasional PT Antam Tbk UBPE Pongkor, karena sebenarnya pembuatan jalan itu terutama ditujukan untuk kepentingan PT Antam Tbk UBPE Pongkor sendiri, bukan masyarakat. 2. Program-program yang diberikan PT Antam Tbk UBPE Pongkor kepada individu dalam masyarakat realisasinya belum mencapai sasaran karena masih terasa kental bahwa keputusan dan penentuan penerima program seringkali dipengaruhi oleh adanya unsur “kedekatan” dengan Staff Comdev PT Antam Tbk UBPE Pongkor, dimana orang-orang yang dekat dengan PT Antam Tbk UBPE Pongkor adalah Mantan Tokoh PETI yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat, yang juga merupakan tokoh masyarakat di suatu desa. Terdapat informasi bahwa ada juga Tokoh Kepala Desa yang merupakan mantan PETI. 3. Masih terkesan “sepihak”, “birokratis”, dan “sulit berkoordinasi” dalam membangun program pengembangan masyarakat. PT Antam Tbk UBPE Pongkor belum banyak melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Seperti yang disebutkan dalam kritik masyarakat terhadap PT Antam Tbk UBPE Pongkor pada nomor 2, dimana masyarakat menilai bahwa PT Antam Tbk UBPE Pongkor cenderung memeberikan bantuan atas unsur “kedekatan”, maka dibawah ini akan disajikan tabel perbandingan mekanisme perolehan bantuan dan Manfaatnya bagi masyarakat, dimana masyarakat yang dibandingkan adalah masyarakat biasa dan masyarakat mantan PETI. Masyarakat biasa yang dimaksud adalah masyarakat
penerima bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor, namun bukan lah masyarakat yang pernah menjadi pelaku PETI. Sedangkan Masyarakat mantan PETI adalah masyarakat penerima bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor yang dulunya merupakan pernah menjadi PETI.
Tabel 4. Perbandingan Mekanisme Perolehan Bantuan dan Manfaatnya bagi Masyarakat Biasa dan Masyarakat Mantan PETI Unsur Perbandingan Jenis Bantuan yang diterima
Kemudahan dalam memperoleh bantuan
Manfaat dan tingkat kepuasan terhadap bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor
Masyarakat Biasa Bantuan yang diterima cenderung lebih kepada bantuan yang sifatnya pengembangan kemasyarakatan dan bina lingkungan, seperti pelatihan SDM, pembangunan berbagai infrastruktur seperti pembangunan jalan, sekolahan, sarana ibadah, dan sebagainya Masyarakat biasa cenderung sulit untuk mendapatkan bantuan, terutama untuk mendapatkan bantuan untuk pengembangan ekonomi mereka, misalnya untuk modal mendirikan usaha. Masyarakat biasa menilai proposal mereka sulit untuk disetujui
Jika dilihat di tingkat komunitas, masyarakat cukup merasakan manfaat dan cukup dengan adany bantuan PT Antam Tbk UBPE Pongkor, karena secar tidak langsung meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti pembangunan berbagai infrastruktur pendidikan dan
Masyarakat Mantan PETI Di samping bantuan yang sifatnya pengembangan kemasyarakatan dan bina lingkungan, masyarakat mantan PETI mendapat bantuan yang sifatnya pengembangan ekonomi, seperti bantuan untuk mendirikan atau mengembangan usaha, baik di sektor jasa, pertanian, perikanan, maupun industri Lebih mudah dalam memperoleh bantuan. Hal ini dikarenakan PETI sangat berpengaruh sekali terhadap kelangsungan PT Antam Tbk UBPE Pongkor, dimana masyarakat mantan PETI yang tidak diberi bantuan cenderung bersifat anarki. Masyarakat mantan PETI ini biasanya marah jika proposal mereka tidak disetujui oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Dari wawancara dengan salah seorang mantan PETI yang ditemui di depan Ruang Staff Comdev PT Antam Tbk UBPE Pongkor, dimana Ia sedang mengajukan proposal perolehan bantuan Ia mengatakan bahwa jika tidak memperoleh bantuan maka Ia akan menutup jalan Desa Bantar Karet yang sering dilewati PT Antam Tbk UBPE Pongkor Sangat bermanfaat sekali karena hal tersebut selain membantu dalam peningkatan kualitas hidup, dengan diberinya para mantan PETI modal untuk berusaha, maka banyak juga beberapa para mantan PETI yang kini sukses dan tidak lagi menjadi PETI
kesehatan. Namun untuk ranah individu mereka belum cukup puas, karena mereka masih mengharapkan yang lebih, seperti bantuan untuk pengembangan usaha yang masih sulit untuk direalisasikan di ranah individu
5.3. Kemanfaatan Versus Sasaran Penerima Program Corporate Social Responsibility PT Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Kemanfaatan program Corporate Social Responsibility yang peneliti maksud di sini, lebih ditekankan pada manfaat akan program tersebut dalam membantu masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup mereka. Bantuan-bantuan yang telah diberikan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor telah sangat membantu masyarakat di sekitar daerah operasi pertambangan. Program-program seperti pengembangan masyarakat, program kemitraan, dan program bina lingkungan tentunya secara tidak langsung membantu masyarakat dalam mencapai taraf hidup yang lebih baik. Dengan implementasi CSR yang dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor tentunya hal ini memberikan manfaat, baik bagi perusahaan, masyarakat, maupun bagi pemerintah. Secara garis besar manfaat yang diperoleh dengan adanya implementasi CSR oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor antara lain :. Bagi Masyarakat Manfaat implementasi CSR bagi masyarakat tentunya secara tidak langsung membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dalam kualitas SDMnya maupun ekonominya. Dengan pembangunan infrastruktur-infrastruktur berupa jalan, sekolah, rumah sakit, dan sebagainya berarti PT Antam Tbk UBPE Pongkor telah
membantu masyarakat dalam pencapaian hidup yang lebih baik. Mas D adalah seorang warga masyarakat Desa Bantar Karet yang bekerja di PT Antam Tbk UBPE Pongkor sebagai Office Boy (OB). Ia mengatakan bahwa PT Antam Tbk UBPE Pongkor telah banyak membantu masyarakat Desa Bantar Karet. Peryataan tersebut diperkuat oelh Bapak H, Bapak E dan Bapak Aj. Bapak H seorang warga Kampung Bantar Karet, Desa Bantar Karet mengatakan bahwa banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi sejak ada PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Ia mengatakan masyarakat sangat terbantu sekali, bahkan Ia mengkhawatirkan jika kelak PT Antam Tbk UBPE Pongkor sudah tidak lagi beroperasi di wilayah tersebut. Program Kemitraan sendiri tentunya sangat memberi manfaat pada masyarakat, karena program ini membantu peningkatan pendapatan warga masyarakat di suatu wilayah. Baik program Kemitraan yang diusahakan untuk individu, maupun secara bersama-sama, program tersebut secara tidak langsung membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah tertentu. Bagi Kampung Bantar Karet itu sendiri, tentunya dengan adanya Program Kemitraan yang berupa Ternak Ikan Mas Mesjid, masyarakat tidak perlu lagi memikirkan biaya untuk pelaksanaan acara-acara mesjid, seperti pengajian rutin bapakbapak dan ibu-ibu yang rutin dilakukan tiap minggunya dan memerlukan konsumsi, atau pun dalam mendatangkan penceramah dari luar. Selain itu, sebagian penghasilan Ternak ikan Mas Mesjid tersebut dapat juga digunakan untuk membangun masyarakat di Kampung Bantar Karet, membantu masyarakat Kampung Bantar Karet yang tidak mampu, atau pun menyerap tenaga kerja
dari Kampung Bantar Karet itu sendiri kelak jika usaha Ternak Ikan Mas Mesjid tersebut sudah luas dan ditambah Ternak Ayam Arab yang baru akan diusahakan. Bagi Perusahaan Melalui kegiatan CSR-nya PT Antam Tbk UBPE Pongkor akan terhindar dari hal-hal yang sekiranya dapat membahayakan keberlanjutan PT Antam Tbk UBPE Pongkor, karena masyarakat akan memberikan dukungan penuh pada perusahaan dan memberikan support positif pada perusahaan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat merasa terbantu dengan adanya perusahaan yang secara tidak langsung telah membantu masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup. Contoh kasusnya yaitu keberadaan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang pelakunya sebagian besar merupakan masyarakat sekitar lokasi pertambangan PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Keberadaan PETI tentu saja sangat merugikan PT Antam Tbk UBPE Pongkor, karena eksploitasi yang dilakukan PETI terkadang melewati wilayah eksploitasi PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Selain itu proses eksploitasi yang tidak memenuhi standard dan tidak ramah lingkungan. Terkait hal tersebut, tentunya keberadaan PETI sangat mempengaruhi eksistensi PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Melalui kegiatan CSR-nya PT Antam Tbk UBPE Pongkor berusaha mengurangi jumlah PETI. Kini Jumlah PETI mulai berkurang jumlahnya, dari jumlahnya yang berkisar ribuan kini hanya mencapai ratusan. Salah satu CSR yang dilakukan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk mengurangi jumlah PETI yaitu membunuh klaster industri penambang liar dengan klaster industri kacang, dengan strategi tersebut dan didukung oleh faktor lainnya PT Antam Tbk UPBE
Pongkor berhasil mengurangi jumlah penjarah dari lebih 1000 orang menjadi tinggal hanya kira-kira 200 orang. Program pengembangan klaster industri kacang selain berhasil menjadi program income generatingnya PT Antam Tbk UBPE Pongkor juga telah berhasil mengubah pola bertani masyarakat dari pertanian yang tidak terencana menjadi sebuah kegiatan pertanian yang terencana dan terstruktur sehingga memungkinkan kerja sama kontrak pembelian kacang dengan PT Garuda Food. Pola pengembangan yang dilakukan juga berangkat
dari
pemetaan
potensi
klaster
di
lingkungan
perusahaan
dan
mengembangkannya dengan melibatkan masyarakat. Bagi Pemerintah Bagi pemerintah sendiri tentunya dengan program-program CSR yang diimplementasikan oleh perusahaan, yang dalam hal ini PT Antam Tbk UBPE Pongkor, maka secara tidak langsung PT Antam Tbk UBPE Pongkor telah membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa program-program bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor secara garis besar dapat dikatakan sangat dirasakan manfaatnya baik bagi masyarakat, perusahaan, maupun pemerintah. Tentunya sebagai perusahaan besar PT Antam Tbk UBPE Pongkor telah berusaha menyempurnakan programprogram sebelumnya yang dinilai gagal dan terus berupaya mencari program yang dapat sustaianable dan membuat masyarakat mandiri kelak jika perusahaan memasuki pasca tambang.
Sasaran masyarakat penerima program dapat dikatakan belum tepat karena masih terdapat masyarakat kecil yang merasa tidak tersentuh program-program bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Akan tetapi hal ini dapat dimaklumi karena cakupan desa yang perlu dibantu oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor cukup luas, yakni 10 desa yang terletak di Kecamatan Nanggung. Oleh karena itu tugas untuk membantu masyarakat tidak mampu mencapai taraf hidup yang lebih baik, bukan lah tugas yang hanya dibebankan kepada perusahaan, tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak, yaitu pemerintah, LSM, mahasiswa dan semua stakeholders lainnya.
5.6. Keberlanjutan Program Corporate Social Responsibility CSR PT Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Keberlanjutan (sustainability) merupakan kata kunci pembengunan yang memiliki dimensi keberlanjutan sosial (social sustainability), keberlanjutan ekonomi (economic sustainability), keberlanjutan lingkungan (environment sustainability) (Alizar, dkk, 2006). Menurut Alizar, dkk (2006) program CSR yang sering dilaksanakan biasanya cenderung melihat indikator jumlah dana yan dikeluarkan dibandingkan apakah jumlah dana tersebut memang bermanfaat atau tidak bagi masyarakat lokal, selain itu perencanaan program CSR yang bersifat searah akan menimbulkan program CSR tersebut cenderung tidak berlandaskan kepada kebutuhan dari masyarakat lokal. Pada akhirnya program-program tersebut nantinya hanya akan memberikan manfaat pada jangka pendek saja dan program tersebut tidak mengalami keberlanjutan, dalam arti membuat masyarakat benar-benar mandiri.
Keberlanjutan Program Kemitraan (PK) yang diberikan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor untuk saat ini sudah mulai dikatakan baik, karena sudah banyak Mitra Binaan PT Antam Tbk UBPE Pongkor yang usahanya sukses dan skalanya semakin luas. Dahulu Program Kemitraan tersebut tidak berjalan baik karena pinjaman yang diberikan oleh PT Antam Tbk UBPE Pongkor kepada masyarakat tidak digunakan untuk usaha, dan pada akhirnya uang tersebut habis dan pengembalian pinjaman macet. Saat ini PT Antam Tbk UBPE Pongkor lebih hati-hati dalam memberikan pinjaman pada masyarakat. PT Antam Tbk UBPE Pongkor mensurvey dulu calon Mitra Binaan dan melihat prospek usahanya terlebih dahulu. Untuk Program Kemitraan di Kampung Bantar Karet, yang berupa Program Ternak Ikan Mas Mesjid, belum dapat dilihat keberlanjutannya, karena saat saya wawancara dengan salah satu warga yang mengurus Ternak Ikan Mas Mesjid tersebut, program tersebut baru berjalan lima hari. Namun, jika dilihat dari keantusian Warga Masyarakat Kampung Bantar Karet tersebut, sepertinya usaha tersebut akan berhasil. Saat ini bibit ikan yang terdapat di kolam Ternak Ikan Mas Mesjid tersebut sebanyak 5.000 ekor.
5.7. Harapan Masyarakat Corporate Social Responsibility CSR PT Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Harapan masyarakat terhadap kegiatan pengembangan masyarakat PT Antam Tbk UBPE Pongkor dalam sepuluh tahun ke depan, mencakup kegiatan di bidang ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kelembagaan. Harapan masyarakat dengan adanya program-program bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor, khususnya untuk Program Kemitraan ini sangat besar sekali.
Masyarakat berharap di sekitar lokasi penambangan berharap ketika PT Antam Tbk UBPE Pongkor sudah memasuki pasca tambang dan tidak beroperasi lagi, masyarakat di sekitar lokasi penambangan sudah dapat mandiri dan dapat menciptakan perekonomian yang mapan di desanya masing-masing. Begitu juga harapan warga masyarakat di Kampung Bantar Karet, dimana salah seorang warganya menuturkan bahwa Ia khawatir akan nasib masyarakat yang selama ini telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dari PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Kelak jika PT Antam Tbk UBPE Pongkor sudah tidak beroperasi lagi di wilayah itu, masyarakat akan mengalami keterpurukan. Bapak H, sebagai Warga Kampung Bantar Karet yang juga merupakan tokoh masyarakat, sangat berharap besar pada PT Antam Tbk UBPE Pongkor. Ternak Ikan Mas Mesjid yang Ia usahakan bersama 2 orang rekannya, yaitu Bapak D dan Bapak A diharapkan dapat membangun perekonomian lokal di kampungnya, agar Kampung Bantar Karet memiliki pendapatan sendiri di samping sektor lainnya dan dapat mandiri. Saat ini Ia bersama warga masyarakat Kampung Bantar Karet lainnya sedang mengusahakan dan berharap Program Ternak Ayam Arab dapat terealisasi di kampungnya seperti di kampung-kampung lain di Desa Bantar Karet.