BAB IV PRODUK METABOLISME PRIMER A. Lipida 1. Pendahuluan a. Definisi: Lipida (temak, minyak lemak, dan malam) adalah ester asam lemak rantai panjang dengan alkohol atau turunan sekerabat. b.Perbedaan utama antara lemak, minyak lemak dengan malamadalah tipe alkoholnya, yaitu lemak dan minyak lemak adalah gliserol, sedangkan malam alkoholnya berbobot molekul tinggi, misalnya setilalkohol. c. Distribusi: di alam ada yang berasal dari tumbuhan (mis: minyak wijen, minyak kacang) atau hewan (lemak sapi); sedangkan malam berasal dari tumbuhan dan hewan juga. d. Kegunaan : sebagai cadangan makanan (enersi). Lemak penghasil kalori tinggi. Produk banyak digunakan di bidang fanmasi, industni, dan nutrisi. e. Sifat fisika: Perbedaan lemak dan minyak lemak terletak pada titik Ieleh; untuk minyak lemak pada suhu kamar berbentuk cairan, sedangkan lemak berbentuk padat. Meskipun pada umumnya minyak tumbuhan cair, namun juga ada yang berbentuk semi-padat (mis. minyak kakao dan minyak tengkawang), sedangkan minyak hewan padat kecuali minyak ikan. f. Sifat kimia. Dalam USP ada beberapa uji yang digunakan untuk identitas, kualitas, dan kemurnian minyak lemak. Uji-uji tersebut berdasarkan keadaan kimia asam lemak, mis. bilangan asam (acid value/acid number), angka penyabunan (saponification value), bilangan iodium (iodine number). Selain itu juga ada tetapan fisika Iainnya mis. titik beku, titik Ieleh, indeks bias (refractive index), bobot jenis digunakan untuk memeriksa identitas, kemurnian, dan kualitas minyak lemak atau lemak. g. Cara memperoleh lemak/minyak lemak yang berasal dari tumbuhan: (a) pengepresan dengan kempa hidrolik: bila keadaan dingin disebut “virgin oil” atau “coldpressed oil’ dan bila dalam keadaan panas disebut “hot-pressed oil”, (b) kadangkadang digunakan pelarut organik untuk mengekstnaksi minyak lemak. Cara mempenoleh lemak dari hewan dengan uap panas dengan atau tanpa tekanan, disaring, kemudian diputihkan dengan ozon. Stearin sering dipisahkan dengan cara pendinginan dan di saring.
Universitas Gadjah Mada
h. Bagian tumbuhan yang mengandung minyak femak/lemak adalah biji, biji, misalnya biji kapas, biji wijen, biji jarak, biji coklat, cokl dsb. i. Rumus bangun lemak atau minyak lemak yang merupakan gliserida gliserida adalah sebagai berikut:
Bila R = R’ = R” merupakan radikal asam lemak senyawa tersebut, disebut triolein, tripalmitin, atau tristearin., dsb. Beberapa contoh asam lemak yang umum. Asam-asam asam lemak jenuh (saturated):di mana R = jumlah atom C rantai tanpa karboksilat (-COOH)
j. Biosintesis asam lemak telah diuraikan di muka. k. Beberapa tumbuhan penghasil/sediaan minyak lemak/lemak 1) Evening Primerose oil/Primerose oil a) Terdapatnya:Minyak ini diperoleh dengan mengekstraksi siji galur terpilih dari Oenothera biennis,Onagraceae, suatu tumbuhan biennial aseli dari Amerika Utara yang sekarang banyak dibudidaya di daerah subtropis. Bijinya mengandung ndung minyak lemak sampai 24% yang komponen utamanya trigliserida dari asam lemak takjenuh, yaitu asam -linoleat (65- 80%) %) dan asam -linolenat (asam gamolenat 7--14%). Minyak ini banyak digunakan sebagai food supplement dengan berbagai nama dagang dalam jaringan MLM (Multi (Multi Level Marketing). b) Kegunaan:: Direkomendasikan untuk mengurangi keluhan sakit pada permulaan haid (premenstrual premenstrual tension), tension , skierosis majemuk, sakit payu payudara (breast breast pain = mastalgia), mastalgia), eczema, selanjutnya juga untuk diabetes, alkoholisme, dan penyakit kardiovaskular. c) Produk lain serupa, yaitu Borage oil (starflower oil), juga karena kandungan asam lemak lemak takjenuh tinggi; diambil dan bIji tanaman Boraga officinalis (fam. Boraginaceae). Boraginaceae) Selanjutnya mengenai minyak lemak dan lemak lainnya dapat dinangkum dalam Tabel 4.1.
2) Asam lemak takjenuh denQan ikatan asetilen Terdapatnya:: Di alam juga dikenal asam lemak lemak tak jenuh yang mengandung ikatan asetilenik (ikatan tak jenuh rangkap tiga) tiga) yang utamanya diturunkan dari ketidak jenuhan Iebih lanjut dari sistem olefinat. Tersebar luas di alam dalam suku Asteraceae, Apiaceae, dan fungi golongan Basidomycetes. Tabel 4.1. Minyak lemak dan lemak dengan berbagai data yang berguna una
Lemak yang berasal dari hewan: dari sapi (Bos taurus; Bovidae)) disebut cowvet untuk makanan; dan domba (Ovis ( aries; Bovidae)) disebut Adeps Ianae untuk dasar salep pelembab; dan hati ikan (Gadus ( morrhua; Gadidae)) disebut Oleum lecoris Aselli (cod-liver oil)) untuk sumber vitamin A dan D, serta EPA dan DHA, sedangkan halibutliver oil berasal dari Hippoglossus vulgaris (Pleumectideae) ( ) dengan kegunaan sama dengan minyak ikan; Adeps ps suillus berasal dari lemak perut babi (Sus Sus scrola scrola; Suidae) digunakan dalam makanan. Sifat kimia:: Senyawa ini cendenung tak mantap dari beberapa diantaranya bersifat mudah meledak (explosive) explosive) bila terkumpul banyak. Namun karena rena dalam tumbuhan kadarnya kecill maka tidak berbahaya. berbahaya. Bedanya dengan asam lemak takjenuh rangkap dua ua jamak yang biasanya tidak terkonyugasi, ter tetapi untuk uk golongan mi terkonyugasi; hal ini memudahkan untuk untuk deteksi dan isolasi, yaitu berpendar di bawah sinan UV. Contoh tumbuhan yang mengandung asam ini, misalnya dalam bunga Matricana chamomila (Compositae) mengandung asam dehidro matrikaria yang memiliki atom C-18. 18. Senyawa lain Cicutoxin (Cicuta virosa; Umbelliferae) dan oenanthotoxin (Oenanthe crocata; Umbelliferae) yang beracun terhadap binatang menyusui, mengakibatkan muntah-muntah muntah muntah berkepanjangan dan kejang. Bila yang dimakan makan akarnya mengakibatkan keracunan yang mematikan. Falcarinol (Falcaria vulgaris dan Oenanthe crocata; crocata keduanya termasuk fam. Umbelliferae)., )., juga terdapat pada Hedera helix (Araliaceae) yang dapat mengakibatkan dermatitis kontak. Wyerone dan Vicia faba (fam. fam. Leguminosae) Leguminosae yang mempunyai bioaktivitas antifungal. Struktur senyawa di atas tercantum dalam Gambar 4.1. di d bawah ini.
Gambar 4.1. Beberapa senyawa asetilenik dengan ikatan rangkap tiga Di alam juga dikenal asam lemak dengan rantai cabang, misalnya asam tuberkulostearat kaulmograt
(Bacillus Bacillus
(Hydnocarpus
tuberculosis), tuberculosis wightiana;
asam
hidrokarpat okarpat
Flacourtiaceae))
atau
asam
digunakan
dalam
pengobatan lepra (Mycobacterium Mycobacterium leprae). leprae 3) ProstaIandin Prostaglandin merupakan golongan golongan senyawa yang termodifikasi dari asam lemak atom C-20 20 yang pertama kali diisolasi dari cairan semen manusia dan pertama kailii diduga dieksresikan dieksresikan oleh kelenjar prostat. Namun sekarang telah diketahui terdapat dalam jaringan baik pada manusia maupun hewan dalam jumlah kecil dan memiliki efek farmakologi beragam. Senyawa ini memiliki bioaktivitas pada kadar rendah, pada kadar serupa hormon dan dapat mengatur tekanan darah, kontraksi otot polos, sekresi gastrik, dan agregasi keping darah pada pembekuan darah. Dengan demikian banyak digunakan dalam pengobatan, namun sulit untuk membuktikan pemisahan beragam bioaktivitas pada individu. Kerangka utama prostaglandin adalah asam lemakC-20 lemakC 20 yang tersiklisasi yang mengandung sebuah cincin sikiopentana, sebuah rantai samping pada C-7 7 dengan gugus karboksil, dan sebuah rantai samping C-8 C 8 dengan terminal gugus metil. Prostaglandin dibentuk dan tiga macam m asam lemak, yaitu asam - elkosatrienoat (asam dihomoi- linolenat), asam eikosatetraenoat (asam asam arakidonat), dan asam eikosapentaenoat
-
yang berturutan menghasilkan prostaglandin deret 1, 2,
dan 3. (Gambar 4.2). Untuk deret yang lain terpapar pada Gambar 4.3.
Prostaglandin terdapat hampir di semua jaringan binatang menyusui, hanya dalam kadar rendah. Terdapat juga pada sponge (Plexaura homomalia homomalia) dan laut Kepulauan Karibia mengandung 1-2%. 1 2%. Juga terdapat dalam sponge lainnya. Untuk pengobatan digunakan hasil semisintesis dan juga hasil isolasi dan sponge. Produk yang dipasarkan: dipasarkan dengan nama Gemeprost (hasil semisintesis digunakan
untuk
mendilatasi
leher
rahim
(cervix) (
pada
awal
keguguran),
Dinoprostone (PGF2 , jarang digunakan, pada awal keguguran), Aiprostadil (PGE, mempunyai efek pada otot rahim (uterus), untuk pemeliharaan bayi dengan kelainan jantung bawaan guna meningkatkan oksigenasi sebelum dilakukan pembedahan koreksi jantung), Carboprost (15-metil PGF2 untuk menghentikan perdarahan pada waktu metahirkan, bila ergometrina tidak efektif), Misoprostol (analog PGE1 obat oral untuk menghambat sekresi lambung dan menyembuhkan tukak usus dua belas jari dan lambung, bila dikombinasi dengan NSAID tidak mengakibatkan batkan perdarahan dan
tukak lambung), Prostacyclin dan Epoprostenol (untuk tekanan darah tinggi dan menghambat enghambat agregasi keping darah karena menurunkan kadar kalsium), Iloprost (untuk mengobati trombotik). 4) Thromboxane merupakan cabang samping dan jalur jal prostaglandin (Gambar 4.4). Gugus peroksid dan cincin cinc siklopentana dari PGH2 dipecah dan dibentuk kembali membentuk tromboksan A2 (TXA ( (oxetane) yang 2) yang mengandung cincin oksetan (oxetane beranggota-4 4 yang sangat tegar, sehingga senyawa ini sangat tidak mantap dan bereaksi dengan nukteofil. Datam lingkungan air senyawa ini akan an bereaksi membentuk hemiasetal,, yaitu tromboksan B2 (TXB2).
5) Leukotrienes adalah keragaman lain dalam metabolisme asam arakidonat. Senyawa ini merupakan sederet turunan asam lemak dengan deng konyugasi gugus trien dan pertama kali diisolasi dari leukosit. Mengenai terbentuknya leukotrien ien dapat dilihat dalam Gambar 4.5.
B. Karbohidrat Pembahasan untuk karbohidrat sudah diterbitkan dalam bentuk reader tentang Farmakognosi I pada kurikulum lama.
C. Protein 1. Hormon peptida dan sistem endokrin a. Definisi: Hormon adalah metabolit dalam binatang menyusui (mamalia) yang dihasilkan oleh kelenjar buntu atau endokrin, yang dibebaskan Iangsung ke darah, dan terlibat dalam terjadinya respon oleh organ tubuh atau jaringan yang spesifik. b. Metabolit yang memiliki aktivitas biologi ini dapat berupa steroid maupun turunan dari asam amino. Golongan hormon yang termasuk turunan asam amino merupakan peptida dengan berbagai ukuran, tetapi hanya sedikit yang bukan asam amino atau metabolit nonpeptida, yaitu efinefrina dan tiroksin. Selanjutnya akan dibahas hormon nonsteroid dan aspek umum mengenai produk endokrin. c. Sejarah perkembangan. Penggunaan produk endokrin dalam pengobatan kini merupakan pertumbuhan praktek primitif dari organoterapi. Penggunaan serbuk testis babi oleh Magnus (abad 13) untuk pengobatan impoten dan uterus kelinci untuk pengobatan sterilitas adalah kenyataan Iangsung dari pengobatan masa kini. Filosofi yang
mendasari
pengobatan
dengan
menggunakan
organ
mamlia
tersebut
dikemukakan oleh Vicary (abad 16), katanya: “ In what part of the body the faculty you would strengthen lies, take same part of the body of another creature in whom the faculty is strong, as a medicine”. AsaI-usul dari pengobatan dengan endokrin pada mulanya bersifat empirik, setelah ditemukan pengetahuan tentang fungsi endokrin dari pengobatan merupakan hasil penelitian intensif yang dilakukan dalam kurun waktu lebih dari 35 tahun. Serbuk kelenjar dan ekstrak kelenjar yang dibakukan (distandardisasi) semula dimaksud untuk memperoleh hasil pengobatan yang ajeg keterulangannya dan dapat diawasi lebih baik daripada dengan organ yang dipilih secara acak; sedangkan isolat hormon menawarkan faedah tambahan dalam banyak hal. Teknologi modern dapat mensintesis berbagai hormon termasuk sejumlah peptida, serta senyawa yang memiliki bioaktivitas seperti hormon alami (misalnya prednison — kortison). Akan tetapi, kemajuan yang komprehensif didukung oleh penelitian fungsi fisiologi dan cara diagnose yang berkembang yang disumbangkan dalam pengobatan lanjut dan sangat signifikan. d. Falsafah keterlibatan fungsi faal dan terapeutik. Fungsi hormon adalah sebagai transmiter kimiawi rangsangan selektif antara berbagai kelenjar endokrin dan organ atau jaringan tubuh yang spesifik. Informasi yang cukup dapat menjelaskan secara
Universitas Gadjah Mada
umum aksi bagaimana hormon mempengaruhi metabolisme pada sel sasaran dan mempertahankan homeostasis.. 2. Fungsi hormon Ukuran dan sifat lipofilik steroid membuat dapat menembus membran sel, tetapi banyak hormon peptida tidak dapat masuk ke dalam sel yang tidak memiliki sistem transport yang khas. Hormon ini, dalam banyak hal, mengikat reseptor pada permukaan sel dan beraksi dalam satu atau dua jalan sebagai berikut, yaitu (i) mengimbas langsung perubahan permeabitltas membran untuk ion, glukosa, asam amino dll. Dan (ii) mengimbas produksi mesenger sekunder seperti siklik-AMP, yang menghantarkan signal hormon antar sel. Hormon yang mengontrol permeabilitas membrane sel, baik langsung maupun tak langsung, termasuk estrogen, hormon pertumbuhan,
glukagon,
glukokortikoid,
insulin,
testosteron,
dan
vasopresin.
Pengimbasan (induksi) pembentukan enzim dan modifikasi dalam kecepatan reaksi enzimatik merupakan mekanisme aksi hormonal juga. Pengawasan fisiologi pembentukan dan pembebasan hormon untuk mengatur aras hormon merupakan aspek yang penting dalam memelihara metabolisme homeostatis dan integritas fungsi tubuh. Mekanisme pengaturan umum telah diketahui dengan
jelas.
Ada
mekanisme
umpan
balik
(feedback
mechanism)
yang
bertanggungjawab dalam kadar bahan tertentu dalam darah. Bahan kunci ini merupakan hormon atau metabolit. Contohnya, dalam hal meningkatan kadar glukosa darah dalam orang normal akan merangsang pembebasan insulin, dan peningkatan aras triiodotiroksin-tiroksin mengakibatkan penurunan sekresi tirotropin yang bersifat menghambat sekresi thyrotropin-releasing factor oleh hipotalamus. Mekanisme kedua melibatkan rangsangan luar dan mi diperantarai oleh hipotalamus, hipotalamus akan mensekresi releasing factor beraksi pada pituitari anterior untuk meningkatkan pembebasan hormon tropik yang khas. Beberapa manifestasi proses pengontrolan hormonal agak rumit dan hanya diketahui terbatas oleh ahli ilmu kesehatan saja. Akan tetapi, telah diketahui secara luas tentang pengaruh hormon kelamin (gonadal hormones) pada perkembangan dan fungsi organ reproduktif dan sifat kelamin menggambarkan tipe umum dasar keterlibatan hormon. Ada interaksi yang bagus antara fungsi berbagai kelenjar endokrin dan hubungan yang erat antara sistem indokrin dan susunan saraf pusat (CNS: central neivous system) dan otonom. Jadi adanya gangguan primer dalam kelenjar endokrin atau
Universitas Gadjah Mada
pengobatan dengan hormon akan berakibat efek yang lebih lanjut. Perhatian harus ditekankan dalam pengelolaan terapi dengan hormon utamanya dalam situasi yang kompleks untuk mencegah perkembangan yang berbahaya dan irasional. Gangguan fungsi kelenjar endokrin dapat mengakibatkan aksi hormon berlebihan (hiperfungsi) atau penurunan aksi hormon (hipofungsi) dengan berhagai tingkatan. Yang sering dilakukan adalah terapi hormonal karena terjadinya keluhan akibat kekurangan suatu hormon. Terapi penyulihan menggunakan sediaan endokrin untuk melengkapi atau penggantian total karena abnormalitas aras hormon endogen yang rendah. Diagnosis dan terapi dm1 perlu dilakukan untuk kasus semacam ini, untuk menghidari akibat yang permanen akibat penyakit in antara lain kretinisme, gigantisme, dan lain-lain. Penggunaan terapi penyulihan hormon (replacement therapy) biasanya memakan waktu lama (long-term therapy), karena hormon yang diberikan merupakan metabolit normal dalam tubuh, biasanya efek samping minimal jika diperhatkan dosis yang seimbang dengan keperluan. Penggunaan insulin merupakan contoh yang tepat untuk kasus hipofungsi sistem endokrin ybs. Hipofungsi kelenjar yang mempertahankan aktivitas dapat dirangsang secara potensial untuk mendekati aktivitas normal dengan menggunakan obat bukan hormon itu sendiri atau dengan menghambat proses katabolik untuk mempertahankan ketersediaan hormon yang terbatas. Pengobatan dengan pendekatan ini memerlukan ilmu pengetahuan biokimia lanjut. Bahan hormon tidak digunakan untuk terapi hiperfungsi kelenjar indokrin. Antimetabolitlah yang sering digunakan untuk kasus ini. Pendekatan lain yang digunakan dalam kedokteran adalah melakukan operasi atau destruksi terpilih dan kelenjar yang mengakibatkan efek hiperfungsi tersebut. Terapi radiasi dengan menggunakan 131 | pada kondisi tiroid tertentu merupakan satu contoh. Kadang-kadang, hormon memiliki faedah aksi farmakologi yang secara langsung tidak terkait dengan fungsi endokrin normal. Penggunaan glukokortikoid untuk antiinflamasi dan antirematik. Efek samping yang berbahaya akan Iebih besar apabila hormon digunakan untuk efek farmakologi tertentu daripada terapi penyulihan. Contohnya, penggunaan jangka panjang kortison akan berakibat atropi permanen kelenjar endokrin (glandula suprarenalls) yang pada keadaan normal memproduksi hormon tersebut. Penggunaan yang rasmonal, karena hanya dalam jangka pendek, misalnya oksitosin (oxytocin) pada perdarahan sehabis melahirkan (post partum hemorrhage).
Universitas Gadjah Mada
3. Produksi secara komersial Banyak obat yang digunakan dalam praktek pengobatan dan biasanya digolongkan sebagai produk endokrin merupakan produk samping (by products) pada mndustri daging olahan. Kelenjar tiroid, pankreas, adrenal, dan pituitari yang berasal dan sapi dan babi digunakan sebagai bahan dasar untuk produk endokrin tersebut. Kandungan aktif (active principles) yang terdapat dalam organ tersebut sangat beragam dalam kualtas maupun kuantitas, tergantung dan spesies. Kelenjar yang digunakan dalam produk farmasi dikumpulkan dan pemotongan hewan yang diawasi oleh pemerintah dan harus menuhi syarat yang ditetapkan oleh Depertemen Pentanian c.q. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hanya organ dan hewan potong yang sehat yang dapat digunakan. Segera setelah diambil dan hewan, organ tersebut harus disimpan dalam freezer (quick-frozen) untuk mencegah kerusakan (perubahan yang tidak diinginkan). Sampai diproses. Prosesnya sangat bervariasi tergantung dari jenis kelenjar, biasanya kelenjar tersebut mengalami ekstrasi dan fraksinasi untuk menghasilkan hormon murni. Akan tetapi, untuk kelenjar tiroid cukup hanya dikeningkan tanpa isolasi dan pemurnian hormon ybs. Tiroid beku mengalami dehidratasi, pengawalemakan (defattec!), penyerbukan, pembakuan, serta dibuat bentuk sediaan yang sesuai Sintesis kimia merupakan pendekatan yang logis dalam produksi sediaan hormon, sehingga tersedia berdasarkan kebutuhan dalam pengobatan. Selain itu juga pendekatan sintesis parsial yang diawali dengan produksi prazat oleh tumbuhan atau secara fermentasi. The Merrifield solid- phase synthesis of peptides adalah suatu teknologi yang berkembang pada tahun 60-an dan pengobatan dengan endokrin. Teknik mi melibatkan dasar penggandengan gugus karboksi-ujung dalam asam amino pada kolom resin dan sintesis polipeptida benlangsung dengan melewatkan larutan pereaksi urutan yang terprogram dalam suatu kolom. Tidak perlu dilakukan isolasi zantara; proses mi berjalan secara otornatis, dan sintesis mi Iayak secara komersial, bahkan telah diproduksi peptida dengan 24 sampai 32 residu asam amino (berturutan cosyntropin® dan calcitonin®). Sejumlah hormon yang dapat diisolasi dan kelenjar endoknin sekarang telah dibuat secara sintesis. 4. Kelenjar adrenal (Glandulae suprarenalis) Kelenjar adrenal ada sepasang dan masing--masing tenletak menempel di atas ginjal kanan dan kiri. Ukurannya rata-rata 5x25x55 mm, beratnya antara 4 sampai 18 g. Mula-mula dilaporkan oleh Eustachius dalam abad 16 dan dianggap berfungsi
Universitas Gadjah Mada
menghambat urinasi pada janin dan mencegah batu ginjal pada orang dewasa. Pengetahuan mengenai fungsi adrenal dimulai oleh Addison dalam tahun 1849 dn jauh dan lengkap. Setiap adrenal tendiri dari dua kelenjar yang berbeda yang bergabung menjadi satu organ. Sel dan adrenal cortex mensekresi hormon steroid dan adrenal medulla mensekresi adrenalin dan nor-adrenalin (epinephrine dan nor-epinephrine) dengan nisbah mendekati 17:3 dan benfungsi sebagai bentuk posganglion-simpatetik. Medulla tidak penting dalam kehidupan dan tidak dikenal penyakit defisiensi. Penggunaan hormon ini dalam pengobatan berdasarkan efek farmakologi dan amina simpatomimetik dan tidak untuk penyulihan hormon. Adrenalin mengakibatkan efek vasokontriksi dan sebagai vasopresor, beraksi secara umum sebagai bahan simpatomimetik dengan onset cepat, namun aksinya singkat. Digunakan secara intravena atau intramiokardial pada cardiac arrest. Bronkodilatasi yang dihasilkan oleh aktivitas adrenergik beta-reseptor dan adrenalin, sangat berguna dalam pengobatan serangan asma mendadak. Adanya gugus fungsional katekol menyebabkan adrenalin tidak dapat digunakan per oral, tetapi harus disuntikkan secara subkutan atau intramuskular. Hormon katekolamina dimetabolisme menjadi inaktif dengan berbagai jalur. Jalur utama adalah melibatkan katekol 0-metilasi, tetapi deaminasi oksidatif dengan monamin oksidase (MAO) adalah sangat khas dan signifikan pada menggunakan obat inhibitor MAO. a. Biosintesis adrenalin. Adrenalin dapat digolongkan sebagai alkaloid amina tipe fenilpropanoid. Merupakan turunan tirosina yang dioksidasi menjadi dihidroksifenilalanin (dopa), lalu menglami dekarboksilasi dan dioksidasi pada rantai samping. Nor-adrenalin dihasilkan dan perubahan adrenalin dengan pemindahan gugus metil dan metionin aktif. The rate-limiting step terletak pada perubahan tirosina menjadi dopa. b. Penggunaan dalam pengobatan. Adrenalin tensedia sebagai garam yang larut dalam air, yaitu hidrokionida, bitartrat, atau borat (khusus untuk oftalmologi). Mantap dalam suasana asam, apabila dalam larutan bewarna coklat atau ada endapan, sediaan tersebut tidak layak untuk digunakan. Kadan untuk topikal 1:1000, untuk inhalasi 1:100, lanutan dalam air steril (1:1000, 1:10.000, dan 1:100.000) untuk parenteral; suspensi dalam minyak (1:200) untuk sediaan depo; untk tetes mata (1:50 sampai 1:400) untuk glaukoma sudut-terbuka atau keperluan mata lainnya. Bentuk lain: Levanterenol atau (-)-noradnenalin meningkatkan tekanan darah.
Universitas Gadjah Mada
Dopamina atau 3,4-dihidroksifeniletilamina menupakan prekurson dalam biosintetis adrenalin dan nonadrenalin. Untuk pengobatan decompensatlo cordis dan meningkatkan tekanan darah, digunakan secara intravena. 5. Kelenjar tiroid Kelenjar tiroid (gondok) pada manusia terdiri dan dua lobus terletak di leher melekat pada kerongkongan, berbentuk-U dengan berat sekitar 30 g. Roger dan Palermo menggunakan spons dan rumput laut (mengandung lodium tinggi) untuk mengobati penyakit gondok (goiter) pada abad 12. Kelenjar gondok memetabolisme iodium dalam makanan dan mengubah menjadi senyawa organik yang mempercepat proses metabolisme. Hal ini sangat penting dalam mengembangkan dan berfungsinya semua sel dalam tubuh. Asam amino yang bersifat levo dan mengandung iodium adalah tiroksin dan triiodotironin yang terdapat dalam kelenjar tiroid dan tetap aktif pada penggunaan per oral. Metabolit mi juga berikatan dengan globulin (tiroglobulin) yang memiliki aktivitas hormon maksimal. Pembebasan hormon ini diatur oleh tirotropin yang terletak dalam pituitari anterior. Defisiensi lodium mengakibatkan manifestasi hipotiroidism yang dikompen-sasikan dengan pembesaran tiroid (penyakit gondok). Penyakit ini dapat diobati dengan pemberian sediaan kelenjar tiroid, isolat, atau dengan pemberian iodium. Hipotiroidism mengakibatkan kretinisme pada anak dan miksoedema pada orang dewasa. Kretinisme juga dapat ditandai gangguan pertumbuhan, keterbelakangan mental, perkembangan seksual terganggu, penebalan kulit, kulit kering, lidah menebal, kasar dan kecepatan metabolisme terganggu. Kondisi hiperaktivitas tiroid mengakibatkan tirotoksikosis yang ditandai dengan kecepatan denyut jantung meningkat, tekanan darah meningkat, syaraf mudah terangsang (mdah marah), kecepatan metabolisme meningkat; kelemahan otot dengan disertai gemetar (tremor); penurunan bobot badan dan lemak; toleran terhadap hawa dingin, namun tidak tahan hawa panas. Juga terjadinya bola mata yang menonjol (exophthalmos) tanda ini merupakan gejala penyakit Graves atau Basedow. Hiperaktivitas tiroid juga merupakan gejala overdosis pemberian hormon tiroid. Rasionalitas pemberian hormon tiroid pada penderita kegemukan.
Universitas Gadjah Mada