Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE
Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang bor dilakukan dengan menggunakan peralatan type crane antara lain Cassagrande, Link belt, Koehring yang dilengkapi dengan aksesorisnya antara lain : helical auger, bucket auger, belling bucket dan cleaning bucket. Tahapan-tahapan dalam pembuatan lubang tiang, antara lain : 4.1.1
Pekerjaan Persiapan Menentukan titik yang akan di bor dengan menggunakan alat Waterpass dan Theodolite. Dengan acuan titik BM (Batch Mark).
(a)
(b)
Gambar.4.1.(a) Theodolite, (b).Titik Batch Mark
IV - 1
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Setelah titik bor didapat, dibuat titik Bantu dengan menggunakan patok yang siku dengan titik yang akan dibor dengan jarak 1.5 meter sampai 2 meter. Ini bertujuan agar perletakan alat crane / mata bor (auger) lurus dan siku.
Mempersiapkan landasan kerja alat (Crane bor). Ini bertujuan untuk memudahkan mobilisasi alat dalam melakukan pengeboran. Dengan cara meletakkan pelat besi disekitar titik bor,karena kondisi lapangan disekitar titik bor becek.
Gambar 4.2. Persiapan lahan kerja
Menyiapkan dan meletakkan alat-alat bor disekitar lokasi kerja,ini bertujuan untuk memudahkan penggantian mata bor.
Memasang mata bor auger untuk pengeboran pertama, hal ini disebabkan lapisan permukaan tanah cukup keras, dan selain itu agar lubang yang dibuat dapat dimasuki casing.
IV - 2
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Membuat saluran pembuangan air disekitar lubang yang akan dikerjakan, karena setiap pengeboran dan pengecoran lubang bor akan mengeluarkan air tanah.
Gambar 4.3.Saluran pembuangan air tanah
Ditempat lain, besi jenis ulir dianyam perbagian. Bagian pertama terdiri dari dari 30 batang besi ulir dengan diameter 22 mm dengan panjang tulangan utama atas 6 m dan panjang tulangan utama bawah 6 m, sehingga panjang tulangan keseluruhan 12 m, belum termasuk overstek tulangan 50 cm.Bagian kedua terdiri dari besi polos dengan diameter 10 mm, yang dibuat secara spiral dengan jarak 15 cm. Keseluruhannya diikat dengan kawat, sehingga membentuk rangkaian tulangan dengan diameter 1200 mm.
Untuk pekerjaan grouthing maka pada tulangan dipasang pipa grouthing sepanjang tulangan dengan diberi lubang / celah yang di tempel plester pada dasar tulangan.
IV - 3
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Pada tulangan dipasang Specier (Beton Decking/Tahu Beton) yang berfungsi sebagai selimut beton.dengan tebal 7,5 cm.
(a)
(b)
Gambar 4.4. (a). Tempat perakitan tulangan pondasi (b).Tulangan pondasi dengan beton decking & pipa grouthing
4.1.2. Pekerjaan Pengeboran
Pengeboran dilakukan dengan menggunakan auger sedalam ± 3 meter dengan diameter 140 cm.
Lalu dipasang casing dengan diameter 130 cm sedalam 3 meter. Ukuran diameter auger lebih besar dibandingkan dengan ukuran diameter casing dikarenakan agar pada pemasangan casing dapat masuk pada lubang bor.
Pengeboran dilakukan dengan menggunakan bucket bor sampai kedalaman 12 meter.
IV - 4
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Gambar 4.5. Pengeboran dengan Bucket auger
Setelah itu mata bor ( bucket auger) diganti dengan mata bor belling bucket, agar diameter pondasi bawah lebih besar (enlarged) dengan ukuran diameter 2 meter dan kedalaman 2 meter.
Setelah pengeboran mencapai kedalaman yang diinginkan (14 meter), mata bor belling bucket diganti dengan mata bor cleaning bucket. Ini bertujuan untuk membersihkan lumpur-lumpur yang masih tertinggal di dasar lubang pondasi. Dan setelah kandungan lumpur didalam lubang bersih barulah dilakukan pengecoran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7.
IV - 5
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
(a)
(b)
(c) Gambar 4.6 (a).Pengeboran dengan mata bor Billing bucket (enlarged) (b).Pengeboran dengan mata bor cleaning bucket (c). Detail Mata bor Enlarged
IV - 6
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Gambar 4.7. Metode pelaksanaan pengeboran Enlarged
IV - 7
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
4.1.3. Pekerjaan Pengecoran
Setelah dibor, tulangan yang sudah disiapkan dimasukkan kedalam lubang bor dengan menggunakan crane service.
Posisi tulangan didalam lubang bor dibuat menggantung (tidak menempel sampai dasar lubang) dengan diberi gantungan tulangan dan di las pada casing.
Setelah tulangan sudah menggantung, barulah diletakan ganjelan tremie yang terletak di atas casing. Ini berfungsi sebagai penahan tremie agar tidak masuk kedalam lubang bor.
(a)
(b)
Gambar 4.8 (a). Gantungan yang di las pada casing agar tulangan menggantung (b) Pemasangan ganjelan tremie
IV - 8
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Kemudian dimasukan pipa tremie yang sudah di pasang corong di atasnya dengan panjang 15 meter (sesuai kebutuhan).
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan mutu beton K-350 yang di order / pesan dari readymix. Sebelum dilakukan penuangan beton kelubang pondasi, mutu beton diuji nilai slumpnya yang berkisar ± 18 cm. Lalu sebagian sampel dimasukan kedalam cetakan berbentuk silinder untuk di uji lab, agar dapat diketahui apakah mutu beton tersebut sesui dengan persyaratan K-350 dengan masa uji 28 hari.
Pengecoran dilakukan dengan menuangkan beton pada truck mixer kedalam lubang bor melalu corong yang telah disediakan yang berkapasitas ± 6 - 7 m3.
Gambar 4.9. Penuangan beton melalui corong
Agar beton yang berada di dalam pipa tremie tidak menumpuk, maka pipa tremie diangkat sedikit supaya beton dapat keluar, dan IV - 9
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
pengangkatan pipa tremie tidak boleh melebihi tinggi beton yang sudah terisi.
Setiap penuangan, lubang bor diukur kedalamannya yang sudah terisi beton. Ini bertujuan apakah ketinggian beton sudah sesuia dengan rencana (mencapai cutting of level / COL).
Gambar 4.10. Pengangkatan tremie dan pengukuran ketinggian kubikasi beton
4.1.4. Grouthing
Setelah lubang pondasi selesai dicor, didiamkan selama ± 3 jam (beton sudah setting). Setelah itu dilakukan base grouthing.
Tujuan dari pekerjaan base grouthing adalah untuk mengeraskan dasar pondasi yang diakibatkan oleh adanya kandungan lumpur
IV - 10
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
pada dasar pondasi yang masih tertinggal akibat kurang bersihnya proses cleaning.
Gambar 4.11. Pekerjaan base grouthing
Bahan yang digunakan untuk base grouthing adalah semen tipe I dan air dengan perbandingan 1 : 6. Pekerjaan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan pasta semen kedalam pondasi melalui pipa grouthing yang dipompakan oleh mesin compressor dengan kekuatan 20 s/d 25 kg/cm2.
Pekerjaan grouthing dilakukan selain untuk mengeraskan dasar pondasi dari lumpur, akan tetapi manfaat lain dari pekerjaan grouthing adalah meningkatkan daya dukung tanah tersebut.
4.1.5. Pencatatan (Pilling record)
Setelah selesai pekerjaan lapangan, maka data-data yang diperoleh selama kegiatan pengeboran seperti data waktu persiapan, IV - 11
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
pengeboran, pengecoran, pengukuran kedalaman lubang, data kubikasi, pengukuran ketinggian coran beton dan juga laporanlaporan dari lapangan dimasukan kedalam suatu formulir laporan yang disebut Pilling record.
4.1.6. Pemotongan Pondasi Bored Pile
Setelah pondasi bore pile selesai seluruhnya dan dicatat hasil pengerjaannya. Pondasi yang tertimbun oleh tanah digali dan dipotong sampai nilai COL-nya untuk dilakukan pembuatan TBeam dan Pile Cap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Tiang bored pile Batas Galian
Galian dilaksanakan hanya satu tahap sedalam 1.25 m sampai dengan elevasi –5.25. Untuk penggalian lokasi pile cap dilakukan lagi penggalian lanjutan sedalam 2.5 m
Tiang bored pile Batas Galian
Gambar 4.12. Pekerjaan penggalian dan pemotongan pondasi
IV - 12
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
PEKERJAAN GALIAN & BEKISTING PILE CAP 3BP8
Galian & Pemotongan Bored Pile
Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Lantai Kerja
Pile Cap Siap dilakukan Pembesian
Gambar 4.13. Pekerjaan pembuatan Bekisting dan Pile Cap
Pada pekerjaan pembuatan Pile Cap, ini terdiri dari pembuatan Pile Cap untuk pondasi group 3, group 4 dan untuk group banyak. Maksud dari ketiga group ini adalah untuk satu pembuatan Pile Cap terdiri dari tiga, empat pondasi bored pile atau group banyak.
IV - 13
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Gambar 4.14 Pekerjaan pengecoran lantai kerja / Basemant
Gambar 4.15 Pekerjaan kolom Basemant
IV - 14
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
4.2. Kendala Yang Di Hadapi Pada Pelaksanaan Pembuatan Lubang Bor 4.2.1. Lahan Pada pengerjaan pembuatan lubang bor pile, lahan kerja biasanya tergenang air (becek), hal ini disebakan oleh pembuangan air tanah yang berasal dari luang bor pada saat proses pengecoran yang dibuang di sekitar lokasi lubang bor (lahan kerja). Hal ini menyebabkan alat–alat berat tidak dapat langsung menuju ke lokasi pekerjaan yang akan di bor atau di cor. Sehingga sebelum dilakukan pekerjaan bor, dilakukan persiapan pembuatan landasan alat-alat berat dengan cara meletakan pelat baja pada lokasi yang akan dilintasi oleh alat-alat berat (seperti crane bor, excavator, truck mixer, crawler crane)
4.2.2. Alat Hambatan pembuatan lubang
yang
paling
serius
dalam
pelaksanaan
bor adalah rusaknya alat pada pelaksanaan
pekerjaan tersebut, sehingga memperlambat schedule pekerjaan yang telah direncanakan. Kerusakan alat-alat ini disebabkan oleh usia dari alat tersebut yang sudah cukup lama. Kerusakan yang biasa terjadi adalah : a. Rantai (Ban crane) Pada waktu alat (crane) bergerak / melakukan manuver, biasanya rantai mengalami bunyi yang keras. Hal ini disebakan IV - 15
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
oleh rantai tersebut kurang diberi pelumas (gemuk), sehingga mengakibatkan putusnya rantai ban crane tersebut. b. Selink (tali baja) Putusnya tali selink ini terjadi karena beban yang akan di angkat oleh crane cukup berat, sehingga dapat menyebabkan putusnya tali selink tersebut. c. Mesin (bor crane) Kerusakan mesin yang terjadi pada pekerjaan pelaksanaan pembuatan bor pile dikarenakan oleh mesin terlalu dipaksakan bekerja, sehingga menyebabkan mesin cepat panas dan mati. d. Bucket (Bucket auger dan Billing bucket) Pada pelaksanaan pengeboran mata bor yang digunakan seperti Bucket auger dan Billing bucket kadang mengalami kerusakan, seperti patahnya gigi mata bor dan longgarnya klep penutup pada bucket sehingga bucket tidak bisa mengambil tanah yang berada di dalam lubang bor. Hal ini diakibatkan karena mata bor yang terbentur oleh batu keras atau lapisan tanah keras.
4.2.3. Dalam Proses Pengeboran . Dalam pelaksanaan pembuatan lubang bor ada beberapa kendala yang sering dihadapi, antara lain yaitu : a. Miringnya lubang hasil pengeboran.
IV - 16
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
Pada saat mulai pengeboran titik luang bor, kellie diukur kevertikalannya dengan menggunakan unting-unting, akan tetapi pada pelaksanaanya kellie mengalami pergeseran pada saat pengeboran dimulai, sehingga hasil lubang bor yang didapat mengalami kemiringan. Untuk
memperkecil
masalah
tersebut,
maka
awal
pengeboran dengan menggunakan mata bor auger, kellie di ukur kevertikalannya dan setelah mata bor diganti oleh bucket auger kellie di periksa kembali kelurusannya. b. Terjadinya longsor pada dinding lubang bor Terjadinya longsor disebabkan karena faktor lapisan tanah yang akan di bor terdiri dari lapisan pasir, sehingga sewaktu pelaksanaan pengeboran lapisan pasir mudah terjadi longsor. Hal ini karena lapisan pasir tidak memiliki sifat kohesif yang baik. c. Tidak sesuai data Bor Log dengan keadaan aktual di lapangan Tidak sesuai data Bor Log dengan keadaan aktual di lapangan dikarenakan pada pelaksanaan pengambilan data tanah hanya beberapa titik saja yang diambil sampelnya, sehingga tidak mewakili dari luas lahan kerja yang ada. Selain itu juga, lapisan tanah pada proyek ini memiliki lapisan tanah yang tidak rata atau bergelombang. Sehingga pada pelaksanaan pengeboran terkadang hasil pengeboran lebih dalam dari data bor log yang ada untuk mendapat lapisan tanah
IV - 17
Bab IV Metode Pekerjaan Enlared Base Bored Pile
keras, dan setiap kedalaman tertentu diambil sampel tanah sebagai data lapisan tanah aktual.
4.2.4. Dalam proses pengecoran Dalam pelaksanaan pekerjaan pengecoran ada beberapa kendala yang dihadapi, antara lain : a. Telatnya pesanan ready mix Terkadang telatnya kedatangan ready mix disebabkan oleh fasilitas truck mixer yang dimiliki oleh Batching Plant terbatas dan selain itu faktor lalu lintas yang akan dilalui truck mixer ketempat lokasi mengalami kendala kemacetan.
IV - 18