BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di TK ABA Gedongkiwo yang beralamat lengkap
di Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta. TK ini berada di tengah-tengah perkampungan sehingga kondisinya sangat memungkinkan untuk dilaksanakan kegiatan belajar mengajar karena jarang ada suara kendaraan atau suara bising yang melewati depan TK tersebut. 2.
Kondisi Sarana Prasarana TK ABA Gedongkiwo memiliki sarana prasarana yang cukup baik untuk
menunjang kegiatan pembelajaran, diantaranya tersedianya 4 kelas untuk proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, 1 ruang uks, 1 ruang kamar mandi, 1 ruang dapur, perpustakaan, serta halaman yang luas untuk kegiatan outdoor dan upacara setiap hari senin dan upacara peringatan hari besar, serta 1 ruang administrasi. Akan tetapi, ruang perpustakaan digabung menjadi satu dengan ruang kelas B1. Hal ini tidak mempersulit kegiatan belajar mengajar karena jarang sekali siswa di area perpustakaan tersebut ketika proses belajar mengajar. APE yang ada di TK ABA Gedongkiwo ini terbilang lengkap, seperti peralatan menghitung, mengenal huruf, mengenal hewan, mengenal bentuk geometri, mengenal bahssa inggris, mengenal alat komunikasi, mengenal alat transprtasi darat dan laut dan sebagainya. Terdapat beberapa APE yang terbuat dari sisa sampah yang secara kreatif dibuat menjadi bentuk menyerupai hewan maupun tumbuhan.
39
3.
Kondisi Tenaga Pengajar dan Anak Tenaga pengajar di TK ABA Gedongkiwo terdiri dari 6 orang yang terdiri
dari 1 kepala sekolah, 1 guru kelompok A, 2 guru kelompok B1, 1 guru untuk kelompok B2, 1 guru kelompok B3. Selain itu ada 1 guru ekstrakurikuler drum band dan 1 guru ekrtakurikuler membaca AL-Qur’an. Sedangkan jumlah siswa di TK ABA Gedongkiwo terdiri dari 66 siswa. B. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan pengambilan skor Pratindakan terhadap kemampuan membaca permulaan melalui permainan tebak huruf yang ditulis oleh guru di papan tulis. Pelaksanaan Pratindakan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan sebelum dilakukannya tindakan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran melalukan Pratindakan sebelum Siklus I dilakukan yaitu pada hari Rabu 29 Oktober 2014. Penelitian Pratindakan ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu tes lisan, dokumentasi dan lembar observasi check list. Hasil kemampuan membaca permulaan pada Pratindakan ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B di TK ABA Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta perlu ditingkatkan. Upaya peningkatan kemampuan membaca permulaan yaitu dengan media kartu kata bergambar. Kegiatan kartu kata bergambar dilakukan dengan cara guru memberi pertanyaan satu persatu anak untuk menjawab setiap kartu yang dikeluarkan oleh guru. Kemampuan membaca permulaan setiap anak dapat diketahui dari Tabel yang berisi sebagai berikut:
40
Tabel 3. Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Membaca Permulan Menyebutkan Menunjukkan 13 Menunjukkan 13 huruf yang huruf yang telah Mencari huruf gambar yang telah ditunjuk disebutkan oleh awal sesuai mempunyai oleh guru (a, guru (a, b, d, e, i, gambar yang No Nama huruf depan b, d, e, i, k, l, k, l, m, o, p, s, t, dilihat yang sama m, o, p, s, t, u) u) 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 A 2 Ab 3 Ad 4 Ar 5 I 6 L 7 H 8 NM 9 NN 10 R 11 Rf 12 Rh 13 Ri 14 S 15 T 16 U Jumlah skor 21 21 25 24 keseluruhan siswa Persentase (%) 32,81 32,81 39,06 37,50
Berdasarkan data di atas kemampuan membaca sebelum dilaksanakan tindakan memiliki presentase sebesar 35,54%. Jika dibuat presentase rekapitulasi kemampuan membaca permulaan berdasarkan data di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca permulaan Siswa Sebelum Tindakan No Kemampuan Membaca Permulaan Persentase (%) Kriteria 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 32,81 Kurang m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 32,81 Kurang m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar 39,06 Kurang yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang 37,50 Kurang mempunyai huruf depan yang sama
41
Dari tabel di atas kemampuan membaca permulaan sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui prosentase kemampuannya. Kemampuan anak dalam menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) sebesar 32,81% masih dalam kriteria kurang baik. Pada kemampuan anak dalam menujukkan 13 huruf tersebut juga masih dalam kriteria kurang baik dengan nilai prosentase 32,81%. Kemampuan anak dalam mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat sebesar 39,06% dan kemampuan anak dalam menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebesar 37.50%. Rata-rata kemampuan anak dalam membaca permulaan masih ada dalam kriteria kurang baik dengan perolehan nilai prosentase dibawah 40%. Rendahnya kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun dikarenakan kurangnya media yang lebih kreatif dari guru. Berdasarkan data di atas peneliti menemukan masalah yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi untuk menentukan perencanaan dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Masalah yang ditemukan yaitu sebagian besar anak masih kurang dalammenguasai simbol huruf. Mereka masih salah dalam penyebutan simbol huruf. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak belum berkembang sesuai usia anak. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran maka peneliti bersama guru kelas kelompok B1 TK ABA Gedongkiwo bersama-sama merancang tindakan untuk kegiatan pembelajaran pada Siklus I. Berdasarkan pengamatan yang disampaikan diatas, peneliti dan guru kelas menyepakati untuk melakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan kartu kata bergambar.
42
C. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I 1.
Perencanaan Siklus I Penelitian dilakukan dalam tahapan yang berupa siklus pembelajaran.
Dalam pembelajaran ini dilakukan dalam dua siklus. Untuk lebih meningkakan kemampuan membaca permulaan, setiap siklus dilakukan dalam 3 pertemuan. Pada TK ABA Gedongkiwo di kelas B1 ada dua guru yang mengampu, setiap hari Senin sampai Rabu diampu oleh guru N dan setia hari Kamis sampai Sabtu diampu oleh guru S. Adapun tahap perencanaan pada Siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi dengan guru kelas sebagai kolaboratif peneliti yaitu guru sebagai pelaksana tindakan. b. Menyusun rencana kegiatan harian dengan tema pengayaan yaitu tema binatang (terlampir) c. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam kegiatan membaca permulaan d. Menyiapkan lembar pengamatan dan dokumentasi untuk melihat tingkat perkembangan kemampuan membaca permulaan pada siswa. 2.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 3 November 2014,
dengan tema Binatang dan subtema Tempat Hidup Binatang. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan menyatu dengan kegiatan belajar mengajar. Jumlah anak yang masuk pada Siklus I pertemuan pertama adalah sebanyak 16 anak yang
43
terdiri dari 7 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Adapun kegiatan proses pembelajaran sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dilaksanakan di luar kelas seperti bernyanyi dan bergerak bersama setalah berupacara, kemudian dilanjutkan berdoa dan salam yang dilakukan di dalam kelas. Kegiatan berdoa dilakukan setelah anak sudah siap dan duduk dengan tenang, setelah itu guru mengucapkan salam dan anak mulai menjawab salam. Setelah berdoa, guru mulai mengabsen dan menanyakan siapa saja yang tidak masuk sekolah kemudian guru mengajak anak untuk membaca surat-surat pendek seperti surat Al-ikhlas, Alahab, Anas, Al-falaq. 2) Kegiatan Inti (60 menit) Guru memulai kegiatan ini dengan bertanya jawab tentang binatang, seperti binatang beranak dan bertelur, binatang berkaki dan tidak berkaki. Kemudian anak diminta untuk menyebut huruf dari setiap nama binatang yang disebutkan. Hanya beberapa anak yang menyebutkan huruf. Setelah tanya jawab, guru mengeluarkan kartu kata bergambar yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Guru menunjukkan satu persatu kartu, anak mulai membaca gambar dari setiap kata seperti gambar komodo dan dilanjutkan guru meminta anak membaca huruf yang ada di atas atau di bawah gambar. Anak sangat tertarik dengan kartu kata yang berukuran 17cmx10cm sampai mereka berteriak untuk meminjam kartu tersebut dari gurunya dan bertanya “itu apa?” berkali-kali. Kondisi kelas sangat tidak kondusif kemudian guru mengkondisikan kelas lagi dengan mengajak anak untuk melakukan “tepuk diam”, dan akhirnya anak mulai
44
diam dan memperhatikan lagi apa yang guru tunjukan dan intruksikan kepada setiap anak. Pada kegiatan ini anak diminta untuk menuliskan huruf depan pada setiap nama binatang yang sudah disiapkan sebelumnya menggunakan LKA. Anak masih kesulitan dalam menulis setiap huruf awal, kemudian guru memberi bantuan dengan menulis semua huruf yang dibutuhkan di papan tulis. Selama anak mengerjakan LKA, peneliti mengamati aktifitas anak sambil mendokumentsaikannya. Kegiatan selanjutnya adalah guru melakukan evaluasi atau penilaian terhadap perkembangan kemampuan membaca permulaan anak. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran sudah selesai. Guru dan peneliti berdiskusi mengenai proses pembelajaran pada hari ini, dan membicarakan perkembangan anak termasuk perkembangan bahasa. Kemudian mencatat pada lembar observasi yang sebelumnya sudah dipersiapkan.
Gambar 3. Guru akan menunjukkan kartu kata bergambar
3) Kegiatan Akhir (30 menit)
45
Pada kegiatan akhir guru mengulang kembali kegiatan yang menggunakan beberapa kartu kata bergambar dan meminta kembali anak untuk menyebutkan setiap gambar yang ada pada kartu dan meminta anak menyebutkan huruf dan membaca kata. Setelah selesai anak dikondisikan untuk tenang, untuk bersiap-siap untuk pulang. Sebelum pulang anak diminta untuk bernyanyi bersama, berdoa kemudian mengucapkan terimakasih kepada guru dan pamit pulang menggunakan bahasa jawa krama halus. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan siklus satu pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 5 November 2014 dengan tema binatang dan subtema tempat hidup binatang. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan menyatu dengan kegiatan belajar mengajar. Jumlah anak yang masuk pada Siklus I pertemuan kedua adalah sebanyak 16 anak yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Adapun kegiatan proses pembelajaran sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan awal dilakukan di outdoor, anak dan guru melakukan kegiatan bernyanyi dan menari bersama. Anak-anak dibagi menjadi 2 baris dan guru ada di depan menginstruksikan kegiatan yang dilakukan bersama. Mereka bernyanyi sambil bertepuk tangan dan menari bersama. Saat akan memasuki ruang kelas anak diminta berjalan satu persatu menyerupai berjalannya monyet. Anak-anak sangat antusias dan menikmati kegiatan tersebut sampai akhirnya masuk di dalam kelas. Anak-anak diminta untuk duduk tenang dan mengambil sikap berdoa. Setelah berdoa mereka bernyanyi dan bertepuk tangan menanyakan setiap orang
46
yang berada di dalam ruang kelas dan setelah itu menanyakan yang tidak masuk hari ini. Setelah itu guru meminta anak untuk mengaji dan menghafal surat-surat pendek. 2) Kegiatan Inti (60 menit) Pada kegiatan ini guru mulai mengeluarkan kartu kata bergambar lagi dan anak diminta membaca simbol gambar dan huruf. Sekali-kali guru menutup nama binatang yang ada sehingga anak berpikir tentang menyusun nama binatang tersebut terdiri dari huruf apa saja. Setiap anak diminta bersuara satu persatu. Pada kegiatan hari ini guru menulis beberapa nama binatang di papan tulis kemudian anak diminta membaca satu persatu huruf menjadi satu kata sempurna dan anak diminta untuk menulis nama-nama binatang ke dalam buku tulis yang sudah dimiliki setiap anak. Satu persatu anak diminta untuk membaca setiap kata yang telah ditulis oleh guru. Selama anak-anak mengerjakan, peneliti mulai mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan dan menilai menggunakan lembar checklist yang sudah disiapkan.
Gambar 4. Guru menunjukkan kartu kata bergambar dan anak diminta membaca
47
Gambar 5. Guru menulis kata dan anak diminta membaca kemudian menulisnya
3) Kegiatan Akhir (30 menit) Pada kegiatan akhir guru melakukan recalling, ada beberapa anak yang masih belum bisa membaca huruf m, ada yang belum bisa membedakan p dan b. Setelah melakukan recalling, anak diminta untuk tenang dan bersiap-siap untuk pulang. Sebelum pulang anak bernyanyi bersama dan mengucapkan terimakasih kepada guru. Guru meminta maaf untuk kegiatan hari ini yang dirasa sudah memberatkan anak, kemudian anak berdoa dan diakhiri pamit dari anak menggunakan bahasa jawa halus. c.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 7 November 2014 dengan
tema binatang dan subtema tempat hidup binatang. Pada pertemuan ini, guru kelas diganti oleh guru 2. Pada kelas B1, setiap hari senin sampai rabu diisi oleh guru 1 dan guru 2 sebagai guru pendamping sedangkan pada hari kamis sampai sabtu guru 2 sebagai guru kelas dan guru 1 sebagai guru pendamping. Pelaksanaan kegiatan diikuti oleh 16 anak dengan 7 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Adapun kegiatan proses pembelajaran sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal (30 menit)
48
Kegiatan awal pada pertemuan ketiga siklus pertama anak diminta untuk senam bersama dengan kelas lain di luar kelas. Di TK ABA Gedongkiwo, setiap hari jumat dilakukan kegiatan senam bersama dan menggunakan pakaian olahraga untuk guru dan murid-murid. Setelah itu anak masuk di dalam kelas, anak menyanyikan lagu apa kabar hari ini dan kemudian berdoa bersama dipimpin oleh guru. Setelah berdoa, bagi anak-anak yang ikut latihan drum band diminta untuk ikut latihan sampai jam 9 sebelum kegiatan inti dimulai. Beberapa anak yang masih didalam diminta oleh guru untuk mewarnai gambar yang ada di lembar kerja anak (LKA) yang sudah dimiliki oleh anak sambil menunggu anak-anak lain selesai latihan drum band. Guru sambil mengajak berbincang-bincang ketika anak mewarnai tentang binatang yang anak-anak pelihara dan guru menanyakan ciriciri dari binatang tersebut, misalnya menanyakan jumlah kaki, warna binatang serta makanan dari setiap binatang. 2) Kegiatan Inti (60 menit) Semua siswa telah berkumpul dalam kelas setelah beberapa anak latihan drum band. Beberapa anak kelihatan kecapekan akan tetapi ketika guru memperlihatkan kartu kata dengan kata yang ditutup anak mulai tertarik dan mulai menjawab pertanyaan dari guru seperti binatang apa ini, dan huruf apa saja yang digunakan untuk membentuk nama dari binatang tersebut. Pada kegiatan inti, anak diminta untuk menempel binatang yang mempunyai huruf yang sudah ditulis di LKA. Satu persatu anak mulai membaca setiap huruf yang berbeda-beda pada setiap LKA, kemudian anak mencari gambar dengan nama binatang yang mempunya huruf depan yang sudah ditulis pada
49
setiap LKA anak. Saat guru menanyakan huruf apa saja, peneliti mulai mencatat dan menilai kegiatan tersebut pada lembar yang tersedia. Peneliti juga mengobservasi kegiatan menulis huruf awal dan menempel binatang dengan mencatat dan memberi nilai pada lembar sudah disiapkan. 3) Kegiatan Akhir (30 menit) Kegiatan inti sudah selesai, dan guru mulai melakukan kegiatan recalling. Anak diminta untuk membaca lagi kartu kata yang diperlihatkan oleh guru, dan penliti juga mulai mencatat kembali setiap anak membaca maupun menebak huruf apa saja. Setelah semua sudah selesai, guru menyuruh anak untuk bersiap-siap pulang, merapikan kembali meja kursi dan buku yang diapakai. Guru mngajak anak-anak untuk berdoa bersama kemudian bernyanyi bersama dan anak-anak pamit untuk pulang dan mengucapkan terimakasih menggunakan bahasa jawa halus. 3.
Observasi Siklus I Observasi dilaksanakan selama pembelajaran di kelas berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan tersebut dilakukan pada Siklus I pertemuan pertama sampai ketiga dengan menggunakan lembar observasi. Selama proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Dalam kegiatan observasi kegiatan membaca permulaan anak
yang
diamati adalah kemampuan anak dalam menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru; menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru ; mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat; menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama.
50
a.
Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Pertama Observasi yang dilakukan secara kolaborasi dengan aspek yang dinilai
adalah menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru dan menunjukkan huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru, mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat, dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama. Berikut adalah hasil kemampuan membaca permulaan yang sudah dinilai : Tabel 5. Hasil Observasi Kemampuan membaca permulaan Siswa Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Siklus I Pertemuan Pertama Menunjukkan Menyebutkan 13 Menunjukkan 13 huruf yang Mencari huruf huruf yang telah gambar yang telah disebutkan awal sesuai ditunjuk oleh guru mempunyai oleh guru (a, b, gambar yang No Nama (a, b, d, e, i, k, l, m, huruf depan d, e, i, k, l, m, o, dilihat o, p, s, t, u) yang sama p, s, t, u) 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 A 2 Ab 3 Ad 4 Ar 5 I 6 L 7 H 8 NM 9 NN 10 R 11 Rf 12 Rh 13 Ri 14 S 15 T 16 U Jumlah Nilai 25 25 33 36 Presentase (%) 39,06 39,06 51,56 56.25
Penilaian di atas menyebutkan ada beberapa nilai yang dicapai oleh anak yaitu nilai 4, 3, 2, dan 1 pada setiap indikator. Huruf yang dinilai pada penelitian ini sebanyak 13 huruf yaitu huruf, a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u. Nilai 4
51
menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 10-13 huruf, menunjukkan 10-13 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 4- 5 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 4- 5 gambar. Nilai 3 menunjukkan bahwa anak mampu Anak mampu menunjukkan 5-9
huruf,
menyebutkan 5-9 huruf, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 2-3 gambar, mampu mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 2-3 gambar. Nilai 2 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 1-4 huruf, mampu menunjukkan 1-4 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 1 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 1 gambar dan nilai 1 menunjukkan bahwa anak kurang mampu untuk menguasai simbol-simbol huruf yang sudah disebutkan di atas. Berdasarkan data di atas, dapat diperoleh data kemampuan membaca permulaan pada siklus I pertemuan pertama sebesar 46,48%. Dari kegiatan yang sudah disiapkan, Rf merupakan siswa yang paling aktif dan sering menjawab pertanyaan dari guru. Siswa tersebut mampu mengenal lebih banyak simbol huruf dari teman-temannya, walaupun rf lebih banyak bicara dengan teman sebangkunya dia masih bisa untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru. Hasil dari kegiatan yang sudah dikerjakan oleh rf termasuk kategori cukup baik daripada teman-teman yang lain. Pada kegiatan menulis huruf awal rf mampu untuk melakukannya sendiri dengan sedikit bantuan dari gurunya. Pada kegiatan menebak kartu kata bergambar , rf paling sering menjawab dan jawabannya benar. Rf masih terbalik dalam membaca simbol huruf antara p, d, dan b. Kemampuan
52
Rf dalam menyebutkan dan menunjukkan 13 huruf yang diminta oleh guru terbilang baik karena ketika Rf diminta untuk menyebutkan dan menunjukkan huruf pada sebuah kartu kata Rf bisa menjawabnya dengan cukup benar dan sudah mulai berkembang. Dalam kemampuan mencari huruf awal sesuai dengan gambar yang dilihat Rf mampu mencari 3 gambar yang mempunyai huruf depan yang sama yaitu bebek, beo, dan badak dan Rf atu bahwa b adalah huruf awal dari setiap binatang yang dia sebutkan. Kemampuan rf dalam menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama dapat terlihat ketika guru memberikan kegiatan yang terdapat tulisan yang tidak ada huruf depannya Rf menulisnya dengan benar sambil bercakap cakap dengan guru sudah cukup baik. U akan menjawab pertanyaan dari guru yang dia bisa seperti huruf vokal, akan tetapi U hanya mengerti sedikit huruf itu pun dengan bantuan guru dan U akan diam jika dia tidak mengerti pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pada kegiatan menulis huruf depan, U kebanyakan mencontoh dari papan tulis. Karena U menguasai sedikit simbol huruf jadi ketika kegiatan menebak kartu gambar U hanya sedikit berucap dan diam. Kemampuan U dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru masih kurang terlihat dari bagaimana U menjawab pertanyaan dari guru yang menunjuk huruf-huruf dari setiap kata yang diberikan, hal ini sama dengan kemampuan U dalam menunjukkan 13 huruf yang telah disebut oleh guru. U masih diam dan belum menjawab pertanyaan tersebut. Kemampuan U dalam mencari huruf awal maih belum berkembang, disisi lain U mengetahui huruf awal terletak di depan setiap kata, akan tetapi dalam penyebutannya masih belum mampu. Kemampuan menunjukkan gambar yang
53
mempunya huruf depan sama masih sejalan dengan kemampuan U dalam mengenal simbol huruf yang belum berkembang. U masih pada tahap mengenal huruf vokal dan sebagaian huruf vokal tersebut dibantu oleh guru ketika menjawab pertanyaan dari kartu yang sudah disediakan. NN termasuk anak yang cukup baik mengerjakan setiap kegiatan, walaupun jawaban anak ini belum benar tetapi selalu menjawab pertanyaan dari gurunya dan rajin mengerjakan setiap tugasnya. Pada siklus pertama pertemuan pertama NN belum mengerti huruf “m, s, t” dan perbedaan huruf b, d, dan p. Pada kegiatan menulis huruf awal NN banyak meminta bantuan kepada gurunya untuk memberi tahukan bentuk huruf seperti apa yang dibutuhkan pada lembar kegiatan anak. Pada kegiatan menebak kartu kata bergambar NN sering menjawab, karena NN senang dengan kartu kata tersebut dan memeprhatikan setiap kata yang diucapkan guru. NM masih terlalu sedikit mengerti huruf, anak ini hanya mengerti hurufhuruf vokal dengan bantuan guru untuk membacanya. Untuk membaca kata anak ini masih meminta bantuan gurunya untuk membacakannya. Dia belum mengerti huruf yang tertulis di LKA, dia sering meminta temannya untuk membantu setiap mengerjakan LKA. Huruf yang paling dia hafal adalah huruf “a dan i”. Pada kegiatan menulis huruf awal anak ini masih mencontoh semua huruf yang ditulis oleh guru. Kemampuan mencari huruf awal yang sesuai gambar, NM masih bingung ketika guru menyebut bebek NM masih mengira huruf awal dari sapi adalah a. Kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama pada NM ini masuk dalam kategori belum berkmebang karena NM masih belum
54
menguasai simbol-simbol huruf yang ada. NM ada pada tahap membaca simbol gambar dari setiap kartu kata bergambar maupun LKA yang ada gambarnya. H memiliki kepribadian yang pendiam, jadi guru harus memanggil namanya dulu baru dia akan bersuara. Berbeda dengan anak lain yang cenderung banyak mengeluarkan suara. H masih kurang dalam mengenal simbol-simbol huruf. H masih dibantu oleh guru akan tetapi ketika H membaca simbol gambar dia langsung akan menjawab pada kegiatan menulis H tidak lepas dari papan tulis. Dia mencontoh semua yang ditulis oleh gurunya. Penguasaan simbol huruf H secara kesuluruhan masih dibantu oleh guru. Kemampuan H dalam mencari huruf awal sesuai pada gambar juga masih belum berkembang ini terlihat pada saat H masih menjawab huruf depan dari huruf Beo adalah e, dan huruf depan dari bebek adalah e yang ada pada gambar di dalam kegiatan menulis huruf awal. Kemampuan dalam menujukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama terbilang kurang, karena H belum mengerti huruf depan terletak dimana. L rajin dalam setiap melakukan kegiatan. Anak ini juga mampu mengerjakan kegiatan dengan mandiri dan sedikit bantuan dari guru ketika L tidak bisa mengerjakannya. Pada kegiatan menulis huruf awal, L berhasil mengerjakan semua secara mandiri akan tetapi L masih sedikit menguasai simbol-simbol huruf yang ada. L terkadang masih diam ketika diminta untuk menyebutkan satu persatu huruf yang ditunjuk oleh guru karena belum bisa. Kemampuan menyebut 13 huruf yang ditunjuk oleh guru cukup baik ini terlihat pada L yang berhasil menjawab kartu kata yang diperlihatkan oleh guru dengan tepat dan sedikit bantuan dari guru. Kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru juga sejalan dengan kemampuan L dalam menyebutkan 13 huruf. L masih bingung membedakan guruf b, d dan p serta belum mengerti huruf m, t, s, dan sebagian huruf yang lain masih dibantu guru. Kemampuan mencari huruf awal seuai pada
55
gambar mulai berkembang, ini terlihat pada kegiatan tanya jawab antara L dan guru tentang huruf depan yang dia sedang kerjakan. Namun masih ada yang belum benar ketika ditanya huruf depan dari badak, masih menjawab a. Kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama juga sejalan dengan kemampuan mencari huruf awal yang sama pada gambar. T selalu memperhatikan guru ketika guru menjelaskan. T juga masih memiliki sedikit perbendaharan simbol huruf yang diketahui. Anak ini baru mampu menyebutkan huruf a, i, u, o dan selebihnya dibantu oleh guru. Pada kegiatan menulis huruf awal, T sesekali menoleh ke arah papan tulis mencontoh di papan tulis. Kemampuan T dalam mencari huruf awal sesuai pada gambar masih belum berkembang karena T masih sedikit menguasai simbol-simbol huruf, kemampuan ini sejalan dengan kemampuan T dalam menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama. A termasuk anak yang rajin dan pandai. Kemampuan A menyebutkan huruf yang ditunjuk oleh guru termasuk dalam kategori mulai berkembang ini terlihat dari A sudah mampu menjawab ketika guru menunjukkan huruf pada kartu kata walaupun masih dalam bantuan dan A sudah mengerti simbol huruf a, i, u, dan o. Kemampuan A dalam menunjukkan huruf yang telah disebutkan juga sejalan dengan kemampuan A menyebutkan huruf yang sudah ditunjuk oleh guru. Sama dengan siswa lain, mereka masih bingung pada membedakan huruf b, d, dan p. Kemampuan A dalam mencari huruf awal yang sesuai pada gambar sejalan juga dengan kemampuan A dalam menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama yaitu sudah berkembang. Ini terlihat ketika A mengerjakan tugasnya yaitu menulis huruf depan yang sudah memiliki gambar dan guru mulai menanyakan hewan apa saja yang memiliki huruf depan K, A mencari huruf K dengan bantuan
56
guru sekali kemudian dia mencari sendiri K yang selanjutnya dan menunjukkan gambar binatang apa saja yang memiliki huruf depan K. Berdasarkan data di atas, maka dibuat rekapitulasi hasil dari kemampuan membaca permulaan dalam satu kelas, data diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6. Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus Pertama Pertemuan Pertama No Kemampuan Membaca Permulaan Presentase Kriteria 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 39,06 Kurang m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 39,06 Kurang m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar 51,56 Cukup baik yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang 54,69 Cukup baik mempunyai huruf depan yang sama
Berdasarkan data di atas dapat dijabarkan hasil dari setiap kemampuan membaca permulaan. Kemampuan anak dalam satu kelas untuk menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah ditunjuk oleh guru sebesar 39,06%, hasil presentase ini masih dikategori kurang, maka diperlukan kegiatan lagi yang mengembangkan kemampuan anak dalam mengerti dan menyebutkan setiap huruf yang ada. Kemampuan anak dalam satu kelas untuk menunjukkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah disebutkan oleh guru sebesar 39,06%, hasil presentasi dalam kemampuan ini juga termasuk dalam kategori kurang baik sehingga membutuhkan stimulus-stimulus atau kegiatan yang mengembangkan anak dalam membaca. Kemampuan mencari huruf awal sesuai dengan gambar yang dilihat memiliki presentasi 51,56%, hasil presentasi ini termasuk dalam kategori cukup bagus. Hal ini membuktikan bahwa media dengan adanya gambar akan menarik anak untuk mengerjakan kegiatan yang akan dikerjakan. Sedangkan kemampuan
57
anak dalam menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama sebesar 54,69%. Hasil presentase ini termasuk dalam kategori cukup baik, walaupun dalam kemampuan ini sudah paling tinggi presentasenya akan tetapi masih rendah dari presentase yang diharapkan. b. Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Kedua Observasi yang dilakukan secara kolaborasi dengan aspek yang dinilai adalah menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru dan menunjukkan huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru, mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat, dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama. Berikut adalah hasil kemampuan membaca permulaan yang sudah dinilai : Tabel 7. Hasil Observasi Kemampuan membaca permulaan Siswa Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Siklus I Pertemuan Kedua Menyebutkan Menunjukkan Menunjukkan 13 huruf yang 13 huruf yang Mencari huruf gambar yang telah ditunjuk telah disebutkan awal sesuai mempunyai N oleh guru (a, b, oleh guru (a, b, gambar yang Nama huruf depan o d, e, i, k, l, m, o, d, e, i, k, l, m, o, dilihat yang sama p, s, t, u) p, s, t, u) 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 A 2 Ab 3 Ad 4 Ar 5 I 6 L 7 H 8 NM 9 NN 10 R 11 Rf 12 Rh 13 Ri 14 S 15 T 16 U Jumlah Nilai 38 38 40 40 Presentase (%) 59,37 59,37 62,50 62,50
58
Penilaian di atas menyebutkan ada beberapa nilai yang dicapai oleh anak yaitu nilai 4, 3, 2, dan 1 pada setiap indikator. Huruf yang dinilai pada penelitian ini sebanyak 13 huruf yaitu huruf, a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u. Nilai 4 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 10-13 huruf, menunjukkan 10-13 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 4- 5 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 4- 5 gambar. Nilai 3 menunjukkan bahwa anak mampu Anak mampu menunjukkan 5-9
huruf,
menyebutkan 5-9 huruf, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 2-3 gambar, mampu mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 2-3 gambar. Nilai 2 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 1-4 huruf, mampu menunjukkan 1-4 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 1 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 1 gambar dan nilai 1 menunjukkan bahwa anak kurang mampu untuk menguasai simbol-simbol huruf yang sudah disebutkan di atas. Berdasarkan data di atas, diperoleh data keseluruhan kemampuan membaca permulaan sebesar 60,91 %. Berdasarkan hasil kemampuan membaca permulaan pada tabel di atas, kemampuan setiap anak pada pertemuan kedua siklus pertama sedikit meningkat dibandingkan pada pertemuan pertama siklus pertama. Pada pertemuan kedua siklus pertama, kemampuan Rf dalam menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru masih sama seperti pertemuan pertama, antara huruf b, d, dan p masih terbalik. Kemudian guru mulai menjelaskan
59
perbedaan bentuk huruf yang ada pada huruf b, d dan p. Kemampuan Rf dalam menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru sudah cukup baik sejalan dengan kemampuan Rf dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru ini terlihat ketika Rf diminta menyebutkan huruf apa saja yang ada pada binatang “tikus” Rf menjawab semua dengan benar, kemudian menunjukkan mana huruf t, huruf i, huruf k, dan seterusnya. Kemampuan mencari huruf awal yang sesuai pada gambar terbilang sudah berkembang, ini terlihat saat kegiatan menulis nama binatang ketika guru mulai menanyakan binatang apa saja yang memiliki huruf depan b setelah bebek, rf mulai mencari nama binatang dan mulai menjawab bebek, badak dan beo. Rf berhasil menjawab 3 binatang, selain itu Rf juga mampu menunjukkan huruf awal pada gambar yang ditunjukkan oleh guru. Kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama juga bagus, ini terlihat ketika rf mulai mencari gambar-gambar bebek, badak dan beo. Pada pertemuan kedua siklus pertama, U berkembang lebih baik daripada pertemuan sebelumnya. Kemampuan menyebutkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru udah meningkat, ini terlihat ketika U mampu menyebutkan huruf a dan i pada kata babi yang ditunjukkan di kartu kata bergambar oleh guru. Untuk huruf konsonan U masih belum berkembang kemampuannya. Kemampuan dalam menunjukkan 13 huruf yang sudah disebut oleh guru juga meningkat ketika U diminta menunjukankan huruf a dan i dalam kata babi secara bersamaan dengan membaca huruf sebelumnya. Pada kegiatan menulis nama-nama binatang yang sudah dicontohkan oleh guru, guru meminta U menyebutkan binatang apa saja yang memiliki huruf depan b setelah babi dan U hanya menjawab burung dan
60
menunjukkan gambar burung yang ada dinding kelas. Ini membuktikan bahwa kemampuan mencari huruf awal sesuai pada gambar dan menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan yang sama pada U mulai berkembang. Pada pertemuan kedua siklus pertama, kemampuan menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru mulai meningkat ini terbukti ketika NN mampu menyebutkan huruf i dengan bantuan guru memberikan ciri-ciri huruf i pada kata tikus. Sekarang nadia sudah menguasai huruf, a, e, k, o, u. Kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru juga berkembang ketika N mulai mengerti perbedaan huruf i dan l. Pada kemampuan mencari huruf awal pada gmbar NN juga sudah mulai meningkat, ini terlihat ketika guru menanyakan binatang apa yang mempunyai huruf depan t setelah tikus dengan memperhatikan huruf t yang ditunjuk oleh guru NN mulai mencari ke sekitar dan menunjuk binatang tupai dan mengucapkannya, kemudian menyebut tokek dan tomat. Tomat bukan binatang tetapi NN menyebutkan tomat karena tomat juga berawalan dengan huruf t. Kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama ditunjukkan pada saat kegiatan akhir Guru menutup kata pada kartu kata dan NN mulai menebak huruf pada gambar yang diperlihatkan oleh guru. NN berhasil menemukan 3 gambar yaitu kuda, kadal dan katak. Pada pertemuan kedua siklus pertama NM masih belum menguasai banyak simbol huruf, akan tetapi dibanding pertemuan sebelumnya kemampuan Nadia dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru dan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru sudah sedikit meningkat. Ini terlihat ketika NM menunjuk huruf a dan i pada kata sapi yang ditulis guru di papan tulis.
61
Kemampuan dalam mencari huruf awal sesuai dengan gambar dan menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal yang sama lebih meningkat dari pertemuan pertama, saat guru menanyakan binatang apa saja yang memiliki huruf depan s setelah sapi, NM menjawab semut. NM tidak mengerti simbol hurufnya tapi menjawab dari suara s pada sapi. Pada pertemuan kedua siklus pertama, kemampuan H dalam menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru lebih meningkat dibanding pertemuan pertama, H sedikit demi sedikit belajar huruf vokal. Pada kemampuan ini H berhasil mengerti huruf e dari nama binatang beo dan a pada nama binatang badak. Pada kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru H cenderung diam, dia hanya menjawab ketika guru menyebutkan huruf a dan e. Pada kemampuan mencari huruf awal yang sesuai pada gambar, H bisa melakukan dengan mencocokan bentuk huruf yang sama akan tetapi H belum mengerti yang di temukan tersebut huruf apa. H mulai mengerti huruf awal setiap nama ada di depan kata, akan tetapi H belum berhasil menyebutkannya. Pada kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf sama juga sama H menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal yang sama tapi belum mengerti itu simbol huruf apa dan guru mulai mengajarkan pada H yang dia cari simbol huruf apa. Pada pertemuan kedua siklus pertama, kemampuan dalam menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru dan kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebut oleh guru masih terbilang sama. L masih belum mengerti perbedaan antara huruf b, d, dan p serta sama sekali belum mengerti huruf m, t, s. Sedangkan
62
huruf-huruf yang L mengerti adalah huruf a, i, e, o, dan u, huruf – huruf lain L masih dibantu oleh guru. Penguasaan simbol huruf belum berkembang dari pertemuan pertama. Kemampuan mencari huruf awal yang sesuai pada gambar dan kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama sudah mulai berkembang ini terjadi karena L mampu menganalis bentuk huruf yang sama namun belum bisa mengucap itu huruf apa. Pada saat kegiatan tanya jawab tentang nama-nama binatang L juga berhasil menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan S selain sapi yang sudah disebut oleh guru yaitu semut, singa, dan siput. Pada observasi pertemuan kedua siklus pertama pada T, seluruh kemampuan membaca permulaannya sudah meningkat dari pertemuan pertama. Pada saat kegiatan menulis nama-nama binatang terjadi percakapan antara T dan guru. Guru meminta T menyebutkan huruf-huruf yang sudah ditulisnya, T berhasil membaca kata beo dengan mengeja terlebih dahulu. Kemampuan menunjukkan 13 huruf yang sudah disebut oleh guru juga bertambah ini terlihat ketika menulis satu persatu kata yang sudah dicontohkan oleh guru dan menunjukkan beberapa huruf yang sengaja disebut oleh peneliti seperti huruf e, b, t dan s. Kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar juga meningkat, ini terlihat ketika ketika T menyebutkan nama binatang yang mempunyai huruf awal setelah bebek yaitu beo, babi dan badak. Kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama juga meningkat ini terlihat ketika T mampu menunjukkan gambar bebek, babi dan beo. Pada
pertemuan kedua
siklus
pertama,
kemampuan
A dalam
menyebutkan 13 huruf yang sudah ditunjuk oleh guru dan kemampuan dalam menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru meningkat, ini terlihat dari
63
kegiatan menulis nama-nama hewan yang sudah dicontohkan oleh guru didalam papan tulis, ketika guru akan menulis bebek A diminta untuk mendikte huruf apa saja yang diperlukan untuk membuat kata bebek dan A menyebutkan semua huruf dengan benar. Setelah itu guru meminta A untuk menunjukkan huruf b, e, dan k yang mana pada kata bebek. Pada pertemuan kedua ini A sudah mampu menguasi 5 huruf vokal, huruf konsonan b, k dan l. Kemampuan mencari huruf awal sesuai dengan gambar dan kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama juga sedikit meningkat, ini terbukti ketika A diminta guru untuk menyebutkan nama binatang yang berawalan huruf L setelah lebah, A menjawab Lalat, lemut (nyamuk), dan lele. Berdasarkan data di atas, maka dibuat rekapitulasi hasil dari kemampuan membaca permulaan dalam satu kelas, data diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 8. Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus Pertama Pertemuan Kedua No Kemampuan Membaca Permulaan Presentase Kriteria 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 59,37 Cukup baik m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 59,37 Cukup baik m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar 62,50 Baik yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang 62,50 Baik mempunyai huruf depan yang sama
Berdasarkan hasil rekapitulasi di atas, pertemuan kedua di dalam siklus pertama presentasenya sedikit naik. Kamampuan anak dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru meningkat menjadi 59,37 % masuk dalam kriteria cukup baik. Kemampuan dalam menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru juga sejalan dengan kemampuan menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru, yaitu 59,37 % dan masuk dalm kriteria cukup baik. Beberapa anak mulai meningkat dalam kemampuan menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk
64
oleh guru dan kemampuan menunjukkan 13 huruf yang sudah disebutkan oleh guru. Kemampuan mencari huruf awal pada gambar yang ada dan kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama juga meningkat menjadi 62.50 %. c.
Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Ketiga Observasi yang dilakukan secara kolaborasi dengan aspek yang dinilai
adalah menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru dan menunjukkan huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru, mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat, dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama. Berikut adalah hasil kemampuan membaca permulaan yang sudah dinilai : Tabel 9. Hasil Observasi Kemampuan Membaca Permulaan Bergambar Pada Siklus I Pertemuan Ketiga Menyebutkan 13 Menunjukkan huruf yang telah 13 huruf yang ditunjuk oleh guru telah disebutkan (a, b, d, e, i, k, l, oleh guru (a, b, No Nama m, o, p, s, t, u) d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) 4 3 2 1 4 3 2 1 1 A 2 Ab 3 Ad 4 Ar 5 I 6 L 7 H 8 NN M 9 NM N 10 R 11 Rf 12 Rh 13 Ri 14 S 15 T 16 U Jumlah Nilai 40 41 Presentase (%) 62,50 64,06
65
Siswa Melalui Media Kartu Kata Mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat
4
3
2
Menunjukka n gambar yang mempunyai huruf depan yang sama 1 4 3 2 1
44 68,75
44 68,75
Penilaian di atas menyebutkan ada beberapa nilai yang dicapai oleh anak yaitu nilai 4, 3, 2, dan 1 pada setiap indikator. Huruf yang dinilai pada penelitian ini sebanyak 13 huruf yaitu huruf, a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u. Nilai 4 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 10-13 huruf, menunjukkan 10-13 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 4- 5 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 4- 5 gambar. Nilai 3 menunjukkan bahwa anak mampu Anak mampu menunjukkan 5-9
huruf,
menyebutkan 5-9 huruf, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 2-3 gambar, mampu mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 2-3 gambar. Nilai 2 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 1-4 huruf, mampu menunjukkan 1-4 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 1 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 1 gambar dan nilai 1 menunjukkan bahwa anak kurang mampu untuk menguasai simbol-simbol huruf yang sudah disebutkan di atas. Berdasarkan data di atas, diperoleh data keseluruhan kemampuan membaca permulaan pada siklus I pertemuan ketiga sebesar 66,01%. Pada observasi pertemuan ketiga siklus pertama, kemampuan Rf dalam menyebutkan 13 huruf yang sudah ditunjuk oleh guru dan kemampuan rf dalam menunjukkan 13 huruf yang telah disebut oleh guru sedikit meningkat. Bila diberi tahu ciri-ciri dari huruf b, d, dan p Rf akan benar dalam menjawab pertanyaan dari guru. Pada kemampuan mencari huruf awal Rf memiliki kemampuan yang lebih dari teman-temannya, Rf berhasil menjawab pertanyaan dari guru seperti apa saja
66
nama binatang yang mempunyai huruf awal K setelah katak, Rf menjawab Kuda, Kerbau dan koala. Kemampuan menunjukkan gambar dengan huruf depan yang sam sudah baik ini terlihat pada kegiatan menempel gambar yang memiliki huruf depan sama Rf berhasil menempel sendiri hanya sesekali bertanya pada guru. Observasi pada pertemuan ketiga pada siklus pertama, perkembangan kemampuan membaca awal pada U mulai bertambah lagi. Kemampuan dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru bertambah huruf o ketika guru menunjukkan gambar beo. Pada huruf b dan e U masih memerlukan bantuan. Kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru juga sejalan dengan kemampuan U dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru. Ini terlihat saat U menunjuk huruf o pada kata beo dan huruf a dan i pada kata tupai. Kemampuan dalam mencari huruf awal pada gambar dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal juga mulai berkembang ini terlihat pada kegiatan menempel gambar binatang yang mempunyai huruf depan sama. U berhasil menemukan gambar yang mempunyai huruf depan sama dengan bantuan guru dan menempelkannya pada LKA yang sudah disiapkan dengan masing-masing huruf depan yang diminta dari LKA tersebut. Observasi pada pertemuan ketiga siklus pertama kemampuan NN N ini bertambah baik. Kemampuan dalam menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru sudah meningkat, ini terbukti ketika NN sudah bisa membedakan huruf i dan l. Kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru juga sejalan dengan perkembangan NN dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru. Kemampuan mengenal simbol bentuk huruf NN pada pertemuan ketiga
67
ini adalah a, e, i, k, l, o dan u. Kemampuan mencari huruf awal yang sesuai pada gambar masih seperti pertemuan kedua, NN masih bingung perbedaan huruf b, d, dan p yang merupakan huruf yang sering muncul di awal. Kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama terlihat pada keberhasilan NN mencari huruf awal yang sama setiap gambar dan menempelkannya pada LKA yang sudah disiapkan dengan sedikit bantuan dari guru. Observasi pada pertemuan ketiga NM M ini masih sama pada pertemuan sebelumnya. Namun sudah sedikit bertambah penguasaan simbol hurufnya, sekarang NM menguasai huruf a, i, s dan p. Kemampuan menyebut 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru dan kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru mulai berkembang. Ini ditunjukkan NM saat kegiatan menempel nama binatang yang mempunyai huruf awal sama, NM mengeja kata tupai dan tikus dengan bantuan kecuali huruf a, i, p, s. Kemampuan mencari huruf awal yang sesuai pada gambar dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama terlihat pada kegiatan menempel gambar binatang. LKA yang disediakan meminta anak untuk mencari binatang yang mempunyai huruf awal sama misalnya huruf “k” sebanyak 5 gambar, NM berhasil menempel 5 gambar akan tetapi dibantu oleh gurunya. Observasi yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga siklus pertama, kemampuan H dalam menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru sudah belum meningkat dari pertemuan sebelumnya ini sejalan dengan kemampuan H dalam menunjukkan huruf yang telah disebutkan oleh guru. Hal ini dibuktikan
68
pada kegiatan apersepsi tentang nama binatang, H diminta oleh guru menyebutkan huruf apa saja yang ada pada kata domba, H menyebutkan huruf-huruf tersebut dengan bantuan temannya dan hanya mengerti huruf a. Pada kemampuan mencari huruf awal yang sesuai dengan gambar, H mampu mencari huruf awal yang sama dengan soal yang diminta dari LKA, H berhasil menemukan 5 nama binatang yang ada dengan bantuan dari guru. Sedangkan kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama mulai berkembang ini terbukti saat H menunjukkan gambar yang sudah dia cari tersebut dan menempelkannya ke dalam LKA. Observasi yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga siklus pertama pada L dalam kemampuan menyebutkan 13 huruf yang sudah ditunjukkan oleh guru masih ada pada nilai 2, akan tetapi kemampuan menunjukkan 13 huruf yang sudah disebut oleh guru meningkat. Hal ini terjadi ketika L bisa menunjukkan huruf b pada kata badak tapi saat membaca kata buku yang sengaja ditulis oleh guru sebelumnya L menyebut huruf b tersebut dengan huruf d. Kemudian guru mulai mengajarkan perbedaan simbol-simbol huruf tersebut kepada L. Kemampuan mencari huruf awal sesuai pada gambar L berhasil menyebutkan b pada kata badak, d pada kata domba, b pada kata beo. Kemampuan L dalam mencari huruf awal yang sesuai dengan gambar juga lebih meningkat kali ini L berhasil menemukan 4 gambar yang mempunyai simbol huruf awal sama, saat mencari huruf awal yang sama tersebut L juga menunjukkan gambar-gambar yang mempunyai huruf awal sama dan kemudian menempelkan gambar-gambar tersebut ke dalam LKA.
69
Observasi yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga pada T kemampuan menyebutkan 13 huruf semakin meningkat dibanding pertemuan sebelumnya. T sering menjawab pertanyaan dari guru walaupun dengan suara pelannya. Selain sudah mampu menyebutkan simbol-simbol huruf, T juga mampu menunjukkan simbol-simbol huruf yang diminta oleh gurunya seperti nama binatang kudanil, T berhasil membacanya dengan benar walaupun ada sedikit bantuan dari guru. Kemampuannya mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat juga meningkat dari pertemuan sebelumnya, T yang sebelumnya malu-malu untuk menjawab kini sudah semakin percaya diri dengan jawabanya, ini terlihat ketika ia menunjukkan gambar apa saja yang memiliki huruf awal sama kemudian dia menempelkannya pada LKA, secara tidak langsung T semakin mempelajari simbol-simbol huruf yang ada, sehingga dengan mudah akan mengerti huruf apa saja yang dibutuhkan untuk menyusun nama binatang yang disebutkan. Pada pertemuan ketiga siklus I, kemampuan menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru dan kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru sedikit meningkat. Pada kemampuan menguasai simbol huruf, A termasuk banyak perbendaharaan simbol huruf daripada temantemannya. Pada kegiatan apersepsi A banyak mengeluarkan suara menjawab pertanyaan dari guru tentang binatang dan tentang huruf apa saja yang menyusun nama binatang tersebut. Pada kemampuan mencari huruf awal, A termasuk siswa yang aktif hampir semua yang ditanyakan oleh guru dijawab dan hampir seluruh kegiatan dia mengerjakan dengan benar, termasuk mencari huruf awal yang sesuai dengan huruf yang ditulis dalam LKA dan kemudian menunjukkan binatang apa
70
saja yang memiliki huruf awal yang sama. Kegiatan itu juga menunjukkan kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama semakin meningkat dibanding pertemuan sebelumnya. Berdasarkan data di atas, maka dibuat rekapitulasi hasil dari kemampuan membaca permulaan dalam satu kelas, data diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 10. Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus Pertama Pertemuan Ketiga No Kemampuan Membaca Permulaan Presentase Kriteria 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah 62,50 ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, Baik m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah 64,06 disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, Baik m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar 68,75 Baik yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang 70,31 Baik mempunyai huruf depan yang sama
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil kemampuan membaca permulaan pada siklus pertama pertemuan ketiga pada kemampuan menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) meningkat dari pertemuan kedua dan memiliki presentasi sebesar 62,50% masuk dalam kriteria baik akan tetapi masih dalam presentasi rendah. Pada kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) memiliki presentase sebesar 64,06% masuk dalam kriteria baik. Kemampuan siswa dalam mencari huruf awal sama sesuai dengan gambar yang dilihat memiliki presentasi sebesar 68,75% masuk dalam kriteria baik juga. Kemampuan siswa dalam menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama memiliki presentasi sebesar 70,31% masuk dalam kriteria baik juga.
71
Hasil observasi pada Siklus I dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga ditunjukkan pada tabel diawah ini. Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Membaca Permulaan Anak Melalui Kartu Kata Bergambar Pada Siklus I No Kriteria Hasil Kemampuan Siklus I Siklus I Siklus I Awal Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertama Kedua Ketiga 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk 32, 8% 39,06% 59,37% 62,50% oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru 32, 8% 39,06% 59,37% 64,06% (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar yang 53,13% 62,50% 68,75% 40,62% dilihat 4 Menunjukkan gambar yang mempunyai 37,50% 56,25% 62,50% 70,31% huruf depan yang sama
Berdasarkan data di atas, diperoleh data kemampuan membaca secara keseluruhan pada siklus I pertemuan pertama, kedua, dan ketiga sebesar 58,07%. Dari data pada tabel rekapitulasi Siklus I kemampuan membaca permulaan pada kemampuan awal, pertemuan pertama, pertemuan kedua, pertemuan ketiga, dapat diperjelas melalui grafik di bawah ini. Grafik 1. Garfik Presentase Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siklus I menyebutkan 13 huruf
70 60 50
menunjukkan 13 huruf
40 30 Mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat.
20 10 0 kemampuan awal
siklus 1 pertemuan pertama
siklus 1 pertemuan kedua
siklus 1 pertemuan ketiga
72
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui peningkatan kemampuan membaca permulaan dari sebelum tindakan dan setelah tindakan. Pada kemampuan menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru meningkat dari 32.80% menjadi 39,06% pada pertemuan pertama, meningkat menjadi 59,37% pada pertemuan kedua dan meningkat menjadi 62,50% pada pertemuan ketiga. Pada kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru sebelum dilakukan tindakan memiliki presentase sebesar 32,80 %, kemudian meningkat menjadi 39,06% pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua naik menjadi 59,37% dan pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 64,06%. Pada kemampuan mencari huruf awal yang sesuai pada gambar, sebelum dilakukan tindakan memiliki presentase sebesar 40,62%, setelah dilakukan tindakan, pada pertemuan pertama meningkat menjadi 53,13%, meningkat lagi pada pertemuan kedua menjadi 62,50%. Meningkat menjadi 68,75% pada pertemuan ketiga. Dalam kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama sebelum dilakukan tindakan memiliki presentase sebesar 37,50%. Setelah dilakukan tindakan, pada pertemuan pertama presentase tersebut naik menjadi 56,25%. Kemudian pada pertemuan kedua meningkat menjadi 62,50% dan meningkat menjadi 68,75% pada pertemuan ketiga. Berdasarkan hasil observasi di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam membaca permulaan meningkat melalui media kartu kata bergambar. Akan tetapi presentase yang didapatkan pada siklus I belum sesuai harapan dan belum masuk dalam kategori sangat baik yaitu lebih dari 80%, sehingga peneliti
73
perlu meningkatkan agar sesuai harapan pada Siklus II dan seterusnya sampai peneliti dapat mencapai indikator keberhasilan. 4.
Refleksi Siklus I Pada tahap refleksi, peneliti melakukan tindakan perbandingan dengan
melihat tabel hasil observasi sebelum dilakukan tindakan dan saat pelaksanaan tindakan siklus. Meningkatnya kemampuan membaca dapat dilihat dari peningkatan presentase sebelum dilakukan tindakan dan dilakukan tindakan hingga siklus I sebanyak 3 pertemuan. Peneliti dan guru setelah mengobservasi kemudian berdiskusi mengenai tindakan yang telah dilakukan selama Siklus I dari pertemuan
pertama
sampai
pertemuan
ketiga
kemudian
menjabarkan
permasalahan yang menjadi kendala pada Siklus I sehingga belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Pada saat kegiatan belajar mengajar pada siklus I ditemukan beberapa masalah yang muncul pada Siklus I seperti : a)
Beberapa anak masih kurang memahami perbedaan bentuk huruf yaitu huruf “b, d dan p”.
b) Gambar yang diberikan kurang sesuai dengan tema yang ada. Walaupun ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan siklus I, akan tetapi terdapat kelebihan yang ditemukan selama pelaksanaan pembelajaran siklus I yaitu keaktifan anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena tertarik dengan media kartu kata bergambar yang diberikan. D. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II 1.
Perencanaan Siklus II Perencanaan tindakan siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I yaitu
dalam menyusun Rencana Kegiatan Harian dan media yang digunakan dalam
74
peningkatan kemampuan membaca permulaan. Proses peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa melalui kartu kata bergambar pada siklus I sudah mengalami sedikit peningkatan. Masih ada siswa yang belum memahami perbedaan simbol-simbol setiap huruf seperti huruf b, d, dan p dalam bermain kartu kata bergambar. Untuk mengatasi masalah dalam siklus I, maka peneliti dan guru merencanakan tindakan pada siklus II. Siklus II direncanakan akan ada 3 kali pertemuan. Adapun perancanaan yang akan dilakukan peneliti dalam pelaksanaan tindakan seperti berikut ini : a)
Menyiapkan RKH Rencana kegiatan harian disusun oleh peneliti bekerjasama dengan guru
kelompok B1. RKH disusun dengan indikator yang sesuai berdasarkan tema, yaitu tema binatang dan sub tema cara berkembang biak binatang. Setelah RKH dikonsultasikan kepada guru kelas, didapat kesepakatan bahwa materi yang diajarkan pada Siklus II pertemuan pertama, kedua dan ketiga. b) Mempersiapkan kartu kata bergambar, kertas dan selotip c)
Mempersiapkan lembar observasi
d) Pendokumentasian hasil karya siswa, pelaksanaan pendokumentasian dilakukan ketika siswa sedang melakukan kegiatan. Berdasarkan dari masalah yang ditemukan pada pelaksanaan siklus I, beberapa hal yang harus diperhatikan pada tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
75
a)
Guru menjelaskan kembali perbedaan bentuk huruf b, d, dan p menggunakan kartu kata bergambar yang memiliki huruf tersebut menggunakan metode drill. Menurut Syaiful Sagala (2009:21) metode drill adalah metode latihan atau metode training yang merupakan cara mengajar yang digunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Ciri khas metode drill adalah kegiatan yang berupa pengulangan yang berkali-kali agar stimulus-stimulus yang diberikan mudah untuk diingat kembali oleh anak (Abdul Rahman Shaleh, 2006: 203). Guru mengulang-ulang huruf yang belum dikuasai anak sampai anak bisa memahami perbedaan bentuk huruf tersebut.
b) Gambar yang dipakai dalam pembelajaran menyesuaikan dengan tema yaitu tema binatang. Guru menggunakan kartu kata bergambar binatang dan menggunakan media gambar binatang yang ada di dalam kelas untuk menambah media kartu kata bergambar, 2.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan siklus satu pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Selasa, 11 November 2014 dengan tema binatang dan subtema cara berkembang biak binatang. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan menyatu dengan kegiatan belajar mengajar.
Jumlah anak yang masuk pada Siklus II pertemuan kedua
adalah sebanyak 16 anak yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Adapun kegiatan proses pembelajaran sebagai berikut:
76
1) Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan awal pembelajaran ini meliputi berdoa, bernyanyi dan apersepsi mengenai tema pada hari ini. Guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa untuk duduk rapi pada tempat duduk masing-masing siswa, serta mengondisikan siswa yang masih gaduh agar dapat siap melakukan doa pagi. Setelah semua siswa siap, guru memulai doa terlebih dahulu sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, siswa berdoa dengan khitmat. Doa dilanjutkan dengan mengabsen siswa dan menanyakan kepada siswa siapa saja yang tidak masuk sekolah. Untuk lebih menyemangatkan siswa guru mengajak anak untuk bernyanyi terlebih dahulu. Setelah berdoa, anak-anak diminta hafalan surat-surat pendek seperti Al-Kautsar, Al-Ikhlas dan Al-Falaq. 2) Kegiatan Inti (60 menit) Sebelum kegiatan dilaksanakan, guru meminta anak untuk mendengarkan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan pada pertemuan pertama kali ini. Anak mulai diam dan sedikit suara. Guru mengeluarkan kartu kata bergambar lagi untuk menarik perhatian anak dan membuat anak tetap mengingat pembelajaran kemarin yang sudah dilaksanakan. Pada kegiatan itu anak diminta menebak gambar-gambar yang sudah ditutup nama binatangnya, dan anak diminta untuk membaca simbol gambar tersebut. Sembari anak menjawab, peneliti membuat penilian dari setiap anak. Guru menjelaskan tata-cara untuk mengerjakan kegiatan yang sudah disiapkan sebelumnya. Kegiatan pada pertemuan pertama siklus II adalah memberi huruf awal pada nama binatang yang tidak lengkap, kemudian anak
77
diminta untuk membaca nama binatang tersebut dan membuat garik ke gambar binatang sesuai dengan nama yang sudah tertulis dalam lembar LKA. Ketika anak mengerjakan, peneliti dan guru mulai menanyakan hal-hal tentang simbol huruf dan hal-hal yang sesuai dengan yang akan dinilia pada lembar observasi yang ada pada kegiatan itu.
Gambar 6. Guru sedang menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Kegiatan Akhir (30 menit) Pada kegiatan akhir guru mengeluarkan kartu kata bergambar lagi untuk kembali melakukan tanya jawab dengan anak-anak. Sebagian kartu kata gambar mulai ditutup nama binatangnya dan anak satu persatu diminta menebak huruf apa saja yang menyusun nama binatang yang sedang ditunjukan. Setelah dirasa cukup guru meminta anak untuk membersihkan sampah yang ada di bawah meja kerja anak dan meminta anak untuk tidak gaduh dalam ruangan karena waktu sudah menunjukkan waktu untuk pulang bagi anak-anak. Guru mengajak anak bernyanyi sambil bertepuk tangan, kemudian meminta anak bersikap rapi dan berdoa dengan khitmat. Setelah selesai berdoa, guru meminta maaf kepada anak-anak tentang kesalahan yang dilakukan hari ini dan anak mulai memaafkannya. Kemudian anak-anak pamit pulang dengan bahasa jawa halus kepada gurunya.
78
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua Pelaksanaan pertemuan kedua siklus II pada hari Rabu, 12 November 2014 dengan tema binatang dan subtema cara berkembang biak binatang. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan menyatu dengan kegiatan belajar mengajar. Jumlah anak yang masuk pada Siklus II pertemuan kedua adalah sebanyak 16 anak yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Adapun kegiatan proses pembelajaran sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan awal pembelajaran ini meliputi berdoa, bernyanyi dan apersepsi mengenai tema pada hari ini. Guru mengucapkan salam dan menyiapkan siswa untuk duduk rapi pada tempat duduk masing-masing siswa, serta mengondisikan siswa yang masih gaduh agar dapat siap melakukan doa pagi. Setelah berdoa, beberapa siswa mengikuti latihan drum band dan yang tidak mengikuti latiha tersebut tetap berada di kelas, mewarnai LKA yang sudah disiapkan guru sebelumnya sambil menenunggu teman-teman yang lain selesai latihan drum band. Selama anak mewarnai, peneliti memanfaatkan untuk berdialog tentang hal yang akan dinilai pada lembar observasi yang sudah disiapkan. 2) Kegiatan Inti (60 menit) Sebelum masuk dalam kegiatan inti yang akan dilakukan, guru meminta anak-anak untuk tenang dan beristirahat sebentar bagi anak yang baru selesai latihan drum band. Setelah suasana dirasa siap untuk melakukan kegiatan, anakanak diminta oleh guru untuk mendengarkan penjelasan yang akan disampaikan oleh guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
79
Pada kegiatan hari ini, satu persatu anak diminta membaca kartu kata bergambar yang sudah disiapkan. Anak-anak diminta menyebutkan huruf apa saja yang ada pada kartu kata bergambar yang diperlihatkan. Kemudian guru meminta anak untuk menunjukkan huruf-huruf yang telah disebutkan oleh guru. Pada kegiatan ini, anak-anak lebih aktif dan tertarik dalam menjawab pertanyaan dari guru. Setelah kegiatan tersebut, guru mengeluarkan kartu yang sudah ditutup nama benda pada setiap kartu dan meminta anak menyebutkan setiap huruf. Beberapa anak masih kebingungan dan diam saja. Setelah kegiatan tanya jawab yang cukup memakan waktu lama, guru meminta anak untuk melipat kertas membentuk ikan dan menuliskan nama ikan dibawah hasil lipatan anaka yang sudah ditempelkan pada LKA. Ketika anak melakukan kegiatan-kegiatan, peneliti dan guru mulai menilai semua kegiatan pada lembar observasi yang sudah disiapkan.
Gambar 7. Salah satu anak diminta menyebutkan huruf.
3) Kegiatan Akhir (30 menit) Pada kegiatan akhir, guru kembali melakukan kegiatan tanya jawab, mengulang kembali kegiatan yang sudah dilakukan pada kegiatan inti. Setelah dirasa sudah selesai dan waktu juga menunjukkan jam untuk pulang, guru meminta anak untuk membersihkan sampah yang ada di sekitar anak. Kemudian
80
meminta anak untuk bernyanyi dan bertepuk bersam-sama. Setelah itu, anak-anak berdoa bersama dan bersiap-siap untuk pulang. Sebelum pulang guru meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan hari ini dan anak-anak mulai pamit pulang menggunakan bahasa jawa halus yang biasa dilakukan oleh anak sehari-hari. c.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan kedua siklus II pada hari Jum’at, 15 November
2014 dengan tema binatang dan subtema cara berkembang biak binatang. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan menyatu dengan kegiatan belajar mengajar.
Jumlah anak yang masuk pada Siklus II pertemuan kedua adalah
sebanyak 16 anak yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Adapun kegiatan proses pembelajaran sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal (30 menit) Pada pertemuan ketiga siklus kedua, semua anak TK ABA Gedongkiwo diminta berbaris rapi dan bernyanyi bersama di lapangan. Sebelum senam, dilakukan kegiatan berdoa dan mengucap ikrar anak TK ABA Gedongkiwo. Setelah senam, guru meminta anak-anak yang tidak mengikuti latihan drum band, diminta masuk dalam kelas melakukan kegiatan seperti mewarnai atau membatik pada LKA yang dimiliki setiap anak sambil menunggu teman-teman yang lain selesai latihan drum band. 2) Kegiatan Inti (60 menit) Sebelum masuk pada kegiatan guru meminta anak duduk rapi dan memperhatikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari Jum’at tersebut. Kegiatan yang dilakukan pada hari ini adalah menempelkan nama-nama
81
binatang sesuai gambar binatang yang sudah ada pada LKA. Peneliti menyiapkan nama-nama binatang yang lebih dari gambar yang ada, sehingga memungkinkan anak untuk memilih dan membaca nama binatang yang sudah disiapkan. Sebelum anak mulai melakukan kegiatan guru mengeluarkan kartu kata bergambar lagi untuk mengingatkan anak pada kegiatan pembelajaran pada hari sebelumnya. Pada kegiatan ini, anak mulai belajar membaca nama-nama binatang sendiri. Beberapa anak masih menanyakan huruf yang belum diketahui sehingga mengalami sedikit kesulitan dalam mencari nama binatang yang sudah tersedia. Sebelum menempel guru juga menanyakan nama binatang yang ada pada gambar yang tersedia pada LKA, kemudian anak menjawab simbol gambar yang sudah ditunjuk oleh guru.
Gambar 8. Guru sedang menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh anak.
Gambar 9. Anak sedang mengerjakan kegiatan yang sudah dipersiapkan.
82
3) Kegiatan Akhir (30 menit) Pada kegiatan akhir, guru melakukan kegiatan recalling dengan menanyakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan tadi, kemudian memeinta anak menyebutkan kartu kata bergambar yang sedikit ditunjukan oleh guru. Setelah semua sudah dirasa cukup, guru meminta anak untuk tenang sambil membersihkan sampah yang ada di sekitar anak dan membuang pada tempatnya. Anak-anak diminta untuk tetap tenang, duduk rapi dan bernyanyi bersama, kemudian berdo’a bersama. Guru meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan hari ini, dan mengajak anak untuk saling memaafkan. Kemudian anak pamit menggunakan bahasa jawa halus yang sudah diajarkan pada semester awal. 3.
Observasi Siklus II Observasi dilaksanakan selama pembelajaran di kelas berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan tersebut dilakukan pada Siklus I pertemuan pertama sampai ketiga dengan menggunakan lembar observasi. Selama proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Dalam kegiatan observasi kegiatan membaca permulaan anak
yang
diamati adalah kemampuan anak dalam menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru; menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru ; mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat; menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama. a.
Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Pertama Observasi yang dilakukan secara kolaborasi dengan aspek yang dinilai
adalah menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah
83
disebutkan oleh guru dan menunjukkan huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru, mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat, dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama. Berikut adalah hasil kemampuan membaca permulaan yang sudah dinilai : Tabel 12. Hasil Observasi Kemampuan Membaca Permulaan Bergambar Pada Siklus II Pertemuan Pertama No Nama Menyebutkan 13 Menunjukkan huruf yang telah 13 huruf yang ditunjuk oleh guru telah disebutkan (a, b, d, e, i, k, l, oleh guru (a, b, m, o, p, s, t, u) d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) 4 3 2 1 4 3 2 1 A 1 2 Ab 3 Ad 4 Ar 5 I 6 L 7 H 8 NM 9 NN 10 R 11 Rf 12 Rh 13 Ri 14 S 15 T 16 U Jumlah Nilai 47 47 Presentase (%) 73,43 73,43
Siswa Melalui Media Kartu Kata Mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat
4
3
Menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama
2 1 4
3
2 1
51 79,68
51 79,68
Penilaian di atas menyebutkan ada beberapa nilai yang dicapai oleh anak yaitu nilai 4, 3, 2, dan 1 pada setiap indikator. Huruf yang dinilai pada penelitian ini sebanyak 13 huruf yaitu huruf, a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u. Nilai 4 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 10-13 huruf, menunjukkan 10-13 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 4- 5 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 4- 5 gambar. Nilai 3
84
menunjukkan bahwa anak mampu Anak mampu menunjukkan 5-9
huruf,
menyebutkan 5-9 huruf, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 2-3 gambar, mampu mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 2-3 gambar. Nilai 2 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 1-4 huruf, mampu menunjukkan 1-4 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 1 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 1 gambar dan nilai 1 menunjukkan bahwa anak kurang mampu untuk menguasai simbol-simbol huruf yang sudah disebutkan di atas. Berdasarkan data di atas, diperolah data kemampuan membaca permulaan keseluruhan siklus II pertemuan pertama sebesar 76,81%. Pada pertemuan pertama siklus kedua, kemampuan membaca permulaan Rf sudah berkembang sesuai harapan. Kemampuan menyebutkan 13 huruf yang sudah ditunjukkan oleh guru sudah meningkat, rf mampu menyebutkan semua 13 huruf yang sudah diajarkan oleh guru. Peningkatan kemampuan menunjukkan 13 huruf yang sudah disebutkan oleh guru juga sejalan dengan kemampuan menyebutkan 13 huruf yang sudah ditunjukkan oleh guru. Pada kegiatan menulis huruf awal sudah menunjukkan Rf mampu menguasai 13 simbol huruf yang diobservasi oleh peneliti. Kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar Rf juga sangat meningkat, dimana Rf sudah menguasai 13 simbol huruf secara langsung dia mudah untuk mencari huruf awal pada setiap gambar kemudian menyebutkannya. Pada kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama juga sudah meningkat, ini terbukti pada kegiatan Rf mampu menunjukkan gambar
85
yang mempunyai huruf depan K pada LKA yang sudah disiapkan. Pada LKA tersebut gambar yang memiliki huruf awal K hanya ada 3 gambar yaitu koala, kadal dan komodo, kemudian Rf menyebutkan kambing dan kuda. Pada pertemuan pertama siklus kedua, kemampuan U dalam menyebutkan 13 huruf juga meningkat dari pertemuan sebelumnya, pada pertemuan sebelumnya U mampu menyebutkan huruf a, i, e, o dan untuk huruf lainnya U masih memerlukan bantuan. Pada kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan, U juga masih seperti sebelumnya,
masih malu untuk menjawab.
Kemampuan menunjukkan huruf ini juga sejalan dengan kemampuan U dalam menyebutkan huruf-huruf yang dia ketahui. Kemampuan mencari huruf awal sesuai pada gambar, U mampu mencari huruf awal akan tetapi dalam penyebutannya U masih memerlukan bantuan dari gurunya. Kemampuan dalam menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama ini juga meningkat, ini terbukti ketika guru menanyakan gambar apa saja yang memiliki huruf depan sama, U menunjukkan gambar komodo dan kadal pada LKA. Kemampuan menyebutkan 13 huruf yang ditunjukkan oleh guru dan kemampuan menunjukkan huruf yang telah ditunjukkan oleh guru pada NN juga berkembang dari pertemuan sebelumnya. NN mampu menyebutkan dan menunjukkan beberapa simbol huruf yaitu a, e, i, o, u dan b, k, l pada gambar yang sudah diperlihatkan oleh guru. pada kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat NN berhasil menyebutkan b pada gambar badak, k pada gambar koala, dan b pada gambar bebek. Kemampuan menunjukkan gambar yang
86
memiliki huruf awal sama juga berkembang, NN berhasil menunjukkan gambar bebek, badak, dan babi. Kemampuan menyebutkan 13 huruf dan menunjukkan 13 huruf pada NM ini juga mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. NM menguasai simbol huruf vokal yaitu a, e, i, o, dan u. Sedangkan untuk huruf konsonan NM sudah menguasai huruf p dan s. NM menemukan huruf awal S pada gambar Sapi dan P pada gambar Paus. Pada kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama juga mengalami peningkatan, ini terlihat ketika NM menunjukkan gambar Sapi dan Semut yang ada pada gambar yang ada dalam kegiatan menulis huruf awal dan mencocokan nama binatang dan pada kartu kata bergambar. Observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus kedua pada H pada kemampuan menyebutkan 13 huruf dan menunjukkan 13 huruf, sudah mengalami sedikit peningkatan. H sudah menguasai huruf vuruf vokal, akan tetapi pada huruf e dan u masih memerlukan bantuan. Pada huruf Konsonan H mulai mengerti huruf k dan s dan . Pada kemampuan mencari huruf awal sesuai pada gambar yang dilihat, H berhasil menyebutkan S pada gambar Sapi dan K pada Kadal. Kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki gambar sama H berhasil menunjukkan gambar Kadal, Komodo dan Koala pada kegiatan yang dikerjakan. Pada pertemuan pertama siklus kedua pada kemampuan menyebutkan dan menunjukkan 13 huruf pada L mengalami peningkatan, L sudah berhasil memahami perbedaan huruf b dan d. L sudah menguasai beberapa simbol huruf seperti huruf vokal a, e, i, o, u dan huruf konsonan b dan p. Kemampuan mencari
87
huruf awal pada gambar yang dilihat sudah meningkat terlihat pada penguasaan huruf L bertambah sehingga mampu menyebutkan beberapa huruf awal yang ada pada gambar. Seperti b pada gambar badak dan b pada gambar beo, serta D pada gambar Domba. Seperti Nadia N, L juga berhasil menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama yaitu badak, beo dan babi. Kemampuan membaca permulaan pada T juga berkembang dari pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan pertama siklus kedua ini T sudah menguasai huruf vokal dan huruf konsonan seperti d, k dan l. Pada kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat, T menyebutkan huruf d pada gambar domba, k pada gambar kadal, komodo dan koala. Kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama Talitah menunjukkan gambar Komodo, kadal dan Koala. Kemampuan menyebutkan 13 huruf dan menunjukkan 13 huruf sudah mengalami peningkatan. A sudah menguasai simbol-simbol huruf seperti huruf vokal a, e, i, o, u dan huruf konsonan b, d, k, l dan m. Pada kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat, A melihat ke dalam aneka gambar binatang yang di tempel di kelasnya, A menyebutkan huruf b untuk gambar bebek, a pada gambar anjing, k pada gambar kupu-kupu. Pada kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama, A berhasil menjawab Kuda, Kupu-Kupu, Kura-Kura dan Komodo. Berdasarkan tabel dan pendiskripsian di atas, kemampuan membaca permulaan pada kelas B1 mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Sebagian besar siswa sudah memahami simbol huruf konsonan dan sudah mampu
88
untuk menyebutkannya. Maka dibuat rekapitulasi hasil dari kemampuan membaca permulaan dalam satu kelas, data diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 13. Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II Pertemuan Pertama No Kemampuan Membaca Permulaan Presentase Kriteria 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 73,43 Baik m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 73,43 Baik m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar 79,68 Baik yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang 79,68 Baik mempunyai huruf depan yang sama
Dari tabel
diatas, kemampuan membaca permulaan sudah mulai
meningkat baik. Pada kemampuan menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah ditunjuk oleh guru memiliki presentase sebesar 73,43 % masuk dalm kriteria baik. Kemampuan menunjukkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah disebutkan oleh guru memiliki presentase sama sebesar 73,43 % masuk dalam kriteria baik. Pada kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat, pada kelas B1 memiliki presentase sebesar 79,68 %. Presentase tersebut juga sama dengan presentase kemampuan anak dalam menunjukkan gambar yang mempunyai huruf awal sama yaitu sebesar 79,68 % masuk dalam kriteria baik dan mendekati kriteria sangat baik. b. Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Kedua Observasi yang dilakukan secara kolaborasi dengan aspek yang dinilai adalah menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru dan menunjukkan huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u)
89
yang sudah disebutkan oleh guru, mencari huruf awal yang sama sesuai gambar yang dilihat, dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama. Berikut adalah hasil kemampuan membaca permulaan yang sudah dinilai : Tabel 14. Hasil Observasi Kemampuan membaca permulaan Siswa Melalui Bergambar Pada Siklus II Pertemuan Kedua Menyebutkan Menunjukkan Mencari huruf 13 huruf yang 13 huruf yang awal sesuai telah ditunjuk telah disebutkan gambar yang oleh guru (a, b, oleh guru (a, b, dilihat No Nama d, e, i, k, l, m, o, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) p, s, t, u) 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 A 2 Ab 3 Ad 4 Ar 5 I 6 L 7 H 8 NM 9 NN 10 R 11 Rf 12 Rh 13 Ri 14 S 15 T 16 U Jumlah Nilai 55 55 57 Presentase (%) 85,93 85,93 89,06
Media Kartu Kata Menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama 4
3
2
1
58 90,63
Penilaian di atas menyebutkan ada beberapa nilai yang dicapai oleh anak yaitu nilai 4, 3, 2, dan 1 pada setiap indikator. Huruf yang dinilai pada penelitian ini sebanyak 13 huruf yaitu huruf, a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u. Nilai 4 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 10-13 huruf, menunjukkan 10-13 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 4- 5 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 4- 5 gambar. Nilai 3 menunjukkan bahwa anak mampu Anak mampu menunjukkan 5-9
90
huruf,
menyebutkan 5-9 huruf, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 2-3 gambar, mampu mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 2-3 gambar. Nilai 2 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 1-4 huruf, mampu menunjukkan 1-4 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 1 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 1 gambar dan nilai 1 menunjukkan bahwa anak kurang mampu untuk menguasai simbol-simbol huruf yang sudah disebutkan di atas. Berdasarkan data di atas, data yang diperoleh pada kemampuan membaca permulaan pada siklus II pertemuan kedua sebesar 87,89 %. Pada Tabel di atas, presentase peningkatan semakin baik dari setiap pertemuan yang ada. Kemampuan siswa dalam membaca permulaan mulai meningkat signifikan pada siklus ke-II pertemuan kedua. Kemampuan Rf dalam membaca permulaan pada siklus II pertemuan kedua semakin meningkat. Rf sudah menguasai 13 simbol huruf yang diobservasi. Setiap kartu kata yang dikeluarkan Rf mampu menjawab dengan benar. Selain itu Rf juga menguasai huruf-huruf selain 13 huruf yang dinilai. Dalam kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat sudah terlihat dari penguasaan simbol huruf yang dimiliki Rf. Dalam menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama, Rf menyebutkan binatang Sapi, Semut, Serigala, Singa, Siput. Kemampuan membaca permulaan pada pertemuan kedua siklus II pada U mengalami peningkatan dari pertemuan pertama. U sudah menguasai huruf vokal, selain itu U juga menguasai huruf b dan d ini terlihat ketika U menyebutkan b
91
pada gambar bebek dan d pada gambar duku yang diperlihatkan oleh guru. Pada kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama, U menyebutkan binatang babi, bebek dan badak yang di hafal dari pertama. Kemampuan membaca permulaan pada NN ini juga mengalami peningkatan yang bagus dari sebelumnya. NN sudah menguasai huruf vokal dan huruf konsonan b, k, l, dan m. Kemampuan dalam mencari huruf awal sesuai pada gambar juga meningkat ini terbukti selain bisa menyebutkan huruf awal yang sudah dikuasai sebelumnya, NN menyebutkan huruf M pada binatang Macan. Kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama, NN mampu menyebutkan kuda, kucing, kupu-kupu dan kodok. Kemampuan membaca permulaan pada pertemuan kedua siklus II pada NM mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Hanya saja NM ini masih memerlukan bantuan. Terkadang dia lupa menyebutkan huruf yang sebelumnya sudah diketahui. Pada kemampuan mencari huruf awal NM juga meningkat ketika NM menyebutkan huruf s pada gambar sapi, d pada gambar domba. Kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal, NM menyebutkan Sapi, Semut dan Singa. Kemampuan membaca permulaan pada pertemuan kedua siklus II pada H meningkat dari pertemuan sebelumnya. Dalam penguasaan huruf H memahami simbol huruf vokal dan huruf konsonan k, l, s, dan t. Dalam mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat H menyebutkan T pada gambar tikus, s pada gambar sapi, k pada gambar kuda, s pada semut, dan k pada kadal. Kemampuan
92
menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama, H menyebutkan kuda, komodo, dan kerbau. Kemampuan membaca permulaan sudah meningkat dari pertemuan sebelumnya. Penguasaan simbol huruf L juga semakin bertambah, dari huruf vokal dan huruf konsonan seperti huruf b, d, l, dan p. L bisa membedakan 3 huruf konsonan tersebut. Untuk membaca kata yang ada huruf yang belum diketahui L, guru membantunya. Kemampuan dalam mencari huruf awal L juga meningkat, semakin L menguasai simbol huruf maka semakin besar peningkatan pencarian huruf awal yang dia temukan. Kemampuan menunjukkan gambar hewan yang memiliki huruf depan awal L sudah mampu menyebut bebek, babi, beruk, badak, dan beo. Pada pertemuan kedua siklus kedua pada T, kemampuan dalam menyebutkan 13 huruf yang ditunjuk oleh guru dan kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru terus meningkat. Ini dibuktikan pada penguasaan simbol huruf T yang semakin banyak seperti huruf vokal dan huruf konsonan b, d, k, l, p, dan s. Pada kemampuan mencari huruf awal sesuai dengan gambar yang dilihat T juga berhasil menyebutkan dengan cepat karena penguasaan simbol huruf T sudah banyak. Kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan sama T menunjukkan gambar domba, durian dan dukuyang ada pada pster yang ditempel di dinding. Kemampuan membaca permulaan pada A sudah sangat baik, A menguasai banyak simbol huruf dan juga A memiliki ketertarikan pada gambar-
93
gambar sehingga saat menunjukkan gambar yang memiliki huruf awal sama, A sangat cepat menemukannya. Seperti gambar lemari, lampu, lele, dan landak. Berdasarkan tabel dan deskripsi data di atas, maka dibuat tabel hasil rekapitulasi nilai pada siklus II pertemuan kedua, seperti berikut ini : Tabel 15.Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus II Pertemuan Kedua No Kemampuan Membaca Permulaan Presentase Kriteria 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 85,93 Sangat Baik m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 85,93 Sangat Baik m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar 89,06 Sangat Baik yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang 90,63 Sangat Baik mempunyai huruf depan yang sama
Dari data di atas dapat dijabarkan kemampuan membaca permulaan yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus II yang menghasilkan peningkatan yang besar dibandingkan pada kemampuan awal siswa. Kemampuan menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah ditunjuk oleh guru memiliki presentase sebesar 85,93 % masuk dalam kriteria sangat bagus. Pada kemampuan menunjukkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah disebutkan oleh guru memiliki presentase sebesar 85,93 % masuk pada kriteria sangat baik. Pada kemampuan mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat memiliki presentasese sebesar 89,06 % masuk dalm kriteria sangat baik dan pada kemampuan menunjukkan gambar yang memiliki huruf depan yang sama memiliki presentase sebesar 90,63 %. Dilihat dari presentase yang dihasilkan pada pertemuan kedua pada siklus II, setiap kemampuan memiliki presentase yang tinggi dan membuktikan adanya peningkatan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.
94
c.
Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Ketiga Observasi yang dilakukan secara kolaborasi dengan aspek yang dinilai
adalah menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru dan menunjukkan huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang sudah disebutkan oleh guru, mencari huruf awal yang sama sesuai gambar yang dilihat, dan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama. Berikut adalah hasil kemampuan membaca permulaan yang sudah dinilai Tabel 16. Hasil Observasi Kemampuan membaca permulaan Siswa Melalui Bergambar Pada Siklus II Pertemuan Ketiga Menyebutkan Menunjukkan Mencari huruf 13 huruf yang 13 huruf yang awal sesuai telah ditunjuk telah gambar yang oleh guru (a, disebutkan dilihat No Nama b, d, e, i, k, l, oleh guru (a, m, o, p, s, t, u) b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 A 2 Ab 3 Ad 4 Ar 5 I 6 L 7 H 8 NM 9 NN 10 R 11 Rf 12 Rh 13 Ri 14 S 15 T 16 U Jumlah Nilai 57 57 61 Presentase (%) 89,06 89,06 95,31
Media Kartu Kata Menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama
4
3
2
1
62 96,88
Penilaian di atas menyebutkan ada beberapa nilai yang dicapai oleh anak yaitu nilai 4, 3, 2, dan 1 pada setiap indikator. Huruf yang dinilai pada penelitian ini sebanyak 13 huruf yaitu huruf, a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u. Nilai 4 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 10-13 huruf, menunjukkan 10-13 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 4- 5 gambar, menunjukkan
95
gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 4- 5 gambar. Nilai 3 menunjukkan bahwa anak mampu Anak mampu menunjukkan 5-9
huruf,
menyebutkan 5-9 huruf, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 2-3 gambar, mampu mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 2-3 gambar. Nilai 2 menunjukkan bahwa anak mampu menyebutkan 1-4 huruf, mampu menunjukkan 1-4 huruf, mencari huruf awal sesuai gambar sebanyak 1 gambar, menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama sebanyak 1 gambar dan nilai 1 menunjukkan bahwa anak kurang mampu untuk menguasai simbol-simbol huruf yang sudah disebutkan di atas. Berdasarkan data di atas, data yang diperoleh pada kemampuan membaca permulaan secara keseluruhan pada siklus II pertemuan ketiga sebesar 91,58%. Pada pertemuan ketiga siklus II ini, kegiatan yang dilakukan adalah membaca nama-nama binatang kemudian menempelkannya sesuai dengan gambar binatang. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang paling memerlukan penguasaan membaca, karena anak harus membaca semua nama binatang kemudian menempelkannya pada LKA. Kemampuan membaca permulaan Rf pada pertemuan Siklus ke II pertemuan yang ketiga ini berkembang sangat baik. Penguasaan simbol huruf Rf sudah lebih untuk memenuhi kriteria nilai 4. Hal ini terbukti ketika kegiatan, Rf paling rajin menempelkannya dengan sesekali melihat temannya untuk memastikan teman-temannya belum selesai. Semua yang dikerjakan benar dan tanpa bantuan siapapun. Ini dipastikan semua aspek kemampuan membaca permulaan sangat baik. Kemampuan membaca permulaan pada siklus ke II pertemuan Ketiga pada U mengalamai peningkatan, pada kegiatan yang dilakukan pertemuan ketiga U
96
berhasil menempelkan nama-nama gambar, akan tetapi masih memerlukan banyak bantuan karena U mampu menguasai huruf vokal dan huruf konsonan b, d, dan m. Kemampuan membaca permulaan pada siklus II pertemuan ketiga pada NN sudah berkembang sangat baik, setiap aspek kemampuan membaca permulaan sudah meningkat, penguasaan simbol huruf pada NN meningkat ini terbukti pada saat membaca nama binatang semut kemudian NN menempelkan nama semut sesuai gambar, pada pertemuan sebelumnya NN belum menguasai simbol huruf s dan t. Kemampuan membaca permulaan NM juga semakin meningkat, perbendaharaan simbol huruf yang semakin banyak mempengaruhi aspek-aspek kemampuan membaca permulaan, akan tetapi dalam kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II pertemuan ketiga ini, NM masih memerlukan bantuan dari guru maupun temannya. Pada pertemuan terakhir siklus II ini, rata-rata siswa mengalami peningkatan pada setiap aspek kemampuan membaca permulaan, ini terjadi karena penguasaan simbol-simbol huruf yang dipahami setiap anak semakin bertambah sehingga anak akan lebih mudah melaksankan setiap kegiatan yang diberikan. Tabel 17. Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siklus Kedua Pertemuan Ketiga No Kemampuan Membaca Permulaan Presentase (%) Kriteria 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 89,06 Sangat Baik m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, 89,06 Sangat Baik m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai gambar 95,31 Sangat Baik yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang 96,88 Sangat Baik mempunyai huruf depan yang sama
Berdasarkan data dari tabel hasil rekapitulasi nilai kemampuan membaca permulaan siklus II pertemuan ke tiga, kemampuan Menyebutkan 13 huruf yang
97
telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) memiliki presentasi sebesar 89,06 % masuk dalam kriteria sangat baik. Pada kemampuan Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) memiliki presentase sebesar 89,06 % masuk dalam kriteria sangap baik. Pada kemampuan Mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat pada kelompok B1 memiliki presentase sebesar 95,31 % masuk dalam kriteria sangat baik, begitu pula kemampuan menunjukkan gambara yang memiliki huruf depan sama memiliki presentase 96,86% masuk dalam kriteria sangat baik. Dari hasil pengolahan data pada tabel rekapitulasi diatas kemampuan membaca permulaan pada Siklus II dari Siklus I, Siklus II Pertemuan Pertama, Siklus II Pertemuan Kedua, Siklus II Pertemuan Ketiga, dapat diperjelas melalui grafik dibawah ini. Grafik 2. Grafik persentase peningkatan kemampuan membaca permulaan pada siklus II menyebutkan 13 huruf
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
menunjukkan 13 huruf
Mencari huruf awal sesuai gambar yang dilihat. siklus I
4.
siklus II pertemuan pertama
siklus II pertemuan kedua
siklus II pertemuan ketiga
Refleksi siklus II Refleksi pada Siklus II yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas pada
akhir Siklus II. Pada refleksi Siklus II membahas mengenai proses pembelajaran yang terjadi saat melakukan tindakan. Siswa sangat antusias dalam pembelajaran
98
karena siswa tertarik pada kartu kata bergambar yang jarang ditemui. Siswa juga terlihat sangat senang saat kegiatan berlangsung karena teman-teman dan guru selalu memberi motivasi kepada siswa agar bisa membaca simbol huruf melalui simbol gambar juga. Kemampuan membaca permulaan siswa sudah mengalami peningkatan dan termasuk pada kriteria sangat baik. Pada Siklus II kemampuan membaca permulaan siswa sudah mengalami peningkatan dan telah memenuhi indikator keberhasilan sehingga peneliti dirasa cukup dan penelitian dihentikan sampai Siklus II. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 16. Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siswa dalam Satu Kelas Melalui Kartu Kata Bergambar Pada Kemampuan Awal, Siklus I, dan Siklus II No Keterampilan Membaca Hasil permulaan Kemampuan Awal (%) Siklus I (%) Siklus II (%) 1 Menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, 32, 8 53,64 83,33 b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) 2 Menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru 32, 8 54,16 83,33 (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) 3 Mencari huruf awal sesuai 40,62 61,46 87,50 gambar yang dilihat 4 Menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan 37,50 63,02 89,06 yang sama
Berdasarkan hasil rekapitulasi kemampuan membaca permulaan siswa meningkat setelah dilakukan tindakan. Pada kemampuan menyebutkan 13 huruf yang telah ditunjuk oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) kemampuan awal hanya memiliki presentase sebesar 32,8 %, pada siklus I naik menjadi 53,64 % dan pada siklus II naik menjadi 83,33%. Pada kemampuan menunjukkan 13 huruf yang telah disebutkan oleh guru (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u), kemampuan awal memiliki presentase sebesar 32,8 %, pada siklus I naik menjadi 54,16%, pada siklus II naik menjadi 83,33 %. Pada kemampuan mencari huruf awal sesuai
99
gambar yang dilihat, pada kemampuan awal memiliki presentase sebesar 40,62 %, pada siklus I naik menjadi 61,46 %, dan pada siklus II naik menjadi 87,50 %. Pada kemampuan menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan yang sama, kemampuan awal memiliki presentase sebesar 37,50%, pada siklus I naik menjadi 63,02% dan pada siklus II naik menjadi 89,06%. E. Pembahasan Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 2 sklus dengan jumlah pertemuan 3 kali setiap siklus. Setiap siklus memiliki tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Siklus ke II dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang muncul pada siklus I, sehingga hasil yang diperoleh bisa meningkatkan kemampuan anak dalam membaca permulaan pada kelompok B1. Data dan hasil diperoleh dari tahap observasi yang dilakukan dengan mengobservasi kemampuan setiap anak dan mencatatnya di lembar observasi yang sudah disiapkan. Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui berapa besar peningkatan yang diperoleh dengan menggunakan media kartu kata bergambar. Kemampuan membaca permulaan bisa ditingkatkan dengan beberapa kegiatan misalnya dengan kartu kata bergambar. Kartu kata ini didesain menarik dengan warna dan gambar-gambar yang ada pada setiap kartu sehingga menumbuhkan keingintahuan anak pada media ini dan membuat anak mudah untuk mengingat kembali simbol huruf dan gambar jika diperlukan lagi. Hal ini diperkuat dengan pendapat Azhar Arsyad (2011: 15), bahwa penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
100
penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat anak, media pembelajaran juga dapat membantu anak meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Selain itu, Tadkiroatum Musfiroh (2009: 30) menyatakan bahwa anak TK baru berada pada tahap membaca gambar anak memperhatikan tanda-tanda visual seperti gambar tetapi belum menguasai simbol, dengan melihat gambar, membaca label dengan memperhatikan barang dan gambarnya. Motivasi dari guru dan teman-teman sekelasnya juga sangat berperan penting untuk peningkatan kemampuan membaca permulaan, ini terbukti pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa selalu terlihat senang dan lebih bersemangat untuk belajar ketika guru memberikan pujian-pujian seperti kata pintar sekali, bagus sekali dan siswa lain memberikan tepuk tangan pada siswa yang bisa membaca simbol huruf dengan benar walaupun dengan bantuan dari guru. Hal ini juga sejalan dengan pendapat James (1890/1983) bahwa dalam proses pembelajaran setelah seorang individu diberi motivasi terlebih dahulu, maka pada kegiatan berikutnya individu tersebut akan lebih memperhatikan, mengorientasikan pemikiran dan tubuhnya pada kejadian dan informasi yang menarik bagi individu, maka dari itu keberhasilan dalam pembelajaran juga dipengaruhi oleh kemampuan anak dalam memperhatikan, karena semakin memperhatikan maka akan semakin menguasai (Wendy L.Ostrof, 2013: 51). Hal tersebut diperkuat oleh Mc Clelland bahwa manusia pada dasarnya membutuhkan motivasi yang berupa umpan balik dari orang lain sehingga
101
kegiatan yang dilakukan akan semakin menarik baginya (Arif Budiman, 1995: 23). Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus yang terdiri dari tiga pertemuan ditemukan hasil dari observasi yang dilakukan selam 6 pertemuan. Hasil yang ditemukan menunjukkan peningkatan yang signifikan dan dibuktikan pada penjelasan berikut ini : Kemampuan anak dalam menyebutkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah ditunjukoleh guru sebelum dilaksanakan tindakan memiliki presentase sebesar 32, 8 % masuk dalam kriteria kurang baik dan meningkat menjadi 89,06% masuk dalam kriteria sangat baik pada siklus kedua pertemuan terakhir. Kenaikan presentase mencapai 56,26 %. Kemampuan anak dalam menunjukkan 13 huruf (a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, u) yang telah disebutkan oleh guru sebelum dilaksanakan tindakan memiliki presentase sebesar 32,8 % masuk dalam kriteria kurang baik dan meningkat menjadi 89,06 % masuk dalam kriteria sangat baik pada siklus kedua pertemuan terakhir. Kenaikan presentase mencapai 56,26 %. Kemampuan anak dalam mencari huruf awal sesuai pada gambar yang dilihat sebelum dilaksanakan tindakan memiliki presentase sebesar 40, 62 % masuk dalam kriteria cukup akan tetapi masuk dalam presentasi rendah dan meningkat menjadi 95,31 % masukdalam kriteria sangat baik pada siklus keduapertemuan terakhir. Kenaikan presentase mencapai 54,69 %. Kemampuan anak dalam menunjukkan gambar yang mempunyai huruf depan sama sebelum dilaksanakan tindakan memiliki presentase sebesar 37,50 % masuk
102
dalam kriteria kurang dan meningkat meningkat menjadi 96,86 % masuk dalam kriteria sangat baik. Kenaikan presentasi mencapai 59,36 %. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peningkatan yang dihasilkan diperoleh dari media yang membuat anak tertarik dan penasaran sehingga anak menjadi termotivasi untuk belajar. Media yang menginspirasi anak sangat bagus untuk diterapkan sebagai pengembangan kemampuan kemampuan setiap anak seperti kemampuan bahasa, kognitif, fisik motorik, dan sosial emosional. F. Keterbatasan Penelitian Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok B di TK ABA Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta melalui media kartu kata bergambar mengalami peningkatan dengan baik. Akan tetapi dalam pelaksanaan penelitian masih terdapat keterbatasan, yaitu: 1.
Dokumentasi video yang belum maksimal dikarenakan keterbatasan peralatan
2.
kondisi kelas yang kurang memungkinkan karena dalam satu ruangan terdiri dari dua kelas dan hanya dipisah oleh rak buku dan triplek.
3.
Pada kelas B1 sebagian besar anak tidak menempuh pembelajaran di kelas A, sehingga masih banyak yang kurang memahami huruf.
4.
Gambar yang digunakan ada yang tidak sesuai dengan tema karena peneliti mengacu pada 13 huruf yang akan diajarkan.
103