BAB IV ANALISIS
BAB IV ANALISIS Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan kapal dan data tanah. Data tersebut diperlukan sebagai dasar perhitungan dan perencanaan dermaga dan fasilitas pendukungnya lainnya. Data – data ini didapat dari instansi terkait yaitu Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintahan Kabupaten dan Propinsi, Kantor Samudra Cilacap serta dari BMG Cilacap.
4.1 Data Teknis Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah.
4.1.1
Data Angin Data angin yang diperlukan adalah data arah angin dan kecepatan angin.
Data tersebut didapat dari Badan Meteorologi Kabupaten Cilacap, yaitu dari tahun 2001 – 2005. Untuk lebih lengkapnya, disarankan memakai data angin 10 (sepuluh) tahun terakhir. Adapun Langkah – langkah untuk mencari kecepatan dan arah angin dominan adalah sebagai berikut : 1. Penggolongan berdasarkan jumlah kecepatan dan arah angin tiap tahun. Dalam perhitngan disini dihitung komulatif 5 tahun seperti dilihat dalam Tabel 4.2 2. Dari Tabel tersebut dapat dicari prosentase masing – masing arah dan kecepatan angin seperti dilihat dalam Tabel 4.3 3. Gambar Wind Rose (mawar angin) untuk masing – masing arah dan kecepatan sesuai dengan prosentase yang telah dicari, dapat dilihat pada Gambar 4.1, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.
55
56
BAB IV ANALISIS
4. Untuk perencanaan diambil arah angin yang dominan dengan prosentase terbesar Data – data tersebut dapat diuraikan dalam Tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kecepatan Angin Tertinggi (Knot) Tahun 2005 Jan Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Feb
Mar
Apr
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
BD BD S S BD BD B TG S TG TG S BD BD BD BD B B S BD B B B B B B BD TG B B TL
14 11 11 12 14 16 11 12 12 14 13 14 14 14 14 22 14 13 10 21 21 12 7 18 7 8 16 13 13 22 10
BD BD BD S BD BD BD BD B BD U BL BD BD T S S BD S S TL B B B S TG U B
15 9 10 15 16 15 13 17 16 16 19 27 20 15 13 21 12 11 12 15 15 12 18 11 7 10 13 11
TG S BD BD S B B B B B BD BD S BL B T TG B TG TG TG TG TG S S S BD BD BL B S
7 7 6 7 8 5 7 6 5 16 19 16 19 16 17 11 12 11 12 7 11 14 8 9 17 13 11 18 17 10 12
T T B BL B T BD S BD S S BD BD S T TL T S T TG TG T TG T TG B S TL T S
10 16 15 16 12 21 11 7 7 6 7 7 7 6 8 8 7 10 8 9 11 7 10 12 10 5 6 12 6 10
(Sumber : BMG Maritim Cilacap)
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
57
BAB IV ANALISIS
Lanjutan Tabel 4.1 Kecepatan Angin Tertinggi (Knot) Tahun 2005 Mei Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Juni
Juli
Agst
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
S TG S TG TG S S T T T T TG TG TG S T TG TG TG TG TG TG T TG TG TG TG TG TG S S
10 7 6 7 8 9 9 7 10 8 8 10 7 10 10 9 10 10 10 7 7 9 15 12 13 11 12 10 12 10 10
TG TG TG T TG TG TG S TG T TG T TG T BL BD BL BL BD BD B B T TG S B TG TG TG TG
9 13 14 13 15 12 12 14 14 11 16 17 14 14 11 8 8 7 7 6 8 5 7 6 5 5 6 6 8 12
TG TG TG S TG TG T T S TG TG S TG T S T TG TG T TG T T T TG T TG TG TG TG T TG
15 17 13 14 13 15 8 8 8 8 7 9 10 12 12 12 12 10 14 16 17 16 14 13 10 13 15 14 17 17 15
T TG TG TG TG S TG T T TG TG TG TG TG T T TG T TG T T TG T T T TG TG T TG TG T
14 7 12 18 16 12 12 7 8 13 13 15 14 15 10 8 16 17 15 15 15 10 12 13 14 15 15 15 12 15 15
(Sumber : BMG Maritim Cilacap)
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
58
BAB IV ANALISIS
Lanjutan Tabel 4.1 Kecepatan Angin Tertinggi (Knot) Tahun 2005 Sept Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Okt
Nov
Des
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Arah
Kec.
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
Angin
Tertinggi
TG TG TG TG TG TG TG TG TG S S S TG TG TG TG S S T TG TG TG TG T TG T S TG TG TG
10 11 14 14 16 14 12 16 14 13 13 14 12 12 12 14 14 10 10 15 14 18 18 22 16 8 20 16 16 16
TG T T TG S TG TG TG S TG TG TG TG TG S TG TG TG S S TG TG BD TG S TL TG TG TG TG TG
12 18 18 17 16 18 15 13 13 11 13 14 14 14 11 10 10 12 12 9 10 11 11 11 15 14 17 15 18 18 18
T TG S TG TG TG S TG TG TG TG TG TG S TG S S S S S S S TG TG TG TG TG TG T S
10 11 13 13 10 12 13 16 11 11 11 12 12 12 14 14 12 13 13 12 10 11 12 10 6 13 8 14 13 14
TG B B TG BD TG TG S BD BL B TG B BD BL B S B B B B B BD B TG BD BD B B BD B
11 15 8 10 14 7 10 10 11 13 7 8 11 10 7 10 18 18 16 18 27 16 15 15 15 14 12 14 13 16 25
(Sumber : BMG Maritim Cilacap)
Keterangan : U
: Utara
S
: Selatan
TL
: Timur Laut
BD
: Barat Daya
T
: Timur
B
: Barat
TG
: Tenggara
BL
: Barat Laut
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
59
BAB IV ANALISIS
Demikian seterusnya untuk tahun 2001 – 2004 berikut analisa (lihat lampiran
II-1),
sehingga
diperoleh
komulatif
penggolongan
kecepatan
berdasarkan jumlah kecepatan dan arah angin dari tahun 2001 – 2005 adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Penggolongan Data Kecepatan Arah Angin Periode Tahun 2001 - 2005 Kecepatan (Knot)
Arah Angin U
TL
T
TG
S
Jumlah BD
B
BL
Kejadian
0-5
1
1
9
18
5
8
11
5
58
6 - 10
7
4
151
346
90
100
62
17
777
11 - 15
8
9
152
334
66
73
34
11
687
16 - 20
4
9
54
117
13
33
29
6
265
21 - 25
0
0
9
1
8
6
1
25
Jumlah :
20
23
375
816
222
142
40
1812
174
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Dari Tabel jumlah diatas dapat dicari presentase arah angin masing – masing data dengan cara sebagai berikut : ⇒ Dilihat pada data angin dengan range kecepatan 6-10 knot dengan arah angin Tenggara (terletak pada 0o/360o) yang mempunyai 346 buah data, sehingga jika dihitung prosentasenya menjadi :
40 x100% = 19,095% 1812
Demikian seterusnya untuk masing – masing arah, kemudian disajikan dalam bentuk Tabel Prosentase data kecepatan arah angin sebagai berikut : Tabel 4.3 Prosentase Data Kecepatan dan Arah Angin Periode Tahun 2001 - 2005 Kecepatan
Arah Angin
(Knot)
U
TL
T
TG
S
0-5
0,055
0,055
0,497
0,993
0,276
6 - 10
0,386
0,221
8,333
19,095
11 - 15
0,442
0,497
8,389
16 - 20 21 - 25
0,221
0,497
Jumlah (%) :
1,104
1,269
Jumlah BD
B
BL
0,442
0,607
0,276
3,201
4,967
5,519
3,422
0,938
42,881
18,433
3,642
4,029
1,876
0,607
37,914
2,980 0,497
6,457 0,055
0,717
1,821 0,442
1,600 0,331
0,331 0,055
14,625 1,380
20,695
45,033
9,603
12,252
7,837
2,208
100,000
(Sumber : Analisa Perhitungan) Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
(%)
60
BAB IV ANALISIS
Dari Tabel diatas dapat dibuat Gambar Wind Rose untuk menggambarkan presentase data arah angin dominan, seperti gambar berikut :
U 50 %
BL
40 %
TL
30 % 20 % 10 % 0%
T
B
TG
BD S
Jenis Kecepatan dan arah angin dalam knot panjang tongkat menunjukkan kecepatan angin (Knot).
0 - 5 6 - 10 11 - 15 16 - 20 21 - 24
Knot
Gambar 4.1 Wind Rose Daerah Pantai Kabupaten Cilacap Periode Tahun 2001-2005
Dari analisa angin dengan Wind Rose diatas dapat disimpulkan bahwa Preavaling Wind terjadi pada arah Tenggara dengan prosentase 45,290 %, sedangkan Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
61
BAB IV ANALISIS
kecepatan angin yang paling dominan terjadi pada kecepatan antara interfal 3 – 4 knot sebesar 15,827 %. Untuk perencanaan ini arah angin yang dipakai untuk perhitungan adalah : -
Arah Tenggara, dimana kecepatan dominan terjadi pada interfal 3-4 knot, dengan prosentase sebesar 15,827 %
4.1.2
Data Gelombang
4.1.2.1 Perhitungan Gelombang Berdasarkan Panjang Fecth Selain berdasarkan data gelombang H dan T dapat juga dicari dengan perhitungan data angin dengan penentuan panjang fetch nya. Didalam tinjauan pembangkitan gelombang dilaut, fetch dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Didaerah pembentukan gelombang, gelombang tidak hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan gelombang angin tetapi juga dalam berbagai sudut terhadap arah angin. Besarnya fetch dapatdicari dengan menggunakan persamaan : Feff =
∑ Xi cos α ∑ cos α
Dimana : Feff : Fetch rerata efektif Xi : Panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang ke ujung Akhir fetch α
: deviasi pada kedua sisi arah angin, dengan menggunakan pertambahan 6o Sampai sudut sebesar 42o pada kedua sisi dari arah angin
Pada perhitungan disini menggunakan peta dengan skala 1 : 100.000 Sesuai dengan arah dominan angin dan gelombang, maka untuk perhitungan fetch manggunakan arah Tenggara. Penggambaran panjang fetch untuk arah Tenggara dapat dilihat dalam lampiran. Berikut kami sajikan contoh penggambaran panjang fetch untuk : Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
62
BAB IV ANALISIS
(Skala Peta 1 : 10.000)
Gambar 4.2 Panjang Fetch Arah Tenggara
Perhitungan Fetch Arah Tenggara Tabel 4.4 Perhitungan Fetch Arah Tenggara Jarak Pada
Jarak Pada
Jarak
Peta (cm)
Peta (cm)
Sebenarnya (km) Xi
0,7431 0,809 0,866 0,9135 0,9511 0,9782 0,9945 1 0,9945 0,9782 0,9511 0,9135 0,866 0,809
14,87 20,20 29,36 41,21 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 4,58 3,97 3,79
1487000 2020000 2936000 4121000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 5000000 458000 397000 379000
148,7 202 293,6 412,1 500 500 500 500 500 500 500 45,8 39,7 37,9
110,4990 163,4180 254,2576 376,4534 475,5500 489,1000 497,2500 500,0000 497,2500 489,1000 475,5500 41,8383 34,3802 30,6611
42
0,7431
3,86
386000
38,6
28,6837
Jumlah :
13,5108
o
No
α (… )
Cos α
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
42 36 30 24 18 12 6 0 6 12 18 24 30 36
15
Xi Cos α
4463,9912
(Sumber : Analisa Perhitungan) Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
63
BAB IV ANALISIS
Sehingga :
Feff =
∑ XiCosα = 4463,991 = 330,4km ∑ Cosα 13,5108
4.1.2.2 Menentukan Tinggi Gelombang berdasarkan Peramalan Gelombang di Laut Dalam
Untuk memperoleh data gelombang diperlukan data angin . Data angin tersebut didapatkan dari badan meteorologi maritim Kabupaten Cilacap, Data angin yang tersedia dari tahun 2001 – 2005. Dalam perencanaan tinggi gelombang ada beberapa metode untuk menghitung tinggi gelombang antara lain : 1. Fetch Limited a. Tinggi gelombang H = 1,616 x10 −2.U A .F 1 / 2 b. Periode gelombang T = 6,238 x10 −1.(U A .F )1 / 3 c. Lama angin berhembus
⎛ F2 ⎞ ⎟⎟ t = 0,893⎜⎜ ⎝U A ⎠
1
3
2. Fully Developed a. Tinggi gelombang
H = 2,482 x10 −2 U A
2
b. Periode gelombang T = 8,30 x10 −1U A c, Lama angin berhembus t = 2,027U A
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
64
BAB IV ANALISIS
dimana : Hmo
: tinggi gelombang hasil peramalan ( m )
Tmo
: periode gelombang puncak ( dtk )
Feff
: panjang fetch efektif ( km )
UA
: kecepatan angin terkoreksi ( m/dtk )
g
: percepatan gravitasi ( 9,81 m/dtk )
t
: waktu ( jam )
Adapun langkah – langkah untuk mencari tinggi dan arah gelombang dominan dengan menggunakan metode fetch limited adalah sebagai berikut : 1. Penggolongan berdasarkan jumlah tinggi dan arah gelombang tiap tahun, Dalam perhitungan disini diambil data angin tertinggi tiap bulan selama 5 (lima) tahun seperti dilihat dalam Tabel 4.5 dan 4.6 Adapun perhitungan tinggi gelombang menggunakan rumus : H
= 1,616,10-2 x UA x Feff
UA = 0,71 x UW1,23 UW = RL x UL UL
= kec, tertinggi (knot) x 0,514 = ,,,(m/dt)
2. RL diperoleh dari Grafik Hubungan Antar Kecepatan Angin Didarat dan Dilaut (pada Gambar 4.4) 3. Dari Tabel 4.6 dapat dicari prosentase masing – masing arah dan tinggi gelombang seperti dilihat dalam Tabel 4.7 4. Gambar Wave Rose (mawar gelombang) untuk masing – masing arah dan tinggi sesuai dengan prosentase yang telah dicari, dapat dilihat pada Gambar 4.8 5. Untuk perencanaan, diambil arah gelombang yang dominan dengan prosentase terbesar.
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
65
BAB IV ANALISIS
Data tinggi (m) dan arah gelombang dominan dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 4.5 Perhitungan tinggi gelombang tahun 2005 berdasarkan fetch NO
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
ARAH
KEC. ANGIN
KEC. (UL)
ANGIIN
(Knot)
(m/d)
B BL B T TG T TG TG T TG TG B
22,00 27,00 19,00 21,00 15,00 17,00 17,00 18,00 22,00 18,00 16,00 27,00
11,3080 13,8780 9,7660 10,7940 7,7100 8,7380 8,7380 9,2520 11,3080 9,2520 8,2240 13,8780
RL
1,1100 1,0900 1,2100 1,1900 1,2400 1,2300 1,2300 1,2000 1,1100 1,2000 1,2200 1,0500
UW
UA
FETCH EFF.
TINGGI
(m/dt)
(m/dt)
(km)
GEL. (m)
12,5519 15,1270 11,8169 12,8449 9,5604 10,7477 10,7477 11,1024 12,5519 11,1024 10,0333 14,5719
15,9467 20,0611 14,8059 16,4057 11,4089 13,1758 13,1758 13,7126 15,9467 13,7126 12,1069 19,1595
330,40 330,40 330,40 330,40 330,40 330,40 330,40 330,40 330,40 330,40 330,40 330,40
4,6842 5,8927 4,3491 4,8190 3,3512 3,8703 3,8703 4,0279 4,6842 4,0279 3,5563 5,6279
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Demikian seterusnya untuk tahun 2001 – 2004 (lihat lampiran II-3 Hal 23), dari data dan tinggi gelombang diatas dapat dicari komulatif jumlah arah gelombang berdasarkan penggolongan tingi gelombang dan dihitung jumlah data untuk masing – masing range, disajikan dalam Tabel berikut :
Tabel 4.6 Jumlah Kejadian gelombang berdasarkan arah angin Tinggi Gel. (meter)
Arah Angin U
TL
T
TG
S
Jumlah BD
B
BL
Kejadian
0,00 - 2,00 2,00 - 4,00
0 1
4,00 - 6,00
1
8
13
9
10
22 1
9
6
2
38
6,00 - 8,00
0
8,00 - 10,00
0
Jumlah :
1
1
17
23
1
9
6
2
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Dari Tabel jumlah data diatas dapat kita cari prosentase gelombang dominan dengan cara sebagai berikut : Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
60
66
BAB IV ANALISIS
-
Pada data gelombang tinggi 2,00 – 4,00 meter dan mempunyai arah angin Tenggara terdapat 13 buah data, sehingga jika dihitung berdasarkan jumlah data prosentasenya sebesar : 21,667 %
Demikian seterusnya untuk masing – masing arah,sehigga dapat dibuat table prosentase arah angin dan tinggi gelombang sebagai berikut :
Tabel 4.7 Prosentase Kejadian Gelombang Tinggi Gel. (meter)
Arah Angin U
TL
T
TG
S
Jumlah BD
B
BL
0,00 - 2,00 2,00 - 4,00
(%) 0,000
1,667
4,00 - 6,00
1,667
13,333
21,667
15,000
16,667
36,667 1,667
15,000
10,000
3,333
63,333
6,00 - 8,00
0,000
8,00 - 10,00
0,000
Jumlah (%) :
1,667
1,667
28,333
38,333
1,667
15,000
10,000
3,333
100,000
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Dari Tabel diatas dapat dibuat gambaran Wave Rose untuk menggambarkan prosentase data arah gelombang dominan, dengan cara yang sama seperti pada penggambaran Wind Rose, Wave Rose dapat digambarkan sebagai berikut :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
67
BAB IV ANALISIS
U 50 %
BL
40 %
TL
30 % 20 % 10 % 0%
T
B
TG
BD S
Jenis tinggi gelombang dalam meter panjang tongkat menunjukkan prosentase kejadian
0 - 2 2 - 4 4 - 6 6 - 8 8 - 10
meter
Gambar 4.3 Wave Rose Daerah pantai Cilacap Tahun 2001 - 2005
Dari analisa gelombang dengan Wave Rose diatas dapat disimpulkan bahwa prevailing wind terjadi pada arah tenggara dengan prosentase 38,333 % sedangkan tinggi gelombang yang paling dominan terjadi pada interval 2,0 – 4,0 meter dengan prosentase 21,667 %, untuk perencanaan ini arah gelombang yang dipakai untuk perhitungan adalah : Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
68
BAB IV ANALISIS
-
Arah tenggara tinggi gelombang 4 m yang terjadi pada interval 2,0 – 4,0 meter, dengan prosentase sebesar 21,667 %
Adapun perhitungan tinggi (H) dan periode gelombang (T) berdasarkan fetch dapat dicari dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap bulan dalam 1 tahunnya (dalam perhitungan kali ini, digunakan data angin tahun 2005 pada Tabel 4.5) dicari dari nilai RL dengan mengggunakan grafik hubungan antara kecepatan angin laut dan di darat, Misal pada bulan Agustus 2005 untuk arah Tenggara, kecepatan angin = 18,00 knot, maka UL = 18,00 knott x 0,514 = 9,252 m/det, Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan angin laut (UW) dan di darat (UL) sebagai berikut :
Gambar 4.4 Grafik Hubungan antara kecepatan angin Laut (UW) dan di Darat (UL) Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
69
BAB IV ANALISIS
Dari Grafik diatas didapat nilai RL = 1,200 2. Hitung UW dengan rumus UW = UL x RL = 9,252 x 1,200 = 11,1024 m/det 3. Hitung UA dengan rumus : UA = 0,71 x 11,10241,23 = 0,71 x 11,10241,23 = 13,7126 m/det 4. Berdasarkan nilai UA dan besarnya fetch, tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan menggunakan grafik peramalan gelombang sebagai berikut :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
70
BAB IV ANALISIS
Gambar 4.5 Grafik Peramalan Gelombang Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
71
BAB IV ANALISIS
Dari Grafik Peramalan Gelombang berdasarkan nilai UA terbesar didapatkan hasil Durasi (jam), Tinggi (m), dan periode (det) yang diharapkan memenuhi karena keterbatasan grafik peramalan gelombang, oleh karena itu berdasarkan nilai UA yaitu 13,7126 m/det, didapat : Tinggi (H)
: 4,03 m
Periode
: 10,5 det
Durasi
: 18,2 jam
¾ Mencari tinggi gelombang pada kedalaman tertentu (refraksi Gelombang)
Direncanakan terjadinya gelombang pecah pada elevasi dasar / kedalaman adalah – 3 m dibawah muka air laut rerata (MWL), Arah gelombang yang diperhitungkan dari arah Tenggara (α= 135o), Ho= 4,03 m dan T = 10,5 detik Panjang gelombang di laut dalam dihitung : L0 = 1,56 x T2 = 1,56 x 10,52 = 171,99 m Co = L0 / T = 171,99 / 10,5 = 16,38 d/L0 = 3 / 171,99 = 0,0170 Untuk nilai d/L0 diatas, dengan Tabel A-1 fungsi d/L untuk pertambahan nilai d/L0 didapat :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
72
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.8 Fungsi d/L untuk pertambahan nilai d/L0
(Bambang Triadmodjo, 1996)
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
73
BAB IV ANALISIS
d/L
= 0,05296
L
= 3 / 0,05296 = 56,6465
c1
= L / T = 56,6465 / 10,2 = 5,55 m/det
Arah datang gelombang pada kedalaman 3 m dihitung : Sin α1 = (c1 / c0) Sin α0 = ( 5,55/ 16,38) sin 135 = 0,239 α1
= 13,8275
Koefisien refraksi dihitung dengan rumus : Kr =
Cosα 0 Cosα 1
Kr =
Cos135 Cos13,7275
= 0,8532 Untuk menghitung koefisien pendangkalan dicari nilai n dengan menggunakan Tabel A – 1 fungsi d/L untuk pertambahan nilai d/L0 berdasar nilai d/L0 diatas (0,0170), maka didapat : n1 = 0,9649 dan n0 = 0,5 (untuk laut dalam) Ks =
n0 xL0 nxL
Ks =
0,5 x171,99 = 1,25 0,9649 x56,6465
Maka tinggi gelombang pada kedalaman 3,0 m didapat : H1 = Ks , Kr , H0 = 1,25 x 0,8532 x 4.03 = 4,298 m Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan : H1 = 4,298 m H0 = 4,027 m Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
74
BAB IV ANALISIS
¾ Menghitung tinggi dan kedalaman gelombang pecah
Berdasarkan peta topografi, kemiringan dasar laut diketahui 1 : 20 = 0,05 Gelombang pada laut dalam ditentukan H0 = 4,03 m, T = 10,5 detik, Kr = 0,8532 H’0 = Kr . H0 = 0,8532 x 4,03 = 3,4383 m H’0 / gT2 = 3,4383 / (9,81 x 10,52) = 0,0032 Dari grafik tinggi gelombang pecah dibawah ini untuk nilai tersebut diatas dengan nilai m = 1 : 20 atau m = 0,05 diperoleh :
Gambar 4.6 Grafik tinggi gelombang pecah
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
75
BAB IV ANALISIS
Dari grafik diatas diperoleh nilai Hb adalah sebagai berikut : Hb / H’0 = 1,40 Hb = 1,4 x 3,4383 = 4,8136 m ¾ Menghitung kedalaman gelombang pecah :
Hb / g T2 = 4,8136 / (9,81 x 10,52) = 0,00445 Dengan menggunakan grafik kedalaman gelombang pecah di bawah ini, untuk nilai Hb/ g T2 dengan nilai m = 1 : 20 atau m = 0,05 diperoleh :
mbar 4.7 Kedalaman Gelomba Pecah Gambar 4.7 Grafik Kedalaman Gelombang Pecah
db / Hb = 0,9 db = 0,90 x 4,8136 = 4,3322 m Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
76
BAB IV ANALISIS
dari perhitungan diatas didapat : - Tinggi gelombang pecah Hb
= 4,8136 m
- Kedalaman gelombang pecah db
= 4,3322 m
¾
Elevasi Muka Air Rencana Dari hasil perhitungan sebelumnya didapat data – data sebagai berikut : - Kedalaman (d)
:3m
- Tinggi gelombang (H0)
: 4,03 m
- Periode gelombang (T)
: 10,5 detik
- Kemiringan dasar laut
: 0,05
- Tinggi gel. pecah (Hb)
: 4,8136 m
- Kedalaman gel. pecah (db)
: 4,3322 m
4.1.3
Data Pasang Surut
Data Pasang surut sangat penting didalam perencanaan dermaga, Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah dapat mempengaruhi perencanaan dermaga terutama pada saat akan menentukan elevasi dermaga, Data yang diperlukan berupa muka air tinggi rerata (MHWL), tinggi muka air rerata (MSL) dan muka air rendah terendah (MLWL), Data pasang surut untuk perencanaan dermaga ini didapat dari badan meteorologi dan geofisikan Cilacap tahun 2007. Dari data pasang surut dapat dibuat kurva pasang surut tiap bulan pada tahun 2007 (dilihat di lampiran I-2 Hal 21). Berikut kami sajikan kurva pasang surut untuk bulan September 2007 dari tanggal 8 September 2007 S/D 22 September 2007 seperti berikut :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
77
BAB IV ANALISIS
Gambar 4.8 Kurva pasang surut Bulan September 2007
Dari kurva pasang surut tersebut dapat diambil nilai MHWL, MSL, dan MLWL, seperti Tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Pasang Surut 2007 No
Tanggal
Max
rata-rata
min
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
8-Sep-07 9-Sep-07 10-Sep-07 11-Sep-07 12-Sep-07 13-Sep-07 14-Sep-07 15-Sep-07 16-Sep-07 17-Sep-07 18-Sep-07 19-Sep-07 20-Sep-07 21-Sep-07 22-Sep-07
175 190 190 210 215 228 230 225 280 220 238 240 260 195 180
102,5 137,5 127,5 135 152,5 116,5 117,5 115 170 139 121,5 152,5 160 137,5 132,5
30 85 65 60 90 5 5 5 60 58 5 65 60 80 85
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
78
BAB IV ANALISIS
Adapun data – data tersebut didapat dari grafik pasang surut, dan yang menjadi dasar untuk perencanaan Dermaga digunakan : Nilai HHWL
: 280,0 cm
Nilai MWL
: 142,5 cm
Nilai LLWL
:
5,0 cm
Elevasi pasang surut diasumsikan + 0,00 dari LLWL sehingga didapatkan nilai elevasi sebagai berikut : HWL
: 280,0 – 5,0= 275,0 cm = + 2,75 m
MWL
: 142,5 – 5,0 = 137,5 cm = + 1,37,5 m
LWL
: + 0,00 m
Hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai pedoman dalam penentuan elevasi bangunan, elevasi – elevasinya dapat digambarkan sebagai berikut :
HWL = + 275,0 cm MWL = + 137,5 cm LWL = + 0,00 cm
Gambar 4.9 Elevasi Pasang Surut
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
79
BAB IV ANALISIS
4.1.4
Elevasi Muka Air Rancana
Elevasi muka air rencana / Design Water Level (DWL) merupakan parameter yang sangat penting untuk merencanakan elevasi bangunan – bangunan pelabuhan, Elevasi tersebut merupakan penjumlahan dari beberapa parameter, yaitu pasang surut, tsunami, wave set up, wind set up dan kenaikan air laut pada permukaan (wave run up), Namun dalam perencanaan ini hanya beberapa parameter saja yang menentukan diantaranya : pasang surut, wave sut up dan kenaikan air laut pada permukaan (wave set up), Gambar 4.9 menunjukkan penentuan elevasi muka air rencana,
4.1.4.1 Pasang Surut
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda – benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi, Dari perhitungan pasang surut sebelumnya maka diambil muka air laut terendah (LWL), Sebagai referansi untuk elevasi daratan, Lowest Water Level (LWL) dianggap sebagai titik ± 0,00
4.1.4.2 Wave Set Up
Gelombang yang datang dari laut menuju pantai menyebabkan fluktuasi muka air didaerah pantai terhadap muka air diam, Turunnya muka air tersebut dikenal dengan wave set down sedangkan naiknya muka air disebut wave set up, Perhitungan wave set up adalah sebagai berikut : ¾ Data Perhitungan
-
kedalaman air (d)
:3m
-
tinggi gelombang (Ho)
: 4,03 m
-
periode gelombang (T)
: 10,5 detik
-
Kemiringan dasar laut (m) : 0,05
-
Tinggi gel. pecah (Hb)
-
Kedalaman gel. pecah (db) : 4,3322 m
: 4,8136 m
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
80
BAB IV ANALISIS
¾ Perhitungan wave set up
Tinggi dan kedalaman gelombang pecah dari perhitungan sebelumnya didapatkan Hb = 1,1965 dan db = 1,2945 m, Wave set up dapatdihitung dengan rumus sebagai berikut :
{ [ ]} Sw = 0,19{1 − 2,82 [4,8136 /(9,81x10,5 )]}x 4,8136
Sw = 0,19 1 − 2,82 Hb / gT 2 Hb
2
Sw = 0,7425 m = 74,25 cm
4.1.4.3 Wave Run Up
Untuk memperkirakan kenaikan air laut pada permukaan (wave run up) seperti yang terlihat pada Gambar 4.10 Run Up gelombang, maka dapat dihitung : Tinggi gelombang dilaut dalam : Lo = 1,56 x T2 = 1,56 x (10,5)2 = 171,99 m Bilangan Irribaren : Ir = Tg θ / (H/Lo)0,5 = 0,5 / (4,03 / 171,99)0,5 = 3,269
Gambar 4.10 Run Up Gelombang Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
81
BAB IV ANALISIS
Dari grafik Run Up gelombang dibawah ini untuk lapis lindung dari batu pecah pada Ir = 3,269 didapat nilai run up :
Gambar 4.11 Grafik Run Up Gelombang
Ru / H
: 1,24
maka
Ru
: 1,24 x 4,03 = 4,997 m
Dari perhitungan parameter – parameter penentu DWL maka untuk perencanaan dermaga pelabuhan digunakan : DWL
= HWL + wave set up + wave run up = 2,75 + 0,7425 + 4,997 = 8,4897 m
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
82
BAB IV ANALISIS
Elevasi DWL
= (HWL – MWL) + wave set up + wave run up = (275 – 137,5) + 74,25 + 499,7 = 711,45 cm = 7,1145 m
4.2. Data Kapal dan Produksi Ikan Hasil Tangkapan
Dari data yang diperoleh, Jumlah kapal ikan yang mendarat tiap tahunnya serta produksi ikan hasil tangkapan di PPS Cilacap mulai tahun 2000-2006 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 4.10 Data Jumlah Hasil Produksi Ikan Jenis Ikan
Volume (ton) 2000
2001
2002
2003
2004
Tuna
1,842,52
2,286,24
Cakalang
1,341,14
Paruh pjg
1,620,50
620,53
301,62
498,51
691,25
1,139,03
2,841,01
2,259,65
762,50
891,22
4,939,12
322,79
330,25
404,58
299,52
154,43
180,55
245,92
Hiu
311,79
172,46
374,63
208,51
73,04
120,74
260,08
Udang
397,70
270,77
239,66
146,76
129,61
131,10
50,54
Lainnya:
490,33
259,92
474,79
362,64
300,54
354,14
288,24
4,308,56
4,187,89
5,955,17
3,897,59
1,721,74
2,165,26
6,475,15
Jumlah
2005
2006
(Sumber : Laporan Tahunan PPS Cilacap Tahun 2006)
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
83
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.11 Data Masuk Keluarnya Kapal Pada PPSC KAPAL MASUK (GT) TAHUN
<10
11 - 20
21 - 30
KAPAL KELUAR (GT)
>30
JUMLAH
<10
11 - 20
21 - 30
>30
JUMLAH
2001
208
2,877
1,981
1,474
6,540
192
2,831
1,981
1,468
6,472
2002
81
1,881
1,679
560
4,201
72
1,415
1,479
759
3,725
2003
36
1,163
1,222
329
2,750
39
1,021
1,244
302
2,606
2004
258
1,096
948
352
2,654
2
779
859
148
1,788
2005
287
3,565
2,346
1,632
7,830
280
3,305
2,092
1,466
7,143
2006
570
4,591
2,570
1,690
9,421
513
4,182
2,243
1,536
8,474
Sumber: Laporan Tahunan PPSC, 2006
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2001 sampai dengan 2004 jumlah kapal yang keluar masuk PPSC mengalami penurunan dan diikuti oleh penurunan penangkapan ikan, dan pada tahun 2005 mengalami peningkatan dengan pesat, Sesuai dengan data yang diperoleh, adapun dimensi kapal yang berlabuh di PPS Cilacap ini secara garis besar adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12 Data Ukuran dan Dimensi Kapal PPS Cilacap
Ukuran
Panjang
Lebar
Tinggi Kapal
Jarak antara bagian atas kapal
(GT)
(LOA)
(B)
(H)
sampai muka air
11-30 GT
13 m
3m
1,5 m
0,5 m
31-50 GT
22 m
7m
2,25 m
1m
Sumber: Laporan Tahunan PPSC, 2006
Untuk rencana jangka menengah 15 tahun, dermaga prediksi kebutuhan tahun 2021, memerlukan data jumlah kapal ikan tiap harinya tahun 2021 dengan melakukan predeksi jumlah kapal dan produksi ikan sampai dengan tahun 2021 berdasarkan data yang telah diperoleh dari tahun 2001 - 2006, Perhitungan Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
84
BAB IV ANALISIS
satatistiknya
menggunakan
metode
analisis
aritmatika,
geomatrik,
dan
eksponensial.
4.2.1
Perhitungan Analisis Aritmatika dan geomatrik Kapal Ikan
Diambil data pada tahun 2000 sampai 2005 sesuai dengan Tabel 4.11 di atas. 4.2.1.1. Analisis Aritmatik
Rumus dasar metode aritmatik :
Pn = Po + n.r Tabel 4.13 Rasio Perhitungan Pertumbuhan jumlah Kapal Ikan Tahun 2001-2006 Tahun
Xi
Yi
x
2001
1
6.540
1
2002
2
4.201
1
2003
3
2.750
1
2004
4
2.654
1
2005
5
7.830
1
2006
6
9.421
Y
r
-2.339
-2.339
-1.451
-1.451
-96
-96
5.176
5.176
1.591
1.591
Σ=
2.881
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Keterangan :
Xi
: tahun, dimulai dari 2001 – 2006
Yi
: Jumlah kapal Pertahun
x
: X(i-1) - Xi ; misal : 2 – 1 = 1
y
: Y(i-1) - Yi ; misal : 4.201 – 6.540 = -2.339
r
: y/x ; misal : -2.339 / 1 = -2.339
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
85
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.14 Prediksi Jumlah Kapal Ikan sampai dengan tahun 2021 dengan Metode Aritmatik Tahun
n
Pn
0 9.421 2006 1 9.997 2007 2 10.573 2008 3 11.150 2009 4 11.726 2010 5 12.302 2011 6 12.878 2012 7 13.454 2013 8 14.031 2014 9 14.607 2015 10 15.183 2016 11 15.759 2017 12 16.335 2018 13 16.912 2019 14 17.488 2020 15 18.064 2021 (Sumber : Analisa Perhitungan)
Keterangan :
n
= 1 – 15 (dimulai dari tahun 2007 – 2021)
r rata2 = (Σ r) / 5 = 2.881 / 5 = 576 Po
= 9421 (jumlah kapal tahun 2006)
Pn
= Po + n.r = Jumlah Kapal Ikan dari tahun 2007 – 2021 = 9421 + 1. 2.881 = 9.997 5
4.2.1.2. Analisa Geometrik
Rumus dasar analisa geometrik : Pn = Po * (1+r)n
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
86
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.15 Data Kapal Ikan tahun 2001 – 2006 untuk Perhitungan Analisa Geometrik Tahun
n
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 2 3 4 5 6
Jumlah Kapal 6.540 4.201 2.750 2.654 7.830 9.421 Σ =
r ‐0,3576 ‐0,3454 ‐0,0349 1,9503 0,2032 1,4155
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Keterangan :
rx = ((Pn – Pn-1) / Pn-1)* 100%
Misal : r1 = ((4201-6540)/6540)*100% = -0,3576 r = Σr / n = 1,4155/5 = 0,2831 Sehingga dari rumus analisa geometrik Pn = Po * (1+r)n Di dapat nilai Pn sebagai berikut :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
87
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.16 Prediksi Jumlah Kapal Ikan sampai dengan tahun 2021 dengan Metode Geometrik Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
n
Pn
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
9.421 12.088 15.510 19.901 25.535 32.764 42.040 53.942 69.213 88.807 113.948 146.207 187.599 240.708 308.853 396.290
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Dari kedua analisa diatas dapat disimpulkan :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
88
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.17 Prediksi Jumlah Kapal Ikan sesuai dengan perhitungan Aritmatik dan Geometrik sampai dengan tahun 2021 Analisa
Analisa
Aritmatik
Geometrik
n
Tahun
0
2006
9.421
9.421
1
2007
9.997
12.088
2
2008
10.573
15.510
3
2009
11.150
19.901
4
2010
11.726
25.535
5
2011
12.302
32.764
6
2012
12.878
42.040
7
2013
13.454
53.942
8
2014
14.031
69.213
9
2015
14.607
88.807
10
2016
15.183
113.948
11
2017
15.759
146.207
12
2018
16.335
187.599
13
2019
16.912
240.708
14
2020
17.488
308.853
2021
18.064
396.290
15
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Dari Tabel perhitungan di atas, maka diperoleh prediksi kapal ikan untuk 15 tahun ke depan sebagai berikut : Analisa Aritmatik
= 18.064 buah
Analisa Geometrik
= 396.290 buah
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
89
BAB IV ANALISIS
Prediksi Jumlah Kapal sampai Tahun 2021
Gambar 4.12 Grafik Prediksi Jumlah Kapal sampai Tahun 2021
Berdasarkan perhitungan diatas, Kedua analisa diatas menujukkan pertumbuhan grafik naik dari perhitungan prediksi 15 tahun mendatang Dari kedua analisa diatas yang paling memungkinkan adalah data dari hasil perhitungan analisa Aritmatik, sehingga didapatkan data ; Prediksi jumlah kapal ikan pada tahun 2021
= 18.064 buah
Jumlah kapal perhari dihitung
= 18.064 : 365 hari efektif = 49,49 Î 50 buah / hari
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
90
BAB IV ANALISIS
4.2.2. Perhitungan Analisis Aritmatik dan Geometrik Produksi Ikan Tangkapan
Diambil data tahun 2001 sampai 2006 sesuai dengan Tabel 4.10 diatas
4.2.2.1. Analisa Aritmatik
Rumus dasar metode aritmatik : Pn = Po + n.r
Tabel 4.18 Rasio perhitungan Pertumbuhan jumlah Produksi Ikan tahun 2001 – 2006 untuk Perhitungan Analisa Aritmatik Tahun
Xi
Yi
x
y
r
2001
1
4.187,89
1
1767,28
1767,28
2002
2
5.955,17
1
‐2057,58
‐2057,58 ‐2175,85
2003
3
3.897,59
1
‐2175,85
2004
4
1.721,74
1
443,52
443,52
2005
5
2.165,26
1
4309,89
4309,89
2006
6
6.475,15
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Keterangan :
Σ =
2287,26
Xi
= tahun, dimulai dari 2001 – 2006
Yi
= Jumlah produksi ikan keseluruhan
x
= X(i-1) - Xi ; x = 2 – 1 = 1
y
= Y(i-1) - Yi ; y = 5.955,17 – 4.187,89 = 1767,28
r
= y/x ; 1.767,28 / 1 = 1.767,28
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
91
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.19 Prediksi Jumlah Produksi Ikan sampai dengan Tahun 2021 dengan Metode Analisa Aritmatik n
Pn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
6932,60 7390,05 7847,51 8304,96 8762,41 9219,86 9677,31 10134,77 10592,22 11049,67 11507,12 11964,57 12422,03 12879,48 13336,93
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Keterangan :
n
= 1 – 15 (dimulai dari tahun 2007 – 2021)
r rata2 = (Σ r) / 5 ; 2.287,26 / 5 = 457,45 Po
= 6.475,19
Pn
= Po + n.r = Jumlah Produksi Ikan dari tahun 2007 – 2021 = 6.475,19 + 1 . 457,45 = 6.932,60
4.2.2.2. Analisa Geometrik
Rumus dasar analisa geometrik : Pn = Po * (1+r)n
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
92
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.20 Jumlah Produksi Ikan tahun 2001 – 2006 untuk Perhitungan Analisa Geometrik Tahun
n
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 2 3 4 5 6
Jumlah Ikan
r
4.187,89 0,4220 5.955,17 ‐0,3455 3.897,59 ‐0,5583 1.721,74 0,2576 2.165,26 1,9905 6.475,15 Σ = 1,7663
(Sumber : Analisa Perhitungan)
Keterangan : rx = ((Pn – Pn-1) / Pn-1)* 100% Misal : r1 = ((5955,17-4187,89)/4187,89)*100% = 0,4220 r = Σr / n = 1,7663/5 = 0,3532 Sehingga dari rumus analisa geometrik Pn = Po * (1+r)n Di dapat nilai Pn sebagai berikut :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
93
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.21 Prediksi Jumlah Produksi Ikan sampai dengan tahun 2021dengan Metoda Geometrik Tahun
n
Pn
2006
0
6.475,15
2007
1
8.762,57
2008
2
11.858,03
2009
3
16.047,01
2010
4
21.715,79
2011
5
29.387,12
2012
6
39.768,43
2013
7
53.817,06
2014
8
72.828,50
2015
9
98.555,94
2016
10
133.371,88
2017
11
180.486,91
2018
12
244.245,82
2019
13
330.528,25
2020
14
447.290,87
2021 15 605.301,12 (Sumber : Analisa Perhitungan)
Dari kedua analisa jumlah ikan dalan kurun waktu 15 tahun dapat disimpulkan sebagai berikut :
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
94
BAB IV ANALISIS
Tabel 4.22 Prediksi Jumlah Produksi Ikan sesuai dengan perhitungan Aritmatik dan Geometrik sampai dengan tahun 2021 Analisa
Analisa
Aritmatik
Geometrik
2006
6.475,15
1
2007
6.932,60
2
2008
7.390,05
3
2009
7.847,51
4
2010
8.304,96
5
2011
8.762,41
6
2012
9.219,86
7
2013
9.677,31
8
2014
10.134,77
9
2015
10.592,22
10
2016
11.049,67
11
2017
11.507,12
12
2018
11.964,57
13
2019
12.422,03
14
2020
12.879,48
6.475,15 8.762,57 11.858,03 16.047,01 21.715,79 29.387,12 39.768,43 53.817,06 72.828,50 98.555,94 133.371,88 180.486,91 244.245,82 330.528,25 447.290,87 605.301,12
n
Tahun
0
13.336,93 15 2021 (Sumber : Analisa Perhitungan)
Dari Tabel perhitungan di atas, maka diperoleh prediksi kapal ikan untuk 15 tahun ke depan sebagai berikut : Analisa Aritmatik
= 13336,93 buah
Analisa Geometrik
= 605.301,12 buah
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032
95
BAB IV ANALISIS
Gambar 4.13 Grafik Prediksi Jumlah Produksi Ikan sampai tahun 2021
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Kabupaten Cilacap Arga Wiryawan Luki Andarmawan
L2A305008 L2A304032