BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes dan pengukuran. 3.2 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah random mized pre – test dan post – test . Kelompok
Tes Awal
Perlakuan
Tes akhir
R
X1
T
X2
Keterangan : R
: kelompok random
X1
: Tes awal
T
: Perlakuan
X2
: Tes Akhir
3.3 Definisi Operasional Variabel Adapun variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini yaitu metode latihan drill sebagai variabel bebas ( X ), dan kemampuan chest pass sebagai variabel terikat (Y)
1
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian 3.4.1 Waktu penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan dan dilaksanakan diluar dari jam belajar sesuai dengan surat keputusan penelitian yang mencakup semua langkah – langkan penelitian mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan penelitian. 3.4.2
Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di MAN Model Gorontalo ( di lapangan basket MAN Model Gorontalo) 3.5 Instrumen Penelitian Menurut Nurhasan (2001 : 185) tes mengukur kerterampilan pengusaan teknik – teknik dasar dalam permainan bola basket. Tes ini mempunyai validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil perhitungan korelasi majemuk dengan metode Werrydoolitte. Pelaku tesnya adalah sebagai berikut: Sampel dibagi menjadi dua kelompok saling berhadapan dengan jarak 3 meter bola basket berada pada salah satu kelompok atau satu baris dan satu kelompok lagi bersedia untuk menerima bola dari teman. Ketika aba – aba “Ya” bola dilempar kepada teman dan teman tersebut mengembalikan lagi kepada teman yang tadi, begitu seterusnya saling bergantian melakukan lemparan dada atau Chest pass. Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 30 detik dengan hitungan berapa kali setiap peserta melakukan lemparan chest pass.kegiatan ini dilakukan selama 3 kali, skor yang tertinggi di ambil sebagai data awal.
2
3.6 Populasi Dan Sampel 1. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, S. 1997). Adapun pendapat lain bahwa populasi adalah kelompok yang menarik perhatian dimana kelompok tersebut oleh peneliti disajikan sebagai obyek untuk menggenerasikan hasil penelitian, adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas XI MAN Model Gorontalo berjumlah 145 orang. 2. Sampel adalah merupakan bagian dari populasi (Arianto, Y. 2001), sedangkan menurut Arikunto S (1997) bahwa sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang . Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling atau acak sederhana (Husaini Usman, 1983;186). 3.7 Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui pre – test dan post – test. Pengumpulan data tentang kemampuan Chest pass siswa MAN Model Gorontalo sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Pelaksanaannya dilakukan dengan teknik analisis
chest pass, yakni
melakukan teknik lemparan chest pass sebanyak – banyaknya sesuai dengan waktu yang telah di tentukan dalam instrumen di atas. Setelah itu diberikan tindakan berupa metode latihan drill. Kemudan dites kembali kemampuan mereka dan dijadikan sebagai data akhir.
3
3.8 Teknik analisis Data Untuk menguji hipotesis digunakan rumus Statistik Uji – T sebagai berikut T=
(Arikunto, 2006 : 306)
Keterangan : Md
: mean dari perbedaan pre – test dengan Post – test
Xd
: deviasi masing – masing subjek (d – Md) : jumlah kuadrat deviasi : subjek pada sampel
Sedangkan untuk mencari = ∑
-(
di gunakan rumus sebagai berikut :
)2
Hipotesis statistik :
=
tidak terdapat pengaruh metode latihan drill terhadap
kemampuan chest pass pada permainan bola basket di MAN Model Gorontalo :
≠
terdapat pengaruh metode latihan drill terhadap kemampuan
chest pass pada permainan bola basket di MAN Model Gorontalo
4
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Upaya dalam memberikan pemahaman terkait dengan data yang diperoleh dalam pelaksanaan tes dan pengukuran yang dilakukan, diperoleh data kemampuan chest pass pada permainan bola basket siswa Madrasah Aliyah Negeri Model (MAN MODEL) Gorontalo seperti yang tampak pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1: Data Pretest dan Posttest NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
Pretest 15 16 21 20 20 21 17 17 20 21 21 20 18 17 17 16 18 19 19 18 371
Posttest 22 22 24 23 25 25 25 24 24 24 24 25 23 23 22 22 24 25 27 27 480
5
Delta 7 6 3 3 5 4 8 7 4 3 3 5 5 6 5 6 6 6 8 9 109
Perolehan data hasil tes dan pengukuran seperti yang tampak dalam tabel 1 di atas, selanjutnya lebih dipertegas dalam gambar 2 di bawah ini. 30 25
20 15 10 5 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Data Pre 15 16 21 20 20 21 17 17 20 21 21 20 18 17 17 16 18 19 19 18 Data Post 22 22 24 23 25 25 25 24 24 24 24 25 23 23 22 22 24 25 27 27
Gambar 2 : Diagram Nilai Pretest dan Posttest. Data sebagaimana yang tampak dalam tabel 1 di atas, selanjutnya dalam upaya mendeskripsikan nilai-nilai terkait dengan ukuran pemusatan data yang dalam hal ini meliputi mean, variance dan standar deviasi, dalam pengolahannya menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)versi 17. Adapun hasil perhitungan yang dimaksud, yakni sebagai berikut: Tabel 1 Deskripsi Tendensi Data Hasil Penelitian N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
Variance
Pretest
20
15.00
21.00 371.00
18.5500
1.90498
3.629
Posttest
20
22.00
27.00 480.00
24.0000
1.48678
2.211
Valid N (listwise)
20
6
Selanjutnya, data sebagaimana termuat dalam tabel 1 di atas, kembali dipertegas pada gambar di bawah ini. 30.0000 25.0000 20.0000 15.0000 10.0000 5.0000 -
Mean
Std. Deviasi
Variance
Pretest
18.5500
1.90498
3.629
Posttest
24.0000
1.48678
2.211
Gambar 3 : Diagram Tendensi Data Hasil Penelitian Khususnya dilihat dari perolehan dinilai rerata (mean) seperti yang tampak dalam gambar 3 di atas, menunjukkan adanya peningkatan chest pass setelah diberikan perlakuan. Demikian dikatakan oleh karena, nilai rerata tes akhir lebih besar daripada nilai rerata pada tes awal (24,0000>18,5500). 4.1.1 Uji Persyaratan Analisis 4.1.2 Uji Normalitas Data Pengujian ini, dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam proses pengujiannya, menggunakan uji One-Sample Kolmogorove-Smirnov Tes, dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Merumuskan H0 dan H1 1) H0: Data diambil dari populasi yang berdistribusi normal 7
2) H1: Data diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal b. Peluang terjadinya kesalahan (α) = 0,05 c. Kriteria pengujian: H0 ditolak jika p value (Sig.) < α d. Hasil uji normalitas Tabel: 3 : DeskripsiData Variabel Dependen Kelompok Eksperimen I Kolmogorov-Smirnova Pretest
Statistic .177
df 20
Sig. .102
e. Simpulan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa data kelompok penelitian berdistribusi normal. Dikatakan demikian karena, nilai p value (Sig.) > α (0,102> 0,05), yang mengakibatkan H0 diterima. 4.1.3 Pengujian Homogenitas Varians Pengujian kesamaan varians dari latihan kecepatan reaksi. Untuk menguji homogenitas atau kesamaan varians dari populasi yang diambil menjadi sampel penelitian pada latihan digunakaan rumus sebagai berkut:
F= Pengujian kesamaan varians atau pengujian homogenitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
F= F= F = 1,641 8
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai F observasi (Fo) yaitu 1,641. Dari tabel distribusi F atau (Ft) pada α = 0.05 ; jadi (Fo) lebih kecil dari pada (Ft), berdasarkan kriteria pengujian jika Fo ≤ Ft= 2.21, maka Ho diterima. Dengan demikian kesimpulan pengujian latihan drill memiliki kesamaan atau homogen. 4.1.4 Analisis Statistik Inferensial Hasil uji data sebagai persyaratan uji statistik inferensial semuanya telah terpenuhi untuk proses pengujian selanjutnya. Analisis statistik inferensial yang selanjutnya dilakukan dalam proses analisis terhadap data yang dikumpulkan, yakni terkait dengan uji beda, yang dalam pengolahannya menggunakan Paired Samples Test (uji t) dalam program SPSS. Upaya dalam pengujian yang dimaksud, berdasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut: 1) Rumusan masalah: Apakah metode latihan drilldapat meningkatkan chest pass pada permainan bola basket? 2) Rumusan hipotesis:Latihan drilldapat meningkatkan chest pass pada permainan bola basket 3) Secara simbolik, rumusan hipotesis yang diajukan dapat ditulis sebagai berikut: a) H0 : µ2 = µ1 (tidak ada pengaruh) b) H1 : µ2 > µ1 (ada pengaruh)* Tanda bintang (*) yang terletak pada rumusan H1, bermakna bahwa klaim hipotesis terletak pada rumusan H1. 4) Peluang terjadinya kesalahan (α) = 0,05 9
5) Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis:Tolak H0 jika, nilai signifikansi (p) < 0,05. 6) Hasil perhitungan
Tabel 4 : Hasil Uji Beda Variabel Dependen Pada Kelompok Eksperimen I Paired Differences
Mean Pair PostPre
5.45000
Std. Std. Error Deviation Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
t
df
1.79106 .40049 4.61176 6.28824 13.608
19
Sig. (2-tailed) .000
7) Simpulan: karena nilai Sig. (2 – tailed)kedua variabel dependen < α (0,05) serta dengan melihat dasar keputusan dalam pengujian hipotesis, maka H0 ditolak. Penolakan H0 ini, pada gilirannya memberikan suatu kesimpulan bahwa, terdapat pengaruh latihan drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket dari sebelum dan setelah adanya perlakuan. Berdasarkan hasil perhitungan dan simpulan seperti yang telah dijelaskan, maka dengan demikian, hipotesis dalam penelitian yang berbunyi “Terdapat pengaruh lathan drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket”, terbukti dan dapat diterima. 4.2 Pembahasan
10
Permainan bola basket merupakan sebuah permainan yang termasuk dalam kategori permainan bola besar dan merupakan sebuah aktivitas olahraga dan aktivitas jasmani yang terhitung sudah sangat memasyarakat di mana-mana. Banyaknya pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan dan juga banyaknya penonton ketika pertandingan berlangsung, merupakan bukti yang sangat kongkrit memasyarakatnya permainan bola basket.
Bola basket sangat digemari sebagai olahraga hiburan yang dapat menimbulkan kebugaran jasmani serta merupakan olahraga prestasi. Hal ini dikarenakan permainan bola basket disamping mudah untuk dimainkan, juga mudah untuk mendapatkan peralatannya. Permainan bola basket ini dapat dimainkan didalam gedung maupun di luar gedung dan permainannya dimainkan oleh dua regu putra maupun putri. Masing-masing regu dalam permainan bola basket ini terdiri dari lima orang pemain. Dalam memainkan bola tiap pemain boleh mendorong bola, menekan bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkannya, menggiring bola ke segala arah dalam lapangan pertandingan. Meskipun demikian, permainan bola basket bukanlah sebuah permainan yang dengan mudah untuk dikuasai begitu saja. Karena di dalam permainan bola basket terdapat begitu banyak teknik-teknik dasar yang harus dikuasai untuk diterapkan di dalam permainan yang diantaranya yaitu menggiring, mengoper, menangkap serta menembak. Dari beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain basket salah satunya adalah teknik melempar. 11
Teknik melempar pada permainan bola basket ini terdiri dari lemparan atas (Overhead Pass), lemparan datar dada (Chest Pass), serta lemparan bawah (Bounce pass). Dari ke tiga lemparan ini yang akan diteliti lebih difokuskan pada kemampuan operan dada (Chest Pass). Chest pass merupakan keterampilan yang tidak kalah pentingnya dengan teknik-teknik dasar lainnya. Karena teknik chest pass ini sering dilakukan pada setiap permainan basket dan untuk memiliki keterampilan ini diperlukan suatu latihan yang baik dan teratur. Gerakan dalam melakukan chest pass ini meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola mengarah tepat pada teman regunya. Latihan chest pass ini dapat dilakukan pada jarak dekat maupun jarak jauh. Agar teknik chest pass ini dapat dilakukan dengan baik maka sangat diperlukan latihan yang serius serta membutuhkan latihan kekuatan otot lengan untuk bisa mengarahkan bola kepada teman setimnya. Dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan chest pass pada permainan bola basket sangat diperlukan bentuk-bentuk pelatihan untuk menunjang kemampuan chest pass tersebut. Salah satunya adalah dengan menerapkan latihan drill. Penelitian dengan metode drill ini dimaksud untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang pengaruh latihan drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dianalisis dengan pengujian SPSS, menunjukan bahwa adanya peningkatan latihan
12
drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket secara signifikan setelah dilakukannya eksperimen atau latihan drill. Hal ini ini dapat dilihat pada peningkatan rata-rata pengaruh latihan drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket yaitu, sebelum diberikan latihan drill yang diperoleh adalah 18,55 dan sesudah diberikan latihan kecepatan reaksi memperoleh nilai rata-rata 24,0. Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa penerapan latihan drill yang dilakukan, memberikan pengaruh terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS maka diperoleh nilai Sig. (2 – tailed) kedua variabel dependen <α (0,05) serta dengan melihat dasar keputusan dalam pengujian hipotesis, maka H0 ditolak. Penolakan H0 ini, pada gilirannya memberikan suatu kesimpulan bahwa, terdapat pengaruh latihan drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket dari sebelum dan setelah adanya perlakuan. Berdasarkan hasil perhitungan dan simpulan seperti yang telah dijelaskan, maka dengan demikian, hipotesis dalam penelitian yang berbunyi “Terdapat pengaruh latihan drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket”, terbukti dan dapat diterima.
13