BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divre 3.2 Tanjung Karang Bandar Lampung
3.2 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.2.1 Jenis Data a. Data Kualitatif Data yang diperoleh dari perusahaan, seperti gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi, serta hasil kuesioner yang disebarkan pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divre 3.2 Tanjung Karang Bandar Lampung. b. Data Kuantitatif Data berupa angka-angka yang dapat dihitung seperti jumlah karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divre 3.2 Tanjung Karang Bandar Lampung dan data lainnya yang menunjang penelitian.
42
3.2.2 Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan hasil kuesioner yang diedarkan pada karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divre III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung. b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh penulis dari dokumendokumen yang ada pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divre III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung, dan dari hasil penelitian kepustakaan.
3.3 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2011: 80), populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divre III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung. Sedangkan, sampel merupakan subkelompok atau sebagian dari populasi, sehingga peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto 2010: 134). Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili karakteristik populasi. Dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus Slovin (Uma 2004: 108) sebagai berikut:
43
Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = error term (5%) (
)
Berdasarkan rumus di atas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 139 karyawan dari 214 populasi. Sedangkan untuk mempersempit wilayah populasi agar teknis penelitian menjadi lancar dan efisien, maka digunakan rumus Sampling Fraction Cluster dalam Umar (2000) sebagai berikut:
Kemudian didapatkan ukuran sampel per cluster sebagai berikut:
Keterangan : fi = sampling fraction cluster Ni = banyaknya individu yang ada dalam cluster N = banyaknya populasi seluruhnya n = banyaknya anggota yang dimasukkan sampel ni = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel
44
Perhitungan ukuran sampel pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum :
16 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Sampling Fraction Cluster di atas, maka diperoleh ukuran sampel sebesar 139 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 8. Ukuran Sampel Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Subdivre III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung. No Unit
1 Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum 2 Seksi Keuangan 3 Seksi Hubungan Masyarakat Daerah 4 Seksi Pengamanan 5 Seksi Hukum 6 Seksi Aset 7 Seksi Sarana 8 Seksi Operasi 9 Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik 10 Seksi Jalan, Rel dan Jembatan 11 Seksi Pengadaan Barang dan Jasa 12 Seksi Komersial 13 Seksi Pelayanan 14 Seksi Pelayanan Kesehatan Jumlah
Jumlah karyawan (Orang) 25 25 5 30 3 15 10 20 8 10 8 15 25 15 214
Ukuran Sampel (Orang) 16 16 4 20 1 10 7 13 5 7 5 10 16 9 139
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan karena peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja.
45
3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Wawancara Menurut Sugiyono (2011: 137), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon. b. Kuesioner (Angket) Menurut Sugiyono (2011: 142), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Data yang dikumpulkan secara langsung dari responden yaitu berupa angket atau kuesioner yang disebarkan kepada karyawan. Pengukuran terhadap variabel terikat dan variabel bebas dilakukan berdasarkan skala Likert sehingga pengukuran terhadap pernyataan atau sikap seseorang dapat dikualifikasikan secara matematis. Adapun skor yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah : 1.
Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
2.
Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
46
3.
Jawaban Netral (N) diberi skor 3
4.
Jawaban Tidak Setuju (ST) diberi skor 2
5.
Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
c. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dan dokumen-dokumen tertulis dari perusahaan terkait.
3.5 Metode Analisis Data Pengolahan dan analisis data merupakan proses penyusunan, pengaturan, dan pengolahan data agar dapat digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis. Sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan, maka dalam pengolahan dan analisa data dilakukan secara deskriptif. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas dan uji hipotesisdengan menggunakan program spss 21. Adapun penjabaran masing-masing pengujian tersebut adalah sebagai berikut
1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui keabsahan jawaban responden dalam kuesioner. Dimana dalam pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan item pernyataan dengan total score. Dalam penentuan keabsahan (valid) jawaban responden atas kuesioner valid, apabila nilai r ≥ 0,50 (Sugiyono, 2008: 126).
47
n(∑ XY ) – (∑X)(∑Y) rxy =
[ n∑ X 2 - (∑ X )2][ n∑ Y 2 - (∑ Y )2]
Keterangan: rxy = nilai validitas x
= skor nilai x
y = skor nilai y n
= jumlah sampel
Uji Validitas diukur melalui kriteria berikut: a.
Jika nilai rxyhitung > r tabel maka dapat dikatatan valid
b.
Jika nilai rxy hitung < r tabel maka dapat dikatakan tidak valid
Pengukuran validitas dilakukan per variabel melalui korelasi product moment dengan bantuan SPSS 21. Berdasarkan perhitungan dengan SPSS 21 seperti yang tercantum dengan data diolah dari Lampiran 5, hasil model korelasi product moment menunjukan bahwa dengan signifikansi 0.5 dinyatakan valid dan sampel bisa diteliti lebih lanjut dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil Uji Validitas Variabel Indikator
Komunikasi (X)
Item
R R Hitung Tabel.
Komunikasi Ke Bawah Komunikasi Ke Atas
1 2 1 2
0. 562 0. 749 0. 733 0. 679
Komunikasi Horizontal
1 2
Komunikasi Lintas Saluran Komunikasi Pribadi
Keterangan (> 0.50 = Valid)
0.166
Valid
0.166
Valid
0. 718 0. 674
0.166
Valid
1 2
0. 665 0. 806
0.166
Valid
1 2
0. 560 0. 587
0.166
Valid
48
Variabel Indikator
Item
R R Hitung Tabel.
Keterangan (> 0.50 = Valid)
Kualitas Pekerjaan
1 2
0. 663 0. 747
0.166
Valid
Kinerja Karyawan (Y) Kuantitas Pekerjaan
1 2
0. 750 0. 684
0.166
Valid
Ketepatan Waktu
1 2
0. 745 0. 666
0.166
Valid
1 2
0. 750 0. 771
0.166
Valid
1 2
0. 735 0. 782
0.166
Valid
1 2
0. 692 0. 588
0.166
Valid
Efektivitas Biaya Kebutuhan Untuk Supervisi Dampak Interpersonal Sumber: Data diolah Lampiran 5, 2014
Tabel 10 menunjukan keseluruhan nilai instrumen R hitung Variabel komunikasi (X) dan kinerja karyawan (Y) > R tabel 0.166 sehingga instrumen dinyatakan valid dan dapat diproses untuk langkah selanjutnya. 2. Uji Reliabilitas Reabilitas menyangkut ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai reabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut Stabil,dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability). Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil serupa. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS 21.
49
Si2 k 1 αCronbach = S p2 k 1
Keterangan: k = jumlah butir dalam skala pengukuran 2
= ragam (variance) dari butir ke-i pertanyaan = ragam (variance) dari skor total
Uji reliabilitas menggunakan koefisien Croanbach’s Alpa dengan bantuan SPSS 21. Apabila ada pernyataan yang memiliki nilai Croanbach’s Alpa if item deleted lebih besar dari pada Croanbach’s Alpa maka pernyataan tersebut tidak reliabel dan harus dilakukan pengujian selanjutnya sehingga tidak ada pernyataan yang memiliki nilai Croanbach’s Alpa if item deleted yang lebih besar dari Croanbach’s Alpa. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden PT Kereta Api Indonesia (Persero). Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Indikator
Komunikasi (X)
Cronbach's Alpha if Cronbach's Keterangan Item Item Alpha Deleted
Komunikasi Ke Bawah
1 2
0. 862 0. 845
0.866
Reliabel
Komunikasi Ke Atas
1 2
0. 847 0. 853
0.866
Reliabel
Komunikasi Horizontal Komunikasi Lintas Saluran
1 2
0. 848 0. 854
0.866
Reliabel
1 2
0. 854 0. 839
0.866
Reliabel
Komunikasi Pribadi
1 2
0. 863 0. 861
0.866
Reliabel
50
Variabel Indikator
Cronbach's Alpha if Cronbach's Keterangan Item Item Alpha Deleted
Kualitas Pekerjaan
1 2
0. 747 0. 751
0.767
Reliabel
Kuantitas Kinerja Karyawan (Y) Pekerjaan
1 2
0.750 0. 753
0.767
Reliabel
Ketepatan Waktu
1 2
0. 745 0. 749
0.767
Reliabel
0. 746 0. 748
0.767
Reliabel
0. 748 0. 747
0.767
Reliabel
0. 753 0. 754
0.767
Reliabel
Efektivitas 1 Biaya 2 Kebutuhan 1 Untuk 2 Supervisi Dampak 1 Interpersonal 2 Sumber : Data diolah Lampiran 6, 2014
Tabel 10 menunjukkan nilai Croanbach Alpha lebih besar dari 0.5 dan nilai Croanbach`s Alpha if Item Deleted tidak melebihi nilai Croanbach Alpha. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan instrument reliabel. 3. Metode Regresi Linear Sederhana Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variable dependen dengan menggunakan rumus: Y = a + bX + e Dimana : a
= Konstanta
b
= Angka arah atau koefisien regresi
X
= Komunikasi
Y
= Kinerja Karyawan
e
= standard error
51
Hasil persamaan dari analisis regresi linier berganda ini adalah dengan bantuan komputer dengan menggunakan program “SPSS 21 ”. 4.
Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisien Determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat terhadap penelitian. Jika R 2 semakin besar mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 5.
Uji t (parsial)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dikatakan berpengaruh signifikan apabila sig < α. Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kenyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut: -
Jika t hitung > t tabel (0,05), maka hipotesis diterima.
-
Jika t hitung < t tabel (0,05), maka hipotesis ditolak.
Nilai t dapat dihitung dengan rumus berikut: t hitung = Keterangan: b
= koefisien regresi variabel independen
σb = standar deviasi koefisien regresi variabel independen Hasil uji t dapat dilihat pada Output Coefficient dari hasil analisis regresi sederhana.
52
3.6 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional 1.
Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1)
Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi.
2)
Variabel Terikat (Dependent Variabel) Veriabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masingmasing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini : Tabel 11. Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi variabel
Indikator
Komunikasi komunikasi adalah 1.Komunikasi (X) aktivitas yang Formal menyebabkan orang lain a. Komunikasi ke menginterpetasikan bawah: suatu ide, terutama Perintah yang dimaksudkan b. Komunikasi ke oleh pembicara atau atas: penulis. Laporan Edwin B Flippo c. Komunikasi (Mangkunegara Horizontal:
Skala Skala Likert merupakan respons terhadap sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan variabel tertentu untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
53
Variabel
Definisi variabel 2011: 145)
Kinerja Karyawan (Y)
Indikator Koordinasi d. Komunikasi Lintas Saluran: Antar Unit
2. Komunikasi Informal Komunikasi Pribadi atau Selentingan: ( Pace dan Faules 2006: 185) Kinerja adalah “hasil 1. Kualitas Pekerjaan secara kualitas dan 2. Kuantitas Pekerjaan kuantitas yang 3. Ketepatan Waktu dicapai oleh seorang 4. Efektivitas Biaya pegawai dalam 5. Kebutuhan untuk melaksanakan Supervisi tugasnya sesuai 6. Dampak dengan tanggung Interpersonal jawab yang diberikan Bernadin dan Russel kepadanya”. dalam Kaswan (2012: 187) Mangkunegara (2011: 67)
Skala dengan penyataan pada lima skala titik (STS,TS,N,S,ST). (Sekaran 2006: 31)
Sumber: Mangkunegara (2011: 67) dan Bernadin dan Russel dalam Kaswan (2012: 187)