BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.29Desain penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain,30dimana perputaran kas, piutang, persediaan dan debt to equity ratio merupakan variabel independen dan profitabilitas merupakan variabel dependen.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian.31Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Industri Barang Konsumsi di Daftar Efek Syariah periode 2010-2014.
29
Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif : Sebuah Pengantar, (Semarang : Walisongo Press, 2009), hlm.18. 30 Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.8. 31 Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Edisi Revisi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2008), hlm.157.
48
49
Tabel 1.2 Populasi No
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
ADES AISA ALTO CEKA DAVO DVLA ICBP INAF INDF KAEF KDSI KICI KLBF LMPI MBTO MERK MRAT MYOR PSDN PYFA ROTI SIDO SKBM SKLT SQBB STTP TCID TSPC ULTJ
30
UNVR
PT Akasha Wira InternasionalTbk PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk PT Tri Bayan TirtavTbk PT Cahaya Kalbar Tbk PT Davomas Tbk PT Darya-Varia Laboratoria Tbk PT Indofood CBP SuksesMakmur Tbk PT Indofarma (Persero) Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma (Persero) Tbk PT Kedawung Setia Industrial Tbk PT Kedaung Indah Tbk PT Kalbe FarmaTbk PT Langgeng Makmur IndustriTbk PT Martina BertoTbk PT Merck Tbk PT Mustika RatuTbk PT Mayora Indah Tbk PT Prasida Aneka NiagaTbk PT Pyridam FarmaTbk PT Nippon Indosari CorpindoTbk PTIndustri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk PT Sekar bumi Tbk PT Sekar Laut Tbk PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk PT Siantar Top Tbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Tempo Scan Pacific Tbk PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk PT Unilever Indonesia Tbk
Sampel adalah suatu contoh yang diambil dari populasi.32Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive sampling yaitu pemilihan sampel yang didasarkan atas kriteria yang 32
Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Edisi Revisi, hlm.161.
50
ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan barang konsumsi yang listed dalam daftar efek syariah (DES) selama peiode penelitian (2010-2014). 2. Perusahaan
barang
konsumsi
yang
listed
di
DES
tersebut
mempublikasikan laporan keuangan audit yang lengkap secara berturutturut (2010-2014) Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan diatas maka didapatlah 13 perusahaan selama tiga tahun pengamatan (2010-2014) jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 65 laporan keuangan perusahaan dari 13 perusahaan sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini.
No 1 2 3 4 5 6 7 8
KodeSaham DVLA ICBP INAF KLBF TCID MBTO MRAT MYOR
9 10 11 12 13
ROTI SKLT STTP TSPC ULTJ
Tabel 1.3 Sampel NamaPenerbitEfek PT Darya-Varia LaboratoriaTbk PT Indofood CBP SuksesMakmurTbk PT Indofarma (Persero) Tbk PT Kalbe FarmaTbk PT Mandom Indonesia Tbk PT Martina BertoTbk PT Mustika RatuTbk PT Mayora Indah Tbk PT Nippon IndosariCorpindoTbk PT Sekar LautTbk PT Siantar Top Tbk PT Tempo Scan Pacific Tbk PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
51
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari perputaran kas, piutang, persediaan, dan debt to equity ratio sebagai variabel independen dan profitabilitas sebagai variabel dependen. Berikut definisi operasionalnya : 1. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba (keuntungan) pada tingkat penjualan, aset, maupun modal saham tertentu. Profitabilitas itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui faktor-faktor profitabilitas dalam suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan.. Dan rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return of investement (ROI), yaitu Rasio yang melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Adapun rumus return on investment (ROI) adalah :
π
ππ‘π’ππ ππ πΌππ£ππ π‘πππ =
πΈππππππ π΄ππ‘ππ πππ₯ (πΈπ΄π) πππ‘ππ π΄π π ππ‘
Keterangan : Earning after tax (EAT) = Laba Setelah Pajak Total Asset
= Jumlah Modal
52
2. Variabel Independen a. Perputaran kas Rasio Perputaran Kas (cash Turnover), menurut James O. Gill, digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya biaya yang berkaitan dengan penjualan. πΆππ π ππ’ππππ£ππ =
πππππ’ππππ π
ππ‘π β πππ‘π πΎππ
b. Perputaran piutang Perputaran Piutang (Receivable Turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Makin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang makin rendah (bandingkan dengan rasio sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan makin baik. Sebaliknya jika rasio ini makin rendah, maka ada over investmen dalam piutang. Yang jelas bahwa rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. π
πππππ£ππππ ππ’ππππ£ππ =
πππππ’ππππ πππ’π‘πππ
53
c. Perputaran persediaan Perputaran Sediaan (Inventory Turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (Inventory Turnover). Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Makin kecil rasio ini, maka makin jelek, demikian pula sebaliknya. πΌππ£πππ‘πππ¦ ππ’ππππ£ππ =
π»ππππ πππππ πππππ’ππππ π
ππ‘π β πππ‘π πππππππ
d. Debt to equity ratio (DER) Rasio leverage adalah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Salah satu dari proyeksi leverage adalah debt to equity ratio, rasio yang banyak digunakan untuk menghitung leverage perusahaan. Rasio ini membandingkan total kewajiban (debt) dengan total modal (equity). Rendahnya nilai rasio ini dapat diartikan bahwa hanya sedikit modal yang di danai dengan utang, dan sebaliknya. rumus untuk menghitungnya :
π·πππ‘ π‘π πΈππ’ππ‘π¦ π
ππ‘ππ =
πππ‘ππ ππ‘πππ πππ‘ππ πππππ
54
Tabel 1.4 Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Perputaran Kas
Perputaran Piutang
Perputaran Persediaan
Definisi Operasional
Indikator
Menurut James O. Gill, rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode
Cash Turnover
Receivable Turnover
banyak DER untuk
Skala
Sumber Data
πΆππ π ππ’ππππ£ππ πππππ’ππππ = π
ππ‘π β πππ‘π πΎππ
Rasio
Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id)
π
πππππ£ππππ ππ’ππππ£ππ πππππ’ππππ = πππ’π‘πππ
Rasio
Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id)
πΌππ£πππ‘πππ¦ ππ’ππππ£ππ π»ππππ πππππ πππππ’ππππ = π
ππ‘π β πππ‘π ππππ ππππππ
Rasio
Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id)
Rasio
Laporan Keuangan perusahaan
54
Debt to Equity rasio yang ratio digunakan
Inventory Turnover
Rumus
55
Variabel Penelitian
Definisi Operasional menghitung perusahaan
Profitabilitas
leverage
Indikator
Rumus
Skala
π·πππ‘ π‘π πΈππ’ππ‘π¦ π
ππ‘ππ πππ‘ππ ππ‘πππ = πππ‘ππ πππππ
Rasio untuk menilai Return of Rasio π
ππ‘π’ππ ππ πΌππ£ππ π‘πππ kemampuan perusahaan investment πΈππππππ π΄ππ‘ππ πππ₯ (πΈπ΄π) dalam mencari = πππ‘ππ π΄π π ππ‘ keuntungan.
Sumber Data (www.idx.co.id) Laporan Keuangan perusahaan (www.idx.co.id)
55
56
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi, dengan menganalisis informasi yang di dokumentasikan dalam bentuk tulisan atau bentuk lain. Sumber data berasal dari data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama kurun waktu 2010-2014 yang diperoleh dari situs resmi perusahaan masing-masing serta situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), data lain berupa jurnal ilmiah, skripsi, artikel dan buku penunjang penelitian.
E. Metode Analisis Data Metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16, dilakukan dengan metode statistik deskriptif yang berusaha menjelaskan dan menggambarkan karakteristik data, seperti mean dan standar deviasi. Metode analisis data dengan regresi linier berganda. 1. Uji Asumsi Klasik Pengujian persamaan regresi berganda harus memenuhi persyaratan uji asumsi klasik, yaitu bahwa pengambilan keputusan melalui uji t dan uji F tidak boleh bias. Asumsi klasik ini bermaksud untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi .
57
a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid unuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antar data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal profitability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 33 b. Uji Multikolenieritas Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas ( independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.jika variabel saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada 33
Masyuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Edisi Revisi,hlm.160.
58
tidaknya multikoleniaritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: Multikoleniaritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) varian inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variablitas variabel independen yang terplih yang tidak dijelaskan oleh independen lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai yang menunjukan adanya multioleniaritas adalah nilai tolerance β€ 0,10% atau sama dengan nilai VIF β₯1034 c. Uji autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya/). Jika terjadi
korelasi
maka
dinamakan
ada
problem
autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
34
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariante dengan program SPSS Edisi 5 (Semarang : Undip, 2005), hlm.105.
59
Tabel 1.5 UjiAutokorelasi
Hipotesis nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negative Tidak ada korelasi negativ Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Keputusan Tolak
Jika 0
No desicion
dlβ€dβ€du
Tolak No desicion Tidak ditolak
4-dl
(Sumber Imam Ghozali,2011:111)
d. Uji Heteroskedastisitas Uji ini ditujukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakamaan
variance dan
residual
satu
pengamatan
kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdasitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SREZID. Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREZID dengan ZPRED dimana
60
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual ( Y prediksi βY sesungguhnya) yang telah di-studentized.35
2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisi Regresi dimana satu peubah tak bebas diterangkan oleh satu peubah bebas lainnya. Analisis ini sering disebut analisis regresi linear berganda.
36
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Adapun persamaan linier regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = Ξ± + Ξ²1X1 + Ξ²2X2+ Ξ²3X3 + Ξ²4X4+ Ξ΅ Dimana : Y
= Profitabilitas
β
= Konstanta
Ξ²1-4
= Koefisien Regresi
X1
= Perputaran Kas
X2
= Perputaran Piutang
X3
= Perputaran Persediaan
X4
= Debt to Equity Ratio (DER)
Ξ΅
35
= Error atau Variabel Pengganggu
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariante dengan program SPSS Edisi 5,hlm.139. Yusuf Wibisono, Metode Statistik, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press), 2005,
36
hlm.574.
61
3. Uji Signifikansi a. Uji t (parsial), pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi
variabel dependen secara parsial.
Pengujian signifikansi yang dilakukan uji t ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. 1). Menentukan Level of Significance Ξ± < 0,05. 2). Jika t-hitung > t-tabel, maka menerima Ha, yang berarti variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ha tidak dapat diterima, yang berarti variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat. b. Uji F (simultan) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dianalisa dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap
variabel
dependen.
Adapun
prosedur
pengujiannya adalah setelah melakukan perhitungan terhadap Fhitung kemudian membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Pengujian signifikansi yang dilakukan ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai dari signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
62
4. Uji Koefisien Determinasi Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya determinasi (R2). Keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linier berganda. JikaR2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2 mendekati nol (nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen.Selain melakukan pembuktian dengan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi (R2) parsial untuk masing-masing variabel independen. Menghitung R2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel independen, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai R2, maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel dependen.