BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data berupa gambaran dengan kata-kata dan melukiskannya mengenai implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2010: 72) yang mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Sumber datanya berupa situasi yang wajar atau natural setting (Sukmadinata, 2010: 51). Penelitian kulalitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2013: 6). Oleh karena itu, dalam penelitian ini data yang diperoleh nantinya akan dideskripsikan berupa kata-kata atau kalimat tertulis yang mengarah pada penyimpulan yang menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Dari berbagai
55
56
pendapat di atas tersebut, peneliti setuju dengan pendapat Sukmadinata, di mana penelitian kualitatif
merupakan
penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Artinya penelitian ini memaparkan data deskriptif yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantitatif lainnya. B. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Juni 2014. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Pemilihan lokasi penelitian di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta ini didasari pertimbangan bahwa sekolah ini merupakan sekolah islam terpadu yang berbasis boarding school. Pertimbangan lainnya adalah salah misi yang ada di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yaitu membimbing dan menumbuhkembangkan lingkungan dan perilaku ke arah pengamalan ajaran Islam, rasa kebangsaan dan wawasan global. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum terkait implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa.
57
C. Penentuan Subjek Penelitian Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan kasus yang dipelajari (Sugiyono, 2013: 298). Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Penentuan subjek penelitian tersebut menggunakan teknik purposive. Teknik purposive merupakan teknik penentuan sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2013: 299). Pertimbangan dan tujuan tertentu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nara sumber yang karena keadaan, situasi dan posisinya bisa memberikan
pendapat,
informasi,
dan
pengetahuan
yang
bisa
dipertanggungjawabkan tentang implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah
guru
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan
Madrasah
Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yang terdiri dari dua orang guru yaitu A. Hanis Thoriq, S.H.I, M.SI. selaku guru kelas VIII A, VIII B, VIII C, IX A dan IX B. Kemudian Agung Wicaksono, S.Pd yang memegang semua kelas VII (VII A-VII F) dan VIII D, VIII E, VIII F. Selain itu siswa-siswi kelas VII, VIII, IX yang berjumlah tiga puluh satu siswa dengan ketentuan siswa yang aktif dalam organisasi, siswa yang termasuk perangkat kelas (ketua kelas,
58
wakil ketua, sekretaris, dan bendahara), kemudian siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2013: 308). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin studi pendahuluan untuk mengemukakan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2013: 317). Sukmadinata (2010: 216) mengatakan bahwa sebelum melaksanakan wawancara para peneliti menyiapakan instrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara (interview guide). Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspons oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi, atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian. Peneliti menggunakan wawancara tak berstuktur (bebas), wawancara ini tidak dipersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan tidak diajukan dalam urutan yang sama, bahkan pertanyaan pun tak selalu sama.
59
Namun, ada baiknya bila pewawancara sebagai pegangan mencatat pokokpokok penting yang akan dibicarakan sesuai dengan tujuan wawancara. Dalam hal ini data yang ingin diperoleh melalui wawancara terkait Penyusunan RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan teknik penilaian hasil pembelajaran. 2. Observasi Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenanaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang rapat, dsb (Sukmadinata, 2010: 220). Observasi, berarti peneliti melihat dan mendengarkan (termasuk menggunakan tiga indera yang lain) apa yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan pada responden dalam aktivitas kehidupan sehari-hari baik sebelum, menjelang, ketika dan sesudahnya aktivitas yang diamati terutama yang berkaitan dengan topik penelitian, tanpa melakukan intervensi atau memberi stimuli pada aktivitas subjek penelitian (Hamidi, 2004: 74). Manfaat yang dapat diambil dari observasi ini adalah menguji kebenaran data yang dilakukan pada saat wawancara sehingga daapat memperkuat derajat kepercayaan data yang diperoleh. Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi non-partisipatif (non-participatory observation). Artinya, peneliti sebagai pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, peneliti hanya berperan
60
mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. Oleh karena itu, pengamat hanya melakukan satu fungsi yaitu mengadakan pengamatan terhadap perilaku-perilaku yang akan diteliti. Dalam hal ini data yang ingin diperoleh melalui observasi adalah terkait proses pembelajaran yaitu penerapan metode pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Pengamatan ini dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian tentang Implementasi Pendidikan Kewaganegaraan dalam Pembentukan Karakter kebangsaan Siswa di MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. 3. Dokumentasi Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumendokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Dokumen-dokumen tersebut diurutkan sesuai dengan sejarah kelahiran, kekuatan dan kesesuaian isinya dengan tujuan pengkajian. Isinya dianalisis (diurai), dibandingkan, dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh (Sukmadinata, 2010: 221-222). Data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah data dokumentasi terkait Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penialain hasil pembelajaran yang ada pada format Rencana Peaksanaan Pembelajaran (RPP),
dan
foto-foto
selama
Kewarganegaraan berlangsung.
proses
pembelajaran
Pendidikan
61
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, perlu dilakukan pemeriksaan keabsahan data terlebih dahulu. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Tujuan dari trianggulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan (Sugiyono, 2012: 330). Teknik triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini akan memanfaatkan penggunakaan sumber dengan mengkomparasikan hasil wawancara dengan observasi, mengkomparasikan data yang diperoleh dari informan satu dengan yang lain maupun membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi. F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2013: 335). Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis dalam bentuk data diskriptif. Miles & Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
62
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh, aktivitas dalam analisis data berupa data reduction, data display, dan conclusion (Sugiyono, 2012: 337). 1. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran secara lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mengecek kembali bila diperlukan. Karena data sudah tampak lebih jelas, peneliti memfokuskan pada data yang berkaitan dengan bagaimana implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter kebangsaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. 2. Penyajian Data (Display Data) Setelah unitisasi dan katagorisasi data dilakukan, kemudian dilakukan mendisplay data (menyajikan data). Bentuk penyajian data yang dimaksud berupa deskriptif analitik dan logis karena penyajian data ini akan mengarah pada kesimpulan. Data yang dihasilkan berbentuk naratif yang berisi informasi tentang implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa di MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yang meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran dan teknik penilaian hasil pembelajaran.
63
3. Conclusion Drawing / Verification Conclusion
Drawing/
verification
merupakan
pengambilan
kesimpulan yang berangkat dari rumusan masalah atau tujuan penelitian kemudian
senantiasa
diperiksa
kebenarannya
untuk
menjamin
keabsahannya. Conclusion Drawing/ verification dilakukan dengan cara berpikir induktif yaitu dari hal-hal yang khusus diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk mengetahui jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini, yaitu implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter kebangsaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta yang meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, metode pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.