BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009 : 2) adalah “merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu dan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dalam bentuk explanatory dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan ditunjang dengan studi kepustakaan/ menggunakan literatur-literatur yang relevan dengan kajian penelitian. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data yang pokok. Sedangkan survei explanatory adalah
suatu metode yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. 3.2.
Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2008 : 58) “variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 117) “Variabel adalah besaran yang mempunyai nilai yang dapat berubah-ubah” dari
54
55
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah sesuatu yang dapat berbentuk apa saja yang mempunyai nilai yang berubah-ubah yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Variabel dibedakan menjadi dua kategori utama yaitu : a.
Variabel
Independen
(variabel
bebas)
yaitu
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah keterampilan mengajar guru (X1) dan motivasi belajar (X2). b.
Variabel Dependen (Variabel Terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependennya adalah prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai UTS siswa. Operasionalisasi masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Indikator
Keterampilan Mengajar Guru (Variabel X1)
1. Keterampilan Bertanya - Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat - Pemberian waktu berpikir - Pemberian tuntunan - Peningkatan terjadinya interaksi 2. Keterampilan Memberi Penguatan - Penguatan verbal - Penguatan non verbal 3. Keterampilan Mengadakan Variasi - Variasi gaya mengajar - Variasi dalam menggunakan media
Skala Data Interval
56
Motivasi Belajar (Variabel X2)
Prestasi Belajar (Variabel Y)
3.3.
4. Keterampilan Menjelaskan - Kejelasan - Penggunaan contoh dan ilustrasi - Pemberian tekanan pada yang penting - Penggunaan balikan 5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran - Membuka pelajaran - Menutup pelajaran 6. Keterampilan Mengelola Kelas - Menunjukkan sikap tanggap - Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas - Menegur 1. Durasi kegiatan 2. Frekuensi kegiatan 3. Persistensi 4. Ketabahan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan 5. Devosi dan pengorbanan mencapai tujuan 6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dalam belajar 7. Tingkatan kualifikasi prestasi 8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan Nilai hasil UTS kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi semester genap tahun ajaran 2010/ 2011
Interval
Interval
Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Menurut Sugiyono (2009 : 61) ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
57
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS A, XI IPS B, XI IPS C, XI IPS D, XI IPS E dan XI IPS F di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 214 orang, seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Populasi Penelitian No. Sub Populasi Jumlah 1 Kelas XI IPS A 35 orang 2 Kelas XI IPS B 38 orang 3 Kelas XI IPS C 35 orang 4 Kelas XI IPS D 36 orang 5 Kelas XI IPS E 35 orang 6 Kelas XI IPS F 35 orang JUMLAH 214 orang Sumber : Data diolah 3.3.2. Sampel Menurut Sugiyono (2009: 62), ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat dan karakteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan Simple Random Sample. Teknik Simple Random Sample menurut Suharsimi Arikunto (2002: 111) adalah ”Sampel random, sampel acak, sampel campur, yaitu sampel yang memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.”
58
Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut :
=
1 +
(Riduwan, 2004 : 65) Keterangan : n
: ukuran sampel keseluruhan
N
: Ukuran populasi
e
: persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan (5%)
Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh sampel sebagai berikut : =
=
1 +
214 1 + 2140,05
= 139,413 = 139 Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian
ini adalah 139 siswa. Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas. Untuk proporsi tiap-tiap kelas dihitung dengan menggunakan rumus :
Dimana :
ni = Ni⁄Nn
ni = jumlah sampel menurut kelas n
= jumlah sampel seluruh
Ni = jumlah populasi menurut kelas N
= jumlah populasi seluruhnya
59
Maka, sampel dalam penelitian ini adalah :
No.
Kelas
1
XI IPS A
2
XI IPS B
3
XI IPS C
4
XI IPS D
5
XI IPS E
6
XI IPS F
JUMLAH Sumber : Data diolah
Tabel 3.3 Sampel Penelitian Jumlah Sampel Siswa 35 35 × 139 = 22,73 = 23 214 38 38 × 139 = 24,68 = 24 214 35 35 × 139 = 22,73 = 23 214 36 36 × 139 = 23,38 = 23 214 35 35 × 139 = 22,73 = 23 214 35 35 × 139 = 22,73 = 23 214 214 139
Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Sugiyono (2008 : 91), ” Pengambilan sampel secara random/ acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian.” Dalam penelitian ini, untuk menentukan responden yang terpilih digunakan tabel random dengan cara sebagai berikut : 1. Sediakan kerangka sampel masing-masing kelas. Dalam hal ini yang menjadi kerangka sampel adalah daftar urut Nomor Induk Siswa (NIS) kelas XI IPS yang ada pada kelas terpilih menjadi sampel. 2. Sediakan media pengundi berupa gelas plastik dan lembaran kertas mini kira-kira berukuran 2 Cm X 2 Cm dan lembaran kertas penutup gelas plastik yang kemudian diberi lubang yang cukup untuk keluarnya gulungan kertas undian.
60
3. Media kertas berukuran 2 Cm x 2 Cm tersebut kemudian ditulis dengan angka sesuai dengan Nomor induk siswa (NIS), selanjutnya digulung dan dimasukkan ke dalam media/ gelas pengundi. 4. Langkah selanjutnya dikocok-kocok dan dikeluarkan satu per satu. Jika satu kocokan keluar dua, maka lakukan pengulangan, gulungan yang telah keluar dimasukkan kembali ke dalam gelas plastik. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang ditentukan untuk masing-masing kelas. 3.4.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara dan alat yang digunakan
dalam pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumenter dan kuesioner/ angket. 3.4.1. Studi Dokumentasi Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:219) ”Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.” Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan peneliti untuk mendapatkan data tentang siswa, hasil belajar yang diperoleh siswa yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi. Data ini digunakan untuk memperoleh data variabel Y yaitu nilai hasil prestasi belajar siswa.
61
3.4.2. Kuesioner / Angket Menurut
Sugiyono
(2008:142)
”Kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Pengertian ini juga senada dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:128) bahwa ”Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui.” Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang (x) atau checklist (). Kuesioner atau angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai Persepsi siswa mengenai Keterampilan Mengajar Guru (Variabel X1) dan Motivasi Belajar (Variabel X2). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala numerik. Menurut Uma Sekaran (2006 : 33) Skala numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Ini merupakan skala interval dengan susunan sebagai berikut : Selalu
5
4
3
2
1
Tidak pernah
62
Skala numerik digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/ sekelompok orang tentang gejala sosial.
No
Tabel 3.4 Penilaian Numerical scale Skor Item 1 2 3
4
5
Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah 3.5.
Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur variabel yang diteliti dalam penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen utama yang akan digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Prosedur yang dilakukan dalam penyusunan angket dan pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Langkah-langkah penyusunan angket a.
Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket
b.
Mengidentifikasi variable yang akan dijadikan sasaran angket
c.
Menyusun urutan pernyataan dan perttanyaan
d.
Membuat format. Format angket harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan responden dalam mengisinya.
63
e.
Membuat petunjuk pengisian. Petunjuk pengisian dibuat sesuai dengan format yang mencerminkan cara mengisi angket.
2. Langkah selanjutnya adalah langkah uji coba setelah angket sudah tersusun. Uji coba ini dilakukan karena angket yang telah disusun belum merupakan angket yang baku. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable agar hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mendekati kebenaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2004 : 134) yakni : “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.” 3.5.1. Uji Validitas Kuesioner (Angket) Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Suharsimi Arikunto (2002 :144) ”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi”. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir item dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas ini adalah Product Moment dari Pearson seperti berikut ini:
r =
N ∑ XY − ∑ X∑ Y
#$N ∑ X − ∑ X %$N ∑ Y − $∑ Y% % (Suharsimi Arikunto, 2002:145)
64
Keterangan: rxy
=
Koefisien Korelasi
N
=
Jumlah Responden
X
=
Skor item
Y
=
Skor total
Setelah diperoleh nilai rxy selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikasi 5%, sehingga kriterianya adalah : 1. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan valid jika rhitung > rtabel 2. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan tidak valid jika rhitung < rtabel Dalam
penelitian
ini,
untuk
menguji
validitas
soal
peneliti
adalah
dengan
menggunakan Software Excel Windows. Uji
validitas
yang
dilakukan
oleh
penulis
mengujicobakan angket penelitian kepada beberapa siswa di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dengan jumlah responden sebesar 30 responden. Jumlah pernyataan angket yang disebarkan berjumlah 40 pernyataan.
24
pernyataan
untuk
variabel
persepsi
siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dan 16 pernyataan untuk variabel motivasi belajar siswa. Contoh perhitungan uji validitas dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan penggunaan Software Excel untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X1) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
65
Tabel 3.5 Validitas Item Instrumen Persepsi Siswa mengenai Keterampilan Mengajar Guru Nilai r tabel Item Nilai Keterangan Kesimpulan Soal Korelasi (r) (n= 30, α=5%) 1. 0,394 rhitung > rtabel Valid, dipakai 2. 0,624 rhitung > rtabel Valid, dipakai 3. 0,446 rhitung > rtabel Valid, dipakai 4. 0,200 rhitung < rtabel Tidak Valid, dihilangkan 5. 0,480 rhitung >rtabel Valid, dipakai 6. 0,546 rhitung > rtabel Valid, dipakai 7. 0,415 rhitung > rtabel Valid, dipakai 8. 0,266 rhitung < rtabel Tidak Valid, dihilangkan 9. 0,419 rhitung > rtabel Valid, dipakai 10. 0,511 rhitung > rtabel Valid, dipakai 11. 0,396 rhitung > rtabel Valid, dipakai 12. 0,635 rhitung > rtabel Valid, dipakai 0,361 13. 0,630 rhitung > rtabel Valid, dipakai 14. 0,467 rhitung > rtabel Valid, dipakai 15. 0,564 rhitung > rtabel Valid, dipakai 16. 0,161 rhitung < rtabel Tidak Valid, dihilangkan 17. 0,469 rhitung > rtabel Valid, dipakai 18. 0,607 rhitung > rtabel Valid, dipakai 19. 0,384 rhitung > rtabel Valid, dipakai 20. 0,619 rhitung > rtabel Valid, dipakai 21. 0,066 rhitung < rtabel Tidak Valid, dihilangkan 22. 0,626 rhitung > rtabel Valid, dipakai 23. 0,455 rhitung > rtabel Valid, dipakai 24. 0,604 rhitung > rtabel Valid, dipakai Dari data tersebut dapat dibaca bahwa korelasi antara skor butir pertama hingga butir ke-24 dibandingkan dengan harga rtabel untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Keputusan valid atau tidaknya setiap butir soal dilihat berdasarkan kriteria, yaitu jika harga rhitung < rtabel maka item soal tersebut tidak valid, sedangkan jika rhitung > rtabel, maka butir soal tersebut dinyatakan valid.
66
Berdasarkan perhitungan validitas tersebut dapat terlihat bahwa dari 24 pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat empat pernyataan yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 4, 8, 16 dan 21. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 20 pernyataan. Tabel 3.6 Konversi Instrumen Persepsi Siswa mengenai Keterampilan Mengajar Guru No. No. No. No. Keterangan Keterangan Asal Baru Asal Baru 1 1 Valid 13 11 Valid 2 2 Valid 14 12 Valid 3 3 Valid 15 13 Valid 4 Tidak Valid 16 Tidak Valid 5 4 Valid 17 14 Valid 6 5 Valid 18 15 Valid 7 6 Valid 19 16 Valid 8 Tidak Valid 20 17 Valid 9 7 Valid 21 Tidak Valid 10 8 Valid 22 18 Valid 11 9 Valid 23 19 Valid 12 10 Valid 24 20 Valid
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan penggunaan Software Excel untuk variabel motivasi belajar siswa (X2) yang dapat dilihat pada tabel berikut:
67
Tabel 3.7 Validitas Item Instrumen Motivasi Belajar Siswa Nilai r tabel Item Nilai Keterangan Soal Korelasi (r) (n= 30, α=5%) 1. 0,751 rhitung > rtabel 2. 0,262 rhitung < rtabel 3. 0,544 rhitung > rtabel 4. 0,523 rhitung > rtabel 5. 0,708 rhitung >rtabel 6. 0,442 rhitung > rtabel 7. 0,447 rhitung > rtabel 8. 0,391 rhitung > rtabel 0,361 9. 0,470 rhitung > rtabel 10. 0,590 rhitung > rtabel 11. 0,552 rhitung > rtabel 12. 0,534 rhitung < rtabel 13. 0,340 rhitung > rtabel 14. 0,618 rhitung > rtabel 15. 0,674 rhitung > rtabel 16. 0,481 rhitung > rtabel
Kesimpulan Valid, dipakai Tidak Valid, dihilangkan Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Tidak Valid, dihilangkan Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai Valid, dipakai
Dari data tersebut dapat dibaca bahwa korelasi antara skor butir pertama hingga butir ke-16 dibandingkan dengan harga rtabel untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Keputusan valid atau tidaknya setiap butir soal dilihat berdasarkan kriteria, yaitu jika harga rhitung < rtabel maka item soal tersebut tidak valid, sedangkan jika rhitung > rtabel, maka butir soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan perhitungan validitas tersebut dapat terlihat bahwa dari 16 pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat dua pernyataan yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 2 dan 12. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 14 pernyataan.
68
No. Asal 1 2 3 4 5 6 7 8
No. Baru 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 3.8 Konversi Instrumen Motivasi Belajar Keterangan No. No. Asal Baru Valid 9 8 Tidak Valid 10 9 Valid 11 10 Valid 12 Valid 13 11 Valid 14 12 Valid 15 13 Valid 16 14
Keterangan Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
3.5.2. Uji Reliabilitas Kuesioner (Angket) Uji reliabilitas bertujuan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya, karena uji ini dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan metode Alpha (r11) dengan rumus dan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: Langkah 1 : Mencari varian tiap butir
& =
∑ ' −
∑ () *
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 110) Keterangan : &
= Harga Varian Total
69
∑ '
= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
= Jumlah responden
∑ ' = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
Langkah 2 : Menghitung varian total
&+ =
∑ , −
∑ -) *
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 112) Keterangan : &+
= Harga Varians Total
∑ ,
= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
= Jumlah responden
∑ , = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
Langkah 3 : Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha
.//
∑ & 0 = 11 − + 2 & 0−1 (Suharsimi Arikunto, 2006 : 112)
Keterangan : .// 0
&
&+
= Reliabilitas Angket = Banyak item/ butir angket = Harga varian item = Harga varians total
70
Setelah diperoleh nilai rxy selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikasi 5%, sehingga kriterianya adalah : 1. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan reliabel jika rhitung > rtabel 2. Item pertanyaan yang diteliti dinyatakan tidak reliabel jika rhitung < rtabel Dalam
penelitian
ini,
untuk
perhitungan
reliabilitas,
penulis
menggunakan bantuan software Excel Windows. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas, untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X1) diperoleh nilai sebesar 0,8315. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel pada tabel r product moment diperoleh harga rtabel pada taraf kepercayaan 95% untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Karena rhitung > rtabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95% sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar (X2) reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,8147. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel pada tabel r product moment diperoleh harga rtabel pada taraf kepercayaan 95% untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361. Karena rhitung > rtabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95% sehingga instrument tersebut dapat digunakan untuk penelitian.
71
3.6.
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.6.1. Uji Normalitas Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak, jika data tersebut berdistribusi normal maka proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik parametrik. Tetapi jika datanya tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan perhitungan statistik non parametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Berikut ini langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan Uji Chi Kuadrat: 1.
Menentukan skor tertinggi dan terendah
2.
Menentukan Rentangan (R) R = skor tertinggi – skor terendah
3.
Menentukan Banyaknya Kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess)
4.
Menetukan panjang kelas (i) 3=
5.
6.
4 56
Membuat tabulasi dengan tabel penolong No.
Kelas Interval
f
1 2
... ... Jumlah
... ... ...
Nilai Tengah (Xi) ... ... ...
Menentukan rata-rata atau Mean
Xi 2
f. Xi
f. Xi 2
... ... ...
... ... ...
... ... ...
72
7̅ = 7.
∑ 9: (: ;
Menentukan simpangan baku (S) ∑ > '/ − ∑ > '/ <== − 1
8.
Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a. Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5. b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus: ?=
@ABA< 0CA< − 7̅ D
c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angkaangka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). f. Menjadi Chi Kuadrat ( χ 2 k
χ2 =∑ i −1
( fo − fe )2 fe
hitung )
dengan rumus:
73
g. Membandingkan ( χ 2
hitung )
dengan ( χ 2
tabel )
{ untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1} Kaidah keputusan: Jika, χ 2
hitung
≥ χ2
tabel ,
maka distribusi data tidak normal
Jika, χ 2
hitung <
χ2
tabel ,
maka distribusi data normal (Riduwan, 2010 : 188-191)
Artinya, apabila χ 2
hitung
≥ χ2
tabel
, maka distribusi data tidak normal
dan proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik non parametrik atau jika χ 2
hitung
< χ2
tabel
, maka
distribusi data normal dan proses selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik parametrik. 3.6.2. Koefisien Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Variabel Y. Dalam penelitian ini diguanakan dua macam korelasi yaitu korelasi parsial dan korelasi ganda. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel di bawah ini : Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2005 :136)
74
3.6.2.1 Koefisien Korelasi Parsial Korelasi parsial (Partial Correlation) adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih, yang salah satu atau variabel X konstan atau dikendalikan (Riduwan, 2010 : 233). Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel X dan Y dimana salah satu variabel X dibuat tetap (konstan). Dalam penelitian ini, untuk perhitungan korelasi parsial, penulis menggunakan bantuan software SPSS 17. Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut : •
Rumus Korelasi parsial antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (variabel X1) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana motivasi belajar (variabel X2) dianggap tetap.
.()EFG =
.(F- − .()- ∙ .(F()
IJ1 − . ()- K. J1 − . (F() K (Riduwan 2010 : 233)
•
Rumus Korelasi Parsial antara motivasi belajar (variabel X2) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana keterampilan mengajar guru (variabel X1) dianggap tetap.
.(FE)G =
.()- − .(F- ∙ .(F()
IJ1 − . (F- K. J1 − . (F() K (Riduwan 2010 : 233)
75
•
Menguji koefisien korelasi parsial dapat dihitung dengan menggunakan rumus thitung sebagai berikut :
t NOPQRS =
.T+UVW+X √ − 3 I1 − .T+UVW+X
(Riduwan 2010 : 234)
Dimana : t hitung = nilai yang akan dibandingkan dengan ttabel n
= jumlah sampel
rparsial = nilai koefisien parsial Kaidah pengujian : jika thitung ≥ dari ttabel , maka Ha diterima H0 ditolak jika t hitung ≤ dari ttabel , maka Ha ditolak H0 diterima 3.6.2.2 Koefisien Korelasi Ganda Uji korelasi ganda adalah suatu nllai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain. Koefisien korelasi ganda dirumuskan sebagai berikut :
4(F()-
. (F- + . ()- − 2. .(F- . .()- . .(F () == 1 − . (F()
Untuk pengujian korelasi ganda digunakan uji F yang ditentukan oleh :
F[W\];^ =
_)
` /a_ )
;a`a/
76
Dimana : R
: Nilai Koefisien korelasi ganda
k
: Jumlah variabel bebas (independen)
n
: Jumlah sampel
F
: Fhitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan Ftabel
Kaidah pengujian : jika Fhitung ≥ dari Ftabel , maka Ha diterima H0 ditolak jika F hitung ≤ dari Ftabel , maka Ha ditolak H0 diterima 3.6.3. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : •
Besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru (variabel X1) dan motivasi belajar (variabel X2) terhadap prestasi belajar (variabel Y)
•
Kd = 4 (F () × 100% Besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru (variabel X1) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana motivasi belajar (variabel X2) dianggap tetap.
Kd = . ()(F - × 100% •
Besarnya pengaruh motivasi belajar (variabel X2) dan prestasi belajar (variabel Y) dimana keterampilan mengajar guru (variabel X1) dianggap tetap.
Kd = . (F() - × 100%