BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasi seseorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lainya. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk korelasi (Arikunto, 2006)
B. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (X1) (X2) 2. Variabel terikat (Y)
: Self-efficacy : kecemasan terhadap peluang kerja : Minat berwirausaha
43
44 C. Defenisi Opersional Variabel Penelitian 1. Minat Berwirausaha Minat berwirausaha adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. 2. Self-efficacy Self-efficacy adalah persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu. Self-efficacy berhubungan dengan keyakinan bahwa diri mempunyai kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan. Self-efficacy merupakan penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak dapat mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
3. Kecemasan terhadap Peluang Kerja Kecemasan terhadap peluang kerja adalah suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi ketakutan tidak akan mendapatkan pekerjaan yang ditandai dengan rasa keluhan somatik, ketakutan akan kegagalan, perasaan tidak mampu, kehilangan kontrol, dan kesalahan.
45 D. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Arikunto (2006) mengatakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN-Suska Riau angkatan 2009, 2010, dan 2011 yang berjumlah 504 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Populasi penelitian Angkatan Semester
Populasi
2011
VI
179
2010
VIII
181
2009
X
144
Total
504
Sumber: Bagian Akademik Fakultas Psikologi UIN-Suska Riau, 14 Januari 2014
2. Sampel Penelitian Sugiyono (2011) mengartikan sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Menurut Arikunto (2006) sebagai persiapan dalam penentuan jumlah sampel, apabila jumlah populasinya kurang dari 100 maka lebih baik diambil keseluruhannya. Tetapi jika jumlah populasi lebih dari 100 maka diambil 10 – 15% atau 20 – 25%. Berdasarkan konsep ini maka penulis mengambil sampel
46 berdasarkan alternatif kedua yaitu antara 10 – 15% atau 20 – 25% dikarenakan jumlah populasi dari penelitian ini lebih dari 100. Total jumlah populasi penelitian ini adalah 504 orang, maka penulis mengambil sampel 25% dari total populasi atau 126 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Sampel Penelitian Semester/ Angkatan VI/ 2011 VIII/ 2010 X/ 2009 Total
Populasi
Sampel
182 184 151
182 x 25% = 44,75 (dibulatkan 45) 184 x 25% = 45,25 (dibulatkan 45) 151 x 25% = 36 126
3. Teknik Pengumpulan Sampel Penelitian Teknik pengumpilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini secara acak (random) yang berstrata (stratifield random sampling). Dalam penentuan teknik sampling ini populasi dibagi kedalam sub populasi (strata) kemudian setiap strata dipilih sampel.
E. Metode Pengumpulan data 1. Alat Ukur Untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan tujuan penelitian maka dibutuhkan suatu metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitan ini adalah dengan menggunakan skala yang berisi kuesioner yang dijadikan sebagai alat ukur untuk mendapatkan hasil penelitian.
47 Skala tersebut diberikan kepada para responden dan kemudian responden akan mengisinya sesuai dengan pendapat dan persepsi responden.
a. Alat Ukur Self-efficacy Untuk mengungkap self-efficacy menggunakan skala modifikasi dari Hartono (2012) yang mengacu pada konsep yang dikemukakan oleh Bandura yaitu magnitude, strength, dan generality. Skala ini disusun dengan model skala likert dengan empat alternatif jawaban. Pernyataan favorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
= = = =
4 3 2 1
Sedangkan penilaian untuk pernyataan unfavorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
= = = =
1 2 3 4
Adapun rancangan penyusunan jumlah sebaran aitem try out untuk skala self-efficacy dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Blue Print Skala Self-Efficacy (try out) No 1
Aspek
Indikator
Pernyataan Favorable
Pernyataan Unfavorable
Magnitude Pengharapan efikasi diri pada tingkat 1, 11, 21 , 31, 41 6, 16,26, 36, 46 kesulitan tugas Analisa pilihan perilaku yang akan 2, 12, 22, 32,42 7, 17, 27, 37, 47 dilakukan
48 2
3
Strength
Keyakinan yang kuat 3, 13, 23, 33, 43 8, 18, 28, 38, 48 akan kemampuan diri Pengharapan yang mantap bertahan dalam 4, 14, 24, 34, 44 9, 19, 29, 39, 49 usahanya Geneality Yakin akan kemampuannya 5, 15, 25, 35, 45 10, 20, 30, 40, 50 diberbagai bidang yang luas Jumlah 50 Butir
b. Alat Ukur Kecemasan Terhadap Peluang Kerja Alat ukur untuk kecemasan terhadap peluang kerja adalah skala modifikasi dari skala kecemasan terhadap peluang kerja yang disusun oleh Fitriani (2010) yang mengacu pada aspek-aspek kecemasan secara umum yang dikemukakan Iyus Yoseph yaitu keluhan somatik (somatic complains), ketakutan akan kegagalan (feelings of failure), perasaan tidak mampu (feelings of inadequency), kehilangan kontrol (lost of control), dan kesalahan (guilt). Skala ini disusun dengan model skala likert dengan empat alternatif jawaban. Pernyataan favorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Sangat Sesuai (SS)
= 4
2. Sesuai (S)
= 3
3. Tidak Sesuai
= 2
4. Sangat Tidak Sesuai
= 1
Sedangkan penilaian untuk pernyataan unfavorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Sangat Sesuai (SS)
= 1
2. Sesuai (S) 3. Tidak Sesuai 4. Sangat Tidak Sesuai
= 2 = 3 = 4
49 Adapun rancangan penyusunan jumlah sebaran aitem try out untuk skala kecemasan akan peluang kerja dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Blue Print Skala Kecemasan Akan Peluang Kerja (try out) Pernyataan No Aspek Indikator Favorable 1 Keluhan Mudah merasa gugup Somatic terhadap hal yang 1, 17, 33 berkaitan dengan dunia kerja Merasa gelisah dengan 2, 18, 34 kondisi peluang kerja 2 Ketakutan Tidak dapat berbuat 3, 19,35 akan sesuai harapan Kegagalan Penilaian subjektif akan kemungkinan terjadinya kegagalan dalam 4, 20, 36 mendapatkan pekerjaan 3
4 5
Perasaan Tidak Ketidakpuasan akan diri Mampu sendiri Perasaan tidak mampu menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan Kehilangan Tidak dapat mengontrol Kontrol apa yang sedang terjadi Kesalahan Pernah melakukan sesuatu dengan cara yang kotor dalam bekerja Jumlah
Pernyataan Unfavorable 9, 25, 41
10, 26, 42 11, 27, 43
12, 28, 44
5, 21, 37
13, 29, 45
6, 22, 38
14, 30 , 46
7, 23, 39
15, 31 , 47
8, 24, 40
16, 32, 48 48 Butir
c. Alat Ukur Minat Berwirausaha Untuk mengungkap minat berwirausaha menggunakan skala minat berwirausaha yang dimodifikasi dari skala minat berwirausaha Fitriani (2010) yang mengacu pada komponen minat berwirausaha yang dikemukakan oleh
50 Suwarman (2003) yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Skala ini disusun dengan model skala likert dengan empat alternatif jawaban. Pernyataan favorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
= = = =
4 3 2 1
Sedangkan penilaian untuk pernyataan unfavorable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 5. 6. 7. 8.
Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
= = = =
1 2 3 4
Adapun rancangan penyusunan jumlah sebaran aitem try out untuk skala minat berwirausaha adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Blue Print Skala Minat Berwirausaha (try out) No Pernyataan Aspek Indikator Favorable 1 Kognitif Persepsi mengenai 1, 11, 21, 31, 41 kegiatan berwirausaha Kepercayaan akan 2, 12, 22, 32, 42 kemampuan yang dimiliki 2 Afektif Merasa senang dengan kegiatan berwirausaha 3, 13, 23, 33, 43 3
Konatif
Berani memulai kegiatan 4, 14, 24, 34, 44 berwirausaha Berani mengambil risiko untuk menjadi sukses 5, 15, 25, 35, 45 Jumlah
Pernyataan Unfavorable 6, 16, 26, 36, 46 7, 17 , 27, 37, 47 8, 18, 28, 38, 48 9, 19, 29, 39, 49 10, 20, 30, 40, 50
50 Butir
51 2. Teknik Pengolahan Data a. Uji Alat Ukur Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, perlu diuji coba (try out) kepada sejumlah mahasiswa dengan tujuan memperoleh aitemaitem yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian, sehingga dapat benar-benar mengungkap aspek-aspek dari tiap variabel yang diteliti. Guna mendapatkan data untuk pengujian validitas alat ukur, maka dilakukan try out kepada 130 mahasiswa UIN- Suska Riau, diluar mahasiswa Fakultas Psikologi. Sampel penelitian diambil dengan karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa yang berada pada semester VI sampai semester X. try out dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN-Suska Riau. Dalam penelitian ini terdapat beberapa aitem dan masing-masing aitemnya akan diuji kevalidannya sehingga terdapat aitem-aitem yang valid dan yang gugur. Uji validitas aitem menggunakan teknik korelasi product moment dimana pengujian dilakukan dengan cara mengkolerasikan skor butir dengan skor totalnya. Menurut Azwar (2008), biasanya pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total yang digunakan pada batasan rxy ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koofesien korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan. Namun apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka peneliti dapat menurunkan batasan kriteria 0,30 menjadi 0,25.
52 b. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Instrumen penelitian yang dianggap valid adalah suatu instrumen yang benar-benar mampu mengukur variabelnya. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mampu mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan fungsi ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud alat ukur tersebut. Suatu alat ukur menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas rendah Untuk mengetahui apakah instrumen dalam penelitian ini dinyatakan valid, maka digunakan uji validitas dengan teknik korelasi product moment atau yang biasa disebut momen tangkar dari Carl Pearson.
Perhitungan validitas
menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan melihat correted item total correlation. Skala untuk variabel self-efficacy dengan jumlah aitem 50 butir pernyataan yang telah diujicobakan terdapat 37 aitem yang valid dan 13 aitem yang gugur. Koefisien korelasi aitem total (rxy) bergerak antara 0,302– 0,721. Adapun rincian aitem yang valid dan gugur untuk skala self-efficacy dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
53
No 1
2
3
Tabel 3.6 Blue Print Skala Self-Efficacy yang Valid dan Gugur Valid Aspek Indikator Favorable Unfavorable Magnitude Pengharapan efikasi diri pada tingkat 1, 11, 31 26, 36, 46 kesulitan tugas Analisa pilihan 2, 12, 22, perilaku yang akan 17, 37, 47 32 dilakukan Strength Keyakinan yang kuat 3, 13, 23, 8, 18, 28, 38, akan kemampuan diri 33, 43 48 sendiri Pengharapan yang 9, 19, 29, 39, mantap bertahan 4, 24, 34 49 dalam usahanya Geneality Yakin akan kemampuannya 5, 25, 35 10, 40, 50 diberbagai bidang yang luas Jumlah 18 19
Gugur Favorable Unfavorable 21, 41
6, 16
42
7, 27
-
-
14, 44
-
15, 45
20, 30
7
Pada skala kecemasan akan peluang kerja dengan jumlah aitem 48 butir pernyataan terdapat 29 aitem yang valid dan 19 aitem yang gugur. Koefisien korelasi aitem total (rxy) bergerak antara 0,311– 0,572. Adapun rincian aitem yang valid dan gugur untuk skala kecemasan akan peluang kerja dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut:
6
54
No 1
2
3
4
5
Tabel 3.7 Blue Print Skala Kecemasan Akan Peluang Kerja yang Valid dan Gugur Valid Gugur Aspek Indikator Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable Keluhan Mudah merasa Somatic gugup terhadap hal yang 1, 17, 33 9, 25, 41 berkaitan dengan dunia kerja Merasa gelisah dengan kondisi 2 10, 26 18, 34 42 peluang kerja Ketakutan akan Tidak dapat Kegagalan berbuat sesuai 19,35 11, 27, 43 3 harapan Penilaian subjektif akan kemungkinan terjadinya 20, 36 12, 28, 44 4 kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan Perasaan Tidak 1. Ketidakpuasan Mampu akan diri sendiri Perasaan tidak mampu menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan Kehilangan Tidak dapat Kontrol mengontrol apa yang sedang terjadi Kesalahan Pernah melakukan sesuatu dengan cara yang kotor dalam bekerja Jumlah
5, 21, 37
13
-
29, 45
6
14, 30
22, 38
46
23, 39
15, 31
7
47
8
32
24, 40
16, 38
15
14
9
10
55 Sedangkan pada aitem skala minat berwirausaha terdapat 42 aitem yang valid dan 8 aitem yang gugur. Koefisien korelasi aitem total (rxy) bergerak antara 0,309– 0,776. Adapun rincian aitem yang valid dan gugur untuk skala minat berwirausaha dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
No 1
2
3
Tabel 3.8 Blue Print Skala Minat Berwirausaha yang Valid dan Gugur Valid Gugur Aspek Indikator Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable Kognitif Persepsi mengenai 1, 11, 21, 6, 16, 26, 36, 46 kegiatan 31, 41 berwirausaha Kepercayaan 2, 12, 22, 7, 17 , 27, akan kemampuan 32, 42 * * 32 , 42 37, 47 yang dimiliki Afektif Merasa senang 3, 13, 23, dengan kegiatan 8, 18, 28, 38, 48 33, 43 berwirausaha Konatif Berani memulai 4, 14, 24, 9, 19, 29, 39, kegiatan 34, 44 49 berwirausaha Berani mengambil risiko 10, 20, 30, 5, 15, 25, untuk menjadi 45 40, 50 35 sukses Jumlah
21
23
6
2
Setelah diperoleh aitem-aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem pada aitem sebelumnya, maka dari itu dibuat blueprintbaru untuk penelitianberisikan aitem-aitem yang valid saja. Berikut blue print skala self-efficacy, kecemasan akan peluang kerja dan minat berwirausaha pada mahasiswa untuk riset.
56 Tabel 3.9 Blue Print Skala Self-Efficacy Untuk Penelitian No Pernyataan Aspek Indikator Favorable 1 Magnitude Pengharapan efikasi diri pada tingkat kesulitan 1, 9, 22 tugas Analisa pilihan perilaku 2, 10, 15, 23 yang akan dilakukan 2 Strength Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri 3, 11, 16, 24, 32 sendiri Pengharapan yang mantap bertahan dalam 4, 17, 25, usahanya 3 Geneality Yakin akan kemampuannya 5, 18, 26 diberbagai bidang yang luas Jumlah 37
Pernyataan Unfavorable 19, 27, 33 12, 28, 34 6, 13, 20, 29, 35
7, 14, 21, 30, 36
8, 31, 37 Butir
Tabel 3.10 Blue Print Skala Kecemasan Akan Peluang Kerja Untuk Penelitian Pernyataan Pernyataan No Aspek Indikator Favorable Unfavorable 1 Keluhan Mudah merasa gugup Somatic terhadap hal yang 1, 12, 23 berkaitan dengan dunia kerja Merasa gelisah dengan 2 6, 17 kondisi peluang kerja 2 Ketakutan Tidak dapat berbuat 13, 24 7, 18, 28 akan sesuai harapan Kegagalan Penilaian subjektif akan kemungkinan terjadinya 14, 25 8, 19, 29 kegagalan 3
Perasaan Tidak Ketidakpuasan akan diri Mampu sendiri Perasaan tidak mampu menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan
3, 15, 26
9
4
10, 20
57 4 5
Kehilangan Kontrol Kesalahan
Tidak dapat mengontrol apa yang sedang terjadi Pernah melakukan sesuatu dengan cara yang kotor dalam bekerja Jumlah
16, 27
11, 21
5
22 29 Butir
Tabel 3.11 Blue Print Skala Minat Berwirausaha Untuk Penelitian Pernyataan No Aspek Indikator Favorable 1 Kognitif Persepsi mengenai 1, 10, 19, 28, 36 kegiatan berwirausaha Kepercayaan akan 2, 11, 20 kemampuan yang dimiliki 2 Afektif Merasa senang dengan kegiatan berwirausaha 3, 12, 21, 29, 37 3
Konatif
Berani memulai kegiatan berwirausaha Berani mengambil risiko untuk menjadi sukses Jumlah
Pernyataan Unfavorable 5, 14, 23, 31 6, 15 , 4 32, 40 7, 16, 25, 33
4, 13, 22, 30, 38
8, 17, 26, 34, 41
39
9, 18, 27, 35, 42 42 Butir
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Uji Reliabilitas yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach. Skala yang diestimasi reliabilitasnya dibelah menjadi dua, sehingga tiap belahan berisi item-item dalam jumlah yang sama banyak.
58 Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0,00 – 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Dan sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0,00 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010) Apabila skala tersebut dikelompokkan pada lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.0 s.d 0,20
Kurang Reliabel
> 0,20 s.d 0,40
Agak reliabel
> 0,40 s.d 0.60
Cukup Reliabel
> 0,60 s.d 0.80
Reliabel
> 0.80 s.d 1.00
Sangat Reliabel
Sumber: Triton. 2006. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan program SPSS 16.0 for windows untuk skala self-efficacy, diperoleh koefisien realibilitas alpha sebesar 0,9115. Maka dapat disimpulkan butir pernyataan untuk skala self-efficacy adalah sangat reliabel. Untuk skala kecemasan akan peluang kerja diperoleh koefisien realibilitas alpha sebesar 0, 8575. Maka dapat disimpulkan butir pernyataan untuk skala kecemasan akan peluang kerja tergolong sangat reliabel. Sementara hasil uji reliabilitas untuk skala minat berwirausaha diperoleh koefisien reliabilitas alpha
59 sebesar 0,9469. Maka dapat disimpulkan butir pernyataan untuk skala minat berwirausaha sangat reliabel.
F. Teknik Analisis Data Setelah data-data terkumpul maka dilakukan suatu analisis data. Analisis data adalah suatu proses mengolah data dari penyebaran angket yang telah dilakukan. Dari analisis data akan didapat hasil yang nantinya akan dipakai untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik statistik. Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independent (Algifari, 2000). Secara umum model regresi berganda digambarkan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 .................................................................
(1)
Keterangan: Y a X1 X2 b1 b2
: Minat berwirausaha pada mahasiswa : Konstanta : Self-efficacy : Kecemasan akan peluang kerja : Koefisien regresi self-efficacy : koefisien korelasi kecemasan akan peluang kerja Untuk uji analisis data dilakukan dengan bantuan komputerisasi program
Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 16.0
60 G. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Psikologi UIN-Suska Riau. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut: Tabel 3.13 Rincian Jadawal Penelitian No Jenis Kegiatan 1 Pengajuan sinopsis 2 Acc sinopsis 3 Penyusunan proposal dan pembuatan alat ukur 4 Seminar Proposal 5 Perbaikan seminar proposal 6 Uji caba alat ukur 7 Penelitian 8 Pengolahan data penelitian 9 Seminar hasil penelitian 10 Perbaikan Seminar hasil 11 Ujian Munaqasah
Masa Pelaksanaan 03 Maret 2012 01 April 2013 April 2013 Januari 2014 Februari 2014 3 – 7 Maret 2014 1 April 2014 21 Mei 2014 26 Juni 2014 3 Juli 2014 23 Juli 2014