BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisa Sistem 3.1.1 Penyebab kecelakaan di jalan raya Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan di Indonesia khususnya di transportasi darat. Dalam salah satu media online mengatakan bahwa beberapa faktor utama penyebab kecelakaan di transportasi darat adalah sebagai berikut ; 1. Pengemudi Kehilangan Konsentrasi Faktor ini menempati urutan pertama, karena hasil penelitian menyebut
faktor
ini
memiliki
persentase
menyebabkan
kecelakaan hingga 55 persen. Pengemudi tidak fokus ke kondisi jalan saat mereka menelepon atau menerima telepon di saat mengemudi. Penyebab lainnya, karena pengemudi membaca dokumen, membaca pesan pendek, melihat kejadian di sekeliling jalan dalam waktu lama, mengatur peranti audio. Selain itu, stres karena masalah pribadi, panik karena ulah pengendara lain, hingga terburu-buru karena ada persoalan penting yang harus segera diselesaikan juga menjadi penyebab buyarnya konsentrasi di jalan.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Lelah dan Mengantuk Penyebab kedua yang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan adalah kelelahan dan mengantuk. Keduanya memiliki persentase menyebabkan kecelakaan hingga 45 persen. Disebutkan, saraf sensorik dan motorik orang yang sangat lelah dan mengantuk menurun kepekaannya. Sehingga, selain menyebabkan tidak konsentrasi lelah dan mengantuk juga menyebabkan tingkat refleks seseorang berkurang. Kondisi badan yang kelelahan dan mengantuk memiliki kemiripan dengan orang yang menenggak minuman beralkohol atau obat-obatan. Perbedaannya, orang yang kelelahan masih memiliki kesadaran yang sewaktu-waktu masih dikontrol dan distimulasi hingga kembali ke kesadaran penuh. 3. Kecepatan melebihi batas Faktor lain yang juga kerap menjadi penyebab kecelakaan adalah pengemudi menggeber mobil dengan kecepatan yang melebihi standar yang diizinkan di jalan. Pengemudi akan kesulitan melakukan manuver dengan aman saat kondisi jalan tak memungkinkan. Terlebih bila mobil bermasalah, seperti ban pecah atau satu di antara komponen mengalami kerusakan. Kendati produsen mobil mengatakan telah melengkapi mobil produksinya dengan seabrek peranti penunjang keselamatan, jangan pernah berspekulasi. Pasalnya, kondisi tersebut berasumsi pada saat jalanan dalam kondisi ideal. Selain itu kondisi yang tak terduga dan dialami oleh pengemudi juga berbeda saat mobil
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pertama kali diuji coba oleh pabrikan. Faktor kecepatan ini memiliki persentase menyebabkan kecelakaan hingga 30 persen. Faktor kecepatan ini juga termasuk perilaku pengemudi yang agresif dalam mengemudikan kendaraannya. 4. Cuaca Meski terlihat sepele, namun cuaca hujan deras, angin ribut, berkabut, hingga udara kering yang menyebabkan jalanan berdebu
juga
tercatat
sebagai
penyebab
kecelakaan.
Persentasenya mencapai 13 persen. Guyuran air hujan selain menyebabkan
keterbatasan
pandangan
juga
menjadikan
kemampuan ban untuk mencengkeram lintasan juga berkurang. Terlebih bila kendaraan yang berada di depan atau belakang tidak memiliki kewaspadaan yang tinggi atau bermasalah. Di negaranegara tropis seperti Indonesia, faktor cuaca seperti hujan memiliki tingkat potensi tinggi memicu terjadinya kecelakaan. (Otomotif Tempo, 2011).
3.1.2 Penyebab tingginya kasus kecelakaan yang terjadi di jalan raya Dari penjelasan diatas banyak faktor penunjang terjadinya kecelakaan, baik faktor internal maupun faktor eksternal seperti buruknya cuaca. Untuk menganalisa penyebab kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan raya maka diperlukan suatu kegiatan untuk mendapatkan beberapa informasi dengan memanfaatkan informasi dari berbagai sumber media cetak maupun dari
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berita online mengenai penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia. Juga menggunakan sumber wawancara kepada para pengemudi, yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan untuk mencari solusi yang diharapkan akan mengurangi angka kecelakaan yang terjadi di Indonseia. Maka dari itu dilakukanlah sebuah wawancara langsung atau interview kepada para pengemudi kendaraan transportasi umum, yang dilakukan pada tanggal 22 – 23 April 2016 yang dilakukan di 2 lokasi tempat yang berbeda. Tempat pertama berlokasi di terminal Poris, Tangerang dan tempat kedua berada di Terminal Kalideres. Penentuan tempat tersebut dipilih dikarenakan salah satu terminal kendaraan tersibuk didaerah Jakarta dan Tangerang.
(A)
(B)
Gambar 3.1 (A) Terminal Poris (B) Terminal Kalideres Rancangan penelitian menggunakan cross sectional dan case control yaitu melakukan dokumentasi lapangan dan wawancara mengenai rata-rata kecepatan yang sering digunakan dan alasan mengapa memacu kendaraan melebihi batas kecepatan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada penelitian yang dilakukan di terminal Poris Plawad dan terminal Kalideres, ada beberapa alasan mengapa para pengemudi memacu kendaraan mereka melebihi batas yang telah di tentukan oleh pemerintah, antara lain adalah sebagai berikut : •
Memenuhi target uang sewa.
•
Untuk mencapai kota tujuan dengan tepat waktu.
•
Kondisi jalan sepi.
•
Kondisi fisik yang melemah.
Faktor diatas merupakan sebagian kecil dari beberapa faktor yang menyebabkan para pengemudi memacu kendaraan mereka melebihi batas yang telah ditentukan. Dan sedikit banyak hal tersebut akan menimbulkan potensi bahaya bagi pengguna kendaraan lainnya. Beberapa dari pengemudi kendaraan umum mengakui bahwa mereka sering memacu kendaraan melenbihi batas kecepatan yang telah ditentukan. Bapak Maryono (42) pengemudi bis Antar Kota Antar Provinsi mengaku sering memacu kendaraan di jalan raya antar kota bisa melebihi 100 km/jam. Lain halnya dengan bapak Mul (45) supir bus Antar Kota mengaku sering memacu kendaraan didalam kota melebihi batas kecepatan yang ditentukan, beliau berdalih memacu kendaraan melebihi kecepataan yang telah ditentukan dikarenakan untuk memenuhi uang sewa kendaraan.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perlu kita ketahui juga bahwa menurut peraturan pemerintah (PP) nomer 79 tahun 2013 tentang Jaringan lalu lintas dan Angkutan Jalan ditentukan bahwa kecepatan dibagi menjadi beberapa golongan jalan. Tabel 3.1 Batas Kecepatan PP no 79 tahun 2013 No
Golongan Jalan
Batas Kecepatan
1
Jalan Bebas Hambatan
60 – 100 Km/h
2
Jalan Antar Kota
80 Km/h
3
Jalan Perkotaan
50 Km/h
4
Jalan Kawasan Pemukiman
30 Km/h
Terkait dengan beberapa kasus tingginya angka kecelakaan lalu lintas ada salah satunya dari media online yang membahas tentang tema tinggi nya angka kecelakaan yang terjadi di Indonesia. Angka kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun 2015 kemarin ternyata cukup tinggi hingga menembus angka puluhan ribu. Menurut Kepala Bidang Managemen Operasional Rekayasa Trafik Lalu Lintas Mabes Polri, Kombes Pol Unggul Soediantoro, berdasarkan data yang dimiliki oleh korp lalu Lintas Mabes Polri hingga September 2015 kemarin jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai angka 23,000 kasus. Dari 23.000 kasus tersebut tercatat 23.000 jiwa meregang di jalan raya. Banyaknya angka kecelakaan dikarenakan akibat human error dan sifat tidak disiplin oleh pengendara. (Merdeka.com, 2015).
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari beberapa faktor diatas, ada beberapa faktor yang dapat dicegah sehingga dapat meminimalisirkan angka kecelakaan. Salah satu cara yang telah dilakukan untuk mengurangi ataupun mencegah kecelakaan tersebut. Salah satu yang telah dilakukan oleh perusahaan otobus adalah dengan cara mengajak masyarakat untuk berperan aktif melaporkan kendaraan milik mereka apabila membahayakan sekitarnya. Dengan cara menmberikan sticker nomer pengaduan di kendaraan mereka. Adapun salah satu contoh upaya warning yang telah diupayakan oleh perusahaan otobus seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.2 Peringatan Kecepatan Namun kecendrungan masyarakat kita akan membuat laporan kepada suatu intansi terkait apabila mereka merasa dirugikan. Dengan kecendrungan masyarakat seperti itu maka tidak akan terciptanya suatu kesadaran dari sang pengendara untuk mengendarai kendaraannya dengan baik dan santun.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.3 Sistem Monitoring kecepatan menggunakan sensor LM3933 dan modem Wavecom Dari beberapa penjelasan diatas, maka dari itu penulis ingin membuat suatu perancangan alat system monitoring kecepatan menggunakan sensor LM3933 dan modem wavecom, yang nantinya diharapkan akan mengurangi jumlah angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia. Dengan menggunakan sensor LM3933 dan modem Wavecom Fastrack GSM sebagai komponen utamanya diharapkan nantinya akan membantu mencegah terjadinya suatu kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian sang pengemudi dalam memacu kendaraannya. Dengan menggunakan putaran roda kendaraan tersebut sebagai data real yang akan diproses oleh Sensor LM3933. Dimana sensor LM3933 ini berfungsi sebagai yang digunakan sebagai sensor kecepatan menggunakan putaran roda yang berfungsi untuk secara langsung mengambil suatu data yang kemudian dikelola menjadi suatu informasi. Serta dengan menggunakan Modem Wavecome Fastrack GSM maka diharapkan nantinya dengan secara otomatis akan mengirimkan notifikasi berupa SMS (Short Message Service) kepada nomer operator perusahaan terkait. Sehingga nantinya para pengemudi kendaraan tersebut akan merasa diawasi secara langsung oleh perusahaan dimana mereka bekerja.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.4
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah pernyataan layanan sistem yang harus disediakan, bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada situasi tertentu. Berikut adalah penjelasan sedikit mengenai kebutuhan fungsional alat dari Sistem Monitoring Kecepatan roda menggunakan modem Wavecom Fastrack berbasis mikrokontroler arduino yaitu :
Mikrokontroler Atmega328 -> berperan penting sebagai pusat utama pengolahan data (input) atau penyimpanan dari hasil coding atau pemrograman yang dibuat dari perangkat lunak IDE Arduino. Memori yang tersimpan ketika selesai di upload ke mikrokontroler tersebut akan menjadi terkoneksi dengan perangkat keras lainnya menggunakan kabel jumper yang sudah ditentukan pin nya masingmasing.
Sensor Optocoupler LM3933 -> Sebagai alat untuk mengambil data kecepatan dari putaran roda.
LCD (Liquid Crsytal Display) -> Tampilan output dari hasil deteksi RFID Card dan Fingerprint Scanner agar nasabah mengetahui bahwa informasi yang telah dilakukan sudah benar atau terdapat kesalahan.
Lampu indikator berwarna merah, kuning serta hijau dan Nada beep -> Output tambahan yang memberikan kode suara apabila putaran roda yang dibaca oleh sensor sudah memasuki batas kecepatan yang telah ditentukan. Serta indikator led yang akan memberikan peringatan visual kepada pengemudi dimana Merah = berbahaya, Kuning = hati-hati dan Hijau = aman.
Notifikasi SMS -> Suatu informasi yang diberikan kepada operator perusahaan
yang
memiliki
kendaraan
apabila
kecepataan
kendaraan telah melebihi batas yang ditentukan makan akan secara otomatis mengirimkan notifikasi SMS ke nomer operator tersebut.
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.5
Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan Non Fungsional artinya kebutuhan yang menjadi dasar dari bagian komponen apa saja untuk membangun dari sebuah perancangan sistem yang dibuat. Kebutuhan non fungsional dibagi menjadi 2 yaitu dengan kebutuhan dari Perangkat keras dan Perangkat lunak sebagai bentuk prototype dasar dari pembuatan tugas akhir ini. 1. Perangkat Keras
Arduino Uno 1 Unit - > Mikrokontroler Atmega328 sebagai pengolahan data terpusat. Terdiri dari 12 pin digital dan 7 pin Analog, Tx dan Rx, tegangan power 2 pilihan dengan 3,3 volt maupun 5 volt serta Ground untuk arus negative.
Sensor Optocoupler LM3933 -> terintegrasi ke Arduino dengan menggunakan 3 PIN digital. Dan membaca putaran roda sebagai inputan alat ini.
LCD
16x2
1
unit
->
berukuran
standar
dengan
menampilkan panjang karakter maksimal 16 huruf dan memiliki baris hanya 2 yang bisa ditampilkan. Layar berwarna background biru dan tulisan berwarna putih. Ini juga tersambung langsung ke Arduino dengan petunjuk dari datasheet yang diperoleh melalui sumber online.
Modem Wavecom Fastrack1 unit -> modem GSM yang bekerja di frekuensi 900 Mhz sebagai media perantara pengiriman sms ke nomer tujuan operator kendaraan. Terdapat kartu ponsel didalamnya untuk mengirimkan SMS ke nomer tujuan dengan tariff normal. Program yang dipakai menggunakan AT Command dan dapat diperoleh dari sumber online untuk AT command mengirimkan sms seperti apa.
TTL-RS232 (converter module) 1 unit -> output dari TTL RS232 menggunakan DB9 male dan disambungkan ke modem Wavecom fastrack menggunakan DB15. TTL 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
RS232 disambungkan 2 pin ke arduino untuk diolah pemrogramannya agar nanti dapat diteruskan perintah AT command ke wavecom fastrack.
Kabel Jumper female to female, male to male maupun male to female (masing-masing 10 kabel) -> dibutuhkan untuk pengkodisian dari setiap masing-masing alat agar dapat disambungkan ke kaki-kaki pin arduino.
Buzzer -> komponen yang digunakan untuk memberikan sinyal notifikasi berupa suara kepada pengendara apabila kecepatan kendaraan telah melebihi batas yang telah ditentukan.
LED (Light Emitting Dioda) -> Komponen elektroinika yang dapat memancarkan cahaya monokroamatik ketika diberikan tegangan maju. Dengan LED nantinya akan diberikan notifikasi visual kepada pengendara kendaraan.
Tabel 3.2 Perangkat Keras No
Nama Perangkat Keras
Jumlah
1
Arduino UNO
1
2
Optocoupler Speed Rotary
1
3
Modem GSM Wavecome Fastrack
1
4
Buzzer
1
5
Motor DC
1
6
Lampu Indikator
3
7
Liquid Cristal Display
1
8
Kabel Jumper FM – FM, M-M & FM – M
1
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IDE Arduino dapat di instal pada komputer atau laptop yang menggunakan Operating system mulai dari pengguna Windows maupun Linux. Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka setiap pembelian perangkat nanti akan diarahkan ke web resmi untuk mendapatkan datasheet maupun library dari kebutuhan yang dipakai sesuai alat tersebut.Bahasa program yang ditulis menggunakan standar bahasa C dan apabila terdapat informasi yang tidak mengerti dapat ditanyakan pada forum arduino atau membacanya melalui FAQ yang ada dari situs resmi arduino.com. Tabel 3.3 Perangkat Lunak No
Nama Perangkat Keras
Fungsi
1
IDE Arduino 1.6.5
Untuk membuat program dengan bahasa C
3.2 Perancangan System
3.2.1
Integrasi Keseluruhan Alat Berdasarkan kebutuhan analisis kebutuhan maka dibuatlah diagram
umum dan proses kerja dari serangkain komponen elektronika yang menggunakan mikrokontroller juga penggabungan daro beberapa system atau alat yang dapat digunakan untuk melakukan suatu monitoring kecepatan kendaraan pada putaran roda. Perancangan alat dan integrasi alat pada perancangan system kali ini, penulis menggunakan algoritma bahasa C, 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sehingga nantinya dapat menjadikan komponen-komponen berkerja sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis. Sistem monitoring kecepatan yang dirancang menggunakan Optocoupler Speed Rotary sebagai alat sensor kecepatan yang menggunakan putaran roda sebagai masukan awal.Kemudian data yang diterima dari sensor Optocoupler speed rotary akan di proses oleh Arduino Uno yang bisa dikatakan sebagai otak dari alat ini. Buzzer digunakan sebagai alat pemberitahuan awal berupa suara. Modem GSM Wavecom Fastrack sebagai pengirim notifikasi berupa SMS (Short Message Service) kepada nomer operator yang dituju.Lampu indikator sebagai pemberitahuan visual kepada pengendara apabila kecepatan telah melewati batas ketetntua. Motor DC digunakan sebagai alat simulator yang digunakan sebagai pengganti dari fungsi roda pada kendaraan. LCD (Liquid Cristal Display) akan berfungsi sebagai monitor yang akan menampilkan kecepatan yang sedang berjalan dan juga beberapa info tambahan yang diperlukan. Selain dari perangkat keras yang digunakan, dalam penyusunan alat ini juga digunakan perangkat lunak, yang akan dijelaskan di tabel 3.3 Perangkat Lunak.
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Jumper Txd TTL RS232 to pin D5 Arduino 4. Jumper Rxd TTL RS232 to pin D4 Arduino
3.2.5
Perancangan Converter Module TTL-RS232 to Wavecome Fastrack Penyambungan dari converter module TTL-RS232 sudah dihubungkan
dengan arduino maka langkah selanjutnya adalah mengkoneksikan dari hasil output TTL-RS232 menjadi sebuah perintah command yang akan diterima oleh modem wavecom fastrack agar dapat mengirim atau menerima pesan. Output dari TTL-RS232 ialah DB9 female dan output dari modem wavecom fastrack ialah DB15 female. Artinya diantara kedua output ini harus ada perantara menggunakan DB9 male dan DB15 male agar dapat tersambung keduanya. Berikut gambar 3.7konfigurasi DB9 male to DB15 male
Gambar 3.9 konfigurasi DB9 male to DB15 male
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan perintah atau instruksi yang didapat dari sumber media online, maka yang harus dilakukan dengan melakukan penjumperannya secara manual menggunakan 4 kabel wiring tembaga kecil dengan panjang sekitar 10-15 cm. karena sangat jarang sekali ada yang menjual kabel konektor dari TTL-RS232 to Wavecom. Kalaupun ada itu hanya ada untuk koneksi dari wavecom ke PC.Maka dari itu dianjurkan melakukan penjumperan sendiri menggunakan heating tools dan di solder pada pin yang sudah diarahkan sesuai petunjuk gambar diatas.
3.3 Perancangan Sistem Monitoring Kecepatan pada Sensor LM3933 Pada perancangan sistem yang didapatkan suatu solusi berdasarkan hasil analisa kebutuhan sistem dengan merancang suatu alat sistem monitoring. Dimana sensor LM3933 di letekkan pada pinggiran dalam roda yang nantinya akan membaca secara langsung putaran yang sedang dilakukan oleh roda tersebut. Sensor LM 3933 ini nantinya akan berfungsi sebagai inputan awal dari alat ini dengan memanfaatkan putaran roda sebagai data awal. LM3933 ini nantinya akan terhubung secara langsung ke Arduino dengan mengikuti datasheet yang sudah disediakan menggunakan kabel jumper Male to Male sesuai dengan pin yang masih tersedia. Program nya juga telah dibuat mengikuti contoh dari sumber website resmi penjualan yang sudah disediakan untuk dapat mengikuti source kode tersebut sebagai ujicoba LM3933 ini berfungsi atau tidak. Sensor LM 3933 ini juga nantinya akan diikuti oleh sebuah buzzer. yang dimana apabila data yang telah diterima oleh sensor tersebut telah melewati dengan ketentuan yang telah dibuat makan akan mengeluarkan sinyal output berupa suara. Output suara akan dibuat beberapa tahapan, dan apabila sudah melebihi batasan ketentuan yang telah ditentukan, maka nantinya akan secara otomatis terhubung ke modem Wavecom fastrack.
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Serta juga nantinya alat ini akan diikuti oleh LCD dimana semua data yang diinginkan akan ditampilakan secara langsung kelayar LCD tersebut.
Gambar 3.10 Gambaran Sistem
3.5 Alur Diagram keseluruhan Sistem
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/