BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 PT. INDOMO MULIA 3.1.1
PROFIL
PT. Indomo Mulia adalah perusahaan perseorangan pemegang merk dagang MODENA dan DOMO. Hadir di Indonesia sejak 1981 untuk menunjang gaya hidup modern masyarakat, MODENA telah menjejakkan kaki sebagai penyedia peralatan elektronik rumah tangga berkualitas tinggi dengan kehandalan produk yang menyasar pada segmen pasar kelas atas serta menengah atas. Terus berupaya untuk menjadi yang terbaik di kelasnya, MODENA secara berkesinambungan mengembangkan beragam produk yang diklasifikasian ke dalam 3 lini kategori, yaitu cooking, cleaning & cooling. Keseluruhan produk MODENA senantiasa menekankan pada aspek estetika desain, kaya akan fitur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna (user friendly), penerapan teknologi terkini serta ramah lingkungan. Produk MODENA sebagai solusi cerdas dalam menciptakan smart living – sebuah kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Tekad kuat untuk menjadi merek unggul penyedia kebutuhan rumah tangga pilihan konsumen, diwujudkan melalui konsistensi penyajian produk dan layanan terbaik dengan diperkuat garda depan Customer Service Agents serta Sentra Servis tersebar di seluruh Indonesia yang siap memberikan dengan layanan purna jual yang dapat diandalkan. MODENA kini hadir melalui berbagai pendekatan distribusi mulai dari mata rantai mitra retailer, showroom resmi, maupun online shopping untuk menjamin pencatuan produk yang optimal dan dipantau langsung oleh 18 kantor cabang yang tersebar di seluruh nusantara.
27
3.1.2
STRUKTUR ORGANISASI
Adapun struktur organisasi yang ada pada PT. Indomo Mulia adalah sebagai berikut: Komisaris Direksi AM Division
OM Division
CM Division
Accounting
Purchasing
Prod. Marketing
MIS
BPI
Marcomm
Finance
CS
Business Development
Audit
Part Center
Branch
TAX
Produksi
PR
HR - GA
QA Warehouse
Gambar 3.1 Gambar Struktur Organisasi 3.1.3
SEJARAH
Adapun sejarah perkembangan PT. Indomo Mulia adalah sebagai berikut:
1981 Awal dipasarkan produk MODENA di Indonesia dengan jenis freestanding cooker dan exhaust cooker. Berkantor pertama di Jln. Pintu Kecil, MODENA memulai bisnisnya dengan jumlah total karyawan masih puluhan orang.
28
Dalam bentuk yang masih sederhana, MODENA mulai melengkapi diri dengan service center untuk menjamin pelayanan purna jual terhadap konsumen. MODENA mulai mengikuti berbagai pameran di berbagai tempat, termasuk di antaranya gelaran akbar tahunan yang diprakarsai Pemda DKI Jakarta, yaitu Pekan Raya Jakarta di Monas.
1984 MODENA mulai mengembangkan variasi produknya dengan memperkenalkan lini produk cooling untuk pertama kalinya dengan meluncurkan freezer serta showcase cooler.
1985 Dibuka kantor cabang MODENA pertama berlokasi di Surabaya.
1986 Melengkapi rangkaian peralatan rumah tangga, mulai dipasarkan lini produk cleaning yang pertama yaitu mesin cuci (washing machine).
1992 Seiring berkembangnya kebutuhan market-khususnya masyarakat perkotaan, akan perangkat rumah tangga modern yang simple dan stylish, MODENA kembali memperkaya koleksi produknya dengan built-in appliances (seperti kompor tanam dan oven tanam) guna menyediakan beragam pilihan bagi konsumen.
1994 Seiring dengan perkembangan usaha dan bertambahnya jumlah karyawan MODENA, kantor pusat dipindahkan dari Jln. Pintu Kecil ke Gedung Indorama ke Jln. HR. Rasuna Said, Kuningan.
1995 MODENA mulai menggunakan mata rantai distribusi melalui pasar modern, yang saat itu dimulai dengan Makro.
29
1996 Dibuka showroom pertama MODENA yang berlokasi pusat perbelanjaan terbaru di Jakarta saat itu, Plaza Senayan.
2002 Pertama kalinya mengeluarkan water dispenser sebagai bagian dari lini produk cooling. MODENA cabang Bali dan Bandung pertama kali dibuka.
2003 Memperkenalkan produk water heater melengkapi lini produk cleaning MODENA cabang Medan dan Makassar pertama kali dibuka.
2004 MODENA cabang Samarinda, Semarang & sub-cabang Malang pertama kali dibuka.
2005 Mulai mengaplikasikan jaringan/sistem online ke semua cabang dan sub cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya dimaksudkan untuk meningkatkan dan menjamin kualitas pelayanan yang real time.
2006 Kembali memperkaya pilihan produk cleaning, MODENA mulai memasarkan electric dryer. Guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat luas khususnya konsumen MODENA, mulai dibentuk agen Call Center yang siap melayani berbagai pertanyaan/masukan/keluhan seputar produk dan servis MODENA dengan sudah dilengkapi
sistem
computer
telephony
integrated
(CTI
system)
yang
memungkinkan seluruh aktivitas call center dapat terekam dan tersentralisir di pusat sehingga memudahkan pelayanan. Seiring dengan permintaan pasar yang tidak hanya menginginkan produk bermutu namun juga dibarengi dengan
30
pelayanan yang berkualitas, MODENA mengembangkan layanan customer service dengan memperluas jaringan melalui Authorized Service Center yang tersebar di seluruh nusantara.
2007 MODENA hadir secara online melalui situs MODENA Indonesia di www.modena.co.id Kantor sub Cabang MODENA di Manado pertama kali dibuka.
2008 Merupakan tahun penting dimana secara beruntun mempersembahkan ragam produk baru dari lini cleaning – vacuum cleaner dan electric dryer, produk cooling yaitu microwave, serta kitchen sink & tap. MODENA cabang Banjarmasin, Yogyakarta dan sub cabang Lampung pertama dibuka. Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja yang berkesinambungan, MODENA mulai menerapkan Sistem Management Mutu ISO 9001: 2008.
2009 MODENA sub cabang Palembang pertama kali dibuka.
2010 Sejalan dengan maraknya jejaring sosial (social network), MODENA turut berupaya mendekatkan diri dan berinteraksi langsung dengan konsumen melalui Facebook (MODENA Indonesia & MODENA Cooking Club), Twitter (MODENAindonesia) dan Blog (community.modena.co.id) MODENA sub cabang Purwokerto pertama kali dibuka. Dimulainya penjualan melalui sistem online untuk melengkapi rantai distribusi penyebaran produk MODENA yang tidak hanya menggunakan mata rantai mitra retailer maupun showroom saja, tapi juga dengan pemanfaatan teknologi internet yang saat ini tengah digandrungi oleh sebagian besar masyarakat urban.
31
Meraih penghargaan GfK untuk sebagai merek nomor 1 yang menjadi pilihan konsumen untuk kategori freestanding cooker, built-in hob, built-in oven dan exhaust hood, dan lebih dari setengah pangsa pasar di Indonesia. MODENA menempati kantor terbarunya berlokasi di Jln. Prof. Dr. Satrio, Casablanca, dimana di tempat sama juga terdapat showroom MODENA.
2011 Untuk kedua kalinya meraih penghargaan GfK untuk sebagai merek nomor 1 yang menjadi pilihan konsumen untuk kategori freestanding cooker, built-in hob, builtin oven dan exhaust hood, dan menguasai lebih dari setengah pangsa pasar di Indonesia. MODENA merayakan 30 tahun kehadirannya di Indonesia dengan mengadakan serangkaian program dengan skup nasional bertema besar "Our Care For You". Diluncurkan kompor tanam edisi terbatas Crista Series bercorak batik khusus diproduksi selama tahun 2011 dalam rangka 30 Tahun MODENA. Kantor Cabang Jakarta yang ketiga dibuka guna memenuhi kebutuhan pasar yang kian berkembang. MODENA Kitchen Design Awards - sebuah ajang berskala nasional untuk apresiasi hasil kreasi dan inovasi para pencinta dan pecipta desain dapur, untuk pertama kalinya diselenggarakan.
2012 MODENA bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia kembali menggelar CSR berupa donasi pembangunan rumah yang diselenggarakan di wilayah Dukuh Kupang Utara (Surabaya) dan Jogoyudan (Yogyakarta) dengan mendirikan 6 buah rumah layak tinggal bagi warga setempat. Dalam kegiatan CSR ini dilibatkan partisipasi seluruh karyawan kantor cabang MODENA kedua kota pada proses akhir pembangunan rumah. MODENA meluncurkan produk terbaru lini cooling yaitu kulkas pendingin premium tipe Side-by-Side dan French-Door. Memperkuat rangkaian produk peralatan dapur, diluncurkan untuk pertama kalinya kategori produk baru Dishwasher.
32
Perhelatan MODENA Kitchen Design Awards diselenggarakan untuk kedua kalinya. Tahun ini selain mengikutsertakan partisipasi konsumen dan kitchen makers/dealers juga melibatkan kalangan mahasiswa desain. MODENA memperkenalkan program MODENA Chef dengan memilih Chef Lucky - pemenang Master Chef Indonesia edisi pertama - sebagai sang chef yang kian mendekatkan MODENA dengan konsumennya.
3.1.4
Visi Dan Misi
Adapun visi dan misi PT. Indomo Mulia adalah sebagai berikut:
Visi a) Menjadi pilihan utama penyedia produk peralatan rumah tangga bagi setiap rumah tangga pada segmen pasar yang disasar, dan dikenal luas oleh masyarakat sebagai brand yang mempersembahkan produk berkualitas terbaik dengan pelayanan prima. b) Menjadi market leader serta sebagai acuan utama pengembangan produk bagi industri peralatan eletronik rumah tangga.
Misi a) Menghadirkan rangkaian produk terbaik yang dapat memberikan solusi tepat bagi pemenuhan kebutuhan serta peningkatan kualitas hidup konsumen. b) Senantiasa menerapkan teknologi terkini yang relevan untuk menyajikan layanan maupun produk yang handal dengan mengedepankan kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi pengguna serta turut menjaga kelestarian lingkungan. c) Menjamin tersedianya rantai distribusi produk dan layanan yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. d) Membangun rancangan produk & layanan yang dapat memberikan nilai tambah tidak hanya untuk MODENA sebagai brand namun juga bagi masyarakat dan lingkungan.
33
3.1.5
Business Model
PT. Indomo Mulia adalah perusahaan perseorangan pemegang merk dagang MODENA dan DOMO. Produk PT. Indomo Mulia dipasarkan ke konsumen melalui jaringan dealer dan toko elektronik baik yang modern maupun tradisional di seluruh Indonesia.
3.1.6
Teknologi Informasi
PT. Indomo Mulia menyadari untuk bisa bersaing dengan kompetitor, efisiensi
dan peningkatan produktifitas sangat penting. Menyadari pentingnya teknologi informasi dalam mendukung dan mempermudah aktifitas perusahaan sehari-hari, pada tahun 2005 PT. Indomo Mulia membeli aplikasi ERP dengan nama ACCPAC berbasis Windows yang merupakan upgrade dari aplikasi sebelumnya yang merupakan versi DOS. Sampai saat ini aplikasi ERP ACCPAC (sekarang Sage ERP ACCPAC) yang digunakan PT. Indomo Mulia terus diupdate hingga versi terbaru 6.0, dan dalam waktu dekat akan ditingkatkan lagi ke versi 6.1. Modul ERP yang digunakan PT. Indomo Mulia cukup lengkap, mulai dari Purchase Order, Account Payable, Order Entry, Inventory, Account Receivable, Cashbook hingga General Ledger. Teknologi informasi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan promosi dan support kepada pelanggan setia PT. Indomo Mulia. Diantaranya dengan diluncurkannya halaman web profil dan informasi produk mulai tahun 2007. Seiring dengan perkembangan jaman, PT. Indomo Mulia juga menggunakan media social network, online newsletter, pendataan garansi produk online, dan sebagainya. PT. Indomo Mulia memiliki cabang dan sub cabang di seluruh Indonesia, sudah menerapkan teknologi jaringan komputer yang menghubungkan transaksi data secara online maupun semi online.
34
3.2 Analisis 3.2.1
Analisis Masalah
Sistem Berjalan
ADMIN CABANG
SALES
Terima Order
Form Pemesanan Barang
Cek Stok Barang
Konfirmasi ke dealer
Stok Ada?
Y N Y Pesan barang lain? Proses Pemesanan
N
Gambar 3.2 Flow Sistem Berjalan Dari gambar diatas muncul ketidakefisiensian proses yang ada sekarang. Dimana ketika menerima order dari dealer, para sales harus mengkonfirmasi dahulu kepada admin di cabang yang bersangkutan. Sehingga butuh dibuatkan suatu sistem yang akan mengefisienkan proses yang ada sekarang.
35
Android dipilih menjadi solusi untuk masalah diatas. Dengan meningkatnya penjualan telepon pintar (seperti yang disebutkan pada bab I), maka aplikasi mobile dianggap dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang ada diatas. Sistem operasi yang dipilih adalah Android, karena selain bersifat terbuka, Android dinilai cukup fleksibel dibandingkan dengan beberapa sistem operasi lain. Salah satu contohnya adalah, kita dapat menambahkan sebuah aplikasi langsung tanpa harus akses melalui GooglePlay atau untuk mendaftarkan aplikasi yang kita punya di GooglePlay, kita dapat mendaftar tanpa perlu mengeluarkan biaya. Selain itu berdasarkan data dari riset yang dilakukan oleh Gartner, dari 12.8 juta telepon pintar yang terjual di semua Negara Asia Tenggara, 8,8 juta atau 69% adalah perangkat Android. Sedangkan untuk di wilyaha Indonesia Android juga mendominasi penjualan telepon pintar sebesar 51% pada kuarter pertama tahun 2013
(http://www.trenologi.com/2013051715466/kuartal-pertama-android-
berkuasa-di-indonesia-dan-asia-tenggara/).
3.2.2
Analisis Input
Input merupakan masukan berupa data-data yang dibutuhkan yang nantinya akan diproses sehingga bisa menghasilkan output yang diharapkan. Pada aplikasi Sales Access ini, yang menjadi data inputan yaitu informasi yang dibutuhkan sebagai parameter yang dibutuhkan oleh web service. Adapun inforasi yang menjadi bahan inputan diantaranya sebagai berikut: a. Informasi sales. b. Informasi item. c. Informasi dealer.
3.2.3
Analisis Proses
Informasi yang didapat diatas akan diproses dengan tahapan sebagai berikut: a. Informasi sales akan digunakan sebagai parameter dalam proses login. b. Informasi item akan digunakan sebagai parameter dalam proses pemesanan barang dan informasi stok yang tersedia. c. Informasi dealer akan digunakan sebagai parameter dalam proses pemesanan barang. 36
3.2.4
Analisis Output
Output atau keluaran dari Sales Access ini berupa: a. Data status dari pemesanan, jumlah stok yang tersedia. b. Data pemesanan barang akan diterima oleh sistem ERP yang sudah tersedia di back end dan di proses oleh sales admin dimasing-masing cabang.
3.2.5
Use-Case
3.2.5.1 Use-Case Diagram Adapun use-case diagram yang terbentuk dari aplikasi Sales Access ini adalah sebagai berikut:
Sales Access
e>> <
<
Login
CekPemesanan
de>>
CekStok << In
cl u
de >>
Sales PemesananBarang
Gambar 3.3 Use-Case Diagram 3.2.5.2 Use-Case Description Use-Case : Login Actor
: Sales
Flow
: Sales harus login terlebih dahulu untuk dapat mengakses datadata pada sistem.
37
Use-Case : CekStok Actor
: Sales
Flow
: Sales melakukan cek stok sesuai dengan cabang masingmasing.
Use-Case : CekPemesanan Actor
: Sales
Flow
: Sales melakukan cek status pemesanan yang telah dibuat,
Use-Case : PemesananBarang Actor
: Sales
Flow
: Sales melakukan pemesanan barang secara langsung dari telepon seluler atau tablet.
3.2.6
Activity Diagram
Berikut ini adalah activity diagram yang terbentuk pada Sales Access:
38
3.2.6.1 Login Activity
Sales
Sales Access
Web Service
Validasi Gagal
Form Login
UserName & Password
Sales Login
Validasi Berhasil
Tampilkan Home Menu
Gambar 3.4 Login Activity Diagram
Activity
: Login
POST Parameter
: User, password
Response
: ID, User, Cabang, Aktif, Approval User, Email, Group ID
Pada Login Activity, sales membuka form login kemudian memasukkan username dan password. Kemudian aplikasi akan mengirimkan username dan password yang diinput kepada web service untuk divalidasi. Jika validasi memberikan status aktif, maka aplikasi akan mengarahkan sales ke menu utama. Jika gagal akan diberikan notifikasi dan login ditolak.
39
3.2.6.2 CekPemesanan Activity Sales
Sales Access
Form Order Status
Permintaan Status Pemesanan
Web Service
Proses Status Pemesanan
Tampilkan Status Permintaan
Gambar 3.5 CekPemesanan Activity Diagram Activity
: Cek Pemesanan
POST Parameter
: C, SC, Key, UID
Response
: Order ID, Tanggal, Dealer ID, Dealer, Total Order, Status
Pada cek pemesanan activity, sales membuka form order status. Ketika form order status dibuka maka aplikasi akan langsung melakukan permintaan kepada web service untuk menampilkan data pemesanan yang dilakukan oleh sales tersebut.
40
3.2.6.3 CekStok Activity
Sales
Sales Access
Web Service
Form Inventory
Permintaan Kategori
Proses Permintaan Kategori
Pilih Kategori
Tampilkan Kategori
Permintaan Sub Kategori
Pilih Sub Kategori
Proses Permintaan Sub Kategori
Tampilkan Sub Kategori
Permintaan Jumlah Stok
Proses Permintaan Jumlah stok
Tampilkan Stok
Gambar 3.6 CekStok Activity Diagram Activity
: Cek Stok
POST Parameter
:
-
Permintaan kategori: C, SC, Key, UID
-
Permintaan sub kategori: Subcat, C, SC, Key, UID
-
Permintaan jumlah stok: Cat, Subcat, Location, C, SC, Key, UID
Response
:
-
Permintaan kategori: Categoryid, Name
-
Permintaan Sub kategori: ParentCategoryId, CategoryId, Name
-
Permintaan jumlah stok: Name, Lokasi, Kuantitas
41
Pada cek stok activity, sales membuka form inventory. Ketika form inventory dibuka, aplikasi akan melakukan permintaan kategori kepada web service dan akan ditampung dalam sebuah dropdown. Ketika kategori telah dipilih oleh sales, maka sistem akan melakukan permintaan sub kategori sesuai dengan kategori yang dipilih oleh sales. Setelah sales memilih sub kategori, aplikasi kemudian melakukan permintaan stok barang berdasarkan sub kategori dan cabang sales yang bersangkutan kemudian ditampilkan dilayar. 3.2.6.4 PemesananBarang Activity
Gambar 3.7 PemesananBarang Activity Diagram
42
Activity
: Pemesanan Barang
POST Parameter
:
-
Permintaan data dealer: C, SC, Key, UID, SRC
-
Permintaan data barang: Subcat, C, SC, Key, UID, PID, DID
-
Permintaan proses pemesanan: C, SC, UID, Userkey, Cid, Productid, Q, Price
Response
:
-
Permintaan data dealer: Id, Dealer, Alamat
-
Permintaan data barang: Id, Item, Harga Nett
-
Permintaan proses pemesanan: Result
Pada pemesanan barang activity, sales membuka form pemesanan barang. Setelah form dibuka, sales mengetikkan sebagian nama dealer dan kemudian dilanjutkan oleh aplikasi untuk mengeluarkan list nama dealer sesuai dengan keyword yang dimasukkan oleh sales. Setelah itu sales memilih daftar dealer yang tersedia. Setelah itu, sales dapat menambahkan keterangan pada kolom informasi. Kemudian sales memilih barang yang akan dipesan dan memasukkan jumlah barang yang akan dipesan.
43
3.2.7
Sequence Diagram
Berikut ini merupakan gambar alur dari sequence diagram pada aplikasi Sales Access:
Gambar 3.8 Login Sequence Diagram
Sales
Sales Access
Web Service
Form Order Status Request Order() view()
Gambar 3.9 Cek Pemesanan Sequence Diagram
44
Sales
Sales Dealer
Form Inventory
Web Service
requestCategory() viewCategory()
selectCategory() requestSubcategory() viewSubcategory() selectSubCategory() requestStock() viewStock()
Gambar 3.10 Cek Stok Sequence Diagram
45
Sales
Sales Access
form Order
Web Service
requestDealer() viewDealer()
insertItem() requestItem() viewItem() insertQty() requestOrderProcess() orderStatus()
Gambar 3.11 Pemesanan Barang Sequence Diagram
46
3.3 PERANCANGAN 3.3.1
Desain Form
Berikut ini rancangan desain awal untuk Sales Access:
Username: Password:
Lupa Log In
Password
Gambar 3.12 Design Form Login Pada form login terdapat dua buah textbox untuk mengisi username dan password. Dan dua buat tombol untuk proses login dan lupa password.
47
Logout
Inventory Order
Gambar 3.13 Design Menu Utama
Pada menu utama terdapat tiga buah tombol. Tombol logout untuk keluar dari sistem diletakkan dibagian atas. Dan dua buah tombol menu dibagian tengah.
48
Home
Category
Product
Location
Sub Category
Qty
Gambar 3.14 Design Form Inventory
Pada form inventory terdapat sebuah tombol home bagian atas untuk kembali ke menu utama. Kemudian ada dua buah dropdown untuk memilih kategori dan sub kategori. Dan dibagian bawah terdapat sebuah tabel untuk menampilkan jumlah stok barang yang tersedia.
49
Home
Refresh Order
Order
No.
Date
Dealer Total Status
Gambar 3.15 Design Form Order Status
Pada form order status terdapat sebuah tombol home diatas untuk kembali ke menu utama. Kemudian sebuah tombol refresh untuk me-refresh data. Dan dibagian bawah terdapat sebuah tabel untuk menampilkan data status order yang telah dilakukan oleh sales.
50
Home
Dealer Address Information Grand Total
No.
Product
Unit Price
Qty
Total
Order
Gambar 3.16 Design form pemesanan barang
Pada form pemesanan barang terdapat sebuah tombol home diatas untuk kembali ke menu utama. Kemudian terdapat sebuah textbox nama dealer dan alamat dealer untuk menampilkan informasi dealer. Terdapat satu buah textbox informasi untuk memberikan keterangan tambahan pada pemesanan yang bersifat opsional. Sebuah textbox grandtotal untuk menampilkan total nilai dari barang yang dipesan. Dan sebuah grid untuk memilih barang yang akan di pesan. Dan tombol order dibagian bawah untuk mengirimkan data kepada web service
51