BAB II SEKILAS TENTANG KHITAN
A. Pengertian khitan Khitan berasal dari bahasa Arab ﺧ ﺘﻦ ﻳﺨ ﺘﻦ ﺧﺘﻨ ﺎyang menurut bahasa berarti memotong, dalam kalimat lain kata khitan juga berarti suatu hubungan karena adanya perkawinan atau suami dari anak perempuan, sedang dalam kalimat yang lain lagi, kata khitan juga berarti seorang wanita yang terhormat atau julukan dari istri para raja. 1 Secara terminologis menurut Abu Mansur, khitan berarti bagian yang dipotong dari dzakar yaitu kulit yang menutupi khasafah atau kepala penis sehingga berubah bentuknya.2 Dalam sumber lain khitan adalah membuka atau memotong kulit(Quluf) yang menutupi ujung kemaluan dengan tujuan agar bersih dari najis.3 Dalam majalah femina dijelaskan bahwa khitan bererti membuka kulit. Hal ini disimbolkan untuk membuka kebenaran untuk tidak menyembunyikan sesuatu dan juga merupakan simbol perjanjian manusia dengan tuhannya, bahwa sebagai hambanya harus membuka kebenaran.4 Sementara Imam al-Mawardi mendefinisikan khitan baik laki laki maupun perempuan sebagai berikut : 1 2
hlm.1.
Louis Ma’luf, Al Munjid Fi Lughoh Wa A’lamu , Bairut: Darul Masyriq, 1986, hlm. 169. Dr. Said Al Marsofi, Ahadisul Khitan, Kuait: Maktabah al-Manar al-Isalamiyah, 1994,
3
Harun Nasution, et al. Ensiklopedi Indonesia , Jakarta: Sabdodadi, 1992, hlm. 555. Fatimah Nur Hayani Lubis, Majalah Wanita Mingguan Femina , “Para Ibu Bicara“XXXI, No. 46, 13- 19 November, 2003, hlm 61. 4
18
19
“Khitan adalah pemotongan kulit yang menutupi khasafah (kepala penis) sehingga tidak ada lagi yang menutupinya, sedangkan khitan perempuan adalah pemotongan bagian paling atas dari klentit ( klitoris ) dari kemaluan (farji) perempuan, yaitu diatas tempat masuknya penis, yang berbentuk seperti biji atau seperti jengger ayam jago”.5 Sedangkan menurut Imam Haramain mendefinisikan khitan sebagai berkut : “Khitan adalah bagian yang dipotong dari quluf yaitu kulit yang menutupi khasyafah sehingga berubah bentuknya”.6 Sementara Abu Bakar Usman al-Bakri mendefinisikan khitan sebagai berikut: “Khitan adalah memotong bagian yang menutupi khasyafah ( kepala kemaluan) sehingga kelihatan semuanya, apabila kulit yang menutupi khasyafah tumbuh kembali maka tidak ada kewajiban untuk memotongnya kembali, sedangkan khitan bagi wanita adalah memotong bagian paling atas dari tempat keluarnya air kencing, yaitu daging yang berbentuk seperti jengger ayam jago yang berwarna kemerah-merahan”7. Dalam Fikih Sunnah Sayid Sabiq mendefinisikan khitan sebagai berikut: “Khitan untuk laki-laki adalah pemotongan kulit yang menutupi khasafah agar tidak menyimpan kotoran mudah dibersihkan setelah buang air kecil dan dapat merasakan jimak dengan tidak berkurang, sedang untuk perempuan khitan diartikan dengan pemotongan pada bagian yang paling atas dari farjinya”.8 Dalam pelaksanaannya khitan laki-laki berbeda dengan khitan perempuan, kata khitan biasa digunakan untuk kaum laki-laki atau dalam istilah orang jawa disebut
sunatan atau torehan, dalam ilmu kedokteran
disebut circumcisio, yaitu pemotongan kulit yang menutupi kepala penis 5
Ahmad bin Ali bin Hajar, Fathul Bari, Juz 10, Bairut: Darul Fikr, hlm. 340. Ibid. 7 Abu Bakar Usman bin Muhammad Dimyati Al Bakri, Ianatut Tolibin , Juz IV, Bairut : Darul Kutub al-Ilmiah, hlm. 283. 8 Sayid Sabiq , Fiqh Sunnah , juz I Bairut: Darul Fikr, hlm. 33. 6
20
(praeputium glandis), sedangkan untuk perempuan menggunakan istilah khifadh dalam ilmu kedokteran disebut preputiumclitoridis, yaitu pemotongan kulit yang menutupi klitoris.9 Sementara organisasi kesehatan dunia ( WHO ) menyebut khitan perempuan dengan Istilah Feemale Genital Cutting ( FGC ) yang didefinisikan sebagai prosedur pemotongan atau pembungan sebagian atau seluruh bagian clitoris (clitoridectomy), pemotongan clitoris dan labiaminora baik sebagian atau keseluruhan (Excicion), atau pemotongan seluruh bagian atau sebagian luar genital dengan menjahit
atau menyempitkan pembukaan vagina
(invibulation)10 B. Dasar hukum Khitan Dalam masyarakat muslim ajaran atau praktek khitan dikaitkan dengan millah Nabi Ibrahim A.S. yang dikenal sebagai bapak para Nabi (Ab al-An Biya’ ) dan diperintahkan kepada kaum muslim untuk mengikutinya. Dalam Al Quran disebutkan:
:ﺍﻟﻨﺤﻞ
) ﰒ ﺍﻭﺣﻴﻨﺎﺍﻟﻴﻚ ﺍﻥ ﺍﺗﺒﻊ ﻣﻠﺔ ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺣﻨﻴﻔﺎﻭﻣﺎﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﳌﺸﺮﻛﲔ (١٢٣
Artinya: Kemudian kami wahyukan kepadamu ( Muhammad ): “ ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif “ dan bukanlah dia termasuk orang orang yang mempersekutukan Tuhan. ( QS An Nahl 123)11
9
Muhammad Ali Hasan, Masail Fiqhiyah Al Hadisah : Masalah –masalah kontemporer Hukum Islam , Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada , Cet III, hlm 180-183. 10 Ristiani Musyarofah, Khitan perempuan Antara tradisi dan Ajaran Agama , Yogyakarta: Pusat Studi kependidikan dan kebijakan UGM Kerjasama dengan Foun Foundation ,2003, hlm. 1. 11 Departemen Agama Republik Indonesia , Al Qur’an dan Terjemahnya, Bandung : Germa Risalah Prees, hlm. 420
21
Dalam ayat tersebut Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw.untuk mengikuti agama Nabi Ibrahim seorang yang hanif,12 karena Nabi Ibrahim AS. merupakan orang yang sempurna jalan ketaukhidannya . Dalam surat An Nisa’ ayat 125 juga disebutkan :
ﻭﻣﻦ ﺍﺣﺴﻦ ﺩﻳﻨﺎ ﳑﻦ ﺍﺳﻠﻢ ﻭﺟﻬﻪ ﷲ ﻭﻫﻮ ﳏﺴﻦ ﻭﺍﺗﺒﻊ ﻣﻠﺔ ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺣﻨﻴﻔـﺎ (١٢٥: ﻭﺍﲣﺬﺍﷲ ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺧﻠﻴﻼ )ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ Artinya : Dan siapakah orang yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah Swt. sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus dan Allah Swt. mengambil Ibrahim menjadi kesayangannya. (QS:AnNisa’ 125).13 Disamping mengikuti millah Nabi Ibrahim ajaran khitan juga merupakan
salah
satu
cara
untuk
memperindah
syar'i’ah
yaitu
menyempurnakan kepada kebersihan dan kesucian. Dalam al-Qur'an disebutkan :
.(٢٢٢:ﺍﻥ ﺍﷲ ﳛﺐ ﺍﻟﺘﻮﺑﲔ ﻭﳛﺐ ﺍﳌﺘﻄﻬﺮﻳﻦ )ﺍﻟﺒﻘﺮﻩ Artinya : Sesungguhnya Allah Swt. menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang yang mensucikan diri. (QS: al-Baqoroh : 222)14
12
Hanif adalah orang yang berpaling pada kemusrikan dan mengacu pada kebnaran tanpa dihalangi suatu rintangan apapun. Lihat dalam M. Nasip ar-Rifa’I, Taisir al-Aliyul Qodir li Ihtisari Tafsir Ibnu Katsir, jilid I, hlm. 13 Depag RI,op cit, hlm. 142 14 Ibid, hlm. 54
22
Dalam ayat lain disebutkan :
ﻭﺍﺫﺍﺑﺘﻠﻰ ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺭﺑﻪ ﺑﻜﻤﺖ ﻓﺄﲤﻬﻦ ﻗﺎﻝ ﺃﱏ ﺟﺎﻋﻠﻚ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﺍﻣﺎﻣﺎﻗﺎﻝ ﻭﻣﻦ (١٢٤: )ﺍﻟﺒﻘﺮﺍﻩ.ﺫﺭﻳﱵ ﻗﺎﻝ ﻻﻳﻨﺎﻝ ﻋﻬﺪﻯ ﺍﻟﻈﻠﻤﲔ Artinya: Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya dengan beberapa kalimat, kemudian dia menyempurnakannya. Allah Swt. berfirman “ Sesungguhnya aku akan menyempurnakanmu sebagai pemimpin manusia, Ibrahim berkata: Dan dari keturunanku. Allah Swt. berfirman : Janjiku tidak akan menjangkau orang-orang yang dzalim”.(QS: al-Baqoroh:124)15 Kata Ibtala para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata tersebut, Ibnu Abbas mengatakan bahwa kalimat ibtala diartikan dengan bersuci yaitu sepuluh perintah untuk bersuci, lima perintah diantaranya berkaitan dengan badan atau jasad dan lima perintah lainnya berkaitan dengan kepala, yang dikepala diantaranya: merapikan rambut, berkumur, bersiwak, mencukur, kumis ,dan yang dibadan antara lain: memotong kuku, memotong bulu kemaluan, khitan, mencabut bulu ketiak dan membersihkan tempet keluarnya kotoran (Qubul dan dubul) dengan air.16 Dalam surat al-Baqoroh 124 diatas Allah Swt. telah berjanji kepada Ibrahim dan umatnya untuk menjadikannya sebagai pemimpin dari keseluruhan
umat
dan
memberikan
khabar
kepada
umatnya
untuk
melaksanakan khitan dari setiap golongan dari mereka yang lahir serta umat– umat sesudahnya untuk mengikuti tradisi (ajaran) khitan tersebut, termasuk umat Muhammad. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah 15 16
325.
Ibid , hlm.32 Abubakar Ahmad bin Ali Al Baihaqi,Sunan Al Qubro, Juz VIII , Bairut: Darul Fikr, hlm.
23
disebutkan:
:ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻞ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ:ﻋﻦ ﺍﰉ ﻫﺮﻳﺮﻩ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ( )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ.ﺍﺣﺘﱳ ﺍﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻫﻮﺍﺑﻦ ﲦﺎﻧﲔ ﺳﻨﺔ ﺑﺎﻟﻘﺪﻭﻡ Artinya: "Dari Abu Hurairah ra.,berkata: Rasulullah saw. bersabda :” Nabi Ibrahim berkhitan pada usia 80 (Delapan puluh) tahun dengan menggunakan qodum“17( HR. Bukhari) Dalil lain yang dapat dijadikan sebagai dasar hukum khitan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :
:ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻞ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ:ﻋﻦ ﺍﰉ ﻫﺮﻳﺮﻩ ﺭﺿﻲ ﺍﷲ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﺍﳋﺘﺎﻥ ﻭﺍﻻﺳﺘﺤﺪﺍﺩ ﻭﺗﻘﻠﻴﻢ ﺍﻻﻃﻔﺎﺭﻭﻧﺘﻒ ﺍﻻﺑﻂ ﻭﻗﺺ:ﺍﻟﻔﻄﺮﺓ ﲬﺲ ( )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ.ﺍﻟﺴﺎﺭﻳﺐ Artinya: “Dari abu Hurairoh ra. Berkata: Rosulullah SAW. bersabda:“ Fitroh itu ada lima macam yaitu: Berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak, memotong kumis”. (HR. Ibnu Majah)18 Dalam hadis lain juga disebutkan :
ﻋﻦ ﻋﺒﺪﻝ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﻋﻤﲑﻋﻦ ﺍﻡ ﻋﻄﻴﺔ ﺍﻻﻧﺼﺎﺭﻳﺔ ﺍﻥ ﺍ ﻣﺮﺍﺓ ﻛﺎﻧﺖ ﲣﱳ ﺑﺎﳌﺪﻳﻨﺔ ﻓﻘﺎﻝ ﳍﺎﺍﻟﻨﱮ ﺻﻠﻰﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻻﺗﻨﻬﻜﻰﻓﺎﻥ ﺫ ﻟﻚ ﺃﺣﻈﻰ ﻟﻠﻤﺮ ﺃﺓ ( ) ﺭﻭﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ
ﻭﺃﺣﺐ ﺍﱃ ﺍﻟﺒﻌﻠﻰ
Artinya: “Dari Abdul Malik bin Amir dari Ummu Atiah al-Anshariyah seorang wanita juru khitan dimadinah, Nabi Saw. bersabda kepadanya: “janganlah berlebihan karena hal itu adalah bagian (kenikmatan) bagi perempuan dan kesenangan suami”. (HR 17
Muhammad Ibnu Atsir Al Jaziri, Jami’ Al Usul Fi Ahadisi Rosul , Juz IV, Bairut: Dar alFikr, hlm. 733. 18
Ibnu Majah , Sunan Ibnu Majah, Juz I, Bairut: Dar al-Fikr, hlm. 107.
24
Baihaqi )19 Dalam hadis yang lain juga disebutkan:
ﺍﳋﺘﺎﻥ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻠﺮﺟﻞ:ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﱮ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ (ﻣﻜﺮﻣﺔ ﻟﻠﻨﺴﺎﺀ )ﺭﻭﻩ ﺍﻟﺒﺒﻬﻘﻰ Artinya: Dari Ibnu Abas dari Nabi saw. Bersabda: “Khitan adalah sunnah bagi laki-laki dan suatu yang mulia bagi wanita”( HR. Baihaqi).20 C. Sejarah Khitan Mengenai masalah khitan yang diyakini sebagai ajaran agama islam masih menimbulkan perdebatan dikalangan ulama’, ilmuwan dan peneliti, sebagian mereka mengatakan bahwa, khitan baik laki-laki maupun perempuan merupakan ajaran Islam, sedangkan sebagian yang lain mengatakan bahwa khitan bukan merupakan ajaran Islam. Khitan sebetulnya adalah merupakan suatu ajaran yang sudah semenjak Islam belum lahir, dalam kitab Mugni al-Muhtaj dikatakan bahwa orang laki-laki yang pertama kali melakukan khitan adalah Nabi Ibrahim as. Dan orang wanita yang melakukan khitan pertama kali adalah Siti Hajar istri Nabi Ibrahim as.21 Ajaran khitan atau sunat sudah sangat lama dikenal dan dilakukan
19
Abu Bakar Ahmad bin Ali al-Baihaqi, op.cit, hlm. 324 Ibid , hlm. 325 21 Muhammad al-Khatib as-Syarbini, Mughni al Muhtaj Ila Ma’rifat al Ma’ani al Fadhul Minhaj , Juz V, Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiah ,1995, hal. 540 20
25
diberbagai bangsa diantaranya adalah bangsa
Samit Purba serta berbagai
bangsa Amerika dan Afrika, Polinesia, Australia dan Indonesia .22 Dari beberapa penelitian mengenai masalah khitan organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa di Mesir tradisi semacam ini telah dilakukan jauh sebelum agama Islam lahir. Data menunjukkan bahwa praktek-praktek tersebut telah dilakukan di sebelah selatan Afrika kira-kira sejak 6000 tahun yang lalu, bahkan terdapat bukti-bukti atau gambar-gambar relief dari zaman Mesir pada tahun 2800 sebelum masehi.23 Menurut Hubber, terdapat sebuah papyrus Mesir kuno yang melukiskan operasi khitan wanita dari abad ke-6 SM menunjukkan adanya tanda-tanda clitorydictomy begitu pula terdapat bukti lebih jauh bahwa praktek itu lazim dikalangan bangsa Mesir kuno. Chabbas telah melukiskan suatu pemandangan khitan perempuan itu pada sekitar tahun 1350 SM. Khitan wanita diketahui tetap dijalankan sebagai upacara pra nikah pada abad ke-2 SM. Di Mesir, seorang ahli geografi Yunani, Strabo pernah menjadi tamu di Mesir pada 25-24 SM mendapati bahwa khitan perempuan merupakan adat istiadat bangsa Yahudi.24 Alasan pertama dilakukan khitan perempuan tersebut adalah religi yang dimaksudkan untuk menghukum manusia agar tidak melakukan tindakan seksual yang menyimpang dan berlebihan.
22
Sismono, Khitan (Circumcisio) Pandangan Menurut Ilmu dan Agama, Bandung : CV Modernis 1973, Hlm. 7. 23 Ristiani Musayarofah , op.cit, hlm. 26 24 Munawar Ahmad Anees, Islam And Biological Futures: Etic, Gender, Tecnology, (terj:Rahmani Astuti) Bandung: Mizan 1992 hlm.63
26
Sementara itu, di Indonesia mengenal khitan sebelum Islam datang, seperti masyarakat Banten misalnya. Dalam sebuah catatan sejarah permulaan masuknya agama Islam di wilayah kerajaan Pajajaran, kropok 406 cerita Parahiayangan diungkapkan bahwa: “Sumbelihan niat inya bresih suci wasah, disunat ka tukangnya jati sunda teka”. Terjemahannya adalah sebagai berikut: “Disunat agar terjaga dari kotoran, bersih suci bila dibasuh. Disunat pada ahlinya, merupakan kebiasaan adat Sunda yang sesungguhnya”, dari catatan tersebut dapat ditafsirkan bahwa tradisi khitan (laki-laki dan perempuan) telah dikenal oleh masyarakat Sunda jauh sebelum Islam berkembang di wilayah tersebut. Kedatangan Islam yang memuat ajaran tentang khitan terutama khitan laki-laki merupakan penyempurnaan religi atas adat dan tradisi yang telah lama dianutnya.25 Dari sebagian besar teori yang berkembang menyebutkan bahwa prkatek khitan perempuan telah dikenal oleh masyarakat Mesir jauh sebelum Islam lahir dan hal tersebut (feemale genital Cutting) dilakukan untuk mengontrol perilaku seksual perempuan. Hal ini berkaitan erat dengan sistem sosial masyarakat patrilineal yang menempatkan keperawanan seseorang yang sangat tinggi baik secara sosial maupun ekonomi.
D. Hikmah Khitan Agama Islam telah mengajarkan kebersihan dengan bersandarkan kepada contoh dari Nabi Saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
25
Ristiani Musyarofah op. cit, hlm. 27
27
Muslim dari Abu Malik al-Hadis bin Assim al-Asy’ari sebagai berikut:
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻄﻬﺮﻭ:ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻣﺎ ﻟﻚ ﺍﻻﺳﻌﺮﻯ ﻗﺎﻝ ( ﺳﻄﺮﺍﻻﳝﺎﻥ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﳌﺴﻠﻢ Artinya:“Dari Ibnu Malik al-Asy’ari berkata: Rasulullah saw. bersabda kebersihan adalah sebagian dari iman.”( HR. Muslim)26 Dalam al-Qur'an juga telah disebutkan
(٢٢٢:)ﺍﻟﺒﻘﺮﻩ
ﺍﻥ ﺍﷲ ﳛﺐ ﺍﻟﺘﻮﺑﲔ ﻭﳛﺐ ﺍﳌﺘﻄﻬﺮﻳﻦ
Artinya: “Sesungguhnya Allah Swt. menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang yang mensucikan diri” (QS. al-Baqarah: 222)27 Sesungguhnya bukan hanya badan saja yang perlu dibersihkan akan tetapi pakaian, makanan dan tempat juga harus dijaga kebersihannya dari kotoran dan najis. Oleh karena itu khitan pada hakekatnya mengandung arti kesucian serta kebersihan dari kotoran-kotoran dan penyakit yang mungkin melekat pada kemaluan yang belum dikhitan. Khitan merupakan salah satu daripada pendidikan kesehatan (healt of education ) yang sangat penting artinya dalam ajaran Islam. Dalam Majmu’ Fatawa dijelaskan bahwa maksud dilaksanakannya khitan laki-laki adalah untuk mensucikannya dari hal-hal najis didalam qulfah. Sedangkan tujuan dari khitan wanita adalah untuk mengontrol dorongan sahwatnya. Sebab apabila wanita masih mempunyai clitoris, maka dorongan nafsu akan memuncak. Maka bisa dikatakan wanita yang masih memiliki 26
Abi Husain Muslim bin Hajjaj, Shaheh Muslim, Juz I, Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
hlm. 203 27
Departemen Agama RI, op.cit, hlm. 54
28
clitoris lebih banyak melirik kaum laki-laki. Maka sering kali terjadi perbuatan mesum di kalangan bangsa Tartar dan Afrika.28 Di Indonesia khitan perempuan oleh masyarakat etnis Banten diyakini bahwa khitan perempuan dilakukan dengan beberapa tujuan diantaranya adalah agar anak perempuan yang dikhitan kelak akan menjadi anak yang plinger (bercahaya), cantik, menarik dan kelak akan menjadi istri yang sempurna. Dan juga untuk menjaga perilaku anak perempuan agar tidak menjadi perempuan yang genit dan binal.29 Lain halnya dengan masyarakat Banjar mereka berkeyakinan bahwa khitan baik laki-laki maupun perempuan adalah merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan sebab apabila tidak maka dianggap belum sempurna ke-Islamannya. Itulah sebabnya seseorang yang masuk Islam harus disunat terlebih dahulu, apabila dia belum disunat.30 Dalam ilmu kedokteran atau ilmu medis khitan memiliki beberapa manfaat. Menurut dr Shabri al-Qobani.31 Khitan adalah suatu aturan medis yang besar karena dapat menjaga dari berbagai macam penyakit, menurut beliau khitan dipandang dari segi medis mengandung beberapa manfaat diantaranya : 1. Dengan memotong qulfah seorang bisa terlepas dari pengeluaran 28
ٍSٍyaeikh al-Islam Ahmad bin Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa, Jilid 21, Bairut: Darul Fikr, hlm.114 29 Ristiani Musyarofah op cit, hlm. 38. .30 Daut Al Fany, Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Masyarakat Banjar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1997, Cet. I, hlm. 252 31 Ibrahim Majdi as-Sayid, Lima Puluh Wasiat Rosullullah Bagi Wanita (Terj. Katur Suhardi), Jakarta : Pustaka al-Kautsar 1995 , hlm. 116-117
29
minyak dan lemak yang bisa memancing rasa mual dan mencegah pembusukan. 2. Dengan memotong qulfah seseorang bisa terlepas dari infeksi pada penis saat terjadi ereksi. 3. Khitan dapat mengurangi terjadinya penyakit kanker. 4. Dengan khitan memungkinkan kita untuk mengurangi atau mencegah terjadinya ompol yang biasa terjadi pada kebanyakan anak kecil (balita) 5. Secara tidak langsung khitan dapat memperkuat hubungan seksual. Dari beberapa penelitian dapat diketahui orang yang dapat berhubungan seksual relatif lebih lama dari pada orang tidak berkhitan. Sehingga orang yang berkhitan lebih bisa merasakan kenikmatan dan memberikan kepuasan pada istrinya.
Dari beberapa sumber yang kami peroleh ada beberapa manfaat yang terkandung di dalam khitan, menurut Majdi as-Sayid Ibrahim.32 Khitan juga mengandung manfaat diantaranya adalah bahwa dengan memotong quluf (kulit yang menutup kepala penis) akan mempermudah dalam membersihkan kepala penis setelah buang air kecil. Karena apabila quluf tidak dipotong maka akan tersisa air kencing di dalam quluf tersebut, sehingga akan menimbulkan
32
Ibrahim Majdi as Sayid, op, cit , hlm. 115
30
bakteri yang akan menyebabkan penyakit kelamin. Sementara Dr. Ali Akbar berpendapat bahwa wanita yang tidak dikhitan dapat menimbulkan penyakit bagi suaminya atau pasangannya karena klentitatau klitorisnya mengeluarkan smegma yang berbau busuk dan dapat merangsan timbulnya kanker pada dzakar laki-laki dan dan kanker pada leher rahim wanita, sebab di dalamnya hidup hama atau virus dan bakteri yang menyebabkan kanker tersebut.33 Menurut Dr. Ahmad Syauqi al-Fanjari mengatakan bahwa dengan berkhitan akan mencegah kotoran pada dzakar, karena kotoran akan tersimpan dalam qulup yang akan menjadi pusat berkembangbiaknya bakteri dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap, disamping itu khitan bagi kaum laki-laki akan memperpanjang permainan senggama dengan pasangannya. Sebab daerah yang paling peka pada dzakar terletak pada kepala kepaluan (Khasyafah) yang merupakan pusat sel-sel dan syaraf seks, sehingga dzakar yang sudah dikhitan sangat peka terhadap segala gesekan, sedangkan ujung dzakar yang masih tertutup akan terhalang dari sentuhan.34 Menurut dr. Fehlengri seperti yang dikutip oleh Majdi as-Syayid Ibrahim menyebutkan bahwas dengan berkhitan akan memperlama masa terjadinya kontak seksual, sebab ujung penis orang yang dikhitan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dari pada orang yang tidak
33
Muhammad Ali Hasan op. cit. hlm. 183. Dr. Ahmad Syauqi al-Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syari’at Islam, Jakarta: Bumi Aksara 1996,hlm.174. 34
31
dikhitan, agar dia bisa mencapai puncak emosinya.35 Dari sumber lain yang kami temukan khitan bagi wanita memiliki pengaruh yang cukup Positif dalam hubungan seksual yaitu karena klitoris sudah dibuka maka menjadi bersih, sehingga menjadi lebih sensitif dan akan mudah mencapai orgasme dalam berhubungan intim dengan pasangannya, disamping itu khitan bagi wanita juga bisa mengurangi resiko terjadinya infeksi pada saluran kencing dan keputihan .36 Dari uraian diatas kita dapat mengambil berapa hikmah yang terkandung dari pelaksanaan khitan, diantaranya adalah: 1. Khitan merupakan fitrah , syi’ar Islam dan merupakan Syari’at. 2. Khitan
merupakan
salah
satu
masalah
yang
membawa
kesempurnaan agama yang disyari’atkan Allah swt. Melalui Nabi Ibrahim as. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam surat anNahl ayat 12 3. Khitan merupakan pernyataan ubudiyyah terhadap Allah Swt. dan ketaatan melaksanakan perintah. 4. Khitan itu membawa kebersihan serta keindahan dan meluruskan sahwat. 5. Khitan merupakan cara yang sehat dalam memelihara seseorang dari penyakit
35
Ibrahim Majdi as-Sayid, op, cit , hlm. 118 Fatimah Nur Hayani Lubis, Majalah Wanita Mingguan Femina, “Para Ibu Bicara“ ,XXXI, No. 46, 13- 19 November, 2003, hlm 60-61. 36