BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebun Binatang merupakan tempat wisata favorit bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kebun Binatang biasanya menjadi tujuan wisata bagi rombongan study tour anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-kanak), dan juga sekolah dasar. Karena anakanak dapat melihat secara langsung berbagai jenis satwa yang biasanya hanya mereka lihat dalam bentuk gambar. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki satu kebun binatang, bernama Gembira Loka. Kebun Binatang Gembira Loka ini merupakan kebun binatang yang cukup terkenal di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Kebun Binatang Gembira Loka ini mulai dibangun pada tahun 1953. Awalnya kebun binatang ini bernama Kebun Rojo Gembira Loka. Koleksi satwanya mulai lengkap pada tahun 1978 dengan jumlah wisatawan mencapai 1,5 juta orang 1. Sejak tahun 2010, pihak Gembira Loka melakukan pergantian marketing brand menjadi Gembira Loka Zoo. Walaupun begitu, citra kebun raya tidak hilang dalam Gembira Loka.
1
Diakses pada www.gembiralokazoo.com pada tanggal 16 Juni 2015 pukul 13:00 wib
1
2
Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka ini sudah memperoleh berbagai macam penghargaan 2 , diantaranya adalah sebagai berikut3: 1. KEHATI AWARD : Tingkat Provinsi DIY 2009. 2. BKSDA Yogyakarta : Penghargaan atas peran serta dalam kegiatan konservasi Raksana Paksiwana di Provinsi DIY dan Jateng pada tanggal 28 Mei 2012. 3. PKBSI : Penghargaan sebagai Tuan Rumah dalam Rapat Koordinasi Nasional Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (Rakornas PKBSI) pada tahun 1996 dan 2012, Musyawarah Nasional Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (Munas PKBSI) pada tahun 2001. 4. Menteri Kehutanan RI : Penghargaan Wana Lestari Satya Nugraha, Kategori Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan & Satwa beserta Ekosistemnya, pada tahun 1998. 5. Menteri Kebudayaan & Pariwisata RI : Penghargaan Sapta Pesona, Toilet Umum bersih di destinasi pariwisata 2011. 6. Kementrian Kehutanan :Predikat B sebagai Pemegang Ijin Lembaga Konservasi pada tanggal 20 Desember 2011. 7. Dinas Kebudayaan Provinsi DIY : Juara II Museum Goes to Mall (Pameran Museum Yogyakarta 5-9 Oktober 2012), Juara II Lomba Karnaval Festival Museum 2012. 2 3
Data Package yang didapat melalui Pak Agung selaku bagian pendidikan GLZoo Data Package Pak Agung, bagian Pendidikan GLZoo
3
Salah satu jenis satwa yang dibanggakan oleh pihak Gembira Loka Zoo adalah jenis satwa burung. Beberapa saat yang lalu, pada bulan Agustus tahun 2013, pihak Gembira Loka Zoo meresmikan wahana baru mereka yaitu Bird Park atau Taman Burung. Berbagai macam jenis burung ada dalam wahana tersebut. Setelah pergantian marketing brand dan ditambah adanya wahana baru seperti Bird Park pada tahun 2013, terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang cukup signifikan. Pak Agung selaku pengurus bagian pendidikan GLZoo mengantakan bahwa setelah adanya wahana baru seperti taman reptil dan amfibi dan taman burung jumlah wisatawan GLZoo mengalami peningkatan. Bird Park juga menjadi icon iklan GLZoo. Biasanya dapat ditemukan tertempel dengan badan taksi, spanduk, dan baleho di sekitar kota Yogyakarta. Tabel 1.1 Jumlah Data Wisatawan Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Total Wisatawan Rombongan Perorangan 412.767 226.015 441.979 231.119 331.831 242.642 246.537 107.817 319.572 187.616 457.819 212.260 612.301 332.579 565.891 319.485 742.479 456.321 831.818 608.998 863.076 684.420 904.699 712.480
Jumlah 638.782 673.098 574.473 354.354 507.188 670.079 944.880 885.376 1.198.800 1.440.816 1.547.496 1.617.179
4
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti komponen daya tarik wisata dari wahana Bird Park yang ada di Gembira Loka Zoo ini. Wahana Bird Park menarik untuk diteliti karena wahana ini termasuk wahana baru yang ada di Gembira Loka Zoo. Wahana ini juga menjadi icon iklan dari Gembira Loka Zoo. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja komponen daya tarik di wahana Bird Park Gembira Loka Zoo? 2. Bagaimana suasana wisatawan saat mengunjungi wahana Bird Park di Gembira Loka Zoo? 3. Bagaimana presepsi wisatawan mengenai zona-zona yang ada di Bird Park Gembira Loka Zoo? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan mendeskripsikan kepada pembaca macam-macam komponen daya tarik yang berada di wahana Bird Park Gembira Loka Zoo. 2. Mengetahui dan mendeskripsikan kepada pembaca mengenai suasana yang tercipta di Bird Park Gembira Loka Zoo. 3.
Mengetahui dan mendeskripsikan kepada pembaca mengenai presepsi wisatawan pada zona-zona yang ada di Bird Park Gembira Loka Zoo.
5
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pariwisata yang berkaitan dengan komponen dan daya tarik wisata, dan juga mengenai kebun binatang. 2. Manfaat Praktis Dalam hal praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak Gembira Loka Zoo dalam mengetahui suasana yang tercipta, presepsi wisatawan terhadap wahana Bird Park dan juga mengetahui komponen daya tarik di wahana Bird Park. 1.5 Tinjauan Pustaka Sebelumnya telah ada beberapa peneliti yang melakukan peneltian pengenai potensi wisata, daya tarik wisata, dan Kebun Binatang Gembira Loka. Penelitian-penelitian tersebut akan dijadikan tinjauan pustaka dalam penelitian ini. Dengan adanya penelitian-penelitian sebelumnya dalam tinjauan pustaka, maka akan terlihat letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Nur (2014) dalam tugas akhir yang berjudul “Atraksi Satwa Gembira Loka Zoo Sebagai Daya Tarik Kunjungan Wisata Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan” meneliti mengenai atraksi satwa yang disajikan oleh
6
pihak Gembira Loka. Atraksi satwa yang dimaksukan dalam skripsi ini adalah pertujukan satwa yang sudah dilatih oleh pihak Gembira Loka. Merjanti (2014) dalam skripsi yang berjudul “Studi Kasus Rebranding Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Menjadi Gembira Loka Zoo” meneliti mengenai alasan pihak Gembira Loka Zoo merubah namanya, dan juga meneliti keuntungan dari perubahan nama tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa pembaruan nama ini disebabkan karena faktor ekonomi dan hukum, selain itu berpengaruh pada performa dan image kebun binatang Gembira Loka. Perubahan nama ini dilakukan untuk menciptakan wajah baru pada publik mengenai kebun binatang di Yogyakarta ini. Abdirahman (2015) dalam skripsi yang berjudul “Analisis Komponen Daya Tarik Wisata Museum Gula Jawa Tengah” meneliti mengenai keunikan daya tarik pada Museum Gula yang berada di Klaten Jawa Tengah. Peneliti tersebut meneliti komponen daya tarik Museum Gula mengacu pada tiga potensi, yaitu atraksi, aksesbilitas, dan amenitas. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara keseluruhan potensi atraksi, aksesbilitas, dan amenitas di Museum Gula Jawa Tengah memperoleh nilai plus (+). Namun, kenyamanan tempat
parkir dinyatakan kurang nyaman dan kurang
diperhatikan oleh pihak pengelola. Berdasarkan beberapa penelitian di atas, belum ada yang pernah meneliti mengenai analisis komponen daya tarik wisata dari wahana Bird Park yang ada di Gembira Loka Zoo Yogyakarta. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini berfokus pada wahana Bird Park
7
untuk menelitikomponen-komponen yang menjadi daya tarik pada wahana Bird Park tersebut. 1.6 Landasan Teori Kebun binatang disebut pula dengan taman margasatwa. Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) mendefinisikan kebun binatang sebagai berikut, “Suatu tempat atau wadah yang berbentuk taman dan atau ruang terbuka hijau dan atau jalur hijau yang merupakan tempat untuk mengumpulkan, memelihara kesejahteraan dan memperagakan satwa liar untuk umum dan yang diatur penyelenggaraannya sebagai lembaga konservasi ex-situ.
Satwa liar yang dikumpulkan dalam wadah taman satwa adalah satwa liar yang dilindungi dan tidak dilindungi oleh Peraturan Perundang-undangan, dan akan dipertahankan kemurnian jenisnya dengan cara dipelihara, ditangkarkan diluar habitat aslinya.” 4 Adapun
berdasarkan
peraturan
menteri
Kehutanan
Nomor
P.53/Menhut-II/2006 mengenai lembaga konservasi, kebun binatang adalah suatu tempat atau wadah yang memiliki fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa dalam membentuk dan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana perlindungan dan pelestarian jenis melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi, dan reintroduksi alam. Kebun binatang pun dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sebagai sarana rekreasi yang sehat.5
4 5
Via www.ISAW.or.id diakses pada 9 Juni 2015 pukul 08:45 wib Via www.ISAW.or.iddiakses pada 9 Juni 2015 pukul 08:45 wib
8
Menurut Mariotti (via Yoeti, 1983: 160-162), potensi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat pada daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut Burkart dan Medlik (1981:46) hal yang penting dalam menentukan suatu tempat itu berpotensi menjadi suatu tempat destinasi wisata, harus mencakupi tiga faktor utama. Tiga faktor tersebut adalah atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Atraksi merupakan daya tarik wisata yang dapat berupa site attractions 6 dan event attractions 7 , yang keduanya dapat memancing perhatian orang. Aksesbilitas merupakan kemudahan untuk mencapai destinasi. Sedangkan,amenitas merupakan fasilitas dan pelayanan pada sekitar tempat wisata tersebut, seperti akomodasi bagi para wisatawan. Menurut Yoeti dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata (1985), daya tarik wisata lebih sering digunakan dengan istilah tourist attraction. Menurut Yoeti (1985), daya tarik wisata atau tourist attraction adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Menurut Suwantoro (2004:19), daya tarik wisata dapat disebut juga dengan objek wisata. Menurutnya, objek wisata itu merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Pada UU RI no 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, dijelaskan pada pasal 1 mengenai definisi daya tarik wisata. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
6 7
Contohnya tertarik karena iklimnya, sejarahnya, teknologinya, dan sebagainya Contohnya konggres, pameran, pecan olahraga, dan sebagainya
9
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan
8
.Dari beberapa
pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa daya tari wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik yang menjadi tujuan atau sasaran wisatawan untuk datang ke suatu daerah tertentu. Komponen merupakan sebuah unsur atas bagian dari keseluruhan9. Keindahan kandang, keanekaragaman satwa, keunikan kandang, dapat diketahui dari analisis komponen daa tarik atas masing-masing komponen. Penjelasan mengenai analisis komponen daya tarik dituangkan dalam bentuk tabel untuk mempermudah pemahaman setiap komponennya. Hasil komponen daya tarik terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bernilai plus (+) untuk komponen yang memiliki daya tarik, netral (+/-) untuk yang bersifat netral, dan minus (-) untuk komponen yang tidak memiliki daya tari dalam suatu objek wisata (Marsono, 2011:8). 1.7 Metode Penelitian Lokasi yang dijadikan untuk penelitian ini adalah Gembira Loka Zoo khususnya pada wahana Bird Park. Observasi dan penelitian dilakukan selama dua bulan, yaitu pada bulan Agustus 2015 hingga bulan Oktober 2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan
8 9
dijabarkan
dalam
bentuk
deskripsi
menggunakan
Diakses pada laman www.parekraf.go.id tanggal 17 Juni 2015 pukul 09:25 wib Diakses pada laman kbbi.web.id/komponen pada 19 Oktober 2015 pikul 22:29 wib
kata-kata
10
berdasarkan data yang diperoleh. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini guna menjawab rumusan masalah di atas. 1. Jenis Data Data yang ada dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. a. Data primer, diperoleh dari wawancara, observasi langsung, dan pengisian angket oleh wisatawan Gembira Loka Zoo. b. Data sekunder, diperoleh dari studi pustaka atau studi literatur, jurnal dan laman internet yang akan menguatkan teori-teori dan analisis untuk mempertegas hasil dari penelitian ini. 2. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab mengenai Gembira Loka Zoo khususnya pada wahana Bird Park dengan pihak yang berwenang. b. Observasi, teknik pengumpulan data dengan mengamati dan meninjau secara langsung ke wahana Bird Park Gembira Loka Zoo. Observasi dilakukan dengan cara mengemati keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh pihak Gembira Loka Zoo. Objek penelitian yang diamati meliputi seluruh fasilitas dan atraksi. c. Angket, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan car memberi seperangkat pertanyaan atu pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008:199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adala jenis angket tertutup karena responden hanya
11
cukup memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar. d. Studi pustaka, teknik pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari literatur-literatur yang ada, baik berupa buku maupun laman internet yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Metode Analisis Data Data primer dan data sekunder yang didapat dari hasil observasi dan wawancara dikaji ulang kembali berdasarkan rumusan masalah. Wawancara dilakukan dengan pegurus Gembira Loka Zoo yang menangani bidang pindidikan, administrasi kehewanan, dan juga kepala unit dari Bird Park. Sedangkan data yang diperoleh melalui metode angket disusun ke dalam tabel. Hasil analisis tabel akan memberikan penjelasan mengenai komponen daya tarik objek wisata Bird Park Gembira Loka Zoo. Angket akan dibagikan kepada 25 responden yang pernah berkunjung ke Bird Park Gembira Loka Zoo Yogyakarta, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.2 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Laki-laki 11 44%
Perempuan 14 56%
Jumlah 25 100%
12
Tabel 1.3 Jumlah responden berdasarkan usia < 15 16 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 46 - 50 > 50 Jumlah
2 2 8 4 2 2 3 1 1 25
8% 8% 32% 16% 8% 8% 12% 4% 4% 100%
Berdasarkan dua tabel di atas, jumlah responden untuk penelitian ini berjumlah 25 responden. Terdapat 11 responden berjenis kelamin lakilaki dengan presentase 44% dan 14 responden berjenis kelamin perempuan dengan presentase 56%. Responden paling banyak berusia sekitar 21 tahun hingga 25 tahun, yaitu 8 orang dengan presentase 32%. Responden dibawah usia 15 tahun berjumlah dua orang dengan presentase 8%. Hasil komponen daya tarik terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bernilai plus (+) untuk komponen yang memiliki daya tarik, netral (+/-) untuk yang bersifat netral, dan minus (-) untuk komponen yang tidak memiliki daya tari dalam suatu objek wisata (Marsono, 2011:8) 1.8 Sistematika Penulisan Penelitian ini dipaparkan menjadi empat bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, dan seterusnya. Bab II merupakan profil singkat dari Gembira Loka Zoo Yogyakarta. Bab III merupakan pembahasan mengenai analisis
13
komponen daya tarik wahana Bird Park Gembira Loka Zoo dan juga analisisnya. Bab IV merupakan penutup yang berupa kesimpulan dan saran yang diharapkan menjadi masukkan bagi pihak Gembira Loka Zoo.