BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam dunia perekonomian pasar bebas sekarang ini
semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan bertambahnya jumlah unit usaha ataupun meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya kebutuhan pasar. Pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan untuk dapat lebih meningkatkan kegiatan ekonomi, seperti halnya memberikan bantuan permodalan dan memberikan izin untuk usaha. Modal sangat dibutuhkan untuk kelangsungan suatu usaha, hal ini juga yang merupakan kendala yang sering dihadapi suatu perusahaan. Pasar modal merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan instrumen penting dalam suatu perekonomian, yang berfungsi memobilisasi dana dari masyarakat ke sektor produktif (perusahaan). Peran intermediasi keuangan dari masyarakat ke unit usaha tersebut dimaksudkan untuk mencapai kemakmuran. Pasar modal bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi alokasi sumber dana, penunjang terciptanya ekonomi sehat, meningkatkan penerimaan Negara, memperbaiki struktur modal perusahaan, dan mengurangi ketergantungan hutang luar negeri pada sektor swasta (Rusdin, 2006:23).
13
Hadirnya pasar modal di Indonesia telah menambah deretan alternatif bagi investor dalam menanamkan modalnya, salah satunya penanaman modal pada PT. Gudang Garam Tbk, yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri rokok. PT. Gudang Garam Tbk, adalah sebuah produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan ini merupakan pemimpin dalam produksi rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 area di Kediri, Jawa Timur. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan perusahaannya, PT Gudang Garam menawarkan dan menjual sebagian saham kepada masyarakat melalui bursa efek Indonesia pada tahun 1990. Pada tahun 1991, PT Gudang Garam telah mengambil keputusan strategis jangka panjang untuk diversifikasi. Pada tahun 1991 PT Gudang Garam Tbk, telah mengembangkan industri kertas, dengan pembentukan PT surya pemenang, yang juga berbasis di Kediri. Saat ini, 99% saham PT Surya pemenang adalah milik PT Gudang Garam. Produk yang dikeluarkan PT Gudang Garam Tbk, antara lain : Gudang Garam Internasional, Gudang Garam Surya 12, Gudang Garam Surya 16, Gudang Garam Surya Slim, Gudang Garam Surya Signature, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Nusantara Mild, Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja, Taman Sriwedari, dan Sigaret Kretek Filter Klobot. Analisis laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk
sangat penting agar
diharapkan para investor dapat mengambil manfaat dari hasil analisis ini yaitu
14
mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Selain itu bagi perusahaan sendiri laporan keuangan merupakan alat bagi manajemen untuk mempertanggung-jawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan untuk mengelola perusahaan yang diberikan. Return merupakan suatu hasil yang diperoleh dari investasi. Hartono (2005:84) membagi return menjadi dua macam, yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Keinginan investor untuk memperoleh return juga terjadi pada investasi dalam asset financial. Suatu investasi asset financial menunjukkan kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan risiko yang tertanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa yang akan datang. Tingkat pengembalian
yang diharapkan investor merupakan jumlah
probabilitas keuntungan pada serangkaian yang mungkin terjadi. Untuk keperluan tersebut investor memerlukan alat ukur yang memadai terhadap proyeksi keuntungan perusahaan di masa mendatang dengan tingkat probabilitas yang berbeda-beda. Dalam memperkirakan tingkat pengembalian (rate of return) yang akan didapat, investor terlebih dahulu akan melakukan penelitian terhadap kinerja perusahaan. Menurut Rusdin (2006:276) Variasi harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan, di samping dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Kinerja keuangan akan menentukan tinggi rendahnya
15
harga saham di pasar modal. Berarti return saham juga ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan. Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik, maka sahamnya akan diminati oleh para investor dan harganya meningkat. Dengan meningkatnya harga saham tentunya return saham yang diterima investor juga meningkat. Untuk itu investor perlu melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja berasal dari penentuan secara periodik tentang aktivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan sudah dapat bermanfaat untuk memprediksi harga atau return saham di pasar modal, termasuk kondisi keuangan perusahaan di masa depan, adalah dengan cara melakukan analisis rasio keuangan. Seperangkat laporan keuangan utama dalam bentuk neraca, laporan perubahan modal dan laporan arus kas belum dapat memberikan manfaat maksimal sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk analisis rasio keuangan. Ukuran umum yang digunakan para investor dalam menilai kinerja perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Dari berbagai rasio keuangan terdapat beberapa rasio dan informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk memprediksi return saham antara lain Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
16
Return On Assets (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Sedangkan Return On Equity (ROE) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri yang berarti juga merupakan untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (prosentase) dari saham sendiri yang ditanamkan dalam bisnis (Widiyanto, 2005:53). Penelitian tentang hubungan atau pengaruh rasio keuangan terhadap return saham, sudah pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian terdahulu dilakukan oleh : Hastuti (2004), Muryanto (2004), dan Pratama (2004) yang menyatakan bahwa ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anitawati (2003) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Selain variabel ROA, terdapat juga perbedaan hasil penelitian tentang pengaruh ROE terhadap return saham. Anitawati (2003), Hastuti (2004), dan Pratama (2004) menyatakan bahwa ROE tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Resmi (2002) yang menyatakan bahwa ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
17
tertarik untuk menulis skripsi dengan judul : “PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM Tbk. ”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat merumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana pangaruh secara simultan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada PT. Gudang Garam Tbk ? 2. Bagaimana pengaruh secara parsial Return On Assets (ROA) terhadap return saham pada PT. Gudang Garam Tbk ? 3. Bagaimana pengaruh secara parsial Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada PT. Gudang Garam Tbk ? 1.3
Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah maka masalah ini dibatasi pada pengaruh
kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham. Penelitian ini memberi batasan masalah, antara lain: 1. Pengaruh kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan alat ukur Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap return saham.
18
2. Perusahaan dalam penelitian ini adalah PT. Gudang Garam Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan tahun 2003-2009 dengan menggunakan data laporan keuangan per triwulan. 3. Adapun perhitungan return dengan menggunakan harga penutupan (closing price), dan closing price yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price per monthly.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada PT. Gudang Garam Tbk. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial Return On Assets (ROA) terhadap return saham pada PT. Gudang Garam Tbk. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada PT. Gudang Garam Tbk.
1.4.2
Manfaat atau Kegunaan Penelitian
19
Adapun manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Dari segi akademik, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah Ilmu Pengetahuan di bidang ekonomi khususnya tentang investasi saham pada PT. Gudang Garam Tbk, dan dapat memberikan informasi untuk kemungkinan adanya penelitian lebih lanjut. 2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi investor dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan berkaitan dengan penanaman modal dalam saham, khususnya pada PT. Gudang Garam Tbk.
20