BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Sebaik apa pun mutu sebuah produk, semenarik apa pun bentuknya atau sebesar apa pun manfaatnya, jika tidak ada yang tahu tentang keberadaannya, maka mustahil produk tersebut dibeli oleh konsumen. Guna mengetahui informasi tentang keberadaan produk tersebut, maka diperlukan suatu cara yang efektif agar informasi mengenai produk baru itu dikenal konsumen. Dalam konteks inilah mengapa kegiatan periklanan sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Periklanan merupakan salah satu variabel di dalam promotional mix yang sangat penting bagi perusahaan dalam memasarkan produk dan jasanya. Tujuannya tidak saja untuk memberitahukan tentang munculnya sebuah produk baru, lebih dari itu untuk memberi kesan yang paling mendalam dibenak konsumen berkaitan dengan nama, manfaat, mutu, harga, tempat penjualan, tingkat pelayanan, dan keunggulan-keunggulan lainnya yang dikemas dalam satu kesatuan informasi. Informasi yang disampaikan melalui kampanye periklanan tersebut harus tepat, jelas dan dapat dipercaya. Hal ini penting mengingat kondisi pasar saat ini tidak lagi bersifat seller market, akan tetapi telah berubah menjadi buyer market (Darmadi, 1999:85). Artinya kepuasan dan mutu terhadap produk yang ditawarkan perusahaan ditentukan konsumen atau pengguna produk tersebut.
1
2
Kepuasan konsumen adalah fungsi seberapa dekat harapan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari pada harapan konsumen, maka konsumen merasa tidak puas dan kemungkinan konsumen akan lari keproduk lain. Mengingat konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan yang diterima dari perusahaan melalui iklan atau kegiatan promosi lainnya, maka kredibilitas
sumber
informasi
menjadi
salah
satu
faktor
yang
patut
dipertimbangkan perusahaan dalam menyampaikan informasi tentang produk yang ditawarkan kepada konsumen. Mengacu pada hal itu, hendaknya dalam menyelenggarakan kampanye periklanan selalu mengedepankan aspek kejujuran karena kejujuran merupakan pangkal kepercayaan yang menjadi dasar hubungan bisnis jangka panjang. Sekali konsumen kecewa akibat informasi yang salah, maka jangan harap konsumen akan tetap setia atau loyal pada produk yang diiklankan tersebut. Menurut Basu Swastha dan Irawan (1990:386) terdapat empat jenis media mix yang biasa digunakan perusahaan dalam melaksanakan kampanye periklananya, yaitu : televisi, radio, majalah, dan surat kabar. Keempat media mix ini, memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang lebih menonjol sebagai prestise, ada pula yang lebih menonjol dalam keahlian. Untuk itu, sebelum melaksanakan kegiatan periklanan perusahaan sebaiknya menentukan terlebih dahulu media mix yang cocok dalam menginformasikan produknya kepada konsumen. Media mix yang dipilih tentu
3
saja media yang akan memaksimumkan laba dengan anggaran yang disediakan perusahaan. Bagi produk minuman teh botol Sosro media audiovisual (televisi) merupakan salah satu media yang digunakan dalam melaksanakan kampanye periklanannya. Lewat slogannya yang berbunyi,”Apapun makanannya, minumnya teh botol Sosro” membuat permintaan produk minuman ini meledak tinggi dan awareness mencapai 93% (SWA, 15 Juli 2005). Slogan iklan tersebut seakan menegaskan bahwa minuman teh botol Sosro sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan setiap kali orang makan. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kemampuan manajemen Sosro dalam memakai pernyataan yang sangat riil bagi masyarakat serta pendekatannya sangat lokal. Berdasarkan alasan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Efektivitas
Iklan
Teh
Botol
Sosro
Pada
Media
Audiovisual
Dalam
Mempengaruhi Audiesnya Di Kota Yogyakarta”.
1.2 Perumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: ”sejauh manakah efektivitas kampanye iklan teh botol Sosro pada media audiovisual di Kota Madya Yogyakarta ditinjau dari tahapan-tahapan AIDA ( attention, interest, desire dan action)?”
4
1.3 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan data atau informasi mengenai profil responden iklan teh botol Sosro di Kota Madya Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas iklan teh botol Sosro pada media audiovisual di Kota Madya Yogyakarta dalam mempengaruhi audiens terutama dalam mengambil keputusan untuk membeli. 3. Menganalisa AIDA terhadap atribut iklan teh botol Sosro
1.4 Kontribusi Penelitian 1.4.1 Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan langkah-langkah selanjutnya dalam perusahaan 1.4.2 Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya dan menambah referensi perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. 1.4.3 Bagi Mahasiswa a. Sarana yang bermanfaat untuk mengetahui arti pentingnya penerapan teori yang penulis peroleh selama kuliah dalam praktek perusahaan yang terjadi sesungguhnya.
5
b. Menambah pengetahuan yang bermanfaat dalam bidang studi pemasaran khususnya mengenai masalah promosi yang dilakukan perusahaan.
1.5 Batasan Penelitian 1. Profil audiens yang diteliti mencakup: jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, pekerjaan, dan pendapatan. 2. Atribut iklan yang diteliti mencakup : visualisasi ( gambar, warna dan visualisasi), alur cerita, jingle atau lagu, model iklan, dan slogan. 3. Prilaku audiens yang diteliti terbatas pada tingkat attention, interest, desire dan action (AIDA). 4. Iklan yang dianalisis adalah iklan teh botol Sosro pada media audiovisual 5. Respondennya adalah orang yang pernah melihat iklan teh botol Sosro dan berdomisili di Kota Yogyakrta. 6. Konsep efektivitas dalam penelitian ini lebih ditekankan pada hasil atau efek dari kegiatan periklanan teh botol Sosro pada media audiovisual dalam mempengaruhi, merubah tingkah laku atau sikap audiens agar bersedia membeli produk yang di iklankan tersebut.