BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Kegiatan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah usaha mengenai
pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan nasional yaitu manusia Pancasila. Ada empat dasar yang menjadi tujuan manusia melakukan olahraga, yaitu melakukan kegiatan olahraga untuk rekreasi (mengisi waktu senggang), melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan pendidikan (olahraga di sekolah yang di asuh guru), melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu, dan melakukan kegiatan olahraga untuk mencapai prestasi terutama di kalangan remaja, karena pada usia ini di anggap paling cocok untuk mengembangkan bakat dan potensi. Sepak bola merupakan olahraga yang paling di gemari oleh sebagian besar manusia di belahan dunia dari lapisan masyarakat tingkat daerah, nasional, dan internasional, dari usia anak, remaja, dewasa hingga orang tua, masyarakat senang memainkan sendiri atau sebagai penonton, di Indonesia sendiri minat masyarakat sangat besar, akan tetapi prestasi sepakbola Indonesia sekarang ini, bisa di bilang sangat menyedihkan. Keterpurukan seakan menenggelamkan prestasi yang pernah di raih. Konflik yang terjadi antara Kemenpora dan PSSI semakin menambah derita persepakbolaan Nasional Padahal, Indonesia pernah memiliki prestasi yang terbilang 1
2
lumayan dan cukup di segani dikawasan ASEAN karenanya tak ada salahnya bila PSSI berkaca pada masa lalu. Sepakbola merupakan olahraga yang memiliki aktivitas gerak yang menuntut berbagai keterampilan, teknik dan taktik di samping kondisi yang prima bagi pelakunya. Di samping itu sepak bola menuntut kreativitas teknik, keberanian untuk berbuat sesuatu dan kepercayaan akan kemampuan sendiri. Permainan sepak bola merupakan permainan kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik, taktik dan mental. Untuk menghasilkan pemain sepakbola yang tangguh, berawal dari pembinaan sepak bola di usia dini, pembinaan sepak bola di lakukan melalui lima lapis usia dini yakni 10 tahun, 13 tahun, 15 tahun, 17 tahun dan 20 tahun. Kekurangan di masing-masing lapisan akan di perbaiki pada lapisan berikutnya, sehingga
pada
ujungnya
menghasilkan pemain sepakbola
yang mumpuni
(Syamsudin W, 2006). Spirit dasar ini akan terbentuk jika semua insan sepakbola aktif menyelenggarakan pelatihan dan pertandingan bagi para atlet usia dini, para pengelola sekolah sepak bola (SSB), pengasuh klub, hingga organisasi resmi sebesar PSSI mesti menjadikan agenda pembinaan usia dini ini sebagai prioritas nasional. Dalam hal ini tidak bisa dipungkiri keterlibatan instansi pemerintah, seperti Kementerian Pendidikan Nasional sangat penting. Betapapun para atlet muda itu masih menyadang status sebaga pelajar (Taufik Jusral Effendi, 2010).
3
Persepakbolaan di Indonesia sendiri sudah berkembang sangat baik, itu terbukti adanya pembinaan usia dini dimana pemain muda tersebut dilatih dalam suatu pelatihan yang sekarang dikenal dengan nama SSB atau Sekolah Sepakbola. Yang memunculkan kompetisi dibawah senior, yaitu piala Medeo U-15, suratin U-17, ditambah tingkat kompetisi di Divisi III yang di ikuti pemain berusia U-19, divisi II U-21, dan Divisi 1 U-23, serta wajib bagi tim mengikuti kompetisi Super Liga mempunyai tim junior yakni U-21 yang berlaga di kompetisi Super Liga
U-21.
Di kabupaten Pemalang sendiri kompetisi-kompetisi lokal juga berkembang sangat baik layaknya kompetisi professional. itu terbukti adanya kompetisi yang di adakan pencab setempat yang diputar setiap tahunnya. Ada 4 kompetisi pengcab Kabupaten Pemalang yakni tingkat Divisi Utama, Divisi 1, Divisi 2, dan Divisi 3 atau pemula. Yang membedakan adalah struktur pertandingannya. Divisi utama dan divisi 1 menggunakan setengah kompetisi, dan dilanjutkan knok out, sedangkan Divisi II dan III atau pemula menggunakan sistim gugur. Puslat Pioneer adalah sebuah klub sepakbola di Pemalang yang mengikuti kompetisi pencab di kasta Divisi III, klub yang bermarkas di Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan yang berdiri sejak jaman Belanda ini sudah malang melintang diberbagai kompetisi lokal. Klub yang sebagian besar di huni pemain muda ini dulu bernama PERSSIK, akan tetapi tahun 2013 nama klub diganti Puslat Pioneer. Dari pengamatan penulis, rata-rata pemain sepak bola Puslat Pioneer Kendalsari kurang menguasai teknik tendangan jarak jauh (long pass) dan mempunyai postur tubuh yang kurang ideal. Hal tersebut dapat dilihat dari para
4
pemain pada saat latihan maupun pertandingan. Puslat Pioneer mengadakan latihan setiap sore di lapangan Desa Kendalsari, pada saat penulis mengamati latihan Puslat Pioneer pada hari sabtu-minggu tanggal 26-27 September 2015 banyak pemain yang kurang menguasai tendangan jarak jauh (long pass), sebagai contoh pada saat melakukan latihan passing jauh 30 meter beberapa pemain ada yang tidak sampai tepat kepemain yang diumpan. Pada saat pertandingan Puslat Pioneer vs Wanarejan FC hari selasa tanggal 29 September 2015 di lapangan Kendalsari dengan hasil 3-1 yang dimenangkan oleh Puslat Pioneer, penulis mengamati kualitas mengumpan jarak jauh kurang baik, menjadikan serangan balik yang di bangun mengalami kegagalan, setidaknya 6 kali serangan balik gagal karena kualitas mengumpan jarak jauh yang kurang baik dan ada 9 kali tendangan sudut yang tidak sampai didepan gawang. Ada beberapa faktor yang menjadikan tendangan jarak jauh tidak bisa maksimal, yaitu dari segi teknik dan kondisi fisik. Dari segi teknik yaitu kurangnya latihan tendangan jarak jauh dan cara menendang yang tidak benar, sedangkan dari segi kondisi fisik kurang terjaga kualitas daya ledak otot tungkai dan salah satu dari aspek biologis yaitu panjang tungkai yang kurang ideal sehingga sangat berpengaruh terhadap jauhnya tendangan. Penguasaan teknik dasar merupakan suatu prasyarat yang harus di miliki setiap pemain agar permainanya dapat di lakukan dengan baik. Teknik dasar sepak bola adalah teknik yang melandasi permainan sepak bola pada saat pertandingan, meliputi teknik dengan bola dan teknik tanpa bola. Teknik dasar dalam bermain sepak bola meliputi teknik menendang bola, teknik menghentikan bola, teknik menggiring
5
bola, teknik menyundul bola, teknik mengumpan bola, teknik melempar bola, dan teknik menangkap bola (sebagai penjaga gawang) (Sucipto dkk, 2000:17). Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepakbola. Sebab kegunaan menendang bola adalah untuk memberikan operan bola kepada teman, memberikan umpan untuk menembakan bola kegawang lawan, untuk mematahkan serangan lawan, tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan gawang dan tendangan hukuman. Menurut Rohim (2008:7). Menendang bola terdiri dari: menendang bola dengan kaki bagian dalam, menendang bola dengan kaki bagian luar, dan menendang bola menggunakan punggung kaki. Teknik dasar menendang bola sangat penting dalam permainan sepakbola, menendang bola merupakan teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepakbola. seorang pemain yang tidak menguasai teknik dasar yang baik, tidak mungkin menjadi pemain yang baik. Tendangan merupakan salah satu teknik dasar dari permainan sepakbola yang dapat digunakan untuk membuat gol kegawang lawan dan mengumpan kepada kawan, sehingga setiap pemain sepakbola harus dan wajib mempelajari untuk menguasai teknik dasar menendang bola. Salah satu unsur kondisi fisik yang memiliki peranan penting dalam kegiatan olahraga, baik sebagai unsur pendukung dalam suatu gerak tertentu maupun unsur utama dalam upaya pencapaian teknik gerak yang sempurna adalah daya ledak.
6
Postur tubuh seseorang menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam penampilan olahraga. Dalam beberapa cabang olahraga, postur tubuh yang ideal dan kondisi fisik yang baik akan menunjang pencapaian presetasi olahraga yang tinggi. Etty Indriati (2010) mengatakan bahwa orang yang memiliki tubuh yang tinggi dan memiliki tungkai yang panjang mendukung dalam pencapaian prestasi seorang pemain sepak bola. Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi pemain sepak bola di pengaruhi oleh faktor fisik dan biologis sehingga penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Panjang Tungkai terhadap Tendangan Jarak Jauh (long pass) pada Pemain Sepak bola Puslat Pioneer Kendalsari Kabupaten Pemalang 2015”.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
di identifikasi sebagai berikut: 1. Keterampilan melakukan tendangan jarak jauh( long pass) merupakan salah satu keterampilan yang belum di kuasai secara optimal oleh pemain Puslat Pioneer Kendalsari. 2. Beberapa pemain Puslat Pioneer belum mempunyai daya ledak otot yang bagus guna menunjang teknik tendangan jarak jauh (long pass).
7
3. Postur tubuh pemain Puslat Pioneer yang kurang ideal dan tungkai yang pendek sehingga dalam melakukan teknik tendangan jarak jauh kurang maksimal. . 1.3
Batasan Masalah Tendangan merupakan salah satu teknik dasar dari permainan sepakbola yang
dapat digunakan untuk membuat gol kegawang lawan dan mengumpan kepada kawan, pada penelitian ini penulis terfokus pada jauhnya mengumpan bola (long pass) dengan menggunakan kaki bagian dalam pada pemain Puslat Pioneer Kendalsari Kabupaten Pemalang 2015.
1.4
Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah di bahas pada kajian
sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Berapa besar sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh melambung pada pemian sebakbola Puslat Pioneer Kendalsari tahun 2015? 2. Berapa besar sumbangan panjang tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh melambung pada pemain Puslat Pioneer Kendalsari tahun 2015? 3. Berapa besar sumbangan daya ledak otot dan panjang tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh melambung pada pemain Puslat Pioneer Kendalsari tahun 2015?
8
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut maka dalam penulisan skripsi ini
bertujuan untuk : 1. Mengetahui besar sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh melambung pada pemain sepak bola Puslat Pioneer Kendalsari tahun 2015. 2. Mengetahui besar sumbangan panjang tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh melambung pada pemain Puslat Pioneer Kendalsari tahun 2015. 3. Mengetahui besar sumbangan daya ledak otot dan panjang tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh melambung pada pemain Puslat Pioneer Kendalsari tahun 2015.
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian yang akan di lakukan ini di harapkan dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan dapat menjadi inspirasi untuk penelitian mendatang yang berhubungan dengan penelitian ini. 1.6.2 Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu memberikan gambaran mengenai sumbangan daya ledak otot tungkai dan panjang tungkai terhadap tendangan jarak jauh pada pemain sepak bola Puslat Pioneer Kendalsari Kabupaten Pemalang 2015.
9