BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya ditentukan melalui kegiatan membaca. Tanpa membaca siswa tidak akan bisa memahami buku pelajaran yang diajarkan. Hakekat membaca adalah sesuatu yang rumit melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencangkup aktivitas pengenalan kata, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. (Rahim, 2005 : 2) Bond dan Wagner berpendapat bahwa membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca tidak hanya mengoperasikan berbagai keterampilan untuk memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga kemampuan mengevaluasi, sehingga memperoleh pemahaman yang komprehensif (Bafadal, 2006 : 193). Jadi membaca merupakan proses seseorang dalam menangkap suatu pesan dan informasi yang disampaikan pengarangnya melalui tulisan. Membaca juga dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang dalam menerjemahkan katakata yang disampaikan penulis sehingga orang tersebut mengetahui isi bacaan.
1
2 Crawley dan Mountain berpendapat bahwa meningkatkan kecintaan siswa terhadap membaca diperlukan suatu minat. Minat merupakan kecenderungan yang tinggi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Minat dapat mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan (Rahim, 2005 : 20). Rubin mengatakan bahwa guru mempunyai tanggung jawab untuk menumbuhkan minat siswa agar berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. (Rahim, 2005 : 20). Berkaitan dengan hal tersebut guru mempunyai tugas untuk menumbuhkan minat siswa terhadap membaca. Karena dengan adanya minat maka akan muncul keinginan membaca yang tinggi pada siswa. Fuad Hasan mengemukakan bahwa Pendorong bangkitnya minat baca adalah kemampuan membaca seseorang dalam memahami isi buku yang dibacanya. Pada usia anak-anak khususnya pada tingkat sekolah dasar siswa sangat senang terhadap bahan bacaan yang menarik, menyenangkan, dan tidak mudah membuat bosan. Perlu dicatat bahwa dalam dunia belajar modern setiap anak berkenalan dengan bentuk-bentuk huruf dan tanda-tanda yang mempunyai arti tertentu akan lebih baik lagi kalau anak tersebut menyadari bahwa rangkaian huruf-huruf itu mempunyai suatu cerita yang menarik, maka tentu akan mendorongnya untuk berkenalan dengan kata-kata dan selanjutnya berniat untuk dapat membaca. (Sutarno NS , 2003 : 20). Sarana dan prasarana pendidikan yang berpengaruh terhadap peningkatan minat baca salah satunya perpustakaan. Perpustakaan adalah suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam infromasi, baik yang tercetak maupun yang terekam
3 dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, computer dan lain-lain (Yusuf dan Suhendar, 2005: 1). Perpustakaan sangat membantu siswa sebagai sumber belajar untuk mencari informasi, menambah pengetahuan siswa, memperluas wawasan maupun untuk meningkatkan kegiatan membaca siswa. Kegiatan membaca siswa akan lebih nyaman berada di perpustakaan, karena dalam perpustakaan terdapat bahan bacaan yang menyenangkan untuk siswa dan media belajar yang menarik yang dapat digunakan sebagai sumber belajar. Perpustakaan yang mempunyai bahan bacaan yang lebih variatif akan menambah rasa ingin tahu siswa sehingga membuat siswa rindu akan perpustakaan. Perpustakaan yang berada dalam lingkungan sekolah adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi sebagai sarana kegiatan belajarmengajar, penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi yang sehat , di sela-sela kegiatan belajar (Sutarno NS, 2003 : 37). Perpustakaan sekolah dikelola oleh seluruh warga sekolah, baik kepala sekolah, guru, petugas pustakawan sekaligus siswa juga harus ikut menjaga perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah banyak menyediakan berbagai bahan bacaan untuk siswa dan menunjang kegiatan belajar mengajar dalam memberikan informasi bahkan membantu siswa menyelesaikan tugas sekolah. Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai macam buku koleksi, buku pelajaran, bahan bacaan, serta peralatan yang mendukung kegiatan belajar siswa seperti peta, gambar, poster. Buku-buku yang berada di perpustakaan sekolah lebih variatif daripada buku pelajaran yang dimiliki oleh siswa sehingga sangat
4 membantu siswa dalam menambah wawasanya. Perpustakaan sekolah juga menyediakan media belajar untuk siswa, sehingga bila diperlukan siswa dapat memanfaatkan media belajar yang ada di perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah yang baik adalah perpustakaan yang mampu menjadi sarana bagi seluruh warga sekolah baik siswa, guru, dan kepala sekolah dalam meningkatkan
pengetahuan
dan
wawasanya.
Perpustakaan
juga
harus
menyediakan waktu untuk siswa membaca di perpustakaan, agar terwujudnya sinergi antara perpustakaan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Tentu harus ada kordinasi antara petugas perpustakaan dengan guru kelas agar waktu yang disediakan untuk siswa membaca di perpustakaan lebih banyak. Sehingga tujuan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa dapat terwujud. Pada saat ini jarang perpustakaan yang mampu memberikan pelayanan yang baik bagi siswa. Khususnya dalam hal fasilitas, pelayanan maupun penyediaan waktu bagi siswa. Fasilitas perpustakaan yang baik sebagian hanya dimiliki oleh perpustakaan sekolah yang berada di kota sedangkan untuk perpustakaan di sekolah desa fasilitasnya sangat kurang. Pelayanan serta penyediaan waktu bagi siswa yang paling utama adalah adanya kerjasama antara petugas perpustakaan, guru dan kepala sekolah. Kurangnya kerjasama antara guru, petugas perpustakaan, dan kepala sekolah dapat menyebabkan kemerosotan peran perpustakaan sebagai sarana utama sekolah dalam meningkatkan minat baca dan sumber pengetahuan bagi siswa. Kehadiran perpustakaan sekolah diyakini banyak memberikan manfaat bagi seluruh warga sekolah khususnya adalah sebagai tempat untuk menambah informasi serta pengetahuan. Perpustakaan yang menyediakan bahan bacaan yang
5 menarik, buku koleksi yang bervariasi, serta lingkungan perpustakaan yang baik akan memberikan rasa nyaman siswa berada diperpustakaan. Apabila siswa sudah merasa nyaman berada di perpustakaan maka akan membuat siswa cinta terhadap perpustakaan sehingga secara otomatis akan meningkatkan minat baca siswa. Peneliti telah melakukan observasi awal di SD Muhammadiyah 08 Dau dengan kondisi minat baca siswa rendah. Petugas perpustakaan sekolah menerangkan bahwa siswa yang berkunjung ke perpustakaan setiap harinya sedikit, hal tersebut diperkuat dengan jumlah peminjaman buku di perpustakaan rendah. Guru dalam waktu tertentu melakukan pembelajaran di perpustakaan. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti akan meneliti tentang Upaya Pengelola Perpustakaan Sekolah dalam Peningkatan Minat Baca Siswa SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang. B. Fokus Penelitian Pada penelitian ini untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka penelitian dibatasi pada hal-hal berikut : 1. Kondisi real perpustakaan sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau. 2. Kondisi minat baca siswa di perpustakaan sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau. 3. Upaya yang dilakukan pengelola perpustakaan SD Muhammadiyah 08 Dau dalam peningkatkan minat baca siswa di perpustakaan sekolah.
6 C. Rumusan masalah 1. Bagaimana kondisi real perpustakaan sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau? 2. Bagaimana kondisi minat baca siswa di perpustakaan sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau? 3. Bagaimana upaya pengelola perpustakaan SD Muhammadiyah 08 Dau dalam peningkatan minat baca siswa di perpustakaan sekolah? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kondisi real perpustakaan sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau 2. Mengetahui kondisi minat baca siswa di perpustakaan sekolah SD Muhammadiyah 08 Dau 3. Mengetahui upaya pengelola perpustakaan SD Muhammadiyah 08 Dau dalam peningkatkan minat baca siswa di perpustakaan. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa a. Memberikan motivasi kepada siswa agar senang membaca di perpustakaan sekolah. b. Memberikan pengetahuan kepada siswa cara menjaga dan merawat perpustakaan. 2. Bagi guru a. Memberikan saran kepada guru dalam mengelola perpustakaan sekolah. b. Memberikan motivasi kepada guru agar dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi, pengetahuan, dan tempat belajar yang menyenangkan.
7 3. Bagi sekolah Mengoptimalkan peran perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi dan sumber pengetahuan bagi seluruh warga sekolah. 4. Bagi peneliti Memberikan
pengalaman
terhadap
peneliti
tentang
kondisi
perpustakaan sekolah dan mengetahui cara mengelola perpustakaan sekolah dengan baik. F. Batasan Istilah 1. Upaya merupakan usaha/ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan, persoalan, mencari jalan keluar. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008) 2. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada di sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar-mengajar, penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi yang sehat, di sela-sela kegiatan belajar ( Sutarno NS, 2003 : 37). 3. Membaca adalah merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep
yang
dimaksud
oleh
pengarangnya,
menginterpretasi,
mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep itu (Bafadal, 2006 : 193). 4. Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaranya sendiri (Rahim, 2005 : 28).