BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah banyak merubah cara
kerja manusia dalam menjalankan aktifitas sehari – hari, dan juga telah membawa perubahan bagi organisasi baik swasta maupun publik. Teknologi informasi juga dapat membantu dalam bidang pemerintahan baik dalam hal mengumpulkan, mengelola, maupun melaporkan suatu informasi sebagai bahan evaluasi aktifitas kerja. Dalam hal pemerintahan, berdasarkan Pasal 51 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi, memonitoring suatu pembangunan tentu merupakan faktor penting karena dengan pembangunan maka akan menggerak banyak sektor untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pembangunan akan tepat sasaran dan menjadi solusi dari sebuah permasalahan. Apabila teknologi diterapkan pada sistem pelaporan (elektronik) dikenal dengan istilah emonitoring. E-Monitoring merupakan pemantauan dan pelaporan dengan penyampaian data secara elektorik (online) serta dapat dipantau secara terus
1
2
menerus penilaian terhadap kualitas dan efektivitas sistem pengendalian untuk meyakinkan bahwa pengendalian telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan diperbaiki sesuai dengan kebutuhan. Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu pemerintah daerah yang sangat memperhatikan pembangunan terutama pembangunan desa. Dimana Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin saat ini telah menganggarkan dana untuk pembangunan desa yaitu sebesar 1 milyar untuk satu desa pada semua kecamatan terutama kecamatan Sekayu. Dimana dana yang diberikan tersebut telah diatur dalam Pasal 96 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentdang Desa, ketentuan mengenai tata cara pengelolaan Alokasi Dana Desa kemudian diatur didalam Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan (ADD/K) Kabupaten Musi Bnyuasin. Salah ssatunya diperutukkan pembangunan infrastruktur desa baik berupa jalan setapak, jembatan, tempat Ibadah dan fasilitas umum lainnya sesuai dengan hasil keputusan masyarakat pada desa tersebut. Jumlah desa dan kelurahan dalam Kabupaten Musi Banyuasin Terdapat 240 yang terdiri dari 227 Desa dan 13 Kelurahan yang mana tersebar di 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Penggunaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan Kabupaten Musi Banyuasin terbagi menjadi 60% untuk Belanja Tidak Langsung dan 40% digunakan untuk Belanja Langsung. Pemberian ADD/K tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan aturan akan tetapi masih terjadi
3
beberapa kendala, salah satunya adalah dalam hal pelaporan penggunaan dana. Kendala tersebut disebabkan beberapa hal seperti sering terjadi keterlambatan pemberian laporan, penggunaan dana yang tidak sesuai kriteria dan waktu pemberian laporan yang tidak seragam. Kondisi tersebut tentunya membuat pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin untuk melakukan pengecekan ke lapangan setelah laporan diterima akan memakan waktu dan pada akhirnya membuat proses pembangunan menjadi lambat yang disebabkan pencairan dana tahap kedua tidak dapat dilakukan. Untuk itu perlu dibuat mekanisme baru seperti perangkat lunak emonitoring pengunaan dan pelaporan alokasi dana desa secara online, agar pihak pemerintah desa selaku pengguna anggaran dapat melaporkan penggunaan dana sesuai dengan ketentuan dan kegunaannya. Selain itu juga dengan adanya perangkat lunak e-monitoring ini pelaporan penggnaan dana dapat dilakukan secara serentak dan cepat karena dapat diakses dimanapun berada. Sehingga pada akhirnya membuat pencairan dana dan pelaksanaan pembangunan menjadi lancer dan sesuai waktu. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan judul e-monitoring alokasi dana desa Kabupaten Musi Banyuasin khusnya kecamtan Sekayu. Diharapkan dengan penelitian yang penulis lakukan akan memberikan salah satu solusi bagi pemerntah daerah Kabupaten Musi Banyuasin baik Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin maupun pemerintah desa dalam menangani dana desa.
4
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dibuat suatu
rumusan masalah, yaitu “Bagaimana membangun perangkat lunak e-monitoring alokasi dana desa Kabupaten Musi Banyuasin (Studi Kasus: Kecamatan Sekayu).
1.3
Batasan Masalah Agar dalam penyusunan penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari
tujuan pembahasan maka penulis dalam membangun perangkat lunak emonitoring alokasi dana desa Kabupaten Musi Banyuasin (Studi Kasus: Kecamatan Sekayu) maka batasan masalah sebagai berikut: 1. Perangkat
lunak
e-monitoring
dapat
melakukan
pelaporan
dari
desa/kelurahan ke pihak BPMPD Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Perangkat lunak e-monitoring yang akan dibuat memiliki dua level akses yaitu
Badan Pemberdayaan
Masyarakat
dan Pemerintahan
Desa
Kabupaten Musi Banyuasin dan desa/kelurahan.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan perangkat lunak e-
monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin (Studi Kasus: Kecamatan Sekayu), yang memberi kemudahan dalam pelaporan penggunaan dana desa.
5
1.5
Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat antara
lain sebagai berikut: 1. Memberikan
kemudahan
bagi
pemerintah
desa/kelurahan
dalam
memberikan laporan penggunaan dana. 2. Pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin dapat melihat secara rinci penggunaan dana desa sesuai dengan arahan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
1.6
Metodologi Penelitian
1.6.1
Waktu dan Tempat Penelitian untuk penulisan skripsi ini dilaksanakan pada semester genap
tahun akademik 2016/2017, yaitu antara bulan Oktober 2016 sampai dengan Februari 2017. Penelitian ini bertempat di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin. 1.6.2
Data Penelitian Data penelitian yang menjadi objek penelitian adalah berbagai entitas dari
e-monitoring Alokasi Dana Desa BPMPD Kabupaten Musi Banyuasin yaitu; 1. Data desa/kelurahan, didapat dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Data Pagu Dana, didapat dari BPMPD Kabupaten Musi Banyuasin. 3. Data Penggunaa Dana, didapat dari desa/kelurahan penerima dana.
6
1.6.3
Metode Penelitian Penelitian ini dalam menjelaskan permasalahan menggunakan metode
deskriptif. Diamana metode diskriptif merupakan metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Sugiyono: 2011). 1.6.4. Metode Pengumpulan Data Dalam perancangan system yang akan dibangun ini, penulis menggunakan tiga metode, yaitu: 1. Metode Literatur Pada metode ini akan melakukan analisis masalah yang bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan sistem ini. 2. Metode Observasi Pada metode ini akan melakukan pengambilan dan pengumpulan data berdasarkan data dari pembangunan sarana dan prasarana atau laporan kegiatan tahun sebelumnya yang ada di Badan BPMPD Kabupaten Musi Banyuasin. 3. Metode Studi Pustaka Pada metode ini digunakan pengumpulan informasi dengan mempelajari buku-buku dan referensi yang berhubungan dengan sistem ini. Hal tersebut
7
digunakan sebagai referensi dalam penyusunan perencangan program eMonitoring ini. 1.6.5 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode Pengembangan yang digunakan oleh penelitian ini adalah metode Prototype. Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspesikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial menggunakan prototype dan menyediakan masukan untuk tim pengembangan sebelum pengembangan skala besar dimulai (Simarmata,Janer 2010).
Gambar 1 Tahapan Prototype Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut: 1. Mendengarkan Pelanggan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari system dengan cara mendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu system yang
8
sesuai kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana system yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi. 2. Membangun, Memperbaiki Prototipe Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype system. Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan system yang telah didefinisikan
sebelumnya
dari
keluhan
pelanggan
atau
pengguna
yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan misalnya dengan membuat input dan format output. 3. Pelanggan Menguji Coba Prototipe Pada tahap ini, Prototype dari system diuji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki Prototype yang ada dengan mengulangi langkah 1 dan 2.
1.7
Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan skripsi, penulis membuat suatu
sistematika penulisan yang terdiri dari :
BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
9
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori singkat tentang hal-hal yang berhubungan dengan judul dan pembuatan sistem.
BAB III
: ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini membahas mengenai analisa kebutuhan yang digunakan dalam pembuatan sistem dan perancangan sistem.
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang cara kerja sistem dan hasil pengujian sistem.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil pengujian serta saran-saran yang disampaikan dalam menyempurnakan peulisan tugas akhir yang telah dibuat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 E-Monitoring E-monitoring adalah gabungan dari dua kata yaitu elektronik dan monitoring. Jika diliat pengertian elektronik sendiri menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008
tentang informasi dan transaksi
elektronik menyatakan satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Sedangkan monitoring adalah proses yang dilakukan secara terus menerus yang merupakan bagian yang bersifat integral dari manajemen yang meliputi penilaian yang bersifat sistimatis terhadap kemajuan suatu pekerjaan (Mudjahidin dkk: 2010). Dari kedua pendapat tersebut maka e-monitoring dapat dikatakan sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI) yang digunakan untuk pemantauan secara terus menerus yang merupakan bagian yang bersifat
10
11
integral dari manajemen yang meliputi penilaian yang bersifat sistimatis terhadap kemajuan suatu pekerjaan. Untuk itu dengan adanya sistem monitoring dapat membuat pekerjaan dilakukan secara sistematis dan lebih mudah. dan dengan adanya sistem monitoring membuat Tim Pusat (Menteri Pertanian dan Tim Teknis Direktorat Jenderal), Tim Pembina Dinas Pertanian Propinsi, dan Tim Teknis Dinas Pertanian Kabupaten/Kota untuk mengakses informasi realisasi dan perkembangan atas bantuan usaha pertanian dengan akurat tanpa dibatasi ruang dan waktu. 2.1.2 Alokasi Dana Desa Pengertian Alokasi Dana Desa adalah anggaran keuangan yang diberikan pemerintah kepada desa, yang mana sumbernya berasal dari Bagi Hasil Pajak Daerah serta dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat Dan Daerah yang diterima oleh kabupaten. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa di dalam Pasal 18 menyatakan bahwa, “Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten / Kota yang bersumber dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten / Kota untuk desa paling sedikit 10 % (sepuluh persen). Pengelolaan Alokasi Dana Desa harus memenuhi beberapa prinsip pengelolaan seperti berikut:
12
1) Setiap kegiatan yang pendanaannya diambil dari Alokasi Dana Desa harus melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara terbuka dengan prinsip: dari, oleh dan untuk masyarakat. 2) Seluruh kegiatan dan penggunaan Alokasi Dana Desa harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi, teknis dan hukum. 3) Alokasi Dana Desa harus digunakan dengan prinsip hemat, terarah dan terkendali. 4) Jenis kegiatan yang akan didanai melalui Alokasi Dana Desa diharapkan mampu untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat, berupa pemenuhan kebutuhan dasar, penguataan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang dibutuhkan masyarakat desa dengan pengambilan keputusan melalui jalan musyawarah. 5) Alokasi Dana Desa harus dicatat di dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa melalui proses penganggaraan yang sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
2.1.3
Desa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan
untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten. Desa menurut Widjaja (2003) adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah
13
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan desa menurut UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengartikan desa yang disebut nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2.1.4
Informasi Elektronik Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menyatakan bahwa informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Pendapat lain menyatakan Brophy dkk (2000) menyatakan sumber daya informasi elektronik adalah “every document in electronic form which needs special equipment to be used. Electronic resources include digital documents, electronic serials, databases, patents in electronic form and networked audiovisual documents”.
Pendapat di atas dapat diartikan bahwa
sumber daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik
14
yang membutuhkan peralatan khusus untuk menggunakannya yang meliputi dokumen digital, terbitan berseri elektronik, database (pangkalan data), hak paten dalam format elektronik dan dokumen jaringan kerja audiovisual. 2.1.5
Unified Modelling Language (UML) Menurut Shalahuddin dan Rosa. (2011) Unified Modelling Language
adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi obyek. Sembilan Jenis diagram dalam UML : 1. Diagram Kelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasirelasi. Diagram ini umumnya dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Tabel 1. Simbol Class Diagram No
Simbol
Keterangan Fungsi
1
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
2
3
4
Nary Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor
15
No
Simbol
Keterangan Fungsi
Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 5
Dependency 6
7
Association
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
2. Diagram Objek. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan obje-objek serta relasi-relasi antarobjek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas. 3. Use-Case Diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisai dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
Tabel 2. Simbol Use Case Diagram No
Simbol Actor
1
Dependency 2
Keterangan Fungsi Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case. Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
16
No
3
4
5
6
Simbol Generalization
Include
Extend
Association
Keterangan Fungsi Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit. Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan. Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.
System Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
7
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
8
9
10
4. equence Diagram. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
17
Tabel 3. Simbol Sequence Diagram No
Simbol
Keterangan Fungsi
LifeLine Objek entity, antarmuka yang saling berinteraksi. 1
Message 2
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
3
5. Collaboration Diagram. Bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message). 6. Staterchart Diagram. Bersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan state-state sistem pada sistem; memuat state, transis, event, serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk meperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif. Tabel 4. Simbol Staterchart Diagram No
Simbol
Keterangan Fungsi
State
Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek.
1
Initial Pseudo State 2
Bagaimana objek dibentuk atau diawali
18
No
Simbol
Keterangan Fungsi
Final State 3
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
Transition
4
Association
5
Node 6
Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek dengan cara memperbaharui satu atau lebih nilai atributnya Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.
7. Activity Diagram. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. Tabel 5. Simbol Activity Diagram No
Simbol
Keterangan Fungsi
clas... 1
Start Mendefinisikan dimasukkan.
2
tindakan
sebelum
aktivitas
class Class Model Activity Activ ity1
3
suatu
Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
Control Flow Mendeskripsikan kemana aliran kegiatan berlangsung.
19
No
Simbol
Keterangan Fungsi
Fork/JoinCla... 4 class Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.
class ... 5
Decision Untuk menggambarkan behaviour pada kondisi Tertentu.
6
Annotation Things analysis Business Process Model
The Workflows package documents business processes, drawing on stakeholders, structures and objects defined in the Context and Object packages showing how these work together to provide fundamental business activities.
7
Annotation Things merupakan bagian yang memperjelas model UML. Ia dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri tiap elemen dalam model UML.
class... Final
Final
Menandakan bahwa suatu tindakan atau aktivitas telah selesai
8. Component Diagram. Bersifat statis. Diagram komponen ini memprlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponenkomponen yang telah ada sebelumya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka–antarmuka (interfaces), serta kolaborasikolaborasi. 9. Deployment Diagram. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Develoyment diagram berhubungan erat dengan diagram komponen dimana develoyment
20
diagram memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai kegiatan aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing). 2.2 Penelitian Sebelumnya Penelitian yang berkaitan dengan monitoring telah ada dilakukan, salah satu dari penelitian tersebut dilakukan oleh Rolly Arfan pada tahun 2015 dengan judul Sistem Informasi Monitoring Dan Evaluasi Pemberian Modal Bantuan LPDB Kepada Koperasi Di Dinas Koperasi Ukm Dan Perindustrian Perdagangan. Dimana pada penelitian tersebut menyimpulkan bahwa bantuan LPDB yang diberikan berupa dana. Cara mendapatkan bantuan tersebut koperasi harus mengajukan proposal terlebih dahulu dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh Dinas dan Dana pencairan dilakukan 3 kali serta bunganya 9%/tahun. Apabila saat pengembalian dana koperasi tersebut telat membayar sesuai jadwal yang sudah ditentukan, maka akan dikenakan biaya tambahan sebesar 2%/bulan. Setelah melakukan wawancara dengan bagian pengembangan koperasi ternyata masih banyak terjadinya indikasi kecurangan dari koperasi misalkan koperasi tidak menyertakan laporan pertanggungjawaban setelah mendapatkan bantuan, laporan pertanggungjawaban yang diberikan tidak sesuai dengan proposal dan dana yang seharusnya diberikan kepada anggota koperasi ternyata tidak diberikan. Apabila hal tersebut terjadi, maka pihak dinas akan mengahapus/mencoret koperasi tersebut. Berdasarkan hasil pengujian blackbox dan pengujian beta, maka diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang dibangun dapat membantu Dinas Koperasi Ukm Dan Perindustrian Perdagangan.
21
Penelitian lain juga yang berkaitan dengan monitoring dilakukan oleh Kurniawan DKK tahun 2013 dengan judul Perancangan Sistem Monitoring Dan Evaluasi Bantuan Usaha Pertanian Pada Kementerian Pertanian RI. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa Masalah yang dihadapi oleh kementerian pertanian saat ini adalah penelusuran informasi realisasi dan perkembangan atas bantuan sarana produksi dan modal usaha pertanian yang belum optimal. Maka dari itu, penelitan ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi monitoring dan evaluasi bantuan sarana produksi dan modal usaha pertanian. Perancangan sistem informasi dilakukan dengan metode OOAD dengan notasi UML yang meliputi: use case diagram, class diagram, dan component architecture, beserta perancangan user interface. Penelitian ini menghasilkan sebuah perancangan sistem informasi monitoring dan evaluasi bantuan sarana produksi dan modal usaha pertanian bagi kementrian pertanian RI. Penelitian lain juga dilakukan oleh Aidil Afriansyah, Abdillah LA, Ria Andryani tahun 2015 tentang judul e-moitoring program pembangunan infrastuktur perdesaan (PPIP) pada Dinas PU. Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam penelitan itu disimpulkan bahwa sistem emonitoring tersebut sangat bermanfaat karena dapat mengelolah data informasi pelaporan secara teratur, tepat waktu dan faktual mengatasi permasalahan – permasalahan yang sering ditemui, selain itu sistem e-monitoring dapat memproses hasil moitoring pencairan dana tahap 1, tahap 2, dan tahap 3 baik untuk PIP maupun PAMSIMAS. Serta dapat menampilkan laporan kegiatan dari target kerja yang ditentukan.
22
2.3
Kerangka Berpikir Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir (Sugiyono, 2010:60) Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis membuat kerangka berpikir sebagai berikut :
E-Monitoring E-Monitoring Dana Dana Desa Desa
Alokasi Alokasi Data Data Desa Desa
Mengumpulkan Mengumpulkan data data Desa Desa Penerima Penerima Dana Dana
Menentukan Menentukan pola pola data data yang yang akan akan ditampilan ditampilan
PHP PHP & & MySQL MySQL Pembentuk Pembentuk Antarmuka Antarmuka E-Monitoring E-Monitoring
Melakukan Melakukan monitoring monitoring penggunaan penggunaan dana dana desa desa
Gambar 1 Kerangka Berpikir
Kebutuhan Kebutuhan Informasi Informasi BPMPD BPMPD Kab. Kab. Muba Muba
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Mengidentifikasi Kebutuhan 3.1.1 Analisis Sistem yang Berjalan Berdasarkan sistem yang sudah berjalan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin saat ini dalam proses memonitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin masih menggunakan aplikasi microsoft excel yang mana data tersebut berada pada salah satu komputer yang ada di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Sehingga dalam pengecekan realisasi Alokasi Dana Desa tersebut tidak bisa dilakukan secara cepat dan sembarang tempat. Selain itu pengajuan pagu Alokasi Dana Desa yang akan berjalan sering terhambat oleh jarak dan waktu karena masih bersifat konvensional atau secara manual,
desa
datang
kekantor
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin dengan membawa berkas atau syarat pengajuan. Untuk pelaporan pencairan Alokasi Dana Desa juga terhambat karena juga masih bersifat konvensional atau secara manual, sehingga sering terjadi kendala dalam hal pertanggungjawaban penggunaan Alokasi Dana Desa.
23
24
3.1.2 Menentukan Kebutuhan Data Berdasarkan prosedur aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang sedang diterapkan dan dengan beberapa perubahan dan tambahan, penulis telah menganalisa kebutuhan - kebutuhan sistem yang akan digunakan untuk merancang sistem yang baru sebagai berikut : 1. Data yang terkait tentang Anggaran, Rekening Belanja, dan Pelaporan 2. Data Desa yang terdiri dari nama perangkat desa, pengajuan ADD/K desa, dan Daftar Usulan Rencana Kegiatan Desa.
3.1.3 Menentukan Antar Muka Kebutuhan antarmuka dari sistem ini adalah sebagai berikut : 1.
Antarmuka pada menu utama BPMPD memiliki menu informasi, menu monitoring dan menu pengolahan data. Setiap menu memiliki tampilan form yang berbeda sesuai data yang ditampilkan.
2.
Antarmuka
pada
menu
utama
Desa/Kelurahan
memiliki
menu
pengelolaan data dan menu memonitoring penggunaan Alokasi Dana Desa. Setiap menu memiliki tampilan form yang berbeda sesuai data yang ditampilkan.
3.1.4 Menentukan Kebutuhan Fungsional Fungsi-fungsi yang dimiliki sistem ini adalah : 1.
Memberi informasi desa
25
2.
Memberi kemudahan desa dalam pengajuan ADD/K.
3.
Memberi informasi realisasi Alokasi Dana Desa / Kelurahan.
4.
Memberi kemudahan dalam pelaporan pertanggungjawaban ADD/K
3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Tahapan alisis adalah tahapan pengumpulan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen sistem perangkat lunak yang akan dibangun. dibentuk spesifikasi kebutuhan sistem, performance
(unjuk kerja)
fungsi sistem
yang
Pada tahap ini dibutuhkan,
sistem jadi, perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) yang dibutuhkan antara lain :
3.2.1
Perangkat Keras (Hardware) Adapun perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan dalam pembuatan
program tersebut yaitu : 1) Processor : Intel(R) Core (TM) Core i5-3210M @2.50GHz 2) Mouse, keyboard dan monitor 14.0”. 3) Flash disk. 4) Memory 6GB, Hardisk 500 GB,
3.2.2
Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak (software) yang dibutuhkan dalam pembuatan program
tersebut yaitu :
26
1) Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Ultimate. 2) Notepad++(web editor). 3) Microsoft Office Visio 2007 untuk membantu perancangan. 4) Microsoft Office Word 2007 untuk membantu pelaporan. 5) Web browser:Mozila Firefox, Google Chrome. 6) Adobe Photoshop CS3 untuk pembuatan gambar tampilan. 7) XAMPP, yang telah memaketkan software-software berikut: a) Web server: Apache. 30. b) Side-server programming : PHP5.0. c) Databaseserver: MySQL. d) MySQL database control : phpMyAdmin.
3.3 Perancangan Sistem dan Struktur Menu 3.3.1 Analisa Sistem yang diusulkan Pengelolahan data Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga dapat mempermudah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin dalam hal memonitoring penggunaan Alokasi Dana Desa tersebut, dan dapat mempermudah Desa dalam hal penyampaian pelaporan pertanggungjawaban penggunaan Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin.
27
3.3.2 Perancangan Sistem Perancangan berfungsi untuk menggambarkan suatu aplikasi dengan menggunakan komputer. Untuk itu digunakan alat bantu berupa Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram. 1) Use Case Diagram Diagram ini menggambarkan bagaimana jalannya proses atau alur kerja emonitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang akan dibuat adalah seperti pada gambar sebagai berikut :
Gambar 3.1 Use Case Diagram
28
2) Activity Diagram BPMPD Kab. Muba Berikut ini Activity Diagram BPMPD Kab. Muba akan menjelaskan bagaimana jalanya proses atau alur kerja dalam suatu perangkat lunak dalam sudut pandang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 3.2 Activity Diagram BPMPD Kab. Muba
3) Activity Diagram Desa/Kelurahan Berikut ini Activity Diagram Desa/Kelurahan akan menjelaskan bagaimana jalanya proses atau alur kerja dalam suatu perangkat lunak dalam sudut pandang Desa dapat dilihat sebagai berikut :
29
Gambar 3.3 Activity Diagram Desa
3.3.3 Perancangan Basis Data 1. Rancangan Tabel Admin 1. . Atribut
Tipe Data
1
Username
varchar(30)
2
Password
varchar(150)
3
Level
varchar(50)
4
Desa
Varchar(12)
5
Nama
varchar(30)
6
Jabatan
varchar(30)
7
Aktif
Enum(‘Y’,’N’)
Tabel 3.1 Tabel Admin
Keterangan Username*Primary Key
30
2. Rancangan Tabel Anggaran 1. . Atribut
Tipe Data
1
Rekening
varchar(15)
2
Uraian
varchar(150)
3
Anggaran
double
4
Keterangan
varchar(10)
Keterangan Rekening*Primary Key
Tabel 3.2 Tabel Anggara
3. Rancangan Tabel Desa 1. . Atribut
Tipe Data
1
IdDesa
int(12)
2
Desa
varchar(100)
3
Kecamatan
int(11)
4
Kabupaten
int(11)
5
Propvinsi
int(11)
Keterangan Id Desa*Primary Key
Tabel 3.3 Tabel Desa
4. Rancangan Tabel Kecamatan 1. . Atribut
Tipe Data
1
IdKec
int(6)
2
Kecamatan
Varchar(100)
3
Kabupaten
int(11)
4
Provinsi
int(11)
Keterangan Id Kec*Primary Key
Tabel 3.4 Tabel Kecamatan
31
5. Rancangan Tabel Menu 1. . Atribut
Tipe Data
1
IdMenu
int(11)
2
Urut
int(11)
3
Menu
varchar(200)
4
Link
varchar(200)
5
Pengelola
varchar(20)
Keterangan Id Menu*Primary Key
Tabel 3.5 Tabel Menu
6. Rancangan Tabel Pagu ADD/K 1. . Atribut
Tipe Data
1
Kecamatan
int(6)
2
Desa
int(12)
3
BL
double
4
BTL
double
Keterangan
Desa *Primary Key
Tabel 3.6 Tabel Pagu ADD/K
7. Rancangan Tabel Perangkat Desa 1. . Atribut
Tipe Data
1
Kecamatan
int(6)
2
Desa
int(12)
3
NamaKades
varchar(50)
4
HPKades
varchar(30)
5
AlamatKantor
text
Keterangan
Desa *Primary Key
Tabel 3.7 Tabel Perangkat Desa
32
8. Rancangan Tabel Pengajuan ADD/K 1. . Atribut
Tipe Data
1
idPengajuanADDK
int(11)
2
Kecamatan
int(6)
3
Desa
int(6)
4
Jenis Belanja
varchar(50)
5
Uraian
varchar(50)
6
Biaya
decimal(10,0)
7
SKKades
varchar(100)
8
SuratCamat
varchar(100)
9
Rekening
varchar(100)
10
DURK
varchar(100)
11
Validasi
varchar(15)
12
Validator
varchar(30)
Keterangan *Primary Key
Tabel 3.87 Tabel Pengajuan ADD/K
9. Rancangan Tabel Pengajuan Pencairan Belanja Tidak Langsung 1. . Atribut
Tipe Data
1
idPengajuanPBTL
int(11)
2
Kecamatan
int(6)
3
Desa
int(6)
4
Tunjangan
varchar(50)
5
BulanAwal
varchar(50)
6
BulanAkhir
decimal(10,0)
7
TahunAnggaran
varchar(100)
8
Nominal
varchar(100)
9
SKPerangkat
varchar(100)
10
Daftar Hadir
varchar(100)
11
Validasi
varchar(15)
12
Validator
varchar(30)
Keterangan *Primary Key
Tabel 3.87 Tabel pengajuanpbtl
33
10. Rancangan Tabel Pengajuan Pencairan Belanja Langsung 1. . Atribut
Tipe Data
1
idPengajuanPBL
int(11)
2
Kecamatan
int(6)
3
Desa
int(6)
4
Tunjangan
varchar(50)
5
BulanAwal
varchar(50)
6
BulanAkhir
decimal(10,0)
7
TahunAnggaran
varchar(100)
8
Nominal
varchar(100)
9
SKPerangkat
varchar(100)
10
Daftar Hadir
varchar(100)
11
Validasi
varchar(15)
12
Validator
varchar(30)
Keterangan *Primary Key
Tabel 3.87 Tabel pengajuanpbl
11. Rancangan Tabel Realisasi Belanja Tidak Langsung 1. . Atribut
Tipe Data
1
idPengajuanBTL
int(11)
2
TahunAnggaran
year(4)
3
Kecamatan
int(6)
4
Desa
int(6))
5
Pagu
decimal(10,0)
6
Realisasi
decimal(10,0)
7
Admin
varchar(30)
8
Nominal
varchar(100)
9
SKPerangkat
varchar(100)
10
Daftar Hadir
varchar(100)
11
Validasi
varchar(15)
12
Validator
varchar(30)
Keterangan *Primary Key
Tabel 3.87 Tabel realisasibtl
34
12. Rancangan Tabel Realisasi Belanja Langsung 1. . Atribut
Tipe Data
1
idRealisasiBL
int(11)
2
TahunAnggaran
int(6)
3
Kecamatan
int(6)
4
Desa
decimal(10,0)
5
Pagu
decimal(10,0)
6
Jan
decimal(10,0)
7
Feb
decimal(10,0)
8
Mar
decimal(10,0)
9
Apr
decimal(10,0)
10
Mei
decimal(10,0)
11
Jun
decimal(10,0)
12
Jul
decimal(10,0)
13
Agt
decimal(10,0)
14
Sep
decimal(10,0)
15
Okt
decimal(10,0)
16
Nop
decimal(10,0)
17
Des
decimal(10,0)
18
Admin
varchar(30)
Keterangan *Primary Key
Tabel 3.87 Tabel realisasibl
35
3.3.4 Perancangan Antar Muka 1. Halaman Login Aplikasi
HEADER E-MONITORING
USERNAME
PASSWORD
Login
Gambar 3.4 Desain Tampilan Halaman Login Aplikasi
Desain tampilan halaman login, halaman ini merupakan tampilan awal dari aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang mana hak akses di bagi menjadi dua (2) dua yaitu BPMPD Kab. Muba dan Desa.
36
2. Halaman Utama BPMPD
HEADER E-MONITORING HOME DATA DESA DAFTAR PENGAJUAN ADD/K PAGU ADD/K USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
KATA SELAMAT DATANG
USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
Gambar 3.5 Desain Tampilan Halaman Utama BPMPD
Desain tampilan utama BPMPD Kab. Muba, setelah melakukan login dengan hak akses BPMPD maka aplikasi akan menampilkan halam utama dan beberapa menu yang dapat digunakan seperti : Dana Desa, Daftar Pengajuan, Pagu ADD/K, Usulan Pencairan Belanja Langsung, Usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung, Daftar Realisasi Belanja Langsung, Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Keluar.
37
3. Halaman Data Desa
HEADER E-MONITORING HOME
FORM DATA DESA
DATA DESA DAFTAR PENGAJUAN ADD/K PAGU ADD/K USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
Kec
:
Desa
:
Kades : No.Hp : simpan
DATA DESA xxx x x x
xx x x x
xx x x x
xx x x x
xx x x x
xx x x x
xx X X x
aksi Icon Icon Icon
Gambar 3.6 Desain Tampilan Data Desa
Desain tampilan Data Desa, berisi form untuk menginput data desa pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin.
38
4. Halaman Daftar Pengajuan ADD/K
HEADER E-MONITORING HOME DATA DESA DAFTAR PENGAJUAN ADD/K PAGU ADD/K
FORM PENGAJUAN ADD/K Kec
:
Desa
:
Belanja : cari
USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
DAFTAR USULAN USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG
xxx X x x
xx x X x
xx X X x
Xx X X X
xx x x
xx x X x
xx X X x
aksi icon icon icon
DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
Gambar 3.7 Desain Tampilan Daftar Pengajuan ADD/K
Desain tampilan Daftar Pengajuan ADD/K, berisi form untuk melihat desa yang sudah memasukan Alokasi Dana Desa, kemudian pihak BPMPD melakukan validasi dari daftar usulan tersebut.
39
5. Halaman Pagu ADD/K
HEADER E-MONITORING HOME
FORM PAGU ADD/K Kec
:
DAFTAR PENGAJUAN ADD/K
Desa
:
PAGU ADD/K
Xxxx
:
Xxxx
:
DATA DESA
USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
simpan
DATA PAGU ADD/K xxx x x x
xx x x x
xx x x x
xx x x x
xx x x x
xx x x X
xx x X x
aksi Icon Icon icon
Gambar 3.8 Desain Tampilan Pagu ADD/K
Desain tampilan Pagu ADD/K, berisi form untuk menginput Alokasi Dana Desa pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin.
40
6. Form Usulan Pencairan Dana Belanja Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
FORM VERIFIKASI USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
DATA DESA DAFTAR PENGAJUAN ADD/K
Xxxx
:
Xxxx
:
PAGU ADD/K USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG
DAFTAR USULAN xxx X x x
xx x X x
xx X X x
Xx X X X
xx x x
xx x X x
status aksi X icon X icon x icon
DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
Gambar 3.9 Desain Tampilan Usulan Pencairan Dana Belanja Langsung
Desain tampilan Usulan Pencairan Dana Belanja Langsung, berisi form untuk melihat data usulan pencairan Belanja Langsung desa kemudian divalidasi oleh pihak BPMPD pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin.
41
7. Form Usulan Pencairan Dana Belanja Tidak Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
FORM VERIFIKASI USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DATA DESA DAFTAR PENGAJUAN ADD/K
Xxxx
:
Xxxx
:
PAGU ADD/K USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG
DAFTAR USULAN xxx X x x
xx x X x
xx X X x
Xx X X X
xx x x
xx x X x
status aksi X icon X icon x icon
DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
Gambar 3.10 Desain Tampilan Usulan Pencairan Dana Belanja Tidak Langsung
Desain tampilan Usulan Pencairan Dana Belanja Tidak Langsung, berisi form untuk melihat data usulan pencairan Belanja Tidak Langsung desa kemudian divalidasi oleh pihak BPMPD pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin.
42
8. Form Daftar Realisasi Belanja Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
Daftar Realisasi Belanja Langsung DATA DESA DAFTAR PENGAJUAN ADD/K PAGU ADD/K USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
Daftar Realisasi xxx X x x
xx x X x
xx X X x
Xx X X X
xx x x
xx x X x
status aksi X icon X icon x icon
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
Cetak
Gambar 3.11 Desain Tampilan Realisasi Belanja Langsung
Desain tampilan Realisasi Belanja Langsung, berisi form untuk melihat atau memonitoring Alokasi dana Desa Belanja Tidak Langsung yang sudah terealisasi.
43
9. Form Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung DATA DESA DAFTAR PENGAJUAN ADD/K PAGU ADD/K USULAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG USULAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG KELUAR
Daftar Realisasi xxx X x x
xx x X x
xx X X x
Xx X X X
xx x x
xx x X x
status aksi X icon X icon x icon
Cetak
Gambar 3.12 Desain Tampilan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Desain tampilan Realisasi Belanja Tidak Langsung, berisi form untuk melihat atau memonitoring Alokasi dana Desa Belanja Tidak Langsung yang sudah terealisasi.
44
10. Halaman Utama Desa / Kelurahan
HEADER E-MONITORING HOME DATA DESA PENGAJUAN ADD/K PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
KATA SELAMAT DATANG PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
KELUAR
Gambar 3.13 Desain Tampilan Halaman Utama BPMPD
Desain tampilan utama Desa, setelah melakukan login dengan hak akses Desa maka aplikasi akan menampilkan halam utama dan beberapa menu yang dapat digunakan seperti : Dana Desa, Daftar Pengajuan, Pengajuan Pencairan Belanja Langsung, Pengajuan Pencairan Belanja Tidak Langsung, Daftar Realisasi Belanja Langsung, Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Keluar.
45
11. Halaman Data Tentang Desa
HEADER E-MONITORING HOME DATA DESA PENGAJUAN ADD/K PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
DATA TENTANG DESA PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAN PAGU ADD/K YANG BERJALAN
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
KELUAR
Gambar 3.14 Desain Tampilan Data Desa
Desain tampilan Data Desa, berisi form untuk melihat data desa dan pagu anggaran desa tersbut pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
46
12. Halaman Pengajuan ADD/K
HEADER E-MONITORING HOME
FORM PENGAJUAN ADD/K
DATA DESA PENGAJUAN ADD/K PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
Xxxx
:
Xxxx
:
Xxxx
:
Xxxx
: ......
browse
Xxxx
: ......
browse
DAFTAR USULAN
simpan
xxx xx xx Xx xx lampiran status aksi X x X X x x X icon x X X X X X icon x x x X x x x icon
KELUAR
Gambar 3.15 Desain Tampilan Pengajuan ADD/K
Desain tampilan Pengajuan ADD/K, berisi form untuk menginput pengajuan pencairan Alokasi Dana Desa pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
47
13. Halaman Pengajuan Pencairan Belanja Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
FORM PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
DATA DESA PENGAJUAN ADD/K
Xxxx
:
PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
Xxxx
:
Xxxx
:
Xxxx
: ......
PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
browse browse
Xxxx
: ......
simpan
DAFTAR USULAN xxx xx xx Xx xx lampiran status aksi X x X X x x X icon x X X X X X icon x x x X x x x icon
KELUAR
Gambar 3.16 Desain Tampilan Pengajuan Pencairan Belanja Langsung
Desain tampilan Pengajuan Pencairan Belanja Langsung, berisi form untuk menginput pengajuan pencairan Alokasi Dana Desa Belanja Langsung pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
48
14. Halaman Pengajuan Pencairan Belanja Tidak Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
FORM PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DATA DESA PENGAJUAN ADD/K
Xxxx
:
PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG
Xxxx
:
Xxxx
:
Xxxx
: ......
PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
browse browse
Xxxx
: ......
simpan
DAFTAR USULAN xxx xx xx Xx xx lampiran status aksi X x X X x x X icon x X X X X X icon x x x X x x x icon
KELUAR
Gambar 3.17 Desain Tampilan Pengajuan Pencairan Belanja Tidak Langsung
Desain tampilan Pengajuan Pencairan Belanja Langsung, berisi form untuk menginput pengajuan pencairan Alokasi Dana Desa Belanja Tidak Langsung pada aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
49
15. Halaman Daftar Realisasi Belanja Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
FORM REALISASI BELANJA LANGSUNG
DATA DESA
DAFTAR REALISASI PENGAJUAN ADD/K PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
xxx xx xx Xx xx X x X X x x X X X x x x X x
lampiran x X x
status X X x
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
KELUAR
Gambar 3.18 Desain Tampilan Realisasi Belanja Langsung
Desain tampilan Realisasi Belanja Tidak Langsung, berisi form untuk melihat atau memonitoring Alokasi dana Desa Belanja Langsung yang sudah terealisasi berdasarkan Daftar Usulan Rencana Kegiatan desa tersebut.
50
16. Halaman Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung
HEADER E-MONITORING HOME
FORM REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
DATA DESA
DAFTAR REALISASI PENGAJUAN ADD/K PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA LANGSUNG PENGAJUAN PENCAIRAN BELANJA TIDAK LANGSUNG
xxx xx xx Xx xx X x X X x x X X X x x x X x
lampiran x X x
status X X x
DAFTAR REALISASI BELANJA LANGSUNG DAFTAR REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG
KELUAR
Gambar 3.19 Desain Tampilan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Desain tampilan Realisasi Belanja Tidak Langsung, berisi form untuk melihat atau memonitoring Alokasi dana Desa Belanja Tidak Langsung yang sudah terealisasi berdasarkan Daftar Usulan Rencana Kegiatan desa tersebut.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Hasil dari penelitian yang telah dilakukan berupa Aplikasi e-monitoring
Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin. Dimana dalam pembuatan sistem tersebut data yang penulis ambil dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin. Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin ini memiliki dua hak akses pengguna yaitu sebagai desa dan sebagai kantor . Pada masing-masing hak akses tersebut memiliki halaman antar muka dan menu masing-masing sesuai kebutuhannya. Pada hak akses desa memiliki menu yaitu pengajuan Alokasi Dana Desa, Pengajuan Pencairan Alokasi Dana Desa yang terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, dan informasi daftar Alokasi Dana Desa yang sudah terealisasi. Sedangkan pada hak akses kantor memiliki menu daftar nama desa dan perangkat cek pengajuan ADD/K, daftar pagu ADD/K, usulan pencairan belanja langsung dan belanja tidak langsung dan daftar realisasi Alokasi Dana Desa Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin ini telah dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan pada Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin ini menggunakan pengujian blackbox testing. Dimana dari hasil pengujian tersebut menunjukkan semua menu
51
52
baik yang ada pada halaman desa maupun yang ada pada halaman kantor telah berjalan dengan baiik sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin ini sesuai dengan yang diinginkan.
4.2
Pembahasan Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan beberapa hal yang
berkaitan dengan sistem. Pertama penulis akan menjelaskan tentang aplikasi mulai dari proses login, proses pengajuan Alokasi Dana Desa, proses Pencairan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, proses Evaluasi Pengajuan Alokasi Dana Desa, proses monitoring Alokasi Dana Desa. Kedua penulis akan menjelaskan bagaimana proses pengujian dilakukan terhadap sistem yang telah dikembangkan menggunakan blackbox testing. Berikut adalah pembahasan untuk masing-masing fase tersebut.
4.2.1
Penjelasan Perangkat Lunak
4.2.1.1 Halaman Login Aplikasi
Gambar 4.1 Menu Login
53
Sebelum bisa masuk ke sistem, pengguna harus melakukan login terlebih dahulu, dengan cara memasukkan username dan password. Jika terjadi kesalahan dalam mengisi identitas, maka akan tampil pesan ”Username dan Password yang anda ketik salah”. Jika login berhasil, maka akan tampil halaman menu utama berdasarkan level akses masing – masing yaitu desa dan kantor .
4.2.1.2 Halaman Utama BPMPD Setelah pengguna berhasil melakukan login dengan level kantor , maka sistem akan menampilkan menu sebagai berikut : a. Home Tampilan awal setalah melakukan login. b. Data Desa/Kelurahan Untuk melihat data desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. c. Cek Daftar Pengajuan Untuk melihat daftar pengajuan Lokasi Dana Desa yang di Usulkan oleh Desa. d. Pagu ADD/K Untuk melihat daftar Pagu Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang telah disahkkan. e. Usulan Pencairan Belanja Langsung Untuk melihat daftar usulan pencairan dana belanja langsung dari desa.
54
f. Usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung Untuk melihat daftar usulan pencairan dana belanja tidak langsung dari desa. g. Daftar Realisasi Belanja Langsung Untuk melihat daftar realisasi belanja langsung alokasi dana desa Kabupaten Musi Banyuasin. h. Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung Untuk melihat daftar realisasi belanja tidak langsung alokasi dana desa Kabupaten Musi Banyuasin. i. Logout Untuk Keluar dari aplikasi
Gambar 4.2 Menu Utama BPMPD
55
4.2.1.3 Halaman Data Desa Pada menu untuk memasukan data perangkat desa, fungsinya untuk melihat data perangkat desa sesuai desa masing - masing. Menu ini dilakukan oleh pihak BPMPD Kab. Muba dengan mengklik tombol tambah kemudian operator BPMPD Kab. Muba memasukan data perangkat desa tersebut maka sistem akan menampilkan data desa yang disimpan ke database setelah pengguna menekan tombol Simpan Perangkat Desa. Dapat dilihat di gambar 4.3 dan 4.4.
Gambar 4.3 Form input data perangkat
Gambar 4.4 Daftar desa/kelurahan
56
4.2.1.4 Halaman Daftar Pengajuan ADD/K Menu ini menampilkan data desa yang sudah mengajukan Alokasi Dana Desa yang nantinya akan dicek oleh operator di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang sudah disahkan. Seperti pada gambar 4.5 dan 4.6.
Gambar 4.5 Daftar desa/kelurahan
Gambar 4.6 Daftar desa/kelurahan
57
4.2.1.5 Halaman Pagu ADD/K Menu ini menampilkan form untuk memasukan Pagu Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang dilakukan oleh operator di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang sudah disahkan. Seperti pada gambar 4.7 dan 4.8.
Gambar 4.7 Input Pagu ADD/K
Gambar 4.8 Daftar Pagu ADD/K Kabupaten Musi Banyuasin
58
4.2.1.6 Halaman Usulan Pencairan Dana Belanja Langsung Menu ini menampilkan form untuk melihat Usulan Pencairan Belanja Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang nantinya akan di proses oleh operator di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang sudah disahkan. Seperti pada gambar 4.9 dan 4.10.
Gambar 4.9 Daftar Usulan Pencairan Belanja Langsung
Gambar 4.10 Cek Usulan Pencairan Belanja Langsung
59
4.2.1.7 Halaman Usulan Pencairan Dana Belanja Tidak Langsung Menu ini menampilkan form untuk melihat Usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang nantinya akan di proses oleh operator di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang sudah disahkan. Seperti pada gambar 4.11 dan 4.12.
Gambar 4.11 Daftar Usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung
Gambar 4.12 Cek Usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung
60
4.2.1.8 Halaman Daftar Realisasi Belanja Langsung Menu ini menampilkan form untuk melihat daftar Belanja Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang sudah terealisasi di Kabupaten Musi Banyuasin yang datanya dikelola oleh Opertor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin. Seperti pada gambar 4.13 dan 4.14.
Gambar 4.13 Daftar Belanja Langsung ADD/K Yang Sudah Terealisasi
Gambar 4.14 Form untuk memasukan data yang sudah terealisasi
61
4.2.1.9 Halaman Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung Menu ini menampilkan form untuk melihat daftar Belanja Tidak Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang sudah terealisasi di Kabupaten Musi Banyuasin yang datanya dikelola oleh Opertor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin. Seperti pada gambar 4.15 dan 4.16.
Gambar 4.15 Daftar Belanja Tidak Langsung ADD/K Yang Sudah Terealisasi
Gambar 4.16 Form untuk memasukan data yang sudah terealisasi
62
4.2.1.10 Halaman Utama Desa / Kelurahan Setelah pengguna berhasil melakukan login dengan level desa, maka sistem akan menampilkan menu sebagai berikut : a. Home Tampilan awal setalah melakukan login. b. Data Desa/Kelurahan Untuk melihat data desa dan perangkat sesuai dengan desa masing – masing c. Pengajuan ADD/K Untuk melihat dan mengusulkan Alokasi Dana Desa d. Pengajuan Pencairan Belanja Langsung Untuk melihat dan melihat pengajuan pencairan dana belanja langsung e. Pengajuan Belanja Tidak Langsung Untuk melihat dan melihat pengajuan pencairan dana belanja tidak langsung dari desa. f. Daftar Realisasi Belanja Langsung Untuk melihat daftar belanja langsung alokasi dana desa yang sudah terealisasi. g. Daftar Realisasi Belanja Tidak Langsung Untuk melihat daftar belanja langsung alokasi dana desa yang sudah terealisasi.
63
h. Logout Untuk Keluar dari aplikasi
Gambar 4.17 Tampilan awal setelah login sebagai desa
4.2.1.11 Halaman Data Desa Pada menu ini hanya menampilkan informasi desa dan perangkat desa, dapat dilihat pada gambar
Gambar 4.18 Daftar Pagu ADD/K Kabupaten Musi Banyuasin
64
4.2.1.12 Halaman Pengajuan ADD/K Menu ini memiliki fungsi untuk mengajukan usulan untuk penggunaan dana Alokasi Dana Desa baik untuk Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung. Pada tahap pengajuan Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi oleh desa, maka dari itu pada Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin ini di sediakan form untuk upload file yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan yang ada. Seperti pada gambar 4.19 dan 4.20
Gambar 4.19 Daftar Pengajuan ADD/K
Gambar 4.20 Daftar Pengajuan
65
4.2.1.13 Halaman Pengajuan Pencairan Belanja Langsung Menu ini menampilkan form untuk memasukan Usulan Pencairan Belanja Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang dilakukan oleh desa dan nantinya akan di proses oleh operator di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang sudah disahkan. Seperti pada gambar 4.21 dan 4.22.
Gambar 4.21 Input Belanja Langsung
Gambar 4.22 daftar pengajuan Belanja Langsung
66
4.2.1.14 Halaman Pengajuan Pencairan Belanja Tidak Langsung Menu ini menampilkan form untuk memasukan Usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang dilakukan oleh desa dan nantinya akan di proses oleh operator di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang sudah disahkan. Seperti pada gambar 4.23 dan 4.24.
Gambar 4.23 Input Belanja Tidak Langsung
Gambar 4.24 daftar pengajuan Belanja Tidak Langsung
67
4.2.1.15 Halaman Daftar Realisasi Belanja Langsung Menu ini menampilkan form untuk melihat daftar Belanja Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang sudah terealisasi di desa masing - masing. Seperti pada gambar 4.25 dan 4.26.
Gambar 4.25 daftar realisasi Belanja Langsung
4.2.1.16 Halaman Realisasi Belanja Tidak Langsung Menu ini menampilkan form untuk melihat daftar Belanja Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang sudah terealisasi di desa masing - masing. Seperti pada gambar 4.27 dan 4.28.
Gambar 4.25 daftar realisasi Belanja Tidak Langsung
68
4.2.2
Pengujian Sistem Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
yang telah dirancang perlu diuji melalui berbagai proses pengujian. Pada sistem ini, proses pengujian menggunakan black box testing. Salah satu hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap sistem informasi penjualan pada toko buku Nusantara Sekayu, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 1) Pengujian Form Login Tabel 4.1. Pengujian Form Login No 1
Data Masukan
Hasil Pengujian
Keterang an
Ketika data login dimasukkan dan tombol login diklik maka dilakukan proses validasi data login. Apabila valid maka pengguna bisa mengakses halaman dinas utama.
Pengguna dapat login ke dalam sistem dan mengakses menu utama dinas
Berhasil / Tidak
Ketika data login dimasukkan dan tombol login diklik maka dilakukan proses validasi data login. Apabila valid maka pengguna bisa mengakses halaman desa utama.
Pengguna dapat login ke dalam sistem dan mengakses menu utama desa
Berhasil / Tidak
Username:
Sistem menampilkan
sembarang
Sistem menampilkan
pesan kesalahan karena data tidak valid pesan kesalahan “Username dan Password “Username dan Password tidak tidak benar” benar”
Berhasil / Tidak
Username: dinas Password: dinas
2
Username: Nama_desa Password: desa
3
Password: sembarang
Hasil yang Diharapkan
69
2) Pengujian Menu Data Desa Tabel 4.2 Pengujian Form Data Desa
No
Data Masukan
Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Keterang an
1
Klik tombol Tambah Desa
Menampilkan form Pengguna dapat untuk memasukan memasukan data data desa dan desa. perangkat
Berhasil / Tidak
2
- Kecamatan - Desa - Nama Kepala Desa - Nomor Hp. Kepala Desa - Alamat Desa
Ketika data sudah dimasukan dan menekan tombol simpan maka data tersebut akan tersimpan kedalam database
Berhasil / Tidak
Pengguna dapat memasukan dan melihat data desa.
3) Pengujian Menu Cek Pengajuan Alokasi Dana Desa Tabel 4.3 Pengujian Form Cek Pengajuan ADD/K
No 1
Data Masukan Klik tombol Cek Pengajuan ADD/K
Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Keterang an
Menampilkan form untuk melihat data desa yang sudah memasukan usulan Alokasi Dana Desa
Pengguna dapat melihat dan evaluasi usulan ADD/K
Berhasil / Tidak
70
4) Pengujian Menu Cek Pengajuan Alokasi Dana Desa Tabel 4.4 Pengujian Form Cek Pengajuan ADD/K
No 1
Data Masukan Klik tombol Cek Pengajuan ADD/K
Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Keterang an
Menampilkan form untuk melihat data desa yang sudah memasukan usulan Alokasi Dana Desa
Pengguna dapat melihat dan evaluasi usulan ADD/K
Berhasil / Tidak
5) Pengujian Menu Pagu ADD/K Tabel 4.5 Pengujian Menu Pagu ADD/K
No 1
Data Masukan
Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Keterang an
Klik tombol Tambah Pagu
Menampilkan form Pengguna dapat untuk memasukan memasukan data data Pagu ADD/K Pagu ADD/K dan perangkat
Berhasil / Tidak
Data Belanja langsung dan tidak langsung
Ketika data sudah dimasukan dan menekan tombol simpan maka data tersebut akan tersimpan kedalam database
Berhasil / Tidak
Pengguna dapat memasukan dan melihat data pagu ADD/K
71
6) Pengujian Menu Usulan Pencairan Belanja Langsung Tabel 4.6 Pengujian Menu Pencairan Belanja Langsung Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Keterang an
No
Data Masukan
1
Klik tombol Edit
Menampilkan form untuk mengevaluasi usulan pencairan belanja langsung desa
Pengguna dapat mengevaluasi usulan Pencairan Belanja Langsung
Berhasil / Tidak
Data Belanja langsung
Ketika data sudah mengevaluasi dan menekan tombol update maka desa dapat melihat status usulan.
Pengguna dapat melihat usulan Pencairan Belanja Langsung
Berhasil / Tidak
7) Pengujian Menu Usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung Tabel 4.7 Pengujian Menu Pencairan Belanja Tidak Langsung Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Menampilkan form untuk mengevaluasi usulan pencairan belanja tidak langsung desa
Pengguna dapat mengevaluasi usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung
Berhasil / Tidak
Data Belanja Ketika data sudah Tidak Langsung mengevaluasi dan menekan tombol update maka desa dapat melihat status usulan.
Pengguna dapat melihat usulan Pencairan Belanja Tidak Langsung
Berhasil / Tidak
No
Data Masukan
1
Klik tombol Edit
Keterang an
72
8) Pengujian Menu Realisasi Belanja Langsung Tabel 4.8 Pengujian Menu Realisasi Belanja Langsung Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Klik tombol Edit
Menampilkan form untuk memasukan belanja langsung desa yang sudah terealisasi
Pengguna dapat memasukan belanja langsung desa yang sudah terealisasi
Berhasil / Tidak
Data Belanja Langsung
Ketika data sudah dimasukan maka akan terlihat persentasi pencairan
Pengguna dapat melihat persentasi dana yang sudah terealisasi
Berhasil / Tidak
No
Data Masukan
1
Keterang an
9) Pengujian Menu Realisasi Belanja Tidak Langsung Tabel 4.9 Pengujian Menu Realisasi Belanja Tidak Langsung
No
Data Masukan
1
Klik tombol Edit
Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Keterang an
Menampilkan form untuk memasukan belanja tidak langsung desa yang sudah terealisasi
Pengguna dapat memasukan belanja tidak langsung desa yang sudah terealisasi
Berhasil / Tidak
Data Belanja Ketika data sudah Tidak Langsung dimasukan maka akan terlihat persentasi pencairan
Pengguna dapat melihat persentasi dana yang sudah terealisasi
Berhasil / Tidak
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada E-Monitoring Alokasi
Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin (Studi Kasus Kecamatan Sekayu) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Aplikasi E-Monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin dapat memudahkan
perangkat
desa
untuk
melakukan
pelaporan
pertanggungjawaban penggunaan Alokasi Dana Desa. 2.
Aplikasi E-Monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin dapat memudahkan perangkat desa untuk melakukan pengajuan Alokasi Dana Desa maupun pengajuan pencairan Alokasi Dana Desa tersebut.
3.
Aplikasi E-Monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin dapat memudahkan pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa untuk melihat atau memonitoring persentasi penggunaan Alokasi Dana Desa secara online.
73
74
5.2
Saran Setelah melakukan pembuatan E-Monitoring Alokasi Dana Desa
Kabupaten Musi Banyuasin, maka penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat menjadi masukan dan semoga dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Aplikasi E-Monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
hendaknya dapat digunakan oleh seluruh desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 2. Aplikasi E-Monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
hendaknya sistem ini nantinya dapat diperbaharui lagi oleh pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin untuk menjadi aplikasi yang membantu tidak hanya memonitoring penggunaan Alokasi Dana Desa.