BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sistem informasi adalah suatu tatanan untuk membantu mengambil
keputusan dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pada dasarnya adalah alat untuk mendukung manajemen program. Sistem informasi dirancang untuk menghasilkan data dan informasi akurat yang disajikan cepat dan tepat, sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) adalah sebuah subsistem yang dibangun untuk memperoleh data sumber daya kesehatan (SDM Kesehatan) yang tersebar di Indonesia serta digunakan oleh propinsi sampai kabupaten/kota, yang meliputi informasi perencanaan, pengadaan, pelatihan, pendidikan, distribusi dan pengawasannya sehingga dapat dipergunakan pimpinan untuk mengambil keputusan maupun kebijakan. Didukung oleh Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003 tentang kebijakan nasional dan strategi pengembangan e-Government (e-Gov) dan Keputusan Presiden No 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional untuk tahun 2010, mencapai Tujuan Pembangunan dimana SDM Kesehatan merupakan prioritas Milenium Development Goals (MDGs).
1
2
Untuk mendukung itu semua Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sedang membuat road map Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang terintegrasi dengan subsistem-subsistem yang ada untuk menjadikannya sebuah bank data nasional kesehatan, dimana semua basis data menjadi satu kesatuan dalam bank data sehingga Kementerian Kesehatan mempunyai satu data yang sama dengan propinsi/kabupaten dan kota.
3
1.2
Proses Bisnis Saat Ini
Gambar 1.1 Bisinis Proses SIMPPSDMK.
4
Pada gambar di atas sumber bisnis proses yang berjalan adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah Kabupaten dan Kota mempunyai subsistem berupa aplikasi subsistem yang ada di unit pelaksan teknis (UPT) dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya
termasuk
Sistem
Informasi
Manajemen
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) baik secara online maupun offline dimana semuanya akan ditampung secara realtime dan dapat dikeluarkan oleh kabupaten/kota berupa dokumen deskripsi dan data agregat yaitu data secara cepat. 2. Pemerintah Propinsi mempunyai wilayah membawahi unit pelaksana teknis daerah (UPTD), unit pelaksanan teknis pusat (UPT) dan swasta dimana propinsi dapat melihat atau membuka subsistem aplikasi dibawahnya sehingga pemerintah propinsi dapat mencetak dokumen deskripsi dan data agregat yang dibutuhkan untuk perencanaan dan analisis bahan pengadaan diwilayahnya. 3. Pemerintah Pusat yaitu melalui Kementerian Kesehatan cq. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan merupakan subsistem dari Kementerian Kesehatan dapat memonitoring subsistem,
Sistem
Informasi
Manajemen
Pengembangan
dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) khusus data sumber daya manusia kesehatan baik secara dokumen deskripsi dan agregat sebagai dasar perencanaan dan analisis kebijakan
5
dalam menentukan arah kebijakan tentang sumber daya manusia kesehatan secara nasional. 4. Kementerian Kesehatan melalui Pusat Data dan Informasi dimana dalam tugasnya bertanggung jawab dalam data kesehatan secara nasional untuk kebutuhan para pimpinan meminta hasil output dokumen deskripsi dan agregat kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan sebagai penanggung jawab data sumber daya manusia kesehatan secara berkala. Proses bisnis di atas masih terfragmentasi maka ada perubahan alur model dalam pengolahan dan penyetoran data yang nantinya akan terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) sebagai bank data kesehatan nasional yang akan dibahas dalam tulisan ini.
1.3
Perumusan Masalah 1. Belum terakomodirnya variabel SDM Kesehatan dalam bank data Sistem Informasi Kesehatan (SIK). 2. Bagaimana
mengintegrasikan
Sistem
Informasi
Manajemen
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) dengan Sistem Informasi Kesehatan (SIK). 3. Perlunya standar dalam pertukaran data.
1.4
Tujuan Studi 1. Mengakomodir variabel SDMK yang diperlukan sehingga dapat masuk dalam bank data Sistem informasi Kesehatan (SIK).
6
2. Mengintegrasikan dengan mengunakan metoda yang tepat guna sehingga
Sistem
Informasi
Manajemen
Pengembangan
dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) menjadi bagian dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK). 3. Membuatkan standar dalam pertukaran data yang tepat dengan format yang sesuai dengan kebutuhan sistem ini.
1.5
Manfaat Studi 1.
Membantu Kementerian Kesehatan dalam mendesain model bank data Sistem Informasi Kesehatan khususnya dalam data SDM Kesehatan.
2.
Membantu Kementerian Kesehatan dalam mendesain model Sistem Informasi Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan.
3.
Membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya manusia kesehatan dengan proses satu sistem yang terpadu.
4.
Membantu Badan PPSDM Kesehatan dalam mendapatkan data sumber daya manusia kesehatan.
1.6
Research Question Bagaimana membuat model SIMPPSDMK yang terintegrasi dengan
Sistem Informasi Kesehatan?
7
1.7
Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah membuatkan model Sistem Informasi
Manajemen Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SIMPPSDMK) yang terintegrasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
1.8
Signifikan Merancang model yang tepat dan terintegrasi dengan Sistem Informasi
Kesehatan, serta membantu pemerintah daerah dalam mengelola sistem sumber daya manusia kesehatan dengan sistem yang bisa digunakan sehingga Badan PPSDM Kesehatan dan Kementerian Kesehatan dengan mudah mendapatkan data sumber daya kesehatan yang valid, akurat dan tepat waktu.