BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memilki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem ekonomi pasar seperti halnya negara Indonesia ini. Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi perusahaan untuk mendapatkan dana demi menunjang kelancaran kegiatan operasinya dan menjaga kelangsungan hidupnya dalam persaingan bisnis yang semakin ketat1, dengan kata lain pasar modal juga menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi karena dapat menjadi alternatif bagi perusahaan dapat dengan mudah untuk mendapatkan modal dengan biaya yang relatif murah dan juga sebagai tempat untuk investasi baik jangka pendek maupun panjang. Bagi perusahaan yang go public, harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Sehingga apabila harga saham meningkat maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Apabila nilai perusahaan meningkat maka kemakmuran pemegang saham juga akan meningkat. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional, di mana ada pedagang, pembeli dan juga ada tawar menawar harga. Pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan Indonesia dan dapat juga sebagai alternatif berinvestasi. Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau 1
Dhita Ayu Wulandari, Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI, Jurnal Akuntansi &Keuangan Oktober 2009, Hlm 1.
1
2
beberapa obyek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah yang sangat panjang. Pengertian pasar modal syariah adalah2 pasar-pasar yang menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal yang di larang seperti riba, perjudian, spekulasi, dll. Sektor industri properti, real estate dan konstruksi bangunan merupakan sektor yang dapat dikatakan penting dalam mendukung kemajuan perekonomian nasional. Sektor tersebut merupakan sektor penyedia fasilitas tempat tinggal. Tidak bisa kita pungkiri kalau setiap orang membutuhkan yang namanya tempat tinggal, industri properti, real estate dan konstruksi bangunan adalah salah satu industri yang menarik bagi para investor dalam berinvestasi. Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun berisiko tinggi adalah investasi saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham dikenal dengan karakteristik “high risk, high return”, yang artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang
2
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hlm. 183.
3
keuntungan
tinggi
namun
juga
berpotensi
risiko
tinggi3.
Saham
memungkinkan investor untuk mendapatkan return atau keuntungan dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Saham perusahaan publik sebagai komoditi investasi tergolong beresiko tinggi, karena sifat komoditasnya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik perubahan politik, ekonomi dan moneter. Perubahan-perubahan terkait dapat berdampak positif yang berarti naiknya harga saham atau berdampak negarif yang berarti turunnya harga saham.4 Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga saham mengalami fluktuasi naik maupun turun. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain saham terbentuk oleh penawaran (supply) dan permintaan (demand) atas saham tersebut. Supply dan demand terjadi karena banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham (kinerja perusahaan dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial politik. Secara sederhana harga saham mencerminkan perubahan minat investor terhadap investasi saham. Jika permintaan terhadap suatu saham tinggi maka harga saham cenderung tinggi, demikian pula sebaiknya jika
3
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hlm. 10. 4 Dwiatma Patriawan, Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham, Jurnal penelitian Tahun 2009.
4
permintaan terhadap suatu saham rendah maka harga saham akan cenderung turun, oleh karenanya investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Dalam investasi saham para investor harus menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham guna memprediksi harga saham di masa yang akan datang agar memperoleh keuntungan. Di dalam mengevaluasi saham terdapat dua cara yaitu menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan analisis yang menggunakan data perubahan harga saham dimasa lain sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang sedangkan analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasaran. Analisis fundamental/ rasio merupakan salah satu cara menilai saham dengan mempelajari atau mengamatai berbagai indikator terkait kondisi ekonomi dan kondisi industri perusahaan
termasuk
berbagai
indikator
keuangan
dan
manajemen
perusahaan. Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja keuangan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai tujuannya5. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam lima kelompok yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio investasi. Dengan analisis tersebut para investor mencoba memperkirakan harga saham di masa 5
Rosakarina Setianingrum, Pengaruh Faktor-faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham (Studi kasus pada perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI), Tesis Penelitian di Universitas Sebelas Maret (SEMAR) Surakarta, Tahun 2009.
5
yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dan menerapkan hubungan antar faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Faktor fundamental/rasio yang sering digunakan dalam memprediksi harga saham adalah dari faktor internal atau faktor mikro perusahaan perusahaan yang yang dijadikan variabel oleh penulis yaitu ROA, ROE, EPS dan PER. Ratio on Assets dan Return On Equity merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. ROA berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas aset yang dimiliki perusahaan, sedangkan ROE mengukur kemampuan laba atas modal sendiri yang dimilki perusahaan. Earning Per Share (EPS) menggambarkan bahwa makin tinggi nilai EPS tentu saja akan menyenangkan para pemegang saham karena makin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang diterima pemegang saham. Kemudian
variabel
PER
menggambarkan
apresiasi
pasar
terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Bagi para investor, semakin kecil PER suatu saham maka semakin bagus karena harga saham tersebut menjadi murah6. Hubungan yang signifikan antara faktor fundamental ROA, ROE, dan EPS terhadap harga saham adalah penelitian oleh Rosakarina Setianingrum7
6
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hlm. 156. 7 Rosakarina Setianingrum, Pengaruh Faktor-faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI), Tesis di Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2009.
6
yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa ROA, ROE, dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian selanjutnya oleh Dhita Ayudia Wulandari yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel PER dan EPS berpengaruh terhadap harga saham8. Melihat latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk menulis sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Analisis Fundamental Perusahaan terhadap Harga Saham Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar Di DES Periode 2011-2013”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut, yaitu: 1. Apakah ROA berpengaruh terhadap harga saham di perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan di DES periode 2011-2013? 2. Apakah ROE berpengaruh terhadap harga saham di perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan di DES periode 2011-2013? 3. Apakah EPS berpengaruh terhadap harga saham di perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan di DES periode 2011-2013? 4. Apakah PER berpengaruh terhadap harga saham di perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan di DES periode 2011-2013?
8
Dhita Ayu Wulandari, Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI, Jurnal Akuntansi &Keuangan Oktober 2009.
7
5. Apakah ROA, ROE, EPS, dan PER berpengaruh terhadap harga saham di perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan di DES periode 2011-2013? C. Batasan Masalah Dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa pembatasan masalah yang akan diteliti diantaranya adalah: 1. Penelitian ini dibatasi dari periode Januari 2011 sampai Desember 2013. 2. Variabel independen yang digunakan dibatasi pada empat faktor analisis fundamental perusahaan yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER). D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mengetahui: a.
Untuk mengetahui apakah ROA berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di DES periode 2011-2013.
b.
Untuk mengetahui apakah ROE berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di DES periode 2011-2013.
c.
Untuk mengetahui apakah EPS berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di DES periode 2011-2013.
8
d.
Untuk mengetahui apakah PER berpengaruh terhadap harga saham Perusahaan Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di DES periode 2011-2013.
e.
Untuk mengetahui apakah ROA, ROE, EPS, dan PER berpegaruh terhadap harga saham Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di DES periode 2011-2013.
2. Kegunaan a. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana, pengetahuan, dan wawasan bagi penulis dan pembaca tentang bagaimana pengaruh faktor fundamental perusahaan dalam hal ini faktor yang penulis ambil adalah ROA, ROE, EPS, dan PER terhadap harga saham. b. Secara Praktis Hasil penelitian ini berguna bagi berbagai pihak, antara lain: 1). Bagi Penulis Sebagai sasaran untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan kasus-kasus nyata di lapangan. 2). Bagi Instansi/Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis perusahaan.
9
3). Bagi Investor Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap saham yang diperjualbelikan dalam pasar modal melalui variabelvariabel ini, sehingga para investor dapat memilih investasi yang tepat. E. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Penelitian Fundamental
ini
mengkaji
Perusahaan
tentang
“Pengaruh
Analisis
terhadap Harga Saham Perusahaan
Properti, Real estate dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di DES periode 2011-2013”. Beberapa literatur yang penulis gunakan untuk menjelaskan lebih lanjut terkait judul penelitian, diantaranya adalah: Penelitian selanjutnya adalah penelitian Yosua Eko Susilo yang berjudul “Pengaruh ROA, ROE, PBV, NPM dan OPM terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan pada Tahun 2008-2011”. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah ROA, ROE, PBV, NPM dan OPM, sedangkan untuk variabel dependentnya adalah variabel harga saham. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE, PBV, OPM berpengaruh signifikan terhadap harga saham
10
sedangkan ROA, NPM, dan PER tidak berpengaruh terhadap harga saham9. Penelitian E. Amaliah Itabillah berjudul “Pengaruh CR, QR, ROA, EPS, ROE, DER, dan PBV terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR, QR, ROA, EPS, ROE, DER dan PBV dan variabel dependent dalam penelitian ini adalah harga saham. Kemudian metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tersebut diatas mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham10. Penelitian Elis Darnita dengan judul “Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM & EPS terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Food dan Beverages yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2008-2012).” Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, ROE, NPM, dan EPS sedangkan variabel dependentnya adalah harga saham. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersamasama atau simultan variabel ROA, ROE, NPM dan EPS berpengaruh
9
Yosua Eko Susilo, Pengaruh ROA, ROE, PBV, NPM dan OPM terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan pada Tahun 2008-2011. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi &Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Tahun 2014. 10 E. Amaliah Itabillah, Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER, dan PBV terhadap Harga Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 20082011. Jurnal Akuntansi Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
11
signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya variabel EPS yang berpengaruh positif terhadap harga saham11. Penelitian Nuraeni yang berjudul “Pengaruh EPS, ROE, dan Struktur Kepemilikan Institusional Saham terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Rokok yang Listing di BEI Tahun 20052011)”. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah EPS, ROA dan Kepemilikan Institusional sedangkan variabel dependentnya adalah harga saham. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham pada industri rokok dipengaruhi oleh earning per share (EPS).
Variabel ROA dan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap harga saham 12. Penelitian Dewi Arum Citrawati yang berjudul “Pengaruh ROE, ROA, dan EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Rokok yang GO Public di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel ROA, ROE dan EPS untuk variabel independentnya
sedangkan
variabel
dependentnya
menggunkan
variabel harga saham. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda karena dalam penelitian terdapat variabel yang lebih dari satu variabel. Hasil
11
Elis Darnita, Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM & EPS terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan food dan beverages yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2012), Jurnal penelitian fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang Tahun 2013. 12 Nuraeni, Pengaruh EPS, ROE dan Struktur Kepemilikan Institusional Saham terhadap Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Listing di BEI Tahun 2005-2011, Jurnal Penelitian Jurusan Ilmu Administrasi Niaga FISIP Universitas Yudharta Pasuruan Tahun 2013.
12
penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA dan EPS berpengaruh terhadap harga saham, tetapi secara simultan variabel ROA, ROE dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham13. Penelitian Ni Luh Putu Windarini yang berjudul “Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Go Public di PT. Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR, TAT, EPS, DER, ROA dan ROE dan harga saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan Faktor Fundamental yang terdiri dari CR, DER, TAT, ROA, ROE, EPS. Dari faktor tersebut diketahui bahwa CR, TAT, dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parisal hanya variabel EPS yang berpengaruh secara signifikan.14 Penelitian Narendra Widiarto yang berjudul “Analisis Pengaruh ROE, PER, DER &EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate and Property yang Go Publik di BEI. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah ROE, PER, DER &EPS sebagai variabel
13
independentnya
dan
harga
saham
sebagai
variabel
Dewi Arum Citrawati, Pengaruh ROE, ROA dan EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Rokok yang Go Public di BEI, Skripsi di Universitas Pembangunan Nasional (UPM) Veteran Fakultas Ekonomi Jawa Timur Tahun 2012. 14 Ni Luh Putu Windarini, Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Go Public di PT. Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011. Jurnal Penelitian tahun 2012.
13
dependentnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode analisis regresi linier berganda. Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROE, PER, DER dan EPS berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya EPS yang berpengaruh terhadap harga saham15. Penelitian berikutnya adalah penelitian Dwiatma Patriawan dengan judul “Analisis Pengaruh EPS, ROE dan DER terhadap Harga Saham pada Perusahaan Wholesale an Retail Trade yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008”. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah variabel EPS, ROE dan DER, sedang variabel dependentnya adalah variabel harga saham. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE, DER berpengaruh simultan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya variabel ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham16. Penelitian Dhita Ayu Wulandari berjudul “Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER, Beta dan variabel harga saham yang merupakan variabel Y (Dependent). Metode yang
15
Narendra Widiarto, Analisis Pengaruh ROE, PER, DER &EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate and Property yang GO Publik di BEI, Skripsi di Universitas Pembangunan Nasional (UPM) Veteran Fakultas Ekonomi Jawa Timur Tahun 2011. 16 Dwiatma Patriawan, Analisis Pengaruh EPS, ROE dan DER terhadap Harga Saham pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008. Jurnal Penelitian Tahun 2010.
14
dipakai dalam penelitian ini adalah dengan model analisis regresi linier berganda dengan teknik pengambilan sampel dengan meggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER dan Beta Berpengaruh terhadap harga saham17. Penelitian Gede Priana Dwipratama yang berjudul “Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA terhadap Harga Saham (Studi empiris pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI).” Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA kemudian variabel harga saham sebagai variabel dependentnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adala metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel EPS yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan sacara simultan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap harga saham18. Penelitian yang selanjutnya adalah penelitian Ina Rinati dengan judul “Pengaruh NPM, ROA, dan ROE terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin, Return On Assets, dan Return On Equity, kemudian harga saham. Metode yang di
17
Dhita Ayu Wulandari, Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI, Jurnal Akuntansi &Keuangan Oktober 2009 Universitas Gunadarma. 18 Gede Priana Dwipratama, Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA terhadap Harga Saham (Studi empiris pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI). Jurnal Penelitian akuntansi fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Tahun 2009.
15
pakai dalam penelitian ini adalah metode dengan mengumpulkan data sekunder, metode analisis regresi linier berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel NPM, ROA, dan ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya variabel ROA yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham19. Penelitian Novi Indriana yang berjudul “Pengaruh DER, BOPO, ROA, dan EPS terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia Pada Bank Devisa Periode 2004-2008”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DER, BOPO, ROA dan EPS sedangkan untuk variabel dependentnya adalah harga saham. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel DER, BOPO, ROA dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara parsial ROA dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham akan tetapi DER dan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham20. Penelitian
Rosakarina
Setianingrum
berjudul
“Pengaruh
Faktor-Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI)”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, 19
Ina Rinati, Pengaruh NPM, ROA, ROE terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45, Jurnal Ekonomi Akuntansi. Universitas Gunadarma. 20 Novi Indriana, Pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS terhadap Harga Saham di BEI pada Bank Devisa Periode 2004-2008. Jurnal Penelitian Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma, Jakarta Tahun 2009.
16
ROE, EPS, DER dan Risiko Sistematik dan variabel harga saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda dengan teknik pengambilan sampelnya adalah
dengan
teknik
purposive
sampling.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa variabel ROA, ROE, EPS, DER dan Risiko Sistematik berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di BEI21. Penelitian Stella dengan judul “Pengaruh PER, DER, ROA dan PBV terhadap Harga Pasar Saham”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PER, DER, ROA dan PBV sedang variabel dependentnya adalah variabel harga saham. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PER, DER, PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham22. Penelitian Rd. Neneng Rina Andriani & Aryati Kusumastuti yang berjudul “Pengaruh EPS terhadap Harga Saham (Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI)”, variabel penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah Earning Per Share (EPS) dan variabel dependentnya adalah harga saham. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian 21
Rosakarina Setianingrum, Pengaruh Faktor-faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI), Tesis di Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2009. 22 Stella, Pengaruh ROA, ROE, PBV, NPM dan OPM terhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Penelitian Jurnal Bisnsi dan Akuntansi Vol. 11, No. 2 Tahun 2009 hlm. 97-106.
17
menunjukkan bahwa Earning per share mempunyai korelasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Apabila nilai EPS naik, maka akan berdampak pada naiknya harga pasar saham23. Penelitian Rowland Bismark Fernando Pasaribu dengan judul “Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2003-2006”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas, leverage, likuiditas, efisiensi, EPS dan PER. Metode penelitian yang di pakai dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda, menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel profitabilitas, leverage, likuiditas, dan efisiensi perusahaan berpengaruh secara signifikan, kemudian variabel EPS berpengaruh secara signifikan dan variabel PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham24. Penelitian selanjutnya adalah tesis oleh Susan Grace Veranita Nainggolan dengan judul “Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA, DER, ROE, BVS. Variabel dependent yang digunakan adalah harga saham. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan semua variabel
23
Rd. Neneng Rina Andriani& Aryati Kusumastuti, Pengaruh EPS terhadap Harga Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang listing di BEI), Jurnal penelitian akuntansi FB Unsil Vol. 3, No. 2 tahun 2008. 24 Rowland Bismark Fernando Pasaribu, Pengaruh Variabel Fundametal terhadap harga Saham Perusahaan Go Public di BEI Periode 2003-2006, Jurnal Ekonomi &Bisnis Vol. 2 No. 2, hlm. 67-144, Juli 2008.
18
berpengaruh terhadap harga saham sedangkan secara parsial hanya variabel BVS yang berpengaruh terhadap harga saham25. Penelitian Noer Sasongko &Nila Wulandari yang berjudul “Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah EVA, kemudian dari rasio profitabilitas terdiri dari ROA, ROE, EPS, BEP. Dan variabel dependent dalam penelitian ini adalah variabel harga saham. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan secara parsial hanya variabel EPS yang berpengaruh terhadap harga saham26.
25
Susan Grace Veranita Nainggolan, Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI , Tesis Sekolah PascaSarjana Universitas Sumatera Utara Medan Tahun 2008. 26 Noer Sasongko &Nila Wulandari, Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham, Jurnal Penelitian Universitas Muhammadiyah Fakultas Ekonomi Surakarta Vol. 19 No. 1, hlm. 64-80 Juni 2006.
19
Tabel 1.1 Ringkasan Penelitian terdahulu : NO.
NAMA (TAHUN)
JUDUL
VARIABEL
METODE PENELITIAN
KESIMPULAN HASIL PENELITIAN
1.
Yosua Eko Susilo (2014)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh ROA, ROE, PBV, PER, NPM, OPM terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan pada Tahun 2008-2011.
Variabel Independent : ROA, ROE, PBV, PER, NPM, OPM.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE, PBV, OPM berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan ROA, NPM, dan PER tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Analisis Regresi Linier Berganda
Semua variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu harga saham
Variabel Dependent: Harga Saham 2.
E. Amaliah Itabillah (2013)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh CR, QR, ROA, EPS, ROE, DER, dan PBV terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI Tahun 2008-2011.
Variabel Independent : CR, QR, ROA, EPS, ROE, DER, dan PBV
Variabel Dependent:
20
Harga Saham
3.
4.
Elis Darnita (2013)/Jurnal Penelitian
Nuraeni (2013)/ Jurnal Penelitian
Analisis ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Food dan Beverages yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2012)
Variabel Independent : ROA, ROE, NPM, dan EPS.
Pengaruh EPS, ROE, dan Struktur Kepemilikan Institusional Saham terhadap Harga Saham Studi pada Perusahaan Rokok yang Listing di BEI Tahun 2005-2011.
Variabel Independent : EPS, ROA, dan Kepemilikan Institusional.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA, ROE, NPM dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Secara parsial yang paling berpengaruh terhadap harga saham adalah ROE dan NPM.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham pada industri rokok dipengaruhi oleh earning per share (EPS). Variabel ROA dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Variabel Dependent: Harga Saham
Variabel Dependent: Harga Saham
21
5.
Dewi Arum Citrawati (2012)/ Skripsi
Pengaruh ROE, ROA, dan EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Rokok yang GO Public di BEI
Variabel Independent : ROE, ROA, dan EPS.
Analsis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA dan EPS berpengaruh terhadap harga saham, secara simultan variabel ROA, ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham
Analisis Regresi Linier Berganda
Faktor Fundamental yang terdiri dari CR, DER, TAT, ROA, ROE, EPS. Dari faktor tersebut diketahui bahwa CR, TAT, dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parisal hanya variabel EPS yang berpengaruh secara signifikan.
Analsisi Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROE, PER, DER dan EPS berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.
Variabel Dependent: Harga Saham
6.
7.
Ni Luh Putu Windarini (2012)/ Jurnal Penelitian
Narendra Widiarto (2011)/ Skripsi
Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Consumer Goods yang Go Public di PT. Bursa Efek Indonesia Tahun 20092011.
Variabel Independent : CR, TAT, EPS, DER, ROA, ROE
Analisis Pengaruh ROE, PER, DER, EPS terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate &Property yang GO Publik di BEI
Variabel Independent: ROE, PER, DER &EPS.
Variabel Dependent : Harga Saham
Variabel Dependent EPS secara parsial berpengaruh terhadap harga saham.
22
8.
9.
Dwiatma Patriawan (2010)/ Jurnal Penelitian
Dhita Ayudia Wulandari (2009)/ Jurnal Penelitian
Analsis Pengaruh EPS, ROE, DER terhadap Harga Saham pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di BEI tahun 2006-2008
Variabel Independent : EPS, ROE, DER
Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI
Variabel Independent : EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER, Beta
Analsis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE, DER berpengaruh simultan terhadap harga saham. Secara parsial variabel ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham.
Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER dan Beta berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel EPS berpengaruh terhadap harga saham, secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap harga saham.
Variabel Dependent: Harga Saham
Variabel Dependent: Harga Saham 10.
Gede Priana Dwipratama (2009)/Jurnal Penelitian
Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA terhadap Harga Saham (Studi empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI)
Variabel Independent : PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA. Variabel Dependent: Harga Saham
23
11.
Ina Rinati (2009)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh NPM, ROA, dan ROE terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45.
Variabel Independent : NPM, ROA, dan ROE
Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Dependent: Harga Saham
12.
Novi Indriana (2009)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh DER, BOPO, ROA dan EPS terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia pada Bank Devisa Periode 2004-2008.
Secara Simultan (Bersamasama) Variabel NPM, ROA dan ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Variabel Independent : DER, BOPO, ROA dan EPS. Variabel Dependent: Harga Saham.
Secara Parsial hanya ROA yang memiliki Pengaruh Signifikan terhadap harga saham Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel DER, BOPO, ROA dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara parsial ROA dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham akan tetapi DER dan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham.
24
13.
Roskarina Setianingrum (2009)/ Tesis
Pengaruh Faktor-faktor fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI
Variabel Indpendent: Analisis Regresi Linier ROA, ROE, EPS, Berganda DER, dan Risiko Sistematik
Variabel ROA, ROE, EPS, DER dan Risiko Sistematik berpengaruh signfikan terhadap harga saham.
Variabel Dependent: Harga Saham 14.
Stella (2009)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh PER, DER, Variabel ROA, dan PBV Independent : PER, terhadap harga pasar DER, ROA, dan saham. PBV.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PER, DER, PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel EPS mempunyai korelasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Variabel Dependent: Harga Saham 15.
Neneng Rina Andriani & Aryati Kusumawati (2008)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh EPS terhadap Variabel harga pasar saham Independent : EPS (studi kasus pada perusahaan manufaktur Variabel Dependent: yang listing di BEI) Harga Saham
25
16.
Rowland Bismark Fernando Pasaribu (2008)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 20032006
Variabel Independent : Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Efisiensi, EPS, PER
Analisis Regresi Linier Berganda
EPS berpengaruh secara signifikan
Variabel Dependent: Harga Saham
17.
Susan Grace Veranita Nainggolan (2008)/ Tesis
Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Variabel Independent : ROA, DER, ROE, BVS. Variabel Dependent: Harga Saham
Secara Simultan dan Parsial, Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Efisiensi Perusahaan berpengaruh secara signifikan.
PER tidak berpengaruh signifikan Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menujukkan bahwa secara simultan semua variabel berpengaruh terhadap harga saham sedangkan secara parsial hanya variabel BVS yang berpengaruh terhadap harga saham.
26
18.
Noer Sasongko & Nila Wulandari (2006)/ Jurnal Penelitian
Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham
Variabel Independent : ROA, ROE, ROS, EPS, BEP, EVA. Variabel Dependent: Harga Saham
Sumber : Data diolah penulis, 2015
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA, ROE, ROS, BEP, EVA secara simultan berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan variabel yang berpengaruh terhadap harga saham secara parsial dalam penelitian tersebut adalah EPS.
27
2. Kerangka Teori a. Pasar Modal dan Daftar Efek Syariah (DES) 1). Pasar Modal Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, dan instrumen lainnya. Pasar modal berperan penting bagi perekonomian suatu negara karena menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu ekonomi dan keuangan. Fungsi ekonomi karena pasar
menyediakan
fasilitas
yang
mempertemukan
dua
kepentingan yaitu pihak yang memilki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana. Kemudian fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan da kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih27. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun instistusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan 27
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hlm. 2.
28
penawaran umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu negara karena menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu ekonomi dan keuangan. Dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian diharapkan meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas. 2). Pasar Modal Syariah Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syariah pada prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap pemilik usaha (emiten) untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan kegiatan usahanya yang investor berharap untuk memperoleh manfaat tertentu. Pasar modal syariah adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek yang menjalankan kegiatannya sesuai dengan prinsip syariah islam28. Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang
28
Sutedi Adrian, Pasar Modal Syariah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011, hlm. 45.
29
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, sekaligus, dan lain-lain. Pasar modal syariah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan bersamaan dengan penandatanganan MOU antara Bapepam dengan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)29. Perkembangan pasar modal syariah tidak terlepas dari perkembangan institusi keuangan syariah lainnya, khusunya perbankan syariah. Saat ini institusi keuangan syariah terus berkembang sehingga tidak saja terdapat perbankan syariah, pasar modal syariah, tetapi berkembang dengan hadirnya asuransi syariah, lembaga pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dan lain-lain. 3). Daftar Efek Syariah (DES) Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK. DES tersebut merupakan panduan investasi bagi investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio efek syariah30.
29
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2012, hlm. 183. 30 Daftar Efek Syariah,ttp://www.bapepam.go.id/syariah/daftar_efek_syariah/index.html. di akses pada tanggal 27 September 2014.
30
DES yang diterbitkan Bapepam-LK dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu: a). DES Periodik DES periodik merupakan DES yang diterbitkan secara berkala yaitu pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES periodik pertama kali diterbitkan Bapepam- LK pada tahun 2007. b). DES Insidentil DES insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara berkala. DES Insidentil diterbitkan antara lain: (1). Penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah bersamaan dengan efektifnya pernyataan pendaftaran emiten yang melakukan penawaran umum perdana atau pernyataan pendaftaran perusahaan publik. (2). Penetapan saham emiten dan atau perusahaan publik yang memenuhi kriteria efek syariah berdasarkan laporan keuangan berkala yang disampaikan kepada BapepamLK setalah surat keputusan DES secara periodik ditetapkan. b. Saham 1). Saham dan Saham Syariah Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
31
perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan tersebut. Dalam pengertian secara syariah, saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan penyertaan modal ke dalam suatu perushaan. Sementara dalam prinsip syariah penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan lainlain.31 Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal, mendefinisikan saham syariah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. 2). Harga Saham Saham merupakan salah satu bentuk efek atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal (bursa). Laba bersih per saham adalah laba bersih setelah bunga pajak di bagi
31
Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah, Jakrarta: Sinar Grafika Offset, 2011, hlm. 4
32
dengan jumlah lembar saham yang beredar. Menurut Dominic, harga saham adalah pembagian antara modal perusahaan dan jumlah saham yang diterbitkan. Harga saham merupakan hasil pembagian antara modal dan jumlah saham yang disebut harga nominal, pada saat emiten menerbitkan saham, emiten tidak harus menjual saham dengan harga nominal32. Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya, bahkan setiap detik harga saham dapat berubah. Harga saham merupakan hasil pembagian antara modal dan jumlah saham yang disebut harga nominal pada saat emiten menerbitkan saham.
Harga
saham
perusahaan
mencerminkan
nilai
perusahaan dimata para investor, apabila harga saham suatu perusahaan tinggi maka nilai perusahaan dimata investor juga baik dan begitu juga sebaliknya, oleh karena itu investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Salah satu faktor yang memicu berfluktuasinya harga saham adalah kondisi fundamental emiten. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: a). Harga Nominal Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga 32
Nuraeni, Pengaruh EPS, ROE, dan Struktur Kepemilikan Institusional Saham terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Rokok yang Listing di BEI Tahun 2005-2011, Jurnal Penelitian
33
nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. b). Harga Perdana Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu
akan
dijual
kepada
masyarakat
biasanya
untuk
menentukan harga perdana. c). Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Faktor yang mempengaruhi harga saham dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: (1). Faktor yang bersifat fundamental, merupakan faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhinya. Faktorfaktor tersebut meliputi; kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional perusahaan, prospek bisnis perusahaan di masa datang, prospek pemasaran dari bisnis yang dilakukan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
34
(2). Faktor yang bersifat teknis, yaitu menyajikan informasi yang menggambarkan pasaran suatu efek, baik secara individu maupun secara kelompok. Faktor tersebut meliputi; perkembangan kurs, keadaan pasar modal, volume dan frekuensi transaksi suku bunga. (3).Faktor sosial politik, faktor tersebut meliputi tingkat inflasi yang terjadi, kondisi perekonomian, keadaan politik suatu negara. c. Faktor Analisis Fundamental Setiap pelaku di pasar modal memerlukan suatu alat analisis untuk membantu dalam mengambil keputusan membeli atau menjual suatu saham. Terdapat dua tipe pasar analisis pasar untuk pedoman para pelaku di pasar modal, kedua tipe analsisis tersebut adalah analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis
fundamental adalah suatu metode peramalan pergerakan instrumen finansial di waktu mendatang berdasarkan pada perekonomian, politik, lingkungan, dan faktor-faktor relevan lainnya serta statistik yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran instrumen finansial tersebut. Analisis fundamental mengidentifikasi dan mengukur faktor-faktor yang menentukan nilai intrinsik suatu instrumen finansial33. salah satu faktor yang memicu berfluktuasinya harga saham adalah kondisi fundamental. Faktor fundamental adalah 33
Djoko Susanto, Agus Sabardi, Analisis Teknikal di Bursa Efek, Yogyakarta: YKPN, 2010, hlm. 29.
35
faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten. Semakin baik kinerja emiten maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Begitu pula sebaliknya semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diperdagangkan. Apabila penawaran meningkat tetapi permintaannya tetap, maka harga pasar akan meningkat, begitu sebaliknya. Analisis fundamental digunakan untuk menghitung nilai intrinsik suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Nilai suatu saham dalam analisis fundamental ada tiga hal yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik. Nilai buku dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan dengan harga yang ditentukan perusahaan. Nilai pasar adalah nilai saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di bursa saham. Nilai intrinsik juga sering disebut nilai fundamental merupakan nilai senyatanya saham yang mencerminkan nilai perusahaan tersebut. Apabila nilai pasar saham lebih kecil dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga murah, sebaliknya nilai pasar saham lebih besar dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga mahal. Analisis fundamental mencoba menghitung nilai intrinsik suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan misalnya
36
laba per saham (EPS), dividen yang dibayar, tingkat laba yang diharapkan investor, dll. d. Return on Assets (ROA) Return on Assets adalah perbandingan antara laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva. Semakin
produktif
aktiva
perusahaan
dalam
menghasilkan
keuntungan maka semakin tinggi pula harga saham perusahaan tersebut. ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Rumus untuk ROA34 adalah:
Laba sebelum pajak ROA = Jumlah aktiva perusahaan (Total Aset)
e. Return on Equity (ROE) Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara keuntungan bersih perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan bagian keuntungan yang berasal dari modal sendiri dan sering dipakai oleh para investor dalam pembelian saham suatu perusahaan (karena modal sendiri menjadi bagian pemilik). Rumus untuk ROE35:
34
Budi Rahardjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2009, hlm. 171. 35 Budi Rahardjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan, hlm. 171.
37
Laba bersih Setelah Pajak ROE = Jumlah Modal sendiri f. Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (Laba per saham) merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Makin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena makin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang diterima pemegang saham. Besarnya EPS suatu perusahaan dapat dihitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. EPS sebagai informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna karena bisa menggambarkan prospek earning di masa mendatang. Dikatakan bisa menggambarkan prospek earning dimasa depan karena
EPS
dapat
digunakan
investor
untuk
mengetahui
perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham bersangkutan36.
36
Neneng Rina Andriani, Aryati Kusumastuti, Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI. Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 2 Tahun 2008.
38
EPS dihitung dengan rumus37: Laba bersih Setelah Pajak EPS = Jumlah Saham Beredar g. Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio (PER) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali, PER dihitung dengan membagi harga pasar per lembar saham (market price share) dengan penghasilan per lembar saham (Earning Per Share). Rumus yang digunakan untuk menghitung PER adalah38: Harga Saham PER = EPS (Penghasilan Per Lembar Saham) Harga Saham yang dimaksud pada rumus di atas adalah harga saham penutupan (Closing Price) pada tanggal dan tahun tertentu. h. Keterkaitan antar Variabel 1). Pengaruh Retrun on Assets (ROA) terhadap Harga Saham Return on Assets yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Ketika laba sebelum bunga dan pajak naik dan 37
Dwiatma Patriawan, Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER terhadap Harga Saham, Jurnal Penelitian, Tanpa tahun. 38 Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, hlm. 156.
39
kemudian total aktiva turun maka ROA akan naik, semakin besar ROA maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan. Hal in menunjukkan bahwa manajemen dapat menggunakan total aktiva perusahaan dengan baik (aktiva lancar dan aktiva tetap) dan pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan sehingga menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Menurut E. Amaliah Itabillah, dari hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham39. 2). Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Harga Saham Return on Equity adalah perbandingan antara keuntungan atau laba bersih perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan sebagai ukuran efektifitas dana pemegang saham yang telah diinvestasikan. ROE yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungkan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin mampu perusahaan memberikan keuntungan bagi pemegang saham maka semakin besar saham tersebut diinginkan untuk dibeli. Hal ini menyebabkan permintaan akan saham tersebut meningkat dan selanjutnya akan menyebabkan harga saham tersebut naik.
39
E. Amaliah Itabillah, Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER dan PBV terhadap Harga Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI, Jurnal Penelitian Universitas Maritim Raja Ali Haji.
40
Dengan demikian maka Return On Equity akan mempengaruhi perubahan harga saham. Menurut Rosakarina Setianingrum, dari hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham40. 3). Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Seorang investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi yang pertama kali dianalisis adalah kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. EPS memberikan informasi tentang suatu perusahaan mengenai besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan pada semua pemegang saham. EPS merupakan salah satu hal utama yang diperhatikan investor sebelum membuat keputusan investasinya di suatu perusahaan karena investor tentunya mengharapkan pengembalian atau return yang tinggi dari investasinya sehingga investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di perusahaan. Yang mempunyai EPS lebih tinggi. Apabila EPS suatu perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut cenderung bergerak naik. Menurut Nuraeni, dari hasil penelitan yang telah dilakukan menyatakan bahwa variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham41. 40
Rosakarina Setianingrum, Pengaruh Faktor-faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI), Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.
41
4). Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham PER merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham dengan EPS dari suatu saham yang bersangkutan. Rasio PER mengalami kenaikan maka harga saham yang ditawarkan juga akan mengalami kenaikan. PER dapat menjadi penentu harga saham karena PER mengindikasikan perkembangan laba di masa mendatang. Rasio PER diperhatikan oleh investor, memilih PER yang rendah menunjukkan nilai pasar yang tinggi atas saham karena semakin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli untuk membeli saham tersebut sehingga saham tersebut akan diminati oleh investor dan pada akhirnya akan menaikkan pula harga sahamnya. Menurut Dhita Ayudia Wulandari, dari hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham42.
41
Nuraeni, Pengaruh EPS, ROE, dan Struktur Kepemilikan Institusional Saham terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Rokok yang Listing di BEI tahun 2005-2011), Jurnal Penelitian. 42 Dhita Ayudia Wulandari, Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Oktober 2009.
42
3. Kerangka Pemikiran Gambar 1.1
Return On Assets (ROA) ( X1) H1 Return On Equity (ROE) (X2)
H2 Harga Saham
Earning Per Share (EPS)
H3
(Y)
(X3) Price Earning Ratio (PER)
H4
(X4) H5
F. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti yang kemudian akan di uji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.43 Tabel 1.2 Hipotesis dengan Penenlitian Pendukungnya : No
Hipotesis
Penelitian Pendukung
- H01 = ROA (X1) tidak 1.
- Ni Luh Putu Windarini (2012) 43
hlm. 47.
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset dan Bisnis untuk Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 2003,
43
Hipotesis
No
Penelitian Pendukung
berpengaruh terhadap harga - Yosua Eko Susilo (2014)
saham (Y)
- Stella (2009). -Ha1 = ROA (X1) berpengaruh terhadap harga saham (Y)
- E. Amalilah Itabillah (2012) - Noer Sasongko & Nila Wulandari (2006) - Elis Darnita (2013) - Dewi Arum Citrawati (2012) - Novi Indriana (2009)
H02 2.
=
ROE
(X2)
tidak
- Ni Luh Putu Windarini (2012)
berpengaruh terhadap harga
- Nuraeni (2013)/ Jurnal Penelitian
saham (Y)
- Susan
Grace
Veranita
Nainggolan (2008)/ Tesis - Dewi Arum Citrawati (2012) Ha2 = ROE (X2) berpengaruh
- Rosakarina Setianingrum (2009)
terhadap harga saham (Y)
- Noer
Sasongko
&
Wulandari (2006) - Elis Darnita (2013) - Narendra Widiarto (2011) - Dwiatma Patriawan (2010) - Yosua Eko Susilo (2014) H03 3.
=
EPS
(X3)
tidak
berpengaruh terhadap harga saham (Y) Ha3 = EPS (X3) berpengaruh terhadap harga saham (Y)
-
Nila
44
Hipotesis
No
Penelitian Pendukung - E. Amalilah Itabillah (2012) - Nuraeni (2012) - Noer
Sasongko
&
Nila
Wulandari (2006) - Gede Priana Dwipratama (2009) - Elis Darnita (2013) - Narendra Widiarto (2011) - Dewi Arum Citrawati (2012) - Neneng Rina Andriani & Aryati Kusumawati (2008) - Nuraeni (2013) - Novi Indriana (2009) H04 4.
=
PER
(X4)
tidak - Rowland
berpengaruh terhadap harga
Bismark
Fernando
Pasaribu (2008)
saham (Y)
- Yosua Eko Susilo (2014)
Ha4 = PER (X4) berpengaruh
- Dhita Ayudia Wulandari (2009)
terhadap harga saham (Y)
- Narendra Widiarto (2011) - Stella (2009)
A. Metode Penelitian 1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam golongan penelitian kausatif. Penelitian kausatif merupakan penelitian yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini menggambarkan pengaruh ROA, ROE, EPS dan PER terhadap harga saham.
45
2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel a. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1). Variabel Terikat (Dependent)\ Variabel Terikat (Dependent) adalah variabel yang variasinya dipengaruhi oleh variasi variabel independent44. Dalam penelitian ini Variabel terikat (Dependent:Y) adalah harga saham. Saham merupakan salah satu bentuk efek atau surat berharga yang diperdagangkan dipasar modal (bursa). Laba bersih per saham adalah Laba bersih setelah bunga pajak di bagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. Pengukuran dari variabel harga saham ini yaitu harga penutupan saham (closing price) tiap perusahaan yang diperoleh dari harga saham pada periode akhir tahun. 2). Variabel Bebas (Independent) Variabel Bebas (Independent) adalah Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab besar kecilnya nilai
variabel
yang
lain.
Variasi
perubahan
variabel
independent akan berakibat terhadap variasi perubahan variabel dependent.45 Variabel bebas dari penelitian ini adalah ROA (X1), ROE (X2), EPS (X3) dan PER (X4).
44
Suliyanto, Ekonometrika terapan: teori dan aplikasi dengan SPSS, hlm. 8. Suliyanto, Ekonometrika terapan: teori dan aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta: Andi Offset, 2011, hlm. 7. 45
46
b. Definisi Operasional Variabel Tabel 1.3 Operasional dan Pengukuran Variabel dalam penelitian ini : Variabel
Definisi Variabel Harga
Pengukuran
Skala
Harga Penutupan (Closing
Rasio
saham
merupakan
hasil
pembagian
antara
modal dan jumlah saham yang disebut harga nominal, pada Harga Saham (Y)
saat
emiten
menerbitkan saham,
Price)
emiten tidak harus menjual
saham
dengan
harga
nominal Return
on
Assets
adalah perbandingan Return On Assets (X1)
antara laba bersih yang tersedia untuk pemegang
Laba Sebelum Pajak Total Aset
Rasio
Laba Setelah Pajak Jumlah Modal Sendiri
Rasio
saham
biasa dengan total aktiva. Return
on
Equity
(ROE) Return On Equity (ROE)
adalah
perbandingan antara keuntungan
bersih
perusahaan
dengan
modal sendiri.
47
Variabel
Definisi Variabel
Pengukuran
Skala
Laba Bersih Setelah Pajak
Rasio
Earning Per Share (Laba Earning Per
Share
(EPS)
per
saham)
merupakan
rasio
yang
menunjukkan
Jumlah Saham Beredar
bagian laba untuk setiap saham. Price Earning Ratio (PER)
Price
menggambarkan
Earning Ratio (PER)
Harga Saham
apresiasi
pasar
Rasio
EPS
terhadap kemampuan
dalam
menghasilkan laba. Sumber : Data diolah penulis, 2015 3. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan yang terdapat dalam Daftar Efek Syariah (DES). Sedangkan Periode penelitian adalah tahun 2011 sampai 2013, hal ini berdasarkan ketersediaan data berupa laporan keuangan audited dan laporan tahunan lengkap yang diperoleh melalui www.idx.co.id. 4. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di
48
Daftar Efek Syariah (DES) di bursa efek Indonesia dari tahun 20112013 dengan jumlah populasi 56 perusahaan. b. Sampel Penelitian Teknik Pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Penekanan metode penelitian purposive ini adalah pada karakter anggota sampel yang karena pertimbangan mendalam dianggap/ diyakini oleh peneliti akan benar-benar mewakili karakter populasi46. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel ini adalah: 1). Perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang saham perusahaannya konsisten terdapat di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2013 2). Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan audited dan laporan tahunan yang lengkap secara berturut-turut selama 2011-2013 3). Memiliki harga saham lengkap periode Januari 2011 sampai Desember 2013. Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan di atas maka didapatlah 20 perusahaan sebagai sampel untuk 3 tahun pengamatan (2011-2013).
46
Hadi Sabari Yunus, Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hal. 302.
49
Tabel 1.4 Daftar Perusahaan Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan yang dijadikan Sampel penelitian oleh penulis. No.
KodeSaham
Nama Penerbit Efek
1.
ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk.
2.
BAPA
PT Bekasi Asri Pemula Tbk.
3.
BKDP
PT Bukit Darmo Property Tbk.
4.
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk.
5.
DUTI
PT Duta Pertiwi Tbk.
6.
ELTY
PT Bakrieland Development Tbk.
7.
FMII
PT Fortune Mate Indonesia Tbk.
8.
GPRA
PT Perdana Gapuraprima Tbk.
9.
JKON
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
10.
JRPT
PT Jaya Real Property Tbk.
11.
KIJA
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk.
12.
LCGP
PT Laguna Cipta Griya Tbk.
13.
LPCK
PT Lippo Cikarang Tbk.
14.
MDLN
PT Modernland Realty Tbk.
15.
MTLA
PT Metropolitan Land Tbk.
16.
RBMS
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.
17.
SCBD
PT Danayasa Arthatama Tbk.
18.
SMRA
PT Summarecon Agung Tbk.
19.
SSIA
PT Surya Semesta Internusa Tbk.
50
No.
KodeSaham
Nama Penerbit Efek
20.
WIKA
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Sumber : Data diolah penulis, 2015
5. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan dari periode 2011-2013. Data sekunder tersebut bersumber dari data yang diperoleh secara tidak langsung yang di publikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. Laporan keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan laba rugi. 6. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi.
Metode
ini
merupakan
metode
pencarian
dan
pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, majalah, notulen dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan tema penelitian47, dalam hal ini yaitu Laporan Keuangan perusahaaan tahun 2011- 2013 dengan cara men-download lewat internet melalui situs www.idx.co.id. Laporan Keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan laba rugi. Pengumpulan data dimulai dari tahapan penelitian pendahuluan yaitu melakukan studi pustaka, kemudian pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data dan gambaran cara pengolahan data.
47
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007, hal. 141.
51
Tahapan
berikutnya
yaitu
melakukan
penelitian
pokok
untuk
mengumpulkan keseluruhan data yang digunakan untuk menjawab persoalan penelitian dan memperkaya literatur sebagai penunjang perolehan data kuantitatif. 7. Metode analisis Data a. Uji Statistik Deskriptif Statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang di lihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maximum dan minimum. Statistik dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut.48 b. Pengujian Asumsi Klasik Dalam analisis linier berganda perlu menghindari penyimpangan asumsi klasik supaya tidak timbul masalah dalam menggunakan analisis tersebut. Dan untuk tujuan tersebut maka harus dilakukan pengujian terhadap empat asumsi klasik berikut ini: 1). Uji Normalitas Uji Normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Tidak terpenuhinya normalitas pada umumnya disebabkan karena distribusi data yang dianalisis tidak 48
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.19, Semarang: UNDIP, 2011, hal. 19
52
normal, karena terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil. Nilai ekstrem ini dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam pengambilan sampel, bahkan karena kesalahan dalam melakukan input data atau memang karena karakteristik data tersebut sangat jauh dari rata-rata. Pengujian normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis grafik, yang dilakukan dengan histogram dengan menggambarkan variabel dependen sebagai sumbu vertikal sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai sumbu horisontal.49 2). Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas pada uji asumsi klasik digunakan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independent lainnya. Pengujian multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan Variance inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Dasar dari pengambilan keputusan uji multikolinieritas adalah nilai VIF > 10, maka model regresi memiliki gejala multikolinieritas. Apabila nila Tolerance < 0,1 maka model regresi memiliki gejala multikolinieritas.50 3). Uji Heteroskedastisitas 49 50
Suliyanto, Ekonometrika terapan: teori dan aplikasi dengan SPSS, hlm. 69. Suliyanto, Ekonometrika terapan: teori dan aplikasi dengan SPSS, hlm. 82.
53
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain.
Uji
heteroskedastisitas
muncul
apabila
kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu obseravasi ke observasi lainnya. Untuk menguji ada tidaknya heteroskidastisitas, dalam penelitian menggunakan uji analisis grafik yang dilakukan dengan mengamati scatterplot dimana sumbu horizontal menggambarkan nilai
predicted
standardized
sedangkan
sumbu
vertikal
menggambarkan nilai residual studentized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk, sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskidastisitas pada model regresi yang dibentuk.51 4).Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi52 bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dalam penelitian ini di uji dengan cara uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk
51 52
91.
Suliyanto, Ekonometrika terapan: teori dan aplikasi dengan SPSS, hlm. 95. Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, hlm.
54
autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel penjelas. Tabel 1.5 Kriteria pengujian autokorelasi dengan uji DurbinWatson : DW Kesimpulan < dL
Ada autokorelasi (+)
dL s.d. dU
Tanpa kesimpulan
dU s.d. 4 – dU
Tidak ada autokorelasi
4 – dU s.d. 4 – dL
Tanpa kesimpulan
> 4 – dL
Ada autokorelasi (-)
c. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis
Regresi
Linier
berganda
digunakan
untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: ROA (X1), ROE (X2), EPS (X3), dan PER (X4) terhadap Harga Saham (Y) di Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di DES periode 2011-2013. Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda53 yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan :
53
Y
: Harga Saham
a
: Konstanta
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2011, hlm. 102.
55
b1,b2,b3,b4 : Koefisien regresi X1
: Return on Assets (ROA)
X2
: Return on Equity (ROE)
X3
: Earning Per Share (EPS)
X4
: Price Earning Ratio (PER)
e
: Variabel Pengganggu (Error)
d. Uji Hipotesis 1) Uji t ( Parsial ) Uji ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel-variabel dependen. a) Model hipotesis yang digunakan adalah : (1). Ho : b1 = 0, artinya bahwa suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.54 Misal dalam penelitian ini adalah Ho : b1 = 0, artinya bahwa variabel ROA tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari harga saham yang merupakan variabel bebas. (2). Ha : b1 ≠ 0, artinya bahwa variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Misal dalam penelitian ini adalah Ha : b1 ≠ 0,
54
81.
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif teori dan aplikasi untuk bisnis dan Ekonomi, hlm.
56
artinya bahwa variabel ROA terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas. b) Kriteria pengambilan keputusan : (1).Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, berarti masingmasing
variabel
bebas
secara
parsial/
individu
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkikat. (2).Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, berarti masingmasing variabel bebas parsial/ individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2) Uji Statistik F (Simultan) Uji ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang terdapat di dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (Simultan) terhadap variabel dependen. a). Model hipotesis yang digunakan : (1). Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya bahwa secara bersamasama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas.55 (2). Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 = 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas 55
82.
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif teori dan aplikasi untuk bisnis dan Ekonomi, hlm.
57
b). kriteria pengambilan keputusan : (1). Jika Fhitung > Ftabel , Maka Ho ditolak, berarti masingmasing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. (2). Jika Fhitung < Ftabel, Maka Ho diterima, berarti masingmasing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 3). Uji Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan
hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variasi dependen56. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penjelasan, penelaahan, pemahaman maka dalam penelitian ini penulisannya dibagi menjadi 5 bab yang setiap babnya terdiri dari sub-sub bab. Tiap bab ataupun sub bab yang satu dengan lainnya merupakan rangkaian yang sangat terkait. 56
84.
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif teori dan aplikasi untuk bisnis dan Ekonomi, hlm.
58
Bab I :
Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II :
Landasan teori yang memuat uraian teoritis tentang variabel yang diteliti dan tinjauan penelitian terdahulu dari penelitian ini.
Bab III : Berisi mengenai gambaran umum perusahaan, dan data rasio keuangan perusahaan Properti, real estate dan konstruksi bangunan yang terdapat di Daftar Efek Syariah (DES) Bab IV : Analisis
data,
berisi
tentang
hasil
pembahasannya. Bab V :
Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
penelitian
dan