BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Selain bermasyarakat, sebagai manusia khususnya sebagai umat muslim, ada hukum-hukum tersendiri yang mengatur untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya hukum muamalah (jual beli). Pengertian muamalah secara umum yakni bagian dari hukum Islam yang membahas mengenai hubungan antara sesama manusia.1 Dalam Islam, mengetahui hukum-hukum muamalah sama pentingnya dengan mengetahui hukum-hukum dalam ibadah. Bahkan ada kalanya lebih penting sebab beribadah kepada Allah merupakan hubungan antara Allah dengan pribadi manusia masing-masing. Adapun muamalah merupakan perhubungan dengan sesama manusia yang hasilnya akan kembali kepada diri sendiri dan masyarakat di sekitar tempat manusia berada. Pada prinsipnya segala bentuk muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan mas}lah}ah, sedangkan yang merusak hidup dan mendatangkan mudarat bagi banyak orang dan dibiarkan begitu saja, maka itu tidak dibenarkan oleh syariat. Dijelaskan juga dalam QS. Annisa’ [4]: 29
1
Dimyaudin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), xv.
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.2 Setiap perbuatan yang secara sadar dilakukan oleh seseorang pasti mempunyai tujuan tertentu yang jelas, tanpa mempersoalkan apakah perbuatan yang dituju itu baik atau buruk, mendatangkan manfaat atau menimbulkan mafsadat. Sebelum sampai pada pelaksanaan perbuatan yang dituju itu ada serentetan perbuatan yang mendahuluinya yang harus dilalui.3 Para ulama sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mencukupi kebutuhan dirinya tanpa bantuan orang lain.4 Namun, yang menjadi permasalahan, ketika jual beli tersebut sudah sesuai dengan asas suka sama suka, tetapi setelah melakukan jual beli tersebut ternyata mengandung kepada perbuatan yang mengakibatkan pada hal-hal yang menuju kepada kerusakan. Seperti yang dijelaskan dalam kaidah fikih:5
ِ درءُ ُالْم َف ُُِّم ُ َدفْع َُ صلَ َحةُ ُقد َُ صالِحُِ ُفَِإذَا ُتَ َع َار ُِ ل ُ ِم ُْن ُ َج ْل ُاس ُِد ُاَْوَى ْ ض ُ َم ْف َس َدةُ ُ َوَُم َ ب ُالْ َم َْ ُالْم ْف َس َدُةُِغَالِبًا Menolak kerusakan lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan, dan apabila berlawanan antara mafsadah dan maslahah, maka secara umum didahulukan yang menolak mafsadah 2
Kementerian Agama, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesi, 2012), 107. 3 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh Jilid 2, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), 446-447. 4 Rachmat Syafe’i, Fiqh Mu’amalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), 75. 5 Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih, (Jakarta: Kalam Mulia, Cetakan Ketujuh, 2008), 39.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Hukum Islam tidak hanya mengatur tentang perilaku manusia yang sudah dilakukan tetapi juga yang belum dilakukan. Hal ini bukan berarti bahwa hukum Islam cenderung mengekang kebebasan manusia. Tetapi karena memang salah satu hukum Islam adalah untuk mewujudkan kemas}lah}atan dan menghindari kerusakan (mafsadah). Secara garis besar tujuan syariat adalah untuk kemas}lah}atan (kebaikan) umat manusia di dunia dan di akhirat baik dengan menarik manfaat maupun mencegah adanya kerusakan. Seperti halnya ketetapan hukum, ketetapan dhari>‘ah khususnya sadd al-dhari>‘ah. Menurut Imam Asy-Syatibi mendefenisikan sadd al-dhari>‘ah ialah:6
ِ َُّ ألتَّو ُصلَ َحةُُ َم ْف َس َدة ْ صلُُ ُبَاُ َم َ
Melakukan suatu pekerjaan yang semula mengandung kemas}lah}atan menuju kapada suatu kemafsadatan. Dalam berbisnis yang baik bukan hanya bisnis yang membawa banyak keuntungan tetapi juga bisnis yang dapat membawa banyak manfaat seperti halnya pada prinsip muamalah dalam Islam. Selain itu, ada aspek hukum yang perlu diperhatikan dalam bisnis yaitu aspek yang bersifat normatif karena menetapkan yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Jika aspekaspek tersebut terpenuhi maka akan tercipta sistem perekonomian yang berkesinambungan. Di Indonesia telah memiliki undang-undang untuk melindungi warga negaranya termasuk termasuk undang-undang yang mengatur tentang perlindungan konsumen, yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dalam undang-undang tersebut disebutkkan bahwa 6
Rachmat Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqih, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), 132.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
konsumen, termasuk konsumen muslim berhak untuk mendapatkan barang dan jasa yang nyaman dikonsumsi serta tidak melanggar syariat Islam dalam transaksinya. Salah satu pengertian nyaman bagi konsumen muslim bahwa barang tersebut tidak bertentangan dengan kaidah agama, akad atau transaksi jual belinya harus transparan dan jelas tanpa ada pemaksaan atau penipuan. Dalam undang-undang ini juga disebutkan bahwa konsumen berhak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi, jaminan barang dan transaksinya. Dengan demikian perusahaan tidak dapat melakukan transaksi penjualan tanpa hukum-hukum yang jelas sesuai dengan syariat Islam.7 Ada cara-cara jual beli yang dianjurkan dalam Islam agar tidak merugikan orang lain. Membolehkan sesuatu yang dilarang dan melarang sesuatu yang dibolehkan dalam jual beli sesuai dengan syariat merupakan hal yang sangat penting dalam menetapkan hukum bagi Islam, demi menciptakan berbagai kemas}lah}atan dan menghindari kemafsadatan dan keburukan. Maksudnya, seseorang melakukan suatu pekerjaan yang pada dasarnya dibolehkan karena mengandung suatu kemaslahatan, tetapi berakhir pada suatu kemafsadatan.8 Hal tersebut terjadi di CV. Surya Global yang menjadi distributor roti di sekitar Surabaya. Selain sebagai distributor, CV. Surya Global juga melakukan transaksi jual beli roti yang didistributorkan tersebut. Sistim ketika menjadi distributor roti ini ialah dengan cara sebagai distributor memberikan uang sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta) kepada 7 8
Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Nasrun Haroen, Ushul Fiqh I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), 161.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
pihak pabrik roti. Namun uang tersebut tidak diolah ataupun diputar untuk penjualan roti. Tetapi uang tersebut dibiarkan dan disimpan begitu saja sebagai jaminan distributor roti terhadap pihak pabrik roti. Jadi ketika distributor roti ingin memasok roti ditempatnya, maka distributor roti membayar kembali kepada pihak pabrik roti sejumlah roti yang dipesan. Sehingga secara otomatis roti yang sudah dibeli oleh distributor kepada pabrik itu sudah menjadi milik distributor. Sebagai distributor roti, tidak ingin roti yang dipasok tersebut mengalami kerugian. Jangka waktu kedaluwarsa roti tersebut hanya 6 hari. Ketika sekitar 2 hari sudah mendekati waktu kedaluwarsa tersebut, maka distributor roti menarik roti yang sudah \disebarkan sekitar wilayah Surabaya. Sehingga untuk menjaga kualitas maka roti yang dipasok oleh distributor di wilayah Sutabaya, maka harus dihabiskan dalam waktu sebelum kedaluwarsa yang ditentukan untuk diganti dengan roti baru yang lebih fresh. Dalam hal ini, jual beli roti memang diperbolehkan dalam Islam layaknya jual beli makanan pada umumnya. Hal tersebut banyak membawa manfaat bagi masyarakat yang mengonsumsi, salah satunya untuk kesehatan. Namun hal tersebut menjadi perhatian ketika roti yang dijual tepat pada tanggal kedaluwarsa. Sehingga, apabila roti tersebut dijual kepada masyarakat dan membawakan suatu kemadaratan atau membahayakan maka harus dicegah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Seperti yang terjadi di daerah Rangkah Surabaya yang ada sebagian masyarakat dengan keadaan ekonomi menengah ke bawah. Masyarakat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
tersebut menganggap sebagai perbaikan gizi apabila mengonsumsi makanan berupa roti. Tak heran ketika ada distributor roti yang menjual roti dalam keadaan tepat pada tanggal kedaluwarsa dengan harga 50% (lima puluh persen) atau lebih murah dari harga normal menjadi suatu hal yang menarik perhatian masyarakat untuk membeli. Banyak masyarakat yang antusias untuk membeli roti tersebut, meskipun dalam keadaan yang mendekati masa kedaluwarsa. Akan tetapi, ada masalah yang ditimbulkan dari roti yang dijual oleh distributor. Masyarakat membeli roti bukan hanya untuk dikonsumsi sendiri, namun juga untuk mengambil keuntungan dari roti tersebut. Seperti, dimanfaatkan dengan cara dijual kembali kepada masyarakat sekitar daerah konsumen dengan harga yang lebih murah. Hal tersebut yang menjadikan perantara menuju kepada mafsadah. Jual beli seperti itu akan ada dampak yang diterima masyarakat. Sedangkan dalam Islam, telah terdapat hukum yang mengatur tentang jual beli. Seperti yang dijelaskan dalam kaidah fikih:
ِ َّح ِرْْيِ َها َُّ احةُُ َح ُِ َفُالْم َع َامال ُ ُُِصل ْ َاَ ُل ْ ّتُيَدلُُالدَّلْيلُُ َعلَىُالت َ َتُُاَ ُِلب Hukum asal dalam segala hal adalah boleh, hingga ada dalil yang menunjukkan akan keharamannya.9 Kondisi konsumen yang banyak dirugikan, memerlukan peningkatan upaya untuk melindunginya, sehingga hak-hak konsumen dapat ditegakkan.10
9
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, (Jakarta: Erlangga, 2014), 63. 10 Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), 4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
Wujud perhatian dan tanggung jawab itu adalah bahwa pemerintah kemudian ditetapkan ‘Undang-Undang Perlindungan Konsumen’ oleh pemerintah. Undang-Undang ini dibuat untuk memberikan perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang dapat merugikan konsumen itu sendiri. Rata-rata masyarakat sebagai konsumen tidak sadar akan hak-haknya sebagai konsumen. Seringkali konsumen mudah terbujuk untuk membeli suatu barang atau jasa yang ditawarkan produsen. Sehingga dapat menimbulkan penyesalan kepada pihak pembeli yang mendapat dampak dari apa yang dikonsumsi.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Faktor-faktor yang menjadi penyebab distributor menjual kembali roti semi kedaluwarsa. b. Alasan yang membuat masyarakat tertarik untuk membeli roti semi kedaluwarsa. c. Penyebab masyarakat (reseller) menjual kembali roti semi kedaluwarsa terhadap masyarakat lain. d. Dampak yang ditimbulkan dari mengonsumsi roti semi kedaluwarsa bagi masyarakat yang mengonsumsi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
e. Praktik yang terjadi di lapangan tentang jual beli roti semi kedaluwarsa. f. Tinjauan sadd al-dhari>‘ah dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen terhadap jual beli roti semi kedaluwarsa. 2. Batasan Masalah Mengingat luasnya masalah dalam studi penelitian, maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar pembahasan dalam penelitian lebih terfokus yaitu: a. Praktik jual beli roti semi kedaluwarsa. b. Analisis sadd al-dhari>‘ah dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen terhadap jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan pembahasan, antara lain: 1. Bagaimana praktik jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya? 2. Bagaimana tinjauan sadd al-dhari>‘ah dan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Kosumen terhadap jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya?
D. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka menyusun dan melengkapi penelitian ini. Kegunaannya ialah untuk hasil yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
telah dilakukan oleh penelitian terdahulu juga menentukan posisi pembeda dari penelitian ini baik dari aspek yang diteliti, lokasi, dan objeknya. Ada beberapa penelitian yang membahas tentang konsumen dan segala permasalahan yang berkaitan dengan konsumen baik secara kepustakaan maupun studi lapangan. Adapun beberapa penelitian yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diangkat penulis, antara lain: - Skripsi Ahmad Zamzami, Jual Beli Makanan Cacat Produk di Desa Winong
Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo (Studi Perspektif Sosiologi Hukum Islam), 2010, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada penelitian ini penulis menyimpulkan pada dampak sosiologi hukum Islam terkait kesadaran hukum masyarakat dalam pelaksanaan jual beli makanan cacat produk di sekitar obyek penelitian sangat berpengaruh dalam kehidupan bermuamalah masyarakat serta belum sepenuhnya tercapai sehingga masih membutuhkan informasi terutama dalam hal jual beli.11 - Skripsi Alim Sudarsono, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan
Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli Makanan di Tempat Pariwisata Pemandian Air
Hangat Pacitan, 2010, UIN Sunan Kalijaga. Pada
penelitian ini penulis menyimpulkan pada bentuk tinjauan hukum Islam terhadap adanya perlindungan konsumen terhadap tanggung jawab pelaku usaha pada kepuasan kepada konsumen berupa bentuk ganti rugi barang dengan cara kekeluargaan sesuai dengan Hukum Islam karena telah
11
Ahmad Zamzami, “Jual Beli Makanan Cacat Produk di Desa Winong Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo (Studi Perspektif Sosiologi Hukum Islam)”, (Skripsi--Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010), 70.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
menjalankan secara jelas hak-hak dan kewajiban-kewajiban para pihak. Karena konsumen juga mempunyai hak khiya>r.12 - Skripsi Huru’ina Nihlati, Tinjauan Sadd al-dhari>‘ah terhadap Penggunaan
Pupuk Kimia (Studi Kasus di Desa Dadapan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan), 2013, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pada penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa analisis sadd al-dhari>‘ah terhadap penggunaan pupuk kimia perlu dicegah karena penggunaan pupuk kimia termasuk kategori haram lighoiri, yaitu haram karena adanya sesuatu atau alasan tertentu dalam artian sebenarnya perbuatan itu diperbolehkan dan pada hakikatnya tidak jelek tetapi untuk kedepanya perbuatan tersebut membawa kepada kerusakan atau kejelekan maka dalam hal ini prnggunaan pupuk kimia perlu dicegah.13 Hal ini terlihat jelas sangat berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yang berjudul Analisis Sadd Al-Dhari>‘ah dan UndangUndang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Jual Beli Roti Semi Kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya yang mana perbedaan tersebut terdapat pada objek penelitian, karena dalam penelitian ini penulis memfokuskan terhadap praktik jual beli roti semi kedaluwarsa dari distributor di CV. Surya Global Surabaya.
12
Alim Sudarsono, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli Makanan di Tempat Pariwisata Pemandian Air Hangat Pacitan”, (Skripsi-Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010), 42. 13 Huru’ina Nihlati, “Tinjauan Sadd az{-z{ari>‘ah Terhadap Penggunaan Pupuk Kimia (Studi Kasus di Desa Dadapan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan)”, (Skripsi-- Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2010), 66
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
E. Tujuan Penelitian Dengan berdasarkan pada kondisi-kondisi yang dikemukakan pada latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi praktik jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya. 2. Mengetahui analisis Sadd Al-Dhari>‘ah dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen tentang jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya.
F. Kegunaan Hasil Penelitian Dengan tercapainya tujuan di atas, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam menambah khazanah ilmu pengetahuan serta praktek bermuamalah yang sesuai dengan syariat dan hukum normatif. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan informasi kepada kalangan akademisi sebagai bahan penelitian lebih lanjut, khususnya beberapa konsep yang membahas masalah muamalah. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pengamat hukum bisnis dan pelaku bisnis. Serta memberikan pemahaman kepada para pengusaha muslim khususnya, dan masyarakat pada umumnya, untuk menumbuhkan motivasi agar menggunakan cara berbisnis menurut
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
hukum Islam dalam pengelolaan bisnisnya, yang merupakan bagian dari hukum nasional yang berlaku di Indonesia.
G. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi dalam memahami istilah-istilah yang dicakup dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian istilah yang akan banyak digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut antara lain:
Sadd al-dhari>‘ah : Metode penetapan hukum yang bertolak dari upaya menghindari sesuatu mafsadah dengan cara menutup (melarang) sarana yang menuju kepadanya, meskipun pada awalnya bukan terlarang (diperbolehkan). Seperti halnya jual beli roti yang pada mulanya diperbolehkan, namun menjadi
sesuatu
yang
dilarang
karena
roti
yang
diperjualbelikan semi kedaluwarsa. UUPK
: Undang-Undang perlindungan Konsumen; Upaya hukum yang diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya hak konsumen serta menjamin adanya kepastian hukum kepada konsumen.
Jual Beli Roti
: Persetujuan saling mengikat antara penjual, yakni pihak yang menyerahkan barang, dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. Dimana obyek yang diperjualbelikan ialah makanan berupa roti.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
Kedaluwarsa
: Terlewat dari batas waktu berlakunya sebagaimana yang ditetapkan (tentang makanan). Dalam hal ini terdapat pada roti yang diperjualbelikan.
H. Metode Penelitian 1. Data yang Dikumpulkan a. Data yang diperoleh dari sumber primer, antara lain: 1) Distributor roti 2) Harga roti 3) Kandungan roti 4) Jangka waktu roti 5) Penjual roti 6) Pembeli roti b. Data tentang landasan hukum dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang diperoleh dari buku, kitab, jurnal, dan skripsi terdahulu. 2. Sumber Data Sumber data ini adalah data yang diperoleh dari tempat, orang atau benda yang dapat memberikan suatu data sebagai penyusunan informasi bagi peneliti. Sumber data yaitu dari mana data tersebut diperoleh, baik data primer maupun data sekunder.14 Sumber yang dimaksud sebagai berikut: a. Sumber Primer
14
Narbuko Cholid, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 164.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
Sumber primer yaitu sumber yang langsung berkaitan dengan obyek penelitian.15 Penulis dalam penelitian ini menggunakan, antara lain: 1. Distributor roti 2. Masyarakat pengonsumsi roti 3. Reseller roti 4. Masyarakat pengonsumsi roti dari reseller 5. Ahli kesehatan b. Sumber Sekunder Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, yang berupa dokumen-dokumen, laporan–laporan, buku–buku yang menunjang yang di dalamnya mengandung tentang teori yang dibahas.16 Antara lain sebagai berikut: 1.
Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih, 2008.
2.
Abdul Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, 2011.
3.
Ahmadi
Miru,
Prinsip-Prinsip
Perlindungan
Hukum
Bagi
Konsumen, 2011. 4.
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh Jilid 2, 2014.
5.
Az. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar , 2001.
6.
Celine Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, 2008.
15
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 31. 16 S. Margono, Metodelogi Penelitian Pendikan, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 1997), 5.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
7.
Dimyaudin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, 2008.
8.
Firdaus, Ushul Fiqh, 2004.
9.
Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, 2008.
10. Masykur Anhari, Ushul Fiqh, 2008. 11. Nasrun Haroen, Ushul Fiqh I, 1997. 12. Rachmat Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqih, 1999. 13. Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah, 2001. 14. Satria Efendi, Ushul Fiqih, 2005. 15. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2001. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data serta keterangan yang diperlukan oleh peneliti antara lain: a. Observasi Langsung Peneliti
melakukan
kunjungan
lapangan,
yaitu
peneliti
berkesempatan untuk melakukan observasi langsung. Observasi adalah kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena di lapangan yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut.17 Peneliti melakukan kunjungan di CV. Surya Global untuk melihat praktik jual beli roti semi kedaluwarsa.
17
Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 222.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
b. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan. Wawancara mendalam dilakukan terhadap sumber informasi yang dianggap memiliki kompetensi dalam masalah yang diteliti. Dengan demikian dapat diperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai objek yang diteliti.18 Metode ini dilakukan dengan memberi sejumlah pertanyaan kepada responden untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam hal ini peneliti langsung melakukan wawancara kepada pimpinan tempat penelitian, karyawan tempat penelitian, reseller roti, dan 3 konsumen tempat penelitian. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, dan lain sebagainya.19 Dokumen dalam pengertian lain merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dengan adanya dokumentasi dalam suatu penelitian maka dapat meningkatan keabsahan dan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan penelitian ke lapangan secara langsung.20
18
Ibid., 238. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. (Jakarta : PT Rineka Cipta 2006), 206. 20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), 240. 19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
Dalam hal ini peneliti langsung melakukan dokumentasi di CV. Surya Global yang berhubungan dengan hal-hal yang dibahas dalam penelitian. 4. Teknik Pengolahan Data Setelah data berhasil dihimpun dari lapangan atau penelitian. Peneliti menggunakan teknik pengelolaan data dengan tahapan sebagai berikut: a. Editing Data yang sudah dikumpulkan tersebut lalu diperiksa kembali secara cermat. Pemeriksaan tersebut meliputi segi kelengkapan sumber informasi, kejelasan makna, kesesuaian dan keselarasan antara satu dan yang lainnya, relevansi dan keseragaman, serta kesatuan kelompok data berikut data yang diperoleh. Yaitu dengan mengadakan pemeriksaan kembali data-data tentang praktik jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya. b. Organizing Menyusun data yang diperoleh secara sistematis menurut kerangka paparan yang telah direncanakan sebelumnya.21 Dalam hal ini peneliti menyusun dan mensistematiskan data tentang praktik jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya. c. Analizing Menganalisis data tersebut sehingga diperoleh kesimpulankesimpulan tertentu.22 Peneliti menganalisis aturan hukum Islam, dalam hal ini lebih terfokus pada sadd al-dhari>‘ah dan Undang-Undang 21 22
Ibid., 245. Ibid., 244.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
Perlindungan Konsumen tentang jual beli roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya. 5. Teknik Analisis data Setelah data yang diperlukan oleh peneliti telah didapatkan maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Semua data yang diperoleh baik itu secara observasi, wawancara, dan dokumentasi diolah atau dianalisis untuk mencapai akhir dari penelitian, yakni kesimpulan. Dalam hal ini penyusun menggunakan jenis penelitian kualitatif (lapangan), secara langsung penyusun mencari data ke lapangan untuk mengetahui praktik jual beli roti semi kedaluwarsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik jual beli roti semi kedaluwarsa dari distributor hingga konsumen, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data secara deskriptif analitis yaitu teknik analisis data dengan cara mengambarkan atau menguraikan sesutau hal menurut apa adanya yang ada dilapangan tentang praktik jual beli roti semi kedaluwarsa, kemudian diteliti dan dianalisi sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Kondisi obyektif dari obyek penelitian dan kemudian diuraikan dalam bentuk kalimat atau suatu pernyataan berdasarkan data primer dan data sekunder. Selanjutnya peneliti menjelaskan data tentang praktik jual beli roti semi
kedaluwarsa
dan
dipaparkan
mengenai
tinjauan
hukumnya
berdasarkan sadd al-dhari>‘ah dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
Adapun analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:23 a. Memahami seluruh data yang telah didapatkan oleh peneliti data berbagi sumber yakni: wawancara, pengamatan yang telah dicacatkan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, foto, gambar dan lain sebagianya. b. Mengadakan reduksi data (memilah sesuai dengan fokus penelitian) yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi, membuat rangkuman dengan mempertahankan inti, proses dan pernyataan yang ada dari narasumber. c. Memerikasa keabsahan data dengan melakukan penafsiran dalam mengolah data sementara menjadi teori yang subtantif. Metode analisis ini juga peneliti gunakan untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas berkenaan dengan permasalahan yang diteliti, yakni pemahaman mengenai dampak dari jual beli roti semi kedaluwarsa.
I. Sistematika Pembahasan Sistem pembahasan ini bertujuan agar penyusunan penelitian terarah sesuai dengan bidang kajian untuk mempermudah pembahasan. Penelitian ini terbagi atas lima bab dan dari kelima bab tersebut terdiri dari sub bab, dimana antara satu dengan yang lain saling berkaitan sebagai pembahasan yang utuh. Adapun sistematika pembahasan adalah sebagai berikut :
23
Ibid., 246.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
Bab pertama, merupakan pendahulan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, pembahasan tentang landasan teori yang berisi pengertian sadd al-dhari>‘ah, landasan hukum sadd al-dhari>‘ah, kedudukan sadd aldhari>‘ah, macam-macam sadd al-dhari>‘ah, Undang-Undang Perlindungan Konsumen dalam hal ini meliputi latar belakang dan dasar perlindungan konsumen, tujuan perlindungan konsumen, pengertian konsumen, hak dan kewajiban konsumen, pengertian pelaku usaha, hak dan kewajiban pelaku usaha, serta pasal-pasal yang mengatur masalah ini, barang kedaluwarsa dan kriteria kedaluwarsa.
Bab ketiga, pembahasan tentang praktik jual beli roti semi kedaluwarsa yang terjadi, berisi tentang praktik jual beli roti semi kedaluwarsa dari distributor hingga oleh konsumen dimanfaatkan kembali.
Bab keempat, merupakan tinjauan sadd al-dhari>‘ah dan Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terhadap jual beli sari roti semi kedaluwarsa di CV. Surya Global Surabaya.
Bab kelima, merupakan penutup, yang di dalamya berisi tentang kesimpulan dan saran yang merupakan upaya untuk memahami dan menjawab pertanyaan atas rumusan masalah. Kesimpulan merupakan upaya untuk memahami dan menjawab pertanyaan atas rumusan masalah. Sedangkan saran
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
merupakan upaya penulis dalam memberi pendapat solusi yang dapat dipertimbangkan terhadap tempat penelitian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id