BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya ilmu pengetahuan dan majunya teknologi dalam pendidikan, khususnya teknologi informasi dan komunikasi seiring dengan berkembangnya teori-teori baru dalam psikologi belajar menuntut perlunya perubahan paradigma tentang mengajar. Mengajar bukan hanya dipandang sebagai proses menanamkan atau menyampaikan ilmu pengetahuan dan keterampilan, yang bercirikan pada aktivitas guru secara penuh namun mengajar harus dipandang sebagai proses kerjasama antar guru dan siswa dalam memanfaatkan segala fasilitas dan sumber daya yang ada agar siswa dapat belajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk itulah guru dituntut untuk menyediakan dan mengembangkan berbagai media dan sumber belajar yang dapat dipelajari sendiri oleh siswa.1 Apalagi dalam sistem pendidikan modern, fungsi guru sebagai penyampai
pesan-pesan
pendidikan
perlu
dibantu
dengan
media
pembelajaran, agar proses pembelajaran pada khususnya dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Hal itu disebabkan antara lain, materi pendidikan yang akan disampaikan semakin luas dan beragam. Seiring pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, guru bukanlah satu-satunya sumber belajar dan penyampaian pesan-pesan 1
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 127.
1
2
pendidikan sebagaimana pernah terjadi sebelum tahun 50-an. Mulai paruh kedua abad ke-20, teori komunikasi sosial mulai masuk dalam pendidikan, terutama alat bantu pandang dengar (audio visual aid) mulai digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pendidikan. Media pembelajaran ini tidak saja sebagai alat bantu pendidikan, tetapi juga berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan pendidikan.2 Fenomena yang terjadi ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran, siswa tidak sepenuhnya memperhatikan uraian guru. Ada siswa yang mengantuk, mengobrol atau melakukan aktivitas lain yang tidak ada kaitannya dengan upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Peristiwa semacam itu sulit dikatakan telah terjadi proses pembelajaran, sebab tidak adanya keterkaitan antara tindakan guru dan tindakan siswa.3 Hal tersebut juga penulis temukan di MIS Rembun Siwalan Pekalongan. Aktivitas siswa kelas IV dalam kegiatan belajar mengajar bersifat pasif karena guru menjadi pusat dari kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi satu arah. Proses transfer ilmu seperti itu berlangsung cepat sehingga daya serap dari siswa lemah karena hanya mendengarkan dari guru. Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung masih banyak siswa yang berbicara sendiri dengan temannya dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.4
2
Tim Penyusun, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), (Semarang: Panitia Sertifikasi Guru LPTK Rayon 206 IAIN Walisongo, 2011), hlm. 46. 3 Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 4. 4 Observasi pra penelitian, 20 September 2015.
3
Salah satu upaya meningkatkan proses pembelajaran adalah penggunaan media. Upaya ini merupakan salah satu perubahan lingkungan belajar yang diatur oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Karena dengan memanfaatkan media yang tersedia siswa diharapkan lebih tertarik mengikuti pelajaran dan siswa akan lebih mudah memahami serta menguasai materi yang diajarkan. Dipilihnya media VCD karena mampu menyajikan gambar bergerak dan bersuara sehingga siswa akan lebih cepat menerima pesan
dan
merangsang
untuk
belajar,
menarik
perhatian,
sesuai
perkembangan, efektif dan efisien. Dengan menggunakan media siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab siswa tidak hanya mendengarkan urain guru tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan demonstrasi, dan kegiatan yang lain sehingga siswa tidak bosan. Ada beberapa faktor yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar yaitu media pembelajaran, pengajar, lingkungan serta sumber belajar. Belajar terjadi dalam diri seseorang, yang dipengaruhi oleh latar belakang, kemampuan prasyarat, kondisi fisik dan pengalaman seseorang, minat dan motivasi, serta adanya upaya khusus untuk menciptakan proses belajar itu sendiri.5 Menurut Slameto, minat besar pengaruhnya terhadap belajar.6 Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari.7
5
Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 67. 6 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, cet.5, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 57.
4
Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.8 Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalan bidang-bidang studi tertentu. Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan memusatkan perhatian lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diingikan. Guru dalam kaitan ini seyogianya berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya.9 Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk
mengadakan
penelitian
tentang pengaruh
penggunaan
media
pembelajaran VCD terhadap minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan.
B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, dalam rangka membatasi masalah agar lebih terpusat pada pokok permasalahan, dalam penelitian ini mengemukakan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
7
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, cet. 7, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), hlm. 56. Abd. Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, cet. 2, (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 262-263. 9 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 151. 8
5
1. Bagaimana minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu tidak menggunakan media pembelajaran VCD? 2. Bagaimana minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu menggunakan VCD? 3. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD terhadap minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui minat belajar siswakelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu tidak menggunakan media pembelajaran VCD. 2. Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu menggunakan media pembelajaran VCD.. 3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD terhadap minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan sebagai: a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah keilmuan bagi para guru di MIS Rembun Siwalan Pekalongan terutama terkait dengan minat belajar siswa.
6
b. Menambah cakrawala pengetahuan tentang media pembelajaran VCD 2. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai: a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan minat belajar siswa di sekolah. b. Bagi guru, hasil penelitian ini sebagai masukan betapa pentingnya media pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar siswa.
E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis dan Penelitian yang Relevan Menurut Sadiman yang dikutip oleh Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto mengemukakan bahwa “media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dijelaskan pula oleh Raharjo bahwa media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin
diteruskan
kepada
tersebut”.10Selanjutnya,
Gagne
sasaran yang
atau dikutip
penerima oleh
Ramayulis
mengemukakan bahwa Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Senada dengan pendapat Gagne adalah pendapat Briggs, yang mendefinisikan segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi ini tampak pengertian media mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.11 10
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, op.cit., hlm. 7. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 3, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 181.
11
pesan
7
Rossi dan Breidle juga mengemukakan pendapatnya sebagai berikut Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Dari konsep di atas, maka bedanyaantara media dan media pembelajaran terletak pada pesan atau isi yang ingin disampaikan. Artinya alat apa pun itu asal berisi tentang pesan-pesan pendidikan termasuk kedalam media pendidikan atau media pembelajaran.12 Dalam bukunya Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto yang berjudul Media Pembelajaran; Manual dan Digital menuliskan bahwa “Video compact disc (VCD) adalah sistem penyimpanan dan rekaman video, dimana signal audio visual direkam pada disc plastik, bukan pada pita magnetik”.13 Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: a. b. c. d. e. f.
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Efisiensi dalam waktu dan tenaga Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.14 12
Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 58. Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, op.cit., hlm. 32. 14 Zaenal Mustakim, op.cit.,hlm. 163-165. 13
8
Arief S. Sadiman, dkk menjelaskan bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.15 Azhar Arsyad juga mengatakan bahwa Media dapat diasosiasikan sebagai penarik dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.16 Dalam kamus umum bahasa Indonesia yang ditulis oleh WJS. Purwadarminta, Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa Inggris „interest‟ yang berarti kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada sesuatu), keinginan. Jadi, dalam proses belajar siswa harus mempunyai minat atau kesukaan untuk mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong siswa untuk menunjukkan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung.17 Menurut Doyler Fryer yang dikutip oleh Wayan Nurkancana dan P.P.N. Sunartana memberikan definisi bahwa minat atau interest adalah “gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.” Sedangkan Jersild dan Tasch menekankan bahwa “minat atau interest menyangkut aktivitas-aktivitas
15
Arief S. Sadiman, dkk, op.cit., hlm. 7. Azhar Arsyad, op.cit., hlm. 22. 17 WJS. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1971), hlm. 650. 16
9
yang dipilih secara bebas oleh individu”.18Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono menjelaskan bahwa Tidak adanya minat seseorang anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak sesuai dengan kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak banyak menimbulkan problema pada dirinya. Karena itu pelajaran pun tidak pernah terjadi proses dalam otak, akibatnya timbul kesulitan. Ada tidaknya minat terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidaknya dalam pelajaran itu.19 Berdasarkan judul dalam skripsi ini, ada skripsi lain yang mempunyai judul hampir serupa yang penulis jadikan sumber sebagai acuan penulisan. Skripsi tersebut disusun oleh Rondiyah yang berjudul Pengaruh Penggunaan VCD Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqh Kelas VI di MIS Kemasan Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan penggunaan VCD pembelajaran termasuk dalam kategori baik. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata hasil angket siswa adalah 61,79 terletak pada interval 59-63 dan setelah diadakan analisis secara statistik, diketahui nilai rata-rata prestasi belajar adalah 76 dan terletak pada interval 75-79. Sehingga prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran fiqih termasuk dalam kategori baik. Adapun hipotesis yang penulis ajukan yaitu bahwa
18
Wayan Nurkancana dan P.P.N. Sunartana, Evaluasi Pendidikan, cet. 4, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), hlm. 229. 19 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), hlm. 79.
10
penggunaan VCD pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran fiqih.20 Skripsi yang lain juga ditulis oleh Mafrukhah yang berjudul Implementasi Media VCD Dalam Pembelajaran Fiqih Kelas III Di MIN Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana media yang ada di MIN Kedungwuni Kabupaten Pekalongan sudah baik. Terbukti adanya sarana prasarana media audio visual berupa VCD di MIN Kedungwuni Kabupaten Pekalongan dilakukan dalam kegiatan belajar termasuk dalam pembelajaran materi fiqih ternyata mampu meningkatkan pemahaman siswa terutama pada materi yang berhubungan dengan baik.21 Skripsi lain yang ditulis juga oleh Edi Suswandi dengan judul Pengaruh Penggunaan VCD Sebagai Media Pengajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PAI Di SDN Kalilembu Karangdadap Pekalongan Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan VCD sebagai media pengajaran di SDN Kalilembu Karangdadap Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan menampilkan tayangan-tayangan animasi atau film yang berkaitan dengan materi pelajaran PAI direspon dengan cukup baik dengan nilai yang paling dominan 76 – 77 dengan prosentase 51, 2 %. Prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas V 20
Rondiyah, Pengaruh Penggunaan VCD Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqh Kelas VI di MIS Kemasan Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2011), hlm. 68. 21 Mafrukhah, Implementasi Media VCD Dalam Pembelajaran Fiqih Kelas III Di MIN Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2012), hlm. 56.
11
SDN Kalilembu Karangdadap dapatlah dilihat dari nilai rapor mata pelajaran PAI siswa-siswa kelas V di SDN Kalilembu Karangdadap pada semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN Kalilembu Karangdadap Pekalongan adalah 75 dengan persentase 32,56 %. Pengaruh penggunaan VCD sebagai media pengajaran terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN Kalilembu Karangdadap kabupaten Pekalongan menunjukkan nilai yang cukup dengan koefesien korelasi 0,458. Pada taraf signifikan 1 % telah diketahui rxy = 0,458 sedangkan rt = 0,389 sehingga rxy > rt atau (0,458 > 0,389). Pada taraf 5 % diketahui rt = 0,301 sedangkan rxy = 0,458 sehingga rt < rxy atau (0,301 < 0, 0,458).22 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD terhadap minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan, yang memfokuskan pada penggunaan media pembelajaran VCD dan minat siswa dalam proses pembelajaran. 2. Kerangka Berpikir Berdasarkan analisis teori di atas maka dapat dibangun kerangka pemikiran sebagai berikut: Secara ringkas ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu penggunaan 22
media
pembelajaran
VCD
sebagai
variabel
bebas
Edi Suswandi, Pengaruh Penggunaan VCD Sebagai Media Pengajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PAI Di SDN Kalilembu Karangdadap Pekalongan Tahun Pelajaran 2012/2013, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2014), hlm. 73.
12
(independen) dan minat belajar siswa sebagai variabel terikat (dependen). Media dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat. Teori tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran VCD dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Dapat penulis gambarkan hubungan antara variabel yang diteliti sebagai berikut: Penggunaan media pembelajaran VCD
Minat belajar siswa
Berpengaruh
a. b. c. d.
Perasaan senang Perhatian Ketertarikan Partisipasi
Berdasarkan gambar di atas dapat diidentifikasi bahwa penggunaan media pembelajaran VCD dapat meningkatkan minat belajar siswa. 3. Hipotesis Hipotesisdidefinisikansebagaijawabansementara
yang
kebenarannyamasihharusdiuji.23
23
NanangMartono, MetodePenelitianKuantitatif(Jakarta: Raja Grafindo, 2001), hlm. 63.
13
Hipotesis
dalam
penelitian
ini
yaitupenggunaan
media
pembelajaran VCD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan.
F. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian a. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang hasil penelitiannya dalam bentuk diskriptif
dengan
menggunakan
angka-angka
statistik.24
Pendekatankuantitatif bertujuan untuk menguji suatu teori yang menjelaskan tentang hubungan antara kenyataan sosial.25 b. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian
percobaan
(Experiment
Research),
yang
merupakan
penelitian dengan melakukan sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena.26Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design (Tes awal-tes akhir kelompok tunggal). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
24
S Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm.103. Ibnu, Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2000), hlm. 34. 26 Sofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif,cet.2 (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm 11. 25
14
O1 --- X --- O2 O1 = nilai pretest (sebelum/ pada waktu tidak menggunakan media pembelajaran VCD) X = treatment/ perlakuan (penggunaan media pembelajaran VCD) O2 = nilai posttest (setelah/ pada waktu menggunakan media pembelajaran VCD) Pada kelompok tunggal ini terdapat kelompok eksperimen yaitu pada waktu menggunakan media pembelajaran VCD dan kelompok kontrol yaitu pada waktu tidak menggunakan media pembelajaran VCD. 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah konstruk (construct) atau sifat-sifat suatu objek
yang dapat diukur dan dipelajari.27Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu penggunaan media pembelajaran VCD sebagai variabel bebas atau independent dan minat belajar sebagai variabel terikat atau dependent dengan indikator sebagai berikut perasaan senang, perhatian, ketertarikan, partisipasi.28 3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
merupakan
seluruh
subjek
penelitian.29
Menurut
Suharsimi Arikunto apabila obyeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Akan 27
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. (Jakarta: Referensi, 2013), hlm.
49. 28
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, cet. 5 (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 180. 29 Ibid, hlm. 69.
15
tetapi jika jumlah obyeknya besar yaitu lebih dari 100 orang maka diambil antara 10% sampai dengan 15% atau 20% sampai dengan 25%.30 Dalam hal ini yang dijadikan populasi adalah semua siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan yang berjumlah 37 orang. Karena populasinya kurang dari 100 orang, maka semuanya dijadikan sebagai sampel penelitian. 4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data a. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Angket/ kuesioner Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang diteliti.31 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalonganpada waktu tidak menggunakan media pembelajaran VCD dan minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu menggunakan media pembelajaran VCD. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket terstruktur yang telah memuat alternatif jawaban sehingga responden tinggal
30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 134. 31 Iskandar, op.cit., hlm. 78.
16
memilih jawaban yang tersedia. Metode ini merupakan metode utama dalam penelitian ini. 2) MetodeObservasi Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.32 Metode ini penulis gunakan untuk pengumpulan data yang berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran VCD dan minat belajar siswa kelas IV di MIS Rembun Siwalan Pekalongan. 3) Metode Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan lain-lain.33 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum MIS Rembun Siwalan Pekalongan meliputi sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah, struktur organisasi, sarana dan prasarana, keadaan guru, siswa, dan staf karyawan. b. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
32
Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 42. 33 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm.206.
17
mudah dan hasilnya lebih baik.34Instrumen pengumpulan data penelitian ini adalah angket. Setelah semua data terkumpul, penulis mengolah data tersebut dengan cara memberikan skor pada setiap jawaban responden dalam angket yang menggunakan pernyataan dengan empat alternatif jawaban yang masing-masing jawaban memiliki nilai dari yang paling terendah yaitu 1 dan nilai tertinggi yaitu 5, alternatif jawaban tersebut yaitu: a) Selalu dengan skor jawaban 4 b) Sering dengan skor jawaban 3 c) Kadang-kadang dengan skor jawaban 2 d) Tidak pernah dengan skor jawaban 1 Tabel 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Indikator
No. Soal
Minat belajar 1. Perasaan senang
1, 2, 3, 4
siswa
2. Perhatian
5, 6, 7, 8
3. Ketertarikan
9, 10, 11
4. Partisipasi
12, 13, 14, 15
5. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencaridanmenyusunsecarasistematis data yang diperolehdarihasilwawancara, catatanlapangan, dandokumentasi, dengancaramengorganisasikan
34
data
kedalamkategori,
EkoPutroWidoyoko, TeknikPenyususnanInstrumenPenelitian, Cet. Ke-2 (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2013), hlm. 53.
18
menjabarkankedalam unit-unit, melakukansintesa, menyusunkedalampola, memilihmana
yang
pentingdanmembuatkesimpulansehinggamudahdipahamiolehdirisendirima upun orang lain.35 Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis regresi yang dirumuskan sebagai berikut: a. Mencari persamaan regresi dengan rumus: Y a bX
Dalam mencari persamaan regresi, terlebih dahulu mencari nilai a dan b dengan rumus: a Y b X
b
n xy ( x)( y ) 36 n( x 2 ) ( x ) 2
b. Pengujian terhadap koefesien regresi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen (penggunaan media pembelajaran VCD) berpengaruh terhadap variabel dependen (minat belajar siswa). Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah: 1) Menghitung kesalahan standar estimasi dengan rumus: 2
Se =
35
𝑦 −𝑎
𝑦 −𝑏
𝑥𝑦 37
𝑁−2
Sugiyono,MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdanR&D, op. cit.,hlm. 244. 36 Salafudin, Statistik Terapan Untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2010), hlm. 147. 37 Ibid.,hlm.150.
19
2) Merumuskan hipotesis dengan rumus: 𝐻0 : 𝛽 = 0 :penggunaan
media
pembelajaran
VCD
tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar siswa kelas IV di MIS Rembun Siwalan Pekalongan. 𝐻𝑎 : 𝛽 ≠ 0 : penggunaan media pembelajaran VCD berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar siswa kelas IV di MIS Rembun Siwalan Pekalongan. 3) Menentukan nilai t test (t Hitung) dengan rumus:
ttes
b sb
Sebelum mencari t tes t terlebih dahulu mencari kesalahan standar koefesien regresi (Sb) dengan rumus: 𝑆𝑏=
𝑆𝑒
X
2
( X ) 2 N
4) Menentukan Nilai t Table dengan rumus: db = N-238 5) Membandingkan nilai t test dengan t table yaitu : Jika, disimpulkan
38
Ibid.,hlm.151.
ttest > ttable H 0 ditolak variabel
maka
independen
H a diterima. (penggunaan
Maka media
20
pembelajaran VCD) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (minat belajar siswa). Jika, disimpulkan
ttest < ttable H 0 diterima variabel
maka
independen
H a ditolak.
(penggunaan
Maka media
pembelajaran VCD) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (minat belajar siswa).39
G. Sistematika Penulisan Guna mempermudah dalam penulisan skripsi, maka penulis akan memaparkan tentang sistematika sebagai berikut: Bab I, Pendahuluan. Meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II, Landasan Teori Media Pembelajaran dan Minat Belajar, meliputi: pertama, media pembelajaran meliputi: Pengertian media pembelajaran VCD, ciri-ciri media pembelajaran, pengelompokan media pembelajaran, fungsi dan manfaat penggunaan media pembelajaran, dan pemilihan media pembelajaran. Kedua, minat belajar meliputi: Pengertian minat belajar, macam-macam minat belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat belajar. Bab III, Hasil PenelitianPengaruh Penggunaan Media Pembelajaran VCD terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV MIS Rembun Siwalan
39
Ibid., hlm. 151-152.
21
Pekalongan. Pertama, Gambaran Umum MIS Rembun Siwalan Pekalongan yang berisi: sejarah berdirinya MIS Rembun Siwalan Pekalongan, visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, struktur organisasi, struktur kurikulum, keadaan guru, siswa serta staf karyawan, sarana dan prasarana. Kedua,minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu tidak menggunakan media pembelajaran VCD. Ketiga, minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu menggunakan media pembelajaran VCD. Bab IV,Analisis Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran VCD terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan, meliputi:analisis minat belajar
siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan
Pekalongan pada waktu tidak menggunakan media pembelajaran VCD, analisis minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan pada waktu menggunakan media pembelajaran VCD, dan analisis pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD terhadap minat belajar siswa kelas IV MIS Rembun Siwalan Pekalongan yang meliputi uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Bab V Penutup, meliputi simpulan dan saran.