17
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat sekali
sehingga memicu perusahaan untuk bekerja keras meningkatkan kemampuan dalam segala aspek sebagai upaya menjaga kelangsungan usahanya. Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan, dengan cara menerapkan kebijakan yang strategis guna menghasilkan efisiensi dan efektifitas bagi perusahaan. Kebijakan yang akan diterapkan tersebut tentunya membutuhkan modal baru untuk mendanainya, salah satu tempat untuk mendapatkan modal yaitu melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana dimana segala kegiatan investasi yang berasal dari dana masyarakat diinvestasikan kepada perusahaan go public. Pasar modal juga dapat digunakan sebagai indikator kemajuan perekonomian suatu negara sehingga keberadaan pasar modal dalam suatu negara dapat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara tersebut. Dimana hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal, karena pasar modal memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang, dimana dalam berkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi secara umum seperti perubahan tingkat suku bunga. Kehadiran pasar modal sangat penting bagi perusahaan dan investor karena pasar modal
1
18
dapat menjadi alternatif sumber pembiayaan kegiatan operasi perusahaan melalui penjualan
saham
maupun
penerbitan
obligasi
oleh
perusahaan
yang
membutuhkan dana. Pasar modal memiliki karakteristik dan daya pikat tertentu. Salah satu karakteristik pasar modal yaitu memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar yang lain, Sifat khas tersebut adalah ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Ketidakpastian kualitas produk yang dimaksud, misalnya suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal membayar bunga dan hutang pokoknya, atau perusahaan yang semula tidak diperhitungkan ternyata perusahaan tersebut mempunyai tingkat laba yang tinggi sehinga mampu membayar bunga obligasi, pokok pinjaman bahkan mampu memberikan deviden para pemegang sahamnya. Daya pikat yang dimiliki oleh pasar modal adalah suatu media untuk menggumpulkan dana selain perbankan, dan para investor dapat memilih jenis investasi berdasarkan preferensi yang diinginkan. Situasi Ketidakpastian yang merupakan sifat khas pasar modal inilah yang mendorong para investor untuk selalu mempertimbangkan resiko dan return setiap sekuritas. Untuk dapat menghasilkan keinginan tersebut, diperlukan sebuah analisis untuk mengetahui apakah saham di pasar menunjukkan nilai sebenarnya dari saham yang diperdagangkan tersebut. Penilaian investor terhadap suatu saham perusahaan diantaranya adalah dengan mengamati kinerja perusahaan yang menerbitkan saham. Penilaian investor ini tentunya membutuhkan Informasi yang dianggap informatif, informatif yang dimaksud
19
adalah informasi yang mampu mengubah kepercayaan para investor. Dengan kata lain informasi ini mengandung informasi yang lengkap dan dapat ditangkap secara cepat oleh pasar. Salah satu informasi yang dapat digunakan oleh para investor adalah informasi yang didapat dari Laporan keuangan perusahaan. Informasi dalam Laporan keuangan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, karena dalam laporan keuangan terdapat informasi yang dapat menjelaskan keadaan suatu perusahaan, baik keadaan posisi keuangan maupun kinerjanya. karena digunakan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan, Investor dapat memperkirakan berapa tingkat pengembalian yang diharapkan dan seberapa besar kemungkinan hasil yang sesungguhnya nanti akan berbeda dari hasil yang diharapkan. Penyajian informasi laba melalui laporan keuangan merupakan fokus kinerja perusahaan yang penting dibandingkan dengan pengukuran kinerja yang lain, fokus kinerja tersebut mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang profitable. Mengingat bahwa laba merupakan salah satu sinyal bagi para investor dalam menanamkan modal di suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan Lako (1999) tentang reaksi pasar terhadap pengumuman laba, baik dengan confounding effects maupun tanpa confounding effects. Yang dimaksud dengan confounding effects yaitu adanya pengumuman lain selain laporan keuangan, misalnya pengumuman dividen maupun pengumuman merger dan akuisisi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa investor bereaksi positif dan signifikan baik terhadap pengumuman laba yang positif maupun negatif dan tidak ada perbedaan pada perusahaan yang terdapat
20
confounding effects dan yang tidak terdapat confounding effects. Dari hasil penelitian Lako tersebut dapat disimpulkan bahwa laba masih menjadi sinyal yang kuat bagi para para investor. Selain laba akuntansi yang menjadi pertimbangan pemilihan saham bagi investor adalah kondisi makroekonomi secara umum, seperti yang telah diketahui Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang, sehingga sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi secara umum seperti perubahan tingkat suku bunga. Perlu diketahui bahwa di saat suku bunga naik, maka biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan operasi akan meningkat, sehingga akan mempenggaruhi laba perusahaan. Oleh karena itu informasi mengenai tingkat suku bunga dapat dijadikan informasi untuk pengambilan keputusan bagi investor. Dengan bahan pertimbangan yang ada maka investor akan semakin mudah menilai saham yang akan dibeli dengan harapan mendapatkan return yang sesuai, menggingat Resiko dan return secara teori berbanding lurus yaitu semakin besar return maka tingkat resiko yang ada juga semakin
besar,
begitupula sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh laba akuntansi dan tingkat suku bunga terhadap return saham memiliki hasil yang yang bebedabeda. Penelitian Gudono (1999), Utami dan Rahayu (2003) dan Sugeng (2004) menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap return saham. Begitu juga penelitian mengenai pengaruh laba akuntansi terhadap return saham, peneliti yang mendukung dalam penelitian ini antara lain adalah
21
Pradhono dan Christiawan (2004), Yunina et al. (2013)
dan lako (1999)
memperoleh hasil bahwa earning berpengaruh signifikan terhadap return yang diterima oleh investor, namun Penelitian Kusuma (2005), Trisnawati (2009) dan Rohman (2003) memperoleh hasil bahwa laba tidak berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan dari uraian Latar Belakang di atas, dan adanya perbedaan penelitian dari waktu ke waktu maka penelitian mengambil judul ”Pengaruh Laba Akuntansi dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham Pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”. 1.2
Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka Tujuan Penelitian ini dilakukan adalah untuk menjawab permasalahan anatara lain: 1. Menganalisis pengaruh laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. 2. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.
22
1.4
Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis Penelitian ini berfungsi sebagai informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan kepada para emiten dalam menentukkan kebijakankebijakan perusahaan. 2. Kontribusi Teoritis Dapat menambah wawasan mengenai pasar modal, khususnya mengenai return saham, dan dapat menerapkan ilmu teori yang diperoleh selama di bangku kuliah. Dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding dan Perluasan dalam
mengadakan penelitian
selanjutnya. 3. Kontribusi Kebijakan Sebagai Tambahan Informasi bagi para investor dan calon investor dalam mengambil
keputusan investasi, apakah
akan
melakukan
pembelian saham perusahaan dan apakah tetap mempertahankan atau menjual
saham
perusahaan
dengan
mempertimbangkan
kinerja
perusahaan dan Return saham yang diterima. 1.5
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian dibatasi hanya pada saham yang tergolong LQ45 tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. penelitian ini hanya menguji faktor–faktor yang mempenggaruhi return saham yaitu akuntansi dan tingkat suku bunga baik secara parsial.
laba