BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia yang terdiri
dari 13.487 pulau, diantaranya ada beberapa pulau-pulau besar yang terkenal di Indonesia yakni seperti pulau Jawa, Sumatera, Bali, Papua dan Sulawesi dari setiap pulau tersebut memiliki kebudayaan dan daya tarik pariwisata masing-masing baik dari situs bersejarah, taman rekreasi, kuliner sampai keindahan baharinya. Tidak bisa dipungkiri jika setiap pulau berlomba-lomba untuk meningkatkan kepariwisataan lokalnya yang dapat membantu & mempengaruhi kemajuan kepulauan juga eksistensi Indonesia di mata dunia. Dari kepulauan yang kita ketahui pulau Jawa-lah yang paling padat penduduknya yang dikarenakan juga Ibu kota Negara di Indonesia berada di pulau Jawa tetapi karena begitu luasnya Negara Indonesia, pulau-pulau dan daerah-daerah lain selain Jawa dan Bali pariwisatanya belum terlalu dikenal masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. Untuk membantu pariwisata Indonesia tentu saja pihak pemerintahan atau lembaga non pemerintah harus dapat membuat & menemukan strategi yang tepat agar dapat meningkatkan daya pikat pariwisata Indonesia, untuk menemukan strategi yang tepat maka dibutuhkan seorang public relations, seorang public relations merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005). Public relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (nonprofit-komersial, publik-privat, pemerintahanswasta), konsep public relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan 1
2 penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (Jefkins dan Daniel, 2004). Untuk membantu meningkatkan pariwisata provinsi Sulawesi Utara khusunya di Manado, Manado adalah ibu kota dari Sulawesi Utara dimana provinsi ini memiliki berbagai macam situs pariwisata kebaharian yang sangat menarik oleh sebab itu di bentuklah lembaga nonprofit bernama North Sulawesi Tourism Board yang dapat membantu meningkatkan pendapatan pemerintah dan masyarakat secara langsung keindahan Sulawesi Utara khususnya Manado. Dalam melakukan kegiatannya seorang PR mempunyai alat-alat kegiatan (PR tools). antara lain : publicity dan membina hubungan baik. Publicity atau publisitas yang selama ini dilakukan dengan masyarakat dan khalayak banyak guna untuk menginformasikan mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, organisasi atau perorangan. Membina hubungan baik sangatlah penting dalam berbisnis, dengan
membina
hubungan baik dengan seluruh elemen dalam masyarakat dapat memudahkan berjalannya visi, misi dan tujuan perusahaan, organisasi dan perorangan. Di penelitian ini mempunyai peranan dalam menangani strategi public relations melalui publisitas dan membina hubungan baik dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pariwisata di kawasan Sulawesi Utara khususnya Manado, meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara. Fungsi PR dalam pembentukan strategi dan pelaksanaan strategi, dalam perencanaan membentuk strategi terdapat empat tahap proses, yakni,
3 mendefinisikan masalah, perencanaan dan pemograman, mengambil tindakan atau berkomunikasi dan mengevaluasi program. Untuk membantu meningkatkan pariwisata di Sulawesi Utara khususnya di kawasan Manado dibentuklah lembaga non pemerintahan bernama North Sulawesi Tourism Board, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan mendatangkan wisatawan NSTB memilih satu strategi public relations melalui MICE,
MICE adalah akronim dari Meeting, Incentive,
Convention dan Exhibition dalam bahasa Indonesia pertemuan, insentif, konvensi dan pameran, MICE adalah sesuatu yang baru untuk masyarakat Indonesia dan kegiatan MICE merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan karena MICE merupakan salah satu andalan di beberapa negara maju. Dengan MICE ini juga dapat meningkatkan reputasi Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang yang berpotensi untuk maju. Industri MICE sudah ada sejak lama di Indonesia tetapi baru banyak berkembang pada sepuluh tahun belakangan ini. Salah satu destinasi tujuan MICE yang telah banyak dikunjungi wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara adalah Bali, banyak kegiatan MICE yang sudah dilakukan di Bali seperti acara APEC. Kegiatan MICE pun dapat meningkatkan profitabilitas serta perekonomian di Sulawesi Utara. Dari penelitian akan perkembangan MICE di Indonesia dan terlihat terbentuknya industri pariwisata baru di Indonesia hal ini akan di jadikan sebagai daya tarik dari provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan MICE yang sukses dapat meningkatkan ekonomi lokal yang pesat, dalam jurnal International Journal of Contemporary Hospitality
4 Management yang meneliti tentang industri MICE di Las Vegas (Yang,Gu, 2012, 24 (2). 335-349), “In the study on the economic impact of the MICE industry on Orlando, Florida, Braun (1992) identified 32 sectors related to MICE and estimated the impact of 1.67 million delegates in 1989 to be more than 65,000 jobs, $457 million in wages, $2.28 billion in output, $88 million in local taxes, and $15million in state taxes.”
Kegiatan MICE selain menciptakan perubahan ekonomi, kegiatan MICE juga dapat menciptakan perkembangan ekonomi yang sangat cepat dan juga menciptakan lapangan pekerjaan (Daniela,Patricia,2011: 11 (2), 437-442). “ MICE (meetings, incentives, conferences and exhibitions) segment represents one of the fastest growing sectors within the travel and tourism industry generating important revenues for all the cities and countries which became MICE destinations. “
Dari kutipan di atas dapat menunjukan bahwa dengan kegiatankegiatan seperti MICE dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat lokal dan juga akan membantu perekonomian kota pengusung MICE. Terdapat juga hal-hal yang penting diperhatikan untuk menciptakan kegiatan MICE yang sukses, terdapat tiga hal penting harus diperhatikan yakni organizing associations, host location dan attendees (Daniela, Patricia, 2011, 11 (2), 437-442) 1. Organizing associations are the source of stimulation in order to attract as many participants as possible because conventions contribute a large share of their income. 2. At the same time conventions also benefit the host location. They provide the host location both with a high-volume demand during the shoulder seasons and with a great exposure to many people. 3. Attractiveness of some convention destinations may also cause a higher spouse turnout. It means that, attendees can enjoy the location for recreation and sightseeing .”
5 1.2
Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini hanya berfokus kepada
strategi public relations yang tertuju pada kegiatan publisitas dan juga menjaga hubungan baik dengan para stakeholders North Sulawesi Tourism Board. Strategi kegiatan publisitas yang akan diteliti dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1.
Event, kegiatan publisitas dapat dilakukan juga dengan acara khusus seperti acara MICE yang di bina oleh North Sulawesi Tourism Board.
2.
Media cetak, pemuatan publisitas pasti membutuhkan media sebagai saluran penyebaran, salah satunya adalah media cetak seperti koran, tabloid atau majalah.
3.
Media elektronik, selain media cetak pemuatan publisitas juga digunakan media elektronik seperti radio, televise dan internet.
Strategi dalam menjaga hubungan baik dengan stakeholders yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Pemerintah, sangat penting untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pemerintah dikarenakan setiap kegiatan MICE yang
di
bina
oleh
North
Sulawesi
Tourism
Board
membutuhkan koordinasi yang intens dengan pemerintah. 2.
UKM lokal, kegiatan MICE adalah salah satu peningkat profitbilatas daerah dan UKM lokal sehingga sangat penting untuk membina hubungan baik dengan UKM dan masyarakat lokal.
6 3.
Hotel, setiap kegiatan MICE yang diadakan oleh Sulawesi
Tourism
Board
membutuhkan
fasilitas
North dan
akomodasi yang memadai sehingga untuk menjaga hubungan baik dengan pihak perhotelan dapat mendukung kesuksesan acara-acara MICE yang di adakan di Sulawesi Utara, Manado. 4.
Biro perjalanan wisata, untuk mendatangkan para peserta MICE membutuhkan penyedia transportasi yang dapat memudahkan para peserta untuk mengunjungi Sulawesi Utara sehingga menjaga hubungan baik dengan biro perjalanan wisata dapat mendukung kesuksesan acara-acara MICE yang di bina oleh North Sulawesi Tourism Board.
1.3
Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, penulis
membatasi pada masalah : Bagaimana strategi public relations North Sulawesi Tourism Board untuk industri MICE (meeting, incentive, conference, exhibition) yang di fokuskan kepada strategi menjaga hubungan baik dengan stakeholders MICE & strategi publikasi kegiatan-kegiatan MICE di Manado?
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan yakni : 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi public relations yang dilakukan oleh North Sulawesi Tourism Board khususnya strategi
7 public
relations
dalam
menjaga
hubungan
baik
dengan
stakeholders dan publisitas. 2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan industri MICE (meeting,incentive, conference, exhibition) di Manado, Sulawesi Utara.
1.4.2 Manfaat Akademis Berikut di bawah ini manfaat akademis dari penelitian ini : 1. diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menyusun strategi public relations yang tepat di bidang promosi pariwisata.
1.4.3 Manfaat Praktis Berikut dibawah ini beberapa manfaat praktis dari penelitian ini : 1. Untuk meningkatkan peran public relations dalam menciptakan kepedulian masyarakat luas mengenai MICE. 2. Untuk menjadikan Indonesia khususnya Manado sebagai salah satu destinasi utama kegiatan MICE. 3. Untuk membangun MICE dan menjadikannya salah satu industri Pariwisata berpotensi di Indonesia. 4. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam melakukan strategi menjaga hubungan baik dan publisitas dalam kegiatan MICE di Manado.
8 1.4.4 Manfaat Umum Berikut dibawah ini manfaat umum dari penelitian ini : 1. Dapat memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat mengenai pariwisata Indonesia khususnya Sulawesi Utara dan Manado. 2. Dapat memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat mengenai kegiatan meeting, incentive, conference, exhibition di Indonesia.
1.5
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang akan mendasari mengapa peneliti memilih topik penelitian ini, disertai dengan ruang lingkup, perumusahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dikemukan beberapa teori yang menjadi landasan penulis melakukan penelitian, teori-teori mengenai model komunikasi dalam public relations, model komunikasi dua arah dan strategi public relations yang mendasari penelitian ini, selain teori-teori tersebut peneliti juga akan menjelaskan peranan PR dalam mempromosikan pariwisata di Sulawesi Utara khususnya di kota Manado yang nantinya akan menjadi acuan peneliti dalam proses penelitian dan hasil penelitian
9 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas metodologi penelitian seperti apa baik mengenai deskripsi latar, sumber data, satuan kajian atau level analisis, tahap-tahap riset, metode riset, metode pengumpulan data, metode pencatatan data, analisis dan penafsiran data, serta keabsahan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN Pada bab ini, peneliti harus menjelaskan hasil penelitian sesuai dengan topik. Analisis dan pembahasan harus ditulis sesuai dengan apa yang telah diteliti, dta yang telah didapat diteliti sesuai metodologi yang sudah dipilih oleh peneliti. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan menuliskan kesimpulan dari penelitian melalui analisa dan pembahasan yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. Sedangkan saran mengenai masukan baik dari sisi akademis atau praktis dari penulis.