BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi khususnya perkembangan teknologi desain berbasis komputerisasi, menyebabkan munculnya berbagai inovasi diberbagai bidang. Salah satu bidang tersebut adalah konstruksi baja mulai dari inovasi bahan sampai dengan perkembangan desain, yaitu desain berbasis pra rekayasa kontruksi baja (pre engineering building). Perkembanganya sendiri sudah dimulai dari tahun 1960an di Negara Amerika Serikat yang diawali desain untuk pembuatan berbagai macam rakrak. Namun sekarang menurut survei Asosiasi Bangunan Metal (MBMA) bahwa 60% bangunan non perumahan di negara Amerika Serikat sudah menggunakan desain seperti ini. Kemudian penelitian saudara Rahmat Kurniawan E.P, Cahyono Bintang Nurcahyo dan Yusroniya Eka Putri R.W pada jurnal JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 tentang “Analisa Perbandingan Biaya dan Waktu Bangunan Konstruksi Baja Menggunakan Sistem Pre-Engineering Building dan Sistem Konvensional pada Proyek Pabrik Fober Cement Boards Mojosari”. Dari hasil penelitianya tersebut, diperoleh bahwa desain Pre-Engineering Building efisien sekitar 26.21% dengan alokasi biaya sebesar Rp. 1.674.677.166,65 sedangkan desain konvensional Rp. 2.269.651.094,00-. Kemudian jurnal penelitian dari Negara India oleh Abhyuday Titiksh, Abhinav Dewangan, Ankur Khandelwal, dan Akshay Sharma pada jurnal Int. Journal of Engineering Research and Applications ISSN: 2248-9622 tentang “Comparative Study of Conventional Steel Building and Pre Engineered Building to be used as an Industrial Shed ”. Didapat informasi dari hasil penelitianya bahwa bi konstruksi baja desain Pre-Engineering Building lebih ringan 30% dari http://digilib.mercubuana.ac.id/
I-1
BAB 1 PENDAHULUAN
konvensional. Belum lagi dari beberapa klaim perusahaan pabrikasi baja Nasional dan Internasional bahwa desain pre engineering building diyakini lebih ekonomis dan efektif dari pada konstruksi baja pada umumnya (konvensional). Contohnya menurut PT. Gunung Garuda desain ini dapat mengurangi berat struktur sebesar 20%, bahkan menurut PT.Zamil Steel Building sanggup mencapai 30% yang akan berimbas pada efektifitas biaya. Dua Perseroan Terbatas (PT) tersebut adalah pabrikator baja besar di Indonesia. Pada proyek tahap 1 pembangunan pabrik kelapa sawit PT. Indonesia Plantation Synergi di Kabupaten Kutai Timur provinsi Kalimantan Timur digunakan desain konstruksi baja konvensional. Ternyata desain konvensional konstruksi baja memiliki masalah distandarisasi profil baja itu sendiri yang tidak sama setiap negara. Dikarenakan pemilik proyek dan konsultan perencana tersebut berasal dari negara Malaysia. Terjadi beberapa perbedaan standarisasi profil, mereka merencanakan dengan British Standard yang kebanyakan profil bajanya menggunakan British Universal Beam sementara di Indonesia berstandar SNI dengan kebanyakan referensi dari JIS (Japan Industrial Standards). Akhirnya terjadi subtitusi material profil baja yang menyebapkan membengkaknya bobot atau berat konstruksi baja. Sedangkan desain Pre Engineering Building itu sendiri berbasis momen diagram dan baja canai dingin ( Cold formed Steel) yang seharusnya bisa mengatasi permasalahan ini. Berangkat dari beberapa hasil penelitian dan klaim-klaim dari perusahaan besar tersebut serta permasalahan pada desain konstruksi konvensional. Bisa dikatakan desain Pre Engineering Building lebih ekonomis dan dapat mengakomodasi perbedaan standar profil baja tiap negara. Sehingga pada proyek tahap 2 pembangunan pabrik kelapa sawit Proposed 45/90 TPH Palm Oil Mill For PT. Sinergi Agro Industri di Kabupaten Kutai Timur provinsi Kalimantan Timur dianalisis menggunakan desain pre engineering building dan konvensional. http://digilib.mercubuana.ac.id/
I-2
BAB 1 PENDAHULUAN
Dengan latar belakang permasalahan yang didapat penulisan ini sangat layak untuk dilanjutkan penelitianya sebagai Tugas Akhir dan sebuah karya tulis ilmiah. 1.2 Indentifikasi Masalah Didasarkan latar belakang permasalahan yang ada, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan. Permasalahan itu sendiri sebenarnya saling berkaitan dan dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Perkembangan teknologi desain berbasis komputerisasi seharusnya sudah merambah dunia konstruksi baja. b. Perbedaan standarisasi profil baja antar negara sering menimbulkan permasalahan yang mengakibatkan pemborosan dan keterlambatan proyek. c. Adanya klaim dari beberapa perusahaan pabrikator baja mengatakan bahwa pre engineering building lebih ringan perlu pembuktian lebih lanjut. d. Beberapa hasil penelitian mengatakan bahwa pre engineering building memang lebih ringan namun pada kondisi dan faktor apa saja penyebabnya. 1.3 Rumusan Masalah Didasarkan uraian latar belakang permasalahan dapat dirumuskan permasalahan berbetuk pertanyaan sebagai berikut : a.
Apakah ada perbedaan pada bobot atau berat konstruksi baja antara desain konvensional dengan pre engineering building ?
b. Apakah ada perbedaan pada sisi biaya pengiriman karena desain yang berbeda? c. Apakah ada perbedaan pada biaya pemasangan konstruksi baja itu sendiri? d. Dengan perbedaan di atas seberapa besarkah desain pre engineering bulding lebih efisien secara biaya dibanding desain konvensional? http://digilib.mercubuana.ac.id/
I-3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.4 Batasan Masalah Didasarkan latar belakang dan indetifikasi masalah maka analisis ini dibatasi beberapa hal yang cukup mewakili subtansi dari tujuan penelitian. Batasan-batasan masalah dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Penelitian ini dilakukan di proyek pabrik sawit Proposed 45/90 TPH Palm Oil Mill For PT. Sinergi Agro Industri b. Batasan masalah dibatasi pada segi biaya yang dibutuhkan oleh bahan matrial baja. c. Demikian juga pada kebutuhan biaya pabrikasi bahan baja sehingga menjadi bagian-bagian konstruksi. d. Kemudian batasan pada ongkos pemasangan atau instalasi setelah pabrikasi. e. Lalu yang terakhir batasan pada biaya pengiriman yang termasuk biaya packing dan bongkar-muat. Dengan pembatasan masalah tersebut diharapkan sudah mewakili tujuan yang akan dicari. 1.5 Tujuan Penelitian Sebagaimana latar belakang permasalahan yang utarakan di atas. Penelitian ini memiliki tujuan-tujuan yang sangat layak untuk didapatkan hasilnya. Tujuan-tujuan penulisan itu sendiri terdiri dari : a. Untuk mengetahui berapa selisih bobot/berat konstruksi baja pada kedua desain. b. Untuk mengetahui dengan adanya selisih bobot/berat akankah berpengaruh terhadap biaya pengiriman. http://digilib.mercubuana.ac.id/
I-4
BAB 1 PENDAHULUAN
c. Untuk mengetahui dengan adanya selisih bobot/berat akankah berpengaruh terhadap biaya pemasangan itu sendiri. d. Untuk mengetahui seberapa besarkah desain pre engineering bulding lebih efisien secara biaya dibanding desain konvensional. 1.6 Manfaat Hasil Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dengan penelitian ini dapat diutarakan sebagai berikut : a. Manfaat Secara Teoritis. •
Menambahkan dukungan pengembangan keilmuan khusunya di dunia konstruksi baja.
b. Manfaat Praktis. •
Memberikan data kelebihan serta kekurangan Pre Engineering Building sebagai salah satu inovasi di dunia konstruksi baja bagi pembaca.
•
Membantu pemilik proyek dan konsultan perencana untuk menentukan pilihan perencanaan konstruksi baja.
•
Bagi
kontraktor
menggunakan
desain
Pre
Engineering
Building
memberikan gambaran secara spesifik dipelaksanaan khusunya yang beriplementasi biaya. 1.7 Hipotesa Didasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang diuraikan di atas maka dapat dibuat hipotesa penelitian :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
I-5
BAB 1 PENDAHULUAN
“Jika bangunan konstruksi baja menggunakan desain Pre Engineering Building akan lebih efisien secara biaya dibanding menggunakan desain konvensional” 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan makalah ini terdiri dari lima bab dengan masing-masing bab secara singkat dijelaskan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi berisikan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Bab ini akan dibahas mengenai teori-teori pendukung yang berkaitan dengan desain Pre Engineering Building dan desain konvensional konstruksi baja. BAB 3 METOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi diagram alur atau kerangka kerja yang akan dilakukan beserta uraiannya, seperti survey pendahuluan, identifikasi atau evaluasi masalah, studi pustaka, identifikasi kebutuhan data, pengumpulan data, pengolahan. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai analisis berdasarkan studi literatur penelitian yang pernah dilakukan guna memperoleh data. BAB 5 PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang di dapat dari pembahasan yang telah dilakukan dan saran-saran yang dapat diberikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
I-6