1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam perkembangannya, tantangan utama bagi setiap perusahaan adalah
menyediakan produk sesuai dengan ekspektasi customer. Maka, sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan aktivitas dalam proses bisnis perusahaan dilakukan dengan efektif. Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan dapat melakukan pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan (waste) atau aktivitas-aktivitas lain yang tidak bernilai tambah (non-value-added) sehingga semua sumber daya termanfaatkan secara optimal. PT. XYZ merupakan suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri rokok. PT. XYZ memproduksi rokok dengan berbagai brand, dengan brand X sebagai produk dengan penjualan terbesar. Proses produksi pada PT. XYZ bersifat continuous flow, terdiri dari 6 lini yang masing – masing mencakup proses cigarette making, cigarette packing, dan case packing. Tiga proses ini dilakukan dengan 3 mesin yang terhubung dan disebut sebagai link-up. Selain itu, terdapat proses filter making untuk menyuplai filter ke proses cigarette making. Proses yang bersifat kontinu memerlukan pengiriman material yang mencukupi bagi keberlangsungan produksi. Saat ini, aktivitas pengiriman material dari warehouse ke lantai produksi pada PT. XYZ belum direncanakan secara
2
sistematis. Pengiriman dilakukan oleh seorang OS (Operating Support) berdasarkan perkiraan, dengan pemikiran asalkan tidak terjadi kekurangan material pada tiap-tiap mesin. Akibatnya, cenderung terjadi penumpukan di lantai produksi. Berikut ini karakteristik yang diamati dalam aktivitas pengiriman material ke lantai produksi: a. Pada pengiriman pertama, OS melakukan loading material di warehouse ke pallet dengan komposisi acak. OS mengirim pallet ke lantai produksi, kemudian mencatat status tiap material pada masing-masing lini dan memperkirakan jumlah material yang diperlukan. OS kembali ke warehouse, kemudian melakukan loading material berdasarkan perkiraan yang telah dilakukan. b. OS melakukan loading material di warehouse ke pallet berdasarkan proses yang dituju, contohnya melakukan pengiriman material untuk proses packer. Dalam sekali pengiriman, pallet yang dibawa memuat material yang ditujukan untuk beberapa link-up sekaligus.
3
Aktivitas pengiriman DIM (Direct Input Material) dari warehouse ke lantai produksi dijelaskan dengan diagram alir di bawah ini. Start
Menerima Pick List, memuat jenis material yang digunakan Loading material ke pallet berdasarkan perkiraan Transportasi material ke semua link-up
Unloading material ke trolley Memperkirakan kebutuhan material untuk pengiriman selanjutnya
End
Di sisi lain, PT. XYZ sedang merencanakan implementasi sistem traceability (telusur-jejak) dan pull secara elektronik untuk pengiriman material ke lantai produksi.
4
Berikut
karakteristik
pengiriman
material
yang
diperlukan
dalam
implementasi sistem tersebut : a. Pallet atau trolley yang dikirim ditujukan hanya untuk satu mesin, contohnya mesin cigarette packer pada link-up 1.1 b. Komposisi jenis dan jumlah material pada pallet yang dikirim telah ditetapkan pada sistem (order quantity tetap) Sebelum menyusun rencana perbaikan, perlu dilakukan pemetaan aliran material as-is (saat ini) PT. XYZ dengan tool value stream mapping (VSM). Pemetaan ini bermanfaat untuk menentukan hal-hal yang menjadi prioritas untuk diperbaiki. 1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Masalah yang teridentifikasi dan ingin diperbaiki yaitu : •
Apa saja kegiatan value added dan non value added pada PT. XYZ?
•
Apa saja waste yang teridentifikasi dalam pengiriman material ke lantai produksi?
•
Berapa nilai process cycle efficiency saat ini?
•
Bagaimana solusi terhadap penumpukan material di lantai produksi?
•
Apa saja perbaikan yang diproyeksikan pada future state VSM?
5
1.3
Ruang Lingkup Agar penelitian terarah, ruang lingkup penelitian dibatasi pada : 1. Pengamatan dilakukan di sepanjang value stream brand X. 2. Pengamatan aktivitas pengiriman material dilakukan dengan observasi langsung. 3. Pengamatan stock dan konsumsi untuk memetakan average inventory level dilakukan selama 5 shift pada tanggal 24 dan 25 Mei 2011, karena VSM bersifat memetakan kondisi snapshot. 4. Simulasi pengiriman material dilakukan sesuai perhitungan kebutuhan berdasarkan uptime tanggal 1-10 Mei 2011 5. Pengiriman material yang menjadi prioritas perbaikan adalah materialmaterial utama berdasarkan nilai dan tingkat konsumsinya.
1.4
Tujuan dan Manfaat Tujuan : 1. Memetakan aliran material di sepanjang value stream PT. XYZ dengan menggunakan tool VSM. 2. Meminimasi pemborosan (waste) terkait aliran material dari warehouse ke lantai produksi PT. XYZ. 3. Mengkaji solusi untuk mengeliminasi kegiatan non value added di sepanjang value stream. 4. Memberikan usulan rencana perbaikan dan VSM (future state).
6
Manfaat : 1. Memberikan gambaran umum mengenai aliran material dan informasi pada proses produksi yang berlangsung saat ini. 2. Memberikan usulan terkait reorder point material ke warehouse sesuai sistem pull dan traceability yang akan diterapkan. 3. Menyusun rancangan perbaikan yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk menekan pemborosan dan meningkatkan process cycle efficiency. 1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam menulis penelitian ini adalah sebagai berikut : •
BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang pemasalahan pada perusahaan, ruang lingkup penelitian serta tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan.
•
BAB II Tinjauan Pustaka Berisi tentang landasan-landasan teori yang digunakan sebagai landasan untuk kerangka berpikir dalam menghasilkan solusi untuk menyelesaikan masalah.
7
•
BAB III Metode Penelitian Berisi diagram alir dari kegiatan penelitian dan langkah-langkah penelitian yang dilakukan.
•
BAB IV Pengumpulan ,Pengolahan dan Analisis Data Berisi data-data yang dikumpulkan, pengolahan data dan juga analisisanalisis data yang dilakukan.
•
BAB V Simpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran yang dibuat setelah selesai melakukan penelitian.