BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan humas yang dilakukan untuk menjalin komunikasi yang baik antara perusahaan dengan publiknya salah satunya yaitu dengan menjalankan suatu program. Program yang dijalankan bisa berupa kegiatan Corporate Social Responsibiliy (CSR). Kegiatan CSR merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan lingkungannya. Saat ini, CSR menjadi perhatian dan bahan pembicaraan di dunia bisnis yang menjadi salah satu tanggung jawab suatu perusahaan dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan yang berprinsip pada sustainable development. Menurut jurnal internasional “Indonesia was the first nation to adopt a mandatory approach to CSR. They have to not determined the measure. A survey has been to 87 practitioners and found CSR was conducted by focusing to gain social welfare and concuted by public relations” .1 Pemerdayaan wanita di bidang ekonomi adalah salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan. Saat wanita menjadi kaum terdidik, mempunyai hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta mempunyai pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat. Jurnal international : “public relations and csr in mendatory approach era in indonesia” CSR:Kanji Chopra model; Mandatory approach; Tuker scale; Public relations, Indonesia 1
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
perempuan merupakan aset dan potensi luar biasa untuk mengurangi angka kemiskinan, mewujudkan pembangunan, perdamaian, dan keamanan. Jika mereka diberdayakan secara ekonomi dan intelektualitas, maka akan sangat efektif bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Namun, untuk mengatasi masalah perempuan yang semakin kompleks, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan perempuan, maka diperlukan pemberdayaan perempuan dengan mengadakan berbagai pelatihan dan bimbingan guna menciptakan kemandirian di kalangan kaum perempuan. Dalam hal ini, Bantuan swasta atau BUMN melalui Corprate Social Responsibility (CSR) sangat dibutuhkan. Seiring dengan semakin populernya kegiatan CSR, berbagai lembaga pun mencoba meningkatkan peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Peran swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang ini pun terus meningkat. Mereka melaksanakan berbagai program pemberdayaan perempuan, baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, maupun yang lain. Program CSR yang dilakukan oleh swasta maupun BUMN ini dinilai mampu membantu perempuan untuk mengembangkan potensi mereka serta mendorong perubahan ekonomi.2
2
http://www.neraca.co.id/article/21638/perempuan-sebagai-pendorong-pertumbuhan-ekonomidukungan-melalui-program-csr-sangat-diperlukan diakses pada 20 Desember 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Pada tahun 2009 Bank Indonesia sudah berkomitmen dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat sekitar khususnya masyarakat kurang mampu dan lingkungan. Hal ini ditunjukkan melalui CSR Bank Indonesia dengan konteks Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Dalam konteks ini, Bank Indonesia membentukan program sosial yang memiliki arti penting tidak hanya bagi Bank Indonesia tetapi bagi seluruh masyarakat dan perekonomian negara, tidak lepas dari nilai-nilai strategis Bank Indonesia yang dimana terdiri dari Trust, Integrity, professionalism, excellence, public interest dan coordination and teamwork yang dimana agar menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional, hal ini dilakukan untuk memastikan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia dalam buku laporan program sosial Bank Indonesia 2016 “Kehadiran sebuah Bank Sentral dalam suatu negara diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian, serta memastikan kesinambungan pembangunan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Demikian pula di Indonesia, Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki peran startegis, dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas system keuangan, untuk mewujudkan suasana yang kondusif bagi pembangunan ekonomi yang sehat, inklusif, fan berkesinambungan”3 terfokus kepada tema unggulan Bank Indonesia yaitu : Indonesia cerdas, Pemberdayaan Perempuan dan program terintergritas, yang dimana program tersebut dilakukan untuk jangka panjang maka dari itu peneliti memilih 3
Buku Laporan Program Sosial Bank Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
meneliti salah satu program unggulan Bank Indonesia yaitu Pemberdayaan Perempuan yang melibatkan jumlah peserta yang banyak dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia seperti di Petamburan Tanah Abang (Jakarta Pusat), Tangerang (Banten), Calang (Aceh), dan Lok Baitan (Kalimantan Selatan). Program ini mengacu kepada pemberdayaan perempuan baik dari ekonomi, usaha mikro, urban farming, home industry, pelatihan model bisnis dan alur kerja , pengelolaan sampah lingkungan, pelatihan dan para remaja putri . Pada tahun 2010 menurut dari hasil Data Sensus Penduduk yang dikeluarkan Badan Pusat Statisik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah perempuan di Indonesia mencapai 118.010.413 orang atau 49,66% dari penduduk Indonesia. Dari sekita 99,7 juta penduduk usia produktif yang bekerja 36,2 juta atau 36,4% diantaranya adalah perempuan. Dan wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia (6,25%), yakni DKI Jakarat (9,94%) dan provinsi Banten (10,1%)4.
4
Data BPS-2013. Di dapat dari data Bank Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk Hampir Miskin Indonesia 2009-2011 Sumber BPS (Badan Pusat Statistik)
Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010. Sumber BPS (Badan Pusat Statistik)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk DKI Jakarta 2010 Sumber BPS (Badan Pusat Statistik)
Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk Banten 2010 Sumber BPS (Badan Pusat Statistik) Lokasi di Jakarta dan Tangerang dipilih karena menurut Bank Indonesia permasalahan itulah yang membuat Bank Indonesia memberikan perhatian lebih ke perempuan. Dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan Bank Indonesia menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
pelaksanakan kegiatan program ini atau pihak ketiga dalam program ini dan juga dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga UMKM di daerah tersebut untuk program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro, dengan perencanaan yang sudah dibuat oleh pihak internal Bank Indonesia untuk para perempuan dalam kegiatan seperti edukasi literasi keuangan, pelatihan model bisnis dan alur kerja, pembibitan tanaman (urban farming), sebagai memperkuat peran perempuan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dan ekonomi nasional. Bank Indonesia memilih perempuan dalam program pemberdayaan karena Bank Indonesia melihat kebanyakan perempuan di Indonesia adalah ibu rumah tangga dan kebanyakana dalam mengajukan kredit di bank adalah perempuan yang dimana pinjaman itu ada yang digunakan oleh suaminya. Seperti yang di katakan oleh Manager Departemen Komunikasi ibu Mirza Afifa “menurut kami perempuan bukan hanya pelaku pasif di perekonomian. bank Indonesia ingin perempuan memiliki kapasitas sehingga perempuan mampu membantu meningkatkan kapasitas ekonomi secara nasional dan mampu menekan laju inflasi, dengan para perempuan memiliki kapastitas ekonomi yang lebih seperti memiliki usaha kecil dan tambahan penghasilan yang bisa digunakan untuk membantu kebutuhan sehari-hari mereka, maka dari itu BI melihat peluang dari kasus tersebut untuk di angkat menjadi program andalan Bank Indonesia”5 Para peserta ibu-ibu rumah tangga berpartisipasi dalam program pemberdayaan UMKM yang dimana para peserta pemberdayaan diselektif lebih
Hasil Wawancara Pra-penelitian dengan Mirza Afifa selaku Manager bagian Community Empowerment Division.Communication Departemen, di Bank Indonesia Jakarta, 20 November 2016.
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
terdahulu agar dapat mengikuti program pemberdayaan, seperti yang di ungkapkan oleh Manajer Departemen Komunikasi Bank Indonesia bapak Oikos Mando Panjaitan sekaligus perencana program sosial Bank Indonesia pemberdayaan perempuan “kami memilih para ibu-ibu pemberdayaan yaitu para nasabah lama yang pernah mengajukan pinjaman dan pernah ikut serta dalam program sosial sebelumnya, dengan di bantu oleh yayasan cinta anak bangsa untuk mengkoordinasikan program sosial bank indonesia ini kepada para ibu-ibu sebagai jembatan komunikasi antara bank Indonesia dan ibu-ibu, tidak hanya itu fungsi YCAB sebagai pengawas dan membina ibu-ibu untuk di berikan arahan seperti mengatur keuangan mereka, memilih bahan pangan yang baik untuk usaha mereka, tidak hanya itu para ibuibu yang mengikuti program ini anak-anaknya harus bersekolah”6 Perusahaan yang berdiri di tengah masyarakat mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Hal ini penting dilakukan karena hubungan suatu perusahaan dengan masyarakat sekitar perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang baik antara publiknya sebagai upaya untuk membangun saling pengertian serta menghindari segala kemungkinan kesalah pahaman dan konflik yang bisa saja terjadi diantara keduanya. Maka di perlukan strategi dan perencanaan yang baik agar program berjalan sesuai dengan keinginnan. Dalam menjalankan program sosial Bank Indonesia mengacu kepada fungsi dan peran Bank Indonesia yaitu : stabilitas
Hasil Pra-Wawancara dengan Oikos Mando Panjaitan selaku Manager bagian Community Empowerment Division.Communication Departemen, di Bank Indonesia Jakarta, 15 September 2016. 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
nilai inflasi, sistem pembayaran dan pengelolaan uang. Yang dimana seluruh program sosial Bank Indonesia tertuju oleh fungsi Bank Indonesia. Program sosial pemberdayaan perempuan Bank Indonesia merupakan program kepedulian Bank Indonesia dalam mengembangkan potensi perempuan dalam ekonomi atau usaha mereka agar tidak menjadi ibu rumah tangga yang pasif tetapi produktif dan teredukasi dalam mengatur keuangan mereka, program ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi perempuan pengusaha mikro khususnya di daerah Tanah Abang Jakarta, program pemberdayaan perempuan ini terfokus kepada ibu-ibu yang sudah berumah tangga dan memiliki anak dan usaha, program ini dibuat multi-year yang dimana program ini berjalan selama tiga tahun sejak tahun 2015 sampai 2018 dengan jumlah target yang diinginkan sebanyak 3.000 peserta ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha mikro dengan di bekali social investment sebesar Rp.2.000.000/orang dan education investment sebagai bekal ilmu perekonomian bagi para ibu-ibu rumah tangga. Dengan syarat anak-anak mereka harus bersekolah dalam mengikuti program pemberdayaan perempuan Bank Indonesia. Dalam program ini Bank Indonesia tidak meminta jaminan kepada ibu-ibu yang diberikan Investment social seperti yang dijelaskan oleh bapak Oikus Mando di ruangan Divi Departemen Komunikasi: “kami menyebut dana yang kami berikan kepada para ibu-ibu adalah Investment social atau bisa dikatakan amal, kami selalu memantau dan mengawasi perkembangan para ibu-ibu pengusaha mikro pertama agar tidak kabur karena kita tidak asal memberi dana sosial saja tetapi pendidikan dalam ekonomi, dan agar mereka tidak kabur dan tidak menggunakan dana tersebut dengan seharusnya, karena menurut kami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
banyak program pemerintah yang hanya mengasih uang kepada masyarakat tetapi fungsinya tidak jelas untuk apa karena mereka hanya memberikan dana saja. Jadi kami pihak Bank Indonesia dan yayasan cinta anak bangsa setiap minggunya ibu-ibu ini akan di pantau oleh mitra kita dalam penghasilan yang mereka dapat dan menyisihkan penghasilan mereka untuk menyicil dana tersebut selama program, konteks menyicil disini maksudnya untuk pembangunan di daerah mereka, apa yang mereka butuhkan untuk di daerah mereka maka kami berikan dari hasil uang yang mereka kumpulkan. Syaratnya dalam mengikuti program ini anak-anak mereka harus bersekolah dan kami memiliki data-data para ibu-ibu yang kami perdayakan” Menurut peneliti bahwa program pemberdayaan perempuan yang dilakukan Bank Indonesia tidak semata-mata untuk branding Bank Indonesia tetapi Bank Indonesia melakukan pendampingan bidang sosial, ekonomi, micro financial atau bisa disebut KKMB (konsultan keuangan mitra bank) yang dimana tujuannya untuk mengembangkan kapasitas UMKM melalui proses pendampiang di lapangan secara intensif dan integrative, dan program ini terarah, memiliki target, ada manajemen dengan kontrol dan pengawasan menyeluruh.tidak hanya itu pendidikan dan pelatihan yang di berikan oleh pihak Bank Indonesia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa kepada para ibu-ibu pemberdaya, karena setiap individu harus memiliki pendidikan dan mendapatkan pelatihan yang sesuai agar dapat memiliki keterampilan sehingga dapat bekera dan berusaha secara layak, yang dimana tujuannya untuk membangun katakter dan social entrepreneurship sehingga dapat menggerakan potensi ekonomi masyarakat melalui UMKM. sebelum membentuk program Bank Indonesia melakukan analisis terhadap target pemberdayaan dan program yang mampu membantu fungsi Bank
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Indonesia, dengan melibatkan para pihak internal terutama pihak departemen komunikasi sebagai corong dari Bank Indonesia. Membentuk tim-tim internal dalam perencanaan program dan menyusun TOR (term of reference) sebagai acuan dari perencanaan program, Pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh Bank Indonesia sangatlah bermanfaat bagi masyarakat guna melakukan pemberdayaan (empowerment). Hal ini berdampak dengan perkembangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang sejauh ini masih banyak dibawah standar kelayakan untuk hidup. Dari pembahasan latar belakang peneliti ingin mengungkapan, menjelaskan, menggambarkan dan menganalisis mengenai strategi corporate social Bank Indonesia melalui program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro . Alasan peneliti ingin memilih judul Strategi Corporate Social Responsibility Bank Indonesia dalam Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro sejak terbentunya program pada tahun 2015 dan masih berjalan ,dikarenakan peneliti ingin mengetahui bagaiman strategi CSR Bank Indonesia dapat berhasil dalam meningkatkan pendapatan para pesertanya bahkan program ini mampu menjadi program unggulan Bank Indonesia, program ini juga mendapatkan penghargaan dalam pemberdayaan ekonomi rumah tangga,keberhasilan ini membuat peneliti tertarik mengetahui strategi humas Bank Indonesia dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
1.2 Fokus Penelitian Setelah memahami latar belakang masalah yang mendasari pemikiran ini. Peneliti ingin menjelaskan bagaimana proses dari kegiatan CSR yang dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan perencanaan yang ada, fokus penelitian ini didasarkan pada kegiatan sosial melalui strategi rumusan perencanaan humas secara terarah yang di kemukakan oleh Cutlip, Center dan Broom yang di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1. Mendefinisikn masalah ( Research ) Riset dilakukan untuk menentukan kebutuhan, keinginan dan penyebab suatu masalah. “apa yang sedang terjadi saat ini?” 2. Perencanaan dan pemrograman ( Planning ) Planning dilakukan setelah menganalisis situasi yang terjadi, tahap ini dimana membuat keputusan tentang program publik, strategi, tujuan, dan komunikasi taktik penyusunan TOR (term of reference). Dalam tahap ini sikap, opini, ide-ide dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keingan pihak yang berkepentingan mulai diberikan “apa yang harus kita lakukan dan katakana dan mengapa?” 3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi ( Taking Action and Communicating )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Dalam langkah ini mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang di desain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program “bagaimana
kita
melakukannya
dan
kapan
kita
akan
melakukannya?” 4. Mengevaluasi Program ( Evaluating ) Setelah semua fakta dan program terjalan terakhir adalah tahapan evaluasi, baik itu program sedang berjalan atau sudah berakhir, sebagai tolak ukur keberhasilan berjalannya program humas “seberapa baik langkah yang telah kita lakukan?” 1.3 Identifikasi Masalah Program sosial Bank Indonesia tentang Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro di Tanah abang, program yang akan berjalan selama tiga tahun dari tahun 2015 dan akan berakhir pada tahun 2018 dengan jumlah target peserta program 3.000 perempuan, yang dimana program ini ditunjukan untuk para ibuibu rumah tangga yang memiliki usaha mikro. Tidak hanya semata untuk mendongkrang nama dan mengenalkan Bank Indonesia kepada masyarakat tetapi program ini memiliki unsur lebih penting dalam membantu fungsi Bank Indonesia dan perekonomian Nasional, karena program ini di harapkan dapat memberikan harapan bagi kaum ibu rumah tangga dapat berperan dalam membantu perekonomian keluarga mereka juga dapat memahami dunia usaha dan Bank Indonesia juga ingin para peserta dapat membagikan manfaat pembelajaarn dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
program ini kepada perempuan lainnya, dengan cara ini diharapkan tingkat pengangguran perempuan akan berkurang Dalam hal ini perencanaan sebuah program humas sangatlah penting bukan hanya dari awal kegiatan tetapi juga pada saat kegiatan hingga pasca kegiatan dan evaluasi. Suatu program di katakan sukses hal ini tidak terlepas dari perencanaan yang dipersiapkan dalam mengelola program tersebut. Maka berdasarkan identifikasi masalah diatas yang mendasari peneliti untuk memilih topik tersebut adalah Bagaimana Strategi Corporate Social Responsibility Bank Indonesia Dalam Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro mulai dari Research, Planning, Taking Act and Communicating dan terakhir Evaluating ? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui: Bagaimana Strategi Corporate Social Responsibility Bank Indonesia Melalui Program Pemberdayaan Perempuan Pengusaha Mikro. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada semua pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini meliputi dua manfaat, yaitu akademis dan praktis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
1.5.1
Manfaat Akademis Untuk menerapka teori-teori komunikasi khususnya dalam bidang studi public relations. Serta memberikan informasi tentang kegitan CSR Bank Indonesia dan peran bank sentral Indonesia.
1.5.2
Manfaat Praktisi sebagai bahan masukkan atau acuan bagi Bank Indonesia untuk lebih meningkatkan kegitan Corporate Social Responsibility dalam program pemberdayaan perempuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/