BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakangPenelitian Pertumbuhan industry Generator Set atau sering disebut genset memang
sedang menunjukkan trend yang positif. Hal ini terbukti dari hasil observasi pada www.dieselserviceandsupply.com dimana dijelaskan bahwa menurut Global Industry Analysts, Inc., selaku analis pada bidang mesin pembangkit listrik dan mesin-mesin bermuatan listrik menjelaskan bahwa industri pembangkit komersial ditetapkan untuk mampu menggarap pendapatan mencapai $ 73.200.000.000 pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan bahwa memang industri mesin pembangkit listrik memiliki potensi yang sangat cerah. Terutama di Indonesia, perkiraan turunnya harga solar yang akan terjadi pada bulan Februari 2015, menjadi fenomena tersendiri pada industri genset, dikarenakan hal ini menjadi peluang bagi industri genset, dikarenakan gairah konsumen untuk menggunakan mesin genset kembali meningkat. Dengan perkembangan yang positif pada industri permesinan, terutama mesin genset, maka perusahaan-perusahaan yang saat ini bergerak dalam perakitan genset harus mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan merakit genset dengan kualitas yang terbaik. Selain itu, melihat dari perkembangan industri permesinan di Indonesia yang tumbuh secara signifikan mencapati 2.400 perusahaan, membuktikan bahwa permintaan atas produk atau mesin genset memang sangat tinggi. Hal ini juga terlihat dari pentingnya mesin genset pada beberapa bangunan yang sangat berketergantungan dengan daya listrik seperti Mal, Rumah Sakit, dan sebagainya. Oleh Karena itu, perusahaan perakitan genset sangat perlu memperhatikan kegiatan perakitan genset mulai dari perencanaan bahan baku hingga produk siap untuk didistribusikan. Dalam seluruh kegiatan yang dijalankan pada perakitan genset, manajemen operasional memiliki peran
yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan teori
manajemen operasional yang dikemukakan oleh Heizer dan Rander (2009,p:4) dimana dijelaskan bahwa manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional menyangkut seluruh aktifitas dari bahan baku hingga bahan siap didistribusikan. 1
2 Oleh karena itu, manajemen operasional dalam sebuah perusahaan manufaktur, terutama perusahaan perakitan genset yang saat ini sedang berkembang, harus menjaga efektifitas dan efisiensi perakitan genset itu sendiri, karena jika manajemen operasional tidak diterapkan dengan tepat, maka kerugian utama yang dapat diterima oleh perusahaan adalah kerugian dalam bentuk financial diakibatkan kesalahan perhitungan bahan baku, banyaknya bahan baku yang terpendam dalam gudang, hingga waktu pengiriman bahan baku yang terlambat. PT. Prima Market Jaya Abadi adalah sebuah perusahaan perakitan genset yang beralamat di Jalan Kamal raya no 88, Tegal Alur, Jakarta Barat. Salah satu Generator Set yang memiliki peminat sangat tinggi adalah Genset 16DC. Permasalahan yang saat ini terjadi pada PT. Prima Market Jaya Abadi adalah permasalahan mengenai perhitungan bahan baku yang masih bersifat asumsi semata dan konvensional dengan menggunakan catatan kertas sehingga perhitungan bahan baku sering salah sehingga sering terjadi penumpukan bahan baku, terutama pada perakitan Genset 16 DC. Hal ini dapat terbukti dari tabel berikut:
Tabel 1.1 KelebihanPersediaanBahan Baku PT. Prima Market Jaya Abadi Unit Tahun
2015
Bulan
Bolt
Screw
Gasket
Nut
Januari
94
2
0
12
Februari
99
5
2
17
Maret
104
8
4
21
April
120
10
5
30
Sumber: Data sekunder, PT. Prima Market Jaya Abadi
Dari tabel di atas, terlihat bahwa bahan baku dalam perakitan genset yang berlebih memang terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena perhitungan bahan baku yang sering salah. Hal ini menyebabkan PT. Prima Market Jaya Abadi mengalami kerugian dalam mengeluarkan biaya perawatan bahan baku, serta poros magnet sebagai salah satu bahan dasar yang mudah rusak pun sering mengalami kerusakan dikarenakan disimpan di gudang dalam waktu yang lama. Bukti lain yang memperkuat permasalahan mengenai buruknya sistem pemesanan bahan baku yang diterapkan oleh PT. Prima Market Jaya Abadi saat ini
3 adalah jumlah pemesanan yang terus berulang akibat waktu pemesanan yang sering terjadi secara mendadak dan dapat dibukti kan dari grafik berikut: Tabel 1.2 Peningkatan Jumlah PT. Prima Market Jaya Abadi Tahun
2015
Bulan
Jumlah Pemesanan
Januari
4 kali
Februari
7 kali
Maret
11 kali
April
13 kali
Sumber: Data sekunder, PT. Prima Market Jaya Abadi
Dari tabel di atas, terlihat jumlah pemesanan terus mengalami peningkatan dikarenakan perusahaan sering melakukan salah perhitungan bahan baku, menyebabkan perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk melakukan pemesanan setiap terjadi kekurangan bahan baku. Hal ini menunjukkan bahwa memang PT. Prima Market Jaya Abadi sedang mengalami permasalahan pada pemesanan dan pengaturan bahan baku.
Tabel 1.3Peningkatan BiayaPemesanan PT. Prima Market Jaya Abadi Tahun
2015
Bulan
Biaya
Janurari
Rp 8.023.991
Februari
Rp 9.794.221
Maret
Rp10.982.421
April
Rp11.274.221
Sumber: Data sekunder, PT. Prima Market Jaya Abadi
Menurut penelitian yang dijalankan oleh Dinesh et al (2014) dijelaskan bahwa metode yang tepat untuk membantu perusahaan menyelesaikan permasalahan perhitungan dan perencanaan bahan baku dalah metode Material Requirement Planning. Dari uraian tersebut, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna membantu perusahaan menyelesaikan permasalahan perhitungan bahan baku dan penelitian ini akan diberi judul: “Perencanaan Bahan Baku Perakitan Genset Dengan Metode Material Requirement Planning pada PT. Prima Market Jaya Abadi”
4 1.2
Formulasi Masalah Formulasi masalah dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana perhitungan Material Requirement Planning dengan pendekatan Lot for Lot pada PT. Prima Market Jaya Abadi? 2. Bagaimana perhitungan Material Requirement Planning dengan pendekatan Economic Order Quantity pada PT. Prima Market Jaya Abadi? 3. Bagaimana perhitungan Material Requirement Planning dengan pendekatan Fixed Period Requirements pada PT. Prima Market Jaya Abadi? 4. Rekomendasi apakah yang paling tepat untuk diterapkan oleh PT. Prima Market Jaya Abadi dalam melakukan perencanaan bahan baku?
1.3
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan dijalankan terfokus pada kegiatan operasional PT. Prima
Market Jaya Abadi, terutama dalam perencanaan bahan baku dalam merakit mesin genset. Penelitian ini akan mencoba membantu pihak PT. Prima Market Jaya Abadi dalam memilih pendekatan terbaik untuk melakukan pemesanan bahan baku sehingga nantinya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemesanan bahan baku pada PT. Prima Market Jaya Abadi sendiri.
1.4
TujuanPenelitian Dari uraian formulasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan
dari penelitian ini adalah: 1. Untuk melakukan perhitungan Material Requirement Planning dengan pendekatan Lot for Lot pada PT. Prima Market Jaya Abadi. 2. Untuk melakukan perhitungan Material Requirement Planning dengan pendekatan Economic Order Quantity pada PT. Prima Market Jaya Abadi. 3. Untuk melakukan perhitungan Material Requirement Planning dengan pendekatan Fixed Period Requirements pada PT. Prima Market Jaya Abadi. 4. Untuk memberikan rekomendasi yang paling tepat untuk diterapkan pada PT. Prima Market Jaya Abadi dalam melakukan perencanaan bahan baku.
1.5
Manfaat Penelitian
5 1. Manfaat praktis dalam penelitian ini sebagai saluran referensi bagi PT. Prima Market Jaya Abadi untuk melakukan perencanaan bahan baku pada periodeperiode mendatang. 2. Manfaat akademis dalam penelitian ini adalah sebagai saluran referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang juga membahas mengenai permasalahan serupa, yaitu perencanaan bahan baku.
1.6
States of the Arts Penelitian ini dilandasi atas beberapa penelitian terdahulu yang dapat
diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Peneliti Sadeghi et al (2014)
Irwansyah, Dwika Ery (2010)
Dinesh et al (2014)
Judul A Simultaion method for Material Requirement Planning Supply Dependent Demand and Uncertainty Lead-Time Penerapan Material Requirements Planning (MRP) dalam perencanaan Persediaan bahan baku jamu sehat Perkasa pada PT. Nyonya Meneer Semarang Material Requirement Planning for Automobile Service Plant
Pembahasan Penelitian ini menjelaskan bahwa MRP merupakan metode yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan mengenai perencanaan bahan baku dalam sebuah perancangan produk. Dalampenelitianini, MetodeLot for Lot, Part Period Balancing dan Algoritma Wagner Whitin menjadi metode yang berhasil memecahkan permasalahan mengenai perencanaan bahan baku.
Keterkaitan Keterkaitan antara penelitian sebelumnya dengan penelitain ini adalah mengenai penerapan dari MRP yang digunakan untuk perencanaan bahan baku.
Penelitian ini menjelaskan fungsi dari penerapan Material Requirement Planning dalam
Keterkaitan antara penelitian sebelumnya dengan penelitain ini adalah manfaat dari MRP bagi perusahaan
Keterkaitan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah pendekatan yang digunakan meliputi Lot for Lot dan Part Period Balancing.
6 sebuahperusahaan perakitan guna meminimalisasi resiko kesalahan pemesanan bahan baku.
yaitu sebagai metode untuk meminimalisasi kesalahan pemesananan bahan baku.