Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Atmel Corporation, 2009, AT89S52 Datasheet, www.alldatasheet.com Christanto, Danny , & Pusporini, Kris, 2003, Panduan Dasar Mikrokontroler Keluarga MCS-51. Surabaya: Innovative Electronics Hitachi Semiconductor, 2009, LM016L Datasheet, www.alldatasheet.com. Nalwan, Andi Paulus, 2003, Panduan Praktis Teknik Antarmuka Dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, Jakarta: Gramedia Putra, Agfianto Eko, 2002, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Gava Media Wahyudin, Didin. 2007. Belajar Mudah Mikrokontroler AT89S52 dengan Bahasa BASIC Menggunakan BASCOM-8051. Yogyakarta : Andi.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Langkah pertama yang dilakukan untuk pengujian ini adalah melepas 2 pin header yang menghubungkan antara motherboard dengan switch on/off yang terletak pada bagian depan komputer. Pin header ini dilepas untuk memutuskan kontak antara switch on/off dengan pin on/off pada motherboard yang membuat switch on/off berfungsi untuk menyalakan komputer, sehingga komputer tidak akan bisa on walaupun tombol switch tersebut ditekan. Pin header switch on/off pada komputer tersebut akan digantikan oleh pin header yang dihubungkan dengan alat Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Switch On/Off Pada komputer yang terdiri dari rangkaian relay yang dikontrol oleh mikrokontroler sehingga user tidak bisa membuat komputer dalam kondisi on jika user tidak mengisikan password dengan benar. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian pada Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Tombol Switch On/Off Pada komputer yang meliputi pengujian sistem dengan mikrontroler sebagai pengontrol relay dan keypad, maka didapatkan kesimpulan – kesimpulan sebagai berikut: • Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Tombol Switch On/Off Pada komputer dianggap dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, hal ini terbukti dengan bekerjanya komponen – komponen dalam perangkat keras dan software pada mikrokontroler. • Sistem scanning, reset dan eksekusi pada keypad berjalan dengan baik. Hal ini juga terbukti dari pengujian yang dilakukan. • Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Tombol Switch On/Off Pada KOMPUTER ini memiliki kelebihan yaitu kesederhanaan dalam segi hardware dan kemudahan dalam segi software sehingga alat ini mudah untuk dibuat bahkan bagi pemula sekalipun. • Relay pada rangkaian Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Tombol Switch On/Off Pada komputer ini sangatlah sensitif terhadap perubahan tegangan sehingga perlu adanya tegangan pengganti seperti baterry untuk menghindari perubahan tegangan 5.2. Saran Untuk pengembangan dan perbaikan sistem, maka dapat dilanjutkan dengan: • Mengganti LCD 16x2 dengan LCD Graphic yang memiliki ukuran pixel yang lebih besar dan memiliki tulisan yang lebih halus. • Pada Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Tombol Switch On/Off Pada komputer bisa juga ditambahkan sistem keamanan yang lain contohnya deteksi suhu, jika suhu pada komputer lebih dari atau sama dengan 60°C maka relay akan otomatis jalan dan komputer akan mati dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Jika pada port P3.0 dalam kondisi High, maka relay akan berada pada kondisi normally closed dan LED tidak nyala. Sebaliknya, jika port P3.0 dalam kondisi Low, maka relay akan berada pada kondisi normally open dan LED nyala. 4.2. Pengujian dengan keypad dan LCD Pada awalnya dilakukan scanning keypad untuk memetakan keypad yang telah ada, lalu tampilkan data setiap port mikrokontroler yang terhubung pada keypad (Port P2). Data yang berupa biner tersebut ditampilkan pada LCD dan dicatat sebagai tanda bahwa angka biner tersebut mewakili 1 tombol pada keypad. Hasilnya seperti yang ditampilkan dalam tabel 4.2. dibawah ini.
Dari hasil pemetaan diatas dapat diketahui nilai biner atau nilai masingmasing port ketika salah satu tombol pada saat keypad ditekan/ dilepas. Dari data tersebut dapat diketahui tombol mana yang ditekan, lalu perintah apa yang harus dijalankan ketika tombol tersebut ditekan/dilepas. Dari ke-12 tombol yang ada pada keypad, hanya ada 2 tombol yang menunjukkan tombol perintah/ tombol command yaitu tombol * dan tombol #. Tombol * berfungsi untuk me-reset password. Ketika user salah memasukkan angka atau lupa password pada saat proses pengisian password maka user tinggal tekan tombol * untuk memulai pengisian password lagi. Sedangkan tombol # berfungsi untuk mengeksekusi password yang dimasukkan. Setiap tombol yang ditekan (kecuali tombol * dan #) akan disimpan dalam sebuah variabel dan ketika tombol # ditekan maka software pada mikrokontroler akan membandingkan antara variabel yang berisi kumpulan angka yang dimasukkan lewat keypad dengan konstanta yang berisi password yang sesungguhnya. Seperti tabel 4.3. dibawah ini baris perintah yang akan dilakukan ketika salah satu tombol pada keypad ditekan. 4.3. Pengujian dengan komputer
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Secara sederhana sistem keamanan ini dibuat untuk memproteksi komputer kita dari pengguna lain yang bisa menggunakan komputer kita ketika kita tidak ada ditempat. Sistem keamanan itu menggunakan metode inputan password untuk menyalakan sebuah komputer. Alat ini menggunakan mikrokontroler untuk mengelolah password yang diinputan dan menyalakan komputer dengan relay. Berikut ini adalah blok diagram Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Switch On/Off Pada Komputer (KOMPUTER): LCD 16x2
Relay
Data yang dihasilkan oleh keypad 3x4 berupa data serial yang diinputkan pada port P.0. Kemudian data tersebut dibaca oleh mikrokontroler AT89S52 dan diolah untuk dijadikan sebuah password atau sandi yang hasilnya akan ditampilkan pada LCD.Keypad yang dipasang terdiri dari 12 tombol yaitu tombol angka 0 sampai 9, tombol * dan tombol #. Tombol 0-9 merupakan tombol untuk input password sedangkan # untuk eksekusi password yang telah dimasukkan.dan tombol * untuk me-reset password. Sistem pengelolahan passwordnya sebagai berikut: a. Password dimasukkan melalui keypad dan diakhiri dengan eksekusi password (tombol *) b. Mikrokontroler mengolah password yang telah dieksekusi dengan membandingkan password yang diinputkan dengan konstanta password yang tertanam pada mikrokontroler. c. Jika password yang diinputkan tidak sama dengan konstanta pasword yang tertanam pada mikrokontroler maka mikrokontroler akan mereset password yang diinputkan dan mengirimkan pesan melalui LCD bahwa password yang diinputkan salah. d. Jika password yang diinputkan sama dengan konstanta password yang tertanam pada mikrokontroler maka mikrokontroler akan mengirimkan sinyal 0 selama 1 detik, sehingga relay bekerja dan membuat komputer menjadi on. Mikrokontroler mengirim pesan melalui LCD bahwa password sudah benar dan mereset password.
BAB IV PENGUJIAN SISTEM 4.1. Pengujian dengan relay dan LED Pertama yang dilakukan adalah membuat software pada mikrokontroler untuk memberikan logika 1 (high) dan 0 (low) secara bergantian dengan delay yang agak lama (3 detik). Relay dianggap berjalan dengan baik jika relay melakukan switching ketika terjadi pergantian nilai logika pada port P3.0.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
(Special Function Register). Bit EA berfungsi untuk mematikan sistem interrupt secara keseluruhan. Interrupt external (INT0 dan INT1) dapat diaktifkan dengan dua mode, yaitu mode aktif level (level activated) dan mode aktif transisi (transition activated). Jika INT0 atau INT1 diberi logika ‘0’ pada aktif level atau diberi perubahan transisi turun (falling edge), yaitu dari logika ‘1’ ke ‘0’, maka akan menyebabkan terjadinya interrupt. 2.1.4. Komunikasi Serial Komunikasi serial pada AT89S52 pada dasarnya sama dengan komunikasi serial pada AT89C51 dan AT89C52. Pada AT89S52 terdapat fasilitas komunikasi serial full duplex. Dalam mikrokontroler ini terdapat dua buah register yang terpisah secara fisik (sehingga tidak dapat menyebabkan data collision), yaitu register TX (untuk mengirim data lewat transmitter), dan register RX (untuk menerima data lewat receiver). 2.2. LCD (LM016L) Fitur-fitur yang dimiliki oleh LCD tipe LM016L adalah sebagai berikut. • Dua baris 16 kolom untuk karakter dengan tampilan yang terdiri dari 5x7 dot matrix dengan kursor. • Supply voltage 4,5-5,5v. • Memuat sampai 32 karakter. • Dapat menggunakan 8 pin data (d0-d7) • Beragam instruction function pada BASCOM seperti Locate, Config lcd, Display on/off, Cursor on/off, Cursor on blink, dan Cursor no blink. 2.3. Keypad Keypad yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah keypad keypad matrik 3x4 dengan inputan angka 0-9, * dan #. Keypad didesain aktif high. Prinsip kerjanya adalah keypad akan aktif high, jika ditekan 2.4. BASCOM 8051 “BASCOM 8051 adalah program Basic compiler berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga 8051 seperti AT89C52, AT89S51, AT89S52 dan lain sebagainya. BASCOM-8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi. Menggunakan BASCOM-8051” (Wahyudin, Didin, 2007 : 27) Dengan pertimbangan bahwa compiler ini cukup lengkap karena dilengkapi simulator untuk Light Emiting Dioda (LED) Liquid Crystal Display (LCD) dan monitor untuk komunikasi serial. Penguasaan program BASCOM ini sangat didukung oleh pemahaman perangkat keras mikrokontroler yang baik, karena setiap langkah dari program ini pasti berhubungan dengan perangkat kerasnya. Hal itulah yang membedakan BASCOM dengan bahasa pemrograman lainnya. Basic dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Electronic. BAB III PERANCANGAN SISTEM Masalah keamanan merupakan masalah yang tidak bisa lepas dari dunia teknologi saat ini. Mulai dari PDA, Notebook, PC, Internet, dan produk produk IT lain yang membutuhkan suatu sistem keamanan.
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 pin, 32 pin di antaranya adalah directional I/O yang terbagi dalam 4 port. Berikut ini penjelasan dari konfigurasi dari pin-pin tersebut, yaitu:
Gambar 2.1. Konfigurasi Pin AT89S52 2.1.2. Diagram Blok Diagram blok dari mikrokontroler AT89S52 ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar 2.2. Diagram Blok Mikrokontroler AT89S52. 2.1.3.
Interrupt Mikrokontroler AT89S52 mempunyai enam buah interrupt, yaitu dua buah interrupt external (INT0 dan INT1), tiga buah Timer/Counter (T0,T1,T2), dan satu buah interrupt serial. Berikut ini gambar sumber dari interrupt-interrupt tersebut. Jika terjadi suatu interrupt, maka program akan melompat ke suatu alamat vektor interrupt yang bersangkutan. Dan baru akan kembali ke program utama, jika mendapatkan perintah RETURN. Alamat vektor dari keenam interrupt tersebut dapat dilihat pada tabel 2.10. Keenam interrupt ini dapat diaktifkan atau dimatikan secara individu dengan cara men-set atau me-reset bit-bit yang ada di register IE (Interrupt Enable) dari SFR
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Untuk pemrograman menggunakan bahasa pemrograman basic dengan compiler BASCOM 8051. BASCOM 8051 memungkinkan untuk mengisi mikrokontroler dalam kapasitas sebesar 8 kbyte. 1.5. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini meliputi sembilan bagian, yaitu : 1. Tinjauan Pustaka 2. Pengumpulan Data 3. Perencanaan Perangkat Keras 4. Perencanaan Perangkat Lunak 5. Pembuatan Perangkat Keras 6. Pembuatan Perangkat Lunak 7. Pengujian Sistem 8. Pengambilan Kesimpulan 9. Penulisan Laporan Tugas Akhir 1.6. Sistematika Penulisan Penulisan laporan tugas akhir ini disusun dalam suatu sistematika sebagai berikut : Bab 1 PENDAHULUAN Bab 2 TEORI PENUNJANG Bab 3 PERENCANAAN SISTEM Bab 4 PENGUJIAN SISTEM Bab 5 PENUTUP BAB II TEORI PENUNJANG 2.1. Mikrokontroler AT89S5 Mikrokontroller merupakan pengkombinasian antara komputer dengan memori dan I/O (Input/Output) dalam satu chip, yang sering disebut sebagai single chip microcomputer (SCM). Berbeda dengan mikroprosesor yang membutuhkan ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memoy), dan I/O sebagai sarana pendukung operasinya. Mikrokontroler AT89S52 termasuk salah satu jenis mikrokontroler dari keluarga MCS51 yang dikemas dalam standart DIL ( Dual In Line ) 40 pin. Mikrokontroler ini diproduksi oleh ATMEL dengan karakteristik yang benar-benar kompatibel dengan mikrokontroler produksi Intel. Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler AT89S52 adalah sebagai berikut: • CPU (Central Processing Unit) 8 bit. • In-System Programmable (ISP) Flash Memory sebesar 8 KByte. • 256 x 8 –bit Internal RAM. • 3 buah Timer/Counter 16 bit. • Bi-directional I/O sebanyak 32 bit (terbagi dalam 4 port). • Mempunyai channel UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) full duplex. • Enam buah vektor interrupt dengan dua level prioritas 2.1.1. Deskripsi Pin
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
1.2. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah: 1. Mendesain suatu sistem yang menggunakan mikrokontroler AT89S52, dimana mikrokontroler AT89S52 berfungsi sebagai pengelolah informasi sekaligus menjadi media penyimpanan password yang diinginkan. 2. Mendesain sistem dimana mikroprosesor dapat mengolah data yang di dapat dari keypad dan hasilnya dapat ditampilkan didalam LCD LM016L. 3. Sarana pembelajaran terhadap sistem mikrokontroler AT89S52 yang dapat mengontrol sebuah hardware 1.3. Perumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat disimpulkan beberapa perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mendesain suatu alat yang dapat menampilkan hasil dari data yang telah diinputkan melalui keypad pada LCD 16x2. 2. Bagaimana membuat program mikrokontroler AT89S52 untuk dapat membaca data yang diinputkan melalui keypad 3. Bagaimana membuat program mikrokontroler AT89S52 untuk dapat membandingkan password yang di inputkan dengan password yang ada di mikrokontroler 4. Bagaimana membuat program mikrokontroler AT89S52 untuk dapat menampilkan hasil perbandingan antara data yang diinputkan melalui keypad dengan data yang ada di mikrokontroler, pada LCD LM016L (16x2). 5. Bagaimana membuat program mikrokontroler AT89S52 untuk dapat menyalakan komputer jika password yang di inputkan sesuai dengan password yang ada di mikrokontroler 1.4. Ruang Lingkup Pembahasan Berdasarkan permasalahan di atas, pada pembuatan Sistem Keamanan Komputer dengan Mengamankan Switch On/Off Pada Komputer ini dibuat pembatasan masalah sebagai berikut: • Mengendalikan relay sehingga relay dapat bekerja sebagai normally open dan normally closed • Menampilkan semua informasi pada layar lcd 1.4.1. Hardware (Perangkat Keras) • Mikrokontroler Mikrokontroler yang digunakan merupakan produk ATMEL yaitu AT89S52. AT89S52 memilik kapasitas memory sebesar 8 kbyte sehingga Mikrokontroler ini sangat mendukung dalam pembuatan Sistem Keamanan Komputer dengan Mengamankan Switch On/Off Pada Komputer • Display Display yang digunakan berupa LCD dengan ukuran 16x2 dengan tipe LM016L. • Keypad Keypad yang digunakan yaitu keypad matrik 3x4
1.4.2. Software (Perangkat Lunak)
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Sistem Keamanan Komputer Dengan Mengamankan Switch On/Off Pada Komputer Oleh : Andreas Ferdianto Nim. 04105015 Abstrak Komputer saat ini merupakan salah satu kebutuhan pokok dari masyarakat perkantoran, karena disetiap pekerjaannya hampir selalu memakai komputer. Mulai dari inputan sampai pembuatan laporan, semua tidak lepas dari komputer. Sangat mungkin sekali jika komputer dalam 1 kantor bisa digunakan oleh beberapa orang yang memang sedang membutuhkan komputer dalam mengerjakan tugasnya, sehingga dibutuhkan satu sistem sekuriti yang bisa membuat komputer tersebut terkontrol dengan baik, minimal mengetahui orang – orang yang telah menggunakan komputer tersebut. Keyword : Keamanan switch, Mikrokontroler, Keamanan komputer, relay BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan akan komputer semakin meningkat, setiap pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah perkantoran ataupun sebuah pabrik, semua menggunakan komputer. Tak terkecuali instansi pemerintahan dan pendidikan. Komputer seakan tidak bisa lepas dari itu semua. Dalam sebuah perusahaan ataupun instansi lain komputer menjadi barang yang paling di jaga, karena dalam komputer tersebut ada data yang sangat penting bagi perusahaan atau sebuah instansi. Banyak sekali cara yang dilakukan untuk memproteksi data mulai dari software, sistem operasi atupun hardware. Secara software yaitu dengan cara mengunci file dengan password, sehingga file tidak bisa di buka jika password salah, yang kedua dengan sistem operasi yaitu dengan cara memberikan password pada sistem operasi yang dijalankan, sehingga komputer tidak bisa dimasuki oleh sembarang user. Dan yang ketika adalah hardware yang salah satunya adalah mengunci switch on/off komputer dengan sebuah password. Dengan begitu komputer tidak akan bisa dipakai oleh siapapun kecuali pemilik atau harus ijin pemilik. Penelitian ini akan difokuskan pada masalah bagaimana switch on/off pada komputer tersebut diatur dengan menggunakan password yang diinputkan melalui beberapa keypad yang telah disediakan. Sehingga komputer tidak dipakai oleh sembarang user. Selain itu sistem keamanan ini tidak menutup kemungkinan untuk di pakai di perangkat lain selain komputer, karena penggunaan sistem toggle button yang digunakan oleh perangkat-perangkat yang berkembang saat ini yang memungkinkan sistem keamanan ini juga bisa digunakan didalamnya. Sebagai contoh perangkat lain yang menggunakan toggle button sebagai sarana untuk menyalakan perangkat tersebut : printer, scanner, notebook, mesin foto copy, dan lain sebagainya.