Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.
System Development Life Cycle (SDLC) • SDLC (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem. • Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. • SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
System Development Life Cycle (SDLC)
• Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: – siklus hidup sistem tradisional(traditional system life cycle), – siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan – siklus hidup sistem orientasi objek (objectoriented system life cycle).
System Development Life Cycle (SDLC) • Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. • Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. • Kesemua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru baik itu secara modular maupun dengan proses instalasi baru. • Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat lunak terkait.
Sejarah SDLC • Pengembangan sistem siklus hidup, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004), “berasal pada tahun 1960, untuk mengembangkan skala besar fungsional sistem bisnis di zaman skala besar konglomerat bisnis. Sistem informasi kegiatan berkisar berat pengolahan data dan angka-angka rutinitas “. • Beberapa kerangka kerja pengembangan sistem telah sebagian didasarkan pada SDLC, seperti analisis sistem terstruktur dan metode desain (SSADM) diproduksi untuk pemerintah Inggris Kantor Pemerintah Commerce pada 1980-an. • Sejak saat itu, menurut Elliott (2004), “pendekatan siklus kehidupan tradisional untuk pengembangan sistem telah semakin digantikan dengan alternatif pendekatan dan kerangka kerja, yang berusaha mengatasi beberapa kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional”.
Fase-fase SDLC A. Perencanaan Sistem (Systems Planning) Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi : • Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang. • Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan. • Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem. • Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. • Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
Fase-fase SDLC B. Analisis Sistem (Systems Analysis) Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut: • Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem. • Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem. • Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut. • Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem. • Mendefinisikan kebutuhan sistem.
Fase-fase SDLC C. Perancangan Sistem (Systems Design) Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah: • Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem. • Menganalisa data dan membuat skema database. • Merancang user interface.
Fase-fase SDLC D. Implementasi Sistem (Systems Implementation) Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: • Pembuatan database sesuai skema rancangan. • Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem. • Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
Fase-fase SDLC E. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance) Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.