Presentasi Tesis Judul :
Arahan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan Manajemen Berbasis Sektor Perdagangan di Kabupaten Tulungagung.
Oleh
Fajar Hendro Utomo Pembimbing 1.Ir. Heru Purwadio, MSP. Pembimbing 2 . Ir. Putu Rudy Setiawan, M.Sc Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Pembangunan Kota Jutrusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Arahan Pengembangan SMK berbasis sektor perdagangan Latar Belakang Berdasarkan data Distribusi PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2008 di Kabupaten Tulungagung terlihat bahwa sektor perdagangan menempati urutan teratas dengan prosentase 31,63%. Sektor ini perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya pengembangan sumber daya manusianya. Melihat kondisi existing sektor perdagangan masih menjadi sektor dominan, sementara itu dalam pengembangan sumberdaya manusia SMK, terlihat masih ada hambatan. Hambatan tersebut adalah belum dikembangkannya program keahlian SMK berdasarkan potensi sektor perdagangan di Kabupaten Tulungagung. Tujuan penelitian ini merumuskan arahan pengembangan program keahlian SMK berdasarkan sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Tulungagung.
Permasalahan • Rumusan masalah penelitian ini adalah belum optimalnya pengembangan SMK bisnis dan perdagangan di Tulungagung untuk mendukung kegiatan perdagangan. Hal tersebut terlihat dari kesempatan kerja di sektor perdagangan yang seharusnya banyak menyerap tenaga kerja, karena sektor ini sebagai sektor unggulan tetapi ternyata hanya mampu menyerap tenaga kerja sedikit. • Pertanyaan penelitiannya adalah Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK untuk mendukung kegiatan sektor perdagangan di Kabupaten Tulungagung?
Tujuan Penelitian ini : Merumuskan arahan pengembangan SMK yang berbasis Sektor perdagangan di Kab. Tulungagung
Sasaran untuk mencapai tujuan diatas adalah : 1. Identifikasi faktor-faktor arahan yang mempengaruhi pengembangan SMK berbasis sektor Perdagangan. 2. Mengidentifikasi tingkat kesesuaian arahan pengembangan SMK 3. Merumuskan arahan pengembangan SMK yang berbasis perdagangan dan jasa di Kab. Tulungagung
Metodelogi Penelitian Pendekatan Penelitian •
Untuk menemukan solusi dari pemasalahan dalam penelitian ini, pendekatan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah pendekatan positivisme, yaitu objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang naturalistik, dan empiris, dimana semua objek penelitian harus menjadi fakta yang dapat diamati.
Variabelnya • Variabel faktor yang berkaitan dengan pengembangan SMK berbasis perdagangan dan jasa di Kabupaten Tulungagung antara lain : – – – – – – –
Kualitas ketrampilan Tenaga kerja Fasilitas yang mendukung Kerjasama SMK dengan DU/DI Potensi perdagangan di tiap kecamatan Teknologi yang mendukung Kebijakan Pemerintah Pasar kerja
Variabel untuk menentukan arahan pengembangan Program Keahlian SMK berbasis sektor perdagangan – – – – – – –
Meluluskan tenaga kerja yang siap pakai di pasar kerja Tenaga pendidik yang berkualitas Melengkapi Sarana dan laboratorium untuk melakukan pembelajaran di SM Peningkatan hubungan DUDI dengan SMK dengan sistem magang Pembukaan Program keahlian sesuai potensi Kemampuan mengatualiasasikan kemampuan dan kreatifitas Siswa SMK terhadap alat dengan teknologi baru Pemerintah Kabupaten melakukan regulasi yang dapat menampung lulusan SMK pada DUDI setempat atau DUDI yang bekerjasama dengan Pemda
Obyek / Sample • Wawancara ditujukan pada reponden yang dipilih melalui analisa stakeholder • Pihak pemerintah: • a). Dinas Pendidikan, b). DPRD c). Disnakertransos, d). MKK SMK di Kabupaten Tulungagung. e).Bappeda f) PGRI • Pihak swasta: Praktisi /pelaku perdagangan yang terkait dengan pengembangan program keahlian SMK berdasarkan potensi perdagangan untuk kelompok teknologi dan perdagangan di Kabupaten Tulungagung. • Masyarakat: yaitu dari Dewan Pedidikan di Kabupaten Tulungagung.
Data / Pengumpulan data •
Data sekunder diperoleh dari instansi atau dinas terkait: 1. PDRB Kabupaten Tulungagung, 2008 BPS Kab. Tulungagung 2. Data tenaga kerja untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran di tiap kecamatan 2008 Dinas Kertransos Kab. Tulungagung 3. Data SMK dan Program Keahlian dari Dinas Pendidikan Kab Tulungagung 4. Renstra dan Renja Pembangunan Kab.Tulungagung dari BAPPEDA 5. Jumlah kebutuhan jenis tenaga kerja Perusahaan, dunia usaha/industri 6. Kecamatan Tulungagung dalam angka, 2008 BPS Kab. Tulungagung
Data Primer (langsung): diperoleh berdasarkan angket, melalui teknik analisa stakeholder dari pakar pendidikan, pemerintah daerah, dan stakeholders
Teknik Analisis •
Analisis Stakeholders. Dalam pengembangan pendidikan kejuruan di bidang bisnis dan manajemen, terdapat beberapa stakeholders yang terlibat. Tidak semua stakeholders memiliki kepentingan dan pengaruh yang sama. Untuk mengetahui tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholders dalam usaha pengembangan pendidikan kejuruan perlu dilakukan analisis Stakeholders.
•
Analisa Penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen di Kabupaten Tulungagung Analisa ini dipakai untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK di Kabupaten Tulungagug dengan mengunakan analisa Delphi.
•
Analytical Hierarchy Proccess (AHP) Untuk memperoleh bobot faktor pengembangan program keahlian SMK, dilakukan Proccess (AHP). Penentuan bobot untuk masing-masing faktor dilakukan melalui pengolahan pembobotan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy kuesioner pembobotan yang didapatkan dari pendapat tujuh responden ahli
•
Analisis Skoring untuk menentukan tingkat kesesuaian SMK Analisis skoring digunakan untuk mengetahui Kesesuaiaan program keahlian SMK berbasis sektor perdagangan dan jasa di setiap kecamatan di kabupaten Tulungagung. Dengan metode survey akan digunakan sebagai input dalam analisis skoring
•
Analisa Arahan Pengembangan SMK berbasis sektor perdagangan dengan metode Delphi Untuk analisis data primer dengan menggunakan survey dan wawancara dengan menentukan keputusan melalui eksplorasi pendapat dan perolehan informasi dari hasil perolehan dan pertukaran pendapat (wawancara) dalam menentukan faktor pendukung dari pakar. Untuk menganalisis hasil wawancara ini digunakan metode Delphi.
Responden expect choise untuk Analisis AHP Stakeholders No
Responden (Posisi Stakeholders)
Kepakaran
1.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Kasudin Dikmenjur (Drs. Maryadji, MM)
- Ahli di Bidang Perencanaan Pendidikan. -Mengawasi pelaksanaan program-program pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan kejuruan bisnis dan manejemen - Membuat analisis keberhasilan program Pendidikan. - Merencanakan kebijakan pendidikan
2.
DPRD Komisi Pendidikan
Ketua DPRD Komisi Pendidikan (Supriyanto, SE)
- Menetapkan anggaran Pendidikan. - Menetapkan kebijakan Pendidikan.
3.
Dinas Perindag
Bag.sekretariat Dinas Perindag ( Risa Nadir sofyan,SE)
- Ahli di Bidang Perencanaan Industri dan perdagangan - Merencanakan kebijakan perindustrian dan perdagangan
4.
Dinas Kertrans Sos
Kepala Dinas Kertran Sos (Drs. Bangun Harmanto, SH,SE,MSi)
- Ahli di Bidang Perencanaan transmigrasi dan ketenaga kerjaan. -Merencanakan kebijakan Dinakertransos
5.
Bappeda
Kasubid Statistik dan Litbang Bappeda ( Suharmani,S.Sos)
-Ahli di Bidang Perencanaan Pemerintahan - Merencanakan program pendidikan di Kab Tulungagung -Merencanakan kebijakan pendidikan
6.
MKKS SMK Bisnis Manajemen
Kepala Sekolah SMK PGRI 3 (Drs. Siswo Subagyo,M.Pd)
- Ahli di Bidang Perencanaan Kurikulum Bisnis dan manajemen -Memahami perkembangan SMK perdagangan dan kendala yang dihadapi dalam pegembangan pendidikan kejuruan perdagangan
7.
PGRI
Ketua PGRI Tulungagung (Drs. Suharno,M.M)
- Orang yang dapat membandingkan antara pendidikan umum dan pendidikan kejuruan sehingga memahami kendala dalam faktor pengembangan pendidikan kejuruan perdagangan terutama kualitas tenaga kerja
Sumber : Hasil Analisis
Pelaku yang Terkait dengan Pengembangan Pendidikan Kejuruan bisnis dan manajemen Kabupaten Tulungagung No.
Komponen
Stakeholders
1.
Pemerintah
DPRD Komisi Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bappeda Kadin
2.
Penyelenggara
MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah)/Kepala SMK teknologi dan perdagangan
PGRI Komite Sekolah 3.
Masyarakat
Tokoh Pendidikan Dewan Pendidikan LSM Pendidikan
Analisa penentuan faktor dengan analisis Delphi Hasil Iterasi Tahap Kedua Faktor-Faktor pengembangan SMK berbasis sektor perdagangan di Kabupaten Tulungagung Faktor pengembangan SMK berbasis No. perdagangan di Kabupaten Tulungagung Kualitas tenaga pendidik dan non 1. kependidikan di lingkungan SMK Sarana dan prasarana pendidikan 2. kejuruan Hubungan kerja sama antar instansi 3. pemerintah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Potensi dasar kawasan di kabupaten 4. Tulungagung 5. Pengembangan IPTEK
Responden (S, TS) 1
2
3
4
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
5
6
7
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
6.
Kompetensi tenaga kerja
S
S
S
S
S
S
S
7
Birokrasi (Kebijakan Pemerintah Daerah)
S
S
S
S
S
S
S
Analisa AHP untuk pembobotan faktor
Analisa Kesesuaian
Dari hasil Analisa Penentuan Tingkat Kesesuaian SMK berbasis Perdagangan di Kabupaten Tulungagung, dapat ditetapkan bahwa SMK yang sesuai dan yang tidak sesuai di Kabupaten Tulungagung sebagai berikut. • •
SMKN yang sesuai adalah SMKN 1 Boyolangu, SMK PGRI 3 Tulungagung SMKN Ngunut SMK yang tidak sesuai adalah SMK PGRI 01, SMK Perwari, SMKN Bandung, SMK Yayasan Pendidikan (YP) 17, SMKN Pagerwojo (SMK baru belum meluluskan), SMK Kauman
No.
R a n g k u m a n It e r a s i 1
Arahan pengembangan SMK berbasis perdagangan di Kabupaten Tulungagung
Responden (S, TS) 1
2
3
4
5
6
7
S
S
TS
TS
S
S
S
1.
Tenaga pendidik harus disekolahkan
2.
Tenaga pendidik diikutkan kursus dan pelatihan
TS
S
S
TS
S
S
S
3.
Adanya tenaga pendidik dari luar SMK
TS
S
TS
TS
TS
TS
TS
4.
Siswa menguasai teknik praktek pemasaran dan praktek penjualan
S
S
S
S
S
S
S
5.
Siswa menguasai teknik praktek pembukuan dan praktek akuntansi
S
S
S
S
S
S
S
6.
Siswa mempunyai sertifikat kompetensi dari DUDI
S
S
S
S
S
S
S
7.
Ketersediaan laboratorium komputer
S
S
S
S
S
S
S
8.
Ketersediaan laboratorium akuntansi dan mini bank
TS
TS
TS
TS
TS
S
TS
9.
Ketersediaan unit usaha
S
S
TS
S
S
TS
S
10.
SMK memiliki fasilitas ruang kelas sendiri
S
TS
S
S
S
S
TS
11.
Siswa melakukan PSG
S
S
S
S
S
S
S
12.
SMK bekerjasama dengan DUDI untuk praktikum
TS
S
TS
TS
TS
TS
TS
13.
DUDI merekrut lulusan SMK sebagai tenaga kerja
S
S
S
S
S
TS
TS
14.
SMK merekrut praktisi dari DUDI sebagai tenaga pengajar
TS
S
TS
TS
TS
TS
S
15.
Kesesuaian program keahlian SMK dengan potensi daerah
S
S
S
S
TS
TS
S
16.
Lulusan SMK mampu mengoperasikan computer
S
S
S
S
TS
S
TS
17.
Lulusan SMK mempunyai sertifikat keahlian computer
S
S
S
S
S
S
S
18.
Lulusan SMK mampu dan menguasai Aplikasi program komputer
S
S
S
S
S
S
S
19.
Fasilitas dan pengajar IT mengikuti kemajuan teknologi
TS
S
S
TS
S
S
S
20.
Ada bantuan dari pemerintah kepada SMK
TS
S
TS
S
S
TS
S
21.
Ada regulasi pemerintah terhadap lulusan SMK
S
S
S
S
S
TS
TS
Rangkuman Iterasi 2 No.
Arahan pengembangan SMK berbasis perdagangan di Kabupaten Tulungagung
Responden (S, TS) 1
2
3
4
5
6
7
1.
Tenaga pendidik harus disekolahkan
S
S
S
S
S
S
S
2.
Tenaga pendidik diikutkan kursus dan pelatihan
S
S
S
S
S
S
S
3.
Siswa mampu menguasai teknik pemasaran dan penjualan
S
S
S
S
S
S
S
4.
Siswa mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi
S
S
S
S
S
S
S
5.
Siswa mempunyai sertifikat kompetensi dari DUDI
S
S
S
S
S
S
S
6.
Ketersediaan laboratorium komputer
S
S
S
S
S
S
S
7.
Ketersediaan unit usaha
S
S
S
S
S
S
S
8.
SMK memiliki ruang kelas sendiri
S
S
S
S
S
S
S
9.
Siswa melakukan PSG
S
S
S
S
S
S
S
10.
DUDI merekrut lulusan SMK sebagai tenaga kerja
S
S
S
S
S
S
S
11.
Kesesuaian program keahlian SMK dengan potensi daerah
S
S
S
S
S
S
S
12.
Lulusan SMK mampu mengoperasikan computer
S
S
S
S
TS
S
TS
13.
Lulusan SMK mempunyai sertifikat keahlian computer
S
S
S
S
S
S
S
14.
Lulusan SMK mampu dan menguasai Aplikasi program komputer
S
S
S
S
S
S
S
15.
Fasilitas dan pengajar IT mengikuti kemajuan teknologi
S
S
S
TS
S
S
S
16.
Ada bantuan dari pemerintah kepada SMK
S
S
S
S
S
S
S
17.
Ada regulasi pemerintah terhadap lulusan SMK
S
S
S
S
S
S
S
Rangkuman Iterasi 3 Final No.
Arahan pengembangan SMK berbasis perdagangan di Kabupaten Tulungagung
Responden (S, TS) 1
2
3
4
5
6
7
1.
Tenaga pendidik harus disekolahkan
S
S
S
S
S
S
S
2.
Tenaga pendidik diikutkan kursus dan pelatihan
S
S
S
S
S
S
S
3.
Siswa mampu menguasai teknik pemasaran dan penjualan
S
S
S
S
S
S
S
4.
Siswa mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi
S
S
S
S
S
S
S
5.
Siswa mempunyai sertifikat kompetensi dari DUDI
S
S
S
S
S
S
S
6.
Ketersediaan laboratorium komputer
S
S
S
S
S
S
S
7.
Ketersediaan unit usaha
S
S
S
S
S
S
S
8.
SMK memiliki ruang kelas sendiri
S
S
S
S
S
S
S
9.
Siswa melakukan PSG
S
S
S
S
S
S
S
10.
DUDI merekrut lulusan SMK sebagai tenaga kerja
S
S
S
S
S
S
S
11.
Kesesuaian program keahlian SMK dengan potensi daerah
S
S
S
S
S
S
S
12.
Lulusan SMK mempunyai sertifikat keahlian computer
S
S
S
S
S
S
S
13.
Lulusan SMK mampu dan menguasai Aplikasi program komputer
S
S
S
S
S
S
S
14.
Fasilitas dan pengajar IT mengikuti kemajuan teknologi
S
S
S
S
S
S
S
15.
Ada bantuan dari pemerintah kepada SMK
S
S
S
S
S
S
S
16.
Ada regulasi pemerintah terhadap lulusan SMK
S
S
S
S
S
S
S
Kesimpulan dan Saran Pertama, Faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen di Kabupaten Tulungagung adalah : Kualitas tenaga pendidik dan non kependidikan di lingkungan SMK, Sarana dan prasarana pendidikan kejuruan, Hubungan kerja sama antar instansi pemerintah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Potensi dasar kawasan di kabupaten Tulungagung, Pengembangan IPTEK, Kompetensi tenaga kerja, Birokrasi (Kebijakan Pemerintah Daerah) Kedua, Dari hasil Analisa Penentuan Kesesuaian SMK berbasis Perdagangan di Kabupaten Tulungagung, dapat ketahui bahwa jumlah SMK yang mempunyai kesesuaian di bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut : Di Kecamatan Boyolangu SMKN 1 Boyolangu yang mempunyai kesesuaian paling besar; kemudian Kecamatan Ngunut dengan SMKN Ngunut; disusul Kecamatan Tulungagung dengan SMK PGRI 3 Tulungagung
Arahan Pengembangan SMK bisnis dan manajemen Ketiga. Kesimpulan arahan untuk pengembangan SMK bisnis dan manajemen 1. Tenaga pendidik harus disekolahkan 2. Tenaga pendidik diikutkan kursus dan pelatihan 3. Siswa menguasai teknik praktek pemasaran dan praktek penjualan 4. Siswa menguasai teknik praktek pembukuan dan praktek akuntansi 5. Siswa mempunyai sertifikat kompetensi dari DUDI 6. Ketersediaan laboratorium komputer 7. Ketersediaan unit usaha 8. SMK memiliki fasilitas dan ruang kelas sendiri 9. Siswa melakukan PSG 10. DUDI merekrut lulusan SMK sebagai tenaga kerja 11. Kesesuaian program keahlian SMK dengan potensi daerah 12. Lulusan SMK mempunyai sertifikat keahlian computer 13. Lulusan SMK mampu dan menguasai Aplikasi program komputer 14. Fasilitas dan pengajar IT harus dapat mengikuti 15. Ada bantuan dari pemerintah kepada SMK 16. Ada regulasi pemerintah terhadap lulusan SMK
Saran • Pertama, Dari penelitian ini dapat dikembangkan untuk menentukan konsep pengembangan SMK jenis perdagangan dan jasa dari sisi pembangunan non fisik serta mental dari siswa untuk meningkatkan soft skillnya guna penyempurnaan ketrampilan siswa SMK.
TERIMAKASIH