APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) BERBASIS WEB UNTUK DATA POKOK PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA SEBAGAI PENUNJANG PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH Sastika Zahra Afriarini dan Dr. Ing. Ir.Teguh Harianto, M.Sc Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) JL. Arif Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail :
[email protected] Kota Surabaya merupakan kota metropolitan ke-2 di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat pada berbagai sektor dan mempunyai aktifitas ekonomi tinggi.Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah urbanisasi di Kota Surabaya.Sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk yang semakin cepat dari tahun ke tahun.Kondisi ini berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan penduduk akan hunian, perkantoran, sarana dan prasarana transportasi, serta fasilitas publik lainnya.Sehingga mengakibatkan perubahan peruntukan lahan yang semakin signifikan, ditunjukkan dengan berkurangnya kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).Dalam penelitian ini digunakan teknologi penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra satelit ALOS AVNIR-2 untuk interpretasi perubahan peruntukan lahan kawasan RTH menjadi pemukiman dari tahun 2000 ke 2010 .Selain itu juga menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis WEB untuk menampilkan data pokok pembangunan Kota Surabaya tahun 2000 dan 2010 beserta hasil analisa perubahan peruntukan lahan yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembuatan Sistem Informasi Geografis berbasis WEB dari hasil analisa perubahan ruang berdasarkan data pokok pembangunan Kota Surabaya pada tahun 2000 dan 2010 yang terdiri dari data fisik (jenis tanah,kemapuan tanah,ketinggian,kelerengan, jaringan sungai dan penggunaan lahan), data utilitas (jaringan jalan, ,jaringan transportasi, jaringan listrik, jaringan telepon dan jaringan gas) dan data kependudukan (jumlah, kepadatan, persebaran dan komposisi penduduk, sarana pendidikan, sarana peribadatan, sarana kesehatan, sarana perbelanjaan dan makam) serta analisa perubahan peruntukan lahan dari hasil interpretasi citra ALOS AVNIR-2 tahun 2010 menggunakan proses tumpang susun (overlay) Peta Kawasan RTH tahun 2000 dengan Peta Kawasan RTH hasil klasifikasi supervised citra ALOS AVNIR2 .Sehingga dihasilkan Peta Perubahan Kawasan RTH Menjadi Pemukiman di Kota Surabaya dari tahun 2000 ke 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan peruntukan lahan berdasarkan data pokok pembangunan Kota Surabaya dan pengolahan Citra Alos AVNIR-2 Kota Surabaya didapatkan luas total Ruang Terbuka Hijau (RTH) tahun 2000 adalah 8.441,1 ha dan tahun 2010 adalah 5.149,056
ha.Sehingga terjadi pengurangan luas sebesar 3.292,044 ha.Sedangkan luas total pemukiman tahun 2000 adalah 13.267,9 ha dan tahun 2010 adalah 14.961,5841 ha Sehingga terjadi pertambahan luas sebesar 1.693,6841 ha Kata kunci : Citra Alos AVNIR-2, Ruang Terbuka Hijau (RTH) ,Data Pokok Pembangunan
I. PENDAHULUAN Kota Surabaya merupakan ibu kota Propinsi Jawa Timur, Indonesia dan kota metropolitan kedua setelah Jakarta.Kota pahlawan ini mengalami perkembangan pesat terutama di daerah Surabaya Barat dan Surabaya Timur.Hal ini terjadi karena kemajuan kota surabaya terutama dalam bidang ekonomi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di sekitarnya .Akibatnya jumlah penduduk yang tinggal di Kota Surabaya semakain meningkat dari tahun ke tahun .Kondisi ini berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan penduduk akan hunian,perkantoran,sarana dan prasarana transportasi,serta fasilitas publik lainnya.Sehingga mengakibatkan perubahan peruntukan lahan yang semakin signifikan ditunjukkan dengan berkurangnya kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).Kegiatan pembangunan di setiap daerah dapat dipastikan memerlukan data pokok pembangunan.Data pokok pembangunan adalah sekumpulan data yang terdiri dari sumberdaya kependudukan, sumberdaya alam fisik dan utilitas. Data pokok pembangunan tersebut digunakan sebagai informasi untuk kegiatan perencanaan pembangunan. Sumber daya kependudukan mencakup jumlah, kerapatan persebaran dan komposisi penduduk, sarana pendidikan, sarana peribadatan, sarana kesehatan, sarana perbelanjaan dan makam. Sumber daya alam fisik meliputi jenis tanah, kemampuan tanah, kelerengan, penggunaan lahan dan jaringan sungai. Data utilitas terdiri dari jaringan jalan,jaringan transportasi, jaringan listrik, jaringan gas dan jaringan telepon.Sedangkan penggunaan teknologi sistem informasi geografis untuk data pokok pembangunan Kota Surabaya sebagai perencanaan
tata ruang wilayah berbasis Web ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat dalam memperoleh informasi perencanaan tata ruang wilayah. Sehingga nantinya pengembangan Kota Surabaya dapat terkontrol dan sesuai dengan orientasi perencanaan yang telah disusun.
c.
II.URAIAN PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian Tugas Akhir ini mengambil daerah studi di Kota Surabaya dengan koordinat antara 112o 36’00” - 112 o 54’00” BT dan 7 o12’00” - 7 o21’00” LS .Wilayah Kota Surabaya secara geografis di sebelah utara dan timur berbatasan dengan Selat Madura,sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Gresik. B.
d.
medukung baik dari buku, jurnal, majalah, internet dan lain-lain. Pengumpulan Data Data pokok pembangunan Kota Surabaya berupa data fisik dan utilitas Kota Surabaya terbitan Badan Pembangunan dan Perencanaan Kota (Bapekko) 2000 dan tahun 2010. Data Kependudukan Tahun 2000 dan 2010 terbitan Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya.Data Citra ALOS AVNIR-2 Tahun 2010.Data Citra Landsat Orthorektifikasi Tahun 2000. Peta Garis Digital Kota Surabaya Skala 1: 5000. Pengolahan Data Spasial
METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Berikut adalah penjelasan diagram alir metode penelitian: a.
b.
Identifikasi Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah pembuatan “ Sistem Informasi Geografis Berbasis WEB Untuk Data Pokok Pembangunan Kota Surabaya Sebagai Penunjang Perencanaan Tata Tuang Wilayah”. Analisa Perbandingan ruang Kota Surabaya tahun 2000 dan 2010 dan perubahan RTH menjadi pemukiman. Studi Literatur Studi literatur bertujuan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan pembuatan Sistem Informasi Geografis, perancangan WEBGIS, konsep ruang wilayah Kota Surabaya dan literatur lain yang
Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan Citra 1.
2.
Melakukan pengolahan Citra ALOS AVNIR-2 1A tahun 2010dengan resolusi sedang yaitu 10 meter dan dapat merekam data secara detail sehingga dapat memudahkan interpretasi setiap kenampakan objek pada citra. Melakukan proses koreksi geometrik pada Citra ALOS AVNIR-2 1A tahun 2010 untuk mendapatkan sistem koordinat dan sistem proyeksi yang sama. Dalam koreksi geometrik ini digunakan sebagai acuan
adalah Citra Landsat Otrhorektifikas 2000. Jika nilai RMS Error ≤ 1 pixel ( Purwadhi, 2001) maka koreksi geometrik yang dilakukan tersebut sudah benar. 3. Melakukan pencatatan hasil survai dan pengambilan dokumentasi pada area ruang terbuka hijau di lapangan. 4. Setelah proses koreksi selesai dan didapatkan citra terkoreksi geometrik dilakukan proses klasifikasi supervised berdasarkan objek – objek pada citra. (1) 5. Setelah itu dilakukan uji klasifikasi menggunakan rumus
6.
7.
8.
9.
Keterangan : KI = Ketepatan Interpretasi JKI = Jumlah Kebenaran Interpreatsi JSL = Jumlah Sampel Lapangan Analisa statistik dilakukan pada data dasar dan citra hasil klasifikasi. Analisa dilakukan terutama terhadap kesalahan setiap penutup/penggunaan lahan yang disebabkan oleh keterbatasan resolusi citra. Apabila hasilnya ≥ 80% (Anderson dalam utami 2009), maka klasifikasi tersebut dianggap benar. Tetapi apabila hasilnya tidak memenuhi syarat di atas maka dilakukan interpretasi kembali. Jika klasifikasi tersebut sudah benar dan dengan ditambahkan data hasil survei lapangan, maka akan dihasilkan peta Ruang Terbuka Hijau kota Surabaya tahun 2010. Untuk mengetahui perubahan luas yang terjadi antara tahun 2000 dan 2010, maka dilakukan overlay data RTH dari Peta Garis Digital Kota Surabaya tahun 2000 dengan citra satelit ALOS AVNIR-2 terklasifikasi. Pada penelitian tugas akhir ini , perubahan luas yang dievaluasi dibatasi pada kelas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pemukiman. berubah menjadi pemukiman di Kota Surabaya dari tahun 2000 ke 2010. Dari proses overlay sebelumnya, akan diperoleh peta perubahan kawasan RTH yang berubah menjadi pemukiman di Kota Surabaya dari tahun 2000 ke 2010.
Pembuatan SIG Berbasis WEB
Gambar 4. Diagram alir tahap pembuatan SIG Berbasis WEB Berikut adalah penjelasan diagram pembuatan SIG berbasis WEB :
alir
a. Melakukan proses editing Peta Garis Digital Kota Surabaya tahun 200. Setelah itu, dilakukan proses konversi dari format .dwg ke format shapefile atau .shp. Peta Kawasan RTH Kota Surabaya juga dikonversi ke bentuk .shp (Shapefiles). b. Pengkonversian dilakukan tiap layer da ri peta, dengan tujuan untuk mempermudah dalam input ke program aplikasi Arc.GIS 9.3 dan Map Server. c. Pengolahan layer-layer peta yang sudah dibuat sebelumnya dan juga pembuatan basis data Ruang Terbuka Hijau dengan menggunakan software ArcGIS 9.3 menggunakan software Map Server. d. Pembuatan database tabular berupa data pokok pembangunan yaitu data fisik dan utilitas Badan P embangunan dan Perencanaan Kota (BAPPEKO) dan data kependudukan Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya. e. Merancang konfigurasi peta (*.map) untuk mendefinisikan konfigurasi peta, legenda, peta referensi dan konfigurasi tiap layer. f. Pembuatan coding untuk menampilkan data SHP ke dalam Web Server menggunakan Map Server. g. Membuat tampilan (interface) pada Web Server.
III. HASIL DAN ANALISA
25
KI = x 100 % 30 = 83,33 % Dengan nilai KI = 83,33 %untuk Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Kota Surabaya, berarti interpretasi dianggap benar karena sudah memenuhi toleransi yang ada yaitu diatas 80% (Anderson dalam Utami 2009).Hasil Uji Ketelitian Klasifikasi Supervised menggunakan Software ENVI 4.61 adalah 87,95%,sehingga memenuhi batas toleransi.
A. Koreksi Geometrik Citra Koreksi Geometrik Citra Satelit ALOS AVNIR-2 tahun 2010 dilakukan menggunakan menggunakan Citra Landsat Ortho tahun 2000 memiliki rata-rata RMS Error sebesar 0,203 dengan perhitungan SoF sebagai berikut : Perhitungan SoF adalah : - Jumlah titik adalah 10 - Jumlah baseline adalah 19 - N ukuran adalah jumlah baseline x 3 yaitu 19x3=57 - N parameter adalah jumlah titik x 3 yaitu 10x3=30 - U (ukuran lebih) = N ukuran – N parameter = 57 – 30 = 37 Nilai SoF =
�𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 (A T .A)−1 �
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
C.
Sistem Informasi Geografis Data Pokok Pembangunan Kota Surabaya Tahun 2000 dan 2010. Berikut adalah contoh layer dan atribut yang ada pada sistem aplikasi:
= 0.001385
Gambar 6. Layer Kemampuan Tanah Kota Surabaya pada software ArcGIS 9.3 Gambar 5. Hasil Klasifikasi supervised RTH Kota Surabaya 2010 Dari masing-masing kelas yang sudah terklasifikasi supervised diperoleh hasil berupa luasan antara lain: No
Kelas
1 2 3 4 5
Perairan Pemukiman Sawah Hutan rawa Belukar Tegalan
Warna
Luas (Ha) 2.277,7114 14.961,5841 552,4721 784,6132 5.498,6076 3.811,9705
Ruang Terbuka Hijau (RTH) tahun 2010 adalah 5.149,056 ha.Hasil tersebut diperoleh dari hasil klasifikasi supervised Citra Alos Avnir-2 Kota Surabaya Tahun 2010 B. Analisa Hasil Interpretasi Citra JSL = 30 Error = 6 JKI = 30 – 5 = 25
Gambar 7. Atribut Pada Layer Kemampuan Tanah Kota Surabaya Berikut adalah tabel mengenai kemampuan tanah Kota Surabaya dari sumber “Surabaya Dalam Angka’99” : Tabel 1. Kemampuan Tanah Kota Surabaya No Kecamatan
Lereng Kedlm. Ef. Tanah (cm) Textur Drainase Tidak 0 - 2 % 2 - 15 % 90 60 - 90 Tanah Tidak Tergenang Selalu Ada Halus Tergenang Periodik Tergenang Erosi
Air Tanah Asin
1 2 3 4
Surabaya Pusat Tegalsari Genteng Bubutan Simokerto
420,90 407,60 383,90 244,60
-
420,90 407,60 383,90 244,60
-
420,90 407,60 383,90 244,60
348,90 383,60 365,90 205,60
72,00 24,00 18,00 39,00
-
420,90 407,60 383,90 244,60
420,90 407,60 383,90 244,60
5 6 7 8
Surabaya Utara Pabean Cantikan Semampir Krembangan Kenjeran
576,40 853,70 806,80 1600,20
-
576,40 853,70 806,80 1600,20
-
576,40 561,31 853,70 671,18 806,80 703,35 1600,20 1142,06
15,09 21,35 18,49 31,00
161,17 84,96 427,14
576,40 853,70 806,80 1600,20
576,40 853,70 806,80 1600,20
No Kecamatan
Lereng Kedlm. Ef. Tanah (cm) Textur Drainase Tidak 0 - 2 % 2 - 15 % 90 60 - 90 Tanah Tidak Tergenang Selalu Ada Halus Tergenang Periodik Tergenang Erosi
9 10 11 12 13 14 15
Surabaya Timur Tambaksari 898,00 Gubeng 795,60 Rungkut 3904,30 Tenggilis Mejoyo Gunung Anyar Sukolilo 3707,70 Mulyorejo -
16 17 18 19 20 21 22 23
Surabaya Selatan Sawahan Wonokromo Karangpilang Wiyung Dukuh Pakis Wonocolo Gayungan Jambangan
595,06 80,64 771,00 1582,28 1343,42 1486,00 -
24 25 26 27 28
Surabaya Barat Benowo Lakarsantri Tandes Asemrowo Sukomanunggal
4280,66 368,34 4649,00 1489,43 2232,87 3339,83 3102,54 178,56 3281,10 -
Jumlah Total
-
Air Tanah Asin
898,00 795,60 3904,30 3707,70 -
-
898,00 850,00 795,60 734,60 3904,30 2151,31 3707,70 2102,93 -
48,00 61,00 207,00 67,00 -
898,00 898,00 795,60 795,60 1549,99 3904,30 3904,30 1537,77 3707,70 3707,70 -
675,70 771,00 2925,70 1486,00 -
-
675,70 625,70 771,00 696,00 2925,70 2774,70 1486,00 1390,00 -
50,00 75,00 151,00 96,00 -
4649,00 1822,98 382,47 3722,30 3639,40 3281,10 1821,27 -
246,00 82,90 216,00 -
2580,02 4649,00 4649,00 3722,30 3722,30 1243,83 3281,10 3281,10 -
27.906,67 4.203,83 31.728,03 382,47 32.110,50 22.990,79 1.538,83
7.580,88 32.110,50 32.110,50
-
675,70 771,00 2925,70 1486,00 -
675,70 771,00 2925,70 1486,00 -
Kecamatan Pakal sebesar 98,9515 ha. Wilayah dengan penduduk terpadat di Kota Surabaya tahun 2010 adalah Kecamatan Bubutan 315 jiwa/ha. Adapun wilayah dengan penduduk terpadat di Kota Surabaya tahun 2000 adalah Surabaya Pusat 26 .279,36 jiwa/km2. Berikut adalah grafik perbandingan jumlah penduduk tahun 2000 dan 2010 :
Sumber : Surabaya Dalam Angka 1999
Berikut adalah tampilan sistem informasi berbasis Web untuk data pokok pembangunan Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Kepadatan Penduduk Tahun 2000 dan 2010 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Luas total RTH menjadi pemukiman di Kota Surabaya adalah 601,77 ha,paling signifikan terjadi pada Kecamatan Lakarsanrti 379,5625 ha Berdasarkan data pokok kependudukan tahun 2010,daerah yang memiliki aktivitas perekonomian tinggi akan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi adalah Kecamatan Bubutan 315 jiwa/ha. Gambar 8. Tampilan Depan SIG Berbasis Web Data Pokok Pembangunan Kota Surabaya
Gambar 9. Tampilan Peta SIG Berbasis Web Data Pokok Pembangunan Kota Surabaya D. Analisa Perubahan Ruang dan Peruntukan Lahan Kota Surabaya Luas total RTH menjadi pemukiman di Kota Surabaya adalah 601,77 ha.Perubahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi pemukiman di Kota Surabaya menjadi pemukiman dari tahun 2000 ke tahun 2010 paling signifikan terjadi pada Kecamatan Lakarsanrti 379,5625 ha dan
V. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu proses penelitian ini. Untuk keluarga, bapak Dr. Ing. Ir. Teguh Hariyanto ,M.Sc selaku dosen pembimbing dan segenap dosen, karyawan Jurusan Teknik Geomatika ITS serta dinas-dinas terkait lain yang telah banyak membantu. DAFTAR PUSTAKA [1] Abidin, H.Z. 2000. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta : Pradnya Paramita [2] Aronoff,S.1989.Geographic Information Systems: A Management Perspective. Ottawa,Canada:WDL Publications. [3] Azis, M. dan Slamet P.2006.Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web.Yogyakarta:Gava Media. [4] Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya.2009.Surabaya Dalam Angka.Surabaya. [5] Badudu, J.S. 2003. Cetakan Pertama. Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam BahasaIndonesia. PT.Kompas Media Nusantara: Jakarta
[6] Betty,M.,Smith,A,H.,Crooks,A.,Milton,R.,and Smith,D., March.2009.”New Developments in GIS for Urban Planning”. Centre for Advanced Spatial Analysis, University College London. [7] Burrough, P.A. ,dan Mcdonnell R.A. 1998. Principles of Geographical Information Systems. New York: Oxford University Press. [8] Charter, D. 2004. Desain dan Applikasi GIS, Jakarta:PT. Elex Media Komputindo. [9] Koestoer, R.H. 2001. Dimensi Keruangan Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: UI Press. [10] Ginanjar,W.R.2011. Klasifikasi Perubahan Peruntukan Lahan Dalam Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRk) Surabaya Unit Pengembangan (UP) VIII Menggunakan Citra Satelit QuickBird.Tugas Akhir Program Studi Teknik Geomatika ITS [11] Pandu,H.2009. Pemetaan Dan Penyusunan Basis Data Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Studi Kasus Di Kota Surabaya. Tugas Akhir Program Studi Teknik Geomatika ITS [12] Peraturan Daerah Kota Surabaya tentang Rencana Tata Ruang Nomor 3 Tahun 2007
[13] Prahasta, E. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : IF Informatika. [14] Surabaya Dalam Angka Tahun 2010,
. Dikunjungi pada tanggal 10 Januari 2012 jam 16.36 [15] Surabaya Dalam Angka Tahun 2010, URL:http://lh.surabayakota.bps.go.id/>. Dikunjungi pada tanggal 11 Januari 2012 jam 05.00 [16] Reis,S.Oct.2008.”Analizing Land Use / Land Cover Changes Using Remote Sensing,GIS in Rize,North East-Turkey”.Sensors. ISSN 14248220 8, 6188-6202; DOI: 10.3390/s8106188. [17] Rimal,B.2005.”Application Of Remote Sensing And GIS,Land Use/Land Cover Changes in Kathmandu Metropolitan City,Nepal”. Journal of Theoretical and Applied Information Technology. JATIT & LLS All rights reserved Vol 23 No.2. [18] Utami, S., 2009. Aplikasi Penggunaan Sistem Informasi Geografis Untuk Evaluasi Kelayakan Di Area Lumpur Lapindo. Surabaya : Tugas Akhir Program Studi Teknik Geodesi. [20] Weng,Q.,Aug.2005.”Land Use Change Analysis in Zujiang Delta of China Using Satellite,Remote Sensing,GIS and Sctochastic Modelling” . Journal of Environmental Management 64, 273–284.
[21] Zhao,H.2009.”Urban Planning Management System based on GIS”. Proceedings of the 2009 International Symposium on Web Information Systems and Applications (WISA’09). Nanchang,22-24 Mei. PP. 076079 .ISBN 978-952-5726-00-8 LAMPIRAN (i) Peta Kawasan RTH Kota Surabaya Tahun 2000
LAMPIRAN (i) Peta Kawasan RTH Kota Surabaya Tahun 2010
LAMPIRAN (i) Peta Perubahan Kawasan RTH Menjadi Pemukiman Kota Surabaya Tahun 2000 ke 2010