1
APLIKASI PUPUK KANDANG AYAM PADA TIGA VARIETAS SORGUM (SORGHUM BICOLOR L. MOENCH) Application of chicken manure on the three varieties of Sorghum (sorghum bicolor L. Moench) Wahida, Nadira R Sennang dan Hernusye HL
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) takaran pupuk kandang ayam yang optimum bagi pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum, (2) varietas mana yang mempunyai pertumbuhan dan produksi yang terbaik pada pemberian pupuk kandang ayam, dan (3) adanya interaksi antara keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan petak terpisah. Petak utama adalah varietas tanaman sorgum yang terdiri dari 3 varietas yaitu : varietas Numbu, varietas Kawali, dan varietas Hegari Genjah. Anak petak adalah takaran pupuk kandang -1 -1 -1 ayam, yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yakni : 3,5 ton ha , 4,5 ton ha , 5,5 ton ha , dan 6,5 ton -1 ha . Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Hegari Genjah memiliki tinggi tanaman tertinggi pada umur 2, 4 dan 6 MST, sedangkan pada umur 8 MST varietas Numbu memiliki tinggi tanaman tertinggi. Varietas Hegari Genjah memberikan indeks luas daun teringgi, dan laju tumbuh relatif tertinggi. Varietas Hegari Genjah memperlihatkan malai terpanjang. Varietas Numbu memberikan -1 berat brangkasan terberat, bobot 1.000 biji terberat, dan bobot biji kering terberat (5,46 ton ha ). Kata kunci : Varietas Sorgum, Pupuk kandang ayam ABSTRACT The research aims to determine (1) dose of chicken manure for optimum growth and production of sorghum, (2) varieties which have the best growth and production in the provision of chicken manure, and (3) the interaction between the two. The research was conducted in the experimental farm of Faculty of Agriculture, Hasanuddin University, Makassar. The methods used in this research is split plot design. The main plot is the varieties of sorghum which consists of three varieties : Numbu variety, Kawali variety, and Hegari genjah variety. Subplot is the dose of chicken manure, which consists of 4 dosages treatment : 3.5 t ha-1, 4.5 ton ha-1, 5.5 ton ha-1, and 6.5 tons -1 ha . The results revealed that Hegari Genjah variety is the highest plant height at ages 2, 4 and 6 MST, whereas at the age of 8 MST Numbu variety have the highest plant. Hegari Genjah variety provide highest leaf index area, and Hegari Genjah varietiy showed the highest relative growth rate. Hegari Genjah Variety showed the longest panicle. Numbu variety given the heaviest weight of waste, the heaviest weight of 1000 seeds, and the heaviest weight of dry seeds (5.46 tons ha-1). Keywords : Shorgum variety, chicken manure
PEDAHULUAN
lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1 dan air (Rukmana dan Oesman, 2001).
Sorgum
(Sorghum
bicolor
L
Moench)
Selain
memiliki
potensi
sebagai
sumber
merupakan salah satu tanaman bahan pangan penting di
karbohidrat, tanaman sorgum, mempunyai keistimewaan
dunia. Kebanyakan produksinya digunakan sebagai
lebih yaitu tahan terhadap kekeringan dan genangan bila
bahan makanan, minuman, makanan ternak,
dan
dibandingkan dengan tanaman palawija lainnya serta
kepentingan industri. Tanaman sorgum merupakan
dapat tumbuh hampir di setiap jenis tanah, mudah
sumber karbohidrat yang mudah dibudidayakan. Dalam
dibudidayakan
setiap 100 gram sorgum, terkandung 73,0 g karbohidrat
sedikit membutuhkan air, resiko kegagalannya kecil,
dan 332 kal.kalori, serta nutrisi lainnya, seperti protein,
daya adaptasi luas baik ditanam secara monokultur
dengan daya hasil yang cukup tinggi,
2
ataupun dalam pola tanam ganda, dapat diratun
pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan serta
sehingga bisa menghemat waktu, tenaga dan pupuk.
produksi beberapa varietas tanaman sorgum.
Mengingat potensi serta keistimewaannya itu, sorgum sebenarnya
layak
dikembangkan
terutama
menunjang upaya-upaya pelestarian
A. Rumusan Masalah
untuk
swasembada
beras.
1. Biji sorgum juga bisa menggantikan jagung
terbaik pada pertumbuhan serta produksi tiga
yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industi pakan ternak. Selain itu ternyata ampas batang
varietas tanaman sorgum ? 2.
sorgum (bagasse) yang telah diambil niranya dapat
Varietas mana yang mempunyai pertumbuhan serta produksi yang terbaik dari pemberian beberapa
dimanfaatkan seratnya sebagai bahan baku pulp dalam industri kertas. Dalam hal ini pengembangan tanaman
Takaran mana yang mempunyai pengaruh yang
takaran pupuk kandang ayam ? 3.
Apakah ada interaksi antara keduanya ?
sorgum justru mendukung program pemerintah dalam rangka
ketahanan
pangan
(program
B. Tujuan Penelitian
swasembada
pangan) dan energi (program desa mandiri energi), selain itu juga mendukung pengembangan industri
1.
Untuk mengetahui takaran pupuk kandang ayam
lainnya yaitu penggemukan sapi (swasembada daging)
yang optimum bagi pertumbuhan serta produksi
dan industri pulp (kertas).
tanaman sorgum.
Sering kurang disadari oleh petani, bahwa
2.
Untuk megetahui varietas mana yang mempunyai
walaupun peran bahan organik terhadap suplai hara bagi
pertumbuhan
tanaman kurang, namun peran bahan organik yang
pemberian pupuk kandang ayam.
paling besar dan penting adalah kaitannya dengan kesuburan
fisik
tanah.
Apabila
tanah
3.
kandungan
Untuk
mengetahui
pupuk
organik
penggunaan
organik adalah
pupuk
perlu dilakukan
anorganik.
terbaik
interaksi
dari
antara
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dan bahan pertimbangan serta
dengan tujuan untuk memelihara kesuburan tanah dan mengurangi
adanya
yang
D. Kegunaan Penelitian
akan menjadi keras, kompak dan bergumpal, sehingga
Pemberian
produksi
keduanya.
humusnya semakin berkurang, maka lambat laun tanah menjadi kurang produktif (Stevenson, 1982).
dan
informasi dalam penggunaan pupuk kandang ayam pada tanaman sorgum. A. Hipotesis
Pupuk
pupuk yang berasal dari sisa-sisa
1.
Terdapat takaran pupuk kandang ayam tertentu
tanaman, hewan atau manusia, seperti pupuk kandang,
yang
pupuk hijau, dan kompos, baik yang berbentuk cair,
produksi beberapa varietas tanaman sorgum.
maupun padat. Manfaat utama pupuk organik adalah
2.
untuk memperbaiki kesuburan kimia, fisik, dan biologi tanah, selain sebagai sumber unsur hara bagi tanaman.
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
serta
Terdapat varietas yang tanggap terhadap pemberian berbagai takaran pupuk kandang ayam.
3.
Ada interaksi antara keduanya.
Meskipun sorgum dapat tumbuh pada lahan kurang subur, namun tanaman sorgum sangat tanggap terhadap
pemberian
pupuk.
Penambahan
pupuk
kandang sebanyak 5 ton/ha telah meningkatkan hasil biji sorgum (Anonim, 2009).
METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, kecamatan
Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan
Tamalanrea Makassar, pada ketinggian tempat 7 m di
penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai takaran
atas permukaan laut dengan jenis tanah Podsolik merah
3
kuning. Penelitian ini berlangsung mulai Februari 2011
a.
Analisis Tanah dan Pupuk Kandang ayam
sampai Juni 2011.
Pengambilan sampel tanah dilakukan sebelum A. Bahan Dan alat
penelitian dan akhir penelitian. Pupuk kandang yang
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian
dipakai
diambil
dari
peternak
ayam.
Kemudian
ini adalah pupuk kandang ayam, efektif mikroorganisme
dikomposkan dengan menggunakan promi selama 3
(promi), benih tanaman sorgum varietas Numbu, Kawali
minggu. Analisa sampel tanah dan pupuk kandang ayam
yang diperoleh dari Balitsereal Maros, Hegari Genjah
dilakukan di laboratorium kesuburan tanah, jurusan
diperoleh dari kabupaten Merauke, furadan, insektisida
tanah,
Decis 25 EC, pupuk : urea, SP36 dan KCl.
Makassar.
Alat yang digunakan adalah cangkul, sekop,
b.
tugal, tali rafia, label, mistar, mistar geser, gunting setek, gelas ukur, alat tulis menulis dan lain-lain.
fakultas
pertanian
Universitas
Hasanuddin
Pengolahan Tanah Tanah diolah dengan menggunakan cangkul,
kemudian bongkahan-bongkahan tanah dihancurkan dan diratakan, selanjutnya dibuat petakan dengan ukuran 3
B. Rancangan Percobaan Percobaan menggunakan
ini
dilaksanakan
m x 2 m sebanyak 36 petak. Jarak antar petak 100 cm dengan
dan antar ulangan 100 cm. Pupuk organik diaplikasikan
Rancangan Petak Terpisah (RPT).
sebelum penanaman yaitu setelah pembuatan bedengan
Sebagai petak utama adalah varietas tanaman sorgum
atau sekitar dua minggu sebelum penanaman.
(v), yaitu varietas Numbu (v1), varietas Kawali (v2) dan
c.
varietas Hegari Genjah (v3) dan anak petak adalah -1
takaran pupuk kandang ayam (t), yaitu 3.5 ton ha (2.1 -1
kg/petak) (t1), 4.5 ton ha (2.7 kg/petak) (t2), 5.5 ton ha (3.3 kg/petak) (t3) dan 6.5 ton ha
-1
Penanaman Sebelum penanaman dilakukan pengukuran
dengan menggunakan tali rafia dengan jarak tanam 75
-1
cm x 25 cm. Sebelum ditanam biji dicampur dengan
(3.9 kg/petak) (t 4).
furadan agar setelah biji ditanam tidak dimakan hama
Luas petak percobaan 3 m x 2 m dan tiap kombinasi
tanah. Penanaman dilakukan dengan tugal. Tiap lubang
perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 3 x 4 x 3 =
ditanam 2 – 3 biji dengan kedalaman 3 – 5 cm dan
36 petak percobaan. Adapun kombinasi dari
setelah tumbuh disisakan dua batang per lubang setelah
perlakuan
tersebut adalah :
berumur 14 hst. d.
Pemupukan
v1t 1
v2t 1
v3t1
v1t 2
v2t 2
v3t2
Pemberian pupuk kimia ini dilakukan dua kali
v1t3
v2t3
v3t 3
yaitu pertama bersamaan waktu tanam (urea 75 kg/ha +
v1t4
v2t 4
v3t4
SP36 100 kg/ha + KCl 50 kg/ha) di kiri kanan barisan tanaman dengan jarak ± 7 cm dan kedua 30 hst (urea 75
Model statistika untuk percobaan ini terdiri dari
kg/ha) dengan jarak ± 15 cm. Pupuk kimia diberikan
dua faktor (v dan t) dengan menggunakan Rancangan
dalam lubang ± 10 cm dan ditutup dengan tanah.
Petak Terpisah (RPT) (Gaspersz, 1994) adalah sebagai
Pemupukan bertujuan untuk membantu menyediakan
berikut:
unsur hara dalam tanah. Y ijk
= µ + B k + Vi + δ j k + Tj + (Vt)ij + ε ijk ;
e.
Penyulaman dan Penyiangan
Data dianalisa dengan menggunakan analisis
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih
sidik ragam dan jika hasil yang diperoleh berbeda nyata,
yang tidak tumbuh. Hal tersebut dilakukan harus lebih
dilanjutkan dengan analisa Uji Beda Nyata Terkecil
awal karena agar bibit yang ditanam dapat tumbuh
(Gomez dan Gomez, 1976).
seimbang dengan tanaman awal. Bibit yang digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang telah disediakan,
C. Pelaksanaan Percobaan
4
yang ditanam bersamaan dengan benih di sekitar petak
1.
lahan percobaan.
batang sampai pada ujung daun, diukur pada
Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma
secara
Tinggi tanaman (cm), diukur dari pangkal
hati-hati,
agar
tidak
umur 2 mst, 4 mst, 6 mst dan 8 mst.
mengganggu
2.
perakaran tanaman sorgum. Penyiangan yang dilakukan
Jumlah daun (helai), dihitung pada umur 2 mst, 4 mst, 6 mst dan 8 mst.
masih menggunakan cara manual yang mana cara
3.
Indeks Luas Daun (ILD) dihitung pada umur 2
manual itu justru lebih efektif dan efisien. Penyiangan
mst, 4 mst, 6 mst dan 8 mst. Indeks luas daun
pertama dilakukan umur 7 – 10 hst selanjutnya jika
dihitung
terdapat gulma yang mengganggu tanaman.
oleh Gardner (1991) dengan rumus:
f.
Pemeliharaan dan Pembubunan Pemeliharaan
pengendalian hama
meliputi
berdasarkan formula yang diberikan
ILD
penyiraman
dan
=
Dimana :
penyakit. Penyiraman dilakukan
2
LD tot = luas daun total (cm )
untuk memberi ketersediaan air dalam tanah, agar tanaman tidak kekurangan air dan untuk membantu proses fotosintesis dan masa pembuahan. Selama awal
JT
= Jumlah Tanaman
LL
=
LDtot =
pertumbuhan tanaman, hama yang menyerang adalah
2
Luas lahan (cm ) LD x JD
Dimana :
semut, maka untuk pengendalian hama yang menyerang
2
LD = Luas tegakan spesifik (cm )
digunakan insektisida Decis 25 EC dengan dosis 0,5 ml
JD = Jumlah daun (helai)
per liter air. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan pemupukan
kedua
(30
hst)
dengan
4.
cara
-1
Laju Tumbuh Relatif (LTR) (g hari ) diukur pada umur 2 mst, 4 mst, 6 mst dan 8 mst. Laju
menggemburkan tanah disekitar tanaman. Kemudian
tumbuh relatif dihitung berdasarkan formula
menimbunkan tanah tersebut pada pangkal batang
yang diberikan Gardner (1991), yaitu :
tanaman sorgum sehingga membentuk guludan-guludan
LTR =
kecil. g.
Dimana :
Panen Penentuan saat panen berpedoman dengan
W
melihat ciri-ciri visual biji. Sebaiknya tanaman dipanen
T
pada
saat
biji
telah
mencapai
masak
seperti
daun-daun
berwarna
kuning
dan
b.
Komponen Produksi 1.
maksimal.
Panen
dilakukan
dengan
Umur berbunga (hari) dihitung sejak mulai tanam sampai tanaman berbunga 50 %.
mengering, biji-biji bernas dan keras serta berkadar tepung
= Waktu (hari)
fisiologis.
Pemanenan juga dapat dilakukan setelah terlihat adanya ciri-ciri
= Berat kering tanaman (g)
2.
3
Volume akar (cm ), diukur pada saat panen.
menggunakan gunting setek, dipotong sekitar 10 – 15 cm
Bagian akar disiram hingga tanahnya jenuh,
di bawah tangkai malai.
kemudian dicabut dan dibersihkan dan diukur dengan menggunakan gelas ukur
D. a.
3.
Pengukuran dan Pengamatan
tanaman
setiap
tanaman petak
yang
yang
diamati
dipilih
adalah
secara
6
acak.
Parameter yang diamati pada komponen tumbuh ini adalah ;
(gram), diperoleh dari
penimbangan 1000 butir biji sorgum kering dan
Komponen Tumbuh Jumlah
Bobot 1000 biji kering
diambil secara acak dengan menggunakan timbangan analitik
5
4.
Panjang malai (cm), diukur mulai dari pangkal malai (tempat tumbuhnya cabang malai) sampai
5.
6.
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman (cm) pada umur 2, 4, 6 dan 8 MST
ujung malai setelah panen
Umur
Bobot kering biji per malai (gram). Biji sorgum
(MST)
dikeringkan dengan cara dijemur selama 4 hari,
2
t1 Numbu
27,33
t2
Rata-
26,03
t3
t4
22,50
28,60
NP BNT0,01
rata ab
26,12
Kawali
18,42
19,70
16,48
20,99
18,90
Bobot biji kering per petak (kg), biji sorgum
H. Genjah
33,38
35,10
30,20
30,23
32,23
Numbu
74,55
70,32
68,83
70,79
71,12
Kawali
63,33
62,56
58,47
64,95
62,33
H.Genjah
85,94
91,89
81,47
82,40
85,43
Numbu
162,60
162,07
152,66
159,87
159,30
Kawali
124,75
127,87
122,62
126,69
125,48
4
percobaan, kemudian dikeringkan. Sebelum biji sorgum ditimbang, terlebih dahulu ditampi untuk 6
memisahkan kotoran dan biji hampa. Berat 2
gabah dalam satuan kg/petak percobaan (6 m ) -1
selanjutnya dikonversi dalam ton ha .
8
Bobot brangkasan (kg) per petak. Tanaman yang sudah dipanen yang bijinya sudah diambil, kemudian batangnya ditimbang untuk setiap
a ab (0,05)
b
16,8523
a a
b
H.Genjah
159,15
177,87
163,77
165,22
166,50
Numbu
247,40
253,54
242,93
243,33
246,80
Kawali
182,17
177,83
178,34
178,64
179,25
H.Genjah
233,57
242,75
236,20
232,03
236,14
a
b
a
petaknya. Jumlah Daun Tabel 2 menunjukkan bahwa varietas Hegari
HASIL DAN PEMBAHASAN
Genjah menghasilkan jumlah daun tanaman terbanyak
A. HASIL a.
pada umur 2 MST (4,40 helai) dan berbeda nyata
Tinggi Tanaman Tabel 1 menunjukkan bahwa varietas Hegari
Genjah menghasilkan tanaman sorgum tertinggi pada umur 2 MST (32,23 cm), 4 MST (85,43 cm) dan 6 MST
dengan varietas Kawali dan varietas Numbu. Tabel 2. Rata-rata jumlah daun (helai) pada umur 2 MST
(166,50 cm) dan berbeda nyata dengan varietas Kawali tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Numbu ,sedangkan
pada
umur
8
MST
varietas
Numbu
menghasilkan tanaman tertinggi (246,80 cm)
dan
Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
NP
t1
t2
t3
t4
rata
BNT0,05
3,80
3,30
3,17
3,50
3,44
Varietas Numbu
b
0,8222
b
Kawali
3,07
3,17
3,00
3,33
3,14
H.Genjah
4,43
4,73
4,27
4,17
4,40
a
berbeda nyata dengan varietas Kawali tetapi tidak
Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,05
berbeda nyata dengan varietas Hegari Genjah.
c.
Indeks Luas Daun Tabel 3 menunjukkan bahwa varietas Hegari
Genjah menghasilkan indeks luas daun tanaman sorgum tertinggi pada umur 2 MST (0,05415), 4 MST (0,7403) dan 8 MST (5,9509) dan sangat berbeda nyata dengan varietas Kawali tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Numbu pada umur 6 dan 8 MST dan sangat berbeda nyata dengan varietas Numbu pada umur 4 MST. Genjah
Sedangkan pada umur 6 MST varietas Hegari masih memperlihatkan indeks luas daun
tertinggi (3,2063), dan berbeda nyata dengan varietas Kawali tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Numbu
(0,05)
26,4189
a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,05 dan 0,01
b.
9,4802
b
kemudian ditimbang. kering panen dikumpulkan dari setiap petak
7.
Takaran Pupuk kandang (kg/petak) Varietas
11,2972
6
f.
Tabel 3. Rata-rata indeks luas daun Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Umur (MST) 2
4
6
8
NP BNT0,01
t1
t2
t3
t4
rata
Numbu
0,0322
0,0285
0,0241
0,0287
0,02841b
Kawali
0,0214
0,0210
0,0203
0,0221
0,02124b
H.genjah
0,0558
0,0580
0,0509
0,0517
0,05415
3
(v1) menghasilkan volume akar tertinggi (80,76 cm ) dan
Numbu
0,4793
0,4473
0,4623
0,4891
0,4695
b
Kawali
0,2686
0,2533
0,2426
0,2441
0,2522
c
H.Genjah
0,7414
0,7957
0,7305
0,6936
0,7403 a
Numbu
3,3751
3,2839
2,9638
3,5083
3,2828
a
Kawali
2,6375
2,5117
2,4220
2,2689
2,4600
b
H.Genjah
3,1800
3,4978
2,9101
3,2373
3,2063 a
Numbu
5,9382
5,7255
5,4112
5,9175
5,7481
Kawali
4,7533
4,7424
4,5105
4,4497
4,6140 b
H.Genjah
5,6854
6,2524
5,8139
6,0518
5,9509 a
Keterangan :
d.
Tabel 6 menunjukkan bahwa varietas Numbu
Rata-
Varietas
Volume Akar
0,012180
berbeda nyata dengan varietas Kawali (v2) tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Hegari Genjah (v3). 3
a
Tabel 6. Rata-rata volume akar (cm ) 0,14565
Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
t1
t2
t3
t4
rata
Numbu
83,02
76,67
66,19
97,14
80,76
(0,05)
Kawali
52,50
60,83
60,83
50,83
56,25
0,65503
H.Genjah
66,67
69,17
72,33
70,83
69,75
Varietas
g.
Bobot Brangkasan
menghasilkan
Tabel 7. Rata-rata bobot brangkasan (kg) Varietas
nyata dengan varietas Kawali tetapi tidak berbeda nyata Numbu
dengan varietas Numbu. -1
Tabel 4. Rata-rata laju tumbuh relatif (g hari ) pada umur 6 – 8 MST Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
t1
t2
t3
t4
rata
0,1386
0,1315
0,1330
0,1283
0,1328
Kawali
0,1124
0,1091
0,1209
0,1169
0,1148
0,1516
Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
t1
t2
t3
t4
rata
20,32
22,07
22,92
21,32
21,66
ab
15,68
14,47
16,10
15,69
15,49
H.Genjah
15,40
15,54
14,82
13,72
14,87
h.
Panjang Malai
0,01947
Tabel 8 menunjukkan bahwa varietas Hegari Genjah menghasilkan malai terpanjang (29,20 cm) dan
Umur Berbunga
sangat berbeda nyata dengan varietas Numbu tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Kawali. Tabel 8. Rata-rata panjang malai (cm)
Tabel 5 menunjukkan bahwa varietas Hegari
Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
t1
t2
t3
t4
rata
hari) dan sangat berbeda nyata dengan varietas Kawali
Numbu
21,20
22,01
21,76
21,91
21,72
dan varietas Numbu.
Kawali
27,57
27,76
27,38
27,27
27,50
H.Genjah
29,01
28,43
29,83
29,54
29,20
Genjah menghasilkan umur berbunga tercepat (61,75
Tabel 5. Rata-rata umur berbunga (hari) 50 % Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
Varietas
NP
t1
t2
t3
t4
rata
Numbu
65,00
67,33
68,67
68,33
67,33
BNT0,01
Kawali
72,67
71,67
74,67
72,67
72,92
H.Genjah
62,00
60,67
62,67
61,67
61,75
b
5,0900
Varietas
NP BNT0,01 b
2,4995
a a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,01
i.
Bobot 1.000 Biji Tabel 9 menunjukkan bahwa varietas Numbu
a c
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,01
menghasilkan 1000 biji terberat (41,91 g) dan sangat berbeda nyata dengan varietas Kawali dan varietas Hegari Genjah.
a
b
a
0,1460
BNT0,01
Kawali
b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,05
NP
b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama NP berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,01 BNT0,05
Numbu
0,1475
dan
Hegari Genjah.
sorgum tertinggi (0,1460) umur 6 – 8 MST dan berbeda
e.
brangkasan terberat (21,66 kg) dan
sangat berbeda nyata dengan varietas Kawali
Genjah menghasilkan laju tumbuh relatif tanaman
0,1416
ab
Tabel 7 menunjukkan bahwa varietas Numbu
Tabel 4 menunjukkan bahwa varietas Hegari
0,1433
15,4746
b
0,91549
Laju tumbuh Relatif
H.Genjah
BNT0,05 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,05
a
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,05
Varietas
NP
4,26026
7
B.
Tabel 9. Rata-rata bobot 1000 biji (g) Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
t1
t2
t3
t4
rata
Numbu
42,55
41,81
41,51
41,79
41,91
a
Kawali
30,31
27,57
29,91
27,34
28,78
b
H.Genjah
35,74
32,78
28,68
31,12
32,08
b
Varietas
PEMBAHASAN
NP BNT0,01
1.
Komponen Pertumbuhan
6,5094
Berdasarkan jumlah pengamatan komponen pertumbuhan, varietas Hegari Genjah sangat respon terhadap perlakuan pemupukan. Pada pengamatan
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,01
tinggi tanaman pada umur 2, 4, 6 MST varietas Hegari Genjah memiliki tinggi tanaman tertinggi. Hasil ini
j.
Bobot Biji Per Malai
ditunjang oleh jumlah daun terbanyak yang dimiliki oleh
Tabel 10 menunjukkan bahwa varietas Numbu
varietas Hegari genjah pada umur 2 MST. Semakin
menghasilkan biji terberat (83,02 g) dan sangat berbeda
banyak daun semakin tinggi fotosintesis yang terjadi.
nyata dengan varietas Kawali tetapi tidak berbeda nyata
Menurut Gardner dkk., (1991), daun berfungsi sebagai
dengan varietas Hegari Genjah.
organ utama fotosintesis pada tumbuhan, efektif dalam
Tabel 10. Rata-rata bobot biji (g) per malai
penyerapan cahaya dan cepat dalam pengambilan CO2.
Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
NP
t1
t2
t3
t4
rata
BNT0,01
Numbu
80,39
84,41
82,13
85,16
83,02
Kawali
73,74
65,28
69,95
65,72
68,67
Varietas
H.Genjah
85,14
88,43
79,72
77,22
Varietas Hegari Genjah memiliki indeks luas daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas
a
11,9471
b
Kawali
a
pertumbuhan dan perkembangan daun pada awal
82,63
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sam a berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,01
dan
Numbu.
Menurut
Nasaruddin
(2010),
pertumbuhan tanaman akan terus bertambah sejalan dengan pertambahan umur tanaman. Penambahan luas daun akan berkurang atau terhenti pada saat tanaman
k.
Bobot Biji Per Petak
memasuki fase pembungaan.
Tabel 11 menunjukkan bahwa varietas Numbu menghasilkan
biji terberat (3,27 kg/petak atau 5,46
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 2 – 4 MST total rata-rata laju tumbuh relatif adalah
ton/ha) dan sangat berbeda nyata dengan varietas
0,1742, pada umur 4 – 6 MST total rata-rata laju tumbuh
Kawali tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Hegari
relatif adalah 0,1496 dan terus menurun pada umur 6 -8
Genjah.
MST yaitu 0,1312. Hal ini sesuai dengan pendapat
Tabel 11. Rata-rata bobot biji (kg) per petak Varietas Numbu
Kawali
H.genjah
Ket :-
Nasaruddin (2010), bahwa laju tumbuh relatif pada awal
Takaran Pupuk kandang (kg/petak)
Rata-
NP
t1
t2
t3
t4
rata
BNT0,01
3,06
3,51
3,26
3,27
3,27
(5,10)
(5,85)
(5,43)
(5,45)
(5,46)
2,28
2,65
2,45
2,27
2,41
(3,80)
(4,42)
(4,09)
(3,78)
(4,02)
a
pertumbuhan tanaman adalah tinggi, tetapi selanjutnya akan terus menurun secara teratur.
0,4339
b
2.
Komponen Produksi Berdasarkan jumlah pengamatan komponen
2,87
2,93
3,04
2,89
2,93
produksi,
(4,79)
(4,89)
(5,06)
(4,82)
(4,89)
memberikan hasil yang terbaik. Varietas Hegari Genjah
a
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji BNT=0,01 Angka-angka dalam kurung adalah hasil konversi bobot biji per hektar dalam satuan ton
varietas
Numbu
dan
Hegari
Genjah
memiliki umur berbunga, jumlah cabang, panjang malai, bobot biji per malai, dan bobot biji kering per petak lebih baik dibandingkan dengan varietas Kawali tetapi tidak berbeda nyata dengan varietas Numbu. Sedangkan varietas Numbu memiliki bobot 1000 biji, bobot biji per malai, bobot biji kering per petak, volume akar, dan berat brangkasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
8
varietas Kawali. Umur
panen varietas Hegari Genjah
tanaman akan nutrisi dalam menghadapi proses-proses
adalah 89 hari, varietas Numbu 98 hari sedangkan
fisiologis tersebut, sehingga diperlukan pemupukan yang
varietas Kawali 104 hari setelah tanam.
mensuplai unsur hara dalam keadaan seimbang.
Berdasarkan hasil tersebut di atas, varietas Numbu
lebih
respon
terhadap
pupuk
Variasi hasil terutama berkaitan dengan variasi dalam
Kawali tetapi tidak
jumlah biji. Hal ini sesuai dengan pendapat Kambal dan
berbeda nyata dengan varietas Hegari Genjah. Varietas
Webster, 1966; Beil dan Atkins, 1967 dalam Goldsworthy
Hegari
dan Fisher (1992).
dibandingkan dengan varietas Genjah
meskipun
pemberian
Hasil biji ditentukan oleh jumlah dan ukuran biji.
respon
di
komponen
pertumbuhan tapi kurang tahan rebah, hal ini disebabkan KESIMPULAN DAN SARAN
karena mempunyai volume akar yang kecil yang berfungsi untuk menopang batang, hal ini sesuai dengan
A. Kesimpulan
deskripsi, dimana dinyatakan bahwa varietas Numbu tahan terhadap rebah sedangkan varietas Hegari Genjah agak tahan rebah.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Varietas Numbu memiilki hasil produksi bobot
1.
-1
Pada tahap pertumbuhan varietas Hegari Genjah
biji kering yaitu 3,27 kg per petak (5,46 ton ha ), lebih
lebih
tinggi dibandingkan dengan varietas Kawali 2,41 kg per
Varietas Hegari Genjah memiliki tinggi tanaman,
-1
petak (4,02 ton ha ), tetapi tidak berbeda nyata dengan
respon
terhadap
perlakuan
pemupukan.
jumlah daun pada umur 2 MST, indeks luas daun,
-1
varietas Hegari Genjah 2,93 kg per petak (4,89 ton ha ).
dan
Hal ini sesuai dengan deskripsi varietas (Lampiran 25 –
dibandingkan dengan varietas Numbu dan Kawali.
-1
27), dimana potensi hasil varietas Numbu (3,11 ton ha ) -1
dan Hegari Genjah (3 – 4 ton ha ) lebih tinggi -1
2.
laju
tumbuh
Berdasarkan
relatif
jumlah
yang
pengamatan
lebih
tinggi
komponen
produksi, varietas Numbu dan Hegari Genjah
dibandingkan dengan Kawali (2,9 ton ha ). Selain itu
memberikan hasil yang terbaik. Varietas Hegari
ditunjang oleh bobot biji permalai dan bobot 1.000 biji
Genjah memiliki umur berbunga, jumlah cabang,
terberat yang dimiliki oleh varietas Numbu.
panjang malai, bobot biji per malai, dan bobot biji
Goldsworthy dan Fisher (1992), menyatakan penyediaan
nitrogen
mempunyai
pengaruh
utama
kering per petak lebih baik dibandingkan dengan varietas Kawali tetapi tidak berbeda nyata dengan
terhadap jumlah biji dan selanjutnya mempengaruhi
varietas
hasil. Tanaman yang mengalami kekurangan nitrogen
memiliki bobot 1000 biji, bobot biji per malai, bobot
antara penanaman dan inisiasi hanya menghasilkan
biji kering per petak, volume akar, dan berat
malai kecil dengan cabang primer dan sekunder lebih
brangkasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sedikit floret-floret
varietas Hegari Genjah dan Kawali.
yang nampak lebih sedikit pada
Numbu.
Sedangkan
varietas
Numbu
kemunculan malai dibanding tanaman yang memiliki B. Saran
persediaan nitrogen yang cukup. Selanjutnya biji menjadi organ yang dominan
Perlu penelitian lebih lanjut untuk mendukung
sebagai tempat penyimpanan karbohidrat serta matrik
hasil tersebut di atas,
yang mobil dan pada saat itu akan terjadi penurunan
takaran pupuk kandang ayam dengan takaran yang lebih
pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
tinggi pada tanaman sorgum, dan dilakukan penelitian di
dinyatakan oleh Haeder (1973) dalam Halis (2009),
lokasi yang berbeda.
bahwa setelah pembentukan bunga, fotosintesis dan mineral ditranslokasikan secara cepat di biji. Hal ini berdampak pada semakin meningkatkan kebutuhan
terutama dalam pemberian
9
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Kualitas Tanah. Mitra Tani Nusantara (Online) (http://www.mitratani.co.cc/2009/05/ pengaruhpupuk-organik-terhadap.html, diakses 30 Maret 2010. Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, Terjemahan : H. Susilo). Penerbit Universitas Indonesia Press, Jakarta. Goldsworrthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Halis, A. 2009. Produksi Tiga Varietas Kentang dengan Berbagai Dosis Pemupukan yang Ditanam pada Tiga Ketinggian Tempat. Tesis tidak diterbitkan. Makassar : Program Pascasarjana Unhas. Nasaruddin. 2010. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit
Yayasan
Forest
Indonesia
dan
Fakultas Pertanian Unhas. Makassar. Rukmana, R., dan Y.Y. Oesman. 2005. Usaha Tani Sorgum. Penerbit Kanisius. Stevenson, F.J. 1982. Humus Chemistry, Genesis, Composition
and
Reaction.
Interscience Pub Singapore. 496p.
A.
Willey-