APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email:
[email protected] Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK
ABSTRAK Dalam Perkembangan dunia Teknologi Komputer dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dalam sistem aplikasi sudah banyak dikembangan dan dibutuhkan khususnya pada aplikasi untuk mendiagnosa penyakit ikan patin. Dalam perkembangannya budidaya ikan patin di Indonesia semakin meluas namun pada prakteknya banyak sekali faktor-faktor yang dihadapi salah satu faktor tersebut adalah masalah penyakit pada ikan patin. Penyakit pada ikan patin itu sendiri biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu penanganan ikan. Tujuan dari aplikasi ini yaitu untuk mempermudah pengguna agar lebih bisa mengetahui penyakit yang diderita oleh ternaknya, dengan menggunakan metode Certainty Factor akan lebih mempermudah cara kerja sistem untuk mendapatkan hasil yang akurat. Kata Kunci : Diagnosa, Sistem Pakar, Metode Certainty Factor, Ikan Patin Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2014) mengenai “Perancangan Sistem Pakar Deteksi Penyakit Aeromonas Hydrophilia pada Ikan Gurami dengan Metode Dempster” dan Penelitan yang dilakukan oleh Pujiyanta (2013) mengenai “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit pada Ikan Konsumsi Air Tawar berbasis Website” dapat di tarik kesimpulan mengenai keakuratan hasil perhitungan metode yang di gunakan oleh masing-masing peneliti yaitu berbeda dengan nilai kepastian dan persentase keyakinan > 30% Dengan beberapa sumber dan peneliti terdahulu yang ada mengenai aplikasi sistem diagnosa pada macammacam penyakit menggunakan beberapa metode maka akan dikembangembangkan suatu sistem aplikasi mengenai diagnosa penyakit infeksi pada ikan patin dengan
PENDAHULUAN Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu.dalam sistem ini sistem yang akan di kembangkan yaitu mengenai diagnosa penyakit infeksi pada ikan patin. Dalam perkembangan budidaya ikan patin di Indonesia semakin lama semakin pesat. Namun pada prakteknya banyak sekali faktor-faktor yang dihadapi salah satu faktor tersebut adalah masalah penyakit pada ikan patin. Penyakit pada ikan patin itu sendiri biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu penanganan ikan, faktor pakan yang diberikan dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung.
1
menerapkan metode Certainty Factor (factor kepastian) yang dimana metode ini akan membuktikan apakah suatu fakta itu pasti atau tidak pasti untuk mendapatkan hasil persentase yang sesuai dengan perhitungan manual dan cara kerja sistem, serta akan mempermudah peternak, atau pengusaha ikan patin untuk berinteraksi dengan sistem dan mengetahui gejalagejala dan pengobatan untuk ternaknya.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa kombinasi Certainty Factor terhadap berbagai kondisi : a. Certainty Factor untuk kaidah dengan premis tunggal : CF (P,E) = CF (E)*CF (rule) = CF (user)*CF (pakar) ……(2)
b. Certainty Factor untuk kaidah dengan premis majemuk: CF (A AND B) = Minimum (CF(a),CF(b))*CF (rule) ….(3) CF (A OR B) = Maximum (CF(a),CF(b))*CF (rule) …...(4)
DASAR TEORI Ikan Patin adalah salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ciri dari ikan patin ini memiliki ukuran tubuh yang pipih dan ikan patin ini tidak memiki sisik, namun ikan patin juga memiliki sirip anal yang panjang sampai ke ekor dan juga memiliki sirip punggung yang berduri dan bergigi pada insang ikan patin letak nya selalu berubah-rubah Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN pada tahun 1975 untuk mengakomadasi ketidakpastian pemikiran (inexact reasoning) seorang pakar (Sembiring, 2012). Teori ini berkembang bersamaan dengan pembuatan sistem pakar MYCIN. Adapun rumusan dari metode Certainty Factor, sebagai berikut : CF [P,e] = MB [P-e] – MD [P,e]
c. Certainty Factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa : CFcombine (CF1,CF2) = CF1 + CF2* (1-CF1)……..(5) Penelitian Terdahulu
Berikut tabel perbandingan penelitian terdahulu mengenai pembuatan sistem aplikasi menyeluruh dengan menggunakan metode dan bahasa pemrograman lainnya. Tabel 1. Penelitian terdahulu
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) yang diterapkan dalam suatu sistem informasi komputerisasi yang terdiri dari enam tahapan, yaitu :
…(1)
Keterangan : CF [P,e] : Certainty Factor dalam hipotesis yang di pengaruhi oleh fakta e MB [P,e] : Meansure of Belief MD [P,e] : Meansure of disbelief. P : Probabilitas e : Evidence (Peristiwa/Fakta)
2
perancangan sistem secara komputerisasi. Dalam akuisisi pengetahuan system ini terdapat tiga metode utama yaitu : 1. Wawancara Wawancara di sini dilakukan kepada pakar ahli ikan patin, dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai penyakit apa saja yang terdapat pada ikan patin beserta cara penanggulangan atau cara pengobatan yang efektif untuk penyakit yang diderita oleh ikan patin. 2. Analisis Protocol Dalam tahap ini pakar diajukan beberapa langkah kerja atau aksi untuk mengetahui persentase nilai keyakinan pada setiap gejala penyakit yang di alami pada ikan patin tersebut sesuai dengan metode yang ditentukan.. 3. Observasi pada pekerjaan pakar Dalam tahap ini penelitian dilakukan dengan melakukan survey ketempat pakar membudidayakan ikan patin, dan mengenali apa saja kendala dalam membudidayakannya dan cara penanggulangan penyakitnya. 4. Induksi Aturan dan contoh Studi Kasus diagnosa penyakit pada ikan patin dengan metode Certainty Factor. Dengan lima penyakit dengan masing-masing tiga gejala yang dialami pada ikan patin penilaian bobot kriteria langsung dari pakar
Perencanaan Akusisi Pengetahuan
Perancangan Implementasi Uji Coba Tidak
Valid Ya
Penggunaan Gambar 1. System Development Life Cycle(SDLC)
Tahap Perencanaan Sistem Pada tahap perencanaan ini dilakukan identifikasi kebutuhan sistem dan mempelajari landasan-landasan yang akan system yang akan dibangun. Data yang digunakan untuk menganalisis masalah diperoleh dari berbagai macam media, antara lain internet, brosur, jurnal-jurnal dan bukubuku. Sistem yang akan dibangun menggunakan metode certainty faktor dan menggunakan PHP dan Mysql, ketentuan-ketentuan sumber yang digunakan berdasarkan informasi dari pakar dan proses dalam memahami penyakit pada tempat penelitian..
Tahap Analisis Dalam tahap pembuatan Aplikasi Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit infeksi pada ikan patin tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembuatan sistem yang akan dirancang. Dalam prosesnya system pakar terdiri dari beberapa bagian pokok yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukan
Akuisisi Pengetahuan Pada tahap ini Tahap sistem dilakukan dengan menganalisa cara kerja sistem yang akan dibangun dengan menerapkan metode Certanty Factor (Faktor Kepastian). Sehingga diketahui alur kerja serta tahapantahapan proses sistem dari hasil analisa tersebut. Kemudian melakukan pengolahan dan perancangan konsep sistem sebelum melakukan
3
pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar , sedangkan lingkungan konsultasi digunakan pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Tahap Perancangan Perancangan Sistem merupakan tahap untuk melakukan pembuatan sistem berdasarkan gejala penyakit yang berdasarkan metode Certainty Factor, serta bobot penilaian dari pakar dan di gambarkan secara interface bagaimana sistem itu berjalan. Metode perancangan yang dipakai yaitu perancangan diagram konteks, Flowchart dan dan perancangan sistem.
Gambar 4. Flowchard User START
Input Username dan Password
1.
TIDAK
Perancangan sistem secara umum, menggunakan Diagram konteks
Login Valid ?
YA Menu Utama Pakar
1. tambah data penyakit 2. ubah data penyakit 3. hapus data penyakit
USER Hasil konsultasi Saran pengobatan
Sistem Pakar diagnosa penyakit ikan patin
Data user
Data penyakit Data penilaian bobot Data pengobatan
Admin Data user
konsultasi
Pakar
Gambar 2. Diagram Konteks system pakar diagnosa penyakit pada ikan patin 2. Pancangan Flowchart
sistem
4. tambah gejala penyakit 5. ubah gejala penyakit 6. hapus gejala penyakit
7. tambah kriteria penilaian 8. ubah kriteria penilaian 9. hapus kriteria penilaian
10. tambah relasi 11. ubah relasi 12. hapus relasi
Piliih 1?
Piliih 2?
Piliih 3?
Piliih 4?
Piliih 5?
Pilih 6?
Piliih 7?
Piliih 8?
Piliih 9?
Piliih 10?
Piliih 11?
Piliih 12?
Tambah data penyakit
ubah data penyakit
hapus data penyakit
Tambah gejala penyakit
Ubah gejala penyakit
Hapus gejala penyakit
Tambah Kriteria penilaian
Ubah Kriteria penilaian
Hapus Kriteria penilaian
Tambah relasi
Ubah relasi
Hapus relasi
Tambah data penyakit
ubah data penyakit
hapus data penyakit
Tambah gejala penyakit
Ubah gejala penyakit
Hapus gejala penyakit
Tambah Kriteria penilaian
Ubah Kriteria penilaian
Hapus Kriteria penilaian
Tambah relasi
Ubah relasi
Hapus relasi
Simpan
Logout
END
Gambar 5. Flowchart Backend Sistem (Pakar) Tahap pembuatan database
dengan
PHP dan MySQL merupakan bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan membangun aplikasi web terutama pada web dinamis guna untuk mempermudah dalam membangun aplikasi yang profesional (Prasetya, 2010), database yang digunakan untuk membangun aplikasi ini yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL ,PHP merupakan bahasa pemrograman web berbasis open source dan pemrosesan scrip PHP dilakukan oleh PHP engine yang harus di install terpisah (Arief,2011), ditambah dengan editor pendukung menggunakan Dreamweaver 8 dan Web server menggunakan XAMPP serta Browser untuk menjalankan program PHP yang telah dibuat
Gambar 3. Flowchart Sistem dengan metode Certainty Factor secara detail
4
Tahap Implementasi
Halaman Login Halaman ini adalah halaman awal ketika memasuki aplikasi. Pada halaman ini, pengguna memasukkan username dan password.
Tahap implementasi merupakan tahap pembuatan system aplikasi system pakar untuk diagnosa penyakit pada ikan patin berdasarkan dengan perhitungan metode certainty factor. Pada tahap ini perancangan yang sudah dibuat manual sebelumnya mulai diterapkan dalam rancangan sistem yang sebenarnya.
Tahap Uji Coba Setelah tahap implementasi dilakukan kemudian tahap selanjutnya adalah tahap ujicoba sistem. Tahap ini dilakukan agar mengetahui apakah aplikasi sesuai dengan perancangan.Tahap uji coba ini dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu: 1. Uji Coba Struktural Uji coba structural dilakukan untuk memastikan apakah aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit ikan patin ini sudah terstruktur dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. 2. Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional merupakan uji coba yang bertujuan untuk mengetahui apakah bagian proses aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit ikan patin berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya atau. 3. Uji Coba Validasi Uji Coba Validasi merupakan uji coba untuk mengetahui keakuratan hasil data yang telah dimasukan kedalam aplikasi apakah sudah berjalan dengan benar
Gambar 6. Halaman Login Pakar dan admin sistem Tampilan Halaman utama Admin, Pakar, dan User Tampilan halaman utama pada system yaitu admin pakar dan user. Untuk admin dan pakar harus melakukan login terlebih dahulu untuk bisa masuk ke halaman utama. Form diagnosa penyakit patin khusus user untuk yang akan melakukan konsultasi . di halaman utama ini terdapat halaman berita yang berisikan penjelasan seputar ikan patin. Berikut berupa tampilan dari menu atau halaman utama administrator atau pakar
Tahap Penggunaan Tahap penggunaan sistem merupakan tahap dimana ketika sistem sudah selesai dibuat dan sesuai dalam tahapan uji coba sistem kemudian sudah dapat di pergunakan.
Gambar 7. Tampilan Halaman utama Admin( Pakar) dan User Tampilan Halaman Sistem (Pakar) Berikut merupakan halaman system pakar setelah login .di halaman ini terdapat beberapa menu yang diantaranya memiliki fungsi masingmasing.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut merupakan hasil dan tampilan beserta uraian mengenai sistem yang dibuat.
5
Gambar 11. Hasil print sistem aplikasi diagnosa penyakit ikan patin Uji Coba Sistem Setelah tahap implementasi dilakukan kemudian tahap selanjutnya adalah tahap ujicoba sistem. Tahap ini dilakukan agar mengetahui apakah aplikasi sesuai dengan perancangan. Uji coba Struktural Uji coba struktural dilakukan untuk memastikan apakah aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit ikan patin ini sudah terstruktur dengan baik sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Uji coba structural adalah menguji setiap form atau halaman yang telah dirancang dengan cara menjalankan program tersebut. hasil .
Gambar 8. Halaman system admin (Pakar)
Uji Coba Fungsional Uji coba fungsional merupakan uji coba yang bertujuan untuk mengetahui apakah bagian proses aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit ikan patin berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya atau tidak.
Gambar 9. Tampilan halaman konsultasi user
Uji Coba Validasi Uji Coba Validasi merupakan uji coba untuk mengetahui keakuratan hasil data yang telah dimasukan kedalam aplikasi.Validasi dilakukan dengan cara memberikan dua kasus pada program aplikasi sistem pakar , kasus pertama adalah yaitu uji coba proses sistem yang terdapat dalam aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit pada ikan patin berdasarkan langkah rule setiap penyakit dan tiga gejala serta perhitungan metode yang bekerja dan kasus kedua dengan melakukan perhitungan manual tentang metode yang diterapkan pada sistem ini berdasarkan bobot penilaian pilihan pakar.
Gambar 10. Hasil Diagnosa Halaman Print
6
Berikut proses perhitungan uji coba pada sistem :
12
Bobot kriteria pilihan : Sangat Yakin =1 Yakin = 0,75 Cukup Yakin =0,50 Sedikit Yakin = 0,25 Tidak Yakin =0
13 14 15
Pilihan jawaban pertanyaan yang di pilih pakar dan user
Pertanyaan
1
Ikan Berkumpul Di tempat gelap Sering muncul ke permukaan air Insang mengeluarkan buih Luka dibagian tutup insang yang ditumbuhi benang halus seperti kapas Timbul bercak putih pada bagian kepala Mengosokgosokan tubuhnya Perut membengkak Terdapat pendarahan pada permukaan tubuh Kemerahan pada sekitar anus Menyerang bagian pangkal ekor yang disertai dengan pendarahan Tubuh terasa kasar saat di
2
3
4
5
6
7 8
9
10
11
Jawaban Pakar 0,50
Jawaban User SY (1)
0,60
CY (0,50)
0,75
SeY (0,25)
0,50
TY (0)
0,75
TY (0)
0,40
TY (0)
0,60
TY (0)
0,40
TY (0)
0,50
TY (0)
0,60
TY (0)
0,40
0,50
TY (0)
0,60
TY (0)
0,75
TY (0)
0,50
TY (0)
Langkah berikut nya: Kaidah 1 : IF Ikan berkumpul ditempat gelap AND Sering muncul ke permukaan air AND Insang mengeluarkan buih THEN Parasit Kemudian pakar menentukan nilai CF untuk masing-masing gejala sebagai berikut :
Tabel 2. Tabel Pertanyaan dan Jawaban pakar dan user No
raba Mengeluarkan lendir dari tubuh Ikan menjadi kurus Gerakan ikan menjadi lambat Badan dan tubuh terdapat bintik putih
CFpakar (berkumpul ditempat gelap) = 0,5 CFpakar (Sering muncul kepermukaan air) = 0,6 CFpakar (Insang mengeluarkan buih) = 0,75
Kemudian user memilih : berkumpul ditempat gelap = Sangat yakin =1 Sering muncul kepermukaan air = Cukup yakin = 0,50 Insang mengeluarkan buih = Sedikit yakin = 0,25 Kaidah awal yang memiliki 3 premis dipecah menjadi kaidah yang memiliki premis tunggal, sehingga menjadi : Kaidah 1.1 IF Ikan berkumpul ditempat gelap THEN Parasit Kaidah 1.2 IF Sering muncul kepermukaan air THEN Parasit Kaidah 1.3 IF insang mengeluarkan buih THEN Parasit Kaidah-kaidah yang baru tersebut kemudian dihitung nilai CFnya dengan
TY (0)
7
mengalihkan menjadi : CF 1.1 CF 1.2 CF 1.3
CFpakar dengan CFuser = 0,50*1 = 0,60*0,50 = 0,75*0,25
= 0,5 = 0,3 = 0,1875
Kombinasi CF 1.1 dengan CF 1.2 dengan rumus berikut : CFCOMBINE (CF1,CF2) = CF1 + CF2 *(1CF1), sehingga menjadi CFCOMBINE (CF1.1, CF 1.2 ) = 0,5 + 0,3 *(1-0,5) = 0,4= CFold Kombinasikan CFold dan CF 1.3 Gambar 13. Hasil output diagnosa pada sistem
CFCOMBINE (CFold, CF 1.3) = 0,4 + 0,1875* (1-0,4) = 0,3525
hasil diagnosa dari program aplikasi dalam sistem ini di bandingkan dengan hasil perhitungan diagnosa secara manual, berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat di simpulkan bahwa hasil persentase keyakinan dalam sistem sesuai dan fasilitas yang ada dalam program aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit infeksi pada ikan patin ini sudah berjalan dengan benar dan valid.
Presentase keyakinan = CFCOMBINE *100% =0,3525 * 100% = 35,25% Dan Hasil pilihan User dalam Sistem adalah sebagai berikut :
SIMPULAN DAN SARAN Proses Sistem Aplikasi Diagnosa penyakit infeksi pada ikan patin ini dirancang berdasarkan perancangan database, perancangan form dan perncangan proses. Pada tahap sistem dilakukan dengan menganalisa cara kerja sistem yang telah dibangun, berdasarkan konsep yang dilakukan dengan mewawancarai pakar langsung dan melakukan observasi dan dengan kuisioner berupa pertanyaan yang dianjukan untuk pakar untuk mengetahui persentase nilai keyakinan pada setiap gejala penyakit yang di alami oleh ikan patin sesuai dengan metode yang di tentukan. Alur kerja sistem berdasarkan langkah dan perhitungan dari metode
Gambar 12. Proses input pertanyaan (user) Dan berikut merupakan hasil output pertanyaan yang di proses oleh user :
8
Certainty Factor sesuai dengan rule dari setiap tiga gejala yang di inputkan nilainya oleh user kemudian di akumulasikan dengan bobot kriteria penilaian dari pakar untuk mengetahui hasil persentase dan nama penyakit yang sesuai dari pertanyaan gejala yang di inputkan oleh user. Hasil akhir berupa diagnosa penyakit ikan patin yang muncul setelah penginputan data gejala, maka akan muncul nama data user (konsultan) dengan persentase penilaian akhir , nama penyakit dan cara pengobatan dan pencegahan. Hasil dari uji coba aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada ikan patin ini adalah valid dan memenuhi kriteria Dari pembuatan Aplikasi Diagnosa penyakit infeksi pada ikan patin penambahan data gejala penyakit dalam aplikasi harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pakar karena akan menjadikan aplikasi diagnosa mampu bekerja lebih baik.
Tawar berbasis Website. Yogyakarta Sembiring. 2012. Metode Certainty Factor. https://asanisembiring.wordpress.c om, Akses 01 Juli 2015
DAFTAR PUSTAKA Ahmad. 2014. Naskah Publikasi Perancangan Sistem Pakar Deteksi Penyakit Aeromonas Hydrophilia pada Ikan Gurami dengan Metode Dempster. Medan Arief. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MYSQL. Andi, Yogyakarta Nahampun. 2014. Naskah Publikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit dengan Metode Dempster Shafer. Medan Prasetya. 2010, Cepat kuasai PHP + MYSQL. Andi, Yogyakarta Pujiyanta, 2013. Naskah Publikasi Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit pada Ikan Konsumsi Air
9