APLIKASI DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN CERTANITY FACTOR Meldi Kurnia, Prihastuti Harsani1), Arie Qur’ania2) Program Studi Ilmu Komputer – FMIPA Universitas Pakuan Jl.Pakuan PO BOX 452,Bogor Telp/Fax(0251)8375547 Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pakar yang dibuat untuk memberikan solusi dari diagnosa terhadap tanaman jagung yang terserang berbagai hama dan penyakit.mekanisme aplikasi ini bekerja dengan metode certanity factor (faktor kepastian), sedangkan dalam penggunaan penelitian metode ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari para ahli dibidang hama dan penyakit tanaman jagung yang disusun secara sistematis kedalam basis data dikomputer dimana basis data tersebut memiliki fakta berupa ya dan tidak terhadap gejala-gejala yang terdapat pada tanaman jagung sehingga memiliki kepastian. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan metode certainty factor maka metode ini sangat cocok untuk digunakan dalam diagnosa pada tanaman, dengan mendapat nilai kepastian(certainty factor) dari yang belum memiliki nilai kepastian pada diagnosa hama dan penyakit tanaman yang mengalami gejala-gejala yang diberikan oleh para petani serta memberi solusinya terhadap diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung tersebut. Kata Kunci: Sistem Pakar, Jagung, certainty factor.
PENDAHULUAN Latar Belakang Hama dan penyakit yang menyerang tanaman seringkali dijumpai dan tidak asing lagi bagi petani yang membudidayakan tananam seperti jagung, tetapi masalahnya adalah apakah hama dan penyakit tersebut menimbulkan kerugian yang berarti atau tidak. Kadang - kadang petani tahu kalau tanamannya diserang hama atau penyakit, tetapi petani tidak tahu hama atau penyakit apa yang
sedang menyerang tanaman mereka. Selain itu hal lain yang menyebabkan kegagalan panen adalah karena kesalahan dalam penanganannya dan memilih obat yang akan digunakan untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman tersebut. Tanaman jagung merupakan tanaman yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit,akan tetapi untuk mengetahu gejala-gejala
1
yang timbul diperlukan seorang pakar atau ahli pertanian. Sedangkan jumlah pakar atau ahli pertanian yang terbatas untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di berbagai daerah,sehingga di perlukan suatu sistem pakar yang memiliki kemampuan sama dengan seorang pakar pertanian,yang mana dalam sistem tersebut berisi pengetahuan dari pakar pertanian tentang gejala-gejala hama dan penyakit serta solusinya pada tanaman jagung. Metode yang di gunakan dalam diagnosa hama dan penyakit ini sendiri adalah metode certainty factor. Faktor kepastian (certainty factor) adalah suatu metode untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak pasti yang berbentuk metric yang biasanya digunakan dalam sistem pakar. Metode ini sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu yang belum pasti. Sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang diagnosa penyakit menggunakan metode certainty factor, seperti penelitian yang bertujuan untuk merancang sistem pakar berbasis web mengidentifikasi penyakit pada tanaman semangka dengan menggunakan metode certainty factor
oleh Harto,D(2013). Penelitian selanjutnnya tentang aplikasi sistem pakar untuk identifikasi penyakit tanaman apel dan pengobatannya menggunakan metode forwad chaining oleh Arif,W,S (2009). penelitian dengan merancang sistem pakar berbasis web dengan metode inferensi forward chaining dan backward chaining yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam mendiagnosa penyakit tanaman padi oleh Setiawan,A (2009). Dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan metode certainty factor maka metode ini sangat cocok untuk digunakan dalam diagnosa pada tanaman, dengan mendapat nilai kepastian(certainty factor) dari yang belum memiliki nilai kepastian pada diagnosa hama dan penyakit tanaman serta memberi solusinya. Berdasarkan penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian tentang Aplikasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Jagung Menggunakan Certainty Factor, sebagai alat bantu untuk memberikan nilai kepastian dalam diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung serta solusinya.
Tujuan Penelitian
penyakit yang telah didiagnosa berdasarkan gejala-gejalanya yang dilengkapi keterangan tanaman hama dan penyakit beserta gambar.
Tujuan penelitian ini untuk membuat suatu aplikasi diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung menggunakan certanity factor, yang dapat memberikan nilai kepastian serta memberikan solusi terhadap kesimpulan dari suatu hama dan
2
Ruang Lingkup Dalam pembuatan Apilasi untuk diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung,maka dibuat pembatasan masalah agar lebih
terarah dan spesifik yaitu hanya mengdiagnosa hama dan penyakit tanaman jagung dengan gejalagejala dan solusinya menggunakan certainty factor.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut a. Membantu proses sosialisasi tentang hama dan penyakit tanaman jagung beserta keterangannya dan solusinya untuk petani maupun kelompok tani. b. Memberikan pilihan kedua setelah seorang pakar,bagi
petani dalam melakukan konsultasi hama dan penyakit jagung. c. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masayarakat pada umumnya dan petani pada khususnya tentang hama dan penyakit tanamanjagung.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pakar Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Konsep sistem pakar yaitu suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu daerah tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. Sistem pakar dengan desain yang benar dan sejumlah komponen
yang saling bekerjasama untuk membentuk kesatuan yang intergrasi, akan membantu orang awam untuk memecahkan masalah tertentu dan bagi seorang ahli,sistem pakar dapat dijadikan alat untuk menunjang aktivitasnya. Untuk membangun sistem pakar dapat ditampilkan dengan dua lingkungan komponen utama dalam sistem pakar, terdiri dari beberapa bagian yaitu Lingkungan pengembangan yang digunakan dalam sistem pakar untuk membangun komponen-komponennya dan menempatkan pengetahuan dalam basisnya dengan beberapa komponen dasar yang minimal harus dimliki seperti antar muka(user interface),basis pengetahuan(knowledge base) dan mesin inferensi (interferens engine). Lalu lingkungan konsultasi yang digunakan oleh pemakai yang bukan ahlinya untuk berkonsultasi agar mendapatkaninformasiataupengetahua n dari pakar. (Turban,2005).
3
Certainty Factor Faktor kepastian (certainty factor) menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (atau fakta atau hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar (Turban, 2005). Certainty factor menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data. Certainty factor memperkenalkan konsep keyakinan dan ketidakyakinan yang kemudian diformulasikan ke dalam rumusan dasar sebagai berikut: CF(H,E) = MB(H,E) MD(H,E)………. (1)
-
CF(H,E) : certainty factor MB(H,E) : ukuran kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang jika diberikan evidence E(antara 0 dan 1) MD(H,E) : ukuran ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap evidence H, jika diberikan evidence E(antara 0 dan 1) Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan JIKA E MAKA H adalah seperti ditunjukkan oleh persamaan 2 berikut: CF(H,e) = …………(2)
CF(E,e)
*
CF(H,E)
Dimana: CF(E,e) : certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e. CF(H,E) : certainty factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu ketika CF(E, e) = 1. CF(H,e) : certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e.
Jika semua evidence pada antecedent diketahui dengan pasti maka persamaannya akan menjadi: CF(H,e) = CF(H,E) Dalam aplikasinya, CF(H,E) merupakan nilai kepastian yang diberikan oleh pakar terhadap suatu aturan, sedangkan CF(E,e) merupakan nilai kerpercayaan yang diberikan oleh pengguna terhadap gejala yang dialaminya.
Visual Studio Microsoft Visual Studio adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasaBASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line (Permana,B,2011). Visual Basic Visual Basic merupakan salah satu bahsa pemrograman yang dapat digunakan untuk menyususb dan memuat program aplikasi pada lingkungan sistem operasi windows. Program aplikasi dapat berupa program database,program grafis ,dan lain sebagainnya. Di dalam visual basic sudah terdapat komponenkonponen yang sangat membantu pembuatan program.(suhata,2005). Basis Data Basis Data atau database adalah suatu kumpulan file-file yang satu sama lain saling berhubungan sehingga membentuk suatu bangunan data yang dapat memberikan informasi 4
data yang diperlukan, Database akan diubah kedalam bentuk table Microsoft Access dengan memperhatikan: Filetable, field, Primarykey. Dan sebagaimana yang merupakan bagian dari database (Kristanto,A.2003). Hama Tanaman Hama adalah perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian tanaman lainnya sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau mati hama sendiri dapat terlihat .Hama tanaman jagung diantaranya
adalah : Penggerek batang,penggerek tongkol,lalat bibit,kutu daun kumbang bubuk ulat grayak. (Anonim.2009). Penyakit tanaman Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada tanaman sehingga tanaman tidak bereproduksi atau mati secara perlahan – lahan,umumnya penyakit pada tanaman sukar dilihat oleh mata telanjang. Penyakit pada tanaman jagung diantaranya adalah:bulai,hawar daun,virusmosaik,bercakdaun,karat,bu suk tongkol.(Anonim. 2009).
METODE PENELITIAN Metode Penelitian Perencanaan
Metode penelitian yang dibahas ini berjudul Aplikasi Diagnosa Hama Dan PenyakitTanamanJagungmenggunakan Certanity factor, dalam penelitian ini menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem, merupakan serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.Siklus Hidup Pengembangan Sistem terdiri dari beberapa tahap dapat dilihat pada gambar 1.
Analisis
Perancangan
Implementasi
Uji Coba
Tidak Berhasil
Ya Penggunaan
Gambar 1. SDLC
5
Tahap Perencanaan Tahap perencanaan aplikasi yang akan dibuat, pada tahapan ini terlebih dahulu di pelajari latar belakang pembuatan aplikasi. Pembuatan latar belakang dilatar belakangi oleh keterbatasanya pakar hama dan penyakit tanaman untuk mendiagnosa sedangkan para petani membutuhkan pakar yang dapat membantu member solusi ketika tanman mereka di serang hama atau penyakit apapun untuk itu dibuat suatu aplikasi yang memudahkan petani dalam mengetahui hama dan penyakit yang menyerang tanaman jagungnya. Dari tuntutan tersebut, dilakukan pengumpulan data yang akan dijadikan bahan dan kajian untuk melakukan pendefinisian permasalahan. Pada tahap perencanaan atau identifikasi masalah yang berkaitan dengan mendiagnosa permasalahan sehingga dapat ditentukan sasaran dan faktor kritis permasalahn yang ada, diantaranya : Tahap Analisis Tahapan ini yaitu dengan melakukan suatu analisa, mengenai aplikasi yang akan dibuat serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, diantaranya: Mengdiagnosa masalah yang ada, menyimpulkan hasil analisis dan dapat memberikan solusi dari permasalahan yang ada. Tahap identifikasi masalah yang digunakan yaitu studi kepustakaan dan
1. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber buku yang berkaitan dari penelitian ini dan dirangkum sebagai acuan untuk penulisan. 2. Studi Lapang Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara atau tanya jawab kepada pakar dalam objek penelitian. Data diperoleh dari berbagai sumber data baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti sumber data langsung adalah sumber data yang diperoleh secara langsung di lokasi penelitian, yaitu data hama,penyakit dan gejalanya. Sedangkan yang dimaksud sumber data tidak langsung adalah sumber data yang diperoleh penulis dalam bentuk lisan yaitu Tanya jawab dengan pakar yang bekerja disana.
studi lapang yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari tempat penelitian yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibuat sehingga dapat dipersiapkan sejak awal agar tercipta aplikasi yang mudah digunakan, serta dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada para petani terhadap pengelolaan tanaman jagungnya.
6
Tahap Perancangan Tahap perancangan aplikasi dalam penelitian berjudul aplikasi diagnosa hama dan penyakit tanaman
Tahap Implementasi Tahap ini dilakukan penyiapan rancangan yang telah dibuat kedalam bentuk pengimplementasian sebuah program visual basic yang meliputi penyajian form-form aplikasi Pakar Penanganan hama dan penyakit Pada Tanaman jagung menggunakan Certainty Factor dengan menggunakan Windows 7 sebagai sistem operasinya, Visual Basic sebagai bahasa pemrogramannya, dan Acces 2007 sebagai databasenya.
jagung menggunakan certainty factor, dilakukan melalui tahap pembangunan sebuah basis pengetahuan untuk diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung. fungsi button, pada form aplikasi yang dibuat berfungsi dengan baik atau tidak.. 3. Uji coba Validasi merupakan uji coba yang dilakukan dengan cara memasukan, mengubah dan menghapus data pada form-form yang ada . Tahap Penggunaan Pada tahap ini hasil produk perangkat lunak yang telah dibuat dapat digunakan oleh semua petani dan pemeliharaan aplikasi dengan melakukan aktivitas seperti :
Tahap Uji Coba Tahap uji coba aplikasi ini merupakan tahap untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat berhasil atau tidak, jika berhasil dilanjutkan ketahap penggunaan aplikasi dan jika tidak berhasil dilakukan pengkajian ulang ketahap perencanaan aplikasi. Uji coba aplikasi ini terdapat beberapa uji coba yang dilakukan seperti :
1. Penambahan atau peningkatan juga perawatan untuk perangkat lunak ini agar selalu berfungsi dengan baik. 2. Mengadaptasikan produk perangkat lunak ini dengan lingkungan. 3. Perbaikan permasalahan yang timbul baik untuk software maupun lingkungan petani.
1. Uji coba Struktural/Modular merupakan uji coba yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian rancangan dengan hasil implementasi. 2. Uji coba Fungsional yaitu dilakukan dengan menguji setiap 7
Waktu dan Tempat Penelitian
2. Spesifikasi Software
Penelitian ini dimulai pada Bulan April 2015 sampai Juni 2015, Waktu pelaksanaanya yaitu di hari-hari tertentu sedangkan tempat penelitian dilakukan di Labkom MIPA Unpak.
Kebutuhan perangkat lunak untuk membuat aplikasi ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Alat dan Bahan Alat-Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Spesifikasi Hardware Pada pembuatan aplikasi ini perangkat keras yang digunakan adalah seperangkat Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut : a. b. c. d.
Laptop Thosiba Processor intel core i3 2.0 GHZ Memory RAM 2GB Harddisk 250GB
a. Operation System Microsoft Windows 7 b. Mozilla firefox c. VisualBasic d. Microsoft Office 2007 e. Photo scape Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan pada saat penyusunan karya ilmiah, pembuatan laporan dan pembuatan aplikasi sebagai berikut : 1. Bahan materi dan jurnal tentang penanganan hama dan penyakit pada tanaman jagung. 2. Informasi dari BPPT mengenai tanaman jagung yang terserang oleh segala jenis hama dan penyakit.
8
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil dari perancangan aplikasi sistem pakar diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung ini untuk membantu petani dalam mengatasi serangan baik hama atapun penyakit yang dikarenakan terbatasnya pakar untuk membantu. Dalam aplikasi ini terdapat dua user yang dapat menggunakan aplikasi ini yaitu admin dan petani yang akan konsultasi.
Admin mempunyai halaman atau form yang berisi input,batal,edit,hapus. Halaman utama admin ini juga berisi form untuk login dan juga aktivasi data yang akan drubah. sedangakan halaman untuk petani atau user berfungsi untuk melakukan diagnosa dari gejala tanaman jagung yang mereka alami dan memberikan solusinya. Aplikasi ini memiliki database dari data yang dimasukan admin. 1
2
3
Gambar 19. Halaman Utama Form ini merupakan tampilan form utama pada aplikasi Sistem Pakar, Pada Form tersebut ada beberapa tombol yang dapat di akses yaitu diantaranya:
4
Tombol Login : Tombol ini digunakan untuk masuk pada form admin dengan mengisi username dan password Tombol Konsultasi : Tombol ini digunakan untuk user atau petani yang akan melakukan diagnosa dengan mendaftarkan diri. Tombol Diagnosa : Tomnol ini untuk melakukan proses diagnosa terhadap suatu hama atau penyakit tanaman jagung. Tombol Tentang Aplikasi : Tombol ini digunakan untuk menjelasakan dari fungsi aplikasi ini dan cara menggunakanya.
9
Form Pengetahuan Form pengetahuan aplikasi sistem pakar adalah halaman untuk input,edit,hapus data, yang berisi pertanyaan – pertanyaan diagnosa dari setiap gejala, dimana form ini terhubung dengan database ketika kita klik simpan maka semua data di text akan masuk ke record data. Gambar 20. Form Pengetahuan. Form input Hama dan Penyakit Jagung Form input hama dan penyakit jagung aplikasi sistem pakar. Adalah halaman yang berisi data-data nama hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Dimana form ini juga terhubung dengan table hasil diagnosa di database ketika klik simpan maka semua data di text akan masuk ke record database.
Gambar 21. Form input hama dan penyakit.
Form Daftar Konsultasi Form data konsultasi form yang berguna untuk simpan data konsultasi, dengan cara mengisi setiap texbox yang tersedia dengan klik tombol simpan maka data konsultasi akan maka data akan langsung tersimpan di database.
Gambar 22. Form Konusltasi
10
Form Diagnosa Form diagnosa form yang berfungsi untuk melakukan proses diagnosa terhadap hama dan penyakit yang berisi pertanyaan gejala-gejala yang fungsinya sebagai acuan untuk user memilih berdasarkan gejala yang dialami,jika klik ya akan terhubung kepertanyaan selanjutnya yang berhubungan dengan gejala.jika klik tombol tidak maka akan terhubung dengan pertanyaan yang baru.
Gambar 23. Form Diagnosa. Form Hasil Diagnosa Form hasil diagnosa hama atau penyakit yang menyerang berfungsi untuk menunjukan hasil dari diagnosa setiap gejala yang dipilih user. Ketika user jawab pertanyaan ya atau tidak yang memiliki nilai sesuai id masingmasing pada pertanyaan maka diakhir akan muncul form hasil diagnosa, Hama kutu daun dengan nilai cf :0,76 dengan persentase kemungkinan 76%.
Berikut ini adalah coding dari metode certainty factor yang digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit sehingga menghasilkan data seperti pada gambar : Var MB = 1; Var E1=0,44; Var E2=0,55; MD=E1+(E2*(1-E1)); CF=(E1+0,MD);
Gambar 24. Form Hasil Diagnosa
Frmhasildiagnosa.Label1.Text = Frmhasildiagnosa.Label1.Text & vbCrLf & vbCrLf & "Dengan Nilai cf: " & "Dengan persentase kemungkinan : % " & vbCrLf + rsSolusi.Fields("solusi").Value Frmhasildiagnosa.ShowDialog().
11
Form Penjelasan Form Penjelasan yaitu form yang berisi data-data gejala yang di pilih dari pertanyaan diagnosa yang menjelasakan hasil dari diagnosa itu sendiri,Form akan muncul ketika klik tombol alasan yang ada di form hasil diagnosa.
Gambar 25. Penjelasan diagnosa.
Form Solusi Form Solusi yaitu form yang berfungsi untuk memberikan solusi terhadap hama dan penyakit tanaman jagung yang didapat dari hasil diagnosa, Dalam form ini terdapat definisi dari hama atau penyakit,lalu gambar dari hama atau penyakit yang menyerang tanaman jagung dan terakhir tehnik pengendalian untuk mengatasi hama atau penyakit tersebut.
Gambar 26. Form Solusi.
12
Uji validasi
Rumus :
Uji coba validasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah di buat dapat bekerja dengan benar dan sudah sesuai dengan sistem perhitungan manual. Pada fitur diagnosis menggunakan metode Certanity Factor untuk menentukan hama dan penyakit tanaman jagung. Berikut pengujian validasinya dengan memandingkan perhitungan manual dengan perhitungan :
CF (H, E) = MB (H, E) – MD (H, Hama Kutu Daun Tabel 13.Gejala yang dipilih hama kutu daun Inisialisasi Gejala T13 terdapat koloni kutu di daun T26 Warna daun menguning T40 bentuk daun tidak normal T52 Tanaman mengering
CF 0,20 0,30 0,40 0,30
MB1 (T13,T26) = (0.20 + 0.30 *(1-0.20) = 0.20 +0,24 = 0.44 MB2 (T40,T52) = (0.40+0.30*(1-0.40) = (0.40+0.18 = 0.58 MB =0.44+0.58*(1-0.44) = 0.44+0.32 = 0.76 MD (T13, T13) = (0.20 – 0.20) = 0 CF = MB – MD = 0.76 – 0 CF = 0.76 Maka persentase hasil hama = 0.76 x 100 % = 76 %
13
Penyakit Hawar Daun Tabel 16.Gejala yang dipilih penyakit hawar daun Inisialisasi Gejala CF Bercak kecil bentuk oval pada 0,35 T20 T33 T47 T53
daun Warna bercak coklat kemerahan bercak memanjang berbentuk elips tanaman mati atau Mengering
0,30 0,25
0,25 MB1 (T20,T33) = (0.35 + 0.30 *(10.35) = 0.35 +0,19 = 0.54 MB2 (T37,T50) = (0.255+0.25*(10.50) = 0.25+0.19 = 0.43 MB = 0.54+0.43*(1-0.54) = 0.54+0.20 = 0.74 MD (T20, T20) = (0.35 – 0.35) CF = MB – MD = 0.74 – 0 CF = 0.74 Maka persentase hasil penyakit = 0.74 x 100 % = 74 %
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Proses Aplikasi Sistem Diagnosa hama dan penyakit tanaman jagung di rancang berdasarkan kebutuhan pengguna akan sistem. Dalam kasus ini hama dan penyakit menyerang jagung . Sehingga untuk memudahkan pendeteksian awal di buatlah sistem demi membantu petani dalam mengetahui hama atau penyakit yang di menyerang berdasarkan gejalagejala yang di alami tanaman. Dalam prosesnya pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Certainty Factor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat di simpulkan bahwa penggunaan metode Certainty Factor dapat di implementasikan ke dalam aplikasi Diagnosis hama dan Penyakit jagung. Serta penerapannya ke dalam aplikasi guna membantu dalam proses pembuatan aplikasi Diganosa hama dan Penyakit jagung. Implementasi pada aplikasi ini berupa perhitungan manual yang hasilnya sama atau valid,. Maka dapat disimpulkan bahwa metode Certainty factors memiliki tingkat kepercayaan yang sama dengan perhitungan yang diharapkan .Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan semua fitur yang ada pada aplikasi dapat berjalan dengan sangat optimal. Aplikasi ini akan sangat membantu kedua belah pihak, antara petani dan pakar tanaman jagung. Hasil uji coba pada aplikasi ini yaitu melalui tiga tahap yakni uji coba secara structural, fungsional dan uji 14
valid . Apakah aplikasi yang telah di bangun sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi sehingga dapat berguna bagi petani tanaman jagung yang terserang di sebabkan oleh hama dan penyakit. Saran Penelitian ini bisa dikembangkan dengan menggunakan metode lain, yang mana hal ini bisa menjadi bahan perbandingan hasil akurasi dan dapat diketahui metode mana yang mendapatkan hasil terbaik,sehingga dapat dikembangkan ke penelitian lebih lanjut. Penambahan gejala-gejala untuk jenis hama dan penyakit jika ada yang baru di knowledge base sehinga pengetahuan sistem selalu up to date.
Manajemen Informatika Komputer. Budi Darma. Medan.
Dan
Kadir, A. 2008. Belajar Database Menggunakan Mysql. Penerbit Andi.Yogyakarta. Kristanto, A. 2003. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta. Permana, B. 2011.Modul Belajar Cepat Membuat Program Dengan Visual Studio 2010 dan SQL Server 2008. (http//ilmukomputer.com) diakses 14-04-2015 : 17.10 WIB. Setiawan,A 2009. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web dengan Forward dan Bacward Chaining
DAFTAR PUSTAKA Anonim.2009.Perbedaan Hama dan Penyakit Tanaman. (http://ghaibnet.blogspot.com/2009/11/ perbedaan-hama-dan-penyakit.html) diakses 20-04-2015 : 21.00 WIB. Fauzi.2013.Jenis,merek,bahan obat-obatan pertanian.
aktif
(https://akupetanidesa.wordpress.com/ 2013/12/14/jenis-merk-bahan-aktifobat-obatan-pertanian.html) diakses 10-06-2015: 10.39 WIB. Harto, D. 2013. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Pada Tanaman Semangka Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor.Sekolah Tinggi
Suhata, 2005, Visual Basic Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Turban. 2005. Pengertian Sistem Pakar. (http://informatika.web.id/bidangbidang-pengembangan-sistem-pakar) diakses 14-04-2015 : 15.20.WIB. Turban. 2005. Pengertian Certanity Factor(ejournal.lpkia.ac.id/files/stude nts/essays/journals/262.pdf) diakses 14-04-2015 : 16.00.WIB. Wakman,W.2011. Petunjuk Lapang Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung Yudi. 2011. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Hama Jeruk Dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor. STMIK IBBI. Medan.
15