PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009/ FOR THE PERIODS ENDED MARCH 31, 2010 AND 2009
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI
1
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of March 31, 2010 and 2009 and for the periods then ended
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 serta untuk periode-periode yang berakhir pada tanggal tersebut Daftar isi
2
Table of content
Neraca Konsolidasi
3
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2010
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS MARCH 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 48.205 juta tahun 2010 dan Rp 40.902 juta tahun 2009 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 5.444 juta tahun 2010 dan 2009 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 2.764.686 juta tahun 2010 dan Rp 2.584.324 juta tahun 2009 Goodwill - bersih Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS
1.157.507 902.576
47.320 1.725.821
2g,4 2e,2h,5,42
2i,6 2e,42
1.533.731 1.199.818
1.467 1.364.252
155.782 1.249.677 580.175 102.583 5.921.441
2i,7 2j,8 2k,9 10
274.768 1.168.938 525.562 78.810 6.147.346
24.159 119.202 5.422 3.470.996
2e,2i,42 2v,36 2h,11 2h,12
448 148.443 5.566 3.418.132
1.890.239 1.679.234 509.292 7.698.544
2l,2n,13 2b,2c,14 2o,15
1.843.598 1.881.565 344.295 7.642.047
13.619.985
13.789.393
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable net of allowance for doubtful accounts of Rp 48,205 million in 2010 and Rp 40,902 million in 2009 Related parties Third parties Other accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 5,444 million in 2010 and 2009 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Receivables from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Other investments Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 2,764,686 million in 2010 and Rp 2,584,324 million in 2009 Goodwill - net Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2010
Catatan/ Notes
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS MARCH 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables stated in millions of Rupiah) - Continued
2009 LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pendapatan diterima dimuka Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
329.816 28 656.636 91.920 114.959 389.610 324.070
16 17 2e,42 18 2s 2v,19 2s,20
308.480 926.783 93.597 130.978 194.498 393.553
34.484 3.420 1.944.943
21 2n,22
35.472 3.523 2.086.884
88.187 7.508
2v,36 2e, 42
49.364 3.741
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Unearned revenues Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Finance lease obligation Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang pihak hubungan istimewa Hutang jangka panjang-setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
738.126 4.798 1.278.931 121.386 2.238.936
21 2n,22 23 2t,24
953.764 7.653 1.507.775 81.406 2.603.703
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Finance lease obligation Bonds payable Other noncurrent liabilities Total Noncurrent Liabilities
HAK MINORITAS
2.283.128
2b,25
2.242.533
MINORITY INTERESTS
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 15 miliar saham Modal ditempatkan dan disetor 13.765.424.550 saham tahun 2010 dan 13.758.079.550 saham tahun 2009 Agio saham Modal sumbangan Modal lain-lain - opsi saham karyawan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Kerugian yang belum direalisasi efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah
1.000 3.552.821 7.208.982
Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - 170.704.500 saham tahun 2010 Jumlah Ekuitas
(56.004) 7.152.978
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.000 3.333.567 6.856.273
EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 15 billion shares Issued and paid-up 13,765,424,550 shares in 2010 and 13,758,079,550 shares in 2009 Additional paid-in capital Donated capital Other capital - employee stock option Difference due to change in equity of subsidiaries Unrealized loss on available for sale securities Retained earnings Appropriated Unappropriated Total
6.856.273
Less cost of treasury stocks - 170,704,500 shares in 2010 Total Equity
1.376.542 870.781 410 1.397
26 27 28 2u,41
1.375.808 867.198 410 12.047
1.406.031
2h,29
1.394.500
-
2h,12
2r,26
13.619.985
(128.257)
13.789.393
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Payables to related parties
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE PERIODS ENDED MARCH 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2010
2009
PENDAPATAN Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media Pendukung dan Infrastruktur Lainnya
1.013.543 315.029 23.267 421
876.903 250.263 50.122 736
Pendapatan Bersih
1.352.260
1.178.024
BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi Jumlah Beban Usaha LABA USAHA
2s,30
605.007 282.689 116.779
OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization
1.003.022
347.785
175.002
INCOME FROM OPERATIONS
(27.723) 13.034 (76.366) (7.493)
OTHER INCOME (CHARGES) Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Interest expenses and financial charges Others - net
(98.548)
Other Charges - Net
67.474 18.014 (76.586) (35.476)
Beban Lain-lain - Bersih
(26.574)
(168)
LABA SEBELUM PAJAK
321.043
BEBAN PAJAK
(78.942)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
242.101
HAK MINORITAS
(90.520)
LABA BERSIH
151.581
LABA BERSIH PER SAHAM (Rupiah penuh) Saham dasar Saham dilusian
659.433 245.821 97.768
Net Revenues
1.004.475
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
BAGIAN RUGI BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
2s,31 2s,32 2l,2m,33
REVENUES Content and advertising based media Subscribers based media Media Support and Infrastructure Others
2d 2g,2h 34 35
2h,11
2v,36
2b,25
(135)
INCOME BEFORE TAX
(9.553)
TAX EXPENSE
66.766
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS
(25.384)
2w,38 3 3
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
EQUITY IN NET LOSS OF ASSOCIATES
76.319
41.382
11 11
Total Operating Expenses
MINORITY INTERESTS NET INCOME EARNINGS PER SHARE (Full Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Saldo per 1 Januari 2009 Pelaksanaan opsi saham karyawan Perubahan ekuitas anak perusahaan Laba bersih periode berjalan
Modal Catatan/ disetor/ Notes Capital stock
Agio saham/ Additional paid-in capital
1.375.808 -
866.722 476 -
1.375.808
867.198
1.376.290 252 -
869.549 1.232 -
1.376.542
870.781
2u,41 2h,29
Saldo per 31 Maret 2009
Saldo per 1 Januari 2010 Saham diperoleh kembali Pelaksanaan opsi saham karyawan Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Maret 2010
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE PERIODS ENDED MARCH 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2r,26 2u,41
Kerugian belum Selisih direalisasi efek transaksi tersedia Modal lain-lain perubahan untuk dijual/ opsi saham ekuitas Unrealized Modal karyawan/ anak perusahaan/ loss on Modal saham Saldo laba/ Retained earnings sumbangan/ Other capital - Difference due to available Ditentukan Tidak ditentukan diperoleh kembali/ Donated employee stock change in equity for sale penggunaannya/ penggunaannya/ Treasury capital option of subsidiary securities Appropriated Unappropriated stock 410 410
12.491 (444) -
1.617.403 (222.903) -
(128.257) -
12.047
1.394.500
(128.257)
2.545
1.406.031 -
-
1.406.031
-
410 -
(1.148) 410
1.397
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Jumlah ekuitas/ Total equity
1.000
3.292.185 41.382
-
7.037.762 32 (222.903) 41.382
Balance at January 1, 2009 Employees stock option Change in equity of subsidiaries Net income for the period
1.000
3.333.567
-
6.856.273
Balance at March 31, 2009
1.000
3.401.240 151.581
(6.442) (49.562) -
7.050.623 (49.562) 336 151.581
Balance at January 1, 2009 Treasury stocks Employees stock option Net income for the period
1.000
3.552.821
(56.004)
7.152.978
Balance at March 31, 2010
-
-
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERAS Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga dan keuangan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIODS ENDED MARCH 31, 2010 AND 2009 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2010
2009
1.653.769
1.292.041
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers, employees an others
(1.434.939)
(854.797)
218.830 (49.700) (70.879)
437.244 (80.296) (92.257)
Cash generated from operations Income tax paid Interest and financial charges paid
98.251
264.691
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek - bersih Penerimaan bunga Penerimaan dari akuisisi anak perusahaan Penambahan investasi lain Hasil penjualan aset tetap Pelepasan investasi pada anak perusahaan Penambahan investasi pada anak perusahaan Perolehan aset tetap Pelunasan (penambahan) piutang pihak hubungan istimewa Penambahan aset lain dan uang muka
89.901 18.419 14.680 28.969 2.022 (56.913) (75.160)
16.057 12.986 (12) 277 64.185 (52.288)
(123.959)
(7.157) (135.790)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Redemption (placements) in short-term investments - net Interest received Proceeds from acquisition of subsidiary Additions to other investments Proceeds from sale of property and equipment Disposal of investment in subsidiaries Additions to investment in subsidiaries Acquisitions of property and equipment Settlement (additions) of receivables from related parties Additions to other assets and advances
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(102.041)
(101.742)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek - bersih Penerimaan (pembayaran) hutang pihak hubungan istimewa Setoran modal dari pelaksanaan opsi saham karyawan Pembayaran hutang sewa Pembayaran pinjaman jangka panjang - bersih Pembelian kembali saham
12.364
575
-
(35)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term loans - net Proceeds (settlement) of payable to related parties Capital contribution from exercise of employee stock option Payments of lease liabilities
336 (699)
(65)
(44.029) (83.008)
(20.492) -
Payment of long-term loans - net Treasury stock
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(115.035)
(20.017)
Net Cash Used in Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(118.826)
142.932
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1.276.332
1.390.799
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIODS
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.157.507
1.533.731
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIODS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
UMUM
1.
GENERAL
a.
a.
Establishment and General Information
b.
Pendirian dan Informasi Umum PT. Global Mediacom Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 60 tanggal 30 Juni 1981 dan diubah dengan akta No. 81 tanggal 29 Januari 1982 keduanya dari Notaris Lukman Kirana, SH. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/84/22 tanggal 22 Mei 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 5 Juli 1985, Tambahan No. 912.
PT. Global Mediacom Tbk (the Company) was established in Jakarta based on deed No. 60 dated June 30, 1981 as amended by deed No. 81 dated January 29, 1982, both of Notary Lukman Kirana, SH. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 5/84/22 dated May 22, 1982 and was published in Supplement No. 912 to the State Gazette No. 54 dated July 5, 1985.
Berdasarkan akta No. 32 tanggal 27 Maret 2007 dari Notaris Imas Fatimah, SH, nama PT. Bimantara Citra Tbk berubah menjadi PT. Global Mediacom Tbk.
Based on deed No. 32 dated March 27, 2007 of Notary Imas Fatimah, SH, the name of PT. Bimantara Citra Tbk was changed to PT. Global Mediacom Tbk.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 58 tanggal 21 Mei 2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 46924.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17797 Tambahan No. 54 tanggal 17 Juli 2009.
The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by deed No. 58 dated May 21, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH, notary in Jakarta concerning amendment of the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-46924.AH.01.02 Year 2008 dated August 1, 2008 and was published in the State Gazette No. 17797 Supplement No. 54 dated July 17, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha media dan penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi dan otomotif, industri kimia, hotel dan properti serta jasa keuangan dan investasi.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to invest in companies engaged in media and broadcasting, telecommunications, infrastructure, transportation and automotive, chemical industry, hotel and property, as well as financial services and investment.
Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1982. Perusahaan beralamat di MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih) Lt. 27 - 29, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Jakarta. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing sebanyak 53 karyawan dan 66 karyawan.
The Company started commercial operations in 1982. The Company is located at MNC Tower (formerly Menara Kebon Sirih), 27th - 29th Floor, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Jakarta. On March 31, 2010 and 2009, the Company had total employees of 53 and 66, respectively.
Penawaran Umum Saham Perusahaan •
b.
Pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-795/PM/1995 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 200 juta saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 1.250 per saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) pada tanggal 17 Juli 1995. 8
Public Offering of the Company’s Shares •
On June 20, 1995, the Company obtained the effective notice from the Chairman of the Capital Market Institution Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. S-795/PM/1995 for the Initial Public Offering of 200 million shares with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 1,250 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges) on July 17, 1995.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
•
Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1648/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyakbanyaknya 308.798.987 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 2.500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2004.
•
On June 8, 2004, the Company obtained the effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1648/PM/2004 for the Limited Offering I of a maximum of 308,798,987 shares through Rights Issue with preemptive rights to the stockholders with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 2,500 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2004.
•
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 27 April 2007.
•
Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 per share to Rp 100 per share were listed on the Indonesia Stock Exchange on April 27, 2007.
Susunan Pengurus dan Informasi Lain
c.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit KEBIJAKAN
Management and Other Information On March 31, 2010, the Company’s management consisted of the following:
: : :
Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: Hary Tanoesoedibjo : Muhamad Budi Rustanto Indra Pudjiastuti Prastomiyono Handhianto Suryo Kentjono
: :
Directors President Director Directors
: Kardinal Alamsyah Karim : Djoko Leksono Sugiarto Irman Gusman
: :
Audit Committee Chairman of Audit Committee Members of Audit Committee
: Rosano Barack : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo : Mohamad Tachril Sapi'ie Bambang Trihatmodjo Lucas Chow : John A. Prasetio Mohamed Idwan Ganie Kardinal Alamsyah Karim
2.
IKHTISAR PENTING
a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
2.
AKUNTANSI
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7
OF
Consolidated Presentation
SIGNIFICANT
Financial
ACCOUNTING
Statement
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market -9-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
b.
tanggal 13 Maret 2000.
Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah, yang pengukurannya disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. On acquisition, the assets and liabilities of the subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired disposed of during the year are included in consolidated statements of income from effective date of acquisition or up to effective date of disposal, as appropriate. - 10 -
or the the the
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
d.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Penggabungan usaha
c.
Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biayabiaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method over 20 years.
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi dengan mempertimbangkan pangsa (segmen) pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, perijinan dan faktor lain yang terdapat pada perusahaan yang diakuisisi.
Management estimate of the useful life of goodwill was based on its evaluation at the time of the acquisition considering factors such as existing market share (segment), potential growth, license and other factors inherent in the acquired companies.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Foreign Currency Translation
Transactions
and
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for certain subsidiaries and associates, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated statements of income. The books of accounts of foreign
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun - 11 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
e.
berjalan. Pembukuan perusahaan diluar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral kegiatan anak perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama.
companies owned by the subsidiaries which are an integral part of the subsidiaries’ operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan dan perusahaan di luar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.
For consolidation purposes, assets and liabilities of the subsidiary and foreign companies owned by the subsidiaries whose financial statements are presented in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues, expenses and cash flows are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation Adjustments”.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
e. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan); karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and
4)
5)
- 12 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
f.
atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the financial statements.
f.
Penggunaan Estimasi
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. g.
g.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h.
Use of Estimates
Investasi
h.
Investments
Deposito Berjangka
Time Deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi dalam Fund dan Reksa Dana
Time deposits with maturities of three months or less which are pledged as loan collateral and time deposits with maturities of more than three months that are realizable within one year from balance sheet date are presented as temporary investments and are stated at their nominal values. Investments in Funds and Mutual Funds
Investasi dalam fund dan reksa dana dinyatakan sebesar nilai wajarnya berdasarkan nilai aset bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in funds and mutual funds are stated at fair value based on the net asset value of the funds. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the consolidated statements of income.
Investasi Efek Ekuitas yang Nilai Wajarnya Tersedia
Investments in Equity Securities that have Readily Determinable Fair Values
Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Investments in trading securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are reflected in the current operations.
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan
Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses - 13 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
atau kerugian yang belum direalisasi akibat dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investments in Associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui.
The results of operations, assets and liabilities of associate are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by postacquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associate in excess of the Company’s interest in associates are not recognized.
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2b dan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi.
Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of the investment and is measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Notes 2b and 2c). The amortization of goodwill are included in the Company’s share in the net income (loss) of the associate.
Investasi Lainnya
Other Investments
Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments. Any such write down is charged directly to current operations.
Investasi pada Obligasi, Obligasi Konversi dan Obligasi Wajib Tukar
Investments in Bond, Convertible Bond and Mandatory Exchangeable Bond
Investasi pada obligasi, obligasi konversi dan obligasi wajib tukar dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan premi atau
Investments in bond, convertible bond and mandatory exchangeable bond are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or - 14 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
i.
diskonto yang belum diamortisasi.
discount.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Changes in Equity of Subsidiaries
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as “Difference Due to Change of Equity in Subsidiaries Companies”, and recognized as income or expense in the period the investments are disposed of.
i.
Penyisihan Piutang Ragu
Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period.
Penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan pada penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir periode. j.
k.
j.
Persediaan
Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:
1)
Metode first-in first-out untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya, serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan telekomunikasi.
1)
First-in, first-out method for electronic components and other inventories, and the weighted average method for telecommunication inventories.
2)
Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyakbanyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan nonsinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Persediaan program yang telah habis masa berlakunya tetapi belum ditayangkan serta persediaan program tidak layak tayang dihapuskan dan dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi periode bersangkutan.
2)
Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and nonsinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast. Expired program inventories that have not been aired and unsuitable program inventories are written-off and charged to expense in the current operations.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Allowance for Doubtful Accounts
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap – Pemilikan Langsung
l.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi
Property and Acquisitions
Equipment
–
Direct
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any - 15 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi
10
-
30
2 4
-
8 8
10 5 5
-
18 10 20
Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki selama jangka waktu periode masa sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets over the lease period.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective fixed assets account when completed and ready for use.
Beberapa aset tetap merupakan aset tetap dalam rangka kerjasama anak perusahaan (RCTI) dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). Bagian aset tetap yang dimiliki RCTI disusutkan dengan metode dan masa manfaat yang sama dengan aset tetap sejenis di atas.
Certain property and equipment represent joint venture property and equipment owned by (RCTI) a subsidiary, with PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). The portion of property and equipment owned by RCTI is depreciated using the same method and estimated useful lives used for direct acquisitions.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. - 16 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode yang bersangkutan. m. Properti Investasi
m. Investment Property Investment property consists of broadcasting equipment which are rented to broadcasting company. Investment property is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated imparment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 years.
Properti investasi terdiri dari peralatan penyiaran yang disewakan kepada perusahaan penyiaran. Properti investasi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun. n.
Sewa
n.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca konsolidasi sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contigent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. - 17 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
o.
p.
Beban Tangguhan
o.
Biaya langsung dalam rangka program perolehan pelanggan dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan dan tidak melebihi 36 bulan. Tingkat penurunan pelanggan ditelaah secara periodik untuk mencerminkan tingkat penurunan aktual periode tersebut, dan tambahan penurunan nilai dibebankan pada periode berjalan.
Direct costs incurred in relation to the subscriber acquisition program is deferred and amortized based on the subscribers churn rate, not exceeding thirty six months. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscriber for the period, and additional impairment losses, if any, are charged to current operations.
Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
Costs related to the acquisition of property right and legal processing of landrights, were deferred and are being amortized using the straight-line method over their beneficial periods. p.
Penurunan Nilai Aset
Biaya Emisi Hutang
q.
Biaya emisi hutang yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi/hutang dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal diamortisasi dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi dengan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi/hutang. r.
Debt Issuance Costs Debt issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds/debt to determine the net proceeds. The difference between the net proceeds and nominal value is amortized and charged to consolidated statements of income using the straight-line method over the term of the bonds/debt.
Saham Diperoleh Kembali
r.
Pembelian kembali saham Perusahaan sendiri (treasury stock) dicatat berdasarkan metode biaya perolehan (cost method). Dengan metode ini bila saham tersebut dijual kembali dengan harga jual yang melebihi harga perolehan, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sedangkan bila harga jual lebih rendah dari harga perolehan, selisihnya akan dicatat sebagai pengurangan saldo laba. s.
Impairment of Assets When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. q.
Deferred Charges
Treasury Stock Treasury stock is recorded using the cost method. Under this method, if the treasury stock is subsequently sold, the excess of the selling price over the acquisition cost is recorded as additional paid-in capital, while if the selling price is lower than acquisition cost, the difference is recognized as a deduction from retained earnings.
s.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
1)
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan.
1)
Revenue from service is recognized when the service is rendered or significantly provided and the benefits have been received by the customer.
2)
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pendapatan iklan dengan
2)
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is
- 18 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
transaksi barter diakui sebesar nilai wajar atau nilai pasar barang yang diterima dan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.
aired. Revenue from advertisement with barter transaction is recognized at fair value or market value of the goods received when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and short-messaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Beban film atau program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan.
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Film expense or program not yet aired is recorded as inventory.
3)
Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
3)
Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services is recognized over the lease terms. Payment received in advance is recorded as unearned revenues.
4)
Pendapatan dari jasa media pendukung dan infrastruktur diakui sebagai berikut:
4)
Revenues from media support and insfrastructure are recognized as follows:
5)
•
Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya.
•
Revenue from network interconnection and interconnection charges which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as incurred.
•
Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan.
•
Revenues from other services are recognized when the services are rendered.
•
Pendapatan proyek insfrastruktur diakui dengan menggunakan metode persentase kontrak selesai.
•
Revenue from infrastructure projects is recognized based on percentage of completion method.
Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.
5)
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
t.
Interest income is recognized on a time proportion basis that takes into account the effective yield on the assets.
Expenses are recognized when incurred or according to the beneficial period (accrual method).
Imbalan Pasca Kerja
t.
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Post-employment Benefits The Company and certain subsidiaries have a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
- 19 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
u.
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan juga menyediakan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk semua karyawan tetap lokal, dan anak perusahaan mengakui kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenaga-kerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and certain subsidiaries also provide unfunded defined post-employment benefit plans covering their local permanent employees’ and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on labor law, in accordance with their policies.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of plan assets. u.
Program Opsi Saham Karyawan
Employee stock option plan is granted to key employees of the Company and its subsidiaries. The fair value of option granted is determined based on the market price at the grant date using an option pricing model. Compensation cost is measured based on the number of option granted and charged to operations during the vesting period.
Program opsi saham karyawan diberikan untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting. v.
Employee Stock Option Plan
Pajak Penghasilan
v.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their - 20 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. w. Earnings Per Share
w. Laba Bersih Per Saham
x.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham setelah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
Instrumen Keuangan Derivatif
x.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.
The Company and subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and - 21 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi. y.
characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings. y.
Informasi Segmen
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segment sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment is based on business segments, while the secondary segment information is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environment.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmensegmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
- 22 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
3.
ANAK PERUSAHAAN
3.
Domisili/ Domicile Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan anak perusahaan/and its subsidiaries PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) *) PT. Global Informasi Bermutu (GIB) *) PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Cipta TPI) *) PT. MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries *) PT. Radio Tridjaja Shakti (RTS) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) PT. Radio Mancasuara (RM) *) PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) *) PT. Radio Efkindo (RE) *) PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) *) PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) *) PT. Radio Cakra Awigra (RCA) *) PT. Radio Swara Monalisa (RSM) *) PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) *) PT. Media Nusantara Informasi (MNI) *) PT. MNI Global (MNIG) *) Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) *)
SUBSIDIARIES
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2010 2009
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Maret/ Total assets before elimination as of March 31, 2010 2009
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
71.56 100.00 100.00 75.00
71.14 100.00 100.00 75.00
1997 1989 2002 1990
7,692,961 1,930,258 921,260 917,628
8,008,928 1,983,888 806,277 921,376
Jakarta
95.00
95.00
2005
82,145
80,258
Jakarta Medan Bandung Semarang Yogyakarta Banjarmasin Banjarmasin Surabaya Jakarta Bandung Jakarta Jakarta Belanda/ Netherlands
95.00 91.60 100.00 100.00 70.00 100.00 100.00 65.30 80.00 100.00 100.00 100.00
95.00 91.60 100.00 100.00 70.00 100.00 100.00 65.30 80.00 100.00 100.00 100.00
1971 1978 1971 1971 1999 2007 2007 1971 1971 2007 2005 2005
27,430 3,161 837 608 875 4,029 7,139 74 170,345 14,008
27,962 2,267 1,023 542 758 2,997 6,316 300,399 13,614
100.00
100.00
2006
1,304,838
1,589,901
99.99 99.97
99.99 99.97
2001 2001
187,574 131,300
209,913 157,034
51.20 80.00
51.20 80.00
1996 2004
5,427 5,327
5,228 9,943
100.00
100.00
2007
1,529,886
2,421,589
100.00 75.00 100.00 70.00 70.00
100.00 100.00 70.00 100.00
2007 2001 2007 2008 2009
1,222,594 187,928 1,578 7,005 22,887
2,256,789 701 3,405 52
PT. Cross Media Internasional (CMI) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Jakarta PT. Mediate Indonesia (MI) *) Jakarta PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Jakarta PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) * Jakarta MNC International Middle East Limited (MIMEL) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries *) Dubai MNC International Limited (MIL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Cayman Islands Innoform Media Pte Ltd Singapura MNC Pictures FZ LLC (MP) *) Dubai PT. Star Media Nusantara (SMN) *) Jakarta PT. MNC Picture (MNCP) *) Jakarta Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media PT. MNC Sky Vision (MNCSV) PT. Sky Vision Networks (SVN)
Jakarta Jakarta
51.00 100.00
51.00 100.00
1988 2007
2,179,862 174,774
2,105,237 49,762
Media pendukung dan infrastruktur Media support and infrastructure technology PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries PT. Telesindo Media Utama (TMU) *) PT. Sena Telenusa Utama (STU) *) PT. Flash Mobile (FM) *)
Bekasi Jakarta Jakarta Jakarta
100.00 99.99 99.99 84.99
100.00 99.99 99.99 84.99
1998 1999 2003 2004
579,551 3,725 16,112 14,787
480,876 2,580 49,114 12,266
Infrastruktur/Infrastructure PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) Global Mediacom International Ltd. (GMI)
Jakarta Dubai
80.00 100.00
80.00 100.00
-
1,055 31
1,055 37
*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership
- 23 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Pengembangan usaha media berbasis konten dan iklan
Development of content and advertising based media business
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersamasama dengan Linktone telah menyelesaikan akuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), senilai SG$ 9.750.000. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan Linktone sebesar 50%. MIMEL dan Linktone memiliki opsi untuk membeli 25% sisa kepemilikan, dimana 15% akan dilsaksanakan dalam waktu 18 bulan dan sisanya 10%, akan dilaksanakan dalam waktu 30 bulan dari tanggal perjanjian.
On March 17, 2010, MIMEL jointly with Linktone completed the acquisition of 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), for a total amount of SG$ 9,750,000. MIMEL was apportioned 25% ownership and Linktone was assigned 50%. MIMEL and Linktone have the option to purchase the remaining 25% shareholding, whereby 15% shareholding is exercisable within 18 months and the other 10% is exercisable within 30 months from the agreement date.
Pada tanggal 13 Januari 2010, anak perusahaan Linktone telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd sejumlah US$ 9.150.000. Pembayaran secara tunai sebesar US$ 2.560.000 dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2010 dan 2011, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
On January 13, 2010, Linktone’s subsidiary has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd for a total amount of US$ 9,150,000, with payment of US$ 2,560,000 in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2010 to 2011 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan membeli tambahan sebesar 17,5 juta lembar atau ekuivalen dengan 0,13% saham MNC.
In March 2010, the Company acquired additional 17.5 million shares or 0.13% of the issued capital stock of MNC.
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan membeli tambahan saham 57.258.500 lembar atau 0,42% saham MNC.
In December 2009, the Company acquired additional 57,258,500 shares or 0.42% of the issued capital stock of MNC.
Pada bulan April 2008, MNC melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 24.000.000 American Depository Shares (ADS) (masing-masing ADS mewakili 10 saham biasa Linktone Ltd.) atau 57,06% kepemilikan pada Linktone Ltd. yang bergerak dalam bidang penyedia jasa hiburan interaktif tanpa kabel, jasa periklanan dan penyedia konten kepada perusahaan di China.
In April 2008, MNC through its subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 24,000,000 American Depository Shares (ADS) (each ADS represents 10 ordinary shares of Linktone Ltd.) or 57.06% ownership in Linktone Ltd. which is engaged in providing wireless interactive entertainment services, advertising services and content provider to enterprises in China.
Pada bulan September 2008, MNC mendirikan dan memiliki 4.995 saham atau 99,99% saham MNCP, yang bergerak dalam bidang perfilman dan perekaman video. Sedangkan sebanyak 5 saham atau 0,01 % dimiliki secara tidak langsung melalui GIB. Pada tahun 2009, MNCP meningkatkan modal disetor dan kepemilikan MNC menjadi 70%.
In September 2008, MNC established and owned 4,995 shares or 99.99% of the issued capital stock of MNCP, which is engaged in movie production and video recording. The remaining 5 shares or 0.01% is indirectly owned through GIB. In 2009, MNCP has increased its paid in capital, thus changing MNC ownership to 70%.
- 24 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
4.
KAS DAN SETARA KAS
4.
2010
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
Kas
16,207
14,135
Cash on hand
Bank
660,081
745,281
Cash in banks
Deposito berjangka
Time deposits
Rupiah Bank Rakyat Indonesia
Rupiah 156,650
234,742
Bank Central Asia
68,615
45,323
Bank BNI
31,150
1,000
Bank BNI
Bank Mandiri
30,000
5,051
Bank Mandiri
Bank Danamon
17,500
45,000
Bank Bukopin
13,000
2,000
Bank CIMB Niaga
4,000
13,097
Bank Internasional Indonesia
1,000
6,000
Bank Internasional Indonesia
Bank Permata
1,000
-
Bank Permata
United Overseas Bank
-
8,000
Bank Mega
-
75
US Dollar
Bank Central Asia
Bank Danamon Bank Bukopin Bank CIMB Niaga
United Overseas Bank Bank Mega US Dollar
Bank UBS
84,910
Maybank Nusa
27,394
-
3,938
-
Bank Internasional Indonesia
Bank Internasional Indonesia
407,956
UBS Maybank Musa
Bank Central Asia
-
4,931
Bank Central Asia
United Overseas Bank
27,383
-
United Overseas Bank
Bank CIMB Niaga
-
1,140
Bank CIMB Niaga
Lain-lain
14,679
-
Others
Jumlah
1,157,507
1,533,731
Tingkat deposito berjangka Rupiah US Dollar
Total Interest rates on time deposits
5.5%-7% 1%-2.25%
8% - 14%
Rupiah
3% - 6%
US Dollar
Seluruh bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank pihak ketiga.
5.
Bank Rakyat Indonesia
All cash in banks and time deposits are placed in third party banks.
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
2010
2009
Dana kelolaan Reksadana Deposito berjangka Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Obligasi Saham diperdagangkan Lainnya
332,778 246,898 199,932
585,324 186,913 122,068
113,881 5,400 1,408 2,279
250,802 5,400 41,208 8,103
Jumlah
902,576
1,199,818
- 25 -
Managed funds Mutual fund Time deposits Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Bonds Trading equity securities Others Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Dana Kelolaan
Managed Funds
PT. Bhakti Asset Management (BAM)
PT. Bhakti Asset Management (BAM)
Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk BAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, nilai aset bersih dana tersebut masingmasing sebesar Rp 322,387 juta dan Rp 585.324 juta.
The Company and its subsidiaries appointed BAM as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities, they must be of investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. The fund management contracts have various terms of less than 1 year, starting on contract date. As of March 31, 2010 and 2009, the net assets value of the fund amounted to Rp 322,387 million and Rp 585,324 million, respectively.
Herst Investments Ltd (Herst)
Herst Investments Ltd (Herst)
Perusahaan menunjuk Herst sebagai manager investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama maka Perusahaan dan Herst akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 16 April 2010. Pada tanggal 31 Maret 2010, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 10.391 juta.
The Company appointed Herst as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, the Company and Herst shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the fund. The fund management contract has term of 1 year and will mature on march 31, 2010. As of December 31, 2009, the net assets value of the fund amounted to Rp 10,391 million.
Reksadana
Mutual fund
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki unit penyertaan pada reksa dana. Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
The Company and subsidiaries have investment units in mutual funds. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of March 31, 2010 and 2009. As of March 31, 2010 and 2009.
Deposito Berjangka
Time Deposits
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka milik anak perusahaan yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan masing-masing sebesar US$ 15.840.370 dan Rp 55.546 juta pada tahun 2010 dan US$ 10.947.519 dan Rp 20.707 juta pada tahun 2009. Deposito berjangka sebesar Rp 55.496 juta pada tahun 2010 dan Rp 20.707 juta pada tahun 2009 dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek anak perusahaan (Catatan 16).
Time deposits represent subsidiaries’ time deposits with maturities of more than three months totalling US$ 15,840,370 and Rp 55,546 million in 2010 and US$ 10,947,519 and Rp 20,707 million in 2009, respectively. Time deposits amounting to Rp 55,496 million in 2010 and Rp 20,707 million in 2009 were used as collaterals for short-term loans obtained by the subsidiaries (Note 16).
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan telah mencairkan investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 29 miliar dan Rp 165 miliar. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, nilai aset bersih investasi tersebut masingmasing sebesar Rp 113.881 juta dan Rp 250.802 juta.
The Company and its subsidiary placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. In 2010 and 2009, the Company have redeemed the investment amounting to Rp 29 billion and Rp 165 billion, respectively. As of March 31, 2010 and 2009, the net assets value of the fund amounting to Rp 113,881 million and Rp 250,802 million, respectively. - 26 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
6.
Obligasi
Bonds
Perusahaan mempunyai obligasi yang diterbitkan oleh PT. Bhakti Finance dan PT Bhakti Securities, pihak hubungan istimewa masing-masing sebesar seharga Rp 3.500 juta dan Rp 1.900 juta. Obligasi ini masing-masing jatuh tempo tanggal 3 Desember 2010 dan 30 Mei 2011, tingkat bunga tetap sebesar 12,75% dan 14% per tahun dan dibayarkan setiap tiga bulan.
The Company purchased bonds amounting to Rp 3,500 million and Rp 1,900 million, which was issued by PT. Bhakti Finance and PT Bhakti Securities, related parties. The bonds will be due on December 3, 2010 and May 31, 2011, respectively, with fixed interest rate at 12.75% and 14% per annum payable on a quarterly basis.
Saham Diperdagangkan
Trading Equity Securities
Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 March 2010 dan 2009.
The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on March 31, 2010 and 2009.
Lainnya
Others
Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) sebesar US$ 1.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2009, Perusahaan telah melakukan investasi sebesar US$ 250.000 atau ekuivalen dengan Rp 2.279 juta.
In 2010, the Company has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partners I Feeder L.P. (SSG) amounting to US$ 1,000,000. Up to December 31, 2009, the Company has invested US$ 250,000 or equivalent to Rp 2,279 million.
Pada tahun 2009, RCTI memiliki dana sebesar US$ 700.000 atas unit Merlin Investment Fund. Pada tahun 2009, RCTI mencairkan seluruh saham investasi ini.
In 2009, RCTI had its fund in Merlin Investment Fund amounting to US$ 700,000. In 2009, RCTI has fully redeemed all the investment.
PIUTANG USAHA
6.
2010 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Media Support dan Infrastruktur
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
2009 a. By customer Related parties Content and advertising based m Media Support and Infrastruktur
27,709 19,611
1,467 -
47,320
1,467
Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media Support dan Infrastruktur
1,558,496 160,333 55,197
1,166,272 194,778 44,104
Third parties Content and advertising based m Subscribers based media Media Support and Infrastructur
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1,774,026 (48,205)
1,405,154 (40,902)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Jumlah pihak ketiga
1,725,821
1,364,252
Total third parties
1,773,141
1,365,719
Total
Jumlah
Jumlah
- 27 -
Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 2010
2009
773,171
350,190
472,727 187,521 128,464 259,463
242,386 225,386 235,420 353,239
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1,821,346 (48,205)
1,406,621 (40,902)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1,773,141
1,365,719
Net
1,467,603 345,240 8,503 1,821,346 (48,205)
1,282,426 124,178 17 1,406,621 (40,902)
1,773,141
1,365,719
b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 hari
c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Lainnya Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Piutang usaha digunakan sebagai pinjaman (Catatan 16 dan 21). Mutasi penyisihan sebagai berikut:
piutang
ragu-ragu
b. By age category (days) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 91 days
c. By currency Rupiah US Dollar Others Total Allowance for doubtful accounts Net
jaminan
Trade accounts receivable are used as collateral for loans (Notes 16 and 21).
adalah
The changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
2010
2009
Saldo awal periode Penambahan
41,900 6,305
35,019 5,883
Beginning of period Provisions
Saldo akhir periode
48,205
40,902
End of period
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
- 28 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
7.
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media Support dan Infrastruktur Lain-lain Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
7.
2010
2009
89,983 40,217 6,747 24,279 161,226 (5,444) 155,782
245,634 24,000 200 10,378 280,212 (5,444) 274,768
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
8.
8. 2010
Non Program Antena, dekoder, dan aksesorisnya Kertas, tabloid dan kaset Persediaan Media Support dan infrastruktur Lainnya Jumlah
Jumlah
Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Media Support and Infrastructure Others Subtotal Allowance for doubtful accounts Total
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
PERSEDIAAN
Program Program dibeli Produksi sendiri Subjumlah Dikurangi amortisasi Program dibeli Produksi sendiri Bersih
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
INVENTORIES 2009
996,576 144,277 1,140,853
930,990 169,844 1,100,834
53,062 19,439 1,068,352
43,218 1,057,616
93,481 6,372
82,785 -
68,032 13,440 181,325
2,749 25,788 111,322
1,249,677
1,168,938
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai. Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, anak perusahaan dapat meminta copy film dari distributor selama persediaan tersebut belum ditayangkan dan belum berakhir masa berlakunya.
Program Purchased program In-house production Subtotal Less amortization Program purchases In-house production Net Non Program Antenna, decoder, and its accessories Paper, tabloid and cassette Inventories of Media Support and insfrastructure Others Total
Total
As of March 31, 2010 and 2009, inventories, except media and broadcasting programs, were insured. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured. Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the subsidiary can request copy of the film from distributor, as long as the inventories are not yet aired and expired.
- 29 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Persediaan dari Infokom (persediaan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek (Catatan 16).
9.
Inventories from Infokom (telecommunication infrastructure and information technology inventories) are used as collateral for short-term loan (Note 16).
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9.
2010 Uang muka Biaya dibayar dimuka Jumlah
2009
468,248 111,927 580,175
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
254,178 271,384 525,562
Advances Prepaid expenses Total
10. PREPAID TAXES
2010 Perusahaan Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2009
66
90,933 11,584 102,583
-
57,779 12,815 8,216 78,810
- 30 -
The Company Value added tax - net Subsidiaries Overpayment of Corporate income tax Value added tax - net Others Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Perusahaan/ Companies Metode ekuitas/ Equity method PT. Freekom Indonesia PT. Optima Media Dinamika PT. Radio Panji Artha Swara PT. Media Nusantara Press PT. Radio Tiara Gempita Buana PT. Radio Pesona Nanda Poespita PT. Liiur Persada PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang PT. Swara Manusa Indah PT. Radio Kalender Angkasa Jumlah/Total
Domisili/ Domicile
Jakarta Jakarta Palembang Jakarta Palembang Pekanbaru Tulungagung Manado Pontianak Dumai
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES Nilai tercatat/ Carrying amount 2010 2009
4,192
2
4,477 902 59 38 27 25 21 10 5 2
5,422
5,566
1,055 47 38 27 25 21 10 5
Mutasi investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Aktivitas utama/ Principal activity
49 25 30 38 21 25 21 21 21 21
Telekomunikasi/Telecommunication Agensi periklanan/Advertising agency Penyiaran/Broadcasting Media cetak/Printed media Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting
The changes in investments under the equity method are as follows:
2010
2009
Saldo awal periode Bagian laba (rugi) bersih
5,590 (168)
5,701 (135)
Beginning of period Equity in net income (loss)
Saldo akhir periode
5,422
5,566
End of period
Bagian laba (rugi) bersih telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill sebesar Rp 26 juta tahun 2010 dan 2009.
Equity in net income (loss) was adjusted for amortization of goodwill amounting to Rp 26 million in 2010 and in 2009.
12. INVESTASI LAIN
Obligasi wajib tukar Obligasi konversi Uang muka investasi Saham tersedia untuk dijual Jumlah
12. OTHER INVESTMENTS
2010
2009
2,298,142 650,400 522,454 3,470,996
2,173,142 64,810 987,939 192,241 3,418,132
Obligasi Wajib Tukar
PT. Djaja Abadi Konstruksi PT. Datakom Asia PT. Nusantara Vision PT. Kencana Mulia Utama Jumlah
Mandatory exchangeable bonds Convertible bonds Investment advance Available for sale securities Total
Mandatory Exchangeable Bonds
2010
2009
1,432,445 721,286 125,000 19,411 2,298,142
1,432,445 721,286 19,411 2,173,142
Perusahaan membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal
PT. Djaja Abadi Konstruksi PT. Datakom Asia PT. Nusantara Vision PT. Kencana Mulia Utama Total
In 2008, the Company purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with - 31 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 lembar atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010.
an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% of ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK of the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2007, MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan sebanyak 93.333 saham biasa PT. Mediacitra Indostar (MCI) milik DKA, dengan periode pertukaran MEB menjadi sejak tanggal 31 Januari 2007 sampai dengan 60 bulan dari tanggal perjanjian MEB. Pada tahun 2008, MNCSV mempunyai tambahan obligasi wajib tukar senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan sebanyak 26.667 saham MCI milik DKA, dengan periode pertukaran MEB yang sama.
On December 31, 2007, MNCSV has mandatory exchangeable bonds of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA) which are exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Mediacitra Indostar (MCI) owned by DKA, with the exchange period from January 31, 2007 until 60 months after the date of the MEB agreements. In 2008, MNCSV has additional Mandatory Exchangeable bonds of Rp 160,286 million, issued by DKA, which are exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI owned by DKA, with the same exchange period.
Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar yang dapat ditukarkan dengan saham PT Nusantara Vision dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik SVN dan 25.000 lembar saham lama milik SVN dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2012.
In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT Nusantara Vision amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of SVN and 25,000 old shares of SVN, with the exchange period until June 30, 2012.
MNC mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga). Pada tanggal 7 Januari 2008, MNC mengalihkan obligasi wajib tukar tersebut kepada MNI, dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 27 Nopember 2006 sampai dengan 27 Nopember 2011.
MNC has mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party). On January 7, 2008, MNC transferred the mandatory exchangeable bonds to MNI, with the exchange period from November 27, 2006 until November 27, 2011.
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta dan dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV.
On December 21, 2009, the Company purchased convertible bonds issued by PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV.
Pada tahun 2009, MNC membeli obligasi konversi PT Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN.
In 2009, MNC purchased convertible bonds of PT Sun Televisi Network (STN) amounting to Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN.
Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT Media Nusantara Press, jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang.
On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT Media Nusantara Press, due in 3 years since the agreement was signed and can be extended.
Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang, yang dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi tersebut kepada MNC seharga
On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds of Rp 49,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due on April 4, 2009 and can be extended, which are convertible into 49,000 MNP’s shares on the due date. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC for Rp 49,000 million. - 32 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Rp 49.000 juta. Uang Muka Investasi
Investment Advances
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi pada usaha media berbasis konten dan iklan, sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries had investment advances in content and advertising basic media, as follows:
Investasi pada usaha penyiaran proyek pengembangan bisnis Aset restrukturisasi Cipta TPI Investasi pada usaha media cetak PT Media Nusantara Press PT Media Nusantara Informasi Publishing Jumlah
2010
2009
413,279 103,500
793,663 103,500
-
85,101
5,675 522,454
5,675 987,939
Investment in broadcasting business project business development Restructuring aset of Cipta TPI Investment in print business PT Media Nusantara Press PT Media Nusantara Informasi Publishing Total
Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini termasuk penempatan dana oleh MIMEL pada Merlin Investment Fund dengan manajer investasi Lion Trust Ltd, Singapura masing-masing sebesar US$ 28.000.000 dan US$ 53.000.000. Pada tahun 2010 dan 2009, MIMEL melakukan penarikan dana atas investasi ini sebesar US$ 12 juta dan US$ 13 juta.
Business development project represents funds for developing media asset in broadcasting and programs. In 2009 and 2008, this account includes fund placement by MIMEL in Merlin Investment Fund with Lion Trust Ltd, Singapore as investment manager amounting to US$ 28,000,000 and US$ 53,000,000, respectively. In 2010 and 2009, MIMEL has redeemed the investment amounted to US$ 12 million and US$ 13 million.
Pada tahun 2009, MNC dan MNI menerima kembali uang muka investasi PT Media Nusantara Press.
In 2009, MNC and MNI received refund of advance payment on investment in PT Media Nusantara Press.
- 33 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Saham tersedia untuk dijual
Available for sale securities
Merupakan saham M8T sebanyak 3.844.815.988 lembar dengan persentase kepemilikan 19%. Seperti dijelaskan pada Catatan 41, pada tahun 2008, Perusahaan melakukan divestasi saham M8T, sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 19%. Jumlah tercatat pada tanggal divestasi sebesar Rp 320.498 juta dicatat sebagai biaya perolehan. Pada tanggal 31 Maret 2009, rugi yang belum direalisasi sebesar Rp 128.257 juta disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Represent 3,844,815,988 shares in M8T’s which is equivalent to 19% percentage of ownership. As stated in Note 41, in 2008, the Company divested its ownership of shares in M8T which resulted in a reduction of the percentage of ownership to 19%. The carrying amount on the date of the divestment amounting to Rp 320,498 million was recorded as cost. As of March 31, 2009, unrealized loss from available for sale securities amounting to Rp 128,257 million which was presented as part of equity.
Pada tahun 2009, seluruh investasi ini telah dijual kepada Centurion Asset Management dengan harga jual sebesar Rp 211.413 juta yang diterima tunai sebesar Rp 159.812 juta dan wesel tagih sebesar Rp19.224 juta yang jatuh tempo 13 bulan setelah tanggal diterbitkan dan Rp 32.377 juta yang jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal diterbitkan. Wesel tagih dicatat sebagai piutang lain-lain (Catatan 7). Kerugian yang direalisasi sebesar Rp 109.085 juta dicatat sebagai kerugian pelepasan investasi.
In 2009, all investment was sold to Centurion Asset Management with a net selling price of Rp 211,413 million, which was received through Rp 159,812 million cash and promissory notes of Rp 19,224 million, which will mature thirteen months after the issuance date and Rp 32,377 million which will mature six months after the issuance date. The promissory notes are recorded under other accounts receivable (Note 7). The realized loss recognized amounting to Rp 109,085 million is recorded under loss on disposal of investment.
- 34 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
13. ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI
13. PROPERTY AND EQUIPMENT INVESTMENT PROPERTY
Aset Tetap
Property and Equipment
1 Januari/ January 1, 2010 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Subjumlah Aktiva tetap dalam rangka kerjasama Aktiva sewa guna usaha Kendaraan bermotor Peralatan kantor, Perabotan penyiaran Subjumlah Aktiva tetap dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Subjumlah Jumlah
AND
Penam bahan/ Additions
Pengu rangan/ Deductions
901
624,798 108,498
9,013 2,534
261 1,627
(1) (194)
633,549 109,211
3,132,217 4,330,279
251,495 263,943
1,131 3,019
(99) (294)
3,382,482 4,590,909
-
18,263 960 1,448 20,671
-
3,441 13,034 16,475
3,252 3,252
4,391,143
267,195
Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Sub jumlah Aktiva tetap dalam rangka kerjasama Aktiva sewa guna usaha Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan bermotor Subjumlah Jumlah
10,223 693 302 11,218 2,621,699
Jumlah Tercatat
1,769,444
-
31 Maret/ March 31, 2010
217,306 247,460
23,718
-
Reklasi fikasi/ Reclassifications
217,306 248,361
-
23,718
-
18,263 960 1,448 20,671
-
3,441 16,186 19,627
-
100 100 3,119
(294)
4,654,925
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting Subtotal Fixed assets under joint venture Leased assets
Motor vehicles Subtotal Fixed assets under construction Buliding and infrastrukture Broadcasting equipment Subtotal Total
-
-
15,068 4,361
258 1,171
-
1,889,642 2,589,856
121,509 143,947
13 1,442
-
20,625
167
-
-
20,792
-
1,442
-
10,223 693 685 11,601 2,764,686
Accumulated depreciation and impairment Direct ownership Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting Subtotal Fixed assets under joint venture Leased assets Office equipment Broadcasting equipment Motor vehicles Subtotal Total
1,890,239
Net Book Value
149,467
3,009
479,354 71,393
9 315 324 144,438
- 35 -
152,476
(68)
494,164 74,515
(68)
2,011,138 2,732,293
68 68 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
1 Januari/ January 1, 2009 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Subjumlah Aktiva tetap dalam rangka kerjasama Aktiva sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabotan penyiaran Subjumlah Aktiva tetap dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Subjumlah Jumlah
Penam bahan/ Additions
Pengu rangan/ Deductions
Reklasi fikasi/ Reclassifications
31 Maret/ March 31, 2009
215,688 251,795
7,254 7,242
62,058 37,435
21,002
160,884 242,604
758,126 116,265
326,841 8,695
215,791 21,982
-
869,176 102,978
2,678,511 4,020,385
262,204 612,236
7 337,273
23,552
-
-
-
23,552
636
636
-
-
8,388 1,448 3,144 12,980
59,594 17,938 77,532
7,769 10,741 18,510
-
4,133,813
631,382
7,752 1,448 3,144 12,344
Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Sub jumlah Aktiva tetap dalam rangka kerjasama Aktiva sewa pembiayaan Peralatan kantor Peralatan penyiaran Kendaraan bermotor Subjumlah Jumlah Jumlah Tercatat
1,788,661
-
337,273
438,021 459,023
(21,002) (438,021) (459,023) -
3,378,729 4,754,371
46,361 (409,342) (362,981) 4,427,922
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting Subtotal Fixed assets under joint venture Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcasting equipment Subtotal Fixed assets under construction Building and infrastructure Broadcasting equipment Subtotal Total
143,175
22,671
20,537
-
145,309
473,209 68,761
184,515 21,287
155,948 26,236
-
501,776 63,812
1,633,876 2,319,021
208,433 436,906
5 202,726
-
1,842,304 2,553,201
19,958
167
-
20,125
1,981 511 3,681 6,173 2,345,152
660 72 4,093 4,825 441,898
-
2,641 583 7,774 10,998 2,584,324
Accumulated depreciation and impairment Direct ownership Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting Subtotal Fixed assets under joint venture Leased assets Office equipment Broadcasting equipment Motor vehicles Subtotal Total
1,843,598
Net Book Value
202,726
Beban penyusutan tahun 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 111.316 juta dan Rp 97.649 juta.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 111,316 million and Rp 97,649 million in 2010 and 2009, respectively.
- 36 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Penambahan aset tetap tahun 2010, termasuk aset tetap anak perusahaan yang diakuisisi terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp 17.652 juta.
Additions to property and equipment in 2010 included property and equipment of acquired subsidiaries consisting of acquisition cost of Rp 17,652 million.
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama. RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama.
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities. RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations.
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana dan peralatan penyiaran yang sedang dibangun anak perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2010.
Property and equipment under construction represents building and infrastructure and broadcasting equipment under installation by subsidiaries, which are estimated to be completed in 2010.
Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2010 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Maret 2010, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 47.344.199, Euro 421.000 dan Rp 920.848 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of March 31, 2010, property and equipment, except land, were insured against fire, theft and other possible risks for US$ 47,344,199, Euro 421,000 and Rp 920,848 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 16 dan 21), kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 22) dan hutang obligasi (Catatan 23).
Property and equipment are used as collateral for short-term loan and long-term loan (Notes 16 and 21), finance lease obligations (Note 22) and bonds payable (Note 23).
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, seluruh properti investasi telah diasuransikan bersamasama dengan aset tetap.
As of March 31, 2010 and 2009, all investment property are insured together with property and equipment.
14. GOODWILL
14. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan (Catatan 40).
This account represents the excess of acquisition cost over the Company’s interest in the fair value of the net assets of subsidiaries (Note 40).
- 37 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2010 PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk dan anak perusahaan PT. Infokom Elektrindo dan anak perusahaan Jumlah Akumulasi amortisasi Awal periode Amortisasi periode berjalan Akhir periode Jumlah tercatat
2009
1,152,816
1,152,816
791,515
899,494
10,172 1,954,503
7,631 2,059,941
PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk and its subsidiaries PT. Infokom Elektrindo and its subsidiary Total
256,159 19,110 275,269 1,679,234
159,165 19,211 178,376 1,881,565
Accumulated amortization Beginning of period Amortization during the period End of period Net carrying amount
Amortisasi goodwill sebesar Rp 19.110 juta tahun 2010 dan Rp 19,211 juta tahun 2009.
Amortization of goodwill amounted to Rp 19,110 million in 2010 and Rp 19,211 million in 2009.
15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS 2010
Aset restrukturisasi Cipta TPI Uang muka sewa transisi, menara dan ruangan kantor Beban tangguhan - bersih Uang jaminan Uang muka pengembangan usaha Piutang hubungan istimewa dari anak perusahaan Uang muka pembelian peralatan studio Lain-lain Jumlah
2009
103,500
103,500
211,217 89,002 34,222 29,304
5,042 77,245 28,742 39,343
19,416
61,885
5,179 17,452 509,292
4,264 24,274 344,295
Restructuring asset of Cipta TPI Advances for transmission tower and office rental Deferred charges - net Guarantee deposits Advances for business development Receivable from related party of subsidiary Advance for purchase of studio equipment Others Total
MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
MNC has restructuring assets of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investments in media and broadcasting businesses.
Amortisasi beban tangguhan program perolehan pelanggan sebesar Rp 16.512 juta tahun 2009 dan Rp 79.620 juta tahun 2008. Beban tangguhan lainnya terdiri dari biaya program promosi, hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. Beban amortisasi beban tangguhan lainnya sebesar Rp 5.462 juta tahun 2010 dan Rp 119 juta tahun 2009.
Amortization of deferred subscribers’ acquisition costs amounted to Rp 16,512 million and Rp 79,620 million in 2009 and 2008, respectively. Other deferred charges consist of cost of promotion program, landrights, property rights and other deferred charges. Amortization of other deferred charges amounted to Rp 5,462 million and Rp 119 million in 2010 and 2009, respectively. The Company and its subsidiaries paid guarantee deposits especially for purchases of program, paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties.
Perusahaan dan anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga.
MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party arising mainly from expense paid in advance by
MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih - 38 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
MNCSV. As of March 31, 2010 and 2009, no allowance for doubtful account was provided on such receivable as subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible.
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK
16. SHORT-TERM LOANS
2010 Standar Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia (Catatan 21) Bank CIMB Niaga Bank Panin Jumlah
2009
272,735 34,171 15,036 4,000 3,874 329,816
220,000 17,867 63,216 4,000 3,397 308,480
Standar Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia (Note 21) Bank CIMB Niaga Bank Panin Total
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan fasilitas Revolving Credit sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 12 September 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 96.826 meter persegi di Jakarta Barat milik RCTI. Pada tanggal 31 Maret 2010 DAN 2009, saldo terhutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 220.000 juta.
On September 12, 2009, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum, and was due on September 12, 2009 and has been extended up to September 30, 2010. The loan is secured by land with total area of 96,826 square meters located in West Jakarta owned by RCTI. As of March 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of loan from these facilities amounted to Rp 220,000 million.
Pada tahun 2009, MNCSV memperoleh fasilitas Letter of Credit berjangka dan atas unjuk dengan jumlah maksimum sebesar US$ 28 juta dan tingkat suku bunga sebesar 1% - 6% per tahun. Fasilitas akan jatuh tempo pada 3 Agustus 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo fasilitas LC sebesar US$ 6.200.304 atau setara dengan Rp 58.283 juta
In 2009, MNCSV obtained usance and/or sight Letter of Credit (L/C) facility with a maximum amount of US$ 28 million, and bears interest rate of 1% - 6% per annum. The facility will mature on August 3, 2010. As of December 31, 2009, outstanding LC facility amounting to US$ 6,200,304 or equivalent to Rp 58,283 million.
- 39 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 18.750 juta (Catatan 5). Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, fasilitas yang telah digunakan masing-masing sebesar Rp 20.033 juta dan Rp 18.000 juta.
On December 26, 2008, MNI obtained an overdraft loan facility from Bank Rakyat Indonesia (BRI) with maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility has been extended until December 26, 2010 and interest at 9% per annum. On September 3, 2009, MNI obtained an additional new loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum, which will be due on September 3, 2010. The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 18,750 million (Note 5). As of March 31, 2010 and 2009, total facility used amounting to Rp 20,033 million and Rp 18,000 million, respectively.
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank Rakyat Indonesia berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masingmasing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2010 dan 3 Juli 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga 11,5% dan 12% per tahun dan dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 20.430 juta (Catatan 5). Deposito berjangka ini hanya dapat dicairkan setelah kredit dilunasi. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 20.000 juta.
GIB obtained short-term loan facilities from Bank Rakyat Indonesia, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit amounting to Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, which will be due on June 5, 2010 and July 3, 2010, respectively. The loan facilities bear interest of 11.5% and 12% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 20,430 million (Note 5). This deposit can be redeemed only after the loan is settled. As of December 31, 2009, the outstanding balance of loan from these facilities amounted to Rp 20,000 million.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI memperoleh Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga, jatuh tempo tanggal 4 Mei 2010 dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman adalah 14,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2010 dan dengan deposito berjangka atas nama CMI sebesar Rp 1.957 juta pada tahun 2009 (Catatan 5).
CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga, which will mature on May 4, 2010 and is extendable. Interest rate per annum is 14.25%. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2010 and by time deposit owned by CMI of Rp 1,957 million in 2009 (Note 5).
Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum pinjaman Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 15% per tahun, jangka waktu pinjaman satu tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 m2 di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
On November 4, 2008, CMI obtained loan from Bank Panin with a maximum amount of Rp 4,000 million which bears interest of 15% per annum and term of the facility is one year and can be extended. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta.
- 40 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
17. HUTANG USAHA
17. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
2010 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Sub-Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media Support dan Infrastruktur Lainnya Sub-Jumlah Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Lainnya Jumlah
2009
28
-
28
-
a. By customer Related parties Content and advertising based media Sub-Total
508,049 123,521 14,477
712,469 178,885 35,429
Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Media Support and Infrastruktur
10,589 656,636
926,783
Others Sub-Total
656,664
926,783
Total
546,947 107,505 1,607 605
612,175 300,604 13,488 516
656,664
926,783
18. HUTANG LAIN-LAIN
b. By currency Rupiah US Dollar Euro Others Total
18. OTHER ACCOUNTS PAYABLE
2010
2009
Biaya operasional Uang jaminan langganan Pembelian aset tetap Deviden Lain-lain
23,833 14,347 3,377 227 50,136
31,058 14,021 3,465 45,053
Operational expenses Customer deposits Purchases of property and equipment Dividend Others
Jumlah
91,920
93,597
Total
- 41 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
19. HUTANG PAJAK
19. TAXES PAYABLE
2010
2009
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan Tahun sebelumnya Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Lainnya Pajak pertambahan nilai - bersih
209 26 3 7
3,325 35
152,000
18,827
6,341 15,023 3,231 23,513 30,880 10,339 148,038
7,441 11,857 23,209 24,050 2,914 102,840
The Company Income tax Article 21 Article 23 Article 26 Value added tax - net Subsidiaries Current income tax Prior year Income tax Article 21 Article 23 Article 24 Article 25 Article 26 Others Value added tax - net
Jumlah
389,610
194,498
Total
20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
20. ACCRUED EXPENSES 2010
2009
Biaya operasional Biaya bagi hasil Konsultan Bunga Sewa Kompensasi Cipta TPI kepada YTVRI Lain-lain
122,139 67,184 42,529 12,171 6,423 3,111 70,513
146,317 50,569 46,992 17,022 4,654 2,992 125,007
Operational expenses Profit sharing Consultant Interest Rent Compensation by Cipta TPI to YTVRI Others
Jumlah
324,070
393,553
Total
Biaya operasional terutama terdiri dari pembuatan program, rumah produksi, program lokal dan biaya operasional lainnya.
Operational expenses were consist mainly of expenses from in-house programs production, production house - local programs and other operational expenses.
Biaya bagi hasil merupakan estimasi berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan iklan suatu program.
Cost sharing represents estimates based on certain percentage of the shared revenue from program.
Pada tanggal 6 Agustus 1990, Cipta TPI menandatangani perjanjian dengan Yayasan TVRI (YTVRI) mengenai bagi hasil dari pendapatan iklan. Pada tanggal 27 Juni 1997 ditandatangani adendum perjanjian berkaitan dengan besarnya bagi hasil sebesar 12,5% dari pendapatan bersih dan masa berlaku perjanjian sampai dengan 30 Juni 2000. Setelah tanggal ini Cipta TPI dan YTVRI tidak menandatangani perjanjian perpanjangan, namun Cipta TPI mencatat kewajiban kepada YTVRI sampai dengan 31 Desember 2000 sebesar Rp 18.103 juta.
On August 6, 1990, Cipta TPI entered into an agreement with Yayasan TVRI (YTVRI) regarding the compensation to YTVRI on advertising revenues. The agreement was amended on June 27, 1997 with respect to the rate of compensation at 12.5% of net revenues and the change in the expiry date of agreement to June 30, 2000. After this date, Cipta TPI and YTVRI had not signed any extension agreement, however Cipta TPI recorded compensation liabilities to YTVRI until December 31, 2000 amounting to Rp 18,103 million. - 42 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Pada tanggal 5 September 2006, Cipta TPI digugat secara perdata oleh PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
On September 5, 2006, PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) represented by its lawyer filed a lawsuit against Cipta TPI in Central District Court.
Hasil keputusan di Pengadilan Negeri yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi bahwa Cipta TPI harus membayar Rp 1.981 juta dengan bunga 6% per tahun dari 1 Juli 2000 sampai dengan tanggal pembayaran.
The decision of District Court which was upheld by the High Court was for Cipta TPI to pay Rp 1,981 million with interest at 6% per annum from July 1, 2000 until the date of payment.
Pada tahun 2007 dan 2008, TVRI mengajukan kasasi dan kontra kasasi ke Pengadilan Tinggi kemudian ke Mahkamah Agung. Cipta TPI melalui Penasehat Hukumnya telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 25 Maret 2008, untuk memohon agar Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta.
In 2007 and 2008, appeals and contra appeals were brought to the High Court and then to the Supreme Court. The latest was Cipta TPI through its lawyer submitted a Contra Memorandum of Appeal on March 25, 2008, to request the Supreme Court to strengthen the decision by the Jakarta High Court.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 16 April 2007 dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 26 Januari 2010, maka Cipta TPI berkeyakinan akan memenangkan kasus hukum tersebut, sehingga Cipta TPI mengurangi hutang kepada TVRI menjadi sebesar sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.
Based on decision letter of Central Jakarta District Court on April 16, 2007 and decision of Supreme Court of Republic of Indonesia dated January 26, 2010, Cipta TPI’s management is confident of winning the case, therefore, Cipta TPI reduced the liability to TVRI to Rp 1,981 million plus interest at 6% per annum since July 1, 2000.
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG
21. LONG-TERM LOANS
Akun ini merupakan pinjaman anak perusahaan kepada pihak ketiga, sebagai berikut:
This account represents loans of the subsidiaries obtained from third parties, with details as follows:
2010
2009
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
683,625 88,576 409 772,610 (34,484)
825,000 162,296 1,940 989,236 (35,472)
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Others Total Current maturities
Bagian jangka panjang
738,126
953,764
Long-term portion
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV’s memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75.000.000 dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan juga untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini.
Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75,000,000. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any facility related fees. - 43 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows:
a.
MNCSV harus menjaga rasio antara Jumlah Hutang (tidak termasuk hutang untuk pengembangan pengadaan satelit) terhadap Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (tidak termasuk pembayaran hutang untuk pengadaan satelit) pada periode tertentu.
a.
MNCSV shall maintain the ratio of Total Debt (excluding the Satellite Procurement Liability) to Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (excluding the Satellite Procurement Payment) in respect of the relevant period.
b.
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam kelompoknya, tidak diperbolehkan:
b.
MNCSV and other members of the group shall not:
•
Menjual, memberikan, mengalihkan atau melepaskan harta miliknya kepada pihak lain dengan persyaratan harta tersebut disewakan atau akan disewakan kepada atau diperoleh kembali oleh MNCSV atau perusahaan lain dalam grup. Menjual, menyerahkan atau mengalihkan piutang dengan perjanjian recourse.
•
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of their assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by MNCSV or any other member of the group.
•
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of its receivables on recourse terms.
•
Memisahkan diri, bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan perombakan MNCSV, kecuali dengan persetujuan tertulis dari kreditur.
•
Enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction other than with the prior written consent of the Lender.
•
Mengubah lini bisnis secara substansial.
•
Make substantial change to the general nature of the business.
•
Membeli bisnis lain, harta atau mengambil alih aset yang nilainya secara keseluruhan melebihi US$ 1 juta atau yang setara dalam mata uang lain.
•
Acquire any other business, assets or undertaking if the amount of acquisition cost exceeds US$ 1 million or its equivalent in other currency.
•
Membagikan dan pembagian dividen.
•
Pay, make or declare any dividends.
•
Melakukan transaksi derivatif.
•
Enter into any derivative transaction.
•
Menerbitkan saham, kecuali penawaran umum saham perdana seperti yang diatur dalam Perjanjian Waran.
•
Issue any shares, other than initial public offering pursuant to the Warrant Agreement.
•
Memberikan opsi, waran atau hak lain kepada pihak lain untuk memperoleh saham MNCSV dan saham perusahaan lain dalam grup.
•
Grant to any person any option, warrant or other right to call for the issue or allotment of, subscribe for, purchase or otherwise acquire any share of any member of the group.
•
c.
mengumumkan
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam grup, harus:
c.
MNCSV and other members of the group shall:
•
Mengasuransikan hartanya kepada perusahaan asuransi dengan reputasi baik.
•
Maintain insurance on assets reputable insurance companies.
•
Membayar pajak tepat waktu dan menaati semua peraturan pajak tanpa terkena sanksi.
•
Duly and punctually pay and discharge all taxes imposed upon it or its assets within the time period allowed without incurring penalties.
Pinjaman ini dijamin dengan saham sebagai berikut:
The collaterals for this facility are as follows: - 44 -
under
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
•
Saham MNCSV yang dimiliki Perusahaan sebanyak 2.277.237.777 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 227.724 juta.
•
MNCSV’s shares owned by the Company, with total number of shares of 2,277,237,777 representing an aggregate nominal value of Rp 227,724 million.
•
Saham PT. Mediacitra yang dimiliki PT. Datakom Asia sebanyak 68.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 68.000 juta.
•
PT. Mediacitra shares owned by PT. Datakom Asia, with total number of shares of 68,000 representing an aggregate nominal value of Rp 68,000 million.
•
Saham MNCSV yang dimiliki PT. Bhakti Investama Tbk sebanyak 893.034.423 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 89.303 juta.
•
MNCSV’s Investama shares of aggregate million.
shares owned by PT. Bhakti Tbk, with total number of 893,034,423 representing an nominal value of Rp 89,303
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, hutang Infokom kepada BCA masingmasing sebesar Rp 30.603 juta dan Rp 43,854 juta.
In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106,000 million, with term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivable and ownership shares of Infokom. As of March 31, 2010 and 2009, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 30,603 million and Rp 43,854 million, respectively.
Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut :
In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows :
•
Fasilitas kredit investasi I sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 1 Mei 2012.
•
Investment Credit Facility I amounting to Rp 90,000 million, will be due on May 1, 2012.
•
• Fasilitas kredit investasi II sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 7 Juni 2011.
Investment Credit Facility II amounting to Rp 90,000 million, will be due on June 7, 2011.
•
• Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta, jatuh tempo 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
Overdraft facility with maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and.
•
• Fasilitas letter of credit (usance dan sight L/C) maksimum US$ 6.000.000, sampai dengan tanggal 25 April 2009 (Catatan 16).
Letter of credit facility (usance and sight L/C) with maximum amount of US$ 6,000,000 and term up to April 25, 2009 (Note 16).
Tingkat bunga pinjaman 10% - 11,5% per tahun.
berkisar
antara
The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik DKA; mesin dan peralatan penyiaran senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Perusahaan dengan jumlah tidak melebihi Rp 250.000 juta.
The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by DKA; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of the Company with amount not exceeding Rp 250,000 million.
Tanpa persetujuan tertulis dari Bank, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan
Without written consent from the Bank, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and - 45 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor.
transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-up capital.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II masing-masing sebesar Rp 84.367 juta dan Rp 129.800 juta. Saldo hutang untuk fasilitas kredit III dan IV masing-masing sebesar Rp 15.416 juta dan Rp 36.438 juta (Catatan 16)
As of March 31, 2010 and 2009, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facility I and II amounting to Rp 84,367 million and Rp 129,800 milion, respectively. The outstanding credit facility III and IV amounting to Rp 15,416 million and Rp 36,438 million (Note 16), respectively.
Pinjaman Jangka Panjang Lainnya
Other long-term loans
Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan jangka waktu 48 bulan dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Other long-term loans represent vehicle financing facilities in Rupiah obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 48 months and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles.
22. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
22.
FINANCE LEASE OBLIGATIONS
Akun ini merupakan hutang sewa pembiayaan anak perusahaan, untuk pembiayaan menara pemancar, kendaraan bermotor dan peralatan penyiaran. Transaksi ini diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan karena secara substantial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset sewa tersebut beralih kepada anak perusahaan.
This account represents lease liabilities of subsidiaries in relation with the financing of tower transmitter, motor vehicles, and broadcasting equipment by other finance companies. The leases were classified as finance lease since substantially all the risks and rewards incidental to the ownership of the leased assets were transferred to the subsidiaries.
Jumlah pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa adalah sebagai berikut:
The total of future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments are as follows:
- 46 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Pembayaran minimum sewa guna usaha/
Nilai kini pembayaran nimum sewa guna usah
Minimum lease
Present value of minimum
payments
2010 Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun Jumlah Dikurangi beban keuangan di masa depan Nilai kini pembayaran minimum sewa guna usaha
lease payments
2009
2010
2009
3.911
7.018
3.420
3.523
5.131
5.002
4.798
7.653
9.042
12.020
8.218
11.176
(824) 8.218
(844) 11.176
Disajikan di neraca konsolidasi sebagai: Kewajiban lancar Kewajiban tidak lancar Jumlah
8.218
3.420 4.798 8.218
Hutang sewa dibayar setiap bulan dan dijamin dengan aset yang dibiayai dengan hutang sewa tersebut (Catatan 13).
11.176
Total Less finance charges in the future Present value of minimum lease payments
3.523 7.653 11.176
Presented in consolidated balance sheets as: Current liabilities Noncurrent liabilities Total
-
Lease liabilities are repayable every month and secured by the related leased assets (Note 13).
23. HUTANG OBLIGASI
23. BONDS PAYABLE
Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan anak perusahaan kepada pihak ketiga, sebagai berikut:
This account represents bonds issued by the subsidiaries to third parties, with details as follows:
2010 Guaranteed Secured Notes, nominal US$ 142,7 juta setelah dikurangi biaya diskonto dan emisi pinjaman belum diamortisasi
-
No later than 1 year Later than 1 year but not later than 5 years
2009
1,278,931
1,507,775
Guaranteed Secured Notes, nominal of US$ 142.7 million net of unamortized discount and bonds issuance costs
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., anak perusahaan menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., a subsidiary, issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The Notes are listed at the Singapore Stock Exchange.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan pada 98,126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Obligasi ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of face value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature on September 12, 2011, with purchase option up to 35% of the total face value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of face value plus - 47 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
terhutang. MNC B.V. dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes dengan nilai nominal sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada Cipta TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.
interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of par value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in Cipta TPI to 100% on or prior to June 12, 2007.
Notes ini dijamin oleh MNC, RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham beredar RCTI dan Cipta TPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan Cipta TPI; (iii) pengalihan hak atas bank escrow sejumlah US$ 25 juta dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Sebagai tambahan masingmasing sisa 25% saham RCTI dan 25% saham Cipta TPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham Cipta TPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.
The Notes are guaranteed by MNC, RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and Cipta TPI, (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and Cipta TPI, (iii) Bank escrow of US$ 25 million; and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of Cipta TPI shall be pledged when MNC will acquire such remaining stock of Cipta TPI and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI which are currently pledged to secure RCTI’s local bonds shall also be used as guarantee once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds.
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Hong Kong Branch sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang Cipta TPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of Cipta TPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share of Cipta TPI amounting to US$ 25 million; and also for working capital purposes and other expenditures.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di Cipta TPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank escrow Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank escrow kemudian dibebaskan sebagai jaminan. Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 300.000. Saldo Notes pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar US$ 142,7 juta dan US$ 143 juta.
MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the Notes of US$ 25 million, using the fund in the bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow was released as collateral. In February 2009, MNC reedemed the Notes of US$ 300,000. The outstanding Notes as of March 31, 2010 and 2009 amounted to US$ 142.7 million and US$ 143 million, respectively.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204 termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman dan diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes. Unamortized discount and debt issuance costs are recorded as deduction from the Notes face value.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu ”B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.
As of March 31, 2010 and 2009, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group. - 48 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
24. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA
24. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
2010 Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 39) Uang jaminan langganan Lain-lain Jumlah
2009
100.318 20.898 170 121.386
60.035 20.985 386 81.406
25. HAK MINORITAS
25. MINORITY INTERESTS Hak minoritas atas aktiva bersih/ Minority interest in net assets 2010 2009
PT. Media Nusantara Citra Tbk dan anak perusahaan PT MNC Sky Vision PT. Infokom Elektrindo dan anak perusahaan Jumlah
Post-employment benefits obligation (Note 39) Customers' guarantee deposits Others Total
Hak minoritas atas (laba) rugi bersih/ Minority interest in net (income) loss 2010 2009
1,886,574 396,160
1,921,802 320,431
(59,899) (30,574)
(18,603) (6,918)
394 2,283,128
300 2,242,533
(47) (90,520)
137 (25,384)
- 49 -
PT. Media Nusantara Citra Tbk and its subsidiaries PT MNC Sky Vision PT. Infokom Elektrindo and its subsidiaries Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
26. MODAL SAHAM
Nama pemegang saham PT Bhakti Investama Tbk. PT Asriland MediaCorp Investments Pte.Ltd. Astroria Development Limited Masyarakat dan koperasi (di bawah 5%) Jumlah
Nama pemegang saham PT. Bhakti Investama Tbk PT. Asriland MediaCorp Investments Pte., Ltd Deutsche Bank AG, London Astroria Developments Limited Masyarakat dan koperasi (di bawah 5%) Jumlah
26. CAPITAL STOCK
Jumlah saham/ Number of shares
2010 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock
7,058,875,000 1,778,659,340 851,651,000 716,615,110
51.28% 12.92% 6.19% 5.21%
705,888 177,866 85,165 71,662
3,359,624,100
24.41%
335,962
13,765,424,550
100.00%
1,376,542
Jumlah saham/ Number of shares
2009 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Name of stockholders PT. Bhakti Investama Tbk PT. Asriland MediaCorp Investments Pte., Ltd Astroria Development Limited Public and cooperatives (below 5% each) Total
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock
7,058,875,000 1,778,659,340 823,974,500 730,623,000 716,115,110
51.31% 12.93% 5.99% 5.31% 5.31%
705,888 177,866 82,397 73,062 71,612
2,649,832,600
19.15%
264,983
13,758,079,550
100.00%
1,375,808
Name of stockholders PT. Bhakti Investama Tbk PT. Asriland MediaCorp Investments Pte., Ltd Deutsche Bank AG, London Astroria Developments Limited Public and cooperatives (below 5% each) Total
Perubahan modal saham Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 berasal dari pelaksanaan opsi saham oleh karyawan (Catatan 42).
Changes in the Company’s capital stock in 2009 and 2008 resulted from the exercise of the employee stock options (Note 42).
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan sebanyak 170.704.500 saham dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 56.004 juta.
In 2009, the Company repurchased their 170,704,500 shares of its issued and paid-up capital with acquisition cost of Rp 56,004 million.
- 50 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
27. AGIO SAHAM
27. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham yang berasal dari:
This account represents additional paid-in capital from:
2010 Penerbitan saham baru tanpa HMETD tahun 2007 Penawaran umum terbatas saham tahun 2004 Penawaran umum terbatas saham tahun 1995 Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 1994 Pelaksanaan opsi saham karyawan Pembagian saham bonus Jumlah
2009
760,334
760,334
533,956
533,956
150,000
150,000
25,875
25,875
50,123 (649,507)
46,540 (649,507)
870,781
867,198
28. MODAL SUMBANGAN
Issuance of new shares without pre-emptive rights in 2007 Limited offering of shares (right issue) in 2004 Limited offering of shares in 1995 Conversion of bonds into shares in 1994 Exercise of the employee stock options Distribution of bonus shares Total
28. DONATED CAPITAL
Akun ini merupakan modal sumbangan yang diterima dari Sankyu International Co. Ltd. pada tahun 1987 sebesar Rp 410 juta.
This account represents Rp 410 million donation received from Sankyu International Co. Ltd. in 1987.
29. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
29. DIFFERENCE DUE TO CHANGE IN EQUITY OF SUBSIDIARY
Merupakan selisih transaksi perubahan ekuitas MNC.
Represent difference due to change in equity of MNC.
30. PENDAPATAN USAHA - BERSIH
30. REVENUES - NET
2010
2009
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media pendukung dan Infrastruktur Lainnya
1,013,543 315,029 23,267 421
876,903 250,263 50,122 736
Pendapatan Bersih
1,352,260
1,178,024
31. BEBAN LANGSUNG
Content and advertising based media Subscribers based media Media Support and Infrastructure Others Net Revenues
31. DIRECT COSTS
2010
2009
Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Media pendukung dan Infrastruktur
438,094 145,965 20,948
505,370 153,525 538
Content and advertising based media Subscribers based media Media Support and Infrastructure
Jumlah
605,007
659,433
Total
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
32. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES - 51 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2010
2009
Operasi Gaji dan tunjangan Iklan dan pemasaran Listrik, air dan telepon Pengangkutan dan perjalanan Perbaikan dan pemeliharaan Pajak dan perijinan Jasa profesional Sewa Beban kantor Asuransi Lain-lain
137,926 24,616 17,471 13,538 12,474 11,130 10,264 10,021 6,811 2,122 36,316
118,383 19,183 15,064 8,005 9,718 2,486 9,566 12,139 7,841 2,353 41,083
Operations Salaries and allowances Advertising and marketing Electricity, water and telephone Freight and transportation Repairs and maintenance Taxes and licenses Professional fees Rent Office expense Insurance Others
Jumlah
282,689
245,821
Total
33. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Penyusutan (Catatan 13) Amortisasi (Catatan 15) Jumlah
33. DEPRECIATION AND AMORTIZATION 2010 111,317 5,462
2009 97,649 119
116,779
97,768
34. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
34. INTEREST CHARGES
2010
Depreciation (Note 13) Amortization (note 15) Total
EXPENSES
AND
FINANCIAL
2009
Beban bunga Arrangement fee dan premi swap
72,491 4,095
70,898 5,468
Interest Expenses Arrangement fee dan premi swap
Jumlah
76,586
76,366
Total
35. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - LAINNYA
35. OTHER INCOME (CHARGES) – OTHERS
2010
2009
Kerugian investasi Keuntung penjualan aset tetap Lain-lain
3,613 354 (39,443)
(18,495) 241 10,761
Jumlah
(35,476)
(7,493)
36. PAJAK PENGHASILAN
36. INCOME TAX - 52 -
Loss on investment Gain on disposal of property and equipment Others Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Pajak kini - Anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consists of the following:
2010 (80,719)
2009 (11,307)
1,298 479
1,171 583
(78,942)
(9,553)
Current tax - Subsdiaries Deffered tax The Company Subsidiaries Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (laba) anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Laba (Rugi) Perusahaan sebelum pajak Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Amortisasi goodwill Aset tetap Sewa Sumbagan dan kontribusi Kerugian (keuntungan) penjualan investasi Lainnya
2010 321,044
2009 76,319
Income beforetax per consolidated statement of income Loss (Income) before tax of subdiaries Income (loss) before tax of the Company Nondeductible expenses (nontaxable income) Goodwill amortization Property and equipment Rental Donations and contributions
(301,455) 19,589
(53,262) 23,057
15,098 171 163 15
19,211 123 616
(40,227)
(330) (47,827)
Loss (gain) on sale of investments Others
Rugi fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun sebelumnya
(5,191) (215,742)
(5,150) (206,827)
Fiscal loss of the Company Prior year's fiscal loss carryforward
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
(220,933)
(211,977)
Accumulated fiscal loss carryforward
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, hutang pajak penghasilan (PPh) badan merupakan hutang PPh badan anak perusahaan. Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan.
On March 31, 2010 and 2009, income tax payable represents the subsidiaries’ income tax payable. The Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 686 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 dengan jumlah Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNI belum menerima
On March 27, 2009, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax for the year 2007 amounting to Rp 686 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) and income tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to offset other tax underpayment, and the remaining will be compensated with SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision - 53 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
from the Tax Service Office.
Pada tahun 2008, RCTI menerima SKPKB yang meliputi Pajak Penghasilan Badan tahun 2002, PPh pasal 21, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 90.080 juta. Berdasarkan Surat Keputusan Keberatan yang diterima RCTI, pajak terhutang menjadi Rp 23.971 juta. RCTI melakukan sebagian pembayaran pada tahun 2008, dan melunasi seluruhnya pada tahun 2009.
In 2008, RCTI received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Corporate Income Tax for 2002, Income Tax Article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on goods and services totalling Rp 90,080 million. Based on the Decision on Objection Letter received by RCTI, tax payable become Rp 23,971 million. RCTI made partial payment in 2008 and fully paid in 2009.
Pada tahun 2008, MNC menerima SKPKB yang meliputi PPh tahun 2005, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 10.160 juta. MNC telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
In 2008, MNC received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) covering fiscal year 2005 Corporate Income Tax, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on intangible goods and services totaling Rp 10,160 million. MNC filed an objection letter in connection with the tax assessment. As of the issuance date of these consolidated financial statements, the Company has not yet received any decision from The Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Deferred tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries are as follows:
2010
2009
Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
1,298 479
1,171 583
Manfaat (beban) pajak tangguhan-bersih
1,777
1,754
Deferred tax The Company Subsdiaries Total
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
- 54 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2010 Peusahaan Akumulasi rugi fiskal Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya pinjaman Lainnya Aset pajak tangguhan - bersih
2009
55,233
67,494
32,254 6,998
42,167 9,635
10,140 2,211 320 (1,010) 13,056
8,449 2,174 320 (1,701) 19,905
119,202
148,443
The Company Accmulated fiscal losse Subsidiaries Accumulated fiscal losses Property and equipment Post-employment benefit obligation Account receivable Inventory Amortization of borrowing cost Others Deferred tax assets - net
Kewajiban Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal (11,386) Aset tetap (87,820) Kewajiban imbalan pasca kerja 13,253 Piutang 4,249 Persediaan 323 Amortisasi biaya pinjaman (4,224) Lainnya (2,582)
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
(88,187)
2009
10,875 3,101 362 (6,397) (963)
Subsidiaries Accumulated fiscal losses Property and equipment Post-employment benefit obligation Account receivable Inventory Amortization of borrowing cost Others
(49,364)
Deferred tax liabilities - net
(4,083) (52,259)
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masing-masing sebesar Rp 76.101 juta dan Rp 105,578 juta karena manajemen memperkirakan bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa datang.
As of March 31, 2010 and 2009, the Company and subsidiaries recognized deferred tax asset on accumulated fiscal losses amounting to Rp 76,101 million and Rp 105,578 million, respectively, since the management expect that the deferred tax asset can be utilized against income tax in the future periods.
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36 year 2008 on Income Taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
- 55 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
37. DIVIDEN TUNAI
37. CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 153 tanggal 18 Juni 2009 dari notaris Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 3,5 per saham.
Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No. 153 dated June 18, 2009 of Sutjipto S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2008 amounting to Rp 3.5 per share.
38. LABA PER SAHAM
38. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:
The calculations of the basic and diluted earnings per share are based on the following data:
Laba
Earnings
2010 Laba bersih periode berjalan
2009
151,582
41,382
Net income for the period
Lembar saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings per share were as follows:
Jumlah awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui opsi saham karyawan Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba per saham dasar Jumlah saham bersifat dilusi dari opsi saham karyawan Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba per saham dilusian
2010
2009
13,757,104,550
13,786,512,617
2,249,110
966,507
13,759,353,660
13,787,479,124
12,520,444
5,850,533
13,771,874,104
13,793,329,657
39. IMBALAN PASCA KERJA
Beginning balance Weighted average number of shares issued through the employee stock option Total weighted average number of shares for the purpose of basic earnings per share Number of dilutive potential share from employee stock options Total weighted average number of shares outstanding for the purpose of diluted earnings per share
39. POST-EMPLOYMENT BENEFITS - 56 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Perusahaan, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
The Company and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are the Company, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employees’s basic salary.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts changed to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih Hasil yang di harapakan dari aset progr Penyesuaian atas aset yang di batasi penggunaannya Jumlah
2010
2009
8,214 13,244 8,300 (26,053)
8,809 11,758 28,987 (21,937)
4,806
(18,241)
8,511
9,376
Kewajiban dari program pensiun imbalan pasti di neraca adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban program pensiun Keuntungan aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program Kewajiban bersih (aset program pensiun
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Expected return on plan asset Adjustment for restriction on plan assets) Total
The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows:
2010
2009
70,144 (9,612)
62,749 (9,612)
28,941 (110,352)
24,135 (98,251)
(20,879)
(20,979)
Present value of pension program obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized past service cost Unrecognized assets Fair value on plan assets Net liability (net pension plan assets)
Aset program pensiun terutama terdiri dari kas di bank, deposito berjangka dan saham diperdagangkan di bursa.
The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits and shares of stock traded in the stock exchange.
Mutasi aset bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movement in the net asset of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
- 57 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2010 Saldo awal tahun Iuran di bayar tahun berjalan Imbalan pasca kerja lain Aset bersih
2009
(20,979) (8,411) 8,511 (20,879)
(20,832) (9,523) 9,376 (20,979)
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Umur pensiun normal Tabel mortalita Tingkat kenaikan gaji dasar pensiun per tahun Tingkat diskonto per tahun
Beginning of the year Contribution paid in the current year Amount charged to income Net Asset
The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions:
55 tahun/years Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 7% - 8% tahun/in 2009 dan/and 9% - 12% tahun/in 2008 10% tahun/in 2009 dan/and 7% - 12% tahun/in 2008
Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum Discount rate per annum
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, juga menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Company and subsidiaries, except for RCTI also calculates and records estimated postemployment benefits for all of its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy such as shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-term Benefits
RCTI dan MNCSV memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
RCTI and MNCSV provide other long-term benefits which was determined based on years of service.
Beban imbalan pasca-kerja lain dan imbalan kerja panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements of income with charged respect to other post-employment benefits and other longterm benefits are as follows:
2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Biaya pemutusan Keuntungan aktuarial bersih Jumlah
2009
17,303 9,083 892 941 (418) 27,801
16,618 10,911 (1,005) 2,766 (9,886) 19,404
- 58 -
Current service cost Interst cost Past service cost Termination cost Net actuarial gains Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Kewajiban sehubungan dengan imbalan pasca kerja lain adalah sebagai berikut: 2010 Nilai kini kewajiban tampa pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Kewajiban bersih
Obligations with respect to other post-employment benefits are as follows: 2009
117,309 (10,939) 5,302 111,672
83,882 (7,877) 14,534 90,539
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Net Liabilities
Mutasi kewajiban bersih dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010
Movements in the net liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows: 2009
Saldo awal tahun Koreksi saldo awal yang dibukukan Pengurangan karena divestasi anak perusahaan Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan Saldo akhir tahun
117,029 490
90,539
(37,551) (8,833) 19,404 90,539
(6,668) 27,801 111,672
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal
Beginning of the year Correction beginning of the year Deduction due to divestment of subsidiary Benefit payment Amount charged to income End of year
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
9% - 12% tahun/in 2009 dan/and 7% - 12% tahun/in 2008 5% - 10% tahun/in 2009 dan/and 6% - 8% tahun/in 2008 CSO - 1980 55 tahun/years
40. PELEPASAN INVESTASI
Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age
40. DISPOSAL OF INVESTMENTS
Pada bulan Juli 2008, Perusahaan menjual 15,81% investasi atas M8T sebanyak 3.199.601.000 lembar saham, kemudian pada bulan September 2008, Perusahaan menjual 32% investasinya sebanyak 6.475.479.000 lembar saham dan keuntungan yang direalisasi sebesar Rp 544.344 juta. Sisa 19% investasi dicatat sebagai efek yang tersedia untuk dijual pada nilai wajarnya oleh manajemen pada tahun 2008. Pada tahun 2009, saham M8T tersebut telah dijual dengan kerugian yang direalisasi sebesar Rp 109.085 juta (Catatan 12).
In July 2008, the Company disposed its 15.81% investment in M8T totalling of 3,199,601,000 shares. Again in September 2008, the Company disposed its 32% investment totalling of 6,475,479,000 shares and the realized gain provided amounting to Rp 544,344 million. The remaining investment of 19% is treated by the management as available for sale securities measured at its fair value in 2008. In 2009, the above mentioned M8T shares were sold with realized loss recognized amounting to Rp 109,085 million (Note 12).
- 59 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
41. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN
41. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 7 tanggal 7 Juni 2000 dari Notaris Imas Fatimah, SH, para pemegang saham menyetujui Program Pemilikan Saham Karyawan (ESOP). ESOP diberikan kepada karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan dalam 3 fase. Jumlah hak opsi sebanyak 38.839.000 atau 3,82% dari jumlah saham beredar Perusahaan dan dialokasikan dalam tiga tahap yaitu: Tahap A sebanyak 11.651.700 hak opsi; Tahap B dan C masing-masing sebanyak 13.593.650 hak opsi. Setiap hak opsi memberikan hak untuk membeli 1 saham baru Perusahaan. Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 28 tanggal 17 April 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH, para pemegang saham menyetujui harga pelaksanaan opsi sebesar Rp 1.330. Hak opsi ini tidak dapat dialihkan dan diperdagangkan.
Based on the Company’s extraordinary general meeting of stockholders, as stated in Deed No. 7 dated June 7, 2000, of Notary Imas Fatimah, SH, the stockholders approved the Employee Stock Option Plan (ESOP). The ESOP is granted to the key employees of the Company and its subsidiaries in three phases. The total option amounts to 38,839,000 or 3.82% of the total outstanding shares of the Company and is allocated to three plans: Plan A with 11,651,700 options; Plans B and C with 13,593,650 options each. Each option entitles the holder to purchase 1 new share of the Company. Based on the Company’s extraordinary general meeting of the stockholders as stated in Deed No. 28 dated April 17, 2001, of Notary Imas Fatimah SH, the stockholders agreed on the exercise price of Rp 1,330. Such options are nontransferable and nontradable.
Berdasarkan Keputusan Direktur No. 001.Kep.Dir/ BC-CL/X/06 tanggal 6 Oktober 2006, para direktur Perusahaan menyetujui penyesuaian harga pelaksanaan opsi dari Rp 1.330 menjadi Rp 665 sehubungan dengan pelaksanaan pembagian saham bonus pada tahun 2006 (Catatan 27).
Based on Director’s Decision No. 001.Kep.Dir/BCCL/X/06 dated October 6, 2006, the directors of the Company agreed to adjust the exercise price from Rp 1,330 to Rp 665 in relation to the distribution of stock bonus in 2006 (Note 27).
Berdasarkan Keputusan Komite ESOP No. 005-Kom ESOP/MCOM-HR/VII/07 tanggal 19 Juli 2007, Komite ESOP menyetujui penyesuaian harga pelaksanaan opsi dari Rp 665 menjadi Rp 133 dan melakukan penyesuaian atas jumlah hak ESOP sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan nominal saham pada tahun 2007.
Based on ESOP’s Committee Decision No. 005-Kom ESOP/MCOM-HR/VII/07 dated July 19, 2007, ESOP’s Committee agreed to adjust the exercise price from Rp 665 to Rp 133 and adjust the number of options in relation to stock spilt in 2007.
Berdasarkan Keputusan Komite ESOP No. 007-Kom ESOP/MCOM-HR./XII/08 tanggal 18 Desember 2008, Komite ESOP menyetujui untuk memperpanjang batas akhir pelaksanaan ESOP semula tanggal 31 Desember 2008 menjadi tanggal 1 Juli 2010.
Based on ESOP’s Committee Decision No. 007-Kom ESOP/MCOM-HR./XII/08 dated December 18, 2008, ESOP’s committee agreed to extend the due date to exercise ESOP from December 31, 2008 to July 1, 2010.
Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the option is estimated on the grant date using the Black-Scholes Option Pricing model. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:
- 60 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Opsi gagal diperoleh Tingkat bunga bebas risiko Periode opsi Ketidakstabilan harga saham Dividen diharapkan
2010
2009
0,00% 7,250% 3 tahun/years 59,92% 1,49%
0,00% 11,548% 3 tahun/years 53,71% 0,00%
Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut:
Opsi beredar 1 Januari 2008 Opsi diberikan selama tahun 2008 Opsi dieksekusi selama tahun 2008 Opsi beredar 31 Desember 2009 Opsi dieksekusi selama tahun 2009 Opsi beredar 31 Desember 2009 Opsi dieksekusi selama tahun 2010
Changes in outstanding options are as follows:
Jumlah opsi/ Number of rights 31,490,000 4,235,000 (8,260,000) 27,465,000 (5,795,000) 21,670,000 (2,625,000)
Opsi beredar 31 Maret 2010
Options forfeiture Risk-free interest rate Option period Expected stock price volatility Expected dividend
19,045,000
Oustanding options at January 1, 2008 Options granted in 2008 Options exercised in 2008 Oustanding options at December 31, 2008 Options exercised in 2009 Oustanding options at December 31, 2009 Options exercised in 2010 Oustanding options at March 31, 2009
Penyesuaian atas perhitungan harga opsi tahun 2008 atas opsi yang belum dieksekusi sebesar Rp 6.605 juta dicatat sebagai pendapatan lain-lain di tahun 2008.
Adjustment due to revaluation of call option price in 2008 for unexercised options amounted to Rp 6,605 million which is recorded in other income in 2008.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi masing-masing sebesar Rp 1.397 juta dan Rp 12.047 juta.
As of March 31, 2010 and 2009, other capital in relation to options exercised amounted to Rp 1,397 million and Rp 12,047 million, respectively.
42. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
HUBUNGAN
42. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
a.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) is the majority stockholder of the Company.
b.
Perusahaan yang pemegang saham akhirnya atau saham mayoritas sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan adalah PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI), PT. Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Securities (BSec) dan PT. Bhakti Finance (Bfin).
b.
Companies which have the same ultimate stockholder or majority stockholder with the Company’s are PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI), PT. Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Securities (BSec), and PT. Bhakti Finance (Bfin).
c.
PT. Usaha Gedung Bimantara merupakan perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan.
c.
PT. Usaha Gedung Bimantara has the same members of management as the Company.
- 61 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Transaksi hubungan istimewa
Transactions with Related Parties
a.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa, meliputi Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Perusahaan dan anak perusahaan juga melakukan penempatan dana investasi dan perolehan pinjaman dana dari pihak hubungan istimewa.
a.
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties. The Company and its subsidiaries also entered into placement of investments with and loans obtained from related parties.
b.
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak hubungan istimewa yaitu:
b.
The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties, as follows:
•
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Perusahaan dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.
•
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of the Company and its subsidiaries by related parties or vice versa.
•
Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
•
Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.
Rincian piutang dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of receivables from related parties are as follows:
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Management believes that receivables from related parties are fully collectible, therefore, no provision was recognized.
43. INFORMASI SEGMEN
43.
SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi, dan telekomunikasi.
Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services which are content and advertising based media, subscribers based media, telecommunication infrastructure and information technology, and telecommunications.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows:
- 62 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segment Pendapatan tidak dapat dialokasi Jumlah pendapatan HASIL SEGMEN
Media Berbasis Pelanggan/ Subscribers Based Media
1,013,543
315,029
1,013,543
315,029
284,965
66,178
2010 Media pendukung dan infrastruktur/ Media Support and infrastructure
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
23,267 19,727
(19,727)
1,351,839 -
REVENUES External revenues Intersegment revenues
42,994
(19,727)
421 1,352,260
Unallocated revenues Total revenues
-
2,587
-
353,730
Beban usaha tidak dapat
SEGMENT RESULT Unallocated operating
dialokasi
(5,945)
Laba usaha
347,785
expenses Income from operations
Keuntungan kurs mata uang asing
67,474
Gain on foreign exchange
Penghasilan bunga
18,014
Interest income
Beban bunga dan
Interest expense and
keuangan
(76,586)
Keuntungan pelepasan investasi
976
Lain-lain - bersih
(12,789)
Bagian laba bersih
financial charges Loss on disposal of investment Others - net Equity in net income
perusahaan asosiasi
(168)
of associates
Beban pajak
(78,942)
Tax expense
Amortisasi goodwill
(23,663)
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
242,101 (90,520)
Goodwill Income before minority interests Minority interests
Laba bersih
151,581
Net income
INFORMASI LAINNYA
OTHER INFORMATION
ASET Aset segmen
ASSETS 7,697,498
2,179,862
579,551
(221,805)
10,235,106
Segment assets
Aset yang tidak dapat dialokasi
3,389,415
Jumlah aset konsolidasi
13,624,521
KEWAJIBAN Kewajiban segmen
Unallocated assets Total consolidated assets LIABILITIES
2,770,134
1,371,371
225,662
(221,805)
4,145,362
Segment liabilities
Kewajiban yang tidak dapat dialokasi
52,642
Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi
4,198,004 44,447
56,678
14,508
-
115,633
Penyusutan dan amortisasi
Unallocated liabilities Total consolidated liabilities Depreciation and amortization Unallocated depreciation
yang tidak dapat dialokasi
1,146
Jumlah
116,779
- 63 -
and amortization Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
M edia berbasis M edia ko nten dan Berbasis iklan/ Pelanggan/ Co ntent and Subscribers advertising Based based media M edia P EN D A P A T A N Pendapatan eksternal Pendapatan tidak dapat dialo kasi
876,903 -
2009 M edia pendukung dan infrastruktur/ M edia Support and infrastructure
250,263 -
50,122 -
Eliminasi/ Eliminatio n
Jumlah/ To tal
-
1,177,288
-
Jumlah pendapatan
876,903
250,263
50,122
H A SIL SEGM EN Beban usaha tidak dapat dialo kasi
138,565
40,579
6,454
736 -
-
1,178,024 185,598 (10,596)
Laba usaha Kerugian kurs mata uang asing Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi M anfaat pajak
175,002
Laba sebelum hak mino ritas Hak mino ritas
66,767 (25,384)
(27,723) 13,034 (76,366) (7,492) (135) (9,553)
Laba bersih IN F OR M A SI LA IN N YA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialo kasi
41,383
8,008,928
2,160,298
480,876
(3,754,385)
Jumlah aset ko nso lidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialo kasi
3,072,407
1,456,594
258,699
(134,605)
Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
44,989
10,246
-
Net income
Unallo cated assets
13,780,393
To tal co nso lidated assets
4,653,095
LIABILITIES Segment liabilities
97,195
97,768
- 64 -
Inco me fro m operatio ns Lo ss o n fo reign exchange Interest inco me Interest expense and financial charges Others - net Equity in net lo ss o f asso ciates Tax benefit Inco me befo re mino rity interests M ino rity interests
6,884,676
573
Jumlah
SEGM EN T R ESULT Unallo cated operating expenses
6,895,717
4,690,587 41,960
Unallo cated revenues To tal revenues
OT H ER IN F OR M A T IO N ASSETS Segment assets
37,492
Jumlah kewajiban ko nso lidasi
R EVEN UES External revenues
Unallo cated liabilities To tal conso lidated liabilities Depreciatio n and amortizatio n Unallo cated depreciatio n and amo rtization To tal
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
44. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN
44. COMMITMENTS AGREEMENTS
AND
SIGNIFICANT
a.
Pada tanggal 1 Oktober 2007, MNC mengadakan perjanjian dengan PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) untuk pengadaan program televisi tertentu. Biaya pengadaan program televisi tersebut akan ditanggung bersama oleh MNC dan Postindo sebesar 70% dan 30%. Selanjutnya, pada tanggal 24 Januari 2008, MNC mengadakan perjanjian dengan Postindo untuk mengatur pembagian pendapatan dari penjualan lisensi atas program tertentu yang pengadaannya ditanggung oleh kedua belah pihak dan telah ditayangkan tiga kali atau lebih. Berdasarkan perjanjian tersebut, MNC dan Postindo akan membagi pendapatan masing-masing sebesar 30% dan 70%.
a.
On October 1, 2007, MNC entered into an agreement with PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) for purchases of certain television programs. The expenses related to the purchases of the programs will be shared 70% and 30% by MNC and Postindo, respectively. Furthermore, on January 24, 2008, MNC entered into an agreement with Postindo concerning the revenue sharing from the sales licenses of certain programs that have been aired for three times or more and the costs of purchase which are shared by both parties. Based on the agreement, MNC and Postindo will share 30% and 70% of the revenues, respectively.
b.
RCTI mengadakan perjanjian sebagai berikut:
b.
RCTI entered following:
1)
RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai bersama, masing-masing menanggung sebesar 50% biaya stasiun transmisi yang dibangun, penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut. Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi yang akan ditentukan kemudian. RCTI dan SCTV memiliki hak yang sama atas tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya. RCTI dan SCTV menanggung bersama masing-masing 50% beban operasi stasiun transmisi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 24 Agustus 1993.
into
agreements
with
the
1)
RCTI and SCTV agreed to each assume 50% of the cost of relay stations which were constructed, procurement of land, building and related facilities. Such cooperation consists of several transmission stations. RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon. RCTI and SCTV shall each assume 50% of the expenses related to transmission station operations. The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.
2)
SCTV dan INDOSIAR untuk pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan Indosiar dan dibagi sama rata.
2)
SCTV and INDOSIAR for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses in relation to the development, acquisition and operation of equipment.
3)
PT Media Televisi Indonesia (MTI), untuk penyewaan tower dan ruangan milik RCTI di Jakarta, Bandung dan Sumatera Utara untuk keperluan siaran MTI. Perjanjian ini mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan addendum keenam No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/ 2008 tanggal 17 Nopember 2008. Jangka waktu sewa adalah 1 tahun, terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2008 dan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2009. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.
3)
PT Media Televisi Indonesia (MTI), for the rental of tower and space owned by RCTI in Jakarta, Bandung and North Sumatera for broadcasting purposes of MTI. The contract had been amended several times, most recently by sixth amendment No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/2008 dated November 17, 2008. The rental period is 1 year starting from August 4, 2008 and expired on August 3, 2009. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the extention of the agreement is still in process.
4)
PT. RTI Infokom, untuk penyediaan Vertical Blanking Line (VBI line) yang
4)
PT. RTI Infokom, for the provision of Vertical Blanking Line (VBI Line) which
- 65 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
will be increased in accordance with data broadcast volume rate, hence, enabling PT. RTI Infokom to sell and disseminate Indonesia Stock Exchange data on a real time basis through VBI line in television media owned by RCTI. The agreement has been extended until June 30, 2010.
akan ditambah sesuai dengan tingkat volume Data Broadcast sehingga memungkinkan PT. RTI Infokom untuk melakukan penjualan dan penyebaran data Bursa Efek Indonesia secara real time melalui VBI line pada media televisi milik RCTI. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2010.
c.
5)
Indosat untuk sewa Transponder Palapa dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dimulai sejak tanggal mulai operasi. Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian transponder dengan sistem pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H/04 Horisontal Polarisasi pada Satelit 0 Palapa C2 dengan lokasi orbit 113 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non-preemptible Unprotected Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.
5)
Indosat for the rental of the Palapa Transponder until June 30, 2010. Indosat provides services to RCTI for the rental of 1/4 (one/fourth) of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H/04 Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with 0 orbit located at 113 East Longitude or its substitute with Full Time Utilization Base on Non-preemptible Unprotected Basis and in accordance with technical condition as verified under the Technical Memorandum.
6)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk perjanjian sewa tower satelit sampai 30 Juni 2012. Telkom setuju menyewakan transponder kepada RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem Telkom-1. RCTI telah memperpanjang perjanjian tersebut untuk 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012.
6)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for the rental of satelite transponder until June 30, 2012. Telkom rents out to RCTI bandwidth of 8 (eight) MHz on Telkom-1 system. RCTI has extended the agreement for 5 years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.
7)
Electronic City Entertainment (ECE) sehubungan dengan kejuaraan FIFA World Cup 2010 yang diadakan di Afrika Selatan pada bulan Juni 2010.
7)
Electronic City Entertainment (ECE) for the 2010 FIFA World Cup, which will be held in South Africa in June 2010.
GIB mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1)
c.
GIB entered into various agreements as follows: 1)
Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd (NAH) menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masingmasing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.
On December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd (NAH) to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours each during workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.
Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut:
Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows :
•
•
Untuk program MTV Block: 20% - 66 -
For MTV Block programs: 20% for
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.
•
first year, 27.5% for second year and 30% for third year.
•
Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biayabiaya yang ditagih oleh MTVI.
For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.
Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi non-eksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting a (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.
Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar 25% dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar 25% dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar 25% dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama.
Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by this new agreement and became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) 25% of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) 25% of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of 25% of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments.
Pada tanggal 25 Februari 2010, GIB bersama-sama dengan MNC dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trade Mark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk periode 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2011.
On February 25, 2010, GIB along with MNC and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block also the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for 3 years period commencing from January 1, 2009 to December 31, 2011.
- 67 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Para Pihak didalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan branded block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurangkurangnya 6 jam per hari di saluran (channel) milik GIB, yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar 25% dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar 25% dari Viacom.
The Parties have agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of 6 hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate 25% of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive 25% revenue share from Viacom.
2)
Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC : ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet tanggal 24 Pebruari 2010, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung 15 Januari 2010.
2)
On January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with Indosat for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC: ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement of digi bouquet dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years starting from January 15, 2010.
3)
Pada tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
3)
On June 1, 2002, GIB entered into an agreement with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7), for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 lease out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its sorrounding area.
4)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) untuk masa 10 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
4)
Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) for 10 years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipment which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
- 68 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
d.
MNCSV berikut:
mengadakan
perjanjian
sebagai
d.
MNCSV entered into agreements as follows:
1)
Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV menandatangani perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO) dimana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diubah tanggal 1 Mei 2005 yang berlaku sampai dengan 30 Juni 2007. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perjanjian tersebut masih dalam proses persetujuan perpanjangan.
1)
On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapore and HBO Pacific Partners, V.O.F (collectively referred to as “HBO), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was last amended on May 1, 2005, and expired on June 30, 2007. Until the issuance date of these consolidated financial statements, the amendment of the agreement is still in process.
2)
International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”)
2)
International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”)
3)
Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) dimana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian.
On June 5, 2000, MNCSV entered into agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN), whereby IGN agreed to grant MNCSV nonexclusive rights’ to sell and distribute programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for 2 (two) years. In return, MNCSV agreed to pay monthly license fees to IGN in accordance with the formula stated in the agreement.
Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003, dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 dimana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel dan Star Movies International, FOX News Channel dan ANTV untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (DTH), sistem televisi kabel (CATV), sistem televisi antena satelit master (MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Juni 2002 sampai dengan 30 September 2008. Jumlah minimal pelanggan perorangan setiap bulan selama periode lisensi adalah 25.000 pelanggan. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000. Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang
The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2006, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, FOX News Channel and ANTV programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operator and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellited master antenna televisision system (also knows as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from June 1, 2002 to September 30, 2008. The minimum guaranteed individual subscriber count in each month of the license period is 25,000 subscribers. Under this agreement, MNCSV shall pay the security deposit of US$ 75,000. 3) - 69 -
On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) dimana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian diubah terakhir pada tanggal 1 Maret 2009 untuk perubahan biaya bulanan dan perjanjian diperpanjang hingga 1 Maret 2012.
(“AXN”). AXN agreed to give non-exclusive right to MNCS to distribute AXN and ANIMAX programs in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula, stated in the agreement. The latest amendment was on March 1, 2009 for the change in new monthly subscribers fee, and the agreement was extended until March 1, 2012.
4)
Pada tanggal 15 Mei 2003, MNCSV melakukan perjanjian dengan Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), dimana Celestial setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program Celestial Movies di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV harus membayar biaya lisensi bulanan. Perjanjian ini diperbaharui terakhir pada tanggal 15 Agustus 2008 dan diperpanjang hingga 14 Agustus 2011.
4)
On May 15, 2003, MNCSV entered into agreement with Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), whereby MNCSV granted non-exclusive rights to distribute Celestial Movies program in Indonesia. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee. This agreement was amended the latest on August 15, 2008, and extended until August 14, 2011.
5)
ESPN Star Sports Singapore (ESPN)
5)
ESPN Star Sports Singapore (“ESPN”)
6)
Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESPN, dimana ESPN setuju untuk menyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut:
On September 1, 2004, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESPN, under which ESPN agreed to provide programming service to the following categories of subscribers:
− −
− −
DTH Satellite Master Antenna Television (SMATV) kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial.
DTH Satelite Master Antena Television (SMATV) to single and multiple dwelling units, hotel and commercial customers.
Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa servis seperti yang tercantum dalam perjanjian sejumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESPN juga menawarkan program khusus dimana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008.
Under this agreement, MNCSV shall pay service fees as stated in the agreement for subscriber per month for both categories. ESPN also offered special programs that MNCSV shall pay additional service fee based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008.
Berdasarkan Eight Supplemental Agreement tanggal 28 Desember 2006, ESPN merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar MNCSV.
Based on the Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESPN changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV and the minimum that has to be paid by MNCSV.
Pada tanggal 16 Agustus 2009, perjanjian diubah dan diperpanjang hingga 31 Agustus 2011.
On August 16, 2009, the agreement has been amended to extend the period until August 31, 2011.
Pada tgl 8 Desember 2005, MNCSV
6) - 70 -
On December 8, 2005, MNCSV entered
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan kondisi yang sama.
into an agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. This agreement is valid for 10 years unless terminated earlier and shall be automatically extended for a further period of 5 years under the same terms and conditions.
Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV telah sepakat/melakukan perjanjian yang mengikat dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd dimana MNCSV mendapatkan hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Baby TV” di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi.
Furthermore, on March 27, 2006, MNCSV entered into an agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd for the exclusive right to market and distribute the “Baby TV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions.
Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 1 Januari 2007, MNCSV dan Dori Media Intl. sepakat mengubah tanggal Agreement yang semula dimulai tanggal 27 Maret 2006 menjadi 1 Januari 2007. Dengan demikian, perjanjian akan berakhir 1 Januari 2017.
Based on the amended agreement dated January 1, 2007, MNCSV and Dori Media Intl. agreed to change the date of agreement from March 27, 2006 to January 1, 2007. This agreement will expire on January 1, 2017.
7)
MNCSV juga melakukan perjanjian dengan beberapa pemasok program untuk meyalurkan program-program mereka sebagai berikut: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living dan Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) dan PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI), surat perjanjian tersebut mengatur bahwa biaya berlangganan pada umumnya berdasarkan tarif (rate) tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian tersebut sebagian besar jatuh tempo antara tahun 2009-2011.
7)
MNCSV also entered into several agreements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living and Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn and TNT) and PT Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. Most of the agreements will expire within 2009-2011.
8)
Perjanjian MNCSV dengan Bank, Retailer dan Perusahaan Instalasi. Sehubungan dengan peluncuran jasa penyiaran digital langsung oleh MNCSV dan penjualan decoder digital, MNCSV melakukan perjanjian terpisah dengan:
8)
MNCSV entered into an agreement with Banks, Retailers and Installation Companies. Pursuant to the launching of MNCSV’s digital direct broadcasting services and sale of digital decoders, MNCSV has entered into separate agreements with:
- 71 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
(i)
9)
e.
Beberapa bank sehubungan dengan perjanjian dengan pelanggan yang pembayarannya dilakukan dengan mendebit langsung dari rekening pelanggan. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya administrasi kepada bank.
(i)
Several banks, pursuant to which agreements, subscribers may make payments by pre-authorized direct debit to the subscribers accounts in such banks. In return MNCSV agreed to pay administrative fees to the bank.
(ii) Beberapa retailer, dimana MNCSV setuju untuk membayar komisi kepada retailer sebagai penyedia jasa seperti yang tercantum dalam perjanjian sesuai dengan paket acara yang dipilih oleh pelanggan.
(ii) Several retailers, whereby MNCSV agreed to pay commission to the retailers as provided in the agreements based on the program packages chosen by the subscribers.
(iii) Beberapa perusahaan instalasi, dimana MNCSV menunjuk beberapa perusahaan untuk memasang dekoder digital agar pelanggan dapat menerima dan menyaksikan acara televisi yang ditawarkan oleh MNCSV.
(iii) Several installation companies, whereby MNCSV appointed such companies to install the digital decoders in order for the subscribers to receive and view the television programs offered by MNCSV.
MNCSV melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd., jangka waktu selama 15 tahun sebesar US$ 353.250.000.
9)
MNCSV entered into a Satellite Transponder Lease Agreement with Protostar II Ltd., for a period of 15 years amounting to US$ 353,250,000.
Pada bulan Agustus 2009, Prostar II Ltd., bangkrut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNCSV masih dalam proses penyelesaian atas pembayaran transaksi tersebut. Sampai tanggal 31 Desember 2009, MNCSV telah melakukan pembayaran uang muka sebesar US$ 7.910.224.
In August 2009, Prostar II Ltd., had filed for bankcruptcy. As of the issuance date of the consolidated financial statements, MNCSV is still in the process of settlement of the transaction. As of December 31, 2009, MNCSV had made advance payment amounted to US$ 7,910,224.
10) Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman dari Lehman pada tanggal 18 Desember 2007 (Catatan 21) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian, Lehman mendapatkan waran senilai US$ 1 juta yang dapat dikonversi menjadi saham MNCSV. Setiap waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk memesan sejumlah saham yang jumlahnya ditentukan dengan membagi nilai waran (US$ juta) dikonversikan dalam mata uang Rupiah dengan harga pelaksanaan waran.
10) In relation with the letter of credit facility with Lehman dated December 18, 2007 (Note 21) which are an integral parts of the agreement, Lehman obtained US$ 1 million warrants which are convertible to shares of MNCSV. Each warrant entitles the warrants holders to purchase shares which amount is determined with warrants value (US$ million) converted in to IDR divided by the warrant exercise price.
Berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 134/Dirjen/1995 tanggal 20 September 1995 tentang peningkatan pendapatan biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Infokom berkewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebesar 1% dari pendapatan operasinya.
e.
- 72 -
Based on instruction from Director General of Post and Telecommunication No. 134/Dirjen/1995 dated September 20, 1995 concerning the increase of the cost of telecommunications services rights, Infokom has to pay for Broadcasting Rights of telecommunications services amounted to 1% from its operational revenue.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
f.
f.
PT. Flash Mobile memiliki kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) dan PT. Kereta Api (Persero) mengenai Penyelenggaraan Jaringan Penerimaan Pembayaran berbagai tagihan dan “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
45. KONTINJENSI a.
b.
PT. Flash Mobile has entered into several agreements with some parties, as follows PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) and PT. Kereta Api (Persero) with respect to Implementation Collection System from Customer and “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
45. CONTINGENCIES
Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit Cipta TPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. Cipta TPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan Cipta TPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui keputusannya No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap Cipta TPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tanggal 15 Desember 2009, MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009 (Putusan MA 834K).
a.
In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for brankcruptcy againts Cipta TPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. Cipta TPI denied the claim which was nowhere to be found in the Cipta TPI’s record. On October 14, 2009, Central Jakarta Comercial Court through its decision letter No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga. Jkt.Pst approved the bankcruptcy petition filed by CCGL to Cipta TPI. Cipta TPI, and along with several other creditors, filed cassation against the Commercial Court's decision to the Indonesian Supreme Court. On December 15, 2009, the Supreme Court overturned the Commercial Court's decision through decision No. 834K/Pdt/Sus/2009 ("Supreme Court Decision 834K").
Pada tanggal 14 Januari 2010, CCGL mengajukan peninjauan kembali (PK) atas Putusan MA 834K tersebut, menyatakan bahwa CCGL memiliki bukti baru (novum). Sehubungan dengan hal tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya mengajukan Kontra Memorandum Peninjauan Kembali ke MA yang pada dasarnya menyangkal dan menyatakan bahwa novum yang diajukan CCGL tidak relevan terhadap kasus ini.
On January 14, 2010, CCGL filed a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) against the Supreme Court Decision 834K, claiming that it has new evidences (novum). Consequently, Cipta TPI and several other creditors also filed a Counter Memorandum of Judicial Review to the Supreme Court which in principle denies and states that the new evidences introduced by CCGL are irrelevant to the case.
Berdasarkan konferensi pers yang dilakukan MA pada tanggal 26 Maret 2010, dinyatakan bahwa Majelis Hakim MA Tingkat Peninjauan Kembali telah menyepakati untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan CCGL. Dengan demikian, gugatan pailit oleh CCGL terhadap Cipta TPI sudah berakhir (tuntas) dan Cipta TPI telah bebas dan dinyatakan tidak pailit.
Based on a press conference held by the Supreme Court on 26 March 2010, it was clearly stated that the Supreme Court has agreed to dismiss a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) filed by CCGL. Therefore, CCGL’s bankruptcy lawsuit against Cipta TPI has been finalized so that Cipta TPI is now free and declared not in bankruptcy.
RCTI, Kepolisian R.I., Dewan Pers dan beberapa perusahaan media lainnya bersama-sama mendapatkan gugatan perkara perdata No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, sehubungan dengan pemberitaan. Sumber pemberitaan tersebut didapatkan RCTI dari pihak kepolisian. Proses persidangan telah memasuki tahap pembuktian.
b.
RCTI, the Indonesian National Police, the Press Council, and several other media companies are the defendants in a civil lawsuit No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt in the West Jakarta District Court in relation to news reporting. The source of the news was obtained by RCTI from the police force. The court process on this civil lawsuit is still in the evidence verification phase. According to the legal opinion of RCTI’s lawyer and legal consultants, based on an
Berdasarkan pendapat dari pengacara dan konsultan hukum RCTI, dengan bersandar - 73 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
assessment on the construction and argumentation of the complaint and on a review of the evidence submitted by the plaintiff, RCTI’s lawyer and legal consultants predict that the complaint will be rejected or at least will be declared unacceptable by the West Jakarta District Court.
pada penilaian terhadap konstruksi dan dalildalil gugatan berikut bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat, diperkirakan gugatan tersebut akan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
46. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
46. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
47. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
47. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
2010 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount) Aset Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha
Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Jumlah Aktiva Moneter
US$ Euro Yen Lainnya/ Others US$ US$ Euro Lainnya/ Others US$ US$ US$
2009 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount)
76,547,499 -
697,948 -
84,001,374 12,830 577,008
919,815 198 70
56,471,078 39,109,583 694,428
245 514,733 356,484 8,483
17,768 35,271,053 31,737,988 -
101 386,218 347,531 -
895 14,212,001 19,641,976
6 129,542 179,039
10,096,994 315,852 8,031,040
110,562 3,459 87,940
1,886,480
- 74 -
1,855,894
Assets Cash and cash equivalents
Short-term investments Trade accounts receivable
Other accounts receivable Advances and prepaid expenses Other assets Total Monetary Assets
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 2010 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount)
2009 Mata uang asing/Foreign Ekuivalen/ currency (nilai penuh/ Equivalent Rupiah full amount)
Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang Hutang pihak hubungan istimewa Hutang obligasi Kewajiban tidak lancar lain-lain
Liabilities US$ US$ Euro Sgd Lainnya/ Others US$ Euro Lainnya/ Others US$ Euro Lainnya/ Others US$ US$ US$ US$
5,457,736 26,186,856 131,543 90,453
52,735 238,693 1,607 588
2,549,902 1,842,320 616,856 -
27,921 199,753 9,520 -
1,204 1,506,693 -
16 13,734 -
102,360,816 1,768,499 63,626
12,421 19,365 982
9,172,646
83,609
14 10,639,994 149,630
1,114 116,508 2,309
75,000,000 140,310,534 377,404
683,625 1,278,931 3,440
14,301 75,000,000 689 138,041,151 327,497
226 821,250 11 1,511,551 3,586
Long-term loans Payable to related parties Bonds payable Other noncurrent liabilities
2,726,517
Total Monetary Liabilities
Jumlah Kewajiban Moneter
2,356,978
Kewajiban Moneter Bersih
400,492
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
(870,623)
Short-term loans Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses
Net Monetary Liabilities
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries as of March 31, 2010 and 2009 were as follows:
31 Maret/March 31, 2010 2009 Rp Rp Euro 1 USD 1 SGD 1 JPY 100
12,216 9,115 6,505 9,800
15,327 11,575 7,618 11,794
1 Euro 1 USD 1 SGD 100 JPY
Perusahaan dan anak perusahaan mengalami keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 374.447 juta pada tahun 2009 dan kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 292.407 juta pada tahun 2008.
The Company and its subsidiaries incurred gain on foreign exchange of Rp 374,447 million in 2009 and loss on foreign exchange of Rp 292,407 million in 2008.
48. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
48. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES
Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery.
- 75 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.
Nevertheless, the Company and its subsidiaries have considerable financial resources to maintain its operation.
Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook.
Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.
49. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)
49. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a.
b.
Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Revised standard effective in the current year
Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.
In 2009, the Company adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.
Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan (deferred penyelesaian tangguhan settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.
The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.
Pada tahun 2010, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk biaya pinjaman, instrument keuangan: penyajian dan pengungkapan serta pengakuan dan pengukuran, yang masing-masing menggantikan PSAK 26, 50 dan 55.
In 2009, the Company adopted the revised accounting standard for borrowing costs, financial instruments: presentation and disclosures, and recognition and measurement, which supersedes PSAK 26, 50 and 55, respectively.
Penerapan ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan konsolidasi tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.
The adoption has no significant effect on the consolidated financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements.
Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif
b.
Standar yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
Revised standards effective
in
issue
not
yet
Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:
• - 76 -
PSAK
1
(revised
2009),
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
•
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
•
•
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas • PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri • PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi • PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
•
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
•
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
• • •
c.
• • • •
• • • •
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif
c.
Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates
PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations
Interpretation of Financial Acconting Standards (ISAK) in issue not yet effective
ISAK berikut ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:
•
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
•
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontibusi Nonmoneter oleh Venturer
•
• • • •
• •
•
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
50. PERSETUJUAN PENERBITAN KEUANGAN KONSOLIDASI
ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers
Management is evaluating the effect of these standards and interpretation on the consolidated financial statements.
LAPORAN
50. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements were approved by the directors and authorized for issue on April 26, 2010.
Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 26 - 77 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE PERIODS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
April 2010.
*******
- 78 -