PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 1 JANUARY 2014/ 31 DESEMBER 2013/ FOR THE THREE-MONTH PERIODS ENDED MARCH 31, 2015 AND 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan 31 Desember 2014 serta 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of March 31, 2015 and 2014 and December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Komprehensif Lain Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Changes In Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
Notes to Consolidated Financial Statements
Penghasilan
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
Catatan/ Notes
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION MARCH 31, 2015 AND DECEMBER 31, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp '000
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) Rp '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.646.422 ribu masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 dan Rp 5.061.145 ribu pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Lain-lain Aset real estat Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 4,646,422 thousand as of March 31, 2015 and December 31, 2014, respectively and Rp 5,061,145 thousand as of January 1, 2014/December 31, 2013 Other accounts receivable Related parties Third parties Inventories Others Real estate assets Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
6
166.095.814
302.173.032
382.391.421
7
296.543.145
324.037.076
158.314.949
34
91.879 7.292.760
36.781 5.728.843
353.663 3.005.970
2.041.366 1.275.858.802 15.352.250 20.377.259
2.131.632 1.174.972.421 14.663.658 23.944.302
1.853.673 885.958.855 10.238.690 25.536.040
1.783.653.275
1.847.687.745
1.467.653.261
10
57.089.843
62.862.510
44.576.601
11
10.333.941 203.605.720
13.017.535 194.796.157
46.088.711 280.538.240
826.586.899 1.178.208 3.665.217
807.956.399 1.395.560 1.943.968
763.323.675 2.220.173 632.217
323.755.870 5.356.644
315.779.153 5.446.344
226.561.784 3.008.717
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.431.572.343
1.403.197.626
1.366.950.118
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
3.215.225.618
3.250.885.371
2.834.603.379
TOTAL ASSETS
11 8 9
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan lainnya Uang muka pembelian tanah dan aset tetap Persediaan aset real estat Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 164.253.937 ribu, Rp 159.247.005 ribu dan Rp 139.923.224 ribu masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 127.741.568 ribu, Rp 123.753.739 ribu Rp 108.848.897 ribu masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Aset lain-lain
12 31
13
*)Disajikan kembali - Catatan 5 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Other financial assets Advance for purchase of land and property and equipment Real estate assets inventories Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 164,253,937 thousand, Rp 159,247,005 thousand and 'Rp 139,923,224 thousand as of 'March 31, 2015, December 31, 2014 'and January 1, 2014/ December 31, 2013, respectively Other accounts receivable - third parties Deferred tax assets Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 127,741,568 thousand, Rp 123,753,739 thousand and Rp 108,848,897 thousand as of March 31, 2015, December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, respectively Other assets
*) As restated - Note 5 See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-2-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
Catatan/ Notes
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION MARCH 31, 2015 AND DECEMBER 31, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp '000
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Utang bank Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - bagian yang direalisasi dalam satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
14 15
228.999.999 32.396.511
310.999.998 38.631.652
199.999.999 94.266.885
34 16 17
382.829 58.325.202 39.235.840 17.038.584
259.750 61.483.315 48.797.048 17.914.455
273.309 77.623.032 31.479.452 12.939.485
16 18
52.316.208 98.000.000
36.945.695 87.750.000
77.000.000
19
161.037.637
149.293.671
153.383.572
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Other accounts payable Bank loans Unearned revenue and sales advances - realizable within one year
687.732.810
752.075.584
646.965.734
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan Utang lain-lain - pihak ketiga Liabilitas imbalan kerja
NONCURRENT LIABILITIES
18
390.500.491
415.658.536
365.264.014
19
13.403.324 17.219.891 20.725.945
23.038.592 14.258.079 14.914.816
14.987.271 9.434.589 24.214.443 10.238.139
441.849.652
467.870.023
424.138.456
1.129.582.461
1.219.945.607
1.071.104.190
16 33
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 7.579.333.000 saham Tambahan modal disetor Opsi saham Komponen ekuitas lainnya Saldo laba - sejak kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2015 Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
Long-term bank loans - net of current maturities Unearned revenue and sales advances - net of amount realizable within one year Customers' deposits Other accounts payable - third parties Employee benefits obligation Total Noncurrent Liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity attributable to the Owners of the Company Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized capital - 20,000,000,000 shares Issued and paid-in capital 7,579,333,000 shares Additional paid-in capital Stock options Other equity component Retained earnings - since quasireorganization on March 31, 2015 Appropriated Unappropriated
20 21 22 22
757.933.300 237.878.288 2.895.126
757.933.300 237.878.288 2.895.126
757.933.300 237.878.288 2.895.126 -
23
5.000.000 982.918.546
5.000.000 927.612.997
3.000.000 715.856.948
1.986.625.260
1.931.319.711
1.717.563.662
99.017.896
99.620.053
45.935.526
Jumlah Ekuitas
2.085.643.156
2.030.939.764
1.763.499.188
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.215.225.618
3.250.885.371
2.834.603.379
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
24
*)Disajikan kembali - Catatan 5 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Equity attributable to the Owners of the Company Non-controlling interests
*) As restated - Note 5 See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014
Catatan/ Notes
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED MARCH 31, 2015 AND DECEMBER 31, 2014 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Maret/ March 31, 2014 Rp '000
PENDAPATAN USAHA
25
223.110.252
214.297.068
REVENUES
BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
26
85.931.671
107.523.261
DIRECT COSTS AND COST OF SALES
137.178.581
106.773.807
GROSS PROFIT
(13.188.464) (36.642.890) 2.269.853 (18.161.947) (210.523)
(11.159.607) (28.997.806) 5.364.822 (8.327.869) 2.175.097
Marketing expenses Administrative expenses Interest income Finance cost Other gains and losses - net
71.244.611
65.828.444
PROFIT BEFORE TAX
(12.129.829)
(12.665.834)
TAX EXPENSE - NET
59.114.782
53.162.611
LABA BRUTO Beban pemasaran Beban administrasi Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
27 28 29 30
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH
31
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti - bersih setelah pajak
(4.420.890)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 24 Jumlah LABA PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
NET PROFIT FOR THE PERIOD
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Actuarial loss on post-employment benefits - net of tax
54.693.892
53.162.611
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIOD
59.705.590 (590.808)
53.524.379 (361.768)
PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interests
59.114.782
53.162.611
55.305.549 (611.657)
53.524.379 (361.768)
54.693.892
53.162.611
32 7,3 -
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
7,06 7,04
Total COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests Total EARNINGS PER SHARE (Full amount in Rupiah) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
Catatan/ Notes
Modal disetor/ Paid-in capital stock Rp '000
Saldo per 1 Januari 2014 disajikan sebelumnya Penyesuaian
757.933.300
Saldo per 1 Januari 2014 disajikan kembali Pembalikan opsi saham Cadangan umum Dividen Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Laba komprehensif tahun berjalan
757.933.300
Saldo per 31 Desember 2014 Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Laba komprehensif periode berjalan Saldo per 31 Maret 2015
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp '000 237.878.288
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THETHREE MONTHS PERIOD ENDED MARCH 31, 2015, DECEMBER 31, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013
Opsi saham/ Stock options Rp '000 2.895.126
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Rp '000
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp '000 Rp '000
-
3.000.000
717.113.124 (1.256.176)
22 23 23 24
757.933.300
24
757.933.300
237.878.288
2.895.126
-
(2.895.126) -
-
-
237.878.288
-
-
-
237.878.288
-
2.895.126 -
1.717.563.662
55 45.935.526
(1.256.121)
(2.000.000) (49.265.665)
(49.265.665)
263.021.714
263.021.714
12.429.340 41.255.187
12.429.340 304.276.901
927.612.997
1.931.319.711
99.620.053
2.030.939.764
55.305.549
55.305.549
982.918.546
1.986.625.260
5.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
(1.256.176)
1.764.755.309
2.000.000 -
-
2.895.126
45.935.471
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp '000
715.856.948
5.000.000
-
1.718.819.838
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests Rp '000
3.000.000
-
2.895.126
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to the owners of the Company Rp '000
-
9.500 (611.657) 99.017.896
1.763.499.188 (49.265.665)
9.500 54.693.892 2.085.643.156
Balance as of January 1, 2014 as previously stated Adjustment Balance as of January 1, 2014 after restatement Reversal of stock option General reserve Dividends Additional non-controlling interests of subsidiaries Comprehensive income for the year Balance as of December 31, 2014 Additional non-controlling interests of subsidiaries Comprehensive income for the year Balance as of March 31, 2015
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan untuk beban operasional lainnya
Pembayaran kas kepada karyawan dan pendanaan liabilitas imbalan kerja Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga
Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED MARCH 31, 2015 AND 2014
31 Maret/
31 Maret/
March 31, 2015 Rp '000
March 31, 2014 Rp '000
257.884.424
187.985.832
(196.111.069)
(143.922.474)
Cash paid to suppliers and other
Perolehan properti investasi Perolehan aset tetap
Pembayaran utang lain-lain atas pembelian aset tetap dan properti investasi Pencairan (penempatan) pada deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank Pembayaran utang bank
Pembayaran utang lain-lain Penambahan (penurunan) utang kepada pihak berelasi
Penerimaan setoran modal dan uang muka setoran modal dari pemegang saham lainnya entitas anak Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
operating expenses
Cash paid to employees and funding for employee benefits obligation
(25.372.739)
(22.461.247)
36.400.616 2.269.853 (17.569.991) (20.475.582)
21.602.111 5.364.822 (8.008.761) (7.830.170)
Cash generated from operations Interest received
11.128.002
Net Cash Provided by Operating Activities
624.896
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (penambahan) piutang kepada pihak berelasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers
Finance cost paid Income tax paid
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (198.515) (23.637.433) (11.964.544)
(86.676) (39.796.218) (20.864.478)
Decrease (increase) in accounts receivable from related party Acquisition of investment properties Acquisition of property and equipment
Payment of other accounts payable for acquisition of -
(9.384.434)
property and equipment and investment property
5.772.666
(3.486.503)
Withdrawal (placement) in restricted time deposits
(39.412.260)
(64.233.875)
Net Cash Used in Investing Activities
28.000.000 (125.500.000) (8.817)
14.897.782 (133.881.357) (11.500)
-
123.079
9.500
1.060.477
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans
Payments of bank loans Payment of other payables Increase (decrease) of account payable to related parties Additional paid-in capital and advance for capital stock subscription of subsidiaries from other shareholders
(97.376.238)
(117.934.598)
Net Cash Provided by Financing Activities
(136.163.603)
(171.040.469)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
302.173.032 86.385
382.391.421 (134.578)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
166.095.814
211.216.373
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014, SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
1.
UMUM a.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL a.
Establishment and general information
PT. Metropolitan Land Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 37 tanggal 16 Pebruari 1994 dari Endang Irawati Ekaputri, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-7514.HT.01.01.Th.1994 tanggal 11 Mei 1994. Akta pendirian ini telah diubah dengan Akta No. 10 tanggal 3 Agustus 1994 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-15010-HT.01.04.TH.1994 tanggal 5 Oktober 1994. Kedua akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101, Tambahan No. 10644 tanggal 20 Desember 1994.
PT. Metropolitan Land Tbk (the “Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on notarial deed No. 37 dated February 16, 1994 of Endang Irawati Ekaputri, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-7514.HT.01.01.Th.1994 dated May 11, 1994. The deed was amended by the notarial deed No. 10 dated August 3, 1994 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notary in Jakarta and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-15010-HT.01.04.TH.1994 dated October 5, 1994. Both of the notarial deeds were published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101, Supplement No. 10644 dated December 20, 1994.
Perusahaan telah memperoleh Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 123/V/PMA/2003 tanggal 12 Desember 2003 tentang Perubahan Status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA).
The Company has obtained the Approval Letter from the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board No. 123/V/PMA/2003 dated December 12, 2003 for the change of the Company's status to Foreign Capital Investment (PMA).
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 75 tanggal 11 Maret 2011, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka, persetujuan pengeluaran saham baru, perubahan susunan pengurus dan untuk penyesuaian anggaran dasar dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-12700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Maret 2011.
The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by the Notarial Deed No. 75 dated March 11, 2011 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notary in Jakarta to, among others, change the Company’s status as a listed company, approve the new shares issuance, change the composition of the Company’s management, and conform the articles of association with the capital market law. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU12700.AH.01.02.Year 2011 dated March 14, 2011.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pembangunan perumahan dan konstruksi bangunan serta menyediakan jasa yang terkait dengan hal tersebut.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities mainly comprises of the development of housing and construction of buildings, and providing other related services.
-7-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan, hotel, penjualan tanah berikut bangunan rumah dan ruko serta melakukan investasi pada entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah 655 dan 641 karyawan tetap.
Currently, the business activities carried on by the Company comprise of land acquisition, real estate development, leasing, hotels construction and operation, sale of land and buildings including residential houses and shop houses, and investing in its subsidiaries. The Company started its commercial operations in December 1994. As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the Company and its subsidiaries (the “Group”) had a total number of 655 and 641 permanent employees, respectively.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura dan PT Metropolitan Persada Internasional merupakan entitas yang masing-masing memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan, namun tidak terdapat pihak pengendali.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore and PT Metropolitan Persada Internasional are entities which have significant influence to the Company, but not control.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Gedung Ariobimo Sentral Lt. 10, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5, Jakarta. Proyek Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company is domiciled in Jakarta with its head office located at 10th Floor Gedung Ariobimo Sentral, Jl. HR. Rasuna Said Block X-2 Kav. 5, Jakarta. The Company’s projects are as follows:
Jenis usaha/ Line of business
Proyek/Project Mal Metropolitan Bekasi Metland Menteng
Pusat perbelanjaan/ Shopping center Perumahan/Housing
Hotel Horison Bekasi
Hotel
Metland Cileungsi
Perumahan/Housing
Waterland
Pusat rekreasi/ Recreation center Pusat olahraga/ Sports center Pusat perbelanjaan/ Shopping center Apartemen dan perkantoran/ Apartment and offices Pusat Rekreasi/ Recreation center
Sport Club Menteng Grand Metropolitan M-Gold Tower Club House
-8-
Lokasi/Location Bekasi, Jawa Barat/ West Java Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Bekasi, Jawa Barat/ West Java Cileungsi, Bogor, Jawa Barat/West Java Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Bekasi, Jawa Barat/ West Java Bekasi, Jawa Barat/ West Java Cileungsi, Bogor, Jawa Barat/West Java
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations 1994 1994 1994 2003 2005 2007 2013 2014 2014
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
The Company’s management at March 31, 2015 and December 31, 2014 consists of the following:
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris Komisaris
Ciputra Aldo Putra Brasali Lee Kok Sun Rahul Bhattacharjee
President Commissioner Commissioners
Komisaris Independen
Kamardy Arief Leland Gerrits Rompas
Independent Commissioners
Presiden Direktur Direktur
Nanda Widya Freddy Soetanto Thomas Johannes Angfendy Anhar Sudradjat Pandu Gunandito
President Director Directors
Direktur (tidak terafiliasi) Komite Audit Ketua Anggota
Leland Gerrits Rompas Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata
Audit Committee Chairman Members
Based on the Director’s Letter No. 015/MLDIR/IX/08 dated September 25, 2008, the Corporate Secretary is Olivia Surodjo.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 015/ML-DIR/IX/08 tanggal 25 September 2008, Sekretaris Perusahaan adalah Olivia Surodjo. b.
Director (unaffiliated)
Penawaran umum saham Perusahaan
b.
Public offering of shares
Pada tanggal 9 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan / OJK) dengan suratnya No. S-6325/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum atas 1.894.833.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 240 per saham. Dalam penawaran umum termasuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA) dengan penjatahan pasti sebanyak 37.896.000 saham dengan harga diskon sebesar 20% dari harga penawaran. Pada tanggal 20 Juni 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 9, 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Bapepam-LK (now Financial Service Authority / OJK) in his Decision Letter No. S-6325/BL/2011 for the initial offering of 1,894,833,000 shares to the public with par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 240 per share. The public offering included an employee share allocation (ESA) program with a fixed allotment amounting to 37,896,000 shares at a discount of 20% of the offering price. On June 20, 2011, the shares had been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Maret 2015, seluruh saham Perusahaan sebanyak 7.579.333.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
As of March 31, 2015, all of the Company’s shares of 7,579,333,000 shares were listed on Indonesia Stock Exchange.
-9-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
c.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Entitas anak
c.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
Entitas anak/ Subsidiary Kepemilikan langsung/ Direct ownership PT Metropolitan Permata Development (MPD)
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Line of business
Consolidated subsidiaries The Company has direct or indirect ownership interest of more than 50%, in the following subsidiaries:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 31 Maret/ 31 Desember/ March 31, December 31, 2015 2014
Nama proyek/ Project name
Tahun operasi Jumlah aset sebelum eliminasi/ komersial/ Total assets before elimination Start of 31 Maret/ 31 Desember/ commercial March 31, December 31, operations 2015 2014 Rp '000 Rp '000
Jakarta
Real estat, pusat perbelanjaan dan hotel/ Real estate, shopping center and hotel
99,9956%
99,9956%
- Metland Puri (Tangerang) - Metland Tambun (Tambun, Bekasi) - Plaza Metropolitan (Tambun, Bekasi) - @HOM Hotel (Tambun, Bekasi)
1995
651.986.981
651.876.611
PT Kembang Griya Cahaya (KGC)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99,9909%
99,9995%
Metland Transyogi (Cileungsi, Bogor)
1996
290.961.283
269.746.236
PT Fajar Putera Dinasti (FPD)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99,9959%
99,9959%
Metland Cibitung (Cibitung, Bekasi)
2011
377.119.488
361.002.054
PT Sumbersentosa Guna Lestari (SSGL)
Jakarta
Perkantoran/ Offices
99,9%
99,9%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
72.334.928
71.463.498
PT Metropolitan Global Management (MGM)
Jakarta
Pengelola hotel/ Hotel operator
99,9%
99,9%
-
1995
775.818
924.450
Jakarta
Real estat/ Real estate
50,01%
50,01%
Metland Cybercity (Tangerang)
2014
250.917.232
266.730.424
Bali
Real estat/ Real estate
99,64%
98,99%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2011
50.231.847
54.370.769
PT Metropolitan Deta Graha (MDG) *)
Cirebon
Hotel
59,99%
59,99%
Metland Hotel (Cirebon)
2013
51.653.396
52.791.916
PT Metropolitan Graha Management (MGRM) *)
Bali
Pengelola hotel/ Hotel operator
98,99%
98,99%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2012
4.720.350
4.563.053
PT Metropolitan Lampung Graha (MLG) (d/h/formerly PT Metropolitan Deta Harmoni (MDH)*)
Lampung
Hotel
100%
100%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
35.795.331
35.823.031
PT Metropolitan Manajemen (MM)*)
Jakarta
Jasa manajemen/ Management service
100%
-
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
26.842
26.842
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT Metropolitan Karyadeka Development (MKD) *) PT Agus Nusa Penida (ANP) *)
*) Kepemilikan tidak langsung melalui MPD/Indirect ownership through MPD.
Pada bulan Maret 2013, MPD, entitas anak, mendirikan MDH dengan kepemilikan 70%. Pada bulan Desember 2013, MPD dan KGC melakukan pembelian saham dari pihak ketiga sehingga kepemilikan masing-masing menjadi 99,97% dan 0,03% atas MDH.
In March 2013, MPD, a subsidiary, established MDH and acquired 70% equity ownership. In December 2013, MPD and KGC purchased shares of MDH from third parties, resulting to 99.97% and 0.03% ownership in MDH, respectively.
Pada bulan Pebruari 2014, MPD dan KGC, entitas anak, mendirikan MM dengan kepemilikan masing-masing 60% dan 40%.
In February 2014, MPD and KGC, subsidiaries, established MM and acquired 60% and 40% equity ownership in MM, respectively.
- 10 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current year
Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2014.
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 27, Transfers of Assets from Customers ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
Penerapan standar tersebut tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of the standards has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
- 11 -
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (b) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
b.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Grup.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Group’s consolidated financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Group’s defined benefit plans.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
b.
Standards and interpretations in issue not yet adopted
PSAK 46, Pajak Penghasilan
PSAK 46, Income Taxes
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Berdasarkan amandemen, tersebut kecuali praduga ini dapat dibantah (presumption is rebutted), pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah (presumption is rebutted) jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the
- 12 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
3.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset PSAK 50 (revised 2014), Financial Instrument: Presentation PSAK 55 (revised 2014), Financial Instrument: Recognition and Measurement PSAK 60 (revised 2014), Financial Instrument: Disclosure PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 68, Fair Value Measurements ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Manajemen mengantisipasi bahwa standarstandar tersebut akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2015.
The management anticipate that these standards will be adopted in the Group's consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2015.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date, of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations of the consolidated financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
- 13 -
Statement of Compliance The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
b.
c.
Dasar Penyusunan
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang Rupiah (Rp) yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including special purpose entities) controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Group.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada bagian kepemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is
- 14 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
d.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
attributed to non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s interests in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
Kombinasi Bisnis
d.
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian
- 15 -
Business Combinations Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisitiondate fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisitiondate fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI). Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income. When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
- 16 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut
e.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date. e.
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
f.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a.
a.
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i.
memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor;
atau entitas
i.
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
ii.
iii.
b.
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya
- 17 -
has control or joint control over the reporting entity;
has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent,
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
saling berelasi lainnya).
g.
dengan
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
entitas
subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Grup diklasifikasi dalam kategori pinjaman yang diberikan dan
The Group’s financial assets are classified into loans and receivables. The classification
- 18 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
piutang. Klasifikasi ini didasarkan pada sifat dan tujuan aset keuangan yang lazim diakui dan ditentukan pengakuannya menggunakan tanggal transaksi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan tanggal transaksi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim merupakan pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan pasar yang berlaku.
depends on the nature and purpose of the financial assets and is determined at the time of initial recognition. All regular way purchases or sales of financial assets are recognised and derecognised on a trade date basis. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the time frame established by regulation or convention in the marketplace.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognised by applying the effective interest method, except for shortterm receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen atau biaya keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) throughout the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan Grup, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group’s financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
- 19 -
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk:
Objective evidence of impairment could include:
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in principal or interest payments; or
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkolerasi dengan kegagalan atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are not assessed to be impaired individually are in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment of financial assets carried at amortized cost is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial assets carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan jumlah tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event
- 20 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai.
occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau saat mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognizes a financial asset when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that
- 21 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. h.
i.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan yang meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan uang jaminan pelanggan, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Financial liabilities which include bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses and customers’ deposits, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan
i.
Netting of financial assets and financial liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
The Group only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
- 22 -
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
j.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Kas dan setara kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k.
l.
Persediaan
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Cash and cash equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
k.
Inventories
Persediaan yang terdiri dari makanan, minuman, bahan bakar, bahan pemeliharaan gedung dan keperluan hotel lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories which consist of foods, beverages, fuel, building maintenance supplies and hotel supplies, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescence is determined based on review of inventory condition at the end of year.
Persediaan aset real estat
l.
Real estate assets inventories
Aset real estat yang terdiri dari bangunan siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan dalam konstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Real estate assets consisting of building ready for sale, land not yet developed, land under development and buildings under construction, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower.
Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Land not yet developed consists of land that has not been developed yet and is stated at cost or net realizable value, whichever is lower. The cost of land not yet developed consists of pre-development costs and cost of the land. The cost of land not yet developed is transferred to the land under development account when the development of the land has started or is transferred to the buildings under construction account when the land is ready for development.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.
The cost of land under development consists of cost of land not yet developed, direct and indirect costs related to the development of real estate assets and borrowing costs. The cost of land under development is transferred to the buildings under construction account when the development is completed.
- 23 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual.
The cost of building under construction consists of the cost of developed land, construction costs, other costs related to the development of real estate and borrowing costs, and is transferred to the building when it is completed and ready for sale.
Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:
The real estate development costs which are capitalized to the real estate development project are:
Land preacquisition costs Land acquisition cost Project direct costs
Costs that are attributable to real estate development activities; and Borrowing costs
Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman.
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.
Borrowing costs directly attributable to development activities are capitalized to development projects. Capitalization of borrowing costs is discontinued when active development is interrupted or when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are completed.
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:
Costs which are allocated to project costs are:
Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh.
Preacquisition costs of land which is not successfully acquired.
Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Excess of costs over anticipated proceeds on the sale or transfer of commercialized public utilities, in connection with the sale of units.
Grup tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Grup melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.
The Group accumulates the costs of project development although the realization of projected revenue is lower than the capitalized project costs, however, the Group recognizes provisions periodically for the difference that may arise. The provision is accounted for as a reduction in capitalized project costs and is charged to expense as incurred.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.
Costs capitalized to real estate project development are allocated to each real estate unit using the specific identification method.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara
Estimates and cost allocation are reviewed at the end of each financial reporting period until the project is substantially completed. If there
- 24 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
substansial, jika terjadi perubahan mendasar Grup akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
are fundamental changes on the basis of current estimates, the Group will revise and reallocate the cost.
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.
Expenses which are not related to the development of real estate are recognized when incurred.
m. Properti investasi
m. Investment properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk menghasilkan rental dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Investment properties are properties (land or building – or part of a building – or both) held to earn rentals and/or for capital appreciation or both.
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Properti investasi lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Land is stated at cost and is not depreciated. Other investment properties are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
20 - 40 8 - 20
Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan dan akan digunakan sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan (termasuk biaya pinjaman yang terjadi) diamortisasi pada saat selesai dan siap untuk digunakan.
Investment property includes properties in the process of development and will be used as investment property after completion. Accumulated acquisition and development costs (including borrowing costs incurred) are amortized when completed and ready for use.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa datang yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian pelepasan properti investasi diakui pada laba rugi.
An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from the disposal. Gain or loss arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to profit or loss.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan.
Transfers to investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owneroccupation, commencement of an operating lease to another party. Transfers from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sale.
- 25 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan model biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan tanggal terakhir perubahan penggunaannya. n.
For transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the cost model at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group shall record the property in accordance with the property and equipment policies up to the date of change.
Aset tetap
n.
Property and equipment
Aset tetap yang dikuasai untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Tanah dan perabot dan perlengkapan operasi hotel tidak disusutkan. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Land and certain hotel operating equipment is not depreciated. Other property and equipment are depreciated using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
20 - 40 8 - 16 4–5 4–8 5–8
Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant
- 26 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. o.
p.
Biaya pinjaman
and equipment account when completed and ready for use.
o.
Borrowing cost
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian, yang asetnya membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi, jika ada, atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Investment income, if any, earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognised in profit and loss in the period in which they are incurred.
Penurunan nilai aset non-keuangan
p.
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting dates, the Group reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit and loss.
- 27 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g. q.
r.
Imbalan kerja
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g. q.
Employee benefits
Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Pada bulan September 2014, program ini dialihkan ke DPLK Mandiri menjadi program pensiun untuk kompensasi pesangon. Polis asuransi ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca-kerja Grup.
The Group provides defined benefit postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group participates in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. On September 2014, this program has been transferred to DPLK Mandiri as pension fund. On This policy is a qualifiying insurance policy as an assets program of postemployment benefits of the Group.
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
The Group also recognizes other long-term benefits such as long service award for all it qualified employees.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi aktuaria jangka panjang. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui dalam Pendapatan Komprehensif Lain (OCI).
The cost of providing this employee benefit is determined using the Projected Unit Credit Method with long term actuarial assumptions. Actuarial (Gain) Loss is recognized immediately in Other Comprehensive Income (OCI).
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan dikurangi dengan nilai wajar aset program. Aset yang diakui akibat perhitungan ini terbatas pada nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang.
The benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation and as reduced by the fair value of scheme assets. Any asset resulting from this calculation is limited to the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
Pengakuan pendapatan dan beban
r.
Revenue and expense recognition
Penjualan real estat
Revenue from real estate
(i)
(i)
Pendapatan dari penjualan tanah kavling tanpa bangunan diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli, apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenue from retail sale of land without building thereon is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
the cumulative payments from the buyer have reached 20% of the agreed sale price and this amount is not refundable to the buyer;
harga jual akan tertagih;
selling price is collectible;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;
the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer;
- 28 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan tanah kavling yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan tanah kavling atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; dan
the process of land development has been completed that the seller is not obligated to develop the lots sold or to construct amenities or other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer or regulated by law; and
hanya tanah kavling saja yang dijual, tanpa liabilitas keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas tanah kavling tersebut.
the sale consists only of the lots of land, without any involvement of the seller in the construction of the building on the lots sold.
(ii) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
(ii) Revenue from sale of residential houses, shop houses, and other similar type including the land is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
proses penjualan telah selesai;
the sale is consummated;
harga jual akan tertagih, yaitu jumlah yang telah dibayar sekurangkurangnya telah mencapai 20% dari harga jual;
sales price is collectible, wherein cumulative payments equal or exceed 20% of the agreed sales price;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer; and
penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
the seller has transferred to the buyer the risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.
(iii) Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:
proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai terpenuhi;
- 29 -
(iii) Revenues from sale of apartments, office buildings and buildings alike, which are constructed for more than one year are recognized using the percentage of completion method, when all of the following criteria are met:
the construction process has surpassed the initial phase, which is the foundation of the building has been completed;
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
s.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
total payments by the buyer equal or exceed 20% of the agreed sales price and no refund could be made by the buyer; and
jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
total revenues from sales and costs can be reasonably estimated.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
If any of the above conditions is not met, the amount received from the buyer is recognized as sales advances and recorded using the deposit method until all of the conditions are met.
Pendapatan hotel
Hotel revenue
Pendapatan sewa hotel dan pendapatan hotel lainnya diakui pada saat jasa diberikan atau barang diberikan kepada pelanggan.
Hotel revenue and other hotel revenues are recognized when the services are rendered or the goods are delivered to customers.
Pendapatan sewa
Rental revenue
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental revenue from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan periode kontrak sewa yang berlaku.
Rental revenue received in advance are recorded as “Unearned Revenue” and recognized as income regularly over the rental periods.
Pendapatan bunga
Interest income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.
Expenses in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method are recognized in accordance with the percentage of completion on each unit every end of year.
Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui pada saat terjadinya.
Expenses, except for those in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method, are recognized when incurred.
Pengaturan pembayaran berbasis saham Pembayaran diselesaikan
s.
berbasis saham yang dengan instrumen ekuitas
- 30 -
Share-based payment arrangements Equity-settled share-based payments to employees and others providing similar
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
t.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
kepada karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian kompensasi. Rincian sehubungan dengan penetapan nilai wajar dari transaksi pembayaran berbasis saham diselesaikan dengan instrumen ekuitas ditetapkan dalam Catatan 22.
services are measured at the fair value of the equity instruments at the grant date. Details regarding the determination of the fair value of equity-settled share-based transactions are set out in Note 22.
Nilai wajar yang ditentukan pada tanggal pemberian dari pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dibebankan secara garis lurus sepanjang periode vesting, berdasarkan estimasi Grup dari instrumen ekuitas yang pada akhirnya vest, dengan peningkatan yang sesuai dalam ekuitas. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup merevisi estimasi jumlah instrumen ekuitas yang diekspektasi akan vest dan dampaknya, jika ada, diakui dalam laba rugi sehingga biaya kumulatif mencerminkan estimasi yang direvisi, dengan penyesuaian yang terkait dengan cadangan ekuitasmenetap imbalan kerja.
The fair value determined at the grant date of the equity-settled share-based payments is expensed on a straight-line basis over the vesting period, based on the Group’s estimate of equity instruments that will eventually vest, with a corresponding increase in equity. At the end of each reporting period, the Group revises its estimate of the number of equity instruments expected to vest and the impact, if any, is recognised in profit or loss such that the cumulative expense reflects the revised estimate, with a corresponding adjustment to the equity-settled employee benefits reserve.
Grup tidak diperkenankan untuk membalik jumlah yang telah diakui atas jasa yang diterima karyawan dikemudian hari jika instrumen ekuitas tersebut dibatalkan atau dalam hal opsi saham tidak dilaksanakan. Namun, persyaratan ini tidak menghalangi Grup untuk mengakui transfer dalam ekuitas, yaitu transfer dari salah satu komponen ekuitas ke komponen ekuitas lainnya.
The Group shall not subsequently reverse the amount recognised for services received from an employee if the vested equity instruments are later forfeited or, in the case of share options, the options are not exercised. However, this requirement does not preclude the Group from recognising a transfer within equity, ie a transfer from one component of equity to another equity component.
Pajak penghasilan
t.
Income tax
Pajak penghasilan final
Final income tax
Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban pajak. Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Tax on income subject to final tax is presented as part of the tax expense. Tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current period for accounting purpose. The difference between the final income tax paid and the amount charged as final income tax expense in the statement of income is recognized as prepaid tax or tax payable. If the income is subject to final income tax, no deferred tax asset or liability is recognized on the difference between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Pajak penghasilan tidak final
Non final income tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using the prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of
- 31 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
u.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang terkait dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantial telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi yang sesuai dengan cara ekspektasi Grup, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi, jika laba kena pajak kemungkinan besar tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk membolehkan sebagian atau seluruh aset dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable incomes will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus bila terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dalam otoritas perpajakan yang sama serta Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali bila pajak tersebut terkait dengan pos-pos yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal ini pajak juga diakui di luar laba rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
Provisi
u.
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal
- 32 -
Provisions Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
atas jumlah dilakukan.
v.
kewajiban
tersebut
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
dapat
Jumlah diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajibannya. Apabila provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajibannya kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the end of reporting period, the taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomis untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Laba per saham
v.
Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
w. Informasi segmen
w. Segment information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
a)
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
b)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
- 33 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
c)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
for which discrete financial information is available.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product.
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yang melibatkan estimasi selain yang diatur dibawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealth with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
dalam
- 34 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Rugi Penurunan Nilai Diberikan dan Piutang
Pinjaman
yang
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Impairment Loss on Loans and Receivables
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 6.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pokok Penjualan
Revenue and Cost of Sales Recognition
Grup mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3r. Asumsi yang penting diperlukan dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan dan jumlah biaya pembangunan. Dalam membuat asumsi, Grup mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Pendapatan dari proyek diungkapkan dalam Catatan 24 dan beban dari proyek diungkapkan dalam Catatan 25.
The Group recognizes revenues from the project in development stage based on percentage of completion method. Stage of completion is measured based on the accounting policies described in Note 3r. Important assumption is required in determining the stage of completion (percentage of completion) and the amount of estimated income and total development costs. In making assumptions, the Group evaluates them based on past experience and with the assisstance of specialists. Revenues from the project are disclosed in Note 24 and expense from the project is disclosed in Note 25.
Penurunan Nilai Aset
Impairment of Assets
Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.
Testing is performed for the decline in value of asset if there is indication of impairment. The determination of asset’s value in use requires estimates of expected cash flows resulting from the use of the asset (cash-generating unit) and the sale of this asset as well as the appropriate discount rate for determining the present value.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
Although the assumptions used in estimating the value in use of assets as reflected in the consolidated financial statements have been deemed appropriate and reasonable, however, significant changes in the assumptions would have a material effect on the determination of the amount that can be recovered and consequently, the resulting impairment loss would affect the results of operations.
Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Grup.
Based on management’s assessment, there are no indicators of impairment on the assets of the Group.
- 35 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
5.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi
Estimated Useful Lives of Property and equipment and Investment Properties
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group’s property and equipment, and investment properties are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap dan properti investasi.
A change in the estimated useful life of any item of property and equipment and investment properties would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property and equipment and investment properties.
Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12 dan 13.
The carrying amounts of investment properties and property and equipment are disclosed in Notes 12 and 13.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 33.
The determination of employee benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by the actuary for the calculation of the liability. These assumptions include discount rate and rate of increase in salaries. Different realization, from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over the future periods and consequently will affect the expense and liabilities recognized in the future. Although the assumptions of the Group are considered appropriate and reasonable, significant changes in fact or significant changes in assumptions used can significantly affect the employee benefits obligation of the Group. The carrying amount of employee benefit obligation are disclosed in Note 33.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 Efektif 1 Januari 2015, Grup telah menerapkan perubahan kebijakan akuntansi PSAK 24 (Revisi 2013) secara retrospektif dengan menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian
- 36 -
5.
RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND JANUARY,1 2014/DECEMBER 31, 2013 Effective January 1, 2015, The Group adopted PSAK 24 (Revised 2013) retrospectively by restate consolidated financial statement for the year ended December 31 2014 and January 1, 2014/31 Desember 2013.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013. Berikut ini akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 sebelum dan sesudah disajikan kembali:
Following are the accounts of the Company and its subsidiaries consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 before and after restatements:
31 Desember/Decemb er 31,2014 Sebelum disajikan kembali/ Setelah Before disajikan kembali/ restatement As restated Rp '000 Rp '000 Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Saldo laba - sejak kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2014 Tidak ditentukan penggunaannya Kepentingan nonpengendali
1.776.340 365.489 8.185.187
1.943.968 14.914.816
933.795.288
927.612.997
99.634.274
99.620.053
Defferred tax assets Deffered tax liabilities Employee benefits obligation Retained earnings - since quasireorganization on December 31,2014 Unappropriated Non-controlling interest
1 Januari/January 1, 2014/ 31 Desember/Decemb er 31. 2013 Sebelum disajikan kembali/ Setelah Before disajikan kembali/ restatement As restated Rp '000 Rp '000 Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Saldo laba - sejak kuasi-reorganisasi pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Tidak ditentukan penggunaannya Kepentingan nonpengendali
513.009
632.217
8.862.811
10.238.139
717.113.124
715.856.948
45.935.471
45.935.526
- 37 -
Defferred tax assets Employee benefits obligation Retained earnings - since quasireorganization on January 1, 2014/ December 31, 2013 Unappropriated Non-controlling interest
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
6.
KAS DAN SETARA KAS
6.
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000 Kas Bank Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank DKI Bank CIMB Niaga Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari jumlah bank) Dollar Amerika Serikat Bank Mandiri Dollar Australia Bank Mandiri Jumlah bank Deposito berjangka - Rupiah Bank MNC Internasional (d/h Bank ICB Bumiputera) Bank Jabar Banten Bank Mandiri Syariah Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah deposito berjangka)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
722.368
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000 1.107.419
25.044.793 3.605.002 921.313 1.352.096
24.820.840 5.866.430 1.988.287 1.962.358
3.170.625
2.455.844
1.668.673
1.076.755
20.005 35.782.508
38.170.514
20.549.731 42.100.372 47.538.836
118.427.150 91.863.405 46.794.068
19.401.999
5.810.476
129.590.938
262.895.099
Jumlah Kas dan Setara Kas
166.095.814
302.173.032
Suku bunga deposito berjangka per tahun
5,5% - 7,5%
5,5% - 10,5%
Jumlah deposito berjangka
Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga dan tidak dijaminkan.
- 38 -
Cash on hand Cash in banks Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank DKI Bank CIMB Niaga Others (each below 5% of total bank) U.S. Dollar Bank Mandiri Australian Dollar Bank Mandiri Total cash in banks Time deposits - Rupiah Bank MNC Internasional (formerly Bank ICB Bumiputera) Bank Jabar Banten Bank Mandiri Syariah Others (each below 5% of total time deposit) Total time deposits Total Cash and Cash Equivalents Interest rates per annum on time deposits
All cash in banks and time deposits are placed with third parties and not used as collateral.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
7.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
7.
TRADE ACCOUNTS THIRD PARTIES
RECEIVABLE
FROM
31 Maret/ March 31 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
282.495.959 16.198.352 2.495.256
311.263.914 14.010.622 3.408.962
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
301.189.567 (4.646.422)
328.683.498 (4.646.422)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
296.543.145
324.037.076
Net
a. Berdasarkan segmen operasi Penjualan tanah dan/atau bangunan Pusat perbelanjaan Hotel
b. Umur piutang usaha yang belum diturunkan nilainya Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Bersih
263.067.494
293.778.306
15.514.063 8.097.307 1.690.058 3.909.481 4.264.742
10.442.287 4.162.935 5.576.242 5.794.330 4.282.976
296.543.145
324.037.076
a. By operating segments Sales of land and/or building Shopping center Hotel
b. Aging of trade receivables that are not impaired Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Net
Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah dan tidak terdapat satu pelanggan yang memiliki saldo melebihi 5% dari jumlah piutang usaha. Rata-rata periode kredit penjualan dan/atau penyerahan jasa adalah 30 hari. Bunga dikenakan sebesar 1‰ per hari keterlambatan atau 4% per bulan untuk keterlambatan lebih dari 30 hari atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai terhadap seluruh piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari pada tanggal pelaporan karena manajemen mempertimbangkan tidak terdapat perubahan signifikan atas kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. Untuk piutang yang timbul dari penjualan tanah dan/atau bangunan, Grup memiliki jaminan atas saldo-saldo piutang usaha tersebut.
All trade accounts receivable are denominated in Rupiah and there is no one customer which balance has more than 5% of the total trade accounts receivable. The average credit period on sales and/or services is 30 days. Interest is charged at 1‰ daily late charges or 4% per month for more than 30 days overdue. The Group does not provide allowance for impairment losses on all trade accounts receivable which are past due over 120 days from the reporting date, because management considers that there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still recoverable. For the receivable arising from sales of land and/or building, the Group holds collateral on the related trade accounts receivable.
Untuk piutang yang timbul dari operasi Hotel dan Pusat Perbelanjaan, Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan.
For the receivable arising from Hotel and Shopping Centre operations, the Group does not hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Group to the counterparty.
- 39 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
8.
Saldo awal tahun Kerugian penurunan nilai piutang Jumlah yang dihapus / dipulihkan selama tahun berjalan
4.646.422
Saldo akhir tahun
4.646.422
Changes in the allowance for impairment losses are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000 5.061.145
-
726.277
-
(1.141.000) 4.646.422
At beginning of the year Impairment losses recognized on receivables Amounts written off / recovery during the year At end of the year
Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif berdasarkan pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
The Group provide allowance for impairment losses using the estimate of unrecoverable amounts determined individually and collectively based on the Group’s past experience on trade accounts receivable collections. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible trade accounts receivables.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, saldo cadangan kerugian penurunan nilai piutang termasuk saldo milik ANP sebesar Rp 2.759.207 ribu atas estimasi manajemen penerimaan kas dimasa depan yang atas berkaitan dengan bagi hasil tidak melebihi jumlah piutang usaha (Catatan 36e).
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, allowance for impairment losses include allowance of ANP amounting to Rp 2,759,207 thousand related to management’s estimate for future cash receipts related to the revenuesharing which is less than the amount of receivable recorded (Note 36e).
Piutang usaha atas pusat perbelanjaan Mal Metropolitan dan penjualan tanah dan/atau bangunan MKD masing-masing sebesar Rp 3.200.000 ribu dan Rp 25.000.000 ribu digunakan sebagai jaminan utang Bank Mandiri (Catatan 18) pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
Trade receivables from shopping center of Metropolitan Mall and from sales of land and building of MKD amounting to Rp 3,200,000 thousand and Rp 25,000,000 thousand, respectively, are used as collateral for bank loan from Bank Mandiri (Note 18) as of March 31, 2015 and December 31, 2014.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
8. 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 - final Pasal 25 Pajak pertambahan nilai Jumlah
PREPAID TAXES
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
9.607.919 630.382 5.113.949
10.599.072 4.064.586
Income tax Article 4(2) - final Article 25 Value added tax
15.352.250
14.663.658
Total
- 40 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
9.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9.
Akun ini terutama merupakan uang muka pengurusan perijinan dan biaya dibayar dimuka.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES This account mainly represents advances for permit arrangements and prepaid expenses.
10. ASET KEUANGAN LAINNYA
10. OTHER FINANCIAL ASSETS
Merupakan rekening koran escrow dan/atau deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atas nama Grup dalam mata uang Rupiah sehubungan dengan pencairan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh pelanggan Grup (Catatan 36a), dengan rincian sebagai berikut:
This account represents escrow account and/or restricted time deposits under the name of the Group denominated in Rupiah in connection with drawdown of housing credit facilities obtained by the Group’ consumers (Note 36a), with details as follows:
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Bank Central Asia Bank Mandiri Bank DKI Bank Mandiri Syariah Bank BTN Bank Danamon Bank Negara Indonesia Syariah Bank Permata Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari jumlah)
20.262.995 8.314.452 5.304.931 3.949.107 4.498.570 3.083.239 2.328.392 2.658.695
22.828.990 9.745.779 5.215.327 4.393.061 3.865.430 3.325.463 3.015.831 2.763.456
Bank Central Asia Bank Mandiri Bank DKI Bank Mandiri Syariah Bank BTN Bank Danamon Bank Negara Indonesia Syariah Bank Permata
6.689.461
7.709.173
Others (each below 5% of total)
Jumlah
57.089.843
62.862.510
11. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT
11. REAL ESTATE ASSETS INVENTORIES 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
Aset lancar Bangunan dalam konstruksi M-Gold Residence Apartemen Cileungsi Perumahan Metland Cileungsi Perumahan Metland Menteng Perumahan Metland Transyogi Perumahan Metland Tambun Perumahan Metland Puri Perumahan Metland Cibitung Sub-jumlah
Total
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
76.626.855 100.000 44.378.698 42.243.694 25.986.652 16.903.049 9.269.613 10.476.827 225.985.388
74.941.110 41.658.803 30.297.538 18.339.855 17.118.526 9.305.870 6.673.918 198.335.620
Current asset Buildings under construction M-Gold Residence Apartemen Cileungsi Metland Cileungsi Residences Metland Menteng Residences Metland Transyogi Residences Metland Tambun Residences Metland Puri Residences Metland Cibitung Residences Subtotal
Tanah yang sedang dikembangkan
1.049.873.414
976.636.801
Land under development
Jumlah
1.275.858.802
1.174.972.421
203.605.720
194.796.157
Aset tidak lancar Tanah belum dikembangkan
- 41 -
Total Noncurrent asset Land not yet developed
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Bangunan dalam konstruksi
Buildings under construction
Bangunan dalam konstruksi merupakan biaya perolehan bangunan rumah, rumah toko, apartemen dan perkantoran yang masih dalam proses konstruksi. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek.
Buildings under construction represent acquisition cost of residential houses, office houses, apartment and office under construction. Management believes that there are no constraints in the completion of the projects.
Bangunan dalam konstruksi diperkirakan selesai dan siap dijual atau serah terima pada tahun 2015.
Buildings under construction is estimated to be completed and ready for sale or hand over in 2015.
Mutasi bangunan sebagai berikut:
Movements in buildings under construction are as follows:
dalam
konstruksi
adalah
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
Saldo awal tahun Pembangunan konstruksi Reklasifikasi dari tanah yang belum dikembangkan Reklasifikasi dari tanah yang sedang dikembangkan Pembebanan ke beban pokok penjualan
198.335.620 64.163.585
Saldo akhir tahun
225.985.388
-
130.661.322 263.942.944 17.069.860
7.275.555
62.012.982
(43.789.372)
(275.351.488) 198.335.620
At beginning of the year Construction development Reclassification from land not yet developed Reclassification from land under development Charged to cost of sales At end of the year
Persentase penyelesaian proyek apartemen dan perkantoran M-Gold Tower pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah 98%.
The estimated percentage of completion for the apartment and office M-Gold Tower project as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are 98%.
Bangunan yang sedang dikonstruksi telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi, pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp 251.668.820 ribu dan Rp 261.258.820 ribu pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
Buildings under construction are insured against fire and other possible risk with third parties insurance company for coverage of Rp 251,668,820 thousand and Rp 261,258,820 thousand as of March 31, 2015 and December 31, 2014, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Tanah yang sedang dikembangkan
Land under development
Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Movements in land under development are as follows:
- 42 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan) 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000 Penambahan Saldo awal tahun Reklasifikasi dari tanah yang belum dikembangkan Pengembangan tanah Reklasifikasi dari properti investasi Pembelian tanah Pengurangan Pembebanan ke beban pokok penjualan Reklasifikasi ke aset tetap Reklasifikasi ke properti investasi Reklasifikasi ke bangunan dalam konstruksi Saldo akhir tahun
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
976.636.801
755.297.533
80.408.795 3.621.194
158.857.813 128.476.382 33.357.156 5.621.913
Addition At beginning of the year Reclassification from land not yet developed Land development Reclassification from investment properties Land purchased Deduction
(3.517.821) -
(25.929.136) (3.081.078) (13.950.800)
(7.275.555)
(62.012.982)
Charged to cost of sales Reclassification to property and equipment Reclassification to investment properties Reclassification to buildings under construction
976.636.801
At end of the year
1.049.873.414
Pada tahun 2014, seluruh persediaan aset real estat belum dikembangkan berupa tanah milik MKD dan MPD, entitas anak, yang telah dimulai pekerjaannya direklasifikasi ke tanah yang sedang dikembangkan.
In 2014, reat estate assets inventories consisting of land not yet developed owned by MKD and MPD, subsidiaries, which construction has began was reclassified to land under development.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, jumlah akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman (sesudah pembebanan ke beban pokok penjualan) yang termasuk dalam jumlah tercatat aset real estat atas tanah yang sedang dikembangkan masing-masing sebesar Rp 101.392.946 ribu dan Rp 92.126.011 ribu.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the accumulated capitalized borrowing costs (after those amounts charged to cost of sales) included in the carrying amount of real estate assets of land under development amounted to Rp 101.392.946 thousand and Rp 92,126,011 thousand, respectively.
Pada tanggal 31 Maret 2015, tanah MKD dengan HGB No. 2103 yang akan dipecah menjadi beberapa sertifikat digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 18).
As of March 31, 2015, land of MKD with HGB certificate No. 2103 which will be split into several certificate used as collateral for long-term bank loans (Note 18).
Tanah belum dikembangkan
Land not yet developed
Merupakan tanah yang belum dikembangkan dengan rincian sebagai berikut:
This represents land not yet developed with details as follows:
31 Maret/ 31 Maret, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
Perusahaan Entitas anak FPD MPD
8.781.692
8.781.692
191.396.948 3.427.080
182.587.385 3.427.080
The Company Subsidiaries FPD MPD
Jumlah
203.605.720
194.796.157
Total
- 43 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Tanah belum dikembangkan berupa tanah milik:
Land not yet developed represent land owned by:
Perusahaan, seluas 6.557 m2 pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang terletak di Ujung Menteng.
The Company, measuring 6,557 m2 as of March 31, 2015 and December 31, 2014 which are located at Ujung Menteng.
MPD, seluas 21.763 m2 pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang terletak di Tangerang (Banten).
MPD, measuring 21,763 m2 as of March 31, 2015 and December 31, 2014 which are located at Tangerang (Banten).
FPD, seluas 2.081.757 m2 dan 2.037.027 m2 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 yang terletak di Cibitung dan Cikarang, Jawa Barat.
FPD, measuring 2,081,757 m2 and 2,037,027 m2 as of March 31, 2015 and December 31, 2014, respectively, which are located at Cibitung and Cikarang, West Java.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan atau ke akun aset tetap untuk bagian dimana akan dibangun pusat perbelanjaan dan fasilitas klub olahraga.
Upon the start of the development and construction of infrastructure, the carrying amount of the land will be transferred to the land under development or to the property and equipment account for the portion on which the shopping center and sports club facilities will be built.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, nilai akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman dari utang lain-lain (Catatan 16) yang termasuk dalam nilai tercatat aset real estat tanah masingmasing sebesar Rp 10.646.684 ribu dan Rp 9.062.507 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah 10%.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the accumulated capitalized borrowing cost from other accounts payable (Note 16) included in the carrying amount of real estate assets of land amounted to Rp 10,646,684 thousand and Rp 9,062,507 thousand. The rate of capitalization of borrowing cost as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are 10%.
Pada tanggal 31 Maret 2015, pengurusan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk tanah seluas sekitar 261,36 hektar (38,16% dari seluruh tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan seluas sekitar 684,95 hektar) masih dalam proses. Hak legal atas tanah aset real estat selain yang masih dalam proses berupa Hak Guna Bangunan atas nama Grup berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2015 - 2043. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
As of March 31, 2015, the issuance of the landrights certificates for land covering approximately 261.36 hectares (38.16% of total land under development and land not yet developed of approximately 684.95 hectares) is still in process. The legal rights on real estate assets land, except for those in process are in the form of Building Use Rights (HGB) under the Group’s name for periods of 20 - 30 years until 2015 - 2043. Management believes that there will be no difficulty with extension and processing of the certificates of the landrights since all land are legally acquired and supported by adequate evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset real estat pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of real estate assets as of the reporting date.
- 44 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
12. PROPERTI INVESTASI 1 Januari/ January 1, 2015 Rp '000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
12. INVESTMENT PROPERTIES Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
109.560.121 696.338.657
3.384.429
-
660.475
109.560.121 700.383.561
Mesin dan peralatan listrik Aset dalam penyelesaian
90.877.866 70.426.760
225.215 20.027.788
-
(660.475)
91.103.081 89.794.073
Jumlah
967.203.404
23.637.432
-
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
126.989.579
4.089.566
-
-
Mesin dan peralatan listrik
-
990.840.836
131.079.145
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
32.257.426
917.366
-
-
33.174.792
Jumlah
159.247.005
5.006.932
-
-
164.253.937
Total
Jumlah Tercatat
807.956.399
826.586.899
Net Carrying Value
1 Januari/ January 1, 2014 Rp '000
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
128.966.477 649.767.468
40.324.729
-
(19.406.356) 6.246.460
109.560.121 696.338.657
Mesin dan peralatan listrik Aset dalam penyelesaian
89.468.551 35.044.403
1.394.315 41.643.817
-
15.000 (6.261.460)
90.877.866 70.426.760
Jumlah
903.246.899
83.362.861
-
-
967.203.404
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
111.271.150
15.718.429
-
-
126.989.579
Mesin dan peralatan listrik
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
28.652.074
3.605.352
-
-
32.257.426
Jumlah
139.923.224
19.323.781
-
-
159.247.005
Total
Jumlah Tercatat
763.323.675
807.956.399
Net Carrying Value
Properti investasi merupakan tanah, bangunan dan mesin dari Mal Grand Metropolitan, Mal Metropolitan, Plaza Tambun dan Metland Transyogi.
The investment properties represents land, buildings and machinery of Grand Metropolitan Mall, Metropolitan Mall, Plaza Tambun and Metland Transyogi.
Aset dalam penyelesaian 31 Maret 2015 terutama merupakan renovasi Mal Grand Metropolitan dan pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi yang diperkirakan selesai pada tahun 2016. Pada tanggal 31 Maret 2015, nilai tercatat aset dalam penyelesaian meliputi 35,41 % dari nilai kontrak.
Assets under construction in March 31, 2015 represents the construction costs of renovation of Grand Metropolitan Mall and construction of Metropolitan Mall Cileungsi which are estimated to be completed in 2016. On March 31, 2014, the carrying value of the assets under construction represents 35,41 % of the total contract value.
Pada tahun 2014, reklasifikasi penambahan tanah di properti investasi berasal dari penambahan persediaan aset real estat sebesar Rp 13.950.800 ribu yang merupakan tanah untuk pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi dan
In 2014, the amount of land reclassification included additional land in investment properties which was reclassified from real estate inventories amounting to Rp 13,950,800 thousand represent land for construction of Metropolitan
- 45 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
pengurangan tanah sebesar Rp 33.357.156 ribu yang merupakan reklasifikasi ke persediaan aset real estat (Catatan 11).
Mall Cileungsi land while deduction amounting to Rp 33,357,156 thousand represent reclassification to real estate inventories (Note 11).
Rincian jumlah tercatat dan nilai wajar properti investasi pada 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
Details of the carrying values and fair values of investment properties in March 31, 2015 are as follows:
Nama proyek
Grand Metropolitan Mal Metropolitan
Nilai tercatat/ Carrying value Rp '000 509.732.885 192.629.282
Nilai wajar/ Fair value Rp '000 1.112.249.000 900.846.326
Project name
Grand Metropolitan Metropolitan Mall
Penilaian nilai wajar untuk Grand Metropolitan dan Mal Metropolitan dilakukan oleh penilai independen KJPP Susan Widjojo & Rekan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 30 Maret 2015. Penilaian dilakukan berdasarkan metode biaya dan pendapatan. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat penurunan signifikan nilai wajar Grand Metropolitan dan Mal Metropolitan pada 31 Maret 2015.
The fair value assessment for Grand Metropolitan and Metropolitan Mall was conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan at December 31, 2013 and March 31, 2015. The valuation was determined using the cost and income approach. Based on management’s assessment, there is no significant change in the fair value of the Grand Metropolitan and Metropolitan Mall in March 31, 2015.
Nilai wajar aset dalam penyelesaian belum dapat ditentukan secara andal sampai dengan saat ini dikarenakan pembangunan sampai saat ini masih dalam proses sehingga harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang serupa tidak tersedia. Dengan data dan/atau informasi yang sangat minim tersebut, sulit untuk dapat menghasilkan nilai wajar yang andal.
Fair value of construction in progress could not be determined reliably to date because of the on going construction process, hence the current value in active market for similar property, whether similar in location and/or condition is not available. With that limited data and information, it has been difficult to generate reliable fair value.
Beban penyusutan properti investasi sebesar Rp 5.006.932 ribu dan Rp 4.930.598 ribu masingmasing pada 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 dibebankan pada beban langsung dan beban pokok penjualan.
Depreciation expense of investment properties amounting to Rp 5,006,932 thousand and Rp 4,930,598 thousand in March 31, 2014 and March 31, 2013, respectively, were charged to direct costs and cost of sales.
Pada tanggal 1 Januari 2013, manajemen mengubah taksiran masa manfaat properti investasi tertentu Mal Metropolitan dan Plaza Tambun yang disesuaikan untuk lebih mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa datang. Perubahan ini menyebabkan beban penyusutan tahun 2013 menurun sebesar Rp 7.134.796 ribu. Pengaruh perubahan masa manfaat ini diterapkan secara prospektif.
On January 1, 2013, management changed the estimated useful life for certain investment properties of Metropolitan Mall and Plaza Tambun to better reflect the expected pattern of consumption of the future economic benefits embodied in those assets. These changes resulted in net decrease in depreciation expense by Rp 7,134,796 thousand. The changes in the estimated useful lives is accounted for prospectively.
- 46 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pendapatan sewa dari properti investasi adalah sebesar Rp 37.366.636 ribu dan Rp 31.133.582 ribu masing-masing untuk 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 (Catatan 25).
Rental revenues from investment properties amounted to Rp 37,366,636 thousand and Rp 31,133,582 thousand in March 31, 2015 and March 31, 2014, respectively (Note 25).
Pada tanggal 31 Maret 2015, properti investasi telah diasuransikan secara bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).
As of March 31, 2015, the investment properties were insured along with the property and equipment (Note 13).
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 806.778 ribu dan Rp 14.603.707 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar 0,59% dan 9,09%.
Borrowing cost capitalized to investment properties as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 806,778 thousand and Rp 14,603,707 thousand, respectively. Borrowing cost capitalized rates as of December 31, 2014 and 2013 are 0.59% and 9.09%.
Pada tanggal 31 Maret 2015 and December 31, 2014, tanah Mal Grand Metropolitan, Bekasi dengan sertifikat HGB No. 8188, No. 8267 dan No. 8463 seluas 3,0 hektar digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 18).
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, land of Grand Metropolitan Mall, Bekasi with HGB certificate No. 8188, No. 8267 and No. 8463 that measures approximately 3.0 hectares was used as collateral for long-term bank loans (Note 18).
Akun “Bangunan dan Prasarana” termasuk gedung parkir kendaraan yang dimanfaatkan oleh Hotel Horison Bekasi dan Mal Metropolitan Bekasi dengan jumlah tercatat sebesar Rp 2.761.919 ribu dan Rp 2.794.145 ribu masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, yang didirikan diatas tanah yang diperuntukkan untuk kepentingan umum (fasos/fasum). Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan, PT Metropolitan Development, pemegang saham akhir, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi pada tanggal 6 Desember 1999, disetujui bahwa lahan pengganti tanah fasos/fasum tempat gedung parkir kendaraan berdiri akan diserahterimakan kepada Pemda Bekasi pada tanggal 23 Oktober 2001. Perjanjian serah terima tersebut telah diperpanjang dengan Surat Perjanjian No. 593.1/65.Bahukeda/II/2002 tanggal 15 Pebruari 2002 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2006. Sebagai kompensasinya, Perusahaan wajib membayar retribusi kepada Pemda Bekasi dan menyerahkan tanah berikut bangunan diatasnya pada akhir masa sewa.
The “Buildings and Improvements” account, includes a car park building which is currently being utilized by Horison Hotel, Bekasi and Metropolitan Mall Bekasi with net book value of Rp 2,761,919 thousand and Rp 2,794,145 thousand as of March 31, 2015 and December 31, 2014, respectively, which is developed on the land earmarked for public purposes. Based on the agreement entered into among the Company, PT Metropolitan Development, an ultimate stockholder, and District Authority of Bekasi (Pemda Bekasi) dated December 6, 1999, it was agreed that the land replacement of the land earmarked for public purposes where the car park building is located will be handed-over to Pemda Bekasi on October 23, 2001. The term of the hand-over agreement has been extended through Agreement No. 593.1/65.Bahukeda/ll/ 2002 dated February 15, 2002 for a period of five (5) years up to February 15, 2006. As compensation, the Company is required to pay retribution to Pemda Bekasi and hand-over the land and buildings thereon at the end of lease period.
Berdasarkan surat dari Pemda Bekasi No. 020/419-PKD/II/2008 tanggal 26 Pebruari 2008, sehubungan dengan penyerahan lahan yang telah dipergunakan oleh Perusahaan sebagai gedung parkir, Pemda telah memberikan 2 (dua) opsi sebagai berikut:
Based on the Pemda Bekasi Letter No. 020/419PKD/II/2008, dated on February 26, 2008, with regards to transfer of area that is used by the Company as a car park building, Pemda Bekasi have given two (2) options as follows:
- 47 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
a.
Perusahaan agar segera menyerahkan lahan parkir kepada Pemda Bekasi.
a.
The Company must hand over the parking area to Pemda Bekasi immediately.
b.
Perusahaan agar segera menyerahkan lahan pengganti lapangan tenis seluas 3.350 m2.
b.
The Company must hand over a new area as a replacement of tennis court of 3,350 sqm.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 tanggal 7 April 2008, Perusahaan memilih opsi untuk menyediakan lahan pengganti lapangan tenis seluas 3.350 m2. Perusahaan telah membeli tanah untuk lahan pengganti lapangan tenis. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, penyerahan lahan tersebut belum dilaksanakan dan Perusahaan telah mencatat lahan tersebut sebagai properti investasi.
Based on the Company’s letter to Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 dated April 7, 2008, the Company has chosen the option to provide land for the replacement of tennis court of 3,350 sqm. The Company bought land for tennis court replacement. As of the date of the consolidated financial statements, the handover has not been executed and the Company continues to record the land under investment properties.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, properti investasi digunakan sebagai jaminan utang bank bersamaan dengan aset tetap (Catatan 18).
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the investment properties were used as collateral for bank loans along with property and equipment (Note 18).
13. ASET TETAP
13. PROPERTY AND EQUIPMENT
1 Januari/ January 1, 2015 Rp '000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan Perabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak disusutkan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
66.768.525 163.351.717
654.022
-
-
35.409.102
28.354
-
-
50.824.990 16.429.623 5.537.077
3.536.901 118.396 111.695
-
-
54.387.468 16.548.019 5.648.772
3.829.218 97.382.640
2.537 7.512.641
-
-
3.831.755 104.895.281
Undepreciated hotel operating equipment Construction in progress
439.532.892
11.964.546
-
-
451.497.438
Total
(25.577)
66.768.525 163.980.162
At cost: Direct acquisition Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
35.437.456 25.577
52.288.627
1.253.097
-
19.934.990
609.686
-
-
20.544.676
34.449.262 13.501.475 3.579.385
1.455.426 505.872 163.748
(101.054) 104.710 -
35.803.634 14.112.057 3.743.133
Jumlah
123.753.739
3.987.829
-
Jumlah Tercatat
315.779.153
- 48 -
(3.656)
-
53.538.068
Accumulated depreciation: Direct acquisition Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
127.741.568
Total
323.755.870
Net Carrying Value
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2014 Rp '000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan Perabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak disusutkan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
Penambahan/ Additions Rp '000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pengurangan/ Deductions Rp '000
63.687.447 144.576.712
8.678.772
53.410
24.885.769
10.523.333
41.175.790 14.627.778 4.610.659
9.683.034 1.958.805 1.014.418
56.434 218.000 88.000
2.967.241 38.879.285
942.540 70.212.928
80.563 1.476.290
335.410.681
103.013.830
1.972.697
-
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
50.824.990 16.429.623 5.537.077
At cost: Direct acquisition Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
(10.233.283)
3.829.218 97.382.640
Undepreciated hotel operating equipment Construction in progress
3.081.078
439.532.892
3.081.078 10.149.643
66.768.525 163.351.717
-
35.409.102 22.600 61.040
-
Total Accumulated depreciation: Direct acquisition Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
47.167.269
5.174.768
53.410
-
52.288.627
17.132.466
2.802.524
-
-
19.934.990
28.900.303 12.561.486 3.087.373
5.593.690 1.127.197 580.012
44.731 187.208 88.000
-
34.449.262 13.501.475 3.579.385
Jumlah
108.848.897
15.278.191
373.349
-
123.753.739
Total
Jumlah Tercatat
226.561.784
315.779.153
Net Carrying Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated to the following:
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Maret/ March 31, 2014 Rp '000
Beban langsung dan beban pokok penjualan (Catatan 26) Beban administrasi (Catatan 28)
3.028.745 959.084
2.661.744 890.532
Direct costs and cost of sales (Note 26) Administrative expenses (Note 28)
Jumlah
3.987.829
3.552.276
Total
Pada tanggal 1 Januari 2013, manajemen mengubah taksiran masa manfaat aset tetap Hotel Horison, Bekasi yang disesuaikan untuk lebih mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa datang. Perubahan ini menyebabkan beban penyusutan tahun 2013 menurun sebesar Rp 1.404.788 ribu. Pengaruh perubahan masa manfaat ini diterapkan secara prospektif.
P On January 1, 2013, management changed the estimated useful life for certain property and equpment of Horison Hotel, Bekasi to better reflect the expected pattern of consumption of the future economic benefits embodied in those assets. These changes resulted in net decrease in depreciation expense by Rp 1,404,788 thousand. The changes in the estimated useful lives is accounted for prospectively.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, properti investasi (Catatan 12) dan aset tetap Perusahaan berupa tanah dan bangunan Mal Metropolitan Bekasi dan Hotel Horison Bekasi seluas sekitar 3,3 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) dengan jumlah tercatat keseluruhan masing-masing sebesar Rp 222.668.928 ribu dan
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the Company’s investment properties (Note 12) and property and equipment consisting of land and buildings of Metropolitan Mall Bekasi and Horison Hotel, Bekasi covering approximately 3.3 hectares of land located at Bekasi (West Java), with net book value totaling to Rp 222,668,928 thousand and Rp 222,756,194 thousand,
- 49 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Rp 222.756.194 ribu digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 18).
respectively were used as collateral for long-term bank loans (Note 18).
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, aset tetap berupa tanah dan bangunan Metland Hotel Cirebon dengan sertifikat HGB No. 131 seluas 0,1 hektar digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang MDG (Catatan 18).
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, property and equipment consisting of land and building of Metland Hotel, Cirebon with HGB certificate No. 131 covering 0.1 hectares was used as collateral for MDG’s long-term bank loans (Note 18).
Hak legal atas tanah (properti investasi dan aset tetap – Catatan 12 dan 13) mencakup lahan tanah Mal Metropolitan, Grand Metropolitan dan Hotel Horison Bekasi dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan seluas sekitar 6,6 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo antara tahun 2028 sampai dengan 2042, dan berupa tanah girik seluas 1,0 hektar dan tanah MPD seluas 0,4 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo pada 2032, tanah MDG seluas 0,1 hektar berlokasi di Cirebon yang akan jatuh tempo pada 2043 dan tanah milik SSGL seluas sekitar 0,3 hektar berlokasi di Cawang (Jakarta) yang akan jatuh tempo pada 2039 dan tanah milik KGC seluas 0,9 hektar berlokasi di Cileungsi (Bogor) jatuh tempo pada 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The legal right over the land (in investment property and property and equipment – Notes 12 and 13) consists of parcels of land located in Bekasi (West Java) of approximately 6.6 hectares on which Metropolitan Mall, Grand Metropolitan and Horison Hotel, Bekasi are situated, with Building Use Right (HGB) certificate under the Company’s name that are valid between 2028 up to 2042; land with “girik” title approximately 1.0 hectares and approximately 0.4 hectares of MPD’s land located at Bekasi (West Java) that are valid up to 2032; approximately 0.1 hectares of MDG’s land located in Cirebon valid up to 2043; land with approximately 0.3 hectares owned by SSGL, which is located at Cawang (Jakarta), valid up to 2039; and land with approximately 0.9 hectares owned by KGC, which is located at Cileungsi (Bogor), valid up to 2024. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama 2013 sebesar Rp 224.403 ribu dengan tingkat kapitalisasi sebesar 10%.
Borrowing cost capitalized in 2013 amounted to Rp 224,403 thousand with capitalization rate of 10%.
Aset tetap dan properti investasi (Catatan 12), kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi, pihak ketiga, sebagai berikut:
Property and equipment, and investment properties (Note 12), except land, are insured against fire and other possible risk with several third parties insurance companies as follows:
- 50 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Nilai pertanggungan aset Jumlah tercatat aset Aset tetap Properti investasi
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
1.889.916.695
1.860.766.695
148.260.305 627.232.706
140.448.719 643.134.511
Sum of insured assets Carrying amount of assets Property and equipment Investment property
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2015 terutama merupakan pembangunan perluasan Hotel Horison Bekasi yang diperkirakan selesai pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Maret 2015, nilai tercatat aset dalam konstruksi meliputi 98% dari nilai kontrak.
Construction in progress as of March 31, 2015 mainly represent construction of Horison Hotel, Bekasi extension which are estimated to be completed in 2015. On March 31, 2015, the carrying value of assets under construction represent 98% of the total contract value.
Rincian nilai wajar aset tetap yang secara signifikan berbeda dengan jumlah tercatatnya pada 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
Details of fair value of property and equipment which are significantly different from their carrying value in March 31, 2015 are as follows:
Nama proyek
Hotel Horison Bekasi Metland Hotel Cirebon Hotel @HOM Waterland
Jumlah tercatat/ Carrying value Rp '000 30.039.647 44.721.515 16.897.271 6.136.081
Nilai wajar/ Fair value Rp '000 220.585.674 50.211.000 37.456.000 21.612.920
Project name
Horison Hotel Bekasi Metland Cirebon Hotel @HOM Hotel Waterland
Penilaian nilai wajar Metland Hotel Cirebon dan Hotel Horison Bekasi dilakukan oleh penilai independen, KJPP Susan Widjojo & Rekan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 30 Maret 2015.
The fair value assessment of Metland Hotel Cirebon and Horison Hotel, Bekasi were conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan as of December 31, 2013 and March 30, 2015, respectively.
Penilaian nilai wajar Hotel @HOM dan Waterland dilakukan oleh penilai independen, KJPP Karmanto & Rekan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan metode pasar, biaya dan pendapatan.
The fair value assessment of @HOM Hotel and Waterland were conducted by an independent appraiser, KJPP Karmanto & Rekan as of December 31, 2012 using the market value, cost and income approach.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat penurunan signifikan nilai wajar aset tetap tersebut pada 31 Maret 2015.
Based on management’s assessment, there is no significant decrease in the fair value of such property and equipment in March 31, 2015.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of property and equipment as of the reporting date.
- 51 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Pinjaman kredit modal kerja Suku bunga per tahun
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
14. SHORT-TERM BANK LOANS 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
228.999.998
310.999.998
10% - 10,75%
10% - 11%
Working capital loan Interest rate per annum
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan fasilitas pinjaman kredit modal kerja jangka pendek sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan suku
On December 28, 2009, the Company entered into a loan facility agreement with Bank Mandiri, wherein the bank provided short-term working capital loan amounting to Rp 53,000,000 thousand at interest rate prevailing in Bank
bunga sesuai dengan yang berlaku pada Bank Mandiri yang akan ditinjau setiap bulannya dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun. Fasilitas tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 1 Desember 2014 mengenai tambahan limit fasilitas kredit modal kerja jangka pendek menjadi sebesar Rp 300.000.000 ribu. Perjanjian tersebut jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2015.
Mandiri that will be reviewed every month, with a term of 1 (one) year. The facility has been amended several times, most recently on December 1, 2014 regarding the increase in the credit limit of the short-term loan working capital facility to Rp 300,000,000 thousand. This facility matures on December 27, 2015.
Agunan berupa tanah dan bangunan, Mal Metropolitan dan Hotel Horison seluas 3,27 hektar di Bekasi, diikat hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar 837.950.000 ribu.
Collateral in the form of land and buildings Metropolitan Mall and Horison Hotel covering approxiamtely 3.27 hectares in Bekasi, valued up to Rp 837,950,000 thousand.
Fasilitas kredit ini digunakan untuk pengembangan Perusahaan, MPD, KGC and FPD.
This credit facility is used to finance property developments of the Company, MPD, KGC and FPD.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 285.999.998 ribu dan Rp 199.999.999 ribu.
As of December 31, 2014 and 2013 Rp 285,999,998 thousand and Rp 199,999,999 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
MKD
MKD
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 5 tanggal 1 Desember 2014, MKD memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja jangka pendek dari Bank Mandiri sebesar Rp 25 miliar yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, pengembangan dan pembangunan kawasan perumahan Metland Cybercity. Jangka waktu pinjaman 12 bulan sampai dengan tanggal 30 Nopember 2015 dengan suku bunga 11% per tahun.
Based on the credit facility agreements No. 5 dated December 1, 2014, MKD obtained short term working capital loan from Bank Mandiri amounting to Rp 25 billion which is used for support operational activities, development and construction of residential project Metland Cybercity. The loan term is 12 months until November 30, 2015 with 11 % floating interest rate per annum.
- 52 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pada tanggal 31 Maret 2015, fasilitas ini belum digunakan.
Pada tanggal 31 Maret 2015, fasilitas ini belum digunakan.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan utang bank jangka panjang (Catatan 18).
This facility is secured by the same collateral as the long-term loans (Note 18).
Sehubungan dengan pinjaman yang disebutkan diatas, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam perjanjian (Catatan 18).
In relation to the above mentioned loans, the Company is required to fulfill certain covenants as stated in the agreements (Note 18).
15. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
15. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
Jumlah utang usaha berdasarkan segmen operasi dan umur adalah sebagai berikut: 31 Maret/ Maret 31, 2015 Rp '000 a. Berdasarkan segmen operasi Real estat Hotel Pusat perbelanjaan Jumlah b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Jumlah
Trade accounts payable by operating segments and age category are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
26.835.333 3.266.623 2.294.555
33.061.665 3.862.465 1.707.522
32.396.511
38.631.652
27.044.061
28.574.032
2.418.773 1.207.312 193.981 1.201.904 330.480
6.637.805 653.676 179.251 228.637 2.358.251
32.396.511
38.631.652
Seluruh utang usaha merupakan utang dalam mata uang Rupiah kecuali sebesar Rp 3.843.591 ribu dan Rp 2.851.782 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 merupakan utang dalam mata uang asing. Seluruh utang berjangka waktu satu sampai dua bulan. Bunga tidak dibebankan dikarenakan pembayaran biasanya dilakukan dalam periode kredit normal.
- 53 -
a. By operating segments Real estate Hotel Shopping center Total b. By age category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Total
All trade accounts payable are in Rupiah currency except for Rp 3,843,591 thousand and Rp 2,851,782 thousands as of March 31, 2015 and December 31, 2014, respectively. Which are denominated in foreign currency. All trade accounts payable have credit term of 1 to 2 months. No interest is charged as all payments are usually made within the normal credit period.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
16. UTANG LAIN-LAIN
16. OTHER ACCOUNTS PAYABLE 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
Jangka pendek PT Nusa Raya Cipta PT Berca Schindler Lifts PT Jaya Kencana PT Jaya Teknik PT Win Sejahtera PT Multigraha Alumindo Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah) Jumlah
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
24.315.075 6.120.444 2.733.818 3.476.680 732.500 2.008.920
24.315.075 5.886.633 3.742.610 3.428.601 732.500 -
18.937.764
23.377.896
Short-term PT Nusa Raya Cipta PT Berca Schindler Lifts PT Jaya Kencana PT Jaya Teknik PT Win Sejahtera PT Multigraha Alumindo Others (each below 5% from total)
58.325.202
61.483.315
Total
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
Jangka panjang PT Sumber Kencana Graha Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
-
36.945.695
52.316.208
(36.945.695)
Bersih
52.316.208
-
Long-term PT Sumber Kencana Graha Current maturity of long-term liabilities Net
Utang lain-lain jangka pendek merupakan utang kepada kontraktor atas pembangunan Mal Grand Metropolitan, Bekasi dan Mal di Transyogie serta renovasi Hotel Horison, Bekasi, .
Short-term other accounts payable represent payable to contractor for construction of Grand Metropolitan Mall, Bekasi and Mal in Transyogie as well as renovation of Horison Hotel, Bekasi.
Pada tanggal 18 Pebruari 2009, MKD, entitas anak, mengadakan perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) dengan PT Sumber Kencana Graha (SKG) untuk pendanaan dalam rangka pembangunan sarana jalan interchange STA 11 (“Interchange”) di Metland Cybercity. Terkait dengan MoU ini, MKD memperoleh pinjaman dari SKG yang dikenakan bunga tetap 6,5% per tahun.
On February 18, 2009, MKD, a subsidiary, entered into a Memorandum of Understanding (MoU) agreement with PT Sumber Kencana Graha (SKG) for the financing of the construction of STA 11 interchange road facilities (“Interchange”) at Metland Cybercity. In relation with this MoU, MKD received a loan from SKG with fixed interest rate of 6.5% per annum.
Berdasarkan amandemen atas perjanjian tanggal 2 Juli 2012, bunga pinjaman diubah menjadi 10% per tahun. Pinjaman jatuh tempo pada tanggal penandatanganan berita acara serah terima dari kontraktor.
Based on the amendment of agreement dated July 2, 2012, the interest rate was changed to 10% per annum, due on the signing date of certificate of completion signed by the contractor.
- 54 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2015, pembangunan sarana jalan tersebut sedang dalam proses dan diperkirakan selesai pada tahun 2015, sehingga seluruh utang jangka panjang direklasifikasi ke bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun.
17. UTANG PAJAK
Jumlah
As of March 31, 2015 the construction of the road facilities is still in process and estimated to be completed in 2015, therefore all long-term loan is reclassified to current maturities.
17. TAXES PAYABLE 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
Pajak penghasilan final Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan penyewaan (Catatan 31) Jasa konstruksi Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Pasal 29 Perusahaan (Catatan 31) Entitas anak Pajak pembangunan I Pajak pertambahan nilai Pajak bumi dan bangunan dan lainnya
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
31.953.608 3.063.944
39.172.849 3.105.420
735.349 549.793 210.236
313.748 608.695 225.308
45.774 290.952 681.729 1.706.452 (1.995) 39.235.840
18. UTANG BANK JANGKA PANJANG
45.774 321.095 813.400 4.131.752 59.007 48.797.048
Final income taxes Transfer of land rights and/or building and rental (Note 31) Construction Income taxes Article 21 Article 23 and 26 Article 25 Article 29 The Company (Note 31) Subsidiaries Development tax I Value added tax Land and building tax and others Total
18. LONG-TERM BANK LOANS
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri yang diterima oleh Perusahaan, MDG dan MKD.
This account represents credit facility provided by Bank Mandiri to the Company, MDG and MKD.
Saldo pinjaman berdasarkan fasilitas adalah sebagai berikut:
Outstanding loans based on types of facility are as follows:
- 55 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
Kredit investasi Pinjaman transaksi khusus
252.500.000 239.318.902
263.000.000 244.318.902
Investment loan Special transaction loan
Sub-jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi
491.818.902
507.318.902
Subtotal
(3.318.411)
(3.910.366)
Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
488.500.491 (98.000.000)
503.408.536 (87.750.000)
Total Current maturities
Bagian jangka panjang
390.500.491
415.658.536
Long-term loans
Suku bunga per tahun
10% - 11%
10% - 11%
Rincian pinjaman berdasarkan pembayaran adalah sebagai berikut:
jadual
Unamortized transaction costs
Interest rate per annum
The details of the loans based on the schedule of payments are as follows:
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp '000
Dalam satu tahun Dalam tahun ke-2 Dalam tahun ke-3 Dalam tahun ke-4 Dalam tahun ke-5
98.000.000 156.600.000 196.218.902 35.200.000 5.800.000
87.750.000 130.850.000 194.093.902 87.525.000 7.100.000
1st year 2nd year 3rd year 4th year 5th year
Jumlah
491.818.902
507.318.902
Total
Kredit Investasi
Investment Loan
Perusahaan
The Company
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 24 tanggal 12 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 250 miliar yang digunakan untuk pembiayaan proyek Mal Grand Metropolitan, Bekasi. Jangka waktu pinjaman 66 bulan sampai dengan bulan Maret 2018 termasuk 24 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 9,75% per tahun.
Based on the credit facility agreement No. 24 dated September 12, 2012, the Company also obtained a long-term investment loan facility from Bank Mandiri with maximum funding limit of Rp 250 billion which is used to finance the project of Grand Metropolitan Mal, Bekasi. The loan term is 66 months until March 2018, including 24 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 9.75% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan sertifikat No. 8188, No. 8267 dan No. 8463 dengan hak tanggungan sebesar Rp 275.000.000 ribu (Catatan 12) dan secara cross default dengan agunan seluruh fasilitas Perusahaan di Bank Mandiri.
This loan facility is secured by the Company’s land with HGB certificate No. 8188, No. 8267 and No. 8463 valued up to Rp 275,000,000 thousand (Note 12) with a cross default provision on all the Company’s collateral in Bank Mandiri.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, fasilitas ini telah digunakan masing-masing
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, Rp 230,000,000 thousand and Rp 240,000,000
- 56 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
sebesar Rp 230.000.000 ribu dan Rp 240.000.000 ribu
thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
MDG
MDG
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 301 tanggal 28 Juni 2013, MDG memperoleh fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 24 miliar yang digunakan untuk pembiayaan proyek Metland Hotel, Cirebon. Jangka waktu pinjaman 75 bulan sampai dengan bulan September 2019 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 9,5% per tahun.
Based on credit facility agreement No. 301 dated June 28, 2013, MDG obtained a long-term investment loan facility from Bank Mandiri with maximum funding limit of Rp 24 billion which is used to finance the project of Metland Hotel, Cirebon. The loan term is 75 months until September 2019, including 12 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 9.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan Metland Hotel, Cirebon dengan sertifikat HGB No. 131 dengan hak tanggungan sebesar Rp 26.400.000 ribu (Catatan 13) dan agunan bukan aset tetap berupa Corporate Guarantee dan undertaking guarantee oleh PT Metropolitan Permata Development, PT Wahana Arthadinamika dan PT Dwi Kencana Motor, pemegang saham MDG, untuk menjamin penyelesaian proyek.
This loan facility is secured by land and building of Metland Hotel, Cirebon building with HGB certificate No. 131 with bear value of Rp 26,400,000 thousand (Note 13) and nonproperty and equipment collateral i.e secured by Corporate Guarantee and undertaking guarantee of PT Metropolitan Permata Development, PT Wahana Arthadinamika and PT Dwi Kencana Motor, MDG’s stockholders, for covered project completion.
Fasilitas kredit investasi ini mencakup persyaratan antara lain MDG harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,1 kali, EBITDA to interest minimal 1,5 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 1,2 kali.
The investment loan facility contains covenants which, among others, require MDG to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.1, minimum EBITDA to interest of 1.5 and maximum debt to equity ratio of 1.2.
Berdasarkan surat penawaran perubahan ketentuan dan syarat fasilitas kredit investasi MDG dari Bank Mandiri pada tanggal 20 Pebruari 2015, persyaratan rasio keuangan akan mulai berlaku sejak tahun 2016 sampai lunas, kecuali syarat rasio keuangan lancar tidak berlaku.
Based on amendment letter of term and condition of the investment loan MDG from Bank Mandiri, dated February 20, 2015, the financial covenant ratio will be valid from 2016 until the loan is fully paid, except current ratio which is not applicable.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 22.500.000 ribu dan Rp 23.000.000 ribu.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, Rp 22,500,000 thousand and Rp 23,000,000 thousand, of the loan facility has been utilized.
Pinjaman Transaksi Khusus
Special Transaction Loan
Perusahaan
The Company
i.
i.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 299 tanggal 28 Juni 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus maksimum sebesar Rp 240 miliar dengan tujuan untuk tambahan modal kerja, belanja modal maupun untuk kebutuhan operasional lainnya namun tidak diperkenankan untuk membeli tanah. Jangka waktu pinjaman 60 bulan sampai dengan bulan September 2019 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan
- 57 -
Based on credit facility agreement No. 299 dated June 28, 2013, the Company obtained a special transaction loan with maximum funding limit of Rp 240 billion which is used for working capital requirement, capital expenditure and other operational needs, except for land purchase. The loan term is 60 months until September 2019, including 12 months grace period, payable on a quarterly basis and bears 9.5% floating interest rate per annum.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
cicilan triwulanan dengan mengambang 9,5%.
ii.
suku
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
bunga
Fasilitas kredit diatas mencakup persyaratan antara lain Perusahaan harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,0 kali.
The loan facility above contain covenants, which among others, require the Company to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.0.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 225.000.000 ribu dan Rp 230.000.000 ribu.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, Rp 225,000,000 thousand and Rp 230,000,000 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 2 tanggal 1 Desember 2014, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) 3 untuk pembiayaan asset produktif berupa Mal Metropolitan dan Hotel Horison Bekasi, dana tersebut akan digunakan untuk perluasan usaha termasuk pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi dengan limit sebesar Rp 150.000.000 ribu. Jangka waktu pinjaman 48 bulan sampai dengan Nopember 2018 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan setiap bulan dengan suku bunga mengambang sebesar 11%.
ii.
Based on credit facility agreement No. 2 dated December 1, 2014, the Company obtained a long term loan facility (PTK 3) which is used to finance productive asset such as Metropolitan Mall and Horison Hotel, Bekasi, this fund will be used for expansion including Metropolitan Mall Cileungsi development with maximum funding limit of Rp 150,000,000 thousand. The loan term is 48 months until November 2018, including 12 months grace period, payable on monthly basis and bears 11% floating interest rate per annum.
Fasilitas kredit diatas mencakup persyaratan antara lain Perusahaan harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,0 kali.
The loan facility above contain covenants, which among others, require the Company to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.0.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 dan HGB No. 4030, berikut dengan bangunannya dan segala sesuatu yang didirikan diatasnya dengan hak tanggungan sebesar Rp 837.950.000 ribu.
The loan facility are secured by the Company’s land with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 and HGB No. 4030, including building and all assets constructed on the land valued up to Rp 837,950,000 thousand.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, fasilitas ini belum digunakan.
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, this facility has not been utilized.
MKD
MKD
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 4 tanggal 1 Desember 2014, MKD memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 140 miliar. Jangka waktu pinjaman 51 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2019 termasuk 18 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 11% per tahun.
Based on the credit facility agreements No. 4 dated December 1, 2014, MKD obtained special transaction loan with maximum funding limit Rp 140 billion. The loan term is 51 months until February 2019, including 18 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 11% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah MKD dengan HGB No. 2103 yang akan dipecah menjadi
This loan facility is secured by land of MKD, with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 2103
- 58 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
beberapa sertifikat dengan hak tanggungan sebesar Rp 206.250.000 ribu dan agunan kredit lainnya berupa Corporate Guarantee dan top up guarantee dari PT Metropolitan Permata Development dan PT Karyadeka Pancamurni. Agunan bukan aset berupa piutang yang akan diikat dengan akta jaminan fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 25.000.000 ribu (Catatan 7).
which will be split into serveral certificate with bear value of Rp 206,250,000 thousand and other collateral; i.e secured by Corporate Guarantee and top up guarantee by PT Metropolitan Permata Development, PT Karyadeka Pancamurni. Nonproperty and equipment collateral; i.e account receivable valued Rp 25,000,000 thousand (Note 7).
Fasilitas kredit investasi ini mencakup persyaratan antara lain MKD harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,5 kali, EBITDA to interest minimal 2 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2 kali.
The investment loan facility contains covenants which, among others, require MKD to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.5, minimum EBITDA to interest of 2 and maximum debt to equity ratio of 2.
Pada tanggal 31 Maret 2015, fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 14.318.902 ribu.
As of March 31, 2015, Rp 14,318,902 thousand of the loan facility has been utilized.
Pinjaman Kredit Modal Kerja
Working Capital Loan
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan, sebagai berikut: Fasilitas pinjaman kredit modal kerja jangka panjang sebesar Rp 107.000.000 ribu dengan suku bunga sebesar 11% per tahun dan akan ditinjau setiap bulannya dan dilunasi selama 5 (lima) tahun dengan angsuran triwulanan sampai dengan Desember 2014.
On December 28, 2009, the Company entered into several loan facility agreements with Bank Mandiri, wherein the following loan facilities will be provided to the Company:
Long-term Loan Working Capital amounting to Rp 107,000,000 thousand with interest rate of 11% per annum that will be reviewed every month, with a term of 5 (five) years, and payable quarterly until December 2014.
Special Transaction Loan amounting to Rp 90,000,000 thousand with interest rate of 11% per annum that will be reviewed every month, with a term of 5 (five) years and payable quarterly until December 2014.
Fasilitas pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 90.000.000 ribu dengan suku bunga 11% per tahun dan akan ditinjau setiap bulannya dan dilunasi selama 5 (lima) tahun dengan angsuran triwulanan sampai dengan Desember 2014.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 dan HGB No. 4030, berikut dengan bangunannya dan segala sesuatu yang didirikan diatasnya, jaminan perusahaan dari PT Metropolitan Persada Internasional, piutang Mal Metropolitan sebesar Rp 3.200.000 ribu (Catatan 7), pendapatan Grup, Top Up Guarantee untuk cost overrun dan cash deficiency oleh PT Metropolitan Persada Internasional (Catatan 34).
The loan facilities are secured by the Company’s land with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 and HGB No. 4030, including building and all assets constructed on the land, company guarantee from PT Metropolitan Persada International, receivables arising from the operations of Metropolitan Mall amounting to Rp 3,200,000 thousand (Note 7), Group’s revenue, Top Up Guarantee for cost overrun and cash deficiency by PT Metropolitan Persada Internasional (Note 34).
Fasilitas kredit diatas mencakup kondisi dan persyaratan, antara lain, bahwa Perusahaan harus menjaga likuiditas dan solvabilitas
The above credit facilities contain covenants which, among others, require the Company to maintain its liquidity and solvency with minimum
- 59 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perusahaan dengan rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,00 kali.
current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.00.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh fasilitas pinjaman di atas telah lunas. Pada tanggal 31 Desember 2013, fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 27.000.000 ribu.
As of December 31, 2014, all loan facilities above are fully paid. As of December 31, 2013, Rp 27,000,000 thousand of the loan facility has been utilized.
Fasilitas kredit diatas juga memuat pembatasan antara lain, membatasi perolehan fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya, memindahtangankan barang jaminan atau agunan kepada pihak lain, mengikatkan diri sebagai penjamin, membagikan dividen, meningkatkan atau menurunkan modal dasar atau modal disetor dan merubah susunan Direksi atau Dewan Komisaris.
The above credit facilities also include certain covenants that limit the Company’s ability to received credit facility or loan from other banks or other financial institution, transfer collateral to other parties, act as a guarantor, distribute dividends, increase or decrease its authorized or paid-up capital and change the composition of its Directors and Board of Commissioners.
19. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA DAN UANG MUKA PENJUALAN 31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000 Uang muka penjualan Titipan pelanggan Pendapatan sewa diterima dimuka
19. UNEARNED ADVANCES
REVENUE
AND
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
45.591.707 42.855.098 85.994.156
45.739.997 44.405.647 82.186.619
Sales advances Customers' deposits Unearned rental revenue
Jumlah Bagian yang direalisasi dalam satu tahun
174.440.961
172.332.263
(161.037.637)
(149.293.671)
Current maturities
Bagian jangka panjang
13.403.324
23.038.592
Long-term portion
Rincian uang muka penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah sebagai berikut:
Persentase dari harga jual
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
SALES
Total
The details of sales advances based on percentage of sales price are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
Percentage of sales price
< 20% 20% - 49,99% 50% - 99,99% 100%
21.147.249 6.429.261 1.705.770 16.309.427
17.608.553 7.315.233 7.046.685 13.769.526
< 20% 20% - 49,99% 50% - 99,99% 100%
Jumlah
45.591.707
45.739.997
Total
Seluruh pendapatan sewa diterima dimuka dan uang muka penjualan dalam mata uang Rupiah.
All unearned rental revenue and sales advances are in Rupiah.
Uang muka penjualan merupakan uang muka penjualan rumah tinggal dan tanah Metland
Sales advances mainly represent advances received from sale of land and residential houses
- 60 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng dan Metland Cibitung yang belum memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai pendapatan dan selisih lebih antara uang yang diterima M-Gold dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek.
Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng and Metland Cibitung which has not yet fulfilled the condition to be recognized as revenue and represent excess cash received for M-Gold from the income recognized based on the project’s percentage of completion.
Titipan pelanggan merupakan penerimaan dari calon pembeli yang masih dapat dibatalkan sewaktu-waktu dan biaya yang harus ditanggung pembeli sehubungan dengan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan, pengurusan sertifikat, perijinan dan lainnya.
Customers’ deposits represent payment from buyers which are cancellable anytime and costs to be borne by the buyers in connection with acquisition of land and buildings, arrangement of certificates, licenses and other changes.
Pendapatan sewa diterima dimuka merupakan pendapatan diterima dimuka atas sewa pusat perbelanjaan di Mal Metropolitan, Grand Metropolitan, Bekasi dan Plaza Metropolitan, Tambun.
Unearned rental revenue represents unearned revenue on shopping centre rental at Metropolitan Mall, Grand Metropolitan, Bekasi and Plaza Metropolitan, Tambun.
20. MODAL SAHAM
20. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Raya Saham Registra, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, Presiden Direktur Freddy Soetanto, Direktur Thomas Johannes Angfendy, Direktur Pandu Gunandito, Direktur Anhar Sudradjat, Direktur Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah saham/ Numb er of shares
Based on stockholders list issued by Administration Office of Listed Shares of the Company, PT Raya Saham Registra, the stockholders of the Company as follows:
31 Maret/March 31, 2015 Persentase Jumlah modal kepemilikan/ disetor/ Percentage Total paid-in of ownership capital stock % Rp '000
2.842.250.000
37,50
284.225.000
1.725.023.300
22,76
172.502.330
1.056.958.188
13,95
105.695.819
1.112.500.000 10.181.400 4.854.500
14,68 0,13 0,06
111.250.000 1.018.140 485.450
5.292.500 5.190.000 4.170.700
0,07 0,07 0,06
529.250 519.000 417.070
812.912.412
10,72
81.291.241
7.579.333.000
100,00
757.933.300
- 61 -
Name of stockholder Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, President Director Freddy Soetanto, Director Thomas Johannes Angfendy, Director Pandu Gunandito, Director Anhar Sudradjat, Director Public (each below 5%) Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Desember/Decemb er 31, 2014 Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/ Numb er of Percentage Total paid-in shares of ownership capital stock % Rp '000
Nama pemegang saham Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, Presiden Direktur Freddy Soetanto, Direktur Thomas Johannes Angfendy, Direktur Pandu Gunandito, Direktur Anhar Sudradjat, Direktur Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
2.842.250.000
37,50
284.225.000
1.725.023.300
22,76
172.502.330
1.056.958.188
13,95
105.695.819
1.112.500.000 10.181.400 4.854.500
14,68 0,13 0,06
111.250.000 1.018.140 485.450
5.292.500 5.190.000 4.170.700
0,07 0,07 0,06
529.250 519.000 417.070
812.912.412
10,72
81.291.241
7.579.333.000
100,00
757.933.300
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.
Name of stockholder Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore PT Metropolitan Persada Internasional Netstar Holdings Limited, British Virgin Islands DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, President Director Freddy Soetanto, Director Thomas Johannes Angfendy, Director Pandu Gunandito, Director Anhar Sudradjat, Director Public (each below 5%) Total
The shares issued and fully paid are ordinary shares which entitle the holder to carry one vote per share and to participate in dividends.
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR
21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
31 Maret/March 31, 2015 dan/and 31 Desember/Decemb er 31, 2014 Rp '000 Penurunan modal setelah eliminasi saldo defisit dalam rangka kuasi reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2004 Agio saham dari penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sebesar 1.894.833.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 240 per saham
265.276.620
The reduction of paid-in capital, after eliminating deficit in connection with the quasi-reorganization dated December 31, 2004 Additional paid-in capital from initial public offering totaling 1,894,833,000 shares with par value of Rp 100 per share offered at Rp 240 per share
Jumlah Dikurangi dengan biaya emisi saham
265.285.214 (27.406.926)
Total Less stock issuance cost
Saldo tambahan modal disetor
237.878.288
Balance of additional paid-in capital
8.594
22. OPSI SAHAM
22. STOCK OPTIONS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 Maret 2011, pemegang saham
- 62 -
Based on General Shareholders Meeting dated March 11, 2011, the shareholders agreed the
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
menyetujui program opsi kepemilikan saham perseroan oleh manajemen (MSOP).
Company's (MSOP).
Pelaksanaan program MSOP akan dilakukan dengan menerbitkan hak opsi dengan rincian sebagai berikut:
The MSOP program implementation will be done by issuing option rights as follows:
Tahap I Jumlah hak opsi yang akan diterbitkan sebesar maksimum 50% dari jumlah hak opsi yang akan diterbitkan dalam program MSOP dan akan diberikan kepada peserta program MSOP pada bulan Pebruari 2012.
stock
option
plan
Phase I The number of option rights to be issued is at a maximum of 50% of the option right issued in MSOP program and will be given to the MSOP program participants in February 2012.
Tahap II
management
Phase II
Sebesar sisa dari hak opsi dalam program MSOP akan diberikan kepada peserta program MSOP pada bulan Pebruari 2013.
The rest of the option rights in the program will be granted to MSOP program participants in February 2013.
Periode pelaksanaan hak opsi akan ditetapkan di kemudian hari, sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahunnya dan harga pelaksanaan akan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam butir V.2.2 Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 yaitu sekurang-kurangnya 90,0% dari harga rata-rata penutupan saham perusahaan tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) hari bursa berturut turut di pasar reguler sebelum periode pelaksanaan. Pelaksanaan Program MSOP akan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan ditetapkan oleh Direksi Perusahaan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The implementation of the option period will be determined at a later date and at least two (2) implementation periods for each year and the execution price will be determined by reference to the provisions contained in Article V.2.2 Regulation I-A Attachment I Decision of the Directors of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 dated July 19, 2004, which is at least 90.0% of the average closing price of the listed company’s shares for the period of 25 exchange days in regular market before the start of the option period. The MSOP program will be carried out according to the terms and conditions applied by the Company’s Directors according to the prevailing laws.
Berdasarkan surat Perusahaan No. 002/Corpsec/ Metland/II/2012 tanggal 10 Pebruari 2012 kepada PT Bursa Efek Indonesia, Perusahaan menyampaikan rencana pelaksanaan MSOP PT Metropolitan Land Tbk untuk Opsi Tahap I sejumlah 37.896.500 saham opsi untuk membeli saham dengan vesting period sampai dengan Maret 2014. Harga pelaksanaan untuk Tahap I yaitu sebesar Rp 205 per saham mengacu pada harga rata-rata perdagangan saham Perusahaan di BEI pada penutupan perdagangan tanggal 5 Januari 2012 sampai dengan tanggal 9 Pebruari 2012.
Based on the Company’s letter No. 002/Corpsec/ Metland/II/2012 dated February 10, 2012 to the Indonesia Stock Exchange, the Company submitted the MSOP implementation plan for PT Metropolitan Land Tbk for Option Phase I consisting of 37,896,500 stock options to purchase shares with vesting period until March 2014. The option Phase I exercise price amounted to Rp 205 per share by reference to the average trading price of the Company shares on IDX at the close of trading between January 5, 2012 until February 9, 2012.
Beban kompensasi MSOP Tahap I pada tahun 2013 sebesar Rp 1.580.501 ribu dicatat pada beban administrasi.
Compensation expense for MSOP Phase I in 2013, amounting Rp 1,580,501 thousand, were recorded as administrative expense.
Nilai wajar dari hak opsi MSOP diestimasi pada tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model Black-Scholes.
The fair value of the MSOP was estimated at grant date of option rights using the Black Scholes model.
- 63 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Perhitungan MSOP dilakukan oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia. Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
The MSOP calculation is done by independent actuary PT Milliman Indonesia. Key assumptions used in calculating the fair value of options are as follows:
Tahap / Phase I Asumsi/Assumption Tingkat suku bunga bebas risiko Periode pelaksanaan
Perkiraan ketidakstabilan harga saham Perkiraan dividen
5% per tahun/per annum 1 - 30 Maret 2014 dan 1 - 30 September 2014/ March 1 - 30, 2014 and Septemb er 1 - 30, 2014 21% per tahun/per annum 1%
Jumlah hak opsi Tahap I telah didistribusikan kepada para peserta MSOP. Opsi yang beredar pada tahun 2012 sebanyak 37.896.500 lembar saham, dimana sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 seluruh opsi telah kadaluwarsa dan tidak ada eksekusi selama tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2013, modal sehubungan dengan opsi saham berjumlah sebesar Rp 2.895.126 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2014 opsi saham yang tidak dieksekusi yang sebelumnya telah diakui sebagai komponen disajikan sebagai komponen ekuitas lainnya.
23. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
Risk free interest rate Exercise period
Expected volatility of the share price Expected dividends
The number of option rights for Phase I has been distributed to the participants of the MSOP program. The outstanding options issued in 2012 consist of 37,896,500 shares. As of December 31, 2014, all options expired and no option has been exercised during the year. As of December 31, 2013, the value of the stock options recognized in equity option amounted to Rp 2,895,126 thousand. As of December 31, 2014 unexercised stock options that has been previously recognized in equity is presented as other equity component.
23. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Juni 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2013 untuk membentuk cadangan umum sebesar Rp 2.000.000 ribu dan pembagian dividen tunai sebesar Rp 49.265.665 ribu atau Rp 6,5 per saham.
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 18 dated June 2, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved appropriation of retained earnings amounting to Rp 2,000,000 thousand and the distribution of cash dividends from the 2013 profit of Rp 49,265,665 thousand or Rp 6.5 per share.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 151 tanggal 16 Mei 2013 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2012 untuk membentuk cadangan umum sebesar Rp 2.000.000 ribu dan pembagian dividen tunai sebesar Rp 40.737.399 ribu atau Rp 5,37 per saham.
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 151 dated May 16, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved appropriation of retained earnings of Rp 2,000,000 thousand and distribution of cash dividends from the 2012 profit of Rp 40,737,399 thousand or Rp 5.37 per share.
- 64 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
24. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
24. NON-CONTROLLlNG INTERESTS
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
a. Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak
a. Non-controlling interests in net assets of subsidiaries
PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
98.981.055 13.370 10.933 12.181 358
99.594.359 13.540 10.769 1.074 312
PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
Jumlah
99.017.896
99.620.053
Total
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Maret/ March 31, 2014 Rp '000
b. Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) bersih entitas anak
b. Non-controlling interests in net income (losses) of subsidiaries
PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
(612.558) 47 164 645 45
(362.481) 550 156 15 (9)
PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
Jumlah
(611.657)
(361.768)
Total
Penambahan kepentingan nonpengendali atas aset bersih PT Kembang Griya Cahaya sebesar Rp 9.500 ribu pada 31 Maret 2015 dan PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak sebesar Rp 12.429.340 ribu pada tahun 2014.
- 65 -
Additional non-controlling interest on net assets of PT Kembang Griya Cahaya amounting to Rp 9,500 thousand in March 31, 2015 and PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries amounting to Rp 12,429,340 thousand in 2014.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
25. PENDAPATAN USAHA
25. REVENUES 2015 Rp '000
Real estat Penjualan tanah dan/atau bangunan Penjualan kavling tanah Penjualan apartemen dan perkantoran Penjualan ruko Pusat perbelanjaan Sewa ruang Jasa layanan dan pemeliharaan Utilitas Lain-lain Hotel Kamar Makanan dan minuman Lain-lain Pusat rekreasi Penjualan tiket Lain-lain Lain-lain Jumlah
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2014 Rp '000 Real estate
97.042.657 26.972.579
99.927.399 9.139.813
Sale of land and/or buildings Sale of parcels of land
3.222.646 13.315.450
14.241.952 12.706.886
37.366.636
31.133.582
15.430.665 12.169.855 526.434
12.878.762 11.261.260 78.932
9.228.509 4.366.312 1.252.917
12.270.731 7.213.415 1.611.197
729.317 25.063 1.461.213
608.516 19.843 1.204.780
Sale of apartment and offices Sale of office houses Shopping center Space rentals Service and maintenance charges Utilities Others Hotel Rooms Food and beverages Others Recreation center Ticket sales Others Others
223.110.252
214.297.068
Total
Tidak terdapat pendapatan usaha dari pihak berelasi.
None of the revenues were derived from a related party.
Tidak terdapat pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
There is no revenue from any one customer that exceed 10% of total revenues.
- 66 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
26. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
Real estat Tanah dan/atau bangunan Apartemen dan perkantoran Ruko Kavling tanah Pusat perbelanjaan Listrik, air dan gas Penyusutan (Catatan 12) Kebersihan Gaji dan kesejahteraan karyawan Parkir dan keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Hotel Makanan dan minuman Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 13) Listrik, air dan gas Bahan baku dan perlengkapan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Penyusutan (Catatan 12 dan 13) Pusat rekreasi Lain-lain Jumlah
2014 Rp '000
38.132.104 1.669.294 3.998.555 3.507.241
55.751.102 8.265.286 4.258.665 3.146.434
13.142.636 5.585.789 2.819.311
13.358.204 5.278.172 2.671.660
816.514 2.429.021 1.242.990 375.805
713.521 2.442.104 791.054 359.609
1.399.288
2.251.171
2.656.714 1.947.345 2.073.392
1.991.337 1.886.262 1.308.501
925.367 304.173 946.710 502.542 352.528 1.104.352
969.694 424.430 700.362 340.427 401.302 213.964
85.931.671
107.523.261
27. BEBAN PEMASARAN
Real Estate Land and/or buildings Apartment and offices Office house Parcels of land Shopping center Electricity, water and gas Depreciation (Note 12) Cleaning services Salaries and employees' welfare Parking and security Repairs and maintenance Others Hotel Foods and beverages Salaries and employees' welfare Depreciation (Note 13) Electricity, water and gas Materials and supplies Repairs and maintenance Others Depreciation (Notes 12 and 13) Recreation center Others Total
No purchases and expenses are made with a related party. 27. MARKETING EXPENSES
2015 Rp '000
Jumlah
26. DIRECT COSTS AND COST OF SALES
2015 Rp '000
Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi.
Iklan dan promosi Jasa pemasaran Gaji dan tunjangan karyawan Lain-lain
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2014 Rp '000
8.995.393 2.107.401 529.699 1.555.971
8.005.832 850.871 548.723 1.754.181
13.188.464
11.159.607
- 67 -
Advertising and promotion Marketing fee Salaries and allowance Others Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
28. BEBAN ADMINISTRASI
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
28. ADMINISTRATIVE EXPENSES 2015 Rp '000
2014 Rp '000
Gaji dan tunjangan karyawan Penyusutan (Catatan 13) Imbalan kerja (Catatan 33) Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Alat tulis kantor dan cetak Asuransi Jasa profesional Transportasi dan perjalanan Pajak dan perijinan Sumbangan Telekomunikasi Listrik, air dan gas Perjamuan Jasa manajemen hotel (Catatan 34 dan 36b) Keamanan Lain-lain
21.334.553 959.084 1.440.568 1.176.351 889.518 812.137 934.075 1.882.311 1.407.959 553.092 309.560 441.816 878.010 241.275
19.180.577 890.532 701.673 844.403 550.192 892.715 506.360 276.532 774.139 197.632 430.699 295.626 632.146 116.870
144.480 309.051 2.929.050
477.008 137.163 2.093.539
Jumlah
36.642.890
28.997.806
29. BEBAN KEUANGAN
Salaries and allowances Depreciation (Note 12) Employee benefits (Note 32) Repairs and maintenance Rental Stationary and printing Insurance Professional fee Transportation and travelling Tax and license Donation Telecommunication Electricity, water and gas Entertainment Hotel management fee (Notes 34 and 356) Security Others Total
29. FINANCE COST 2015 Rp '000
2014 Rp '000
Bunga utang bank Lainnya
17.460.625 701.322
8.327.869 -
Interest on bank loans Others
Jumlah
18.161.947
8.327.869
Total
30. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH 2015 Rp '000 Penghasilan administrasi Denda pajak (Catatan 31) Lain-lain - bersih Jumlah
30. OTHER GAINS AND LOSSES - NET
2014 Rp '000
2.037.783 (4.084.090) 1.835.784
362.818 1.812.279
Administration income Tax penalty (Note 31) Others - net
(210.523)
2.175.097
Total
- 68 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
31. PAJAK PENGHASILAN
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari:
The tax expense (benefit) of the Group consists of the following: 2015 Rp '000
2014 Rp '000
Pajak penghasilan final Pajak kini Pajak tangguhan
13.571.895 (1.442.066)
11.552.667 1.392.174 (279.007)
Final income tax Current tax Deffered tax
Jumlah beban pajak
12.129.829
12.665.834
Total tax expense
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Rincian beban pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:
The details of final income tax expense are as follows:
2015 Rp '000 Pajak penghasilan final Perusahaan Pajak pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Penyewaan dan jasa pemeliharaan Jumlah Entitas anak Pajak pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Penyewaan dan jasa pemeliharaan Jumlah Jumlah beban pajak penghasilan final
2014 Rp '000 Final income tax The Company Transfer of land rights and/or buildings tax
3.346.798
3.159.389
6.317.155
4.581.696
9.663.953
7.741.085
Total
3.762.702
3.738.009
Subsidiaries Transfer of land rights and/or buildings tax
145.240
73.573
3.907.942
3.811.582
13.571.895
11.552.667
- 69 -
Rental and service charges
Rental and service charges Total Total final income tax expense
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income are as follows:
2015 Rp '000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak Perusahaan Laba sebelum pajak atas penghasilan yang pajaknya bersifat final Laba atas penghasilan yang pajaknya bersifat tidak final Perbedaan temporer: Imbalan kerja
2014 Rp '000
71.244.611
65.828.444
Profit before tax per consolidated statements of comprehensive income
33.169.576
20.838.473
Profit before tax of subsidiaries
38.075.035
44.989.971
Profit before tax of the Company
(42.684.380)
(38.859.523)
Profit before tax on operations subjected to final tax
(4.609.345)
6.130.448
Profit on operations subjected to nonfinal tax
174.889
45.606
Penyusutan aset tetap Amortisasi aset lain-lain
(16.489) (9.799)
(273.098) -
Jumlah
148.601
(227.492)
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Perjamuan, sumbangan dan representasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
86.209
35.025
(215.228) 229.384
(3.224.232) 262.924
100.365
(2.926.283)
(4.360.379)
Rincian beban pajak kini dan pajak penghasilan kurang bayar Perusahaan adalah sebagai berikut:
- 70 -
2.976.673
Temporary difference: Employee benefits Depreciation of property and equipment Amortization of other asset Total Nondeductible expenses (nontaxable income): Entertainment, donation and representation Interest income already subject to final tax Others Total The Company's taxable income
The details of the current tax expense and underpayment of income tax of the Company is as follows:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2015
Beban pajak kini dengan tarif pajak 25% Pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan Pasal 25
2014 Rp '000
-
744.168
630.342
-
Current tax expenses at the prevailing tax rate of 25% Less prepaid taxes Income tax Article 25
Pajak penghasilan kurang bayar
Income tax underpayment (630.342)
744.168
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the consolidated financial statements carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup terdiri dari:
Deferred tax assets (liabilities) of the Group consists of the following:
Dikreditkan Dikreditkan 1 Januari/ (dibebankan) (dibebankan) January 1, 2014/ ke laba rugi/ ke laba rugi/ 31 Desember/ Credited 31 Desember/ Credited December 31, (charged) December 31, (charged) 2013 *) to income 2014 *) to income Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
Perusahaan Piutang usaha Aset tetap Aset lain-lain Liabilitas imbalan kerja Rugi Fiskal Pendapatan Komprehensif lain - kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti Sub-jumlah
196.414
(24.040)
172.374
(351.197) (24.429)
(427.667) (9.799)
(778.864) (34.228)
278.649 -
(3.420) -
(4.122) (2.450)
172.374 (782.986) (36.678)
275.229 -
43.722 1.090.095
318.951 1.090.095
113.545
370.240
483.785
245.988
729.773
212.982
(94.686)
118.296
1.373.233
1.491.529
Entitas anak Aset tetap Liabilitas imbalan kerja Rugi fiskal Pendapatan Komprehensif lain - kerugian aktuarial dari program pensiun manfaat pasti Aset pajak tangguhan
(10.037)
(205.460)
191.732 231.877
(121.854) 1.690.082
(215.497) 69.878 1.921.959
(55.381) 5.423 364.779
(270.878) 75.301 2.286.738
5.663
43.669
49.332
33.194
82.526
632.217
1.311.751
1.943.968
1.721.248
3.665.217
*)Disajikan kembali - Note 5
The Company Trade accounts receivable Property and equipment Other assets Employee benefits obligation Tax loss Other Comprehensive income actuarial loss on benefits post-employment - net of tax benefits - net of tax Subtotal Subsidiaries Property and equipment Employee benefits obligation Tax loss Other Comprehensive income actuarial loss on benefits post-employment - net of tax benefits - net of tax Deferred tax assets *) As restated - note 5
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
- 71 -
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to profit before tax is as follows:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2015 Rp '000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak Laba sebelum pajak Perusahaan Laba sebelum pajak atas penghasilan yang bersifat final Laba atas penghasilan yang pajaknya bersifat tidak final Pajak dengan tarif yang berlaku (25%) Pengaruh pajak atas: Penghasilan tidak kena pajak (beban yang tidak dapat diperhitungkan) Jumlah beban pajak tidak final Perusahaan Entitas anak: Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan
2014 Rp '000 Profit before tax per consolidated statements of comprehensive income Profit before tax of subsidiaries
71.244.611 33.169.576
66.091.045 21.101.074
38.075.035
44.989.971
(42.684.380)
(38.859.523)
(4.609.345)
6.130.448
Profit before tax of the Company Profit before tax on operations subjected to final tax Profit on operations subjected to nonfinal tax
(1.152.336)
1.532.612
Tax at effective tax rate (25%) Tax effect of:
25.089
(788.444)
(1.127.247)
744.168
0 (314.820)
648.006 (279.007)
Nontaxable income (nondeductible expenses) Total non final tax charge Company Subsidiaries: Current tax Deferred tax income
Jumlah beban pajak tidak final Beban pajak penghasilan final
(1.442.067) 13.571.896
1.113.167 11.552.667
Total nonfinal tax expense Final income tax expense
Jumlah beban pajak
12.129.829
12.665.834
Total tax expense
Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
Tax Assessment Letter and Tax Collection Letter
Perusahaan
The Company
Selama tahun 2014, Perusahaan dan ANP menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan rincian sebagai berikut:
In 2014, the Company and ANP received several Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP), with details as follow: Rp'000
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 29 2012 2011 2010 Pajak pertambahan nilai Jumlah
460.904 567.075 5.349.976 869.256 11.359 4.489.483 11.748.053
Atas penerbitan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan dan ANP mencatat beban dengan rincian sebagai berikut:
- 72 -
Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 29 2012 2011 2010 Value added tax Total
For the issuance of such SKPKB and STP, the Company and ANP recorded as expense, with details as follow:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Rp'000 Beban pajak Beban administrasi (Catatan 28) Beban lain-lain (Catatan 30)
4.312.955 1.748.269 5.686.829
Jumlah
11.748.053
Tax expense Administrative expense (Note 28) Other expense (Note 30) Total
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak penghasilan pasal 25 tahun 2013 dengan nilai sebesar Rp 18.099 ribu.
In 2013, the Company also received Tax Collection Letter (STP) article 25 year 2013 amounting to Rp 18,099 thousand.
MPD
MPD
Pada tanggal 27 Desember 2013, MPD menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan badan tahun 2006 sebesar Rp 351.532 ribu.
On December 27, 2013, MPD received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for corporate income tax year 2006 amounting to Rp 351,532 thousand.
ANP
ANP
Pada tanggal 6 Januari 2015, ANP, entitas anak, menerima SKPKB dan STP atas pajak penghasilan badan, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan final pasal 4 (2) tahun 2012 dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 4.949.658 ribu.
On January 6, 2015, ANP, a subsidiary received several SKPKB and STP for corporate income tax, value added tax and final income tax article 4 (2) year 2012 with total amount of Rp 4,949,658 thousand.
Pada tanggal 12 Januari 2015, ANP menerima SKPKB atas pajak penghasilan pasal 25, pasal 23, pasal 21 dan pajak pertambahan nilai tahun 2011 dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 626.814 ribu.
On January 12, 2015, ANP received SKPKB for income tax article 25, article 23, article 21 and value added tax year 2011 with total amount of Rp 626,814 thousand.
32. LABA PER SAHAM
32. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan sebagai dasar untuk perhitungan laba per saham dasar:
- 73 -
The computation of earnings per share is based on the following data:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Laba
Earnings 2015 Rp '000
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian
2014 Rp '000
55.305.549
Jumlah Saham
53.524.379
Profit for the year attributable to owners of the Company which is used in the calculation of basic and diluted earnings per share
Number of Shares 2015 Saham/ Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar Pengaruh efek berpotensi saham biasa yang dilutif opsi saham Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba bersih per saham dilusian
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
7.579.333.000
-
2014 Saham/ Shares
7.579.333.000
22.599.319
7.579.333.000
7.601.932.319
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Effect of diluted potential ordinary shares arising from employee and management stock option Weighted average number of shares for calculation of diluted earnings per share
Pada tanggal 31 Maret 2015, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham yang dilutif.
As of March 31, 2015, the Company does not have potential dilutive ordinary shares.
Laba per saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2013 mencerminkan pengaruh atas opsi saham karyawan yang beredar.
Diluted earnings per share as of December 31, 2013, reflect the effect of outstanding management stock options.
33. IMBALAN KERJA
33. EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan Pasca-Kerja
Post-Employment Benefits
Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Pada bulan September 2014, program ini dialihkan ke DPLK Mandiri menjadi program pensiun untuk kompensasi pesangon. Hak penggantian polis asuransi adalah aset program Grup, karena hasil penerimaan polis (a) digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dalam program imbalan pasti; dan (b) tidak dapat digunakan untuk membayar utang Grup (walaupun dalam keadaan bangkrut), dan tidak dapat dikembalikan kepada Grup, kecuali dalam keadaan hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak digunakan untuk memenuhi seluruh liabilitas imbalan kerja; atau hasil polis dikembalikan ke Grup untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh Grup.
The Group provides defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group participates in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. On September 2014, this program has been transferred to DPLK Mandiri as pension fund. The insurance policy is considered an assets program, since the proceeds of the policy (a) can be used only to pay or fund employee benefits of the Group’s defined benefit plan; and (b) are not available to the Group’s own creditors (even in bankruptcy) and cannot be paid to the Group, unless either the proceeds represent surplus assets that are not needed for the policy to meet all the related employee benefits obligations; or the proceeds are returned to the Group to reimburse it for employee benefits already paid.
- 74 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other long-term Employee Benefits
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja bagi karyawan yang memenuhi persyaratan. Imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
The Group also provides other long-term employee benefits such as long service award for their qualifying employees. Other long-term benefits is determined based on years of service.
Jumlah karyawan yang berhak diperhitungkan untuk imbalan pasca kerja tersebut adalah 655 dan 641 karyawan pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.
The number of employees entitled to the benefits are 655 employees in March 31, 2015 and 641 employees in December 31, 2014.
Beban imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lain yang diakui di laba rugi adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits and other long-term employee benefits expense recognized in income are as follows:
31 Maret/March 31, 2015 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee benefits benefits Rp '000 Rp '000 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Keuntungan kurtailmen dan penyelesaian Pengukuran kembali kewajiban Jumlah
791.159 272.524
164.882 101.158 -
Jumlah/ Total Rp '000 956.042 373.682 -
-
1.063.684
-
110.843
110.843
376.884
1.440.568
Current service cost Interest cost Past service cost Gain on curtailments and settlements Remeasurement on the net defined benefit liability Total
31 Desember/December 31, 2014 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee Jumlah/ benefits benefits Total Rp '000 Rp '000 Rp '000 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Keuntungan kurtailmen dan penyelesaian Pengukuran kembali kewajiban Jumlah
3.185.420 698.079 (26.157)
451.853 108.775 -
-
-
3.857.342
67.943 628.572
Liabilitas imbalan kerja Grup yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
- 75 -
3.637.273 Current service cost 806.855 Interest cost (26.157) Past service cost Gain on curtailments and settlements Remeasurement on the net 67.943 defined benefit liability 4.485.914 Total
Employee benefits obligation of the Group included the consolidated statements of financial position are as follows:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Maret/March 31, 2015 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee benefits benefits Rp '000 Rp '000 Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
47.233.183 (27.860.889)
1.353.650 -
19.372.295
1.353.650
Jumlah/ Total Rp '000 48.586.834 Present value of obligation (27.860.889) Fair value of plan assets 20.725.945
Net liability
31 Desember/December 31, 2014 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee Jumlah/ benefits benefits Total Rp '000 Rp '000 Rp '000 Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
41.041.421 (27.345.699)
1.219.094 -
13.695.722
1.219.094
42.260.515 Present value of obligation (27.345.699) Fair value of plan assets 14.914.816
Net liability
Manajemen berpendapat bahwa estimasi liabilitas atas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutup liabilitas imbalan kerja Grup.
Management believes that the estimated liability on employee benefits are adequate to cover the Group’s employee benefits obligation.
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The cost of providing employee benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Umur pensiun normal Tingkat mortalitas
2015
2014
7,50% 7% 55 - 60 TMI 3
8,00% 7% 55 - 60 TMI 3
34. SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Sifat Relasi a.
Perusahaan yang dengan Grup yaitu:
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement age Mortality rate
34. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of Relationship
manajemennya
sama
- 76 -
a.
Companies which have management as the Group:
the
same
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
b.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
PT Metropolitan Development PT Metropolitan Golden Management
PT Metropolitan Development PT Metropolitan Golden Management
-
Reco Newtown Pte., Ltd., (berkedudukan di Singapura), PT Metropolitan Persada Internasional dan Netstar Holdings Limited (berkedudukan di British Virgin Islands) adalah pemegang saham Perusahaan.
b.
Reco Newtown Pte., Ltd., (incorporated in Singapore), PT Metropolitan Persada Internasional and Netstar Holdings Limited (incorporated in British Virgin Islands) are the stockholders of the Company.
Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Transaksi antara Grup, yang merupakan pihak berelasi Perusahaan, telah dieliminasi dalam konsolidasian dan tidak disajikan dalam catatan ini. Rincian transaksi antara Grup dan pihak berelasi lainnya disajikan dibawah ini:
Transactions between the Group, which are related parties of the Company, have been eliminated on consolidation and are not disclosed in this note. Details of transactions between the Group, and other related parties are disclosed below:
a.
a.
Perusahaan mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management seperti dijelaskan pada Catatan 36. Saldo liabilitas dan beban yang timbul atas transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:
Beban jasa manajemen (Catatan 28) Persentase terhadap jumlah beban administrasi
The Company entered into management agreement with PT Metropolitan Golden Management as described in Note 36. Liabilities and expense that arise from above transactions were as follow:
2015
2014
144.480
477.008
Rp '000
0,39%
1,65%
Management fee (Note 28) Percentage to total administration expenses
b.
PT Metropolitan Persada Internasional memberikan jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 18).
b.
PT Metropolitan Persada Internasional provides Company guarantee for bank loans obtained by the Company (Note 18).
c.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari:
c.
Other accounts receivable from related parties consist of:
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000 PT Metropolitan Golden Management PT Metropolitan Persada Internasional Jumlah Persentase dari jumlah aset
d.
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000
72.629
36.781
19.250
-
PT Metropolitan Golden Management PT Metropolitan Persada Internasional
91.879
36.781
Total
0,003%
Utang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari:
- 77 -
0,001%
d.
Percentage to total assets
Other accounts payable to related parties consists of:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000 PT Metropolitan Persada Internasional PT Metropolitan Golden Management Jumlah Persentase dari jumlah liabilitas
269.500
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp '000 259.750
113.329 382.829
0,034%
259.750
0,021%
Piutang dan utang kepada pihak berelasi diberikan tanpa bunga dan jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu setahun.
35. INFORMASI SEGMEN
PT Metropolitan Persada Internasional PT Metropolitan Golden Management Total Percentage to total liabilities
Accounts receivable and payable to related parties are not subject to interest, have no collateral and will be settled in one year.
35. SEGMENT INFORMATION
Segmen dilaporkan atas produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan
Product and services from which reportable segments derive their revenues
Informasi yang dilaporkan kepada direksi untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen memfokuskan pada jenis produk atau jasa yang diberikan atau disediakan. Segmen yang dilaporkan Grup merupakan kegiatan sebagai berikut:
Information reported to directors for the purpose of resources allocation and assessment of segment performance focuses on type of products or services delivered or provided. The Group’s reportable segments are engaged in the following:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
Real estate Shopping center Hotel Others
Real estat mencakup penjualan tanah kavling, bangunan rumah, rumah toko (ruko), apartemen, perkantoran dan kondotel.
Real estate consists of retail sale of land, residential houses, shop houses, apartment, offices and condotel.
Lainnya terutama merupakan pusat rekreasi.
Others is mainly recreation center.
Pendapatan dan hasil segmen
Segment revenue and result
Berikut ini merupakan analisa pendapatan dan hasil segmen Grup berdasarkan segmen dilaporkan:
The following is an analysis of the Group’s revenue and results by reportable segments:
- 78 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan) Pendapatan segmen/ Segment revenues 2015 2014 Rp '000 Rp '000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued) Laba segmen/ Segment profit 2015 2014 Rp '000 Rp '000
Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya Eliminasi
140.553.332 65.493.590 14.847.738 2.347.159 (131.567)
136.016.049 53.383.638 21.095.344 3.802.037 -
59.319.584 28.644.124 (1.321.482) 573.436 131.564
40.225.235 18.297.738 5.797.106 2.456.963 (160.646)
Real estate Shopping center Hotel Others Elimination
Konsolidasian
223.110.252
214.297.068
87.347.226
66.616.396
Consolidated
2.269.854 (17.460.625) (911.844)
5.364.823 (7.965.053) 1.812.427
Interest income Finance cost Other gains and losses
71.244.611
65.828.593
Profit before tax
Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain Laba sebelum pajak
Pendapatan segmen yang dilaporkan diatas merupakan pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan dalam dan luar.
Segment revenue reported above represents revenue generated from internal and external customers.
Kebijakan akuntansi dari segmen dilaporkan adalah sama dengan kebijakan akuntansi Grup seperti dijabarkan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian. Laba segmen merupakan laba yang diperoleh setiap segmen tanpa memperhitungkan alokasi beban pemasaran, beban administrasi, penghasilan bunga, beban keuangan, keuntungan dan kerugian lain-lain dan beban pajak. Hal ini merupakan pengukuran yang dilaporkan kepada direksi sebagai pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen.
The accounting policies of the reportable segments are the same as the Group's accounting policies described in Note 3 to the consolidated finanancial statements. Segment profit represents the profit earned by each segment without allocation of marketing expenses, administrative expenses, interest income, finance costs, other gains and losses and income tax expense. This is the measure reported to the directors as the chief operating decision maker for the purposes of resource allocation and assessment of segment performance.
- 79 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Aset dan liabilitas segmen
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Segment assets and liabilities 31 Maret/ March31, 2015 Rp '000
Aset segmen Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp '000 Segment Assets Real estate Shopping center Hotel Others
4.665.624.519 1.103.148.155 292.191.372 87.922.235
4.595.868.527 1.080.106.118 286.448.719 70.812.495
6.148.886.281 (2.933.660.624)
6.033.235.859 (2.782.350.488)
Konsolidasian
3.215.225.657
3.250.885.371
Consolidated
Liabilitas segmen Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
1.794.006.753 767.812.754 156.302.257 88.056.358
1.031.717.303 999.359.991 150.125.471 70.804.285
Segment Liabilities Real estate Shopping center Hotel Others
2.806.178.122 (1.903.402.044)
2.252.007.050 (1.583.566.395)
Jumlah Eliminasi
Jumlah Eliminasi Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Konsolidasian
226.806.383
551.504.952
1.129.582.461
1.219.945.607
*)Disajikan kembali - Note 5
Total Elimination
Total Elimination Unallocated liabilities Consolidated *) As restated - Note 5
Untuk tujuan monitoring kinerja segmen dan pengalokasian sumber daya diantara segmen:
For the purposes of monitoring segment performance and allocating resources between segments:
seluruh aset dilaporkan.
segmen
all assets segments.
seluruh liabilitas dialokasikan ke segmen dilaporkan selain dari pinjaman.
all liabilities are allocated to reportable segments other than borrowings.
dialokasikan
ke
are
allocated
to
reportable
Grup beroperasi di Jawa dan Bali, Indonesia. Oleh karena operasi di Bali masih tidak signifikan, Grup mempertimbangkan untuk tidak menyajikan pendapatan dari pelanggan eksternal per lokasi operasi dan informasi terkait aset per lokasi aset.
The Group operates in Jawa and Bali, Indonesia. Since the operation in Bali was insignificant, the Group did not present the revenue from external customers by location of operations as well as the assets by locations.
Pendapatan dari produk dan jasa utama berikut informasi mengenai pelanggan utama diungkapkan dalam Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasian.
Revenue from major products and services and information about major customers are disclosed in Note 24 to the consolidated financial statements.
- 80 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
36. IKATAN DAN KONTINJENSI a.
36. COMMITMENTS AND CONTINGENTS
Grup mengadakan perjanjian dengan beberapa bank dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah, rumah toko dan apartemen milik grup sebagai berikut: 1.
2.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perusahaan, MPD, KGC dan/atau FPD melakukan beberapa perjanjian kerjasama atas fasilitas kredit pemilikan rumah untuk pelanggannya dengan Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Internasional Indonesia dan Bank DKI.
a.
The Group entered into agreements with several banks, wherein such banks will provide credit facilities to the buyers of residential house, shophouses and apartments of the Group as follows: 1.
The Company, MPD, KGC and/or FPD entered into several cooperation agreements to provide credit facilities to the buyers of residential houses with Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Internasional Indonesia and Bank DKI.
Perjanjian-perjanjian kerjasama ini memuat ketentuan, antara lain adalah dalam hal pembeli menunggak angsurannya berturut-turut selama jangka waktu tertentu (tiga bulan atau enam bulan) dan sertifikat balik nama atau pecahan ke atas nama pembeli serta dokumen-dokumen lain yang terkait belum diserahkan kepada bank maka Grup mengikatkan diri sebagai penjamin atas pembayaran seluruh sisa utang pokok, bunga, denda dan biaya lainnya yang berhubungan dengan fasilitas kredit.
The agreements contain several provisions, including the provision that if the buyer defaults in installment payments consecutively over a certain period (three months or six months) and the split certificates or title certificate in the name of the buyer and other related documents have not been submitted to the bank, then the Group is obliged to guarantee the full repayment of the remaining loan principal, interests, penalties and other charges payable under the credit facility.
Dana pencairan fasilitas kredit untuk konsumen di atas akan ditempatkan sebagai rekening giro (escrow account) dan/atau deposito berjangka atas nama Grup dimana pencairan escrow account dan/atau deposito berjangka tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan penyelesaian pekerjaan dan dokumen-dokumen yang terkait sebagaimana dirinci dalam masing-masing perjanjian (Catatan 10).
The proceeds from the consumers' availment of the above credit facility will be placed as current account (escrow account) and/or time deposits under the name of the Group, the withdrawal of escrow account and/or time deposits will be made in accordance with the progress of the completion of construction and the related documents as specified in each agreement (Note 10).
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Negara untuk menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower.
- 81 -
2.
The Company entered into agreements with Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia and Bank Tabungan Negara to provide credit facilities to the buyers of M-Gold Tower apartment and office.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
3.
b.
Pada tanggal 15 Agustus 2012, ANP, entitas anak, mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Permata untuk pemberian fasilitas kredit kepemilikan – Kondotel Horison Seminyak.
3.
On August 15, 2012, ANP, a subsidiary, entered into an agreement with Bank Permata on granting credit facilities relating to the acquisition of Condotel Horison Seminyak.
Perjanjian tersebut memuat sejumlah ketentuan bahwa ANP akan bertanggung jawab sepenuhnya atas pembayaran seluruh jumlah utang dari pembeli unit kondotel selama jangka waktu kredit, maksimum 5 tahun termasuk pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul terkait perjanjian kredit. Kewajiban pembayaran tersebut akan timbul apabila pembeli telah lalai membayar kewajiban angsuran selama tiga bulan berturut-turut kepada bank. Jika pelanggan mengalami gagal bayar, maka menurut perjanjian dengan Bank Permata tersebut ANP diharuskan untuk membeli kembali unit kondotel.
The above agreements include several provisions that require ANP to guarantee the payment of all amounts due from the customers relating to the acquisition of the condotel units within the credit period, up to a maximum of 5 years including the principal, interest and other cost incurred in relation to the loan agreement. The obligation to pay will arise upon the customers’ non-payment of the amounts due for three consecutive months. Upon customer default, the agreement with Bank Permata requires ANP to buyback the condotel units.
Pada tanggal 31 Maret 2015, manajemen berpendapat bahwa Bank Permata tidak mungkin mengklaim sesuai kontrak tersebut. Selanjutnya, manajemen berkeyakinan jika terjadi gagal bayar dan menyebabkan ANP harus membeli kembali unit kondotel tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut akan melebihi jumlah utang dalam kontrak jaminan keuangan. Sebagai akibatnya, tidak ada liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of March 31, 2015, management assessed that it was not probable that Bank Permata will claim under this agreement. Furthermore, the management believes that in case of default and the resulting buy back of the condotel units, the recoverable amount from the assets obtained will exceed the amount payable under the financial guarantee contract. Consequently, no liability is recognized from this agreement in the consolidated statements of financial position.
Grup mengadakan beberapa perjanjian manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management, perusahaan yang memiliki pemegang saham akhir yang sama dengan Perusahaan untuk menyediakan jasa manajemen hotel sebagai berikut: 1.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pada tanggal 5 Januari 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 Januari 2014. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 2% dari jumlah pendapatan kotor hotel dan biaya insentif pengelolaan sebesar 2,5% dari laba kotor usaha. Pada tanggal 3 Pebruari 2014, Perusahaan mengadakan perpanjangan perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Pebruari 2017. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar
- 82 -
b.
The Group entered into several management agreement with PT Metropolitan Golden Management, a company which have the same ultimate stockholders as the Company, relating to the provision of hotel management services as follows: 1.
On January 5, 2004, the Company entered into an agreement for Horison Hotel, Bekasi. The agreement is valid up to January 5, 2014. As compensation, the Company is obliged to pay basic fee at 2% of the hotel’s gross revenue and incentive fee at 2.5% of gross operating profit.
On February 3, 2014, the Company entered into an extension agreement for Horison Hotel, Bekasi. The agreement is valid up to February 1, 2017. As compensation, the Company is obliged to pay license fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
biaya lisensi sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor hotel.
c.
d.
2.
Pada tanggal 13 September 2011, MPD, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel @HOM, Tambun. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 12 September 2016. MPD diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor hotel.
2.
On September 13, 2011, MPD, a subsidiary, entered into a management agreement for @HOM Hotel. The agreement is valid up to September 12, 2016. As compensation, MPD is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel's gross revenue.
3.
Pada tanggal 12 Desember 2012, MGRM, entitas anak mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison Seminyak, Bali. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 11 Desember 2015. MGRM diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1 % dari jumlah pendapatan kotor hotel.
3.
On December 12, 2012, MGRM, a subsidiary, entered into an agreement for Horison Hotel Seminyak, Bali. The agreement is valid up to December 11, 2015. As compensation, MGRM is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
4.
Pada tanggal 3 Pebruari 2014, MGM, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel Metland Cirebon. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Pebruari 2017. MGM diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1 % dari total pendapatan kotor Hotel.
4.
On February 3, 2014, MGM, a subsidiary, entered into a management agreement for Metland Hotel Seminyak. The agreement is valid up to February 1, 2017. MGM is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
Pada tanggal 12 Juli 2011, KGC, entitas anak, menandatangani perjanjian sewa dengan PT Hero Supermarket Tbk (Hero), dimana KGC setuju untuk menyewakan tanah dan bangunan seluas 5.000 meter persegi yang terletak di Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
c.
On July 12, 2011, KGC, a subsidiary, entered into a lease agreement with PT Hero Supermarket Tbk (Hero), whereby KGC agreed to lease its land and building with total area of 5,000 square meters located in Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi for 20 (twenty) years.
Biaya sewa untuk dua puluh empat bulan pertama harus dibayar dimuka.
The rental fees for the first twenty four months shall be paid in advance.
Perjanjian sewa operasi memuat opsi untuk memperpanjang sewa untuk masa 5 tahun berikutnya.
The operating lease agreement contains an option to extend for the following 5 years.
Berdasarkan akta No. 3 tanggal 5 Agustus 2010 oleh I Made Pria Dharsana, SH., ANP, entitas anak, menyewa tiga bidang tanah berikut bangunan hotel diatasnya, yang berlokasi di Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. Jangka waktu sewa adalah 36 tahun dan 2 bulan yang berakhir pada tanggal 22 Desember 2046 dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. ANP diperbolehkan untuk merobohkan bangunan hotel tersebut dan menggantinya dengan bangunan hotel yang baru. Harga sewa atas tanah tersebut adalah Rp 13.500.000.000 ditambah dengan pajak serta biaya lain terkait dengan sewa.
- 83 -
d.
Based on deed No. 3 dated August 5, 2010 by I Made Pria Dharsana, SH., ANP, a subsidiary, rented three parcels of land including the existing hotel buildings thereon, located at Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. The rent term is 36 years and 2 months ending December 22, 2046 which can be extended upon agreement of both parties. ANP is allowed to knock down the hotel building and replace the structure with a brand new hotel building. The rental price amounted to Rp 13,500,000,000 plus taxes and other expense associated with the rent.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
e.
Pada tanggal 12 Desember 2012, ANP, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan pelanggan yang menjamin pengembalian atas investasi sebesar 24% selama tiga tahun pertama atas kepemilikan kondotel. Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk potongan pembayaran langsung kepada pelanggan. Sebagai gantinya, pelanggan menyerahkan hak bagi hasil atas unit kondotel kepada ANP. ANP mencatat pendapatan bagi hasil tersebut sebagai piutang.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
e.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, manajemen menilai bahwa estimasi penerimaan kas di masa depan yang berkaitan dengan bagi hasil tidak melebihi jumlah piutang usaha. Akibatnya, terdapat cadangan kerugian penurunan piutang dalam laporan keuangan konsolidasian (Catatan 7).
On December 12, 2012, ANP, a subsidiary, entered into agreements with certain customers that guarantee a fixed rate of return on investment of 24% during the first three years of the condotel unit acquisition. The guarantee is in a form of outright payment discount given to the customers. In return, the customers assign to ANP the right to receive the revenue-sharing from the condotel units. ANP records the revenuesharing as receivable. As of March 31, 2015 and December 31, 2014, management assessed that the estimated future cash receipts related to the revenue-sharing is less than the amount of receivables recorded. Consequently, an allowance for impairment losses on receivable is recognized in the consolidated statement of financial position (Note 7).
f.
Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pemasaran dan penjualan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower dengan Laily Syamsiar. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 30 September 2014 dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Laily Syamsiar mendapat komisi penjualan sebesar 2,5% dari harga transaksi sebelum pajak. Perjanjian ini telah berakhir dan tidak diperpanjang.
f.
On April 1, 2013, the Company entered into an agreement on marketing service and sale of apartment and office M-Gold Tower with Laily Syamsiar. This agreement is valid until September 30, 2014 which can be extended upon agreement of both parties. Laily Syamsiar obtained sales commission fee 2.5% from the transaction price before taxes. This agreement has been terminated and not extended.
g.
Pada tanggal 12 Desember 2012, MGRM mengadakan perjanjian bagi hasil atas pendapatan operasional unit Kondotel Horison Seminyak, Bali, dengan pemilik kondotel sebesar 40% dari pendapatan kamar. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 11 Desember 2042.
g.
On December 12, 2012, MGRM entered into a profit sharing agreement on Condotel Horison Seminyak, Bali at 40% of the condotel owner rentals from the room revenue. This agreement is valid until December 11, 2042.
h.
Pada tanggal 18 September 2013, MDG, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan umah kebon, dimana MDG setuju untuk membayar 10% dari pendapatan makanan dan minuman atau paling sedikit sebesar Rp 15.000 ribu. Perjanjian ini berlaku mulai 11 Desember 2013 sampai dengan 11 Desember 2018.
h.
On September 18, 2013, MDG, a subsidiary, entered into agreement with umah kebon, whereby MDG agree to pay 10% from food and beverage revenue or minimal Rp 15,000 thousand. The agreement is valid from December 11, 2013 up to December 11, 2018.
i.
Pada tanggal 1 Agustus 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengelolaan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower dengan PT Marimo Property. Perusahaan diwajibkan membayar:
i.
On August 1, 2014, the Company entered into agreement of property management services of M-Gold Tower apartment and office with PT Marimo Property. The Company is obliged to pay:
Biaya persiapan/pra pembukaan sebesar Rp 30.000 ribu per bulan selama 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2014.
Setting-up/pre-opening fee amounting to Rp 30,000 thousand each month valid from August 1 up to December 31, 2014.
Biaya jasa pengelolaan properti sebesar Rp 70.000 ribu per bulan untuk tahun pertama dan Rp 73.500 ribu per bulan untuk tahun kedua.
Property management services fee amounting to Rp 70,000 thousand each month for year 1 and Rp 73,500 thousand each month for year 2.
- 84 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2016 dan dapat diperpanjang.
This agreement is valid until December 31, 2016 which can be extended.
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the Group had monetary assets and liabilities in foreign currency as follows:
31 Maret 2015/ March 31,2015 Mata uang Ekuivalen asing/ Rp '000/ Foreign Equivalent in currency Rp '000 Aset Kas dan setara kas
Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain
US$ AUD$
US$ Euro US$ Euro
127.535 2.000
244.233 45.750 643.762 66.170
Jumlah Jumlah liabilitas bersih
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Mata uang Ekuivalen asing/ Rp '000/ Foreign Equivalent in currency Rp '000
1.668.673 20.005 1.688.678
86.556
3.195.542 648.049 8.422.976 937.301 13.203.868
173.589 45.750 754.500
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, kurs yang digunakan oleh Grup sebagai berikut:
1 USD 1 Euro 1 AUD
13.084 14.165 10.003
Asset Cash and cash equivalents
1.076.755
2.159.447 692.335 9.385.980 12.237.762
(11.515.191)
31 Maret/ March 31, 2015 Rp
1.076.755
(11.161.007)
Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Total Net liabilities
As of March 31, 2015 and December 31, 2014 and 2013, the exchange rates used by the Group are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp 12.440 15.133 -
- 85 -
USD 1 Euro 1
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
38. KATEGORI KEUANGAN
DAN
KELAS
INSTRUMEN
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivab les Rp'000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
38. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liab ilities at amortized cost Rp'000
31 Maret 2015 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan lainnya Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset lain-lain LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Utang bank LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjangsetelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan JUMLAH
March 31, 2015
165.373.446
-
296.543.145
-
91.879 7.292.760
-
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
57.089.843 1.178.208 2.238.499
-
NON-CURRENT ASSETS Other financial assets Other accounts receivable - third parties Other assets
-
228.999.999 32.396.511
-
382.829 58.325.202 17.038.584
-
52.316.208 98.000.000
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Other accounts payable Bank loans NON-CURRENT LIABILITIES
-
390.500.491 17.219.891
Long-term bank loan - net of current maturities Customers' deposits
529.807.780
895.179.715
TOTAL
- 86 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivab les Rp'000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liab ilities at amortized cost Rp'000
31 Desember 2014 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan lainnya Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset lain-lain LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Utang bank LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjangsetelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan JUMLAH
December 31, 2014
301.065.613
-
324.037.076
-
36.781 5.728.843
-
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
62.862.510 1.395.560 2.127.355
-
NON-CURRENT ASSETS Other financial assets Other accounts receivable - third parties Other assets
-
310.999.998 38.631.652
-
259.750 61.483.315 17.914.455
-
36.945.695 87.750.000
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Other accounts payable Bank loans NON-CURRENT LIABILITIES
-
415.658.536 14.258.079
Long-term bank loan - net of current maturities Customers' deposits
697.253.738
983.901.480
TOTAL
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Grup tidak mempunyai instrumen aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) dan juga tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL.
- 87 -
As of March 31, 2014 and December 31, 2014, the Group does not have financial assets instruments classified as available-for-sale, held to maturity or fair value through profit or loss (FVTPL) nor does it have financial liabilities classified as at FVTPL.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
39. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
Manajemen risiko modal
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
39. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT a.
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 6), pinjaman (Catatan 14 dan 18) dan ekuitas pemegang saham induk yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 20), tambahan modal disetor (Catatan 21), saldo laba dan kepentingan non-pengendali (Catatan 24).
The Group manages capital risk to ensure that its will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group's capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 6), debts (Notes 14 and 18) and equity shareholders of the holding consisting of capital stock (Note 20), additional paid-in capital (Note 21), retained earnings and non-controlling interest (Note 24).
Dewan Direksi secara berkala melakukan review struktur modal Grup. Sebagai bagian review, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya modal dan risiko terkait.
The Board of Directors regularly review the Group’s capital structure. As part of the review, the Board of Directors considers the cost of capital and its related risk.
Gearing ratio pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as of March 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
31 Maret/ March 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2014 *) Rp '000
Pinjaman Kas dan setara kas
717.500.490 166.095.814
814.408.534 302.173.032
Debt Cash and cash equivalents
Pinjaman - bersih
551.404.676
512.235.502
Net debt
2.085.643.155
2.030.939.764
Ekuitas Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas
26,44%
25,22%
*) Disajikan kembali - catatan 5
Equity Net debt to equity ratio *)As restated - Note 5
Grup diwajibkan untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas dengan rasio keuangan tertentu terkait dengan pinjaman dari Bank Mandiri (Catatan 18). b.
Capital risk management
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Grup menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Grup.
- 88 -
The Group is subject to the loan covenants relating to the maintenance of certain liquidity and solvency ratios arising from its bank loans from Bank Mandiri (Note 18). b.
Financial risk management objectives and policies The principal risks arising from the Group’s financial instruments are credit risk, interest rate risk and liquidity risk. The management reviews and agrees policies for managing each of these risks. The Group applies the financial risk management policies to minimize the impact of the unpredictability of financial markets on the Group’s financial
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:
performance. The summary of the financial risk management policies are as follows:
i.
i.
ii.
Manajemen risiko kredit
Credit risk management
Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari rekanan (penyewa properti investasi maupun pembeli properti) atas liabilitas kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Grup. Grup meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim kepada pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali. Untuk risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk rental selama 3 bulan, serta membayar uang muka minimal 10% sebelum tanggal awal masa sewa.
Credit risk arises from the risk that a counterparty (investment property lessee and property buyer) will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Group. The Group minimizes the credit risk on trade receivables from property buyers by imposing penalty charges on late payments, sales purchase cancellation with cancellation penalty, property resale and claim of losses incurred from resale to the buyer. For credit risk which arises from investment property, lessee payment default is minimized by requiring cash deposits and/or rental bank guarantees of up to a 3-month period, and up-front down payment at a minimum of 10% before the commencement of the lease.
Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan yang mempunyai reputasi yang baik. Untuk aset keuangan seperti kas dan setara kas dan dana yang dibatasi penggunaannya, Grup meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihakpihak bereputasi (Catatan 6, 10 dan 36a). Piutang usaha dimonitor secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Piutang usaha Grup terdiri dari banyak pelanggan yang merupakan individu dan korporasi. Grup tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan kepada satu pihak atau Grup yang memiliki karakteristik yang sama. Konsentrasi atas risiko kredit terbatas, karena para pelanggan banyak dan tidak terkait.
The Group has policy to ensure that the transactions are made with customers having good credit records. For other financial assets such as cash and cash equivalents and restricted fund, the Group minimizes the credit risk by placing the funds with reputable financial institutions (Notes 6, 10 and 36a). Receivable balances are monitored on an ongoing basis to minimize the credit risks exposure. The Group’s trade receivables consist of a large number of customers representing both individuals and corporate companies. The Group does not have any significant credit risk exposure to any single party or any group of counterparties having similar characteristics. The concentration of credit risk is limited due to customer base being large and unrelated.
Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan dan piutang. Jumlah tercatat yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian merupakan eksposur maksimum risiko kredit Grup untuk pinjaman yang diberikan dan piutang.
At the end of the reporting period, there were no significant concentrations of credit risk for loans and receivables. The carrying amounts reflected in the consolidated financial statements represent the Group’s maximum exposure to credit risk for loans and receivables.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Grup terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Grup meminjam dana dengan tingkat bunga tetap dan mengambang. Risiko ini dikelola oleh Grup dengan mempertahankan
- 89 -
Interest rate risk management The Group is exposed to interest rate risk because entities in the Group borrow funds at both fixed and floating interest rates. The risk is managed by the Group by maintaining an appropriate mix
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
gabungan yang tepat antara pinjaman suku bunga tetap dan mengambang.
between fixed borrowings.
Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.
The Group’s exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note.
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for both derivatives and non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba untuk 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 akan turun/naik masing-masing sebesar Rp 809.937 ribu dan Rp 797.439 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, profit in March 31, 2015 and December 31, 2014 would decrease/ increase by Rp 809,937 thousand and Rp 797,439 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.
The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which is subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the profit after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.
- 90 -
and
floating
rate
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN 31 MARET 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2015 AND MARCH 31, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
iii. Manajemen risiko likuiditas
iii. Liquidity risk management
Manajemen membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas Grup. Risiko likuiditas merupakan risiko yang akan dihadapi Grup dalam memenuhi kewajiban keuangannya terkait dengan kekurangan dana. Eksposur Grup terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari perbedaan-perbedaan jatuh tempo masing-masing aset keuangan dan liabilitas keuangan. Grup menggunakan prinsip dasar pengelolaan likuiditas yang timbul dari liabilitas keuangan dengan memelihara tingkat kecukupan kas dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan terus memantau rencana dan realisasi arus kas serta melalui penelaahan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan dari Bank Mandiri (Catatan 14 dan 18) yang ditujukan untuk mengurangi risiko likuiditas.
c.
The management has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds. The Group’s exposure to liquidity risk arises primarily from mismatches of the maturities of financial assets and liabilities. The principal method the Group uses to manage liquidity risk arising from financial liabilities is maintaining an adequate level of cash by continuously monitoring forecast and actual cash flows, banking facilities and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. As of March 31, 2015 and December 31, 2014, the Company has unused credit facilities from Bank Mandiri (Notes 14 and 18) intended for reducing liquidity risk.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
c.
Fair Value of Financial Instruments
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
40. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
40. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 2 sampai 91 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan tanggal 28 April 2015.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 2 to 91 were approved by the Directors and authorized for issue on April 28, 2015.
*********
- 91 -