PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan Entitas Anak/and Its Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian dan Informasi Tambahan Konsolidasian/ Consolidated Financial Statements and Supplementary Information Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013/ As of June 30, 2014 and December 31, 2013 and For the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
Laporan atas Reviu Informasi Keuangan Interim/ Report on Review of Interim Financial Information Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian dan Informasi Tambahan Konsolidasian PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan Entitas Anak pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 The Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements and Supplementary Information of PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk and Its Subsidiaries as of June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta Untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements
6
Lampiran/Attachment INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK – Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta untuk Periode-Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013/ PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION – As of June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk/Parent Entity Statements of Financial Position
I.1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Entitas Induk/Parent Entity Statements of Comprehensive Income
I.3
Laporan Perubahan Ekuitas Entitas Induk/Parent Entity Statements of Changes in Equity
I.4
Laporan Arus Kas Entitas Induk/Parent Entity Statements of Cash Flows
I.5
Catatan atas Laporan Keuangan Entitas Induk/Notes to Financial Statements of the Parent Entity
I.6
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position June 30, 2014 and December 31, 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited )
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 2.002 dan Rp 1.683 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain dari pihak ketiga Persediaan Ayam pembibit turunan Uang muka Instrumen keuangan derivatif Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
49.743 1.244.594 74.604 5.724.147 597.066 603.372 5.187 342.203 60.966
Jumlah Aset Lancar
9.656.912
943.747 11.283
ASET TIDAK LANCAR Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan Goodwill Tanaman - bersih Sapi pembibit turunan Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 37.910 dan Rp 37.586 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.616.371 dan Rp 2.403.858 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Aset tetap yang tidak digunakan - bersih Aset real estat Aset lain-lain
5.804.373 18.711 24.680 74.561
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2,3,4,21,35,36 2,3,5,12,21,35
2,3,6,12,14,17,21,35,36 32 2,3,21,35 2,3,7,12,17 2,8,12,17 2 2,9,30 2
106.411 1.090.945 52.457 4.727.474 537.326 446.372 240.349 43.087
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 2,002 and Rp 1,683 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Related parties Third parties Other accounts receivable from third parties Inventories Breeding chickens Advances Derivative financial instrument Prepaid taxes Prepaid expenses
9.004.667
Total Current Assets
1.745.963 14.283
5.272.131 8.329 23.813 59.031
NONCURRENT ASSETS Restricted cash in banks Deferred tax assets Goodwill Plantations - net Breeding cattles Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 37,910 and Rp 37,586 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 2,616,371 and Rp 2,403,858 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Unused assets - net Real estate assets Other assets
6.499.786
5.912.923
Total Noncurrent Assets
16.156.698
14.917.590
1.368 108.496 70.013 2.387 349.953
2,3,21,35,36 2,3,30 2,3,20 2 2,8,12,17
1.321 94.636 70.013 2.330 335.751
45.244
2,3,10,27
45.568
2,3,11,12,17,18,27 2,11 2 2,3,21,35
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-1-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position June 30, 2014 and December 31, 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain kepada pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Uang muka yang diterima Instrumen keuangan derivatif Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang Utang pembelian aset tetap Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pinjaman jangka panjang
2.928.038 1.275.052 710.990 256.654 23.818 163.072 45.670 4.373
228.512
2.558.985
2
571.213 423.503 147.278 61.958 150.402 44.409 -
2,3,21,35 6,7,8,11,12,17,36
397.092
2,3,6,14,21,35,36 2,15,30 2,3,16,21,35
1.021 3.382
11,18
5.640.582
2.975 3.731 4.361.546
9.477 706.198
2,30 2,3,29
13.201 647.673
401.092
2,3,21,35 6,7,8,11,12,17,36
497.113
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable Related party Third parties Other accounts payable to third parties Taxes payable Accrued expenses Advances received Derivative financial instrument Current portion of long-term liabilities: Long-term loans Liability for the purchase of property and equipment Lease liabilities Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Long-term employee benefits liability
199 5.068 4.147.568
Long-term liabilities - net of current portion: Long-term loans Liability for the purchase of property and equipment Lease liabilities Bonds payable
5.231.377
5.310.822
Total Noncurrent Liabilities
10.871.959
9.672.368
Total Liabilities
Utang pembelian aset tetap Liabilitas sewa pembiayaan Utang obligasi
1.059 3.998 4.109.553
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
2,3,5,6,7,8,11,12,21,35,36 2,3,13,21,35,36 32
11,18 2,3,19,21,35,36
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 10.000.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan 25.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 40 (dalam Rupiah penuh) per saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor - Seri A dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 7.748.932.910 saham dan Seri B dengan nilai nominal Rp 40 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 2.911.590.000 saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Saham treasuri - 20.324.740 saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya
Equity Attributable to Owners of the Company
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.666.250 895.615 (17.717) 165.000 2.233.201 (69.529)
23 24 2,23
1.666.250 895.615 (17.717)
2
150.000 2.032.807 25.205
Capital stock Authorized - 10,000,000,000 Series A shares with Rp 200 (in full Rupiah) par value per share and 25,000,000,000 Series B shares with Rp 40 (in full Rupiah) par value per share as of June 30, 2014 and December 31, 2013 Issued and paid-up - 7,748,932,910 Series A shares with Rp 200 (in full Rupiah) par value per share and 2,911,590,000 Series B shares with Rp 40 (in full Rupiah) par value per share as of June 30, 2014 and December 31, 2013 Additional paid-in capital Treasury stocks - 20,324,740 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated Other equity components
4.752.160
Equity Attributable to Owners of the Company
4.872.820 411.919
2,22
493.062
5.284.739
5.245.222
16.156.698
14.917.590
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Noncontrolling Interests Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-2-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited) PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aset tetap Kerugian transaksi derivatif - bersih Beban penjualan Beban bunga Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih
Catatan/ Notes
30 Juni/ June 30, 2013 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
12.192.466
2,25,32
10.324.832
NET SALES
(10.363.452)
2,26,32
(8.481.231)
COST OF GOODS SOLD
1.829.014 20.592 8.604 2.337 (7.638) (247.744) (332.901) (838.646) 27.510
LABA SEBELUM PAJAK
461.128
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Beban Pajak - Bersih LABA BERSIH LABA KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
1.843.601 2 2,4,5 2,11 2 2,10,11,27 2,12,17,18,19,28 2,6,10,11,27,29,32 5,10,11
(15.521) 8.724 3.135 (221.279) (220.402) (707.520) (19.870)
GROSS PROFIT Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Gain on sale of property and equipment Loss on derivative transactions - net Selling expenses Interest expense General and administrative expenses Others - net
670.868
INCOME BEFORE TAX
117.344 (16.549) 100.795
155.510 (4.553) 150.957
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax Tax Expense - Net
360.333
519.911
NET INCOME
2,3,30
5.586
2
1.786
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Translation adjustment
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
365.919
521.697
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
321.796 38.537
489.169 30.742
Net income attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
2,22
360.333
519.911
327.382 38.537
490.955 30.742
2,22
365.919
521.697
30
46
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Total comprehensive income attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests
BASIC EARNINGS PER SHARE (in full amounts of Rupiah)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2013/ Balance as of January 1, 2013
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
1.666.250
Laba bersih (tidak diaudit)/ Net income (unaudited) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (tidak diaudit)/ Translation adjustment (unaudited) Jumlah laba komprehensif (tidak diaudit)/ Total comprehensive income (unaudited) Pembentukan cadangan umum (tidak diaudit)/ Appropriation for general reserve (unaudited) Dividen (tidak diaudit)/ Dividends(unaudited) Peningkatan kepentingan nonpengendali (tidak diaudit)/Increase in noncontrolling interests (unaudited)
Modal Ditempatkan dan Disetor/ Issued and Paid-Up
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Interim Consolidated Statements of Changes in Equity For the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Company Selisih Kepemilikan Dari Perubahan Kepentingan Nonpengendali Selisih Transaksi Saldo Laba/ Selisih Kurs karena Perubahan Pada Ekuitas Anak/ Retained Earnings Penjabaran Kepemilikan/ Belum Difference in Ownership Laporan Keuangan/ Ditentukan Ditentukan Due to Changes Transaction in Noncontrolling with Noncontrolling Penggunaannya/ Penggunaannya/ Translation Saham Treasuri/ Adjustment Interests of a Subsidiary Interests Treasury Stock Appropriated Unappropriated
895.615
-
-
-
-
-
-
31
-
-
31
-
-
22
-
2.762
-
1.381
(17.717)
-
120.000
-
-
-
-
1.786
-
-
-
-
1.786
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Kepentingan Nonpengendali/ NonControlling Interests
1.680.363
4.348.654
414.673
4.763.327
489.169
489.169
30.742
519.911
-
1.786 489.169
30.000
(30.000) (212.804)
30.000
(242.804)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
-
490.955
1.786 30.742
-
-
(212.804)
-
521.697
(212.804)
-
33.000
33.000
(212.804)
33.000
(179.804)
Saldo per 30 Juni 2013 (tidak diaudit)/ Balance as of June 30, 2013 (unaudited)
1.666.250
895.615
4.548
1.381
-
(17.717)
150.000
1.926.728
4.626.805
478.415
5.105.220
Saldo per 1 Januari 2014/ Balance as of January 1, 2014
1.666.250
895.615
23.824
1.381
-
(17.717)
150.000
2.032.807
4.752.160
493.062
5.245.222
321.796
321.796
38.537
360.333
321.796
327.382
38.537
365.919
Laba bersih (tidak diaudit)/ Net income (unaudited) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (tidak diaudit)/ Translation adjustment (unaudited) Jumlah laba komprehensif (tidak diaudit)/ Total comprehensive income (unaudited) Pembentukan cadangan umum (tidak diaudit)/Appropriation for general reserve (unaudited) Dividen (tidak diaudit)/ Dividends (unaudited) Penurunan kepentingan nonpengendali (tidak diaudit)/Decrease in noncontrolling interests (unaudited)
Saldo per 30 Juni 2014 (tidak diaudit)/ Balance as of June 30, 2014 (unaudited)
-
-
-
-
-
-
31
-
-
31
-
1, 22
-
-
-
-
5.586
-
-
-
-
5.586
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(100.320)
-
-
-
-
-
-
(100.320)
-
1.666.250
-
895.615
29.410
1.381
(100.320)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim.
-
15.000
(15.000) (106.402)
15.000
(17.717)
5.586
165.000
(121.402) 2.233.201
-
5.586
-
-
(106.402)
-
(106.402)
(100.320)
(119.680)
(220.000)
(206.722)
(119.680)
4.872.820
-
411.919
(326.402) 5.284.739
See accompanying notes to interim consolidated financial statements which are an integral part of the interim consolidated financial statements.
-4-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain Pembayaran kepada karyawan Kas bersih dihasilkan dari operasi Penerimaan dari restitusi pajak Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited )
30 Juni/ June 30, 2013 (Tidak Diaudit/ Unaudited )
12.066.457 (10.838.078) (555.387) 672.992 5.330 (250.184) (339.897)
10.173.059 (8.994.580) (459.430) 719.049 54.738 (147.946) (193.733)
88.241
432.108
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and others Cash paid to employees Net cash generated from operations Cash receipts from income tax refund Income tax paid Interest paid Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga Pencairan investasi jangka pendek Hasil penjualan aset tetap yang tidak digunakan Penurunan (penambahan) jaminan Perolehan perangkat lunak komputer Pembayaran untuk peningkatan investasi di entitas anak Perolehan aset tetap Perolehan properti investasi
18.228 8.604 3.000 150 (1.436) (14.758) (220.000) (765.557) -
(601.749) (160)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Interest received Proceeds from withdrawal of temporary investments Proceeds from sale of unused assets Decrease (increase) in guarantee deposits Acquisitions of computer software Payment for additional investment in a subsidiary Acquisitions of property and equipment Acquisitions of investment properties
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(971.769)
(586.964)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) utang bank jangka pendek Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran utang pembelian aset tetap Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Pembayaran pinjaman jangka panjang Penerimaan dari utang obligasi Penambahan modal disetor oleh kepentingan nonpengendali dari entitas anak Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
3.910 8.724 2.211 100
369.318 1.487
(1.358.961) 72.200
(1.993) (2.170) (274.723) -
(3.095) (2.889) (169.428) 2.234.025
-
33.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds (payments) of short-term bank loans Proceeds from long-term bank loans Payment of liability for purchase of property and equipment Payment of lease liabilities Payments of long-term bank loans Proceeds from bond issuance Proceeds from issuance of shares to noncontrolling interests of subsidiaries
91.919
804.852
Net Cash Provided by Financing Activities
(791.609)
649.996
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
1.745.963 (10.607)
872.441 27.104
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE PERIOD Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
943.747
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.549.541
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE PERIOD
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1.
Umum a.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka UU Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan akta notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 59 tanggal 18 Januari 1971 dan diubah dengan akta publik No. 60 dari notaris yang sama tanggal 15 Pebruari 1972. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A.5/39/8 tanggal 4 Oktober 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 Tambahan No. 641 tanggal 25 Oktober 1974. Status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan dari BKPM No.10/V/1982 tanggal 25 Juni 1982 yang dinyatakan dalam akta notaris Sastra Kosasih, S.H. No. 29 tanggal 27 Oktober 1982. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris No. 258 dan 259 tanggal 20 Maret 2013 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notaris publik di Jakarta, sehubungan dengan pemecahan atas saham Perusahaan Seri A dan Seri B. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-11682 tanggal 2 April 2013.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (the “Company”) was established within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 year 1967 based on Notarial Deed No. 59 dated January 18, 1971 of Djojo Muljadi, S.H., a public notary in, as amended by Notarial Deed No. 60 dated February 15, 1972, of the same notary. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/39/8 dated October 4, 1972, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 86 dated October 25, 1974, Supplement No. 641. The Company’s status was changed from a Foreign Capital Investment (PMA) company to a Domestic Capital Investment company based on Decision Letter No. 10/V/1982 dated June 25, 1982 of the Capital Investment Coordinating Board (BKPM) as stated in Notarial Deed No. 29 dated October 27, 1982 of Sastra Kosasih, S.H. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed Nos. 258 and 259 dated March 20, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, a public notary in Jakarta, concerning stock split of the Company’s Series A and Series B shares. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-11682 dated April 2, 2013.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1971. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Milenia Lt. 7 Jl. MT. Haryono Kav. 16 Jakarta 12810, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo - Jawa Timur, Tangerang Banten, Cirebon - Jawa Barat, Makasar Sulawesi Selatan, Lampung, Padang Sumatera Barat dan Bati-bati - Kalimantan Selatan.
The Company started its commercial operations in January 1971. The Company is domiciled in Jakarta and its head th office is located at Wisma Millenia 7 Floor Jl. MT Haryono Kav. 16, Jakarta 12810. The Company’s manufacturing plants are located in Sidoarjo - East Java, Tangerang - Banten, Cirebon - West Java, Makasar South Sulawesi, Lampung, Padang West Sumatera and Bati-bati - South Kalimantan.
Perusahaan dan entitas anak selanjutnya disebut “Grup”.
The Company and its subsidiaries are hereinafter referred to as “the Group”.
-6-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang:
In accordance with article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities comprises of the following:
Pengolahan segala macam untuk pembuatan/produksi makanan hewan, kopra dan lain yang mengandung minyak gaplek dan lain-lain;
bahan bahan bahan nabati,
To engage in processing of all kinds of materials for the manufacture/ production of animal feeds, including but not limited to copra and other materials containing vegetable oils, cassava and others;
Mengusahakan pembibitan, peternakan ayam dan usaha peternakan lainnya, meliputi budi daya seluruh jenis peternakan, perunggasan, perikanan dan usaha lain yang terkait; dan
To engage in breeding, poultry and other farms such as fisheries and others including but not limited to cultivation of all types of livestock, poultry, fishery and related businesses; and
Menjalankan perdagangan dalam negeri dan internasional dari bahan tersebut serta hasil produksi tersebut di atas.
To engage in domestic and international trading of the abovementioned materials and products.
Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Asia, Eropa dan Amerika Serikat.
The Company’s products are marketed both locally and internationally, including Asia, Europe and USA.
Japfa Pte. Ltd. (dahulu Malvolia Pte. Ltd.), merupakan induk dari Perusahaan.
Japfa Pte. Ltd. (formerly Malvolia Pte. Ltd.), which is based in Singapore, is the immediate holding company of the Company.
Penawaran Umum Efek
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 31 Agustus 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) *) dengan suratnya No. SI-046/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 4.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 23 Oktober 1989 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On August 31, 1989, the Company obtained the Notice of Effectivity of Share Registration No. SI-046/SHM/MK.10/1989 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) *) for its public offering of 4,000,000 shares. On October 23, 1989, these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 8 Pebruari 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan dari Ketua Bapepam *) dengan suratnya No. S-139/PM/1990 untuk melakukan pencatatan saham sebesar 24.000.000 saham yang berasal dari penawaran umum terbatas dengan perbandingan 2:3. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Pebruari 1990.
On February 8, 1990, the Company obtained the Notice of Effectivity of Share Registration No. S-139/PM/1990 from the Chairman of Bapepam *) for its limited offering of 24,000,000 shares on a 2:3 basis. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on February 12, 1990.
-7-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 26 Juli 1991, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan dari Ketua Bapepam *) dengan suratnya No. S-1149/PM/1991 untuk melakukan pencatatan saham bonus sejumlah 80.000.000 saham dengan perbandingan 1:2. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Juli 1991.
On July 26, 1991, the Company obtained the Notice of Effectivity of Share Registration No. S-1149/PM/1991 from the Chairman of Bapepam *) for its limited offering of 80,000,000 shares on a 1:2 basis. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on July 29, 1991.
Pada tanggal 20 Maret 1992, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan tambahan saham atas penerbitan Obligasi Konversi di luar negeri dari Ketua Bapepam *) dengan suratnya No. S-599/PM/1992 sebanyak 28.941.466 saham.
On March 20, 1992, the Company obtained the Notice of Effectivity of Registration No. S-599/PM/1992 from the Chairman of Bapepam *) for the issuance of additional 28,941,466 shares in connection with the offering of convertible bonds abroad.
Pada tanggal 1 November 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dengan mengeluarkan 1.340.473.194 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada kreditur tak terafiliasi tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Keputusan Ketua Bapepam *) No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998.
On November 1, 2002, the Company obtained the approval at the Extraordinary Stockholders’ Meeting for the increase in issued and paid-up capital through issuance of 1,340,473,194 shares with Rp 1,000 par value per share to nonaffiliated creditors without pre-emptive rights according to Bapepam Regulation No. IX.D.4 as attachment to the decision of the Chairman of Bapepam *) No. Kep44/PM/1998 on August 14, 1998.
Pada tanggal 16 Mei 2007, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Penerbitan Obligasi No. 021/JAPFA-BPM/LD-CS/V/07 dari Ketua Bapepam-LK *) sehubungan dengan penerbitan Obligasi Japfa I Tahun 2007 sebesar Rp 500 miliar.
On May 16, 2007, the Company obtained the Notice of Effectivity from Chairman of Bapepam-LK *) in his letter No. 021/JAPFABPM/LD-CS/V/07 for its public offering of Japfa I Bonds year 2007 totaling to Rp 500 billion.
Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran No. S-13948/BL/2011 dari Ketua Bapepam-LK *) sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Japfa Tahun 2012 sebesar Rp 1.500 miliar.
On December 29, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from Chairman of Bapepam-LK *) in his letter No. S-13948/BL/2011 for its Public Offering of Sustainable Bonds Sustainable I Japfa year 2012 totaling to Rp 1,500 billion.
-8-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan menyampaikan surat ke Bapepam – LK *) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) informasi mengenai rencana perolehan kembali saham Perusahaan yang diterbitkan dan tercatat di BEI (sebagai saham treasuri). Perolehan kembali saham treasuri dilakukan pada tanggal 29 Juni 2012. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saham treasuri Perusahaan sejumlah 20.324.740 lembar saham dengan harga perolehan Rp 870 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham.
On June 28, 2012, the Company has submitted a Statement to Bapepam – LK *) and Indonesia Stock Exchange (ISE) regarding the reacquisition of Company’s capital stock which was issued and recorded in ISE (as treasury stock). The reacquisition transaction was consumated on June 29, 2012. As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the Company's treasury stocks totaled to 20,324,740 shares at Rp 870 (in full Rupiah) per share.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal atas saham Perusahaan Seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham, dan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 40 (dalam Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaries publik di Jakarta Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.si, No. 258 dan 259 tanggal 20 Maret 2013 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-11682 tanggal 2 April 2013. Pemecahan nilai nominal saham ini efektif pada tanggal 19 April 2013.
Based on the Extraordinary General Stockholders’ Meeting held on March 20, 2013, the stockholders agreed to split the nominal value of Company’s Series A shares from par value of Rp 1,000 (in full Rupiah) per share to Rp 200 (in full Rupiah) per share, and Series B shares from par value of Rp 200 (in full Rupiah) per share to Rp 40 (in full Rupiah) per share. This change was notarized in Deed of a public notary in Jakarta Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Nos. 258 and 259 dated March 20, 2013 and was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.1011682 dated April 2, 2013. This stock split is effective on April 19, 2013.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, seluruh saham Perusahaan masing-masing sejumlah 10.660.522.910 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, all of the Company's outstanding shares totaling to 10,660,522,910 shares, respectively, were listed in the Indonesia Stock Exchange.
*)
Sejak tanggal 30 Desember 2005, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK) digabung menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK). Selanjutnya, sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)/ Starting December 30, 2005, the Capital Market and Directorate General of Financial Institution combined into the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK). Starting December 31, 2012, the functions, duties and authorities of regulating and monitoring the financial service activities in capital market sector, insurance, pension fund, multi-finance, and other financial services were transferred from the Minister of Finance, and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to the Financial Services Authority (OJK).
-9-
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
Entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/Subsidiary
Domisili/ Domicile
PT Suri Tani Pemuka (STP)
Gresik
- PT Kraksaan Windu (KW) - PT Artha Lautan Mulya (ALM) - PT Bumiasri Lestari (BL) - PT Iroha Sidat Indonesia (ISI) PT Ciomas Adisatwa (CA)
Probolinggo Situbondo Situbondo Banyuwangi Jakarta
- PT Japfa Indoland - PT Tretes Indah Permai (TIP) - PT Jakamitra Indonesia - PT Indonesia Pelleting (IP) (Dalam proses likuidasi/ In process of liquidation ) - PT Japfa Food Nusantara (JFN) - PT Wabin Jayatama
Jakarta Tretes Jakarta
- PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) - Apachee Pte., Ltd
Jakarta Singapura/ Singapore
Jakarta Jakarta Serang
- PT Adiguna Bintang Lestari (ABL) (Dalam proses likuidasi/ In process of liquidation ) - PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS) - PT Agrinusa Jaya Santosa (AJS)
Jakarta Surabaya Jakarta
PT Bintang Laut Timur (BLT)
Surabaya
PT Indojaya Agrinusa (IAG)
Jakarta
PT Santosa Agrindo (SA)
Jakarta
- PT Austasia Stockfeed (ASF)
Jakarta
- Japfa Santori Australia Pty Ltd (JSA)
Darwin
Comfeed Finance B.V. - Comfeed Trading B.V.
Amsterdam Amsterdam
The Company’s subsidiaries owned directly or indirectly, are as follows:
Jenis Usaha/ Nature of Business Produksi pakan udang, tambak udang, kamar pendingin dan penetasan benur udang/ Production of shrimp feed, shrimp farming, cold storage and shrimp hatchery Tambak udang/Shrimp farming Tambak udang/Shrimp farming Tambak udang/Shrimp farming Tambak udang/Shrimp farming Perdagangan, peternakan ayam dan rumah potong ayam/ Trading, commercial farm and chicken slaughter house Real estat/Real estate Real estat/Real estate Real estat/Real estate
Finance
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2014 (Tidak Diaudit/ 2013 Unaudited)
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2014 (Tidak Diaudit/ 2013 Unaudited)
1987 1991 1992 1989 2012
100,00 100,00 100,00 60,00 60,00
100,00 100,00 100,00 60,00 60,00
1.456.587 6.937 44.748 5.325 115.610
1.184.433 4.437 49.195 3.412 111.583
1998 1992 1995 2010
99,99 100,00 100,00 100,00
99,99 100,00 100,00 70,00
2.621.352 624.163 6.915 488.839
2.253.664 379.556 6.937 423.189
1967 1997
100,00 100,00
99,00 100,00
115 1.851
116 1.870
1988 1981
100,00 100,00
100,00 100,00
21.221 152.084
21.486 130.672
Jasa Transportasi/Transportation service
2010
100,00
100,00
57.266
58.164
Peternakan ayam/Commercial farm Jasa angkutan barang/Transportation services Perdagangan dan produksi vaksin/ Trading and production of vaccine Depo container/ Marine transportation services Produksi pakan ternak dan pembibitan ayam/ Animal feeds manufacturing and chicken breeding Perdagangan, pembibitan sapi dan rumah potong sapi/ Trading, cattle breeding and cattle slaughter house Perdagangan, pembibitan sapi dan produksi pakan ternak/ Trading, cattle breeding and production of animal feeds Perdagangan dan pembibitan sapi Trading and cattle breeding Investasi/Investment Perdagangan/Trading
2010 1999
100,00 100,00
100,00 100,00
9.202 49.887
9.199 49.100
2008
100,00
100,00
220.931
183.922
1974
100,00
100,00
10.390
15.165
1997
50,00
50,00
841.209
864.722
1991
100,00
100,00
887.476
799.288
1973
100,00
100,00
443.753
402.995
2013 2013 2013
100,00 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00
453.906 2.636.606 2.699.004
436.176 2.687.343 2.750.284
Industri pellet (tidak beroperasi)/ Pellets manufacturing (dormant) Tidak Beroperasi/Dormant Perkebunan dan peternakan/ Plantations and farming Produksi vaksin/Production of vaccine
Pendirian Entitas anak Comfeed Finance)
Consolidated Subsidiaries
Establishment of Subsidiaries B.V.
(Comfeed
Comfeed Finance)
Finance
B.V.
(Comfeed
Berdasarkan Akta Pendirian tanggal 10 April 2013, Comfeed Finance didirikan pada tanggal 10 April 2013 sebagai perusahaan terbatas berdasarkan Hukum Belanda. Comfeed Finance berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Comfeed Finance merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan.
Based on Deed of Incorporation dated April 10, 2013, Comfeed Finance was established on April 10, 2013 as a Limited Company under the Laws of Netherlands. Comfeed Finance is based in Amsterdam, The Netherlands. Comfeed Finance is a wholly owned subsidiary of the Company.
Comfeed Trading)
Comfeed Trading)
Trading
B.V.
(Comfeed
Berdasarkan Akta Pendirian tanggal 11 April 2013, Comfeed Trading didirikan pada tanggal 11 April 2013 sebagai perusahaan terbatas berdasarkan Hukum Belanda. Comfeed Trading berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Comfeed Trading merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Comfeed Finance.
Trading
B.V.
(Comfeed
Based on Deed of Incorporation dated April 11, 2013, Comfeed Trading was established on April 11, 2013 as a Limited Company under the Laws of Netherlands. Comfeed Trading is based in Amsterdam, The Netherlands. Comfeed Trading is a wholly owned subsidiary of Comfeed Finance.
- 10 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Akuisisi Entitas Anak
Acquisition of Subsidiaries
PT Jakamitra Indonesia (JMI)
PT Jakamitra Indonesia (JMI)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 12 tanggal 1 April 2014 dari Buntario Tigris Dharmawa NG, S.H., S.E., M.H., notaris publik di Jakarta, PT Japfa Indoland dan PT Ciomas Adisatwa, entitas anak, telah membeli saham JMI sejumlah 119.997.000 lembar saham dan 3.000 lembar saham dari PT Lautan Luas Tbk, pihak ketiga, dengan harga masing-masing Rp 219.994,5 dan Rp 5,5.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 12 dated April 1, 2014, of Buntario Tigris Dharmawa NG, S.H., S.E., M.H., a public notary in Jakarta, PT Japfa Indoland and PT Ciomas Adisatwa, subsidiaries, had purchased the shares of stock of JMI owned by PT Lautan Luas Tbk, a third party, totalling to 119,997,000 shares and 3,000 shares at a purchase price of Rp 219,994.5 and Rp 5.5 respectively.
PT Indonesia Pelleting (IP)
PT Indonesia Pelleting (IP)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 25 April 2014, Leo Handoko Laksono menjual seluruh kepemilikan sahamnya sebanyak 113.295 saham di PT Indonesia Pelleting, entitas anak, kepada PT Bintang Laut Timur, entitas anak, dengan harga jual sama dengan nilai nominal sebesar Rp 113.925.000 (dalam Rupiah penuh).
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares dated April 25, 2014, Leo Handoko Laksono sold all of his shares amounting to 113,295 shares in PT Indonesia Pelleting, a subsidiary, to PT Bintang Laut Timur, a subsidiary, with selling price the same as the nominal value amounting to Rp 113,925,000 (in full Rupiah).
Japfa Santori Australia Pty Ltd (JSA)
Japfa Santori Australia Pty Ltd (JSA)
Berdasarkan Minutes of an Extraordinary General Meeting of First Agriculture Livestock Pty Limited dan Share Transfer Form, keduanya tertanggal 19 Juni 2013, PT Santosa Agrindo (SA), entitas anak, telah membeli 100% saham dalam First Agriculture Livestock Pty Limited tersebut dengan biaya perolehan sebesar AUD10 dari Regal Glory International Ltd., pihak ketiga. Selanjutnya berdasarkan “Certificate of Registration on Change of Name” pada tanggal 21 Juni 2013, nama perusahaan tersebut diubah menjadi Japfa Santori Australia Pty Limited. Pada tanggal 24 Desember 2013, berdasarkan Form 484 Corporations Act 2001 dari Australian Securities & Investments Commission, JSA menerima setoran modal sebesar AUD20 juta dari SA.
Based on Minutes of an Extraordinary General Meeting of First Agriculture Livestock Pty Limited and Share Transfer Form, both dated June 19, 2013, PT Santosa Agrindo (SA), a subsidiary, acquired 100% ownership interest in First Agriculture Livestock Pty Limited for an acquisition cost of AUD10 from Regal Glory International Ltd., a third party. Further, based on “Certificate of Registration on Change of Name” the date of change is on June 21, 2013, SA changed the name of the aforementioned company to Japfa Santori Australia Pty Limited. On December 24, 2013, based on Form 484 Corporations Act 2001 from Australian Securities & Investments Commission, JSA received paid-up capital amounting to AUD20 million from SA.
Penutupan Entitas Anak
Liquidation of a Subsidiary
PT Adiguna Bintang Lestari (ABL)
PT Adiguna Bintang Lestari (ABL)
Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 2 Nopember 2012 dari H. Teddy Anwar, S.H., S.pN., notaris publik di Jakarta, PT Ciomas Adisatwa dan PT Bintang Laut Timur, entitas anak, memutuskan untuk mengakhiri operasional ABL. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses pengakhiran kegiatan operasional ABL masih berlangsung.
Based on Notarial Deed No. 3 dated November 2, 2012 of H. Teddy Anwar, S.H., S.pN., a public notary in Jakarta, PT Ciomas Adisatwa and PT Bintang Laut Timur, subsidiaries, decided to terminate the operations of ABL. As of completion date of the consolidated financial statements, the termination process of ABL’s operations is still ongoing.
- 11 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d.
Dewan Komisaris, Karyawan
Direktur
dan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) d.
Pada tanggal 30 Juni 2014, berdasarkan Akta No. 24 tanggal 3 Juni 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, susunan manajemen Perusahaan adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors and Employees As of June 30, 2014, based on Notarial Deed No. 24 dated June 3, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, a public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen
: : :
Syamsir Siregar Hendrick Kolonas Retno Astuti Wibisono
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: : :
Direktur (Tidak Terafiliasi)
:
Handojo Santosa Bambang Budi Hendarto Tan Yong Nang Koesbyanto Setyadharma Rachmat Indrajaya
Pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan Akta No. 68 tanggal 12 Juni 2013 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, susunan manajemen Perusahaan adalah sebagai berikut:
: :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
: : :
Directors President Director Vice President Director Directors
:
Director (unaffiliated)
As of December 31, 2013, based on Notarial Deed No. 68 dated June 12, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, a public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen
: : :
Syamsir Siregar Hendrick Kolonas Retno Astuti Wibisono
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: : :
Direktur (Tidak Terafiliasi)
:
Handojo Santosa Bambang Budi Hendarto Ignatius Herry Wibowo Tan Yong Nang Rachmat Indrajaya
: :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
: : :
Directors President Director Vice President Director Directors
:
Director (unaffiliated)
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit sebagaimana diwajibkan oleh Otorisasi Jasa keuangan. Pada tahun 2014 dan 2013, Retno Astuti Wibisono, menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has an Independent Commissioner and an Audit Committee as required by the Financial Services Authority. In 2014 and 2013, Retno Astuti Wibisono, who acts as an Independent Commissioner is also the Chairman of the Audit Committee.
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris, Direksi, Corporate Financial Controller, Deputy Corporate Financial Controller, Financial Controller and Accounting Manager.
Key management personnel of the Group consists of Commissioners, Directors, Corporate Financial Controller, Deputy Corporate Financial Controller, Financial Controller and Accounting Manager.
- 12 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 11.774 karyawan tahun 2014 dan 10.576 karyawan tahun 2013. Jumlah rata-rata karyawan Grup (tidak diaudit) adalah 18.361 karyawan tahun 2014 dan 16.588 karyawan tahun 2013.
The Company had an average total number of employees (unaudited) of 11,774 in 2014 and 10,576 in 2013. Total consolidated average number of employees of the Group (unaudited) is 18,361 in 2014 and 16,588 in 2013.
Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebesar Rp 40.423 pada tahun 2014 dan Rp 36.930 pada tahun 2013.
The aggregate salaries and benefits of the Company’s Commissioners and Directors amounted to Rp 40,423 in 2014 and Rp 36,930 in 2013.
Laporan keuangan konsolidasian PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan entitas anak untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Agustus 2014. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk and its subsidiaries for the six-month period ended June 30, 2014 were completed and authorized for issuance on August 25, 2014 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) *) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) *) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”.
The consolidated financial statements for the six-month period ended June 30, 2014 are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” and PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”.
- 13 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the six-month period ended June 30, 2014 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah) which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Prinsip Konsolidasian
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi.
Inter-company transactions, balances and unrealized gains or loss on transactions between Group’s companies are eliminated.
- 14 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the noncontrolling interests (NCI) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
- 15 -
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada kepentingan NCI juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
Akuntansi untuk Kombinasi Bisnis
c.
Accounting for Business Combination
Entitas Bukan Sepengendali
Among Entities Not Under Common Control
Kombinasi bisnis, kecuali kombinasi bisnis entitas sepengendali, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.
Business combinations, except business combination among entities under common control, are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
- 16 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Group yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquired are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
- 17 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas Sepengendali
Among Entities Under Common Control
Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan, atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.
Entities under common control are parties which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control, or are controlled by or are under the same control.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.
Business combination of entities under common control is a business combination of all entities or combined businesses, which are ultimately controlled by the same party (prior or subsequent to the business combination), in which the control is not temporary.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Business combination transaction of entities under common control in form of business transfer with regard to reorganization of entities within the same group of companies does not result in a change of the economic substance of the ownership, in which the transaction does not incur gain or loss to the group as a whole or to the individual company within the group. Therefore, the transaction is recognized at carrying value based on pooling of interest method.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dan disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Any difference between amount of consideration transferred and the carrying value of each business combination of entities under common control is recognized as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
An entity which is disposing a business unit in connection with the disposal of a business unit of an entity under common control recognizes the difference between the consideration received and carrying amount of the disposed business unit as additional paid-in capital as part of equity section in the consolidated statement of financial position.
Penjabaran Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
- 18 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and presentation currency.
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi.
Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Non-monetary assets that are measured at fair value are translated using the exchange rate at the date that the fair value was determined. Translation differences on equities and similar nonmonetary items measured at fair value are recognized in profit or loss.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, konversi kurs yang digunakan oleh Group adalah kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows: 2014
Euro/Euro Dolar Amerika Serikat/U.S. Dollar Dolar Australia/Australian Dollar Dolar Singapura/Singapore Dollar Yuan China/China Yuan
16.333 11.969 11.265 9.583 1.945
Kelompok usaha Grup Hasil usaha dan posisi keuangan kelompok usaha Grup yang memiliki uang fungsional yang berbeda dengan uang pelaporan, dijabarkan pada mata pelaporan sebagai berikut:
2013 16.821 12.189 10.876 9.628 1.999
Group Companies dari mata mata uang
The results and financial position of all the Group’s companies that have a functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows:
1.
aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;
1.
assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;
2.
penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan
2.
income and expenses for each statement of income are translated at average exchange rates; and
3.
seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
3.
all resulting exchange differences are recognized in other comprehensive income.
- 19 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, mata uang fungsional Apachee Pte, Ltd., Comfeed Finance B.V. and Comfeed Trading B.V. adalah Dolar Amerika sedangkan Japfa Santori Australia Pty, Ltd. adalah Dolar Australia. Laporan keuangan entitas-entitas anak tersebut dijabarkan ke mata uang pelaporan menggunakan kurs sebagai berikut:
The functional currency of Apachee Pte, Ltd., Comfeed Finance B.V. and Comfeed Trading B.V. is U.S. Dollar while for Japfa Santori Australia Pty, Ltd. is Australian Dollar. Their financial statements were translated into reporting currency using the following exchange rates as of June 30, 2014 and December 31, 2013:
2014 (dalam Rupiah penuh)/ (in full Rupiah) USD AUD Akun-akun Laporan Posisi Keuangan Akun-akun Laba-rugi
e.
11.969 11.729
11.265 10.746
2013 (dalam Rupiah penuh)/ (in full Rupiah) USD AUD 12.189 10.993
10.876 10.802
Statement of financial position accounts Profit and loss accounts
Dalam proses konsolidasian, selisih kurs yang timbul dari penjabaran investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri disajikan dalam ekuitas. Jika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepaskan, maka selisih kurs tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari laba atau rugi penjualan.
On consolidation, exchange differences arising from the translation of the net investment in foreign entities are taken to equity. When a foreign operation is sold, such exchange differences are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as part of the gain or loss on sale.
Goodwill dan penyesuaian nilai wajar yang timbul dari akuisisi kegiatan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan menggunakan kurs penutup.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the closing rate.
Transaksi Pihak Berelasi
e.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup: a.
b.
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Group:
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:
(i) a.
A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:
(i)
Memiliki pengendalian pengendalian bersama Grup;
atau atas
(ii)
(i)
Has control or joint control over the Group;
(ii)
Memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau
(iii)
(ii)
Has significant influence over the Group; or
(iii)
Personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.
(iv) (v)
(iii)
Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:
(vi) b.
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:
(vii) (i)
Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;
(i) (i)
- 20 -
The entity and the Group are members of the same group;
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
(ii)
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
(iii)
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv)
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
(v)
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup;
(vi)
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) (ii) (iii) (ii)
(iv) (iii)
(v) (vi) (iv)
(vii) (viii)(v)
(ix) (x) (vi)
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
Both entities are joint ventures of the same third party;
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group;
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(xi) (xii) (vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
Kas dan Setara Kas
f.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
- 21 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g.
Deposito Berjangka dan Rekening Koran Bank yang Dibatasi Penggunaannya
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) g.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga (3) bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi penggunaannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga (3) bulan pada saat penempatannya disajikan sebagai investasi. Rekening bank yang dijaminkan atau dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal. h.
Time Deposits and Restricted Cash in Banks Time deposits with maturities of three (3) months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three (3) months from the dates of placement are presented as investments. Current bank accounts which are used as collateral or are restricted, are presented as restricted cash in bank. Time deposits are stated at nominal values.
Instrumen Keuangan
h.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position, if and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 22 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategorikategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at fair value through profit and loss (FVPL), loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
- 23 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
Grup mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut:
The Group classifies the fair value by using fair which reflects significance measure the fair value. hierarchy is as follows:
(1) Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);
(1) Quoted prices in active market for identical assets or liabilities (Level 1);
(2) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2);
(2) Inputs other than quoted prices which include in Level 1, and are either directly or indirectly observable for assets or liabilities (Level 2);
(3) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3).
(3) Inputs for assets and liabilities which are not derived from observable data (Level 3).
Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut.
The level in fair value hierarchy to determine the measurement of fair value as a whole is determined based on the lowest level of input which is significant to the measurement of fair value. Assessment of significance of an input to the measurement of fair value as a whole needs necessary judgments by considering specific factors of the assets or liabilities.
- 24 -
measurement of value hierarchy of inputs used to The fair value
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 Juni 2014, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diungkapkan. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
As of June 30, 2014, the Group has financial instruments under financial assets at FVPL, loans and receivables, HTM investments, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to AFS financial assets were not disclosed. While as of December 31, 2013, the Group has financial instruments under loans and receivables, HTM investments and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to financial assets at FVPL, AFS financial assets and financial liabilities at FVPL were not disclosed.
Laba/Rugi Hari ke-1
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi “hari ke-1”) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi “Hari ke-1” yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
- 25 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Aset Keuangan (1)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Financial Assets
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(1)
Financial Assets at FVPL
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis;
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
The financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
- 26 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
(2)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lainlain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statement of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of comprehensive income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 30 Juni 2014, kategori ini meliputi instrumen keuangan derivatif yang dimiliki oleh Grup.
As of June 30, 2014, the Group’s derivative financial instrument is included in this category.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
- 27 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kategori ini meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek - deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dari pihak ketiga, rekening bank yang dibatasi penggunaannya, dan aset lainlain - jaminan yang dimiliki oleh Grup.
(3)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the Group’s cash and cash equivalents, short-term investments - time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable from third parties, restricted cash in banks, and other assets guarantee deposits are included in this category.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(3) HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
Pada tanggal 30 Juni 2014, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013, kategori ini meliputi investasi Grup dalam obligasi PT Celebes Artha Ventura.
As of June 30, 2014, the Group has not classified any financial asset under this category, while as of December 31, 2013, the Group’s investments in PT Celebes Artha Ventura bonds are classified under this category.
- 28 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Liabilitas Keuangan (1)
(2)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Financial Liabililities
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(1)
Financial Liabilities at FVPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Group elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 30 Juni 2014, kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang dimiliki oleh Grup.
As of June 30, 2014, the Group’s derivative financial instrument is included in this category.
Liabilitas Keuangan Lain-lain
(2)
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
- 29 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 30 Juni 2014 and 31 Desember 2013, kategori ini meliputi utang bank jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha, utang lain-lain kepada pihak ketiga, beban akrual, utang obligasi, dan utang pembelian aset tetap.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the Group’s short-term and longterm bank loans, trade accounts payable, other accounts payable to third parties, accrued expenses, bonds payable, and liability for the purchase of property, plant and equipment are classified under this category
Instrumen Keuangan Derivatif
Derivative Financial Instruments
Perusahaan menandatangani kontrak option dan forward untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari hutang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif, yang mana memberikan lindung nilai ekonomi efektif dari risiko nilai tukar mata uang asing yang spesifik berdasarkan tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan, tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
The Company enters into and engages in option and forward contract for the purpose of managing its foreign exchange exposures emanating from the Company’s bonds payable in foreign currencies. These derivative financial instruments, while providing effective economic hedges of specific foreign exchange risks under the Company’s financial risk management objectives and policies, do not meet the criteria for hedge accounting as provided in PSAK 55 (Revised 2011) and are initially recognized at fair value on the date the derivative contract is entered into and are subsequently re-measured at fair value. Derivates are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan, yang ditandatangani sebagai lindung nilai ekonomi yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, diakui langsung pada laporan laba rugi.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the year, which are entered into as economic hedges that do not qualify for hedge accounting, are taken directly to profit or loss.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 30 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Impairment of Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
- 31 -
Financial
Assets
at
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Aset
dan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Derecognition of Financial Assets and Liabilities
(1) Aset Keuangan
(1) Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; or
c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
- 32 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
(2) Liabilitas Keuangan
(2) Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. i.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Selisih Kepemilikan dari Perubahan Kepentingan Nonpengendali pada Ekuitas Anak
i.
Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas entitas anak yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan entitas anak diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Selisih Kepemilikan dari Perubahan Kepentingan Nonpengendali pada Ekuitas Anak”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas entitas anak tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi. j.
Difference in Ownership due to Changes in Noncontrolling Interest of a Subsidiary The changes in value of investments (under the equity method) due to changes in equity of the subsidiaries which do not arise from capital transactions between the investor company and such subsidiaries are recognized as “Difference in Ownership due to Changes in Noncontrolling Interest of a Subsidiary”, as a component of equity. At the time the investment is disposed of, the difference resulting from changes in equity of the subsidiaries is recognized as income or expense in the same period in which the related gain or loss on disposal is recognized.
Persediaan
j.
Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
- 33 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) k.
Hewan Pembibit Turunan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) k.
Breeding Livestock
Ayam Pembibit Turunan
Breeding Chickens
Ayam pembibit turunan terdiri dari grandparent stock (ayam nenek), yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk parent stock (ayam induk), dan parent stock, yaitu ayam yang menghasilkan telur tetas untuk ayam niaga (final stock). Ayam pembibit turunan dapat diklasifikasikan sebagai ayam yang telah menghasilkan dan ayam yang belum menghasilkan.
Breeding livestock (chickens) include grandparent stocks that produce hatchable eggs for parent stocks, and parent stocks that produce hatchable eggs for trade livestock inventories. Breeding livestock can be classified as productive breeding livestock and unproductive breeding livestock.
Ayam yang belum menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan ditambah dengan biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan. Biaya perolehan ditambah dengan akumulasi biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan tersebut akan direklasifikasi ke masa produksi pada saat mencapai usia produksi. Pada umumnya ayam pedaging mencapai masa produksi setelah berumur 25 minggu dan ayam petelur mencapai masa produksi setelah berumur 20 minggu. Ayam yang telah menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari ayam yang belum menghasilkan dan dikurangi dengan biaya amortisasi ayam yang ditentukan berdasarkan standar produksi telur tetas selama masa produktif ayam yang bersangkutan yaitu selama 42 sampai 52 minggu dengan memperhitungkan nilai sisa.
Unproductive breeding livestock are stated at acquisition cost plus accumulated growing costs. The accumulated costs of unproductive breeding livestock are reclassified to productive breeding livestock at optimal production age. In general, unproductive broiler breeding livestock reach optimal production age after 25 weeks and unproductive layer breeding livestock reach optimal production age after 20 weeks. Productive breeding livestock are stated at cost at the time of reclassification from unproductive breeding livestock and are amortized over the economic egg-laying lives of the breeding livestock (42 to 52 weeks) considering residual value.
Sapi Pembibit Turunan
Breeding Cattle
Sapi pembibit turunan adalah sapi yang dipelihara untuk melahirkan anak. Sapi pembibit turunan dapat diklasifikasikan sebagai sapi yang telah menghasilkan dan sapi yang belum menghasilkan.
Breeding cattle are cattle that are being nurtured for production of calves. Breeding cattle can be classified as productive breeding cattle and unproductive breeding cattle.
Sapi yang belum menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan ditambah dengan akumulasi biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan tersebut akan diklasifikasi ke masa produksi pada saat mencapai usia melahirkan. Pada umumnya sapi mencapai masa produksi setelah berumur rata-rata 15 bulan. Sapi yang telah menghasilkan dinilai berdasarkan biaya perolehan pada saat direklasifikasi dari sapi yang belum menghasilkan.
Unproductive cattle are stated at acquisition cost plus accumulated growing costs. The accumulated costs of unproductive cattle are reclassified to productive cattle at optimal production age. In general, unproductive cattle livestocks reach the average optimal production age after 15 months. Productive cattle are stated at cost at the time of reclassification from unproductive cattle livestocks and amortized over the economic lives of the cattle livestock considering their residual value.
- 34 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) l.
Biaya Dibayar Dimuka
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) l.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. m.
n.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Tanaman
m.
Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan meliputi biaya pengadaan bibit, penanaman dan pemeliharaan tanaman. Tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman mulai berproduksi.
Immature plantations are stated at cost, which includes cost of seeds, planting and cultivation. Immature plantations are transferred to the mature plantations at the time the plantations become productive.
Tanaman menghasilkan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun yang dimulai sejak tanaman mulai berproduksi.
Mature plantations are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method over a period of twenty (20) years starting from the time the plantation becomes productive.
Properti Investasi
n.
Investment Properties
Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Investment properties, except land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property. Land is not depreciated and is carried at cost less any impairment in value.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat properti investasi yaitu 4 sampai 20 tahun.
Depreciation is computed on a straight-line basis over the investment properties’ useful lives of 4 to 20 years.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal.
- 35 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. o.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sale.
Aset Tetap
o.
Property, Plant and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property, plant and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is carried at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.
- 36 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan
: : : :
4 - 40 5 - 30 2-5 3 - 10
: : : :
Buildings and site facilities Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold on retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
- 37 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
p.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, if any, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset Dalam Konstruksi
Construction in Progress
Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated cost will be reclassified to the respective property, plant and equipment accounts and will be depreciated when completed and ready for its intended use.
Transaksi Sewa
p.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
- 38 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
q.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perusahaan atau Entitas Anak sebagai Lessee
Company or its Subsidiaries as Lessee
Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan atau entitas anak, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Company or its subsidiaries substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan atau entitas anak akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company or its subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
Perusahaan atau Entitas Anak sebagai Lessor
Company or its Subsidiaries as Lessors
Sewa dimana Perusahaan atau entitas anak tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Leases where the Company or its subsidiaries retain substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased assets and recognized over the lease term on the same rental income.
Aset Real Estat
q.
Aset real estat terdiri dari tanah dan bangunan rumah tinggal yang sedang dikonstruksi dan tanah yang sedang dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value).
Real Estate Assets Real estate inventories consist of land and houses under construction and land under development which are stated at the lower of cost and net realizable value.
- 39 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
r.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kondisi normal usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya-biaya yang diperlukan dalam melakukan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke tanah dan bangunan rumah tinggal yang siap dijual pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas areal.
The cost of land under development consists of the acquisition cost of the land for development, and direct and indirect development costs. The total costs of land under development is transferred to land and houses ready for sale when the land development is completed, based on the area of saleable lots.
Biaya perolehan bangunan rumah tinggal yang sedang dikonstruksi meliputi biaya konstruksi dipindahkan ke tanah dan bangunan rumah tinggal pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
The cost of houses under construction consists of construction and borrowing costs, and is transferred to land and houses ready for sale when the development of land and construction of houses are completed. Cost is determined using the specific identification method.
Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Costs which are not related to real estate development are charged as an expense when incurred.
Aset Tidak Berwujud
r.
Intangible Assets
Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan akuisisi atas nilai wajar kepemilikan Grup pada aset teridentifikasi milik entitas anak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Goodwill yang timbul dari akuisisi entitas anak disajikan dalam akun ”Goodwill dan aset takberwujud lainnya”. Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan. Laba atau rugi yang diakui pada saat pelepasan entitas anak harus memperhitungkan nilai tercatat goodwill dari entitas anak yang dijual tersebut.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary at the date of acquisition. Goodwill on acquisitions of subsidiaries is included in “Goodwill and other intangible assets” account. Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains and losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Goodwill dialokasikan ke UPK untuk tujuan uji penurunan nilai. Alokasi dilakukan ke UPK atau kelompok UPK yang diharapkan akan mendapat manfaat dari kombinasi bisnis yang menimbulkan goodwill tersebut.
Goodwill is allocated to CGU for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those CGU or groups of CGU that are expected to benefit from the business combination in which the goodwill arose.
- 40 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) s.
t.
Biaya Tangguhan Berwujud Lain-lain
dan
Aset
Tidak
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) s.
Hak Atas Tanah
Landrights
Biaya-biaya tertentu, yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya.
Certain expenditures, which consists mainly of landrights, whose benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized using the straight-line method. Landrights are amortized over the legal life because the legal life is shorter than the economic life.
Biaya Perangkat Lunak
Software Cost
Biaya yang dibayarkan atas layanan piranti lunak komputer ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian.
Costs incurred from the acquisition of computer software and software service fee are deferred and are amortized using the straight-line method over the term of the agreement.
Saham Treasuri
t.
Pada saat Perusahaan membeli kembali saham Perusahaan (saham treasuri), maka imbalan yang dibayarkan, termasuk biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung (bersih setelah pajak penghasilan), dikurangkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan sampai dengan saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Jika saham tersebut kemudian diterbitkan kembali, maka setiap imbalan yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung dan dampak pajak penghasilan, dibukukan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan. u.
Deferred Charges and Other Intangible Assets
Treasury Stocks Where the Company purchases the Company’s equity share capital (treasury shares), the consideration paid, including any directly attributable incremental transaction costs (net of income taxes) is deducted from equity attributable to the Company’s equity holders until the shares are cancelled or reissued. Where such ordinary share are subsequently reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects, is included in equity attributable to owners of the Company.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
u.
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Impairment of Non-Financial Assets The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
- 41 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
- 42 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill dihitung melalui penelaahan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK lebih kecil dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode-periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
- 43 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) v.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) v.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebulum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan (f.o.b. shipping point).
Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to the customers. Revenue from export sales is recognized when the goods are shipped (f.o.b. shipping point), in accordance with the terms of sale.
Pendapatan sewa diakui berdasarkan berlalunya waktu dengan metode garislurus dan pendapatan jasa pelayanan diakui pada saat jasa diserahkan.
Rental revenue is recognized on a straightline basis over the term of the lease contract, while service revenue is recognized when services are rendered to the lessees.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan pengembalian, rabat dan diskon dan setelah eliminasi penjualan intra Grup.
Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of returns, rebates and discounts and after eliminating sales within the Group.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statement of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis) .
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs incurred and are directly attributable to acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of the financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for financial assets’ directly attributable transaction costs, and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
- 44 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) w.
x.
Biaya Pinjaman
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) w.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Imbalan Kerja
x.
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statement of financial position and as an expense in the consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits Liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Long-term employee benefits liability represents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations.
Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.
- 45 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) y.
z.
Pajak Penghasilan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) y.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas serta akumulasi rugi fiskal. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statement of comprehensive income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, konsolidasian kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Laba Per Saham
z.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek pemecahan saham.
Basic earnings per share are computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year, after considering the retroactive effect of stock split.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar adalah 10.660.522.910 saham pada tahun 2014 dan 2013.
The weighted average number of shares used in the computation of basic earnings per share is 10,660,522,910 shares in 2014 and 2013.
- 46 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) aa.
Informasi Segmen
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) aa.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c)
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
bb. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
bb. Events after the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Post year-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
- 47 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
dan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Mata Uang Fungsional
Functional Currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri.
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency of the foreign subsidiaries.
Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.
- 48 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b.
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Aset dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. c.
Classification Liabilities
of
Financial
Assets
and
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
c.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Loans and receivables written off are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
- 49 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai tercatat piutang dan pinjaman yang diberikan dan investasi dimiliki hingga jatuh tempo Grup pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables and held to maturity investments and receivables as of June 30, 2014 and December 31, 2013 are as follows:
2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito Piutang usaha Piutang lain-lain - pihak ketiga Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - jaminan Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek - obligasi
5.187 943.747 11.283 1.294.337 74.604 1.368 8.299 -
Jumlah
d.
2013
1.745.963 11.283 1.197.356 52.457 1.321 6.863 3.000
2.338.825
Komitmen Sewa
3.018.243
d.
Financial Assets at FVPL Derivative financial instrument Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments - time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable - third parties Restricted cash in banks Other assets - guarantee deposits HTM Investments Short-term investments - bonds Total
Lease Commitments
Komitmen Sewa Operasi - Grup sebagai Lessee
Operating Lease Commitments - Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen Sewa Operasi - Grup sebagai Lessor
Operating Lease Commitments - Group as Lessor
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen Sewa sebagai lessee
Grup
Finance Lease Commitments - Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian transportasi kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into transportation leases. The Group has determined that these are finance leases since it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
Pembiayaan
-
- 50 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e.
Pajak Penghasilan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) e.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak serta jumlah transaksi dan perhitungan mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan. Grup telah membukukan liabilitas untuk mengantisipasi hasil pemeriksaan pajak berdasarkan estimasi timbulnya tambahan pajak. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. The Group recognizes liabilities for anticipated tax audit issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
a.
a.
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
Fair Value Liabilities
of
Financial
Assets
and
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosures require the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 21.
The fair values of financial assets and liabilities are set out in Note 21.
- 51 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Estimasi Masa Manfaat Properti Investasi dan Aset Tetap
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b.
Estimated Useful Lives of Investment Properties and Property, Plant and Equipment
Masa manfaat dari masing-masing properti investasi dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap properti investasi dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
The useful lives of each of the item of the Group’s investment properties and property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and property, plant and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of investment properties and property, plant and equipment during the year.
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The carrying value of these assets as of June 30, 2014 and December 31, 2013 are as follows:
2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
2013
Properti investasi Aset tetap
45.244 5.804.373
45.568 5.272.131
Investment properties Property, plant and equipment
Jumlah
5.849.617
5.317.699
Total
- 52 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
d.
Penurunan Nilai Perangkat Lunak
Goodwill
dan
Biaya
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) c.
Impairment of Goodwill and Software Cost
Aset tak berwujud, selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi penurunan nilai telah terjadi. Untuk goodwill, uji penurunan nilai wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah terjadi indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset takberwujud membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut (UPK) serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.
Intangible assets, other than goodwill, are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. While for goodwill, impairment testing is required to be performed at least annually irrespective of whether or not there are indications of impairment. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (CGU) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in this assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the the results of the Group’s operations.
Nilai tercatat goodwill, dimana telah diuji penurunan nilai, disajikan dalam Catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasian.
The carrying values of goodwill, on which impairment analysis are applied, were described in Note 20 to the consolidated financial statements.
Nilai tercatat aset lain-lain – biaya perangkat lunak pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 28.938 dan Rp 14.210.
The carrying values of other assets software cost as of June 30, 2014 and December 31, 2013 amounted to Rp 28,938 and Rp 14,210, respectively.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
d.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment of Non-financial Assets Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
- 53 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The carrying value of these assets as of June 30, 2014 and December 31, 2013 are as follows:
2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
e.
f.
2013
Properti investasi Aset tetap
45.244 5.804.373
45.568 5.272.131
Investment properties Property, plant and equipment
Jumlah
5.849.617
5.317.699
Total
Imbalan Kerja Jangka Panjang
e.
Long-term Employee Benefits
Penentuan cadangan dan manfaat imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 29 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan, dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang konsolidasian.
The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 29 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods, and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, liabilitas imbalan kerja jangka panjang konsolidasian masingmasing sebesar Rp 706.198 dan Rp 647.673 (Catatan 29).
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, long-term employee benefits liability amounted to Rp 706,198 and Rp 647,673, respectively (Note 29).
Aset Pajak Tangguhan
f.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
- 54 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo aset pajak tangguhan masingmasing sebesar Rp 108.496 dan Rp 94.636 (Catatan 30).
4.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, deferred tax assets amounted to Rp 108,496 and Rp 94,636, respectively (Note 30).
Kas dan Setara Kas
4. 30 Juni 2014/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Kas Rupiah Mata uang asing (Catatan 36) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yuan Cina Dolar Australia Jumlah - Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank ICBC Indonesia Lain-lain*) Mata uang asing (Catatan 36) Dolar Amerika Serikat PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank NISP Indonesia Standard Chartered Bank Credit Suisse AG Singapore Lain-lain*) Dolar Australia Lain-lain*) Dolar Singapura Lain-lain*) Euro Lain-lain*) Jumlah - Kas di bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Mata uang asing (Catatan 36) Dolar Amerika Serikat PT Bank Pan Indonesia Tbk Jumlah - Deposito berjangka Jumlah
Cash and Cash Equivalents
31 Desember 2013/ December 31, 2013
17.408
19.984
785 35 6 1
2.015 1 442 8
18.235
22.450
80.842 63.994 57.034 39.248 35.438 20.367 19.651 17.529 6.832 3.397 1.591 1.788
87.954 71.875 850 41.043 108.769 71.775 21.291 38.687 75.394 22 1.097 1.640
373.808 66.143 45.596 36.033 29.129 16.398 3.464 2.915 37 899
334 15.752 37.670 104.789 1.184 1.301 94 1.527 1.036.109 1.159
241
28
85
151
1.056
1.129
923.515
1.721.624
1.773 49
1.700 45
175 1.997
144 1.889
943.747
1.745.963
*) Masing-masing dibawah Rp 1 milyar
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat
Cash on hand Rupiah Foreign currencies (Note 36) U.S. Dollar Singapore Dollar China Yuan Australian Dollar Total - Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank ICBC Indonesia Others*) Foreign currencies (Note 36) U.S. Dollar PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank NISP Indonesia Standard Chartered Bank Credit Suisse AG Singapore Others*) Australian Dollar Others*) Singapore Dollar Others*) Euro Others*) Total - Cash in banks Time deposits Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Foreign currency (Note 36) U.S. Dollar PT Bank Pan Indonesia Tbk Total - Time deposits Total *) Below Rp 1 billion each
7,50% - 10,50% 1%
- 55 -
5,5% - 10,75% 1,25%
Interest rates per annum on time deposits Rupiah U.S. Dollar
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Investasi Jangka Pendek
5. 30 Juni 2014/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Surat berharga Dimiliki hingga jatuh tempo - Obligasi Celebes Artha Ventura Jumlah Tingkat bunga per tahun deposito berjangka Rupiah
Short-term Investments
31 Desember 2013/ December 31, 2013
11.283
11.283
-
3.000 11.283
5,25%
14.283 5,25%
Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Marketable securities HTM - Bonds Celebes Artha Ventura Total Interest rates per annum on time deposits Rupiah
Deposito berjangka milik PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk digunakan untuk jaminan utang bank jangka pendek (Catatan 12).
The time deposits of PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk are used as collateral for shortterm bank loans (Note 12).
Pada tanggal 3 Februari 2014 dan 3 Maret 2014, PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS), entitas anak, membeli Medium Term Notes (MTN) PT Celebes Artha Ventura Seri IV Tahun 2012 dengan nilai nominal dan biaya perolehan yang sama masingmasing sebesar Rp 2.000 dan Rp 750. Suku bunga per tahun dari obligasi ini sebesar 12,5%.
On February 3, 2014 and March 3, 2014, PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS), a subsidiary, purchased Medium Term Notes (MTN) PT Celebes Artha Ventura Series IV Year 2012 with the same nominal value and cost of Rp 2,000 and Rp 750, respectively. These bonds bear interest per annum at 12.5%.
Pada tanggal 4 November 2013, BMS membeli Medium Term Notes (MTN) PT Celebes Artha Ventura Seri IV Tahun 2012 dengan nilai nominal sebesar Rp 974 dan biaya perolehan sebesar Rp 1.000. Suku bunga per tahun dari obligasi ini sebesar 12,5%. Berdasarkan letter of confirmation No. 1240/IV/CC-BMS/II/2014, nilai nominal dari obligasi ini menjadi Rp 1.012.
On November 4, 2013, BMS purchased MTN PT Celebes Artha Ventura Series IV Year 2012 with nominal value of Rp 974 and cost of Rp 1,000. These bonds bear interest per annum at 12.5%. Based on letter of confirmation No. 1240/IV/CC-BMS/II/2014, this bond has nominal value of Rp 1,012.
Pada tanggal 1 Agustus 2012 dan 3 Desember 2012, BMS membeli MTN PT Celebes Artha Ventura Seri IV Tahun 2012 dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 1.212 dan Rp 688, dan biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 1.250 dan Rp 750. Suku bunga per tahun dari obligasi ini sebesar 12,5%. Berdasarkan letter of confirmation No. 1316/IV/CC-BMS/III/2014 dan No. 1068/IV/CC-BMS/XII/2013, nilai nominal dari obligasi ini masing-masing menjadi Rp 1.250 dan Rp 741.
On August 1, 2012 and December 3, 2012, BMS purchased MTN PT Celebes Artha Ventura Series IV Year 2012 with nominal value of Rp 1,212 and Rp 688, and cost of Rp 1,250 and Rp 750, respectively. These bonds bear interest per annum at 12.5%. Based on letter of confirmation No. 1316/IV/CC-BMS/III/2014 and No. 1068/IV/CC-BMS/XII/2013, these bonds has nominal value of Rp 1,250 and Rp 741, respectively.
Pada tanggal 30 Juni 2014, BMS telah mencairkan seluruh obligasi tersebut di atas.
As of June 30, 2014, BMS had withdrawn all of its bonds.
- 56 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha
6. 30 Juni 2014/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Trade Accounts Receivable
31 Desember 2013/ December 31, 2013
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak berelasi (Catatan 32) PT So Good Food PT So Good Food Manufacturing PT Greenfield Sub-jumlah
a. By Debtor
35.664 13.109 970
79.426 26.985 -
Related parties (Note 32) PT So Good Food PT So Good Food Manufacturing PT Greenfield
49.743
106.411
1.242.822 3.774
1.073.792 18.836
Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.246.596 (2.002)
1.092.628 (1.683)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.244.594
1.090.945
Net
1.294.337
1.197.356
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
Jumlah b. Berdasarkan Umur (Hari)
Subtotal Third parties Local debtors Foreign debtors
Total b. By Age (Days)
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari 91 s/d 120 hari > 120 hari Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
959.379
833.377
230.391 30.390 13.634 13.272 47.271 2.002 1.296.339 (2.002)
194.330 66.695 30.467 31.153 41.334 1.683 1.199.039 (1.683)
Bersih
1.294.337
1.197.356
c. Berdasarkan mata uang
Not past due and unimpaired Past due but not impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days Past due and impaired Total Allowance for doubtful accounts Net c. By Currency
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 36)
1.292.117 4.222
1.197.440 1.599
Rupiah U.S. Dollar (Note 36)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.296.339 (2.002)
1.199.039 (1.683)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.294.337
1.197.356
Net
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo awal Pencadangan (Catatan 27) Penghapusan Penurunan nilai Saldo akhir
1.683 1.474 (383) (772)
985 1.080 (8) (374)
2.002
1.683
Changes in allowance for doubtful accounts Beginning balance Provision (Note 27) Write-off Unwinding of discount Ending balance
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account as of June 30, 2014 and December 31, 2013, they believe that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in trade accounts receivable from third parties.
- 57 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek, utang lain-lain kepada pihak ketiga dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12, 14 dan 17). 7.
Trade accounts receivable are used as collateral on short-term bank loans, other accounts payable to third parties and long-term loans (Notes 12, 14 and 17).
Persediaan
7. 30 Juni 2014/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Inventories
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Bahan baku Bahan baku dalam perjalanan Barang jadi Persediaan dalam proses Hewan ternak yang tersedia untuk dijual Suku cadang Telur tetas Bahan pembantu Bahan pembungkus Bahan bakar dan pelumas Barang jadi dalam perjalanan Lain-lain
2.769.217 678.833 675.409 652.111 456.685 127.754 125.210 112.309 59.558 20.032 695 46.334
2.591.863 410.658 480.125 482.810 322.006 113.076 101.670 103.016 48.196 19.699 3.224 51.131
Raw materials Raw materials in transit Finished goods Inventory in process Available for sale livestock Spareparts Hatchable eggs Indirect materials Packaging materials Fuel and oil Finished goods in transit Others
Jumlah
5.724.147
4.727.474
Total
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya. Dengan demikian, tidak ada penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang.
Management believes that the carrying value of inventories as of June 30, 2014 and December 31, 2013 has reflected the net realizable value of these inventories, thus, no allowance for decline in value and obsolence is necessary.
Pada tanggal 30 Juni 2014, Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Umum Mega, pihak-pihak ketiga dan PT Pan Pacific Indonesia, pihak berelasi (Catatan 32), dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 3.953.616. Sementara 31 Desember 2013, Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT MAA General Assurance, PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Asuransi Jasa Tania, pihak-pihak ketiga dan PT Pan Pacific Indonesia, pihak berelasi (Catatan 32), dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 3.563.811.
As of June 30, 2014, inventories are insured with PT Asuransi Wahana Tata, PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Umum Mega, third parties, and PT Pan Pacific Indonesia, a related party (Notes 32), against fire, theft and other possible risks for Rp 3,953,616. While as of December 31, 2013, inventories are insured with PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT MAA General Assurance, PT Asuransi Adira Dinamika and PT Asuransi Jasa Tania, third parties, and PT Pan Pacific Indonesia, a related party (Note 32), against fire, theft and other possible risks for Rp 3,563,811.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 58 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12 dan 17).
8.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, inventories are used as collateral on short-term bank loans and long-term loans (Notes 12 and 17).
Hewan Pembibit Turunan
8.
Breeding Livestock
Ayam Pembibit Turunan
Breeding Chickens 30 Juni 2014/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Telah menghasilkan (masa produksi) Saldo awal periode Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan Amortisasi ayam telah menghasilkan Saldo akhir periode Belum menghasilkan (masa pertumbuhan) Saldo awal periode Biaya pertumbuhan selama tahun berjalan Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan Saldo akhir periode Jumlah
31 Desember 2013/ December 31, 2013
303.731
236.513
388.710 (332.260)
613.269 (546.051)
360.181
303.731
233.595 392.000 (388.710)
173.435 673.429 (613.269)
236.885
233.595
597.066
537.326
Sapi Pembibit Turunan
Telah menghasilkan (masa produksi) Saldo awal periode Pembelian sapi Biaya selama masa produksi periode berjalan Amortisasi sapi telah menghasilkan Reklasifikasi dari sapi belum menghasilkan Sapi dijual/mati Reklasifikasi biaya dari induk ke anak Selisih penjabaran laporan keuangan Saldo akhir periode
Saldo akhir periode Jumlah
Balance at the end of the period Unproductive (growth age) Balance at the beginning of the period Growing costs during the year Reclassifications to productive breeding chickens Balance at the end of the period Total
Breeding Cattle 30 Juni 2014/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan) Saldo awal periode Pembelian sapi Biaya pertumbuhan selama periode berjalan Reklasifikasi ke sapi telah menghasilkan Sapi dijual/mati Reklasifikasi biaya dari induk ke anak Selisih penjabaran laporan keuangan
Productive (production age) Balance at the beginning of the period Reclassifications from unproductive breeding chickens Amortization of productive breeding chickens
31 Desember 2013/ December 31, 2013
253.688 14.978 28.204 (2.412)
137.376 152.617 61.448 (1.834)
38.733 (44.027) (17.025) 5.798
33.497 (87.150) (42.266) -
277.937
253.688
82.063
24.754 45.045 23.952 (33.497) (20.457) 42.266
15.444 (38.733) (5.394) 17.025 1.611
Balance at the end of the period Unproductive (growth age) Balance at the beginning of the period Purchase of cattles Growing costs during the period Reclassifications to productive breeding cattles Sale/mortality of cattles Reclassifications costs from parents to calves
-
72.016
82.063
349.953
335.751
- 59 -
Productive (production age) Balance at the beginning of the period Purchase of cattles Costs in production age during the period Amortization of productive breeding cattles Reclassifications from unproductive breeding cattles Sale/mortality of cattles Reclassifications costs from parents to calves Translation adjustment
Balance at the end of the period Total
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, hewan pembibit turunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT MAA General Assurance, PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Asuransi Jasa Tania, pihak-pihak ketiga, dan PT Pan Pacific Indonesia, pihak berelasi (Catatan 32), terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 624.470 dan Rp 621.771. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, all breeding livestocks are insured with PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Sinarmas, PT MAA General Assurance, PT Asuransi Adira Dinamika and PT Asuransi Jasa Tania, third parties, and PT Pan Pacific Indonesia, a related party (Note 32), against earthquake, fire, riot and other possible risks for Rp 624,470 and Rp 621,771, respectively. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, hewan pembibit turunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12 dan 17).
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, breeding livestocks are used as collateral for short-term bank loans and long-term loans (Notes 12 and 17).
Pajak Dibayar Dimuka
9. 30 Juni 2014/ June 30, 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited)
Pajak Penghasilan Pasal 28a (Catatan 30) Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012 Pajak Pertambahan Nilai
103.258 176.540 49.352 13.053
Jumlah
342.203
31 Desember 2013/ December 31, 2013
176.540 54.792 9.017
Income tax Article 28a (Note 30) 2014 2013 2012 Value Added Tax
240.349
Total
-
Selama tahun 2014 dan 2013, berikut ini restitusi pajak yang diterima berdasarkan ”Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar” dari Kantor Pajak:
Nama Perusahaan/ Name of Company
Prepaid Taxes
During 2014 and 2013, the following tax refunds were received based on “Assessment Letters of Tax Overpayment” from the Tax Service Office:
Tahun/Year Covered 2014 2013
PT Austasia Stockfeed PT Wabin Jayatama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk PT Ciomas Adisatwa PT Suri Tani Pemuka PT Indojaya Agrinusa PT Santosa Agrindo PT Austasia Stockfeed
2012 2012 -
Jumlah/Total
- 60 -
2011 2011 2011 2011 2011 2011
Jumlah Restitusi Pajak/ Amount of Tax Refund 2014 2013 4.916 414 -
81.138 16.864 10.121 9.203 8.263 3.433
5.330
129.022
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 10.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Properti Investasi
10.
Per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, mutasi properti investasi yang disewakan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
1 Januari 2014/ January 1, 2014
Investment Properties As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the movement in investment properties which are being leased out to third parties to earn rentals are as follows:
Perubahan selama tahun 2014 (Tidak Diaudit) (Enam bulan)/ Changes during 2014 (Unaudited) (Six months) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
41.982 41.172
-
-
-
41.982 41.172
Cost: Land Buildings and site facilities
Jumlah
83.154
-
-
-
83.154
Total
37.910
Accumulated depreciation and amortization and impairment in value Buildings and site facilities
45.244
Net Book Value
Akumulasi penyusutan dan amortisasi dan penurunan nilai Bangunan dan prasarana
37.586
Nilai Buku
45.568
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
41.982 41.013
Jumlah
82.995
Akumulasi penyusutan dan amortisasi dan penurunan nilai Bangunan dan prasarana
36.960
Nilai Buku
46.035
314
-
10
Perubahan selama tahun 2013 (satu tahun)/ Changes during 2013 (One year) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
317
-
317
-
626
(158)
41.982 41.172
Cost: Land Buildings and site facilities
(158)
83.154
Total
37.586
Accumulated depreciation and amortization and impairment in value Buildings and site facilities
45.568
Net Book Value
-
-
31 Desember 2013/ December 31, 2013
-
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui di laporan laba rugi pada tahun 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 372 dan Rp 101 yang dilaporkan sebagai bagian dari “lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Rental income from the investment properties recognized in 2014 and 2013 amounted to Rp 372 and Rp 101, respectively, which was reported as part of “Others - net” in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated to the following:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Harga pokok penjualan Beban usaha (Catatan 27)
39 275
58 269
Cost of goods sold Operating expenses (Note 27)
Jumlah
314
327
Total
Pada tahun 2013, properti investasi dengan nilai buku sebesar Rp 158 direklasifikasi ke aset tetap (Catatan 11).
In 2013, investment properties with net book values amounting to Rp 158, were reclassified to property, plant and equipment (Note 11).
- 61 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
11.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Bangunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Tugu Pratama Indonesia, PT KSK Insurance, PT AIG Insurance Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Jaya Proteksi Takaful dan PT Asuransi Indra Pura, pihak-pihak ketiga, dan PT Pan Pacific Insurance, pihak berelasi, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 11.107. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, building and site facilities, are insured with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Tugu Pratama Indonesia, PT KSK Insurance, PT AIG Insurance Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Jaya Proteksi Takaful and PT Asuransi Indra Pura, third parties, and PT Pan Pacific Insurance, a related party, against fire, theft and other possible risks for Rp 11,107. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas properti investasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned investment properties.
Aset Tetap
11.
1 Januari 2014/ January 1, 2014 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan Kantor Kendaraan Aset sewaan Kendaraan Jumlah
1.509.542 2.119.387 2.406.187 564.673 580.700
Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment
7.307 660 47 4 (869)
250.304 213.410 1.153
-
30.633
-
7.675.989
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Kendaraan
632.773 1.106.971 328.131 319.494
Jumlah
2.403.858
Nilai Buku
5.272.131
16.489
Perubahan selama tahun 2014 (Tidak Diaudit)/ Changes during 2014 (Unaudited) (Six months) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
84.241 13.843 10.731 58.759 24.886 286.592 270.138 4.063 12.790 1.110
7.149
767.153
29 1 1 (51)
56.266 91.654 37.679 35.109
(20)
223.623
-
Property, Plant and Equipment
2.915
(2.824) (7.036) (1.607) (10.213) (4.887)
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
(842) 182.599 138.112 4.910 13.735
1.597.424 2.309.453 2.553.470 618.133 613.565
-
(182.948) (141.329) (4.063) (13.154)
353.948 342.219 789
-
-
(26.567)
(1.447) (656) (2.485) (3.870) (8.458)
- 62 -
31.743 (2.980)
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and site facilities Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment Constructions in progress Buildings and site facilities Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment Leased assets Transportation equipment
8.420.744
Total
(99) (2.331) (164) (37)
687.522 1.195.638 363.162 350.645
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and site facilities Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment Leased assets Transportation equipment
(2.631)
2.616.371
Total
5.804.373
Net Book Value
-
19.404
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1 Januari 2013/ January 1, 2013 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah 1.029.216 Bangunan dan prasarana 1.698.811 Mesin dan perlengkapan 1.863.210 Peralatan kantor 455.962 Kendaraan 474.371 Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana 233.811 Mesin dan perlengkapan 336.376 Peralatan Kantor Kendaraan 3.645 Aset sewaan Kendaraan 24.597 Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Aset sewaan Kendaraan
6.119.999
546.803 966.214 269.360 261.879 10.973
Jumlah
2.055.229
Nilai Buku
4.064.770
Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment
12.828 -
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 (One year) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications
1
(215) (9.639) (4.478) (4.923) (8.932)
402.085 509.104 16.744 44.052
1.509.542 2.119.387 2.406.187 564.673 580.700
433.966 375.107 15.994 40.105
-
(417.473) (498.073) (15.994) (42.597)
250.304 213.410 1.153
94.690 144.434 63.502 64.596
976
372.840
-
-
1.573.780
1 974
-
31 Desember 2013/ December 31, 2013
480.541 28.130 38.351 96.890 58.381
6.315
12.828
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
(28.187)
5.618
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and site facilities Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment Constructions in progress Buildings and site facilities Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment Leased assets Transportation equipment
(279)
30.633
(2.431)
7.675.989
Total
632.773 1.106.971 328.131 319.494
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and site facilities Machinery and equipment Office furniture and fixtures Transportation equipment Leased assets Transportation equipment
(8.481) (3.971) (4.720) (8.057)
(239) 294 (12) 102
-
(102)
16.489
43
2.403.858
Total
5.272.131
Net Book Value
(25.229)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated to the following:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Pemilikan langsung Harga pokok penjualan Beban usaha (Catatan 27) Aset sewaan Harga pokok penjualan Beban usaha (Catatan 27) Jumlah
176.370 44.338
137.344 38.203
697 2.218
790 1.899
223.623
178.236
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana serta mesin dan perlengkapan serta kendaraan yang sedang dibangun oleh Grup, yang diperkirakan akan selesai tahun 2015. Pada tanggal 30 Juni 2014, tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut rata-rata sekitar 6% - 99%.
Direct acquisitions Cost of goods sold Operating expenses (Note 27) Leased assets Cost of goods sold Operating expenses (Note 27) Total
Constructions in progress include buildings and improvements as well as machinery and equipment and transportation equipment being constructed by the Group, which are estimated to be completed in 2015. As of June 30, 2014, the percentage of completion of constructions in progress range from 6% - 99%.
- 63 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pengurangan selama tahun 2014 dan 2013 merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap. Nilai buku aset tetap yang dihapus masingmasing di tahun 2014 dan 2013 sebesar Rp 2.218 dan Rp 738 yang dicatat sebagai beban lain-lain. Adapun perincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) Deductions in 2014 and 2013 represent sales and write off of property, plant and equipment. Property, plant and equipment with net book value amounting to Rp 2,218 and 738 in 2014 and 2013, respectively, have been disposed and charged to other expenses. The details of sale of property, plant and equipment are as follows:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Harga jual Nilai buku
18.228 15.891
3.910 775
Selling price Net book value
2.337
3.135
Gain on sale
Keuntungan atas penjualan
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang, Lampung, Surabaya, Sidoarjo, Cirebon, Karo (Sumatera Utara), Tanah Laut (Kalimantan Selatan), Banyuwangi, Singaraja, Probolinggo, Situbondo, Semarang, Malang, Purwakarta, Subang, Pasuruan, Mojokerto, Tabanan (Bali), Maros (Ujung Pandang), Kampar (Riau), Palembang, Manado, Samarinda dan Kalimantan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang berjangka waktu 20 tahun sampai 35 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2031 dan 2040. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Group owns several parcels of land located in Jakarta, Bogor, Tangerang, Serang, Lampung, Surabaya, Sidoarjo, Cirebon, Karo (North Sumatra), Tanah Laut (South Kalimantan), Banyuwangi, Singaraja, Probolinggo, Situbondo, Semarang, Malang, Purwakarta, Subang, Pasuruan, Mojokerto, Tabanan (Bali), Maros (Ujung Pandang), Kampar (Riau), Palembang, Manado, Samarinda and Kalimantan with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for periods of 20 to 35 years until 2031 to 2040. Management believes that it is probable to extend the term of the landrights on its expiration since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
2,67% dan 3,66% dari tanah yang dimiliki Grup masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 masih atas nama pihak ketiga.
The certificates representing 2.67% and 3.66% of the total land area owned by the Group in 2014 and 2013, respectively, are still under the names of third parties.
Aset tetap Grup senilai Rp 2.799.013 pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 12, 17 dan 18).
Certain property, plant and equipment of the Group amounting to Rp 2,799,013 in 2014 and 2013, respectively, are used as collateral on short-term bank loans, long-term loans and lease liabilities (Notes 12, 17 and 18).
- 64 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Tugu Pratama Indonesia, PT KSK Insurance, PT AIG Insurance Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Jaya Proteksi Takaful dan PT Asuransi Indra Pura, pihak-pihak ketiga, dan PT Pan Pacific Indonesia, pihak berelasi (Catatan 32), terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 5.275 milyar, US$ 6.361.200 dan EUR 353.636 pada tanggal 30 Juni 2014 dan sebesar Rp 4.848 milyar, US$ 6.361.200 dan EUR 353.636 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Tugu Pratama Indonesia, PT KSK Insurance, PT AIG Insurance Indonesia, PT Zurich Insurance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Jaya Proteksi Takaful and PT Asuransi Indra Pura, third parties, and PT Pan Pacific Indonesia, a related party (Note 32), against fire, theft and other possible risks for Rp 5,275 billion, US$ 6,361,200 and EUR 353,636 as of June 30, 2014 and Rp 4,848 billion, US$ 6,361,200 and EUR 353,636 as of December 31, 2013. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property, plant and equipment.
Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatat tanah, dan bangunan dan prasarana berdasarkan laporan penilaian dari KJPP Nanang Rahayu dan Rekan, penilai independent, pada tanggal 9 April 2012. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan signifikan atas nilai wajar tanah, dan bangunan dan prasarana dari laporan penilai sampai dengan tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
There was no significant difference between the carrying value and fair value of land, and building and site facilities based on appraisal report from KJPP Nanang Rahayu and Rekan, independent valuers, dated April 9, 2012. Management believes that there is no significant change in fair value of land, and building and site facilities from the valuers’ report date until June 30, 2014 and December 31, 2013.
Aset tetap Grup yang diklasifikasikan sebagai aset yang tidak digunakan yaitu:
Details of unused property, plant and equipment of the Group which were reclassified to unused assets are as follows:
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited) Biaya perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan
31 Desember 2013/ December 31, 2013
5.837 11.501 2.209
5.955 1.002 2.209
Jumlah Dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai
19.547
9.166
Nilai Buku
18.711
(836)
- 65 -
(837) 8.329
Cost Land Buildings and site facilities Machinery and equipment Total Less accumulated depreciation and impairment in value Net Book Value
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
12.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Di tahun 2014, tanah dengan harga perolehan sebesar Rp 118 di jual kepada pihak ketiga sebesar Rp 150.
In 2014, land with cost of Rp 118 were sold to a third party for Rp 150.
Di tahun 2013, mesin dan perlengkapan dengan harga perolehan dan akumulasi depresiasi masing-masing sebesar Rp 868 dan Rp 282, di reklasifikasi ke aset tetap. Selanjutnya, tanah dengan harga perolehan sebesar Rp 1.917 di jual kepada pihak ketiga sebesar Rp 2.211.
In 2013, certain machinery and equipment with cost and accumulated depreciation of Rp 868 and Rp 282, respectively, were reclassified to property, plant and equipment. Furthermore, land with cost of Rp 1,917 were sold to a third party for Rp 2,211.
Utang Bank Jangka Pendek
12. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Mata uang asing (Catatan 36) Dolar Australia National Australia Bank Ltd (AUD 1.467.122 pada 30 Juni 2014 dan AUD 329.828 pada 31 Desember 2013) Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$ 1.203.000 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013) Jumlah Tingkat bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
726.546 619.323 547.623 357.393 294.927 149.967 129.087 72.246 -
Short-term Bank Loans
31 December 2013/ December 31, 2013
607.511 613.734 507.962 359.824 200.123 112.665 99.916 39.000
16.527
3.587
14.399 2.928.038
14.663 2.558.985
9.85% - 13% 6,00% 6.38%
8,15% - 13,00% 6,00% - 6,50% 6,31%
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Foreign currencies (Note 36) Australian Dollar National Australia Bank Ltd (AUD 1,467,122 as of June 30, 2014 and AUD 329,828 as of December 31, 2013) U.S. Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$ 1,203,000 as of June 30, 2014 and December 31, 2013) Total Interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar Australian Dollar
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 20 November 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari BCA berupa fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 250 milyar dan dengan jangka waktu 12 bulan. Pada bulan Desember 2010, fasilitas ini meningkat menjadi Rp 291 milyar dengan dialihkannya sisa fasilitas Pinjaman Kredit Investasi Perusahaan sebesar Rp 41 milyar untuk menambah jumlah maksimum fasilitas KMK. Pada tanggal 6 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Time Loan Revolving sebesar Rp 250 milyar. Pada tanggal 3 April 2013, fasilitas KMK meningkat menjadi Rp 541 milyar. Fasilitas-fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2014. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha dan tanah, bangunan, mesin milik Perusahaan (Catatan 6 dan 11).
On November 20, 2010, the Company obtained a working capital loan (KMK) facility from BCA, with maximum loanable amount of Rp 250 billion and with a term of 12 months. In December 2010, the maximum loanable amount was increased to Rp 291 billion which transferred from Investment Credit facility of the Company amounting of Rp 41 billion as an addition to KMK facility. On October 6, 2011, the Company obtained Time Loan Revolving facility with maximum loanable amount of Rp 250 billion. On April 3, 2013, the maximum loanable amount of KMK facility was increased to Rp 541 billion. These facilities will be due on October 20, 2014. This loan is collateralized with the Company’s trade accounts receivable and land, building and machinery (Notes 6 and 11).
- 66 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 11 November 2011, PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN), entitas anak, memperoleh pinjaman dari BCA berupa fasilitas Kredit Lokal dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10 milyar yang telah diperpanjang sampai dengan 20 Oktober 2014. Pinjaman ini dijaminkan dengan mesin-mesin, tanah dan bangunan (Catatan 11).
On November 11, 2011, PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) , a subsidiary, obtained a Local Credit facility from BCA with maximum loanable amount of Rp 10 billion which due date has been extended until October 20, 2014. This loan is collateralized with machinery, land and building (Note 11).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pada bulan Juli 2004, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), entitas anak yang bergabung ke dalam Perusahaan pada tahun 2011, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70 milyar yang kemudian meningkat menjadi Rp 111 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 11) dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah dialihkan ke Perusahaan.
In July 2004, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), a subsidiary merged into the Company in 2011, obtained a working capital loan facility from Bank Mandiri, with maximum loanable amount of Rp 70 billion and later increased to Rp 111 billion and with term of 12 months. This facility is collateralized with trade accounts receivable, inventories, and land and building (Notes 6, 7 and 11). This facility has been transferred to the Company.
Pada bulan Juni 2010, PT Multiphala Agrinusa, (MAG), entitas anak yang bergabung ke dalam Perusahaan pada tahun 2011, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Fixed Loan dan Revolving Loan dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 100 milyar dan Rp 50 milyar dengan jangka waktu 12 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi fasilitas dari PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Syariah Bukopin. Fasilitas ini telah dialihkan ke Perusahaan.
In June 2010, PT Multiphala Agrinusa, (MAG), a subsidiary merged into the Company in 2011, obtained a working capital loan (KMK) consisting of Fixed loan and Revolving Loan facilities from Bank Mandiri, with maximum loanable amount of Rp 100 billion and Rp 50 billion, respectively, and with a term of 12 months. The working capital loan obtained will be used to refinance facility from PT Bank Bukopin Tbk and PT Bank Syariah Bukopin. This facility has been transferred to the Company.
Pada tanggal 19 April 2011, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri yang terdiri dari KMK Fixed Loan (FL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150 milyar, KMK Revolving (RL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50 milyar, Non Cash Loan (NCL) sublimit Trust Receipt (TR) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 2 juta dan Treasury Line (TL) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5 Juta. Perusahaan mulai menggunakan fasilitas FL dan RL ini pada tanggal 20 April 2011, yang digunakan sebagai modal kerja. Fasilitas-fasilitas tersebut merupakan novasi dari pinjaman yang diterima MAG dan BTG, entitas-entitas anak yang bergabung ke dalam Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2011. Pada tanggal 27 Nopember 2012, KMK Fixed Loan meningkat menjadi Rp 250 milyar dan KMK Revolving meningkat menjadi Rp 150 milyar. Pada tanggal 24 April 2014, KMK Fixed Loan berubah menjadi KMK Tranche A (Non Revolving). Fasilitas-fasilitas di atas telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 23 April 2015. Fasilitas ini dijaminkan dengan deposito berjangka, piutang, persediaan, hewan pembibit turunan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan (Catatan 5, 6, 7, 8 dan 11).
On April 19, 2011, the Company obtained several loan facilities from Bank Mandiri consisting of KMK Fixed Loan (FL) with maximum loanable amount of Rp 150 billion, KMK Revolving (RL) with maximum loanable amount of Rp 50 billion, Non Cash Loan (NCL) sublimit of Trust Receipt (TR) with maximum loanable amount of US$ 2 million, and Treasury Line (TL) with maximum loanable amount of US$ 5 million. The Company starts using the FL and RL facilities on April 20, 2011 as working capital. These facilities were novation from MAG and BTG, subsidiaries, which have been merged to the Company on January 1, 2011. On November 27, 2012, KMK Fixed Loan increased to Rp 250 billion and KMK Revolving increased to Rp 150 billion. On April 24, 2014, KMK Fixed Loan changes to KMK Tranche A (Non Revolving). These loan facilities have been extended several times, the latest is until April 23, 2015. These facilities are collateralized with short-term investments - time deposits, trade accounts receivable, inventories, breeding livestocks and certain property, plant and equipment owned by the Company (Notes 5, 6, 7, 8 and 11).
- 67 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 27 Januari 2011, PT Primatama Karya Persada (PKP), entitas anak, yang diakusisi pada tahun 2011, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 80 milyar. Sejak tanggal 1 September 2011 dengan telah efektifnya penggabungan usaha dari PKP ke PT Ciomas Adisatwa (CA), entitas anak, maka fasilitas pinjaman ini telah beralih kepada CA. Pada bulan April 2013, fasilitas ini berubah menjadi KMK Revolving sebesar Rp 45 milyar dan KMK Mandiri Plus Non Revolving sebesar Rp 35 milyar. Pada bulan April 2014, fasilitas KMK Mandiri Plus Non Revolving berubah menjadi KMK Non Revolving. Pada bulan Juni 2014, KMK Revolving meningkat menjadi Rp 85 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 24 April 2015. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap (catatan 6, 7 dan 11).
On January 27, 2011, PT Primatama Karya Persada (PKP), a subsidiary acquired in 2011, obtained a working capital loan facility from Bank Mandiri with maximum loanable amount of Rp 80 billion. Since September 1, 2011, effective date of merger of PKP to PT Ciomas Adisatwa (CA), a subsidiary, this facility has been transferred to CA. In April 2013, these facilities were changed to KMK Revolving with maximum loanable amount of Rp 45 billion and KMK Mandiri Plus Non Revolving with maximum loanable amount of Rp 35 billion. In April 2014, KMK Mandiri Plus Non Revolving facility changes to KMK Non Revolving. In June 2014, KMK Revolving increased to Rp 85 billion. The term of this loan has been extended several time, the latest is until April 24, 2015. This facility is collateralized with trade accounts receivable, inventory and certain property, plant and equipment owned by the Company (Notes 6, 7 and 11).
Pada tanggal 25 Oktober 2011, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), entitas anak yang bergabung ke dalam Perusahaan tahun 2012, memperoleh fasilitas KMK Revolving Loan dan fasilitas KMK Revolving Fixed Loan dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 130 milyar dan Rp 70 milyar. Sejak 1 Juli 2012 dengan telah efektifnya penggabungan usaha MBAI ke dalam Perusahaan, maka perjanjian ini telah beralih kepada Perusahaan (Catatan 1b). Pada tanggal 22 Oktober 2012, fasilitas pinjaman KMK Revolving Loan dan fasilitas KMK Fixed Loan (FL) telah berubah menjadi Rp 100 milyar untuk masing-masing jumlah fasilitas. Pada tanggal 22 April 2014, KMK Revolving Fixed Loan berubah menjadi KMK Non Revolving. Kedua pinjaman tersebut dikenakan bunga mengambang sebesar 10.25% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 April 2015. Pinjaman-pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha, ayam pembibit turunan, tanah, bangunan serta mesin dan peralatan milik Perusahaan (Catatan 6, 8 dan 11).
On October 25, 2011, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), a subsidiary merged into the Company in 2012, obtained KMK Revolving Loan facility with a maximum amount of Rp 130 billion and KMK Revolving Fixed Loan facility with a maximum amount of Rp 70 billion from Bank Mandiri, which was used as working capital. Since July 1, 2012, effective date of merger of MBAI to the Company, these facilities have been transferred to the Company. On October 22, 2012, KMK Revolving Loan and KMK Fixed Loan Facility have been changed to Rp 100 billion each facility. On April 22, 2014, KMK Revolving Fixed Loan changes to KMK Non Revolving. This loan bears a floating interest rate of 10.25% per annum and will mature on April 23, 2015. These loans are collateralized with trade accounts receivable, breeding chickens, land, building and machinery and equipment owned by the Company (Notes 6, 8 and 11).
- 68 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Pada bulan Juli 2003, PT Indojaya Agrinusa (IAG), entitas anak, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 15 milyar, dengan jangka waktu 12 bulan. Kredit maksimum meningkat beberapa kali, pada bulan Agustus 2010 meningkat menjadi Rp 120 milyar. Pada bulan November 2013, kredit maksimum turun menjadi Rp 60 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 2 Agustus 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah (Catatan 6, 7 dan 11). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perpanjangan atas fasilitas ini masih dalam proses.
In July 2003, PT Indojaya Agrinusa (IAG), a subsidiary, obtained a working capital loan from BRI, with maximum loanable amount of Rp 15 billion and with a term of 12 months. The maximum credit facility has been increased several times, in August 2010 was increased to Rp 120 billion. In November 2013, the maximum credit facility was decreased to Rp 60 billion. The term of this loan has been extended several times, the latest is until August 2, 2014. This facility is collateralized with trade accounts receivable, inventories and land (Notes 6, 7 and 11). As of completion date of the consolidated financial statements, the renewal of this facility is still in process.
Pada bulan Juni 2007, PT Santosa Agrindo (SA), entitas anak, memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 108 milyar dan telah ditingkatkan menjadi Rp 198 milyar dengan jangka waktu 12 bulan. Pada bulan Mei 2013, kredit maksimum diturunkan menjadi Rp 98 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 21 September 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan serta tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 11).
In June 2007, PT Santosa Agrindo (SA), a subsidiary, obtained a working capital loan facility from BRI, with maximum loanable amount of Rp 108 billion and has been increased to Rp 198 billion and with a term of 12 months. In May 2013, the maximum loanable amount has been reduced to Rp 98 billion. The term of this loan has been extended several times, the latest is until September 21, 2014. This facility is collateralized with trade accounts receivable, inventories, machinery and equipment and land and building (Notes 6, 7 and 11).
Pada bulan Juni 2007, SA memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum Rp 30 milyar dan telah ditingkatkan menjadi Rp 44 milyar dengan jangka waktu 12 bulan. Pada bulan Mei 2013, kredit maksimum meningkat menjadi sebesar Rp 144 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 21 September 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan serta tanah (Catatan 6, 7 dan 11).
In June 2007, SA obtained a working capital loan facility from BRI, with maximum loanable amount of Rp 30 billion and has been increased to Rp 44 billion and with a term of 12 months. In May 2013, the maximum loanable amount has been increased to Rp 144 billion. The term of this loan has been extended several time, the latest is until September 21, 2014. This facility is collateralized with trade accounts receivable, inventories, machinery and equipment, and land (Notes 6, 7 and 11).
Pada bulan Juni 2007, SA memperoleh pinjaman modal kerja dari BRI, maksimum USD 1.263 ribu dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan tanggal 21 September 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, serta tanah (Catatan 6, 7 dan 11).
In June 2007, SA obtained a working capital loan facility from BRI, with maximum loanable amount of US$ 1,263 thousand and with a term of 12 months. The term of this loan has been extended several time, the latest is until September 21, 2014. This facility is collateralized with trade accounts receivable, inventories, machinery and equipment, and land (Notes 6, 7 and 11).
- 69 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada bulan Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 110 milyar yang telah jatuh tempo pada bulan Mei 2009 dan telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 7 Mei 2015. Pada bulan Agustus 2010 jumlah maksimum meningkat menjadi Rp 270 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan piutang, tanah, bangunan, persediaan, mesin, dan peralatan milik Perusahaan, serta tanah, bangunan, mesin, peralatan, kandang dan tanaman milik PT Wabin Jayatama, entitas anak (Catatan 6, 7 dan 11).
In May 2008, the Company obtained a working capital loan facility from BRI, with maximum loanable amount of Rp 110 billion which already matured in May 2009 but has been extended several times, the latest is until May 7, 2015. In August 2010, the maximum loanable amount increased to Rp 270 billion. This loan is collateralized with trade accounts receivable, land, building, inventories, machinery, site facilities, and equipment owned by the Company and land, building, machinery, equipment, stable, and plant owned by PT Wabin Jayatama, a subsidiary (Notes 6, 7 and 11).
Pada bulan Oktober 2012, PT Austasia Stockfeed (ASF), entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dari BRI yang terdiri dari fasilitas pinjaman modal kerja, maksimum Rp 50 milyar, fasilitas pinjaman modal kerja impor maksimum Rp 100 milyar, fasilitas forex line maksimum USD 5 juta dan fasilitas bank garansi maksimum Rp 15 milyar. Fasilitas ini dikenakan bunga mengambang sebesar 10,00% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2014. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan (Catatan 6, 7 dan 11).
In October 2012, PT Austasia Stockfeed (ASF), a subsidiary, obtained several loan facilities from BRI consisting of working capital loan facility with maximum loanable amount of Rp 50 billion, import working capital loan facility with maximum loanable amount of Rp 100 billion, forex line facility with maximum loanable amount of US$ 5 million and guarantee bank facility with maximum loanable amount of Rp 15 billion. This loan bears a floating interest rate of 10.00% per annum and will mature on October 16, 2014. These facilities are collateralized with trade accounts receivable, inventories, land, building and site facilities, machinery and equipment (Notes 6, 7, and 11).
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Pada tanggal 19 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari DBS berupa fasilitas Letter of Credit (LC), Trust Receipt (TR) dan Account Payable Financing untuk pembelian bahan baku. Pada bulan Mei 2011, jumlah maksimum dari fasilitas meningkat menjadi US$ 40 juta. Pada November 2011, fasilitas ini diubah menjadi Rp 360 milyar. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (COF) tambah 2% dan telah diperpanjang sampai dengan 12 Oktober 2014.
On July 19, 2010, the Company obtained Letter of Credit (LC), Trust Receipt, and Account Payable Financing facilities, for raw materials purchases. In May 2011, the maximum loanable amount was increased to US$ 40 million. In November 2011, this facility had been changed to Rp 360 billion. This facility bears interest at Cost of Funds (COF) plus 2% and has been extended until October 12, 2014.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)
Pada tanggal 21 Juli 2010, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), entitas anak yang telah bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2012, memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap (PT) dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebagai bagian dari beberapa fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank CIMB Niaga (Catatan 17). Fasilitas PT terdiri dari Tranche A sebesar Rp 80 milyar dan Tranche B Rp 100 milyar. Sedangkan fasilitas PRK sebesar Rp 20 milyar. MBAI mulai menggunakan fasilitas ini pada tanggal 9 Mei 2011, yang digunakan sebagai modal kerja. Fasilitas ini dikenakan bunga mengambang sebesar 10,5% per tahun dan dijaminkan dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka panjang (Catatan 17).
On July 21, 2010, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), a subsidiary merged into the Company in 2012, obtained Fixed Loan (PT) and Overdraft Loan (PRK) facilities as part of several loan facilities from Bank CIMB Niaga (Note 17). PT facility consists of Tranche A with loanable amount of Rp 80 billion and Tranche B with loanable amount of Rp 100 billion. And PRK facility with loanable amount of Rp 20 billion. MBAI started using these facilities on May 9, 2011 as working capital. These facilities bear floating interest rate of 10.5% per annum and are collateralized with the same collaterals of longterm loan (Note 17).
- 70 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 25 Oktober 2011, fasilitas di atas diamandemen menjadi Tranche A sebesar Rp 130 milyar dan Tranche B sebesar Rp 100 milyar, sedangkan, PRK memiliki jumlah maksimum sebesar Rp 70 milyar. Pada tanggal 19 Juli 2012, fasilitas diatas diamandemen menjadi fasilitas Pinjaman Tetap (PT) sebesar Rp 200 milyar sedangkan PRK memiliki jumlah maksimum sebesar Rp 100 milyar dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Oktober 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga mengambang sebesar 9,5% per tahun. Pada tanggal 1 Juli 2012 dengan efektifnya penggabungan usaha dari MBAI ke Perusahaan, fasilitas ini menjadi atas nama Perusahaan.
On October 25, 2011, the facility was amended into Tranche A facility amounting to Rp 130 billion and Tranche B facility amounting to Rp 100 billion, while PRK facility has a maximum loanable amount of Rp 70 billion. On July 19, 2012, the facility was amended into fixed loan facility amounting to Rp 200 billion, while PRK facility has a maximum loanable amount of Rp 100 billion and will mature on October 21, 2014. These facilities bear floating interest rate of 9.5% per annum. Since July 1, 2012, effective date of merger of MBAI to the Company, this facility has been transferred to the Company.
Pada tanggal 1 Agustus 2010, PT Primatama Karya Persada (PKP), entitas anak yang diakuisisi pada tahun 2011, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) sebagai bagian dari beberapa fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB Niaga (Catatan 17) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 5 milyar. Sejak 1 September 2011 dengan telah efektifnya penggabungan usaha dari PKP ke PT Ciomas Adisatwa (CA), entitas anak maka fasilitas pinjaman ini telah beralih kepada CA. PRK jatuh tempo pada tanggal 8 Agustus 2013 dan tidak diperpanjang kembali.
On August 1, 2010, PT Primatama Karya Persada (PKP), a subsidiary acquired in 2011, obtained Overdraft Loan (PRK) facility as part of several loan facilities from CIMB Niaga (Note 17) with maximum amount of Rp 5 billion. Since September 1, 2011, effective date of merger of PKP to PT Ciomas Adisatwa (CA), a subsidiary, this facility has been transferred to CA. PRK has matured on August 8, 2013 and has not been extended anymore.
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)
Pada tanggal 3 Mei 2011, Perusahaan dan PT Suri Tani Pemuka (STP), entitas anak, memperoleh fasilitas Pinjaman Bersama (Joint Borrower) dari Bank Panin yang terdiri dari Letter of Credit (LC) sublimit Pinjaman Berulang (PB) dengan jumlah maksimum Rp 150 milyar. Fasilitas LC sublimit PB akan jatuh tempo pada tanggal 20 September 2014. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha dan persediaan milik STP (Catatan 6 dan 7). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perpanjangan atas fasilitas ini masih dalam proses.
On May 3, 2011, the Company and PT Suri Tani Pemuka (STP), a subsidiary, obtained a Joint Borrower facility from Bank Panin which consisted of Letter of Credit (LC) sublimit Revolving Loan (PB) with maximum loanable amount of Rp 150 billlion. LC sublimit PB facilities will mature on September 20, 2014. These facilities are collateralized with trade accounts receivable and inventories owned by STP (Notes 6 and 7). As of completion date of the consolidated financial statements, the renewal of this facility is still in process.
- 71 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)
PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)
Pada tanggal 25 Pebruari 2013, Perusahaan dan PT Suri Tani Pemuka (STP), entitas anak, menerima fasilitas Modal Kerja dari Bank ICBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp 130 milyar yang digunakan untuk modal kerja. Fasilitas Modal Kerja dengan jumlah maksimum Rp 130 milyar, terdiri dari fasilitas Pinjaman Tetap on Demand 1 (PTD 1) maksimum Rp 40 milyar, Pinjaman Tetap on Demand 2 (PTD 2) maksimum Rp 40 milyar dan Pinjaman Tetap on Demand 3 (PTD 3) maksimum Rp 50 milyar. PTD 1 dan 2 merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh Perusahaan dan STP sedangkan PTD 3 digunakan oleh Perusahaan. Pinjaman Modal Kerja berjangka waktu selama 1 tahun dan terakhir diperpanjang sampai dengan 25 Pebruari 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga mengambang sebesar 9% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah, bangunan, mesin dan peralatan (Catatan 6, 7 dan 11) milik Perusahaan dan STP.
On February 25, 2013, the Company and PT Suri Tani Pemuka (STP), a subsidiary, obtained a working capital facility from Bank ICBC with maximum loanable amount of Rp 130 billion, which will be used for the working capital purposes. Working capital facility with maximum loanable amount of Rp 130 billion consists of Fixed Loan on Demand 1 facility (PTD 1) with maximum loanable amount of Rp 40 billion, Fixed Loan on Demand 2 facility (PTD 2) with maximum loanable amount of Rp 40 billion and Fixed loan on Demand 3 (PTD 3) with maximum loanable amount of Rp 50 billion. PTD 1 and 2 are used by the Company and STP, while PTD 3 is used by the Company. The working capital facility will be due in 1 year and the latest is until February 25, 2015. The facilities bear floating interest rate of 9% per annum and are collateralized with trade accounts receivable, inventories, land, building, machinery and equipment, (Notes 6, 7 and 11) owned by the Company and STP.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
Pada bulan Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Letter of Credit Sublimit Trust Receipt (TR) dari Bank Danamon sebesar Rp 95 milyar. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 16 Desember 2014. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha milik Perusahaan (Catatan 6).
In December 2011, the Company obtained Letter of Credit Sublimit Trust Receipt (TR) loan facility from Bank Danamon amounting to Rp 95 billion. This facility has been extended several times, the latest will be due on December 16, 2014. This loan is collateralized with the Company’s trade accounts receivable (Note 6).
PT Bank Permata Tbk (Permata)
PT Bank Permata Tbk (Permata)
Pada tanggal 13 Agustus 2010, PT Indojaya Agrinusa (IAG), entitas anak, memperoleh fasilitas dari Permata berupa fasilitas Overdraft dengan jumlah maksimum Rp 5 milyar, fasilitas Revolving Loan dengan jumlah maksimum Rp 40 milyar dan fasilitas Letter of Credit (LC) dengan jumlah maksimum USD 1 juta. Pada tanggal 17 November 2011, fasilitas Overdraft meningkat menjadi Rp 10 milyar dan fasilitas Revolving Loan meningkat menjadi Rp 50 milyar. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja dan akan berakhir pada tanggal 13 Oktober 2014. Pada bulan Januari 2014, fasilitas Revolving Loan telah dilunasi. Pada bulan Juni 2014, tidak terdapat saldo atas fasilitas-fasilitas di atas.
On August 13, 2010, PT Indojaya Agrinusa (IAG), a subsidiary, obtained Overdraft facility from Permata with maximum loanable amount of Rp 5 billion, Revolving Loan facility with maximum loanable amount of Rp 40 billion and letter of credit facility with maximum amount of USD 1 million. In November 2011, Overdraft facility was increased to Rp 10 billion and Revolving Loan was increased to Rp 50 billion. These facilities are used for working capital purpose and valid until October 13, 2014. Revolving Loan Facility has been fully paid in January 2014. As of June 2014, there were no outstanding balances for these facilities.
- 72 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
13.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
National Australia Bank Ltd
National Australia Bank Ltd
Japfa Santori Australia Pty Ltd (JSA), entitas anak yang diakuisisi di tahun 2013 (Catatan 1), memperoleh pinjaman dari National Australia Bank Ltd berupa fasilitas NAB Farmers Choice Package yang terdiri dari fasilitas NAB Farm Management Account Overdraft dengan jumlah maksimum sebesar AUD 1.500.000, fasilitas NAB Master Asset Finance Limit dengan jumlah maksimum sebesar AUD 500.000 dan fasilitas NAB Qantas Business Card dengan jumlah maksimum sebesar AUD 20.000 pada tanggal 25 September 2013. Fasilitas-fasilitas di atas digunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 31 Oktober 2014 dan dijaminkan dengan tanah dan bangunan milik JSA (Catatan 11) dan limited guarantee dan indemnity sebesar AUD 5.000.000 dari Perusahaan.
On September 25, 2013, Japfa Santori Australia Pty Ltd (JSA), a subsidiary acquired in 2013 (Note 1), obtained NAB Farmers Choice Package facilities from National Australia Bank Ltd which consist of NAB Farm Management Account Overdraft facility with maximum amount of AUD 1,500,000, NAB Master Asset Finance Limit facility with maximum amount of AUD 500,000 and NAB Qantas Business Card with maximum amount of AUD 20,000. The loans are used for working capital. These loans will be due on October 31, 2014 and are collateralized with land and building owned by JSA (Note 11) and limited guarantee and indemnity for AUD 5,000,000 given by the Company.
Beban bunga atas pinjaman-pinjaman sebesar Rp 129.932 pada tahun 2014 and Rp 90.481 pada tahun 2013 (Catatan 28).
Interest expense on the above mentioned loans amounted to Rp 129,932 in 2014 and Rp 90,481 in 2013 (Note 28).
Sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas, Grup diwajibkan antara lain mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu yang berhubungan dengan terjadinya utang, penjualan aset tetap, investasi, reorganisasi dan hal-hal lainnya yang tercantum dalam perjanjian.
In relation to the above credit facilities, the Group is required, among others, to maintain certain financial ratios and fulfill certain covenants concerning incurrence of indebtedness, sale of property, plant and equipment, investments, reorganization and other matters as stated in the agreements.
Utang Usaha
13. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
a. Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 32) Annona Pte. Ltd Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Sub-jumlah Jumlah b. Berdasarkan Umur Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan Lebih dari 6 bulan Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Mata uang asing (Catatan 36) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Jumlah
Trade Accounts Payable
31 Desember 2013/ December 31, 2013
1.275.052
571.213
611.222 99.768
343.817 79.686
710.990
423.503
1.986.042
994.716
1.777.663 155.649 29.093 23.637
779.940 141.325 70.839 2.612
1.986.042
994.716
503.332
273.034
1.477.299 3.396 1.988 27
715.576 527 4.302 1.277
1.986.042
994.716
- 73 -
a. By Supplier Related party (Note 32) Annona Pte. Ltd Third parties Local suppliers Foreign suppliers Subtotal Total b. By Age Less than or equal to 1 month More than 1 month but less than 3 months More than 3 months but less than 6 months More than 6 months Total c. By Currency Rupiah Foreign currencies (Note 36) U.S. Dollar Singapore Dollar Euro AUD Dollar Total
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 14 sampai 120 hari.
14.
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 14 to 120 days.
Utang Lain-lain kepada Pihak Ketiga
14. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
15.
Dividen (Catatan 31) Kemitraan Pengiriman Barang teknik dan suku cadang Proyek Lain-lain
106.402 66.307 25.876 24.258 2.924 30.887
Jumlah
256.654
Utang Pajak
31 Desember 2013/ December 31, 2013 59.963 24.937 20.109 5.229 37.040 147.278
15. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 (Catatan 30) Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan final Pajak penghasilan badan entitas anak di luar negeri Jumlah
5.458 621 1.972 1.712 577 7.097 3.536 964
Other Accounts Payable to Third Parties
Total
Taxes Payable
31 Desember 2013/ December 31, 2013
9.447 2.859 17.625 487 24.494 6.207 569
1.881
270
23.818
61.958
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian.
Dividend (Note 31) Agent Freight Technical goods and spare parts Project Others
Income taxes Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 (Note 30) Value Added Tax Final income tax Corporate income tax of foreign subsidiaries Total
The filing of tax returns is based on the Group’s own calculation of tax liabilities (selfassessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from ten (10) to five (5) years, subject to certain exceptions, since the tax became payable.
- 74 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 16.
Beban Akrual
16. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
Bunga Umum Pemeliharaan Gaji dan tunjangan karyawan Pengangkutan Impor Produksi Telepon dan listrik Pemasaran Lain-lain Jumlah
17.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
67.787 22.346 24.195 8.264 8.438 3.148 3.253 2.990 2.204 20.447
74.783 16.826 19.609 3.716 11.015 4.250 2.612 3.040 4.392 10.159
163.072
150.402
Pinjaman Jangka Panjang
17. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mata uang asing Dolar Australia (Catatan 36) National Australia Bank Ltd (AUD 20.000.000 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013) Jumlah
Accrued Expenses
31 Desember 2013/ December 31, 2013
346.900 69.214 60.199 32.122 19.647 1.142 150.000
225.293 631.170
217.513 896.737
(228.512)
(397.092)
Jumlah Biaya provisi dan biaya transaksi yang belum diamortisasi
402.658
499.645
Pinjaman Jangka Panjang - bersih
401.092
Tingkat bunga per tahun Rupiah Dolar Australia
Total
Long-term Loans
274.479 65.990 25.505 23.749 15.463 691
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Interest General Maintenance Salaries and employees' benefits Transportation Importation Production Telephones and electricity Marketing Others
-
(1.566)
5% - 12,25% 5,61% - 6,98%
- 75 -
(2.532) 497.113
8,19% - 12,00% 6,31%
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Foreign currency Australian Dollar (Note 36) National Australia Bank Ltd (AUD 20,000,000 as of June 30, 2014 and December 31, 2013) Total
Less current portion Total Unamortized provision fee and transaction costs Long-term portion - net Interest rates per annum Rupiah Australian Dollar
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 20 Nopember 2010, Perusahaan menerima fasilitas pinjaman kredit investasi dari BCA dengan jumlah maksimum Rp 750 milyar yang digunakan untuk pelunasan pinjaman yang direstrukturisasi kepada BNP Paribas, Singapura. Pelunasan pinjaman yang direstrukturisasi adalah sebesar Rp 709 milyar sehingga sisa fasilitas ini sebesar Rp 41 milyar digunakan untuk menambah jumlah maksimum fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) (Catatan 12). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 November 2015 dan dikenakan bunga sebesar JIBOR tambah 4,1% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, mesin-mesin, tanah dan bangunan (Catatan 6 dan 11).
On November 20, 2010, the Company obtained a loan investment credit facility from BCA with maximum loanable amount of Rp 750 billion which was used to fully pay the restructured debt to BNP Paribas, Singapore. Restructured debt which has been fully paid amounted to Rp 709 billion, thus, the balance of Rp 41 billion was used to increase the maximum loanable amount of Working Capital (KMK) facility (Note 12). This loan will mature on November 20, 2015 and bears interest rate of JIBOR plus 4.1% per annum. This loan is collateralized with trade accounts receivable, machinery, land and building (Notes 6 and 11).
Pada tanggal 11 November 2011, PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) , entitas anak, menerima fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BCA dengan jumlah maksimum Rp 10 milyar yang digunakan untuk membiayai investasi mesin dan bangunan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan November 2017 dan dikenakan bunga sebesar JIBOR tambah 4,1% per tahun. Pada tanggal 18 Januari 2013, VSN menerima fasilitas pinjaman Kredit Investasi dengan jumlah maksimum Rp 15 milyar yang digunakan untuk membiayai investasi mesin dan peralatan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2020 dan dijamin dengan mesin-mesin, tanah dan bangunan (Catatan 11).
On November 11, 2011, PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN), a subsidiary, obtained a loan investment credit facility from BCA with maximum loanable amount of Rp 10 billion which will be used to purchase machinery and building. This loan will mature in November 2017 and bears interest rate of JIBOR plus 4.1% per annum. On January 18, 2013, VSN obtained a loan investment credit facility with maximum loanable amount of Rp 15 billion which will be used to purchase machinery and equipment. This loan will mature on January 1, 2020 and is collateralized with machinery, land and building (Note 11).
Pada tanggal 7 Maret 2013, PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS), entitas anak, menerima fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BCA dengan jumlah maksimum Rp 19,79 milyar yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan truk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 April 2018 dengan availability period selama satu tahun. Pinjaman ini dikenakan bunga mengambang sebesar 9% per tahun dan dijamin dengan kendaraan milik BMS (Catatan 11).
On March 7, 2013, PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS), a subsidiary, obtained a loan investment credit facility from BCA with maximum loanable amount of Rp 19.79 billion which will be used to purchase a truck vehicle. This loan will mature on April 12, 2018 with one year availability period. This loan bears floating interest rate of 9% per annum and is collateralized with vehicle owned by BMS (Note 11).
PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)
PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC)
Pada tanggal 25 Pebruari 2013, PT Suri Tani Pemuka (STP), entitas anak, menerima fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari Bank ICBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70 milyar yang digunakan untuk membiayai proyek produksi pakan ikan STP. Pinjaman ini dikenakan bunga mengambang berkisar antara 9% sampai 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Pebruari 2019. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan tanah, bangunan, mesin dan peralatan (Catatan 6, 7 dan 11) milik Perusahaan dan STP.
On February 25, 2013, PT Suri Tani Pemuka (STP), a subsidiary, obtained a loan investment credit facility from Bank ICBC with maximum loanable amount of Rp 70 billion, which will be used to finance a new production plant of fish feed mills of STP. This facility bears floating interest rate ranging 9% to 10% per annum and will mature in February 2019. This loan is collateralized with trade accounts receivable, inventories, land, building, machinery and equipment (Notes 6, 7 and 11) owned by the Company and STP.
- 76 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
Pada tanggal 5 Mei 2009, PT Agrinusa Jaya Santosa (AJS), entitas anak yang diakuisisi di tahun 2012, memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga yang terdiri dari fasilitas Pinjaman Investasi (PI) maksimum sebesar Rp 1,5 milyar dan pada bulan Agustus 2010 memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) maksimum sebesar Rp 28,5 milyar. PI dan PTK ini dikenakan bunga mengambang sebesar 11% dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 13 Mei 2014 dan 28 Februari 2016. Pinjaman ini dijaminkan dengan persediaan serta mesin dan tanah milik AJS (Catatan 7 dan 11). PI telah dilunasi pada tanggal 13 Mei 2014.
On May 5, 2009, PT Agrinusa Jaya Santosa (AJS), a subsidiary acquired in 2012, obtained loans from CIMB Niaga which consist of Investment Loan (PI) with maximum loanable amount of Rp 1.5 billion and on August 2010 obtained Special Loan Transaction (PTK) with maximum loanable amount of Rp 28.5 billion. PI and PTK bear interest of 11% and will mature on May 13, 2014 and February 28, 2016, respectively. These loans are collateralized with inventories, machinery and land owned by AJS (Notes 7 and 11). PI has been fully paid on May 13, 2014.
Pada tanggal 21 Juli 2010, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), entitas anak yang telah bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2012, memperoleh Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari CIMB Niaga dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300 milyar digunakan untuk pelunasan pinjaman yang direstrukturisasi, kepada BNP Paribas, Singapura. PTK ini dikenakan bunga mengambang berkisar antara 10.75% sampai 11% dan akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2014. Pinjaman ini di jaminkan dengan ayam pembibit turunan, tanah, bangunan, mesin dan peralatan (Catatan 8 dan 11). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 24 Agustus 2014.
On July 21, 2010, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), a subsidiary merged into the Company in 2012, obtained Special Loan Transaction (PTK) from CIMB Niaga with a maximum amount of Rp 300 billion which was used for repayment of restructuring loan to BNP Paribas, Singapore. PTK loan bears floating interest rate ranging from 10.75% to 11% per annum and will mature in August 2014. This loan is collateralized with breeding chickens, land, building, machinery and equipment (Notes 8 and 11). This loan has been fully paid on August 24, 2014.
Sejak 1 Juli 2012, dengan telah efektifnya penggabungan usaha dari MBAI ke Perusahaan, maka fasilitas pinjaman ini telah beralih kepada Perusahaan.
Since July 1, 2012, effective date of merger of MBAI to the Company, these facilities have been transferred to the Company.
- 77 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 12 Nopember 2010, PT Primatama Karya Persada (PKP), entitas anak yang diakuisisi pada tahun 2011, memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga yang terdiri dari PTK on Liquidation 1 (PTK 1) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 9 milyar, PTK on Liquidation II (PTK 2) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 7,5 milyar. Pada bulan Desember 2010, jumlah maksimum pinjaman untuk PTK 1 menjadi sebesar Rp 1,5 milyar sedangkan PTK 2 meningkat menjadi Rp 15 milyar. PTK 1 telah dilunasi pada tanggal 23 Desember 2013, dan PTK 2 akan jatuh tempo pada tanggal 13 Juni 2016. Pinjaman ini dijaminkan dengan kendaraan milik PKP (Catatan 11). Sejak 1 September 2011 dengan telah efektifnya penggabungan usaha dari PT Primatama Karyapersada ke PT Ciomas Adisatwa maka fasilitas pinjaman ini telah beralih kepada CA.
On November 12, 2010, PT Primatama Karya Persada (PKP), a subsidiary acquired in 2011, obtained loans from CIMB Niaga which consist of PTK on Liquidation 1 (PTK 1) with a maximum amount of Rp 9 billion and PTK on Liquidation II (PTK 2) with a maximum amount of Rp 7.5 billion. In December 2010, the maximum loanable amount for PTK 1 was reduced to Rp 1.5 billion and for PTK 2 was increased to Rp 15 billion. PTK 1 has been fully paid on December 23, 2013 and PTK 2 will mature on June 13, 2016. These loans are collateralized with a vehicle owned by PKP (Note 11). Since September 1, 2011, effective date of merger of PKP to PT Ciomas Adisatwa (CA), a subsidiary, this facility has been transferred to CA.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Pada tanggal 19 Maret 2010, PT Santosa Agrindo (SA), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 66,32 milyar untuk pembelian induk sapi. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Maret 2016 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan serta aset tetap tertentu milik SA (Catatan 6, 7 dan 11). Pada bulan Maret 2012, SA mengalihkan pinjaman tersebut kepada PT Austasia Stockfeed (ASF), entitas anak dari SA.
On March 19, 2010, PT Santosa Agrindo (SA), a subsidiary, obtained Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) facility from BRI, with maximum loanable amount of Rp 66.32 billion for purchases of cattle. This loan will mature on March 19, 2016 and bears interest of 5% per annum. This loan is collateralized with trade accounts receivable, inventories, machinery and equipment, and certain property, plant and equipment owned by SA (Notes 6, 7 and 11). In March 2012, SA transferred this loan to PT Austasia Stockfeed (ASF), SA’s subsidiary.
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)
Pada tanggal 3 Mei 2011, PT Suri Tani Pemuka (STP), entitas anak, memperoleh fasilitas Pinjaman Jangka Panjang (PJP) sebagai bagian dari beberapa fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Bank Panin (Catatan 12), maksimum Rp 50 milyar dan dengan jangka waktu 60 bulan. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah dan bangunan (Catatan 11).
On May 3, 2011, PT Suri Tani Pemuka (STP), a subsidiary, obtained a long-term loan facility as part of several loans facility from Bank Panin (Note 12), with maximum amount of Rp 50 billion and with term of 60 months. This loan is collateralized with land and building (Note 11).
- 78 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria)
PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria)
Pada tanggal 12 September 2006, PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS), entitas anak yang diakuisisi pada tahun 2011, memperoleh pinjaman dari Bank Victoria berupa kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10 milyar, yang digunakan untuk pembelian kendaraan. Pada tahun 2010, jumlah maksimum pinjaman meningkat sebesar Rp 20,3 milyar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Maret 2015. Pinjaman ini dijaminkan dengan kendaraan milik BMS (Catatan 11).
On September 12, 2006, PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS), a subsidiary acquired in 2011, obtained an investment credit loan from Bank Victoria with maximum amount of Rp 10 billion for the purchase of vehicles. In 2010, the maximum loanable amount was increased to Rp 20.3 billion. This loan will be due in March 2015. This loan is collateralized with vehicles owned by BMS (Note 11).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pada tanggal 23 September 2009, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), entitas anak yang bergabung ke dalam Perusahaan pada tahun 2011, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum Rp 9 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun. Pinjaman dijamin dengan mesin yang telah dibeli (Catatan 11) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pinjaman ini telah dialihkan ke Perusahaan.
On September 23, 2009, PT Bintang Terang Gemilang (BTG) a subsidiary which has been merged to the Company in 2011, obtained an investment loan facility from Bank Mandiri, with maximum loanable amount of Rp 9 billion for the purchase of machinery. This payable will be due in 5 years. This loan is collateralized with the purchased machinery (Note 11) and corporate guarantee from the Company. This loan has been transferred to the Company.
Pada tanggal 19 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman KMK Non Revolving Loan (NRL) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300 milyar dari Bank Mandiri, yang digunakan sebagai modal kerja dan untuk pelunasan pinjaman PT Multiphala Agrinusa (MAG) dan PT Bintang Terang Gemilang (BTG), anak-anak perusahaan yang bergabung ke dalam Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2011. Fasilitas ini merupakan novasi dari pinjaman yang diterima BTG dan MAG dan telah dilunasi pada tanggal 23 Juni 2014. Pada tanggal 24 Juli 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman KMK Tranche B sebesar Rp 300 milyar yang digunakan sebagai modal kerja. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juni 2017 dan dijaminkan dengan piutang, persediaan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan (Catatan 6, 7 dan 11).
On April 19, 2011, the Company obtained a Non Revolving Loan (NRL) KMK with maximum loanable amount of Rp 300 billion from Bank Mandiri which will be used as working capital and to fully pay loans of PT Multiphala Agrinusa’s (MAG) and PT Bintang Terang Gemilang’s (BTG), subsidiaries merged into the Company on January 1, 2011. This facility was transferred from BTG and MAG and has been fully paid on June 23, 2014. On July 24, 2014, the Company obtained KMK Tranche B loan facility amounting to Rp 300 billion which will be used as working capital. This facility will mature on June 23, 2017 and is collateralized with trade accounts receivable, inventories, and certain property, plant and equipment owned by the Company (Notes 6, 7 and 11).
- 79 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
18.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
National Australia Bank Ltd (NAB)
National Australia Bank Ltd (NAB)
Japfa Santori Australia Pty Ltd (JSA), entitas anak yang diakuisisi di tahun 2013 (Catatan 1), memperoleh pinjaman dari National Australia Bank Ltd berupa fasilitas NAB Business Markets facility dengan jumlah maksimum sebesar AUD 20.000.000 pada tanggal 25 September 2013. Fasilitas di atas digunakan untuk pembelian Riveren dan Inverway Stations. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2023. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah dan bangunan milik JSA (Catatan 11) dan limited guarantee dan indemnity sebesar AUD 5.000.000 dari Perusahaan.
On September 25, 2013, Japfa Santori Australia Pty Ltd (JSA), a subsidiary acquired in 2013 (Note 1), obtained NAB Business Markets facility with maximum amount of AUD 20,000,000. The loans are used to purchase Riveren and Inverway Stations. NAB Business Markets facility will be due on October 31, 2023. These loans are collateralized with land and building owned by JSA (Note 11) and limited guarantee and indemnity for AUD 5,000,000 given by the Company.
Beban bunga dari pinjaman-pinjaman di atas sebesar Rp 40.911 tahun 2014 dan Rp 33.208 tahun 2013 (Catatan 28).
Interest expense on the above mentioned loans amounted to Rp 40,911 in 2014 and Rp 33,208 in 2013 (Note 28).
Sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas dan utang bank jangka-pendek (Catatan 12), Grup diwajibkan antara lain mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu yang berhubungan dengan terjadinya utang, penjualan aset tetap, investasi, reorganisasi dan hal-hal lainnya yang tercantum dalam perjanjian.
In relation to the above credit facilities and those short-term bank loans (Note 12), the Group is required, among others, to maintain certain financial ratios and fulfill certain covenants concerning incurrence of indebtedness, sale of property, plant and equipment, investments, reorganization and other matters as stated in the agreements.
Liabilitas Sewa Pembiayaan
18. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
Lease Liabilities
31 Desember 2013/ December 31, 2013
a. Berdasarkan jatuh tempo
a. By Due Date
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun 2014 2015 2016 2017
2.129 3.271 2.255 660
4.499 3.015 2.074 519
Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan Bunga
8.315 (935)
10.107 (1.308)
7.380
8.799
(3.382)
(3.731)
3.998
5.068
Nilai tunai pembayaran minimum sewa pembiayaan Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang - bersih b. Berdasarkan lessor PT Bank Jasa Jakarta PT Dipo Star Finance PT BCA Finance Jumlah
Minimum lease payments 2014 2015 2016 2017 Total minimum lease payments Interest Present value of minimum lease payments Less current portion Long-term lease liabilities - net b. By Lessor
6.606 774
7.450 1.002 347
PT Bank Jasa Jakarta PT Dipo Star Finance PT BCA Finance
7.380
8.799
Total
-
- 80 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
19.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tahun 2014 dan 2013, liabilitas sewa pembiayaan merupakan transaksi pembelian kendaraan oleh PT Agrinusa Jaya Santosa, entitas anak, kepada kepada PT Bank Jasa Jakarta dan PT Dipo Star Finance, dan transaksi pembelian kendaraan oleh PT Bhirawa Mitra Sentosa, entitas anak, kepada PT BCA Finance. Liabilitas ini berjangka waktu 3 sampai 7 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 4,4% sampai dengan 6,5% pada tahun 2014 dan sebesar 7,5% sampai dengan 8,5% pada tahun 2013 serta dijamin dengan aset sewaan tersebut (Catatan 11).
In 2014 and 2013, lease liabilities pertain to the transactions with PT Bank Jasa Jakarta and PT Dipo Star Finance for transportation equipment purchased by PT Agrinusa Jaya Santosa, a subsidiary, and pertain to the transactions with PT BCA Finance for transportation equipment purchased by PT Bhirawa Mitra Sentosa, a subsidiary. These liabilities have terms of 3 until 7 years with effective interest rates at 4.4% to 6.5% per annum in 2014 and 7.5% to 8.5% per annum in 2013, which are collateralized with the related leased assets (Note 11).
Beban bunga sebesar Rp 507 dan Rp 522 masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 (Catatan 28).
Interest expense amounted to Rp 507 and Rp 522 in 2014 and 2013, respectively (Note 28).
Utang Obligasi
19.
Perincian utang obligasi adalah sebagai berikut:
Details of bonds payable are as follows:
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited) Rupiah Nilai nominal Biaya penerbitan obligasi Jumlah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat (Catatan 36) Nilai nominal (US$ 225.000.000) Biaya penerbitan obligasi (US$ 6.436.798 pada 30 Juni 2014 dan US$ 7.157.440 pada 31 Desember 2013) Jumlah Jumlah
Bonds Payable
31 Desember 2013/ December 31, 2013
1.500.000 (6.429)
1.500.000 (7.715)
1.493.571
1.492.285
2.693.025
(77.043)
2.742.525
(87.242)
2.615.982
2.655.283
4.109.553
4.147.568
Rupiah Nominal value Bonds issuance cost Total Foreign currency U.S. Dollar (Note 36) Nominal value (US$ 225,000,000) Bonds issuance cost (US$ 6,436,798 as of June 30, 2014 and US$ 7,157,440 as of December 31, 2013) Total Total
On May 2, 2013, Comfeed Finance B.V., a subsidiary, as the issuer, the Company, as the parent guarantor, certain entities listed in the Indenture (Company’s subsidiaries), as the subsidiary guarantors and The Bank of New York Mellon, as the trustee, have entered into an Indenture, wherein, the issuer, has issued 6% Senior Notes Due 2018 (the “Notes”) with aggregate principal amount of US$ 225,000,000, and interest is payable every six months up to May 2, 2018. The “Notes” is listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).
Pada tanggal 2 Mei 2013, Comfeed Finance B.V., entitas anak, sebagai penerbit, Perusahaan, sebagai parent guarantor, entitas anak tertentu yang disebutkan dalam Perjanjian (Entitas anak dari Perusahaan), sebagai subsidiary guarantors dan Bank New York Mellon, sebagai wali amanat, telah menandatangani Perjanjian, dimana, penerbit, menerbitkan 6% Senior Notes Due 2018 (“Notes”) dengan jumlah pokok sebesar US$ 225.000.000, bunga dibayar setiap enam bulan sampai dengan 2 Mei 2018. “Notes” tersebut terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).
- 81 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada bulan Januari 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012 dalam mata uang Rupiah dengan jumlah sebesar Rp 1.250 milyar. Jangka waktu obligasi ini adalah 5 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2017. Tingkat suku bunga tetap sebesar 9,9% per tahun, dibayar triwulanan. Seluruh obligasi dijual pada nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai wali amanat. Dana obligasi ini digunakan untuk mendirikan pabrik pakan ternak dan unit pengeringan jagung (corn dryer), melunasi utang bank, melunasi obligasi Japfa I Tahun 2007 dan untuk modal kerja. Perusahaan memiliki opsi untuk melakukan pembelian kembali (buy back) sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi (tanggal penerbitan).
In January 2012, the Company issued Rupiah Denominated Japfa I Sustainable Bonds level 1 year 2012 totaling to Rp 1,250 billion. The bonds have term of 5 years until 2017. Interest rate is fixed at 9.9% per annum, payable quarterly. All the bonds were sold at its nominal value and are listed at the Indonesia Stock Exchange, with PT Bank CIMB Niaga Tbk as trustee. The proceeds were used to build animal feed factories and corn dryer units, to pay bank loan, to pay Japfa I Bonds year 2007, and for working capital purposes. The Company has an option to redeem the bonds, partially or in full, after a year from the issuance date.
Pada bulan Februari 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Japfa Tahap II Tahun 2012 dalam mata uang Rupiah dengan jumlah sebesar Rp 250 milyar. Jangka waktu obligasi ini adalah 5 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2017. Tingkat suku bunga tetap sebesar 9,9% per tahun, dibayar triwulanan. Seluruh obligasi dijual pada nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai wali amanat. Dana obligasi ini digunakan untuk mendirikan pabrik pakan ternak dan unit pengeringan jagung (corn dryer), melunasi utang bank dan untuk modal kerja. Perusahaan memiliki opsi untuk melakukan pembelian kembali (buy back) sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi (tanggal penerbitan).
In February 2012, the Company issued Rupiah denominated Japfa I Sustainable Bonds level 2 year 2012 totaling to Rp 250 billion. The bonds have term of 5 years until 2017. Interest rate is fixed at 9.9% per annum, payable quarterly. All the bonds were sold at its nominal value and are listed at the Indonesia Stock Exchange, with PT Bank CIMB Niaga Tbk as trustee. The proceeds were used to build animal feed factories and corn dryer units, to pay bank loan and for working capital purposes. The Company has an option to redeem the bonds, partially or in full, after a year from the issuance date.
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam - LK dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Japfa. Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran No. S-13948/BL/2011 dari Ketua Bapepam-LK sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Japfa Tahun 2012 sebesar Rp 1.500 miliar.
On October 31, 2011, the Company has submitted a Statement of Registration to Bapepam - LK regarding Public Offering of Japfa I Sustainable Bonds. On December 29, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-13948/BL/2011 for its Public Offering of Japfa I Sustainable Bonds year 2012 totaling to Rp 1,500 billion.
Pada tahun 2014 dan 2013, amortisasi diskon dan biaya penerbitan obligasi masing-masing sebesar Rp 11.485 dan Rp 1.286.
Amortization of discount and bond issuance costs amounted to Rp 11,485 and Rp 1,286 in 2014 and 2013, respectively.
Perusahaan tidak diwajibkan untuk membentuk dana pelunasan obligasi (bond sinking fund), tetapi Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu.
The Company is not required to establish a bond sinking fund in relation to the bonds issued. However, the Company is required to maintain certain financial ratios, among others.
- 82 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
20.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berdasarkan peringkat yang dibuat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tanggal 8 Oktober 2013, peringkat obligasi Perusahaan adalah “idA+” (Single A Plus).
Based on the rating issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) on October 8, 2013, the bonds are rated “idA+” (single A Plus).
Pada tahun 2014 dan 2013, beban bunga dari utang obligasi di atas masing-masing sebesar Rp 161.463 dan Rp 96.035 (Catatan 28).
In 2014 and 2013, interest expense on the abovementioned bonds payable amounted to Rp 161,463 and Rp 96,035, respectively (Note 28).
Goodwill
20.
1 Januari 2014 dan 2013/ January 1, 2014 and 2013
Goodwill
Perubahan selama tahun 2014 (Tidak Diaudit)/ Changes during 2014 (Unaudited) Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013/ June 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013
Biaya Perolehan
71.358
-
-
71.358
Penurunan Nilai
1.345
-
-
1.345
Nilai Tercatat
70.013
70.013
At cost Impairment Net Book Value
Pada tahun 2011, Grup melakukan akuisisi PT Primatama Karya Persada (PKP), PT Adiguna Bintang Lestari (ABL) dan PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS) (Catatan 1c). Pada tanggal akuisisi terdapat perbedaan biaya perolehan akuisisi di atas nilai wajar dari aset dan liabilitas teridentifikasi yang diakuisisi sebesar Rp 70.015 yang dicatat sebagai goodwill.
In 2011, the Group acquired PT Pritama Karya Persada (PKP), PT Adiguna Bintang Lestari (ABL) and PT Bhirawa Mitra Sentosa (BMS) (Note 1c). At the effective date of the acquisition, the excess of acquisition cost over the fair value of identifiable assets and liabilities acquired totaling to Rp 70,015 was recorded as part of goodwill.
Berdasarkan pengujian penurunan yang dilakukan pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penurunan nilai goodwill.
Based on impairment testing performed as of June 30, 2014 and December 31, 2013, there’s no further impairment of goodwill.
Uji Penurunan Nilai Goodwill
Impairment Test for Goodwill
Nilai tercatat goodwill seluruhnya dialokasikan ke Unit Penghasil Kas (UPK) peternakan Grup.
The carrying value of goodwill was all allocated to the Cash Generating Unit (CGU) commercial farm unit of the Group.
- 83 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Atas nilai terpulihkan UPK tersebut ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai. Nilai pakai ditentukan dengan mesdiskontohan arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan atas UPK tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada asumsiasumsi berikut:
The recoverable amount of the abovementioned CGU is determined based on value-in-use calculations. Value in use was determined by discounting the future cash flows expected to be generated for the continuing use of the units. The calculation of value in use was based on the following key assumptions:
Berdasarkan proyeksi keuangan yang disusun manajemen untuk tahun 2014 sampai 2018, dihitung arus kas bersih dan kemudian akan didiskontokan dengan tingkat diskonto yang sesuai.
Based on financial projection prepared by management for years 2014 to 2018 and the net cashflows will be discounted with an appropriate discount rate.
Tingkat diskonto sebelum pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah terpulihkan adalah sebesar 12%. Tingkat diskonto ini diestimasi berdasarkan rata-rata tertimbang biaya modal yang dialokasikan oleh Grup kepada UPK tersebut.
Pre-tax discount rate of 12%, was applied in determining the recoverable amounts. This discount rate was determined based on the weighted average cost of capital allocated by the Group to this unit.
Asumsi utama sebagaimana dijelaskan di atas dapat berubah sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi dan pasar.
21.
The key assumptions described above may change as economic and market conditions change.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
21.
Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013:
The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities as of June 30, 2014 and December 31, 2013:
- 84 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited) Estimasi Nilai Nilai Tercatat/ Wajar/Estimated Carrying Values Fair Values Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito berjangka Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain dari pihak ketiga Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - jaminan Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan derivatif Liabilitas keuangan lain-lain Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Utang obligasi Pinjaman jangka panjang (termasuk jangka pendek dan jangka panjang) Utang pembelian aset tetap (termasuk jangka pendek dan jangka panjang) Liabilitas sewa pembiayaan (termasuk jangka pendek dan jangka panjang) Jumlah Liabilitas Keuangan
Financial Assets
5.187
5.187
943.747 11.283
943.747 11.283
49.743 1.244.594 74.604
49.743 1.244.594 74.604
1.368 8.299
1.368 8.299
2.338.825
2.338.825
Financial Assets at FVPL Derivative financial instrument Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments - time deposits Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable from third parties Restricted cash in banks Other assets - guarantee deposits Total Financial Assets Financial Liabilities
4.373
4.373
2.928.038
2.928.038
1.275.052 710.990 256.654 163.072 4.109.553
1.275.052 710.990 256.654 163.072 4.147.423
Financial Liabilities at FVPL Derivative financial instrument Other financial liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Related party Third parties Other accounts payable to third parties Accrued expenses Bonds payable
2.080
2.080
Long-term loans (including current and non current) Liability for the purchase of property, plant and equipment (including current and non current)
7.380
7.380
Lease liabilities (including current and non current)
10.086.796
10.126.232
629.604
- 85 -
631.170
Total Financial Liabilities
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/December 31, 2013 Estimasi Nilai Nilai Tercatat/ Wajar/Estimated Carrying Values Fair Values Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito berjangka Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain dari pihak ketiga Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - jaminan Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek - obligasi Jum lah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan lain-lain Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Utang obligasi Pinjaman jangka panjang (termasuk jangka pendek dan jangka panjang ) Utang pembelian aset tetap (termasuk jangka pendek dan jangka panjang ) Liabilitas sew a pembiayaan (termasuk jangka pendek dan jangka panjang ) Jum lah Liabilitas Keuangan
1.745.963 11.283
1.745.963 11.283
106.411 1.090.945 52.457
106.411 1.090.945 52.457
1.321 6.863
1.321 6.863
3.000
3.000
3.018.243
3.018.243
2.558.985
2.558.985
571.213 423.503 147.278 150.402 4.147.568
571.213 423.503 147.278 150.402 4.146.357
894.205
3.174
8.799 8.905.127
- 86 -
896.737
3.174
8.799 8.906.448
Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments - time deposits Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable from third parties Restricted cash in banks Other assets - guarantee deposits HTM Investments Short-term investments - bonds Total Financial Assets Financial Liabilities Other financial liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Related party Third parties Other accounts payable to third parties Accrued expenses Bonds payable Long-term loans (including current and non current) Liability for the purchase of property, plant and equipment (including current and non current) Lease liabilities (including current and non current) Total Financial Liabilities
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Hirarki Nilai Wajar
Fair Value Hierarchy
Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan:
The following table discloses the fair value hierarchy of financial assets and liabilities:
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/June 30, 2014 (Unaudited) Level 1 Level 2 Level 3 Total Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan derivatif Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan derivatif
Financial asset
-
5.187
-
5.187
Financial asset at FVPL Derivative financial instrument Financial liability
-
4.373
-
4.373
Fnancial liability at FVPL Derivative financial instrument
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah instrumen keuangan derivatif.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined by using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2. Instruments included in Level 2 comprise derivative financial instruments.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset Keuangan Lancar dan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Current Financial Assets and Liabilities
Instrumen keuangan lancar/jangka pendek dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek – deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha ke pihak ketiga, utang lainlain ke pihak ketiga dan beban akrual.
Current financial instruments with remaining maturities of one (1) year or less consist of cash and cash equivalents, short-term investments – time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable from third parties, short-term bank loans, trade accounts payable, other accounts payable to third parties and accrued expenses.
- 87 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
22.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar non-derivatif telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the non-derivative current financial assets and liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset Tidak Lancar dan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Noncurrent Financial Assets and Liabilities
Nilai wajar pinjaman jangka panjang, utang pembelian aset tetap jangka panjang, dan liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
The fair value of long-term loans, liability for purchase of property, plant and equipment, and lease liabilities are determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Nilai wajar uang jaminan dalam akun asset lainlain adalah berdasarkan arus kas masa depan yang didiskonto untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar untuk instrumen sejenis.
The fair value of guarantee deposits under other assets is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.
Nilai wajar utang obligasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
The fair values of bonds payable are determined based on the latest published quoted price as of June 30, 2014 and December 31, 2013.
Kepentingan Nonpengendali
22. 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
a. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali PT Indojaya Agrinusa PT Suri Tani Pemuka PT Ciomas Adisatwa PT Jakamitra Indonesia PT Indonesia Pelleting Jumlah
Noncontrolling Interests
31 Desember 2013/ December 31, 2013
368.962 42.952 5
333.324 39.710 5 119.917 106
411.919
493.062
-
a. Distributable equity to noncontrolling interests PT Indojaya Agrinusa PT Suri Tani Pemuka PT Ciomas Adisatwa PT Jakamitra Indonesia PT Indonesia Pelleting Total
Tidak Diaudit/ Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 b. Laba(rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali PT Indojaya Agrinusa PT Suri Tani Pemuka PT Jakamitra Indonesia PT Indonesia Pelleting Jumlah
35.638 3.135 (237) 1 38.537
- 88 -
29.868 819 55 30.742
b. Distributable income (loss) to noncontrolling interests PT Indojaya Agrinusa PT Suri Tani Pemuka PT Jakamitra Indonesia PT Indonesia Pelleting Total
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23.
Modal Saham
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 23.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 sesuai dengan registrasi dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:
Capital Stock The following composition of stockholders is in accordance with PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and the Share Registration Bureau (Registrasi Biro Administrasi Efek Perusahaan) as of June 30, 2014 (unaudited) and December 31, 2013:
Jumlah Saham/ Number of Shares
Nama Pemegang Saham/Name of Stockholder Japfa Pte. Ltd. (dahulu/formerly Malvolia Pte. Ltd.) Saham Seri A/Series A shares Saham Seri B/Series B shares Masyarakat/Public (masing-masing dibawah 5%/below 5% each ) Jumlah saham beredar/Total outstanding shares Modal saham diperoleh kembali/Treasury stock Jumlah/Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal atas saham Perusahaan Seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham (dalam Rupiah penuh) menjadi Rp 200 per saham (dalam Rupiah penuh) mengakibatkan peningkatan jumlah modal dasar dari 2.000.000.000 saham menjadi 10.000.000.000 saham dan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dari 1.549.786.582 saham menjadi 7.748.932.910, dan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 200 per saham (dalam Rupiah penuh) menjadi Rp 40 per saham (dalam Rupiah penuh) mengakibatkan peningkatan jumlah modal dasar dari 5.000.000.000 saham menjadi 25.000.000.000 saham dan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dari 582.318.000 saham menjadi 2.911.590.000 saham. Perubahan ini diaktakan dengan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, No. 258 dan 259 tanggal 20 Maret 2013 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.1011682 tanggal 2 April 2013.
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
3.260.566.615 2.870.133.120
30,59 26,92
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock
652.113 114.805
4.509.498.435
42,30
881.615
10.640.198.170
99,81
1.648.533
20.324.740
0,19
17.717
10.660.522.910
100,00
1.666.250
Based on the Extraordinary General Stockholders’ Meeting held on March 20, 2013, the stockholders agreed to split the nominal value of Company’s Series A shares from par value of Rp 1,000 per share (in full Rupiah) to Rp 200 per share (in full Rupiah) resulting in the increase in the number of authorized shares from 2,000,000,000 to 10,000,000,000 shares and in the number of issued and paid-up shares from 1,549,786,582 to 7,748,932,910, and Series B shares from par value of Rp 200 per share (in full Rupiah) to Rp 40 per share (in full Rupiah) resulting in the increase in the number of authorized shares from 5,000,000,000 to 25,000,000,000 shares and in the number of issued and paid-up shares from 582,318,000 to 2,911,590,000 shares. This change was notarized by deed of Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, a public notary in Jakarta, Nos. 258 and 259 dated March 20, 2013 and was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHUAH.01.10-11682 dated April 2, 2013.
- 89 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perubahan dalam jumlah saham ditempatkan adalah sebagai berikut:
The changes in the number of shares issued are as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
2.132.104.582
Balance as of December 31, 2012
Efek pemecahan nilai nominal saham
8.528.418.328
Increase in number of shares due to stock split
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
10.660.522.910
Balance as of December 31, 2013
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Seluruh saham yang diterbitkan oleh Perusahaan telah disetor penuh.
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, all of the Company’s shares are listed in the Indonesia Stock Exchange. All shares issued by the Company were fully paid.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk menjaga struktur optimal permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value as well as maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital.
Struktur permodalan Grup terdiri dari jumlah ekuitas (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, saldo laba, komponen ekuitas lainnya and kepentingan nonpengendali) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang pembelian aset tetap, utang sewa pembiayaan, pinjaman jangka panjang dan utang obligasi dikurangi dengan saldo kas).
The Group’s capital structure consists of total equity (consisting of capital stock, additional paid-in capital, retained earnings, other equity components and noncontrolling interests) and net debt (consisting of short-term bank loans, liability for the purchase of property, plant and equipment, lease liabilities, long-term loans and bonds payable, reduced by cash and cash equivalents).
- 90 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 30 Juni 2014 and 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Jumlah pinjaman dan utang Dikurangi: kas Utang bersih
7.676.655 (943.747) 6.732.908
7.612.731 (1.745.963) 5.866.768
Jumlah ekuitas
5.284.739
5.245.222
Rasio utang terhadap ekuitas
24.
Ratio of net debt to equity as of June 30, 2014 and December 31, 2013 are as follows:
127,40%
111,85%
Tambahan Modal Disetor
24.
Bersih Penawaran umum terbatas kepada pemegang saham tahun 1990 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 24.000.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Bersih Saldo tambahan modal disetor per 31 Desember 1990 Pembagian saham bonus tahun 1991 sebanyak 80.000.000 saham Bersih Konversi atas obligasi konversi menjadi saham tahun 1991 Jumlah obligasi yang dikonversi Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Bersih
Total equity Gearing ratio
Additional Paid-in Capital
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan:
Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1989 Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 4.000.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor
Total borrowings Less: cash and cash equivalents Net debt
This account represents additional paid-in capital in connection with the following:
Sales of the Company's shares through public offering in 1989 28.800 (4.000)
Proceeds from the issuance of 4,000,000 shares Amount recorded as paid-up capital
24.800
Net
84.000 (24.000) 60.000 84.800 (80.000) 4.800
66.565 (28.941) 37.624
Rights offering to stockholders in 1990 Proceeds from the issuance of 24,000,000 shares Amount recorded as paid-up capital Net Balance of additional paid-in capital as of December 31, 1990 Distribution of bonus shares in 1991 of 80,000,000 shares Net Conversion of convertible bonds into shares in 1991 Total bonds converted Amount recorded as paid-up capital Net
Saldo tambahan modal disetor per 31 Desember 2001 Konversi atas saldo pinjaman yang direstrukturisasi pada tahun 2002
42.424 130.495
Balance of additional paid-in capital as of December 31, 2001 Conversion of restructured debts in 2002
Saldo tambahan modal disetor per 31 Desember 2008
172.919
Balance of additional paid-in capital as of December 31, 2008
Penerbitan saham seri B Jumlah yang diterima untuk penerbitan 582.318.000 lembar Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Bersih Saldo tambahan modal disetor per 31 Desember 2011 dan 2010 Penerbitan saham seri B Jumlah yang diterima untuk penerbitan 60.371.922 lembar Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Reklasifikasi sehubungan dengan adopsi penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) Bersih Saldo tambahan modal disetor per 30 Juni 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013
369.772 (116.464)
Issuance of Series B shares Proceeds from the issuance of 582,318,000 shares Amount recorded as paid-up capital
253.308
Net
426.227
Balance of additional paid-in capital as of December 31, 2011 and 2010
316.232
Issuance of Series B shares Proceeds from the issuance of 60,371,922 shares Amount recorded as paid-up capital Reclassification in relation to adoption of PSAK No. 38 (Revised 2012)
469.388
Net
895.615
Balance of additional paid-in capital as of June 30, 2014 (unaudited) and December 31, 2013
213.528 (60.372)
- 91 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 25.
Penjualan Bersih
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 25.
Perincian penjualan berdasarkan segmen usaha:
Net Sales Details of sales by business segment:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Pakan ternak Peternakan Budidaya perairan Ayam umur sehari Peternakan sapi Produk konsumen Perdagangan Lain-lain
26.
5.203.151 4.185.940 1.131.025 720.501 603.947 388.582 157.338 111.192
4.743.530 3.250.095 913.960 773.116 391.947 284.794 107.438 94.988
Animal feeds Commercial farm Aquaculture Day old chick Cattle Consumer products Trading Others
Jumlah Dikurangi potongan penjualan
12.501.676 (309.210)
10.559.868 (235.036)
Total Sales discounts
Bersih
12.192.466
10.324.832
Net
Tidak terdapat penjualan kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2014 dan 2013.
There were no sales to a single customer which exceeded 10% of the net sales in 2014 and 2013.
2,69% dan 3,09% dari penjualan bersih untuk periode-periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 32).
Sales to related parties represent 2.69% and 3.09% of the net sales for the six-month periods ended June 30, 2014 and 2013, respectively (Note 32).
Beban Pokok Penjualan
26.
Perincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Cost of Goods Sold Details of cost of goods sold are as follows:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
9.379.307 141.726 942.747
7.632.034 105.361 733.218
Raw materials used Direct labor Manufacturing expenses
Jumlah biaya produksi Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode
10.463.780
8.470.613
Total manufacturing costs Work in process At the beginning of the period At the end of period
Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode
10.294.479
Beban pokok penjualan
10.363.452
482.810 (652.111)
480.125 264.257 (675.409)
Jumlah pembelian dilakukan dengan pihak berelasi mencerminkan 24,46% dan 16,51% dari penjualan bersih untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Catatan 32).
314.676 (412.721) 8.372.568 382.567 215.033 (488.937) 8.481.231
Cost of goods manufactured Finished goods At the beginning of the period Purchases At the end of period Cost of goods sold
Purchases from related parties represent 24.46% and 16.51% of the net sales for the six-month periods ended June 30, 2014 and 2013, respectively (Note 32).
- 92 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 27.
Beban Usaha
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 27.
Operating Expenses
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Beban Penjualan Gaji dan tunjangan karyawan Pengangkutan penjualan Komisi penjualan Pemeliharaan kendaraan Penyusutan (Catatan 10 dan 11) Perjalanan dan pengiriman Sewa Keperluan kantor Bongkar muat Iklan dan promosi Biaya ekspor barang Telepon telegram dan faksimili Pemeliharaan Lain-lain Jumlah
73.610 42.847 42.775 26.129 11.689 7.403 5.767 3.764 3.410 2.512 2.254 2.145 1.022 22.417
60.150 36.973 44.438 19.619 9.919 7.082 2.109 3.339 2.663 1.701 1.260 2.137 726 29.163
247.744
221.279
Selling Expenses Salaries and employee benefits Freight Sales commission Vehicles maintenance Depreciation (Notes 10 and 11) Travel and courier services Rental Office supplies Freight forwarding Advertising and promotion Export charges Telephone, telex, and facsimile Maintenance Others Total
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 29) Keamanan Penyusutan (Catatan 10 dan 11) Perjalanan dinas Pemeliharaan kendaraan Listrik dan air Keperluan kantor Sewa Pemeliharaan dan reparasi Jasa profesional Humas Administrasi bank Perijinan Telepon, telegram, dan faksimili Alat tulis dan cetakan Representasi dan sumbangan Asuransi Iuran dan langgaran Amortisasi Beban piutang ragu-ragu (Catatan 6) Jasa teknologi informasi Kebersihan Lain-lain Jumlah
486.326 69.894 42.501 35.142 31.798 16.134 19.521 16.847 14.865 13.072 12.889 10.632 9.362 9.247 8.963 7.053 5.861 3.959 2.342 1.944 1.474 635 25 18.160
403.179 53.342 36.766 30.452 26.109 10.017 16.321 11.774 12.442 12.684 15.723 6.793 8.558 6.063 9.038 5.302 7.966 3.297 2.245 1.817 515 731 92 26.294
838.646
707.520
- 93 -
General and Administrative Expenses Salaries and employee benefits Long-term employee benefits (Note 29) Security Depreciation (Notes 10 and 11) Travel Vehicles maintenance Electricity and water Office supplies Rental Repairs and maintenance Professional fees Public relations Bank charges Licenses Telephone, telex, and facsimile Stationery and printing Donation and representation Insurance Subscription and membership fees Amortization Provisions for doubtful accounts (Note 6) Information technology service Sanitation Others Total
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 28.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Bunga
28.
Interest Expense
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Beban bunga dari: Utang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 12 dan 17) Utang obligasi (Catatan 19) Liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 18)
170.843 161.463 507
123.689 96.035 522
88
156
332.901
220.402
Utang pembelian aset tetap Jumlah
29.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
29.
Interest expense on: Short-term and long-term bank loans (Notes 12 and 17) Bonds payable (Note 19) Lease liabilities (Note 18) Liability for the purchase of property, plant and equipment Total
Long-term Employment Benefits
Grup membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pada tahun 2014 dan 2013, jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 11.418 dan 10.485.
The Group provides post-employment benefits to its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. In 2014 and 2013, there are 11,418 and 10,485 employees, respectively, who are entitled to the benefits.
Rekonsiliasi nilai kini imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai dengan liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of the unfunded long-term employee benefits liability to the amount of long-term employee benefits liability in the consolidated statements of financial position is as follows:
(Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
31 Desember/December 31 2012 2011
2013
2010
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
905.062 (191.786) (7.078)
735.451 (85.004) (2.774)
740.354 (201.739) (4.553)
551.035 (116.468) (6.914)
421.352 (47.452) (8.655)
Present value of unfunded long-term employee benefits liability Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service costs
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
706.198
647.673
534.062
427.653
365.245
Long-term employee benefits liability
Beban imbalan kerja jangka panjang yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Details of long-term employee benefits expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 Unaudited Biaya bunga Biaya jasa kini atas karyawan dialihkan Amortisasi kerugian aktuarial bersih Biaya jasa lalu Kurtailmen
31.965 31.134 3.503 3.161 534 (403)
Interest costs Current service costs transferred employees Net recognized actuarial losses Past service costs Effect of curtailment
Jumlah
69.894
Total
- 94 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements of the long-term employee benefits liability recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
31 Desember 2013/ Desemb er 31, 2013
Saldo awal periode Beban periode berjalan Pembayaran manfaat
647.673 69.894 (11.369)
534.062 129.343 (15.732)
Balance at the beginning of the period Provision for the period Payment during the year
Saldo akhir periode
706.198
647.673
End of the period
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo berdasarkan laporan penilaian aktuarial tanggal 14 Juli 2014. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
30.
The cost of providing post-employment benefits was calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo through its actuarial valuation report, dated July 14, 2014. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
: 8,5% per tahun untuk 2014 dan 8,9% per tahun untuk 2013/ 8.5% per annum in 2014 and 8.9% per annum in 2013 : 9,5% per tahun untuk 2014 dan 9% per tahun untuk 2013/ 9,5% per annum in 2014 and 9% per annum in 2013 : sesuai dengan Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980/ Based on Commissioners Standard Ordinary (CSO) -1980 : 10% pada usia 25 tahun dan menurun secara linear sampai dengan usia 45 tahun/10% at age 25 and decreasing linearly up to age 45
Pajak Penghasilan a.
30.
Beban pajak Grup terdiri dari:
: Salary increase rate : Mortality rate : Withdrawal/Resignation rate
Income Tax a.
Tax expense of the Group consists of the following:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Pajak kini Pajak tangguhan
117.344 (16.549)
155.510 (4.553)
Current tax Deferred tax
Bersih
100.795
150.957
Net
- 95 -
: Discount rate
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b.
Pajak Kini
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Current Tax A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
Tidak Diaudit/ Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer: Imbalan kerja jangka panjang Pencadangan piutang ragu-ragu Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
461.128 (167.474)
670.868 (149.622)
293.654
521.246
38.584 196
34.288 59
(36.574)
(27.079)
2.206
7.268
41.666 4.426 (18)
52.030 (1.244)
(2.400)
(3.687)
43.674
47.099
339.534
575.613
Jumlah Perbedaan tetap: Beban fasilitas Kerugian transaksi derivatif Penghasilan sewa Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini adalah sebagai berikut:
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of the subsidiaries Income before tax of the Company Temporary differences: Long-term employee benefits Provision for doubtful accounts Difference between fiscal and commercial depreciation Net Permanent differences: Facility expenses Loss on derivative transactions Rental income Interest income already subjected to final tax Net Taxable income during the year
The current tax expense and overpayment are computed as follows:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Beban pajak kini Perusahaan 20% x Rp 339.534 tahun 2014/ dan Rp 575.613 tahun 2013 Dikurangi pembayaran pajak dimuka
67.907 142.065
115.123 103.100
Kurang (lebih) bayar pajak kini
(74.158)
12.023
- 96 -
Current tax of the Company 20% x Rp 339,534 in 2014 and Rp 575,613 in 2013 Less prepaid income tax Total current tax under (over) payment
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Rincian beban pajak kini Perusahaan Entitas anak Jumlah pajak kini Rincian lebih bayar pajak kini Perusahaan Entitas anak Jumlah (Catatan 9) Rincian utang pajak kini Perusahaan Entitas anak Jumlah (Catatan 15)
67.907 49.437
115.123 40.387
Current tax expense The Company Subsidiaries
117.344
155.510
Total Current Tax
74.158 29.100
16.339
Details of current tax overpayment The Company Subsidiaries
103.258
16.339
Total (Note 9)
7.097
12.023 7.606
Details of current tax payable The Company Subsidiaries
7.097
19.629
Total (Note 15)
-
Laba kena pajak dan beban pajak Perusahaan tahun 2013 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and tax expense of the Company in 2013 are in accordance with the Corporate Tax Return filed with the Tax Service Office.
Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk Perseroan Terbuka, apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi. Efektif tanggal 21 November 2013, peraturan ini telah digantikan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 77 Tahun 2013 dengan tambahan persyaratan tertentu untuk dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5%. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan beranggapan akan tetap memenuhi persyaratan tersebut sampai dengan saat Perusahaan dapat merealisasikan pajak tangguhan tersebut dan karenanya telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam penghitungan pajak penghasilan tangguhan tahun 2014 dan 2013. Sehingga, aset pajak tangguhan per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.
In December 2007, the Government issued a regulation relating to a further tax rate reduction of 5% from the applicable tax rates for publicly listed entities effective January 1, 2008, if they comply with certain requirements relating to shareholding composition. Effective November 21, 2013, this is replaced by Peraturan Pemerintah (PP) No. 77 Year 2013 with additional requirement to be entitled to a tax rate reduction of 5%. The Company has complied with these requirements and expects to still comply at the time that the Company expects to realize the deferred tax and therefore, has applied the reduced tax rates in determining its 2014 and 2013 deferred tax benefit. Further, the deferred tax assets - net as of June 30, 2014 and December 31, 2013 have been calculated using these enacted rates.
- 97 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak Tangguhan
c.
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
1 Januari 2014/ January 1, 2014 Perusahaan/The Company Aset (liabilitas) pajak tangguhan:/ Deferred tax assets (liabilities): Penyisihan piutang ragu-ragu/ Allowance for doubtful accounts Liabilitas imbalan kerja jangka panjang/ Long-term employee benefits liability Akumulasi penyusutan aset tetap/ Accumulated depreciation of property, plant and equipment Jumlah/Total
Deferred Tax
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Translation Adjustment
Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Credited in (Charged to) Consolidated Statement of Comprehensive Income for the Period
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited)
173
-
13
186
91.266
-
7.717
98.983
(21.719) 69.720
-
(5.637) 2.093
(27.356) 71.813
Entitas anak/Subsidiaries Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets
11.715
1.035
14.456
27.206
Jumlah/Total
81.435
1.035
16.549
99.019
Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets
94.636
Liabilitas pajak tangguhan/ Deferred tax liabilities
(13.201)
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Perusahaan/The Company Aset (liabilitas) pajak tangguhan:/ Deferred tax assets (liabilities): Penyisihan piutang ragu-ragu/ Allowance for doubtful accounts Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap/ Gain (loss) sale of property, plant, and equipment Liabilitas imbalan kerja jangka panjang/ Long-term employee benefits liability Akumulasi penyusutan aset tetap/ Accumulated depreciation of property, plant and equipment Jumlah/Total Entitas anak/Subsidiaries Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets Jumlah/Total
108.496
(9.477)
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Translation Adjustment
Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Credited in (Charged to) Consolidated Statement of Comprehensive Income for the Year
31 Desember 2013/ December 31, 2013
122
-
191
-
51
75.981
-
15.285
91.266
(5.198) 71.096
-
(16.521) (1.376)
(21.719) 69.720
(191)
173 -
8.292
14
3.409
11.715
79.388
14
2.033
81.435
Aset pajak tangguhan/ Deferred tax assets
113.819
Liabilitas pajak tangguhan/ Deferred tax liabilities
(34.431)
- 98 -
94.636
(13.201)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax of the Company is as follows:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak
670.868 (149.622)
Laba sebelum pajak Perusahaan
293.654
521.246
Income before tax of the Company
Pajak dengan tarif yang berlaku
58.730
104.249
Tax expense at effective tax rates
Perbedaan tetap Beban fasilitas Kerugian transaksi derivatif Penghasilan sewa Penghasilan bunga yang sudah dikenakan pajak final Bersih
8.333 885 (4)
10.406 (249)
(479)
(737)
8.735
9.420
Permanent differences: Facility expenses Loss on swap transactions Rental income Interest income already subjected to final tax Net
Penyesuaian estimasi pajak tangguhan
(1.651)
-
Adjustment on deferred tax
Jumlah beban pajak Perusahaan Beban pajak entitas anak
65.814 34.981
113.669 37.288
Tax expense of the Company Tax expense of the subsidiaries
100.795
150.957
Tax expense
Beban pajak
31.
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of the subsidiaries
461.128 (167.474)
Dividen dan Cadangan Umum
31.
Dividends and General Reserve
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 24 tanggal 3 Juni 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun 2013 sebesar Rp 106.402 atau Rp 10 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham dan pembentukan cadangan sebesar Rp 15.000. Dividen ini telah dibayar seluruhnya pada tanggal 15 Juli 2014.
Based on the General Stockholder’s Meeting as documented in Notarial Deed No. 24 dated June 3, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, a public notary in Jakarta, the stockholders approved the declaration of cash dividends for the year 2013 totaling to Rp 106,402 or Rp 10 (in full Rupiah) per share and appropriation of general reserve amounting to Rp 15,000. These dividends were settled on July 15, 2014.
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 68 tanggal 12 Juni 2013 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen untuk tahun 2012 sebesar Rp 212.804 atau Rp 20 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham dan pembentukan cadangan sebesar Rp 30.000. Dividen ini telah dibayar seluruhnya pada tanggal 29 Juli 2013.
Based on the General Stockholder’s Meeting as documented in Notarial Deed No. 68 dated June 12, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, a public notary in Jakarta, the stockholders approved the declaration of cash dividends for the year 2012 totaling to Rp 212,804 or Rp 20 (in full Rupiah) per share and appropriation of general reserve amounting to Rp 30,000. These dividends were settled on July 29, 2013.
- 99 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 32.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
Japfa Pte. Ltd. (dahulu Japfa Holdings Pte. Ltd.) adalah pemegang saham mayoritas perusahaan.
Japfa Pte. Ltd. (formerly Japfa Holdings Pte. Ltd.) is the majority stockholder of the Company.
Annona Pte. Ltd. dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
Annona Pte. Ltd. and the Group are members of the same group.
Pihak berelasi yang induk utamanya sama dengan Grup:
perusahaan
Related parties which have the same ultimate parent company as that of the Group:
PT So Good Food (SGF) PT So Good Food Manufacturing (SGFM) PT Greenfields Indonesia PT Ometraco Arya Samanta dan entitas anak: a. PT Omega Propertindo b. PT Jaya Sakti Mandiri Unggul c. PT Pan Pacific Indonesia
– – – –
PT So Good Food (SGF) PT So Good Food Manufacturing (SGFM) PT Greenfields Indonesia PT Ometraco Arya Samanta and subsidiaries: a. PT Omega Propertindo b. PT Jaya Sakti Mandiri Unggul c. PT Pan Pacific Indonesia
– – – –
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
2,69% dan 3,09% dari penjualan bersih untuk periode-periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, merupakan penjualan kepada pihak berelasi. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai piutang usaha (Catatan 6) yang meliputi 0,31% dan 0,71% dari total aset.
a. Sales to related parties represent 2.69%
Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut :
The details of sales to related parties are as follows:
and 3.09% of the net sales for the sixmonth periods ended June 30, 2014 and 2013, respectively. As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the receivables arising from these sales were presented as part of trade accounts receivable (Note 6) which constituted 0.31% and 0.71%, respectively, of the total assets.
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013
b.
SGF SGFM Greenfield Annona
247.106 69.406 11.284 -
279.800 32.435 6.550
SGF SGFM Greenfield Annona
Jumlah
327.796
318.785
Total
Jumlah pembelian barang jadi yang dilakukan dengan pihak berelasi mencerminkan 24,46% dan 16,51% dari penjualan bersih untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013. Pada tanggal laporan posisi keuangan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha (Catatan 13) yang meliputi 11,73% dan 5,91% dari jumlah utang.
b. Purchases from related parties represent 24.46% and 16.51% of the net sales for the six-month periods ended June 30, 2014 and 2013, respectively. At the consolidated statements of financial position date, the liabilities for these purchases were presented as part of trade accounts payable (Note 13), which constituted 11.73% and 5.91%, respectively, of the total liabilities.
- 100 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Rincian pembelian dari adalah sebagai berikut:
pihak
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
berelasi
The details of purchases from the related parties are as follows:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013
c.
Annona (Catatan 34) SGF SGFM
2.927.531 55.125 11
1.614.580 88.901 845
Annona (Note 34) SGF SGFM
Jumlah
2.982.667
1.704.326
Total
Grup melakukan perjanjian sebagai berikut:
c. The Group entered into the following agreements:
d.
1.
Sewa menyewa bangunan seluas 3.031 meter persegi dan transaksi pembangunan proyek dari PT Ometraco Arya Samanta;
1.
Lease agreements for the lease of a building measuring 3,031 square meters and construction project with PT Ometraco Arya Samanta;
2.
Sewa bangunan seluas 6.207 meter persegi dari PT Omega Propertindo;
2.
Lease agreements with PT Omega Propertindo for the lease of building measuring 6,207 square meters;
3.
Jasa keamanan dari PT Jaya Sakti Mandiri Unggul; dan
3.
Security service agreements with PT Jaya Sakti Mandiri Unggul; and
4.
Transaksi asuransi dengan PT Pan Pacific Indonesia (Catatan 7, 8 dan 11).
4.
Insurance agreements with PT Pan Pacific Indonesia (Notes 7, 8 and 11).
Beban sewa, keamanan dan asuransi dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 27).
The rent expense, security expense, and insurance expense are included in general and administrative expenses (Note 27).
Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:
d. The Group provides compensation to key management personnel. The remuneration of directors and other members of key management during the years were as follows:
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/June 30 , 2014 (Unaudited)
Dewan Direksi/ Board of Directors % Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon Imbalan pasca-kerja jangka panjang Jumlah
Personil manajemen kunci lainnya/ Management Personnel %
Dewan Komisaris/ Commissioners %
85 8 7
31.671 3.137 2.573
92 8
100
37.381
100
616
83 6 11
80.766 5.374 11.133
Salary and other short-term employee benefits Termination benefits Long-term employee benefits
7.288
100
97.273
Total
6.672 -
- 101 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni 2013 (Tidak Diaudit)/June 30 , 2013 (Unaudited)
Dewan Direksi/ Board of Directors % Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon Imbalan pasca-kerja jangka panjang Jumlah
33.
Personil manajemen kunci lainnya/ Management Personnel %
Dewan Komisaris/ Commissioners %
7
2.583
10
659
13
10.998
Salary and other short-term employee benefits Termination benefits Long-term employee benefits
100
35.815
100
6.510
100
84.510
Total
93 -
33.232
90
-
5.851
-
-
Informasi Segmen
33.
87 -
73.512 -
Segment Information
Segmen Usaha
Business Segment
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masingmasing segmen tersebut. Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Grup dibagi dalam delapan divisi operasi – pakan ternak, ayam umur sehari, peternakan, produk konsumen, perikanan, sapi, perdagangan dan lain-lain.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. For management reporting purposes, the Group is currently organized into eight operating divisions – animal feeds, day old chick, commercial farm, consumer products, aquaculture, cattle, trading and others.
Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari:
Each division’s main activities are as follows:
Pakan ternak/Animal feeds
-
Produksi pakan ternak/Animal feed production
Ayam umur sehari/Day old chick
-
Pembibitan ayam umur sehari/Day old chick breeding
Peternakan ayam/Chicken Commercial farm
-
Peternakan ayam/Chicken’s farming
Peternakan sapi/Cattle Commercial farm
-
Peternakan sapi, kerbau dan kambing/Cow, buffalo and sheep’s farming
Produk konsumen/Consumer products
-
Produksi daging olahan dan minuman dan pemotongan hewan/Meat nuggets and beverages production and slaughter house
Perikanan/Aquaculture
-
Produksi pakan ikan, penetasan udang dan tambak udang/Fish and shrimp feed production, shrimp hatchery and shrimp farming
Perdagangan/Trading
-
Perdagangan umum/General trading
Lain-lain/Others
-
Properti, perkebunan dan produksi vaksin/Real estate, plantations and vaccine production
- 102 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pakan ternak/ Animal feeds
Ayam umur sehari/ Day old chick
Peternakan/ Commercial farm
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Produk konsumen/ Consumer products
Budidaya perairan/ Aquaculture
Peternakan/ Cattle
Perdagangan/ Trading
Lain-lain/ Others
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before elimination
Eliminasi/ Elimination
Jumlah setelah eliminasi/ Total after elimination
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)/JUNE 30, 2014 (UNAUDITED) PENDAPATAN/REVENUES Penjualan ekstern/External sales
5.062.885
709.969
3.923.371
Penjualan antar segmen internasional/ International segment sales Penjualan antar segmen/Inter-segment sales
9.773 3.103.451
777.351
261.528 -
Jumlah pendapatan/Total revenues
8.176.109
1.487.320
4.184.899
741.914 741.914
99.674 99.674
2.029 2.029
HASIL/RESULTS Hasil segmen/Segment results Laba (rugi) operasi/Income (loss) from operations Keuntungan penjualan aset tetap/ Gain on sale of property, plant and equipment Kerugian transaksi derivatif - bersih/ Loss on swap transactions - net Penghasilan bunga/Interest income
469 -
176 -
1.711
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing- bersih/ Gain(loss) on foreign exchange - net Beban bunga/Interest expense
1.673 (25.260)
Bagian laba bersih entitas anak/ Equity in net income of subsidiaries Lain-lain bersih/Others - net
6.799
Laba (rugi) sebelum pajak/ Income (loss) before tax Penghasilan (beban) pajak /Tax benefit (expense)
388.582
953.660
560.399
155.625
110.180
11.864.671
10.326 37.789
43.548 3
1.713 220.654
907 103.930
327.795 4.243.178
(4.243.178)
327.795 -
388.582
1.001.775
603.950
377.992
215.017
16.435.644
(4.243.178)
12.192.466
15.022 15.022
25.854 25.854
19.086 19.086
34.816 34.816
(205.254) (205.254)
-
441 -
374
133 -
703
454 (31.706)
-
(3.225)
-
312 -
9 (4) -
404
55
(7.638) 9.171
(7.638) 94.335
2.177
18.955 (325.304)
20.592 (418.630)
85.729
20.592 (332.901)
93.957 16.250
93.957 29.357
(93.957) (1.847)
27.510
118.870 (32.833)
(399.150) (49.672)
547.451 (100.795)
(86.323) -
461.128 (100.795)
86.037
(448.822)
446.656
(86.323)
360.333
86.037
(448.584)
443.714
(121.918)
321.796
(238)
2.942
(448.822)
(1.731) (22.495)
-
-
-
-
154
4.181
3.818
4.587
15.314 -
15.954 4.146
(1.177) 1.425
15.314
20.100
15.314
16.964
(34)
727.306 (23.861)
65.747 -
Laba (rugi) bersih/Net income(loss) Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada/ Net income (loss) attributable to: Pemilik entitas induk/Owners of the Company Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interests
703.445
65.747
4.587
703.445
65.747
4.543
Laba (rugi) bersih/Net income (loss)
703.445
65.747
4.587
15.314
20.100
248
86.037
3.290.852
1.042.764
1.055.987
430.381
1.559.117
1.328.708
2.710.050
126.000
2.861
232
42.867
31.283
694
Jumlah aset yang dikonsolidasi/ Total consolidated assets
3.416.852
1.045.625
1.055.987
430.613
1.601.984
1.359.991
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segmen/Segment liabilities
2.031.262
978.288
583.585
240.643
789.406
8.568
1.802
341
485
3.051
2.039.830
980.090
583.926
241.128
147.767 65.030
344.273 87.030
19.745 17.923
49.746 6.654
289
128
-
-
44
-
3.136
248
248 -
-
-
742.624 742.624
3
(932) (13.865)
2.337
9.483 9.483
81.908
1.414
-
733.141 733.141
11.864.671
90 -
713
-
(85.731)
2.337 (7.638) 8.604
35.595
38.537
446.656
(86.323)
360.333
10.765.102
22.182.961
(6.546.975)
15.635.986
343.430
547.367
(26.655)
520.712
2.710.744
11.108.532
22.730.328
741.194
30.624
9.291.349
14.686.351
(3.847.687)
10.838.664
641
16.522
23.769
55.179
(21.884)
33.295
792.457
741.835
47.146
9.315.118
14.741.530
129.355 20.286
13.762 6.495
722 3.172
60.187 17.304
765.557 223.894
-
765.557 223.894
8.957
2.628
56.599
71.368
-
71.368
INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)/JUNE 30, 2014 (UNAUDITED) ASET/ASSETS Aset segmen/Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated assets
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated liabilities Jumlah Liabilitas yang dikonsolidasi/ Total consolidated liabilties Pengeluaran modal/Capital expenditures Penyusutan/Depreciation Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi/ Non-cash expenses other than depreciation and amortization
2.767
-
-
- 103 -
-
16.156.698
10.871.959
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pakan ternak/ Animal feeds
Ayam umur sehari/ Day old chick
Peternakan/ Commercial farm
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Produk konsumen/ Consumer products
Budidaya perairan/ Aquaculture
Peternakan/ Cattle
Perdagangan/ Trading
Lain-lain/ Others
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before elimination
Eliminasi/ Elimination
Jumlah setelah eliminasi/ Total after elimination
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT)/JUNE 30, 2013 (UNAUDITED) PENDAPATAN/REVENUES Penjualan ekstern/External sales
4.632.887
766.891
3.005.290
284.560
Penjualan antar segmen internasional/ International segment sales Penjualan antar segmen/Inter-segment sales
7.753 2.319.047
672.593
243.478 -
235
Jumlah pendapatan/Total revenues
789.384
325.758
106.938
94.340
10.006.048
26.751
66.189 45
500 10.869
629 74.259
318.784 3.103.564
(3.103.564)
318.784 -
169.228
13.428.396
(3.103.564)
10.324.832
(179.532) (179.532)
928.089 928.089
(13.287) (13.287)
914.802 914.802
(15.083) 29.752 (185.327)
(15.521) 34.101 (245.779)
(25.377) 25.377
(15.521) 8.724 (220.402)
829
83.378 (21.495)
83.378 (16.243)
(83.378) (492)
(16.735)
-
-
6.959.687
1.439.484
3.248.768
284.795
816.135
391.992
118.307
HASIL/RESULTS Hasil segmen/Segment results Laba (rugi) operasi/Income (loss) from operations
698.747 698.747
306.856 306.856
38.901 38.901
8.614 8.614
5.653 5.653
39.349 39.349
9.501 9.501
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing- bersih/ Gain(loss) on foreign exchange - net Penghasilan bunga/Interest income Beban bunga/Interest expense
87 1.668 (14.526)
(242) 394 (26.963)
-
166 1.279 (9.472)
(407) 33 (9.449)
(6.306)
-
Bagian laba bersih entitas anak/ Equity in net income of subsidiaries Lain-lain bersih/Others - net
4.431
Laba (rugi) sebelum pajak/ Income (loss) before tax Penghasilan (beban) pajak /Tax benefit (expense)
888 (42)
13 15 -
-
-
1.726
(1.149)
2.580
32.106 (9.989)
10.347 -
(288.307) (123.580)
768.025 (150.957)
(97.157) -
670.868 (150.957)
22.117
10.347
(411.887)
617.068
(97.157)
519.911
(411.887)
616.195
(127.026)
489.169
273.739 -
42.888 -
10.368 -
(3.523) 2.869
Laba (rugi) bersih/Net income(loss) Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada/ Net income (loss) attributable to: Pemilik entitas induk/Owners of the Company Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interests
670.150
273.739
42.888
10.368
(654)
670.150
273.739
42.834
10.368
(1.473)
Laba (rugi) bersih/Net income (loss)
670.150
273.739
42.878
10.368
1.393.617
982.434
843.010
263.234
69.519
1.403
255
-
-
10.006.048
3.141
690.407 (20.257)
-
(55) 72 -
-
44
-
22.117
10.347
-
-
22.117
10.347
1.127.546
654.079
3.883
26.467
13.429
26
820 (653)
-
29.868
30.742
617.059
(97.158)
519.911
12.022.731
17.290.534
(5.327.048)
11.963.486
277.245
388.344
(411.887)
864
INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT)/JUNE 30, 2013 (UNAUDITED) ASET/ASSETS Aset segmen/Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated assets
-
Jumlah aset yang dikonsolidasi/ Total consolidated assets LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segmen/Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated liabilities Jumlah Liabilitas yang dikonsolidasi/ Total consolidated liabilties Pengeluaran modal/Capital expenditures Penyusutan/Depreciation Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi/ Non-cash expenses other than depreciation and amortization
388.344 12.351.830
3.994.355
641.372
429.384
95.339
748.142
279.363
103.094
3.949.527
10.240.576
7.831
1.113
703
221
2.063
7.580
261
38.207
57.979
4.002.186
642.485
430.087
95.560
750.205
286.943
103.355
3.987.734
10.298.555
147.641 52.775
203.345 70.588
32.138 14.808
38.196 4.104
71.762 13.611
7.681 5.088
8.037 2.446
93.109 15.143
601.909 178.563
-
601.909 178.563
60
61
5.216
2.200
43.980
53.842
-
53.842
2.325
-
- 104 -
-
(3.051.945) (3.051.945)
7.188.631 57.979 7.246.610
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34.
Ikatan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 34.
Commitments
a.
Pada tanggal 20 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Supply Agreement dengan Annona Pte Ltd (Annona), pihak berelasi, yang merupakan entitas anak dari Japfa Holdings Pte. Ltd. (dahulu Malvolia Pte. Ltd.), pemegang saham Perusahaan. Annona adalah perusahaan globaltrader yang memberikan fasilitas pembelian bahan baku secara kredit kepada Perusahaan. Dalam perjanjian ini Annona menyetujui untuk membatasi margin keuntungannya untuk transaksinya dengan Perusahaan untuk setiap tahunnya maksimal sebesar 5% dari penjualan. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sampai dengan tahun 2015.
a.
On October 20, 2010, the Company entered into a Supply Agreement with Annona Pte Ltd (Annona), a related party which is a subsidiary of Japfa Holdings Pte. Ltd. (formerly Malvolia Pte. Ltd.), shareholder of the Company. Annona is a global trader company which can provide credit facility for purchase of raw materials for the Company. In this agreement, Annona agreed to restrict their sales margin maximum of 5% per annum to the Company. The agreement is valid for 5 years until 2015.
b.
Pada tanggal 16 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Foreign Exchange dari PT Bank Rabobank International untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi valuta asing sebesar US$ 5 juta. Pada tanggal 12 Juni 2013, jumlah fasilitas ditingkatkan menjadi US$ 15 juta. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang dan terakhir berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014.
b.
On April 16 2010, the Company obtained Foreign Exchange facility from PT Bank Rabobank International to facilitate the Company’s requirement for foreign currency transaction amounting to US$ 5 million. On June 12, 2013, this facility increased to US$ 15 million. This facility has been extended several times and the latest is valid until October 31, 2014.
c.
PT Santosa Agrindo (SA) dan PT Austasia Stockfeed (ASF), anak-anak perusahaan, memperoleh fasilitas foreign exchange dari PT ANZ Panin Bank untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi valuta asing dan untuk lindung nilai. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir sampai dengan tanggal 30 April 2015.
c.
PT Santosa Agrindo (SA) and PT Austasia Stockfeed (ASF), subsidiaries, obtained foreign exchange facility from PT ANZ Panin Bank to facilitate the requirement for hedging original foreign currency and for hedging. The agreement has been extended several time, the latest was due on April 30, 2015.
d.
Pada bulan Maret 2012, PT Santosa Agrindo (SA), entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk yang terdiri dari fasilitas Letter of credit (LC) sublimit Trust Receipt (TR) dengan jumlah maksimum US$ 6 juta, dan fasilitas Forex Line sebesar US$ 2 juta. Pada bulan September 2013, fasilitas-fasilitas tersebut juga dapat digunakan oleh PT Austasia Stockfeed. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 27 April 2015.
d.
In March 2012, PT Santosa Agrindo (SA), a subsidiary, obtained several facilities from PT Bank Ekonomi Raharja Tbk which consist of Letter of Credit facility sublimit Trust Receipt (TR) with maximum loanable amount of USD 6 million, and Forex Line facility amounting to USD 2 million. In September 2013, these facilities were also used by PT Austasia Stockfeed. These facilities are valid until April 27, 2015.
e.
Pada bulan Maret 2011, PT Santosa Agrindo (SA), entitas anak, memperoleh fasilitas foreign exchange dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi valuta asing dan untuk lindung nilai. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang dan terakhir berlaku sampai dengan tanggal 16 Desember 2014.
e.
In March 2011, PT Santosa Agrindo (SA), a subsidiary, obtained Foreign Exchange facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk to facilitate SA’s requirement for foreign currency transaction and hedging. This facility has been extended several time, latest is valid until December 16, 2014.
- 105 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
f.
Pada tanggal 29 Februari 2000, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), entitas anak yang bergabung ke dalam Perusahaan tahun 2012, menandatangani perjanjian dengan Lohmann Tierzucht GmbH mengenai pembelian ayam induk petelur (layer grand parent) untuk pembibitan anak ayam, yang berlaku sampai dengan tahun 2010. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan Desember 2014. Sejak 1 Juli 2012 dengan telah efektifnya penggabungan usaha dari MBAI ke Perusahaan, maka perjanjian ini telah beralih kepada Perusahaan.
f.
On February 29, 2000, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), a subsidiary merged into the Company in 2012, entered into an agreement with Lohmann Tierzucht GmbH concerning the purchase of layer grandparent stock for parent stock breeding which is valid until 2010. This agreement has been extended until December 2014. Since July 1, 2012, effective date of merger of MBAI to the Company, this agreement has been transferred to the Company.
g.
Pada tanggal 16 Mei 2002, MBAI menandatangani perjanjian dengan Aviagen Limited mengenai pembelian ayam induk pedaging (broiler grand parent) untuk pembibitan anak ayam. Perpanjangan perjanjian dilakukan setiap satu tahun sekali. Sejak 1 Juli 2012 dengan telah efektifnya penggabungan usaha dari MBAI ke Perusahaan, maka perjanjian ini telah beralih kepada Perusahaan (Catatan 1b).
g.
On May 16, 2002, MBAI entered into an agreement with Aviagen Limited concerning the purchase of broiler grand parent stock for parent stock breeding. The agreement is renewed every year. Since July 1, 2012, effective date of merger of MBAI to the Company, this agreement has been transferred to the Company (Note 1b).
h.
Pada bulan Agustus 2008, PT Suri Tani Pemuka (STP), entitas anak, menandatangani perjanjian kerjasama pengelolaan dan sewa menyewa tambak udang dan pabrik cold storage dengan pihak-pihak ketiga yang berlokasi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan seluas 1.225 Ha dengan jangka waktu sewa masing-masing dari bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan Desember 2013 dan Juli 2020. Nilai sewa adalah sebesar US$ 270.000 selama lima tahun untuk pabrik cold storage dan Rp 50.000.000 per tahun untuk tambak. Pada bulan November 2009, perjanjian sewa menyewa tambak tidak diperpanjang lagi. Pada tanggal 25 November 2013, berdasarkan Addendum II Perjanjian Sewa Menyewa No. 351/HRGA1084/BR/XI/2013, perjanjian sewa menyewa pabrik cold storage diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2018 dengan nilai sewa menjadi US$ 1.650.000 selama lima tahun.
h.
In August 2008, PT Suri Tani Pemuka (STP), a subsidiary, entered into cooperative and lease agreements with third parties for shrimp farms and cold storage located in Tanah Laut, South Kalimantan covering an area of 1,225 hectares with rental period from August 2008 until December 2013 and July 2020, respectively. The value of this contract is US$ 270,000 for five years for cold storage and Rp 50,000,000 per annum for shrimp farms. In November 2009, the lease agreements for shrimp farms was terminated. On November 25, 2013, based on Amendment II of Lease Agreement No. 351/HRGA-1084/BR/XI/2013, the lease agreement of cold storage has been extended until December 31, 2018 with rental price amounting to US$ 1,650,000 for five years.
i.
Pada bulan April 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Jual Beli Valuta Asing dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan presettlement limit secara keseluruhan tidak melebihi ekuivalen USD 100.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 21 Juli 2015.
i.
In April 2014, the Company obtained sale and purchase of foreign exchange facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with overall presettlement limit maximum amount of US$ 100,000. This facility is valid until July 21, 2015.
- 106 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 35.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 35.
Financial Risk Management Objectives and Polices
Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk meminimalkan dampak yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including currency risk and fair value interest rate risk and commodity risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the investment of excess liquidity.
Risiko Pasar
Market Risk
a.
a.
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman bank jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang dan utang obligasi.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposures to the foreign exchange risk relates primarily to short-term bank loans, long-term bank loans and bonds payable.
Selain pinjaman bank jangka pendek dan utang obligasi, Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.
Other than the short-term bank loans and bonds payable, the Company has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty.
- 107 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) The following table shows the sensitivity analysis of the changes in fair value of foreign currency exchange rates against the dollar with all other variables constant, to the profit before tax as of June 30, 2014 and 2013:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum pajak pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013:
Tidak Diaudit/ Unaudited Kenaikan (penurunan) dalam persentase/ Efek terhadap laba sebelum pajak/ Increase (decrease) In percentage Effect on income before income tax % RP 2014 2013 2014 2013 Rupiah terhadap: Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yuan China Dolar Australia
b.
c.
3 2 2 3 2
2 1 1 2 2
Risiko Komoditas
92.272 19 79 1 5.781
b.
7.025 11 4 10
IDR to: United States Dollar Euro Singapore Dollar China Yuan Australian Dollar
Commodity Risk
Risiko komoditas adalah risiko adanya fluktuasi pada harga bahan baku produksi pakan ternak yaitu jagung dan bungkil kacang kedelai yang merupakan barang komoditas. Kebijakan manajemen untuk mengurangi risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku pengganti bahan baku komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggan.
Commodity risk is the risk of fluctuations in the price of raw material feed production such as corn and soybean, which are commodities. Management’s policies to mitigate this risk are to use a formula that allows the use of raw material substitute for the raw materials commodity without reducing the quality of the product, and the transfer of price increases to customers.
Disamping itu, Perusahaan secara terusmenerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan mengacu kepada rencana produksi dan kebutuhan bahan baku.
Besides, the Company is continuously overseeing the optimal inventory level by entering in a purchase agreement when there are cheap prices with reference to the production plan and material requirement.
Risiko Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar
c.
Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga arus kas terhadap Grup. Selama tahun 2014 dan 2013, pinjaman Grup pada suku bunga mengambang didenominasikan dalam Rupiah, Dolar Australia dan Dolar Amerika Serikat.
Cash Flow and Fair Value Interest Rate Risk The Group’s interest rate risk arises from short-term and long-term borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk. During 2014 and 2013, the Group’s borrowings at floating rates were denominated in the Rupiah, Australian Dollar and U.S. Dollar
- 108 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman adalah sebagai berikut:
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the Group has the following floating rate borrowings:
Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/June 30, 2014 Rata-rata Tertimbang Suku Bunga/ Weighted Average Sado/ Interest Rate Balance % Utang bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang Eksposur bersih terhadap risiko suku bunga arus kas
6,00 - 13.00 5,00 - 12.25
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
2.928.038 629.604
31 Desember 2013/December 31, 2013 Rata-rata Tertimbang Suku Bunga/ Weighted Average Sado/ Interest Rate Balance % 6,00 - 13,00 6,31 - 12,00
2.558.985 894.205
Short-term bank loans Long-term bank loans Net exposure to cash flow
3.557.642
3.453.190
interest rate risk
Analisa sensitivitas berikut ditentukan berdasarkan eksposur Grup berupa aset dan liabilitas keuangan dengan bunga (interest bearing) pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan asumsi perubahan suku bunga terjadi pada awal tahun dan konstan sepanjang periode pelaporan, dalam hal variabel tersebut memiliki suku bunga mengambang.
The sensitivity analysis below has been determined based on the Group’s exposure to interest rates for interest bearing assets and liabilities at the consolidated statement of financial position date and the stipulated change in interest rate taking place at the beginning of the financial year and held constant throughout the reporting period in the case of instruments that have floating rates.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, asumsi peningkatan atau penurunan masing-masing sebesar 3,70 dan 1,75 basis poin yang digunakan untuk tujuan pelaporan risiko suku bunga kepada personel manajemen kunci secara internal dan pengungkapan berikut merupakan hasil penelaahan manajemen atas kemungkinan perubahan suku bunga yang wajar.
As of June 30, 2014 and 2013, an assumed basis point increase or decrease of 3.70 and 1.75 basis points used, respectively, when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents the management’s assessment of a reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga meningkat (menurun) sebesar 3,70 dan 1,75 basis poin masingmasing pada tahun 2014 dan 2013, sedangkan variabel lain konstan, maka jumlah laba komprehensif Grup untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 akan menurun (meningkat) masing-masing sebesar Rp 2.647 dan Rp 491, yang terutama disebabkan oleh kenaikan (decrease) beban bunga.
If interest rates increased (decreased) by 3.70 and 1.75 basis points in 2014 and 2013, respectively, and all other variables are constant, the Group’s consolidated comprehensive income for the six-month periods ended June 30, 2014 and 2013 would (decrease) increase by Rp 2,647 and Rp 491, respectively, mainly due to the increase (decrease) in interest expense.
Sesuai dengan kebijakan Grup, Direksi memonitor dan melakukan review atas sensitivitas suku bunga Grup secara menyeluruh tiap bulan.
In accordance with the Group’s policy, the Directors monitor and review the Group’s overall interest rate sensitivity analysis on a monthly basis.
- 109 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Group akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Risiko kredit terutama timbul dari kas dan setera kas, investasi jangka pendekdeposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their obligations. Credit risk arises mainly from cash and cash equivalents, short-term investments - time deposits, trade accounts receivables and other accounts receivables.
Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan kas dan setara kas dan investasi jangka pendek - deposito berjangka dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
The Group manages credit risk exposed from cash and cash equivalents and short-term investments - time deposits by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.
Sehubungan dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Managemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
With regards to credit exposures given to customers, the Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure for bad debts. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk.
Lihat Catatan 6 untuk informasi piutang yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, serta piutang yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.
Refer to Note 6 for the information regarding not past due and unimpaired receivables and also past due receivables but not impaired.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur:
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates:
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/ June 30, 2014 (Unaudited) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek deposito berjangka Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain - jaminan Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek - obligasi Jumlah
31 Desember 2013/ December 31, 2013
5.187
-
925.512
1.723.513
11.283
11.283
1.244.594 49.743 74.604
1.090.945 106.411 52.457
1.368 8.299
1.321 6.863
-
3.000
2.320.590
2.995.793
- 110 -
Financial Assets at FVPL Derivative financial instrument Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments time deposits Trade accounts receivable Third parties Related parties Other accounts receivable Restricted cash in banks Other assets - guarantee deposits HTM Investements Short-term nvestments - bonds Total
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In managing the liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below analyzes the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows.
< 1 tahun/ < 1 Year Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan derivatif Liabilitas Keuangan Lain-lain Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang pembelian aset tetap Liabilitas sewa pembiayaan Utang obligasi Jumlah
Liabilitas Keuangan Lain-lain Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain kepada pihak ketiga Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang pembelian aset tetap Liabilitas sewa pembiayaan Utang obligasi Jumlah
1-2 tahun/ 1-2 Years
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)/June 30, 2014 (Unaudited) 3-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/ Biaya transaksi/ 3-5 Years >5 Years Total Transaction Costs
Nilai Tercatat/ As Reported
4.373
-
-
-
4.373
-
4.373
2.928.038
-
-
-
2.928.038
-
2.928.038
1.275.052 710.990 256.654 163.072 631.170
-
1.275.052 710.990 256.654 163.072 629.604
2.080 7.380 4.109.553
-
1.275.052 710.990 256.654 163.072 228.512
124.664
51.539
1.021 3.382 -
1.059 1.274 -
2.724 4.109.553
5.571.094
126.997
4.163.816
< 1 tahun/ < 1 Year
1-2 tahun/ 1-2 Years
2.558.985
-
226.455 226.455
10.088.362
31 Desember 2013/December 31, 2013 3-5 tahun/ >5 tahun/ Jumlah/ 3-5 Years >5 Years Total
-
571.213 423.503 147.278 150.402 397.092
219.717
60.356
2.975 3.731 -
199 2.672 -
1.919 4.147.568
4.255.179
222.588
4.209.843
219.572 477 220.049
- 111 -
(1.566)
2.080 7.380 4.109.553 (1.566)
Biaya transaksi/ Transaction Costs
10.086.796
3.174 8.799 4.147.568
Other Financial Liabilities Short - term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable to third parties Accrued expenses Long-term loans Liability for purchase of property, plant and equipment Lease liabilities Bonds payable
8.905.127
Total
-
2.558.985
571.213 423.503 147.278 150.402 896.737
-
571.213 423.503 147.278 150.402 894.205
3.174 8.799 4.147.568
-
8.907.659
(2.532)
Total
Nilai Tercatat/ As Reported
2.558.985
(2.532)
Financial Liabilities at FVPL Derivative financial instrument Other Financial Liabilities Short - term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable to third parties Accrued expenses Long-term loans Liability for purchase of property, plant and equipment Lease liabilities Bonds payable
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 36.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing
36.
Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan liabilitas moneter konsolidasian:
The following table shows consolidated monetary assets and liabilities:
30 Juni 2014/June 30, 2014 (Tidak Diaudit/Unaudited) Mata uang asing/ Ekuivalen Rp/ Original Currency Equivalent in Rp Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Jumlah Aset
Net Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies
31 Desember 2013/December 31, 2013 Mata uang asing/ Ekuivalen Rp/ Original Currency Equivalent in Rp
USD EUR AUD SGD CNY
48.072.726 64.673 21.489 12.537 3.112
575.382 1.056 242 120 6
98.619.879 67.144 3.275 15.739 221.162
1.202.078 1.129 36 152 442
USD
352.735
4.222
131.177
1.599
USD
97.231
1.164 582.192
103.947
1.130 1.206.566
Liabilitas
Trade accounts receivable
Restricted cash in banks Total Assets Liabilities
Utang bank jangka pendek
AUD USD
1.467.122 1.203.000
16.527 14.399
329.828 1.203.000
3.587 14.663
Utang usaha
USD SGD EUR AUD
123.427.113 354.459 121.714 2.368
1.477.299 3.396 1.988 27
58.706.766 54.705 255.721 117.398
715.576 527 4.302 1.277
Utang lain-lain kepada pihak ketiga
USD
699.000
8.366
Pinjaman jangka panjang
AUD
20.000.000
225.293
20.000.000
217.513
USD
218.563.202
2.615.982 4.346.750
217.842.560
2.655.283 3.612.728
Utang obligasi Jumlah Liabilitas
Assets Cash and cash equivalents
Nilai Bersih Liabilitas
(3.764.558)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kurs konversi yang digunakan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian.
-
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Other accounts payable to third parties
-
(2.406.162)
Long-term loans Bonds payable Total Liabilities Net Liabilities
As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2 to consolidated financial statements.
- 112 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 37.
Perkara Hukum a.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 37.
Perusahaan mendapatkan gugatan perlawanan dari Nyo Ailing terhadap pelaksanaan lelang eksekusi tanah dan bangunan atas nama Subismo yang dimintakan lelang oleh Perusahaan kepada Pengadilan Negeri (PN) Banjar Baru di Banjarmasin sebagai pelaksanaan/eksekusi Putusan Perdamaian PN Banjar Baru No 07/PDT.G/2004/PN.BJB tanggal 24 Juni 2004 antara Perusahaan melawan Subismo. Perkara ini telah diputuskan oleh Majelis Hakim PN Banjar Baru No. 13/Pdt.Plw/2005/PN.BJB tanggal 29 Juni 2006 yang antara lain dalam putusannya menyatakan mengabulkan permohonan Perusahaan untuk melanjutkan lelang eksekusi atas tanah dan bangunan tersebut.
Legal Matters a.
Berdasarkan Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung No. 2253K/P/Pdt/2008 tanggal 11 Mei 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I Nyo Ai Ling dan Pemohon Kasasi II Subismo, SE. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan sedang menunggu proses untuk pelaksanaan lelang atas tanah dan bangunan tersebut sebagai pembayaran hutang Nyo Ailing kepada Perusahaan sebesar Rp 261.701.750 (dalam Rupiah penuh). b.
Nyo Ailing, a third party, filed a lawsuit against the Company concerning the auction sale of land and building under the name of Subismo, based on order Banjar Baru District Court in Banjarmasin as realization/execution of the Amicable Settlement Banjar Baru District Court No. 07/PDT.G/2004/PH.BJB dated June 24, 2004, between the Company and Subismo. This case has been decided by the Judge of Banjar Baru District Court, in its Decision No. 13/Pdt.Plw/2005/PN.BJB dated June 29, 2006, accepting the Company’s appeal to continue with the execution of the auction sale of the abovementioned land and building.
Based on decision from the Supreme Court No. 2253K/P/Pdt/2008 dated May 11, 2010 which now has an enforceable right, the Supreme Court rejected the appeal from Applicant’s Appeal I Nyo Ai Ling and Applicant’s Appeal II Subismo, SE. As of completion date of the consolidated financial statements, the Company is still waiting for the process concerning the auction sale of land and building as payment of Nyo Ailing’s debt to the Company amounting to Rp 261,701,750 (in full Rupiah).
Pada tanggal 6 Juli 2012, Perusahaan melakukan gugatan wanprestasi terhadap Eric dan Estherina (atau disebut juga Vonnie Lauw) mengenai keterlambatan pembayaran hutang. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 304/Pdt.G/2012/PN.JKT.UT tanggal 22 Mei 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Utara mengabulkan gugatan Perusahaan dengan menghukum Eric dan Estherina untuk membayar tunggakan hutang kepada Perusahaan sebesar Rp 355.733.500 (dalam Rupiah penuh) dan membayar ganti rugi kepada Perusahaan sebesar Rp 100.000.000 (dalam Rupiah penuh) dan bunga setiap bulan sebesar 2% dari jumlah tunggakan hutang. Eric dan Estherina mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara dengan Eric dan Estherina tersebut di atas masih dalam proses banding.
b.
- 113 -
On July 6, 2012, the Company filed a lawsuit against Eric and Estherina (known as Vonie Lauw) concerning the latter’s default of debt payment. Based on decision from North Jakarta District Court No. 304/Pdt.G/2012/PN.JKT.UT dated May 22, 2013, North Jakarta District Court accepted the lawsuit of the Company with punishment of Eric and Estherina to pay debt amounting to Rp 355,733,500 (in full Rupiah) and compensation amounting to Rp 100,000,000 (in full Rupiah) and interest of 2% per month of the outstanding debt. Eric and Estherina submitted an appeal to the Jakarta High Court upon the decision of the North Jakarta District Court above. As of completion date of the consolidated financial statements, the abovementioned case with Eric and Estherina are still under appeal.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
38.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
c.
Pada tanggal 7 Mei 2012, PT Ciomas Adisatwa (CA), entitas anak, menggugat Moch Heru Wiratno dan PT Alvin Jaya atas keterlambatan pembayaran hutang. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo No. 82/PDT.G/2012/PH.SDA tanggal 19 Desember 2012, Pengadilan Negeri Sidoarjo mengabulkan gugatan CA dengan menghukum Moch Heru Wiratno dan PT Alvin Jaya untuk membayar tunggakan hutang kepada CA sebesar Rp 288.255.955 (dalam Rupiah penuh). Moch Heru Wiratno dan PT Alvin Jaya mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Surabaya atas Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo tersebut. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya No. 543/PDT/2013/PT.Sby tanggal 11 Februari 2014, Pengadilan Tinggi Surabaya menolak permohonan banding dari Moch Heru Wiratno dan PT Alvin Jaya. Pada tanggal 16 Mei 2014, Moch Heru Wiratno dan PT Alvin Jaya telah membayar tunggakan hutangnya kepada CA sebesar Rp 288.255.955 (dalam Rupiah penuh).
c.
On May 7, 2012, PT Ciomas Adisatwa (CA), a subsidiary, filed a lawsuit against Moch Heru Wiratno and PT Alvin Jaya concerning the latter’s default of debt payment. Based on the Decision of Sidoarjo District Court No. 82/PDT.G/2012/PH.SDA dated December 19, 2012, Sidoarjo District Court accepted the lawsuit of CA with punishment of Moch Heru Wiratno and PT Alvin Jaya to pay debt to CA amounting to Rp 288,255,955 (in full Rupiah). Moch Wiratno and PT Alvin Jaya submitted an appeal to the Surabaya High Court upon the decision of the Sidoarjo District Court above. Based on the Decision of Surabaya High Court No. 543/PDT/2013/PT.Sby dated February 11, 2014, Surabaya High Court rejected the appeal from Moch Heru Wiratno and PT Alvin Jaya. On May 16, 2014, Moch Heru Wiratno and PT Alvin Jaya have paid their debt to CA amounting to Rp 288,255,955 (in full Rupiah).
d.
Pada tanggal 6 Desember 2013, PT Ciomas Adisatwa (CA), entitas anak, mengajukan gugatan wanprestasi terhadap PT Rolika Caterindo yang berkedudukan di Bogor. Gugatan ini telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 138/Pdt.G/2013/PN.Bgr. Gugatan ini terjadi karena Tergugat mempunyai utang kepada Penggugat yang belum dibayar oleh Tergugat per 28 Desember 2009 sebesar Rp 206.109.616 (dalam Rupiah penuh). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara dengan PT Rolika Caterindo tersebut di atas masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Bogor dalam acara mediasi.
d.
On December 6, 2013, PT Ciomas Adisatwa (CA), a subsidiary, filed a lawsuit against PT Rolika Caterindo which is located in Bogor. The lawsuit has been registered at the Bogor District Court No. 138/Pdt.G/2013/PN.Bgr which relates to unpaid payables of the defendant to the plaintiff amounting to Rp 206,109,616 (in full Rupiah). As of completion date of the consolidated financial statements, the abovementioned case with PT Rolika Caterindo is still under mediation process at Bogor District Court.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan a.
38.
Pada tanggal 24 Juli 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman KMK Tranche B (Non Revolving) dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300 milyar yang digunakan sebagai modal kerja. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juni 2017 dan dijaminkan dengan deposito berjangka, piutang, persediaan, hewan pembibit turunan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan (Catatan 5, 6, 7, 8 dan 11).
Events After the Reporting Period a.
- 114 -
On July 24, 2014, the Company obtained KMK Tranche B (Non Revolving) loan facility from Bank Mandiri with maximum loanable amount of Rp 300 billion which will use as working capital. This facility will be due on June 23, 2017 and is collateralized with short-term investments - time deposits, trade accounts receivable, inventories, breeding livestocks and certain property, plant and equipment owned by the Company (Notes 5, 6, 7, 8 and 11).
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
39.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
b.
Pada tanggal 24 Juli 2014, PT Suri Tani Pemuka, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00021/206/12/641/14 dan No 00006/206/10/641/14 masing-masing untuk tahun pajak 2012 dan 2010 sebesar Rp 1.932.968.970 (dalam Rupiah penuh) dan Rp 1.276.965.200 (dalam Rupiah penuh). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima restitusi atas SKPLB tersebut diatas.
b.
On July 24, 2014, PT Suri Tani Pemuka, a subsidiary, received Assessment Letter for Tax Overpayment (SKPLB) No. 00021/206/12/641/14 and No. 00006/206/10/641/14 for fiscal year 2012 and 2010 amounting to Rp 1,932,968,970 (in full Rupiah) and Rp 1,276,965,200 (in full Rupiah). Until date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the tax refund from the abovementioned SKPLB.
c.
Pada tanggal 11 Juli 2014, Perusahaan mengajukan gugatan wanprestasi terhadap H. Ujang atas keterlambatan pembayaran utang. Gugatan ini telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Balai Endah, Bandung, dengan No. 122/Pdt.G/2014/PN.BLE. Gugatan ini terjadi karena Tergugat mempunyai utang kepada Penggugat yang belum dibayar oleh Tergugat sebesar Rp 1.881.570.000 (dalam Rupiah penuh). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara dengan H. Ujang tersebut di atas masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Balai Endah, Bandung.
c.
On July 11, 2014, the Company filed a lawsuit against H. Ujang concerning the latter’s default of debt payment. The lawsuit has been registered at the Balai Endah District Court, Bandung, No. 122/Pdt.G/2014/PN.BLE. which relates to unpaid payables of the defendant to the plaintiff amounting to Rp 1,881,570,000 (in full Rupiah). As of completion date of the consolidated financial statements, the abovementioned case with H. Ujang is still under appeal at Balai Endah District Court, Bandung.
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
39.
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
Supplemental Disclosures for Consolidated Statements of Cash Flows The following are the noncash investing and financing activities of the Group: Tidak Diaudit/Unaudited 30 Juni 2014/ 30 Juni 2013/ June 30, 2014 June 30, 2013
Liabilitas dari pembelian aset tetap/ Liability arising from acquisitions of property, plant and equipment Penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan/ Acquisitions of property, plant and equipment through capital lease Reklasifikasi dari aset tetap tidak digunakan - bersih ke aset tetap/ Reclassification from unused property, plant and equipment - net to property, plant and equipment Reklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lain/ Reclassification from property, plant and equipment to other assets
- 115 -
845
4.053
751
4.768
-
586
-
1.315
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 40.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated) 40.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2015:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2015:
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK No. 4 (Revisi Keuangan Tersendiri
Laporan
2.
PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements
3.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
3.
PSAK No. 15 (Revised 2013), Investment in Associates and Joint Ventures
4.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
4.
PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits
5.
PSAK No. Penghasilan
Pajak
5.
PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes
6.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
6.
PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment of Assets
7.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
7.
PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial Instruments: Presentation
8.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
8.
PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
9.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
9.
PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
46
10. PSAK No. 65, Konsolidasian
(Revisi
2013),
2014),
Laporan
Keuangan
10. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements
11. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama
11. PSAK No. 66, Joint Arrangements
12. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
12. PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities
13. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
13. PSAK No. 68, Fair Value Measurement
ISAK
ISAK
PSAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Kembali Derivative Melekat
ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment of Embedded Derivatives
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
- 116 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 41.
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Informasi Tambahan Konsolidasian
41.
Informasi tambahan konsolidasian PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, entitas induk saja, disajikan pada halaman i.1 sampai dengan halaman i.6.
Consolidating Supplementary Information The consolidating supplementary information of PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, parent entity only, are on pages i.1 to i.6.
********
- 117 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk* 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Parent Entity Statements of Financial Position* June 30, 2014 and December 31, 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 31, 2013
30 Juni/ June 30, 2014
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 928 dan Rp 864 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Piutang lain-lain Persediaan Ayam pembibit turunan Uang muka Instrumen keuangan derivative Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Piutang dari pihak berelasi Aset pajak tangguhan Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 1.817.653 dan Rp 1.674.215 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Aset tetap yang tidak digunakan - bersih Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS
602.941 11.283
1.322.539 11.283
590.696
538.630
746.904 83.192 3.711.399 550.449 308.296 5.187 256.096 30.113
657.405 45.181 3.025.868 481.458 196.783 181.752 20.955
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 928 and Rp 864 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Other accounts receivable Inventories Breeding chickens Advances Derivative financial instruments Prepaid taxes Prepaid expenses
6.896.556
6.481.854
Total Current Assets
1.368 449.237 71.280 2.031.095
1.321 105.984 69.187 2.031.095
3.551.389 16.612 63.774
3.217.654 6.230 50.102
NONCURRENT ASSETS Restricted cash in banks Due from related parties Deferred tax assets Investment in shares of stock Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,817,653 and Rp 1,674,215 as of June 30, 2014 and December 31, 2013, respectively Unused assets - net Other assets
6.184.755
5.481.573
Total Noncurrent Assets
13.081.311
11.963.427
*Menggunakan metode biaya perolehan
TOTAL ASSETS
* Using cost method
- i.1 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk* 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Parent Entity Statements of Financial Position* June 30, 2014 and December 31, 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
31 Desember/ December 31, 2013
30 Juni/ June 30, 2014 LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Uang muka yang diterima Instrumen keuangan derivatif Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang pembelian aset tetap
2.252.206
2.031.004
1.296.134 475.857
575.191 262.166
153.008 2.700 6.830 104.302 18.846 4.373
40.780 2.087 23.063 105.606 21.113
178.871
-
346.269
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advances received Derivative financial instruments Current portion of long-term liabilities: Long-term loans Liability for the purchase of property and equipment
533
2.203
4.493.660
3.409.482
Total Current Liabilities
2.617.189 494.913
2.659.243 456.330
NONCURRENT LIABILITIES Due to related parties Long-term employee benefits liability
84.608 1.493.571
169.345 1.492.285
Bonds payable
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4.690.281
4.777.203
Total Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas
9.183.941
8.186.685
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang kepada pihak berelasi Liabilitas imbalan pasti pasca kerja Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang obligasi
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 10.000.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan 25.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 40 (dalam Rupiah penuh) per saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor - Seri A dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 7.748.932.910 saham dan Seri B dengan nilai nominal Rp 40 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 2.911.590.000 saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Saham treasuri - 20.324.740 saham Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Long-term loans - net of current portion
EQUITY
1.666.250 550.799 (17.717)
1.666.250 550.799 (17.717)
165.000 1.533.038
150.000 1.427.410
Capital stock Authorized - 10,000,000,000 Series A shares with Rp 200 (in full Rupiah) par value per share and 25,000,000,000 Series B shares with Rp 40 (in full Rupiah) par value per share as of June 30, 2014 and December 31, 2013 Issued and paid-up - 7,748,932,910 Series A shares with Rp 200 (in full Rupiah) par value per share and 2,911,590,000 Series B shares with Rp 40 (in full Rupiah) par value per share as of June 30, 2014 and December 31, 2013 Additional paid-in capital Treasury stocks - 20,324,740 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated
3.897.370
3.776.742
Total Equity
13.081.311
11.963.427
*Menggunakan metode biaya perolehan
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
* Using cost method
- i.2 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Entitas Induk* Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Parent Entity Statements of Comprehensive Income* For the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni/ June 30, 2014
30 Juni/ June 30, 2013
PENJUALAN BERSIH
9.130.428
7.872.810
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
7.893.630
6.501.117
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
1.236.798
1.371.693
GROSS PROFIT
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aset tetap Kerugian transaksi derivatif - bersih Beban penjualan Beban bunga Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih
26.664 6.322 651 (7.638) (139.461) (287.950) (556.498) 13.956
LABA SEBELUM PAJAK
(15.019) 6.128 770 (142.039) (197.973) (474.628) (27.686)
Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Gain on sale of property and equipment Loss on swap transactions - net Selling expenses Interest expense General and administrative expenses Others - net
292.844
521.246
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
65.814
113.669
TAX EXPENSE
LABA BERSIH
227.030
407.577
NET INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
227.030
*Menggunakan metode biaya perolehan
407.577
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
* Using cost method
- i.3 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Interim Induk Perusahaan* Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor/ Issued and Paid-Up Capital Stock
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 Pembentukan cadangan umum Dividen Total laba komprehensif
1.666.250 -
Saldo per 30 Juni 2013
1.666.250
Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 Pembentukan cadangan umum Dividen Total laba komprehensif
1.666.250 -
Saldo per 30 Juni 2014
1.666.250
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Parent Entity Interim Statements of Changes in Equity* For the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Saham Treasuri/ Treasury Stock
550.799 -
(17.717)
550.799 550.799
Total Equity
1.148.720 (30.000) (212.804) 407.577
3.468.052 (212.804) 407.577
Balance as of January 1, 2013 Appropriation for general reserve Dividends Total comprehensive income
(17.717)
150.000
1.313.493
3.662.825
Balance as of June 30, 2013
(17.717)
150.000 15.000
1.427.410 (15.000) (106.402) 227.030
3.776.742 (106.402) 227.030
Balance as of January 1, 2014 Appropriation for general reserve Dividends Total comprehensive income
165.000
1.533.038
3.897.370
Balance as of June 30, 2014
-
550.799
Jumlah Ekuitas/
120.000 30.000
-
-
Saldo Laba/ Retained Earnings Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
(17.717)
*Menggunakan metode biaya perolehan
*Using cost method
- i.4 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Informasi Tambahan Konsolidasian Laporan Arus Kas Entitas Induk * Untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Consolidating Supplementary Information Parent Entity Statements of Cash Flows* For the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
30 Juni/ June 30, 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain Pembayaran kepada karyawan
30 Juni/ June 30, 2013
8.933.624 (7.895.510) (356.750)
7.666.120 (6.619.172) (300.247)
681.364 (142.066) (294.964)
746.701 (138.876) (180.051) 81.137
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
244.334
508.911
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan aset tetap yang tidak digunakan Penambahan jaminan Perolehan perangkat lunak Pembayaran piutang dari pihak berelasi Perolehan aset tetap Penambahan investasi saham
6.322 773 150 (1.146) (12.159) (343.253) (482.336)
Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga Penerimaan dari restitusi pajak
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) utang bank jangka pendek
-
(831.649)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and others Cash paid to employees Net cash generated from operations Income tax paid Interest paid Cash receipts from income tax refund Net Cash Provided by Operating Activities
(30.154) (352.032) (29.356)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Proceeds from sale of property and equipment Proceeds from sale of unused assets Increase in guarantee deposits Acquisition of computer software Payment of related party receivables Acquisitions of property and equipment Increase in investment in shares
(402.349)
Net Cash Used in Investing Activities
6.128 877 2.211 (23) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from (payment of) short-term bank loans Payment of liability for the purchase of property and equipment Proceeds from (payment of) related parties payables Payment of long-term loans
221.202
(1.345.707)
Pembayaran utang pembelian aset tetap Penerimaan (pembayaran) utang kepada pihak berelasi Pembayaran pinjaman jangka panjang
(1.670) (90.005) (252.694)
(2.823) 2.159.585 (147.683)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(123.167)
663.372
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(710.482)
769.934
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
1.322.539 (9.116)
459.982 9.280
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE PERIOD Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
602.941
1.239.196
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE PERIOD
*Menggunakan metode biaya perolehan
* Using cost method
- i.5 -
PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Entitas Induk 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Serta untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan sebagai induk perusahaan mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian. Pada laporan keuangan tersendiri tersebut, Perusahaan mencatat investasi atas kepemilikan entitas anak dengan menggunakan harga peroIehan. Entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan/ Name of Companies
Domisili/ Domicile
PT JAPFA COMFEED INDONESIATbk Notes to Financial Statements of the Parent Entity June 30, 2014 and December 31, 2013 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)
The Company as a parent entity prepared and presented separate financial statements as supplementary information in the consolidated financial statements. In these separate financial statements, the Company recorded its investments in shares of subsidiaries and associates at cost. The Company’s subsidiaries are as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited) 2013
Harga Perolehan/ Cost 2014 (Tidak Diaudit/ Unaudited) 2013
Entitas Anak/Subsidiaries PT Suri Tani Pemuka (STP) PT Ciomas Adisatwa (CA) PT Bintang Laut Timur (BLT) PT Indojaya Agrinusa (IAG) PT Santosa Agrindo (SA) Comfeed Finance B.V.
Gresik Jakarta Surabaya Jakarta Jakarta Amsterdam
99,92% 99,99% 99,90% 50,00% 99,99% 100,00%
99,92% 99,99% 99,90% 50,00% 99,99% 100,00%
879.450 689.995 999 135.000 300.000 25.356
879.450 689.995 999 135.000 300.000 25.356
1,00% 0,19%
1,00% 0,19%
250 45
250 45
2.031.095
2.031.095
Entitas Asosiasi/Associates PT Wabin Jayatama PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN)
Serang Jakarta
********
- I.6 -