PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 (tidak diaudit) DAN 31 DESEMBER 2015 (diaudit) DAN UNTUK SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DAN 2015 (tidak diaudit)
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF SEPTEMBER 30, 2016 (unaudited) AND DECEMBER 31, 2015 (audited) AND FOR NINE MONTHS ENDED SEPTEMBER 30, 2016 AND 2015 (unaudited)
(MATA UANG INDONESIA) (INDONESIAN CURRENCY)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) dan Untuk Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak Diaudit)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of September 30, 2016 (Unaudited) and December 31, 2015 (Audited) and For Nine Months Ended September 30, 2016 and 2015 (Unaudited)
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page Board of Directors’ Statement
Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-3
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
4-5
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi Modal Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 7-8 9 - 142
**************************
Consolidated Statement of Changes in Capital Deficiency Consolidated Statement of Cash Flows Notes to Consolidated Financial Statements
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of September 30, 2016 (Unaudited) and December 31, 2015 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - bersih Pihak berelasi - bersih Persediaan Biaya dibayar di muka Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Aset keuangan lancar lainnya Aset lancar lainnya
2c,2r,4,35,36 2r,5,35,36 2d,34 2e,7 2f,8 11 2r,6,35,36,39a
Jumlah Aset Lancar
30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
63.963.881.936
72.434.116.112
90.269.609.309 41.772.067.320 10.350.308.666 11.132.959.780
82.311.674.184 77.203.357.990 5.581.382.598 3.857.182.370
5.774.981.352 16.477.042.739 6.015.004.830
16.591.276.447 9.465.085.510
ASSETS Current Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties - net Inventories Prepaid expenses Non-current assets held for sale Other current financial asets Other current assets
245.755.855.932
267.444.075.211
Total Current Assets
3.535.426.604 977.147.753.139 1.986.001.643 1.987.262.621
3.312.754.335 1.143.962.926.907 1.986.001.643 1.987.262.621
11.499.076.655 -
140.123.672.588 42.181.337.270
Non-Current Assets Investments in associated companies Fixed assets - net Investment properties - net Deferred tax assets - net Other non-current financial assets Other non-current assets
996.155.520.662
1.333.553.955.364
Total Non-Current Assets
1.241.911.376.594
1.600.998.030.575
TOTAL ASSETS
Aset Tidak Lancar Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - bersih Properti investasi - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2g,10 2h,2i,2j,11,39d 2k,12 2q,17e 2r,9,35 36,39c,39d 2f,13,36,39d
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes LIABILITAS DEFISIENSI MODAL Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang pajak Pendapatan ditangguhkan Bagian liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi Lain-lain Utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin Wesel bayar jangka menengah Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
2r,14,35,36 234.215.711.102 124.240.952.944 933.102.001.889 3.187.400.791 3.042.963.015
383.520.151.653 130.919.904.518 904.763.677.583 12.628.100.334 5.914.373.296
2d,34
1.710.394.413.931 1.693.965.067 579.840.012.845
1.816.269.647.823 2.513.273.620 596.233.545.234
2r,19,35,36
2.243.724.269.557
2.329.515.217.103
149.059.360.140
145.465.522.458
2d,34 2r,16,35,36 2q,17a 2n 2r,18,21,35,36
2r,20,21,35,36 2d,2r, 15,34,35,36
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang pihak berelasi Liabilitas derivatif jangka panjang - bersih Bagian liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja karyawan
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of September 30, 2016 (Unaudited) and December 31, 2015 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2d,2r,34,35,36 2r,35,36,41
214.640.712.440
244.162.423.760
Medium-term notes payable Other current financial liabilities
6.197.141.763.721
6.571.905.837.382
Total Short-term Liabilities
910.804.867
751.404.917
35.006.125.824
36.409.021.690
Long-term Liabilities Due to related parties Long-term derivative liabilities - net
89.999.597.917 3.762.528.923 27.252.629.963
Long-term debts - net of current maturities Bank and others financial institution loans Third parties Related parties Employee benefits liabilities
148.434.626.541
158.175.183.410
Total Long-term Liabilities
6.345.576.390.262
6.730.081.020.792
TOTAL LIABILITIES
2r,18,21,35,36
2d,34 2o,37
LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY Short-term Liabilities Trade payables Third parties Related parties Accrued expenses Taxes payable Deferred income Current maturities of of long-term debts Bank and other financial institution loans Third parties Related parties Others Bonds payable and guaranteed secured notes payable
84.640.703.950 2.577.025.993 25.299.965.907
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes DEFISIENSI MODAL Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham seri A dan Rp 100 per saham seri B Modal dasar - 2.998.604.000 saham seri A dan 22.489.530.000 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.998.604.000 saham seri A pada tanggal 30 September 2016, dan 31 Desember 2015 5.671.875.000 saham seri B pada tanggal 30 September 2016, dan 31 Desember 2015 Tambahan modal disetor Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of September 30, 2016 (Unaudited) and December 31, 2015 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015 CAPITAL DEFICIENCY Attributable to Equity Holders of the Parent
500.000.000 (6.152.521.077.905) (527.017.924.261)
500.000.000 (6.182.584.624.447) (546.394.646.790)
Capital stock - par value of Rp 250 per A series share and Rp 100 per B series share Authorized capital - 2,998,604,000 A series shares and 22,489,530,000 B series shares Issued and fully paid 2,998,604,000 A series shares as of September 30, 2016, and December 31, 2015 5,671,875,000 B series shares as of September 30, 2016, and December 31, 2015 Additional paid-in capital Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated Other components of equity
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
(5.016.626.800.769) (87.038.212.899)
(5.066.275.019.840) (62.807.970.377)
Equity attributable to owner currency translation Non-controlling interest
JUMLAH DEFISIENSI MODAL
(5.103.665.013.668)
(5.129.082.990.217)
TOTAL CAPITAL DEFICIENCY
1.241.911.376.594
1.600.998.030.575
JUMLAH LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL
1a,1b,23 1b,2l,2m,24 25 2b,2p,26
1.316.838.500.000 345.573.701.397
1.316.838.500.000 345.365.751.397
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
3
TOTAL LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME The Nine Months Period Ended September 30, 2016 (Unaudited) (Expressed in Rupiah)
Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes 2d,2n,27,34
PENDAPATAN JASA
2d,2n,11,28,34
BEBAN JASA LABA BRUTO Beban usaha Pendapatan operasi lain Beban operasi lain Beban pajak penghasilan final
2d,2n,11,29 2n,30 2n,11,31
LABA (RUGI) USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi - bersih
32 2d,19, 20,21,33,34,41 2g,10
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
2q,17c
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
2016 (Sembilan Bulan/ Nine Months)
2015 (Sembilan Bulan/ Nine Months)
336.538.189.153
536.615.886.412
SERVICE REVENUES
(304.350.264.579)
(516.912.292.998)
COST OF SERVICES
32.187.924.574
19.703.593.414
GROSS PROFIT
(78.029.276.611) 208.669.353.264 (128.317.448.153) (3.576.025.438)
(107.287.629.269) 45.379.775.416 (89.006.630.002) (5.348.292.971)
Operating expenses Other operating income Other operating expenses Final income tax expense
30.934.527.636
(136.559.183.412)
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
172.408.022.025
4.264.710.892
Finance income
(184.167.596.353)
(395.643.901.272)
222.672.270
Finance cost Equity in net earnings (83.472.872) of associated companies - net
19.397.625.578
(528.021.846.664)
INCOME (LOSS) BEFORE PROVISION FOR INCOME TAX EXPENSE
(189.390.500)
61.425.678
PROVISION FOR INCOME TAX EXPENSE - NET
19.208.235.078
(527.960.420.986)
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
937.583.395
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items not to be reclassified to profit or loss: Actuarial gains (losses)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan (kerugian) aktuaria
-
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b,2p,26
6.001.791.471
(291.801.282.080)
Item to be reclassified to profit or loss: Differences in foreign currency translation
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Lain
6.001.791.471
(290.863.698.685)
Total Other Comprehensive Income (Loss)
(818.824.119.671)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE PERIOD/YEAR
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN
25.210.026.549
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN KONSOLIDASIAN Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes Laba (rugi) periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali Jumlah
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME The Nine Months Period Ended September 30, 2016 (Unaudited) (Expressed in Rupiah)
2016 (Sembilan Bulan/ Nine Months)
2015 (Sembilan Bulan/ Nine Months)
30.063.546.542 (10.855.311.464)
(520.092.170.668) (7.868.250.318)
Income (loss) for the year attributable to: Owner of the Parent Entity Non-controlling interest
19.208.235.078
(527.960.420.986)
Total
Jumlah laba (rugi) komprehensif Periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
49.440.269.071 (24.230.242.522)
(788.310.949.586) (30.513.170.085)
Total comprehensive loss for the year attributable to: Owner of the Parent Entity Non-controlling interest
Jumlah
25.210.026.549
(818.824.119.671)
Total
(60)
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2s
3
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN CAPITAL DEFICIENCY For Nine Months Period Ended September 30, 2016 (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Attributable to Owner of the Parent Entity Komponen Ekuitas Lain/ Other Component of equity Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Catatan/ Notes
Saldo, 1 Januari 2015/ 31 Desember 2014
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Differences in Foreign Currency Translation
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria/ Actuarial Gains (Losses)
Modal Saham/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
1.316.838.500.000
345.009.093.126
500.000.000
(5.432.501.645.193)
(368.972.549.569)
1.752.386.532
(4.137.374.215.104)
(26.753.035.280)
(4.164.127.250.384)
-
-
-
(520.092.170.668)
-
-
(520.092.170.668)
(7.868.250.318)
(527.960.420.986)
Balance, January 1, 2015/ December 31, 2014 Total loss for the period
Jumlah rugi periode berjalan
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling interests
Jumlah/ Total
Jumlah Defisiensi Modal/ Total Capital Deficiency
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
2b,2p,26
-
-
-
-
(269.146.322.766)
-
(269.146.322.766)
(22.654.959.314)
(291.801.282.080)
Differences in foreign currency translation
Keuntungan (kerugian) aktuarial
2o,26
-
-
-
-
-
927.543.846
927.543.846
10.039.549
937.583.395
Actuarial gain (losses)
Saldo, 30 September 2015 (Disajikan kembali)
1.316.838.500.000
345.009.093.126
500.000.000
(5.952.593.815.861)
(638.118.872.335)
2.679.930.378
(4.925.685.164.692)
(57.266.205.363)
Balance, September 30, 2015(4.982.951.370.055) (As restated)
Saldo, 31 Desember 2015
1.316.838.500.000
345.365.751.397
500.000.000
(6.182.584.624.447)
(552.797.016.017)
6.402.369.227
(5.066.275.019.840)
(62.807.970.377)
(5.129.082.990.217)Balance,December31 2015
-
30.063.546.542
(10.855.311.464)
19.208.235.078
207.950.000
-
207.950.000
Jumlah laba periode berjalan
-
-
-
30.063.546.542
-
Tambahan modal disetor
-
207.950.000
-
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
2b,2p,26
-
-
-
-
19.376.722.529
-
19.376.722.529
Keuntungan (kerugian) aktuarial
2o,26
-
-
-
-
-
-
-
-
1.316.838.500.000
345.573.701.397
500.000.000
(6.152.521.077.905)
(533.420.293.488)
6.402.369.227
(5.016.626.800.769)
(87.038.212.899)
Saldo, 30 September 2016
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
6
(13.374.931.058)
Total income for the period Additional paid-in capital
Differences in foreign currency 6.001.791.471 translation -
Actuarial gain (losses)
(5.103.665.013.668) Balance, September 30, 2016
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas kepada pemasok dan untuk beban operasi lainnya Pengeluaran kas kepada karyawan dan anak buah kapal Penerimaaan dari penghasilan bunga Pembayaran untuk: Beban bunga Pajak penghasilan
33
Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For Nine Months Period Ended September 30, 2016 (Unaudited) (Expressed in Rupiah)
2016 (Sembilan Bulan/ Nine Months)
2015 (Sembilan Bulan/ Nine Months)
369.936.730.560
519.553.892.280
(275.662.400.912)
(419.208.149.771)
(59.777.718.259)
(72.937.257.096)
1.133.724.051
1.492.755.297
(1.886.546.277) (2.222.810.673)
(27.994.858.279) (752.209.190)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and for other operating expenses Cash paid to employees and vessel crew Receipts of interest income Payments for: Interest expense Income taxes
31.520.978.490
Net Cash Provided By 154.173.241 (Used For) Operating Activities
11 11
23.828.486.364 (18.744.734.057)
67.094.945.096 (24.894.937.921)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets and insurance claim Acquisitions of fixed assets
Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
5.083.752.307
42.200.007.175
Net Cash Provided By (Used For) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap dan klaim asuransi Perolehan aset tetap
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran untuk: Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya jangka panjang
2016 (Sembilan Bulan/ Nine Months)
2015 (Sembilan Bulan/ Nine Months) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
18
Kas Bersih Yang Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For Nine Months Period Ended September 30, 2016 (Unaudited) (Expressed in Rupiah)
(23.430.143.325)
(131.495.876.198)
(23.430.143.325)
(131.495.876.198)
Net Cash Used For Financing Activities
(21.644.821.648)
94.250.753.670
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
(8.470.234.176)
5.109.057.888
NET DECREASED IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
62.164.088.531
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE PERIOD
67.273.146.419
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE PERIOD
72.434.116.112
4
Payments of: Long-term bank and other financial institution loans
63.963.881.936
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan./ The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Perusahaan
GENERAL a. The Company’s Establishment
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Alfian Jahja, S.H., sebagai notaris pengganti Eliza Pondaag, No. 6, tanggal 4 Oktober 1975, yang telah diubah dengan Akta Notaris Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., No. 15, tanggal 8 Maret 1977 dan Akta Notaris Eliza Pondaag, No. 23, tanggal 10 November 1977. Akta pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/3/15 tanggal 3 Januari 1978 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 22, Tambahan No. 138 tanggal 14 Maret 1980. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 68, tanggal 25 April 2012 mengenai, antara lain, penerbitan saham seri B. Perubahan terakhir tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU AH.01.10-20547.Tahun 2012 tanggal 7 Juni 2012.
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 6, dated October 4, 1975 of Alfian Jahja, S.H., substitute notary of Eliza Pondaag, which was amended by Notarial Deed No. 15, dated March 8, 1977 of Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., and Notarial Deed No. 23, dated November 10, 1977 of Eliza Pondaag. The deed of establishment and its amendments were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/3/15 dated January 3, 1978 and were published in Supplement No. 138 of State Gazette No. 22, dated March 14, 1980. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 68, dated April 25, 2012 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., concerning, among others, the issuance of B shares. The most recent amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-20547.Year 2012 dated June 7, 2012.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pengangkutan domestik dan internasional, terutama mengusahakan dan menjalankan pengangkutan barang dengan kapal laut, serta melaksanakan pembelian dan penjualan kapal-kapal.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the Company engages in both domestic and international transportation activities, particularly in transporting cargo by vessels, and sale and purchase of vessels.
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Gedung 50 Abdul Muis, Jakarta Pusat, dan mempunyai kantor cabang di Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang - Lampung, Kotabaru, Paiton - Jawa Timur, Semarang, Tuban, Jepara, dan Merak. Kapal-kapal Perusahaan dan Entitas Anak berlayar di perairan dalam negeri dan luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1977.
The Company’s head office is located in 50 Abdul Muis Building, Jalan Abdul Muis No. 50, Central Jakarta, with branches in Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang - Lampung, Kotabaru, Paiton - East Java, Semarang, Tuban, Jepara, and Merak. The Company’s and Subsidiaries’ vessels operate in both domestic and international seas. The Company started its commercial operations in 1977.
PT Mandira Sanni Pratama adalah entitas induk terakhir Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”).
PT Mandira Sanni Pratama is the ultimate parent company of the Company and Subsidiaries (collectively referred to hereafter as “the Group”).
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
b. The Company’s Public Offerings Based on the minutes of the extraordinary general meeting of the Company’s shareholders (EGMS) held on April 1, 2005, which were covered by Notarial Deed No. 1 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others, the initial public offering of the Company’s shares and the decrease in the par value per share of the Company’s capital stock from Rp 1,000 to Rp 500, which were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C 09154 HT.01.04.TH.2005 dated April 5, 2005.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 1 April 2005 yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 1, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penawaran umum perdana saham Perusahaan dan penurunan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500, dimana perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-09154 HT.01.04.TH.2005 tanggal 5 April 2005.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b. The Company’s Public Offerings (continued)
Pada tahun 2005, Perusahaan menawarkan 500.000.000 saham kepada masyarakat pada harga penawaran sebesar Rp 625 per saham. Penawaran tersebut sesuai dengan Surat No. 5-1532/PM/2005 tanggal 10 Juni 2005, yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Selisih lebih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal per saham, setelah memperhitungkan biaya penerbitan saham, dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor”, yang disajikan pada bagian Defisiensi Modal pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
In 2005, the Company offered 500,000,000 shares to the public at an offering price of Rp 625 per share. Such offering was in accordance with Letter No. 5-1532/ PM/2005 dated June 10, 2005 issued by the Head of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM). The excess of the share offer price over the par value per share, net of stock issuance costs, was recognized as “Additional Paid-in Capital”, which is presented under the Capital Deficiency section of the consolidated statement of financial position.
Berdasarkan RUPSLB yang diadakan pada tanggal 28 Juli 2006, yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 45, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penurunan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp 500 menjadi Rp 250. Perubahan ini telah dilaporkan ke dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-HT.01.04-2881 tanggal 31 Oktober 2006.
Based on the minutes of the EGMS held on July 28, 2006, which were covered by Notarial Deed No. 45 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others, the decrease in the par value per share of the Company’s capital stock from Rp 500 to Rp 250. This decrease has been reported to and recorded in the database of the Legal Entity Administration System (SISMINBAKUM) of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. W7-HT.01.04-2881 dated October 31, 2006.
Berdasarkan RUPSLB yang diadakan pada tanggal 27 Agustus 2010, yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 45, para pemegang saham menyetujui, antara lain:
Based on the minutes of the EGMS held on August 27, 2010, which were notarized by Notarial Deed No. 45 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others:
1. Peningkatan modal dasar menjadi Rp 2.998.604.000.000 yang terbagi atas 2.998.604.000 saham Seri A dengan nilai nominal per saham Rp 250 dan 22.489.530.000 saham Seri B dengan nilai nominal per saham Rp 100.
1. The increase in the Company’s authorized capital stock to Rp 2,998,604,000,000 which is divided into 2,998,604,000 A Series shares with par value per share of Rp 250 and 22,489,530,000 B Series shares with par value per share of Rp 100.
2. Seluruh 2.998.604.000 saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal per saham Rp 250 akan dikonversi menjadi saham Seri A dengan nilai nominal per saham yang sama Rp 250, sedangkan 22.489.530.000 saham Seri B dalam portepel masih dalam portfolio. Saham Seri A dan Seri B mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal.
2. All of the Company’s 2,998,604,000 issued and fully paid shares with par value per share of Rp 250 will be converted to A shares with the same par value per share of Rp 250, and 22,489,530,000 B Series shares will remain in portfolio. A Series shares and B Series shares have equal rights in all aspects.
Perubahan di atas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-43746.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 6 September 2010.
The above changes have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-43746.AH.01.02.Year 2010 dated September 6, 2010.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b. The Company’s Public Offerings (continued)
Berdasarkan RUPSLB yang diadakan pada tanggal 28 Juni 2011 yang diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 78, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penerbitan Obligasi Konversi, Waran Seri I, dan penerbitan Saham Baru Tanpa Memesan Efek Terlebih Dahulu (TMETD) kepada pemegang saham utama dan penyesuaian modal ditempatkan dan disetor penuh dalam rangka penerbitan Obligasi Konversi, Waran Seri I, dan Saham Baru TMETD sehubungan dengan rencana restrukturisasi utang Perusahaan.
Based on the minutes of the EGMS held on June 28, 2011 which were covered by Notarial Deed No. 78 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the shareholders approved, among others, the issuance of Convertible Bonds, Warrants I, and New Shares Without Pre-emptive Rights to Purchase New Shares (WPRPNS) and adjustment of the issued and fully paid shares in relation to the issuance of the Convertible Bonds, Warrants I and New Shares WPRPNS under the Company’s debt restructuring plan.
Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan telah menerbitkan 5.671.875.000 saham seri B dan 868.651.500 Waran Seri I.
On January 27, 2012, the Company issued 5,671,875,000 B Series shares and 868,651,500 Warrants I.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
The Company has registered all of its shares in the Indonesia Stock Exchange.
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak
c. The Company and its Subsidiaries’ Structure The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following Subsidiaries, over which the Company has control:
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akunakun Perusahaan dan Entitas Anak berikut ini, dimana Perusahaan mempunyai pengendalian:
Persentase Pemilikan Efektif/ Percentage of Effective Ownership Entitas Anak/Subsidiaries
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
30 September 2016 31 Desember 2015 30 September 2016
31 Desember 2015
Pemilikan Langsung/Direct Ownership Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV)
100%
100%
1.737.476.774.877
1.821.461.538.704
PT Apol Bahari Gemilang (ABG)
99%
99%
509.263.050.596
523.408.875.715
PT Bontang Maju Sejahtera (BMS)
99%
99%
404.786.749.233
419.394.860.053
PT Buana Jaya Pratama (BJP)
99%
99%
357.809.190.213
377.427.276.612
Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) dan Entitas Anak/and Subsidiaries
100%
100%
16.097.515.826
170.392.334.411
Mega Pacific Ocean Line Corporation (MPOLC) dan Entitas Anak/ and Subsidiaries
100%
100%
25.201.562
125.246.948.467
99%
99%
98.217.100.384
116.527.808.601
99%
99%
104.581.908.736
107.057.769.720
100%
100%
51.100.514.363
96.565.000.000
PT Apol Cemerlang (AC) PT Apol Lestari (AL)
2)
Mount Lawu LLC PT Apol Bahtera (AB) Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS) PT Lotus Coalindo Marine (LCM) PT Buana Samudra Pratama (BSP)
99%
99%
84.908.289.972
86.798.889.131
100%
100%
20.292.608
82.910.584.845
65%
65%
19.036.510.480
78.402.496.041
99,96%
99,96%
37.787.876.331
38.546.491.295
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure (continued)
Persentase Pemilikan Efektif/ Percentage of Effective Ownership Entitas Anak/Subsidiaries
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
30 September 2016 31 Desember 2015 30 September 2016
31 Desember 2015
Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) PT Apol Jaya (AJ) 2)
99%
PT Surya Bahari Sejahtera (SBS)
2)
99%
29.339.359.903
26.940.498.382
99%
99%
23.200.204.294
23.976.627.506
PT Apol Stevedoring Gemilang
72%
72%
13.219.611.983
13.007.343.625
PT Apol Stevedoring
72%
72%
10.319.182.402
8.078.390.480
PT Parama Surya Stevedoring
99%
99%
9.407.554.349
7.167.480.333
PT Apol Parama Jaya (APJ)
1)
99%
99%
2.493.515.051
2.493.657.626
PT Lotus Jaya Marine (LJM)
1)
99%
99%
2.341.618.455
2.343.835.177
PT Lotus Kaiousei Marine (LKM)
99%
99%
31.541.897
646.330.582
PT Apol Sejahtera (AS) 2)
99%
99%
64.038.563
69.230.167
100%
100%
30.811.725.855
41.895.415
100%
100%
25.200.132
125.246.948.467
100%
100%
2.047.039.292
2.172.557.858
100%
100%
-
-
100%
100%
-
-
100%
100%
-
-
100%
100%
-
-
100%
100%
-
-
100%
100%
-
-
Paramount Star Shipping S.A. (Paramount)
100%
100%
-
17.503.027.025
Prosperous Ships Holding Limited (Prosperous) 2)
100%
100%
9.893.818
117.257.500
Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM)
Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/Indirect Ownership (through MPOLC) Gazelle Navigation Inc. (Gazelle) 2) Rosaceae Maritime Overseas S.A. (Rosaceae) 2) Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae)
2)
Illicium Maritime S.A. (Illicium) 2) Ever Win Maritime Incorporation S.A. (Ever Win) 2) Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy)
2)
Lobelia Maritime Overseas S.A. (Lobelia) Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia) 2)
2)
Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/Indirect Ownership (through GBSL)
Entitas Anak/Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Belanda/ Netherlands
Keuangan/Finance
Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Pemilikan Langsung/Direct Ownership Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV)
12
13 April 2006/ April 13, 2006
2006
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure (continued) Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Domisili/ Domicile
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Hong Kong
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
5 Maret 2005/ March 5, 2005
2005
PT Buana Jaya Pratama (BJP)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
23 Desember 2004/ December 23, 2004
2005
PT Apol Bahari Gemilang (ABG)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
27 Pebruari 2008/ February 27, 2008
2012
Labuan, Malaysia
Perusahaan investasi/ Investment company
24 Desember 1997/ December 24, 1997
2000
PT Bontang Maju Sejahtera (BMS)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
31 Mei 2006/ May 31, 2006
2006
PT Apol Jaya (AJ) 2)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
17 November 2003/ November 17, 2003
2003
PT Lotus Coalindo Marine (LCM)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
8 September 2004/ September 8, 2004
2005
PT Apol Lestari (AL) 2)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
7 November 2003/ November 7, 2003
2003
PT Apol Bahtera (AB)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
9 Mei 2005/ May 9, 2005
2005
Singapura/ Singapore
Perbaikan dan pembangunan kapal/Ship repair and shipbuilding
28 Januari 2006/ January 28, 2006
2006
PT Apol Cemerlang (AC)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
30 Juni 2005/ June 30, 2005
2006
Mount Lawu LLC
Marshall Islands
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
6 September 2007/ September 6, 2007
2008
Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS)
Singapura/ Singapore
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
23 Juni 2005/ June 23, 2005
2005
PT Buana Samudra Pratama (BSP)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
14 April 2004/ April 14, 2004
2005
Bandar Lampung
Jasa bongkar muat/ Stevedoring
4 Agustus 2000/ August 4, 2000
2001
Entitas Anak/Subsidiaries Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) dan Entitas Anak/ and Subsidiaries
Mega Pacific Ocean Line Corporation (MPOLC) dan Entitas Anak/ and Subsidiaries
Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM)
PT Apol Stevedoring Gemilang
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure (continued) Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Domisili/ Domicile
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
Surabaya
Jasa bongkar muat/ Stevedoring
PT Lotus Kaiousei Marine (LKM)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
PT Apol Parama Jaya (APJ) 1)
Jepara
Jasa pengelolaan dermaga dan terminal khusus batubara/Dock maintenance and coal terminal
20 April 2011/ April 20, 2011
-
PT Lotus Jaya Marine (LJM) 1)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
9 Juni 2005/ June 9, 2005
2005
PT Apol Sejahtera (AS) 2)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
9 Mei 2005/ May 9, 2005
2005
PT Parama Surya Stevedoring
Jepara
Jasa bongkar muat/ Stevedoring
10 April 2014/ April 10, 2014
2014
Gazelle Navigation Inc. (Gazelle) 2)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
22 November 1984/ November 22, 1984
1993
Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae) 3)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
7 Mei 2001/ May 7, 2001
2001
Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia) 2)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
19 Agustus 1998/ August 19, 1998
1999
Illicium Maritime S.A. (Illicium) 3)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
7 Mei 2001/ May 7, 2001
2002
Ever Win Maritime Incorporation S.A. (Ever Win) 3)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
26 September 1996/ September 26, 1996
1997
Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy) 3)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
26 September 1996/ September 26, 1996
1998
Lobelia Maritime Overseas S.A. (Lobelia) 3)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
20 September 2002/ September 20, 2002
2005
Rosaceae Maritime Overseas S.A. (Rosaceae) 2)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
12 September 2007/ September 12, 2007
2008
Entitas Anak/Subsidiaries Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) PT Surya Bahari Sejahtera (SBS) 2)
PT Apol Stevedoring
18 Maret 2008/ March 18, 2008
2008
17 November 1999/ November 17, 1999
2000
4 Mei 2005/ May 4, 2005
2005
Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/Indirect Ownership (through MPOLC)
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak/Subsidiaries
GENERAL (continued) c. The Company and its Subsidiaries’ Structure (continued) Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Domisili/ Domicile
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
15 Juni 2011/ June 15, 2011
2011
Hongkong
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
13 Juli 2007/ July 13, 2007
2008
Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/Indirect Ownership (through GBSL) Paramount Star Shipping S.A. (Paramount) 3) Prosperous Ships Holding Limited (Prosperous)
pada tanggal 31 Desember 2015, belum memulai operasi komersial atau tidak aktif sementara berhenti beroperasi sudah ditutup
“1” as of December 31, 2015, has not yet started commercial operations or inactive “2” temporarily discontinued operations “3” has been closed
Berdasarkan rapat umum masing-masing pemegang saham Ever Win Maritime Incorporation S.A., Ever Joy Navigation S.A., dan Rafflesia Marine S.A. yang diadakan tanggal 18 November 2015, para pemegang saham memutuskan untuk membubarkan Ever Win Maritime Incorporation S.A., Ever Joy Navigation S.A., dan Rafflesia Marine S.A.
Based on the minutes of the general meetings of the respective shareholders of each of Ever Win Maritime Incorporation S.A., Ever Joy Navigation S.A., and Rafflesia Marine S.A., held on November 18, 2015, the shareholders declared to dissolve Ever Win Maritime Incorporation S.A., Ever Joy Navigation S.A., and Rafflesia Marine S.A.
Berdasarkan rapat umum masing-masing pemegang saham Illicium Maritime S.A., Iridaceae Maritime S.A., dan Lobelia Maritime Overseas S.A. yang diadakan tanggal 2 Desember 2015, para pemegang saham memutuskan untuk membubarkan Illicium Maritime S.A., Iridaceae Maritime S.A., dan Lobelia Maritime Overseas S.A.
Based on the minutes of the general meetings of the respective shareholders of each of Illicium Maritime S.A., Iridaceae Maritime S.A., and Lobelia Maritime Overseas S.A., held on December 2, 2015, the shareholders declared to dissolve Illicium Maritime S.A., Iridaceae Maritime S.A., and Lobelia Maritime Overseas S.A.
Berdasarkan rapat pemegang saham Paramount Star Shipping S.A. (Paramount) yang diadakan tanggal 1 Juni 2016, para pemegang saham memutuskan untuk membubarkan Paramount dengan Public Deed No. 7831 tertanggal 16 Juni 2016 sesuai Undang-Undang Republik Panama.
Based on the minutes of a meeting of the shareholders of Paramount Star Shipping S.A. (Paramount) held on June 1, 2016, the shareholders declared to dissolve Paramount with Public Deed No. 7831 dated June 16, 2016, in accordance with the Laws of the Republic of Panama.
“1” “2” “3”
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, serta Karyawan
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees
Susunan dewan komisaris dan direksi pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of Company’s board of commissioners and directors as of September 30, 2016 and December 31, 2015 is as follows:
30 September 2016/September 30, 2016 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Oentoro Surya Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Surjono Abdullah Suharsono Mia Sitaresmi Surya Suharyo Irianto
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director
31 Desember 2015/December 31, 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Oentoro Surya Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Surjono Abdullah Suharsono Mia Sitaresmi Surya Suharyo Irianto
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director
The composition of the Company’s Audit Committee as of September 30, 2016 and December 31, 2015 is as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
30 September 2016/September 30, 2016 Ketua Anggota Anggota
Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Hendrik Loprado Lou Tje Ching
Chairman Member Member
31 Desember 2015/December 31, 2015 Ketua Anggota Anggota
Laksamana Madya TNI (Purn) Y.Didik Heru Purnomo Hendrik Loprado Lou Tje Ching
16
Chairman Member Member
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Ferdy Suwandi.
The Corporate Secretary as of September 30, 2016 and December 31, 2015 is Ferdy Suwandi.
Kepala Unit Audit Internal pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Ivan Lingga.
The Head of Internal Audit as of September 30, 2016 and December 31, 2015 is Ivan Lingga.
Manajemen kunci mencakup komisaris, direksi dan manajemen senior Perusahaan.
Key management represents the Company’s commissioners, directors and senior management.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Grup masing-masing memiliki sejumlah 331 dan 503 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the Group had 331 and 503 permanent employees, respectively (unaudited).
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya untuk dewan komisaris dan direksi Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Remunerations of the boards of commissioners and directors of the Company for the nine months period ended September 30, 2016 and 2015 are as follows:
30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Dewan Komisaris Direksi
1.446.930.000 3.634.147.800
1.540.403.900 4.529.562.417
Board of Commissioners Directors
Jumlah
5.081.077.800
6.069.966.317
Total
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
e. Completion Statements
of
the
Consolidated
Financial
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed and authorized for issuance on October 19, 2016.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 19 Oktober 2016.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Konsolidasian
AKUNTANSI Laporan
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Keuangan
a. Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. dan Entitas Anak telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan/OJK (dahulu BAPEPAM-LK).
The consolidated financial statements PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. and its Subsidiaries have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and presentation and disclosure guidelines of financial statement issued by Indonesia Financial Services Authority/OJK (formerly BAPEPAM-LK).
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Effective January 1, 2015, the Group implemented PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, which changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang baru atau telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, except for the adoption of several new or amended SAK effective January 1, 2015 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows and using historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows have been prepared using the direct method, by classifying cash receipts and payments into operating, investing and financing activities.
Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Tiap entitas dalam Grup menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan mengatur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and measures its transactions in this respective functional currency.
Penyusunan laporan keuangan konsolidsian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 65, ‘Laporan keuangan kosolidasian’ mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Grup mengendalikan suatu entitas ketika Grup terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 65 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements”. PSAK 65, 'Consolidated financial statements’ builds on existing principles by identifying the concept of control as the determining factor in whether an entity should be included within the consolidated financial statements of the parent company. The standard provides additional guidance to assist in the determination of control where this is difficult to assess. Under the new principles, the Group controls an entity when the Group is exposed to, or has right to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those return through its power over the entity.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, Perusahaan mengendalikan dan memiliki persentase kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c, over which the Company has control and in which it maintains equity ownership of more than 50% either directly or indirectly.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions account balances have been eliminated.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half or less of the voting power of an entity when there is:
a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar Direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau badan tersebut; atau d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui Direksi atau badan tersebut.
a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; c) power to appoint or remove the majority of the members of the Board of Directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that Board of Directors or body.
Rugi Entitas Anak diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika rugi mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of a Subsidiary are attributed to noncontrolling interests even if the losses cause a deficit balance for the non-controlling interests.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions.
19
and
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation (continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a Subsidiary, the Company:
• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non-pengendali; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary; • derecognizes the carrying amount of any noncontrolling interests; • derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; • recognizes the fair value of the consideration received; • recognizes the fair value of any investment retained; • recognizes any surplus or deficit in the statement of comprehensive income; and
• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
• reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate.
Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada entitas induk yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
Non-controlling interests represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable directly or indirectly to the parent company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the Parent.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laba rugi disajikan secara terpisah sebagai bagian dari “Rugi Komprehensif Lain - Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” sebagai bagian dari Defisiensi Modal pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai bagian dari rugi komprehensif lain pada laporan laba rugi konsolidasian.
The resulting difference arising from the translation of the statement of financial position and profit or loss accounts is presented as part of “Other Comprehensive Loss - Difference in Foreign Currency Translation” under the Capital Deficiency section of the consolidated statement of financial position and as a part of other comprehensive loss in the consolidated statement of profit or loss.
c. Setara kas
c. Cash equivalents
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted, are classified as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai ”Setara Kas” dan disajikan sebagai bagian dari ”Aset Keuangan Lancar Lainnya” atau ”Aset Keuangan Tidak Lancar lainnya”.
Time deposits which are pledged as collateral for bank guarantees are not classified as “Cash Equivalents” and are presented as part of either “Other Current Financial Assets” or “Other NonCurrent Financial Assets”.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Transactions with Related Parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi.
The Group has transactions with certain parties which have related party relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those for transactions with unrelated parties.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak (entitas pelapor):
The related parties are persons or entities that is related to the Company and its Subsidiaries (the reporting entity):
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
a) A person or a close member of that person’s familiy is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in point (a). (vii) A person identified in point (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party. (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
e. Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Inventories
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the first-in, first-out (FIFO) method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated cost of completion and estimated cost necessary to make the sale.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. f.
ACCOUNTING
Biaya dibayar di muka
f.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The longterm portion of prepaid expenses is shown as part of “Other Non-Current Assets” in the consolidated statement of financial position.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. g. Investasi pada entitas asosiasi
g. Investments in associated companies
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investment in Associates and Joint Ventures”.
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari, entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
The Group’s investments in its associated companies are accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from, the associated company since the date of acquisition.
Laporan laba rugi konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi.
The consolidated statement of profit or loss reflects the share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Group recognizes its share of any such change and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associated company are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associated company.
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investments in its associated companies. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associated companies are impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investments in associated companies and their carrying value, and recognizes the amount in profit or loss.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
h. Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi dan deplesi, dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Apabila terdapat kewajiban untuk membongkar dan memindahkan aset tetap, maka beban yang terkait akan ditambahkan ke biaya perolehan aset tetap yang bersangkutan dan kewajiban atas biaya terkait tersebut diakui. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation, amortization and depletion, and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when significant renewals and betterments are performed, their costs are recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. In the case of mandatory dismantling or asset removals, the related costs are added to the cost of the relevant assets and provisions are recognized to cover the costs. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged directly to current operations.
Biaya pemugaran (docking) kapal dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan metode garis lurus sampai dengan biaya pemugaran kapal berikutnya atas kapal tersebut.
Vessel dry docking costs are capitalized when incurred and are amortized on a straight-line basis over the period to the next dry docking.
Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation and amortization are computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Kapal Biaya pemugaran Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
5 - 20 6 - 30 2 - 2,5 5 5 5
Buildings and improvements Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah dicatat sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.
Land, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, is stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the extension or renewal of land titles are recorded as intangible assets and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever period is shorter.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Land is stated at cost and is not amortized.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan ke operasi berjalan pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to current operations in the period the asset is derecognized.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
h. Aset tetap (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Fixed assets (continued)
Kapal dalam modifikasi dan bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Vessel under modification and building in progress are stated at cost and are presented as part of fixed assets. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed assets account once the modification/construction is substantially completed and the modified/constructed asset is ready for its intended use.
Uang muka kapal merupakan uang muka yang dibayarkan ke galangan kapal sehubungan dengan kontrak pembangunan kapal.
Advances for purchase of vessels represent the advances paid to shipyards in relation to shipbuilding contracts.
Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dan amortisasi aset ditelaah dan disesuaikan secara prospektif, apabila diperlukan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation and amortization are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of each reporting period.
Penurunan nilai aset non-keuangan
i.
Impairment of non-financial assets
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK 48 “Penurunan nilai aset” terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset nonfinansial. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas unit penghasil kas yang disyaratkan oleh PSAK No. 48 melalui penerbitan PSAK No. 68. Penerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) ini tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”. Amendments to PSAK 48 is on the recoverable amount disclosures for non-financial assets. This amendment removed certain disclosures of the recoverable amount of CGUs which had been included in PSAK No. 48 by the issue of PSAK No. 68. The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2014) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Grup menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK).
The Group assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, recoverable amount is estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Group determines the recoverable amount of the Cash-Generating Unit (CGU) to which the asset belongs (the asset’s CGU).
Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset’s (either individual asset or CGU) recoverable amount is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets (continued)
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, bersih setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal is recognized in profit or loss, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Sewa
j.
Leases The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Lease that transfers substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item is classified as finance lease.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Leases (continued)
Dalam sewa pembiayaan, dari sudut pandang Grup sebagai lessee, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan, atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Under a finance lease, from the perspective of the Group as a lessee, the Group recognizes an asset and liability in the consolidated statement of financial position at the commencement of the lease term at an amount equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and the reduction of the outstanding liability. The finance charges are allocated to each period during the lease term, so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recognized in the consolidated statement of profit or loss.
Aset sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewa pembiayaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
An asset under finance lease is depreciated consistently using the same method used with that for depreciable assets that are directly owned, or is fully depreciated over the shorter of the finance lease term and its useful life, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
Selisih lebih hasil penjualan dan nilai tercatat yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa-balik (saleand-leaseback) yang merupakan sewa pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
The excess of the selling price over the book value on sale-and-leaseback transactions resulting from a finance lease, is deferred and amortized over the lease term.
Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa-balik (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, harus diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi, jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.
Gain or loss on sale-and-leaseback transactions resulting from an operating lease which is clearly established at fair value is recognized immediately in the consolidated statement of profit or loss. However, if the sale price is below fair value, any gain or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it is deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
k. Properti investasi
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Investment properties
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan pendapatan sewa atau kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi, dikurangi akumulasi depresiasi dan penurunan nilai (jika ada), kecuali tanah yang tidak diamortisasi. Jumlah nilai tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
The Company’s investment properties consist of land and buildings which are held by the Company to earn rental or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. An investment property is stated at cost including transaction costs, less accumulated depreciation and impairment loss (if any), except land which is not amortized. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met, and excludes the day-to-day expenses for its usage.
Perusahaan telah memilih model biaya untuk mencatat properti investasinya.
The Company has chosen the cost model to account for its investment property.
Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat aset yaitu 20 tahun.
Depreciation of buildings is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets of 20 years.
Tanah tidak diamortisasi.
Land is not amortized.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi dalam periode/tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut terjadi.
An investment properties is derecognized when either it has been disposed of or when it is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit or loss in the period/year the retirement or disposal occurred.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik, dimulainya pengembangan untuk dijual, berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulainya sewa operasi ke pihak lain.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by the commencement of owner occupation, the commencement of development with a view to sell, the end of owner occupation, or the commencement of an operating lease to another party.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset tetap, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For a transfer from investment properties to fixed assets, the Company uses the cost method at the date of change in use. If the property used by the Company becomes an investment property, the Company accounts for such property in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.
Biaya penerbitan saham
l.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham disajikan sebagai pengurang akun Tambahan Modal Disetor yang merupakan komponen ekuitas di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Stock issuance costs Costs incurred in connection with the issuance capital stock are presented as deduction Additional Paid-in Capital account, which is part the equity section in the consolidated statement financial position.
27
of of of of
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
m. Transaksi restrukturisasi sepengendali
diantara
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
entitas
m. Restructruring transaction of entities under common control
Berdasarkan PSAK No. 38, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Grup atau entitas individual yang berada dalam Grup yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, pengalihan aset atau liabilitas harus dicatat berdasarkan nilai buku seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interests). Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuangan konsolidasian selama restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak awal periode selama entitas sepengendali.
Under the revised PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the same Group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substanceof the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred must be recorded at book values as business combination using the pooling-of-interests method. In applying the pooling-of-interests method, the components of the consolidated financial statements for the period during which the restructuring must be presented in a such a manner as if the restructuring has occurred since the beginning of the period in which the entities were under common control.
Selisih yang timbul antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan nilai pengalihan dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized as part of “Additional Paid-in Capital” account in the consolidated statement of financial position.
n. Pengakuan pendapatan dan beban
n. Recognition of revenues and expenses
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai. Grup menilai pendapatan pengaturan dengan kriteria tertentu dalam rangka untuk menentukan apakah itu yang bertindak sebagai prinsipal atau agen.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes. The Group assess its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent.
Pendapatan dari kegiatan pengangkutan dengan kapal milik dan kapal sewa diakui selama periode perjalanan. Pendapatan dari penyewaan kapal diakui selama periode sewa kapal yang bersangkutan. Pendapatan dari jasa keagenan dan kegiatan bongkar muat diakui pada saat jasa diserahkan. Biaya dan beban diakui pada saat terjadinya.
Revenues from the operation of owned and chartered vessels are recognized over the periods of the related voyages. Revenues from chartering vessels are recognized over the rental period. Revenues from agency and stevedoring activities are recognized when the services are rendered. Costs and expenses are recognized when incurred.
Pendapatan diterima di muka atas jasa yang belum diselesaikan diakui dan disajikan sebagai “Pendapatan Ditangguhkan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Unearned revenue from customers for uncompleted services is recognized and presented as “Deferred Income” in the consolidated statement of financial position.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
o. Imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Employee benefits
Efektif 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Penggunaan metode koridor telah dihentikan dan semua keuntungan dan kerugian aktuaria telah diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. Grup juga telah mengubah dasar untuk mengakui segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah vested atau tidak.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The use of corridor method was stopped and all actuarial gains and losses have been recognized immediately in other comprehensive income. The Group has also changed the basis for immediately recognized the past service cost, whether vested or not.
Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada Catatan 37.
The Group adopted the change as required by the revised PSAK retrospectively and accordingly, the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and changes in equity for the years ended were restated. The impacts of the adoption of the revised PSAK are disclosed in Note 37.
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees based on accrual method.
Imbalan pasca-kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan” .
Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Law No. 13 Year 2003 concerning “Manpower”.
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undangundang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Perusahaan berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Perusahaan akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law No. 13 Year 2003 concerning “Manpower” (Labor Law). The Company’s pension plan based on the calculation of the benefit obligation performed by the actuaries provides that the expected benefits under the Company’s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law.
Liabilitas bersih Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.
The Group net obligation in respect of the defined benefit plan is calculated as the present value of the post- employment benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, if any. The post-employment benefit obligation is determined using the Projected Unit Credit Method with actuarial valuations being carried out at the end of each reporting period.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca-kerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Remeasurements of post-employment benefit obligation, comprise of a) actuarial gains and losses, b) the return of plan assets, excluding interest, and c) the effect of asset ceiling, excluding interest, are recognized immediately in the other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in the subsequent periods.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
o. Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Employee benefits (continued)
Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program.
When the benefits of a plan are changed, or when a plan is curtailed, the portion of the changed benefit related to past service of employees, or gain or loss on curtailment, is recognized immediately in profit or loss when the plan amendment or curtailment occurs.
Grup menentukan (penghasilan) beban bunga bersih atas (aset) liabilitas imbalan pasca-kerja bersih dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca-kerja selama periode berjalan.
The Group determine the net interest expense (income) on the net post-employment benefit obligation (asset) for the period by applying the discount rate used to measure the postemployment benefit obligation at the beginning of the annual period.
Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca-kerja pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Grup sehubungan dengan penyelesaian tersebut.
The Group recognize gains and losses on the settlement of post-employment benefit obligation when the settlement occurs. The gain or loss on settlement is the difference between the present value of post-employment benefit obligation being settled as determined on the date of settlement and the settlement price, including any plan assets transferred and any payment made directly by the Group in connection with the settlement.
Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.
The Group recognize the (1) service costs, comprising of current service cost, past-service cost, and any gain or loss on settlement, and (2) net interest expense or income immediately in profit or loss.
p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
p. Foreign currency transactions and balances
Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. If indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgements to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency and the Group’s presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah at the middle rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the closing of the last banking day for the year. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
p. Foreign currency transactions and balances (continued)
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 1 Poundsterling (GBP) 1 Euro Eropa (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 Dolar Australia (AU$) 1 Dolar Singapura (Sin$) 1 Ringgit Malaysia (MYR) 1 Dolar Hongkong (HK$) 1 Yen Jepang (JP¥)
ACCOUNTING
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the rates of exchange used were as follows: 31 Desember 2015/ December 31, 2015
17.199 14.579 12.998 10.106 9.522 3.137 1.676 129
20.451 15.070 13.795 10.064 9.751 3.210 1.780 115
1 Poundsterling (GBP) 1 European Euro (EUR) 1 United States Dollar (US$) 1 Australian Dollar (AU$) 1 Singapore Dollar (Sin$) 1 Malaysian Ringgit (MYR) 1 Hongkong Dollar (HK$) 1 Japanese Yen (JP¥)
The accounts of APOL BV (a Subsidiary based in the Netherlands), MPOLC (a Subsidiary based in Malaysia), Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Paramount, Rafflesia, Rosaceae (Subsidiaries based in Panama), ARM and ARS (Subsidiaries based in Singapore), GBSL and Prosperous (Subsidiaries based in Hongkong), and Mount Lawu LLC (a Subsidiary based in Marshall Islands) which are reported in foreign currencies, are translated into rupiah amounts using the following rates:
Akun-akun dari APOL BV (Entitas Anak berkedudukan di Belanda), MPOLC (Entitas Anak berkedudukan di Malaysia), Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Paramount, Rafflesia, Rosaceae (Entitas Anak berkedudukan di Panama), ARM dan ARS (Entitas Anak berkedudukan di Singapura), GBSL dan Prosperous (Entitas Anak berkedudukan di Hongkong), dan Mount Lawu LLC (Entitas Anak yang berkedudukan di Marshall Islands) yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut: • Akun-akun aset dan liabilitas - kurs tengah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
•
• Akun-akun ekuitas - kurs historis • Akun-akun laba rugi - kurs rata-rata periode berjalan
• •
q. Pajak penghasilan
Assets and liabilities accounts - middle rates as of consolidated statement of financial position date Equity accounts - historical rates Profit or loss accounts - current period average rates of exchange
q. Income tax
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. PSAK Revisi ini juga menghapuskan pengaturan mengenai pajak final.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, which provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arising from a nondepreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model. This revised PSAK also deleted the regulation regarding final taxes.
Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang berasal dari periode lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”), sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Group to present additional tax of prior years imposed through a tax assessment letter (“SKP”), as part of “Income Tax Expense - Net” in the consolidated statement of profit or loss.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
q. Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
q. Income tax (continued)
Pajak penghasilan kini
Current income tax
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan tahun sebelumnya dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada Kantor Pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted.
Pajak penghasilan kini yang terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke defisiensi modal diakui pada defisiensi modal. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana peraturan pajak terkait memerlukan interpretasi dan melakukan pencadangan jika diperlukan.
Current income tax relating to items debited or credited to capital deficiency is recognized in capital deficiency. Management periodically evaluates positions taken by the Company with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan SKP diakui sebagai pendapatan atau beban dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
The amounts of additional tax and penalty imposed through an SKP are recognized as income or expense in current operations, unless further settlement is submitted. The amounts of tax and penalty imposed through an SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasi.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused tax losses can be utilized.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
q. Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
q. Income tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke defisiensi modal.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside of profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in capital deficiency.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
r. Instrumen keuangan
r.
Financial instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK-PSAK ini tidak membawa dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60 (2014) “Financial Instruments: Disclosures". The adoption of these PSAKs does not have significant impact to the consolidated financial statements.
1. Aset keuangan
1. Financial asset
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial periode end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diakui sebesar nilai wajar. Dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (regular way trade) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trade) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 1. Financial asset (continued)
1. Aset keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the Group’s financial assets included cash and cash equivalents, trade receivables, due from related parties, and other current and non-current financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
•
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statements of profit or loss. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
r.
Financial instruments (continued)
Subsequent measurement (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
•
Financial assets at fair value through profit or loss (continued) The Group’s financial assets at fair value through profit or loss consist of certain investments which are presented as part of either “Other Current Financial Assets” or “Other Non-Current Financial Assets” in the consolidated statement of financial position.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang dimiliki Grup adalah investasi tertentu yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Keuangan Lancar Lainnya” atau “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. •
ACCOUNTING
1. Financial asset (continued)
1. Aset keuangan (lanjutan)
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya milik Grup termasuk dalam kategori ini.
The Group’s cash and cash equivalents, trade receivables, due from related parties, and other current and non-current financial assets are included in this category. 2. Financial liabilities
2. Liabilitas keuangan Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diakui sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, include directly attributable transaction costs.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 2. Financial liabilities (continued)
2. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, biaya masih harus dibayar, utang pihak berelasi non-usaha, liabilitas derivatif, liabilitas derivatif jangka panjang, pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya jangka panjang, utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin dan wesel bayar jangka menengah.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the Group’s financial liabilities included trade payables, other current financial liabilities, accrued expenses, due to related parties, derivative liabilities, long-term derivative liabilities, long-term bank and other financial institution loan, bonds payable and guaranteed secured notes payable and medium-term notes payable.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
•
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan diakui dalam laba rugi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in profit or loss.
Liabilitas derivatif jangka panjang termasuk dalam kategori ini.
Long-term derivative included in this category.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
•
liabilities
are
Financial liabilities measured at amortized cost
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing financial liabilities measured at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
r.
Financial instruments (continued)
Subsequent measurement (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
•
Utang usaha, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, biaya masih harus dibayar, liabilitas derivatif jangka pendek, pinjaman jangka panjang, utang obligasi dan wesel bayar dijamin dan wesel bayar jangka menengah Grup termasuk dalam kategori ini. 3.
ACCOUNTING
2. Financial liabilities (continued)
2. Liabilitas keuangan (lanjutan)
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial liabilities measured at amortized cost (continued) The Group’s trade payables, other current financial liabilities, accrued expenses, shortterm derivative liabilities, long-term debts, bonds payable and guaranteed secured notes payable and medium-term notes payable are included in this category.
3. Offsetting of financial instruments
Saling hapus dari Instrumen keuangan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
4. Fair value of financial instruments
4. Nilai wajar instrumen keuangan Efektif 1 Januari 2015, Group menerapkan PSAK No. 68 (2014), “Pengukuran Nilai Wajar”, dalam PSAK ini, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 68 (2014) “Fair Value Measurement”, according to this PSAK, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
-
Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
- In the principal market for the asset or liability, or - In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
-
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 4. Fair value of financial instruments (continued)
4. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen ikut diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group’s own credit risk associated with the instrument is taken into account.
5. Amortized cost of financial instruments
5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
6. Impairment of financial assets
6. Penurunan nilai dari aset keuangan
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap akhir periode pelaporan Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. •
Aset keuangan dicatat perolehan diamortisasi
pada
biaya
•
Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and such group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan Grup tersebut menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
r.
•
Aset keuangan dicatat pada perolehan diamortisasi (lanjutan).
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 6. Impairment of financial assets (continued)
6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
biaya
•
Financial assets carried at amortized cost (continued).
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika suatu aset keuangan yang dikelompokkan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang” memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan cadangan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui melalui laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
•
Available-For-Sale (AFS) financial assets In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence includes a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai meliputi penurunan nilai wajar investasi yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
r.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 6. Impairment of financial assets (continued)
6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
•
Available-For-Sale (AFS) financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If loans and receivables have a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui sebaga laba rugi - direklasifikasikan dari defisiensi modal ke laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam defisiensi modal.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from capital deficiency to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in capital deficiency.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai diakui sebagai laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba rugi.
In the case of debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Finance Income” account in the consolidated statement of profit or loss. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan) 7. Penghentian keuangan
pengakuan
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
dan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 7. Derecognition of financial assets and liabilities
liabilitas
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah memindahkan hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang material kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through, dan salah satu diantara (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred the rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when it is discharged or cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih antara nilai wajar liabilitas baru dengan nilai tercatat liabilitas awal diakui sebagai laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference between the fair value of the new liability and the carrying amount of the original liability is recognized through profit or loss.
Jika suatu pertukaran instrumen utang atau modifikasi syarat-syarat dicatat sebagai suatu penghapusan (extinguishment), maka setiap biaya atau fee yang timbul diakui sebagai bagian dan keuntungan atau kerugian atas penghapusan tersebut. Apabila pertukaran atau modifikasi tersebut tidak dicatat sebagai suatu penghapusan, maka setiap biaya atau fee yang timbul akan menyesuaikan nilai tercatat liabilitas tersebut dan diamortisasi selama sisa umur dari liabilitas yang telah dimodifikasi tersebut.
If an exchange of debt instruments or modification of terms is accounted for as an extinguishment, any costs or fees incurred are recognized as part of the gain or loss on the extinguishment. If the exchange or modification is not accounted for as an extinguishment, any costs or fees incurred will adjust the carrying amount of the liability and are amortized over the remaining term of the modified liability.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
r. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 8. Derivative financial instruments
8. Instrumen keuangan derivatif Grup menandatangani kontrak interest rate swap dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari pinjaman jangka panjang Grup dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai sebagaimana disajikan dalam PSAK No. 55, dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
The Group enters into and engages in interest rate swap and other permitted instruments, if considered necessary, for the purpose of managing its foreign exchange and interest rate exposures emanating from its loans in foreign currencies. These derivative financial instruments do not meet the criteria for hedge accounting as provided in PSAK No. 55, and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently re-measured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik ekonomi dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their economic characteristics and risks are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of profit or loss. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung sebagai laba rugi.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the year that do not qualify for hedge accounting are taken directly to profit or loss.
Aset dan liabilitas derivatif disajikan masingmasing sebagai aset dan liabilitas jangka pendek, sedangkan liabilitas derivatif jangka panjang disajikan sebagai liabilitas jangka panjang. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian, yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities are presented under current assets and liabilities, respectively, while long-term derivative liabilities are presented under non-current liabilities. Embedded derivative is presented with the host contract on the consolidated statement of financial position, which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif, pendapatan atau beban swap, pendapatan atau beban terminasi, dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada “Biaya Keuangan” atau “Pendapatan Keuangan”, yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan lain konsolidasian.
The net changes in fair value of derivative instruments, swap cost or income, termination cost or income, and settlement of derivative instruments are charged or credited to “Finance Costs” or “Finance Income”, which is presented in the consolidated statement of profit or loss.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
s. Laba (rugi) per saham dasar
t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
s. Basic earnings (loss) per share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, yaitu sebesar 8.670.479.000 saham untuk tanggal yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
Basic earnings (loss) per share is calculated by dividing the net earnings (loss) for the period attributable to Equity Holders of the Parent by the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the dated of 8,670,479,000 for the dated ended September 30, 2016 and December 31, 2015.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan tidak menghitung rugi per saham dilusian karena harga pelaksanaan waran yang diterbitkan lebih tinggi dari harga pasar.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the Company did not compute the diluted loss per share since the exercise price is higher than the market price of the shares.
Pelaporan segmen
t.
Segment reporting
Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Grup.
The Group identifies its operating segments on the basis of internal reports that are regularly reviewed by the Group's chief operating decision maker in order to allocate resources to the segment and assess its performance.
Usaha Grup dikelompokkan menjadi tiga bisnis operasi utama: jasa pelayaran, jasa keagenan dan usaha lainnya. Informasi keuangan mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 38.
The Group’s businesses are grouped into three major operating businesses: shipping services, agency services and other businesses. Financial information on operating segments is presented in Note 38.
u. Provisi
u. Provisions
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provisions are reversed.
v. Pembayaran berbasis saham
v. Share-based payments The Group shall recognize the goods or services received or acquired in a share-based payment transaction when it obtains the goods or as the services are received. The Group shall recognize a corresponding increase in equity if the goods or services were received in an equity-settled sharebased payment transaction, or a liability if the goods or services were acquired in a cash-settled share-based payment transaction.
Grup mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika Grup memperoleh barang atau pada saat jasa tersebut diterima. Grup mengakui suatu kenaikan terkait di ekuitas jika barang atau jasa diterima dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, atau suatu liabilitas jika barang atau jasa diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
v. Pembayaran berbasis saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
v. Share-based payments (continued)
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, Grup mengukur barang atau jasa yang diterima dan kenaikan terkait di ekuitas, secara langsung, dengan mengacu pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi secara andal. Jika Grup tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima secara andal, maka Grup mengukur nilai barang dan jasa tersebut dan kenaikan terkait di ekuitas, secara tidak langsung, dengan mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas yang diberikan.
For equity-settled share-based payment transactions, the Group shall measure the goods or services received, and the corresponding increase in equity, directly, at the fair value of the goods or services received, unless that fair value cannot be estimated reliably. If the Group cannot estimate reliably the fair value of the goods or services received, the Group shall measure their value, and the corresponding increase in equity, indirectly, by reference to the fair value of the equity instruments granted.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, Grup mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas diselesaikan, Grup mengukur kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaian, dan setiap perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi pada periode tersebut.
For cash-settled share-based payment transactions, the Group shall measure the goods or services acquired and the liability incurred at the fair value of the liability. Until the liability is settled, the Group shall remeasure the fair value of the liability at the end of each reporting period and at the date of settlement, with any changes in fair value recognised in profit or loss for the period.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada Grup atau pihak lawan untuk menyelesaikan transaksi akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas, maka Grup mengakui transaksi atau komponen transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas jika, dan sepanjang, Grup telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas jika, dan sepanjang, tidak terdapat liabilitas yang timbul.
For share-based payment transactions in which the terms of the arrangement provide either the Group or the counterparty with the choice of whether the Group settles the transaction in cash (or other assets) or by issuing equity instruments, the Group shall account for that transaction, or the components of that transaction, as a cash-settled share-based payment transaction if, and to the extent that, the Group has incurred a liability to settle in cash or other assets, or as an equitysettled share-based payment transaction if, and to the extent that, no such liability has been incurred.
w. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan revisi lain
w. Adoption and Interpretation of other revised Interpretation of Financial Accounting Standards
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:
There are new standards, amendments to standards and interpretations of mandatory standards applied for the first time for the year beginning January 1, 2015, but not relevant or material impact on the Group:
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
w. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan revisi lain (lanjutan) • • • • • • • • • • • •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Adoption and Interpretation of other revised Interpretation of Financial Accounting Standards (continued)
PSAK No. 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK No. 15 (2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK No. 46 (2014), “Pajak Penghasilan”. PSAK No. 48 (2014), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 50 (2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK No. 55 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 60 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
• • • • • • • • • • • •
PSAK No. 4 (2013), “Separate Financial Statements”. PSAK No. 15 (2013), “Investment in Associates and Joint Ventures”. PSAK No. 46 (2014), “Income Taxes”. PSAK No. 48 (2014), “Impairment of Assets”. PSAK No. 50 (2014), “Financial Instruments: Presentation”. PSAK No. 55 (2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. PSAK No. 60 (2014), “Financial Instruments: Disclosures”. PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”. PSAK No. 66, “Joint Arrangements”. PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”. PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. ISAK No. 26 (2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”.
Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015:
Revocation of the following standard is mandatory for the financial year beginning January 1, 2015:
• ISAK No. 7, “Entitas Bertujuan Khusus”. • ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Aset Non-moneter oleh Venturer”.
• ISAK No. 7, “Special Purpose Entities”. • ISAK No. 28, “Jointly Controlled Entities: Non Monetary Contributions by Venturers”.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan amandemen atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released amendments to several accounting standards that may have certain impact on the consolidated financial statements.
• Amendemen PSAK No. 4 (2015) - “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”; • Amandemen PSAK No. 16 (2015) - “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”; • Amandemen PSAK No. 24 (2015) - “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”; • Amandemen PSAK No. 65 (2015) - “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”;
• Amendments to PSAK No. 4 (2015), “Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements”; • Amendments to PSAK No. 16 (2015), “Property, Plant and Equipment: Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization”; • Amendments to PSAK No. 24 (2015), “Employee Benefits - Defined Benefit Plans: Employee Contributions”. • Amendments to PSAK No. 65 (2015), “Consolidated Financial Statements: Investments Entities: Applying the Consolidation Exception”; • Amendments to PSAK No. 67 (2015), “Disclosure of Interests in Other Entities: Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”; • ISAK No. 30 - “Levies”; • PSAK No. 5 (2015 Improvement) - “Operating Segments”.
• Amandemen PSAK No. 67 (2015) “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain: Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”; • ISAK No. 30 - “Pungutan”; • PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) - "Segmen Operasi”;
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan revisi lain (lanjutan)
w. Adoption and Interpretation of other revised Interpretation of Financial Accounting Standards (continued)
• PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”; • PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) - "Kombinasi Bisnis”; • PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015) - "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”; • PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015) - "Pengukuran Nilai Wajar”;
• PSAK No. 7 (2015 Improvement) - “Related Party Disclosure”; • PSAK No. 22 (2015 Improvement) - “Business Combinations”; • PSAK No. 25 (2015 Improvement) - “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”; • PSAK No. 68 (2015 Improvement) - “Fair Value Measurement”;
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017:
The following standard is effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1,2017:
• Amandemen PSAK No. 1 (2015) - “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”.
• Amendments to PSAK 1 (2015) - “Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiatives”.
Grup sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
The Group are still assessing the impact of these accounting standards and interpretations to the Group’s consolidated financial statements.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
3.
MANAGEMENT’S USE OF ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
JUDGMENTS,
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait pada masa yang akan datang.
The preparation of consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected in future years.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, yang meliputi suatu entitas yang bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.
The functional currency of each entity in the Group is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each of the respective entities. The determination of functional currency may require judgment due to various complexities, which include the entity transacting in more than one currency in its daily business activities.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2r.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2r.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Impairment Allowance of Trade Receivables
Grup mengevaluasi pelanggan tertentu yang menurut informasi pelanggan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.
The Group evaluates specific accounts on which it has information that the customers are unable to meet their financial obligations.
Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutang guna untuk menurunkan piutang Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2r.
In those cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any available third-party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the Group’s receivable amounts that it expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of the impairment allowance of trade receivables. Further details are disclosed in Note 2r.
Estimasi dan Asumsi
Estimation and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Kelangsungan Usaha
Going concern
Manajemen Grup telah melakukan penilaian terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan menilai keyakinan bahwa Grup memiliki sumber daya untuk melanjutkan bisnis di masa mendatang. Meskipun, manajemen menilai ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan signifikan terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, laporan keuangan konsolidasian tetap disusun atas basis kelangsungan usaha.
The Group’s management has made an assessment of the Group’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Although, the management awares of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Group’s ability to continue as a going concern, the consolidated financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
47
Financial Assets
and
Financial
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimation and Assumptions (continued)
Estimasi Biaya Pensiun dan Imbalan Kerja
Estimation of Pension Cost and Employee Benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefit liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in consolidated profit or loss as and when they occurred.
Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Penentuan Nilai Wajar dari Aset Keuangan, Liabilitas Keuangan dan Waran
Determination of Fair Value of Financial Assets, Financial Liabilities and Warrants
Ketika nilai wajar dari aset keuangan, liabilitas keuangan dan waran dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets, financial liabilities and warrants recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair value. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimation and Assumptions (continued)
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimating Useful Lives of Fixed Assets
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan diatas. Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun dipengaruhi oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat.
The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any year are affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s property and equipment increases the recorded operating expenses and decreases non-current assets.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realizability of Deferred Tax Assets
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
4.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimation and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai aset non-keuangan ada jika terdapat indikasi ketika nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya, yang merupakan nilai tertinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Manajemen melakukan estimasi atas nilai terpulihkan aset dengan menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dan bersifat arm’s length untuk aset yang sejenis atau harga pasar yang tersedia dikurangi tambahan biaya yang diperlukan untuk melepas aset tersebut.
Impairment of non-financial asset exists if there is an indication that the carrying value of the asset or its cash-generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Management estimates the asset’s recoverable amount from a calculation of its fair value less costs to sell based on available data from binding sales transactions in arm’s length transactions of similar assets or observable market price, less incremental costs for disposing of the asset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Dalam model arus kas yang didiskontokan, nilai yang terpulihkan sangat sensitif terhadap tarif diskonto yang digunakan, termasuk juga arus kas masuk dimasa yang akan datang dan tarif pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Kontinjensi
Contingencies
Grup saat ini sedang terlibat dalam proses hukum. Estimasi atas kemungkinan biaya untuk penyelesaian klaim ini telah dilakukan melalui konsultasi dengan penasihat eksternal yang menangani pembelaan dalam kasus-kasus hukum tersebut dan berdasarkan analisis terhadap kemungkinan besar hasilnya. Namun demikian, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau dalam efektivitas strategi yang berkaitan dengan proses hukum tersebut.
The Group is currently involved in various legal cases. The estimate of the probable costs for the resolution of these cases has been developed in consultation with outside counsel handling the defense in these matters and is based upon an analysis of potential results. However, the future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to these proceedings.
KAS DAN SETARA KAS
4.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat US$ 27.472 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 29.815 pada tanggal 31 Desember 2015 Mata uang asing lainnya Jumlah kas Kas di bank - pihak ketiga Rekening Dolar Amerika Serikat Citibank, N.A., Jakarta US$ 598.191 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 609.403 pada tanggal 31 Desember 2015
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember 2015/ December 31, 2015
2.853.968.151
3.641.904.034
357.083.396 37.730.428
411.300.408 80.722.601
Cash on hand Rupiah United States Dollar US$ 27,472 as of September 30, 2016 and US$ 29,815 as of December 31, 2015 Other foreign currencies
3.248.781.975
4.133.927.043
Total cash on hand
8.406.713.583
Cash in banks - third parties United States Dollar Accounts Citibank, N.A., Jakarta US$ 598,191 as of September 30, 2016 and US$ 609,403 as of December 31, 2015
7.775.280.376
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 30 September 2016/ September 30, 2016
PT Bank Permata Tbk. US$ 312.692 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 285.426 pada tanggal 31 Desember 2015 PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$ 214.373 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 241.205 pada tanggal 31 Desember 2015 United Overseas Bank, Ltd., Singapura US$ 2.881 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 3.037 pada tanggal 31 Desember 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. US$ 68.511 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 70.693 pada tanggal 31 Desember 2015 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. US$ 7.463 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 23.805 pada tanggal 31 Desember 2015 PT Bank UOB Indonesia US$ 7.332 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 4.353 pada tanggal 31 Desember 2015 DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura US$ 3.500 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 3.499 pada tanggal 31 Desember 2015 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Hongkong US$ 1.074 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 1.074 pada tanggal 31 Desember 2015 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. US$ 772 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 816 pada tanggal 31 Desember 2015
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
4.064.373.476
3.937.452.360
2.786.424.283
3.327.428.217
37.451.137
41.895.415
890.504.938
975.206.486
97.006.806
328.392.044
95.298.087
60.053.084
45.488.191
48.274.223
13.965.751
14.822.050
10.034.066
11.250.788
51
PT Bank Permata Tbk. US$ 312,692 as of September 30, 2016 and US$ 285,426 as of December 31, 2015 PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$ 214,373 as of September 30, 2016 and US$ 241,205 as of December 31, 2015 United Overseas Bank, Ltd. Singapore US$ 2,881 as of September 30, 2016 and US$ 3,037as of December 31, 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. US$ 68,511 as of September 30, 2016 and US$ 70,693 as of December 31, 2015 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. US$ 7,463 as of September 30, 2016 and US$ 23,805 as of December 31, 2015 PT Bank UOB Indonesia US$ 7,332 as of September 30, 2016 and US$ 4,353 as of December 31, 2105 DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore US$ 3,500 as of September 30, 2016 and US$ 3,499 as of December 31, 2015 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Hongkong US$ 1,074 as of September 30, 2016 and US$ 1,074 as of December 31, 2015 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. US$ 772 as of September 30, 2016 and US$ 816 as of December 31, 2015
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 30 September 2016/ September 30, 2016
Lain-lain US$ 913 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 7.790 pada tanggal 31 Desember 2015 Rekening Rupiah PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mizuho Indonesia Lain-lain Rekening Euro Eropa Citibank, N.A., Jakarta Euro 117 pada tanggal 30 September 2016 dan Euro 6.259 pada tanggal 31 Desember 2015 Mata uang asing lainnya Jumlah kas di bank Deposito berjangka - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Indonesia US$ 100.008 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 100.643 pada tanggal 31 Desember 2015 Rupiah Permata Jumlah deposito berjangka pihak ketiga Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
11.872.503
107.461.735
7.130.675.908 12.819.610.744 3.768.469.050 4.524.677.970
5.756.546.324 12.920.547.469 7.932.582.535 4.390.146.376
519.179.470 14.211.873.574
7.055.344.287 157.908.331
20.342.946 3.427.659 589 554.046.844
20.616.356 3.477.659 73.589 281.991.333
Rupiah Accounts PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mizuho Indonesia Others
1.709.483 33.486.409
94.326.100 39.304.838
European Euro Accounts Citibank, N.A., Jakarta Euro 117 as of September 30, 2016 and Euro 6,259 as of December 31, 2015 Other foreign currencies
59.415.200.260
55.911.815.182
Total cash in banks
1.299.899.701
1.388.373.887
-
11.000.000.000
Time deposit - third parties United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., Indonesia US$ 100,008 as of September 30, 2016 and US$ 100,643 as of December 31, 2104 Rupiah Citibank, N.A., Jakarta
1.299.899.701
12.388.373.887
Total time deposit - third parties
63.963.881.936
72.434.116.112
Total
The range of annual interest rates of time deposit as of Maret 31, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
Kisaran tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka tersebut pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat Rupiah
Others US$ 913 as of September 30, 2016 and US$ 7,790 as of December 31, 2015
0,01% - 2,25% 7,50% - 7,75%
52
United States dollar Rupiah
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
5.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Perusahaan mengasuransikan kas dalam perjalanan terhadap risiko kehilangan dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 399.500 dan Rp 1.300.000.000 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi. Tidak ada kas dalam perjalanan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
The Company insured cash in transit against loss and other risks through PT Asuransi Central Asia, a third party, under a policy for US$ 399,500 and Rp 1,300,000,000 as of September 30, 2016 and December 31, 2015. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks. There is no cash in transit as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Tidak ada kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak-pihak berelasi.
There are no cash and cash equivalents which are placed in related parties.
PIUTANG USAHA
5.
The details of trade receivables from customers, which are all overdue, are as follows:
Rincian piutang usaha dari pelanggan yang seluruhnya telah jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Pihak ketiga Keagenan Bukan keagenan Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
TRADE RECEIVABLES
31 Desember 2015/ December 31, 2015
106.536.102.014 35.056.094.122
83.462.854.811 70.099.425.536
141.592.196.136
153.562.280.347
(51.322.586.827)
(71.250.606.163 )
Third parties Agency Non-agency Total Less allowance for impairment losses
Jumlah
90.269.609.309
82.311.674.184
Total
Pihak berelasi (lihat Catatan 384) Keagenan Bukan keagenan
47.405.689.636 14.305.915.105
76.018.790.649 29.643.519.763
Related parties (see Note 34) Agency Non-agency
61.711.604.741
105.662.310.412
Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
(19.939.537.421)
(28.458.952.422 )
41.772.067.320
77.203.357.990
Rincian umur piutang usaha yang telah jatuh tempo sebelum dikurangi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Pihak ketiga Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 90 hari 91 hari sampai 180 hari Lebih dari 180 hari
Total Less allowance for impairment losses Total
The aging of overdue trade receivables before impairment allowance is as follows: 31 Desember 2015/ December 31, 2015
40.031.052.918 23.722.393.045 5.296.887.205 72.541.862.968
54.423.818.350 6.878.412.790 5.683.305.284 86.576.743.923
Third parties Up to 30 days 31 days to 90 days 91 days to 180 days More than 180 days
141.592.196.136
153.562.280.347
Total
Pihak berelasi Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 90 hari 91 hari sampai 180 hari Lebih dari 180 hari
84.959.915 147.668.344 61.478.976.482
2.613.391.707 2.034.538.456 5.806.512.769 95.207.867.480
Related parties Up to 30 days 31 days to 90 days 91 days to 180 days More than 180 days
Jumlah
61.711.604.741
105.662.310.412
Total
Jumlah
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
The details of trade receivables before impairment allowance based on currency denominations are as follows:
Rincian piutang usaha sebelum dikurangi cadangan penurunan nilai berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pihak ketiga Rupiah 87.112.516.142 Dolar Amerika Serikat US$ 4.191.389 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 2.798.410 pada tanggal 31 Desember 2015 54.479.679.994 Dolar Singapura Sin$ Nihil pada tanggal 30 September 2016 dan Sin$ 4.116 pada tanggal 31 Desember 2015 Dolar Hongkong HK$ Nihil pada tanggal 30 September 2016 dan HK$ 10.867.508 pada tanggal 31 Desember 2015 Jumlah Pihak berelasi Rupiah Dolar Amerika Serikat US$ 145.952 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 1.580.001 pada tanggal 31 Desember 2015 Jumlah
19.342.316.739
Third parties Rupiah United States Dollar US$ 4,191,389 as of September 30, 2016 and US$ 2,798,410 as of December 31, 2015 Singapore Dollar Sin$ Nil as of September 30, 2016 and Sin$ 4,116 as of December 31, 2015 Hongkong Dollar HK$ Nil as of September 30, 2016 and HK$ 10,867,508 as of December 31, 2015
141.592.196.136
153.562.280.347
Total
59.814.515.836
83.866.203.239
1.897.088.905
21.796.107.173
Related parties Rupiah United States Dollar US$ 145,952 as of September 30, 2016 and US$ 1.580.001 as of December 31, 2015
61.711.604.741
105.662.310.412
Total
95.575.762.681
38.604.065.030
40.135.897
Changes in the impairment allowance are as follows:
Perubahan akun cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Pihak ketiga Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan Pembalikan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Efek bersih penyesuaian kurs Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
TRADE RECEIVABLES (continued)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
71.250.606.163 11.608.175 (14.340.383.092)
110.570.141.934 19.394.470.531 (47.207.613.712 )
-
(13.963.151.888 )
Third parties Balance at beginning of year Provision during the year Reversal during the year Write-off during the year Net effect of foreign exchange adjustment Difference in foreign currency translation
(3.339.949.296)
1.286.481.872
(2.259.295.123)
1.170.277.426
Saldo akhir tahun
51.322.586.827
71.250.606.163
Balance at end of year
Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif
49.492.736.359 1.829.850.468
65.819.327.049 5.431.279.114
Individual impairment Collective Impairment
Jumlah
51.322.586.827
71.250.606.163
Total
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5. 30 September 2016/ September 30, 2016
Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan Pembalikan selama tahun berjalan
31 Desember 2015/ December 31, 2015
28.458.952.422 (9.218.763.691)
28.197.789.553 223.406.256 -
699.348.690
37.756.613
Related parties (see Note 34) Balance at beginning of year Provision during the year Reversal during the year Net effect of foreign exchange adjustment
Saldo akhir tahun
19.939.537.421
28.458.952.422
Balance at end of year
Penurunan nilai secara individual
19.939.537.421
28.458.952.422
Individual impairment
Efek bersih penyesuaian kurs
6.
TRADE RECEIVABLE (continued)
Efek bersih penyesuaian selisih kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya rupiah terhadap mata uang asing atas piutang dalam mata uang asing yang sebelumnya telah dicadangkan dan dikreditkan pada “Pendapatan Operasi Lain” atau dibebankan pada “Beban Operasi Lain”.
The net effect of foreign exchange adjustment was due to the strengthening or weakening of the rupiah to the foreign currencies in relation to the foreign currency accounts previously provided with allowance and was credited to “Other Operating Income” or charged to “Other Operating Expenses”.
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai piutang usaha di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi atas penurunan nilai piutang usaha pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
Based on the review of the status of the trade receivables at the end of the year, the management believes that the above impairment allowance of trade receivables is sufficient to cover the losses that may arise from impairment of trade receivables as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, piutang usaha dari pihak ketiga digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 18).
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, trade receivables from third parties are pledged as collateral to long-term debts (see Note 18).
ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
6.
OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Deposito berjangka yang penggunaannya dibatasi Lain-lain
16.364.133.333 112.909.406
16.364.133.333 227.143.114
Restricted time deposits Others
Jumlah
16.477.042.739
16.591.276.447
Total
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, deposito berjangka sebesar Rp 16.364.133.333 milik Perusahaan yang ditempatkan di PT Bank Victoria International Tbk. digunakan sebagai jaminan untuk bank garansi masing-masing kepada PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (lihat Catatan 39a). Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka tersebut di atas adalah sebesar 9,5% pada tahun 2016 dan 2015.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, time deposits amounted to Rp 16,364,133,333, which are placed in PT Bank Victoria International Tbk. are used as collateral for the bank guarantees to PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (see Note 39a). The annual interest rate of the time deposits above is 9.5% in 2016 and 2015.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat aset keuangan lancar lainnya yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, there are no other current financial assets which arose from transactions with related parties.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
7.
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016 Bahan bakar Bahan pelumas Jumlah
8.
31 Desember 2015/ December 31, 2015
8.854.249.674 1.496.058.992
4.045.362.716 1.536.019.882
Fuel Oil
10.350.308.666
5.581.382.598
Total
Persediaan yang dibebankan ke beban jasa adalah sebesar Rp 40.530.805.985 dan Rp 112.039.750.014 untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 (lihat Catatan 28).
The inventories charged to cost of services amounted to Rp 40,530,805,985 and Rp 112,039,750,014 for the Nine Months period ended September 30, 2016 and 2015 (see Note 28).
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak perlu melakukan cadangan untuk keusangan/kerugian persediaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 karena seluruh persediaan masih dapat digunakan.
The Group’s management believes that no allowance for obsolescence/loss is necessary on the inventories as of September 30, 2015 and December 31, 2015 since all the inventories can be utilized.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
8.
PREPAID EXPENSES This account consists of prepayments for the following:
Akun ini terdiri dari pembayaran dimuka untuk: 30 September 2016/ September 30, 2016
9.
INVENTORIES
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Asuransi Sewa Lain-lain
9.449.037.190 112.500.010 1.571.422.580
3.607.504.564 209.120.976 40.556.830
Insurance Rental Others
Jumlah
11.132.959.780
3.857.182.370
Total
ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
9.
Aset keuangan tidak lancar lainnya terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016 Jaminan sewa kapal US$ 500.006 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 9.795.119 pada tanggal 31 Desember 2015 (lihat Catatan 39d) Lain-lain Jumlah
OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS Other non-current financial assets consist of:
31 Desember 2015/ December 31, 2015
6.499.076.655 5.000.000.000
135.123.672.588 5.000.000.000
Deposit for charter of vessel US$ 500,006 as of September 30, 2016 and US$ 9,795,119 as of December 31, 2015 (see Note 39d) Others
11.499.076.655
140.123.672.588
Total
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
ASET KEUANGAN (lanjutan)
TIDAK
LANCAR
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LAINNYA
9.
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
The details of investments in associated companies are as follows:
31 Desember 2015 PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak
Biaya Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi/ Accumulated Share Equity in Net Earnings (Losses) of Associated Companies
Nilai Tercatat/ Carrying Value
50
125.000.000
1.786.885.251
1.911.885.251
40
1.000.000.000
623.541.353
1.623.541.353
1.125.000.000
2.410.426.604
3.535.426.604
Jumlah
September 30, 2016 PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem and Subsidiaries Total
1.796.089.732
1.921.089.732
1.000.000.000
391.664.603
1.391.664.603
December 31, 2015 PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem and Subsidiaries
1.125.000.000
2.187.754.335
3.312.754.335
Total
50
125.000.000
40
Jumlah
ASSETS
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES
Rincian investasi pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
30 September 2016 PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak
FINANCIAL
The Group’s management is of the opinion that all of the above insurance claims as of September 30, 2016 and December 31, 2015 can be fully collected.
Manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh klaim asuransi pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 tersebut dapat ditagih seluruhnya.
Persentase (%) Pemilikan/ Percentage (%) of Ownership
OTHER NON-CURRENT (continued)
The details of the net equity in net earnings (losses) of associated companies for the nine months period ended September 30, 2016 and 2015 (presented as “Equity in Net Earnings (Losses) of Associated Companies” in the consolidated statement of profit or loss are as follows:
Rincian bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 (disajikan sebagai “Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi konsolidasian) adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Dibebankan pada laporan laba rugi PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak
(9.204.481) 231.876.750
(273.325.234) 189.852.363
Charged to profit or loss PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem and Subsidiaries
Jumlah
222.672.269
(83.472.871)
Total
Dibebankan pada penghasilan Komprehensif lain PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak
-
-
Charged to other comprehensive income PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem and Subsidiaries
Jumlah
-
-
Total
Kegiatan pokok dari entitas asosiasi (diaudit) adalah sebagai berikut:
The principal activities of the associated companies (audited) are as follows:
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
Entitas Asosiasi/ Associated Companies
10. INVESTMENTS (continued)
Domisili/ Domicile
IN
ASSOCIATED
COMPANIES Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Tanggal pendirian/ Date of Establishment
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
PT Berlian Limatama
Banten
Ekspedisi muatan kapal laut/Freight expedition
PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak/ and Subsidiaries
Jakarta
Jasa pengurusan transportasi/ Freight forwarding
24 Juli 1996/ July 24, 1996
1997
19 November 1963/ November 23, 1963
1963
Informasi tambahan pada tanggal 30 September 2016 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sehubungan dengan entitas asosiasi (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:
Additional information as of September 30, 2016 and for the period then ended on the associated companies (unaudited) is as follows:
Entitas Asosiasi/ Associated Companies
Total liabilitas/ Total liabilities
Total aset/ Total Assets
PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan Entitas Anak/ and Subsidiaries
1.329.652.978
9.600.000
(18.408.961)
9.470.938.880
5.675.214.788
12.536.855.380
579.691.875
11. FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Kapal Biaya pemugaran Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Laba bersih/ Net Income
5.076.605.737
11. ASET TETAP
30 September 2016
Total pendapatan/ Total revenue
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Saldo Awal/ Foreign Currency Beginning Balance Translation 360.000.000 13.933.911.819 2.048.478.045.204 72.249.963.441 29.711.712.046 23.134.632.944 10.885.279.121
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
(33.608.579.645) (964.821) -
15.496.432.486 3.007.699.008 237.652.563 2.950.000
125.391.947.929 43.408.756.467 978.124.000 2.179.405.695 811.509.818
(11.091.540.000) (30.802.500) -
360.000.000 13.933.911.819 1.878.385.977.630 44.337.639.460 31.709.519.733 21.192.879.812 10.076.719.303
(33.609.544.466)
18.744.734.057
172.769.743.909
(11.122.342.500)
1.999.996.647.757
September 30, 2016 Cost Land Buildings and improvements Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Jumlah Uang muka pembelian aset tetap dan bangunan dalam penyelesaian
2.198.753.544.575 28.612.296.000
-
-
-
-
28.612.296.000
Total Advances for purchase of fixed assets and building in-progress
Jumlah pemilikan langsung
2.227.365.840.575
(33.609.544.466)
18.744.734.057
172.769.743.909
-
2.028.608.943.757
Total direct ownership
5.000.000.000
-
-
-
-
5.000.000.000
Lease Vessels
2.232.365.840.575
(33.609.544.466)
18.744.734.057
172.769.743.909
-
2.033.608.943.757
Total cost
Akumulasi Penyusutan, Amortisasi dan Penurunan Nilai Bangunan dan prasarana Kapal Biaya pemugaran Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
5.251.462.200 856.013.704.527 42.676.478.308 16.829.971.399 20.409.643.305 9.205.337.125
(5.457.826.374) (910.180) -
836.320.562 51.729.846.411 22.882.475.798 3.386.470.890 917.326.995 477.208.736
57.653.661.329 41.251.479.443 412.005.387 2.177.019.596 808.608.985
(5.329.701.039) (17.660.109) -
6.087.782.762 839.302.362.196 24.307.474.663 19.785.866.613 19.149.950.704 8.873.936.876
Accumulated Depreciation, Amortization and Impairment Buildings and improvements Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Jumlah pemilikan langsung
950.386.596.864
(5.458.736.554)
80.229.649.392
102.302.774.740
(5.347.361.148)
917.507.373.814
Total direct ownership
833.333.333
-
937.500.000
-
-
1.770.833.333
Lease Vessels
951.219.930.197 137.182.983.471
(5.458.736.554) -
81.167.149.392 -
102.302.774.740 -
(5.347.361.148) -
919.278.207.147 137.182.983.471
Total accumulated depreciation and amortization Impairment
Jumlah akumulasi penyusutan. amortisasi dan penurunan nilai
1.143.962.926.907
(28.150.807.912)
(62.422.415.335)
70.466.969.169
(5.774.981.352
) 977.147.753.139
Total accumulated depreciation. amortization and impairment
Nilai buku bersih
1.143.962.926.907
977.147.753.139
Net Book Value
Sewa Kapal Jumlah biaya perolehan
Sewa Kapal Jumlah akumulasi penyusutan dan amortisasi Penurunan nilai
.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2015 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Kapal Biaya pemugaran Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
11. FIXED ASSETS (continued)
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Saldo Awal/ Foreign Currency Beginning Balance Translation 360.000.000 13.698.711.819 2.416.972.165.191 80.902.836.300 27.082.083.751 22.470.652.207 14.629.839.121
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
57.063.319.013 1.149.800 1.359.877 -
235.200.000 21.100.891.099 4.765.940.054 1.157.982.313 14.200.000
425.557.439.000 29.753.763.958 2.137.461.559 495.361.453 3.758.760.000
-
360.000.000 13.933.911.819 2.048.478.045.204 72.249.963.441 29.711.712.046 23.134.632.944 10.885.279.121
57.065.828.690
27.274.213.466
461.702.785.970
-
2.198.753.544.575
December 31, 2015 Cost Land Buildings and improvements Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Jumlah Uang muka pembelian aset tetap dan bangunan dalam penyelesaian
2.576.116.288.389 28.612.296.000
-
-
-
-
28.612.296.000
Total Advances for purchase of fixed assets and building in-progress
Jumlah pemilikan langsung
2.604.728.584.389
57.065.828.690
27.274.213.466
461.702.785.970
-
2.227.365.840.575
Total direct ownership
-
-
5.000.000.000
-
-
5.000.000.000
Lease Vessels
2.604.728.584.389
57.065.828.690
32.274.213.466
461.702.785.970
-
2.232.365.840.575
Total cost
4.148.127.901 966.970.551.893 38.357.300.071 14.049.344.729 19.711.741.314 12.297.488.812
7.288.216.213 1.608.760 690.555 -
1.103.334.299 82.046.571.144 33.577.920.041 4.342.215.313 1.192.572.890 666.608.313
200.291.634.723 29.258.741.804 1.563.197.403 495.361.454 3.758.760.000
-
5.251.462.200 856.013.704.527 42.676.478.308 16.829.971.399 20.409.643.305 9.205.337.125
Accumulated Depreciation, Amortization and Impairment Buildings and improvements Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
1.055.534.554.720
7.290.515.528
122.929.222.000
235.367.695.384
-
950.386.596.864
Total direct ownership
-
-
833.333.333
-
-
833.333.333
Lease Vessels
Jumlah akumulasi penyusutan dan amortisasi Penurunan nilai
1.055.534.554.720 159.457.898.154
7.290.515.528 -
123.762.555.333 -
235.367.695.384 22.274.914.683
-
951.219.930.197 137.182.983.471
Total accumulated depreciation and amortization Impairment
Jumlah akumulasi penyusutan, amortisasi dan penurunan nilai
1.214.992.452.874
7.290.515.528
123.762.555.333
257.642.610.067
-
1.088.402.913.668
Total accumulated depreciation, amortization and impairment
Nilai buku bersih
1.389.736.131.515
1.143.962.926.907
Net Book Value
.
Sewa Kapal Jumlah biaya perolehan Akumulasi Penyusutan, Amortisasi dan Penurunan Nilai Bangunan dan prasarana Kapal Biaya pemugaran Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah pemilikan langsung Sewa Kapal
Depreciation and amortization expenses for nine months period ended September 30, 2016 and 2015 were charged to the following:
Beban penyusutan dan amortisasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 dialokasikan sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Beban jasa (lihat Catatan 28) Beban usaha (lihat Catatan 29)
78.934.157.483 2.232.991.909
93.866.179.016 2.250.455.667
Cost of services (see Note 28) Operating expenses (see Note 29)
Jumlah
81.167.149.392
96.116.634.683
Total
The details of disposals of fixed assets for the nine months period ended September 30, 2016 and 2015 (Unaudited) are as follows:
Rincian pelepasan aset tetap masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 (Tidak diaudit) adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Nilai buku bersih Hasil penjualan aset tetap dan klaim asuransi Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik Rugi atas pelepasan aset tetap (lihat Catatan 30 dan 31)
30 September 2015/ September 30, 2015
67.645.788.111
129.680.530.928
2.186.708.664
3.033.176.534
Net Book Value Proceeds from sale of fixed assets and insurance claim Deferred gain on sales and leaseback transaction
46.004.010.411
8.771.544.558
Loss on disposal of fixed assets (see Notes 30 and 31)
(23.828.486.364)
(123.942.162.904 )
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) Advances for purchase of fixed assets and building inprogress consist of:
Uang muka pembelian aset tetap dan bangunan dalam penyelesaian terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Uang muka pembelian kapal (lihat Catatan 39c dan 39d)
28.612.296.000
28.612.296.000
Advances for purchase of vessels (see Notes 39c and 39d)
Jumlah
28.612.296.000
28.612.296.000
Total
Berdasarkan Memorandum of Agreement (MOA) tanggal 22 Mei 2014, Paramount Star Shipping S.A., Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal MV Dewi Laksmi kepada ING Bank N.V., Singapura dengan harga US$ 26.000.000. Penjualan kapal ini berkaitan dengan Final Settlement Agreement atas penyelesaian utang GBSL dan Rosaceae, Entitas Anak yang diperoleh dari ING Bank N.V., Singapura (lihat Catatan 18). Pada tanggal 26 Mei 2014, kapal tersebut telah diserahkan.
Based on Memorandum of Agreement (MOA) dated May 22, 2014, Paramount Star Shipping S.A., a Subsidiary, agreed to sell MV Dewi Laksmi to ING Bank N.V., Singapore amounting to US$ 26,000,000. This sale related to Final Settlement Agreement to settle loan of GBSL and Rosaceae obtained from ING Bank N.V., Singapore (see Note 18). On May 26, 2014, the vessel was delivered.
Pada tanggal 31 Desember 2014, LCM, Entitas Anak, mereklasifikasi FC Lotus Dua dengan nilai buku sebesar Rp 607.062.530 ke akun “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual” karena manajemen LCM berniat menjual kapal tersebut di tahun 2015.
As of December 31, 2014, LCM, a Subsidiary, reclassified FC Lotus Dua with book value amounting to Rp 607,062,530 to “Non-current Assets Held for Sale” account since the management of LCM intended to sell the vessel in 2015.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 11 Februari 2015, kapal FC Lotus Dua dijual kepada PT Pelayaran Sumatra Jawa Line dengan harga Rp 2,65 miliar. Pada tanggal 2 April 2015, kapal tersebut telah diserahkan.
Based on a Sale and Purchase Agreement dated February 11, 2015, FC Lotus Dua was sold to PT Pelayaran Sumatra Jawa Line at the price of Rp 2.65 billion. On April 2, 2015, the vessel was delivered.
Berdasarkan Memorandum of Agreement (MOA) tanggal 27 Maret 2015, Apol Bahtera, Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal MV Citrawati kepada Murali Maritime Inc. dengan harga US$ 3.681.282. Pada tanggal 17 Mei 2015, kapal tersebut telah diserahkan.
Based on Memorandum of Agreement (MOA) dated March 27, 2015, Apol Bahtera, a Subsidiary, agreed to sell MV Citrawati to Murali Maritime Inc. at the price of US$ 3,681,282. On May 17, 2015, the vessel was delivered.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 27 April 2015, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual TB Pacitan kepada PT Mega Finadana, pihak berelasi dengan harga jual Rp 10 miliar dan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha Kapal dengan Hak Opsi pada tanggal 27 April 2015, BJP menyewa kapal tersebut dari PT Mega Finadana dengan nilai Rp 5 miliar, dimana harga kapal sebesar Rp 10 miliar dengan jangka waktu sewa selama 48 bulan dan hak opsi untuk membeli pada akhir jangka waktu sewa sebesar nilai sisa senilai simpanan jaminan (50% dari harga kapal tersebut).
Based on a Sales and Purchase Agreement dated April 27, 2015, BJP, a Subsidiary, agreed to sell TB Pacitan to PT Mega Finadana, a related party at the price of Rp 10 billion and based on Finance Lease With Option Agreement dated April 27, 2015, BJP charter the vessel from PT Mega Finadana at the amount of Rp 5 billion, which the vessel price amounting to Rp 10 billion with term of lease for 48 months and option right to purchase at the end of lease term at the price of residual value amouting to security deposit (50% from vessel price).
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 5 Juni 2015, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual TB Losari kepada PT Barokah Gemilang Perkasa dengan harga jual Rp 5 miliar. Pada tanggal 3 Juli 2015, kapal tersebut telah diserahkan
Based on a Sale and Purchase Agreement dated June 5, 2015, BJP, a Subsidiary, agreed to sell TB Losari to PT Barokah Gemilang Perkasa at the price of Rp 5 billion. On July 3, 2015, the vessel was delivered.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 1 Oktober 2015, kapal FC TTL 11 dijual kepada PT Pelayaran Sumatra Jawa Line dengan harga Rp 5 miliar. Pada tanggal 21 Oktober 2015, kapal tersebut telah diserahkan.
Based on a Sale and Purchase Agreement dated October 1, 2015, FC TTL 11 was sold to PT Pelayaran Sumatra Jawa Line at the price of Rp 5 billion. On October 21, 2015, the vessel was delivered.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 6 April 2016, kapal LCM Jaya dijual kepada PT Indolayar Sentosa Mandiri dengan harga Rp 5,5 miliar (Termasuk PPN). Pada tanggal 01 Juni 2016, kapal tersebut telah diserahkan.
Based on a Sale and Purchase Agreement dated April 6, 2016, LCM Jaya was sold to PT Indolayar Sentosa Mandiri at the price of Rp 5.5 billion (Include VAT). On June 01, 2016, the vessel was delivered.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 6 April 2016, kapal LCM Satu dijual kepada PT Pelayaran Sumatra Jawa Line dengan harga Rp 1,5 miliar (Termasuk PPN). Pada tanggal 10 Mei 2016, kapal tersebut telah diserahkan.
Based on a Sale and Purchase Agreement dated April 6, 2016, LCM Satu was sold to PT Pelayaran Sumatra Jawa Line at the price of Rp 1.5 billion (Include VAT). On Mei 10, 2016, the vessel was delivered.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 7 Juni 2016, kapal Kabil Satu dijual kepada PT Winde Ship Centralindo dengan harga Rp 100 juta. Pada tanggal 7 Juni 2016, kapal tersebut telah diserahkan.
Based on a Sale and Purchase Agreement dated On June 7, 2016, Kabil Satu was sold to PT Winde Ship Centralindo at the price of Rp 100 million. On June 7, 2016, the vessel was delivered.
Berdasarkan Memorandum of Agreement (MOA) yang diadakan pada tanggal 15 Agustus 2016, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal TB Benoa, TB Tuban, BG Apol 3006 dan BG Apol 3010 kepada Vina Logistics Corporation dengan harga jual per unit USD 500,000 untuk satu buah TB dan USD 200,000 untuk satu buah BG. Pada tanggal 7 September 2016, kapal-kapal tersebut telah diserahkan.
Based on Memorandum of Agreement (MOA) dated August 15, 2016, BJP, a Subsidiary,agreed to sell TB Benoa, TB Tuban, BG Apol 3006 and BG Apol 3010 to Vina Logistics Corporation at the unit price of USD 500,000 for each TB and USD 200,000 for each BG. On September 7, 2016, the vessel were delivered.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli yang diadakan pada tanggal 7 September 2016, BJP, Entitas Anak, setuju untuk menjual kapal BG Apol 3007 kepada PT Barokah Gemilang Perkasa dengan harga USD 200,000 (setara dengan Rp 2.617.200.000). BJP telah mereklasifikasi BG Apol 3007 dengan nilai buku sebesar Rp 5.774.981.352 ke akun “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual” karena kapal tersebut masih belum diserahkan pada tanggal 30 September 2016
Based on a Sale and Purchase Agreement dated September 7 , 2016, BJP, a Subsdiary, agreed to sell BG Apol 3007 to PT Barokah Gemilang Perkasa at the price of USD 200,000 (equivalent to Rp 2,617,200,000). BJP reclassified the vessel with book value amounting to Rp 5,774,981,352 to “Non-current Assets Held for Sale” account since the vessel is not delivered yet on September 30, 2016
Tanah milik Perusahaan merupakan tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas area 13.968 meter persegi, yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Kalimantan Selatan. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2014 dan 2031, dan manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The land account represents lots of land with certificates of usage rights with total area of 13,968 square meters, located in Jakarta, Semarang, Surabaya, and South Kalimantan. These certificates will expire on various dates between 2014 and 2031, and the Company’s management is of the opinion that the rights can be renewed once they expire.
Sehubungan dengan penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (Medium-Term Notes MTN II) oleh Perusahaan pada tanggal 27 Juni 2008, hak atas manfaat yang dihasilkan dari kapal Perusahaan (MV Saraswati dan MV Dewi Umayi) dialihkan ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai objek ijarah. Hak kepemilikan atas objek ijarah tetap berada di Perusahaan (lihat Catatan 20).
In connection with the Company’s issuance of MediumTerm Notes Syariah Ijarah II (MTN II) on June 27, 2008, the rights over the benefits derived from the use of the Company’s vessels (MV Saraswati and MV Dewi Umayi), as ijarah objects, have been transferred to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The ownership of the ijarah objects, however, remains with the Company (see Note 20).
61
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, kapal Grup dengan nilai buku sebesar Rp 1 triliun dan Rp 1,9 triliun diasuransikan terhadap kerusakan lambung dan mesin kapal (Hull and Machinery) dan Increased Value dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 123.735.000 dan US$ 138.500.000 melalui PT Fairfax Insurance Indonesia dan diasuransikan terhadap risiko perang dengan nilai pertanggungan sebesar U$S 123.735.000 dan US$ 134.000.000 melalui PT Fairfax Insurance Indonesia.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the Group’s vessels with net book value of Rp 1 trillion, Rp 1.9 trillion are covered by insurance against damage of Hull and Machinery and Increased Value under blanket policies for US$ 123,735,000 U$S 138,500,000 through PT Fairfax Insurance Indonesia and by insurance against risk from wars for a sum insured of US$ 123,735,000 and US$ 134,000,000 through PT Fairfax Insurance Indonesia.
Kapal Grup juga diasuransikan dengan perlindungan dan penggantian termasuk kerugian pihak ketiga sehubungan dengan pengoperasian kapal dengan ganti rugi maksimum sebesar US$ 1.000.000.000 dan US$ 3.100.000.000 per kapal dan terhadap pencemaran lingkungan dengan ganti rugi maksimal berkisar antara US$ 500.000.000 sampai dengan US$ 1.000.000.000 per kapal untuk kapal bulk carrier dan kapal tanker dan sebesar US$ 100.000.000 per kapal untuk kapal tunda, kapal tongkang dan floating crane melalui Shipowners’ Mutual, North of England P&I Association, Ltd. dan The Britannia Steam Ship Insurance Association, Ltd., pihak ketiga.
The Group’s vessels are also covered by P&I (Protection and Indemnity) insurance, including third party losses, in connection with the vessels’ operations with maximum liability of US$ 1,000,000,000 and US$ 3,100,000,000 per vessel and environmental pollution with maximum liability ranging from US$ 500,000,000 to US$ 1,000,000,000 per vessel for bulk carriers and tankers and US$ 100,000,000 per vessel for tugboats, barges and floating crane through Shipowners’ Mutual, North of England P&I Association, Ltd. and The Britannia Steam Ship Insurance Association, Ltd., third parties.
Nilai pertanggungan asuransi Protection and Indemnity atas kapal tertentu berdasarkan polis yang dikeluarkan oleh L.C.H. (S) Pte., Ltd. dan Price Forbes, Ltd. digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang tertentu pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 (lihat Catatan 18).
The Protection and Indemnity insurance policies (covering certain vessels) which were issued by L.C.H. (S) Pte., Ltd. and Price Forbes, Ltd. were used as collateral for certain long-term debts as of September 30, 2016 and December 31, 2015 (see Note 18).
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh mesin dan peralatan, kendaraan, bangunan dan perlengkapan kantor Grup diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 30.578.700.000 melalui perusahaan asuransi PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, all of the Group’s machinery and equipment, vehicles, buildings and office equipment are covered by insurance from fire and other risks under total blanket policies of Rp 30,578,700,000 through PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Raksa Pratikara, and PT Asuransi Sinar Mas, third parties.
Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Group’s management is of the opinion that these insurance coverages are adequate to cover possible losses arising from such risks.
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah tercatat bruto dari aset tetap perusahaan yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 73.793.200.169 dan Rp 73.793.200.169.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the gross carrying amount of the Company’s fully depreciated fixed assets that are still in use amounted to Rp 73,793,200,169 and Rp 73,793,200,169, respectively.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Entitas Anak mencatat penurunan nilai kapalkapal tertentu sebesar Rp nihil dan Rp nihil. Penurunan nilai tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Jasa” pada laporan laba rugi dan penghasilan lain konsolidasian (lihat Catatan 28). Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu mencatat penurunan nilai atas uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp nihil dan Rp nihil pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan lain konsolidasian (lihat Catatan 31).
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the Subsidiaries recognized impairment in value of certain vessels amounting to Rp nil and Rp nil. The impairment loss is presented as part of “Cost of Services” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income (see Note 28). In addition, the Company and certain Subsidiaries recognized impairment in value of advances for purchase of fixed assets amounting to Rp nil and Rp nil as of September 30, 2016 and December 31, 2015, which are presented as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statements of profit or loss and other income (see Note 31).
Jumlah terpulihkan untuk kapal-kapal yang rencananya akan dijual ditentukan berdasarkan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual kapal tersebut.
The recoverable amount of the vessels which are intended to be sold is determined based on fair value less cost to sell of the related vessels.
Jumlah terpulihkan untuk kapal-kapal yang masih digunakan, ditentukan berdasarkan nilai pakai yang dihitung dengan menggunakan proyeksi arus kas yang disetujui oleh manajemen Grup. Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, perhitungan nilai pakai untuk kapal-kapal tersebut sangat dipengaruhi oleh asumsi-asumsi berikut:
The recoverable amount of the vessels which are still used is determined based on future cash flow projections which are approved by the management of the Group. As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the calculation of the value in use for the vessels is most sensitive with respect to the following assumptions:
•
Tingkat diskonto Tingkat diskonto dihitung dengan menggunakan Weighted Average Cost of Capital (WACC) Grup. Perhitungan WACC digunakan dengan memperhitungkan utang dan ekuitas. Tingkat diskonto sebelum pajak diterapkan pada proyeksi arus kas adalah sebesar 8,04% pada tahun 2016 dan 2015.
•
Discount rate The discount rate calculation is derived from the Group’s Weighted Average Cost of Capital (WACC). The WACC takes into account both debt and equity. The pre-tax discount rate applied to the cash flow projection is 8.04% in 2016 and 2015.
•
Tingkat pertumbuhan Tingkat pertumbuhan yang digunakan berdasarkan estimasi terbaik dari manajemen setelah memperhitungkan kondisi industri dan pasar. Tingkat pertumbuhan yang digunakan oleh Grup adalah sebesar 10% pada tahun 2016 dan 2015.
•
Growth rate Growth rate used are based on the management’s best estimate after considering the industry and market conditions. The growth rate used by the Group is 10% in 2016 and 2015.
•
Service cost price inflation Pergerakan biaya di masa lalu digunakan sebagai indikator dari pergerakan harga dimasa datang.
•
Service cost price inflation Actual past service cost movements are used as indicator of future price movements.
<
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap lainnya pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, kecuali yang disebutkan di atas.
Management believes that there was no impairment in the value of other fixed assets as of September 30, 2016 and December 31, 2015, except as discussed above.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, tidak ada aset tetap yang tidak dipakai sementara, yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, there are no fixed assets that are temporarily idle, retired from active use and not classified as held for sale.
12. PROPERTI INVESTASI 30 September 2016
Saldo awal/ Beginning balance
12. INVESTMENT PROPERTIES Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
September 30, 2016
Biaya Perolehan Tanah Bangunan
1.986.001.643 449.633.493
-
-
-
1.986.001.643 449.633.493
Jumlah biaya perolehan
2.435.635.136
-
-
-
2.435.635.136
Total cost
449.633.493
Accumulated Depreciation Buildings
1.986.001.643
Net book value
Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai buku bersih
31 Desember 2015
449.633.493
-
-
-
1.986.001.643 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Cost Land Buildings
Saldo akhir/ Ending balance December 31, 2015
Biaya Perolehan Tanah Bangunan
1.986.001.643 449.633.493
-
-
-
1.986.001.643 449.633.493
Jumlah biaya perolehan
2.435.635.136
-
-
-
2.435.635.136
Total cost
449.633.493
Accumulated Depreciation Buildings
1.986.001.643
Net book value
Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai buku bersih
449.633.493
-
-
1.986.001.643
-
Cost Land Buildings
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha sebesar Rp nihil dan Rp nihil untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 (lihat Catatan 29).
Depreciation charged to operating expenses amounted to Rp nil and Rp nil for the nine months period ended September 30, 2016 and 2015. (see Note 29).
Pada tahun 2013, tanah dan bangunan yang berlokasi di Jl. Abdul Muis No. 34, Jakarta digunakan sebagai jaminan atas bank garansi yang diterbitkan dari PT Bank Victoria International Tbk., pihak ketiga (lihat Catatan 6).
In 2013, land and building which are located at Jl. Abdul Muis No. 34, Jakarta are pledged as collateral to bank guarantees issued by PT Bank Victoria International Tbk., a third party (see Note 6).
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
12. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.500.000.000 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
Investment properties, except land, are covered by insurance against fire and other risks under blanket policies for Rp 3,500,000,000 as of September 30, 2016 and December 31, 2015. In management’s opinion, the above insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
Nilai wajar dari properti investasi pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp 40 miliar dan Rp 40 miliar, yang telah ditentukan berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) yang diterbitkan Kantor Pajak.
The fair value of investment properties as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to Rp 40 billion and Rp 40 billion, which has been determined based on the Tax Office’s sale value of tax objects (NJOP).
Pendapatan sewa dari properti investasi yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 sebesar Rp nihil dan Rp nihil (lihat Catatan 30).
Rental income from investment properties recognized in the consolidated statement of profit or loss for the nine months period ended September 30, 2016 and 2015 amounted to Rp nil and Rp nil (see Note 30).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which indicate impairment in the value of the investment properties as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non-current assets consist of:
Aset tidak lancar lainnya terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Sewa dibayar dimuka jangka panjang (lihat Catatan 39d) Lain-lain
-
42.148.741.552 32.595.718
Long-term prepaid lease (see Note 39d) Others
Jumlah
-
42.181.337.270
Total
14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES The details of trade payables are as follows:
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pihak ketiga Bukan keagenan Keagenan
184.794.588.378 49.421.122.724
308.644.907.319 74.875.244.334
Third parties Non-agency Agency
Jumlah
234.215.711.102
383.520.151.653
Total
Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Keagenan Bukan keagenan
120.750.825.816 3.490.127.128
126.928.683.398 3.991.221.120
Related parties (see Note 34) Agency Non-agency
Jumlah
124.240.952.944
130.919.904.518
Total
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA (lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (continued) The details of trade payables based on currency denominations are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Pihak ketiga Rupiah Dolar Singapura Sin$ 4.855.688 pada tanggal 30 September 2016 dan Sin$ 4.884.997 pada tanggal 31 Desember 2015 Dolar Amerika Serikat US$4.075.988 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 17.673.884 pada tanggal 31 Desember 2015 Euro Eropa Euro 24.513 pada tanggal 30 September 2016 dan Euro 14.788 pada tanggal 31 Desember 2015 Dolar Hongkong HK$ 476.236 pada tanggal 30 September 2016 dan HK$ 620.302 pada tanggal 31 Desember 2015 Yen Jepang JP¥ Nihil pada tanggal 30 September 2016 dan JP¥ 1.073.283 pada tanggal 31 Desember 2015 Jumlah Pihak berelasi Rupiah Dolar Amerika Serikat US$ 2.010.753 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 2.916.602 pada tanggal 31 Desember 2015 Dolar Hongkong HK$ Nihil pada tanggal 30 September 2016 dan HK$ 659 pada tanggal 31 Desember 2015 Jumlah
31 Desember 2015/ December 31, 2015
133.846.199.344
90.624.594.663
46.234.258.854
47.634.530.386
52.979.686.630
243.811.226.508
Third parties Rupiah Singapore Dollar Sin$ 4,855,688 as of September 30, 2016 and Sin$ 4,884,997 as of December 31, 2015 United States Dollar US$ 4,075,988 as of September 30, 2016 and US$ 17,673,884 as of December 31, 2015 European Euro Euro 24,513 as of September 30, 2016 and Euro 14,788 as of December 31, 2015 Hongkong Dollar HK$ 476,236 as of September 30, 2016 and HK$ 620,302 as of December 31, 2015 Yen Jepang JP¥ Nil as of September 30, 2016 and JP¥ 1,073,283 as of December 31, 2015
357.357.343
222.850.880
798.208.931
1.104.032.316
-
122.916.900
234.215.711.102
383.520.151.653
98.105.179.210
90.684.200.795
26.135.773.734
40.234.531.349
-
1.172.374
Related parties Rupiah United States Dollar US$ 2,010,753 as of September 30, 2016 and US$ 2,916,602 as of December 31, 2015 Hongkong Dollar HK$ Nil as of September 30, 2016 and HK$ 659 as of December 31, 2015
124.240.952.944
130.919.904.518
Total
Total
All of the Group’s trade payables are unsecured.
Tidak ada jaminan yang diberikan Grup atas utang usaha tersebut.
66
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) <
15. LIABILITAS LAINNYA
KEUANGAN
JANGKA
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENDEK
15. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES The details of other current financial liabilities are as follows:
Rincian liabilitas keuangan jangka pendek lainnya adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pihak ketiga Utang lain-lain Galangan kapal Perusahaan asuransi Lain-lain
42.304.054.671 21.216.839.961 126.026.848.256
87.105.378.791 31.707.878.026 108.428.264.871
Third parties Other payables Shipyards Insurance company Others
Jumlah pihak ketiga
189.547.742.888
227.241.521.688
Total third parties
25.092.969.552
16.920.902.072
Related parties (see Note 34) Other payables
214.640.712.440
244.162.423.760
Total
Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Utang lain-lain Jumlah
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
16. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Beban operasi kapal milik dan kapal sewa Beban bunga Litigasi Beban keagenan Biaya pemugaran Lain-lain
164.095.286.871 426.663.317.117 211.145.543.072 42.350.000 131.155.504.829
288.785.753.421 264.165.175.225 224.092.380.880 996.378.070 126.723.989.987
Operating costs of owned and chartered vessels Interest expense Litigation Agency expenses Dry docking costs Others
Jumlah
933.102.001.889
904.763.677.583
Total
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN a.
17. TAXATION
Utang pajak
a. Taxes payable This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016
b.
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Pajak Penghasilan: Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai Lain-lain
3.862.301.249 316.260.883 (618.389.671) (948.796.095) (597.049.009) 1.193.031.561 (19.958.127)
5.633.712.906 810.186.627 133.158.172 113.401.915 164.397.163 548.135.971 147.534.805 316.173.649 4.761.399.126
Income taxes: Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 4 (2) Value added tax Others
Jumlah
3.187.400.791
12.628.100.334
Total
Rekonsiliasi konsolidasian
pajak
penghasilan
badan
b. Reconciliation of the consolidated corporate income tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensifan dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income (loss) before income tax, as shown in the comprehensive statement of income, and the Company’s estimated taxable income for for nine months period ended September 30, 2016 and 2015 is as follows:
30 September 2016/ September 30, 2016 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Laba (rugi) Entitas Anak sebelum pajak penghasilan - bersih dan pembalikan atas jurnal eliminasi antar perusahaan pada saat komprehensif Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan
30 September 2015/ September 30, 2015
19.397.625.578
(528.021.846.664)
87.415.099.699
(267.817.395.912)
Gain (loss) before income tax per comprehensive statement of income Income (loss) of Subsidiaries before income tax - net and reversal of inter-company eliminating entries during comprehensive
(68.017.474.121)
(260.204.450.752)
Income (loss) before income tax attributable to the Company
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
17. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi pajak penghasilan konsolidasian (lanjutan)
badan
b. Reconciliation of the consolidated corporate income tax (continued)
30 September 2016/ September 30, 2016 Koreksi positif: Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final: Beban jasa, beban usaha dan beban lainnya Beban pajak Kesejahteraan karyawan Provisi imbalan kerja Sumbangan dan representasi Penyusutan aset tetap Lain-lain
30 September 2015/ September 30, 2015 Positive corrections:
268.851.100.034 812.492.727 1.776.720.427 516.754.773 964.211.321 11.511.475
385.552.352.624 2.360.122.259 1.645.888.203 652.698.703 262.271.346 (251.812.143) -
Koreksi negatif: Pendapatan yang telah dikenakan pajak bersifat final: Pendapatan jasa (136.114.619.871) Pendapatan bunga (1.034.394.876) Pendapatan sewa Pendapatan lain-lain (66.659.639.616) Bagian atas rugi (laba) bersih entitas asosiasi - bersih (222.672.270) Laba atas pelepasan aset tetap (126.427.900) Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
Manfaat (beban) pajak
Company’s estimated taxable income
c. Tax benefit (expense) The details of net corporate income tax expense are as follows:
Rincian beban pajak penghasilan badan bersih adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Kini Perusahaan Entitas Anak
(8.719.588.317)
The estimated taxable income (fiscal loss) for the nine months period ended September 30, 2016 dan 2015 is based on preliminary calculations, as the Company has not submitted the final corporate income tax return.
Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Final. c.
(83.472.872) 4.967.368
Negative corrections: Income already subjected to final tax: Service revenue Interest income Rent income Other income Equity in net losses (income) of associated companies - net Gain on disposal of fixed assets
(242.216.121.279) (1.010.567.005) 104.568.535.230
757.562.102
Cost and expenses related to income already subjected to final tax: Cost of services, operating expenses and other charges Tax expense Employee benefits in kind Provision for emlpoyee benefits Donation and representation Depreciation of fixed assets Others
30 September 2015/ September 30, 2015
189.390.500 -
35.711.125
189.390.500
35.711.125
69
Current The Company A Subsidiary
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
17. TAXATION (continued)
Manfaat (beban) pajak (lanjutan)
c. Tax benefit (expense) (continued)
30 September 2016/ September 30, 2016 Tangguhan Entitas Induk Entitas Anak
Jumlah d.
30 September 2015/ September 30, 2015
-
(97.136.803 ) -
-
(97.136.803 )
189.390.500
(61.425.678)
Deferred The Company A Subsidiary
Total
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan
d. The computations of current income tax expense and estimated income tax payable
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The computations of current income tax expense and estimated income tax payable (claims for income tax refund) for the nine months period ended September 30, 2016 and 2015 are as follows:
30 September 2016/ September 30, 2016 Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan (dibulatkan)
30 September 2015/ September 30, 2015 Estimated taxable income The Company (rounded-off)
757.562.000
(8.719.588.317)
-
1.212.319.000
Beban pajak tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak
189.390.500 -
35.711.125
Current income tax expense The Company Subsidiaries
Jumlah beban pajak tahun berjalan
189.390.500
35.711.125
Total current income tax expense
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Entitas Anak
1.356.410.235 177.561.667
-
Prepayments of income taxes The Company Subsidiaries
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
1.533.971.902
-
Total prepayments of income taxes
Taksiran utang pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak
(1.167.019.735) (177.561.667)
35.711.125
Estimated income tax payable The Company Subsidiaries
Jumlah utang pajak penghasilan
(1.344.581.402)
35.711.125
Total income tax payable
Entitas Anak
70
Subsidiaries
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
17. TAXATION (continued)
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan (lanjutan)
d. The computations of current income tax expense and estimated income tax payable (continued)
30 September 2016/ September 30, 2016
e.
30 September 2015/ September 30, 2015
Tagihan pajak penghasilan Tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak Tahun sebelumnya Entitas Anak
1.167.019.735 177.561.667
-
-
-
Claims for income tax refund Current year The Company Subsidiaries Prior years Subsidiaries
Jumlah
1.344.581.402
-
Total
Aset pajak tangguhan
e. Deferred tax assets The details of the deferred tax assets and liabilities as of September 30, 2016 and December 31, 2015 as presented in the consolidated statement of financial position are as follows:
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi Tahun 2016/ Deferred Tax Benefit (Expense) Credited (Charged) to 2016 Profit or Loss
30 September 2016
Entitas Induk Liabilitas imbalan kerja Aset tetap
2.682.307.325 (695.044.704)
-
2.682.307.325 (695.044.704)
The Company Employee benefit liabilities Fixed assets
Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja Aset tetap
-
-
-
Subsidiaries Employee benefit liabilities Fixed assets
Aset pajak tangguhan bersih
1.987.262.621
-
1.987.262.621
Deferred tax assets - net
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
17. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
e. Deferred tax assets (continued) Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi Tahun 2015/ Deferred Tax Benefit (Expense) Credited (Charged) to 2015 Profit or Loss
2014 Entitas Induk Liabilitas imbalan kerja Aset tetap Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan bersih
f.
2.103.714.693 (591.374.577 )
578.592.632 (103.670.127)
-
-
1.512.340.116
474.922.505
2015 The Company 2.682.307.325 Employee benefit liabilities (695.044.704 ) Fixed assets Subsidiaries - Employee benefit liabilities Fixed assets 1.987.262.621
Deferred tax assets - net
Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2015, manajemen memutuskan untuk tidak membukukan aset pajak tangguhan yang berasal dari cadangan penurunan nilai aset keuangan dan penghasilan dari Entitas Anak di luar negeri karena ketidakpastian dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
For the nine months period ended March 31, 2016 and the year ended December 31, 2015, management decided not to record the deferred tax assets arising from allowance for impairment of financial assets and income from overseas Subsidiaries due to the uncertainty in their recovery in future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan seluruhnya di masa yang akan datang.
Management believes that the above deferred tax assets can be fully recovered in future periods.
Pengampunan Pajak
f.
The Company had received a Tax Amnesty Approval(Surat Keterangan Pengampunan Pajak/SKPP) issued by the Indonesia Minister of Finance dated August 31, 2016 with the recognized net assets additional amounted to Rp 207,950,000.
Perusahaan memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak dari Menteri Keuangan Republik Indonesia tertanggal 31 Agustus 2016 dengan jumlah yang diakui sebagai tambahan nilai asset bersih pengampunan pajak sebesar Rp 207.950.000. 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG
18. LONG-TERM DEBTS Long-term debts measured at amortized cost consist of:
Pinjaman jangka panjang yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016 Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat United Overseas Bank, Limited, Singapura US$ 48.906.236 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 50.530.819 pada tanggal 31 Desember 2015
Tax Amnesty
31 Desember 2015/ December 31, 2015
635.683.253.188
697.072.648.896
72
Bank and other financial institution loans Third parties United States dollar United Overseas Bank, Limited, Singapore US$ 48,906,263 as of September 30, 2016 and US$ 50,530,819 as of December 31, 2015
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$ 26.668.822 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 26.591.565 pada tanggal 31 December 2015 346.641.350.306 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. US$ 21.315.803 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 21.142.863 pada tanggal 31 Desember 2015 277.062.808.824 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. US$ 14.202.101 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 14.159.716 pada tanggal 31 Desember 2015 184.598.902.646 DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura US$ 6.340.597 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 6.340.597 pada tanggal 31 Desember 2015 82.415.073.697 PT Bank UOB Indonesia US$ 965.953 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 967.662 pada tanggal 31 Desember 2015 12.555.461.383 Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UOB Indonesia Pihak berelasi (lihat Catatan 34) Rupiah - PT Mega Finadana
366.830.639.037
291.665.791.498
195.333.285.761
87.468.529.131
13.348.897.425
104.741.681.704
104.389.357.425
75.908.489.085 52.478.507.588 22.949.589.460
74.866.469.681 52.312.083.380 22.981.543.505
4.270.991.060
6.275.802.543
73
PT Bank CIMB Niaga Tbk. US$ 26,668,822 as of September 30, 2016 and US$ 26,591,565 as of December 31, 2015 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. US$ 21,315,803 as of September 30, 2016 and US$ 21,142,863 as of December 31, 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. US$ 14,202,101 as of September 30, 2016 and US$ 14,159,716 as of December 31, 2015 DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore US$ 6,340,597 as of September 30, 2016 and US$ 6,340,597 as of December 31, 2015 PT Bank UOB Indonesia US$ 965,953 as of September 30, 2016 and US$ 967,662 as of December 31, 2015 Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UOB Indonesia Related parties (see Note 34) Rupiah - PT Mega Finadana
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
30 September 2016/ September 30, 2016 Lain-lain Pihak ketiga PT Sabitha Triguna Mandiri US$ 22.969.918 pada tanggal 30 September 2016 US$ 21.642.842 pada tanggal 31 Desember 2015 Eastern Dynasty International Limited US$ 14.011.279 pada tanggal 30 September 2016 US$ 14.011.279 pada tanggal 31 Desember 2015 Standard Chartered Bank, Jakarta US$ 4.555.159 pada tanggal 30 September 2016 US$ 4.518.604 pada tanggal 31 Desember 2015 PT Asuransi Central Asia (ACA) US$ 3.073.585 pada tanggal 30 September 2016 US$ 3.048.264 pada tanggal 31 Desember 2015 JP Morgan Chase Bank, N.A US$ nihil pada tanggal 30 September 2016 dan US$ nihil pada 31 Desember 2015 Jumlah
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Others Third parties PT Sabitha Triguna Mandiri US$ 22,969,918 as of September 30, 2016 and US$ 21,642,842 as of 298.563.000.000 December 31, 2015 Eastern Dynasty International Limited US$ 14,011,279 as of September 30, 2016 and US$ 14,011,279 as of 193.285.593.805 December 31, 2015 Standard Chartered Bank, Jakarta US$ 4,555,159 as of September 30, 2016 and US$ 4,518,604 as of 62.334.148.446 December 31, 2015 PT Asuransi Central Asia (ACA) US$ 3,073,585 as of September 30, 2016 and US$ 3,048,264 as of 42.050.802.984 December 31, 2015 JP Morgan Chase Bank, N.A US$ nil as of September 30, 2016 and US$ nil as of December 31, 2015
298.563.000.000
182.118.604.442
59.207.951.873
39.950.456.530
2.379.146.121.786
2.508.778.593.517
Total
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi Lain-lain
1.710.394.413.931 1.693.965.067 579.840.012.845
1.816.269.647.823 2.513.273.620 596.233.545.234
Less current portion Bank and other financial institution loans Third parties Related parties Others
Jumlah utang bank bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.291.928.391.843
2.415.016.466.677
Total current portion
87.217.729.943
93.762.126.840
Long-term portion
Bagian jangka panjang
74
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Tingkat bunga tahunan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jaminan, persyaratan keuangan dan tanggal jatuh tempo dari pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut:
Annual interest rates for the nine months ended September 30, 2016 and the year ended December 31, 2015, collaterals, financial covenants and maturity dates of the long-term debts are as follows:
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga
Bank and other financial institution loans - third parties
Bank
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Dates
Dari 2,40% sampai dengan 2,43% pada tahun 2016 dan Dari 2,06% sampai dengan 2,13% pada tahun 2015/ From 2.40% to 2.43% in 2016 and From 2.06% to 2.13% in 2015
Kapal Entitas Anak (MV Suryawati), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), rekening bank milik Entitas Anak dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan BMS/ Subsidiary’s vessel (MV Suryawati), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantees of the Company and BMS
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 12 Mei 2014/ Payable quarterly up to May 12, 2014
Dari 2,60% sampai dengan 2,63% pada tahun 2016 dan Dari 2,26% sampai dengan 2,33% pada tahun 2015/ From 2.60% to 2.63% in 2016 and From 2.26% to 2.33% in 2015
Kapal milik Entitas Anak (MV Dewi Parwati dahulu HPS3005), pertanggungan asuransi atas kapal MV Dewi Parwati (lihat Catatan 11), rekening bank milik Entitas Anak dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/Subsidiary’s vessel (MV Dewi Parwati formerly HPS3005), insurance policies covering the collateral vessel MV Dewi Parwati (see Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantee from the Company
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements: • Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp 1 trilion • Rasio utang terhadap kekayaan bersih berwujud ≤ 3/Debt to tangible net worth ≤ 3 • LSBPPA/Beban bunga ≥ 2,5/EBITDA/Interest expense ≥ 2.5 Tidak ada/None
Dari 1,65% sampai dengan 1,80% pada tahun 2016 dan Dari 1,42% sampai dengan 1,48% pada tahun 2015/ From 1.65% to 1.80% in 2016 and From 1.42% to 1.48% in 2015
Kapal milik Entitas Anak (MV Dewi Parwati) dan Jaminan Perusahaan/ Subsidiary’s vessel (MV Dewi Parwati) and Corporate Guarantee
• Tidak ada/None
Pembayaran bulanan dari Januari 2018 sampai dengan Desember 2022/ Payable monthly from January 2018 up to December 2022
Dolar Amerika Serikat/ United States dollar United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB) 1) US$ 13.301.251 pada tanggal 30 September 2016, US$ 13.309.384 pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 13,301,251 as of September 30, 2016, US$ 13,309,384 as of December 31, 2015 United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB) 1) US$ 25.187.543 pada tanggal 30 September 2016, US$ 25.191.745 pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 25,187,543 as of September 30, 2016, US$ 25,191,745 as of December 31, 2015 United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB) 1) US$ 6.511.825 pada tanggal 30 September 2016, US$ 6.524.073 pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 6,511,825 as of September 30, 2016, US$ 6,524,073 as of December 31, 2015
75
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan) Bank
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Dates
Dari 2,40% sampai dengan 2,43% pada tahun 2016 dan Dari 2,20% sampai dengan 2,58% pada tahun 2015/ From 2.40% to 2.43% in 2016 and /From 2.20% to 2.58% in 2015
14 buah kapal Entitas Anak (PT Buana Jaya Pratama), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), rekening bank milik Entitas Anak dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/14 vessels of the Subsidiary (PT Buana Jaya Pratama), insurance policies covering the collateral vessels (see Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantee of the Company
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements: • Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp 1 trilion • Rasio terhadap utang kekayaan bersih berwujud ≤ 3/Debt to tangible net worth ≤ 3 • LSBPPA/Beban bunga ≥ 2,5/EBITDA/Interest expense ≥ 2.5
Fasilitas I: Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 21 Desember 2011/ Facility I: Payable quarterly up to December 21, 2011
Nihil% pada tahun 2016 dan Nihil% pada tahun 2015 /Nil% in 2016 and Nil% in 2015.
Kapal milik Entitas Anak (TB Buleleng, TB Losari dan TB Pacitan), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11) dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/Subsidiary’s vessels (TB Buleleng, TB Losari and TB Pacitan), insurance policies covering the collateral vessels (see Note 11) and corporate guarantee from the Company
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements: • Rasio utang terhadap modal ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3 • LSBPPA/Beban bunga ≥ 2/EBITDA/Interest expense ≥ 2
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 6 Juli 2015/ Payable quarterly up to July 6, 2015
5,00% pada tahun 2016 dan 2015/ 5.00% in 2016 and 2015
Jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh PT Surya Prima Bahtera/Corporate guarantee of PT Surya Prima Bahtera
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021
Dari 1,61% sampai dengan 1,65% pada tahun 2016 dan Dari 1,26% sampai dengan 1,33% pada tahun 2015/ From 1.61% to 1.65% in 2016 and from 1.26% to 1.33% in 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021
Dolar Amerika Serikat/ United States dollar United Overseas Bank Limited, Singapura/ United Overseas Limited, Singapore (UOB) 1) US$ 3.905.616 pada tanggal 30 September 2016, US$ 5.505.617 pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 3,905,616 as of September 30, 2016, US$ 5,505,617 as of December 31, 2015 ING Bank, N.V., Singapura/ ING Bank, N.V., Singapore (ING) 2) US$ nihil pada tanggal 30 September 2016, US$ nihil pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ nil as of September 30, 2016, US$ nil as of December 31, 2015 PT Bank CIMB Niaga Tbk. (lihat Catatan 21/ see Note 21) 1) US$ 26.668.822 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.092.901) pada tanggal 30 September 2016, US$ 26.591.565 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.052.494) pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 26,668,822 (including deferred interest amounting to US$ 1,092,901) as of September 30, 2016, US$ 26,591,565 (including deferred interest amounting to US$ 1,052,494) as of December 31, 2015 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BII) (lihat Catatan 21/see Note 21) 1) US$ 21.315.803 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.394.931) pada tanggal 30 September 2016, US$ 21.142.863 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 1.373.581) pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 21,315,803 (including deferred interest amounting to US$ 1,394,931) as of September 30, 2016, US$ 21,142,863 (including deferred interest amounting to US$ 1,373,581) as of December 31, 2015
76
Fasilitas II: Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 September 2011/ Facility II: Payable quarterly up to September 30, 2011
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan)
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
4,75% pada tahun 2016 dan 2015/ 4.75% in 2016 and 2015
Kapal milik Entitas Anak (FC Padma Indah), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), piutang usaha Entitas Anak (lihat Catatan 5), jaminan pribadi dari Oentoro Surya, rekening bank dan kontrak kerja sama antara Perusahaan dengan BJP/Subsidiary’s vessel (FC Padma Indah), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), Subsidiary’s trade receivables (see Note 5), personal guarantee of Oentoro Surya, bank account and the corporate agreement between the Company and BJP
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements: • Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp 1 trilion • Rasio utang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3 • Rasion laba terhadap beban bunga ≥ 2/Interest coverage ratio ≥ 2
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017/ Payable quarterly up to December 31, 2017
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (lihat Catatan 21/see Note 21) 1) US$ 14.202.101 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 424.084) pada tanggal 30 September 2016, US$ 14.159.716 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 408.404) pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 14,202,101 (including deferred interest amounting to US$ 424,084) as of September 30, 2016, US$ 14,159,716 (including deferred interest amounting to US$ 408,404) as of December 31, 2015
5,00% pada tahun 2016 dan 2015/ 5.00% in 2016 and 2015
1 kapal tanker milik Entitas Anak, 8 kapal tunda milik Grup, 11 kapal tongkang milik Entitas Anak dan pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11)/ 1 tanker of a Subsidiary, 8 tugboats of the Group, 11 barges of the Subsidiaries and insurance policies covering the collateral vessels (see Note 11)
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2019/ Payable quarterly up to December 31, 2019
DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura/ DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore 1)
Dari 2,09% sampai dengan 2,13% pada tahun 2016 dan Dari 1,69% sampai dengan 1,83% pada tahun 2015/ From 2.09% to 2.13% in 2016 and From 1.69% to 1.83% in 2015
Kapal milik Entitas Anak (MV Citrawati), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan rekening bank milik Entitas Anak/Subsidiary’s vessel (MV Citrawati), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), corporate guarantee from the Company and bank accounts of the Subsidiary
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements: • Rasio utang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3 • Ekuitas ≥ US$80.000.000 /Equity ≥ US$80.000.000 • Rasio lancar ≥ 1/ Current ratio ≥ 1
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Maret 2017/ Payable quarterly up to March 31, 2017
Nihil pada tahun 2016 dan Dari 1,57% sampai dengan 1,59% pada tahun 2015/Nil in 2016 and From 1.57% to 1.59% in 2015
Kapal milik Entitas Anak (1 barge, 4 Tug boat, 1 Floating crane)/Subsidiary’s vessel (1 barge, 4 tug boat, 1 floating cranei)
• Tidak ada/None
Pembayaran bulanan dari September 2013 sampai dengan Agustus 2015/ Payable monthly from September 2013 up to August 2015
Bank
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Dates
Dolar Amerika Serikat/ United States dollar PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) 1) US$ 965.953 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 967.662 pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 965,953 as of September 30, 2016 and US$ 967,662 as of December 31, 2015
US$ 2.522.834 pada tanggal 30 September 2016, US$ 2.522.834 pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 2,522,834 as of September 30, 2016, US$ 2,522,834 as of December 31, 2015 DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura/ DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore 1) US$ 3.817.763 pada tanggal 30 September 2016 dan 2015/ US$ 3,817,763 as of September 30, 2016 and 2015
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan) Bank
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Dates
8,00% pada tahun 2016 dan 2015/8.00% in 2016 and 2015
Kapal yang diikatkan dengan hipotek senilai Rp 210 miliar yaitu FC Lotus 118, FC Puspawati dan FC Tekko (lihat Catatan 11)/Vessels with mortgage amounting to Rp 210 billion, which are FC Lotus 118, FC Puspawati, and FC Tekko (see Note 11)
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2020/ Payable quarterly up to June 30, 2020
Dari 6,52% sampai dengan 7,34% pada tahun 2016 dan Dari 6,87% sampai dengan 7,34% pada tahun 2015/ From 6.52% to 7.34% in 2016 and From 6.87% to 7.34% in 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021
Dari 6,52% sampai dengan 7,34% pada tahun 2016 dan Dari 6,87% sampai dengan 7,34% pada tahun 2015/ From 6.52% to 7.34% in 2016 and From 6.87% to 7.34% in 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021
Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 21/see Note 21) 1) Rp 75.908.489.085 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 17.576.853.542) pada tanggal 30 September 2016, Rp 74.866.469.681 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 16.603.905.597) pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 75,908,489,085 (including deferred interest amounting to Rp 17,576,853,542) as of September 30, 2016, Rp 74,866,469,681 (including deferred interest amounting to Rp 16,603,905,597) as of December 31, 2015 PT Bank Mizuho Indonesia (MZH) (lihat Catatan 21/ see Note 21) 1) Rp 104.741.681.704 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 8.118.155.433) pada tanggal 30 September 2016, Rp 104.741.681.704 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 7.785.678.143) pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 104,741,681,704 (including deferred interest amounting to Rp 8,118,155,433) as of September 30, 2016, Rp 104,389,357,425 (including deferred interest amounting to Rp 7,785,678,143) as of December 31, 2015 PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (lihat Catatan 21/ see Note 21) 1) Rp 52.478.507.588 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 4.196.741.823) pada tanggal 30 September 2016, Rp 52.312.083.380 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 4.024.865.174) pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 52,478,507,588 (including deferred interest amounting to Rp 4,196,741,823) as of September 30, 2016, Rp 52,312,083,380 (including deferred interest amounting to Rp 4,024,865,174) as of December 31, 2015
78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan) Bank
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Dates
8,00% pada tahun 2016 dan 2015/8.00% in 2016 and 2015
Kapal milik Entitas Anak (FC Padma Indah), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (lihat Catatan 11), piutang usaha Entitas Anak (lihat Catatan 5), jaminan pribadi dari Oentoro Surya, rekening bank dan kontrak kerja sama antara Perusahaan dengan BJP/Subsidiary’s vessel (FC Padma Indah), insurance policies covering the collateral vessel (see Note 11), Subsidiary’s trade receivables (see Note 5), personal guarantee of Oentoro Surya, bank account and the corporate agreement between the Company and BJP
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian/ Based on consolidated financial statements: • Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/ Tangible net worth ≥ Rp1 trilion • Rasio utang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤ 3 laba terhadap • Rasio beban bunga ≥ 2 /Interest coverage ratio ≥ 2
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017/ Payable quarterly up to December 31, 2017
17,00% pada tahun 2016 dan 2015/17.00% in 2016 and 2015
1 unit kendaraan milik Perusahaan (lihat Catatan 11)/1 unit of Company vehicle (see Note 11)
Tidak ada/None
Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 20 Januari 2017/ Payable monthly up to January 20, 2017
15,00% pada tahun 2016 dan 2015/15.00% in 2016 and 2015
1 unit kendaraan milik Perusahaan (lihat Catatan 11)/1 unit of Company vehicle (see Note 11)
Tidak ada/None
Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 10 Maret 2018/ Payable monthly up to March 10, 2018
15,00% pada tahun 2016 dan 2015/15.00% in 2016 and 2015
1 unit kendaraan milik Perusahaan (lihat Catatan 11)/1 unit of Company vehicle (see Note 11)
Tidak ada/None
Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 26 Mei 2018/ Payable monthly up to May 26, 2018
9,00% pada tahun 2016 dan 2015/9.00% in 2016 and 2015
Tidak ada / None
Tidak ada/None
Pembayaran bulanan sampai dengan tanggal 28 Oktober 2016/ Payable monthly up to October 28, 2016
16,00% pada tahun 2016 dan 2015/16.00% in 2016 and 2015
Tidak ada / None
Tidak ada/None
Pembayaran bulanan sampai dengan April 2019/ Payable monthly up to April, 2019
Rupiah PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) 1) Rp 22.949.589.460 pada tanggal 30 September 2016, Rp 22.949.589.460 pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 22,968,494,194 as of September 30, 2016, Rp 22,981,543,505 as of December 31, 2015
PT Mega Finadana Rp 62.621.998 pada tanggal 30 September 2016, Rp 191.289.937 pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 62,621,998 as of September 30, 2016, Rp 191,289,937 as of December 31, 2015 PT Mega Finadana Rp 256.528.521 pada tanggal 30 September 2016, Rp 364.814.706 pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 256,528,521 as of September 30, 2016, Rp 364,814,706 as of December 31, 2015 PT Mega Finadana Rp 264.506.544 pada tanggal 30 September 2016, Rp 363.704.703 pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 264,502,544 as of September 30, 2016, Rp 363,704,703 as of December 31, 2015 PT Mega Finadana Rp 101.501.001 pada tanggal 30 September 2016, Rp 981.660.311 pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 101,501,001 as of September 30, 2016, Rp 981,660,311 as of December 31, 2015 PT Mega Finadana Rp 3.585.832.996 pada tanggal 30 September 2016 dan Rp 4.374.332.886 pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 3,585,832,996 as of September 30, 2016 and Rp 4,374,332,886 as of December 31, 2015
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Lain-lain - pihak ketiga Bank
Others - third parties Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Dates
Dolar Amerika Serikat/ United States dollar JP Morgan Chase Bank, N.A. (lihat Catatan 21/ see Note 21) US$ nihil pada tanggal 30 September 2016, US$ nihil pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ nil as of September 30, 2016, US$ nil as of December 31, 2015 Standard Chartered Bank, Jakarta (lihat Catatan 21/see Note 21) 1) US$ 4.555.159 pada tanggal 30 September 2016, US$ 4.518.604 pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 4,555,159 as of September 30, 2016, US$ 4,518,604 as of December 31, 2015 PT Asuransi Central Asia (ACA) (lihat Catatan 21/ see Note 21) 1) US$ 3.073.585 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 90.016) pada tanggal 30 September 2016, US$ 3.048.264 (termasuk bunga yang ditangguhkan sebesar US$ 88.638) pada tanggal 31 Desember 2015/ US$ 3,073,585 (including deferred interest amounting to US$ 90,016) as of September 30, 2016, US$ 3,048,264 (including deferred interest amounting to US$ 88,638) as of December 31, 2015 Eastern Dynasty International Limited US$ 14.011.279 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015/ US$ 14,011,279 as of September 30, 2016 and December 31, 2015
Nihil pada tahun 2016 dan 2015/ Nil in 2016 and 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2020/ Payable quarterly up to December 31, 2020
Dari 1,61% sampai dengan 1,65% di tahun 2016, Dari 1,26% sampai dengan 1,33% pada tahun 2015/ From 1.61% to 1.65% in 2016, From 1.26% to 1.33% in 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021
Dari 1,61% to 1,65% di tahun 2016, Dari 1,26% sampai dengan 1,33% pada tahun 2015/ From 1.61% to 1.65% in 2016, From 1.26% to 1.33% in 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ Payable quarterly up to June 30, 2021
Dari 2,41% sampai dengan 2,45% pada tahun 2016 dan Dari 2,06% sampai dengan 2,13% pada tahun 2015/ From 2,41% to 2,45% in 2016 and From 2,06% to 2,13% in 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 31 Desember 2020/ Payable quarterly up to December 31, 2020
8,00% pada tahun 2016 dan 2015/8.00% in 2016 and 2015
Tidak ada/None
Tidak ada/None
Pembayaran triwulanan sampai dengan tanggal 30 Juni 2020/ Payable quarterly up to June 30, 2020
Rupiah PT Sabitha Triguna Mandiri Rp. 298.563.000.000 pada tanggal 30 September 2016 dan Rp. 298.563.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015/ Rp 298,563,000,000 as of September 30, 2016 and Rp 298,563,000,000 as of December 31, 2015
80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Lain-lain - pihak ketiga (lanjutan)
Others - third parties (continued)
1)
Pada tanggal 30 September 2016, pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi utang dan disajikan sebagai bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
1)
As of September 30, 2016, the loan is still in debt restructuring process and presented as part of current maturities of longterm debts in consolidated statements of financial position..
2)
Pada tahun 2014, pinjaman tersebut telah direstrukturisasi.
2)
In 2014, the loan was restructured.
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga
Bank and other financial institution loans - third parties
United Overseas Bank Limited, Singapura
United Overseas Bank Limited, Singapore
Pada bulan Juni 2012, ABG, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari United Overseas Bank Limited, Singapura (UOB) untuk pembiayaan pembelian kapal MV Dewi Parwati dari GBSL dengan pagu pinjaman sebesar US$ 33.180.000.
In June 2012, ABG, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from United Overseas Bank Limited, Singapore (UOB) to finance the purchase of MV Dewi Parwati from GBSL with a maximum drawable amount of US$ 33,180,000.
Apabila ABG lalai untuk membayar kewajiban:
If ABG fails to pay:
•
Pokok pinjaman ABG wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang lebih tinggi antara suku bunga yang berlaku atau 2% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar, terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
•
Loan principal ABG must pay a penalty interest of 2% above the rate which is higher between the applicable interest rate and 2% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.
•
Bunga pinjaman ABG wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas 2% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar terhitung, sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
•
Loan interest ABG must pay a penalty interest of 2% above 2% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.
Saldo pinjaman ABG ke UOB pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar US$ 25.187.543 dan US$ 25.191.745.
The outstanding balance of ABG’s loan payable to UOB as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to US$ 25,187,543 and US$ 25,191,745.
Pada tanggal 7 Juni 2007, ARM, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari UOB untuk membiayai pembelian kapal oleh BMS, Entitas Anak, dengan pagu pinjaman sebesar US$ 27.000.000.
On June 7, 2007, ARM, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from UOB to finance the acquisition of a vessel for BMS, a Subsidiary, with a maximum drawable amount of US$ 27,000,000.
Apabila ARM lalai untuk membayar sejumlah uang yang terutang pada saat jatuh tempo, maka ARM wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
If ARM fails to pay any amount payable on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.
Pada tanggal 9 Oktober dan 8 November 2006, ARM, memperoleh dua fasilitas pinjaman berjangka dari UOB, untuk membiayai pembelian 14 kapal oleh BJP. Fasilitas pinjaman berjangka pertama sebesar US$ 11.630.000, sedangkan fasilitas pinjaman berjangka kedua sebesar US$ 3.598.000.
On October 9 and November 8, 2006, ARM obtained two term loan credit facilities from UOB, to finance the acquisition of 14 vessels for BJP. The first term loan credit facility amounted to US$ 11,630,000, while the second term loan credit facility amounted to US$ 3,598,000.
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan)
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
United Overseas Bank Limited, Singapura (lanjutan)
United Overseas Bank Limited, Singapore (continued)
Apabila ARM lalai untuk membayar sejumlah uang yang wajib dibayar kepada UOB, baik utang pokok, bunga, restructuring fee dan biaya-biaya lain pada tanggal pembayarannya, maka ARM wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas tingkat bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
If ARM fails to pay any amount owed to UOB including principal, interest, restructuring fee and others on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.
Saldo pinjaman ARM ke UOB pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar US$ 17.206.867 dan US$ 18.815.000.
The outstanding balance of ARM’s loan payable to UOB as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to US$ 17,206,867 and US$ 18,815,000.
Pada bulan Juli 2013, ABG, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari UOB sebesar US$ 6.543.114 dengan tingkat bunga 1,25% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan untuk penyelesaian utang Mount Lawu LLC, pihak berelasi. Jangka waktu pembayaran selama 60 bulan dimulai dari Januari 2018 sampai dengan Desember 2022.
On July 2013, ABG, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from UOB amounted to US$ 6,543,114 with interest rate of 1.25% per annum plus 3 months LIBOR for loan settlement of Mount Lawu LLC, a Related party. Payable monthly for 60 months started from January 2018 up to December 2022.
Saldo pinjaman ABG ke UOB pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar US$ 6.511.825 dan US$ 6.524.073.
The outstanding balance of ABG’s loan payable to UOB as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to US$ 6.511.825 and US$ 6,524,073.
ING Bank, N.V., Singapura
ING Bank, N.V., Singapore
Pada tanggal 28 Maret 2008, GBSL, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari ING Bank, N.V., Cabang Singapura (ING Bank) untuk membiayai pembangunan satu kapal dengan pagu pinjaman sebesar US$ 37.600.000. GBSL juga memperoleh fasilitas jaminan bank dengan jumlah maksimum sebesar US$ 28.200.000 dengan tujuan menjamin GBSL dalam pembayaran cicilan atas kontrak pembangunan kapal. Jumlah fasilitas jaminan bank yang diterbitkan oleh ING Bank sampai dengan tanggal 30 September 2016 adalah sebesar US$ Nihil.
On March 28, 2008, GBSL, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from ING Bank N.V., Singapore Branch (ING Bank) to finance the construction of one vessel with a maximum drawable amount of US$ 37,600,000. GBSL also obtained a bank guarantee facility with a maximum amount of US$ 28,200,000 for the purpose of guaranteeing the obligation to pay the installments on the shipbuilding contract price. The amount of the bank guarantee facility which has been issued by ING Bank as of September 30, 2016 amounted to US$ Nil.
Apabila GBSL lalai untuk membayar kewajiban:
If GBSL fails to pay:
•
Pokok pinjaman GBSL wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang lebih tinggi antara suku bunga yang berlaku atau 1,25% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar, terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
•
Loan principal GBSL must pay a penalty interest of 2% above the rate which is higher between the applicable interest rate and 1.25% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.
•
Bunga pinjaman GBSL wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas 1,25% per tahun ditambah LIBOR 3 bulanan/the bank’s cost of funding untuk jumlah yang terlambat dibayar, terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
•
Loan interest GBSL must pay a penalty interest of 2% above 1.25% per annum plus 3 months’ LIBOR/the bank’s cost of funding the overdue amount, from the date such amount is due until it has been fully paid.
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan)
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
ING Bank, N.V., Singapura (lanjutan)
ING Bank, N.V., Singapore (continued)
Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian Akhir (Final Settlement Agreement) tanggal 2 April 2014 antara GBSL dengan ING Bank N.V., Singapura, GBSL mendapatkan penghapusan utang sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut. Penghapusan utang ini berkaitan dengan penjualan kapal MV Dewi Laksmi kepada ING Bank N.V., Singapura (lihat Catatan 11). Keuntungan atas penghapusan utang diakui sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Based on Final Settlement Agreement, dated April 2, 2014 between GBSL and ING Bank N.V., Singapore, GBSL obtained forgiveness of debt in respect of the loan facility. This forgiveness of debt related to sale of MV Dewi Laksmi to ING Bank N.V., Singapore (see Note 11). Gain on the debt restructuring was recognized as part of “Finance Income” account for the year ended December 31, 2014 consolidated statement of profit or loss.
Saldo pinjaman GBSL ke ING Bank pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar US$ nihil.
The outstanding balance of GBSL’s loan payable to ING Bank as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounting to US$ nil.
Pada tanggal 6 November 2007, Rosaceae, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit dari ING Bank untuk membiayai pengkonversian sebuah kapal jenis Suezmax tanker menjadi capesize bulk carrier dengan pagu pinjaman sebesar US$ 40.960.000. Total fasilitas yang telah digunakan sampai dengan tanggal 30 September 2016 adalah sebesar US$ Nihil.
On November 6, 2007, Rosaceae, a Subsidiary, obtained credit facilities from ING Bank to finance the conversion of a Suezmax tanker into capesize bulk carrier with a maximum drawable amount of US$ 40,960,000. Total facility that has been used as of September 30, 2016 amounted to US$ Nil.
Apabila Rosaceae lalai untuk membayar sejumlah uang yang terutang pada tanggal pembayarannya maka Rosaceae wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
If Rosaceae fails to pay any amount payable on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.
Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian Akhir (Final Settlement Agreement) tanggal 2 April 2014 antara Rosaceae dengan ING Bank N.V., Singapura, Rosaceae mendapatkan penghapusan utang sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut. Penghapusan utang ini berkaitan dengan penjualan kapal MV Dewi Laksmi kepada ING Bank N.V., Singapura (lihat Catatan 11). Keuntungan atas penghapusan utang diakui sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Based on Final Settlement Agreement, dated April 2, 2014 between Rosaceae and ING Bank N.V., Singapore, Rosaceae obtained forgiveness of debt in respect of the loan facility. This forgiveness of debt related to sale of MV Dewi Laksmi to ING Bank N.V., Singapore (see Note 11). Gain on the debt restructuring was recognized as part of “Finance Income” account for the year ended December 31, 2014 consolidated statement of profit or loss.
Rosaceae juga diwajibkan membayar US$ 1.000.000 untuk pelepasan 3 kapal tug boat yang menjadi jaminan pinjaman kepada ING Bank dengan jadwal pembayaran yaitu: US$ 500.000 paling lambat tanggal 15 April 2014, dan 12 kali cicilan masing-masing sebesar US$ 41.667 per bulan dimulai tanggal 15 Mei 2014.
Rosaceae also required to pay US$ 1,000,000 for the release of three tug boats as collateral loans to ING Bank with a payment schedule as follows: $ 500,000 no later than April 15, 2014, and 12 times installments of USD 41,667 each per month starting on May 15, 2014.
Saldo pinjaman Rosaceae ke ING Bank pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar US$ nihil dan US$ nihil.
The outstanding balance of Rosaceae’s loan payable to ING Bank as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounting to US$ nil and US$ nil.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pada tanggal 22 Desember 2009 dan 11 Januari 2010, LCM menarik pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. sebesar US$ 4.350.000 dan US$ 4.020.551.
On December 22, 2009 and January 11, 2010, LCM drew down investment loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting to US$ 4,350,000 and US$ 4,020,551.
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan)
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (continued)
Apabila LCM lalai untuk membayar kewajiban:
If LCM fails to pay:
•
Pokok pinjaman LCM wajib membayar denda bunga sebesar 4% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
•
Loan principal LCM must pay a penalty interest of 4% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.
•
Bunga pinjaman LCM wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
•
Loan interest LCM must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.
Saldo pinjaman LCM ke CIMB pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar US$ nihil dan US$ nihil.
The outstanding balance of LCM’s loan payable to CIMB as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounting to US$ nil and US$ nil.
DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura
DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore
Pada bulan Juli 2005, ARS, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit dari DVB untuk membiayai pembelian kapal MV Citrawati untuk AB, Entitas Anak, dengan pagu pinjaman sebesar US$ 18.362.500. Fasilitas kredit ini beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 11 September 2007. Perubahan tersebut menyatakan bahwa jumlah pagu pinjaman meningkat menjadi sebesar US$ 23.000.000 atau 65% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.
In July 2005, ARS, a Subsidiary, obtained credit facilities from DVB to finance the acquisition of vessel MV Citrawati for AB, a Subsidiary, with a maximum drawable amount of US$ 18,362,500. The credit facilities agreements were amended several times, the most recent amendment of which was made on September 11, 2007. As amended, the maximum drawable amount was increased to become US$ 23,000,000 or 65% of the fair value of the vessel, whichever is lower.
Apabila ARS lalai untuk membayar sejumlah uang yang terutang pada tanggal pembayarannya maka ARS wajib membayar denda bunga sebesar 3% diatas tingkat bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
If ARS fails to pay any amount payable on the due date, it must pay a penalty interest of 3% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.
Pada tanggal 20 Januari 2012, Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. (ARS) sebagai Peminjam, Perusahaan sebagai Penjamin Induk, PT Apol Bahtera dan PT Apol Jaya sebagai Penjamin Pemilik dan DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. (DVB) sebagai Pemberi Pinjaman telah membuat Akta Perubahan dan Penyajian Kembali terkait dengan Perjanjian Pinjaman tertanggal 1 Juli 2005, dimana DVB dan ARS setuju untuk merubah dan menyajikan kembali Perjanjian Awal Pinjaman dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam akta tersebut, salah satunya adalah pembebasan Event of Default dan Default yang telah terjadi atau akan terjadi sebelum tanggal 31 Januari 2012. Pada tanggal yang sama, para pihak bersama dengan Stephenson Harwood sebagai Escrow Agent juga telah membuat Akta Penyelesaian untuk menyelesaikan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam akta tersebut.
On January 20, 2012, Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. (ARS) as Borrower, the Company as Parent Guarantor, PT Apol Bahtera and PT Apol Jaya as Owner Guarantors and DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. (DVB) as Lender have entered into a Deed of Amendment and Restatement in relation to the Loan Agreement dated July 1, 2005, whereby DVB and ARS agreed to amend and restate the Original Loan Agreement under the terms and subject to the conditions set out in this deed, one of which is the waiver of Events of Defaults and Defaults which have occurred or will occur prior to January 31, 2012. On the same date, the parties along with Stephenson Harwood as Escrow Agent have also entered into a Settlement Deed to settle the loan under terms and conditions as stipulated in the deed.
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan)
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura (lanjutan)
DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore (continued)
Pada tanggal 5 September, 21 Oktober dan 5 November 2014, ARS telah menerima pemberitahuan gagal bayar atas pembayaran pokok dan bunga pinjaman dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 728.446.
On September 5, October 21 and November 5, 2014, ARS have received notification of Event of Default for payment of principal and interest of the loan with total of US$ 728,446.
Saldo pinjaman ARS 30 September 2016 dan sebesar US$ 2.522.834.
ke DVB pada tanggal 31 Desember 2015 adalah
The outstanding balance of ARS’s loan payable to DVB as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounting to US$ 2,522,834.
Pada tahun 2013, Mount Lawu LLC, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari DVB sebesar US$ 7.000.000 sebagai hasil dari restrukturisasi utang Mount Lawu LLC kepada DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. dan United Overseas Bank Limited. Jangka waktu pembayaran bulanan selama 24 bulan dimulai dari September 2013 sampai dengan Agustus 2015.
In 2013, Mount Lawu LLC, a Subsidiary, obtained loan facilities from DVB amounted to US$ 7,000,000 as the result of loan restructuring to DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. and United Overseas Bank Limited. Payable monthly for 24 months starting from September 2013 up to August 2015.
Saldo pinjaman Mount Lawu LLC ke DVB pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar US$ 3.817.763.
The outstanding balance of Mount Lawu LLC’s loan payable to DVB as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounting to US$ 3,817,763.
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank UOB Indonesia
Pada tanggal 2 September 2008, BJP, Entitas Anak, memperoleh fasilitas kredit berjangka dari PT Bank UOB Indonesia (dahulu PT Bank UOB Buana) untuk membiayai pembelian satu floating crane, dengan pagu pinjaman sebesar US$ 9.000.000 atau 75% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.
On September 2, 2008, BJP, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from PT Bank UOB Indonesia (formerly PT Bank UOB Buana) to finance the acquisition of one floating crane, with a maximum drawable amount of US$ 9,000,000 or 75% of the fair value of the vessel, whichever is lower.
Pada tanggal 22 Oktober 2008, beberapa ketentuan dalam fasilitas kredit tersebut diubah, sehingga Perusahaan dapat melakukan penarikan atas pinjaman tersebut dalam mata uang rupiah dan pagu pinjaman menjadi US$ 9.000.000 atau nilai rupiah yang setara dengan itu atau 75% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.
On October 22, 2008, some provisions of the credit facility were amended, whereby the Company was allowed to make withdrawals of the facility in rupiah and the maximum drawable amount became US$ 9,000,000 or its rupiah equivalent or 75% of the fair value of the vessel, whichever is lower.
Apabila BJP lalai untuk membayar sejumlah uang yang wajib dibayarnya kepada UOB Indonesia baik utang pokok, bunga, restructuring fee dan biaya-biaya lain pada tanggal pembayarannya maka BJP wajib membayar denda bunga sebesar 2% diatas suku bunga yang berlaku terhitung sejak tanggal jumlah tersebut sudah harus dibayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar lunas.
If BJP fails to pay any amount payable to UOB Indonesia including principal, interest, restructuring fee and others on the due date, it must pay a penalty interest of 2% above the applicable interest rate from the date such amount is due until it has been fully paid.
Pada tanggal 20 Maret 2012, BJP, telah merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan UOB Indonesia. UOB Indonesia sebagai pemberi pinjaman telah menyetujui perubahan tingkat suku bunga dan jatuh tempo pinjaman.
On March 20, 2012, BJP, successfully concluded its debts restructuring negotiations with UOB Indonesia. UOB Indonesia as lender has agreed with the amendment of interest rate and maturity debt.
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
<
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak ketiga (lanjutan)
Bank and other financial institution loans - third parties (continued)
PT Bank UOB Indonesia (lanjutan)
PT Bank UOB Indonesia (continued)
Saldo pinjaman BJP ke UOB pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar US$ 965.953 dan US$ 967.662 untuk pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat dan Rp 22.949.589.460 dan Rp 22.981.543.505 dalam mata uang rupiah.
The outstanding balance of BJP’s loan payable to UOB as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to US$ 965,953 and US$ 967,662 in United States dollar currency and Rp 22,949,589,460 and Rp 22,981,543,505 in rupiah currency.
Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya pihak berelasi
Bank and other financial institution loans - related parties
PT Mega Finadana
PT Mega Finadana
Pada 11 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp 446.272.950 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan tanggal 12 Agustus 2014.
On August 11, 2011, the Company obtained Al Murabahah financing facility amounting to Rp 446,272,950 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to August 12, 2014.
Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh pembiayaan sebesar Rp 1,2 miliar dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai pembelian 3 kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan tahun 2015, untuk pembelian dua kendaraan dan sampai dengan tahun 2017, untuk satu kendaraan.
In 2012, the Company obtained financing amounting to Rp 1.2 billion from PT Mega Finadana which was used to finance the acquisition of three vehicles. The facility will be paid in monthly installments up to 2015, for the acquisition of two vehicles and up to 2017, for one vehicle.
Pada tanggal 3 Januari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 340.480.000 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan tanggal 4 Januari 2017.
On Januari 3, 2013, the Company obtained financing facility amounting to Rp 340,480,000 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to January 4, 2017.
Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 575.000.000 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan Maret 2018.
On March 10, 2014, the Company obtained financing facility amounting to Rp 575,000,000 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to March 2018.
Pada tanggal 26 Mei 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 540.000.000 dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kendaraan. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan Mei 2018.
On May 26, 2014, the Company obtained financing facility amounting to Rp 540,000,000 from PT Mega Finadana, which was used to finance the acquisition of one vehicle. The facility will be paid in installments up to May 2018.
Pada tanggal 28 Mei 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 2.737.954.056 dari PT Mega Finadana. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan Oktober 2016.
On May 28, 2014, the Company obtained financing facility amounting to Rp 2,737,954,056 from PT Mega Finadana. The facility will be paid in installments up to October 2016.
Pada tanggal 27 April 2015, BJP, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 5 miliar dari PT Mega Finadana yang digunakan untuk membiayai perolehan satu kapal. Harga kapal sebesar Rp 10 milyar, jangka waktu sewa selama 48 bulan, dan diberikan opsi untuk membeli pada akhir jangka waktu sewa sebesar nilai sisa yang ditetapkan sebesar 50% dari harga kapal. Fasilitas ini akan dilunasi secara cicilan bulanan sampai dengan April 2019.
On April 27, 2015, BJP, a Subsidiary, obtained financing facility amounting to Rp 5 billion from PT Mega Finadana which was used to finance the acquisition of one vessel. The vessel price amounting to Rp 10 billion, term of lease for 48 months, and an option to buy at the end of lease term at residual value 50% of the vessel price. The facility will be paid in installments up to April 2019.
86
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Informasi Lainnya
Other Information
Pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk sebagian pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 21) dan Grup masih melakukan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk pinjaman jangka panjang lainnya yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang, termasuk dengan pihak counterparty sehubungan dengan liabilitas derivatif Entitas Anak.
On November 10, 2011, the Company successfully concluded its debt restructuring negotiations with its lenders for a portion of long-term debts (see Note 21) and the Group is still conducting negotiation with the creditors to restructure its other long-term debts which are not included in the debt restructuring, including with the counterparty in relation to the Subsidiary’s derivative liabilities.
Perusahaan juga telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang untuk sebagian liabilitas derivatif dan utang lain-lain ke ACA (lihat Catatan 21), oleh karena itu liabilitas derivatif dan utang lain-lain tersebut direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari “Pinjaman Jangka Panjang” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Company also has successfully concluded its debt restructuring negotiations with its lenders for a portion of derivative liabilities and other payable to ACA (see Note 21), therefore the long-term derivative liabilities and the other payable to ACA were reclassified and are presented as part of “Long-term Debts” in the consolidated statement of financial position.
Sesuai dengan SAK di Indonesia, untuk pinjaman jangka panjang lainnya yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang, harus direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 karena Grup tidak dapat memenuhi persyaratan tertentu yang diharuskan dalam perjanjian utang dan tidak melakukan pembayaran atas liabilitas yang telah jatuh tempo. Oleh karena itu, manajemen Grup memutuskan untuk menyajikan pinjaman jangka panjang lain tersebut sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
In accordance with Indonesian SAK, all of the other long-term debts which have not been restructured should be reclassified and presented as part of current liabilities in the consolidated statement of financial position as of September 30, 2016 and December 31, 2015 since the Group is unable to meet certain covenants as required under the loan agreements and does not make payment of the matured loans. Therefore, the management of the Group decided to present the other long-term debts as part of current liabilities in the consolidated statement of financial position as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Pada bulan Januari 2012, Perusahaan membeli kembali sebagian dari utangnya yang telah direstrukturisasi dengan total nominal sebesar US$ 37.055.218 dan Rp 32 miliar dengan harga pembelian sebesar US$ 6.968.119 dan Rp 8 miliar.
In January 2012, Company bought back portions of its restructured debts with a total nominal value of US$ 37,055,218 and Rp 32 billion at a redemption price of US$ 6,968,119 and Rp 8 billion.
Pada bulan Mei 2015 berdasarkan Pemberitahuan Pengalihan dari JP Morgan Chase Bank, N.A., seluruh utang ARM, Entitas Anak, kepada JP Morgan Chase Bank, N.A. dialihkan kepada Eastern Dynasty International Limited. Pemberitahuan Pengalihan tersebut ditujukan kepada Perusahaan sebagai suatu pemberitahuan atas pengalihan dan penyerahan atas piutang dari JP Morgan Chase Bank, N.A. kepada Eastern Dynasty International Limited sesuai dengan ketentuan Pasal 2.9 Rencana Perdamaian tertanggal 1 November 2011 untuk merestrukturisasi Kewajiban.
In May 2015 based on Notice of Assignment from JP Morgan Chase Bank, N.A., all debts of ARM, a Subsidiary, to JP Morgan Chase Bank, N.A. were transferred to Eastern Dynasty International Limited. The Notice of Assignment is served to the Company as a notice on the assignment and transfer of receivables from JP Morgan Chase Bank, N.A. to Eastern Dynasty International Limited pursuant to Article 2.9 of the Composition Plan dated November 1, 2011 for the Restructuring of the Financial Obligations of the Company.
Pada bulan September 2015 berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang yang diaktakan dalam Akta Notaris Dewantari Handayani No. 34, piutang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia di Perusahaan sebesar Rp 298.563.000.000 dialihkan kepada PT Sabitha Triguna Mandiri.
In September 2015 based on Receivable Transfer Agreement which is covered by Notarial Deed No. 34 of Dewantari Handayani, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia receivables in the Company amounting to Rp 298,563,000,000 were transferred to PT Sabitha Triguna Mandiri.
Pembayaran atas pokok pinjaman jangka panjang (termasuk pinjaman yang dibeli kembali) sebesar Rp 23.430.143.325 dan Rp 560.064.548.005 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
Payments of principal on long-term debts (including buy-back debts) amounting to Rp 23,430,143,325 and Rp 560,064,548,005 as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Informasi Lainnya (lanjutan)
Other Information (continued)
Pembayaran atas bunga pinjaman jangka panjang sebesar Rp 1.886.546.277 dan Rp 28.742.739.245 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
Payments of interest on long-term debts amounted to Rp 1,886,546,277 and Rp 28,742,739,245 as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, bunga yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar atas pinjaman jangka panjang yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang sebesar Rp 427 miliar dan Rp 264 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari “Biaya Masih Harus Dibayar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, unpaid overdue interest on long-term debts amounting to Rp 427 billion and Rp 264 billion, which is presented as part of “Accrued Expenses” in the consolidated statement of financial position as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Persyaratan Keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2016:
Financial Covenants based on Consolidated financial statements as of September 30, 2016 are as follows:
Rupiah Kekayaan neto berwujud Ekuitas Rasio utang terhadap kekayaan neto berwujud Laba sebelum beban pajak, bunga, penyusutan dan amortisasi/Beban bunga Rasio lancar Rasio laba sebelum beban bunga dan pajak terhadap beban bunga Rasio utang terhadap modal
US$
(5.103.665.013.668) (5.103.665.013.668)
(392.650.024) (392.650.024)
Tangible net worth Shareholder equity
(1,24)
-
0,26 0,04
-
Debt to tangible net worth Earning before interest tax, depreciation, and amortization/Interest expense Current Ratio
(0,34 ) (1,24 )
-
Interest Coverage Ratio Debt to equity ratio
19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN – BERSIH
19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows:
30 September 2016/ September 30, 2016 Nilai nominal Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang dijamin US$ 126.942.521 pada tahun tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 Obligasi APOL II Tahun 2008
31 Desember 2015/ December 31, 2015
1.649.998.887.958 693.320.527.777
1.751.172.077.195 693.320.527.777
Nominal amount Guaranteed Secured Notes United States Dollar US$ 126,942,521 as of September 30, 2016 and December 31, 2015 APOL Bonds II Year 2008
Total nilai nominal Dikurangi biaya yang belum diamortisasi
2.343.319.415.735
2.444.492.604.972
Total nominal value
99.595.146.178
114.977.387.869
Less unamortized cost
Nilai tercatat Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.243.724.269.557
2.329.515.217.103
Carrying amount
2.243.724.269.557
2.329.515.217.103
Less current portion
-
-
Long-term portion
Bagian jangka panjang
88
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (i)
19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (i) United States Dollar Guaranteed Secured Notes
Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin Pada tanggal 3 Mei 2006, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV), Entitas Anak yang dimiliki sepenuhnya, menerbitkan wesel bayar yang dijamin dalam mata uang dolar Amerika Serikat dengan nilai nominal sebesar US$ 160 juta, dimana Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. dan PT Apol Bahtera, bertindak sebagai “Penjamin”.
On May 3, 2006, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV), a wholly-owned Subsidiary, issued United States dollardenominated guaranteed secured notes with a total nominal value of US$ 160 million, with the Company and Subsidiaries, except Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. and PT Apol Bahtera, acting as “Guarantors”.
Wesel bayar dolar Amerika Serikat yang dijaminkan ini dicatatkan pada Bursa Efek Singapura.
The United States dollar guaranteed secured notes have been listed in the Singapore Stock Exchange.
Sehubungan dengan penawaran ini, APOL BV memperoleh peringkat B+ dari Standard & Poor’s. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga tahunan tetap bersih sebesar 8,75% per tahun yang dibayar setiap setengah tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2013. Hasil penerimaan dari emisi wesel bayar yang dijamin tersebut terutama digunakan untuk membiayai pelunasan pinjaman sebesar US$ 93 juta, untuk pembelian kapal sebesar US$ 57,1 juta dan sisanya, digunakan untuk keperluan modal kerja. Wesel bayar ini dijaminkan dengan saham Entitas Anak yang dimiliki oleh Perusahaan, kecuali Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. dan PT Apol Bahtera.
In connection with the notes offering, APOL BV received a rating of B+ from Standard & Poor’s. The notes are subject to net interest at the fixed annual rate of 8.75% payable semi-annually, and will mature on May 3, 2013. The proceeds from the issuance of these guaranteed notes were primarily used to refinance loans totaling US$ 93 million, to purchase additional vessels totaling of US$ 57.1 million and the remainder, for working capital purposes. The notes are secured by the shares of the Subsidiaries, except Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd. and PT Apol Bahtera.
Entitas Anak yang didirikan atau diakuisisi setelah tanggal penerbitan wesel bayar ini tidak bertindak sebagai “Penjamin” ataupun saham mereka digunakan sebagai jaminan atas wesel bayar tersebut.
The Subsidiaries established or acquired after the issuance date of the notes do not act as “Guarantors” nor are their shares used as security for the notes.
APOL BV telah menunjuk HSBC Bank USA, National Association, sebagai Wali Amanat, Agen Pembayaran dan Pencatatan, serta menunjuk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebagai Agen Penjamin (Collateral Agent).
APOL BV has appointed HSBC Bank USA, National Association, as the Trustee, Paying Agent and Registrar, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited as the Collateral Agent.
Pada tanggal 24 Mei 2011, wali amanat telah mengirimkan Notice of Event Default and Defaults ke Perusahaan dan APOL BV sehubungan APOL BV telah gagal membayar bunga dalam waktu 30 hari yang telah jatuh tempo pada tanggal 30 November 2010.
On May 24, 2011, the trustee sent Notice of Event of Default and Defaults to the Company and APOL BV due to APOL BV’s failure to make interest payment for 30 days which was due on November 30, 2010.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 21, pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk wesel bayar dijamin tersebut, dan seluruh hak dan kewajiban kreditur maupun Grup sehubungan dengan wesel bayar dijamin, termasuk jaminan perusahaan dan hak-hak jaminan terkait akan mengikuti ketentuanketentuan dalam Rencana Perdamaian.
As discussed in Note 21, on November 10, 2011, the Company successfully concluded its debt restructuring negotiations with the lenders for the guaranteed secured notes, and all rights and obligations of the lenders and the Group in relation to the guaranteed secured notes, including any related corporate guarantees and security rights, will follow the terms in the Composition Plan.
Pokok yang terutang, bunga yang ditangguhkan, tingkat bunga pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 dan tanggal jatuh tempo untuk wesel bayar yang dijamin berdasarkan Rencana Perdamaian yang disahkan secara hukum adalah sebagai berikut:
Outstanding principal, deferred interest, interest rate as of September 30, 2016 and December 31, 2015 and maturity date of the guaranteed secured notes payable based on the legalized Composition Plan are as follows:
89
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (i)
19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (i) United States Dollar Guaranteed Secured Notes (continued)
Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (lanjutan)
<
Pokok yang Terutang/ Outstanding Principal US$ 113.903.000 pada tanggal 30 September 2016 dan Desember 2015/ US$ 113,903,000 as of September 30, 2016 and December 31, 2015
(ii)
Bunga yang Ditangguhkan/ Deferred Interest US$ 13.039.521 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015/ US$ 13,039,521 as of September 30, 2016 and December 31, 2015
Tingkat Bunga/ Interest Rate Dari 0,61% sampai dengan 0,81% pada tahun 2016 dan 2015/ From 0.61% to 0.81% in 2016 and 2015
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date 24 kali cicilan triwulanan dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ 24 equal quarterly installments payable starting on September 30, 2015 up to June 30, 2021
Berdasarkan Rencana Perdamaian, pemegang wesel bayar yang dijamin akan menerima waran lepas tanpa biaya (free detachable warrants), yang masing-masing, ketika digunakan, akan memberikan satu saham Perusahaan kepada pemegang wesel bayar yang dijamin tersebut. Setiap nilai terutang US$ 1.000 dari wesel bayar yang dijamin yang ikut serta dalam penawaran pertukaran (exchange offer) akan berhak atas 8.700 waran yang akan diterbitkan pada akhir pelaksanaan restrukturisasi, dengan ketentuan setiap pemegang wesel bayar yang dijamin menandatangani semua dokumen yang diperlukan menurut hukum dalam bentuk dan substansi yang dapat diterima oleh Perusahaan dan pembatasan tentang jumlah waran yang dapat diterbitkan oleh Perusahaan berdasarkan peraturan OJK (dahulu BAPEPAM-LK) dan/atau peraturan Bursa Efek Indonesia. Waran dapat dilaksanakan Sembilan Bulan setelah diterbitkan sampai dengan satu tahun setelah tanggal cicilan pokok terakhir, dengan syarat harga pelaksanaan sebesar Rp 120 per waran telah dibayar oleh pemegang wesel bayar yang dijamin kepada Perusahaan.
Based the Composition Plan, the holders of the guaranteed secured notes payable will receive free detachable warrants, each of which will, when exercised, give the relevant holders one Company share. Every US$ 1,000 of guaranteed secured notes payable participating in the exchange offer will be entitled to 8,700 warrants which will be issued at the end of the restructuring exercise, subject to a holder’s signing any documentation required by law in form and substance acceptable to the Company and restrictions as to the number of warrants which the Company may issue under OJK (previously BAPEPAM-LK) regulations and/or Indonesia Stock Exchange rules. Warrants will be exercisable Nine Months after issue up to one year after the last principal installment date subject to payment by the holders to the Company of the subscription price of Rp 120 per warrant.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, tidak ada perusahaan pemeringkat efek yang memberikan peringkat untuk Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, no rating company has given its rating of the United States Dollar Guaranteed Secured Notes.
Pada tanggal 31 Desember 2014, APOL BV telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin sesuai yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi tahun 2011 sedangkan pada tanggal 31 Desember 2015, APOL BV belum memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin sehingga atas pokok Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat direklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek.
As of December 31, 2014, APOL BV has fulfilled the interest payment of United States Dollar Guaranteed Secured Notes as required in the 2011 restructuring, while on December 31, 2015, APOL BV has not fulfilled the Interest and principal payment of United States Dollar Guaranteed Secured Notes so the principal of United States Dollar Notes were reclassified as short-term liabilities. (ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II Year 2008
Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008
On March 6, 2008, the Company issued APOL Bonds II Year 2008 with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the trustee. The bonds have a total nominal value of Rp 600 billion. The bonds consist of two series:
Pada tanggal 6 Maret 2008, Perusahaan menerbitkan Obligasi APOL II Tahun 2008 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai wali amanat. Nilai nominal obligasi keseluruhan adalah Rp 600 miliar. Obligasi tersebut terdiri dari dua seri:
90
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (ii)
19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II Year 2008 (continued)
Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008 (lanjutan) a)
Obligasi Seri A sebesar Rp 276 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2013.
a)
Series A bonds amounting to Rp 276 billion which will mature on March 18, 2013.
b)
Obligasi Seri B sebesar Rp 324 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2015.
b)
Series B bonds amounting to Rp 324 billion which will mature on March 18, 2015.
Obligasi APOL II Tahun 2008 ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
APOL bonds II Year 2008 have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 19 Maret 2008, Direktur PT Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan obligasi Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
On March 19, 2008, the Director of PT Bursa Efek Indonesia approved the listing of the Company’s bonds on the Indonesia Stock Exchange.
Sembilan puluh dua persen (92%) dari penerimaan dana emisi obligasi, setelah dikurangi beban penjaminan dan penawaran, digunakan untuk pelunasan pinjaman bank Perusahaan dan Entitas Anak tertentu, dan 8% dari penerimaan dana emisi obligasi digunakan untuk modal kerja.
Ninety-two percent (92%) of the net proceeds from the bonds, after deducting the underwriting fee and offering expenses, were used to repay the Company’s and certain Subsidiaries’ bank loans, and 8% of the proceeds from the bonds had been used as working capital.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, tidak ada perusahaan pemeringkat efek yang memberikan peringkat untuk obligasi APOL II Tahun 2008.
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, no rating company has given its rating of APOL Bonds II Year 2008.
Pokok yang terutang, bunga yang ditangguhkan, tingkat bunga pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 dan tanggal jatuh tempo dari utang obligasi berdasarkan Rencana Perdamaian yang disahkan secara hukum adalah sebagai berikut:
Outstanding principal, deferred interest, interest rate as of September 30, 2016 and December 31, 2015 and maturity date of bonds payable based on the legalized Composition Plan are as follows:
Pokok yang Terutang/ Outstanding Principal
Bunga yang Ditangguhkan/ Deferred Interest
Tingkat Bunga/ Interest Rate
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
Obligasi seri A Rp 275.000.000.000 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015/ Series A bonds Rp 275,000,000,000 as of September 30, 2016 and December 31, 2015
Obligasi seri A Rp 43.942.708.333 pada tahun 2016 dan 2015/ Series A bonds Rp 43,942,708,333 in 2016 and 2015
Dari 2,20% sampai dengan 5,79% pada tahun 2016 dan 2015/From 2.20% to 5.79% in 2016 and 2015
24 kali cicilan triwulanan dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ 24 equal quarterly installments payable starting on September 30, 2015 up to June 30, 2021
Obligasi Seri B Rp 321.500.000.000 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015/ Series B bonds Rp 321,500,000,000 as of September 30, 2016 and December 31, 2015
Obligasi seri B Rp 52.877.819.444 pada tahun 2016 dan 2015/ Series B bonds Rp 52,877,819,444 in 2016 and 2015
Dari 2,20% sampai dengan 5,79% pada tahun 2016 dan 2014/From 2.20% to 5.79% in 2016 and 2015
24 kali cicilan triwulanan dimulai pada tanggal 30 September 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021/ 24 equal quarterly installments payable starting on September 30, 2015 up to June 30, 2021
91
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (ii)
19. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (ii)
Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008 (lanjutan)
As of December 31, 2014, the Parent Entity has fulfilled the interest payment of APOL Bonds II Year 2008 as required in the 2011 restructuring, while on December 31, 2015, the Parent Entity has not fulfilled the interest and principal payment of APOL Bonds II Year 2008. so the principal of APOL Bonds II Year 2008 were reclassified as short-term liabilities.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Entitas Induk telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga Obligasi APOL II Tahun 2008 sesuai yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi tahun 2011 sedangkan pada tanggal 31 Desember 2015, Entitas Induk belum memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok Obligasi APOL II Tahun 2008 sehingga atas pokok Obligasi APOL II Tahun 2008 direklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek. a.
a.
Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan mengumumkan penundaan pembayaran bunga dan fee ijarah ke-17 Obligasi dan Surat Berharga Jangka Menengah Syariah Ijarah APOL II tahun 2008 ke-29 sampai dengan proses restrukturisasi telah dilaksanakan.
20. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH
The details of this account as of September 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
30 September 2016/ September 30, 2016
Nilai tercatat Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
On February 3, 2016, the Company announced a delay in the payment of 17th interest and 29th Ijarah fee of Medium-Term Notes Syariah Ijarah APOL II year 2008 until restructure process has been implemented.
20. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE
Rincian akun ini pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Nilai nominal (Ijarah fee dan ijarah fee yang ditangguhkan) Dikurangi biaya yang belum diamortisasi
Rupiah Bonds - APOL Bonds II Year 2008 (continued)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
165.468.750.000
165.468.750.000
Nominal amount (Ijarah fee and deferred ijarah fee)
16.409.389.860
20.003.227.542
Less unamortized cost
149.059.360.140
145.465.522.458
Carrying amount
149.059.360.140
145.465.522.458
Less current portion
-
-
Long-term portion
Bagian jangka panjang Pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) dengan nilai pokok sebesar Rp 150.000.000.000 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) sebagai agen pemantau. Hasil dari penerbitan MTN II tersebut akan dipergunakan sebagai modal kerja Perusahaan.
On June 27, 2008, the Company issued Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) which have a nominal value of Rp 150,000,000,000, with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) as the monitoring agent. The proceeds from the issuance of MTN II would be used for the Company’s working capital.
Angsuran ijarah fee sebesar Rp 20.625.000.000 per tahun yang dibayar setiap tiga bulan. Angsuran ijarah fee terakhir telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011.
Annual ijarah fee amounting to Rp 20,625,000,000, which was payable quarterly. The latest ijarah fee was due on June 30, 2011.
MTN II tersebut tidak dijamin baik dengan benda tertentu, pendapatan atau aset lain milik Perusahaan ataupun dengan jaminan dari pihak lain. Seluruh aset Perusahaan, kecuali aset yang telah ditentukan spesifik menjadi jaminan bagi kreditur lainnya, digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua liabilitas Perusahaan termasuk obligasi.
The MTN II is neither secured by any specific goods, income or other assets of the Company nor guaranteed by other parties. All of the Company’s assets, except for the assets that have been specifically used as security to its other creditors, are used as pari-passu security to all of the Company’s other liabilities including the bonds.
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
20. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Berdasarkan Akad Ijarah pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menyetujui untuk mengalihkan manfaat dari penggunaan kapal laut Perusahaan (MV Saraswati dan MV Dewi Umayi) sebagai objek ijarah, kepada BRI. Hak kepemilikan atas objek ijarah tetap berada di Perusahaan (lihat Catatan 11).
Based on the Ijarah Contract dated June 27, 2008, the Company agreed to transfer the rights over the benefits derived from the use of the Company’s vessels (MV Saraswati and MV Dewi Umayi) as ijarah objects, to BRI. The ownership of the ijarah objects, however, remained with the Company (see Note 11).
Berdasarkan Akad Wakalah pada tanggal 27 Juni 2008, BRI memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
Based on the Wakalah Contract dated June 27, 2008, BRI granted the Company the authority to engage in the following:
a.
Membuat dan menandatangani akad-akad ijarah dengan penyewa kapal MV Saraswati dan MV Dewi Umayi.
a. Make and sign ijarah contracts with the charterer of MV Saraswati and MV Dewi Umayi.
b.
Mewakili semua kepentingan pemegang MTN II dalam rangka pelaksanaan akad-akad ijarah tersebut, termasuk menerima, dan menyerahkan ijarah fee, sebagai hasil dari pemanfaatan penggunaan kapal dari penyewa kapal kepada pemegang MTN II.
b. Represent the MTN II holders in executing the provisions of the ijarah contracts, including receipt of, and distribution to the MTN II holders, the ijarah fee derived from the rental of the vessels.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 21, pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk wesel bayar jangka menengah dan seluruh hak dan kewajiban kreditur maupun Grup terkait dengan wesel bayar jangka menengah, akan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Rencana Perdamaian.
As discussed in Note 21, on November 10, 2011, the Company successfully concluded its debt restructuring negotiations with the lenders for the guaranteed secured notes, and all rights and obligations of the lenders and the Group in relation to the guaranteed secured notes, including any related corporate guarantees and security rights, will follow the terms in the Composition Plan.
Setelah restrukturisasi, pokok yang terutang, bunga yang ditangguhkan dan tanggal jatuh tempo dari wesel bayar jangka menengah berdasarkan Rencana Perdamaian adalah sebagai berikut:
After restructuring, outstanding principal, deferred interest and maturity date of medium-term notes based on the Composition Plan are as follows:
Nilai nominal ijarah fee yang terutang/ Nominal amount of outstanding ijarah fee
Nilai nominal ijarah fee yang ditangguhkan/ Nominal amount of deferred ijarah fee
Rp 150.000.000.000 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015/ Rp 150,000,000,000 as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Rp 15.468.750.000 pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015/Rp 15,468,750,000 as of September 30, 2016 and December 31, 2015
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date •
•
•
•
•
93
Rp 3.757.000.000 pada tanggal 31 Januari 2012/Rp 3,757,000,000 on January 31, 2012 Rp 1.418.000.000 pada tanggal 31 Maret 2012/Rp 1,418,000,000 on March 31, 2012 11 kali cicilan masing-masing sebesar Rp 2.156.000.000 mulai Juni 2012 sampai dengan Desember 2014/11 installments of Rp 2,156,000,000 each from June 2012 to December 2014 2 kali cicilan masing-masing sebesar Rp 2.438.000.000 mulai Maret 2015 sampai dengan Juni 2015/2 installments of Rp 2,438,000,000 each from March 2015 to June 2015 24 kali cicilan masing-masing sebesar Rp 7.660.271.000 mulai September 2015 sampai dengan Juni 2021/24 installments of Rp 7,660,271,000 each from September 2015 to June 2021
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
20. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, Entitas Induk telah memenuhi kewajiban pembayaran ijarah fee Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) sesuai yang dipersyaratkan dalam restrukturisasi tahun 2011 sedangkan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Entitas Induk belum memenuhi kewajiban pembayaran ijarah fee Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) sehingga atas pokok Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) direklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek.
As of December 31, 2014, the Parent Entity has fulfilled the ijarah fee payment of Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) as required in the 2011 restructuring, while on September 30, 2016 and December 31, 2015, the Parent Entity has not fulfilled the ijarah fee payment of Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) so the principal of Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) were reclassified as short-term liabilities.
21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG
21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS
Pada tanggal 1 November 2011, telah ditandatangani Perjanjian Perdamaian antara Perusahaan dan para kreditur yang disebutkan dalam Perjanjian Perdamaian. Berdasarkan Perjanjian Perdamaian tersebut, para pihak sepakat, antara lain, untuk memenuhi, menerima dan mematuhi Rencana Perdamaian Perusahaan (dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang [PKPU]) pada tanggal 1 November 2011 (Rencana Perdamaian). Rencana Perdamaian tersebut telah disahkan secara hukum oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 November 2011.
On November 1, 2011, a Composition Agreement was signed by the Company and the creditors as mentioned in the Composition Agreement. Based on the Composition Plan, the parties agreed to, among others, meet, accept and comply with the Composition Plan (in Temporary Suspension of Debt Payment [PKPU]) on November 1, 2011 (Composition Plan). The Composition Plan was legalized by the Commercial Court of Central Jakarta on November 10, 2011.
Below are the creditors and suppliers which are bound Berikut adalah kreditur dan pemasok yang terikat under the legalized Composition Plan: dengan Rencana Perdamaian yang telah disahkan secara hukum: Dalam mata uang asli/ In original amounts US$ Kreditur atas pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Multiarta Sentosa PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank DBS Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. Kreditur atas pinjaman lainnya JP Morgan Chase Bank, N.A. Varde Investment Partners, L.P. Standard Chartered Bank, Jakarta Credit Suisse International PT Asuransi Central Asia Merrill Lynch International Bank Pemegang wesel bayar yang dijaminkan Pemegang obligasi Pemegang wesel bayar jangka menengah Pemasok Jumlah
Rupiah
23.475.402
-
34.095.978 6.440.473
428.250.867.502 8.365.780.638 36.116.533.334
21.586.260
-
16.267.917 -
111.502.661.217 55.945.830.322
24.354.353 9.284.295 4.570.656 4.274.730 3.096.085 2.500.000
-
Creditors for loans PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Multiarta Sentosa PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank DBS Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. Creditors of other obligations JP Morgan Chase Bank, N.A. Varde Investment Partners, L.P. Standard Chartered Bank, Jakarta Credit Suisse International PT Asuransi Central Asia Merrill Lynch International Bank
156.974.391 -
697.391.500.000
Guaranteed secured notes holders Bond holders
4.024.484
165.468.750.000 173.879.869.598
Medium-term notes holders Suppliers
310.945.024
1.676.921.792.611
Total
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan)
21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued) In relation to the legalization of the Composition Plan as above-mentioned, the Company has successfully concluded its debt restructuring negotiations with major parts of its lenders covering all of its outstanding shortterm bank loans and a portion of non-current liabilities, including other payable to ACA, long-term debts, bonds payable, medium-term notes payable and derivative liabilities.
Sehubungan dengan telah disahkannya Rencana Perdamaian tersebut di atas secara hukum, Perusahaan telah berhasil merampungkan negosiasi restrukturisasi utang dengan sebagian besar kreditur untuk seluruh pinjaman bank jangka pendek dan sebagian liabilitas jangka panjang, termasuk utang lain-lain ke ACA, pinjaman jangka panjang, utang obligasi, wesel bayar jangka menengah dan liabilitas derivatif. Dalam Rencana Perdamaian tersebut, disebutkan antara lain, restrukturisasi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Perusahaan (pinjaman bank, obligasi dan wesel) dan utang sehubungan dengan pembiayaan kapal (“utang kapal”), mekanisme pelaksanaan cash sweep, perubahan mekanisme pelaksanaan cash sweep, kewajiban dan batasan, batasan untuk tidak membuat jaminan kebendaan, belanja modal yang diperbolehkan, pembatasan pembagian dividen, pembelian kembali utang, penambahan modal, jadwal pembayaran cicilan utang, suku bunga, dan penerbitan waran kepada pemegang wesel bayar dolar Amerika Serikat yang dijamin.
The Composition Plan states, among others, the restructuring of the Company’s short-term and longterm debts (loans, bonds and notes) and payable related to financing of vessels (“vessel debts”), implementation of cash sweep mechanism, changes in the cash sweep mechanism, covenants, negative pledge, permitted capital expenditure, dividend distribution restriction, debt buyback, capital increase, schedule of installment payable, interest rate, and issuance of warrants to the relevant holder of United States dollar guaranteed secured notes.
Berdasarkan Rencana Perdamaian yang disahkan secara hukum tersebut, dijelaskan, antara lain mengenai:
The legalized Composition Plan prescribes, among others:
a.
a. Restructuring
Restrukturisasi
The Company’s debts will be restructured on the basis of the terms of the Composition Plan and, specifically for the vessel debts, on the basis set forth in the Composition Plan or as may otherwise be agreed between the Company and the creditors.
Perusahaan akan merestrukturisasi utang Perusahaan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Perdamaian dan, khususnya utang kapal, berdasarkan ketentuan dalam Rencana Perdamaian atau dengan ketentuan lain yang dapat disetujui oleh Perusahaan dan kreditur. b.
b. Optional Prepayment
Pembayaran Terlebih Dahulu Secara Sukarela Dengan syarat mematuhi mekanisme cash sweep, Perusahaan dapat melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada para krediturnya yang tercantum dalam Rencana Perdamaian, masing-masing secara pro rata, dari hasil penjualan aset, penerbitan saham baru, utang baru atau kegiatankegiatan penggalangan dana lainnya.
c.
Subject to compliance with the cash sweep mechanism, the Company may prepay its creditors as stated in the Composition Plan, in each case on a pro rata basis, from proceeds of the sale of assets, new share issuances, new debt or other fund-raising activities. c. Debt Buyback
Pembelian Kembali Utang
The Company will implement a Debt Buyback scheme through a Reverse Dutch Auction.
Perusahaan akan menerapkan skema Pembelian Kembali Utang melalui Reverse Dutch Auction. d.
d. Covenants
Liabilitas dan Batasan
The debt covenants in the Composition Plan will apply in respect of the Company’s secured and unsecured debts.
Liabilitas dan batasan pinjaman yang tercantum dalam Rencana Perdamaian akan berlaku terhadap utang Perusahaan yang dijamin dengan jaminan kebendaan dan utang Perusahaan yang tidak dijamin dengan jaminan kebendaan.
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan) d.
21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued) d. Covenants (continued)
Liabilitas dan Batasan (lanjutan) Tiga tahun setelah tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, setiap kreditur yang sebelumnya telah diberikan jaminan tambahan sebagai akibat dari rasio pinjaman terhadap nilai yang melebihi persentase yang disepakati akan segera melepaskan jaminan tambahan tersebut jika rasio pinjaman terhadap nilai berada di bawah utang Perusahaan yang terkait atau jika utang Grup lainnya berada di bawah persentase yang disepakati (sebagaimana tercantum dalam dokumentasi utang awal) untuk jangka waktu tidak kurang dari tiga bulan kalender.
Three years following the effective date of the Composition Plan, any creditor which has previously been provided with additional collateral as a result of loan-to-value ratios exceeding an agreed percentage will promptly release any such additional collateral if the loan-to-value ratio under the relevant Company debt or other Group debt has fallen below the agreed percentage (as set out in the original debt documentation) for a period of not less than three calendar months.
Batasan untuk Kebendaan
Negative Pledge
Tidak
Membuat
Jaminan
Grup tidak akan membuat suatu hak istimewa atau jaminan kebendaan yang tidak ada pada saat tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, dengan tunduk pada pengecualian-pengecualian yang tercantum dalam Rencana Perdamaian.
The Group will not create any lien or security interest which is not in existence at the effective date of the Composition Plan subject to the exceptions as stated in the Composition Plan.
Utang Finansial dan Jaminan
Financial Indebtedness and Guarantees
Dengan tunduk pada pengecualian-pengecualian yang tercantum dalam Rencana Perdamaian, Grup tidak akan menimbulkan suatu utang finansial atau memberikan suatu jaminan yang tidak ada pada saat tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, kecuali Perusahaan memenuhi rasio yang tercantum dalam Rencana Perdamaian.
Subject to the exceptions as stated in the Composition Plan, the Group will not incur any financial indebtedness or provide any guarantees which are not in existence at the effective date of the Composition Plan, unless the Company is in compliance with the ratios as stated in the Composition Plan.
Grup dapat, meskipun tidak memenuhi rasio, menimbulkan utang finansial atau memberikan jaminan yang tidak ada pada saat tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, dalam kasuskasus sebagai berikut:
The Group may, even if not in compliance with the ratios, incur any financial indebtedness or provide any guarantees which are not in existence at the effective date of the Composition Plan in the following cases:
1)
Endosemen surat berharga dalam kebiasaan dagang secara umum;
1)
Endorsement of negotiable instruments in the ordinary course of trade;
2)
Utang finansial yang merupakan kewajiban finansial yang direstrukturisasi yang telah ada sebelum tanggal berlakunya Rencana Perdamaian, termasuk setiap jumlah yang harus dibayar berdasarkan perjanjian closedout swap;
2)
Financial indebtedness which constitutes restructured financial obligations which existed prior to the effective date of the Composition Plan, including any amounts payable under closed-out swap agreements;
3)
Transaksi derivatif yang dibuat sehubungan dengan perlindungan terhadap fluktuasi dengan tingkat atau harga berapapun, namun bukan untuk tujuan spekulatif;
3)
Any derivative transaction entered into in connection with protection against fluctuation in any rate or price but not for speculative purposes;
4)
Utang finansial yang akan ditimbulkan oleh GBSL setelah penyerahan rangka kapal (hulls) 3005, 3006, 3007 dan/atau 3008 sehubungan dengan setiap penjualan dengan hak menyewa kembali (sale and leaseback), pembiayaan (financing) atau sewa menyewa (chartering) lain dari kapal-kapal tersebut;
4)
Financial indebtedness to be incurred by Grand Bulk Shipping Limited upon delivery of hulls 3005, 3006, 3007 and/or 3008 in conneciton with any sale and leaseback, financing or other chartering arrangements of such vessels;
96
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan) d.
21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued) d. Covenants (continued)
Liabilitas dan Batasan (lanjutan)
Financial Indebtedness and Guarantees (continued) 5) Trade credits incurred in the ordinary course of trade;
Utang Finansial dan Jaminan (lanjutan)
e.
5)
Kredit dagang yang timbul dalam kebiasaan dagang secara umum;
6)
Jaminan yang diberikan dalam kebiasaan dagang secara umum oleh pemilik kapal yang melakukan perdagangan internasional;
6)
Guarantees which are provided in the ordinary course of trade by an owner of a ship engaged in international trade;
7)
Jaminan pelaksanaan (performance bond) atau jaminan lain yang serupa yang menjamin pelaksanaan oleh salah satu anggota Grup berdasarkan perjanjian yang dibuat dalam kebiasaan dagang secara umum;
7)
Any performance or similar bond guaranteeing performance by a member of the Group under any contract entered into in the ordinary course of trade;
8)
Jaminan yang sebelum tanggal berlakunya Rencana Perdamaian telah disetujui untuk diberikan oleh salah satu anggota Grup;
8)
Any guarantee which a member of the Group has, prior to the effective date of the Composition Plan, committed to give;
9)
Jaminan yang diberikan sehubungan dengan obligasi dolar Amerika Serikat baru yang diterbitkan untuk menggantikan obligasi dolar Amerika Serikat yang ada sebelumnya;
9)
Any guarantees given with respect to any new United States dollar bonds issued in exchange for existing United States dollar bonds;
10) Utang finansial yang secara kontraktual disubordinasikan terhadap utang Perusahaan dan utang kapal;
10) Any financial indebtedness which is contractually subordinated to the Company’s debt and the vessel debts;
11) Utang finansial dan jaminan untuk belanja modal yang diperbolehkan sebagaimana telah diatur dalam Rencana Perdamaian;
11) Financial indebtedness and guarantees for permitted capital expenditure which has been set out in the Composition Plan;
12) Utang finansial yang mungkin diperlukan sehubungan dengan kemungkinan akuisisi kapal untuk menggantikan MV Ocean Energy;
12) Financial indebtedness which may be required in connection with the acquisition of a replacement vessel for MV Ocean Energy;
13) Utang finansial atau jaminan lainnya sebagaimana dapat disetujui oleh kreditur mayoritas.
13) Such other financial indebtedness or guarantee as may be approved by the majority creditors. e. Default
Wanprestasi
No default will occur by reason of failure to pay (payment default) under the Composition Plan unless the Company does not make prepayment of any installment of principal or installment of interest which is due and payable under the Composition Plan within 30 days of the Company being notified in writing of such failure to pay by a creditor and such amount remains outstanding.
Wanprestasi yang disebabkan oleh kegagalan pembayaran (payment default) tidak akan timbul berdasarkan Rencana Perdamaian kecuali apabila Perusahaan tidak melakukan pembayaran cicilan pokok atau cicilan bunga yang telah jatuh tempo dan wajib dibayar berdasarkan Rencana Perdamaian dalam waktu 30 hari sejak Perusahaan diberitahukan secara tertulis mengenai kegagalan pembayaran tersebut oleh kreditur dan jumlah tersebut masih terutang.
97
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan) e.
f.
21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued) e. Default (continued)
Wanprestasi (lanjutan) Wanprestasi selain daripada wanprestasi yang disebabkan kegagalan pembayaran sebagaimana dimaksud di atas (non-payment default) tidak akan timbul berdasarkan Rencana Perdamaian kecuali apabila Perusahaan tidak memperbaiki ketidakpatuhannya terhadap ketentuan Rencana Perdamaian dalam waktu 60 hari sejak Perusahaan diberitahukan secara tertulis mengenai ketidakpatuhan tersebut oleh kreditur.
No default other than a payment default as meant above (non-payment default) will occur under the Composition Plan unless the Company fails to remedy its non-compliance with a term of the Composition Plan within 60 days of the Company being notified in writing of such failure by any creditor.
Setiap wanprestasi berdasarkan Rencana Perdamaian dapat dikesampingkan oleh kreditur mayoritas.
Any default under the Composition Plan may be waived by the majority creditors.
f.
Penambahan Modal
To pay the financial obligations, and operating and capital needs of the Company, the Company intends to increase the Company’s issued and paid-up capital by issuing new shares with an aggregate purchase price of approximately US$ 75,000,000 if considered necessary by the Company’s Board of Directors and if agreement is achieved as to conditions in negotiations by the Company with the third parties purchasing such new shares.
Untuk membiayai kewajiban keuangan, kebutuhan modal operasional dan modal kerja, Perusahaan bermaksud untuk mengupayakan penambahan modal disetor dan ditempatkan Perusahaan dengan menerbitkan saham baru dengan harga pembelian keseluruhan sekitar US$ 75.000.000 apabila dianggap perlu oleh Direksi Perusahaan dan jika tercapai kesepakatan tentang syarat-syarat dalam perundingan oleh Perusahaan dengan pihak ketiga yang akan membeli saham baru tersebut. g.
h.
Capital Increase
g. Effect of Legalization of Composition Plan
Akibat dari Disahkannya Rencana Perdamaian Dengan disahkannya Rencana Perdamaian, seluruh hak dan kewajiban kreditur maupun Grup terkait dengan utang Perusahaan dan utang anggota lainnya dari Grup, termasuk jaminanjaminan perusahaan dan hak-hak jaminan yang terkait, akan diatur oleh Rencana Perdamaian.
Upon legalization of the Composition Plan, all rights and obligations of the creditors and the Group in respect of the Company’s debts and other Group members’ debts, including any related corporate guarantees and security rights, shall be regulated by the Composition Plan.
Terlepas dari setiap ketentuan lain, kreditur dengan ini mengesampingkan dan melepaskan setiap hak untuk menerima denda (penalty), bunga atas denda (default interest) dan bunga terkait dengan perjanjian derivatif karena alasan apapun terkait dengan utang Perusahaan.
Notwithstanding anything to the contrary, the creditors waive and release all rights to receive penalty, default interest and interest in relation to derivatives for any reason in respect of the Company’s debts.
Kreditur tidak akan menuntut anggota Grup berdasarkan jaminan perusahaan atau jaminan kebendaan atau utang Grup, kecuali apabila Perusahaan telah dinyatakan pailit dalam putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dikarenakan telah melanggar ketentuan dalam Rencana Perdamaian ini.
The creditors shall not make any claim against any member of the Group under any corporate guarantee or any security interest or any Group debt unless the Company is declared bankrupt in a final and binding court decision due to breaching a provision of the Composition Plan. h. Deferred Interest
Bunga yang Ditangguhkan
Deferred interest will be non-interest bearing and only be repaid through distributions under the cash sweep mechanism or at the latest on December 31, 2022.
Bunga yang ditangguhkan tidak akan dikenakan bunga dan hanya akan dibayar kembali melalui pembagian berdasarkan mekanisme cash sweep atau paling lambat pada tanggal 31 Desember 2022.
98
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERJANJIAN PERDAMAIAN RESTRUKTURISASI LIABILITAS PEMBAYARAN UTANG (lanjutan) i.
21. SETTLEMENT AGREEMENT FOR THE RESTRUCTURING OF FINANCIAL OBLIGATIONS (continued) i.
Pembayaran Bunga
Interest Payment First payment will be made on January 31, 2012.
Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 31 Januari 2012. Sehubungan dengan restrukturisasi utang, liabilitas utang awal dihentikan pengakuannya, dan liabilitas utang baru diakui.
In relation to the debt restructuring, the original liabilities are derecognized, and the new liabilities are recognized.
Pada tanggal 12 Januari 2012, United States Bankruptcy Court Southern District of New York menyetujui permintaan Perusahaan untuk mengakui hasil PKPU di Amerika Serikat.
On January 12, 2012, the United States Bankruptcy Court, Southern District of New York approved the Company’s request for the recognition in the United States of the PKPU proceedings.
22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
22. NON-CONTROLLING INTERESTS This account represents the rights of minority interests in the net assets of consolidated Subsidiaries: PT Apol Bahari Gemilang, PT Apol Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol Gemilang, PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol Parama Jaya, PT Apol Sejahtera, PT Apol Stevedoring, PT Apol Stevedoring Gemilang, PT Apol Surya Jaya, PT Bontang Maju Sejahtera, PT Buana Jaya Pratama, PT Buana Samudera Pratama, PT Lotus Coalindo Marine, PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Piru Sentosa Pratama, PT Surya Bahari Sejahtera, Prosperous Ships Holding Limited and Mount Lawu LLC. The cumulative losses applicable to the minority interests in PT Buana Samudera Pratama, PT Apol Cemerlang, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Apol Sejahtera, PT Apol Bahari Gemilang, PT Surya Bahari Sejahtera and PT Apol Jaya have exceeded the minority shareholders’ interest in these Subsidiaries’ equity.
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih Entitas-entitas Anak yang dikonsolidasi yaitu: PT Apol Bahari Gemilang, PT Apol Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol Gemilang, PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol Parama Jaya, PT Apol Sejahtera, PT Apol Stevedoring, PT Apol Stevedoring Gemilang, PT Apol Surya Jaya, PT Bontang Maju Sejahtera, PT Buana Jaya Pratama, PT Buana Samudera Pratama, PT Lotus Coalindo Marine, PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Piru Sentosa Pratama, PT Surya Bahari Sejahtera, Prosperous Ships Holding Limited dan Mount Lawu LLC. Bagian pemegang saham minoritas atas akumulasi kerugian PT Buana Samudera Pratama, PT Apol Cemerlang, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Apol Sejahtera, PT Apol Bahari Gemilang, PT Surya Bahari Sejahtera dan PT Apol Jaya telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas Entitas Anak. 23. MODAL SAHAM
23. CAPITAL STOCK The Company’s shareholders and their respective shareholding as of September 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
30 September 2016 dan 31 Desember 2015/ September 30, 2016 and December 31, 2015
Pemegang saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Total
Shareholders
Seri A: PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima Masyarakat (kepemilikan masing-masing dibawah 5%)
919.750.240 630.853.760
10,61% 7,28%
229.937.560.000 157.713.440.000
1.448.000.000
16,70%
362.000.000.000
A Shares: PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima Public (holding below 5% each)
Jumlah Seri A
2.998.604.000
34,59%
749.651.000.000
Total A Share
99
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
23. CAPITAL STOCK (continued) 30 September 2016 dan 31 Desember 2015/
Pemegang saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Total
Seri B: PT Mandira Sanni Pratama
5.671.875.000
65,41%
567.187.500.000
Jumlah
8.670.479.000
100,00%
1.316.838.500.000
Shareholders B Shares: PT Mandira Sanni Pratama Total
Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan telah menerbitkan 5.671.875.000 saham seri B Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (THMETD) kepada PT Mandira Sanni Pratama (MSP) dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan pengeluaran saham sebesar Rp 120 per saham (lihat Catatan 1b).
On January 27, 2012, the Company issued 5,671,875,000 B shares Without Pre-emptive Rights (WPR) to PT Mandira Sanni Pratama (MSP) with a par value of the Rp 100 per share at the price of Rp 120 per share (see Note 1b).
Selain itu, Perusahaan juga telah menerbitkan 868.651.500 Waran Seri I yang dibagikan kepada para pemegang Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes) dengan ketentuan sebagai berikut:
In addition, the Company issued 868,651,500 Warrants I that were distributed to the holders of United States Dollar Guaranteed Secured Notes with the following conditions:
1.
Waran Seri I yang diterbitkan Perusahaan diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes), yang tidak ikut serta atau tidak berhasil mengikuti program pembelian kembali (buyback) dan yang telah mengikuti program restrukturisasi. Penerbitan Waran Seri I tersebut diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 56, tanggal 20 Januari 2012.
1.
The Warrants I issued by the Company were provided free of charge to holders of United States Dollar Guaranteed Secured Notes, who made no participation or failed to join in the buyback program and already participated in the restructuring program. Issuance of Warrants I was covered by Notarial Deed No. 56, dated January 20, 2012 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.
2.
Setiap pemegang 1 Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 saham seri B baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham setelah periode 6 bulan sejak tanggal penerbitan Waran Seri I tersebut dengan membayar Harga Pelaksanaan sebesar Rp 120 per saham.
2.
Every holder of Warrants I who was registered in the List of Warrants I has the right to purchase a share of the Company’s new B shares with a par value of Rp 100 per share after 6 months from the issuance date of the Warrants I by payment of the Exercise Price of Rp 120 per share.
3.
Jangka waktu Waran Seri I adalah 125 bulan yang dihitung sejak tanggal penerbitan Waran Seri I yaitu dari tanggal 27 Januari 2012 sampai dengan tanggal 30 Juni 2022.
3.
The validity period of Warrants I is 125 months from the issuance date of Warrants I, starting from January 27, 2012 until June 30, 2022.
4.
Waran dapat dilaksanakan 6 bulan setelah tanggal penerbitannya sampai dengan satu tahun setelah tanggal cicilan pokok terakhir Wesel Bayar Dolar Amerika Serikat yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes).
4.
Warrants will be exercisable 6 months after issuance date up to one year after the last principal installment date of United States Dollar Guaranteed Secured Notes.
100
The ongmal consolidated fmanc,al statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan pencatatan PT Datindo Entrycom. Biro Administrasi Efek, pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015. direksi Perusahaan tidak memiliki saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor pen uh.
Based on the records maintained by the Shares Registrator. PT Datindo Entrycom. as of September 30. 2016 and December 31. 2015. certain Directors of the Company held nil shares. of the Company's issued and fulfy paid shares
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015. komisaris Perusahaan tidak memiliki saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
On September 30, 2016 and December 31. 2015, none of the Company's issued and fu/fy paid shares held by commissioners of the Company.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
24. ADDfTfONAL PAID-IN CAPITAL The details of additional paid-in capital are as folfows:
Rincian tambahan modal disetor adalah sebagai berikut: 30 September 20161 September 30, 2016 Agio saham Selisih lebih jumlah yang diterima dari nilai nominal Biaya penerbitan saham Agio saham lainnya Nilai waran pisah yang belum dilaksanakan (lihat Catalan 21) Tambahan aset bersih pengampunan pajak (lihat Catalan 17) Selisih nilai transaksi entitas sepengendali Jumlah
31 Desember 20151 December 31, 2015
70.219.118.396
70.219.118.396
Share premium Excess of amounts received over par value Stock issuance costs Other paid-in capital Unexercised detachable warrants (see Note 21) Tax Amnesty net asset additional (see Note 17) Difference in value from transactions of entities under common control
345.573.701.397
345.365.751.397
Total
175.937.500.000 (16.256.842.145 )
175.937.500.000 (16.256.842.14 5 )
115.465.975.146
115.465.975.146
207.950.000
Agio saham
Share premium
Agio saham merupakan selisih lebih jumlah yang -:iiterima dari ni!ai nominal saham yan,;J diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum perdana dan pelaksanaan penambahan modal terbatas tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Perusahaan, setelah dikurangi biaya penerbitan saham terkait.
Share Premium represents the excess of the proceeds rece:\:ed over the par value of the shares issued during the Company's initial public offering and the implementation of the capital increase without pre emptive rights. net of alf related stock issuance costs.
Agio saham lainnya
Other paid-in capital
Agio saham lainnya merupakan nilai wajar alas waran yang diterbitkan perusahaan tetapi belum dilaksanakan sehubungan dengan penerbitan Waran Seri I.
Other paid-in capital represents fair value of warrants which were issued by the Company but have not yet been exercised in relation to issuance of Warrants I.
Mutasi tambahan modal disetor sebesar Rp 207.950.000 merupakan penambahan aset bersih pengampunan pajak yang dinyatakan dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak tertanggal 31 Agustus 2016 (lihat Catalan 17).
Mutation of additional paid-in capital amounted to Rp 207.950.000 represents the net asset additional that are stated in the Tax Amnesty Approval (Surat Keterangan Pengampunan Pajak!SKPP) dated August 31. 2016 (see Note 17).
101
The onginal consolidated financial statements included herein are ,n the Indonesian language
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOL/DATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. TAM BAH AN MODAL DISETOR (lanjutan)
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
24.
Selisih nilai transaksi entitas sepengendali
Difference in value from transactions of entites under common control
Selisih nilai transaksi entitas sepengendali yang berkaitan dengan akuisisi BSP dari PT Mandira Sanni Pratama, pemegang saham, penjualan aset tetap kepada entitas sepengendali pada tahun 2005, dan selisih yang timbul alas perubahan transaksi ekuitas MPOLC. Entitas Anak yang dimiliki 100%, sehubungan dengan akuisisi Gazelle, entitas sepengendali pada bulan Juni 2000 dan akuisisi Ever Win, Ever Joy dan Rafflesia, entitas-entitas sepengendali, pada bulan Oktober 2004, dengan persentase kepemilikan sebesar 100% pada setiap entitas, dengan rincian sebagai berikut:
Difference arising from transactions among entities under common control. in connection with the acquisition of BSP from PT Mandira Sanni Pratama, a shareholder, the sale of fixed assets to a related party in 2005. and the difference arising from the changes in equity transactions of MPOLC. a 100%-owned Subsidiary, in connection with its acquisition of Gazelle. a company under common control in June 2000 and its acquisition of Ever Win. Ever Joy and Rafflesia, companies under common control. in October 2004, with ownership interest of 100% in each company, with the details as follows:
30 September 20161 September 30, 2016
31 Oesember 20151 December 31, 2015
Akuisisi BSP Laba atas penjualan aset tetap Transaksi ekuitas MPOLC
(1.336.498.411) 9.231.969.000 62.323.647.807
(1 336.498.411 ) 9.231 969.000 62 323 647.807
Jumlah
70.219.118.396
70.219.118.396
Rincian antara harga pengalihan dengan nilai buku saham Gazelle. Ever Win, Ever Joy dan Rafflesia, yang diakui sebagai bagian dari ekuitas MPOLC. adalah sebagai berikut:
Acquisition of BSP Gain on disposal of fixed assets Equity transaction in MPOLC Total
The details of the differences between the transfer prices and the book values of the shares of Gazelle, Ever Win. Ever Joy and Rafflesia, which were recognized as part of MPOLC's equity, are as follows: Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasl Entitas Sopongondali (Jumlah dalam USS)/
Entltas Anakf
Subsidiaries
Nilai Akuisisi (Jumlah dalam USS)/
Purchase Price (Original Amount in USS)
Nllai Wajar Aset Bersih (Jumlah dalam USS)/
Fair Value of Net Assets (Original Amount in USS)
Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control (Original Amount in USS)
Sclisih Nilai Transaksi Restrukturisasl Entitas Sopongcndali (Setara dengan Rupiah)/
Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control (Equivalenr Rupiah Amount)
Gazelle Ever Joy EverW,n Raffles,a
20 2.910.000 3.410.000 2.680.000
13.136.564 2.925.458 3.396.600 2.638.706
13.136.544 15.458 (13.400) (41.294)
62.323.647.806 140.511.705 (121.804.485) (375.365.490)
Jumlah/Tota/
9.000.020
22.097.328
13.097.308
61.966.989.536
In 2015, Ever Joy, Ever Win, and Rafflesia has been dissolved (see Note 1 point c).
Pada tahun 2015, Ever Joy, Ever Win, dan Rafflesia tli!lah ditutup (lihat Catalan 1 butir c).
102
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. SALDO LABA
25. RETAINED EARNINGS In compliance with Corporation Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, the shareholders have approved the partial appropriation of the Company’s prior years’ retained earnings as general reserve during their annual general meetings. Total appropriations of the Company’s prior years’ retained earnings as general reserve as of June 30, 2015 and December 31, 2015 amounted to Rp 500 million.
Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40, Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai cadangan dana umum, para pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan tahun-tahun sebelumnya dalam beberapa rapat umum tahunan pemegang saham sebagai cadangan dana umum. Jumlah saldo laba yang telah dicadangkan tahun-tahun sebelumnya sebagai cadangan dana umum sampai dengan tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 sebesar Rp 500 juta. 26. PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
26. OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSE)
Akun ini terdiri dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan yang timbul dari penjabaran laporan keuangan APOL BV (Entitas Anak yang berkedudukan di Belanda); MPOLC (Entitas Anak yang berkedudukan di Malaysia); Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Paramount, Rafflesia, dan Rosaceae, (Entitas Anak yang berkedudukan di Panama); ARM dan ARS (Entitas Anak yang berkedudukan di Singapura); dan GBSL dan Prosperous (Entitas Anak yang berkedudukan di Hongkong), serta keuntungan (kerugian) aktuaria yang merupakan hasil dari perubahan asumsi aktuaria dan penyesuaian yang timbul dari perhitungan aktuaria di laporan keuangan Perusahaan, AC, AST, BSP, dan LCM.
This account consists of the difference in foreign currency translation arising from the translation of the financial statements of APOL BV (a Subsidiary based in the Netherlands); MPOLC (a Subsidiary based in Malaysia); Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Illicium, Iridaceae, Lobelia, Paramount, Rafflesia, and Rosaceae (Subsidiaries based in Panama); ARM and ARS (Subsidiaries based in Singapore); and GBSL and Prosperous (Subsidiaries based in Hongkong), and actuarial gain (loss) as result of changes in actuarial assumptions and adjustments arising from actuarial calculations in the financial statements of the Company, AC, AST, BSP, and LCM.
Mutasi akun ini adalah sebagai berikut:
Changes of this account is as follows:
30 September 2016/ September 30, 2016 Saldo awal Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan selama tahun berjalan Keuntungan (kerugian) aktuaria Saldo akhir
31 Desember 2015/ December 31, 2015
(546.394.646.790 )
(367.220.163.037 )
Beginning balance
19.376.722.529
(183.824.466.448 )
Translation adjustments during the year
-
4.649.982.695
(527.017.924.261)
(546.394.646.790 )
27. PENDAPATAN JASA
Actuarial gains (losses) Ending balance
27. SERVICE REVENUES This account consists of revenues from the following:
Pendapatan jasa terdiri dari pendapatan sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Kapal milik Kapal sewa Kegiatan keagenan Lain-lain
181.069.539.811 97.225.740.551 49.953.406.862 8.289.501.929
284.967.083.325 173.061.195.277 70.126.283.143 8.461.324.667
Owned vessels Chartered vessels Agency activities Others
Jumlah
336.538.189.153
536.615.886.412
Total
103
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. PENDAPATAN JASA (lanjutan)
27. SERVICE REVENUES (continued)
Penyediaan jasa kepada pihak-pihak berelasi adalah sebesar 0,01% dan 0,17% dari total pendapatan usaha konsolidasian, masing-masing untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2016 dan 2015 (lihat Catatan 34).
Services rendered to related parties were about 0.01% and 0.17% of the total consolidated revenues for Nine Months period ended September 30, 2016 and 2015 (see Note 34).
Pendapatan yang melebihi 10% dari total pendapatan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Aggregate revenues of more than 10% of total consolidated revenues are as follows:
30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (lihat Catatan 39a) PT Berau Coal Tbk. PT Asmin Bara Bronang
149.861.359.767 88.144.711.138
174.115.457.657 90.730.282.700 58.942.313.197
PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (see Note 39a) PT Berau Coal Tbk. PT Asmin Bara Bronang
Jumlah
238.006.070.905
323.788.053.554
Total
28. BEBAN JASA
28. COST OF SERVICES The details of cost of services are as follows:
Rincian beban jasa adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Bahan bakar dan pelumas (lihat Catatan 7) Sewa Biaya pelabuhan Penyusutan (lihat Catatan 11) Awak kapal Beban keagenan Pemugaran (lihat Catatan 11) Asuransi Mesin dan perlengkapan kapal Bongkar muat Pemeliharaan dan perbaikan Administrasi kapal Transportasi dan perjalanan dinas Fleet management Lain-lain Jumlah
30 September 2015/ September 30, 2015
40.530.805.985 65.893.560.939 29.401.363.003 56.051.681.691 34.007.949.963 15.836.978.153 22.882.475.792 16.070.452.411 8.858.084.409 2.116.214.346 3.146.680.869 2.323.349.993 823.759.603 480.903.672 5.926.003.750
112.039.750.014 92.388.358.988 93.427.860.757 67.749.940.552 49.163.469.325 22.401.920.149 26.116.238.464 19.567.434.772 10.969.500.022 4.883.529.714 4.106.630.348 3.086.337.912 1.673.297.299 1.609.133.913 7.728.890.769
Fuel and lubricant (see Note 7) Charter expense Disbursement Depreciation (see Note 11) Crew Agency cost Dry docking (see Note 11) Insurance Supplies and machinery Stevedoring Repairs and maintenance Vessel administration Transportation and travel Fleet management Others
304.350.264.579
516.912.292.998
Total
Beban jasa dari pihak-pihak berelasi adalah sebesar 2,51% dan 1,52% dari total beban jasa konsolidasian, masing-masing untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2016 dan 2015 (lihat Catatan 34).
The cost of services from related parties was about 2.51% and 1.52% of the total consolidated cost of services for the Nine Months period ended September 30, 2016 and 2015, respectively (see Note 34).
Tidak terdapat pemasok yang memberikan barang dan jasa dengan nilai melebihi 10% dari total pendapatan konsolidasian untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2016 dan 2015.
There was no supplier which rendered goods and services at a cost representing more than 10% of the total consolidated revenues for the Nine Months period ended September 30, 2016 and 2015.
104
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN USAHA
29. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Beban penjualan Gaji, upah dan tunjangan karyawan Transportasi dan perjalanan dinas Representasi dan jamuan Beban Kantor Pemasaran Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar)
Selling expenses Salaries, wages and employee benefits Transportation and travel Representation and entertainment Office utilities Marketing
12.744.227.460 167.400.817 280.419.710 52.270.329 7.147.800
16.579.690.343 420.420.466 379.163.159 89.845.226 20.500.000
192.293.667
242.204.810
13.443.759.783
17.731.824.004
Total selling expenses
27.386.788.689 14.278.475.482
32.773.831.175 24.777.787.154
General and administrative expenses Salaries, wages and employee benefits Office utilities
11.608.175 11.101.455.206 2.017.951.522
13.614.864.112 2.904.053.422
2.232.991.909 780.616.840 481.591.208 460.605.144 140.160.373
2.250.455.667 812.073.407 541.006.540 427.854.378 245.654.029
Impairment loss on financial assets Professional fees Transportation and travel Depreciation and amortization of fixed assets and investment properties (see Notes 11 and 12) Telecommunications Representation and entertainment Repairs and maintenance Marketing
5.693.272.280
11.208.225.381
Others (below Rp1 billion each)
Jumlah beban umum dan administrasi
64.585.516.828
89.555.805.265
Total general and administrative expenses
Jumlah beban usaha
78.029.276.611
107.287.629.269
Total operating expenses
Jumlah beban penjualan Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan tunjangan karyawan Beban kantor Kerugian atas penurunan nilai aset keuangan Jasa konsultan Transportasi dan perjalanan dinas Penyusutan dan amortisasi aset tetap dan properti investasi (lihat Catatan 11 dan 12) Komunikasi Representasi dan jamuan Perbaikan dan pemeliharaan Pemasaran Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar)
30. PENDAPATAN OPERASI LAIN
Others (below Rp1 billion each)
30. OTHER OPERATING INCOME The details of other operating income are as follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Klaim asuransi Laba pemulihan cadangan nilai piutang Lain-lain
94.138.051
-
13.486.982.574 195.088.232.639
30.426.240.001 14.953.535.415
Insurance claim Gain on recovery of impairment allowance Others
Jumlah
208.669.353.264
45.379.775.416
Total
105
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. BEBAN OPERASI LAIN
31. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016 Rugi selisih kurs Rugi penjualan/penghapusan aset aset tetap dan properti investasi (lihat Catatan 11 dan 12) Beban pajak Lain - lain Jumlah
30 September 2015/ September 30, 2015
80.830.112.656
61.277.313.643
46.004.010.411 829.857.841 653.467.245
8.771.544.558 2.535.934.855 16.421.836.946
Loss on foreign exchange Loss on sales/disposal of fixed assets and investment property (see Notes 11 and 12) Tax expense Others
128.317.448.153
89.006.630.002
Total
32. PENDAPATAN KEUANGAN
32. FINANCE INCOME The details of finance income are as follows:
Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Pendapatan instrumen derivatif Bersih (lihat Catatan 41) Pendapatan bunga Laba selisih kurs Lain-lain
1.133.724.051 170.769.014.589 505.283.385
2.410.458.721 1.492.755.297 361.496.874
Gain on derivative instruments - net (see Note 41) Interest income Gain on Foreign Exchange Others
Jumlah
172.408.022.025
4.264.710.892
Total
No finance income was earned from related parties for the Nine Months period ended September 30, 2016 and 2015.
Tidak ada pendapatan keuangan yang diperoleh dari pihak-pihak berelasi untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir tanggal 30 September 2016 dan 2015. 33. BEBAN KEUANGAN
33. FINANCE COSTS The details of finance costs are as follows:
Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
30 September 2015/ September 30, 2015
Rugi atas instrumen derivatif Bersih (lihat Catatan 41) Beban bunga Rugi selisih kurs Beban bank dan keuangan lainnya
782.877.862 134.244.849.161 49.139.869.330
147.852.611.796 228.754.384.307 19.036.905.169
Loss on derivative instruments - net (see Note 41) Interest expense Loss on foreign exchange Bank and other financial charges
Jumlah
184.167.596.353
395.643.901.272
Total
Beban keuangan dari pihak-pihak berelasi adalah sebesar 0,34% dan 0,22% dari total biaya keuangan konsolidasian, untuk untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir tanggal 30 September 2016 dan 2015 (lihat Catatan 34).
Finance costs charged by related parties were about 0.34% and 0.22% of the total consolidated finance costs for the Nine Months period ended September 30, 2016 and 2015 (see Note 34).
106
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of balances and transactions with related parties are as follows:
Persentase Terhadap Jumlah Aset/ 30 September 2016/ Percentage to September 30, 2016 Total Asset Piutang usaha (lihat Catatan 5) Keagenan Pihak berelasi lainnya PT Kutai Perkasa Pratama PT Tera Logistic Indonesia PT Lambang Jaya Barito PT Hanoman Sakti PT Trans Coalindo Pratama PT Indomarina Lestari Pratama Kana Maritime Overseas, S.A. PT Kapuas Raya Pratama Lain-lain Jumlah Bukan keagenan Pihak berelasi lainnya PT Andalan Tiga Berjaya PT Surya Prima Bahtera
Persentase Terhadap Jumlah Aset/ 31 Desember 2015 Percentage to December 31, 2015 Total Asset
8.411.652.490 6.342.215.311 14.737.492.090 9.840.127.235
0,68% 0,52% 1,18% 0,79%
21.250.412.398 17.831.927.021 16.743.991.794 10.075.545.319
1,33% 1,11% 1,05% 0,63%
7.620.170.032
0,61%
7.900.883.823
0,49%
-
0,00%
1.739.789.682
0,11%
362.184.851 41.547.371 50.300.256
0,03% 0,00% 0,00%
384.392.985 41.547.371 50.300.256
0,02% 0,00% 0,00%
Trade receivables (see Note 5) Agency Other related parties PT Kutai Perkasa Pratama PT Tera Logistic Indonesia PT Lambang Jaya Barito PT Hanoman Sakti PT Trans Coalindo Pratama PT Indomarina Lestari Pratama Kana Maritime Overseas, S.A. PT Kapuas Raya Pratama Others
47.405.689.636
3,81%
76.018.790.649
4,74%
Total
5.459.554.499 8.846.360.606
0,44% 0,71%
20.577.319.499 9.066.200.264
1,29% 0,57%
Non-agency Other related parties PT Andalan Tiga Berjaya PT Surya Prima Bahtera
Jumlah
14.305.915.105
1,15%
29.643.519.763
1,86%
Total
Jumlah piutang usaha
61.711.604.741
4,96%
105.662.310.412
6,60%
Total trade receivables
Dikurangi cadangan penurunan nilai
19.939.537.421
1,60%
28.458.952.422
1,78%
Less impairment allowance
Jumlah piutang usaha bersih
41.772.067.320
3,36%
77.203.357.990
4,82%
Total trade receivables - net
Piutang pihak berelasi Pihak-pihak berelasi lainnya PT Androsan Ekatama Wijaya
-
0,00%
784.950.000
0,05%
Due from related parties Other related parties PT Androsan Ekatama Wijaya
Jumlah Dikurangi cadangan penurunan nilai
-
0,00%
784.950.000
0,05%
Total
-
0,00%
784.950.000
0,05%
Less impairment allowance
Jumlah piutang berelasi bersih
-
-
-
-
Total due from related parties - net
Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas/ 30 September 2016/ Percentage to September 30, 2016 Total Liabilities Utang usaha (lihat Catatan 14) Keagenan Entitas asosiasi PT Berlian Limatama Pihak-pihak berelasi lainnya PT Kutai Perkasa Pratama PT Lambang Jaya Barito PT Trans Coalindo Pratama
Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas/ 31 Desember 2015/ Percentage to December 31, 2015 Total Liabilities
4.559.478.677
0,07%
4.566.476.372
0,07%
44.793.707.391 43.895.277.502
0,71% 0,69%
51.847.350.549 42.378.362.267
0,77% 0,63%
24.931.592.927
0,39%
25.195.604.118
0,37%
107
Trade payables (see Note 14) Agency Associated company PT Berlian Limatama Other related parties PT Kutai Perkasa Pratama PT Lambang Jaya Barito PT Trans Coalindo Pratama
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas/ 30 September 2016/ Percentage to September 30, 2016 Total Liabilities PT Tera Logistic Indonesia PT Indomarina Lestari Pratama PT Kapuas Raya Pratama PT Hanoman Sakti Lain-lain Jumlah
Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas/ 31 Desember 2015/ Percentage to December 31, 2015 Total Liabilities
2.326.792.435
0,04%
1.877.883.553
0,03%
PT Kapuas Pratama PT Indomarina Lestari Pratama PT Kapuas Pratama PT Hanoman Sakti Others
109.200.000 18.751.063 116.025.821
0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
469.477.161 140.000.000 18.925.208 434.604.170
0,01% 0,00% 0,00% 0,01%
120.750.825.816
1,90%
126.928.683.398
1,89%
Total
Bukan keagenan Pihak berelasi lainnya PT Surya Prima Bahtera
3.490.127.128
0,06%
3.991.221.120
0,06%
Non-agency Other related party PT Surya Prima Bahtera
Jumlah
3.490.127.128
0,06%
3.991.221.120
0,06%
Total
124.240.952.944
1,96%
130.919.904.518
1,95%
Total trade payables
Jumlah utang usaha
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya (lihat Catatan 15) Pihak-pihak berelasi lainnya PT Grya Catur Abadi 25.060.074.390 PT Infra Coalindo Pratama 32.895.162
0,40% 0,00%
16.888.006.910 32.895.162
0,25% 0,00%
Other current financial liabilities (see Note 15) Other related parties PT Grya Catur Abadi PT Infra Coalindo Pratama
Jumlah
0,40%
16.920.902.072
0,25%
Total
25.092.969.552
Utang pihak berelasi Entitas dengan pengaruh signifikan terhadap Perusahaan PT Ayrus Prima PT Lambang Jaya Barito
610.804.867 300.000.000
0,01% 0,00%
451.404.917 300.000.000
0,01% 0,00%
Entity with significant influence over the Company PT Ayrus Prima PT Lambang Jaya Barito
Jumlah
910.804.867
0,01%
751.404.917
0,01%
Total
0,09%
Long-term debt (see Note 18) Other related party PT Mega Finadana
Pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 18) Pihak-pihak berelasi lainnya PT Mega Finadana
Due to related parties
4.270.991.060
0,07%
6.275.802.543
Persentase Terhadap Jumlah Pendapatan/ 30 September 2016/ Percentage to September 30, 2016 Total Revenues
Persentase Terhadap Jumlah Pendapatan/ 30 September 2015/ Percentage to September 30, 2015 Total Revenues
Pendapatan jasa (lihat Catatan 27) Pihak-pihak berelasi lainnya PT Tera Logistic Indonesia
2.016.667.870
0,01%
1.285.469.492
0,24%
Service revenues (see Note 27) Other related parties PT Tera Logistic Indonesia
Jumlah
2.016.667.870
0,01%
1.285.469.492
0,24%
Total
108
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Persentase Terhadap Jumlah Beban Jasa/ Percentage to 30 September 2016/ Total Cost September 30, 2016 of Services Beban jasa (lihat Catatan 28) Entitas asosiasi PT Berlian Limatama +
Persentase Terhadap Jumlah Beban Jasa/ Percentage to 30 September 2015/ Total Cost September 30, 2015 of Services Cost of services (see Note 28) Associated company PT Berlian Limatama
-
-
-
-
7.629.170.500
2,51%
5.848.272.000
1,13%
-
-
306.744.000
0,06%
Other related parties PT Lambang Jaya Barito PT Trans Coalindo Pratama
Jumlah
7.629.170.500
2,51%
6.155.016.000
1,19%
Total
Jumlah
7.629.170.500
2,51%
6.155.016.000
1,19%
Total
Pihak-pihak berelasi lainnya PT Lambang Jaya Barito PT Trans Coalindo Pratama
Persentase Terhadap Jumlah Beban Usaha/ Percentage to 30 September 2016/ Total Operating September 30, 2016 Expenses Beban usaha (lihat Catatan 29) Personil manajemen kunci Komisaris, direksi dan manajemen senior Imbalan kerja jangka pendek
Operating expenses (see Note 29) Key management personnel Commissioners, directors and senior management 5.081.077.800
6,51%
6.069.966.317
Persentase Terhadap Jumlah Biaya Keuangan/ Percentage to 30 September 2016/ Total September 30, 2016 Finance Cost Beban keuangan (lihat Catatan 33) Pihak-pihak berelasi lainnya PT Mega Finadana
Persentase Terhadap Jumlah Beban Usaha/ Percentage to 30 September 2015/ Total Operating September 30, 2015 Expenses
621.942.017
5,66%
Short-term employee benefits
Persentase Terhadap Jumlah Biaya Keuangan/ Percentage to 30 September 2015/ Total September 30, 2015 Finance Cost
0,34%
629.374.858
0,37%
Finance Costs (see Note 33) Other related party PT Mega Finadana
Utang dan piutang pihak-pihak berelasi lainnya yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok tidak dikenakan bunga serta tidak terdapat jaminan dan jangka waktu pengembalian yang tetap.
The amounts due to and from other related parties arising from non-trade transactions are non-interest bearing and were provided without any collateral and have no fixed repayment dates.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati antar Perusahaan atau Entitas Anak dengan pihak-pihak berelasi.
Transactions with related parties are conducted under terms and conditions agreed between the Company or Subsidiaries and the related parties.
109
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, terdapat saldo piutang pihak-pihak berelasi yang telah jatuh tempo lebih dari satu tahun, sebesar Rp 784,95 juta. Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang usaha dari pihak-pihak berelasi pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas penurunan nilai piutang usaha dari pihak-pihak berelasi pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015. Sifat hubungan dan rincian transaksi Grup dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, there are amounts due from related parties which have been overdue for more than a year amounting to Rp 784.95 million. Based on the review of the status of the trade receivables - related parties at the end of the year, management believes that the above impairment allowance is sufficient to cover possible losses that may arise from impairment of trade receivables from related parties as of September 30, 2016 and December 31, 2015. The nature of the relationship and the details of the Group’s related parties transactions are as follows:
Sifat Relasi/Relationship
Sifat Transaksi/Saldo Akun/ Nature of Transactions/ Accounts Affected
PT Indomarina Lestari Pratama
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha, utang usaha /Trade receivable, trade payable
PT Lambang Jaya Barito
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha, utang usaha, beban jasa dan utang pihak berelasi/Trade receivable, trade payable , cost of service and due to related partie
PT Kutai Perkasa Pratama
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha, utang usaha, pendapatan jasa dan beban jasa/ Trade receivable, trade payable, service revenue and cost of service
PT Hanoman Sakti Pratama
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha dan utang usaha/ Trade receivable and trade payable
PT Tera Logistic Indonesia
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha, utang usaha dan pendapatan jasa/Trade receivable, trade payable and service revenue
PT Trans Coalindo Pratama
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha, utang usaha dan beban jasa/Trade receivable, trade payable and cost of service
Kana Maritime Overseas S.A.
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha/Trade receivable
PT Kapuas Raya Pratama
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha/Trade receivable
PT Andalan Tiga Berjaya
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha/Trade receivable
PT Surya Prima Bahtera
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Piutang usaha, utang usaha dan pendapatan jasa/Trade receivable, trade payable and service revenue
PT Ayrus Prima
Entitas dengan pengaruh signifikan terhadap Perusahaan/Entity with significant influence over the Company
Utang piutang antar perusahaan, menggunakan deposito berjangka Perusahaan sebagai jaminan pinjaman pemegang saham dan pendapatan keuangan/Inter-company account, use of the Company’s time deposit as collateral for the shareholder’s loan and finance income
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
110
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat Relasi/Relationship
Sifat Transaksi/Saldo Akun/ Nature of Transactions/ Accounts Affected
PT Marindo Bahtera Development
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Utang piutang antar perusahaan/ Inter-company account
PT Androsan Ekatama Wijaya
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Utang piutang antar perusahaan/ Inter-company account
PT Berlian Limatama
Entitas asosiasi/Associated company
Investasi, utang usaha, utang piutang antar Perusahaan dan beban jasa/ Investment, trade payable, intercompany account and cost of services
PT Infra Coalindo Pratama
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya/Other current financial liabilities
PT Mega Finadana
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, pinjaman jangka panjang dan biaya keuangan/ Other current financial liabilities, longterm debt and finance cost
PT Grya Catur Abadi
Entitas dengan pengendalian bersama/Entity under common control
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya/Other current financial liabilities
Personil manajemen kunci/ Key management personnel
Beban usaha - kompensasi personil manajemen/ General and administration expense key management personnel compensation
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
Komisaris, direksi dan manajemen senior/Commissioners, directors and senior management
35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The following table presents the carrying values and the estimated fair values of the Group’s financial instruments that are carried in the consolidated statements of financial position as of September 30, 2016 and December 31, 2015:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015:
30 September 2016/ September 30, 2016 Nilai tercatat/ Carrying value
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Aset keuangan lancar lainnya
63.963.881.936 132.041.676.629 16.477.042.739
63.963.881.936 132.041.676.629 16.477.042.739
72.434.116.112 159.515.032.174 16.591.276.447
72.434.116.112 159.515.032.174 16.591.276.447
Jumlah aset keuangan lancar
212.482.601.304
212.482.601.304
248.540.424.733
248.540.424.733
Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pihak berelasi non usaha - bersih Aset keuangan tidak lancar lainnya Jumlah aset keuangan tidak lancar Jumlah Aset Keuangan
Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other current financial assets Total current financial assets Non-current Financial Assets Loans and receivables -
-
-
-
11.499.076.655
11.499.076.655
140.123.672.588
140.123.672.588
Due from related parties - net Other non-current financial assets
11.499.076.655
11.499.076.655
140.123.672.588
140.123.672.588 Total non-current financial assets
223.981.677.959
223.981.677.959
388.664.097.321
388.664.097.321
111
Total Financial Assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
30 September 2016/ September 30, 2016 Nilai tercatat/ Carrying value Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Biaya masih harus dibayar Bagian jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Lain-lain
358.456.664.046 933.102.001.889
Jumlah liabilitas keuangan keuangan jangka pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif jangka panjang - bersih Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang pihak berelasi Bagian jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Lain-lain
Jumlah liabilitas keuangan keuangan jangka panjang Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value Short-termFinancial Liabilities
Utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin Wesel bayar jangka menengah Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin Wesel bayar jangka menengah
31 Desember 2015/ December 31, 2015
358.456.664.046 933.102.001.889
514.440.056.171 904.763.677.583
514.440.056.171 904.763.677.583
Financial liabilities measured at amortized cost Trade payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Bank and others financial institution Others Bonds payable and guaranteed notes payable Medium-term notes payable Other current financial liabilities
1.712.088.378.998 579.840.012.845
1.712.088.378.998 579.840.012.845
1.818.782.921.443 596.233.545.234
1.818.782.921.443 596.233.545.234
2.243.724.269.557
2.243.724.269.557
2.329.515.217.103
2.329.515.217.103
149.059.360.140
149.059.360.140
145.465.522.458
145.465.522.458
214.640.712.440
214.640.712.440
244.162.423.760
244.162.423.760
6.190.911.399.915
6.190.911.399.915
6.553.363.363.752
6.553.363.363.752 Total short-term financial liabilities
35.006.125.824
35.006.125.824
36.409.021.690
36.409.021.690
Long-term Financial Liabilities Fair value through profit or loss Long-term derivative liabilities - net
910.804.867
910.804.867
751.404.917
751.404.917
Financial liabilities measured at amortized cost Due to related parties
87.217.729.943 -
87.217.729.943 -
93.762.126.840 -
93.762.126.840 -
-
-
-
-
-
-
-
-
123.134.660.634
123.134.660.634
130.922.553.447
130.922.553.447
6.314.046.060.549
6.314.046.060.549
6.684.285.917.199
6.684.285.917.199
Long-term debts - net of current maturities Bank and others financial institution Others Bonds payable and guaranteed notes payable Medium-term notes payable Total long-term financial liabilities Total Financial Liabilities
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current arm’s length transaction between knowledgeable willing parties, other than in a forced or liquidation sale.
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.
112
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. • Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknikteknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. • Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknikteknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan, jika estimasi atas nilai wajar tersebut dimungkinkan:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan liabilitas keuangan non-derivatif
Non-derivative financial assets and liabilities
•
Level 2:
Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly.
•
Level 3:
Fair values measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair value are not based on observable market data.
•
Nilai wajar aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek non-derivatif diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.
•
The fair values of non-derivative current financial assets and liabilities are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term maturities.
•
Nilai wajar dari aset keuangan tidak lancar lainnya selain jaminan sewa kapal (piutang pihak-pihak berelasi dan aset keuangan tidak lancar lainnya) diasumsikan sama dengan nilai tunai yang akan diterima atau dibayarkan karena saat jatuh temponya tidak dinyatakan dalam kontrak-kontrak yang terkait dan manajemen tidak dapat menentukan kapan aset keuangan tersebut akan direalisasi dan dilunasi.
•
The fair values of other non-current financial assets other than deposits for charter of vessels (due from related parties and other non-current financial assets) are assumed to be the same as the cash amount that will be received or paid due to the fact that their maturities are not stated in the related contracts and the management is not able to determine when the financial assets will be realized and settled.
•
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, tidak ada kuotasi harga di pasar untuk utang obligasi, sehingga, diasumsikan nilai wajarnya sama dengan nilai nominalnya sebesar Rp 596.500.000.000.
•
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, there was no quoted market price for the bonds, therefore, the fair value is assumed to be the same as the nominal value amounting to Rp 596,500,000,000.
•
Jika dihitung berdasarkan kuotasi harga di pasar yang tidak disesuaikan, nilai wajar dari wesel bayar yang dijamin pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar US$ 113.903.000.
•
If calculated based on the unadjusted quoted market price, the fair values of the guaranteed notes payable as of September 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to US$ 113,903,000.
Derivative financial instruments
Instrumen keuangan derivatif •
Kontrak interest rate swap Nilai wajar dari instrumen ini dihitung menggunakan metode arus kas yang didiskontokan berdasarkan data dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves) dan tanggal pembayaran.
•
113
Interest rate swap contracts The fair value of these instruments is computed using the discounted cash flows method based on observable market inputs which include interest rate yield curves and payment dates.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Equity instruments
Instrumen ekuitas •
Waran Nilai wajar waran dihitung menggunakan model “Black-Scholes Option Pricing” berdasarkan data dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves), harga pelaksanaan waran, volatilitas dari saham yang mendasari dan parameter-parameter lainnya.
•
As of September 30, 2016 and December 31, 2015, there are no financial instruments carried at fair values in the consolidated statements of financial position other than the outstanding derivative financial instruments.
Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, tidak ada instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar di laporan posisi keuangan konsolidasian selain instrumen keuangan derivatif yang masih berlaku.
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN A.
Warrants The fair value of warrants is computed using the Black-Scholes Option Pricing model based on observable market inputs which include interest rate yield curves, exercise price of the warrants, volatility of the underlying shares and other parameters.
36. FINANCIAL RISK AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO
A.
MANAGEMENT
OBJECTIVES
RISK MANAGEMENT
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Grup terhadap perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan arus kas untuk pembayaran bunga atas pinjaman bank jangka panjang dan utang obligasi dengan suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the cash flows for the payments of interest on its floating rate of long-term bank loans and bonds.
Beberapa kontrak interest rate swap ditandatangani untuk melindungi nilai suku bunga mengambang dari pinjaman bank dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Kontrak ini dibukukan sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, sehingga setiap perubahan nilai wajar dari kontrak-kontrak tersebut akan dikreditkan atau dibebankan langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Several interest rate swap contracts are entered into to hedge floating rate United States dollar bank loans. These contracts are accounted as transactions not designated as hedges, therefore, all changes in the fair value of the contracts are credited or charged directly to profit or loss for the year.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko yang dihadapi oleh Grup sebagai akibat fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman bank dan utang obligasi Grup dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from its United States dollar-denominated bank loans and bonds payable.
Grup tidak melakukan aktivitas lindung nilai sehubungan dengan upaya untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat karena sebagian besar pendapatan Grup dalam mata uang dolar Amerika Serikat dan kondisi tersebut telah menciptakan natural hedge.
The Group does not have any hedging activity in connection with the management of United States dollar exchange rate risk due to the fact that most of the Group’s revenues are denominated in United States dollar and such condition has created a natural hedge.
Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2016:
The following table shows the Group’s consolidated assets and liabilities in foreign currencies as of September 30, 2016:
114
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) A.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Aset tidak lancar Aset keuangan tidak lancar lainnya
Konversi ke Mata Uang Rupiah/ Rupiah Equivalent
US$ Euro JP¥ HK$ Sin$ MYR
1.345.183 717 96.192 19.810 1.446 972
17.484.682.711 10.456.625 12.383.758 33.202.675 13.766.145 3.048.765
US$ US$
145.952 4.191.389
1.897.088.905 54.479.679.994
Biaya masih harus dibayar
Assets Current assets Cash and cash equivalents
Trade receivables Related parties Third parties Non-current assets
US$
500.006
6.499.076.655
Total aset dalam mata uang asing Liabilitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
RISK MANAGEMENT (continued) Foreign exchange rate risk (continued)
Mata Uang Asing/ Original Currency Amount Aset Aset lancar Kas dan setara kas
OBJECTIVES
80.433.386.233
US$ US$ HK$ Sin$ Euro US$ Euro HK$
2.010.753 4.075.988 476.236 4.855.688 24.513 22.804.737 2.690.439 51.832.109
26.135.773.734 52.979.686.630 798.208.931 46.234.258.854 357.357.343 296.415.970.502 39.222.746.209 86.874.760.616
Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Pihak ketiga US$ 111.887.686 Lain-lain US$ 21.640.023 Utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin bersih US$ 124.096.501 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya US$ -
1.454.316.146.094 281.277.012.845 1.613.006.316.749 -
115
Other non-current financial assets Total foreign currency denominated assets Liabilities Short-term liabilities Trade payables Related parties Third parties
Accrued expenses
Current maturities of long-term debts Bank and other financial institution loans Third parties Others Bonds payable and guaranteed secured notes payable - net Other current financial liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
.
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) A.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Konversi ke Mata Uang Rupiah/ Rupiah Equivalent
2.693.193
35.006.125.824
6.511.825
84.640.703.950
Total liabilitas dalam mata uang asing Liabilitas dalam mata uang asing - bersih
RISK MANAGEMENT (continued) Foreign exchange rate risk (continued)
Mata Uang Asing/ Original Currency Amount Liabilitas jangka panjang Liabilitas derivatif jangka panjang - bersih US$ Bagian liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian jumlah jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya US$
OBJECTIVES
Long-term liabilities Long-term derivative liabilities - net Long-term debts - net of current maturities Bank and other financial institution loans
4.017.265.068.281
Total foreign currency denominated liabilities
(3.936.831.682.048)
Foreign currency-denominated liabilities - net
Pada tanggal 19 Oktober 2016, mata uang rupiah telah menjadi Rp 13.044 untuk US$1, Rp 14.373 untuk Euro 1, Rp 9.402 untuk Sin$ 1, Rp 3.098 untuk MYR 1, Rp 1.681 untuk HK$ 1 dan Rp 126 untuk JP¥ 1, yang dihitung berdasarkan kurs ratarata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
As of October 19, 2016, the exchange rates of the rupiah are Rp 13,044 to US$ 1, Rp 14,373 to Euro 1, Rp 9,402 to Sin$ 1, Rp 3,098 to MYR 1, Rp 1,681 to HK$ 1 and Rp 126 to JP¥ 1, which were calculated based on the average buying and selling rates for bank notes and/or transaction exchange rates published by Bank Indonesia on that date.
Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing, dikurangi dengan aset dalam mata uang asing, tidak dapat ditafsirkan bahwa aset dan liabilitas dalam mata uang asing ini telah, telah dapat, atau akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 19 Oktober 2016 atau kurs pertukaran lainnya.
The translation of the foreign currency liabilities, net of foreign currency assets, should not be construed as a representation that these foreign currency assets and liabilities have been, could have been, or could in the future be, converted into rupiah at the prevailing exchange rates of the rupiah as of October 19, 2016 or at any other rates of exchange.
116
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) A.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
OBJECTIVES
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau risiko terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers’ or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations. There is no significant concentration of credit risk. The Group manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risk it is willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.
Sehubungan dengan krisis ekonomi global yang telah memberikan dampak negatif terhadap industri pelayaran, risiko kredit atas piutang usaha Grup telah meningkat secara signifikan.
In relation to the global economic crisis which had negative impact to the shipping industry, the Group’s credit risk on the trade receivables had increased significantly.
Tabel di bawah menunjukkan risiko kredit maksimum untuk komponen-komponen dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2016.
The table below shows the maximum exposure to credit risk for the components of the consolidated statement of financial position as of September 30, 2016: Maximum Exposure Bruto/Gross(1)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya
63.963.881.936 132.041.676.629 16.477.042.739 11.499.076.655
Jumlah
223.981.677.959
Loans and receivables: Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other current financial assets Other non-current financial assets Total
(1) Tidak ada agunan yang ditahan atau perbaikan kualitas kredit lain atau perjanjian saling hapus yang dapat mengurangi maximum exposure terhadap risiko kredit akun tersebut.
(1) There are no collaterals held or other credit enhancements or offsetting arrangements that reduce maximum exposure to credit risk on these accounts.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
117
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) A.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
OBJECTIVES
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Kebutuhan likuiditas Grup terutama berasal dari kebutuhan untuk melakukan pembayaran atas pinjaman bank dan bunga atas pinjaman bank dan obligasi. Kesulitan likuiditas yang sedang dialami Grup telah menyebabkan ketidakmampuan Grup untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya untuk melakukan pembayaran atas utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman bank dan bunga atas obligasi secara tepat waktu. Pada saat ini Grup sedang melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kesulitan likuiditas tersebut diantaranya dengan melakukan negosiasi dengan para kreditur untuk memperoleh perpanjangan jangka waktu pelunasan utang dan mencari sumber pendanaan alternatif.
The Group’s liquidity requirements mainly come from repayments of bank loans and interest on bank loans and bonds. The liquidity problems that the Group is currently facing have led to the Group’s failure to fulfill contractual obligations to make timely repayments of trade payables, accrued expenses, bank loans and interest on bonds. Currently, the Group has been making efforts to overcome the liquidity problems, such as by re-negotiating with creditors in order to extend the maturity date of the loans and by searching for alternative sources of financing.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontrak semula atau Rencana Perdamaian yang tidak didiskontokan.
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on the original contracts or Composition Plan undiscounted payments.
Kurang dari 1 tahun/ Below 1 year Utang usaha Biaya masih harus dibayar Liabilitas derivatif - bersih Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin Wesel bayar jangka menengah Utang pihak berelasi Jumlah
Jumlah
2-3 tahun/ 2-3 years
Nilai tercatat pada tanggal 30 September 2016/ Carrying value as of September 30. 2016
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
3-5 tahun/ 3-5 years
358.456.664.046 933.102.001.889 -
-
-
-
35.006.125.824
358.456.664.046 933.102.001.889 35.006.125.824
214.640.712.440
-
-
-
-
214.640.712.440
Trade payables Accrued expenses Derivative liabilities - net Other current financial liabilities
2.291.928.391.843
46.363.531.831
38.994.000.000
1.860.198.112
2.243.724.269.557
-
-
-
-
2.243.724.269.557
Bank and other financial institution loans Bonds payable and guaranteed secured notes payable
149.059.360.140 -
910.804.867
-
-
-
149.059.360.140 910.804.867
Medium-term notes payable Due to related parties
6.190.911.399.915
47.274.336.698
38.994.000.000
1.860.198.112
35.006.125.824
6.314.046.060.549
Total
Kurang dari 1 tahun/ Below 1 year Utang usaha Biaya masih harus dibayar Liabilitas derivatif - bersih Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Pinjaman bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi dan wesel bayar yang dijamin Wesel bayar jangka menengah Utang pihak berelasi
1-2 tahun/ 1-2 years
1-2 tahun/ 1-2 years
2-3 tahun/ 2-3 years
2.379.146.121.786
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2015/ Carrying value as of December 31, 2015
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
3-5 tahun/ 3-5 years
514.440.056.171 904.763.677.583 -
-
-
-
36.409.021.690
514.440.056.171 904.763.677.583 36.409.021.690
Trade payables Accrued expenses Derivative liabilities - net Other current financial liabilities
244.162.423.760
-
-
-
-
244.162.423.760
2.415.016.466.677
10.491.779.487
22.808.127.581
60.462.219.772
-
2.508.778.593.517
2.329.515.217.103
-
-
-
-
2.329.515.217.103
Bank and other financial institution loans Bonds payable and guaranteed secured notes payable
145.465.522.458 -
751.404.917
-
-
-
145.465.522.458 751.404.917
Medium-term notes payable Due to related parties
6.553.363.363.752
11.243.184.404
22.808.127.581
60.462.219.772
36.409.021.690
6.684.285.917.199
Total
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan pembelian bahan bakar. Harga bahan bakar tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.
The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of fuel. The prices of fuel are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.
118
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) A.
B.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
A.
OBJECTIVES
RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko harga komoditas (lanjutan)
Commodity price risk (continued)
Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan selalu melakukan pembandingan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan harga yang paling menguntungkan.
The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by doing price comparison from several suppliers to get the most favorable price.
MANAJEMEN MODAL
B.
CAPITAL MANAGEMENT
Sehubungan dengan Grup sedang mengalami kesulitan keuangan, tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah memastikan terpenuhinya modal kerja untuk menjalankan operasi Grup.
Since the Group is in financial difficulties, the primary objective of the Group’s capital management is to ensure the availability of the Group’s working capital to run its operations.
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalannya sebagaimana disebutkan dalam perjanjian pinjaman, namun karena kondisi Grup saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tertentu tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut. Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
The Company and certain Subsidiaries are required under their respective debt agreements to maintain the level of existing share capital; however, due to their current condition, they have been unable to fulfill the requirements. In addition, the Group is also required by the Corporation Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Grup menerapkan program penghematan dan meninjau rencana pengeluaran barang modal, investasi dan ekspansi secara berkesinambungan.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group continuously applies cost-cutting programs and reviews its capital expenditures, investments and expansion plan.
Pada saat ini, Grup mengelola modalnya dengan memonitor secara teratur kebutuhan modal kerjanya daripada menggunakan rasio pengukit (gearing ratio). Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, Grup mempunyai modal kerja negatif masing-masing sebesar Rp 5,95 triliun dan Rp 6,30 triliun.
Currently, the Group manages its capital by regularly monitoring its working capital requirements rather than using gearing ratios. As of September 30, 2016 and December 31, 2015, the Group has negative working capital amounting to Rp 5.95 trilion and Rp 6.30 trilion, respectively.
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA
37. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES The Group’s outstanding employee benefit liabilities for Nine Months period ended in September 30, 2016 and for the year ended in December 31, 2015 were determined based on the actuarial valuations performed by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, based on its reports dated March 7, 2016.
Liabilitas imbalan kerja Grup pada periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2015 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya pada tanggal 7 Maret 2016.
119
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
37. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) The actuarial valuations were determined using the projected-unit-credit method which considered the following assumptions:
Penilaian aktuaris dihitung dengan menggunakan metode projected-unit-credit yang berdasarkan asumsiasumsi berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita
55 tahun / 55 years 2015: 9,1%; 2014: 8% 8% per tahun / 8% per annum 2015: Tabel Mortalita Indonesia III - 2011/ Indonesia Mortality Table III - 2011; 2014: Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO ’80)
Normal pension age Discount rate Salary increase projection rate Table of mortality
The employee benefits expenses (income) recognized in the consolidated statement of income consisted of the following:
Beban (pendapatan) imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian terdiri dari: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Biaya jasa kini Biaya bunga
-
2.581.107.545 2.433.369.971
Current service cost Interest cost
Jumlah
-
5.014.477.516
Total
Movements in the present value of the defined benefit obligation are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Kurtailmen/keuntungan atas penyelesaian Pembayaran selama tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain
27.252.629.963 -
30.493.152.259 2.581.107.545 2.433.369.971
Balance at beginning of year Current service cost Interest cost
(1.952.664.056) -
(73.767.086) (3.941.395.889) (4.239.836.837)
Curtailment/settlement gain Payments during the year Other comprehensive income
Saldo akhir tahun
25.299.965.907
27.252.629.963
Balance at end of the year
A reconciliation of the employee benefit liabilities are as follows:
Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30. 2016 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian
25.299.965.907
25.299.965.907
120
31 Desember 2015/ December 31. 2015 27.252.629.963
Present value of defined benefit obligation
27.252.629.963
Liability recognized in the consolidated statement of financial position
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
37. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) The amounts of the present value of defined benefit obligation and experience adjustment on plan liabilities for retirement benefits as of September 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
Jumlah nilai kini liabilitas imbalan pasti dan penyesuaian liabilitas program untuk imbalan pensiun pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
25.299.965.907
27.252.629.963
Penyesuaian liabilitas program
-
3.026.443.353
38. INFORMASI SEGMEN
Present value of defined benefit obligation Experience adjustment on plan liabilities
38. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan manajemen, usaha Grup dikelompokkan menjadi tiga bisnis operasi utama: jasa pelayaran, jasa keagenan dan usaha lainnya.
For management purposes, the Group’s businesses are grouped into three major operating businesses: shipping services, agency services and others.
Informasi segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
The Group’s operating segment information is as follows:
30 September 2016 Pendapatan jasa Pihak eksternal Antar segmen
Jasa Pelayaran/ Shipping Services
346.195.396.692 -
Jasa Keagenan/ Agency Services
Lain-lain/ Others
59.110.654.127 -
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
September 30, 2016
8.289.501.928 -
(77.057.363.594) -
336.538.189.153 -
Service revenues External parties Inter-segment Total service revenues
-
Jumlah pendapatan jasa Beban jasa Hasil segmen/ laba (rugi) kotor Beban usaha Pendapatan operasi lain Beban operasi lain Beban pajak penghasilan final Laba (rugi) usaha Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas Laba bersih Entitas Asosiasi - bersih Beban pajak penghasilan bersih Laba (rugi) bersih periode berjalan Informasi lainnya Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
346.195.396.692
59.110.654.127
8.289.501.928
(77.057.363.594)
336.538.189.153
(350.313.662.069)
(21.970.893.418)
(2.785.671.073)
70.719.961.981
(304.350.264.579)
Cost of services
32.187.924.574 (78.029.276.611)
Segment income/ gross profit (loss) Operating expenses
(4.118.265.377) (52.274.838.183)
37.139.760.709 (26.242.730.266)
5.503.830.855 (1.963.436.343)
(6.337.401.613) 2.451.728.181
305.814.580.305 (59.041.921.460)
460.180.895 (830.919.853)
19.583.187 (19.241.652)
(97.624.991.123) (68.425.365.188)
(3.540.660.642)
-
(35.364.796)
-
186.838.894.643
10.526.291.485
3.505.371.251
(169.936.029.743)
30.934.527.636
7.157.876.398 (160.179.953.220)
1.034.394.892 (13.723.992.220)
21.836.619.847 (33.939.199.661)
142.379.130.888 23.675.548.748
172.408.022.025 (184.167.596.353)
102.151.664.777
222.672.270
-
(102.151.664.777)
222.672.270
-
(189.390.500)
-
-
135.968.482.598
(2.130.024.073)
(8.597.208.563)
(106.033.014.884)
19.208.235.078
Net income (loss) for the period
2.567.959.638.372
553.985.946.146
1.824.017.152.472
(3.747.729.240.491)
1.198.233.496.499
Other information Assets Segment assets
43.677.880.095
Unallocated assets
1.241.911.376.594
Total assets
Total aset
121
208.669.353.264 Other operating income (128.317.448.153) Other operating expenses Final income tax (3.576.025.438) expense Income (loss) from operations Finance income Finance costs Equity in net profit of Associated Companies - net
(189.390.500) Income tax expense - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30 September 2016 Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
38. SEGMENT INFORMATION (continued)
Jasa Pelayaran/ Shipping Services
Jasa Keagenan/ Agency Services
Lain-lain/ Others
10.280.130.445.876
1.196.032.226.215
Eliminasi/ Elimination
1.719.068.484.582
Konsolidasi/ Consolidated
(6.853.001.950.199)
Total liabilitas Perolehan aset tetap Penyusutan dan amortisasi
30 September 2015
6.342.229.206.474
Liabilities Segment liabilities
3.347.183.788
Unallocated liabilities
6.345.576.390.262
Total liabilities
18.544.882.757
143.413.300
56.438.000
-
18.744.734.057
80.652.912.692
403.084.243
111.152.457
-
81.167.149.392
Jasa Pelayaran/ Shipping Services
Jasa Keagenan/ Agency Services
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
September 30, 2016
Konsolidasi/ Consolidated
Acquisitions of fixed assets Depreciation and amortization
September 30, 2015
Pendapatan jasa Pihak eksternal Antar segmen
555.345.977.566 -
79.800.588.455 -
8.461.324.667 -
(106.992.004.276) -
536.615.886.412 -
Service revenues External parties Inter-segment
Jumlah pendapatan jasa
555.345.977.566
79.800.588.455
8.461.324.667
(106.992.004.276)
536.615.886.412
Total service revenues
(582.848.151.717)
(29.247.509.460)
(5.041.302.442)
100.224.670.621
Beban jasa Hasil segmen/ laba (rugi) kotor
(27.502.174.151)
Beban usaha (80.981.559.502) Pendapatan operasi lain (66.686.093.039) Beban operasi lain (214.109.181.596) Beban pajak penghasilan final (5.324.694.796)
50.553.078.995
3.420.022.225
(6.767.333.655)
(1.223.398.176)
2.828.716.000
10.932.712.580 (367.698.302)
327.458.097 (155.821.983)
100.805.697.778 125.626.071.879
-
(23.598.175)
-
222.493.152.002
(136.559.183.412)
(21.194.172.840) (205.237.596.817)
4.264.710.892 (395.643.901.272)
(27.911.387.591)
Laba (rugi) usaha
(394.603.703.084)
33.206.705.682
2.344.661.988
Pendapatan keuangan Biaya keuangan Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi - bersih Beban pajak penghasilan bersih
3.852.612.143 (157.205.501.896)
38.095.603 (9.835.266.910)
21.568.175.986 (23.365.535.649)
-
(83.472.872)
-
-
97.136.803
-
(35.711.125)
-
Laba (rugi) bersih tahun berjalan
(547.859.456.034)
23.326.061.503
511.591.200
(3.938.617.655)
31 December 2015
Jasa Pelayaran/ Shipping Services
Informasi lainnya Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
6.059.495.321.194
Jasa Keagenan/ Agency Services
516.601.918.493
Lain-lain/ Others
1.852.208.410.768
Eliminasi/ Elimination
10.444.540.351.030
345.562.202.946
1.729.867.212.538
(6.886.254.089.385)
(7.651.308.415.925)
Total liabilitas
Perolehan aset tetap Penyusutan dan amortisasi
19.703.593.414 (107.287.629.269)
(83.472.872)
Operating expenses
Income (loss) from operations Finance income Finance costs Equity in net losses of associated companies – net
61.425.678 Income tax expense - net
(527.960.420.986)
Net income (loss) for the year
December 31, 2015
1.542.051.561.070
Other information Assets Segment assets
58.946.469.505
Unallocated assets
1.600.998.030.575
Total assets
4.868.661.350.589
Liabilities Segment liabilities
1.861.419.670.203
Unallocated liabilities
6.730.081.020.792
Total liabilities
31.842.639.275
422.218.191
9.356.000
-
32.274.213.466
123.092.882.621
526.639.380
143.033.332
-
123.762.555.333
122
Cost of services Segment income/ gross profit (loss)
45.379.775.416 Other operating income (89.006.630.002)Other operating expenses Final income tax (5.348.292.971) expense
Konsolidasi/ Consolidated
Total aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
(516.912.292.998)
Acquisitions of fixed assets Depreciation and amortization
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
38. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi geografis Grup adalah sebagai berikut:
The Group’s geographical information is as follows:
a.
a.
Pendapatan Jasa 30 September 2016/ September 30, 2016 324.065.381.267 22.130.015.425
463.522.678.454 91.823.299.112
Shipping Services Domestic Overseas
Jasa Keagenan Domestik Luar negeri
59.110.654.127 -
79.800.588.455 -
Agency Services Domestic Overseas
8.289.501.928
8.461.324.667
Other Services Domestic
Jumlah Eliminasi
413.595.552.747 (77.057.363.594)
643.607.890.688 (106.992.004.276)
Total Elimination
Bersih
336.538.189.153
536.615.886.412
Net
b.
Total Aset
Total Assets
30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Jasa Pelayaran Domestik Luar negeri
2.521.004.902.520 46.954.735.851
5.584.338.558.056 475.156.763.138
Shipping Services Domestic Overseas
Jasa Keagenan Domestik
553.985.946.146
516.601.918.493
Agency Services Domestic
86.540.377.596 1.737.476.774.877
21.085.734.104 1.831.122.676.664
Other Services Domestic Overseas
43.677.880.095
58.946.469.505
Unallocated assets
4.989.640.617.085 (3.747.729.240.491)
8.487.252.119.960 (6.886.254.089.385)
Total Elimination
1.241.911.376.594
1.600.998.030.575
Net
Jasa Lain-lain Domestik Luar negeri Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Eliminasi Bersih c.
30 September 2015/ September 30, 2015
Jasa Pelayaran Domestik Luar negeri
Jasa Lain-lain Domestik
b.
Service Revenues
c.
Perolehan Aset Tetap 30 September 2016/ September 30, 2016
Acquisitions of Fixed Assets
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Jasa Pelayaran Domestik
18.544.882.757
31.842.639.275
Shipping Services Domestic
Jasa Keagenan Domestik
143.413.300
422.218.191
Agency Services Domestic
56.438.000
9.356.000
Other Services Domestic
18.744.734.057
32.274.213.466
Total
Jasa Lain-lain Domestik Jumlah
123
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Perusahaan menandatangani beberapa kontrak dengan pelanggannya, antara lain PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) dan PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN), dimana Perusahaan akan menyediakan jasa transportasi batu bara dan/atau manajemen jetty kepada pelanggannya dengan syarat dan ketentuan seperti yang tercantum dalam perjanjian tersebut.
a. The Company entered into agreements with its customers, which included PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) and PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN), whereby the Company agreed to provide coal transportation services and/or jetty management to the customers under terms and conditions as provided in the agreements.
b. Pada tanggal 24 April 2009, Perusahaan menandatangani kontrak penyewaan FSO dengan Kangean, dimana Perusahaan akan melakukan konversi terhadap MT Urwasi (lihat Catatan 11) untuk memenuhi persyaratan dalam perjanjian tersebut. Kontrak ini telah diubah beberapa kali. Perusahaan setuju bahwa jangka waktu pelayanan FSO kepada Kangean adalah 12 bulan sejak tanggal 14 Mei 2009. Kangean berhak untuk memperpanjang jangka waktu pelayanan sebanyak enam kali dengan setiap masa perpanjangan selama Sembilan Bulan dan memiliki syarat dan ketentuan yang sama.
b. On April 24, 2009, the Company signed a contract for the charter of FSO to Kangean, whereby the Company agreed to convert MT Urwasi to an FSO (see Note 11) in order to fulfill the requirements of the contract. This contract has been amended several times. The Company agreed that the FSO provide services to Kangean for a period of 12 months starting on May 14, 2009. Kangean has the right to extend the service period with six extension options of Nine Months each under the same terms and conditions.
Sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas dan berdasarkan perjanjian pemberian jaminan dengan Perusahaan, PT Asuransi Central Asia (ACA) telah menerbitkan jaminan pelaksanaan kepada Kangean sebesar US$ 2.993.722.
In relation to the above contract and based on the guarantee issuance agreement with the Company, PT Asuransi Central Asia (ACA) has issued a performance guarantee to Kangean covering the amount of US$ 2,993,722.
Karena konversi MT Urwasi tidak diselesaikan secara tepat waktu (lihat Catatan 11), Perusahaan dan Kangean setuju menggunakan kapal pengganti untuk menjalankan kontrak ini dengan nama “Recovery Plan” sesuai dengan adendum No. 1 tanggal 14 Mei 2009. Berdasarkan amandemen No. 2 tanggal 16 November 2009, kedua belah pihak setuju bahwa jika pada tanggal 2 Desember 2009, MT Urwasi tidak berlayar dan Penyerahan Akhir (Final Acceptance of Delivery) belum selesai sampai dengan tanggal 29 Desember 2009, Kangean dapat mengakhiri perjanjian ini secara sepihak. Pada tanggal 31 Desember 2010, penyelesaian konversi MT Urwasi telah mencapai 99%, namun demikian MT Urwasi belum bisa dilayarkan sehubungan dengan ketidakmampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk melunasi semua liabilitas ke Keppel (lihat Catatan 11).
Since the conversion of MT Urwasi was not completed on time (see Note 11), the Company and Kangean agreed to use a substitute vessel to serve this contract under the name “Recovery Plan” in accordance with amendment No. 1 dated May 14, 2009. Based on amendment No. 2 dated November 16, 2009, both parties agreed that if until December 2, 2009, MT Urwasi did not sail away and Final Acceptance of Delivery had not been completed by December 29, 2009, Kangean may, at its sole option, terminate this contract. As of December 31, 2010, the modification of MT Urwasi already reached 99% completion, however, MT Urwasi still can not be sailed away due to the Company’s and a Subsidiary’s inability to settle their remaining liabilities to Keppel (see Note 11).
Efektif tanggal 20 Februari 2010, Kangean mengakhiri kontrak dengan Perusahaan karena menganggap Perusahaan telah gagal untuk menyerahkan MT Urwasi pada tanggal 29 Desember 2009 dan membayar kewajibannya ke Keppel (lihat Catatan 40a).
Effective February 20, 2010, Kangean terminated the contract with the Company, due to the Company’s failure to deliver MT Urwasi on December 29, 2009 and to settle the obligation to Keppel (see Note 40a).
124
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
c. Pada tanggal 14 September 2007, Gazelle, Entitas Anak, mengadakan Perjanjian Sewa Kapal (Bareboat Charter) dan Perjanjian Deposit Penyewa (Charterer Deposit Agreement) dengan Mount Lawu LLC (Mount Lawu), dimana Gazelle setuju untuk memberikan jaminan sebesar US$ 4.300.000 kepada Mount Lawu sehubungan dengan penyewaan kapal MV Globe Unity dari Mount Lawu untuk periode sewa selama 7 tahun.
c. On September 14, 2007, Gazelle, a Subsidiary, entered into a Bareboat Charter Agreement and a Charterer Deposit Agreement (CDA) with Mount Lawu LLC (Mount Lawu), whereby Gazelle agreed to provide a deposit amounting to US$ 4,300,000 to Mount Lawu in connection with the chartering of MV Globe Unity vessel from Mount Lawu for 7 years.
Pada tanggal 13 Agustus 2009, perjanjian tersebut diubah dan, antara lain, kedua belah pihak setuju bahwa tarif sewa diubah dan aset-aset berikut ini ditempatkan sebagai jaminan tambahan:
On August 13, 2009, the agreement was amended and both parties agreed that, among others, the charter hire rate be changed and the following assets be placed as additional collaterals: • Vessels (MV Saraswati, MV Gayatri, MV Alas and MV Hanjani) which are owned by the Company; • Barges and tug boats (BG APOL 3008, BG APOL 3009, TB Amurang, TB Mamuju and TB Katingan) which are owned by BJP;
•
•
•
Kapal-kapal (MV Saraswati, MV Gayatri, MV Alas dan MV Hanjani) yang dimiliki oleh Perusahaan; Kapal tongkang dan kapal tunda (BG APOL 3008, BG APOL 3009, TB Amurang, TB Mamuju dan TB Katingan) yang dimiliki oleh BJP; Kapal tunda (TB Lotus 669) dan floating crane (FC Lotus 668) yang dimiliki oleh LKM.
•
Tug boat (TB Lotus 669) and floating crane (FC Lotus 668) which are owned by LKM.
Pada tanggal 24 November 2011, MV Gayatri, MV Alas dan MV Hanjani yang dimiliki oleh Perusahaan sudah tidak lagi ditempatkan sebagai jaminan tambahan.
On November 24, 2011, MV Gayatri, MV Alas and MV Hanjani which are owned by the Company were released as additional collaterals.
Pada bulan Juni 2012, Mount Lawu, Gazelle, Perusahaan dan pihak-pihak terkait lainnya menandatangani Settlement Deed. Berdasarkan Settlement Deed tersebut, beberapa syarat dan kondisi yang ada di perjanjian-perjanjian sebelumnya diubah, antara lain:
In June 2012, Mount Lawu, Gazelle, the Company and other related parties signed a Settlement Deed. Based on the Settlement Deed, some terms and conditions in the prior agreement have been changed, among others:
1.
Gazelle dapat membeli kapal pada akhir masa sewa sebesar US$ 1;
1.
Gazelle can purchase the vessel at the end of the lease term at US$ 1;
2.
Jaminan sebesar US$ 4.300.000 tersebut di atas tidak akan dikembalikan kepada Gazelle.
2.
Deposit mentioned above amounting to US$ 4,300,000 would not be refunded to Gazelle.
Sehubungan dengan perubahan di atas, Gazelle telah menghapusbukukan jaminan tersebut di atas pada tahun 2012. Selain itu, Gazelle juga harus mengubah pencatatan transaksi sewa dari sewa operasi menjadi sewa pembiayaan. Namun demikian, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, Gazelle belum menyelesaikan perhitungan sewa pembiayaan, dan oleh karena itu, belum mengakui aset dan liabilitas sewa pembiayaan pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015.
In relation to the above changes, Gazelle wrote off the deposit in 2012. In addition, Gazelle have to change the recognition of its lease transaction from operating lease into finance lease. However, as of the date of the completion of the consolidated financial statements for the year ended ended December 31, 2015, Gazelle has not finalized its finance lease calculation and, therefore, it has not recognized the lease assets and liabilities in the consolidated financial statements as of December 31, 2015.
125
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
Perusahaan dan Gazelle memperoleh persetujuan restrukturisasi utang melalui Mount Lawu LLC kepada konsorsium bank (DVB Group Merchant Bank Asia, Ltd. dan United Overseas Bank Limited) di bulan Agustus 2013 (lihat Catatan 18).
The Company and Gazelle obtained approval of loan restructuring by Mount Lawu LLC to bank consortium (DVB Group Merchant Bank Asia, Ltd. Dan United Overseas Bank Limited) in August 2013 (see Note 18).
Setelah restrukturisasi tersebut, Perusahaan melakukan akuisisi seluruh saham Mount Lawu LLC dengan harga US$ 1 dan kewajiban Gazelle kepada Mount Lawu LLC dihapuskan.
After the restructuring, the Company made acquisition all of Mount Lawu LLC shares with price US$ 1 and Gazelle’s liabilities to Mount Lawu LLC was writen-off.
d. Dalam rangka perolehan kapal-kapal, Grup telah mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga. Perjanjian-perjanjian penting dan saldo uang muka pembelian aset tetap sebelum dikurangi penurunan nilai pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
d. In connection with its acquisition of vessels, the Group entered into significant agreements with third parties. The outstanding significant agreements and the outstanding balances of the advances for purchase of fixed assets before impairment as of September 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
No.
Penjual/ Seller
Total dan jenis kapal/ Quantity and type of vessels
Uang Muka Pembelian Aset Tetap (Disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap”)/ Advances for Purchase of Fixed Assets (Presented as part of “Fixed Assets” account) 30 September 2016/ September 30, 2016
1.
Teraoka Shoji, Inc.
2.
STX Engine, Co., Ltd.
Satu kapal tongkang termasuk tiga set feeder dan dua set crane/One barge including three sets of feeders and two sets of cranes Empat buah mesin kapal cargo/Four main engines
JUMLAH/TOTAL
31 Desember 2015/ December 31, 2015
-
-
US$ 3.156.000
US$ 3.156.000
US$ 3.156.000
US$ 3.156.000
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC)
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC)
Sehubungan dengan transaksi pembelian kapal dari CST dan CSSC, GBSL menandatangani Memorandum of Agreement, Bareboat Charter Agreement, Charterer Funding Agreement dan Funding Agreement (secara kolektif disebut sebagai “Perjanjian”) dengan Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Berdasarkan Perjanjian tersebut, Kaba setuju, antara lain, untuk: 1. Membeli 2 kapal dari 6 kapal di atas dari GBSL, yang diharapkan akan dikirimkan dari CST dan CSSC pada tanggal dan dengan harga pembelian sebagaimana tercantum dalam Perjanjian.
In relation to the vessel purchase from CST and CSSC, GBSL signed a Memorandum of Agreement, Bareboat Charter Agreement, Charterer Funding Agreements and Funding Agreements (collectively the “Agreements”) with Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Based on the Agreements, Kaba agreed, among others, to: 1.
126
Buy 2 vessels, out of the above 6 vessels, from GBSL which are expected to be delivered by CST and CSSC on the dates and at the purchase prices as stated in the Agreements.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC) (lanjutan) 2.
3.
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC) (continued) 2.
Mendanai GBSL untuk kontrak-kontrak atas pembangunan kapal sebesar US$ 94 juta dimana pembayaran untuk pendanaan kapal tersebut sebesar harga jual 2 kapal GBSL ke Kaba (butir “1” di atas). Menyewakan kembali kedua kapal yang dibeli ke GBSL untuk 120 bulan sampai dengan tahun 2020 berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam Bareboat Charter Agreement.
3.
Provide funding to GBSL for the shipbuilding contracts amounting to US$ 94 million whereby the repayment for the funding shall be the selling price of GBSL’s two vessels to Kaba (item “1” above). Charter back the two vessels to GBSL for 120 months untilthe year of 2020 in accordance with the terms and conditions as stipulated in the Bareboat Charter Agreement.
Pada tahun 2008, GBSL menerima pembayaran dari Kaba sebesar US$ 18,8 juta sebagai penggantian atas uang muka pembangunan kapal yang telah dibayarkan GBSL ke pembangun kapal. Pada tahun 2012, kontrak pembangunan kapal telah selesai.
In 2008, GBSL received the payment from Kaba of US$ 18.8 million as reimbursement of the advance for shipbuilding which had been paid by GBSL to the shipbuilder. In 2012, the shipbuilding contracts were completed.
Sehubungan dengan pembelian kapal oleh Kaba, GBSL setuju untuk menyewa dua kapal tersebut dari Kaba. Jaminan yang dibayarkan GBSL kepada Kaba sehubungan dengan penyewaan kapal tersebut adalah sebesar US$ 9.750.000 (setara HK$ 76.050.000). Berdasarkan perjanjian Charterer Funding Agreement (CFA) antara GBSL dengan Kaba, apabila Perusahaan atau GBSL dalam kondisi default, maka Kaba tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan jaminan tersebut di atas. CFA tersebut juga mencantumkan klausula cross-default.
In relation to the vessels acquisition by Kaba, GBSL agreed to charter the above two vessels from Kaba. Deposits paid by GBSL to Kaba in connection with the chartering of the vessels amounted to US$ 9,750,000 (equivalent to HK$ 76,050,000). Based on the Charterer Funding Agreement (CFA) between GBSL and Kaba, if the Company or GBSL is in default condition, Kaba does not have any obligation to refund the deposits as mentioned above. The CFA also includes a cross-default clause.
Sehubungan dengan transaksi tersebut di atas, GBSL dan Kaba menandatangani perjanjian dengan Orchidaceae dan Onagraceae, pihak-pihak berelasi, dimana Orchidaceae dan Onagraceae bertindak sebagai penerima hak opsi (option receiver) masing-masing untuk membeli satu kapal tersebut di atas sesuai dengan syarat dan ketentuan opsi yang tercantum dalam perjanjian tersebut.
In relation to the above transactions, GBSL and Kaba signed an agreement with each of Orchidaceae and Onagraceae, related parties, whereby Orchidaceae and Onagraceae agreed to act as option receivers to buy a vessel each, in accordance with the terms and conditions as stated in the agreement.
Pada bulan Mei 2011, CST dan GSSC (Penjual) dan GBSL (Pembeli) dan DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. (Assignee) mengakhiri perjanjian Kontrak Shipbuilding dimana pihak-pihak setuju untuk mengakhiri kontrak pembuatan dua kapal yang disebabkan karena krisis keuangan dan rendahnya pasar perkapalan. Selain itu, pihakpihak juga menyetujui, antara lain, perubahan cicilan pembayaran dan potongan harga pada empat kapal sehubungan dengan kontrak pembangunan kapal.
In May 2011, CST and GSSC (Seller) and GBSL (Buyer) and DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd. (Assignee) entered into Termination Agreement in respect of Shipbuilding Contracts whereby the parties agreed to terminate two shipbuilding contracts due to the current financial crisis and poor shipping market. In addition, the parties also agreed on, among others, changes in installment payments and discounts on four vessels in relation to shipbuilding contracts.
127
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC) (lanjutan)
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC) (continued)
Pada tahun 2011, dua kapal telah diserahkan kepada GBSL dan pada tahun 2012, dua kapal lagi, yang disewa dari Mount Kaba, telah diserahkan kepada GBSL.
In 2011, two vessels were delivered to GBSL and in 2012, other two vessels, which were chartered from Kaba, were delivered to GBSL.
Pada tanggal 13 Februari 2012, GBSL, Perusahaan, Orchidaceae, Onagraceae dan Kaba mengadakan perjanjian restrukturisasi sehubungan dengan dua kapal yang disewa dari Kaba. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut, para pihak sepakat untuk melakukan perubahan atas Bareboat Charters Agreement, Memorandum of Agreement, Option Agreements, Charterer Funding Agreements dan Guarantees Agreement yang telah diadakan sebelumnya dan Kaba mengesampingkan events of default yang telah terjadi, dan Perusahaan akan membayar biaya restrukturisasi kepada Kaba.
On February 13, 2012, GBSL, the Company, Orchidaceae, Onagraceae and Kaba entered into restructuring agreement in relation to two vessels which were chartered from Kaba. Based on the restructuring agreement, the parties agreed to amend the previous Bareboat Charter Agreement, Memorandum of Agreement, Option Agreements, Charterer Funding Agreements and Guarantees Agreement and Kaba agreed to waive events of default which have occurred, and the Company agreed to pay the restructuring cost to Kaba.
Berdasarkan perjanjian restrukturisasi tersebut di atas, total jaminan sewa kapal kepada Kaba menjadi US$ 11.550.000. Jaminan tersebut dicatat sebagai bagian dari “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar yang dibukukan atas jaminan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar US$ 9.871.139. Selisih antara total yang dibayarkan dengan nilai wajar dibukukan sebagai akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Based on the above restructuring agreement, the required total charter deposits to Kaba became US$ 11,550,000. The deposits are presented as part of “Other Non-current Financial Assets” in the consolidated statements of financial position. The recorded fair value of the deposits as of December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 9,871,139. The difference between the amount of the deposits paid and the fair value is presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014.
Sehubungan dengan perubahan tersebut di atas, Grup harus mengubah pencatatan transaksi sewa dari sewa operasi menjadi sewa pembiayaan dan jaminan sewa kapal tersebut harus dimasukkan ke dalam perhitungan sewa pembiayaan. Namun demikian, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015, Grup belum menyelesaikan perhitungan sewa pembiayaan, dan karenanya, Grup belum mengakui aset dan liabilitas sewa pembiayaan pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015, dan jaminan sewa kapal masih dicatat sebagai bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya di laporan keuangan konsolidasian (lihat Catatan 43 butir a dan b). Pada tanggal 19 Februari 2016, GBSL, Entitas Anak, mengakhiri perjanjian Bareboat Charter relating to MV Meenakshi dengan Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat jaminan sewa kapal MV Meenakshi yang sudah dibayarkan kepada Kaba akan di set-off dengan utang GBSL kepada Kaba terkait sewa kapal MV Meenakshi.
128
The original consolidated financial statements mctuded herein are in the Indonesian language
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Terse but (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOL/DA TED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) Huangpu danland Guangzhou CSSC Shipbuilding Co .. ltd. (CSSC) {lanjutanl
China Shipbuildina Tradinc Co.. Ltd. (CSD dar.land CSSC Guanazho..1 Huana@ Shiabuildina Co .. Lid. (CSsc, (continu,;:rJ)
Pada tanggal 19 Februari 2016, GBSL, Entitas Anak, mengadakan addendum perjanjian Bareboat Charter relating to MV Padmini dengan Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat untuk melakukan perubahan atas Bareboat Charter Agreement tanggal 28 Maret 2008 yang telah diubah melalui perjanjian restrukturisasi tanggal 13 Februari 2012 sehubungan dengan kapal yang disewa dari Kaba. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat terdapat penurunan tarif sewa kapal MV Padmini menjadi USS 2.000 per hari.
On February 19. 2016, GBSL. a Subsidiary, entered into Bareboat Charter Addendum relating to MV Padmini with Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Based on the agreement, the parties agreed to amend a Bareboat Charter Agreement dated March 28, 2008 as amended by a restructuring agreement dated February 13, 2012 in relation to vessel which was chartered from Kaba. Under the agreement, the parties agreed there is a decrease in charter hire rates of MV Padmini to US$ 2, 000 per day.
Teraoka Shoji, Inc.
Teraoka Shoii. Inc.
Kontrak pembangunan kapal tongkang tersebut awalnya dilakukan dengan Teraoka, S.A. Namun pada bulan November 2009, Teraoka, S.A. mengundurkan diri dari perjanjian jual beli kapal dengan BJP dan mengalihkan perjanjian ini kepada Teraoka Shoji, Inc. Kapal tersebut direncanakan akan dikirimkan kepada BJP pada bulan September 2010.
The shipbuilding agreement was initially entered into with Teraoka, S.A. However. in November 2009. Teraoka, S.A. withdrew from the ship sate and purchase agreement with BJP and transferred the agreement to Teraoka Shoji. Inc. The barge was planned to be delivered to BJP in September 2010.
Uang muka yang telah dibayarkan oleh BJP sebesar US$ 18.200.000 disajikan sebagai bagian dari akun "Aset Tetap" pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The advance payment already made by BJP amounting to US$ 18,200.000 is presented as part of "Fixed Assets" account in the consolidated statements of financial position.
Berdasarkan kontrak-kontrak pembelian atau pembangunan kapal tersebut di alas. Pembeli akan berada dalam posisi default berdasarkan kontrak jika satu dari kejadian berikut ini terjadi:
Based on the above ship purchase or shipbuilding agreement. the Buyer is in a default position if either of the following events occur:
1.
Pembeli gagal untuk membayar cicilan yang telah jatuh tempo dan terutang.
1.
2.
Pembeli gaga! untuk menyediakan jaminan pembayaran untuk diterbitkan oleh salah satu bank internasional kelas satu yang bisa diterima oleh Penjual dan Bank Penjual. Pembeli gaga! untuk menerima penyerahan dari kapal ketika kapal diajukan untuk diserahkan oleh Penjual.
2.
3.
3.
The Buyer fails to pay the installments when any such installment becomes due and payable. The Buyer fails to provide payment guarantee to be issued by a first-class international bank acceptable to the Seller and Seller's bank. The Buyer fails to take delivery of the vessel. when the vessel is duly tendered for deliv�ry by the Seller.
In the event of default that continues for
Dalam hal terjadinya default yang berlangsung selama suatu periode seperti dinyatakan dalam perjanjian, Penjual memiliki hak untuk membatalkan kontrak, dengan ca ta tan Penjual telah memberitahukan Pembeli atas default tersebut dengan memberikan peringatan atas akibatnya kepada Pembeli. Oalam hal terjadi pembatalan. Penjual berhak untuk memiliki cicilan atau cicilan dari nilai kontrak yang telah dibayar oleh Pembeli kepada Penjual sehubungan dengan kontrak ini.
a period
as stated in the agreements, the Seller shall have
the right to cancel/rescind the contract, provided that the Seller has notified the Buyer of such default by giving notice of such effect to the Buyer. In the event of such cancellation or rescission. the Seller shall be entitled to retain any installment or installments of the contract price paid by the Buyer to the Seller on account of this contract.
129
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
Teraoka Shoji, Inc. (lanjutan)
Teraoka Shoji, Inc. (continued)
Pada tanggal 15 Oktober 2010, Teraoka Shoji, Inc. mengadakan perjanjian dengan Perusahaan, dimana Teraoka Shoji, Inc. setuju mengembalikan uang muka pembelian kapal kepada Perusahaan (sebagai entitas induk BJP) sebesar US$ 15.200.000, jika Teraoka Shoji, Inc. sudah mengkonfirmasikan penerimaan hasil penjualan kapal tersebut kepada pembeli pihak ketiga dalam transaksi yang lain atas penjualan kapal terkait. Pada tahun 2011, BJP telah menurunkan nilai uang muka tersebut menjadi US$ 15.200.000.
On October 15, 2010, Teraoka Shoji, Inc. entered into an agreement with the Company, whereby Teraoka Shoji, Inc. agreed to refund the advances for purchase of vessels amounting to US$ 15,200,000 to the Company (as BJP’s parent company), if Teraoka Shoji, Inc. confirms the receipt of the proceeds from the sale of the vessels to third-party buyers in other sales transactions of the same vessels. In 2011, BJP had written down the above advances to US$ 15,200,000.
Namun, perjanjian ini akan dianggap batal dan tidak mempunyai dampak hukum apabila Teraoka Shoji, Inc. tidak berhasil mengadakan perjanjian yang lain atas penjualan kapal tersebut.
However, the agreement shall become void and has no legal effect if Teraoka Shoji, Inc. can not enter into the other sales transactions.
Pada tahun 2012, BJP telah menerima pengembalian sebagian uang muka pembelian kapal sebesar US$ 8.600.000.
In 2012, BJP received a partial refund of the advances for purchase of vessels amounting to US$ 8,600,000.
Pada tahun 2013, BJP telah menurunkan nilai uang muka pembelian kapal tersebut menjadi sebesar US$ 5.600.000.
In 2013, BJP had written down the advances for purchase of vessels to became US$ 5,600,000.
Pada tahun 2014, BJP mencatat pengembalian seluruh uang muka pembelian kapal tersebut senilai US$ 9.600.000.
In 2014, BJP recorded the repayment advances for purchase of vessels amounting to US$ 9,600,000.
STX Engine, Co., Ltd. (STX)
STX Engine, Co., Ltd. (STX)
Pada tanggal 5 Juni 2007, Perusahaan mengadakan empat buah kontrak pembelian mesin kapal dengan STX Engine, Co., Ltd. (STX), dimana STX setuju untuk merancang, membangun dan menyelesaikan empat buah 15.000 DWT mesin utama kapal kargo. Mesin kapal tersebut diharapkan akan diserahkan pada tahun 2009. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, mesin utama kapal tersebut belum dikirimkan.
On June 5, 2007, the Company entered into four main engine purchase contracts with STX Engine Co., Ltd. (STX), whereby STX agreed to design, build and complete four 15,000 DWT general cargo main engines. The engines were expected to be delivered in 2009. As of December 31, 2012, the main engine has not yet been delivered.
Pada tahun 2012, uang muka pembelian mesin kepada STX nilainya telah diturunkan seluruhnya.
In 2012, the advances for purchase of engines to the STX was fully written down.
Perusahaan menunjuk PT Rothschild Indonesia (RI) sebagai penasihat keuangannya sehubungan dengan reviu strategis atas kondisi keuangan dan pelaksanaan pembiayaan, aktivitas lindung nilai/derivatif, dan/atau transaksi restrukturisasi yang disebut sebagai “Project Sunshine”. Perusahaan membayar retainer fee per bulan dan success fee sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Perjanjian ini akan berakhir sampai dengan Project Sunshine tersebut selesai, kecuali perjanjian ini diakhiri secara tertulis oleh salah satu pihak. Berdasarkan perjanjian dengan RI, sebagian dari imbalan jasa RI dapat dibayarkan dalam bentuk kas ataupun melalui saham Perusahaan sampai dengan sejumlah tertentu sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016,
The Company has engaged PT Rothschild Indonesia (RI) as a financial advisor in relation to strategic review of financial situation and execution of selected financing, hedging/derivative, and/or restructuring transaction under a project known as “Project Sunshine”. The Company pays the monthly retainer fee and success fee as stated in the agreement. The engagement will be terminated upon the conclusion of Project Sunshine, unless previously terminated in writing by either party. Based on the discussion with RI, a portion of RI’s professional fees will be settled either in cash or the Company’s shares up to a certain amount as stated in the agreement. As of the date of completion of the consolidated financial statements for the Nine Months period ended September 30, 2016, the Company and RI are still in the negotiation process regarding the
130
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
39. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)
STX Engine, Co., Ltd. (STX) (lanjutan)
STX Engine, Co., Ltd. (STX) (continued)
Perusahaan dan RI masih dalam proses negosiasi mengenai skema penyelesaian kepada RI.
Settlement scheme to RI. The Group’s management represents that there are no other significant agreements, financial guarantee contracts and commitments in addition to those disclosed above.
Manajemen Grup menyatakan bahwa tidak ada perjanjian, kontrak jaminan keuangan yang diberikan dan ikatan penting lainnya selain yang telah diungkapkan di atas.
40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI
40. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu sedang menghadapi berbagai kasus hukum. Berikut ini adalah kasus-kasus yang sedang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu:
The Company and certain Subsidiaries are a party to various legal actions. The following is an overview of the cases in which the Company and certain Subsidiaries are involved:
a. Sehubungan dengan pengakhiran kontrak secara sepihak oleh Kangean terhadap kontrak FSO kapal MT Urwasi (lihat Catatan 39b) pada tanggal 23 Maret 2010 dan surat Kangean menanggapi surat Perusahaan tertanggal 15 Juni 2010, Kangean mengajukan klaim sebagai berikut:
a. In connection with the termination of the FSO contract for MT Urwasi vessel by Kangean (see Note 39b) on March 23, 2010 and Kangean’s letter in response of the Company’s letter dated June 15, 2010, Kangean claims for the following:
1.
Liquidated damages sejak tanggal 1 September 2009 sampai dengan tanggal 20 Februari 2010 sebesar US$ 6.234.920.
1.
Liquidated damages from September 1, 2009 to February 20, 2010 amounting to US$ 6,234,920.
2.
Utang dari Perusahaan sebesar US$ 1.986.196 atas pembayaran yang telah dilakukan Kangean kepada PT Sea Horse.
2.
The Company’s payable amounting to US$ 1,986,196 for Kangean’s payment to PT Sea Horse.
3.
Utang dari Perusahaan sebesar US$ 86.261 atas bahan bakar, air bersih dan lainnya.
3.
The Company’s payable amounting to US$ 86,261 for fuel, fresh water and others.
131
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan)
40. CONTINGENT (continued)
LIABILITIES
AND
LITIGATION
Selain klaim di atas, Kangean juga mengakui adanya utang yang harus dibayar kepada Perusahaan sebesar US$ 3.624.282, sehingga sisa saldo bersih yang diklaim oleh Kangean adalah sebesar US$ 4.683.095.
In addition to the above claims, Kangean also acknowledged the amount of US$ 3,624,282 as payable by Kangean to the Company, leaving a balance of US$ 4,683,095 on the net amount claimed by Kangean.
Pada tanggal 19 Mei 2010, Perusahaan telah menyampaikan surat bantahan sebagai jawaban atas klaim yang diajukan oleh Kangean. Perusahaan menyatakan bahwa klaim yang dilakukan Kangean tidak mempunyai dasar yang kuat dan dibuat dengan itikad buruk. Perusahaan juga menyatakan bahwa Kangean telah melakukan cidera hukum dengan melakukan pemutusan kontrak secara sepihak tanpa dasar yang kuat. Selain itu, menurut catatan Perusahaan, walaupun klaim dari Kangean di atas diperhitungkan, secara total Kangean masih harus membayar kepada Perusahaan sebesar US$ 1.591.816.
On May 19, 2010, the Company sent its defenses in response to Kangean’s claims. The Company stated that Kangean’s claims were wrongful and were made in bad faith. The Company also stated that Kangean has breached the law by terminating the contract without valid basis. Furthermore, according to the Company’s records, even if Kangean’s claims were considered, Kangean still has to pay the amount of US$ 1,591,816 to the Company.
Oleh karena hal diatas, pada tanggal 19 Mei 2010, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA) yang bertindak sebagai penjamin dari Perusahaan sehubungan dengan kontrak FSO kapal MT Urwasi. Dalam surat permohonan tersebut Perusahaan menjelaskan tentang sengketa yang terjadi antara Perusahaan dan Kangean dan mengajukan permohonan agar ACA tidak melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean.
Due to the above matter, on May 19, 2010, the Company sent a request letter to PT Asuransi Central Asia (ACA) which is the Company’s guarantor in relation to the FSO contract for MT Urwasi vessel. In the request letter, the Company described the details regarding the dispute between the Company and Kangean and requested ACA not to make payment of the performance guarantee to Kangean.
Pada tanggal 10 Juni 2010, ACA memberikan surat pemberitahuan kepada Perusahaan bahwa ACA telah melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean sebesar US$ 2.993.722. Sehubungan dengan itu, ACA mengajukan klaim dengan jumlah yang sama kepada Perusahaan. Perusahaan menolak untuk membayar klaim tersebut karena sebelumnya Perusahaan telah mengajukan permintaan agar ACA tidak melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean.
On June 10, 2010, ACA sent a notification letter to the Company regarding the performance guarantee amounting to US$ 2,993,722 that was already paid by ACA to Kangean. In relation to that, ACA claimed exactly the same amount to the Company. The Company refused to pay the claim since it had previously requested ACA not to make the payment of the performance guarantee to Kangean.
132
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan)
40. CONTINGENT (continued)
LIABILITIES
AND
LITIGATION
Pada tanggal 19 Juli 2011, ACA mengajukan permohonan pailit kepada Perusahaan sehubungan dengan kasus di atas. Pada tanggal 24 Agustus 2011, Majelis Hakim telah menghentikan sementara kasus kepailitan tersebut sehubungan dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh BCA. Kasus kepailitan tersebut telah selesai dengan ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian antara Perusahaan dengan para krediturnya, termasuk ACA, pada tanggal 1 November 2011.
On July 19, 2011, ACA filed a bankruptcy claim against the Company in relation to the above matter. On August 24, 2011, the Panel of Judges has suspended the bankruptcy case in relation to Temporary Suspension of Payment (PKPU) filed by BCA. The bankruptcy case was closed with the signing of Settlement Agreement between the Company and its creditors, including ACA, on November 1, 2011.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016, belum ada tindakan hukum yang dilakukan baik oleh Perusahaan dan Kangean sehubungan dengan kasus di atas. Perusahaan akan melakukan tindakan hukum hanya jika dipandang perlu.
Until the date of the completion of the consolidated financial statements for Nine Months period ended September 30, 2016, no legal actions have been taken by either the Company and Kangean in relation to the above matter. The Company will only take legal actions if considered necessary.
Manajemen memutuskan untuk tidak melakukan pencadangan atas klaim yang diajukan oleh Kangean karena manajemen belum dapat memperkirakan secara andal hasil akhir dari sengketa tersebut.
The management has decided not to make any provision in regard to Kangean’s claims because the management is not yet able to reliably estimate the final result of the dispute.
b. Pada tanggal 17 Maret 2008, Perusahaan mengadakan Memorandum of Agreement (MOA) dengan Apollo Tanker, dimana Apollo Tanker setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli MT Apollo Sun seharga US$ 31.500.000. Berdasarkan MOA tersebut Perusahaan harus membayar jaminan sebesar 10% dari harga kapal. Namun, sampai dengan tanggal yang ditetapkan, Perusahaan tidak melakukan pembayaran atas jaminan tersebut. Akibatnya, Apollo Tanker membatalkan MOA tersebut dan harus menjual kapal tersebut ke pembeli baru dengan harga US$ 25.500.000. Apollo Tanker menuntut Perusahaan untuk membayar kerugian yang diakibatkan oleh pelanggaran yang dilakukan Perusahaan terhadap MOA tersebut.
b. On March 17, 2008, the Company entered into a Memorandum of Agreement (MOA) with Apollo Tanker, whereby Apollo Tanker, agreed to sell and the Company agreed to buy MT Apollo Sun for US$ 31,500,000. According to the MOA, the Company has to pay a deposit of 10% of the price of that ship. However, up to the agreed date, no payment has been made by the Company. As a result, Apollo Tanker canceled the MOA and sold the vessel to new buyer at a price of US$ 25,500,000. Apollo Tanker has claimed from the Company the payment for the loss that it incurred as a result of the breach of the MOA.
Berdasarkan keputusan arbitrase yang dikeluarkan oleh Tokyo Maritime Arbitration Commission pada tanggal 30 Oktober 2009, diputuskan bahwa:
Based on the arbitration decision which was issued by the Tokyo Maritime Arbitration Commission on October 30, 2009, it was decided that:
1.
2. 3.
Perusahaan harus membayar kepada Apollo Tanker sebesar US$ 6.645.000 dengan bunga tahunan sebesar 6% terhitung sejak tanggal 18 Juni 2008 sampai dengan tanggal dimana pembayaran US$ 6.645.000 tersebut selesai dilakukan. Perusahaan harus membayar sebesar JP¥ 2.810.000 kepada Apollo Tanker untuk biaya arbitrase. Perusahaan harus menanggung semua biaya legal dan biaya lain-lain yang terjadi sehubungan dengan proses arbitrase.
1.
The Company has to pay Apollo Tanker the amount of US$ 6,645,000 with interest at the annual rate of 6% starting on June 18, 2008 until the date when the payment of US$ 6,645,000 is completed.
2.
The Company is required to pay the amount of JP¥ 2,810,000 to Apollo Tanker for arbitrage cost. The Company shall shoulder all legal and other expenses which were incurred in relation to the arbitration proceedings.
3.
133
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan)
40. CONTINGENT (continued)
LIABILITIES
AND
LITIGATION
Currently, the Company is taking legal action to file an objection on the arbitrage decision that is believed to be wrongful due to the following reasons, among others: 1. The decision was based on laws that are applicable in Japan, while the Company is an Indonesian company and Apollo Tanker is a Liberian company.
Pada saat ini, Perusahaan sedang mengupayakan tindakan hukum untuk mengajukan keberatan atas putusan arbitrase yang diyakini keliru karena beberapa alasan tertentu, antara lain karena: 1. Putusan tersebut berdasarkan pada hukum yang berlaku di Jepang, sedangkan Perusahaan adalah perusahaan Indonesia dan Apollo Tanker adalah perusahaan Liberia. 2. MOA belum efektif karena persyaratan MOA belum terpenuhi.
2.
The MOA had not yet become effective since the precondition had not yet been fulfilled.
Saat ini, Apollo Tanker telah mengajukan permohonan pengesahan keputusan arbitrase tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Currently, Apollo Tanker has filed the arbitration award in the Central Jakarta District Court.
Pada tanggal 29 November 2013 Apollo Tanker melalui Pengadilan Tinggi Singapura menyatakan hendak menyita saham milik Perusahaan di Arpeni Marine, Co., Pte., Ltd., Singapura dan Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd., Singapura dan saat ini Perusahaan sedang melakukan perlawanan terhadap proses penyitaan tersebut dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses pengadilan tersebut.
On November 29, 2013, Apollo Tanker through the Singapore High Court declared was about to foreclose the Company's shares of ownership on Arpeni Marine, Co., Pte., Ltd., Singapore and Arpeni Shipping, Co., Pte., Ltd., Singapore and currently the Company is to fight against the foreclosure process and management cannot predict the final outcome of the litigation.
Atas kasus ini, manajemen telah mencatat provisi sebesar US$ 6.645.000 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar Litigasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
For this case, management has recorded a provision amounting to US$ 6,645,000 which were recorded as part of "Accrued Expenses Litigation" in the consolidated statement of financial position.
c. Pada tanggal 17 Februari 2009, sebuah klaim sejumlah US$ 2.782.210 diajukan kepada Perusahaan oleh Kharg Petrochemical Company (Penyewa) sehubungan dengan kontrak penyewaan kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 6 Juli 2008. Klaim tersebut diajukan oleh karena terjadinya kerusakan atas pompa kargo yang dimiliki oleh Penyewa pada saat dilakukan pembongkaran kargo dari kapal yang disewanya dari Perusahaan. Selain mengajukan tuntutan, Penyewa juga menahan beban demurrage sebesar US$ 1.661.102 yang seharusnya dibayar kepada Perusahaan.
c. On February 17, 2009, a claim amounting to US$ 2,782,210 was submitted to the Company by Kharg Petrochemical Company (Charterer) in relation to the vessel charter contract that was signed by both parties on July 6, 2008. The claim was filed due to the damage which occurred on the Charterer’s cargo pump upon unloading of cargo from the vessel that was chartered from the Company. In addition to the claim, the Charterer also retained demurrage expenses of US$ 1,661,102 which should have been paid to the Company.
Manajemen berkeyakinan bahwa kerusakan yang terjadi pada pompa kargo tersebut merupakan tanggung jawab dari MC Chantilly Limited (Pemilik Kapal). Oleh karena itu, Perusahaan telah mengajukan klaim kepada pemilik kapal sebesar US$ 2.782.210.
The management believes that the damage to the cargo pump is the responsibility of MC Chantilly Limited (Vessel Owner). Therefore, the Company has claimed the amount of US$ 2,782,210 from the Vessel Owner.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016, masalah tersebut diatas masih dalam proses arbitrase dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses arbitrase tersebut, sehingga manajemen belum melakukan pencadangan atas klaim tersebut.
Until the date of the completion of the consolidated financial statements for Nine Months period ended September 30, 2016, the above matter is still in arbitration process and management is not able to assess the final outcome of the arbitration process, therefore, the management has not made any provision in regard to the claim.
134
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan)
40. CONTINGENT (continued)
LIABILITIES
AND
LITIGATION
d. Pada bulan Juni 2009, Perusahaan mengajukan klaim sejumlah US$ 24.115.649 kepada Thai Phos Corporation, Pte., Ltd. (Penyewa) sehubungan dengan pemutusan kontrak oleh Penyewa terhadap kontrak penyewa an kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 2 Juni 2008.
d. In June 2009, the Company claimed the amount of US$ 24,115,649 from Thai Phos Corporation, Pte., Ltd. (Charterer) in relation to the early termination by the Charterer of a vessel charter contract that was signed by both parties on June 2, 2008.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016, persoalan tersebut diatas masih dalam proses hukum dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses hukum tersebut.
Until the date of the completion of the consolidated financial statements for Nine Months period ended September 30, 2016, the above matter is still in legal process and management is not able to assess the final outcome of such legal process.
e. Pada tanggal 18 November 2009, Handy Tanker K/S (Pemilik Kapal) mengajukan klaim sebesar US$ 11.311.032 kepada Perusahaan sehubungan dengan kontrak penyewaan kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 9 Januari 2008.
e. On November 18, 2009, Handy Tanker K/S (Vessel Owner) claimed the amount of US$ 11,311,032 from the Company in relation to the time charter contract that was signed by both parties on January 9, 2008.
Pada tanggal 1 Maret 2013 Arbitrase London telah menjatuhkan putusan agar Perusahaan membayar ganti rugi kepada Handy Tanker K/S sebesar US$ 9.238.221 dan membayar sisa sewa sebesar US$ 361.243. Atas putusan ini, Perusahaan telah menyesuaikan nilai provisi yang sebelumnya telah dicatat penuh sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar - Litigasi” pada laporan posisi keuangan konsolidasian menjadi sebesar US$ 9.599.464.
On March 1, 2013 London Arbitration has ruled that the Company has to pay compensation to Handy Tankers K/S amounting to of US$ 9,238,221 and to pay the remainder of the rent amounting to US$ 361,243. Based on this decision, the Company has adjusted the value of provisions that had previously been fully recorded as part of "Accrued Expenses - Litigation" in consolidated financial position to became US$ 9,599,464.
Pada tanggal 11 Juli 2013 Handy Tanker K/S telah mendaftarkan permohonan eksekutorial terhadap putusan London Maritime Arbitrators Association (LMAA) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan pada tanggal 19 Desember 2013 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan penetapan bahwa Putusan LMAA tersebut dapat dilaksanakan (eksekuatur) di Indonesia.
On July 11, 2013 Handy Tanker K/S has registered the enforcement of London Maritime Arbitrators Association (LMAA) Award in Central Jakarta District Court and on December 19, 2013 Central Jakarta District Court has stipulated that the LMAA Award can be enforced in Indonesia.
Pada tanggal 17 Januari 2014 Perusahaan mengajukan gugatan pembatalan terhadap putusan LMAA tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena dengan dasar bahwa putusan tersebut tidak dapat dilaksanakan di Indonesia karena telah melanggar kepentingan umum dan pada tanggal 11 Agustus 2014 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memutuskan bahwa gugatan yang diajukan perusahaan tidak dapat diterima.
On January 17, 2014 the Company submit the law suit in Central Jakarta District Court to Revoke the LMAA Award with legal basis that the such Award is unenforceable due to violating the public policy and on August 11, 2014 Central Jakarta District Court has issued the Judgment that the Law Suit which submitted by the company cannot accepted.
Perusahaan telah mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 22 Agustus 2014 dan saat ini masih dalam proses menunggu putusan dari Pengadilan Tinggi Jakarta.
The company has appealed on August 22, 2014 and currently the proceeding still on going in Jakarta High Court.
135
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. LIABILITAS KONTINJENSI DAN LITIGASI (lanjutan) f.
40. CONTINGENT (continued) f.
Pada bulan Agustus 2012, Gramercy Distressed Opportunity Fund, Ltd. dan Gramercy Distressed Debt Master Fund (Pemegang obligasi internasional) (Gramercy) mengajukan klaim sebesar US$ 1.800.000 kepada Perusahaan sehubungan dengan pembelian kembali obligasi internasional. Klaim tersebut diajukan sehubungan dengan dugaan kesalahan Gramercy pada saat proses penawaran.
LIABILITIES
AND
LITIGATION
In August 2012, Gramercy Distressed Opportunity Fund, Ltd. and Gramercy Distressed Debt Master Fund (the international bond holders) (Gramercy) claimed the amount of US$ 1,800,000 to the Company in connection with an international bond repurchase. The claim filed by Gramercy was related to an alleged mistake during the bidding process.
Manajemen berkeyakinan bahwa kesalahan tersebut merupakan tanggung jawab pihak Gramercy pada saat melakukan penawaran.
Management believes that the mistake is the responsibility of Gramercy at the time of bidding.
Pada bulan Desember 2012, Perusahaan telah mengajukan permohonan untuk menentang klaim dari Gramercy kepada Pengadilan Tinggi New York dan pada tanggal 15 Februari 2013, pengadilan New York memberikan kesempatan kepada Perusahaan untuk mengajukan keberatan dan pembuktian pada proses pengadilan untuk menolak klaim dari Gramercy tersebut.
In December 2012, the Company requested permission to oppose Gramercy’s claim in the New York Supreme Court and on February 15, 2013, the Court granted the Company’s request to raise objections and proof on the court to reject the claim of Gramercy.
Pada tanggal 18 September 2013 keberatan yang diajukan oleh perusahaan untuk menolak klaim dari Gramercy ditolak oleh Pengadilan dan Pengadilan menyatakan bahwa perkara tersebut dilanjutkan ke pokok perkara/discovery process.
On September 18, 2013 the objections raised by the company to reject the claim of Gramercy rejected by the Court and the Court stated that the case proceed to the merits of the case/discovery process.
Pada tanggal 15 September 2014, Gramercy dan Perusahaan menyetujui untuk menghentikan kasus ini di pengadilan dan gugatan Gramercy telah dicabut.
On September 15, 2014, Gramercy and the company has agreed to discontinue the matter in court and Gramercy’s claim was dismissed.
g. Pada tanggal 9 Juni 2015, PT Asuransi Central Asia (ACA) mengajukan permohon pailit kepada Perusahaan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sehubungan dengan default terhadap pembayaran di Perjanjian Perdamaian (lihat Catatan 21).
g. On June 9, 2015, PT Asuransi Central Asia (ACA) file a bankruptcy to the Company in Central Jakarta Commercial Court with respect to Event of default on payments specified in Settlement Agreement (see Note 21).
Pada tanggal 23 Juli 2015, Hakim telah memutuskan menolak seluruh permohonan pailit yang diajukan oleh ACA.
On July 23, 2015, the judge has decided to reject the entire bankruptcy petition filed by ACA.
Pada tanggal 30 Juli 2015, ACA memohon kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia atas putusan Pengadilan Niaga.
On July 30, 2015, ACA pleaded appeal to the Indonesian Supreme Court against the decision of the Commercial Court.
Pada tanggal 10 Agustus 2015, Perusahaan menyerahkan kontra memori kasasi dan tanggal 20 Oktober 2015, Mahkamah Agung menolak permohonan ACA dan kasus ini selesai.
telah pada telah telah
On August 10, 2015, the Company has submitted a counter against the cassation and on October 20, 2015, the Indonesian Supreme Court has rejected ACA’s appeal and the case is closed.
Sehubungan dengan kasus-kasus tersebut diatas, manajemen Grup telah melakukan pencadangan provisi sebesar Rp 214,10 miliar dan Rp 224,09 miliar pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015.
In relation to the above cases, the Group’s management has decided to recognize a provision amounting to Rp 214.10 billion and Rp 224.09 billion as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Manajemen Grup menyatakan bahwa tidak ada kasuskasus hukum lainnya yang sedang dihadapi oleh Grup selain yang telah diungkapkan di atas.
The Group management represents that there are no other legal cases which are faced by the Group in addition to those disclosed above.
Entitas Anak tertentu menghadapi risiko pasar, terutama karena perubahan nilai tukar mata uang asing, tingkat bunga dan harga minyak dan menggunakan instrumen derivatif dalam rangka menjalankan manajemen risiko.
Certain Subsidiaries are exposed to market risks, primarily changes in foreign exchange rates, interest rates and oil prices and have used derivative instruments, as follows, in connection with their risk management activities.
136
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. INSTRUMEN DERIVATIF
41. DERIVATIVE INSTRUMENTS Certain Subsidiaries entered into various derivative transactions with the counterparties. The details of derivative liabilities as of September 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
Entitas Anak tertentu melakukan berbagai transaksi derivatif dengan pihak-pihak counterparty. Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 September 2016/ September 30, 2016
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Liabilitas derivatif jangka panjang United Overseas Bank Limited, Singapore US$ 2.693.193 pada tanggal 30 September 2016 dan US$ 2.639.291 pada tanggal 31 Desember 2015
35.006.125.824
36.409.021.690
Total liabilitas derivatif
35.006.125.824
36.409.021.690
Long-term derivative liabilities United Overseas Bank Limited, Singapore US$ 2,693,193 as of September 30, 2016 and US$ 2,639,291 as of December 31, 2015 Total derivative liabilities
United Overseas Bank Limited, Singapore (UOB) Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount Interest Rate Swap Transaction*
Periode Kontrak/ Contract Period 16 Juli 2008 30 November 2020/July 16, 2008 - November 30, 2020
Syarat dan Kondisi/ Terms and Conditions -
Nilai nosional: US$ 37.600.000/Notional amount: US$ 37,600,000 -
*
Kontrak ini dialihkan dari GBSL ke ABG pada tahun 2012.
UOB Bank akan membayar bunga kepada ABG sebesar US$ LIBOR BBA 3 bulanan atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/UOB Bank will pay interest to ABG at 3 months’ US$ BBA LIBOR on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule. ABG akan membayar bunga kepada UOB Bank dengan tingkat bunga sebesar 4,89% per tahun atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/ABG will pay interest to UOB Bank at 4.89% per annum on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule. *
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates Setiap tiga bulan dimulai dari tanggal 30 November 2010 sampai dengan 30 November 2020/ Every 3 months starting November 30, 2010 to November 30, 2020
This contract was transferred from GBSL to ABG in 2012.
Semua kontrak derivatif tersebut di atas tidak memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan, oleh karena itu, perubahan nilai wajar kontrak derivatif tersebut dibukukan langsung ke laba rugi periode berjalan.
All the above derivative contracts have not met the criteria as effective hedges for accounting purposes and, accordingly, changes in the fair value of such contracts were recorded directly to earnings.
Keuntungan (kerugian) bersih yang timbul dari transaksi derivative sebesar Rp (782.877.862) dan Rp 2.410.458.721 untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan (Beban Keuangan)” pada laporan laba rugi konsolidasian.
The net gain (loss) arising from the derivative transactions amounted to Rp (782,877,862) and Rp 2,410,458,721 for the Nine Months period ended September 30, 2016 and 2015 are presented as part of “Finance Income (Finance Cost)” in the consolidated statement of income.
Kontrak derivatif yang masih berlaku di atas menggunakan option pricing model untuk mengukur nilai wajarnya pada tanggal 30 September 2016 dan 2015.
The outstanding derivative contracts used option pricing model to calculate their fair values as of September 30, 2016 and 2015.
137
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
<
42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS
42. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS The operations of the Group have been affected by the current global financial condition. The global economic slowdown has caused a substantial decrease in freight rate and transportation volume and also an increase in credit risk on trade receivables. In addition, the significant impairment loss on financial assets and fixed assets, the high financial cost and general and administrative expenses in relation to the debt restructuring and, loss from derivative transactions had caused (a) income attributable to equity holders of the Parent amounted to Rp 30.1 billion for the Nine Months period ended September 30, 2016; (b) the Group incur a deficit of Rp 6.15 trillion and Rp 6.18 trillion as of September 30, 2016 and December 31, 2015, resulting in a capital deficiency of Rp 5.1 trillion and Rp 5.13 trillion as of September 30, 2016 and December 31, 2015, and (c) The Group’s current liabilities to current assets ratio are 25.22 times and 24.57 times as of September 30, 2016 and December 31, 2015.
Operasi Grup telah terpengaruh oleh kondisi keuangan global saat ini. Perlambatan ekonomi global telah menyebabkan penurunan yang substansial dalam tarif angkut dan volume transportasi, serta meningkatkan risiko kredit atas piutang usaha. Selain itu, kerugian atas penurunan nilai aset keuangan dan aset tetap yang signifikan, beban keuangan dan beban umum dan administrasi dalam rangka restrukturisasi utang yang tinggi dan, kerugian dari transaksi derivatif mengakibatkan (a) laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk adalah sebesar Rp 30,1 miliar untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016; (b) Grup mengalami defisit sebesar Rp 6,15 triliun dan Rp 6,18 triliun pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, serta defisiensi modal sebesar Rp 5,1 triliun dan Rp 5,13 triliun pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, dan (c) Rasio liabilitas jangka pendek terhadap aset lancar Grup sebesar 25,22 kali dan 24,57 kali pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015. Pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015, beberapa Entitas Anak mengalami akumulasi kerugian bersih dan defisiensi modal. Jumlah akumulasi rugi Entitas Anak tersebut tersebut pada tanggal 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 3,7 triliun dan Rp 3,81 triliun dan defisiensi modal pada tahun yang sama sebesar Rp 4,19 triliun dan Rp 4,55 triliun, terdiri dari:
As of September 30, 2016 and 31 December 2015, certain Subsidiaries were in deficit which resulted in accumulated losses and capital deficiency. Total deficit from the Subsidiaries as of September 30, 2016 and 31 December 2015 amounted to Rp 3.7 trillion and Rp 3.81 trillion and capital deficiency are amounted to Rp 4.19 trillion and Rp 4.55 trillion, comprising of:
30 September 2016/ September 30, 2016 Akumulasi rugi Grandbulk Shipping Limited Mega Pacific Ocean Line Corp. PT Apol Cemerlang Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. PT Surya Bahari Sejahtera PT Buana Jaya Pratama PT Apol Bahari Gemilang PT Apol Bahtera PT Apol Sejahtera Mount Lawu LLC PT Buana Samudra Pratama PT Lotus Kaiousei Marine Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. PT Apol Jaya PT Lotus Coalindo Marine PT Lotus Jaya Marine PT Apol Parama Jaya
31 Desember 2015/ December 31, 2015
861.784.201.274 711.417.419.105 668.843.197.136 425.212.173.052 268.952.781.747 157.077.706.774 100.401.215.027 102.604.261.161 93.559.797.211 80.088.894.788 72.037.639.708 62.931.163.896 51.102.602.065 7.441.659.969 36.226.985.537 161.955.995 6.484.949
1.037.714.045.222 711.386.252.884 675.080.400.859 416.759.072.734 286.724.096.681 106.351.970.523 105.755.832.108 98.522.975.650 93.574.584.461 78.264.662.574 69.370.717.064 66.068.888.748 50.029.762.406 9.403.374.865 3.414.768.190 159.958.448 6.342.374
Accumulated losses Grandbulk Shipping Limited Mega Pacific Ocean Line Corp. PT Apol Cemerlang Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. PT Surya Bahari Sejahtera PT Buana Jaya Pratama PT Apol Bahari Gemilang PT Apol Bahtera PT Apol Sejahtera Mount Lawu LLC PT Buana Samudra Pratama PT Lotus Kaiousei Marine Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. PT Apol Jaya PT Lotus Coalindo Marine PT Lotus Jaya Marine PT Apol Parama Jaya
Total
3.699.850.139.394
3.808.587.705.791
Total
Defisiensi modal Grandbulk Shipping Limited Mega Pacific Ocean Line Corp. PT Apol Cemerlang Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. PT Surya Bahari Sejahtera PT Buana Jaya Pratama PT Apol Bahari Gemilang PT Apol Bahtera PT Apol Sejahtera
1.124.474.744.695 903.226.505.145 668.354.062.172 540.377.034.880 266.452.781.747 154.577.706.774 97.901.215.027 100.104.261.161 91.059.797.211
1.459.758.426.762 958.577.488.215 674.591.265.895 564.758.914.020 284.224.096.681 103.851.970.523 103.255.832.108 96.022.975.650 91.074.584.461
Capital deficiencies Grandbulk Shipping Limited Mega Pacific Ocean Line Corp. PT Apol Cemerlang Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. PT Surya Bahari Sejahtera PT Buana Jaya Pratama PT Apol Bahari Gemilang PT Apol Bahtera PT Apol Sejahtera
138
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
42. ECONOMIC (continued)
30 September 2016/ September 30, 2016 PT Lotus Kaiousei Marine PT Buana Samudra Pratama PT Apol Jaya Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. Mount Lawu LLC PT Lotus Coalindo Marine Total
AND
BUSINESS
CONDITIONS
31 Desember 2015/ December 31, 2015
60.431.163.896 69.218.839.078 4.941.659.969 68.191.710.383 7.602.706.804 34.962.445.787
63.568.888.748 66.551.916.434 6.903.374.865 71.262.197.205 6.180.030.583 2.150.228.440
4.191.876.634.729
4.552.732.190.590
PT Lotus Kaiousei Marine PT Buana Samudra Pratama PT Apol Jaya Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. Mount Lawu LLC PT Lotus Coalindo Marine Total
Keadaan tersebut di atas telah melemahkan posisi keuangan Grup dan mengakibatkan Grup mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya yang mengganggu kelangsungan usaha Grup.
The above situations have weakened the Groups’s financial position and made it difficult for the Group to fulfill their obligations influencing the Group’s going concern
Pada tahun 2011, Perusahaan telah menyelesaikan restrukturisasi utang dengan sebagian besar krediturnya, namun demikian, kemampuan Grup untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam Rencana Perdamaian adalah sangat penting. Kegagalan Grup di dalam memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut dapat mengakibatkan kreditur mengajukan pailit atas Grup (lihat Catatan 18 dan 39c).
In 2011, the Company had conducted its debt restructuring with a majority of its lenders, however, it is very critical for the Group to comply with the terms and conditions of the Composition Plan. The inability of the Group to comply with the said terms and conditions may cause the creditors to file for bankruptcy claim on the Group (see Notes 18 and 39c).
Pada tahun 2014, GBSL dan Rosaceae, Entitas Anak, telah merestrukturisasi utang kepada ING Bank, N.V., Singapura (lihat Catatan 11 dan 18). Sedangkan sampai dengan tanggal 19 Oktober 2016 yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016, ARM, Entitas Anak, masih melakukan negosiasi konstruktif dengan UOB Limited, Singapura untuk merestrukturisasi utangnya. Disamping itu, Mount Lawu LLC, Entitas Anak, telah menerima pemberitahuan gagal bayar (Event of Default) dari DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapura sebesar US$ 1.344.577. Sampai dengan tanggal 19 Oktober 2016, Entitas Anak tersebut dan Entitas Induk sebagai penjamin, belum menyelesaikan pinjaman tersebut.
In 2014, GBSL and Rosaceae, Subsidiaries, had restructured its debts with ING Bank, N.V., Singapore (see Notes 11 and 18). Meanwhile until October 19, 2016, is the completion date of the consolidated financial statements for the Nine Months period ended September 30, 2016, ARM, a Subsidiary, still negotiating constructively with UOB Limited, Singapore to restructure its debt. In addition, Mount Lawu LLC, Subsidiaries, had received Events of Default notice of the DVB Group Merchant Bank (Asia), Ltd., Singapore at US$ 1,344,577. As of October 19, 2016, those Subsidiaries and the Parent Entity as guarantor, has not paid the loan.
Sebagai bagian dari usaha yang berkesinambungan untuk menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi ekonomi dan bisnis di atas, Grup mengambil langkahlangkah yang telah dan akan diimplementasikan secara berkelanjutan sebagai berikut:
As part of its continuing efforts to respond to and manage the adverse effects of the above-mentioned economic and business conditions, the Group has undertaken and is continuously implementing the following measures, among others:
a.
Melakukan perubahan terhadap struktur pembayaran serta dokumentasi restrukturisasi utang, sehubungan dengan rampungnya negosiasi utang dengan beberapa kreditur.
a.
Changing the debt restructuring documentation, following the successful conclusion of the debt restructuring negotiations with certain creditors.
b.
Melakukan pembicaraan secara teratur dengan para kreditur untuk menginformasikan status kemampuan Grup untuk memenuhi kewajibannya serta perkembangan Grup dari waktu ke waktu.
b.
Have regularly communicating with lenders to inform the status of the Group’s ability to meet its obligations as well as the developments in the Group from time to time.
c.
Menerapkan program penghematan secara berkesinambungan, seperti mengurangi beban operasi yang tidak penting.
c.
Continuously applying cost-cutting programs, such as reduction of non-essential operating expenses.
139
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
42. ECONOMIC (continued)
AND
BUSINESS
CONDITIONS
d.
Meninjau rencana pengeluaran barang modal, investasi dan ekspansi secara berkesinambungan.
d.
Continuously reviewing its capital expenditures, investments and expansion plan.
e.
Meningkatkan pemeliharaan kapal dan sarana penunjang lainnya secara berkesinambungan untuk mendukung kegiatan bisnis yang lebih optimal.
e.
Continuously improving the maintenance of its vessels and their supporting facilities to support the optimalization of business activities.
f.
Meningkatkan profesionalisme sumber manusia secara berkesinambungan.
daya
f.
Continuously improving the professionalism level of its human resources.
g.
Mendapatkan surat pernyataan pembebasan (waiver) secara formal kepada kreditur tertentu atas syarat pinjaman yang tidak dapat dipenuhi dalam waktu dekat. Namun demikian, untuk memfasilitasi dan memastikan keberhasilan untuk mendapatkan waiver, dan untuk menghadapi masalah keuangan di Grup, Grup sedang melakukan peninjauan strategis yang komprehensif dan sedang dalam proses mengembangkan suatu rencana rekapitalisasi.
g.
Obtaining a waiver of covenant breaches from their lenders in due course. However, to facilitate and ensure the success of a waiver request, and to address the Group financial issues and requirements, the Group are currently undertaking a comprehensive strategic review and are in the process of developing a recapitalization plan.
h.
Mereviu dan mempertimbangkan alternatif mengenai struktur permodalan dan keuangan Grup guna mengatasi kondisi keuangan yang sedang terjadi, dimana Grup telah menunjuk Deloitte & Touche Corporate Finance Pte. Ltd. sebagai penasihat keuangan dan membuat rencana bisnis yang akan diinformasikan kepada para kreditur dan Jones Day sebagai konsultan hukum internasional Grup.
h.
Reviewing and considering alternative capital restructuring and financing options to address existing financial issues, where the Group have appointed Deloitte & Touche Corporate Finance Pte. Ltd. as financial advisor to prepare a business plan which will be communicated to the creditors and Jones Day as international legal consultant of the Group.
i.
Berkomunikasi dengan para kreditur untuk menjajaki kemungkinan merestrukturisasi kembali utang serta bernegosiasi dengan para kreditur mayoritas mengenai bentuk restrukturisasi yang disepakati bersama.
i.
Communicating with the creditors to seek the possibility of debt restructuring and negotiate with the major creditors regarding the forms of restructuring mutually agreed.
j.
Meminta jaminan keuangan dari pemegang saham utama untuk menopang kebutuhan pendanaan terkait dengan operasional dan penyelesaian utang.
j.
Requesting financial support from major shareholders to support the financing needs associated with operating and debt settlement.
Penyelesaian kondisi-kondisi tersebut di atas sangat tergantung kepada pemulihan ekonomi global, terutama pemulihan industri pelayaran dan keberhasilan Grup dalam melakukan negosiasi rencana restrukturisasi utang dengan para kreditur untuk pinjaman dan utang lainnya yang tidak termasuk dalam restrukturisasi utang (dalam PKPU) dan negosiasi rencana restrukturisasi kembali utang PKPU.
Resolution of the above matters depends to a large extent on the recovery of the global economy, especially in the shipping industry, and the success of the Group’s negotiations on its debt restructuring plan with creditors for other loans and payables which are not included in the debt restructuring (in PKPU) and negotiation of debt restructuring of PKPU.
Tidaklah mungkin untuk menentukan pengaruh di masa yang akan datang atas kelanjutan kondisi ekonomi sekarang ini terhadap likuiditas dan pendapatan Grup, termasuk pengaruh dari investor, pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham.
It is not possible to determine the future effects that the continuation of the current economic conditions may have on the Group’s liquidity and earnings, including the effects flowing through from its investors, customers, suppliers, creditors and shareholders.
140
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
43. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD No significant events after the reporting period.
Tidak ada peristiwa penting setelah periode pelaporan. 44. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
44. NON-CASH ACTIVITIES Supplementary information to the consolidated statements of cash flows relating to non-cash activities is as follows:
Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: Catatan/ Notes Penyelesaian biaya masih harus dibayar dengan mengkreditkan Pendapatan operasi lain-lain Penyelesaian utang usaha dengan mengkreditkan jaminan sewa kapal
2016
2015
16, 30
98.387.242.095
-
Settlement of accrued expenses credited to other operating income
9,14
69.612.779.178
-
Settlement of trade payable by credited to charter vessel deposit
42.350.000
-
Addition to fixed assets credited to accrued expenses
-
56.847.217.808
Settlement of long-term debts by sale of vessel
-
5.000.000.000
Addition to fixed assets credited to long-term loan
Penambahan aset tetap melalui biaya masih harus dibayar
11
Penyelesaian pinjaman jangka panjang melalui penjualan kapal
11, 18
Penambahan aset tetap melalui pinjaman jangka panjang
45. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI
45. ADOPTION OF NEW AND REVISED STANDARDS AND INTERPRETATION
Grup telah mengadopsi untuk pertama kalinya beberapa PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib untuk aplikasi efektif 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dilakukan seperti yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar interpretasi masing-masing.
The Group have adopted for the first time the several new and revised PSAK and ISAK that are mandatory for application effective January 1, 2015. Changes to the Group accounting policies have been made as required in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretation.
Grup telah menerapkan perubahan PSAK No. 1 tentang "Penyajian Laporan Keuangan". PSAK No. 1 memperkenalkan pengelompokan item yang disajikan dalam pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi di masa depan harus disajikan secara terpisah dari item yang tidak akan direklasifikasi. Perubahan-perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan atau kinerja Perusahaan.
The Group have applied the amendments to PSAK No. 1 on “Presentation of Financial Statements”.PSAK No. 1 introduces a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified to profit or loss at a future point in time have to be presented separately from the items that will not be reclassified. The amendments affect presentation only and have no impact on the Company financial position or performance.
Diantaranya PSAK baru dan revisi dan ISAK, PSAK No. 24 tentang “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup sehubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca-kerja. Perubahan kebijakan akuntansi Grup adalah sebagai berikut:
Among these new and revised PSAK and ISAK, PSAK No. 24 on “Employee Benefits” has significant impact on the Group financial statements related to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employment benefits. The changes in the Group accounting policies include the following:
141
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 September 2016 Serta Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of September 30, 2016 And The Nine Months Period Then Ended (Unaudited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45. PENERAPAN STANDAR DAN INTERPRETASI BARU DAN REVISI (lanjutan)
45. ADOPTION OF NEW AND REVISED STANDARDS AND INTERPRETATION (continued)
(1) Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya, maka menghilangkan "pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24 sebelumnya. (2) Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi. (3) Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan pasti.
(1) All actuarial gains and losses are recognized immediately through other comprehensive income, hence eliminate the ‘corridor approach’ permitted in the previous version of PSAK No. 24. (2) Past service costs are recognized immediately in profit or loss. (3) Interest cost and expected return on plan assets are replaced with net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the defined benefit liability/asset.
Grup telah menerapkan PSAK No. 24 secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan dalam perhitungan liabilitas imbalan pascakerja karyawan.
The Group have applied PSAK No. 24 retrospectively in the current period in accordance with the transitional provision set out in the revised standard and recognized the difference in computation on the post employment benefit obligation.
142