PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015/ JUNE 30 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan 2015
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of June 30, 2016 and December 31, 2015 and for the six months period ended June 30, 2016 and 2015
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Komprehensif Lain Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Changes In Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
Notes to Consolidated Financial Statements
Penghasilan
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
Catatan/ Notes
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.051.985 ribu pada 30 Juni 2016, Rp 1.061.031 ribu pada 31 Desember 2015 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Aset real estat Lain-lain Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka
ASSETS
5
209,826,199
216,358,346
6
255,482,940
224,864,840
33
58,289 9,833,187
112,317 4,246,412
10
1,541,973,403 3,167,024 14,843,366 42,070,717
1,500,140,509 2,504,944 15,968,773 47,894,976
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties - net of allowance for impairment losses of Rp 1,051,985 thousand in June 30, 2016, Rp 1,061,031 thousand in December 31, 2015 Other accounts receivable Related parties Third parties Inventories Real estate assets Others Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
2,077,255,125
2,012,091,117
Total Current Assets
533,906 55,096,812 3,382,045 200,173,583 20,000,000
586,092 58,896,967 7,434,980 184,749,170 -
11 30
1,033,340,732 3,162,334
980,970,758 3,401,222
12
364,217,907 10,043,586
363,937,545 8,674,727
7 8
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Aset keuangan lainnya Uang muka pembelian tanah Persediaan aset real estat Uang muka investasi saham Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 193.030.125 ribu pada 30 Juni 2016 Rp 180.333.206 ribu pada 31 Desember 2015 Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 159.968.555 ribu pada 30 Juni 2016 Rp 144.520.046 ribu pada 31 Desember 2015 Aset lain-lain
9 10
NONCURRENT ASSETS Other accounts receivable from third parties Other financial assets Advance for purchase of land Real estate assets inventories Advance for share investment Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 193,030,125 thousand in June 30, 2016 Rp 180,333,206 thousand in December 31, 2015 Deferred tax assets Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 159,968,555 thousand in June 30, 2016 Rp 144,520,046 thousand in December 31, 2015 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1,689,950,905
1,608,651,461
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
3,767,206,030
3,620,742,578
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-2-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (Lanjutan)
Catatan/ Notes
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 (Continued)
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - bagian yang direalisasi dalam satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
13 14
316,499,999 13,643,335
264,999,998 28,342,254
33 15 16
412,953 112,760,581 45,584,024 16,958,335
463,389 150,965,369 52,371,362 21,707,740
17
232,600,000
180,850,000
18
165,594,628
167,158,614
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Bank loans Unearned revenue and sales advances - realizable within one year
904,053,855
866,858,726
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan - setelah dikurangi bagian yang direalisasi dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan pasca-kerja
NONCURRENT LIABILITIES
17
462,871,224
482,558,509
18
31,372,777 23,812,795 1,083,316 28,066,423
16,240,527 20,035,661 1,181,101 20,651,329
30 32
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 7.655.126.330 saham pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Penghasilan komprehensif lain Saldo laba - sejak kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2004 Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
547,206,535
540,667,127
1,451,260,390
1,407,525,853
Long-term bank loans - net of current maturities Unearned revenue and sales advances - net of amount realizable within one year Customers' deposits Deferred tax liabilities Post-employment benefits obligation Total Noncurrent Liabilities TOTAL LIABILITIES
9,000,000 1,185,616,786
7,000,000 1,081,840,541
EQUITY Equity attributable to the Owners of the Company Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized capital - 20,000,000,000 shares Issued and paid-in capital 7,655,126,330 shares in June 30, 2016 and December 31, 2015 Additional paid-in capital Other equity component Other comprehensive income Retained earnings - since quasireorganization on December 31, 2004 Appropriated Unappropriated
2,211,655,654
2,110,148,531
Equity attributable to the Owners of the Company
104,289,986
103,068,194
Jumlah Ekuitas
2,315,945,640
2,213,216,725
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,767,206,030
3,620,742,578
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
19 20
21
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
22
765,512,633 257,963,521 2,895,126 (9,332,412)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
765,512,633 257,963,521 2,895,126 (5,063,290)
Non-controlling interests
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015
Catatan/ Notes
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA
23
532,439,934
527,236,062
SALES AND REVENUES
BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
24
220,309,327
208,558,186
DIRECT COSTS AND COST OF SALES
312,130,607
318,677,876
GROSS PROFIT
(34,178,117) (86,769,994) (32,515,130) 4,780,046 (35,956,383) 2,580,537
(28,780,319) (76,542,353) (31,190,815) 4,919,290 (38,475,372) (24,132,368)
Marketing expenses Administrative expenses Final tax expense Interest income Finance cost Other gains (losses) - net
130,071,566
124,475,939
PROFIT BEFORE TAX
LABA BRUTO Beban pemasaran Beban administrasi Beban pajak final Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan (kerugian) lain-lain - bersih
25 26 29 27 28
LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK - BERSIH
30
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
129,398,396
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
22
Jumlah JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah LABA PER SAHAM DASAR (Dalam Rupiah penuh)
(673,170)
31
565,293 125,041,232
TAX BENEFIT (EXPENSE) - NET NET PROFIT FOR THE YEAR
(4,284,449)
(4,420,890)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF TAX Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of defined benefit obligation
125,113,947
120,620,342
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
130,272,649 (874,253)
126,291,309 (1,250,077)
NET PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests
129,398,396
125,041,232
126,003,527 (889,580)
121,891,268 (1,270,926)
125,113,947
120,620,342
17.02
16,66
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
Total TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests Total BASIC EARNINGS PER SHARE (Full amount in Rupiah)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN 30 JUNI 2016 DAN 2015, UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2015 Cadangan umum Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Dividen tunai Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
21 22 21
21 20,21 22
Saldo per 30 Juni 2016
-
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp '000 237,878,288 -
757,933,300
237,878,288
7,579,333
20,085,233
Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Rp '000 2,895,126 2,895,126
Penghasilan komprehensif lain/ Saldo laba/Retained earnings Other Ditentukan Belum ditentukan comprehensive penggunaannya/ penggunaannya/ income Appropriated Unappropriated Rp '000 Rp '000 Rp '000 (3,737,491) -
5,000,000 2,000,000
-
-
(4,400,041)
-
(8,137,532)
7,000,000
-
-
-
931,342,605 (2,000,000) (26,527,666)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to the Owners of the Company Rp '000 1,931,311,828 (26,527,666)
126,291,309
121,891,268
1,029,106,248
2,026,675,430
(7,579,332) (27,664,566)
(7,579,332) -
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interests Rp '000 99,620,075 9,500 (1,270,926) 98,358,649 -
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp '000 2,030,931,903 9,500 (26,527,666) 120,620,342 2,125,034,079 (7,579,332) -
87,978,191
91,052,433
26,964,304
118,016,737
2,110,148,531
103,068,194
2,213,216,725
Balance as of December 31, 2015
-
-
-
-
-
16,404,654
16,404,654
-
-
-
-
-
-
-
(38,659,413)
(38,659,413)
257,963,521
2,895,126
21 21
-
-
-
22
-
-
-
-
-
-
765,512,633
257,963,521
2,895,126
3,074,242
-
(5,063,290)
7,000,000
-
2,000,000 -
-
-
(4,269,122)
-
(9,332,412)
9,000,000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Balance as of June 30, 2015
1,081,840,541
-
765,512,633
Balance as of January 1, 2015 General reserve Additional non-controlling interests of subsidiaries Cash dividends Total comprehensive income for the year
Cash dividends Stock dividends Additional non-controlling interests of subsidiaries Dividends distributed by subsidiaries to non-controlling interest Total comprehensive income for the year
-
-
Saldo per 31 Desember 2015 Cadangan umum Dividen tunai Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
757,933,300 -
-
Saldo per 30 Juni 2015 Dividen tunai Dividen saham Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Pembagian dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Modal disetor/ Paid-in capital stock Rp '000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015, AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015
(2,000,000) (24,496,404) -
(24,496,404) -
130,272,649
126,003,527
1,185,616,786
2,211,655,654
2,111,372 (889,580) 104,289,986
(24,496,404) 2,111,372 125,113,947 2,315,945,640
General reserve Cash dividends Additional non-controlling interests of subsidiaries Total comprehensive income for the year Balance as of June 30, 2016
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran beban pajak final Penerimaan kas dari pelanggan - bersih Pembayaran kas kepada pemasok dan untuk beban operasional lainnya Pembayaran kas kepada karyawan dan pendanaan liabilitas imbalan kerja Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
571,582,611 (37,327,169)
481,526,733
534,255,442
(353,360,147)
(390,772,879)
(67,810,976)
(56,120,352)
Net cash receipts from customers Cash paid to suppliers and other operating expenses Cash paid to employees and funding for employee benefits obligation
60,355,610 4,780,046 (37,264,905) (44,592)
87,362,211 4,919,290 (37,265,889) (592,177)
Cash generated from operations Interest received Finance cost paid Income tax paid
27,826,159
54,423,435
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan (pengurangan) piutang kepada pihak berelasi Perolehan properti investasi Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penambahan uang muka investasi saham Pencairan (penempatan) pada deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
54,029 (62,071,956) (15,821,868) 57,000 (20,000,000)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(93,982,639)
(81,792,184)
62,000,000 153,177,742 (30,000,000) (102,988,286) -
73,000,000 55,041,661 (123,000,000) (36,250,000) (22,157)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang bank jangka pendek Penambahan utang bank jangka panjang Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran utang lain-lain Penambahan utang kepada pihak berelasi Pembayaran utang kepada pihak berelasi Pembayaran dividen tunai Penerimaan setoran modal dan uang muka setoran modal dari kepentingan nonpengendali entitas anak
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Final tax expense paid
524,466,637 (42,939,904)
3,800,156
-
(55,098) (56,692,521) (26,006,555) 961,990
163,487
(50,437) (24,496,404)
2,111,502
(18,268,495)
9,500
Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase (decrease) in accounts receivable from related parties Acquisition of investment properties Acquisition of property and equipment Proceeds from sale of property and equipment Addition to advance share investment Withdrawal (placement) in restricted time deposits Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Proceeds from long-term bank loans Payments of short-term bank loans Payments of long-term bank loans Payment of other accounts payables Increase in accounts payable from related parties Payments of accounts payable to related parties Payment of cash dividends Proceeds from additional paid-in capital and advance for capital stock subscription of subsidiaries from non-controlling interest
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
59,754,117
(49,326,004)
Net Cash Provided by Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(6,402,363)
(76,694,753)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
216,358,346 (129,784)
302,173,032 64,809
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
209,826,199
225,543,088
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015
1.
UMUM a.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL a.
Establishment and general information
PT. Metropolitan Land Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 37 tanggal 16 Pebruari 1994 dari Endang Irawati Ekaputri, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-7514.HT.01.01.TH.1994 tanggal 11 Mei 1994. Akta pendirian ini telah diubah dengan Akta No. 10 tanggal 3 Agustus 1994 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-15010-HT.01.04.TH.1994 tanggal 5 Oktober 1994. Kedua akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101, Tambahan No. 10644 tanggal 20 Desember 1994.
PT. Metropolitan Land Tbk (the “Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on notarial deed No. 37 dated February 16, 1994 of Endang Irawati Ekaputri, S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-7514.HT.01.01.TH.1994 dated May 11, 1994. The deed was amended by the notarial deed No. 10 dated August 3, 1994 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notary in Jakarta and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-15010-HT.01.04.TH.1994 dated October 5, 1994. Both of the notarial deeds were published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101, Supplement No. 10644 dated December 20, 1994.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 157 tanggal 22 Juni 2016, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHUAH.01.03-0059798 tanggal 22 Juni 2016.
The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by the Notarial Deed No. 157 dated June 22, 2016 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., notary in Jakarta to, concerning the change the composition of the Company’s Management. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-AH.01.03-0059798 dated June 22, 2016.
Perusahaan telah memperoleh Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 123/V/PMA/2003 tanggal 12 Desember 2003 tentang Perubahan Status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing (PMA).
The Company has obtained the Approval Letter from the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board No. 123/V/PMA/2003 dated December 12, 2003 for the change of the Company's status to Foreign Capital Investment (PMA).
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pembangunan perumahan dan konstruksi bangunan serta menyediakan jasa yang terkait dengan hal tersebut.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities mainly comprises of the development of housing and construction of buildings, and providing other related services.
-7-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan, hotel, penjualan tanah berikut bangunan rumah dan ruko serta melakukan investasi pada entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah 650 dan 639 karyawan.
Currently, the business activities carried on by the Company comprise of land acquisition, real estate development, leasing, hotels construction and operation, sale of land and buildings including residential houses and shop houses, and investing in its subsidiaries. The Company started its commercial operations in December 1994. As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company and its subsidiaries (the “Group”) had a total number of 650 and 639 permanent employees, respectively.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura dan PT Metropolitan Persada Internasional merupakan entitas yang masing-masing memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan, namun tidak terdapat pihak pengendali.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore and PT Metropolitan Persada Internasional are entities which have significant influence to the Company, but not control.
Perusahaan berdomisili di Bekasi dengan kantor pusat beralamat di Mgold Tower Office Wing Lt. 15, Jl. KH. Noer Ali Kel. Pekayon Jaya Kec. Bekasi Selatan, Bekasi. Proyek Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company is domiciled in Bekasi with its head office located at 15th Floor Mgold Tower Office Wing, Jl. KH. Noer Ali Kel. Pekayon Jaya Kec. Bekasi Selatan, Bekasi. The Company’s projects are as follows:
Jenis usaha/ Line of business
Proyek/Projects Mal Metropolitan Bekasi Metland Menteng
Pusat perbelanjaan/ Shopping center Perumahan/Housing
Hotel Horison Bekasi
Hotel
Metland Cileungsi
Perumahan/Housing
Waterland
Pusat rekreasi/ Recreation center Pusat olahraga/ Sports center Pusat perbelanjaan/ Shopping center Apartemen dan perkantoran/ Apartment and offices Pusat olahraga/ Sports center Pusat olahraga/ Sports center
Sport Club Menteng Grand Metropolitan M-Gold Tower Club House Cileungsi Club House Menteng
-8-
Lokasi/Location Bekasi, Jawa Barat/ West Java Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Bekasi, Jawa Barat/ West Java Cileungsi, Bogor, Jawa Barat/West Java Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Bekasi, Jawa Barat/ West Java Bekasi, Jawa Barat/ West Java Cileungsi, Bogor, Jawa Barat/West Java Ujung Menteng, Cakung, Jakarta
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations 1994 1994 1994 2003 2005 2007 2013 2014 2014 2015
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
The Company’s management at June 30, 2016 and December 31, 2015 consists of the following:
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 30 Juni / June 30 , 2016
31 Desember / December 31 , 2015
Presiden Komisaris Komisaris
Ciputra Aldo Putra Brasali Nanda Widya Rahul Bhattacharjee
Ciputra Aldo Putra Brasali Rahul Bhattacharjee
President Commissioner Commissioners
Komisaris Independen
Kamardy Arief Leland Gerrits Rompas
Kamardy Arief Leland Gerrits Rompas
Independent Commissioners
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Thomas Johannes Angfendy Anhar Sudradjat Olivia Surodjo Nitik Hening Muji Raharjo Wahyu Sulistio
Nanda Widya Freddy Soetanto Thomas Johannes Angfendy Anhar Sudradjat
President Director Vice President Director Directors
Direktur Independen
Santoso
Pandu Gunandito
Independent Director
Leland Gerrits Rompas Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata
Leland Gerrits Rompas Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata
Sekretaris Perusahaan
Olivia Surodjo
Olivia Surodjo
Corporate Secretary
Audit Internal
Johan Firmansyah
Johan Firmansyah
Internal Audit
Komite Audit Ketua Anggota
b.
Penawaran umum saham Perusahaan
b.
Audit Committee Chairman Members
Public offering of shares
Pada tanggal 9 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) dengan suratnya No. S-6325/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum atas 1.894.833.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 240 per saham. Dalam penawaran umum termasuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA) dengan penjatahan pasti sebanyak 37.896.000 saham dengan harga diskon sebesar 20% dari harga penawaran. Pada tanggal 20 Juni 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 9, 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Bapepam-LK (now Financial Service Authority/OJK) in his Decision Letter No. S-6325/BL/2011 for the initial offering of 1,894,833,000 shares to the public with par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 240 per share. The public offering included an employee share allocation (ESA) program with a fixed allotment amounting to 37,896,000 shares at a discount of 20% of the offering price. On June 20, 2011, the shares had been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 10 Juli 2015, Perusahaan telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk melakukan Penambahan Modal saham biasa melalui dividen saham sebanyak 75.793.330 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 365 per saham. Perusahaan telah mencatatkan sahamsaham yang berasal dari dividen saham pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Agustus 2015.
On July 10, 2015, the Company obtained the approval from the stockholders through Extraordinary Stockholders General Meeting to issue additional common shares with stock dividends consisting of 75,793,330 common shares with par value of Rp 100 per share and strike price of Rp 365 per share. The Company has listed all of the additional shares in Indonesia Stock Exchange on August 10, 2015.
-9-
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh saham Perusahaan sebanyak 7.655.126.330 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. c.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, all of the Company’s shares of 7,655,126,330 shares were listed on Indonesia Stock Exchange.
Entitas anak
c.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
Entitas anak/ Subsidiary Kepemilikan langsung/ Direct ownership PT Metropolitan Permata Development (MPD)
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Line of business
Consolidated subsidiaries The Company has direct or indirect ownership interest of more than 50%, in the following subsidiaries:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 30 Juni/ 31 Desember/ June 30, December 31, 2016 2015
Nama proyek/ Project name
Tahun operasi Jumlah aset sebelum eliminasi/ komersial/ Total assets before elimination Start of 30 Juni/ 31 Desember/ commercial June 30, December 31, operations 2016 2015 Rp '000 Rp '000
Jakarta
Real estat, pusat perbelanjaan dan hotel/ Real estate, shopping center and hotel
99.9956%
99.9956%
- Metland Puri (Tangerang) - Metland Tambun (Tambun, Bekasi) - Plaza Metropolitan (Tambun, Bekasi) - @HOM Hotel (Tambun, Bekasi)
1995
864,111,975
839,423,729
PT Kembang Griya Cahaya (KGC)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99.9909%
99.9995%
Metland Transyogi (Cileungsi, Bogor)
1996
494,432,634
414,407,873
PT Fajar Putera Dinasti (FPD)
Jakarta
Real estat/ Real estate
99.9959%
99.9959%
Metland Cibitung (Cibitung, Bekasi)
2011
494,478,322
441,779,745
PT Sumbersentosa Guna Lestari (SSGL)
Jakarta
Perkantoran/ Offices
99.9%
99.9%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
76,874,532
74,787,456
PT Metropolitan Global Management (MGM)
Jakarta
Pengelola hotel/ Hotel operator
99.9%
99.9%
-
1995
1,104,667
1,171,187
Jakarta
Real estat/ Real estate
50.01%
50.01%
Metland Cybercity (Tangerang)
2014
399,207,170
362,359,465
Bali
Real estat/ Real estate
99.64%
99.64%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2011
48,790,005
48,674,018
PT Metropolitan Deta Graha (MDG) *)
Cirebon
Hotel
59.99%
59.99%
Metland Hotel (Cirebon)
2013
50,993,127
53,746,951
PT Metropolitan Graha Management (MGRM) *)
Bali
Pengelola hotel/ Hotel operator
98.99%
98.99%
Kondotel Horison/ Condotel Horison (Badung, Bali)
2012
5,248,878
4,154,727
Lampung
Hotel
100%
100%
-
Belum beroperasi/ Not yet operating
36,072,588
35,918,158
Jakarta
Jasa manajemen/ Management service
100%
100%
M-Gold Tower
2015
24,592,646
35,561,670
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT Metropolitan Karyadeka Development (MKD) *) PT Agus Nusa Penida (ANP) *)
PT Metropolitan Lampung Graha (MLG) *)
PT Metropolitan Manajemen (MM)*)
*)
Kepemilikan tidak langsung melalui MPD/Indirect ownership through MPD.
- 10 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Pada bulan Pebruari 2014, MPD dan KGC, entitas anak, mendirikan MM dengan kepemilikan masing-masing 60% dan 40%.
2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
In February 2014, MPD and KGC, subsidiaries, established MM and acquired 60% and 40% equity ownership in MM, respectively. 2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current year
Dalam periode berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
In the current period, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi ”laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain” dan mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income” and require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (b) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Amandemen PSAK 1 juga menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pospos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.
The amendments of PSAK 1 also specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.
- 11 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan sejumlah PSAK revisi dan baru
In the current year, the Group has applied a number of new and revised PSAK
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, penggunaan biaya bunga dan imbal hasil ekspektasian aset program sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya diganti menjadi “Bunga Neto”, ditentukan dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat bunga. Perubahan ini telah berdampak pada jumlah yang diakui dalam posisi laporan keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a `net interest' amount under PSAK 24 (as revised in 2013), which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. These changes have had an impact on the amounts recognized in financial position, profit or loss and other comprehensive income in prior years. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahuntahun sebelumnya. Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years. In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
- 12 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlahjumlah komparatif atas dasar retrospektif.
PSAK 46 Penghasilan
(revisi
2014),
Pajak
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013). The Group has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis.
PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes
Amendemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan pajak penghasilan pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, daripada melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
Dampak atas penerapan ini, pajak penghasilan final yang sebelumnya disajikan sebagai beban pajak disajikan sebagai beban serta saldo periode sebelumnya disajikan kembali sehubungan dengan hal ini.
The effect of the adoption, the final tax previously presented under tax expense is presented under expenses and prior year balances were restated in relation to this adoption.
Penerapan amandemen PSAK 46, pajak penghasilan final pada 30 Juni 2015 yang sebelumnya disajikan sebagai beban pajak disajikan sebagai beban.
The adoption of amendments PSAK 46, the final tax of June 30, 2015 previously presented under tax expense is presented under expense.
Standar baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah:
The other revised standards that did not have significant impact on presentation and amounts reported in consolidated financial statements are as follows:
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset
- 13 -
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
b.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran nilai wajar ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Standar yang telah diterbitkan tapi belum diterapkan
PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 68, Fair value measurements ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
b.
Standards issued but not yet adopted
Standar, penyesuaian standar, amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016:
Standard, standards improvements and amendments to standards also interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2016:
Penerapan dini diperkenankan:
Early application permitted:
Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk.
Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk.
Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi,
Improvements PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Related Party Disclosures,
PSAK 13: Investments Property,
PSAK 16: Aset Tetap,
PSAK 19: Aset Takberwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, PSAK 53: Share-based Payments and
PSAK 68: Fair Value Measurement.
Penerapan secara retrospektif:
Retrospective application:
Amandemen standar dan interpretasi PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
Amendments to standards and interpretation PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Eception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,
- 14 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan ISAK 30: Pungutan.
Penerapan secara prospektif:
Prospective application:
Amandemen standar PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amendments to standards PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.
Standar dan amandemen standar efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69; Agrikultur dan amandemen PSAK 16; Aset Tetap Tentang Agrikultur; Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants. As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is still evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception and ISAK 30: Levies.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
- 15 -
Statement of Compliance The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
b.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah.
The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Grup memperhitungkan karateristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan konsolidasian, pengukuran dan pengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK 14 atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and for disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
Untuk pelaporan laporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke dalam level 1, 2, atau 3 berdasarkan peringkat dimana masukan (input) perhitungan nilai wajar dapat diamati dan signifikansi input tersebut terhadap perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
Input level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;
Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within level 1, that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
- 16 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
c.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Dasar Konsolidasian
c.
Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.
Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.
The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.
Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perusahaan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.
When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings.
Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual
Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in
- 17 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian Perusahaan sampai tanggal ketika Perusahaan berhenti untuk mengendalikan entitas anak.
the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the noncontrolling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and the noncontrolling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.
When necessary, adjustment are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Group’s accounting policies.
Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s ownership interest in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan / diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi
When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/permitted by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55, Financial Instruments: Recognition
- 18 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. d.
Kombinasi Bisnis
and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or jointly controlled entity.
d.
Business Combinations
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisitiondate fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards. Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquire (if any) over the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. If, after the reassessment, the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase option.
Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon. Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.
- 19 -
Non-controlling interests that are present ownership interests and entitle their holders to a proportionate share of the entity’s net assets in the event of liquidation may be initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement basis is made on a transaction-by-transaction basis. Other types of non-controlling interests are measured at fair value or, when applicable, on the basis specified in another accounting standard.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
e.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisitiondate fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Akuntansi selanjutnya atas perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal setelah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain.
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
- 20 -
e.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
The books of accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
f.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.
recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.
Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian pengendalian bersama pelapor;
atau entitas
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
i.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
- 21 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
g.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Grup diklasifikasi dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini didasarkan pada sifat dan tujuan aset keuangan yang lazim diakui dan ditentukan pengakuannya menggunakan tanggal transaksi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan tanggal transaksi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim merupakan pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan pasar yang berlaku.
The Group’s financial assets are classified into loans and receivables. The classification depends on the nature and purpose of the financial assets and is determined at the time of initial recognition. All regular way purchases or sales of financial assets are recognised and derecognised on a trade date basis. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the time frame established by regulation or convention in the marketplace.
- 22 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas kecuali kas, piutang usaha kepada pihak ketiga, piutang lain-lain, aset keuangan lainnya dan sebagian aset lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Cash and cash equivalents except cash on hand, trade accounts receivable from third parties, other accounts receivable, other financial assets, and certain of other assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognised by applying the effective interest method, except for shortterm receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen atau biaya keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) throughout the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan Grup, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group’s financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk:
Objective evidence of impairment could include:
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in principal or interest payments; or
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
- 23 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Untuk kelompok aset keuangan tertentu seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkolerasi dengan kegagalan atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are not assessed to be impaired individually are in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment of financial assets carried at amortized cost is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial assets carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan jumlah tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau saat mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko
The Group derecognizes a financial asset when, and only when, the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of
- 24 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received. On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. h.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
- 25 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
i.
j.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan yang meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan uang jaminan pelanggan, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities which include bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses and customers’ deposits, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
The Group only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
- 26 -
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
k.
l.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Persediaan
k.
Inventories
Persediaan yang terdiri dari makanan, minuman, bahan bakar, bahan pemeliharaan gedung dan keperluan hotel lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Inventories which consist of foods, beverages, fuel, building maintenance supplies and hotel supplies, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescence is determined based on review of inventory condition at the end of year.
Persediaan Aset Real Estat
l.
Real Estate Assets Inventories
Aset real estat yang terdiri dari bangunan siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan dalam konstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Real estate assets consisting of building ready for sale, land not yet developed, land under development and buildings under construction, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower.
Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Land not yet developed consists of land that has not been developed yet and is stated at cost or net realizable value, whichever is lower. The cost of land not yet developed consists of pre-development costs and cost of the land. The cost of land not yet developed is transferred to the land under development account when the development of the land has started or is transferred to the buildings under construction account when the land is ready for development.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.
The cost of land under development consists of cost of land not yet developed, direct and indirect costs related to the development of real estate assets and borrowing costs. The cost of land under development is transferred to the buildings under construction account when the development is completed.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual.
The cost of building under construction consists of the cost of developed land, construction costs, other costs related to the development of real estate and borrowing costs, and is transferred to the building when it is completed and ready for sale.
- 27 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:
The real estate development costs which are capitalized to the real estate development project are:
Land preacquisition costs Land acquisition cost Project direct costs
Costs that are attributable to real estate development activities; and Borrowing costs
Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman.
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.
Borrowing costs directly attributable to development activities are capitalized to development projects. Capitalization of borrowing costs is discontinued when active development is interrupted or when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are completed.
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:
Costs which are allocated to project costs are:
Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh.
Preacquisition costs of land which is not successfully acquired.
Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Excess of costs over anticipated proceeds on the sale or transfer of commercialized public utilities, in connection with the sale of units.
Grup tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Grup melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.
The Group accumulates the costs of project development although the realization of projected revenue is lower than the capitalized project costs, however, the Group recognizes provisions periodically for the difference that may arise. The provision is accounted for as a reduction in capitalized project costs and is charged to expense as incurred.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.
Costs capitalized to real estate project development are allocated to each real estate unit using the specific identification method.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Grup akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
Estimates and cost allocation are reviewed at the end of each financial reporting period until the project is substantially completed. If there are fundamental changes on the basis of current estimates, the Group will revise and reallocate the cost.
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.
Expenses which are not related to the development of real estate are recognized when incurred.
- 28 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
m. Properti Investasi
m. Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk menghasilkan rental dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Investment properties are properties (land or building – or part of a building – or both) held to earn rentals and/or for capital appreciation or both.
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Properti investasi lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Land is stated at cost and is not depreciated. Other investment properties are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
20 - 40 8 - 20
Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan dan akan digunakan sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan (termasuk biaya pinjaman yang terjadi) diamortisasi pada saat selesai dan siap untuk digunakan.
Investment property includes properties in the process of development and will be used as investment property after completion. Accumulated acquisition and development costs (including borrowing costs incurred) are amortized when completed and ready for use.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa datang yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian pelepasan properti investasi diakui pada laba rugi.
An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from the disposal. Gain or loss arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to profit or loss.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan.
Transfers to investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owneroccupation, commencement of an operating lease to another party. Transfers from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sale.
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan model biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the cost model at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group shall record the property in accordance with the property and equipment policies up to the date of change.
- 29 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
n.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Aset Tetap
n.
Property And Equipment
Aset tetap yang dikuasai untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Tanah dan perabot dan perlengkapan operasi hotel tertentu tidak disusutkan. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Land and certain hotel operating equipment is not depreciated. Other property and equipment are depreciated using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
20 - 40 8 - 16 4–5 4–8 5–8
Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
- 30 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
o.
p.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Biaya Pinjaman
o.
Borrowing Cost
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian, yang asetnya membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Penghasilan investasi, jika ada, atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognised in profit and loss in the period in which they are incurred.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Investment income, if any, earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
p.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting dates, the Group reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah terpulihkan dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit and loss.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g.
- 31 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
q.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Imbalan Kerja
q.
Employee Benefits
Imbalan Pasca-Kerja
Post-Employment Benefit
Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Pada bulan September 2014, program ini dialihkan ke DPLK Mandiri menjadi program pensiun untuk kompensasi pesangon. Polis asuransi ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca-kerja Grup. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
The Group provides defined benefit postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group participates in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. In September 2014, this program was transferred to DPLK Mandiri as a pension fund. This policy is a qualifiying insurance policy under the assets program of postemployment benefits of the Group. The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately as a separate item under other comprehensive income in equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian).
Beban atau pendapatan bunga neto. Pengukuran kembali.
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements). Net interest expense or income Remeasurement
Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Group presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program.
The retirement benefit obligation recognised in the consolidated statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Group’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans.
- 32 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
r.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.
A liability for a termination benefit is recognised at the earlier of when the entity can no longer withdraw the offer of the termination benefit and when the entity recognises any related restructuring costs.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-Term Employee Benefits
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
The Group also recognizes other long-term benefits such as long service award for all of its qualified employees.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Jumlah diakui sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini provisi imbalan pasti.
The cost of providing other long-term employee benefits is determined using the projected unit credit method. The provision for long-term employee benefit obligation recognised in the consolidated statements of financial position represents the present value of the provision for defined benefit.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
r.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan real estat
Revenue from real estate
(i)
(i)
Pendapatan dari penjualan tanah kavling tanpa bangunan diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli, apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenue from retail sale of land without building thereon is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
the cumulative payments from the buyer have reached 20% of the agreed sale price and this amount is not refundable to the buyer;
harga jual akan tertagih;
selling price is collectible;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;
the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer;
proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan tanah kavling yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan tanah kavling atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; dan
the process of land development has been completed that the seller is not obligated to develop the lots sold or to construct amenities or other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer or regulated by law; and
hanya tanah kavling saja yang dijual, tanpa liabilitas keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas tanah kavling tersebut.
the sale consists only of the lots of land, without any involvement of the seller in the construction of the building on the lots sold.
- 33 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
(ii) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
(ii) Revenue from sale of residential houses, shop houses, and other similar type including the land is recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
proses penjualan telah selesai;
the sale is process is completed;
harga jual akan tertagih, yaitu jumlah yang telah dibayar sekurangkurangnya telah mencapai 20% dari harga jual;
sales price is collectible, wherein cumulative payments equal or exceed 20% of the agreed sales price;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
the seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer; and
penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
the seller has transferred to the buyer the risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.
(iii) Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian, apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:
(iii) Revenues from sale of apartments, office buildings and buildings alike, which are constructed for more than one year are recognized using the percentage of completion method, when all of the following criteria are met:
proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai terpenuhi;
the construction process has surpassed the initial phase, which is the foundation of the building has been completed;
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
total payments by the buyer equal or exceed 20% of the agreed sales price and no refund could be made by the buyer; and
jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
total revenues from sales and costs can be reasonably estimated.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka penjualan dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
If any of the above conditions is not met, the amount received from the buyer is recognized as sales advances and recorded using the deposit method until all of the conditions are met.
Pendapatan hotel
Hotel revenue
Pendapatan sewa hotel dan pendapatan hotel lainnya diakui pada saat jasa diberikan atau barang diberikan kepada pelanggan.
Hotel revenue and other hotel revenues are recognized when the services are rendered or the goods are delivered to customers.
- 34 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
s.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Pendapatan sewa
Rental revenue
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental revenue from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan periode kontrak sewa yang berlaku.
Rental revenue received in advance are recorded as “Unearned Revenue” and recognized as income regularly over the rental periods.
Pendapatan bunga
Interest income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.
Expenses in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method are recognized in accordance with the percentage of completion on each unit every end of year.
Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui pada saat terjadinya.
Expenses, except for those in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method, are recognized when incurred.
Pajak Penghasilan
s.
Income Tax
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
The tax currently payable is based on taxable profit for the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak
Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that taxable profits will be available
- 35 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.
against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit. In addition, deferred tax liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition of goodwill.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
- 36 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
t.
u.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Provisi
t.
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal atas jumlah kewajiban tersebut dapat dilakukan.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajibannya. Apabila provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajibannya kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the end of reporting period, the taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomis untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Laba per Saham
u.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. v.
Provisions
Informasi Segmen
Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
v.
Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara berkala di-review oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the operation segments and to assess their performance.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
- 37 -
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product.
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yang melibatkan estimasi selain yang diatur dibawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealth with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
dalam
- 38 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
Rugi Penurunan Nilai Diberikan dan Piutang
Pinjaman
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
yang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 6.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pokok Penjualan
Revenue and Cost of Sales Recognition
Grup mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3r. Asumsi yang penting diperlukan dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan dan jumlah biaya pembangunan. Dalam membuat asumsi, Grup mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Pendapatan dari proyek diungkapkan dalam Catatan 23 dan beban dari proyek diungkapkan dalam Catatan 24.
The Group recognizes revenues from the project in development stage based on percentage of completion method. Stage of completion is measured based on the accounting policies described in Note 3r. Important assumption is required in determining the stage of completion (percentage of completion) and the amount of estimated income and total development costs. In making assumptions, the Group evaluates them based on past experience and with the assisstance of specialists. Revenues from the project are disclosed in Note 23 and expense from the project is disclosed in Note 24.
Penurunan Nilai Aset
Impairment of Assets
Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.
Testing is performed for the decline in value of asset if there is indication of impairment. The determination of asset’s value in use requires estimates of expected cash flows resulting from the use of the asset (cash-generating unit) and the sale of this asset as well as the appropriate discount rate for determining the present value.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
Although the assumptions used in estimating the value in use of assets as reflected in the consolidated financial statements have been deemed appropriate and reasonable, however, significant changes in the assumptions would have a material effect on the determination of the amount that can be recovered and consequently, the resulting impairment loss would affect the results of operations.
Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Grup.
Based on management’s assessment, there are no indicators of impairment on the assets of the Group.
- 39 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi dan Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Investment Properties and Property and Equipment
Masa manfaat setiap properti investasi dan aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group’s investment properties and property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat properti investasi dan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat properti investasi dan aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of investment properties and property and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of investment properties and property and equipment.
Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11 dan 12.
The carrying amounts of investment properties and property and equipment are disclosed in Notes 11 and 12.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja diungkapkan dalam Catatan 32.
The determination of employee benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by the actuary for the calculation of the liability. These assumptions include discount rate and rate of increase in salaries. Different realization, from the Group’s assumptions are recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Although the assumptions of the Group are considered appropriate and reasonable, significant changes in fact or significant changes in assumptions used can significantly affect the employee benefits obligation of the Group. The carrying amount of employee benefit obligation are disclosed in Note 32.
- 40 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
5.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
KAS DAN SETARA KAS
5. 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Kas Bank Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Tabungan Negara Bank DKI Bank CIMB Niaga Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari jumlah bank) Dolar Amerika Serikat Bank Mandiri Dolar Australia Bank Mandiri Jumlah bank Deposito berjangka - Rupiah Bank Mandiri Bank Jabar Banten Bank MNC Internasional Bank Mayapada Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah deposito berjangka) Jumlah deposito berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Suku bunga deposito berjangka per tahun
909,784
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000 1,118,863
111,546,421 15,427,338 2,492,205 777,761 213,542
46,593,968 6,943,380 3,267,314 1,530,722 1,180,263
6,354,077
3,292,280
1,563,350
1,497,458
80,477
36,903
138,455,171
64,342,288
20,469,563 29,948,870 -
79,018,319 32,715,075 28,988,319 10,175,482
20,042,811
-
70,461,244
150,897,195
209,826,199
216,358,346
4,5 % - 9,50 %
4,5% - 9,75%
Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga dan tidak dijaminkan.
- 41 -
Cash on hand Cash in banks Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Tabungan Negara Bank DKI Bank CIMB Niaga Others (each below 5% of total cash in banks) U.S. Dollar Bank Mandiri Australian Dollar Bank Mandiri Total cash in banks Time deposits - Rupiah Bank Mandiri Bank Jabar Banten Bank MNC Internasional Bank Mayapada Others (each below 5% of total time deposits) Total time deposits Total Cash and Cash Equivalents Interest rates per annum on time deposits
All cash in banks and time deposits are placed with third parties and not used as collateral.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
6.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
6.
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
TRADE ACCOUNTS THIRD PARTIES
228,171,242 21,347,130 7,016,553
197,756,996 23,396,030 4,772,845
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
256,534,925 (1,051,985)
225,925,871 (1,061,031)
255,482,940
224,864,840
b. Umur piutang usaha yang belum diturunkan nilainya Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Bersih
FROM
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
a. Berdasarkan segmen operasi Penjualan tanah dan/atau bangunan Pusat perbelanjaan Hotel
Bersih
RECEIVABLE
207,227,557
196,563,172
17,350,753 4,188,552 2,695,130 11,522,636 12,498,313
20,561,341 3,691,859 1,340,540 694,332 2,013,596
255,482,940
224,864,840
a. By operating segments Sales of land and/or building Shopping center Hotel Total Allowance for impairment losses Net b. Aging of trade receivables that are not impaired Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Net
Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah dan tidak terdapat satu pelanggan yang memiliki saldo melebihi 5% dari jumlah piutang usaha. Rata-rata periode kredit penjualan dan/atau penyerahan jasa adalah 30 hari. Bunga dikenakan sebesar 1‰ per hari keterlambatan atau 4% per bulan untuk keterlambatan lebih dari 30 hari atas piutang yang telah jatuh tempo. Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai terhadap seluruh piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari pada tanggal pelaporan karena manajemen mempertimbangkan tidak terdapat perubahan signifikan atas kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. Untuk piutang yang timbul dari penjualan tanah dan/atau bangunan, Grup memiliki jaminan atas saldo-saldo piutang usaha tersebut.
All trade accounts receivable are denominated in Rupiah and there is no one customer which balance has more than 5% of the total trade accounts receivable. The average credit period on sales and/or services is 30 days. Interest is charged at 1‰ daily late charges or 4% per month for accounts that are more than 30 days overdue. The Group does not provide allowance for impairment losses on all trade accounts receivable which are past due over 120 days from the reporting date, because management considers that there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still recoverable. For the receivable arising from sales of land and/or building, the Group holds collateral on the related trade accounts receivable.
Untuk piutang yang timbul dari operasi Hotel dan Pusat Perbelanjaan, Grup tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terhutang oleh Grup kepada pihak lawan.
For the receivable arising from Hotel and Shopping Centre operations, the Group does not hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Group to the counterparty.
- 42 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
7.
Changes in the allowance for impairment losses are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
Saldo awal tahun Kerugian penurunan nilai piutang Jumlah yang dihapus/dipulihkan selama tahun berjalan
1,061,031
4,646,422
(9,046)
(4,153,581)
Saldo akhir tahun
1,051,985
1,061,031
-
568,190
At end of the year
Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif berdasarkan pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
The Group provide allowance for impairment losses using the estimate of unrecoverable amounts determined individually and collectively based on the Group’s past experience on trade accounts receivable collections. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses on uncollectible trade accounts receivables.
Piutang usaha atas atas pusat perbelanjaan Mal Metropolitan sebesar Rp 3.200.000 ribu digunakan sebagai jaminan utang Bank Mandiri (Catatan 17) pada 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015. Piutang usaha penjualan tanah dan/atau bangunan MKD sebesar Rp 25.000.000 ribu digunakan sebagai jaminan utang Bank Mandiri (Catatan 17) pada 31 Desember 2015.
Trade receivables from shopping center of Metropolitan Mall amounting to Rp 3,200,000 thousand is used as collateral for bank loan from Bank Mandiri (Note 17) as of June 30, 2016. Trade receivables from sales of land and building of MKD amounting to Rp 25,000,000 thousand, respectively, is used as collateral for bank loan from Bank Mandiri (Note 17) as of December 31, 2015.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
7.
Akun ini merupakan pajak dibayar dimuka atas pajak pertambahan nilai, pph pasal 21 dan pph pasal 25.
8.
At beginning of the year Impairment losses recognized on receivables Amounts written off/recovery during the year
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
This account represents prepaid taxes of value added tax, income tax article 21 and 25.
8.
Akun ini terutama merupakan uang muka pengurusan perijinan, biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka atas uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka.
- 43 -
PREPAID TAXES
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES This account mainly represents advances for permit arrangements, prepaid expenses and prepaid tax on sales advances and unearned revenues.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
9.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
ASET KEUANGAN LAINNYA
9.
Merupakan rekening koran escrow dan/atau deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atas nama Grup dalam mata uang Rupiah sehubungan dengan pencairan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh dari pelanggan Grup (Catatan 35a), dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Bank Central Asia Bank Mandiri Bank DKI Bank CIMB Niaga Bank Tabungan Negara Bank Mandiri Syariah Bank Danamon Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari jumlah) Jumlah
This account represents escrow account and/or restricted time deposits under the name of the Group denominated in Rupiah in connection with drawdown of housing credit facilities obtained by the Group’s consumers (Note 35a), with details as follows:
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
14,110,181 8,647,641 3,943,142 6,987,084 3,957,870 3,041,393 4,050,227
17,428,128 9,290,269 4,758,310 4,701,378 4,458,802 4,004,179 3,438,424
Bank Central Asia Bank Mandiri Bank DKI Bank CIMB Niaga Bank Tabungan Negara Bank Mandiri Syariah Bank Danamon
10,359,273
10,817,477
Others (each below 5% of total)
55,096,812
10. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT
58,896,967
Total
10. REAL ESTATE ASSETS INVENTORIES 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Aset lancar Bangunan siap dijual Apartemen dan perkantoran M-Gold Tower
OTHER FINANCIAL ASSETS
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000 Current asset Buildings ready for sale
102,608,780
110,584,642
34,900,770 18,875,284 16,372,708 12,131,509 7,897,064 8,749,717 7,441,036
41,550,636 27,382,922 23,193,438 13,110,314 8,589,335 6,424,498 4,607,572
106,368,088
124,858,715
Tanah yang sedang dikembangkan
1,332,996,535
1,264,697,152
Land under development
Jumlah
1,541,973,403
1,500,140,509
Total
200,173,583
184,749,170
Bangunan dalam konstruksi Perumahan Metland Menteng Perumahan Metland Cileungsi Perumahan Metland Transyogi Perumahan Metland Tambun Perumahan Metland Puri Perumahan Metland Cibitung Perumahan Metland Cybercity Sub-jumlah
Aset tidak lancar Tanah belum dikembangkan
- 44 -
Apartment and office M-Gold Tower Buildings under construction Metland Menteng Residences Metland Cileungsi Residences Metland Transyogi Residences Metland Tambun Residences Metland Puri Residences Metland Cibitung Residences Metland Cybercity Residences Subtotal
Noncurrent asset Land not yet developed
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Bangunan siap dijual
Buildings ready for sale
Bangunan siap dijual merupakan bangunan apartemen dan gedung perkantoran M-Gold Tower yang telah selesai pembangunannya pada tahun 2015.
Buildings ready for sale represent office tower and apartment building of M-Gold Tower that has been completed in 2015.
Bangunan dalam konstruksi
Buildings under construction
Bangunan dalam konstruksi merupakan biaya perolehan bangunan rumah, rumah toko, apartemen dan perkantoran yang masih dalam proses konstruksi. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek.
Buildings under construction represent acquisition cost of residential houses, office houses, apartment and office under construction. Management believes that there are no constraints in the completion of the projects.
Bangunan dalam konstruksi diperkirakan selesai dan siap dijual atau serah terima pada tahun 2016.
Buildings under construction is estimated to be completed and ready for sale or hand over in 2016.
Mutasi bangunan sebagai berikut:
Movements in buildings under construction are as follows:
dalam
konstruksi
adalah
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Saldo awal tahun Pembangunan konstruksi Reklasifikasi dari tanah yang sedang dikembangkan Pembebanan ke beban pokok penjualan (Catatan 24) Reklasifikasi ke bangunan siap dijual Saldo akhir tahun
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
124,858,715 60,096,962
198,335,620 203,452,287
32,274,455
56,350,429
(110,862,044)
(224,268,263)
-
(109,011,358)
106,368,088
124,858,715
At beginning of the year Construction development Reclassification from land under development Charged to cost of sales (Note 24) Reclassification to buildings ready for sale At end of the year
Tidak ada pembayaran kepada kontraktor yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembayaran konstruksi.
There is no payments to contractors with more than 10% of the total construction development costs.
Persentase penyelesaian proyek apartemen dan perkantoran M-Gold Tower 100% pada tanggal 31 Desember 2015.
The percentage of completion for the apartment and office M-Gold Tower project as of December 31, 2015 is 100%.
Bangunan siap dijual dan bangunan yang sedang dikonstruksi telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi, pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 286.522.125 ribu pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.
Buildings ready for sale and buildings under construction are insured against fire and other possible risk with third parties insurance company for coverage of Rp 286,522,125 thousand as of June 30, 2016 and December 31, 2015, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 45 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Tanah yang sedang dikembangkan
Land under development
Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Movements in land under development are as follows:
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Penambahan Saldo awal tahun Pengembangan tanah Reklasifikasi dari tanah yang belum dikembangkan Pembelian tanah Reklasifikasi dari bangunan siap dijual Pengurangan Pembebanan ke beban pokok penjualan (Catatan 24) Reklasifikasi ke aset tetap (Catatan 12) Reklasifikasi ke properti investasi (Catatan 11) Reklasifikasi ke bangunan dalam konstruksi Reklasifikasi ke bangunan siap jual Saldo akhir tahun
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
1,264,697,152 95,638,552
976,636,801 306,741,831
3,186,048 4,275,767
39,615,259 21,421,793 -
Addition At beginning of the year Land development Reclassification from land not yet developed Land purchased Reclassification from buildings ready for sale Deduction
(2,526,529)
(20,636,774)
-
(859,500)
-
(298,545)
(32,274,455) -
(56,350,429) (1,573,284)
1,332,996,535
1,264,697,152
Charged to cost of sales (Note 24) Reclassification to property and equipment (Note 12) Reclassification to investment properties (Note 11) Reclassification to buildings under construction Reclassification to buildings ready for sale At end of the year
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, jumlah akumulasi kapitalisasi biaya pinjaman (sesudah pembebanan ke beban pokok penjualan) yang termasuk dalam jumlah tercatat aset real estat atas tanah yang sedang dikembangkan masing-masing sebesar Rp 104.393.370 ribu dan Rp 97.381.407 ribu.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the accumulated capitalized borrowing costs (after those amounts charged to cost of sales) included in the carrying amount of real estate assets of land under development amounted to Rp 104,393,370 thousand and Rp 97,381,407 thousand, respectively.
Biaya pinjaman dari utang bank (Catatan 13 dan 17) dan utang lain-lain (Catatan 15) yang dikapitalisasi ke aset real estat tanah yang sedang dikembangkan pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 10.701.496 ribu dan Rp 10.472.460 ribu . Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar 10,76% dan 7,77%.
Borrowing cost from bank loans (Notes 13 and 17) and other accounts payable (Note 15) capitalized to real estate assets of land under development in June 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to Rp 10,701,496 thousand and Rp 10,472,460 thousand, respectively. The rate of capitalization of borrowing cost in June 30, 2016 and December 31, 2015 are at 10,76% and 7.77% , respectively.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, tanah MKD dengan HGB sertifikat No. 2116, No. 2123 dan No. 2124 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 13 dan 17).
As of June 30, 2016 and December 31,2015, land of MKD with HGB certificate No. 2116, No. 2123 and No. 2124 are used as collateral for bank loans (Notes 13 and 17).
- 46 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Tanah belum dikembangkan
Land not yet developed
Merupakan tanah yang belum dikembangkan dengan rincian sebagai berikut:
This represents land not yet developed with details as follows:
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
Perusahaan Entitas anak FPD MPD
8,781,692
8,781,692
181,327,293 10,064,598
165,902,880 10,064,598
The Company Subsidiaries FPD MPD
Jumlah
200,173,583
184,749,170
Total
Tanah belum dikembangkan berupa tanah milik:
Land not yet developed represent land owned by:
Perusahaan, seluas 6.557 m2 pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 yang terletak di Ujung Menteng.
The Company, measuring 6,557 m2 as of June 30, 2016 and December 31, 2015 which are located at Ujung Menteng.
FPD, seluas 1.760.721 m2 dan 1.738.346 m2 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 yang terletak di Cibitung dan Cikarang, Jawa Barat.
FPD, measuring 1,760,721 m2 and 1,738,346 m2 as of June 30, 2016 and December 31, 2015, respectively, which are located at Cibitung and Cikarang, West Java.
MPD, seluas 27.206 m2 pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 yang terletak di Tangerang (Banten).
MPD, measuring 27,206 m2 as of June 30, 2016 and December 31, 2015, which are located at Tangerang (Banten).
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan atau ke akun properti investasi dan aset tetap untuk bagian dimana akan dibangun pusat perbelanjaan dan fasilitas klub olahraga.
Upon the start of the development and construction of infrastructure, the carrying amount of the land will be transferred to the land under development or to the investment properties and property and equipment account for the portion on which the shopping center and sports club facilities will be built.
Pada tanggal 30 Juni 2016, pengurusan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk tanah seluas sekitar 699,22 hektar (37,24% dari seluruh tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan seluas sekitar 260,40 hektar) masih dalam proses. Hak legal atas tanah aset real estat selain yang masih dalam proses berupa Hak Guna Bangunan atas nama Grup berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2017 - 2045. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
As of June 30, 2016, the issuance of the landrights certificates for land covering approximately 699.22 hectares (37.24% of total land under development and land not yet developed of approximately 260.40 hectares) is still in process. The legal rights on real estate assets land, except for those in process are in the form of Building Use Rights (HGB) under the Group’s name for periods of 20 - 30 years until 2017 - 2045. Management believes that there will be no difficulty with extension and processing of the certificates of the landrights since all land are legally acquired and supported by adequate evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset real estat pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of real estate assets as of the reporting date.
- 47 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTIES
1 Januari/ January 1, 2016 Rp '000
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
-
2,304,932 143,819,626
122,033,125 907,262,895
-
58,836,162 (205,268,235)
177,026,880 20,047,956
(307,514)
1,226,370,857
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
119,728,193 763,117,879
Mesin dan peralatan listrik Aset dalam penyelesaian
117,766,788 160,691,104
423,930 64,625,088
1,161,303,964
65,374,408
143,934,111
9,568,317
-
Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik
325,390
36,399,095
3,128,602
Jumlah
180,333,206
12,696,919
Jumlah Tercatat
980,970,758 1 Januari/ January 1, 2015 Rp '000
0
-
0
153,502,428
-
39,527,697
-
193,030,125 1,033,340,732
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
109,560,121 696,338,657
33,539,550
-
10,168,072 33,239,672
119,728,193 763,117,879
Mesin dan peralatan listrik Aset dalam penyelesaian
90,877,866 70,426,760
2,859,594 142,396,549
-
24,029,328 (52,132,205)
117,766,788 160,691,104
Jumlah
967,203,404
178,795,693
-
15,304,867
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana
126,989,579
16,944,532
-
-
Mesin dan peralatan listrik
1,161,303,964
143,934,111
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Total Net Carrying Value
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment
32,257,426
4,141,669
-
-
36,399,095
Jumlah
159,247,005
21,086,201
-
-
180,333,206
Total
Jumlah Tercatat
807,956,399
980,970,758
Net Carrying Value
Properti investasi merupakan tanah, bangunan dan mesin dari Mal Grand Metropolitan, Mal Metropolitan, Mal Metropolitan Cileungsi, Plaza Tambun dan Metland Transyogi.
The investment properties represents land, buildings and machinery of Grand Metropolitan Mall, Metropolitan Mall, Plaza Tambun and Metland Transyogi.
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 Juni 2016 terutama pembangunan gedung perkantoran di MT Haryono yang diperkirakan selesai tahun 2018.
Assets under construction in June 30, 2016 represents the construction of office tower in MT Haryono which is estimated to be completed in 2018.
Pada tahun 2015, penambahan tanah di properti investasi berasal dari reklasifikasi persediaan aset real estat sebesar Rp 298.545 ribu yang merupakan tanah untuk untuk area yang disewakan di Tambun dan penambahan tanah dan aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp 9.869.527 ribu dan Rp 6.231.709 ribu merupakan reklasifikasi dari aset tetap, sedangkan pengurangan aset dalam penyelesaian sebesar Rp 1.094.914 ribu yang merupakan reklasifikasi ke aset tetap.
In 2015, the amount of land reclassification included additional land in investment properties which was reclassified from real estate inventories amounting to Rp 298,545 thousand that represents land for rental space in Tambun and additional land and construction in progress amounting to Rp 9,869,527 thousand and Rp 6,231,709 thousand, respectively, represent reclassification from property and equipment, while deduction amounting to Rp 1,094,914 thousand represent reclassification to property and equipment.
- 48 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Rincian jumlah tercatat dan nilai wajar properti investasi pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Nama proyek
Grand Metropolitan Mal Metropolitan
Nilai tercatat/ Carrying value Rp '000 572,778,779 187,662,943
Details of the carrying values and fair values of investment properties in June 30, 2016 are as follows: Nilai wajar/ Fair value Rp '000 1,182,715,000 807,430,680
Project name
Grand Metropolitan Metropolitan Mall
Penilaian nilai wajar Grand Metropolitan dan Mal Metropolitan dilakukan oleh penilai independen KJPP Susan Widjojo & Rekan masing-masing pada tanggal 21 Oktober 2015 dan 18 Maret 2015. Penilaian dilakukan berdasarkan metode biaya dan pendapatan. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat penurunan signifikan nilai wajar Grand Metropolitan dan Mal Metropolitan pada tanggal 31 Desember 2015. Nilai wajar dengan pendekatan nilai biaya dan pendekatan pendapatan dikategorikan sebagai level 3 berdasarkan tingkat input pengukuran nilai wajar.
The fair value assessment of Grand Metropolitan and Metropolitan Mall was conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan at October 21, 2015 and March 18, 2015, respectively. The valuation was determined using the cost and income approach. Based on management’s assessment, there is no significant change in the fair value of the Grand Metropolitan and Metropolitan Mall as of December 31, 2015. The fair value based on market approach and income approach is classified as level 3 based on the level of input used in the fair value measurement.
Nilai wajar aset dalam penyelesaian belum dapat ditentukan secara andal sampai dengan saat ini dikarenakan pembangunan sampai saat ini masih dalam proses sehingga harga kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang serupa tidak tersedia. Dengan data dan/atau informasi yang sangat minim tersebut, sulit untuk dapat menghasilkan nilai wajar yang andal.
Fair value of construction in progress could not be determined reliably to date because of the on going construction process, hence the current value in active market for similar property, whether similar in location and/or condition is not available. With that limited data and information, it has been difficult to generate reliable fair value.
Beban penyusutan properti investasi sebesar Rp 12.696.919 ribu dan Rp 10.209.582 ribu masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 dibebankan pada beban langsung dan beban pokok penjualan (Catatan 24).
Depreciation expense of investment properties amounting to Rp 12,696,919 thousand and Rp 10,209,582 thousand in June 30, 2016 and June 30, 2015, respectively, were charged to direct costs and cost of sales (Note 24).
Pendapatan sewa dari properti investasi adalah sebesar Rp 80.712.749 ribu dan Rp 75.657.226 ribu masing-masing untuk 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 (Catatan 23).
Rental revenues from investment properties amounted to Rp 80,712,749 thousand and Rp 75,657,226 thousand in June 30 2016 and June 30, 2015, respectively (Note 23).
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, properti investasi telah diasuransikan secara bersamaan dengan aset tetap (Catatan 12).
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the investment properties were insured along with the property and equipment (Note 12).
Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke properti investasi pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 12.124.549 ribu dan Rp 4.453.715 ribu.
Accumulated borrowing cost capitalized to investment properties as of June 30, 2016 and December 31, 2015 amounted to Rp 12,124,549 thousand and Rp 4,453,715 thousand, respectively.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, tanah Mal Grand Metropolitan, Bekasi dengan sertifikat HGB No. 8188, No. 8267 dan No. 8463 seluas 3,0 hektar digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 17).
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, land of Grand Metropolitan Mall, Bekasi with HGB certificate No. 8188, No. 8267 and No. 8463 that measures approximately 3.0 hectares was used as collateral for long-term bank loans (Note 17).
- 49 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Akun “Bangunan dan Prasarana” termasuk gedung parkir kendaraan yang dimanfaatkan oleh Hotel Horison Bekasi dan Mal Metropolitan Bekasi dengan jumlah tercatat sebesar Rp 2.051.800 ribu dan Rp 2.665.241 ribu masing-masing pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, yang didirikan diatas tanah yang diperuntukkan untuk kepentingan umum (fasos/fasum). Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan, PT Metropolitan Development, pemegang saham akhir, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi pada tanggal 6 Desember 1999, disetujui bahwa lahan pengganti tanah fasos/fasum tempat gedung parkir kendaraan berdiri akan diserahterimakan kepada Pemda Bekasi pada tanggal 23 Oktober 2001. Perjanjian serah terima tersebut telah diperpanjang dengan Surat Perjanjian No. 593.1/65.Bahukeda/II/2002 tanggal 15 Pebruari 2002 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tanggal 15 Pebruari 2006. Sebagai kompensasinya, Perusahaan wajib membayar retribusi kepada Pemda Bekasi dan menyerahkan tanah berikut bangunan diatasnya pada akhir masa sewa.
The “Buildings and Improvements” account, includes a car park building which is currently being utilized by Horison Hotel, Bekasi and Metropolitan Mall Bekasi with net book value of Rp 2,051,800 thousand and Rp 2,665,241 thousand as of June 30, 2016 and December 31, 2015, respectively, which is developed on the land earmarked for public purposes. Based on the agreement entered into among the Company, PT Metropolitan Development, an ultimate stockholder, and District Authority of Bekasi (Pemda Bekasi) dated December 6, 1999, it was agreed that the land replacement of the land earmarked for public purposes where the car park building is located will be handed-over to Pemda Bekasi on October 23, 2001. The term of the hand-over agreement has been extended through Agreement No. 593.1/65.Bahukeda/ll/ 2002 dated February 15, 2002 for a period of 5 (five) years up to February 15, 2006. As compensation, the Company is required to pay retribution to Pemda Bekasi and hand-over the land and buildings thereon at the end of lease period.
Berdasarkan surat dari Pemda Bekasi No. 020/419-PKD/II/2008 tanggal 26 Pebruari 2008, sehubungan dengan penyerahan lahan yang telah dipergunakan oleh Perusahaan sebagai gedung parkir, Pemda telah memberikan 2 (dua) opsi sebagai berikut:
Based on the Pemda Bekasi Letter No. 020/419PKD/II/2008, dated on February 26, 2008, with regards to transfer of area that is used by the Company as a car park building, Pemda Bekasi have given two (2) options as follows:
a.
Perusahaan agar segera menyerahkan lahan parkir kepada Pemda Bekasi.
a.
The Company must hand over the parking area to Pemda Bekasi immediately.
b.
Perusahaan agar segera menyerahkan lahan pengganti lapangan tenis seluas 3.350 m2.
b.
The Company must hand over a new area as a replacement of tennis court of 3,350 sqm.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 tanggal 7 April 2008, Perusahaan memilih opsi untuk menyediakan lahan pengganti lapangan tenis seluas 3.350 m 2. Perusahaan telah membeli tanah untuk lahan pengganti lapangan tenis. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, penyerahan lahan tersebut belum dilaksanakan dan Perusahaan telah mencatat lahan tersebut sebagai properti investasi.
Based on the Company’s letter to Pemda Bekasi No. 08/Dir-ML/IV/08 dated April 7, 2008, the Company has chosen the option to provide land for the replacement of tennis court of 3,350 sqm. The Company bought land for tennis court replacement. As of the date of the consolidated financial statements, the handover has not been executed and the Company continues to record the land under investment properties.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, properti investasi digunakan sebagai jaminan utang bank bersamaan dengan aset tetap (Catatan 17).
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the investment properties were used as collateral for bank loans along with property and equipment (Note 17).
- 50 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
12. ASET TETAP
12. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2016 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan Perabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak disusutkan Aset dalam penyelesaian
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
92,764,820 20,739,548 5,871,694
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
-
5,097,378 31,633,121
Undepreciated hotel operating equipment Construction in progress
-
524,186,462
56,898,998 245,863,605
1,721,436
-
(2,304,932) (48,177)
54,594,066 247,536,864
65,698,060
251,661
-
(750)
65,948,971
84,730,156 20,156,181 5,754,484
5,374,041 582,617 210,210
93,000
4,877,393 24,478,714
371,352 7,350,510
151,367 196,104
508,457,591
15,861,827
440,471
58,751,148
4,528,295
-
23,778,112
3,368,308
-
-
27,146,420
43,239,120 15,122,723 3,628,943
6,381,232 936,372 327,301
93,000
(109,962) 123,254 -
49,510,390 16,182,349 3,863,244
Jumlah
144,520,046
15,541,508
Jumlah Tercatat
363,937,545
Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
1 Januari/ January 1, 2015 Rp '000 Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan Perabot dan perlengkapan operasi hotel yang tidak disusutkan Aset dalam penyelesaian Jumlah
Penambahan/ Additions Rp '000
2,660,623 750 -
(13,291)
93,000
Pengurangan/ Deductions Rp '000
-
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp '000
63,266,152
Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
159,968,555
Total
364,217,907
Net Carrying Value
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
66,768,525 163,351,717
15,734,651
-
(9,869,527) 66,777,237
56,898,998 245,863,605
35,409,102
6,748,975
-
23,539,983
65,698,060
50,824,990 16,429,623 5,537,077
24,764,404 315,773 805,026
42,515 122,000 587,619
9,183,277 3,532,785 -
84,730,156 20,156,181 5,754,484
At cost: Land Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
3,829,218 97,382,640
174,953 35,438,064
86,446 -
959,668 (108,341,990)
4,877,393 24,478,714
Undepreciated hotel operating equipment Construction in progress
-14,218,567
508,457,591
439,532,892
83,981,846
838,580
52,288,627
6,462,521
-
-
58,751,148
19,934,990
3,843,122
-
-
23,778,112
34,449,262 13,501,475 3,579,385
8,795,207 1,743,248 626,532
-
43,239,120 15,122,723 3,628,943
Jumlah
123,753,739
21,470,630
-
144,520,046
Total
Jumlah Tercatat
315,779,153
363,937,545
Net Carrying Value
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Perabot dan peralatan kantor Peralatan hotel Kendaraan
5,349 122,000 576,974 704,323
- 51 -
Total Accumulated depreciation: Buildings and improvements Mechanical and electrical equipment Furniture, fixtures and office equipment Hotel equipment Vehicles
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Rincian keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
The details of the gain on sale and disposal of property and equipment are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
Jumlah tercatat
-
134,257
Hasil penjualan aset tetap Keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap
57,000
326,630
57,000
192,373
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Net carrying amount Proceeds from sale of property and equipment Gain on disposal of property and equipment
Depreciation expense was allocated to the following:
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
Beban langsung dan beban pokok penjualan (Catatan 24) Beban administrasi (Catatan 26)
13,111,189 2,430,319
5,964,634 1,962,491
Direct costs and cost of sales (Note 24) Administrative expenses (Note 26)
Jumlah
15,541,508
7,927,125
Total
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, properti investasi (Catatan 11) dan aset tetap Perusahaan berupa tanah, mesin dan bangunan Mal Metropolitan Bekasi dan Hotel Horison Bekasi seluas sekitar 3,3 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) dengan jumlah tercatat keseluruhan masing-masing sebesar Rp 305.866.396 ribu dan Rp 226.854.905 ribu digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 17).
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company’s investment properties (Note 11) and property and equipment consisting of land, machinery and buildings of Metropolitan Mall Bekasi and Horison Hotel, Bekasi covering approximately 3.3 hectares of land located at Bekasi (West Java), with net carrying amount totaling to Rp 305,866,396 thousand and Rp 226,854,905 thousand, respectively were used as collateral for long-term bank loans (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap berupa tanah dan bangunan Metland Hotel Cirebon dengan sertifikat HGB No. 131 seluas 0,1 hektar digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang MDG (Catatan 17).
As of December 31, 2015, property and equipment consisting of land and building of Metland Hotel, Cirebon with HGB certificate No. 131 covering 0.1 hectares was used as collateral for MDG’s long-term bank loans (Note 17).
Pada tahun 2015, aset tetap direklasifikasi ke properti investasi sebesar Rp 16.101.236 ribu. Penambahan reklasifikasi aset tetap yang berasal dari aset real estat dan properti investasi masingmasing sebesar Rp 859.500 ribu dan Rp 1.094.914 ribu sedangkan pengurangan aset dalam penyelesaian sebesar Rp 71.745 ribu merupakan reklasifikasi ke aset lain-lain. Reklasifikasi ini dilakukan karena adanya perubahan intensi manajemen.
In 2015, property and equipment reclassified to investment properties amounted to Rp 16,101,236 thousand. Additional property and equipment which were reclassified from real estate assets and investment properties amounted to Rp 859,500 thousand and Rp 1,094,914 thousand, respectively, while deduction amounting to Rp 71,745 thousand represent reclassification to other assets. This reclassification is due to change in management’s intention.
Hak legal atas tanah (properti investasi dan aset tetap – Catatan 11 dan 12) mencakup lahan tanah
The legal right over the land (investment properties and property and equipment – Notes
- 52 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Mal Metropolitan, Grand Metropolitan dan Hotel Horison Bekasi dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan seluas sekitar 6,6 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo antara tahun 2028 sampai dengan 2042, dan berupa tanah girik seluas 1,0 hektar dan tanah MPD seluas 0,4 hektar berlokasi di Bekasi (Jawa Barat) yang akan jatuh tempo pada 2032, tanah MDG seluas 0,1 hektar berlokasi di Cirebon yang akan jatuh tempo pada 2043 dan tanah milik SSGL seluas sekitar 0,3 hektar berlokasi di Cawang (Jakarta) yang akan jatuh tempo pada 2039 dan tanah milik KGC seluas 0,9 hektar berlokasi di Cileungsi (Bogor) jatuh tempo pada 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
11 and 12) consists of parcels of land located in Bekasi (West Java) of approximately 6.6 hectares on which Metropolitan Mall, Grand Metropolitan and Horison Hotel, Bekasi are situated, with Building Use Right (HGB) certificate under the Company’s name that are valid between 2028 up to 2042; land with “girik” title of approximately 1.0 hectares and approximately 0.4 hectares of MPD’s land located at Bekasi (West Java) valid up to 2032; approximately 0.1 hectares of MDG’s land located in Cirebon valid up to 2043; land with approximately 0.3 hectares owned by SSGL, which is located at Cawang (Jakarta), valid up to 2039; and land with approximately 0.9 hectares owned by KGC, which is located at Cileungsi (Bogor), valid up to 2024. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Sebagian aset tetap dan properti investasi (Catatan 11), kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi, pihak ketiga, sebagai berikut:
A portion of property and equipment, and investment properties (Note 11), except land, are insured against fire and other possible risk with several third parties insurance companies as follows:
Nilai pertanggungan aset Jumlah tercatat aset Aset tetap Properti investasi
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
1,559,711,600
1,771,461,195
223,073,264 891,259,648
149,909,827 836,848,184
Sum of insured assets Net carrying amount of assets Property and equipment Investment properties
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 Juni 2016 terutama merupakan pembangunan clubhouse di Transyogi yang diperkirakan selesai pada tahun 2016. Pada tanggal 30 Juni 2016, nilai tercatat aset dalam konstruksi Club House Transyogi meliputi 90% dari nilai kontrak.
Construction in progress as of June 30, 2016 mainly represent construction clubhouse in Transyogi which is estimated to be completed in 2016. On June 30 2016, the carrying value of assets under construction Club House Transyogi represent 90% of the total contract value.
Rincian nilai wajar aset tetap yang secara signifikan berbeda dengan jumlah tercatatnya pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut:
Details of fair value of property and equipment which are significantly different from their carrying value in June 30, 2016 are as follows:
Nama proyek
Hotel Horison Bekasi Metland Hotel Cirebon Hotel @HOM
Jumlah tercatat/ Carrying value Rp '000
Nilai wajar/ Fair value Rp '000
118,203,454 42,600,775 14,912,234
314,000,820 50,211,000 46,741,000
- 53 -
Project name
Horison Hotel Bekasi Metland Cirebon Hotel @HOM Hotel
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Penilaian nilai wajar Metland Hotel Cirebon dan Hotel Horison Bekasi dilakukan oleh penilai independen, KJPP Susan Widjojo & Rekan masing-masing pada tanggal 11 Pebruari 2014 dan 18 Maret 2015 berdasarkan metode pasar, biaya dan pendapatan.
The fair value assessment of Metland Hotel Cirebon and Horison Hotel, Bekasi were conducted by an independent appraiser, KJPP Susan Widjojo & Rekan as of February 11, 2014 and March 18, 2015, respectively, using the market value, cost and income approach.
Penilaian nilai wajar Hotel @HOM dilakukan oleh penilai independen, KJPP Karmanto & Rekan pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan metode pasar, biaya dan pendapatan.
The fair value assessment of @HOM Hotel was conducted by an independent appraiser, KJPP Karmanto & Rekan as of December 31, 2015, using the market value, cost and income approach.
Nilai wajar dengan pendekatan nilai pasar dikategorikan sebagai level 2 sedangkan nilai wajar dengan pendekatan biaya dan pendapatan dikategorikan sebagai level 3 berdasarkan tingkat input pengukuran nilai wajar.
The fair value on market approach is classified as level 2 whereas fair value based on cost and income approach are classified as level 3 based on the level input in the fair value measurement.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat penurunan signifikan nilai wajar aset tetap tersebut pada tanggal 30 Juni 2016.
Based on management’s assessment, there is no significant decrease in the fair value of such property and equipment in June 30, 2016.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of property and equipment as of the reporting date.
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Pinjaman kredit modal kerja Bank Mandiri Suku bunga per tahun
13. SHORT-TERM BANK LOANS 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
316,499,999
264,999,998
10.5%
10.5%
Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Utang bank jangka pendek Bunga yang masih harus dibayar Jumlah
Working capital loan Bank Mandiri Interest rate per annum
The amortized cost of the loans are as follows:
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
316,499,999 606,375
264,999,998 618,333
317,106,374
265,618,331
Short-term bank loans Accrued interest Total
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memberikan fasilitas pinjaman kredit modal kerja jangka pendek sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan suku
On December 28, 2009, the Company entered into a loan facility agreement with Bank Mandiri, wherein the bank provided short-term working capital loan amounting to Rp 53,000,000 thousand at interest rate prevailing in Bank
- 54 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
bunga sesuai dengan yang berlaku pada Bank Mandiri yang akan ditinjau setiap bulannya dengan jangka waktu pinjaman 1 (satu) tahun. Fasilitas tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 14 Desember 2015 mengenai tambahan limit fasilitas kredit modal kerja jangka pendek menjadi sebesar Rp 300.000.000 ribu. Perjanjian tersebut jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2016.
Mandiri that will be reviewed every month, with a term of 1 (one) year. The facility has been amended several times, most recently on December 14, 2015 regarding the increase in the credit limit of the short-term loan working capital facility to Rp 300,000,000 thousand. This facility matures on December 27, 2016.
Agunan berupa tanah dan bangunan, Mal Metropolitan dan Hotel Horison (tidak termasuk Hotel Horison Bekasi ekstension) seluas 3,27 hektar di Bekasi, diikat hak tanggungan dengan nilai pengikatan sebesar 1.067.950.000 ribu.
Collateral is in the form of land and buildings, Metropolitan Mall and Horison Hotel (exclude Horison Hotel extension Bekasi) covering approximately 3.27 hectares in Bekasi, valued up to Rp 1,067,950,000 thousand.
Fasilitas kredit ini digunakan untuk pengembangan Perusahaan, MPD, FPD dan KGC.
This credit facility is used to finance the property developments of the Company, MPD, FPD and KGC.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 296.999.999 ribu dan Rp 264.999.998 ribu.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015 Rp 296,999,999 thousand and Rp 264,999,998 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
MKD
MKD
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 5 tanggal 1 Desember 2014, MKD memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja jangka pendek dari Bank Mandiri sebesar Rp 25 miliar yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, pengembangan dan pembangunan kawasan perumahan Metland Cybercity. Fasilitas tersebut telah diperpanjang pada tanggal 25 Nopember 2015 mengenai perubahan suku bunga pinjaman menjadi 10,5%. Perjanjian tersebut jatuh tempo pada tanggal 30 Nopember 2016.
Based on the credit facility agreements No. 5 dated December 1, 2014, MKD obtained a short term working capital loan from Bank Mandiri amounting to Rp 25 billion to support operational activities, development and construction of residential project Metland Cybercity. The facility has been amended on November 25, 2015 regarding the change in the bank loan’s interest rate to 10.5%. This facility matures on November 30, 2016.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah MKD dengan sertifikat No. 2116, No. 2123 dan No. 2124 dengan hak tanggungan sebesar Rp 206.250.000 ribu (Catatan 10) dan cross default dengan agunan seluruh fasilitas MKD di Bank Mandiri.
This loan facility is secured by MKD’s land with HGB certificate No. 2116, No. 2123 and No. 2124 valued up to Rp 206,250,000 thousand (Note 10) with cross default provision on all the MKD’s collateral in Bank Mandiri.
Pada tanggal 30 Juni 2016 fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 19.500.000 ribu dan 31 Desember 2015 fasilitas ini tidak digunakan.
As of June 30, 2016, Rp 19,500,000 thousand of the loan facility has been utilized and December 31, 2015, the loan facility has not been utilized.
Sehubungan dengan pinjaman yang disebutkan diatas, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam perjanjian (Catatan 17).
In relation to the above mentioned loans, the Company is required to fulfill certain covenants as stated in the agreements (Note 17).
- 55 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
14. TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
Jumlah utang usaha berdasarkan segmen operasi dan umur adalah sebagai berikut:
Trade accounts payable by operating segments and age category are as follows:
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 a. Berdasarkan segmen operasi Real estat Hotel Pusat perbelanjaan Jumlah b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Jumlah c. Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Jumlah
7,139,170 4,227,503 2,276,662
20,131,066
5,948,248 1,090,860 302,246 1,226,907 1,070,137
1,138,705 2,696,877 486,833 57,529 3,831,244
13,643,335
28,342,254
10,894,059 2,615,228 134,048
25,039,372 3,165,001 137,881
13,643,335
28,342,254
Total b. By age category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Total b. By currencies Rupiah U.S. Dollar Euro Total
All trade accounts payable have credit term of 1 to 2 months. No interest is charged on the trade accounts payable. 15. OTHER ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Jumlah
28,342,254
4,004,936
15. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
a. By operating segments Real estate Hotel Shopping center
22,055,298 3,879,684 2,407,272
13,643,335
Seluruh utang berjangka waktu satu sampai dua bulan. Bunga tidak dibebankan atas utang usaha.
Jangka pendek PT Sumber Kencana Graha PT Nusa Raya Cipta PT Majumapan Bangunindo PT Berca Schindler Lifts PT Jaya Teknik PT Jaya Kencana Lain-lain (masing-masing dibawah 5% dari jumlah)
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
31,644,202 27,064,328 11,153,695 6,215,132 1,576,503 167,514
63,644,202 31,321,275 11,153,695 6,492,966 1,576,503 974,656
34,939,208
35,802,072
Short-term PT Sumber Kencana Graha PT Nusa Raya Cipta PT Majumapan Bangunindo PT Berca Schindler Lifts PT Jaya Teknik PT Jaya Kencana Others (each below 5% of total)
112,760,581
150,965,369
Total
- 56 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Utang lain-lain jangka pendek merupakan utang kepada kontraktor atas pembangunan Grand Metropolitan Mal Bekasi, Hotel Horison ekstension, Bekasi, Mal Metropolitan Cileungsi di Transyogi dan renovasi Mal Metropolitan Bekasi.
Short-term other accounts payable represent payable to contractor for construction of Grand Metropolitan Mall, Bekasi, Horison Hotel extension, Bekasi, Metropolitan Cileungsi Mal, Transyogi and renovation of Metropolitan Mall, Bekasi.
Pada tanggal 18 Pebruari 2009, MKD, entitas anak, mengadakan perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) dengan PT Sumber Kencana Graha (SKG) untuk pendanaan dalam rangka pembangunan sarana jalan interchange STA 11 (“Interchange”) di Metland Cybercity. Terkait dengan MoU ini, MKD memperoleh pinjaman dari SKG yang dikenakan bunga tetap 6,5% per tahun.
On February 18, 2009, MKD, a subsidiary, entered into a Memorandum of Understanding (MoU) agreement with PT Sumber Kencana Graha (SKG) for the financing of the construction of STA 11 interchange road facilities (“Interchange”) at Metland Cybercity. In relation with this MoU, MKD received a loan from SKG with fixed interest rate of 6.5% per annum.
Berdasarkan amandemen atas perjanjian tanggal 2 Juli 2012, bunga pinjaman diubah menjadi 10% per tahun.
Based on the amendment of agreement dated July 2, 2012, the interest rate was changed to 10% per annum.
Berdasarkan surat dari PT Sumber Kencana Graha tanggal 11 April 2016 bahwa bunga pinjaman menjadi 14% per tahun. Pembayaran dilakukan dalam 4 tahap dari bulan April 2016 sampai dengan Juli 2016.
Based on letter from PT Sumber Kencana Graha dated April 2016, the interest rate was changed to 14% per annum. The outstanding will be paid in 4 installments starting from April 2016 to July 2016.
16. UTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Pajak penghasilan final Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan penyewaan (Catatan 29) Jasa konstruksi Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Pasal 29 Perusahaan (Catatan 30) Entitas anak Pajak pembangunan I Pajak pertambahan nilai Pajak bumi dan bangunan dan lainnya Jumlah
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
905,007 3,964,554 41
648,121 832,027 29,226
307,193 17,732 803,222 3,428,068 -
18,924 18,360 953,542 4,389,190 59,007
Final income taxes Transfer of land rights and/or building and rental (Note 29) Construction Income taxes Article 21 Article 23 and 26 Article 25 Article 29 The Company (Note 30) Subsidiaries Development tax I Value added tax Land and building tax and others
45,584,024
52,371,362
Total
31,364,686 4,793,521
17. UTANG BANK JANGKA PANJANG
41,789,459 3,633,506
17. LONG-TERM BANK LOANS
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri yang diterima oleh Perusahaan, MDG dan MKD.
- 57 -
This account represents credit facility provided by Bank Mandiri to the Company, MDG and MKD.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Saldo pinjaman berdasarkan jenis fasilitas adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Outstanding loans based on the type of facility are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
Pinjaman transaksi khusus Kredit investasi
548,400,594 150,000,000
461,186,138 205,250,000
Special transaction loan Investment loan
Sub-jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi
698,400,594
666,436,138
Subtotal
(2,929,371)
(3,027,629)
695,471,224 (232,600,000)
663,408,509 (180,850,000)
Bagian jangka panjang
462,871,224
482,558,509
Suku bunga per tahun
10,5%
10,5%
jadwal
The details of the loans based on the schedule of payments are as follows:
Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Rincian pinjaman berdasarkan pembayaran adalah sebagai berikut:
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Dalam Dalam Dalam Dalam
satu tahun tahun ke-2 tahun ke-3 tahun ke-4
Jumlah
Unamortized transaction costs Total Current maturities Long-term loans Interest rate per annum
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
232,600,000 291,500,000 125,900,000 48,400,594
180,850,000 287,875,000 179,525,000 18,186,138
1st year 2nd year rd 3 year th 4 year
698,400,594
666,436,138
Total
Pinjaman Transaksi Khusus
Special Transaction Loan
Perusahaan
The Company
i.
i.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 299 tanggal 28 Juni 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus maksimum sebesar Rp 240.000.000 ribu dengan tujuan untuk tambahan modal kerja, belanja modal maupun untuk kebutuhan operasional lainnya namun tidak diperkenankan untuk membeli tanah. Jangka waktu pinjaman 60 bulan sampai dengan bulan Juni 2018 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 10,5%. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, fasilitas ini telah digunakan masingmasing sebesar Rp 180.000.000 ribu dan Rp 200.000.000 ribu.
ii.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 2 tanggal 1 Desember 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus (PTK) 3 untuk pembiayaan aset produktif berupa Mal Metropolitan dan Hotel
- 58 -
Based on credit facility agreement No. 299 dated June 28, 2013, the Company obtained a special transaction loan with maximum funding limit of Rp 240,000,000 thousand which is used for working capital requirement, capital expenditure and other operational needs, except for land purchase. The loan term is 60 months until June 2018, including 12 months grace period, payable on a quarterly basis and bears 10.5% floating interest rate per annum.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, Rp 180,000,000 thousand and Rp 200,000,000 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized. ii.
Based on credit facility agreement No. 2 dated December 1, 2014, the Company obtained a long term loan facility (PTK) 3 which is used to finance productive asset such as Metropolitan Mall and Horison Hotel,
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
iii.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Horison Bekasi, dana tersebut akan digunakan untuk perluasan usaha termasuk pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi dengan limit sebesar Rp 150.000.000 ribu. Jangka waktu pinjaman 48 bulan sampai dengan Nopember 2018 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan setiap bulan dengan suku bunga mengambang sebesar 10,5%.
Bekasi, this fund will be used for expansion including Metropolitan Mall Cileungsi development with maximum funding limit of Rp 150,000,000 thousand. The loan term is 48 months until November 2018, including 12 months grace period, payable on monthly basis and bears 10.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 dan HGB No. 4030, berikut dengan bangunannya dan segala sesuatu yang didirikan diatasnya dengan hak tanggungan sebesar Rp 837.950.000 ribu.
The loan facility are secured by the Company’s land with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 5615, HGB No. 5616, HGB No. 3412 and HGB No. 4030, including building and all assets constructed on the land valued up to Rp 837,950,000 thousand.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 125.000.000 ribu dan Rp 150.000.000 ribu.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, Rp 125.000,000 thousand and Rp 150,000,000 thousand of the loan facility has been utilized.
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 303 tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus (PTK) 4 maksimum sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan tujuan untuk pembangunan infrastruktur proyek-proyek residensial, antara lain Metland Menteng, Metland Tambun, Metland Cibitung, Metland Cileungsi, Metland Puri, Metland Transyogi dan proyek lainnya yang disetujui bank dan fasilitas kredit tidak diperbolehkan untuk pembelian dan/atau pengolahan tanah yang akan dijual, dan/atau pembiayaan konstruksi proyek-proyek residensial yang dijual Perusahaan. Jangka waktu pinjaman 72 bulan sampai dengan bulan Desember 2021 termasuk 24 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 10,5%. Fasilitas ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan HGB No. 5616, No. 4030, No. 5615, No. 3412, No. 8188, No. 8267 dan No. 8463 dengan hak tanggungan sebesar Rp 1.067.950.000 ribu dan secara cross default dengan agunan seluruh fasilitas Perusahaan di Bank Mandiri.
iii.
Based on credit facility agreement No. 303 dated December 23, 2015, the Company obtained a special transaction loan (PTK) 4 with maximum funding limit of Rp 250,000,000 thousand which is used for infrastructure construction of residential project Metland Menteng, Metland Tambun, Metland Cibitung, Metland Cileungsi, Metland Puri, Metland Transyogi and others projects which are approved by bank and credit facility is restricted for acquiring and/or land development which will be sold, and /or support other residential projects construction which sold by the Company. The loan term is 72 months until December 2021, including 24 months grace period, payable on a quarterly basis and bears 10.5% floating interest rate per annum. This loan facility is secured by the Company’s land with HGB certificate No. 5616, No. 4030, No. 5615, No. 3412, No. 8188, No. 8267 and No. 8463 valued up to Rp 1,067,950,000 thousand with a cross default provision on all the Company’s collateral in Bank Mandiri.
Pada tanggal 30 Juni 2016 fasilitas ini telah digunakan Rp 103.400.594 ribu dan Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas ini tidak digunakan.
As of June 30, 2016 Rp 103,400,594 thousand of the loan facility has been utilized and in December 31, 2015, this facility has not been utilized.
Fasilitas-fasilitas kredit diatas mencakup persyaratan antara lain Perusahaan harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,2 kali, EBITDA to interest minimal 2,0 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2,0 kali.
The above loan facilities contain covenants, which among others, require the Company to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.2, minimum EBITDA to interest of 2.0 and maximum debt to equity ratio of 2.0.
Fasilitas-fasilitas kredit diatas juga memuat pembatasan antara lain, membatasi perolehan fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya, memindahtangankan barang jaminan atau agunan kepada pihak lain,
The above credit facilities also include certain covenants that limit the Company’s ability to received credit facility or loan from other banks or other financial institution, transfer collateral to other parties, increase or decrease its authorized
- 59 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
meningkatkan atau menurunkan modal dasar atau modal disetor, merubah susunan Direksi atau Dewan Komisaris yang terkait ultimate shareholders, perubahan pemegang saham PT Metropolitan Persada International dan merubah komposisi pemegang saham Perusahaan yang menyebabkan porsi kepemilikan saham PT Metropolitan Persada International berkurang.
or paid-up capital, change the composition of its Directors and Board of Commissioners which are ultimate shareholders, change the shareholders of PT Metropolitan Persada International and change the composition of the Company’s shareholders which affect the portion of ownership PT Metropolitan Persada International decreased.
MKD
MKD
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 4 tanggal 1 Desember 2014, MKD memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 140 miliar. Jangka waktu pinjaman 51 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2019 termasuk 18 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 10,5% per tahun.
Based on the credit facility agreements No. 4 dated December 1, 2014, MKD obtained a special transaction loan with maximum funding limit of Rp 140 billion. The loan term is 51 months until February 2019, including 18 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 10.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah MKD dengan HGB No. 2116, No. 2123 dan No. 2124 dengan hak tanggungan sebesar Rp 206.250.000 ribu dan agunan kredit lainnya berupa Corporate Guarantee dan top up guarantee dari PT Metropolitan Permata Development dan PT Karyadeka Pancamurni. Agunan bukan aset tetap berupa piutang yang akan diikat dengan akta jaminan fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 25.000.000 ribu (Catatan 6).
This loan facility is secured by land of MKD, with Building Use Rights Certificate (HGB) No. 2116, No. 2123 and No. 2124 valued up to Rp 206,250,000 thousand and other collateral; i.e secured by Corporate Guarantee and top up guarantee by PT Metropolitan Permata Development and PT Karyadeka Pancamurni. Non-property and equipment collateral such as accounts receivable amounted to Rp 25,000,000 thousand (Note 6).
Fasilitas kredit ini mencakup persyaratan antara lain MKD harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,5 kali, EBITDA to interest minimal 2 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 2 kali.
The credit facility contains covenants which, among others, require MKD to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.5, minimum EBITDA to interest of 2 and maximum debt to equity ratio of 2.
Berdasarkan surat penawaran perubahan ketentuan dan syarat fasilitas kredit investasi MKD dari Bank Mandiri pada tanggal 25 Nopember 2015, persyaratan rasio keuangan akan mulai berlaku sejak tahun 2016 sampai lunas.
Based on the amendment letter regarding the terms and conditions of the investment loan of MKD from Bank Mandiri, dated November 25, 2015, the financial covenant ratio will be valid from 2016 until the loan is fully paid.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 140.000.000 ribu dan Rp 111.186.138 ribu.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, Rp 140,000,000 thousand and Rp 111,186,138 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
Kredit Investasi
Investment Loan
Perusahaan
The Company
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 24 tanggal 12 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 250 miliar yang digunakan untuk pembiayaan proyek Mal Grand Metropolitan, Bekasi. Jangka waktu pinjaman 66 bulan sampai
Based on the credit facility agreement No. 24 dated September 12, 2012, the Company also obtained a long-term investment loan facility from Bank Mandiri with a maximum funding limit of Rp 250 billion which is used to finance the project of Grand Metropolitan Mal, Bekasi. The loan term is 66 months until March 2018, including 24
- 60 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
dengan bulan Maret 2018 termasuk 24 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 10,5% per tahun.
months grace period, payable on a quarterly basis that bears 10.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah Perusahaan dengan sertifikat No. 8188, No. 8267 dan No. 8463 dengan hak tanggungan sebesar Rp 275.000.000 ribu (Catatan 11) dan secara cross default dengan agunan seluruh fasilitas Perusahaan di Bank Mandiri.
This loan facility is secured by the Company’s land with HGB certificate No. 8188, No. 8267 and No. 8463 valued up to Rp 275,000,000 thousand (Note 11) with a cross default provision on all the Company’s collateral in Bank Mandiri.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, fasilitas ini telah digunakan masing-masing sebesar Rp 150.000.000 ribu dan Rp 185.000.000.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, Rp 100,000,000 thousand and Rp 185,000,000 thousand, respectively, of the loan facility has been utilized.
MDG
MDG
Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 301 tanggal 28 Juni 2013, MDG memperoleh fasilitas kredit investasi jangka panjang dari Bank Mandiri dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 24 miliar yang digunakan untuk pembiayaan proyek Metland Hotel, Cirebon. Jangka waktu pinjaman 75 bulan sampai dengan bulan September 2019 termasuk 12 bulan masa tenggang dibayar dengan cicilan triwulanan dengan suku bunga mengambang 10,5% per tahun.
Based on credit facility agreement No. 301 dated June 28, 2013, MDG obtained a long-term investment loan facility from Bank Mandiri with a maximum funding limit of Rp 24 billion which is used to finance the project of Metland Hotel, Cirebon. The loan term is 75 months until September 2019, including 12 months grace period, payable on a quarterly basis that bears 10.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan Metland Hotel, Cirebon dengan sertifikat HGB No. 131 dengan hak tanggungan sebesar Rp 26.400.000 ribu (Catatan 12) dan agunan bukan aset tetap berupa Corporate Guarantee dan undertaking guarantee oleh PT Metropolitan Permata Development, PT Wahana Arthadinamika dan PT Dwi Kencana Motor, pemegang saham MDG, untuk menjamin penyelesaian proyek.
This loan facility is secured by land and building of Metland Hotel, Cirebon building with HGB certificate No. 131 valued up to Rp 26,400,000 thousand (Note 12) and nonproperty and equipment collateral such as by Corporate Guarantee and undertaking guarantee of PT Metropolitan Permata Development, PT Wahana Arthadinamika and PT Dwi Kencana Motor, MDG’s stockholders, to secure project completion.
Fasilitas kredit investasi ini mencakup persyaratan antara lain MDG harus menjaga rasio keuangan lancar minimal 1,2 kali, rasio debt service coverage minimal 1,1 kali, EBITDA to interest minimal 1,5 kali dan rasio utang terhadap modal maksimal 1,2 kali.
The investment loan facility contains covenants which, among others, require MDG to maintain minimum current ratio of 1.2, minimum debt service coverage ratio of 1.1, minimum EBITDA to interest of 1.5 and maximum debt to equity ratio of 1.2.
Berdasarkan surat penawaran perubahan ketentuan dan syarat fasilitas kredit investasi MDG dari Bank Mandiri pada tanggal 20 Pebruari 2015, persyaratan rasio keuangan akan mulai berlaku sejak tahun 2016 sampai lunas, kecuali syarat rasio keuangan lancar tidak berlaku.
Based on the amendment letter regarding the terms and conditions of the investment loan of MDG from Bank Mandiri, dated February 20, 2015, the financial covenant ratio will be valid from 2016 until the loan is fully paid, except that the financial current ratio covenant is not applicable.
Pada tanggal 30 Juni 2016 fasilitas kredit ini telah lunas dan 31 Desember 2015, fasilitas ini telah digunakan Rp 20.250.000 ribu.
As of June 30, 2016 the loan facility has been paid. As of December 31, 2015, Rp 20,250,000 thousand, of the loan facility has been utilized.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan, MKD dan MDG telah memenuhi rasio-rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian.
As of December 31, 2015, the Company, MKD and MDG have complied with the applicable loan covenants.
- 61 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
18. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA DAN UANG MUKA PENJUALAN 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
18. UNEARNED ADVANCES
REVENUE
39,530,736 48,386,456 109,050,213
27,607,977 68,112,607 87,678,557
Jumlah Bagian yang direalisasi dalam satu tahun
196,967,405
183,399,141
(165,594,628)
(167,158,614)
Current maturities
Bagian jangka panjang
31,372,777
16,240,527
Long-term portion
Persentase dari harga jual
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
SALES
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Uang muka penjualan Titipan pelanggan Pendapatan sewa diterima dimuka
Rincian uang muka penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah sebagai berikut:
AND
Sales advances Customers' deposits Unearned rental revenue Total
The details of sales advances based on percentage of sales price are as follows: 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
Percentage of sales price
< 20% 20% - 49,99% 50% - 99,99% 100%
37,683,879 1,341,788 505,069 -
16,119,260 2,720,120 272,727 8,495,870
< 20% 20% - 49,99% 50% - 99,99% 100%
Jumlah
39,530,736
27,607,977
Total
Seluruh pendapatan diterima dimuka dan uang muka penjualan dalam mata uang Rupiah.
All unearned revenue and sales advances are in Rupiah.
Uang muka penjualan merupakan uang muka penjualan rumah tinggal dan tanah Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng, Metland Cibitung dan Apartemen M-Gold yang belum memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai pendapatan.
Sales advances mainly represent advances received from sale of land and residential houses in Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Tambun, Metland Puri, Metland Menteng, Metland Cibitung and M-Gold Apartment which have not yet fulfilled the condition to be recognized as revenue.
Titipan pelanggan merupakan penerimaan dari calon pembeli yang masih dapat dibatalkan sewaktu-waktu dan biaya yang harus ditanggung pembeli sehubungan dengan biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan, pengurusan sertifikat, perijinan dan lainnya.
Customers’ deposits represent payment from buyers which are cancellable anytime and costs to be borne by the buyers in connection with the acquisition of land and buildings, arrangement of certificates, licenses and others.
Pendapatan sewa diterima dimuka merupakan pendapatan diterima dimuka atas sewa pusat perbelanjaan di Mal Metropolitan, Grand Metropolitan, Metropolitan Management, Apartemen M-Gold, Bekasi dan Plaza Metropolitan, Tambun.
Unearned rental revenue represents unearned revenue on shopping centre rental at Metropolitan Mall, Grand Metropolitan, Metropolitan Management, Apartment M-Gold, Bekasi and Plaza Metropolitan, Tambun.
- 62 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Raya Saham Registra, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura PT Metropolitan Persada Internasional DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, Komisaris Thomas Johannes Angfendy, Presiden Direktur Anhar Sudradjat, Wakli Presiden Direktur Olivia Surodjo, Direktur Nitik Hening Muji Raharjo, Direktur Wahyu Sulistio, Direktur Santoso, Direktur Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Nama pemegang saham Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura PT Metropolitan Persada Internasional DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, Presiden Direktur Freddy Soetanto, Direktur Thomas Johannes Angfendy, Direktur Pandu Gunandito, Direktur Anhar Sudradjat, Direktur Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah saham/ Number of shares
Based on stockholders list issued by Administration Office of Listed Shares of the Company, PT Raya Saham Registra, the stockholders of the Company as follows:
30 Juni / June 30 , 2016 Persentase Jumlah modal kepemilikan/ disetor/ Percentage Total paid-in of ownership capital stock % Rp '000
2,870,672,500
37.50
287,067,250
2,809,801,303
36.70
280,980,130
1,123,625,000 14,373,214
14.68 0.19
112,362,500 1,437,321
6,984,325 5,958,958 2,993,456 15,150 1,900 9,090
0.09 0.08 0.04 -
698,433 595,896 299,346 1,515 190 909
820,691,434 7,655,126,330
10.72 100.00
82,069,143 765,512,633
Name of stockholder Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore PT Metropolitan Persada Internasional DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, Commissioner Thomas Johannes Angfendy, President Director Anhar Sudradjat, Vice President Director Nanda Widya, President Director Nitik Hening Muji Raharjo, Director Wahyu Sulistio, Director Santoso, Director Public (each below 5%) Total
31 Desember/Decemb er 31, 2015 Jumlah Persentase Jumlah modal saham/ kepemilikan/ disetor/ Numb er of Percentage Total paid-in shares of ownership capital stock % Rp '000 2,870,672,500
37.50
287,067,250
2,809,801,303
36.70
280,980,130
1,123,625,000 14,373,214 5,261,045
14.68 0.19 0.07
112,362,500 1,437,321 526,105
6,984,325 6,708,145 5,958,958
0.09 0.09 0.08
698,433 670,814 595,896
811,741,840
10.60
81,174,184
7,655,126,330
100.00
765,512,633
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.
- 63 -
Name of stockholder Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore PT Metropolitan Persada Internasional DBS Bank Ltd S/A PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Nanda Widya, President Director Freddy Soetanto, Director Thomas Johannes Angfendy, Director Pandu Gunandito, Director Anhar Sudradjat, Director Public (each below 5%) Total
The shares issued and fully paid are ordinary shares which entitle the holder to carry one vote per share and to participate in dividends.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Penurunan modal setelah eliminasi saldo defisit dalam rangka kuasi reorganisasi pada tanggal 31 Desember 2004 Agio saham dari penaw aran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sebesar 1.894.833.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penaw aran Rp 240 per saham Agio saham dari pembagian dividen saham sebesar 75.793.330 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 365 per saham
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
8,594
265,276,620
20,085,233
The reduction of paid-in capital, after eliminating deficit in connection w ith the quasi-reorganization 8,594 dated December 31, 2004 Additional paid-in capital from initial public offering totaling 1,894,833,000 shares w ith par value of Rp 100 per share offered 265,276,620 at Rp 240 per share Additional paid-in capital from distribution of stock dividends totaling 75,793,330 shares w ith par value of Rp 100 per shares and strike price 20,085,233 at Rp 365 per share
Jumlah Dikurangi dengan biaya emisi saham
285,370,447
285,370,447 Total
(27,406,926)
(27,406,926) Less stock issuance cost
Saldo tambahan modal disetor
257,963,521
257,963,521 Balance of additional paid-in capital
21. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN
21. GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 185 tanggal 23 Mei 2016 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2015 untuk membentu cadangan umum sebesar Rp 2.000.000 ribu dan pembagian dividen tunai sebesar Rp 24.496.404 ribu atau Rp 3,2 per saham.
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 185 dated May 23, 2016 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 2,000,000 thousand and the distribution of cash dividends from the 2015 profit of Rp 24,496,404 thousand or Rp 3.2 per share.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 103 tanggal 10 Juli 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen saham dengan rasio 100 : 1 atau sebesar 75.793.330 saham dengan harga pelaksanaan Rp 365 per saham. Pada tanggal 21 Agustus 2015, Perusahaan telah membagikan dividen saham sebesar Rp 27.664.566 ribu dan dividen tunai interim sebesar Rp 7.579.333 ribu.
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 103 dated July 10, 2015 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved the distribution of stock dividends at a ratio of 100 : 1 or 75,793,330 shares at a strike price of Rp 365 per share. On August 21, 2015, the Company distributed the stock dividends amounting to Rp 27,664,566 thousand and interim cash dividends amounting to Rp 7,579,333 thousand.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 193 tanggal 22 Mei 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo,
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 193 dated May 22, 2015 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the
- 64 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2014 untuk membentuk cadangan umum sebesar Rp 2.000.000 ribu dan sebesar Rp 53.055.331 ribu akan dibagikan dividen yaitu pembagian dividen tunai sebesar Rp 26.527.665 ribu atau Rp 3,5 per saham dan sisanya direncanakan akan dibagikan dividen saham sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Company’s stockholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 2,000,000 thousand and the distribution of dividends from the 2014 profit of Rp 53,055,331 thousand that will be distributed as cash dividends amounting to Rp 26,527,665 thousand or Rp 3.5 per share with the remaining balance to be distributed as stock dividends in accordance with the applicable regulation.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham sebagaimana tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Juni 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2013 untuk membentuk cadangan umum sebesar Rp 2.000.000 ribu dan pembagian dividen tunai sebesar Rp 49.265.665 ribu atau Rp 6,5 per saham.
Based on the stockholders meeting as stated in Deed No. 18 dated June 2, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., notary in Jakarta, the Company’s stockholders approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 2,000,000 thousand and the distribution of cash dividends from the 2013 profit of Rp 49,265,665 thousand or Rp 6.5 per share.
22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
22. NON-CONTROLLlNG INTERESTS 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
Saldo awal tahun Bagian laba tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak Pembagian dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali
103,068,194 (874,253) (15,327)
99,620,075 25,713,107 (19,729)
-
(38,659,413)
Dividends distributed by subsidiaries to non-controlling interest
Saldo akhir tahun
104,289,986
103,068,194
Balance at end of the year
2,111,372
16,414,154
Penambahan kepentingan nonpengendali entitas anak pada tanggal 30 Juni 2016 merupakan tambahan uang muka setoran modal nonpengendali pada MKD dan pada tanggal 31 Desember 2015 merupakan tambahan uang muka setoran modal nonpengendali pada MKD dan MDG.
- 65 -
Balance at beginning of the year Share of profit for the year Other comprehensive income Additional non-controlling interest of subsidiary
Additional non-controlling interest of subsidiaries in June 30, 2016 represent additional advances for capital stock subscription from non-controlling interest of MKD and in December 31, 2015 represent additional advances for capital stock subscription from non-controlling of MKD and MDG.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
31 Desember/ December 31, 2015 Rp '000
a. Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak
a. Non-controlling interests in net assets of subsidiaries
PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
104,236,782 15,456 11,805 25,546 397
103,016,933 15,042 11,416 24,373 430
PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
Jumlah
104,289,986
103,068,194
Total
b. Kepentingan nonpengendali atas laba bersih entitas anak
b. Non-controlling interests in net income of subsidiaries 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
PT Metropolitan Permata Development dan entitas anak PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
(876,223) 416 389 1,199 (33)
(1,252,604) 322 338 1,830 37
PT Metropolitan Permata Development and its subsidiaries PT Fajar Putera Dinasti PT Sumbersentosa Guna Lestari PT Kembang Griya Cahaya PT Metropolitan Global Management
Jumlah
(874,253)
(1,250,077)
Total
23. PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA
23. SALES AND REVENUES 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Real estat Penjualan tanah dan/atau bangunan Penjualan kavling tanah Penjualan ruko Penjualan apartemen dan perkantoran Pusat perbelanjaan Sewa ruang (Catatan 11) Jasa layanan dan pemeliharaan Utilitas Lain-lain Hotel Kamar Makanan dan minuman Lain-lain Pusat rekreasi Penjualan tiket Lain-lain Lain-lain Jumlah
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000 Real estate
274,556,726 20,461,961 14,248,382 7,642,985
277,981,328 30,980,130 34,179,853 12,638,694
80,712,749
75,657,226
34,057,958 24,292,513 2,770,744
31,289,423 26,008,096 1,093,808
28,240,924 20,963,705 3,106,646
19,671,486 9,777,277 2,856,451
1,806,600 141,176 19,436,864
1,469,864 60,527 3,571,899
532,439,934
527,236,062
- 66 -
Sale of land and/or buildings Sale of parcels of land Sale of office houses Sale of apartment and offices Shopping center Space rentals (Note 11) Service and maintenance charges Utilities Others Hotel Rooms Food and beverages Others Recreation center Ticket sales Others Others Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari pihak berelasi.
None of the sales and revenues were derived from a related party.
Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
There is no sales and revenue from any one customer that exceeds 10% of total revenues.
24. BEBAN LANGSUNG DAN BEBAN POKOK PENJUALAN
Real estat Tanah dan/atau bangunan Ruko Kavling tanah Apartemen dan perkantoran Pusat perbelanjaan Listrik, air dan gas Penyusutan (Catatan 11) Kebersihan Gaji dan kesejahteraan karyawan Parkir dan keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Hotel Penyusutan (Catatan 12) Gaji dan kesejahteraan karyawan Beban bagi hasil (Catatan 35f) Listrik, air dan gas Makanan dan minuman Bahan baku dan perlengkapan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Penyusutan (Catatan 11 dan 12) Pusat rekreasi Lain-lain Jumlah
24. DIRECT COSTS AND COST OF SALES
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
107,325,466 3,536,578 2,526,529 3,700,095
108,401,227 9,318,433 4,114,584 6,867,356
27,443,284 14,395,879 7,019,259
26,815,352 11,422,639 5,640,262
2,563,503 6,377,631 2,807,160 523,748
1,700,866 5,036,980 2,629,051 756,694
8,394,068 6,325,775 2,634,018 4,594,823 6,303,688 2,420,750 1,012,183 2,448,283 3,018,161 800,967 4,137,479
3,732,452 5,199,204 4,315,565 3,248,634 1,985,284 661,706 1,952,153 1,019,125 681,953 3,058,666
220,309,327
208,558,186
Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi.
- 67 -
Real Estate Land and/or buildings Office houses Parcels of land Apartment and offices Shopping center Electricity, water and gas Depreciation (Note 11) Cleaning services Salaries and employees' welfare Parking and security Repairs and maintenance Others Hotel Depreciation (Note 12) Salaries and employees' welfare Profit sharing expense (Note 35f) Electricity, water and gas Foods and beverages Materials and supplies Repairs and maintenance Others Depreciation (Notes 11 and 12) Recreation center Others Total
No purchases and expenses are made with a related party.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
25. BEBAN PEMASARAN
25. MARKETING EXPENSES 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
Iklan dan promosi Jasa pemasaran Gaji dan tunjangan karyawan Komisi kartu kredit Alat tulis dan cetakan Lain-lain
26,126,824 2,270,030 950,557 311,587 400,659 4,118,460
20,459,646 3,582,924 803,925 292,090 203,324 3,438,411
Advertising and promotion Marketing fee Salaries and allowances Credit card commission Stationary and printing Others
Jumlah
34,178,117
28,780,319
Total
26. BEBAN ADMINISTRASI
26. ADMINISTRATIVE EXPENSES 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
Gaji dan tunjangan karyawan Penyusutan (Catatan 12) Jasa profesional Pajak dan perijinan Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Imbalan kerja (Catatan 32) Alat tulis kantor dan cetak Transportasi dan perjalanan Listrik, air dan gas Sewa Telekomunikasi Sumbangan Perjamuan Jasa manajemen hotel (Catatan 33 dan 35b) Keamanan Lain-lain
57,472,342 2,430,319 2,960,549 939,311 1,421,430 2,219,670 3,415,855 1,814,270 2,300,553 2,262,020 940,757 923,774 342,344 829,272
48,051,345 1,962,491 2,498,832 959,534 1,993,804 2,188,005 2,386,097 1,647,400 1,887,472 1,951,717 1,295,997 859,028 538,179 1,241,141
56,218 315,423 6,125,885
428,648 692,641 5,960,022
Jumlah
86,769,994
76,542,353
- 68 -
Salaries and allowances Depreciation (Note 12) Professional fee Tax and license Insurance Repairs and maintenance Employee benefits (Note 32) Stationary and printing Transportation and travelling Electricity, water and gas Rental Telecommunication Donation Entertainment Hotel management fee (Notes 33 and 35b) Security Others Total
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
27. BEBAN KEUANGAN
27. FINANCE COST 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
Bunga utang bank Lainnya
34,243,876 1,712,507
36,816,299 1,659,073
Interest on bank loans Others
Jumlah
35,956,383
38,475,372
Total
Jumlah beban keuangan diatas merupakan bunga atas liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi. 28. KEUNTUNGAN BERSIH
(KERUGIAN)
LAIN-LAIN
-
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Penghasilan administrasi Denda pajak (Catatan 30) Kerugian pembatalan penjualan Lain-lain - bersih Jumlah
Total financial cost above represents interest on financial liabilities that are not classified as at fair value through profit or loss. 28. OTHER GAINS (LOSSES) - NET
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
2,295,421 (3,054,678) 3,339,794
3,453,896 (4,084,090) (25,248,773) 1,746,599
Administration income Tax penalty (Note 30) Expense from sales cancellation Others - net
2,580,537
(24,132,368)
Total
29. BEBAN PAJAK FINAL
29. FINAL TAX EXPENSE
Rincian beban pajak final adalah sebagai berikut:
- 69 -
The details of final tax expense are as follows:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Beban pajak final Perusahaan Penyewaan dan jasa pemeliharaan Pajak pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Jumlah Entitas anak Pajak pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Penyewaan dan jasa pemeliharaan Jumlah Jumlah beban pajak final
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000 Final tax expense The Company
14,678,382
13,070,954
6,335,995
9,948,538
21,014,377
23,019,492
9,718,591
8,011,968
1,782,162
159,355
11,500,753
8,171,323
32,515,130
31,190,815
30. PAJAK PENGHASILAN
Rental and service charges Transfer of land rights and/or buildings tax Total Subsidiaries Transfer of land rights and/or buildings tax Rental and service charges Total Total final tax expense
30. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari:
The tax expense (benefit) of the Group consists of the following: 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak
(307,193) (269,500)
(12,495) -
Current tax expense The Company Subsidiaries
Jumlah beban pajak kini
(576,693)
(12,495)
Total current tax expense
Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(102,697) 6,219
(10,247) 588,035
Deferred tax expense (benefit) The Company Subsidiaries
Jumlah manfaat pajak tangguhan
(96,478)
577,788
Total deferred tax benefit
(673,170)
565,293
Total tax expense - net
Jumlah beban pajak - bersih
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba fiskal adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income are as follows:
- 70 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak Perusahaan Laba sebelum pajak atas penghasilan yang pajaknya bersifat final Laba atas penghasilan yang pajaknya bersifat tidak final Perbedaan temporer: Imbalan kerja
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
130,071,565
155,666,754
66,556,995
64,918,688
Profit before tax of subsidiaries
63,514,570
90,748,066
Profit before tax of the Company
(61,915,078)
(91,730,862)
Profit before tax on operations subjected to final tax
(982,796)
Profit on operations subjected to nonfinal tax
1,599,491
365,277
387,160
Penyusutan aset tetap Amortisasi aset lain-lain
(759,000) (17,064)
(408,551) (19,597)
Jumlah
(410,787)
(40,988)
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Perjamuan, sumbangan dan representasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
261,858
266,563
(336,907) 115,116
(375,643) 1,182,843
40,067
1,073,763
1,228,771
49,981
Rincian beban pajak kini dan pajak penghasilan kurang bayar Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni/ June 30, 2016 Beban pajak kini dengan tarif pajak 25%
307,193
Laba kena pajak Perusahaan untuk tahun 2015 dan 2014 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
- 71 -
Profit before tax per consolidated statements of profit or loss
Temporary difference: Employee benefits Depreciation of property and equipment Amortization of other asset Total
Nondeductible expenses (nontaxable income): Entertainment, donation and representation Interest income already subject to final tax Others Total The Company's taxable income
The details of the current tax expense and underpayment of income tax of the Company is as follows : 30 Juni/ June 30, 2015
12,495
Current tax expense at the prevailing tax rate of 25%
The Company’s taxable income for 2015 and 2014 is in accordance with the corporate tax filed with the Tax Service Office.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the consolidated financial statements carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup terdiri dari:
Deferred tax assets (liabilities) of the Group consists of the following:
1 Januari / January 1, 2015 Rp '000
Dikreditkan ke Dikreditkan ke penghasilan penghasilan Dikreditkan komprehensif Dikreditkan komprehensif (dibebankan) lain/ (dibebankan) lain/ ke laba rugi/ Credited ke laba rugi/ Credited Credited to other 31 Desember/ Credited to other (charged) comprehensive December 31, (charged) comprehensive to income income 2015 to income income Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Perusahaan Piutang usaha Aset tetap Aset lain-lain Liabilitas imbalan kerja Aset (liabilitas) pajak tangguhan
172,374
(8,847)
-
163,527
(778,864) (34,228)
(1,483,938) (2,901)
-
(2,262,802) (37,129)
749,670 108,952
172,836 (1,322,850)
32,797
955,303
32,797
(1,181,101)
(189,750) (4,267)
-
163,527
-
(2,452,552) (41,396)
91,319
200,482
1,247,105
(102,698)
200,482
(1,083,316)
Entitas anak Aset tetap Liabilitas imbalan kerja Rugi fiskal
(215,497) 120,693 1,921,959
(190,316) 8,740 1,748,772
Aset pajak tangguhan
1,827,155
1,567,196
-
(405,813) 6,871
6,871
-
136,304 3,670,731
6,219 (251,774)
3,401,222
(245,555)
6,668 6,668
The Company Trade accounts receivable Property and equipment Other assets Employee benefits obligation Deferred tax assets (liabilities)
Subsidiaries Property and (405,813) equipment Employee benefits 149,190 obligation 3,418,956 Tax loss 3,162,334 Deferred tax assets
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, entitas anak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskal masing-masing sebesar Rp 3.418.956 ribu dan Rp 3.670.731 ribu karena manajemen yakin bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak dimasa yang akan datang.
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the subsidiaries recognized deferred tax assets of tax loss amounting to Rp 3,418,956 thousand and Rp 3,670,731 thousand, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against taxable income in the future period.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to profit before tax is as follows:
- 72 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak Laba sebelum pajak Perusahaan Laba sebelum pajak atas penghasilan yang bersifat final Laba atas penghasilan yang pajaknya bersifat tidak final Pajak dengan tarif yang berlaku (25%) Pengaruh pajak atas: Penghasilan tidak kena pajak (beban yang tidak dapat diperhitungkan) Jumlah beban pajak tidak final Perusahaan Entitas anak: Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan Jumlah beban pajak tidak final
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
130,071,565 66,556,995
155,666,754 64,918,688
63,514,570
90,748,066
(61,915,078)
(91,730,862)
1,599,491 399,873
(982,796) (245,699)
10,017
268,441
409,890
22,742
269,500 (6,219) 673,170
(588,035) (565,293)
Profit before tax per consolidated statements of comprehensive income Profit before tax of subsidiaries Profit before tax of the Company Profit before tax on operations subjected to final tax Profit on operations subjected to nonfinal tax Tax at effective tax rate (25%) Tax effect of: Nontaxable income (nondeductible expenses) Total non final tax charge Company Subsidiaries: Current tax Deferred tax income Total nonfinal tax expense
Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
Tax Assessment Letter and Tax Collection Letter
Perusahaan
The Company
Selama tahun 2015, Perusahaan, MPD dan ANP menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan rincian sebagai berikut:
In 2015 and 2014, the Company, MPD and ANP received several Tax Assessment Letter Underpayment (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP), with details as follow:
2015 Rp'000 Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 2012 2011 2010 Pajak pertambahan nilai Jumlah
1,195,609 521,221 1,000 3,585,722
Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 29 2012 2011 2010 Value added tax
6,985,172
Total
1,153,908 146,901 380,811
Atas penerbitan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan, MPD dan ANP mencatat beban dengan rincian sebagai berikut:
- 73 -
For the issuance of such SKPKB and STP, the Company, MPD and ANP recorded as expense, with details as follow:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
2015 Rp'000 Beban pajak Beban administrasi (Catatan 26) Beban lain-lain (Catatan 28)
1,159,141 1,900,177 3,925,854
Tax expense Administrative expense (Note 26) Other expense (Note 28)
Jumlah
6,985,172
Total
31. LABA PER SAHAM
31. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan sebagai dasar untuk perhitungan laba per saham dasar:
The computation of earnings per share is based on the following data:
Laba
Earnings 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar
30 Juni/ June 30, 2015 Rp '000
130,272,649
Jumlah Saham
Jumlah lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham Rata-rata tertimbang saham berasal dari dividen saham Jumlah rata-rata tertimbang saham
126,291,309
Profit for the year attributable to owners of the Company which is used in the calculation of basic earnings per share
Number of Shares 30 Juni/ June 30, 2016 Saham/ Shares
30 Juni/ June 30, 2015 Saham/ Shares
7,655,126,330
7,579,333,000
-
-
7,655,126,330
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham yang dilutif. 32. IMBALAN KERJA
7,579,333,000
Number of shares with par value of Rp 100 per share Weighted average number of share from stock dividends Weighted average number of shares
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company does not have potential dilutive ordinary shares. 32. EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan Pasca-Kerja
Post-Employment Benefits
Grup memberikan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak 22 Agustus 2011, Grup mengikuti Program Asuransi TM Severance dari PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Pada bulan September 2014, program ini dialihkan ke DPLK Mandiri menjadi
The Group provides defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Starting August 22, 2011, the Group participates in Insurance of TM Severance Program of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. On September 2014, this program has been transferred to DPLK Mandiri as pension
- 74 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
program pensiun untuk kompensasi pesangon. Hak penggantian polis asuransi adalah aset program Grup, karena hasil penerimaan polis (a) digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dalam program imbalan pasti; dan (b) tidak dapat digunakan untuk membayar utang Grup (walaupun dalam keadaan bangkrut), dan tidak dapat dikembalikan kepada Grup, kecuali dalam keadaan hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak digunakan untuk memenuhi seluruh liabilitas imbalan kerja; atau hasil polis dikembalikan ke Grup untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh Grup.
fund. The insurance policy is considered an assets program, since the proceeds of the policy (a) can be used only to pay or fund employee benefits of the Group’s defined benefit plan; and (b) are not available to the Group’s own creditors (even in bankruptcy) and cannot be paid to the Group, unless either the proceeds represent surplus assets that are not needed for the policy to meet all the related employee benefits obligations; or the proceeds are returned to the Group to reimburse it for employee benefits already paid.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-Term Employee Benefits
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja bagi karyawan yang memenuhi persyaratan. Imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
The Group also provides other long-term employee benefits such as long service award for their qualifying employees. Other long-term benefits is determined based on years of service.
Jumlah karyawan yang berhak diperhitungkan untuk imbalan pasca-kerja tersebut adalah 650 karyawan di 30 Juni 2016 dan 639 karyawan di 31 Desember 2015.
The number of employees entitled to the benefits are 650 employees in June 30, 2016 and 639 employees in December 31, 2015.
Imbalan pasca-kerja memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.
Employee benefits typically expose the Company to actuarial risks such as: investment risk, interest rate risk, longevity risk and salary risk.
Risiko investasi
Investment risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields.
Risiko tingkat bunga
Interest risk
Penurunan suku bunga obligasi meningkatkan liabilitas program.
akan
A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability.
Risiko harapan hidup
Longevity risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program.
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the plan’s liability. Salary Risk
Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Beban imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lain yang diakui di laporan laba
- 75 -
The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability. Post-employment benefits and other long-term employee benefits expense recognized in the
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
lain
consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
31 Juni / June 30 , 2016 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee benefits benefits Rp'000 Rp'000 Biaya jasa: Biaya jasa kini Beban bunga neto Keuntungan aktuarial Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto Imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam beban bunga neto) Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman
Jumlah/ Total Rp'000
1,894,266 863,858 -
312,476 53,607 291,648
2,206,742 917,465 291,648
Service cost: Current service cost Net interest expense Actuarial gain
2,758,124
657,731
3,415,855
Components of defined benefit costs recognised in profit or loss
1,173,871
-
1,173,871
Remeasurement on the net defined benefit liability: Return on plan assets (excluding amounts included in net interest expense) Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments
Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain
4,491,599
-
4,491,599
Components of defined benefit costs recognised in other comprehensive income
Jumlah
7,249,724
-
7,907,454
Total
68,954
-
68,954
3,248,774
-
3,248,774
30 Juni/June 30 , 2015 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee benefits benefits Rp'000 Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Biaya jasa: Biaya jasa kini Beban bunga neto Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) atas penyelesaian Kerugian aktuarial
1,087,281 545,048 -
329,765 202,316 221,687
1,417,046 747,364 221,687
Komponen dari biaya imbalan pasti yang diakui dalam laba rugi
1,632,329
753,768
2,386,097
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto Imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam beban bunga neto) Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman
Service cost: Current service cost Net interest expense Past service cost and (gain)/loss from settlement Actuarial loss Components of defined benefit costs recognised in profit or loss
(241,489)
-
(241,489)
1,670,751
-
1,670,751
3,270,811
-
3,270,811
Remeasurement on the net defined benefit liability: Return on plan assets (excluding amounts included in net interest expense) Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments
Komponen beban imbalan pasti yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain
4,700,073
-
4,700,073
Components of defined benefit costs recognised in other comprehensive income
Jumlah
6,332,402
-
7,086,170
Beban imbalan kerja dialokasikan ke beban administrasi sebesar Rp 3.415.855 ribu pada tanggal 30 Juni 2016 dan Rp 2.386.097 ribu pada 30 Juni 2015 (Catatan 26).
- 76 -
Total
Employee benefits expense amounting to Rp 3,415,855 thousand in Juni 30, 2016 and Rp 2,386,097 thousand in June 30, 2015 (Note 26).
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Liabilitas imbalan kerja Grup yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Employee benefits obligation of the Group included the consolidated statements of financial position are as follows:
30 Juni / June 30 , 2016 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee benefits benefits Rp '000 Rp '000 Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
50,406,045 (24,114,661)
1,775,039 -
26,291,384
1,775,039
Jumlah/ Total Rp '000 52,181,084 Present value of obligation (24,114,661) Fair value of plan assets 28,066,423
Net liability
31 Desember/December 31, 2015 Imbalan Imbalan kerja jangka pasca-kerja/ panjang lainnya/ PostOther long-term employment employee Jumlah/ benefits benefits Total Rp '000 Rp '000 Rp '000 Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program Liabilitas bersih
44,316,848 (24,856,776)
1,191,257 -
19,460,072
1,191,257
Kategori utama aset program pada akhir periode pelaporan untuk setiap kategori, adalah sebagai berikut:
45,508,105 Present value of obligation (24,856,776) Fair value of plan assets 20,651,329
Net liability
The major categories of plan assets at the end of the reporting period for each category, are as follows:
Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets 30 Juni/ 31 Desember/ June 30, Decemb er 31, 2016 2015 Rp '000 Rp '000 Pasar uang
24,114,661
24,856,776
Money market
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto, kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate, expected salary increase and mortality.
Beban imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lain yang diakui di Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian periode 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah berdasarkan asumsi perhitungan Aktuaris per
Post-employment benefits and other long-term employee benefit expense recognized in Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income as of June 30, 2016 and June 30, 2015, based on Actuaries
- 77 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Maret 2016 dan Maret 2015 yang dibagi secara proporsional.
assumption on March 31, 2016 and March 31, 2015, as a prorate.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
30 Juni/ June 30, 2016 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Umur pensiun normal Tingkat mortalitas
8% 7% 55 - 60 TMI 3
9% 7% 55 - 60 TMI 3
33. SIFAT RELASI DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Sifat Relasi a.
Perusahaan yang dengan Grup yaitu: -
b.
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement age Mortality rate
33. NATURE OF RELATIONSHIPS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of Relationship
manajemennya
sama
a.
PT Metropolitan Development PT Metropolitan Golden Management
Companies which have management as the Group: -
PT Metropolitan Persada Internasional adalah pemegang saham Perusahaan.
b.
the
same
PT Metropolitan Development PT Metropolitan Golden Management
PT Metropolitan Persada Internasional is the stockholders of the Company.
Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Transaksi antara Grup, yang merupakan pihak berelasi Perusahaan, telah dieliminasi dalam konsolidasian dan tidak disajikan dalam catatan ini. Rincian transaksi antara Grup dan pihak berelasi lainnya disajikan dibawah ini:
Transactions between the Group, which are related parties of the Company, have been eliminated on consolidation and are not disclosed in this note. Details of transactions between the Group, and other related parties are disclosed below: a. The Company entered into management agreement with PT Metropolitan Golden Management as described in Note 35b. Liabilities and expense that arise from above transactions were as follow:
a.
Perusahaan mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management seperti dijelaskan pada Catatan 35b. Saldo liabilitas dan beban yang timbul atas transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:
- 78 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
30 Juni/ June 30, 2016 Beban akrual Persentase terhadap jumlah liabilitas
Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2015
143,453
358,811
0.010%
0.025%
30 Juni/ June 30, 2016 Beban jasa manajemen (Catatan 26) Persentase terhadap jumlah beban administrasi
Rp '000
Accrued expense Percentage to total liabilities
30 Juni/ June 30, 2015
532,556
428,648
0.61%
0.56%
Management fee (Note 26) Percentage to total administration expenses
b.
PT Metropolitan Persada Internasional memberikan jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas utang bank yang diterima Perusahaan (Catatan 13).
b.
PT Metropolitan Persada Internasional provides Company guarantee for bank loans obtained by the Company (Note 13).
c.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari:
c.
Other accounts receivable from related parties consist of:
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 PT Metropolitan Golden Management PT Metropolitan Persada Internasional Jumlah Persentase dari jumlah aset
d.
58,289
93,806
-
18,511
58,289 0.002%
Utang lain-lain kepada pihak berelasi terdiri dari: 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 PT Metropolitan Persada Internasional PT Metropolitan Golden Management Jumlah Persentase dari jumlah liabilitas
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
112,317 0.003%
d.
PT Metropolitan Golden Management PT Metropolitan Persada Internasional Total Percentage to total assets
Other accounts payable to related parties consists of:
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
269,500
269,500
143,453
193,889
PT Metropolitan Persada Internasional PT Metropolitan Golden Management
412,953
463,389
Total
0.028%
- 79 -
0.033%
Percentage to total liabilities
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Piutang dan utang kepada pihak berelasi diberikan tanpa bunga dan jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.
34. INFORMASI SEGMEN
Accounts receivable and payable to related parties are not subject to interest, have no collateral and will be settled in one year.
34. SEGMENT INFORMATION
Segmen dilaporkan atas produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan
Product and services from which reportable segments derive their revenues
Informasi yang dilaporkan kepada direksi untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen memfokuskan pada jenis produk atau jasa yang diberikan atau disediakan. Segmen yang dilaporkan Grup merupakan kegiatan sebagai berikut:
Information reported to directors for the purpose of resources allocation and assessment of segment performance focuses on type of products or services delivered or provided. The Group’s reportable segments are engaged in the following:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
Real estate Shopping center Hotel Others
Real estat mencakup penjualan tanah kavling, bangunan rumah, rumah toko (ruko), apartemen dan perkantoran.
Real estate consists of retail sale of land, residential houses, office houses, apartment and offices.
Lainnya terutama merupakan pusat rekreasi dan pusat olahraga.
Others is mainly recreation center and sports center.
Pendapatan dan hasil segmen
Segment revenue and result
Berikut ini merupakan analisa pendapatan dan hasil segmen Grup berdasarkan segmen dilaporkan:
The following is an analysis of the Group’s revenue and results by reportable segments:
Pendapatan segmen/ Segment revenues 30 Juni/ 30 Juni/ June 30, June 30, 2016 2015 Rp '000 Rp '000
Hasil segmen/ Segment result 30 Juni/ 30 Juni/ June 30, June 30, 2016 2015 Rp '000 Rp '000
Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya Eliminasi
316,910,054 141,833,965 52,311,275 26,185,540 (4,800,900)
355,780,005 134,048,553 32,305,214 5,102,290 -
100,538,461 37,539,100 7,978,325 12,611,480 -
133,838,212 44,491,174 1,959,818 1,875,185 -
Real estate Shopping center Hotel Others Elimination
Konsolidasian
532,439,934
527,236,062
158,667,366
182,164,388
Consolidated
Penghasilan bunga Beban keuangan Keuntungan (kerugian) lain-lain - bersih
4,780,046 (35,956,383) 2,580,537
4,919,290 (38,475,372) (24,132,368)
Interest income Finance cost Other gains (losses) - net
Laba sebelum pajak
130,071,566
124,475,939
Profit before tax
Pendapatan segmen yang dilaporkan diatas merupakan pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan dalam dan luar.
Segment revenue reported above represents revenue generated from internal and external customers.
Kebijakan akuntansi dari segmen dilaporkan adalah sama dengan kebijakan akuntansi Grup seperti dijabarkan pada Catatan 3 atas laporan
The accounting policies of the reportable segments are the same as the Group's accounting policies described in Note 3 to the
- 80 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
keuangan konsolidasian. Hasil segmen merupakan laba yang diperoleh setiap segmen dengan memperhitungkan alokasi beban pemasaran dan beban administrasi. Hal ini merupakan pengukuran yang dilaporkan kepada direksi sebagai pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen.
consolidated financial statements. Segment result represents the profit earned by each segment with allocation of marketing expenses and administrative expenses. This is the measure reported to the directors as the chief operating decision maker for the purposes of resource allocation and assessment of segment performance.
Aset dan liabilitas segmen
Segment assets and liabilities 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
Aset segmen Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000 Segment Assets Real estate Shopping center Hotel Others
5,735,635,726 1,682,069,633 313,847,722 75,344,312
5,493,310,317 1,195,634,185 318,449,923 262,789,621
7,806,897,393 (4,039,691,366)
7,270,184,046 (3,649,441,468)
Konsolidasian
3,767,206,027
3,620,742,578
Consolidated
Liabilitas segmen Real estat Pusat perbelanjaan Hotel Lainnya
2,507,197,392 1,176,326,988 163,150,427 64,045,176
1,485,271,654 931,465,028 173,149,537 145,421,887
Segment Liabilities Real estate Shopping center Hotel Others
3,910,719,983 (3,174,430,817)
2,735,308,106 (2,126,015,559)
714,971,224
798,233,306
1,451,260,390
1,407,525,853
Jumlah Eliminasi
Jumlah Eliminasi Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Konsolidasian
Total Elimination
Total Elimination Unallocated liabilities Consolidated
Untuk tujuan monitoring kinerja segmen dan pengalokasian sumber daya diantara segmen:
For the purposes of monitoring segment performance and allocating resources between segments:
seluruh aset dilaporkan.
segmen
all assets segments.
seluruh liabilitas dialokasikan ke segmen dilaporkan selain dari pinjaman.
all liabilities are allocated to reportable segments other than borrowings.
dialokasikan
ke
- 81 -
are
allocated
to
reportable
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Informasi segmen lainnya
Other segment information
Penyusutan/Depreciation 30 Juni/ 30 Juni/ June 30, June 30, 2016 2015 Rp '000 Rp '000
Pengeluaran modal/ Capital expenditures 30 Juni/ 30 Juni/ June 30, June 30, 2016 2015 Rp '000 Rp '000
Pusat perbelanjaan Hotel Real estat Lainnya
14,395,879 8,394,068 2,430,319 3,018,162
11,489,994 3,734,219 2,165,743 746,750
68,325,022 1,927,283 9,163,895 1,820,033
63,950,607 9,122,646 17,165,979 2,207,377
Shopping center Hotel Real estate Others
Jumlah Eliminasi
28,238,428 -
18,136,706 -
81,236,233 -
92,446,609 -
Total Elimination
Konsolidasian
28,238,428
18,136,706
81,236,233
92,446,609
Consolidated
Grup beroperasi di Jawa dan Bali, Indonesia. Oleh karena operasi di Bali masih tidak signifikan, Grup mempertimbangkan untuk tidak menyajikan pendapatan dari pelanggan eksternal per lokasi operasi dan informasi terkait aset per lokasi aset. 35. IKATAN DAN KONTINJENSI a.
35. COMMITMENTS AND CONTINGENTS
Grup mengadakan perjanjian dengan beberapa bank dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah, rumah toko dan apartemen milik grup sebagai berikut: 1.
The Group operates in Jawa and Bali, Indonesia. Since the operation in Bali was insignificant, the Group did not present the revenue from external customers by location of operations as well as the assets by locations.
Perusahaan, MPD, KGC dan/atau FPD melakukan beberapa perjanjian kerjasama atas fasilitas kredit pemilikan rumah untuk pelanggannya dengan Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Maybank Indonesia (d/h Bank Internasional Indonesia) dan Bank DKI. Perjanjian-perjanjian kerjasama ini memuat ketentuan, antara lain adalah dalam hal pembeli menunggak angsurannya berturut-turut selama jangka waktu tertentu (tiga bulan atau enam bulan) dan sertifikat balik nama atau pecahan ke atas nama pembeli serta dokumen-dokumen lain yang terkait belum diserahkan kepada bank maka Grup mengikatkan diri sebagai
- 82 -
a.
The Group entered into agreements with several banks, wherein such banks will provide credit facilities to the buyers of residential house, office houses and apartments of the Group as follows: 1.
The Company, MPD, KGC and/or FPD entered into several cooperation agreements to provide credit facilities to the buyers of residential houses with Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Mandiri Syariah, Bank Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Maybank Indonesia (formerly Bank Internasional Indonesia) and Bank DKI. The agreements contain several provisions, including the provision that if the buyer defaults in installment payments consecutively over a certain period (three months or six months) and the split certificates or title certificate in the name of the buyer and other related documents have not been submitted to the bank, then the Group is obliged to guarantee the full repayment of the
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
penjamin atas pembayaran seluruh sisa utang pokok, bunga, denda dan biaya lainnya yang berhubungan dengan fasilitas kredit.
remaining loan principal, interests, penalties and other charges payable under the credit facility.
Dana pencairan fasilitas kredit untuk konsumen di atas akan ditempatkan sebagai rekening giro (escrow account) dan/atau deposito berjangka atas nama Grup dimana pencairan escrow account dan/atau deposito berjangka tersebut akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan penyelesaian pekerjaan dan dokumen-dokumen yang terkait sebagaimana dirinci dalam masing-masing perjanjian (Catatan 9).
The proceeds from the consumers' availment of the above credit facility will be placed as current account (escrow account) and/or time deposits under the name of the Group, the withdrawal of escrow account and/or time deposits will be made in accordance with the progress of the completion of construction and the related documents as specified in each agreement (Note 9).
2.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Negara untuk menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk kepemilikan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower.
2.
The Company entered into agreements with Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia and Bank Tabungan Negara to provide credit facilities to the buyers of M-Gold Tower apartment and office.
3.
Pada tanggal 15 Agustus 2012, ANP, entitas anak, mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Permata untuk pemberian fasilitas kredit kepemilikan Kondotel Horison Seminyak.
3.
On August 15, 2012, ANP, a subsidiary, entered into an agreement with Bank Permata on granting credit facilities relating to the acquisition of Condotel Horison Seminyak.
Perjanjian tersebut memuat sejumlah ketentuan bahwa ANP akan bertanggung jawab sepenuhnya atas pembayaran seluruh jumlah utang dari pembeli unit kondotel selama jangka waktu kredit, maksimum 5 tahun termasuk pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul terkait perjanjian kredit. Kewajiban pembayaran tersebut akan timbul apabila pembeli telah lalai membayar kewajiban angsuran selama tiga bulan berturut-turut kepada bank. Jika pelanggan mengalami gagal bayar, maka menurut perjanjian dengan Bank Permata tersebut ANP diharuskan untuk membeli kembali unit kondotel.
The above agreements include several provisions that require ANP to guarantee the payment of all amounts due from the customers relating to the acquisition of the condotel units within the credit period, up to a maximum of 5 years including the principal, interest and other cost incurred in relation to the loan agreement. The obligation to pay will arise upon the customers’ non-payment of the amounts due for three consecutive months. Upon customer default, the agreement with Bank Permata requires ANP to buyback the condotel units.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen berpendapat bahwa Bank Permata tidak mungkin mengklaim sesuai kontrak tersebut. Selanjutnya, manajemen berkeyakinan jika terjadi gagal bayar dan menyebabkan ANP harus membeli kembali unit kondotel tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut akan melebihi jumlah utang dalam kontrak jaminan keuangan. Sebagai akibatnya, tidak ada liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2015 and 2014, management assessed that it was not probable that Bank Permata will claim under this agreement. Furthermore, the management believes that in case of default and the resulting buy back of the condotel units, the recoverable amount from the assets obtained will exceed the amount payable under the financial guarantee contract. Consequently, no liability is recognized from this agreement in the consolidated statements of financial position.
- 83 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
b.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Grup mengadakan beberapa perjanjian manajemen dengan PT Metropolitan Golden Management, perusahaan yang memiliki pemegang saham akhir yang sama dengan Perusahaan untuk menyediakan jasa manajemen hotel sebagai berikut: 1.
b.
Pada tanggal 5 Januari 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 Januari 2014. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 2% dari jumlah pendapatan kotor hotel dan biaya insentif pengelolaan sebesar 2,5% dari laba kotor usaha.
The Group entered into several management agreement with PT Metropolitan Golden Management, a company which have the same ultimate stockholders as the Company, relating to the provision of hotel management services as follows: 1.
Pada tanggal 3 Pebruari 2014, Perusahaan mengadakan perpanjangan perjanjian untuk Hotel Horison, Bekasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Pebruari 2017. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya lisensi sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor hotel.
c.
On January 5, 2004, the Company entered into an agreement for Horison Hotel, Bekasi. The agreement is valid up to January 5, 2014. As compensation, the Company is obliged to pay basic fee at 2% of the hotel’s gross revenue and incentive fee at 2.5% of gross operating profit.
On February 3, 2014, the Company entered into an extension agreement for Horison Hotel, Bekasi. The agreement is valid up to February 1, 2017. As compensation, the Company is obliged to pay license fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
2.
Pada tanggal 13 September 2011, MPD, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel @HOM, Tambun. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 12 September 2016. MPD diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor hotel.
2.
On September 13, 2011, MPD, a subsidiary, entered into a management agreement for @HOM Hotel. The agreement is valid up to September 12, 2016. As compensation, MPD is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel's gross revenue.
3.
Pada tanggal 12 Desember 2012, MGRM, entitas anak mengadakan perjanjian untuk Hotel Horison Seminyak, Bali. Perjanjian ini telah diperpanjang pada tanggal 1 April 2016 dan berlaku hingga 31 Maret 2021 dan dapat diperpajang dengan kesepakatan kedua belah pihak. Atas jasa tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1% dari jumlah pendapatan kotor hotel.
3.
On December 12, 2012, MGRM, a subsidiary, entered into an agreement for Horison Hotel Seminyak, Bali. The agreement has been amended on April 1, 2016 and valid up to March 31, 2021 which can be extended upon agreement of both parties. As compensation, the Company is obliged to pay basic fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
4.
Pada tanggal 3 Pebruari 2014, MGM, entitas anak, mengadakan perjanjian untuk Hotel Metland Cirebon. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Pebruari 2017. MGM diwajibkan membayar biaya dasar pengelolaan sebesar 1 % dari total pendapatan kotor Hotel.
4.
On February 3, 2014, MGM, a subsidiary, entered into a management agreement for Metland Hotel Cirebon. The agreement is valid up to February 1, 2017. MGM is obliged to pay Basic Fee at 1% of the hotel’s gross revenue.
Pada tanggal 12 Juli 2011, KGC, entitas anak, menandatangani perjanjian sewa dengan PT Hero Supermarket Tbk (Hero), dimana KGC setuju untuk menyewakan tanah dan bangunan seluas 5.000 meter
- 84 -
c.
On July 12, 2011, KGC, a subsidiary, entered into a lease agreement with PT Hero Supermarket Tbk (Hero), whereby KGC agreed to lease its land and building with total area of 5,000 square meters located in
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
persegi yang terletak di Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Perumahan Metland Transyogi, Jalan Metro Raya No. 99, Cileungsi for 20 (twenty) years.
Biaya sewa untuk dua puluh empat bulan pertama harus dibayar dimuka.
The rental fees for the first twenty four months shall be paid in advance.
Perjanjian sewa operasi memuat opsi untuk memperpanjang sewa untuk masa 5 tahun berikutnya.
The operating lease agreement contains an option to extend for additional 5 years.
d.
Berdasarkan akta No. 3 tanggal 5 Agustus 2010 oleh I Made Pria Dharsana, SH., ANP, entitas anak, menyewa tiga bidang tanah berikut bangunan hotel diatasnya, yang berlokasi di Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. Jangka waktu sewa adalah 36 tahun dan 2 bulan yang berakhir pada tanggal 22 Desember 2046 dan dapat diperpanjang sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. ANP diperbolehkan untuk merobohkan bangunan hotel tersebut dan menggantinya dengan bangunan hotel yang baru. Harga sewa atas tanah tersebut adalah Rp 13.500.000.000 ditambah dengan pajak serta biaya lain terkait dengan sewa.
d.
Based on deed No. 3 dated August 5, 2010 by I Made Pria Dharsana, SH., ANP, a subsidiary, rented three parcels of land including the existing hotel buildings thereon, located at Jalan Arjuna Legian Kuta Bali. The rent term is 36 years and 2 months ending December 22, 2046 which can be extended upon agreement of both parties. ANP is allowed to knock down the hotel building and replace the structure with a brand new hotel building. The rental price amounted to Rp 13,500,000,000 plus taxes and other expense associated with the rent.
e.
Pada tanggal 12 Desember 2012, ANP, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan pelanggan yang menjamin pengembalian atas investasi sebesar 24% selama tiga tahun pertama atas kepemilikan kondotel. Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk potongan pembayaran langsung kepada pelanggan. Sebagai gantinya, pelanggan menyerahkan hak bagi hasil atas unit kondotel kepada ANP. ANP mencatat pendapatan bagi hasil tersebut sebagai piutang.
e.
On December 12, 2012, ANP, a subsidiary, entered into agreements with certain customers that guarantee a fixed rate of return on investment of 24% during the first three years of the condotel unit acquisition. The guarantee is in a form of outright payment discount given to the customers. In return, the customers assign to ANP the right to receive the revenue-sharing from the condotel units. ANP records the revenuesharing as receivable.
Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen menilai bahwa estimasi penerimaan kas di masa depan yang berkaitan dengan bagi hasil tidak melebihi jumlah piutang usaha. Akibatnya, terdapat cadangan kerugian penurunan piutang dalam laporan keuangan konsolidasian.Pada tahun 2015 cadangan kerugian penurunan nilai piutang telah terpulihkan.
As of December 31, 2014, management assessed that the estimated future cash receipts related to the revenue-sharing is less than the amount of receivables recorded. Consequently, an allowance for impairment losses on receivable is recognized in the consolidated statement of financial position. In 2015, allowance for losses on receivable has been recovered.
f.
Pada tanggal 12 Desember 2012, MGRM mengadakan perjanjian bagi hasil atas pendapatan operasional unit Kondotel Horison Seminyak, Bali, dengan pemilik kondotel sebesar 40% dari pendapatan kamar. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 11 Desember 2042.
f.
On December 12, 2012, MGRM entered into a profit sharing agreement on Condotel Horison Seminyak, Bali at 40% of the condotel owner rentals from the room revenue. This agreement is valid until December 11, 2042.
g.
Pada tanggal 18 September 2013, MDG, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan umah kebon, dimana MDG setuju untuk
g.
On September 18, 2013, MDG, a subsidiary, entered into agreement with umah kebon, whereby MDG agree to pay 10% from food
- 85 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
membayar 10% dari pendapatan makanan dan minuman atau paling sedikit sebesar Rp 15.000 ribu. Perjanjian ini berlaku mulai 11 Desember 2013 sampai dengan 11 Desember 2018. h.
Pada tanggal 1 Agustus 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa pengelolaan apartemen dan perkantoran M-Gold Tower dengan PT Marimo Property. Perusahaan diwajibkan membayar:
and beverage revenue or minimal Rp 15,000 thousand. The agreement is valid from December 11, 2013 up to December 11, 2018.
h.
Biaya persiapan/pra pembukaan sebesar Rp 30.000 ribu per bulan selama 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2014.
Setting-up/pre-opening fee amounting to Rp 30,000 thousand each month valid from August 1 up to December 31, 2014.
Biaya jasa pengelolaan properti sebesar Rp 70.000 ribu per bulan untuk tahun pertama dan Rp 73.500 ribu per bulan untuk tahun kedua.
Property management services fee amounting to Rp 70,000 thousand each month for year 1 and Rp 73,500 thousand each month for year 2.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2016 dan dapat diperpanjang. i.
On August 1, 2014, the Company entered into agreement of property management services of M-Gold Tower apartment and office with PT Marimo Property. The Company is obliged to pay:
Pada tanggal 20 Mei 2015, MKD, entitas anak, menandatangani perjanjian joint venture dengan PT Ascendas Land Indonesia (ASCENDAS), dimana MKD dan ASCENDAS setuju untuk mendirikan dan mengoperasikan suatu perseroan terbatas yang akan didirikan di Indonesia dengan tujuan untuk mengembangkan tanah dengan luas sekitar 97.706 m2 di Metland Cybercity yang berlokasi di Pondok Bahar, Karang Tengah, Tangerang, Banten, Indonesia. Berdasarkan akta No. 39 tanggal 3 Desember 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH., Msi., notaris di Jakarta, MKD dan ASCENDAS mendirikan PT Metropolitan Karyadeka Ascendas (MKA) dengan kepemilikan masing-masing sebesar 50,01% dan 49,99%. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-3596028. AH.01.11. Tahun 2015 tanggal 21 Desember 2015.
- 86 -
This agreement is valid until December 31, 2016 which can be extended. i.
On May 20, 2015, MKD, a subsidiary, entered into a joint venture agreement with PT Ascendas Land Indonesia (ASCENDAS), whereby MKD and ASCENDAS agree to establish and operate a limited liability company to be incorporated in Indonesia, with intention to develop land measuring approximately 97,706 m2 in Metland Cybercity, located at Pondok Bahar, Karang Tengah, Tangerang, Banten, Indonesia.
Based on deed No. 39 dated December 3, 2015 of Dr. Irawan Soerodjo, SH., Msi, notary in Jakarta, MKD and ASCENDAS established PT Metropolitan Karyadeka Ascendas (MKA) with 50.01% and 49.99% equity ownership, respectively. The deed of establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-3596028. AH.01.11. Tahun 2015 dated December 21, 2015.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
36. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Group had monetary assets and liabilities in foreign currency as follows:
30 Juni/ June 30, 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen Foreign Rp '000/ currency Equivalent in (full amount) Rp '000 Aset Kas dan setara kas
US$ AUD
112,751 16,072
Jumlah Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain
1,486,052 157,758
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuivalen Foreign Rp '000/ currency Equivalent in (full amount) Rp '000
108,551 3,667
1,643,810
US$ Euro US$ Euro
198,424 9,150 550,858 12,417
2,615,226 134,048 7,260,310 181,912
1,497,458 36,903 1,534,361
229,431 9,150 603,106 16,503
3,165,001 137,881 8,319,847 248,684
Jumlah
10,191,495
11,871,413
Jumlah liabilitas bersih
(8,547,685)
(10,337,052)
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, kurs yang digunakan oleh Grup sebagai berikut: 30 Juni/ June 30, 2016 Rp 1 US$ 1 Euro 1 AUD
Asset Cash and cash equivalents Total Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Total Net liabilities
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the exchange rates used by the Group as follows:
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp
13,180 14,650 9,816
13,795 15,069 10,064
- 87 -
US$ 1 Euro 1 AUD 1
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
37. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS 30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000 Perolehan properti investasi melalui: Utang lain-lain kepada pihak ketiga Kapitalisasi biaya pinjaman Reklasifikasi dari tanah yang sedang dikembangkan Perolehan aset tetap melalui: Utang lain-lain kepada pihak ketiga Reklasifikasi dari tanah yang sedang dikembangkan Penambahan aset lain-lain melalui reklasifikasi dari aset tetap
38. KATEGORI KEUANGAN
DAN
KELAS
37. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
2,994,939 7,670,834
31,697,778 4,453,715
-
298,545
-
34,605,987
-
859,500
-
71,745
INSTRUMEN
30 Juni/ June 30, 2016 Rp'000
38. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS 31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp'000
Pinjaman yang diberikan dan piutang ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain kepada pihak ketiga Aset keuangan lainnya Aset lain-lain JUMLAH
Acquisition of investment properties through: Other accounts payable to third parties Borrowing cost capitalized Reclassification from land under development Acquisition of property and equipment through: Other accounts payable to third parties Reclassification from land under development Addition of other assets through reclassification from property and equipment
Loans and receivables 208,916,424
215,239,483
255,482,940
224,864,840
58,289 9,833,187
112,317 4,246,412
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable from third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
533,906 55,096,812 4,214,436
586,092 58,896,967 4,361,392
NON-CURRENT ASSETS Other accounts receivable from third parties Other financial assets Other assets
534,135,994
508,307,503
- 88 -
TOTAL
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
31 Maret/ March 31, 2016 Rp'000
31 Maret/ March 31, 2015 Rp'000
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain Utang bank LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjangsetelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Uang jaminan pelanggan JUMLAH
Liabilities at amortized cost
261,999,999 32,708,901
264,999,998 28,342,254
412,953 146,421,243 15,674,260
463,389 150,965,369 21,707,740
210,100,000
180,850,000
NON-CURRENT LIABILITIES
485,251,475 17,065,688
482,558,509 20,035,661
1,169,634,519
1,149,922,920
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Grup tidak mempunyai instrumen aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) dan juga tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL. 39. MANAJEMEN RISIKO RISIKO MODAL a.
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Other accounts payable Bank loans
KEUANGAN
DAN
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Long-term bank loans - net of current maturities Customers' deposits TOTAL
As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Group does not have financial assets instruments classified as available-for-sale, held to maturity or fair value through profit or loss (FVTPL) nor does it have financial liabilities classified as at FVTPL.
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a.
AND
CAPITAL
RISK
Financial risk management objectives and policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Grup menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Grup. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:
The principal risks arising from the Group’s financial instruments are credit risk, interest rate risk and liquidity risk. The management reviews and agrees policies for managing each of these risks. The Group applies the financial risk management policies to minimize the impact of the unpredictability of financial markets on the Group’s financial performance. The summary of the financial risk management policies are as follows:
i.
i.
Manajemen risiko kredit Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari rekanan (penyewa properti investasi maupun pembeli properti) atas liabilitas kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Grup. Grup
- 89 -
Credit risk management Credit risk arises from the risk that a counterparty (investment property lessee and property buyer) will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Group. The Group
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
ii.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim kepada pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali. Untuk risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk rental selama 3 bulan, serta membayar uang muka minimal 10% sebelum tanggal awal masa sewa.
minimizes the credit risk on trade receivables from property buyers by imposing penalty charges on late payments, sales purchase cancellation with cancellation penalty, property resale and claim of losses incurred from resale to the buyer. For credit risk which arises from investment property, lessee payment default is minimized by requiring cash deposits and/or rental bank guarantees of up to a 3-month period, and up-front down payment at a minimum of 10% before the commencement of the lease.
Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan yang mempunyai reputasi yang baik. Untuk aset keuangan seperti kas dan setara kas dan dana yang dibatasi penggunaannya, Grup meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihakpihak bereputasi (Catatan 5, 9 dan 35a). Piutang usaha dimonitor secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Piutang usaha Grup terdiri dari banyak pelanggan yang merupakan individu dan korporasi. Grup tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan kepada satu pihak atau Grup yang memiliki karakteristik yang sama. Konsentrasi atas risiko kredit terbatas, karena para pelanggan banyak dan tidak terkait.
The Group has a policy to ensure that the transactions are made with customers having good credit records. For other financial assets such as cash and cash equivalents and restricted fund, the Group minimizes the credit risk by placing the funds with reputable financial institutions (Notes 5, 9 and 35a). Receivable balances are monitored on an ongoing basis to minimize the credit risks exposure. The Group’s trade receivables consist of a large number of customers representing both individuals and corporate companies. The Group does not have any significant credit risk exposure to any single party or any group of counterparties having similar characteristics. The concentration of credit risk is limited due to customer base being large and unrelated.
Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan dan piutang. Jumlah tercatat yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian merupakan eksposur maksimum risiko kredit Grup untuk pinjaman yang diberikan dan piutang.
At the end of the reporting period, there were no significant concentrations of credit risk for loans and receivables. The carrying amounts reflected in the consolidated financial statements represent the Group’s maximum exposure to credit risk for loans and receivables.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Grup terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Grup meminjam dana dengan tingkat bunga tetap dan mengambang. Risiko ini dikelola oleh Grup dengan mempertahankan gabungan yang tepat antara pinjaman suku bunga tetap dan mengambang. Eksposur Grup terhadap suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam bagian manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.
- 90 -
Interest rate risk management The Group is exposed to interest rate risk because entities in the Group borrow funds at both fixed and floating interest rates. The risk is managed by the Group by maintaining an appropriate mix between fixed and floating rate borrowings. The Group’s exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note.
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 20 dan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 20 and 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 20 dan 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba untuk 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 akan turun/naik masing-masing sebesar Rp 1.014.901 ribu dan Rp 1.794.375 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 20 and 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, profit in June 30, 2016 and June 30, 2015 would decrease/ increase by Rp 1,014,901 thousand and Rp 1,794,375 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.
The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which is subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the profit after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.
iii. Manajemen risiko likuiditas
iii. Liquidity risk management
Manajemen membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas Grup. Risiko likuiditas merupakan risiko yang akan dihadapi Grup dalam memenuhi kewajiban keuangannya terkait dengan kekurangan dana. Eksposur Grup
- 91 -
The management has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds. The Group’s
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari perbedaan-perbedaan jatuh tempo masing-masing aset keuangan dan liabilitas keuangan. Grup menggunakan prinsip dasar pengelolaan likuiditas yang timbul dari liabilitas keuangan dengan memelihara tingkat kecukupan kas dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan terus memantau rencana dan realisasi arus kas serta melalui penelaahan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas kredit dari Bank Mandiri yang belum digunakan untuk tujuan mengurangi risiko likuiditas (Catatan 13 dan 17).
b.
exposure to liquidity risk arises primarily from mismatches of the maturities of financial assets and liabilities. The principal method the Group uses to manage liquidity risk arising from financial liabilities is maintaining an adequate level of cash by continuously monitoring forecast and actual cash flows, banking facilities and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities. As of June 30, 2016 and December 31, 2015, the Company has several unused credit facilities from Bank Mandiri intended for reducing liquidity risk (Notes 13 and 17).
Fasilitas pembiayaan
Financing facilities
Grup memperoleh pembiayaan dari bank untuk menunjang operasional dan modal kerja Grup seperti diungkapkan di Catatan 13 dan 17.
The Group obtained financing facilities from banks and other financial institutions for the Group’s operational and working capital activities as described in Notes 13 and 17.
Manajemen risiko modal
b.
Capital risk management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), pinjaman (Catatan 13, 15 dan 17) dan ekuitas pemegang saham induk yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 19), tambahan modal disetor (Catatan 20), saldo laba dan kepentingan nonpengendali (Catatan 22).
The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as a going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group's capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 5), debts (Notes 13, 15 and 17) and equity shareholders of the holding consisting of capital stock (Note 19), additional paid-in capital (Note 20), retained earnings and non-controlling interest (Note 22).
Dewan Direksi secara berkala melakukan review struktur modal Grup. Sebagai bagian review, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya modal dan risiko terkait.
The Board of Directors regularly review the Group’s capital structure. As part of the review, the Board of Directors considers the cost of capital and its related risk.
Gearing ratio pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as of June 30, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
- 92 -
PT. METROPOLITAN LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015 (Lanjutan)
PT. METROPOLITAN LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2016 AND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30, 2016 AND 2015 (Continued)
30 Juni/ June 30, 2016 Rp '000
31 Desember/ Decemb er 31, 2015 Rp '000
Pinjaman Kas dan setara kas
1,046,842,417 209,826,199
992,052,709 216,358,346
Pinjaman - bersih Ekuitas
837,016,218 2,315,945,640
775,694,363 2,213,216,725
36.14%
35.05%
Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas
Grup diwajibkan untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas dengan rasio keuangan tertentu terkait dengan pinjaman dari Bank Mandiri (Catatan 17). c.
Debt Cash and cash equivalents Net debt Equity Net debt to equity ratio
The Group is subject to the loan covenants relating to the maintenance of certain liquidity and solvency ratios arising from its bank loans from Bank Mandiri (Note 17).
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
c.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
Fair Value of Financial Instruments Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
40. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
40. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 2 sampai 93 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan tanggal 28 Juli 2016.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 2 to 93 and were the responsibilities of the management and were approved by the Directors and authorized for issue on July 28, 2016.
*********
- 93 -