ANALISIS TUTUPAN LAMUN BERDASARKAN JENIS DAN SUBSTRAT DI WILAYAH TRISMADES DESA MALANG RAPAT KECAMATAN KABUPATEN BINTAN
Lisdawati Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH,
[email protected]
Ir. Linda Waty Zen, MSc Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH,
[email protected]
AndiZulfikar, Spi. MPi Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH,
[email protected]
ABSTRAK Malang Rapat merupakan salah satu desa yang memiliki ekosistem sumberdaya pesisir yaitu lamun yang keanekaragaman hayatinya cukup tinggi. Penelitian ini adalah penelitian observasional yaitu pengamatan langsung ke lapangan terhadap persen tutupan berdasarkan jenis, substrat dan jaraknya dari pantai di Perairan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Program TRISMADES merupakan program percontohan pengelolaan lamun di Pesisir Timur Pulau Bintan.Tujuan penelitian ini untuk membandingkan jenis lamun dan substrat berdasarkan nilai tutupan, dan tipe substrat, di Wilayah TRISMADES Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah TRISMADES Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan ditemukan 5 jenis lamun , Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule pinifolia, Syringodium isoetifolium dan Enhalus acoroides. Kondisi tutupan lamun di Wilayah TRISMADES Desa Malang Rapat Masih tergolong sehat, dari total 137 plot, kategori yang terbanyak adalah lamun dengan kategori sehat 41,6% (57 plot), kategori kurang sehat 19,7 % (27 plot), dan kategori miskin 38,7% (53 plot). Kata kunci: analisis, tutupan lamun, substrat
1
Analysis Of Seagrass Coverage Based On Type and Substrat in TRISMADES area of Malang Rapat village the District of Gunung Kijang Bintan regency Lisdawati Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH,
[email protected]
Ir. Linda Waty Zen, MSc Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH,
[email protected]
AndiZulfikar, Spi. MPi Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH,
[email protected]
ABSTRACT Malang Rapat is one of villages which has ecosystems of coastal resources biodiversity seagrass and it’s high enough. This study was an observational study to direct observation to the field against the percent coverage by type, substrate and distance from the coast in the village of Malang Rapat District of Gunung Kijang Bintan regency. TRISMADES program was a pilot program of seagrass management in Eastern Shore of Bintan Island. The aimed of this studis to compare the types of seagrass coverage and substrate based on the value and type of substrate, in the area of Malang Rapat village TRISMADES Bintan. Based on the results of research in TRISMADES area of Malang Rapat village Bintan regency it’s found 5 seagrass species, Cymodecearotundata, Cymodoceaserrulata, Halodulepinifolia, Syringodiumisoetifolium and Enhalusacoroides. The Condition of seagrass coverage in the place is still relatively healthy, of the total 137 plots, the highest category is the category of healty seagrass with 41,6% (57 plots), the category of less healty 19,7% (27 plots), and the category of the poor 38,7% (53 plot). Key Words: analysis, seagrass cover, by type, substrate
2
pengelolaan pesisir pantai khusunya pengelolaan padang lamun dan sebagai sumber informasi bagi masyarakat mengenai kondisi padang lamun di lokasi TRISMADES Desa Malang Rapat.
PENDAHULUAN Latar Belakang Malang Rapat merupakan salah satu desa yang memiliki ekosistem sumberdaya pesisir yaitu lamun yang keanekaragaman hayatinya cukup tinggi. Desa Malang Rapat juga merupakan salah satu lokasi dilakukannya program Trismades (Trikora Seagrass Management Demonstration Site) dan masuk dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Bintan. Program TRISMADES merupakan program percontohan pengelolaan lamun di Pesisir Timur Pulau Bintan.
METODOLOGI PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2012 sampai dengan Juli 2014 di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan.
Berdasarkan data sebaran lamun dari kawasan konservasi laut daerah (KKLD) Bappeda Kabupaten Bintan Tahun 2007, Desa Malang Rapat ini dijadikan kawasan konservasi lamun. Dinamika program dan status tersebut kemungkinan akan berdampak terhadap kondisi lamun yang ada. Salah satu parameter yang dapat dijadikan acuannya adalah persen tutupan lamun (KepmenLH No.200 Tahun 2004). Menurut Kepmen LH ini, lamun dikategorikan dalam tiga kategori (kaya, sedang, miskin). Faktor lain yang dapat dijadikan data pendukung dan merupakan parameter lingkungan utama yang mempengaruhi distribusi dan kehidupan lamun adalah substrat.
B.
Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada saat Penelitian NO
ALAT DAN KEGUNAAN
BAHAN
ALAT 1. GPS Menentukan titik koordinat 2. Roll Meter Mengukur jarak antar plot dan transek 3. Kuadran (50cm x50cm) Sebagai / petakan contoh plot pada setiap transek 4. Kertas Label Label sampel penelitian 5. Kantong plastik Untuk menyimpan sampel lamun yang ditemui 6. Aluminium foil Untuk membungkus sampel substrat. 7. Alat Tulis Mencatat hasil 8. Buku Identifikasi Mengidentifikasi Lamun 9. Kamera Digital Dokumentasi penelitian
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini untuk membandingkan jenis lamun dan substrat berdasarkan nilai tutupan, dan tipe substrat, di wilayah Trismades Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan.
Alat Pengukuran Parameter Lingkungan 10. pH meter Mengukur pH 11. Multi Tester Mengukur kadar oksigen 12. Salt meter Mengukur salinitas 13. Multi Tester Mengukur suhu
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar dan evaluasi kondisi padang lamun, bagi instansi terkait yang bermanfaat untuk
3
14. 15. 16. 17.
Oven Untuk mengeringkan substrat Timbangan elektrik Untuk menimbang sampel substrat Sieve net Untuk mengayak sampel substrat Sekop Untuk menggali dan mengambil substrat
3. Titik awal penempatan kuadrat dilakukan dengan memilih secara acak angka antara 0-9 m untuk penempatan kuadrat pertama, kemudian menempatkan kuadrat selanjutnya dengan interval 10 m.
E. C.
Metode Pengumpulan Data
Data yang di kumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer di peroleh langsung dari lapangan. Pengumpulan data sekunder di lakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan/atau dokumen-dokumen dari hasil studi/penelitian sebelumnya yang telah di lakukan di wilayah tersebut, instansi terkait dan pihak lain yang relevan.
Metode analisis Data 1.
Perhitungan Lamun
Persen
Tutupan
Perhitungan persen tutupan lamun berpedoman berdasarkan Seagrass Percentage Cover, Mc. Kenzie, 2009. Standar persentase yang digunakan oleh organisasi SeagrassNet Worldwide Edition (Short, et al, 2006). Tutupan lamun dalam kuadrat dibandingkan secara visual dengan panduan estimasi tutupan lamun dari SegrassNet.
Metode Pengambilan Sampel
Unit sampling dalam penelitian ini adalah kuadrat dengan ukuran 0.25 m2 (0.5 m X 0.5 m), metode pengambilan data berpedoman sepenuhnya pada KepmenLH No.200 Tahun 2004. Sampling dilakukan dengan sistematik menggunakan metode transek garis kuadrat dimulai pada daerah surut terendah sampai daerah subtidal. 1.
Parameter
Pengukuran kualitas perairan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh parameter lingkungan terhadap ekosistem lamun. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan pengukuran kualitas perairan seperti: derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO), salinitas, suhu dan substrat. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan pada setiap plot yang ditentukan.
Penelitian ini adalah penelitian observasional yaitu pengamatan langsung ke lapangan terhadap persen tutupan berdasarkan jenis, substrat dan jaraknya dari pantai di Perairan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan.
D.
Pengamatan Lingkungan
2.
Perbandingan Persen Tutupan / Analisis Data
Data persentase tutupan lamun akan dibandingkan baik antar jenis maupun jenis substratnya menggunakan Anova (Analysis of Variance).
Transek diletakkan tegak lurus p antai kearah laut.
Variabel terikat : persen tutupan lamun.
2. Unit sampling adalah kuadrat ukuran 0.5 m x 0.5 m yang ditempatkan secara teratur sepanjang transek dengan ukuran transek bergantung kondisi stasiun. Jarak antar kuadrat adalah 10 m sedangkan jarak antar transek 30 m.
Variabel bebas : tipe substrat
4
tumbuhan lamun dan ukuran morfologi dari tumbuhan lamun itu sendiri. Jenis lamun yang memiliki nilai tutupan yang tertinggi dan termasuk dalam kategori sehat adalah Enhalus acoroides,hal ini disebabkan Enhalus acoroides merupakan lamun yang sangat umum dijumpai pada lokasi penelitian dan jenis lamun ini memiliki morfologi yang lebih besar daripada jenis lamun lainnya yang tersebar luas diseluruh perairan. Enhalus acoroides memiliki penyebaran yang seragam artinya jenis ini mampu hidup pada habitat manapun yang memiliki kondisi lingkungan yang sesuai.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data persen tutupan lamun didapatkan dari total 137 plot, kategori persen tutupan lamun mengacu sepenuhnya pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (KepmenLH) no.200 tahun 2004 mengenai Kriteria Baku Kerusakan dan Pedoman Status Padang Lamun. Status padang lamun ditentukan berdasarkan tingkatan kondisi padang lamun pada lokasi tertentu dalam waktu tertentu yang dinilai berdasarkan kriteria baku kerusakan padang lamun dengan menggunakan persentase luas tutupan.
Jenis Substrat
Pasir PB
Plot yang 10 ditempati
6
PK
PL
1
120
Tabel 2. Jumlah Plot Berdasarkan Substrat Lamun dapat ditemukan pada berbagai tipe substrat. Berdasarkan (gambar 2) dapat dilihat bahwa jenis substrat yang terdapat di Wilayah Desa Malang Rapat adalah pasir lumpur (120 plot), pasir (10 Plot), pasir berbatu (6 Plot), dan pasir krikil (1 Plot). Pasir lumpur merupakan tipe substrat yang paling banyak ditemukan di Wilayah Trimades.
Gambar 1. Kondisi Lamun Berdasarkan Kategori Lamun di Perairan Trismades Desa Malang Rapat Berdasarkan nilai persentase tutupan (gambar 1), secara keseluruhan kategori terbanyak adalah lamun dengan kategori sehat (57 plot), kurang sehat (27 plot) dan miskin (53 plot). Perbedaan kategori lamun ini menunjukan bahwa karakter habitat. Luas tutupan lamun dipengaruhi oleh genangan air, lamun yang selalu tergenang air saat surut mempunyai luas tutupan yang lebih tinggi dibandingkan lamun yang terbuka saat surut. Lamun yang terbuka saat surut daun-daunnya terbakar panas matahari sehingga menurunkan luas tutupannya (DE IONGH 1996) dalam Kiswara,W.(2010). Nilai Tutupan lamun ditentukan berdasarkan kepadatan dari
Gambar 2. Komposisi Berdasarkan jenis
5
Tabel 3. Kategori lamun berdasarkan jenis di wilayah Trismades Desa Malang Rapat Jenis Kategori Tot %Seh al at KS M S 2 8 15 1 1 0 27 20 %
CR CS EA Hp SI TT Total Persent ase
5 8 18 0 17 5 53 39 %
2 1 54 0 0 0 57 42 %
9 17 87 1 18 5 137
4% 2% 95% 0% 0% 0% 100%
Gambar 3. Komposisi jenis Lamun dan Kategori Berdasarkan Jenis dan Substrat di wilayah Trismades Desa Malang Rapat Tabel 5. Jenis lamun berdasarkan substrat
Keterangan : CR : Cymodocea rotundata
Substrat
EA : Enhalus acoroides SI : Syrigodium isoetifolium CS : Cymodocea serrulata Hp : Halodule Pinifoli TT : Tidak ditemukan
Kategori
Kategori
Jumlah Jenis
CR CS EA Hp SI TT
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Trismades Dessa Malang Rapat ditemukan 5 jenis lamun yaitu Cymodocea rotundat, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule Pinifolia, Syrigodium isoetifolium. Keseluruhan jenis lamun ini dijumpai pada setiap kuadran pengamatan dengan vegetasi campuran. Tabel 4. Kategori berdasarkan Substrat
Jenis
Pasir PB
2 0
0 1
7 3
1 0 0 0 2 0
PK PL
0 7
0 1 0 16 76 0
0 0 16 5
3 3 4
Lamun %Sehat
KS
M
S
Pasir
2
3
5
9%
PB
1
3
2
4%
PK
0
0
1
2%
PL
24
47
49
86%
Total
27
53
57
100%
Gambar 4. Jenis Lamun Berdasarkan Substrat Berdasarkan gambar (4) jenis lamun Cymodocea rotundata terdapat pada tipe subtrat pasir dan pasir berbatu. Cymodocea serrulata terdapat pada subtrat pasir berbatu dan pasir berlumpur. Enhalus accoroides terdapat pada semua tipe substrat (pasir, pasir berbatu, pasir berkerikil dan pasir
6
berlumpur. Jenis Halodule pinifolia hanya terdapat pada tipe substrat pasir. Syringodium isoetifolium terdapat pada substrat pasir berbatu dan pasir berlumpur. Tabel 6. Tutupan (ANOVA) Tabel 6. Tutupan (ANOVA) Df
Analisis Keragaman Berdasarkan Jenis
Analisis Keragaman Berdasarkan Jenis Su mS q 436 19
Mea nSq
Fva lue
Pr( >F)
109 04.9
19. 103
2.5 4e12
570. 8
Jenis
4
Resid uals Total
12 7 13 1 0
724 96 116 116 ***
0.0 01 0.0 1 0,0 5
**
Kode Signif ikan
Gambar 5. Uji Lanjut Tukey Persen Tutupan Lamun Berdasarkan Jenis Pada gambar (5) dapat dilihat bahwa nilai tutupan lamun berdasarkan jenis antara Cymodocea Rotundata dan Enhalus acoroides berbeda nyata, antara Cymodocea serrulata dan Enhalus acoroides berbeda sangat nyata dan antara Syringodium isoetifolium dan Enhalus acoroides sangat berbeda nyata
* * *
Tabel Ananlisis Keragaman Tutupan Berdasarkan Substrat Df SumSq MeanSqFvalue Pr(>F)
*
Substrat Residuals
.
Total
3 1589 529.70 0.592 0.6213 128 114527 894.74 131 116116
Tabel 7. Analisis Deskriftif Tutupan Lamun Berdasarkan Jenis No
Jenis min
n mean median max
sd
1
CR 5
9 25
36.67 75
23.72
2
CS 5
17 25
29.12 65
17.34
3
EA 5
87 80
62.93 95
26.95
4
Hp 30
1 30
30.00 30
NA
5
SI 5
18 15
16.94 30
6.45
Gambar 6 .Uji lanjut tukey Persen tutupan lamun Berdasarkan Kategori Pada gambar (7) dapat dilihat bahwa nilai tutupan lamun berdasarkan kategori antara Kurang sehat, miskin dan sehat sangat berbeda nyata
7
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. xxxiii + 412 hml.
PENUTUP A. Kesimpulan
Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengeloaan dan Sumberdaya Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hlm.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Trismades Desa Malang Rapat dapat disimpulkan : Jenis lamun yang ditemukan di Wilayah Desa Malang Rapat yaitu 5 spesies lamun yang berasal dua famili, yaitu famili Potamogetonaceae dan Hidrocharitaceae. Jenis lamun yang ditemukan adalah Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule pinifolia, syrigodium isoetifolium dan Enhalus acoroides.
Fachrul, M.F., 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta. 197 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Kriteria Baku. 2004. Kerusakan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 200 tahun 2004
Kondisi tutupan lamun di Wilayah Trismades Desa Malang Rapat berdasarkan Kepmen LH No.200 tahun 2004 masih tergolong sehat.
Kiswara, W. 1992. Habitat dan Sebaran Geografik Lamun. Oseana 10:21-30
Perbandingan tutupan lamun berdasarkan Jenis dan kategori ANOVA, Substrat tidak menentukan jenis
McKenzie, 2009. Seagrass Percentage Cover. Nontji, A., 2007. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
B. Saran
SeagrassNet_Manual_2006_worldwide.
Diperlukan lagi Penelitian lebih lanjut mengenai Analisis Tutupan Lamun Berdsarkan Jenis Substrat Di Wilayah TRISMADES Desa Malang Rapat.
Zulkifli dan Efriyeldi. 2003. Kandungan Zat Hara Dalam Air Poros dan Air Permukaan Padang Lamun Bintan Bagian Timur. Natur Indonesia. 5 (2) : 139 – 144.
Perlu adanya Partisipasi dari Masyarakat sekitar Wilayah tersebut untuk Memelihara Daerah Konservasi Lamun. DAFTAR PUSTAKA Bappeda Kabupaten Bintan, 2007. Keputusan Bupati Bintan Nomor : 36/VIII/2007 Tentang Kawasan Konservasi laut Daerah Kabupaten Bintan. Kabupaten Bintan Dahuri, R., 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset Pembangunan Berkelajutan Indonesia. PT.
8